PERSEPSI SISWA TERHADAP TATA RUANG...
-
Upload
hoanghuong -
Category
Documents
-
view
223 -
download
0
Transcript of PERSEPSI SISWA TERHADAP TATA RUANG...
PERSEPSI SISWA TERHADAP TATA RUANG
PERPUSTAKAAN SEKOLAH : STUDI KASUS PADA
PERPUSTAKAAN LABSCHOOL KEBAYORAN
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan
ILLONA REZKY
NIM. 1110025000044
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
i
ABSTRAK
Illona Rezky
Persepsi Siswa Terhadap Tata Ruang Perpustakaan Sekolah LabschoolKebayoran
Penelitian ini membahas tentang bagaimana persepsi siswa terhadap tataruang perpustakaan Labschool Kebayoran. Penelitian ini bertujuan untuk memahamipersepsi siswa terhadap tata ruang perpustakaan sekolah Labschool Kebayoransetelah di renovasi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Data diperolehmelalui kuesioner/angket, observasi, dan study pustaka. Kuesioner kemudian diisioleh responden dan dicari hasilnya. Selanjutnya hasil data yang diperoleh di buattabulasi untuk mendapatkan gambaran persepsi siswa terhadap tata ruangperpustakaan. Populasi pada penelitian ini adalah siswa SMA Labschool Kebayorandari kelas X dan XI yang berjumlah 391 Siswa. Sampel yang digunakanmenggunakan rumus perhitungan besaran sampel di mana dari jumlah populasitersebut ditetapkan tingkat kepercayaan sebesar 90% dan tingkat kesalahanpengambilan sampel sebesar 10%. Sehingga jumlah sampel yang diperoleh daripopulasi yaitu 80 siswa. Masalah yang ada dalam penelitian ini adalah bagaimanapersepsi siswa terhadap tata ruang pada perpustakaan Labschool Kebayoran setelahdirenovasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 3,4% siswa mengatakan setujudengan bentuk ruang perpustakaan Labschool Kebayoran. Sekitar 3,32% siswamengatakan setuju atas ketepatan penataan ruang perpustakaan tersebut. Selain itu3,52% siswa mengatakan setuju dengan kenyamanan ruang perpustakaan, 3,38%siswa juga mengatakan setuju untuk kebersihan ruang perpustakaan, serta 3,27%siswa mengatakan setuju bahwa warna pada dinding perpustakaan sekolah menarik.Sehingga dari hasil keseluruhan skor rata-rata persepsi siswa terhadap tata ruangperpustakaan sekolah Labschool Kebayoran adalah 3,01 dimana skor tersebutterdapat pada skala interval 2,52-3,27 positif.
Kata Kunci : Persepsi, Tata Ruang, Perpustakaan Sekolah, Perpustakaan
Labschool Kebayoran
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan segala nikmat yang sangat luar biasa dan karena berkat rahmatnya
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Persepsi Siswa Terhadap Tata
Ruang Perpustakaan Sekolah Studi Kasus : Perpustakaan Labschool
Kebayoran” yang diajukan untuk melengkapi persyaratan memperoleh gelar
Sarjana Ilmu Perpustakaan pada Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan
Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam pelaksanaan penulisan skripsi penulis mendapatkan banyak bantuan
dari berbagai pihak yang mendukung baik secara moril, materil, maupun tenaga.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Prof. Dr. Oman Fathurahman, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora.
2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan.
iii
3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Ilmu
Perpustakaan.
4. Ibu Siti Maryam, M.Hum, selaku dosen pembimbing akademik serta
pembimbing skripsi yang sudah begitu baik dan sabar mencurahkan ilmunya
dan bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing penulis sampai
terselesaikannya skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan, yang telah banyak
mengajarkan dan membagi ilmu yang berharga kepada penulis selama
perkuliahan.
6. Keluarga besar Sekolah Labschool Kebayoran, khusunya, Kepala Sekolah
SMA Labschool Kebayoran yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk melakukan penelitian di Sekolah Labschool Kebayoran. Bapak
Rachmat selaku pustakawan Perpustakaan Labschool Kebayoran yang telah
memberikan banyak bantuan serta informasi yang penulis butuhkan dan
membantu penulis selama penelitian. Seluruh siswa-siswi SMA Labschool
Kebayoran yang telah menjadi responden kuesioner penelitian penulis.
Terima kasih atas seluruh waktu dan bantuan yang kalian berikan untuk
penelitian ini.
7. Bapak dan Mamah, yang tidak pernah lelah memberikan doa dan dorongan
semangat pantang menyerah sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan.
iv
8. Untuk kakakku Aruni Pribadi dan adikku Fathurahman terima kasih untuk
doa dan semangat yang kalian berikan.
9. Untuk uwa, pakdeh, mba ica, mba yuyun, mas agus terimakasih atas
dukungan, masukan, bantuan, serta doa kalian dalam penyelesaian skripsi ini.
10. Seluruh teman-teman di Jurusan Ilmu Perpustakaan angkatan 2010
khususnya Eko Raharjo, Putri Anggraeni, Yeni Nurul Fitriyani, Nuty Inanda
Kusuma, Moh.Rifqi Muzaki, Triyona Febri Guantoro, Ashabul Kahfi, Ari
Herdiana. Serta teman-teman kelas IPI.B lainnya yang tidak bisa penulis
sebutkan satu-satu. Terima kasih untuk doa dan semangat yang kalian berikan
selama proses penyelesaian skripsi ini, terima kasih atas kebersamaan kita
yang telah mengisi kehidupanku selama dikampus.
11. Teman-teman KKN Simfoni 2010 sekaligus keluarga kedua yang sangat
penulis sayangi Putri Anggraini, Yeni Nurul Fitriyani, Nuty Inanda Kusuma,
Irni Febriani, Afini Nur Fitria, Ilham Alkaf, Hendrik Hexa Yoga, Slamet
Wahyudi, Valent Febri Yusra, Sakinah Aulia, Ratu Purnama Sari, Lufita
Amalia, Yulianah, Muhammad Rahimi, Rizwan Januar, Dani Hidayat, Ade
Septiawan dan keluarga besar Kp. Citamiang 2 Pamijahan Bogor. Terima
kasih untuk doa dan semangat yang kalian berikan pada proses penyelesaian
skripsi ini, serta untuk kebersamaan dan suka duka kita selama satu bulan
yang tidak akan pernah terlupakan. Kalian adalah hadiah terindah.
v
12. Dan semua pihak yang ikut terlibat yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu terima kasih atas segala doa dan dukungannya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh
dari sempurna, untuk itu penulis menerima kritik dan saran yang bersifat
membangun, dengan harapan dapat mencapai hasil yang lebih sempurna dan untuk
pengembangan diri penulis selanjutnya.
Akhir kata penulis hanya dapat memanjatkan doa semoga Allah SWT.
memberikan balasan yang setimpal pada semua pihak atas kebaikan dan bantuannya.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan menambah
wawasan bagi para pembacanya, khususnya bagi dunia perpustakaan di masa
sekarang dan masa yang akan datang.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Jakarta, 15 Juli 2014
Penulis
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................ ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................. 4
D. Metode Penelitian ................................................................. 5
E. Definisi Istilah ....................................................................... 12
F. Penelitian Sebelumnya .......................................................... 13
G. Sistematika Penulisan ........................................................... 14
BAB II TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Sekolah ............................................................ 15
1. Definisi Perpustakaan Sekolah ........................................ 16
2. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Sekolah ...................... 17
3. Manfaat dan Peran Perpustakaan Sekolah ...................... 21
B.. Unsur-unsur perpustakaan sekolah ........................................ 23
vii
1. Layanan Perpustakaan ..................................................... 23
2. Koleksi Perpustakaan....................................................... 24
3. Sarana dan Prasarana ....................................................... 26
4. Ketenagaan (staf) ............................................................ 27
C.. Persepsi ................................................................................ 27
1. Definisi Persepsi .............................................................. 27
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi ................... 29
3. Skala Pengukuran Persepsi .............................................. 31
D. Tata Ruang Perpustakaan Sekolah......................................... 34
1. Ruang/Gedung Perpustakaan ........................................... 34
2. Perabotan dan Perlengkapan perpsuatakaan..................... 39
3. Peralatan Perpustakaan..................................................... 42
E. . Aspek Penataan Ruang .......................................................... 42
1. Aspek Fungsional............................................................. 43
2. Aspek Psikologi Pengguna .............................................. 43
3. Aspek Estetika ................................................................. 43
4. Aspek Keamanan ............................................................. 43
viii
BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN LABSCHOOL
KEBAYORAN
A. Sejarah Perpustakaan Labschool Kebayoran ......................... 44
B. Visi dan Misi Perpustakaan ................................................... 45
C. Ruang Perpustakaan Labschool Kebayoran........................... 46
D. Anggota Perpustakaan ........................................................... 47
E. Sarana dan Prasarana Perpustakaan ....................................... 48
F. Layanan Perpustakaan ........................................................... 49
G. Data Perpustakaan.................................................................. 50
1. Data Pengunjung ............................................................ 50
2. Data peminjaman Koleksi Perpustakaan
Labschool Kebayoran ................................................... 50
3. Ketentuan Peminjaman................................................... 50
BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN
A. Penyebaran Kuesioner .......................................................... 51
B. Unsur-Unsur yang Dinilai...................................................... 51
C. Analisa Data........................................................................... 53
D. Rekapitulasi Hasil Penelitian ................................................. 79
E. Saran siswa untuk Perpustakaan ............................................ 82
ix
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 84
B. Saran ..................................................................................... 85
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 86
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Siswa SMA Labschool Kebayoran ................................. 07
Tabel 3.2 Sarana dan Prasarana Perpustakaan ............................................ 48
Tabel 4.3 Anggota Perpustakaan................................................................. 52
Tabel 4.4 kunjungan siswa ke perpustakaan ........................................... 52
Tabel 4.5 tujuan Siswa Datang ke Perpustakaan......................................... 53
Tabel 4.6 Lokasi Perpustakaan Strategis..................................................... 55
Tabel 4.7 Jarak Ruangan kelas Dengan Ruang Perpustakaan..................... 56
Tabel 4.8 Kesulitan Dalam Mencarai Perpustakaan Sekolah...................... 56
Tabel 4.9 Bentuk Perpustakaan Labschool Bagus ...................................... 57
Tabel 4.10 Ketepatan Penataan Ruang Perpustakaan ................................... 58
Tabel 4.11 Kecukupan Luas Ruang Perpustakaan ........................................ 69
Tabel 4.12 Luas Ruang Baca Memadai......................................................... 69
Tabel 4.13 Penempatan Antar Koleksi Berbeda ........................................... 60
Tabel 4.14 Kemudahan Dalam Mencari Koleksi .......................................... 61
Tabel 4.15 Ketepatan Letak Ruang Multimedia ........................................... 61
Tabel 4.16 Komputer di Ruang Multimeda Dapat Digunakan ..................... 62
Tabel 4.17 Ketepatan Letak Pintu Masuk Perpustakaan............................... 63
xi
Tabel 4.18 Letak Meja Perpustakaan Bagus ................................................. 63
Tabel 4.19 Kondisi Meja Baca Aman ........................................................... 64
Tabel 4.20 Kondisi Kursi Baca Aman........................................................... 65
Tabel 4.21 Penataan Rak Buku Sudah Bagus ............................................... 65
Tabel 4.22 Kondisi Rak Buku di Perpustakaan Baik .................................... 66
Tabel 4.23 Tinggi Rak Buku Terjangkau ...................................................... 67
Tabel 4.24 Penataan Rak Majalah Bagus ...................................................... 67
Tabel 4.25 Kondisi Rak Majalah Bagus........................................................ 68
Tabel 4.26 Ketepatan Dalam Penataan Rak Buku Referensi ........................ 69
Tabel 4.27 Kondisi Rak Buku Referensi Bagus............................................ 69
Tabel 4.28 Ketepatan Penataan Katalog........................................................ 70
Tabel 4.29 Pencahayaan Di Ruang Perpustakaan Terang............................. 71
Tabel 4.30 Kenyamanan Suasan Ruang Perpustakaan.................................. 71
Tabel 4.31 Kebersihan Ruang Perpustakaan................................................. 72
Tabel 4.32 Warna Dinding Peprustakaan Menarik ....................................... 73
Tabel 4.33 Warna Perabotan Ruang Perpustakaan Menarik ......................... 73
Tabel 4.34 Warna Dinding Ruang Multimedia Menarik .............................. 74
Tabel 4.35 Ketepatan Penataan Loker Atau Rak Penitipan Tas.................... 75
Tabel 4.36 Kondisi Loker Atau Rak Penitipan Tas Baik .............................. 75
xii
Tabel 4.37 Keamanan loker atau penitipan tas ............................................. 76
Tabel 4.38 Ketidak Beratan Kewajiban Melepas Alas Kaki di
perpustakaan .............................................................................. 77
Tabel 4.39 Petugas Perpustakaan Mudah Terlihat Oleh Siswa .................... 77
Tabel 4.40 Ketepatan Letak Meja Sirkulasi.................................................. 78
Tabel 4.41 Rekapitulasi Persepsi .................................................................. 79
Tabel 4.42 Saran Siswa................................................................................. 82
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Layout Ruang Perpustakaan
Gambar 2 Pintu Masuk Perpustakaan
Gambar 3 Ruang Dalam Perpustakaan
Gambar 4 Rak Buku
Gambar 5 Rak Buku Referensi
Gambar 6 Bagian Dalem Ruang Multimedia
Gambar 7 Layanan Sirkulasi
Gambar 8 Layanan Referensi
Gambar 9 Ruang Baca
Gambar 10 Private Reading Room
Gambar 11 Katalog
Gambar 12 Penitipan Tas/Loker
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemerintah terus berupaya dalam mewujudkan peningkatan mutu
pendidikan di Indonesia. Salah satunya ialah harus tersedianya sumber belajar
di setiap lembaga pendidikan baik yang diselenggarakan pemerintah ataupun
Masyarakat.
Secara umum perpustakaan mempunyai arti sebagai wadah atau
tempat yang di dalamnya terdapat kegiatan penghimpunan, pengolahan, dan
penyebar luasan (pelayanan) segala macam informasi, baik yang tercetak
maupun yang terekam dalam berbagai media seperti buku, majalah, surat
kabar, film, kaset, tape recorder, video, komputer dan lain-lain. semua koleksi
sumber informasi tersebut disusun berdasarkan sistem tertentu dan
dipergunakan untuk kepentingan belajar melalui kegiatan membaca dan
mencari informasi bagi segenap masyarakat yang membutuhkannya. Adapun
pengertian perpustakaan sekolah, menurut Sulistyo-Basuki adalah
perpustakaan yang berada di sekolah dengan fungsi utama membantu
tercapainya tujuan sekolah serta dikelola oleh sekolah yang bersangkutan.
Seperti yang tertulis pada UU No 20 Th 2003 tentang sistem
pendidikan Nasional menetapkan bahwa setiap satuan pendidikan sekolah baik
2
yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat harus
menyediakan sumber belajar. 1
Di zaman sekarang ini sudah dapat diakui terselenggaranya
perpustakaan sangatlah berperan dalam membantu masyarakat dalam mencari
informasi yang mereka butuhkan. Selain itu penyelenggaraan perpustakaan
sekolah bukan hanya untuk menyediakan dan menyimpan buku-buku, baik
tercetak maupun tidak tercetak serta bahan pustaka lainnya, Tetapi dengan
penyelenggaraan perpustakaan sekolah mampu membantu murid-murid dalam
menyelesaikan tugas-tugas di sekolah dalam proses belajar-mengajar. Untuk
bisa menyelenggarakan kegiatan di atas tentunya harus mempunyai tempat,
ruang atau gedung. Karena Gedung atau ruang perpustakaan pada setiap
sekolah menjadi sesuatu yang penting karena gedung atau ruang menjadi
tempat berlangsungnya kegiatan tersebut. Seperti yang tertulis dalam pedoman
perpustakaan sekolah IFLA/UNESCO, peran pendidikan yang kuat dari
perpustakaan sekolah harus tercermin dari fasilitas perabotan dan
peralatannya.
Gedung perpustakaan merupakan sarana yang amat penting dalam
penyelenggaraan perpustakaan. Dalam gedung tersebutlah segala aktivitas dan
program perpustakaan dirancang dan diselenggrakan.2 Dalam pembangunan
ruang perpustakaan perlu memperhatikan aspek-aspek dalam penataan sebuah
ruangan perpustakaan. Namun seperti yang kita ketahui, dalam penataan
1 Undang-undang R.I. No: 20 thn 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.www.inherent-dikti.net (diakses pada tanggal 14 April, 2013)
2 Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, (Jakarta : Grasindo,2001), hal. 190
3
sebuah gedung perpustakaan masih banyak yang tidak memperhatikan aspek-
aspek tersebut. Oleh sebab itu perpaduan peran arsitek, pustakawan dan
pemustaka bisa menjadi solusi dalam perencanaan atau perancangan. Arsitek
menguasai teori arsitektur yang berkaitan dengan material dan
penyelenggaraan desain itu sendiri, sedangkan pustakawan adalah pihak yang
mengerti betul semua aspek dalam perpustakaan dan kaitannya dengan
pemustaka. Konsultasi dan perencanaan bersama dapat membuahkan hasil
yang maksimal untuk perpustakaan tersebut. Selain itu peran pemustaka juga
harus diperhitungkan, seperti pendapat dan keluhan serta semua perasaan yang
mereka harapkan pada perpustakaan yang akan mereka gunakan.
