PERSEPSI PEGAWAI PAJAK DALAM PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/7462/1/10639.pdf · Pelayanan Pajak...

181
i PERSEPSI PEGAWAI PAJAK DALAM PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA INDIVIDUAL (Studi Kasus Pada KPP Madya Semarang) SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Negeri Semarang Oleh Rudy Yulianto NIM 7250407092 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011

Transcript of PERSEPSI PEGAWAI PAJAK DALAM PEMANFAATAN …lib.unnes.ac.id/7462/1/10639.pdf · Pelayanan Pajak...

i

PERSEPSI PEGAWAI PAJAK DALAM PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI

TERHADAP KINERJA INDIVIDUAL (Studi Kasus Pada KPP Madya Semarang)

SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

pada Universitas Negeri Semarang

Oleh Rudy Yulianto

NIM 7250407092

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang

panitia ujian skripsi pada:

Hari : Kamis

Tanggal : 8 Agustus 2011

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Tarsis Tarmudji, MM Rediana Setiyani, S.Pd, M.Si NIP.19491121197603 1 002 NIP.19791208200604 2 002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Akuntansi

Drs. Fachrurrozie, M.Si NIP. 19620623198901 1 001

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi

Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang pada:

Hari : Selasa

Tanggal : 6 September 2011

Penguji

Drs. Sukirman, M.Si. NIP. 196706111991031003 Anggota I Anggota II

Drs. Tarsis Tarmudji, MM Rediana Setiyani, S.Pd, M.Si NIP.19491121197603 1 002 NIP.19791208200604 2 002

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi

Drs. S. Martono, M.Si NIP.196603081989011001

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar- benar hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik dengan sebagian atau

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari

terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya

bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Semarang, 26 agustus 2011

Rudy Yulianto

NIM. 7250407092

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

“ Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?, Dan Kami telah

menghilangkan daripadamu bebanmu, yang memberatkan punggungmu? Dan

Kami tinggikan bagimu sebutan (nama) mu. Karena sesungguhnya sesudah

kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari urusan satu

urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya

kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap ” (Q.S Alam Nasyrah :6-7)

Persembahan:

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

1. Ibu dan Bapak yang kasih sayang dan

doa’nya bagai air zam-zam yang tak

pernah berhenti memancar.

2. Adik-adik tersayang.

3. Adek Nina yang selalu memberi

semangat ketika lelah menghinggapi.

4. Almamater.

5. Kawan-kawan Akuntansi angkatan

2007.

vi

PRAKATA

Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“PERSEPSI PEGAWAI PAJAK TERHADAP PEMANFAATAN TEKNOLOGI

INFORMASI PADA KINERJA INDIVIDUAL (STUDI KASUS PADA KPP

MADYA SEMARANG)” guna memenuhi syarat menyelesaikan program S-1 pada

program studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang.

Selama proses penelitian sampai disusunnya skripsi ini tentu tidak

lepas dari peranan banyak pihak yang secara langsung atau tidak langsung telah

membimbing, membantu dan memberikan semangat kepada penulis. Oleh

karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. Soedijono Sastroatmodjo, M.Si, Rektor Universitas Negeri

Semarang.

2. Drs. S. Martono, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Semarang.

3. Drs. Fachrurrozie, M.Si, Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Semarang.

4. Drs. Tarsis Tarmudji, M.M., Dosen Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dengan sabar dan bijaksana dari awal sampai akhir

penyusunan skripsi ini.

5. Rediana Setiyani, S.Pd., M.Si., Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan dengan sabar dan bijaksana dari awal

vii

sampai akhir penyusunan skripsi ini.

6. Drs. Sukirman, M.Si., Dosen Penguji yang memberikan kritik dan saran

dalam penelitian ini.

7. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak Jawa Tengah I yang telah

memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di Kantor

Pelayanan Pajak Madya Semarang.

8. Kepala Kantor Pelayanan Pajak Madya Semarang dan para pegawai yang

telah membantu dan meluangkan waktunya dalam pelaksanaan

penelitian ini.

9. Bapak/ Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah

memberikan bekal ilmu kepada penulis.

10. Serta semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak

dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan

Allah SWT memberikan balasan terhadap segala budi baik yang telah diberikan

kepada penulis.

