PERTEMUAN 2 ESENSI DAN URGENSI IDENTITAS NASIONAL …
Transcript of PERTEMUAN 2 ESENSI DAN URGENSI IDENTITAS NASIONAL …
PERTEMUAN 2
ESENSI DAN URGENSI IDENTITAS NASIONAL
SEBAGAI SALAH SATU DETERMINAN PEMBANGUNAN
BANGSA DAN KARAKTER
Mata Kuliah :
Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen :
Karina Jayanti, S.I.Kom.,M.Si
MATERI OLEH :
Dr. Ary Natalina, S.Sos., MM
Menelusuri Konsep dan Urgensi Identitas
Nasional A
Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politik
tentang Identitas Nasional Indonesia B
Membangun Argumen tentang Dinamika dan
Tantangan Identitas Nasional IndonesiaC
Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Identitas
Nasional Indonesia D
Apa itu Identitas Nasional?
Dibentuk oleh dua kata dasar, “Identitas” dan “Nasional”
Identitas
> “Identity” (Inggris); the state of feeling of being very similar
to and able to understand
> Dalam KBBI; ciri-ciri atau keadaan khusus seseorang atau jati diri.
Nasional
> “national” (Inggris); connected with a particular nation.
> Dalam KBBI berarti bersifat kebangsaan; berkenaan atau berasal dari bangsa sendiri;
meliputi suatu bangsa.
A. Menelusuri Konsep dan Urgensi Identitas Nasional
Konsep Identitas Nasioal menurut pendekatan yuridis
UUD NRI 1945 pada Bab XV tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang
Negara, serta Lagu Kebangsaan Pasal 35, 36A, 36 B, dan 36 C
Bagaimana jati diri sebuah bangsa atau identitas nasional bangsa
Indonesia?
Identitas nasional bagi bangsa Indonesia akan sangat ditentukan oleh
ideologi yang dianut dan norma dasar yang dijadikan pedoman untuk
berperilaku.
Pengertian Secara Terminologi (Identitas Naional)
TILAAR (2007), mengatakan jati diri berkenaan dengan bangsa. Artinya
bangsa ini merupakan keseluruhan alamiah dari seseorang sehingga
seseorang tersebut memperoleh realitasnya.
Dalam hubungan antar Negara, seorang individu akan dibedakan
dengan individu yang Lain dari Nationallity nya. Jadi, bangsa sebagai
pembeda dari bangsa yang lain.
Pengertian Terminologi
Menurut Hardono Hadi (2002) jati diri itu mencakup tiga unsur
yaitu kepribadian, identitas, dan keunikan
Pancasila sebagai jati diri bangsa lebih dimaknai sebagai kepribadian(sikap dan perilaku
yang ditampilkan manusia Indonesia) yang mencerminkan lima nilai Pancasila. Sebagai
sikap dan perilaku maka ia dapat teramati dan dinilai seperti apakah jati diri kita sebagai
bangsa.
Pancasila sebagai jati diri bangsa akan menunjukkan identitas kita selaku bangsa
Indonesia yakni ada unsur kesamaan, memberi ciri khas kepada masyarakat Indonesia
dalam perkembangannya dari waktu ke waktu.
Terlebih dahulu akan mencermati dua jenis identitas,
yakni identitas primer dan identitas sekunder
(Tilaar, 2007; Winarno, 2013).
Identitas primer dinamakan juga identitas etnis yakni identitas yang
Mengawali terjadinya identitas sekunder.
Identitas sekunder adalah identitas yang dibentuk atau direkonstruksi
berdasarkan hasil kesepakatan bersama.
B. Sumber Historis, Sosiologis, Politik tentang Identitas Nasional Indonesia
Embrionik (Masa Sebelum Kemerdekaan)
Kebangkitan Nasional Tahun 1908 (Boedi Oetomo)
Pendidikan sebagai politik etis/balas budi dari belanda menimbulkan kesadaran
berbangsa dan berkebudayaan, Cikal bakal Identitas Nasional.
Kongres Budaya, Nanus Supardi (2007)
Pernah dilakukan sejak 1981, memberikan semangat untuk sadar dan bangkit
sebagai bangsa untuk menemukan jati diri.