Beberapa sekolah yang ada di Jakarta mendapat kesempatan
melakukan renovasi pada ruang perpustakaan yang salah satunya adalah
Labschhool Kebayoran. Perencanaan desain atau layout ruang dilakukan oleh
pihak sekolah, pustakawan serta donatur sekolah. Hasilnya dapat dilihat
dengan perbedaan desain yang signifikan dengan didukung fasilitas, peralatan
dan perabotnya memberikan pengaruh pemanfaatan oleh pemustakanya.
Melihat dari kondisi perpustakaan sekolah Labschool tersebut.
memotivasi penulis untuk melakukan penelitian, dan menetapkan judul “
PERSEPSI SISWA TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN
SEKOLAH : STUDI KASUS PADA PERPUSTAKAAN LABSCHOOL
KEBAYORAN“.
4
B. Pembatasan dan Perumusan masalah
1. Pembatasan Masalah
Untuk memperjelas sasaran yang akan dicapai melalui penelitian
sesuai dengan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka penulis
memberikan batasan masalah hanya pada tata ruang perpustakaan.
2. Perumusan Masalah
Berpijak dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan
diatas maka dapat dirumuskan masalah penelitian adalah bagaimana
persepsi siswa terhadap tata ruang perpustakaan Labschool Kebayoran?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Penelitian mengenai persepsi siswa terhadap tata ruang
perpustakaan sekolah Labschool Kebayoran ini bertujuan untuk
mengetahui tentang persepsi siswa terhadap tata ruang perpustakaan yang
ada di Labschool Kebayoran.
Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah dapat
menjadi masukan bahkan evaluasi bagi pihak sekolah dan pustakawan
perpustakaan Labschool Kebayoran, agar dapat mengetahui serta berperan
aktif dalam penataan ruang perpustakaan. Sehingga penataan ruang
tercipta secara optimal
5
D. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu
cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian,
sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggung
jawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya.
Jenis metode penelitian yang akan dibuat, yaitu penelitian
deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang memberi gambaran
mengenai keadaan tertentu dengan cara mengembangkan konsep dan
menghimpun fakta, tetapi tidak melakukan pengujian hipotesa. Deskripsi
yang diinginkan adalah pendapat pustakawan tentang aspek-aspek dalam
penataan gedung perpustakaan Labschool yang baru, serta persepsi siswa
terhadap tata ruang perpustakaan yang baru.
2. Pendekatan penelitian
Pendekatan penelitian yang dipakai oleh peneliti adalah kuantitatif.
Penelitian yang dimaksudkan untuk memperoleh hasil lapangan dengan
pengukuran terhadap angka yang sesuai dengan gejala-gejala yang ada
pada saat penelitian dilakukan.
6
3. Sumber Data
Teknik menganalisis data dalam penelitian ini yaitu menggunakan:
a. Data primer
Data primer adalah data yang diambil langsung, tanpa perantara atau
langsung dari sumbernya.3 Data ini diperoleh langsung dari lapangan
seperti gedung, pustakawan yang berada di perpustakaan dan siswa di
sekolah Labschool kebayoran
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dari
sumbernya.4 Data ini bersumber dari kepustakaan, yang terdiri dari
literatur-literatur dan artikel-artikel yang berkaitan dengan masalah
yang ditelit.
c. Dokumentasi
informasi juga bisa diperoleh lewat fakta yang tersimpan dalam bentuk
surat, catatan harian, arsip foto dan sebagainya. Melalui dokumentasi
ini ada beberapa data yang dapat diambil melalui foto-foto yang berada
di perpustakaan Labschool Kebayoran.
4. Populasi dan Sampel
Populasi atau “Universe” adalah keseluruhan elemen yang akan dijelaskan
oleh seorang peneliti di dalam penelitiannya. Dalam penelitian ini yang
menjadi populasi adalah siswa SMA Labschool Kebayoran yang berjumlah
391 Siswa dari kelas X - XI. Sebagaimana tampak dalam tabel di bawah ini
3 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, (Jakarta: STIA-LAN, 1999) hal.864 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, (Jakarta: STIA-LAN, 1999) hal.87
7
Tabel 1.1
Jumlah Siswa SMA Labschool Kebayoran
Kelas Total Kelas Jumlah SiswaX 7 194 orangXI 7 197 orang
Jumlah 14 391 orang
Sampel adalah wakil dari populasi.5 Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan sampel random, yaitu metode pemilihan
sampel dimana semua anggota populasi mendapat kesempatan yang sama
untuk terpilih menjadi anggota sampel.6 Sampel dalam penelitian ini
dihitung berdasarkan ketentuan besaran sampel atas besaran populasi
dengan menggunakan rumus perhitungan besaran sampel sebagai berikut7 :
Keterangan :n : Jumlah sampel yang dicariN : Jumlah populasid : Nilai presisi (persen kelonggaran ketidak telitian karena
kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditoleransi atau diinginkan).
Untuk perhitungan sampel dari jumlah populasi tersebut ditetapkan tingkat
kepercayaan sebesar 90% dan tingakat kesalahan pengambilan sample
sebesar 10%, maka jumlah sampel dari populasi adalah :
5 Prasetya Irawan, Prosedur dan Logika Penelitian, hal. 72-736 Prasetya Irawan, Prosedur dan Logika Penelitian, hal. 1827Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif : komunikasi, ekonomi, dan kebijakan
publik serta ilmu-ilmu sosial lainnya, ( Jakarta : Kencana, 2008), hal; 105
n = N
N(d)2+1
8
n = 391391 (0,1) 2 + 1
= 3914,91
= 79,63 (dibulatkan ke atas)= 80 orang.
Dari hasil perhitungan diatas maka di peroleh sampel yang akan diteliti sebesar
80 siswa. Peneliti akan mengambil sample secara acak terhadap 80 responden
mulai dari kelas X sampai kelas XI.
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini yaitu:
a. Observasi
Metode penelitian yang pengambilan datanya berumpu pada pengamatan
langsung terhadap objek penelitian.8 Observasi bertujuan untuk
mendeskripsikan keadaan yang dipelajari dan aktifitas-aktifitas yang
tengah berlangsung. Kemudian hasil dari hasil observasi tersebut dicatat
menjadi suatu catatan observasi yang berisi deskripsi hal-hal yang diamati
secara lengkap dengan keterangan tanggal dan waktu.
b. Study pustaka
Data-data yang digunakan penulis adalah berasal dari sejumlah buku-buku,
internet, artikel dan dokumen-dokumen lainnya.
c. Angket
Angket merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara
sistematis, kemudian disebarkan untuk diisi oleh responden. Angket
8 Prasetya Irawan, Prosedur dan Logika Penelitian, hal.63
9
disebut pula dengan metode kuesioner atau dalam bahasa Inggris disebut
questionnaire (pertanyaan).9
6. Teknik Pengolahan Data
a. Editing
Setelah seluruh data dari hasil kuesionar dan wawancara terkumpul
kemudian diperiksa apakah ada kekeliruan atau kekurangan dalam
pengisiannya. Kegiatan ini disebut editing yaitu kegiatan yang
dilaksanakan setelah peneliti selesai meghimpun data di lapangan.
b. Prosentase Data
Setelah editing data-data kuesioner yang terkumpul, maka langkah
selanjutnya adalah melakukan perhitungan data-data kuesioner tersebut
dengan menggunakan rumus prosentase berikut :
P = F x 100%N
Keterangan :P : Angka Persentase untuk setiap kategoriF : Frekuensi Jawaban RespondenN : Jumlah Responden.10
Setelah data diperoleh dan dihitung dengan menggunakan rumus
persentase, maka untuk memudahkan penafsiran terhadap nilai persentase
yang telah diolah, data dideskripsikan menggunakan parameter-parameter
sebagai berikut :
0 % = Tidak Satupun1 – 25 % = Sebagian Kecil25 % - 49 % = Hampir Setengahnya50 % = Setengahnya51 % - 75 % = Sebagian Besar
9Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif : komunikasi, ekonomi, dan kebijakanpublik serta ilmu-ilmu sosial lainnya, hal.123
10 Anas Sudijodo, Pengantar Statistika Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo, 1997), hal.46
10
76 % - 99% = Hampir Seluruhnya100 % = Seluruhnya11
c. Menganalisis Data dengan Menggunakan Skala Likert
Data yang telah dihitung prosentasenya kemudian akan dianalisis
dengan menggunakan skala likert. Skala likert paling sering digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi responden. Untuk menilai
persepsi yang dinyatakan dengan kuesioner, setiap jawaban akan dinilia
sebagai berikut :
PERNYATAAN PERSEPSI SKOR NILAISangat Setuju 4Setuju 3Tidak Setuju 2Sangat Tidak Setuju 1
Agar dapat mengetahui penilaian responden terhadap suatu objek,
maka skor yang diperoleh tersebut dijumlahkan kemudian dicari skor rata-
ratanya. Skor rata-rata adalah hasil dari penjumlahan dari skor pada setiap
skala yang dikalikan dengan frekuensinya masing-masing. Kemudian
hasil dari penjumlahan tadi dibagi dengan jumlah sampel atau total
frekuensi. Perhitungan skor rata-rata dapat dituliskan dalam model
matematik sebagai berikut :
Dimana: X = Skor rata-rata
(S4 … . S1) = Skor pada skala 4 sampai 1
F = Frekuensi jawaban
11 Hermawan Wasito, Pengantar Metodologi Penelitian : Buku Pedoman Mahasiswa,(Jakarta : Gramedia Pustaka, 1992). hal.11
11
N = Jumlah sampel yang diolah atau total
frekuensi
Skala di atas adalah skala ordinal,dimana skala ordinal memiliki
keterbatasan analisa. Yang hanya menyatakan bahwa objek yang diteliti
baik ataupun sangat baik. Agar analisa menjadi luas, maka skala ordinal
dapat diubah menjadi skala interval yaitu untuk menentukan skala-skala
yang mempunyai jarak yang sama antar titik-titik yang berdekatan.
Skala interval diperlukan untuk menempatkan posisi responden
dalam suatu objek penelitian apakah termasuk dalam kriteria sangat puas,
puas, tidak puas, sangat tidak puas. Untuk menentukan skala interval yaitu
dengan cara membagi selisih antar skor tertinggi dengan skor terendah
dengan banyak skala. Dibawah ini adalah rumusan dari skala interval.12
Keterangana = jumlah atributm = skor tertinggin = skor terendahb = jumlah skala penilaian yang ingin dibentuk/ diterapkan
Jika skala penilaian yang diterapkan berjumlah 4, dimana skor
terendah adalah satu dan skor tertinggi empat, maka dapat dihitung
sebagai berikut : Skala interval = { 1 (4-1) : 4 } = 0,75
Jadi jarak setiap titik adalah 0,75 sehingga dapat diperoleh
penilaian sebagai berikut :
12 Bilson Simamora, Panduan Riset Prilaku Konsumen (Jakarta: Gramedia, 2004),hal.202
Skala interval = { a (m-n) : b }
12
1. Sangat setuju 3,28 – 4,03
2. Setuju 2,52 – 3,27
3. Tidak setuju 1,76 – 2,51
4. Sangat tidak setuju 1,00 – 1,75
Pengukuran skala interval pada skor diatas dalam penerapannya
pada analisa data untuk mengartikan persepsi siswa, maka hasil skor
rata-rata dapat dilihat pada skala interval lalu dari skala interval
tersebut dapat diketahui seberapa besar persepsi siswa terhadap
penataan ruangan di perpustakaan Labschool Kebayoran,.
E. Definisi Istilah
Persepsi :
Persepsi disini adalah bagaimana cara seseorang melihat, memandang
atau mengartikan sesuatu. Seperti bagaimana para siswa melihat
penataan ruang di perpustakaan Labschool Kebayoran.
Tata ruang :
Tata ruang disini adalah segala sesuatu yang berada dalam ruangan
yang dibuat dan diatur sebagai wadah dalam melakukan kegiatan
perpustakaan.
Perpustakaan sekolah :
Perpustakaan yang dikelola serta terdapat di sekolah dengan tujuan
membantu sekolah untuk mencapai tujuannya.
13
F. Penelitian Sebelumnya
Topik penelitian tentang desain gedung perpustakaan sebelumnya sudah
dilakukan oleh beberapa peneliti. Salah satunya penelitian yang dilakukan
oleh salah satu siswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yaitu Ika Octaviani
tahun 2011 yang berjudul ”Pandangan Pemustaka Terhadap Gedung
Perpustakaan Dareah Kabupaten Tangerang” penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pendapat pemustaka terhadap lokasi, bentuk gedung, dan
kenyamanan di perpustakaan Daerah Kabupaten Tangerang serta
pertimbangan apa yang dipilih oleh pihak perpustakaan Daerah Tangerang
dalam pemilihan lokasi perpustakaan nya. sedangkan untuk penelitian kali ini
lebih memfokuskan terhadap tata ruang perpustakaan sekolah Labschool
Kebayoran, selain itu ada aspek yang membedakan dengan penelitian
sebelumnya. Dalam penelitian ini peneliti membahas bagaimana dalam
penataan ruang perpustakaan Labschool Kebayoran, apakah sudah
memperhatikan aspek-aspek penataan ruang dan persepsi siswa terhadap
ruang perpustakaan sekolah yang baru. Selain itu untuk tempat penelitian kali
ini juga berbeda dimana penelitian sebelumnya objek yang diambil pada
perpustakaan daerah. Sedangkan untuk objek penelitian kali ini ialah di
perpustakaan sekolah Labschool Kebayoran.
14
G. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab I berisi tentang Latar Belakang, Perumusan Masalah, Batasan Masalah,
Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, penelitian
sebelumnya, definisi istilah, dan Sistematika Penulisan.
BAB II TINJAUAN LITERATUR
Pada bab ini memuat tentang landasan teoritis yang medukung menguatkan
terhadap hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti, dengan
berdasarkan literatur-literatur yang terkait dengan pokok bahasan, meliputi
pengertian perpustakaan sekolah, tujuan, fungsi dan peran perpustakaan
sekolah. Selain itu juga dijelaskan tentang tata ruang perpustakaan serta aspek-
aspek dalam penataan ruang perpustakaan.
BAB III PROFIL PERPUSTAKAAN
Berisi tentang gambaran umum dari Perpustakaan sekolah Labschool
kebayoran, lokasi dan ruang perpustakaan, dan juga keadaan serta jumlah
pengunjung perpustakaan.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL
PENELITIAN
Bab ini merupakan hasil dari penelitian dan pembahasan yaitu profil
responden, analisis data yaitu hasil kuesioner yang disebarkan kepada siswa
perpustakaan Labschool Kebayoran.
15
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bagian bab ini, berisi kesimpulan berdasarkan hasil analisis dan
pengamatan yang diambil oleh peneliti serta membuat saran-saran.
16
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Sekolah
1. Definisi Perpustakaan Sekolah
Secara umum perpustakaan mempunyai arti sebagai suatu tempat
yang di dalamnya terdapat kegiatan penghimpunan, pengolahan, dan
penyebar luasan (pelayanan) segala macam informasi, baik yang tercetak
maupun yang terekam dalam berbagai media seperti buku, majalah, surat
kabar, film, kaset, tape recorder, video, computer dan lain-lain. semua
koleksi sumber informasi tersebut disusun berdasarkan sistem tertentu dan
dipergunakan untuk kepentingan belajar melalui kegiatan membaca dan
mencari informasi bagi segenap masyarakat yang membutuhkannya.
Ada beberapa jenis perpustakaan yang tersebar di masyarakat dan
salah satunya adalah perpustakaan sekolah. Perpustakaan sekolah adalah
perpustakaan yang berada pada satuan pendidikan formal di lingkungan
pendidikan dasar dan menengah yang merupakan bagian integral dari
kegiatan sekolah yang bersangkutan, dan merupakan pusat sumber belajar
untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang
bersangkutan.13 Adapaun pengertian sekolah menurut Surachman adalah
perpustakaan yang berada dalam suatu sekolah yang kedudukan dan
tanggung jawabnya ada pada kepala sekolah, yang melayani sivitas
13 Panitia Teknis 01-01 Perpustakaan dan Kepustakawanan, Standar Nasional Indonesia(SNI) Bidang Perpustakaan, (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2011), hal. 2
16
17
akademika sekolah yang bersangkutan.14 Sependapat dengan Surachman
menurut Sulistyo Basuki perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang
tergabung pada sebuah sekolah, dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang
bersangkutan, dengan tujuan utama membantu sekolah untuk mencapai
tujuan khusus sekolah dan tujuan pendidikan pada umumnya.15
Penyelenggaraan perpustakaan sekolah tersebut mengacu kepada
undang-undang Nomor 2 Tahun 1959 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Dimana pada pasal 35 undang-undang tersebut dikemukakan
bahwa setiap satuan pendidikan sekolah, baik yang diselenggarakan oleh
pemerintah maupun oleh masyarakat, harus menyediakan sumber belajar.