Semarang, Agustus 2011

Penulis

viii

SARI

Yulianto, Rudy. 2011. “Persepsi Pegawai Pajak dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Individual (Studi Kasus Pada Kpp Madya Semarang)”. Skripsi. Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang.. Pembimbing I Drs.Tarsis Tarmudji, M.M .Pembimbing II Rediana Setyani,S.Pd. M.Si. Kata Kunci : Kinerja Individual, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Faktor Sosial,

Affect, Komplektisitas, Kesesuaian Tugas, Konsekuensi Jangka Panjang, Kondisi yang Memfasilitasi.

Adanya kesenjangan hasil dari beberapa penelitian yang berbeda tentang

faktor-faktor pemanfaatan teknologi informasi yang mempengaruhi kinerja individual secara parsial serta masih jarangnya penelitian dilakukan pada instansi pelayanan publik, mendorong peneliti untuk meneliti kembali pengaruh faktor-faktor pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual pada pajak KPP Madya Semarang. Adapun permasalahan dalam penelitian ini apakah faktor-faktor pemanfaatan teknologi informasi teknologi berpengaruh terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya Semarang baik secara simultan maupun secara parsial?

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pajak di KPP Madya Semarang berjumlah 99 pegawai. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 47 pegawai. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Variabel penelitian yang dikaji yaitu kinerja individual, pemanfaatan teknologi informasi yang dipengaruhi oleh faktor sosial, affect, komplektisitas, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang, dan kondisi yang memfasilitasi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode survey dengan cara menyebarkan kuesioner. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan analisis deskriptif dan analisis regresi linear berganda.

Hasil penelitian menunjukkan pengaruh faktor-faktor pemanfaatan teknologi informasi positif dan signifikan terhadap kinerja individual secara simultan. Secara parsial pengaruh faktor sosial, affect, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang dan kondisi yang memfasilitasi berpengaruh positif signifikan sedangkan pengaruh kompleksitas menunjukan adanya pengaruh negatif namun tidak signifikan hal ini ditunjukkan dengan nilai probabilitas terhadap kinerja individual.

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menyarankan: (1) KPP Madya Semarang sebaiknya memberi motivasi serta dukungan kepada pegawai dalam pemanfaatan teknologi informasi guna menyelesaikan berbagai kegiatan dan tugas agar dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat sehingga kinerja individu pegawai tinggi, (2) Penelitian selanjutnya sebaiknya memperluas sampel penelitian dengan tidak hanya pada instansi pubik, melainkan pada perusahaan-perusahaan baik di sektor publik maupun di sektor lainnya, dan (3) Penelitian selanjutnya sebaiknya menambahkan variabel-variabel lain yang belum diteliti pada penelitian ini.

ix

ABSTRACT Yulianto, Rudy. 2011. “Perseption of Tax Employee to Use Technology of Information on Individual Performance In KPP Madya Semarang”. Final Project. Accounting Departement. Faculty of Economics. State University of Semarang. Advisor Drs.Tarsis Tarmudji, M.M., Co.Advisor. Rediana Setyani,S.Pd., M.Si. Kata Kunci: Individual Performance, TI Usage, Social Factors, Affect,

Complexity, Task-Technolofy Alignment, Long Term Consequences, Fasilitating Conditions.

Adanya kesenjangan hasil dari beberapa penelitian yang berbeda tentang

faktor-faktor pemanfaatan teknologi informasi yang mempengaruhi kinerja individual secara parsial serta masih jarangnya penelitian dilakukan pada instansi pelayanan publik, mendorong peneliti untuk meneliti kembali pengaruh faktor-faktor pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual pada pajak KPP Madya Semarang. Adapun permasalahan dalam penelitian ini apakah faktor-faktor pemanfaatan teknologi informasi teknologi berpengaruh terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya Semarang baik secara simultan maupun secara parsial?

The population are all of tax employee in KPP Madya Semarang counted

86 employee and the sample are 47 employee by purposive sampling. Individual performance, social factors, affect, complexity, task-technolofy alignment, long term consequences, and fasilitating conditions as the variable. Survey method is used to data collected by questionnaire. Data analysis was using deskriptif analysis and multiple regression analysis.

The results show that social factors, affect, complexity, task-technology alignment, long term consequences and fasilitating conditions are positively and significant influence individual performance. And social factors, affect, task-technology alignment, long term consequences and fasilitating conditions are positively and significant influence individual performance, while complexity is negatively and insignificant infleunce individual performance.