Setelah Kemerdekaan Kongres Kebudayaan di Magelang tahun 1948 dan terakhir di Bukittinggi tahun 2003 1920-1930 : organisasi politik dan organisasi masyarakat 1928 : Sumpah Pemuda 1945 : NKRI sebagai Identitas Nasional
Landasan Historis
Proses interaksi, komunikasi, dan persinggungan budaya secara alamiah
baik jauh sebelum Indonesia merdeka maupun pembentukan secara
intensif pasca kemerdakaan.
Soedarsono menganalogikan jika Negara diibaratkan sebagai individu.
Maka individu dikenal dari atribut atribut yang melekat pada dirinya:
Fisik : warna kulit, tinggi badan, bentuk rambut, bentuk muka
Psikis : Hobby, karakter, sifat, semangat, dll.
Jika Soedarsono mengemukakan tentang identitas individu, bagaimana dengan identitas
bangsa Indonesia?
Secara Sosiologis, keberadaan entitas etnis maupun individu menjadi penentu Identitas
Nasional.
Landasan Sosiologis
Landasan Politis UUD 1945, bab XXV (UU No 24 tahun 2009), tentang Identitas Nasional
Indonesia:
1. Bendera Merah Putih 6. Konstitusi: UUD 1945
2. Bahasa Indonesia 7. Bentuk Negara: NKRI
3. Garuda Pancasila 8. Konsep Wawasan: Nusantara
4. Lagu Indonesia Raya 9. Dasar Falsafah: Pancasila
5. Bhineka Tunggal Ika 10. Kebudayaan Daerah yang menjadi Kebudayaan Nasional
Landasan Politis
1. Lunturnya nilai-nilai luhur dalam praktik kehidupan berbangsa dan
bernegara contoh: rendahnya semangat gotong royong, kepatuhan
hukum, kepatuhan membayar pajak, kesantunan, kepedulian dll.
2. Nilai –nilai Pancasila belum menjadi acuan sikap dan perilaku sehari-
hari perilaku jalan pintas, tindakan serba instan, menyontek, plagiat,
tidak disiplin, tidak jujur, malas, kebiasaan merokok di tempat umum,
buang sampah sembarangan, dll.
C. Membangun Argumen tentang Dinamika & Tantangan Integrasi Nasional
Masalah yang sering muncul dalam kehidupan masyarakat Indonesia:
3. Rasa nasionalisme dan patriotisme yang luntur dan memudar (lebih menghargai dan
mencintai bangsa asing, lebih mengagungkan prestasi bangsa lain dan tidak bangga
dengan prestasi bangsa sendiri, lebih bangga menggunakan produk asing daripada
bangsa sendiri, dan lain-lain)
4. Lebih bangga menggunakan bendera asing dari pada bendera merah putih, lebih bangga
menggunakan bahasa asing daripada menggunakan bahasa Indonesia.
5. Menyukai simbol-simbol asing daripada lambang/simbol bangsa sendiri, dan lebih
mengapresiasi dan senang menyanyikan lagu-lagu asing daripada mengapresiasi lagu
nasional dan lagu daerah sendiri.
Bagaimana menghadapi tantangan terkait dengan masalah kecintaan
terhadap bendera negara merah putih, pemeliharaan bahasa
Indonesia, penghormatan terhadap lambang negara dan simbol
bangsa sendiri, serta apresiasi terhadap lagu kebangsaan?
Pada hakikatnya, semua unsur formal identitas nasional, baik yang
langsung maupun secara tidak langsung diterapkan, perlu dipahami,
diamalkan, dan diperlakukan sesuai dengan peraturan dan
perundangan yang berlaku.
Tantangan
Secara naluriah atau umumnya manusia memiliki kebutuhan yang
sama, yakni kebutuhan yang bersifat fisik atau jasmaniah, seperti
kebutuhan makan dan minum untuk kelangsungan hidup dan
kebutuhan psikis (rohaniah), seperti kebutuhan akan penghargaan,
penghormatan, pengakuan, dan lain-lain.
D. Mendeskripsikan Esensi & Urgensi Identitas Nasional
Mengapa individu ingin dikenali dan ingin mengenali identitas individu lain?
TERIMA KASIH