16
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perpustakaan sekolah
ialah perpustakaan yang diselenggarakan oleh sekolah yang kedudukan
dan tanggung jawabnya ada pada kepala sekolah, guna menunjang
program belajar mengajar dan juga sebagai pusat sumber belajar untuk
mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang bersangkutan.
2. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Sekolah
a. Tujuan
Tujuan didirikannya perpustakaan sekolah tidak pernah terlepas
dari tujuan diselenggarakannya pendidikan sekolah secara keseluruhan,
yaitu untuk memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik
14 Arif Surachman, Manajemem Perpustakaan Sekolah, hal.215 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta : Gramedia Utama), 1991,
hal.5016 Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar, Pedoman penyelenggaraan Perpustakaan
Sekolah, (Jakarta : Pranada Media Group), 2007, hal.32
18
(siswa atau murid), serta mempersiapkan mereka untuk mengikuti
pendidikan menengah.
Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) tujuan perpustakaan
sekolah adalah menyediakan pusat sumber belajar sehingga dapat
membantu pengembangan dan peningkatan minat baca, literasi
informasi, bakat serta kemampuan peserta didik.17
Sedangkan menurut Yusuf, maka tujuan perpustakaan sekolah
adalah sebagai berikut:
1) Mendorong dan mempercepat proses penguasaan teknik
membaca para siswa.
2) Membantu menulis kreatif bagi para siswa dengan
bimbingan guru dan pustakawan.
3) Menumbuh kembangakn minat dan kebiasaan membaca
para siswa.
4) Menyediakan berbagai macam sumber informasi untuk
kepentingan pelaksanaan kurikulum.
5) Mendorong, menggairahkan, memelihara, dan memberi
semangat membaca dan semangat belajar bagi para siswa.
6) Memperluas, memperdalam, dan memperkaya pengalaman
belajar para siswa dengan membaca buku dan koleksi lain
yang mengandung ilmu pengetahauan dan teknologi, yang
disediakan oleh perpustakaan.
17 Panitia Teknis 01-01 Perpustakaan dan Kepustakawanan, Standar Nasional Indonesia(SNI) Bidang Perpustakaan, hal. 3
19
7) Memberikan liburan sehat untuk mengisis waktu senggang
melalui kegiatan membaca, khususnya buku-buku dan
sumber bacaan lain yang bersifat kreatif dan ringan, seperti
fiksi, cerpen, dan lainnya.18
b. Fungsi
Ada beberapa fungsi dari perpustakaan sekolah diantara nya
ialah sebagai berikut :
1) Fungsi Edukatif
Di dalam perpustakaan sekolah disediakan buku-buku baik
buku-buku fiksi ataupun non fiksi. Dengan adnya buku-buku
tersebut tentunya dapat membiasakan murid-murid belajar mandiri
tanpa bimbingan guru, baik secara individual maupun
berkelompok. Fungsi ini erat kaitannya dengan pembentukan
manusia, pembangunan yang berkualitas dimasa yang akan datang.
Selain itu di dalam perpustakaan sekolah tersedia buku-buku yang
sebagian besar pengadaan koleksinya disesuaikan dengan
kurikulum sekolah. Oleh karena itu, dapat terlihat bahwa
perpustakaan sekolah berfungsi mendidik murid-muridnya menjadi
pribadi yang mandiri atau edukatif.
2) Fungsi Informatif
Fungsi ini berkaitan dengan mengupayakan penyediaan
koleksi perpustakaan yang bersifat “memberi tahu” akan hal-hal
18 Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar, Pedoman penyelenggaraan PerpustakaanSekolah, (Jakarta : Pranada Media Group), 2007, hal.3
20
yang berhubungan dengan kepentingan para siswa dan guru.
Melalui membaca bebrbagai bahan bacaan yang disediakan
perpustakaan sekolah, para siswa dan guru akan banyak tahu
tentang segala hal yang terjadi didunia ini.
3) Fungsi tanggung jawab administrasi
Fungsi ini tampak pada kegiatan sehari-hari di
perpustakaan sekolah, dimana setiap ada peminjaman dan
pengembalian buku harus dicatat oleh guru atau pustakawan.
Setiap murid yang datang ke perpustakaan tidak dikenankan
membawa tas, Kemudian tidak lupa untuk menunjukan kartu
anggota perpustakaan atau kartu pelajar, tidak boleh berisik saat
berada di dalam perpustakaan serta tidak boleh mengganggu
temannya yang sedang belajar. Jika dalam peminjaman buku ada
murid yang telat mengembalikan buku sesuai jangka waktu yang
ditetapkan murid tersebut diberikan sanksi/denda, dan apabila ada
murid yang menghilangkan buku pinjamannya harus
menggantinya. Semua ini selain akan mendidik murid-murid ke
arah tanggung jawab, juga membiasakan murid-murid bersikap dan
bertindak administratif.
4) Fungsi riset
Sebagaimana telah dijelaskan seblumnya, bahswa di dalam
perpustakaan tersedia banyak bahan pustaka. Adanya bahan
pustaka yang lengkap, murid-murid dan guru-guru dapat
21
melakukan riset, yaitu mengumpulkan data atau keterangan yang
diperlukan.
5) Fungsi rekreasi
Adanya perpustakaan sekolah dapat berfungsi rekreasi.
Rekreasi disini bukan berarti bahwa secara fisik pergi mengunjungi
tempat-tempat tertentu, tetapi secara psikologinya. Dimaksudkan
bahwa dengan disediakannya koleksi yang bersifat ringan seperti
surat kabar, novel, komik, majalah umum, dan sebagainya dapat
menghibur pembacanya.19
3. Manfaat dan Peran Perpustakaan Sekolah
Menurut Bafadal, manfaat perpustakaan sekolah, baik yang
diselenggarakan di sekolah dasar ataupun di sekolah menengah adalah
sebagai berikut :
a. Perpustakaan sekolah dapat menimbulkan kecintaan murid-murid
terhadap membaca.
b. Perpustakaan sekolah dapat memperkaya pengalaman belajar
murid.
c. Perpustakaan sekolah dapat menanamkan kebiasaan belajar
mandiri yang akhirnya murid-murid mampu belajar mandiri.
d. Perpustakaan sekolah dapat mempercepat proses penguasaan
teknik membaca.
19 Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta : Bumi Aksara, 2006),hal.8
22
e. Pepustakaan sekolah dapat membantu perkembangan kecakapan
berbahasa.
f. Perpustakaan sekolah dapat melatih murid-murid kearah tanggung
jawab.
g. Perpustakaan sekolah dapat membantu guru-guru menemukan
sumber-sumber belajar.
h. Perpustakaan sekolah dapat memperlancar murid-murid dalam
menyelesaikan tugas-tugas sekolah.
i. Perpustakaan sekolah dapat membantu murid-murid, guru-guru,
dan anggota staf sekolah dalam mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.20
Berdasarkan uraian diatas, secara umum perpustakaan sekolah
harus berperan dalam hal-hal sebagai berikut :
a) Sarana yang menyediakan sumber-sumber dan media pembelajaran
yang dapat digunakan oleh guru dan murid dalam proses belajar
mengajar (Learning teaching Support).
b) Sarana yang dapat membimbing para siswa dalam memilih, dan
menggunakan sumber-sumber informasi yang sesuai untuk
keperluan proses pembelajaran secara mandiri (information skill).
c) Sarana pengembangan dan peningkatan kebiasaan membaca di
kalangan siswa (reading promotion).
20 Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta : Bumi Aksara), hal. 5-6
23
d) Sarana pembinaan kemampuan dan sikap, baik yang bersifat fisik,
intelektual, sosial, da moral keagamaan dalam rangka
mempersiapkan para siswa untuk hidup di masyarakat.21
B. Unsur-Unsur Perpustakaan Sekolah
Untuk mendukung dan menyelenggarakan tujuan tersebut,
perpustakaan sekolah harus didukung dengan unsur-unsur yang
membangun sebuah perpustakaan sekolah yang akan mewujudkan tujuan
dan fungsi tersebut dengan optimal.
1. Layanan Perpustakaan
Layanan perpustakaan sekolah bertujuan untuk menyajikan
informasi guna kepentingan peningkatan pelaksana proses belajar
mengajar dan rekreasi bagi semua warga sekolah dengan
mempergunakan bahan pustaka.
Menurut Standar Nasional Perpustakaan, perpustakaan sekolah
menyediakan layanan kepada pemustaka sekurang-kurangnya enam
jam per hari kerja dan sekolah diharapkan memiliki program wajib
kunjung perpustakaan sekurang-kurangnya satu jam pelajaran.22
Perpustakaan sekolah juga menyediakan berbagai jenis
layanan. beberapa jenis layanan perpustakaan yang paling umum
menurut Darmono adalah:
21Rizal Saiful-Haq, dkk., Perpustakaan dan Pendidikan: Pemetaan peran sertaperpustakaan dalam proses belajar mengajar, hal. 13
22 Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan Bidang PerpustakaanSekolah dan Pergururuan Tinggi, hal.4.
24
a Layanan peminjaman bahan pustaka (layanan sirkulasi).
Layanan ini adalah layanan kepada pemustaka berupa peminjaman
dan pengembalian bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan.
keberhasilan suatu perpustakaan salah satunya diukur sampai
seberapa jauh layanan sirkulasi dapat memenuhi kebutuhan
pemustaka.
b Layanan refernsi
Layanan referensi diberikan oleh perpustakaan untuk koleksi-
koleksi khusus seperti kamus, ensiklopedi, almanak, direktori,
buku tahunan, yang berisi informasi teknis dan singkat. Koleksi ini
tidak boleh dibawa pulang oleh pemustaka dan hanya untuk dibaca
di tempat.
c Layanan ruang baca
Layanan ini adalah layanan yang diberikan oleh perpustakaan
berupa tempat untuk melakukan kegiatan membaca di
perpustakaan. Layanan ini untuk mengatisipasi pemustaka yang
tidak ingin meminjam untuk dibawa pulang, tetapi mereka cukup
memanfaatkannya di perpustakaan.23
2. Koleksi Perpustakaan
Koleksi peprustakaan sekolah terdiri dari bahan pustaka yang
menjadi bahan pokok dan penunjang kurikulum sekolah yang
bersangkutan, sesuai dengan jenis dan jenjangnya.
23 Darmono, Perpustakaan Sekolah: pendekatan aspek manajemen dan tata kerja,hal.171-172.
25
Menurut Standar Nasional Perpustakaan (SNP), bahwa
perpustakaan harus memperkaya koleksi dan menyediakan bahan
perpustakaan dalam berbagai bentuk media atau format sekurang-
kurangnya:
a Buku teks pelajaran. Jumlah buku teks pelajaran ini adalah 1
eksemplar per mata pelajaran per peserta didik.
b Buku panduan pendidikan. Jumlah buku panduan pendidik adalah
1eksemplar per mata pelajaran per guru bidang studi.
c Buku pengayaan. Perbandingan untuk buku pengayaan ini terdiri
dari 60% non-fiksi dan 40% fiksi, dengan ketentuan bila 1-6
rombongan belajar jumlah buku sebanyak 1.000 judul, 7-12
rombongan belajar jumlah buku 1.500 judul, dan 13-24 rombongan
belajar jumlah buku 2.000 judul.
d Perpustakaan minimal berlangganan satu judul majalah dan satu
judul surat kabar.
e Bahan perpustakaan referensi sekurang-kurangnya meliputi kamus
Bahasa Indonesia, Kamus Bahasa Inggris-Indonesia, Kamus
Bahasa Indonesia-Inggris, Kamus bahasa daerah, ensiklopedi, buku
statistik daerah, buku telepon, peraturan perundang-undangan,
atlas, peta, biografi tokoh dan kitab suci.24
24 Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan Bidang PerpustakaanSekolah dan Pergururuan Tinggi, h.2-3.
26
3. Sarana dan Prasarana
Menurut Bafadal ada beberapa asas atau pedoman yang perlu
diperhatikan pada waktu mendirikan gedung perpustakaan sekolah, atau
dalam memilih salah satu ruang untuk kepentingan perpustakaan sekolah,
yaitu:
a Gedung atau ruang perpustakaan sekolah berdekatan dengan kelas-
kelas yang ada, karena fungsi utama perpustakaan sekolah adalah
sebagai sumber belajar. keberadaannya berhubungan langsung
dengan proses belajar mengajar di kelas.
b Gedung perpustakaan sekolah sebaiknya tidak jauh dari tempat
parkir. Asas ini perlu dipertimbangkan khususnya pada sekolah-
sekolah yang luas dan melayani pengunjung pada sore hari.
c Gedung atau ruang perpustakaan sekolah sebaiknya jauh dari
kebisingan yang sekiranya mengganggu ketenangan siswa-siswa
yang sedang belajar di perpustakaan sekolah.
d Gedung atau ruang perpustakaan sekolah harus aman, baik dari
bahaya kebakaran, kebanjiran, ataupun dari pencurian.
e Gedung atau ruang perpustakaan sekolah sebaiknya ditempatkan
dilokasi yang kemungkinannya mudah diperluas pada masa yang
akan datang.25
25 Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, hal; 152
27
4. Ketenagaan (Staff)
Tenaga pada sebuah perpustakaan sekolah terdiri dari
pustakawan dan tenaga pembantu. Pustakaan pada suatu sekolah dapat
seorang guru pustakawan atau serang pustakawan sekolah.
“Pustakawan sekolah adalah tenaga kependidikan berkualifikasiserta professional yang bertanggung jawab atas perencanaan danpengelolaan perpustakaan sekolah, didukung oleh tenaga yangmencukupi, bekerja sama dengan semua anggota komunikasisekolah dan berhubungan dengan perpustakaan umum dan lain-lainnya.”26
Yang dimaksut guru pustakawan ialah seorang guru yang selain
bertugas mengajar juga mengelola peprustakaan. Sedangkan tenaga
pembantu adalah tenaga pustakawan pembantu dan tenaga
administrasi. Tenaga pustakawan pada perpustakaan sekolah harus
bekerjasama dengan administrator dan guru agar dapat
mengembangkan kebijakan manajemen koleksi bersama.
C. Persepsi
1) Definisi persepsi
Dalam arti sempit persepsi (perception) ialah penglihatan,
bagaimana cara seseorang melihat sesuatu. Sedangkan dalam arti luas
persepsi ialah pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana seseorang
memandang atau mengartikan sesuatu. Menurut Sarlito Wirawan Sarwono
persepsi ialah kemampuan untuk membeda-bedakan, mengelompokan,
memfokuskan dan sebagainya itu disebut sebagai kemampuan untuk
26 Perpustakaan Nasional Republik Indonesia bekerjasama dengan DepartemenPendidikan Nasional, Pedoman Perpustakaan Sekolah IFLA/UNESCO: The IFLA/UNESCOSchool Library Guidelines, hal.14
28
mengorganisasikan pengamatan.27 Sedangkan menurut Wiji Suwarno
Persepsi pada hakekatnya adalah proses kognitif yang dialami setiap orang
ketika berusaha memahami informasi yang diterimanya. Oleh karena itu
persepsi dapat di definisikan sebagai suatu proses membuat penilaian atau
membangun kesan mengenai berbagai macam hal yang terdapat didalam
lapangan penginderaan seseorang.28
Manusia menangkap atau menerima gejala diluar dirinya yang
kemudian dijadikan sebuah pengalaman adalah dengan melalui panca
indera, yaitu penglihatan, pendengaran, pengecapan, penciuman, dan
perasa. Proses penerimaan ini dikenal dengan sebutan penginderaan
(sensation). Penginderaan ini mengakibatkan manusia mulai memberikan
penilaian baik atau buruk, enak atau tidak enak.
Rangsang-rangsang yang diterima inilah yang menyebabkan
manusia mempunyai suatu pengertian terhadap lingkungan. Proses
diterimanya rangsangan berupa objek, kualitas hubungan antar gejala,
maupun peristiwa sampai rangsangan itu disadari dan dimengerti
dinamakan dengan persepsi.
Menurut Pareek dalam buku Psikologi Umum persepsi adalah
sebagai proses menerima, menyeleksi, mengorganisasikan, menguji dan
memberikan reaksi kepada rangsangan panca indera atau data. Rakhmat
menyatakan bahwa persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa,
atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi
27 Sarlito Wirawan Saworno, Pengantar Umum Psikologi, ( Jakarta : Bulan Bintang),1976, hal.39
28 Wiji Suwarno, Psikologi Perpustakaan, (Jakarta :Sagung Seto), 2009, hal.52
29
dan menafsirkan pesan. Bagi Atkinston, persepsi adalah proses saat kita
mengorganisasikan dan menafsirkan pola stimulus dalam lingkungan.29
Persepsi disebut sebagai inti komunikasi, karena jika persepsi kita
tidak akurat, kita tidak mungkin berkomunikasi dengan efektif. Persepsilah
yang menentukan kita memilih suatu pesan atau mengabaikan pesan yang
lain. Dari definisi para psikologi diatas, dapat disimpulkan bahwa persepsi
ialah suatu pembentukan dan suatu penilaian untuk membangun kesan atas
apa yang telah seseorang terima dari rangsangan-rangsangan melalui lima
panca indera yang manusia miliki kemudian pemikiran tersebut
direalisasikan dalam bentuk tindakan.
2) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi
Proses persepsi meliputi suatu interaksi yang sulit dari kegiatan
pengidentifikasian, penyusunan, dan penganalisaan. Walaupun persepsi
sangat tergantung pada penginderaan data, proses kognitif memungkinkan
untuk bisa menyaring, menyederhanakan, atau mengubah secara sempurna
data tersebut. Selanjutnya akan terjadi proses pengolahan informasi dan
persepsi pada diri kita. Meskipun beberapa individu memandang pada satu
benda yang sama, mereka dapat mempersepsikannya berbeda-beda. Tidak
semua infrormasi yang kita dapat tadi akan mendapat perhatian yang sama,
tetapi ada titik tekan untuk memberikan perhatian pada suatu informasi
tertentu yang dapat memberikan rangsang.
29 Alex Sobur, Psikologi Umum, ( Jakarta : Pustaka Setia),2003, hal.446
30
Proses ini disebut sebagai pembentukan kesan, karena yang
muncul pada diri kita adalah kesan terhadap seseorang yang kita kenal tadi
baik mengenal watak, sikap, maupun penampilannya. Informasi yang
mendapat perhatian dikategorisasi dan dihubung-hubungkan sehingga
membentuk kerangka kognitif. Dan yang mempengaruhi hal-hal itu adalah
sebagai berikut :
1. Stereotip, yaitu pandangan terhadap ciri-ciri tingkah laku dari
sekelompok masyarakat tertentu. Steorotip ini akan berpengaruh
terhadap kesan pertama.
2. Persepsi diri, yaitu pandangan terhadap diri sendiri yang dapat
mempengaruhi pembentukan kesan pertama,
3. Situasi dan kondisi, yaitu pandangan terhadap seseorang yang
dipengaruhi oleh situasi atau kondisi tertentu.
4. Ciri yang ada pada diri orang lain, yitu daya tarik fisik seseorang
yang dapat menimbulkan penilaian khusus pada saat pertama kali
bertemu.
Semua pandangan dari berbagai karakter ini akan mempengaruhi
reseptor (alat indera) manusia melalui saraf-saraf sensoris yang
kemudian di proses, dan hasil akhir proses persepsi yaitu berupa
tanggapan dan perilaku. Bila dikaitkan dengan persepsi siswa terhadap
ruangan perpustakaanya, maka faktor lingkungan adalah salah satu
faktor yang mempengaruhi persepsi siswa tersebut.
31
3) Skala Pengukuran Persepsi
Para ahli sosiologi membedakan dua tipe skala pengukuran menurut
gejala sosial yang diukur, yaitu :
a. Skala pengukuran untuk mengukur perilaku susial dan
kepribadian. Termasuk tipe ini adalah : skala sikap, skala
moral, test karakter, skala partisipasi sosial.
b. Skala pengukuran untuk mengukur berbagai aspek budaya lain
dan lingkungan sosial. Termasuk ini adalah : skala mengukur
status sosial ekonomi, lembaga-lembaga swadaya masyarkat
(sosial), kemasyarakatan, kondisi rumah tangga, dan lain
sebagainya.
Dari tipe-tipe skala pengukuran diatas, yang akan penulis bahas
hanyalah sakala untuk mengukur sikap. Karena penelitian yang diambil
oleh peneliti yakni tentang “persepsi”.
4) Skala Sikap
Bentuk-bentuk skala sikap yang perlu diketahui dan sering
digunakan dalam penelitian ada 5 yaitu skala likert, skala guttman,
skala simantict defferential, rating scale, dan skala thurstone.30
1. Skala Likert
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala
sosial. Skala likert memiliki dua bentuk pernyataan, yaitu:
30 Riduwan, “metode dan teknik menyusun tesis“, (Bandung : Alfabeta), 2010, hal.85
32
pernyataan positif dan negatif. Pernyataan positif diberi skor
5,4,3,2, dan 1. Sedangkan untuk permyataan negatif diberi skor
1,2,3,4, dan 5.
Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang
akan diukur dijabarkan dari variabel menjadi dimensi, dari dimensi
dijabarkan menjadi indikator, dan dari indikator dijadikan sub-
indikator yang dapat diukur. Akhirnya sub-indikator dapat
dijadikan tolak ukur untuk membuat suatu pertanyaan/pernyataan
yang perlu dijawab oleh responden.
2. Skala Guttman
Skala Guttman merupakan skala kumulatif. Jika seseorang
menyisahkan pertanyaan yang berbobot lebih berat, ia akan
mengiyakan pertanyaan yang kurang berbobot lainnya. Jadi, Skala
Guttman ialah skala yang digunakan untuk jawaban yang bersifat
jelas (tegas) dan konsisten. Misalnya : yakin-tidak yakin, ya-tidak,
benar-salah, positif-negatif, pernah-belum pernah, setuju-tidak
setuju, dan lain sebagainya.
Perbedaan Skala Guttman dengan Skala likert ialah jika
Skala Likert terdapat jarak (interval): 3,4,5,6, atau 7 yaitu dari
sangat benar (SB) sampai dengan sangat tidak benar (STB),
sedangkan pada Skala Guttman hanya dua interval yaitu : Benar
(B) dan Salah (S).
33
3. Skala Differensial Semantik
Skala ini digunakan untuk mengukur sikap tidak dalam
bentuk pilihan ganda atau chekclist, tetapi tersusun dari sebuah
garis kontinum di mana nilai yang sangat negative terletak
disebelah kiri sedangkan nilai yang sangat positif terletak di
sebelah kanan atau juga dapat di definisikan skala ini selalu
menunjukan keadaan yang bertentangan, misalnya: kosong-penuh,
jelek-baik, bodoh-cerdas dan sebagainya.
4. Rating Scale
Berdasarkan ke-3 skala pengukuran, yaitu Skala Likert,
Skala Guttman, dan Skala Perbedaan Semantik, data yang
diperoleh adalah data kualitatif yang dikuantitatifkan. Sedangkan
Rating Scale adalah data mentah yang didapat berupa angka
kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.
Dalam model Rating Scale responden tidak akan menjawab
dari data kualitatif yang sudah tersedia seperti: ketat-longgar,
sering dilakukan-tidak pernah dilakukan, buruk-baik, dan
sebagainya. Namun dalam rating scale ini akan menjawab salah
satu dari jawaban kuantitif yang sudah disediakan. Dengan
demikian bentuk Rating Scale lebih flexible, tidak hanya terbatas
untuk pengukuran sikap saja, tetapi untuk mengukur persepsi
responden terhadap gejala atau fenomena lainnya.
34
5. Skala Thurstone
Skala Thurstone meminta responden untuk memilh
pertanyaan yang ia setujui dari beberapa pertanyaan yang
menyajikan pandangan yang berbeda-beda. Pada umumnya setiap
item mempunyai asosiasi nilai antara 1 sampai 10, tetapi nilai-
nilainya tidak diketahui oleh responden.
Perbedaan antara Skala Thurstone dengan Skala Likert
ialah pada skala Thurstone interval yang panjangnya sama
memiliki intensitas kekuatan yang sama, sedangkan pada Skala
Likert tidak perlu sama.
Dari penjelasan diatas mengenai pengukuran sikap, penulis
memakai untuk yaitu dengan memakai skala likert. Karena skala
likert lebih difkuskan untuk mengukur persepsi, pendapat serta
sikap terhadap seseorang.
D. Tata Ruang Perpustakaan Sekolah
1. Ruang/Gedung Perpustakaan
Gedung atau ruangan perpustakaan adalah bangunan yang
sepenuhnya diperuntukan bagi seluruh aktifitas sebuah perpustakaan.
Disebut gedung apabila merupakan bangunan besar dan permanen,
terpisah dari pergerakan manusia sebagai penggunan perpustakaan, daerah
konsentrasi manusia, daerah konsentrasi buku/barang, dan titik-titik
35
layanan yang diberikan oleh perpustakaan.31 Sedangkan menurut Kosam
Rimbarawa yang dimaksut ruang (space) adalah tempat atau bagian
tertentu dalam suatu gedung perpustakaan, dipakai untuk meletakkan suatu
barang atau yang mempunyai fungsi tertentu.32
Dengan demikian ruang perpustakaan dapat diartikan sebagai suatu
tempat yang didalamnya terdapat segala aktifitas sebuah perpustakaan.
Disebut gedung apabila merupakan bangunan besar dan disebut ruangan
apabila suatu tempat berada di dalam satu gedung yang sama namun hanya
memakai bagian ruangan tertentu dalam gedung tersebut untuk digunakan
sebagai perpustakaan.
Untuk perpustakaan sekolah, pada saat ini sebagian diantaranya
telah memiliki gedung tersendiri dengan luas ruangan rata-rata 9x12 m2.
Namun sebagian besar tidak memiliki ruangan khusus untuk
perpustakaan. Oleh karena itu kebanyakan diantaranya menggunakan
ruang kelas yang luasnya rata-rata 7x8 m2 . untuk sementara ini, ruangan
yang berukuran 7x8 m2 ataupun 9x12 m2 masih merupakan ruangan yang
ideal. Namun apabila perpustakaan mengalami perkembangan yang pesat
(koleksi dan pengunjung meningkat), maka ruangan tersebut diatas sudah
barang tentu perlu penyesuaian.33 Senada dengan pendapat diatas Standar
Nasional Indonesia perpustakaan sekolah menyatakan harus menyediakan
31 Aa Kosasih,“Tata Ruang, Perabot Dan Perlengkapan Perpustakaan Sekolah“, ArtikelPustakawan Universitas Negeri Malang UM, (November 2009), hal.3
32 Kosam Rimbarawa, Gedung, Tata Ruang, Perabot & Peralatan Perpustakaan, (Jakarta : Hakaesar), 2013, hal.15
33 Kosam Rimbarawa, Gedung, Tata Ruang, Perabot & Peralatan Perpustakaan, (Jakarta : Hakaesar), 2013, hal.7
36
ruang yang cukup untuk koleksi, staf dan penggunanya. Perpustakaan
menyediakan ruang dengan luas sekurang-kurangnya untuk SD/MI 56M2 ,
untuk SMP/MTS sekitar 126m2 , dan untuk SMA. MA, SMK dan MAK
sekitar 168m2 . 34
Ketentuan ruang perpustakaan dapat dilihat dalam Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 24 tahun 2007 mengenai sarana
dan prasarana di sekolah. Ketentuan tersebut antara lain :
a. Ruang perpustakaan berfungsi sebagai tempat kegiatan peserta
didik dan guru memperoleh informasi dari berbagai jenis bahan
pustaka dengan membaca, mengamati, mendengar, dan sekaligus
tempat petugas mengelola perpustakaan.
b. Luas minimum ruang perpustakaan sama dengan luas satu ruang
kelas. Dengan lebar minimum ruang perpustakaan adalah 5 m.
c. Ruang perpustakaan dilengkapi jendela untuk memberi
pencahayaan yang memadai untuk membaca buku.
d. Ruang perpustakaan terletak di bagian sekolah yang mudah
dicapai.
e. Ruang perpustakaan dilengkapi sarana dan prasarana.35
Dalam pembangunan perpustakaan sekolah tidak dapat dipungkiri
bahwa kemegahan atau kemewahan sebuah perpustakaan bisa menjadi
faktor dalam menarik peminat pemustakanya. Namun itu semua bukanlah
34 Panitia Teknis 01-01 Perpustakaan dan Kepustakawanan, Standar Nasional Indonesia(SNI) Bidang Perpustakaan, hal.6
35 Indonesia, Departemen Pendidikan Nasional, Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 24 Tahun 2007 Tebntang Standar Sarana dan Prasarana Untuk Sekolah/Madrasah,hal.20-21
37
hal yang pertama dan utama dalam pembentukan perpustakaan sekolah.
Karena yang terpenting adalah bagaimana perencanaan dan pembangunan
yang matang sehingga menghasilkan suatu ruangan yang berkualitas tinggi
dan berfungsi secara tepat guna dan berdaya guna. Oleh karena itu ada
beberapa asas atau pedoman yang perlu diperhatikan pada waktu
mendirikan gedung perpustakaan sekolah, atau dalam memilih salah satu
ruang untuk kepentingan perpustakaan sekolah yaitu :
1) Fungsi utama dari perpustakaan adalah sebagai sumber belajar,
untuk itu sebaiknya perpustakaan harus berdekatan dengan kelas-
kelas yang ada.
2) Gedung perpustakaan sekolah sebaiknya jauh dari tempat parkir.
Asas ini perlu dipertimbangkan khususnya pada sekolah-sekolah
yang luas, dan lebih-lebih melayani pengunjung pada sore hari
3) Gedung atau ruang perpustakaan sekolah sebaiknya agar jauh dari
kebisingan yang sekiranya dapat menggangu ketenangan murid
yang sedang belajar.
4) Gedung atau ruang perpustakaan sekolah sebaiknya mudah dicapai
oleh kendaraan yang akan mengangkut buku-buku.
5) Gedung atau ruang perpustakaan sekolah harus aman, baik dari
bahaya kebakaran, kebanjiran, ataupun pencurian.
38
6) Gedung atau ruang perpustakaan sekolah sebaiknya ditempatkan
dilokasi yang kemungkinan dapat diperluas pasa masa yang akan
datang.36
Desain atau tata ruang perpustakaan sekolah memainkan peran
utama menyangkut bagaimana perpustakaan melayani sekolah.
Penampilan yang indah, memberikan rasa nyaman memberikan
rangsangan yang kuat bagi komunitas perpustakaan untuk
memanfaatkan waktunya di perpustakaan. Pedoman Perpustakaan
Sekolah IFLA/UNESCO menentukan bahwa perpustakaan sekolah
yang didesain secara tepat hendaknya memiliki delapan karakteristik
yaitu perpustakaan harus didesain sehingga :
1. Menimbulkan rasa aman.
2. Sistem pencahayaannya yang baik.
3. Didesain untuk mengakomodasikan perabotan yang kokoh,
tahan lama dan fungsional, serta memenuhi persyaratan
ruang aktivitas dan pengguna perpustakaan.
4. Didesain untuk menampung persyaratan khusus populasi
sekolah dalam arti cara paling restriktif.
5. Didesain untuk mengakomodasi perubahan pada program
sekolah, program pengajaran, serta perkembangan teknologi
audio, video dan data yang muncul.
36 Ibrahim Bafadal, Pengelolalaan Perpustakaan Sekolah (Jakarta : Bumi Aksara), 2006,hal.152
39
6. Didesain untuk memungkinkan penggunaan, pemeliharaan,
peralatan, alat tulis kantor materi.37
2. Perabotan dan Perlengkapan Perpustakaan
Perabotan dan perlengkapan perpustakaan perlu diadakan
sebagai suatu syarat berdirinya perpustakaan. Jumlah dan jenis kedua
peralatan dimaksut dalam suatu perpustakaan, bergantung pada
besarnya perpustakaan yang ada. Untuk perpustakaan sekolah dimana
jumlah koleksinya relative lebih kecil disbanding dengan
perpustakaan-perpustakaan lain, maka banyaknya peralatan dan
perabotan yang dibutuhkannya pun tidak boleh terlalu banyak.
Perabot perpustakaan adalah sarana pendukung atau
perlengkapan perpustakaan sekolah yang digunakan perpustakaan.
Untuk itu agar dapat optimal dibutuhkan perabot di perpustakaan
sebagai berikut.
a. Meja dan kursi sirkulasi.
Meja dan kursi sirkulasi yang memiliki desain khusus, biasanya
disesuaikan dengan aktivitas di sirkulasi dan kebutuhan
perlengkapan untuk mendukung layanan sirkulasi.
b. Meja dan kursi baca
Hal ini sangat dibutuhkan oleh perpustakaan dengan pemilihan
jenis disesuaikan dari luas perpustakaan. Menurut Pawit M.Yusuf
37 Perpustakaan Nasional Republik Indonesia bekerjasama dengan DepartemenPendidikan Nasional, Pedoman Perpustakaan Sekolah IFLA/UNESCO: The IFLA/UNESCOSchool Library Guidelines, hal. 11
40
ukuran dari meja dan kursi baca ialah tinggi : 75 cm, lebar : 230
cm, dan tebal dalam 100 cm.38
c. Meja dan kursi kerja
Untuk hal ini tidak begitu banyak dibutuhkan perpustakaan, namun
demikian meja kerja ini sangat penting, karena segala aktivitas
perpustakaan dikendalikan dari meja kerja.
d. Meja atau rak atlas dan kamus yang dapat dimanfaatkan untuk
menempatkan surat kabar yang dilengkapi dengan alat penjepit
(stick).
e. Lemari katalog atau biasa juga disebut kabinet katalog yang
digunakan untuk menyimpan kartu katalog.
f. Lemari multimedia
Digunakan untuk menyimpan koleksi dalam bentuk multimedia
seperti kaset, CD ROM, mikrofilm.
g. Lemari arsip
Digunakan untuk penyimpanan arsip perpustakaan yang berupa
data siswa yang menjadi anggota perpustakaan, data siswa yang
meminjam koleksi perpustakaan dan data koleksi yang dimiliki
oleh perpustakaan sekolah.
38 Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar, Pedoman penyelenggaraan PerpustakaanSekolah, (Jakarta : Pranada Media Group), 2007, hal.111
41
h. Laci penitipan tas atau locker.