Suggestions from the results are: (1) KPP Madya Semarang would to given motivation and support to employee in TI usage for finishing all of their work because it could be fast, precise, and accurate to be done their work so that individual performance of employee has advance, (2) To next project would be

(2) Penelitian selanjutnya sebaiknya memperluas sampel penelitian dengan tidak hanya pada instansi pubik, melainkan pada perusahaan-perusahaan baik di sektor publik maupun di sektor lainnya, dan (3) Penelitian selanjutnya sebaiknya menambahkan variabel-variabel lain yang belum diteliti pada penelitian ini.

x

DAFTAR ISI

...... Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ............................................ iii

HALAMAN PERNYATAAAN .................................................................. iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................... v

PRAKATA .................................................................................................. vi

SARI ............................................................................................................ viii

ABSTRAK .................................................................................................. ix

DAFTAR ISI ............................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xvi

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 8

1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 10

1.4 Manfaat Penelitian............................................................................. 11

xi

BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 12

2.1 Teori Dasar Pemanfaatan Teknologi Informasi .................................. 12

2.1.1 Theory of Reasoned Action ....................................................... 12

2.1.2 Theory of Attitude and Behavior ............................................... 15

2.2 Technology Acceptance Model (TAM) .............................................. 15

2.3 Persepsi ............................................................................................. 17

2.4 Kinerja Individual ............................................................................. 19

2.5 Model Hubungan Teknologi dan Kinerja ........................................... 20

2.5.1 Penelitian Berfokus Pemanfaatan Teknologi ............................. 21

2.5.2 Penelitian Berfokus Kesesuaian Tugas – Teknologi .................. 21

2.6 Sistem Informasi Akuntansi............................................................... 22

2.7 Sistem Informasi Direktorat Jendral Pajak ......................................... 27

2.8 Pemanfaatan Teknologi Informasi ..................................................... 28

2.9 Indikator yang Mempengaruhi Pemanfaatan Teknologi Informasi ..... 30

2.9.1 Faktor Sosial ............................................................................. 31

2.9.2 Affect (Perasaan Individu) ......................................................... 32

2.9.3 Komplektisitas .......................................................................... 32

2.9.4 Keseuaian Tugas ....................................................................... 33

2.9.5 Konsekuansi Jangka Panjang .................................................... 33

2.9.6 Kondisi yang Memfasilitasi ...................................................... 34

2.10 Kerangka Berpikir ........................................................................... 34

2.11 Hipotesis ......................................................................................... 39

xii

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 41

3.1 Populasi dan Sampel ......................................................................... 41

3.2 Metode Pengumpulan Data ................................................................ 42

3.3 Definisi Operasional Variabel............................................................ 42

3.3.1 Variabel Dependen ................................................................... 42

3.3.2 Variabel Independen ................................................................. 43

3.3.2.1 Faktor Sosial ................................................................. 43

3.3.2.2.Affect ............................................................................ 44

3.3.2.3 Komplektisitas .............................................................. 44

3.3.2.4 Kesesuaian Tugas .......................................................... 44

3.3.2.5 Konsekuensi Jangka Panjang ......................................... 45

3.3.2.6 Kondisi yang Memfasilitasi ........................................... 45

3.4. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ...................................................... 46

3.4.1 Uji Validitas ............................................................................. 46

3.4.2 Uji Reliabilitas ......................................................................... 47

3.5 Metode Analisis Data ........................................................................ 48

3.5.1 Analisis Deskriptif .................................................................... 48

3.5.2 Analisis Regresi Berganda ........................................................ 54

3.5.2.1 Uji Prasyarat Analisis ......................................................... 54

3.5.2.1.1 Uji Normalitas ............................................................ 54

3.5.2.1.2 Uji Linieritas .............................................................. 55

3.5.2.1.3 Uji Multikolinieritas ................................................... 55

3.5.2.1.4 Uji Heteroskedastisitas ............................................... 55

xiii

3.5.2.2 Model Analisis Regresi Berganda ....................................... 56

3.5.2.3 Uji Hipotesis ....................................................................... 57

3.5.2.3.1 Uji Statistik F ............................................................. 57

3.5.2.3.2 Uji Satistik t ............................................................... 57

3.5.2.3.3 Koefisien Determinasi (R2)......................................... 58

3.5.2.3.4 Koefisien Determinasi Parsial (r2) .............................. ̀ 58

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 60

4.1 Hasil Penelitian ................................................................................. 60

4.1.1 Deskripsi objek Penelitian .............................................................. 60

4.1.2 Analisis Deskriptif .................................................................... 63

4.1.2.1 Analisis Deskriptif Kinerja Individual ........................... 63

4.1.2.2 Analisis Deskriptif Faktor Sosial ................................... 64

4.1.2.3 Analisis Deskriptif Affect .............................................. 65

4.1.2.4 Analisis Deskriptif Kompleksitas .................................. 66

4.1.2.5 Analisis Deskriptif Kesesuaian Tugas ........................... 67

4.1.2.6 Analisis Deskriptif Konsekuensi Jangka Panjang .......... 68

4.1.2.7 Analisis Deskriptif Kondisi yang Memfasilitasi ............. 69

4.1.3 Analisis Regresi Berganda ........................................................ 70

4.1.3.1 Uji Prasyarat Analisis .................................................... 70

1) Uji Normalitas .......................................................... 70

2) Uji Linieritas ............................................................. 71

3) Uji Multikolinieritas.................................................. 75

xiv

4) Uji Heteroskedastisitas .............................................. 76

4.1.3.2 Model Analisis Regresi Berganda ................................. 77

4.1.3.3 Uji Hipotesis ................................................................. 78

4.1.3.3.1 Uji Statistik F ................................................. 78

4.1.3.3.2 Uji Statistik t................................................... 79

4.1.3.3.3 Koefisien Determinasi (R2) ............................. 81

4.1.3.3.4 Koefisien Determinasi Parsial (r2) ................... 82

4.2 Pembahasan ...................................................................................... 85

4.2.1 Pengaruh Pemanfaatan Teknolgi Informasi terhadap Kinerja

Individual ................................................................................. 85

4.2.2 Pengaruh Faktor Sosial dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi

terhadap Kinerja Individual....................................................... 89

4.2.3 Pengaruh Affect dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi

terhadap Kinerja Individual....................................................... 90

4.2.4 Pengaruh Komplektisitas dalam Pemanfaatan Teknologi

Informasi terhadap Kinerja Individual ....................................... 91

4.2.5 Pengaruh Kesesuaian Tugas dalam Pemanfaatan Teknologi

Informasi terhadap Kinerja Individual ....................................... 93

4.2.6 Pengaruh Konsekuensi Jangka Panjang dalam Pemanfaatan

Teknologi Informasi terhadap Kinerja Individual ...................... 94

4.2.7 Pengaruh Kondisi yang Memfasilitasi dalam Pemanfaatan

Teknologi Informasi terhadap Kinerja Individual ...................... 95

xv

BAB V PENUTUP ..................................................................................... 97

5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 97

5.2 Saran ................................................................................................. 98

5.3 Keterbatasan ...................................................................................... 99

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 100

LAMPIRAN ................................................................................................ 103

xvi

DAFTAR GAMBAR

...... Halaman

Gambar 2.1 Theory of Reasoned Action Model.............................................. 14

Gambar 2.2 Model Hubungan dan Kinerja yang Berfokus pada Pemanfaatan

Teknologi Informasi ................................................................. 21

Gambar 2.3 Model Hubungan dan Kinerja yang Berfokus pada Kesesuaian

Kerja ........................................................................................ 22

Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ..................................................................... 39

Gambar 4.1 Grafik Histogram ....................................................................... 64

Gambar 4.2 Normal Probability Plot............................................................. 65

Gambar 4.3 Pola Scatter Plot Uji Heteroskedastisitas.................................... 68

xvii

DAFTAR TABEL

...... Halaman

Tabel 3.1 Prosedur Pemilihan Sampel ........................................................... 41

Tabel 3.2 Tabel Deskriptif Frekuensi Kinerja Individual ............................... 49

Tabel 3.3 Tabel Deskriptif Frekuensi Faktor Sosial ....................................... 49

Tabel 3.4 Tabel Deskriptif Frekuensi Affect .................................................. 50

Tabel 3.5 Tabel Deskriptif Frekuensi Kompleksitas ...................................... 51

Tabel 3.6 Tabel Deskriptif Frekuensi Kesesuaian Tugas ............................... 52