Locker ini dapat dimanfaatkan untuk menitipkan tas, jaket, dan
barang yang tidak diperkenankan masuk kedalam ruangan
perpustakaan.
i. Kereta buku.
Biasanya kereta buku dibutuhkan diperpustakaan sekolah yang
besar. Kegunaannya untuk mengangkut buku-buku yang
dikembalikan oleh siswa dari meja sirkulasi ke rak buku.
j. Papan display
Adalah papan yang dapat digunakan untuk memperlihatkan
informasi buku baru.39
Sedangkan menurut Standar Nasional Perpustakaan Sekolah (SNP),
perpustakaan menyediakan sarana sekurang-kurangnya meliputi :
1. Rak buku (5 buah)2. Rak majalah (1 buah)3. Rak surat kabar (1 buah)4. Meja baca (5 buah)5. Kursi baca (10 buah)6. Kursi kerja (2 buah)7. Meja kerja (2 buah)8. Lemari katalog (1 buah)9. Papan pengumuman (1 buah)10. Meja sirkulasi (1 buah)11. Majalah dinding (1buah)12. Rak buku referensi (1 buah)13. Perangkat komputer dan mejanya
Untuk keperluan administrasi (1 buah)14. Perangkat komputer dan mejanya
Untuk keperluan pemustaka (1 buah)15. TV (1 buah)
39 Aa Kosasih,“Tata Ruang, Perabot Dan Perlengkapan Perpustakaan Sekolah“, ArtikelPustakawan Universitas Negeri Malang UM, (November 2009), hal.4-5
42
16. Pemutar VCD/DVD (1 buah)17. Tempat sampah (1 buah)18. Jam dinding (1 buah).40
3. Peralatan perpustakaan
Peralatan perpustakaan adalah barang-barang yang diperlukan
secara langsung dalam mengerjakan tugas/kegiatan di perpustakaan.
Yang termasuk ke dalam perlengkapan perpustakaan diantaranya yaitu
buku pedoman perpustakaan, buku klasifikasi, kartu katalog buku
induk, kantong buku, label, cap inventaris, cap perpustakaan, bak
sampel, kartu pemesanan, mesin ketik/komputer, ATK dan lain
sebagainya.41
Peralatan sekolah ada yang bersifat habis pakai dan ada pula
yang bersifat tahan lama. Peralatan habis pakai adalah peralatan yang
relatif cepat habis. Sedangkan peralatan yang tahan lama adalah
peralatan yang dapat digunakan terus menerus dalam jangka waktu
yang relatif lama. 42
E. Aspek Penataan Ruangan
Agar menghasilkan penataan ruangan perpustakaan yang optimal serta
dapat menunjang kelancaran tugas perpustakaan sebagai lembaga pemberi
jasa, sebaiknya pustakawan perlu memperhatikan beberapa aspek berikut
dalam penataan ruangan perpustakaan.
40 Standar Nasional Perpustakaan (SNP) Bidang Perpustakaan sekolah danperpustakaan perguruan tinggi, Hal.4
41 Aa Kosasih,“Tata Ruang, Perabot Dan Perlengkapan Perpustakaan Sekolah“, ArtikelPustakawan Universitas Negeri Malang UM, (November 2009), hal.6
42 Ibrahim Bafadal, Pengelolalaan Perpustakaan Sekolah (Jakarta : Bumi Aksara), 2006,hal.154
43
a. Aspek fungsional
Penataan ruangan harus mampu mendukung kinerja perpustakaan
secara keseluruhan baik petugas maupun bagi pengunjung
perpustakaan. Sehingga penataan ruangan dapat tercipta secara
optimal.
b. Aspek psikologi pengguna
Psikologis pengguna perlu diperhatikan. Penataan ruangan bisa
mempengaruhi aspek psikologi pengguna perpustakaan. Hal ini
bertujuan agar pengguna perpustakaan merasa nyaman, dan tenang
serta leluasa bergerak di perpustakaan.
c. Aspek estetika
Keindahan penataan ruangan salah satunya bisa melalui penataan
ruang dan perabot yang digunakan. Oleh sebab itu aspek estetika tentu
perlu mendapat perhatian. Penataan ruangan yang indah, bersih, serasi
dan terang bisa membuat kenyamanan pengguna perpustakaan.
d. Aspek keamanan bahan pustaka
Keamanan bahan pustaka harus dijaga dengan baik, agar terhindar dari
kerusakan secara alami dan kerusakan atau kehilangan bahan pustaka
karena faktor manusi. Penataan ruang perpustakaan harus
memperhatikan dua faktor tersebut. 43
43 Darmono, manajemen dan tata kerja perpustakaan sekolah, ( Jakarta : Grasindo), 2001,hal.201-202
44
BAB III
GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN LABSCHOOL KEBAYORAN
A. Sejarah Singkat Perpustakaan Labschool Kebayoran
Perpustakaan Labschool Kebayoran berdiri pada tahun 2001
bersamaan dengan terdirinya sekolah Labschool Kebayoran. Pada saat itu
perpustakaan berada di lantai 2 menempati ruang berukuran 1 kelas yang
berkapasitas 10 orang dan memiliki 1 pustakawan yang merangkap
jabatan. Semula perpustakaan Labschool Kebayoran menggunakan sistem
manual untuk penelusuran buku berupa katalog kartu. Seiring dengan
berkembangnya perpustakaan akhirnya pada tahun 2008 perpustakaan
pindah keruangan yang lebih luas, dimana kapasitasnya bertambah hingga
50 orang tetapi letak ruang perpustakaan masih berada di lantai 2. Pada
tahun ini pula perpustakaan merubah sistem yang awalnya memakai sistem
manual menjadi sistem otomasi. Software yang digunakan dalam sistem
otomasi di perpustakaan Labschool Kebayoran ialah software senayan
hingga saat ini.
Pada bulan September-November 2012 ruang perpustakaan
Labschool Kebayoran direnovasi untuk memperluas ruang perpustakaan
dan diresmikan pada hari jum’at tanggal 23 November 2012 oleh Rektor
UNJ. Untuk mendesain ruang perpustakaan, Labschool Kebayoran
mempunyai arsitektur tersendiri dalam pembangunan ruang perpustakaan.
Arsitektur tersebut yaitu Ibu Mita dan Ibu Vida yang merupakan wali
murid siswa Labschool Kebayoran dan sekaligus alumni dari Labschool
44
45
Rawamangun. Perpustakaan Labschool Kebayoran menyajikan konsep
rekreasi yang lebih baik dari ruang perpustakaan sebelumnya, baik dari
segi penataan ruang, pola sirkulasi, display buku, serta tampilan ruangan.
Tujuannya yaitu dapat menciptakan komunikasi hubungan antara staf dan
pengguna perpustakaan yang baik, pengawasan dan pengamanan koleksi
perpustakaan bisa dilakukan dengan baik serta aktifitas layanan dapat
dilakukan dengan lancar.
Semula luas ruang perpustakaan Labschool Kebayoran adalah
sekitar 180 m2 dengan panjang gedung perpustakaannya 18 m dan lebar
perpustakaannya adalah 10 m. Namun, setelah direnovasi luas ruang
perpustakaan Labschool Kebayoran menjadi 270 m2 dengan panjang
gedung perpustakaannya 27 m dan lebar perpustakaannya adalah 10 m.
Jadi luas secara keseluruhan dari ruang perpustakaan tersebut adalah 27 m
x 10 m = 270 m2.
Klasifikasi yang digunakan pada perpustakaan Labschool adalah
DDC (Dewey Decimal Clasification). Dengan sifat layanan terbuka (Open
Acces). Saat ini petugas perpustakaan telah berjumlah 3 orang
pustakawan. Jenis layanan yang diberikan oleh perpustakaan antara lain
adalah layanan sirkulasi, layanan referensi, pembaca, internet dan audio
visual.
B. Visi & Misi Perpustakaan Labschool Kebayoran
1. Visi Perpustakaan Labschool
Labschool merupakan sekolah yang mempersiapkan calon
pemimpin masa depan yang bertakwa, berintegritas tinggi, mempunyai
46
daya juang yang kuat, memiliki kepribadian yang utuh, berbudi pekerti
luhur, mandiri, serta mempunyai kemampuan intelektual yang tinggi.
2. Misi Perpustakaan Labschool
Untuk mencapai visi tersebut, perpustakaan Labschool
mempunyai misi sebagai berikut:
a. Menciptakan lingkungan belajar yang menantang dan
menyenangkan, adil, kreatif, terintegratif, dan dedikatif terhadap
pencapaian visi.
b. Menghasilkan lulusan yang berkualitas tinggi dalam perkembangan
intelektual dan mempunyai karakter takwa, jujur, kreatif, mampu
menjadi teladan, bekerja keras, toleran, dan cakap dalam
memimpin.
C. Ruang Perpustakaan Labschool Kebayoran
Ruang perpustakaan Labschool Kebayoran terletak di lantai 2 pada
gedung sekolah Labschool Kebayoran. Pada bulan September-November
2012 ruang perpustakaan Labschool Kebayoran direnovasi untuk
memperluas ruang perpustakaan. Semula luas ruang perpustakaan
Labschool Kebayoran adalah sekitar 180 m2 dengan panjang gedung
perpustakaannya 18 m dan lebar perpustakaannya adalah 10 m. Namun,
setelah direnovasi luas ruang perpustakaan Labschool Kebayoran menjadi
270 m2 dengan panjang gedung perpustakaannya 27 m dan lebar
perpustakaannya adalah 10 m. Jadi luas secara keseluruhan dari ruang
perpustakaan tersebut adalah 27 m x 10 m = 270 m2.
47
Ruang di perpustakaan Labschool Kebayoran ini dibagi menurut
fungsinya :
1. Area koleksi, dimana area koleksi terdiri dari area koleksi buku
teks (area ini terletak di tengah ruangan), area koleksi buku
referensi, area koleksi majalah & surat kabar, area project papers.
2. Area pengguna, terdiri dari area baca dengan meja bersekat, area
baca sekaligus diskusi, area baca private, area pengguna
komputer/multimedia room, dan area sirkulasi.
3. Area staf, terdiri dari area pelayanan referensi, pelayanan sirkulasi,
pelayanan multimedia room dan area ruang pustakawan.
4. Area lain, terdiri dari area penitipan barang atau loker.
Kondisi ruangan secara umum temperatur antara 170 C sampai 180C.
Suasana yang terkesan terang didapat dari lampu dan juga didapat dari cahaya
matahari melalui jendela. Selain itu sistem warna atau pemilihan warna cat
dinding dan langit-langit memberi pengaruh yang besar, yaitu warna dinding
pada perpustakaan Labschool Kebayoran ini berwarna cream kecoklatan dan
warna langit-langit pale blue (biru muda)
D. Anggota Perpustakaan
Anggota perpustakaan Labschool terdiri dari masyarakat
perpustakaan seperti siswa, guru, kepala sekolah, dan para staf sekolah.
Adapun persyaratan untuk menjadi anggota yaitu :
1. Menyerahkan foto 2x3 sebanyak 1 lembar
2. Mengisi formulir pendaftaran
48
3. Bersedia menaati peraturan perpustakaan
4. Bebas biaya/free
E. Sarana dan Prasarana Perpustakaan
Inilah Sarana dan prasarana penunjang berupa fasilitas yang disediakan
Perpustakaan Labschool Kebayoran dapat dilihat dalam table sebagai
berikut :
TABEL 3.2INVENTARIS RUANG PERPUSTAKAAN
LABSCHOOL KEBAYORAN
NO JENIS BARANG JUMLAH KETERANGAN
1 Rak Buku 14 Unit Ada/Baik
2 Rak Majalah 1 Unit Ada/Baik
3 Rak Surat Kabar 1 Unit Ada/Baik
4 Meja Baca 5 Unit Ada/Baik
5 Kursi Baca 34 Unit Ada/Baik
6 Kursi Kerja 4 Unit Ada/Baik
7 Meja Sirkulasi 1 Unit Ada/Baik
8 Lemari Katalog 1 Unit Ada/Baik
9 Meja Multimedia 3 Buah Ada/Baik
10 Papan pengumuman 1 Unit Ada/Baik
11 AC 2 Unit Ada/Baik
12 Peralatan Multimedia 7 Unit Ada/Baik
13 Buku Inventaris 1 Buah Ada/Baik
14 Tempat Sampah 1 Buah Ada/Baik
15 Stop Kontak 17 Buah Ada/Baik
17 Rak Sepatu 2 Buah Ada/Baik
49
F. Layanan Perpustakaan Labschool Kebayoran
Layanan yang diberikan perpustakaan Labschool Kebayoran ada
beberapa macam. Jenis layanan biasanya juga dipengaruhi oleh jenis
perpustakaan dan masyarakat yang dilayaninya.
Beberapa layanan perpustakaan Labschool Kebayoran adalah
sebagai berikut:
a. Layanan Peminjaman Bahan Pustaka (Layanan Sirkulasi)
Perpustakaan Labschool Kebayoran tidak memiliki kartu anggota
khusus untuk meminjam buku tetapi Perpustakaan Labschool
Kebayoran memperbolehkan siswa/I untuk dipinjamkan dan dibawa
pulang.
b. Layanan Referensi
Layanan referensi yang terdapat di Perpustakaan Labschool
Kebayoran khusus seperti kamus, ensiklopedi, almanak, buku tahunan,
yang berisi informasi teknis dan singkat. Koleksi ini tidak boleh
dibawa pulang oleh siswa SMP dan SMA dan hanya untuk dibaca
ditempat.
c. Layanan Baca
Layanan baca yang diberikan oleh perpustakaan Perpustakaan
Labschool Kebayoran berupa tempat untuk melakukan kegiatan
membaca di perpustakaan.
50
d. Layanan internet
Layanan yang diberikan kepada pengguna perpustakaan
Labschool Kebayoran untuk mengakses internet secara gratis. Layanan
internet ini merupakan layanan yang paling diminati oleh siswa/I SMP
dan SMA Labschool Kebayoran. .
G. Data Perpustakaan:
1. Data Pengunjung
Pengguna perpustakaan Labschool Kebayoran rata-rata per bulan:
SMP : 11% dari jumlah siswa 600 orang
SMA : 10% dari jumlah siswa 600 orang
Guru dan karyawan : 10% dari jumlah guru dan karyawan 140
orang
2. Data Peminjaman Koleksi Perpustakaan Labschool Kebayoran
Untuk peminjaman buku yang dipinjam oleh para pemakai rata-rata
per bulan adalah:
SMP : 84 buku
SMA : 62 buku
Guru dan karyawan : 31 buku
3. Ketentuan Peminjaman Sebagai Berikut :
Peminjaman maksimal : 4 buku
Lama Peminjaman : 7 hari
Maksimal Perpanjangan : 3 kali
Keterlambatan Pengembalian denda Rp. 500 per hari
51
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. PENYEBARAN KUESIONER
Data hasil penelitian ini didapatkan melalui kuesioner yang telah
disebarkan kepada 80 siswa SMA Labschool Kebayoran pada tanggal 6
Mei 2014. Penyebaran kuesioner dibantu oleh Bapak Rahmat selaku
pustakawan di perpustakaan Sekolah Labschool Kebayoran. Selanjutnya
kuesioner disunting untuk menentukan apakah jawaban yang diisi pada
kuesioner sudah lengkap.
Kuesioner yang telah disebarkan kepada 80 siswa SMA Labschool
Kebayoran dikembalikan kepada penulis dengan jumlah yang sama 80
kuesioner (100%), setelah melewati proses penyuntingan dan kuesioner
sudah lengkap terisi, seluruh kuesioner tersebut valid dan dapat diolah.
B. UNSUR-UNSUR YANG DINILIA
1. Pertanyaan Umum Mengenai Perpustakaan
1) Anggota Perpustakaan
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa yang datang ke perpustakaan
Labschool ada yang merupakan merupakan anggota perpustakaan dan
ada juga yang bukan anggota perpustakaan, dengan rincian sebagai
berikut :
51
52
Tabel 4.3Anggota Perpustakaan
Anggota Perpustakaan Frekuensi PYa 27 33,75 %Tidak 53 66,25 %
JUMLAH 80 100 %
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa responden yang
menyatakan Ya 27 orang (33,75%), dan untuk responden yang menjawab
tidak 53 orang (66,25%).
Jadi dapat disimpulkan bahwa sebanyak 66.25% siswa yang datang
ke perpustakaan Labschool Kebayoran belum menjadi anggota
perpustakaan.
2) Kunjungan ke perpustakaan
Tabel 4.4 menunjukan berapa banyak siswa datang mengunjungi
perpustakaan dalam satu semester.
Tabel 4.4Kunjungan siswa ke perpustakaan
Kunjungan Perpustakaan Frekuensi P1-5 kali/semester 12 15 %5-10 kali/ semester 18 22,5 %10-15 kali/ semester 9 11,25 %15-20 kali/ semester 5 6,25 %>20 kali/ semester 36 45 %
JUMLAH 80 100 %
Dari tabel diatas dapat diketahui responden yang menjawab
mengunjungi perpustakaan 1-5 kali/ semester 12 orang (15%), yang
menjawab 5-10 kali persemester 18 orang (22,5%), yang menjawab 10-15
kali persemester 9 orang (11,25%), yang menjawab 15-20 kali persemester
53
5 orang (6,25%), dan responden yang menjawab >20 kali persemester 36
orang (45%).
Jadi dapat disimpulkan bahwa sebanyak 45% siswa mengatakan
bahwa mereka berkunjung ke perpustakaan dalam satu semester yaitu
lebih dari 20 kali per semester.
3) Tujuan mengunjungi ke perpustakaan
Tabel 4.5 menunjukkan apa tujuan para siswa datang mengunjungike perpustakaan.
Tabel 4.5Tujuan siswa datang ke perpustakaan
Tujuan Mengunjungi Perpustakaan F PMendiskusikan pelajaran 14 17,5%Mengisi waktu luang 60 75 %Kewajiban dari sekolah “ jam perpustakaan “ 1 1,25 %Meminjam koleksi 2 2,5 %Jawaban lain... 3 1,25 %
JUMLAH 80 100 %
Dari tabel diatas dapat diketahui responden yang menjawab
mendiskusikan pelajaran 14 orang (17,5%), yang menjawab mengisi
waktu luang 60 orang (75%), yang menjawab kewajiban dari sekolah
‘‘jam perpustakaan“ 1 orang (1,25%), yang menjawab meminjam koleksi
2 orang (2,5%), dan yang menjawab jawaban lain sekitar 3 orang (1,25%).
Jadi dapat disimpulkan sebanyak 75% siswa mengatakan bahwa
tujuan mereka datang ke perpustakaan yaitu untuk mengisi waktu luang.
C. Analisa Persepsi Siswa Terhadap Tata Ruang Perpustakaan Sekolah
Data yang telah dihitung prosentasenya kemudian dicari skor rata-
ratanya. Skor rata-rata tersebut dihitung dengan rumus sebagai berikut:
54
Dimana: X = Skor rata-rata
(S4 … . S1) = Skor pada skala 4 sampai 1
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah sampel yang diolah atau total
frekuensi
Skala di atas adalah skala ordinal, agar analisa menjadi luas maka
skala ordinal tersebut diubah menjadi skala interval dengan rumus sebagai
berikut.44
Keterangana = jumlah atributm = skor tertinggin = skor terendahb = jumlah skala penilaian yang ingin dibentuk/ diterapkan
Jika skala penilaian yang diterapkan berjumlah 4, dimana skor
terendah adalah satu dan skor tertinggi empat, maka dapat dihitung
sebagai berikut : Skala interval = { 1 (4-1) : 4 } = 0,75
Jadi jarak setiap titik adalah 0,75 sehingga dapat diperoleh
penilaian sebagai berikut :
5. Sangat setuju 3,28 – 4,03
6. Setuju 2,52 – 3,27
7. Tidak setuju 1,76 – 2,51
8. Sangat tidak setuju 1,00 – 1,75
44 Bilson Simamora, Panduan Riset Prilaku Konsumen (Jakarta: Gramedia, 2004),hal.202
Skala interval = { a (m-n) : b }
55
Berikut adalah data yang diperoleh dari kuesioner tentang
persepsi tata ruang perpustakaan :
Perpustakaan sekolah harus terletak di lingkungan sekolah
yang bersangkutan. Lokasi penempatannya harus strategis, atau kira-
kira dekat dari seluruh kelas-kelas yang ada di sekolah yang
bersangkutan. Maka disini akan dideskripsikan bagaimana para siswa
SMA Labschool Kebayoran dalam menemukan lokasi perpustakaan.
Apakah para siswa kesulitan atau dengan mudah menemukan lokasi
perpustakaan Sekolah Labschool Kebayoran.
Tabel 4.6Lokasi Perpustakaan Sekolah Labschool Kebayoran Strategis
Pernyataan Bobot F S PSangat Setuju 4 25 100 31,25 %Setuju 3 52 156 65 %Tidak Setuju 2 2 4 2,5 %Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1,25 %Jumlah
Skor rata-rata
80 261 100 %
X = 261/80 = 3,26
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden
yang menyatakan sangat setuju berjumlah 25 orang (31,25%),
menyatakan setuju berjumlah 52 orang (65%), menyatakan tidak
setuju berjumlah 2 orang (2,5%), dan yang menyatakan sangat
tidak berjumlah 1 orang (1,25%).
Dari hasil skor rata-rata diatas dapat disimpulkan bahwa
3,26 responden menyatakan Positif. Artinya lokasi perpustakaan
56
sekolah Labschool Kebayoran sudah strategis. Hal ini ditunjukan
dimana skor tersebut berada pada skala interval 2,52-3,27.
Tabel 4.7
Kedekatan Antara Ruang kelas dan Ruang Perpustakaan SekolahLabschool Kebayoran
Pernyataan Bobot F S PSangat Setuju 4 15 60 18,75 %Setuju 3 40 120 50 %Tidak Setuju 2 22 44 27,5 %Sangat Tidak Setuju 1 3 3 3,75 %Jumlah
Skor rata-rata
80 227 100 %X = 227/80 = 2,83
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden
yang menyatakan sangat setuju berjumlah 15 orang (18,75%),
menyatakan setuju berjumlah 40 orang (50%), menyatakan tidak
setuju berjumlah 22 orang (27,5%), dan yang menyatakan sangat
tidak berjumlah 3 orang (3,75%).
Dari hasil skor rata-rata diatas dapat disimpulkan bahwa
2,83 responden menyatakan positif. Artinya jarak antara ruang
kelas siswa dengan ruang perpustakaan dekat. Hal ini ditunjukan
dari skor tersebut pada skala interval 2,52 – 3,27.
Tabel 4.8Kesulitan dalam Mencari Perpustakaan Sekolah Labschool
Pernyataan Bobot F S PSangat Setuju 4 1 4 1,25 %Setuju 3 2 6 2,5 %Tidak Setuju 2 26 52 32,5 %Sangat Tidak Setuju 1 51 51 63,75 %Jumlah
Skor rata- rata
80 113 100 %
X = 113/80 = 1,41
57
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden
yang menyatakan sangat setuju berjumlah 1 orang (1,25%),
menyatakan setuju berjumlah 2 orang (2,5%), menyatakan tidak
setuju berjumlah 26 orang (32,5%), dan yang menyatakan sangat
tidak berjumlah 51 orang (63,75%).
Dari hasil skor rata-rata diatas dapat disimpulkan bahwa
1,41 responden menyatakan negatif. Artinya siswa tidak merasa
kesulitan dalam mencari perpustakaan. Hal ini ditunjukan dimana
skor tersebut berada pada skala interval 1,00- 1,75.
3. Persepsi Siswa Terhadap Bentuk Ruang Perpustakaan Labschool
Kebayoran
Tabel 4.9Bentuk Perpustakaan Sekolah Labschool Kebayoran Bagus
Pernyataan Bobot F S PSangat Setuju 4 37 148 46,25 %Setuju 3 38 114 47,5 %Tidak Setuju 2 5 10 6,25 %Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0 %Jumlah
Skor rata-rata
80 272 100 %X= 272/80 = 3,4
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden
yang menyatakan sangat setuju berjumlah 37 orang (46,25%),
menyatakan setuju berjumlah 38 orang (47,5%), menyatakan tidak
setuju berjumlah 5 orang (6,25%), dan dan tidak ada yang
58
menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan nomer satu
tersebut .
Dari hasil skor rata-rata diatas dapat disimpulkan bahwa 3,4
responden menyatakan positif. Artinya bentuk perpustakaan
sekolah Labschool sudah bagus. Hal ini ditunjukan dimana skor
tersebut berada pada skala interval 3.23 – 4,03.
Tabel 4.10Ketepatan Penataan Ruang Perpustakaan
Pernyataan Bobot F S PSangat Setuju 4 29 116 36,25 %Setuju 3 48 144 60 %Tidak Setuju 2 3 6 3,75 %Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0 %Jumlah
Skor rata-rata
80 266 100 %X = 266/80 = 3,32
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden
yang menyatakan sangat setuju berjumlah 29 orang (36,25%),
menyatakan setuju berjumlah 48 orang (60%), menyatakan tidak
setuju berjumlah 3 orang (3,75%), dan tidak ada yang menyatakan
sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut .
Dari hasil skor rata-rata diatas dapat disimpulkan bahwa
3,32 responden menyatakan positif. Artinya penataan didalam
ruang perpustakaan sudah tepat. Hal ini ditunjukan dimana skor
tersebut berada pada skala interval 3,28 – 4,03.
59
Tabel 4.11
Kecukupun Luas Ruang Perpustakaan
Pernyataan Bobot F S PSangat Setuju 4 7 28 8,75 %Setuju 3 30 90 37,5 %Tidak Setuju 2 38 76 47,5 %Sangat Tidak Setuju 1 5 5 6,25 5Jumlah
Skor rata-rata
80 199 100 %X = 199/80 = 2,48
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden
yang menyatakan sangat setuju berjumlah 7 orang (8,75%),
menyatakan setuju berjumlah 30 orang (37,5%), menyatakan tidak
setuju berjumlah 38 orang (47,5%), dan yang menyatakan sangat
tidak setuju 5 orang (6,25%).
Dari hasil skor rata-rata diatas dapat disimpulkan bahwa
2,48 responden menyatakan positif. Artinya luas ruang
perpustakaan sudah cukup memadai. Hal ini ditunjukan dimana
skor tersebut berada pada skala interval 2,52 – 3,27.
4. Persepsi Siswa Terhadap Tata Ruang Perpustakaan Labschool
Kebayoran
Tabel 4.12Luas Ruang Baca Perpustakaan Sudah MemadaiPernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 6 24 7,5 %Setuju 3 36 108 4,5 %Tidak Setuju 2 38 76 47,5 %Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0 %Jumlah
Skor rata-rata
80 208 100 %X = 208/80 = 2,6
60
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden
yang menyatakan sangat setuju berjumlah 6 orang (7,5%),
menyatakan setuju berjumlah 36 orang (4,5%), menyatakan tidak
setuju berjumlah 38 orang (47,5%), dan tidak ada yang menyatakan
sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
Dari hasil skor rata-rata diatas dapat disimpulkan bahwa 2,6
responden menyatakan positif. Artinya luas ruang baca di dalam
perpustakaan sudah memadai. Hal ini ditunjukan dimana skor
tersebut berada pada skala interval 2,52 – 3,27.
Tabel 4.13Penempatan Antara Koleksi Umum Dan Koleksi Referensi
BerbedaPernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 12 48 15 %Setuju 3 59 177 73,75 %Tidak Setuju 2 9 18 11,2 %5Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0 %Jumlah
Skor rata-rata
80 243 100 %X = 243/80 = 3,03
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden yang
menyatakan sangat setuju berjumlah 12 orang (15%), menyatakan setuju
berjumlah 59 orang (73,75%), menyatakan tidak setuju berjumlah 9 orang
(11,25%), dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju dengan
pernyataan nomor dua tersebut.
Dari hasil skor rata-rata diatas dapat disimpulkan bahwa 3,03
responden menyatakan positif. Artinya penempatan koleksi umum dan
61
koleksi referensi berbeda. Hal ini ditunjukan dimana skor tersebut berada
pada skala interval 2,52- 3,27.
Tabel 4.14Kemudahan dalam Mencari Koleksi
Pernyataan Bobot F S PSangat Setuju 4 7 28 8,75 %Setuju 3 49 147 61,25 %Tidak Setuju 2 23 46 28,75 %Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1,25 %Jumlah
Skor rata-rata
80 222 100 %X = 222/80 = 2,77
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden yang
menyatakan sangat setuju berjumlah 7 orang (8,75%), menyatakan setuju
berjumlah 49 orang (61,25%), menyatakan tidak setuju berjumlah 23
orang (28,75%), dan yang menyatakan sangat tidak setuju 1 orang
(1,25%).
Dari hasil skor rata-rata diatas dapat disimpulkan bahwa 2,77
responden menyatakan positif. Artinya dalam mencari buku atau koleksi
di perpustakaan siswa tidak merasa kesulitan. Hal ini ditunjukan dimana
skor tersebut berada pada skala interval 2,52- 3,27.
Tabel 4.15Ketepatan Letak Ruang Multimedia
Pernyataan Bobot F S PSangat Setuju 4 16 64 20 %Setuju 3 59 177 73,75 %Tidak Setuju 2 5 10 6,25 %Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0 %Jumlah
Skor rata-rata
80 251 100 %X = 241/80 = 3,13
62
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden yang
menyatakan sangat setuju berjumlah 16 orang (20%), menyatakan setuju
berjumlah 59 orang (73,75%), menyatakan tidak setuju berjumlah 5 orang
(6,25%), dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju pada soal
nomor empat tersebut.
Dari hasil skor rata-rata diatas dapat disimpulkan bahwa 3,13
responden menyatakan positif. Artinya dalam penempatan ruang
multimedia sudah tepat. Hal ini ditunjukan dimana skor tersebut berada
pada skala interval 2,52- 3,27.
Tabel 4.16Komputer di ruang multimedia dapat digunakan
Pernyataan Bobot F S PSangat Setuju 4 8 32 10 %Setuju 3 27 81 33,75 %Tidak Setuju 2 34 68 42,5 %Sangat Tidak Setuju 1 11 11 13,75 %Jumlah
Skor rata-rata
80 192 100 %X = 192/80 = 2,4
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden yang
menyatakan sangat setuju berjumlah 8 orang (10%), menyatakan setuju
berjumlah 27 orang (33,75%), menyatakan tidak setuju berjumlah 34
orang (42,5%), dan yang menyatakan sangat tidak setuju 11 orang
(13,75%).
Dari hasil skor rata-rata diatas dapat disimpulkan bahwa 2,4
responden menyatakan positif. Artinya komputer yang berada di ruang
multimedia dapat berfungsi dengan baik. Hal ini ditunjukan dimana skor
tersebut berada pada skala interval 2,52- 3,27
63
Tabel 4.17
Ketepatan Letak Pintu Masuk PerpustakaanPernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 17 68 21,25 %Setuju 3 61 183 76,25 %Tidak Setuju 2 2 4 2,5 %Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0 %Jumlah
Skor rata-rata
80 255 100 %
X = 255/80 = 3,18
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden yang
menyatakan sangat setuju berjumlah 17 orang (21,25%), menyatakan
setuju berjumlah 61 orang (76,25%), menyatakan tidak setuju berjumlah 2
orang (2,5%), dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju pada soal
nomor tujuh tersebut.
Dari hasil skor rata-rata diatas dapat disimpulkan bahwa 3,18
responden menyatakan positif. Artinya letak pintu masuk perpustakaan
sudah tepat. Hal ini ditunjukan dimana skor tersebut berada pada skala
interval 2,52- 3,27.
Tabel 4.18Letak Meja Baca Perpustakaan Bagus
Pernyataan Bobot F S PSangat Setuju 4 18 72 22,5 %Setuju 3 53 159 66,25 %Tidak Setuju 2 2 4 2,5 %Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0 %Jumlah
Skor rata-rata
80 235 100 %X = 235/80 =2,93
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden yang
menyatakan sangat setuju berjumlah 18 orang (22,5%), menyatakan setuju
64
berjumlah 53 orang (66,25%), menyatakan tidak setuju berjumlah 2 orang
(2,5%), dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju pada soal
nomor tujuh tersebut.
Dari hasil skor rata-rata diatas dapat disimpulkan bahwa 2,93
responden menyatakan positif. Artinya letak meja baca di ruang
perpustakaan Labschool Kebayoran sudah bagus. Hal ini ditunjukan
dimana skor tersebut berada pada skala interval 2,52- 3,27.
Tabel 4.9Kondisi Meja Baca Aman
Pernyataan Bobot F S PSangat Setuju 4 16 64 20 %Setuju 3 60 180 75 %Tidak Setuju 2 4 8 5 %Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0 %Jumlah
Skor rata-rata
80 252 100 %X = 252/80 = 3,15
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden yang
menyatakan sangat setuju berjumlah 16 orang (20%), menyatakan setuju
berjumlah 60 orang (75%), menyatakan tidak setuju berjumlah 4 orang
(5%), dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju pada soal nomor
delapan tersebut.
Dari hasil skor rata-rata diatas dapat disimpulkan bahwa 3,15
responden menyatakan positif. Artinya meja baca di perpustakaan aman
untuk digunakan. Hal ini ditunjukan dimana skor tersebut berada pada
skala interval 2,52- 3,27.
65
Tabel 4.20Kondisi Kursi Baca Perpustakaan Aman
Pernyataan Bobot F S PSangat Setuju 4 16 64 20 %Setuju 3 59 177 73,75 %Tidak Setuju 2 4 8 5 %Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1,25 %Jumlah
Skor rata-rata
80 250 100 %
X = 250/80 = 3,12
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden yang
menyatakan sangat setuju berjumlah 16 orang (20%), menyatakan setuju
berjumlah 59 orang (73,75%), menyatakan tidak setuju berjumlah 4 orang
(5%), dan yang menyatakan sangat tidak setuju adaalah 1 (1,25%).
Dari hasil skor rata-rata diatas dapat disimpulkan bahwa 3,12
responden menyatakan positif. Artinya kursi baca yang ada di
perpustakaan juga aman. Hal ini ditunjukan dimana skor tersebut berada
pada skala interval 2,52 – 3,27
Tabel 4.21Penataan rak buku di dalam perpustakaan bagus
Pernyataan Bobot F S PSangat Setuju 4 10 40 12,5 %Setuju 3 59 177 73,75 %Tidak Setuju 2 11 22 13,75 %Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0 %Jumlah
Skor rata-rata
80 239 100 %X = 239/80 = 2,98
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden yang
menyatakan sangat setuju berjumlah 10 orang (12,5%), menyatakan setuju
berjumlah 59 orang (73,75%), menyatakan tidak setuju berjumlah 11
66
orang (13,75%), dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju pada
soal nomor sepuluh tersebut.
Dari hasil skor rata-rata diatas dapat disimpulkan bahwa 2,98
responden menyatakan positif. Artinya penataan rak buku di perpustakaan
sudah bagus. Hal ini ditunjukan dimana skor tersebut berada pada skala
interval 2,52 – 3,27.
Tabel 4.22Kondisi Rak Buku di Perpustakaan Baik
Pernyataan Bobot F S PSangat Setuju 4 14 56 17,5 %Setuju 3 57 171 71,25 %Tidak Setuju 2 9 18 11,25 %Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0 %Jumlah
Skor rata-rata
80 245 100 %X = 245/80 = 3,06
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa responden yang
menyatakan sangat setuju berjumlah 14 orang (17,5%), menyatakan setuju
berjumlah 57 orang (71,25%), menyatakan tidak setuju berjumlah 9 orang
(11,25%), dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju pada soal
nomor 11 tersebut.
Dari hasil skor rata-rata diatas dapat disimpulkan bahwa 3,06
responden menyatakan positif. Artinya kondisi rak buku dalam keadaan
baik. Hal ini ditunjukan dimana skor tersebut berada pada skala interval
2,52 – 3,27.
67
Tabel 4.23Tinggi Rak Buku Terjangkau
Pernyataan Bobot F S PSangat Setuju 4 27 108 33,75 %Setuju 3 47 141 58,75 %Tidak Setuju 2 3 6 3,75 %Sangat Tidak Setuju 1 3 3 3,75 %Jumlah
Skor rata-rata
80 258 100 %X = 258/80 = 3,22
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden yang
menyatakan sangat setuju berjumlah 27 orang (33,75%), menyatakan
setuju berjumlah 47 orang (58,75%), menyatakan tidak setuju berjumlah 3
orang (3,75%), dan yang menyatakan sangat tidak setuju berjumlah 3
(3,75%).
Dari hasil skor rata-rata diatas dapat disimpulkan bahwa 3,22
responden menyatakan positif. Artinya tinggi rak buku dapat terjangkau
oleh siswa saat hendak mengambil buku. Hal ini ditunjukan dimana skor
tersebut berada pada skala interval 2,52 – 3,27.
Tabel 4.24Penataan Rak Majalah Sudah Bagus
Pernyataan Bobot F S PSangat Setuju 4 8 32 10 %Setuju 3 47 141 58,75 %Tidak Setuju 2 20 40 25 %Sangat Tidak Setuju 1 5 5 6,25 %Jumlah
Skor rata-rata
80 218 100 %X = 218/80 = 2,72
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden yang
menyatakan sangat setuju berjumlah 8 orang (10%), menyatakan setuju
berjumlah 47 orang (58,75%), menyatakan tidak setuju berjumlah 20
68
orang (25%), dan yang menyatakan sangat tidak setuju berjumlah 5 orang
(6,25%).
Dari hasil skor rata-rata diatas dapat disimpulkan bahwa 2,72
responden menyatakan positif. Artinya penataan rak majalah sudah bagus.
Hal ini ditunjukan dimana skor tersebut berada pada skala interval 2,52 –
3,27.
Tabel 4.25Kondisi Rak Majalah Baik
Pernyataan Bobot F S PSangat Setuju 4 7 28 8,75 %Setuju 3 65 195 81,25 %Tidak Setuju 2 8 16 10 %Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0 %JumlahSkor rata-rata
80 239 100 %X = 239/80 = 2,98
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden yang
menyatakan sangat setuju berjumlah 7 orang (8,75%), menyatakan setuju
berjumlah 65 orang (81,25%), menyatakan tidak setuju berjumlah 8 orang
(10%), dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju pada soal
nomor 14 ini.
Dari hasil skor rata-rata diatas dapat disimpulkan bahwa 2,98
responden menyatakan positif. Artinya kondisi rak majalah dalam keadaan
baik. Hal ini ditunjukan dimana skor tersebut berada pada skala
interval2,52 – 3,27.
69
Tabel 4.26
Ketepatan Dalam Penataan rak buku referensiPernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 14 56 17,5 %Setuju 3 57 171 71,25 %Tidak Setuju 2 8 16 10 %Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1,25 %Jumlah
Skor rata-rata
80 244 100 %X = 244/80 = 3,05
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden yang
menyatakan sangat setuju berjumlah 14 orang (17,5%), menyatakan setuju
berjumlah 57 orang (71,25%), menyatakan tidak setuju berjumlah 8 orang
(10%), dan yang menyatakan sangat tidak setuju berjumlah 1 (1,25%).
Dari hasil skor rata-rata diatas dapat disimpulkan bahwa 3,05
responden menyatakan positif. Artinya dalam penataan rak buku referensi
sudah tepat. Hal ini ditunjukan dimana skor tersebut berada pada skala
interval 2,52 – 3,27.
Tabel 4.27Kondisi Rak Buku Referensi Baik
Pernyataan Bobot F S PSangat Setuju 4 11 44 13,75 %Setuju 3 65 195 81,25 %Tidak Setuju 2 4 8 5 %Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0 %Jumlah
Skor rata-rata
80 247 100 %X = 247/80 = 3,08
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden yang
menyatakan sangat setuju berjumlah 11 orang (13,75%), menyatakan
setuju berjumlah 65 orang (81,25%), menyatakan tidak setuju berjumlah 4
70
orang (5%), dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju di nomor
soal tersebut.
Dari hasil skor rata-rata diatas dapat disimpulkan bahwa 3,08
responden menyatakan positif. Artinya kondisi rak buku referensi dalam
keadaan baik. Hal ini ditunjukan dimana skor tersebut berada pada skala
interval 2,52 – 3,27.
Tabel 4.28Ketepatan Penataan Katalog
Pernyataan Bobot F S PSangat Setuju 4 7 28 8,75 %Setuju 3 61 183 76,25 %Tidak Setuju 2 11 22 13,75 %Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1,25 %Jumlah
Skor rata-rata
80 234 100 %X = 234/80 = 2,92
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden yang
menyatakan sangat setuju berjumlah 7 orang (8,75%), menyatakan setuju
berjumlah 61 orang (76,25%), menyatakan tidak setuju berjumlah 11
orang (13,75%), dan yang menyatakan sangat tidak setuju berjumlah 1
orang (1,25%).
Dari hasil skor rata-rata diatas dapat disimpulkan bahwa 2,92
responden menyatakan positif. Artinya penempatan katalog di
perpustakaan sudah tepat. Hal ini ditunjukan dimana skor tersebut berada
pada skala interval 2,52 – 3,27.
71
Tabel 4.29Pencahayaan Diruang Perpustakaan Terang
Pernyataan Bobot F S PSangat Setuju 4 5 20 6,25 %Setuju 3 57 171 71,25 5Tidak Setuju 2 17 34 21,25 %Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1,25 %Jumlah
Skor rata-rata
80 226 100 %
X = 226/80 = 2,82
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden yang
menyatakan sangat setuju berjumlah 5 orang (6,25%), menyatakan setuju
berjumlah 57 orang (71,25%), menyatakan tidak setuju berjumlah 17
orang (21,25%), dan yang menyatakan sangat tidak setuju berjumlah 1
orang (1,25%).
Dari hasil skor rata-rata diatas dapat disimpulkan bahwa 2,82
responden menyatakan positif. Artinya pencahayaan di dalam ruang
perpustakaan sudah terang. Hal ini ditunjukan dimana skor tersebut berada
pada skala interval 2,52 – 3,27.
Tabel 4.30Kenyamanan Suasana Ruang Perpustakaan
Pernyataan Bobot F S PSangat Setuju 4 44 176 55 %Setuju 3 34 102 42,5 %Tidak Setuju 2 2 4 2,5 %Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0 %Jumlah
Skor rata-rata
80 282 100 %
X = 282/80 = 3,52
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden yang
menyatakan sangat setuju berjumlah 44 orang (55%), menyatakan setuju
72
berjumlah 34 orang (42,5%), menyatakan tidak setuju berjumlah 2 orang
(2,5%), dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju pada
pernyataan nomor 19 tersebut.
Dari hasil skor rata-rata diatas dapat disimpulkan bahwa 3,52
responden menyatakan sangat positif. Artinya ruang perpustakaan sekolah
Labschool Kebayoran sangat nyaman untuk membaca. Hal ini ditunjukan
dimana skor tersebut berada pada skala interval 3,28 – 4,03.
Tabel 4.31Kebersihan Ruang Perpustakaan
Pernyataan Bobot F S PSangat Setuju 4 33 132 41,25 %Setuju 3 45 135 56,25 %Tidak Setuju 2 2 4 2,5 %Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0 %Jumlah
Skor rata-rata
80 271 100 %X = 271/80 = 3,38
Berdasarkan datal di atas dapat diketahui bahwa responden yang
menyatakan sangat setuju berjumlah 33 orang (41,25%), menyatakan
setuju berjumlah 45 orang (56,25%), menyatakan tidak setuju berjumlah 2
orang (2,5%), dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju pada
pernyataan nomor 20 tersebut.
Dari hasil skor rata-rata diatas dapat disimpulkan bahwa 3,38
responden menyatakan sangat positif. Artinya ruang peprustakaan
Labschool Kebayoran sangat bersih. Hal ini ditunjukan dimana skor
tersebut berada pada skala interval 3,28 – 4,03.
73
Tabel 4.32Warna Dinding Ruang Perpustakaan Menarik
Pernyataan Bobot F S PSangat Setuju 4 27 108 33,75 %Setuju 3 48 144 60 %Tidak Setuju 2 5 10 6,25 %Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0 %Jumlah
Skor rata-rata
80 262 100 %X = 262/80 = 3,27
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden yang
menyatakan sangat setuju berjumlah 27 orang (33,75%), menyatakan
setuju berjumlah 48 orang (60%), menyatakan tidak setuju berjumlah 5
orang (6,25%), dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju pada
pernyataan nomor 21 tersebut.
Dari hasil skor rata-rata diatas dapat disimpulkan bahwa 3,27
responden menyatakan positif. Artinya pewarnaan dinding ruang
perpustakaan menarik. Hal ini ditunjukan dimana skor tersebut berada
pada skala interval 2,52 – 3,27.
Tabel 4.33Warna Perabotan Ruang Perpustakaan Menarik
Pernyataan Bobot F S PSangat Setuju 4 29 116 36,25 %Setuju 3 48 144 60 5Tidak Setuju 2 3 6 3,75 %Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0 %Jumlah
Skor rata-rata
80 266 100 %
X = 266/80 = 3,32
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden yang
menyatakan sangat setuju berjumlah 29 orang (36,25%), menyatakan
setuju berjumlah 48 orang (60%), menyatakan tidak setuju berjumlah 3
74
orang (3,75%), dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju pada
pernyataan nomor 22 tersebut.
Dari hasil skor rata-rata diatas dapat disimpulkan bahwa 3,32
responden menyatakan sangat positif. Artinya warna perabotan di ruang
perpustakaan juga menarik. Hal ini ditunjukan dimana skor tersebut berada
pada skala interval 3,28 – 4,03.
Tabel 4.34Warna Dinding Ruang Multimedia Menarik
Pernyataan Bobot F S PSangat Setuju 4 15 60 18,75 %Setuju 3 52 156 65 %Tidak Setuju 2 13 26 16,25 %Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0 %Jumlah
Skor rata-rata
80 242 100 %X = 242/80 = 3,02
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden yang
menyatakan sangat setuju berjumlah 15 orang (18,75%), menyatakan
setuju berjumlah 52 orang (65%), menyatakan tidak setuju berjumlah 13
orang (16,25%), dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju pada
pernyataan nomor 23 tersebut.
Dari hasil skor rata-rata diatas dapat disimpulkan bahwa 3,02
responden menyatakan positif. Artinya warna dinding di ruang multimedia
menarik. Hal ini ditunjukan dimana skor tersebut berada pada skala
interval2,52 – 3,27.
75
Tabel 4.35Ketepatan Penataan Loker Atau Rak Penitipan Tas
Pernyataan Bobot F S PSangat Setuju 4 12 48 15 %Setuju 3 50 150 62,5 %Tidak Setuju 2 18 36 22,5 %Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0 %Jumlah
Skor rata-rata
80 234 100 %X = 234/80 = 2,92
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden yang
menyatakan sangat setuju berjumlah 12 orang (15%), menyatakan setuju
berjumlah 50 orang (62,5%), menyatakan tidak setuju berjumlah 18 orang
(22,5%), dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju pada
pernyataan nomor 24 tersebut.
Dari hasil skor rata-rata diatas dapat disimpulkan bahwa 2,92
responden menyatakan positif. Artinya penataan loker atau penitipan tas
sudah tepat. Hal ini ditunjukan dimana skor tersebut berada pada skala
interval 2,52 – 3,27.
Tabel 4.36Kondisi Loker Atau Rak Penitipan Tas Baik
Pernyataan Bobot F S PSangat Setuju 4 10 40 12,5 %Setuju 3 63 189 78,75 %Tidak Setuju 2 7 14 8,75 %Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0 %Jumlah
Skor rata-rata
80 243 100 %X = 243/80 = 3,03
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden yang
menyatakan sangat setuju berjumlah 10 orang (12,5%), menyatakan setuju
berjumlah 63 orang (78,75%), menyatakan tidak setuju berjumlah 7 orang
76
(8,75%), dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju pada
pernyataan nomor 25 tersebut.
Dari hasil skor rata-rata diatas dapat disimpulkan bahwa 3,03
responden menyatakan positif. Artinya kondisi loker atau penitipan tas di
dalam perpustakaan baik. Hal ini ditunjukan dimana skor tersebut berada
pada skala interval 2,52 – 3,27.
Tabel 4.37Keamanan loker atau penitipan tas
Pernyataan Bobot F S PSangat Setuju 4 12 48 15 %Setuju 3 50 150 62,5 %Tidak Setuju 2 16 32 20 %Sangat Tidak Setuju 1 2 2 2,5 %Jumlah
Skor rata-rata
80 232 100 %
X = 232/80 = 2,9
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden yang
menyatakan sangat setuju berjumlah 12 orang (15%), menyatakan setuju
berjumlah 50 orang (62,5%), menyatakan tidak setuju berjumlah 16 orang
(20%), dan yang menyatakan sangat tidak setuju berjumlah 2 orang
(2,5%).
Dari hasil skor rata-rata diatas dapat disimpulkan bahwa 2,9
responden menyatakan positif. Artinya keamanan loker atau penitipan tas
di ruang perpustakaan terjamin. Hal ini ditunjukan dimana skor tersebut
berada pada skala interval 2,52 – 3,27.
77
Tabel 4.38Ketidak Beratan Kewajiban Melepas Alas Kaki Diperpustakaan
Pernyataan Bobot F S PSangat Setuju 4 22 88 27,5 %Setuju 3 48 144 60 %Tidak Setuju 2 3 6 3,75 %Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1,25 %Jumlah
Skor rata-rata
80 239 100 %
X= 239/80 = 2,98
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden yang
menyatakan sangat setuju berjumlah 22 orang (27,5%), menyatakan setuju
berjumlah 48 orang (60%), menyatakan tidak setuju berjumlah 3 orang
(3,75%), dan yang menyatakan sangat tidak setuju berjumlah 1 orang
(1,25%).
Dari hasil skor rata-rata diatas dapat disimpulkan bahwa 2,98
responden menyatakan positif. Artinya seluruh siswa yang datang ke
perpustakaan tidak keberatan untuk melepas sepatu saat masuk ke
perpustakaan. Hal ini ditunjukan dimana skor tersebut berada pada skala
interval 2,52 – 3,27.
Tabel 4.39Petugas Perpustakaan Mudah Terlihat Oleh Siswa
Pernyataan Bobot F S PSangat Setuju 4 12 48 15 %Setuju 3 52 156 65 %Tidak Setuju 2 15 30 18,75 %Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1,25 %Jumlah
Skor rata-rata
80 235 100 %
X = 235/80 = 2,93
78
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden yang
menyatakan sangat setuju berjumlah 12 orang (15%), menyatakan setuju
berjumlah 52 orang (65%), menyatakan tidak setuju berjumlah 15 orang
(18,75%), dan yang menyatakan sangat tidak setuju berjumlah 1 orang
(1,25%).
Dari hasil skor rata-rata diatas dapat disimpulkan bahwa 2,93
responden menyatakan positif. Artinya pustakawan yang berjaga di meja
sirkulasi dapat dengan mudah terlihat, sehingga memudahkan siswa
meminta tolong saat mengalami kesulitan. Hal ini ditunjukan dimana skor
tersebut berada pada skala interval 2,52 – 3,27.
Tabel 4.40Ketepatan Letak Meja Sirkulasi
Pernyataan Bobot F S P
Sangat Setuju 4 12 48 15 %
Setuju 3 52 156 65 %
Tidak Setuju 2 16 32 20 %
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0 %
Jumlah
Skor rata-rata
80 236 100 %X = 236/80 =2,95
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden yang
menyatakan sangat setuju berjumlah 12 orang (15%), menyatakan setuju
berjumlah 52 orang (65%), menyatakan tidak setuju berjumlah 16 orang
(20%), dan yang menyatakan sangat tidak setuju berjumlah 1 orang
(1,25%).
Dari hasil skor rata-rata diatas dapat disimpulkan bahwa 2,95
responden menyatakan positif. Artinya letak meja sirkulasi sudah tepat.
79
Hal ini ditunjukan dimana skor tersebut berada pada skala interval2,52 –
3,27.
D. Rekapitulasi Persepsi Siswa Terhadap Tata Ruang Perpustakaan
Sekolah Labschool Kebayoran
Tabel 4.41Rekapitulasi Persepsi
No Unsur yang dinilai Skor rata-rata
Jawaban
Lokasi Perpustakaan
1 Letak perpustakaanstrategis
3,26 Setuju
2 Jarak antara ruang kelasdengan ruangperpustakaan dekat
2,83 Setuju
3 Kesulitan mencariperpustakaan
1,41 Sangat tidaksetuju
∑ 7,5 /3 = 2,5 ( tidak setuju)Bentuk ruang/gedung perpustakaan
1 Bentuk perpustakaanbagus
3,4 Sangat setuju
2 Ketepatan penataan ruangperpustakaan
3,32 Sangat setuju
3 Kecukupan luas gedungperpustakaan
2,48 Tidak setuju
∑ 9,2 /3 = 3,06 (setuju)Tata ruang perpustakaan
1 Luas ruang baca memadai 2,6 Setuju2 Pembedaan penempatan
koleksi umum & koleksireferensi
3,03 Setuju
3 Kemudahan dalammencari koleksi
2,77 Setuju
4 Ketepatan penempatan 3,13 Setuju
80
ruang multimedia5 Komputer di ruang
multimedia dapatdigunakan
2,4 Setuju
6 Ketepatan letak pintumasuk
3,18 Setuju
7 Letak meja bacaperpustakaan bagus
2,93 Setuju
8 Kondisi meja baca aman 3,15 Setuju9 Kondisi kursi baca aman 3,12 Setuju10 Penataan rak buku bagus 2,98 Setuju11 Kondisi rak buku baik 3,06 Setuju12 Tinggi rak buku
terjangkau3,22 Setuju
13 Ketepatan penataan rakmajalah
2,72 Setuju
14 Kondisi rak majalah baik 2,98 Setuju15 Ketepatan penataan rak
buku referensi3,05 Setuju
16 Kondisi rak buku referensibaik
3,08 Setuju
17 Ketepatan penataancatalog
2,92 Setuju
18 Pecahayaan di ruangperpustakaan terang
2,82 Setuju
19 Kenyamanan suasanaruang perpustakaan
3,52 Sangat Setuju
20 Kebersihan ruangperpustakaan
3,38 Sangat Setuju
21 Warna dindingperpustakaan menarik
3,27 Setuju
22 Warna perabotanperpustakaan menarik
3,32 Sangat setuju
23 Warna ruang multimediamenarik
3,02 Setuju
24 Penataan loker bagus 2,92 Setuju25 Kondisi loker baik 3,03 Setuju26 Keamanan loker 2,9 Setuju27 Ketidak beratan melepas 2,98 Setuju
81
alas kaki di perpustakaan28 Kemudahan siswa dalam
melihat petugasperpustakaan
2,93 Setuju
29 Letak meja sirkulasi tepat 2,95 Setuju∑ = 87,36 /29 = 3,01
Total rata-rata keseluruhan persepsi adalah : = 2,97
(Setuju).
Berdasarkan skor rata-rata keseluruhan aspek di atas diketahui
bahwa skor rata-rata persepsi terhadap dimensi lokasi perpustakaan
sekolah adalah 2,5. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persepsi
responden terhadap persepsi lokasi perpustakaan di perpustakaan sekolah
Labschool Kebayoran adalah negatif karena berada pada titik 1,76 – 2,51.
Kemudian pada skor rata-rata keseluruhan terhadap dimensi bentuk
ruang perpustakaan adalah 3,06. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa persepsi responden terhadap persepsi bentuk ruang perpustakaan di
perpustakaan sekolah Labschool Kebayoran adalah positif karena berada
pada titik 2,52 – 3,27.
Dan terakhir pada skor rata-rata keseluruhan aspek di atas
diketahui bahwa skor rata-rata persepsi terhadap tata ruang perpustakaan
adalah 3,01. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persepsi
responden terhadap persepsi tata ruang perpustakaan di perpustakaan
sekolah Labschool Kebayoran positif. karena berada pada titik 2,52 –
3,27.
82
Berdasarkan penjabaran data diatas maka skor keseluruhan dari
persepsi siswa terhadap tata ruang perpustakaan adalah 2,97 positif.
Dimana skor tersebut berada pada titik interval 3,28 – 4,03. Sehingga
dapat ditarik kesimpulan bahwa selama ini penataan ruang perpustakaan di
sekolah Labschool Kebayoran sudah bagus dan memuaskan siswanya
meskipun masih ada beberapa kekurangan yang harus diperbaiki.
E. Saran Siswa Untuk Perpustakaan
Berikut adalah tabel 4.42 yang menjelaskan tentang
beberapa saran yang diberikan oleh siswa SMA Labschool
kebayoran untuk kemajuan perpustakaan:
TABEL 4.2SARAN SISWA
No Pernyataan Saran Jumlah
1 Pencahayaan di ruang perpustakaanditingkatkan
6 Siswa
2 Koleksi buku dan majalah diperbanyak 24 Siswa3 Penataan bukunya lebih rapih dan sesuai
dengan genre6 Siswa
4 Rak koleksi ditambah 10 Siswa5 Loker lebih baik ditambah dan ditinggikan 2 Siswa6 Ruang multimedia lebih sering dibuka 12 Siswa
7 Sofa untuk baca ditambah 6 Siswa
8 Luas ruang perpustakaan diperbesar 25 Siswa
9 Koneksi Wi-fi diganti dengan yang lebih baik 13 Siswa
10 Ditambah dengan meja baca dalam bentuklesehan
1 Siswa
11 Jendela diruang perpustakaan diperbanyakuntuk mendapat sirkulasi udara
1 Ssiwa
12 Menambah beberapa dekorasi untuk lebihmemperindah ruang perpustakaan
1 Siswa
83
13 Ac ditambah 5 Siswa14 Letak koleksi karya tulis disusun lebih baik
agar mudah mencari.1 Siswa
15 Tempat membaca ditambah dan diperluas 4 Siswa16 Colokan listrik ditambah 1 Siswa
84
BAB V
PENUTUP
Bab ini akan memberikan kesimpulan dan saran dari hasil
penelitian pada bab sebelumnya. Kesimpulan merupakan jawaban dari
rumusan penelitian yang diuraikan pada bab pertama. Sedangkan saran
adala pendapat peneliti yang dirangkum dari hasil observasi dan masukan
para responden untuk kemajuan Perpustakaan Sekolah Labschool
Kebayoran.
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Perpustakaan Sekolah
Labschool Kebayoran, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Persepsi siswa terhadap tata ruang perpustakaan Labschool
Kebayoran sudah dapat dikatakan positif. Hal ini dibuktikan
dengan 3,4% siswa mengatakan setuju dengan bentuk ruang
perpustakaan Labschool Kebayoran. Sekitar 3,32% siswa
mengatakan setuju atas ketepatan penataan ruang perpustakaan
tersebut. Selain itu 3,52% siswa mengatakan setuju dengan
kenyamanan ruang perpustakaan, 3,38% siswa juga
mengatakan setuju untuk kebersihan ruang perpustakaan, serta
3,27% siswa mengatakan setuju bahwa warna pada dinding
perpustakaan sekolah menarik. Sehingga dari hasil keseluruhan
skor rata-rata persepsi siswa terhadap tata ruang perpustakaan
84
85
sekolah Labschool Kebayoran adalah 3,01 dimana skor tersebut
terdapat pada skala interval 2,52-3,27 positif.
B. Saran
Dari penelitian yang penulis lakukan, ada beberapa saran yang
dapat diberikan terkait dengan tata ruang perpustakaan sebagai berikut :
1. Untuk kemanan bahan pustaka di perpustakaan Labschool ini
harus lebih ditingkatkan. Seperti dipasangkan RFID (Radio
Frequency Identification) agar terhindar dari kehilangan
karena kejahatan manusia.
2. Untuk penitipan barang juga harus ditingkatkan misalnya
dengan membuat loker tertutup yang lebih kecil dibandingkan
rak besar yang digunakan sekarang.
86
DAFTAR PUSTAKA
Aa Kosasih, Tata Ruang, Perabot Dan Perlengkapan Perpustakaan Sekolah,
Artikel Pustakawan Universitas Negeri Malang UM, November 2009
Adisasmita, Rahardjo. Pembangunan kawasan dan tata ruang, Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2010
Anas Sudijodo,. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo, 1997
Alex Sobur. Psikologi Umum, Jakarta : Pustaka Setia, 2003.
Bilson Simamora. Panduan Riset Prilaku Konsumen, Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2004
Ibrahim Bafadal. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta : Bumi Aksara,
2006
Burhan Bungin. Metodologi Penelitian Kuantitatif : Komunikasi, Ekonomi, dan
Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta : Kencana, 2008
Darmono. Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, Jakarta : Grasindo,
2001
Indonesia, Departemen Pendidikan Nasional, Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 24 Tahun 2007 Tebntang Standar Sarana dan Prasarana
Untuk Sekolah/Madrasah.
Panitia Teknis 01-01 Perpustakaan dan Kepustakawanan. Standar Nasional
Indonesia (SNI) Bidang Perpustakaan, Jakarta : Perpustakaan Nasional RI,
2011.
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia bekerjasama dengan Departemen
Pendidikan Nasional. Pedoman Perpustakaan Sekolah IFLA/UNESCO: The
IFLA/UNESCO School Library Guidelines. Jakarta, 2006.
Kosam Rimbarawa. Gedung, Tata Ruang, Perabot, dan Peralatan Perpustakaan,
Jakarta: Hakaesar, 2013.
86
87
Rizal Saiful-Haq, dkk., Perpustakaan dan Pendidikan: Pemetaan peran serta
perpustakaan dalam proses belajar mengajar.
Saworno, Sarlito Wirawan, Pengantar Umum Psikologi, Jakarta : Bulan Bintang,
1976.
Wiji Suwarno. Psikologi Perpustakaan, Jakarta :Sagung Seto, 2009.
Anselm Strauss. 2003. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Sulistia. Materi Pokok Perpustakaan Sekolah. Jakarta : Universitas Terbuka, 2002
Undang-undang R.I. No: 20 thn 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
www.inherent-dikti.net
Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, Jakarta : Gramedia Utama, 1991.
Prasetya Irawan, ed., Logika dan Prosedur Penelitian, Jakarta: STIA-LAN, 1999
Wasito Hermawan. Pengantar Metodologi Penelitian : Buku Pedoman Mahasiswa.
Jakarta : Gramedia Pustaka, 1992.
Pawit M. Yusuf. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta :
Kencana, 2007.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. FOTO-FOTO RUANG PERPUSTAKAAN LABSCHOOL KEBAYORAN
Gambar 1. Layout Perpustkaan Labschool Kebayoran
Gambar 2. Pintu Masuk Gambar 3. Ruang dalam perpustakaan
Gambar 4. Rak Buku Gambar 5. Rak Buku Referensi
Gambar 6 Gambar 7.
Pintu Masuk Multimedia Room Bagian dalam ruang multimedia
Gambar 7 layanan sirkulasi Gambar 8 layanan referensi
Gambar 9. Ruang Baca Gambar 10. Private Reading Room
Gambar 11. Katalog Gambar 12. Penitipan tas/Loker
2. KUESIONER
PETUNJUK PENGISIAN :
1. Pertanyaan berikut untuk mengetahui pendapat adik mengenai Tata Ruang di
Perpustakaan Labschool Kebayoran, dalam rangka penyusunan skripsi yang
sedang saya kerjakan.
2. Adik tidak perlu mencantumkan Identitas / Nama.
3. Adik diminta menjawab pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar,
berdasarkan pendapat adik pribadi.
4. Berilah tanda ( X ) pada jawaban yang terdapat pilihan jawaban.
5. Berilah tanda ceklis pada pertanyaan yang menggunakan skor angka .
Skor 1. Sangat (tidak setuju/buruk/kurang sekali)
Skor 2. Tidak (setuju/baik/kurang)
Skor 3. Setuju / baik / suka
Skor 4. Sangat (setuju/baik/suka)
A. Pertanyaan Umum Mengenai Perpustakaan
1. apakah adik sudah terdaftar sebagai anggota perpustakaan Labschool
Kebayoran?
a. Ya b. Tidak
2. Berapa kali adik datang ke perpustakaan Labschool Kebayoran
selama 1 semester?
a. 1-5 kali/semester
b. 5-10 kali/semester
c. 10-15 kali/semester
d. 16-20 kali/semester
e. <20 kali/semester
3. Apa tujuan anda mengunjungi perpustakaan Labschool Kebayoran ?
a. Mendiskusikan pelajaran
b. Mengisi waktu luang
c. Kewajiban dari sekolah “ jam perpustakaan.“
d. Meminjam koleksi
e. Jawaban lain sebutkan....
B. Persepsi Siswa Terhadap Lokasi Perpustakaan Sekolah Labschool
Kebayoran
NO PERTANYAAN STS TS S SS
1 2 3 4
1 Letak perpustakaansekolahLabschoolKebayoran sudahstrategis
2 Jarak ruang perpustakaandengan ruang kelas sayadekat.
3 Saya mengalamikesulitan dalam mencariperpustakaan sekolahLabschool Kebayoran.
C. Persepsi Siswa Terhadap Bentuk Ruang Perpustakaan Labschool
Kebayoran
NO PERTANYAAN STS TS S SS
1 2 3 4
1 Bentuk perpustakaanLabschool sudah bagus.
2 Penataan ruang perpustakaansudah bagus
3 Luas ruang perpustakaansudah cukup besar.
D. Persepsi Siswa Terhadap Tata Ruang Perpustakaan Labschool
Kebayoran
NO PERTANYAAN STS TS S SS
1 2 3 4
1 Luas ruangan bacaperpustakaan sudahmemadai.
2 Penempatan antara koleksiperpustakaan umum dankoleksi referensi berbeda.
3 Kemudahan dalam mencarikoleksi di dalamperpustakaan mudah di cari
4 Penempatan ruangmultimedia sudah tepat.
5 Komputer yang berada didalam ruang multimediadapat digunakan semua.
6 Letak pintu masukperpustakaan sudah baik atautepat
7 Letak meja baca dan kursibaca sudah bagus.
8 Kondisi meja baca sangataman.
9 Kondisi kursi baca sangataman.
10 Penataan rak buku di dalampeprustakaan sudah bagus.
11 Kondisi rak buku diperpustakaan dalam kondisiyang baik.
12 Tinggi rak buku tidak terlalutinggi sehingga tidak
menyulitkan saya saatmengambil buku.
13 Penataan rak majalah didalam perpustakaan sudahbagus.
14 Kondisi rak majalah diperpustakaan dalam kondisiyang baik.
15 Penataan rak buku referensisudah baik atau tepat.
16 Kondisi rak buku referensidalam kondisi yang baik.
17 Penataan catalog cabinet(almari katalog) sudah baikatau tepat.
18 Pencahayaan di ruangperpustakaan cukup terang.
19 Suasana ruang perpustakaanLabschool Kebayoran sangatnyaman.
20 Ruang perpustakaan sangatbersih
21 Warna dinding ruangperpustakaan sangat menarik
22 Warna perabotan yang ada didalam perpustakaan sangatmenarik
23 Warna ruang multimediasangat menarik.
24 Penataan locker atau rakpenitipan tas sudah bagus.
25 Rak penitipan tas dalamkondisi yang baik.
26 Locker atau penitipan tas didalam perpustakaan sangat
aman
27 Saya tidak keberatanmelepas sepatu atau sandalsaat memasuki ruangperpustakaan
28 Petugas perpustakaan denganmudah terlihat oleh saya
29 Letak meja sirkulasi sudahbaik atau tepat.
B. Saran
1. Apa saran adik untuk penataan ruang perpustakaan yang lebih baik ?
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Peneliti lahir di Jakarta 02 Mei 1992, anak kedua dari
Bapak Abdul Haris dan Ibu Suharni. Peneliti bertempat
tinggal di Komplek SBS Blok CD 8 No.21 Rt 010/07
Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara. kode
pos 15124. Peneliti menyelesaikan pendidikannya di
SDN Harja 4 Bekasi, SMP Negeri 25 Bekasi, SMAN 11 Cakung, Jakarta Timur,
dan melanjutkan pendidikan S1 pada Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas
Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Menyelesaikan kuliahnya dengan menulis karya tulis berjudul “Persepsi Siswa
terhadap Tata Ruang Perpustakaan Sekolah:Studi Kasus pada Perpustakaan
Labschool Kebayoran”. Peneliti pernah melaksanakan praktek kerja lapangan di
Perpustakaan Asip Nasional Republik Indonesia Jakarta Selatan.