Tabel 3.7 Tabel Deskriptif Frekuensi Konsekuensi Jangka Panjang............... 53

Tabel 3.8 Tabel Deskriptif Frekuensi Kondisi yang Memfasilitasi ................. 54

Tabel 4.1 Tingkat Pengembalian Kuesioner .................................................. 61

Tabel 4.2 Profil Responden ........................................................................... 62

Tabel 4.3 Hasil Analisis Deskriptif Kinerja Individual .................................. 63

Tabel 4.4 Tabel Deskriptif Frekuensi Kinerja Individual ............................... 64

Tabel 4.5 Hasil Analisis Deskriptif Faktor Sosial .......................................... 64

Tabel 4.6 Tabel Deskriptif Frekuensi Faktor Sosial ....................................... 65

Tabel 4.7 Hasil Analisis Deskriptif Affect ...................................................... 65

Tabel 4.8 Tabel Deskriptif Frekuensi Affect ................................................. 66

Tabel 4.9 Hasil Analisis Deskriptif Kompleksitas ......................................... 66

Tabel 4.10 Tabel Deskriptif Frekuensi Kompleksitas .................................... 67

Tabel 4.11 Hasil Analisis Deskriptif Kesesuaian Tugas ................................. 67

Tabel 4.12 Tabel Deskriptif Frekuensi Kesesuaian Tugas.............................. 68

xviii

Tabel 4.13 Hasil Analisis Deskriptif Konsekuensi Jangka Panjang ................ 68

Tabel 4.14 Tabel Deskriptif Frekuensi Konsekuensi Jangka Panjang............. 69

Tabel 4.15 Hasil Analisis Deskriptif Kondisi yang Memfasilitasi .................. 69

Tabel 4.16 Tabel Deskriptif Frekuensi Kondisi yang Memfasilitasi ............... 70

Tabel 4.17 Hasil Uji One Sample Kolmogorov-Smirnov ................................ 71

Tabel 4.18 Hasil Tes for Linearity Kinerja Individual * Faktor Sosial ........... 72

Tabel 4.19 Hasil Tes for Linearity Kinerja Individual * Affect ....................... 72

Tabel 4.20 Hasil Tes for Linearity Kinerja Individual * Kompleksitas ........... 73

Tabel 4.21 Hasil Tes for Linearity Kinerja Individual * Kesesuaian Tugas .... 73

Tabel 4.22 Hasil Tes for Linearity Kinerja Individual * Konsekuansi

Jangka Panjang ............................................................................ 74

Tabel 4.23 Hasil Tes for Linearity Kinerja Individual * Kondisi yang

Memfasilitasi ............................................................................... 74

Tabel 4.24 Hasil Uji Multikolinieritas ........................................................... 75

Tabel 4.25Hasil Uji Heteroskedastisitas (Uji Glejser) ................................... 76

Tabel 4.26 Hasil Analisis Regresi Berganda .................................................. 77

Tabel 4.27 Hasil Uji Statistik F (Anova) ....................................................... 79

Tabel 4.28 Hasil Uji Statistik t ...................................................................... 80

Tabel 4.29 Ringkasan Hasil Uji Hipotesis .................................................... 81

Tabel 4.30 Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R2) ................................... 82

Tabel 4.31 Hasil Analisis Koefisien Determinasi Parsial (r2) ........................ 83

xix

DAFTAR LAMPIRAN

...... Halaman

Lampiran 1 Keusioner Penelitian .................................................................. 104

Lampiran 2 Uji Validitas ............................................................................... 110

Lampiran 3 Uji Reliabilitas ........................................................................... 117

Lampiran 4 Profil Responden ........................................................................ 124

Lampiran 5 Tabulasi Data ............................................................................. 127

Lampiran 6 Tabel Hasil Analisis Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ...... 142

Lampiran 7 Grafik dan Tabel Hasil Uji Normalitas ....................................... 146

Lampiran 8 Tabel Hasil Uji Linieritas ........................................................... 148

Lampiran 9 Tabel Hasil Uji Multikolinieritas ................................................ 154

Lampiran 10 Grafik Hasil Uji Heteroskedastisitas ......................................... 155

Lampiran 11 Tabel Hasil Analisis Regresi Berganda ..................................... 157

Lampiran 12 Surat Ijin Penelitian .................................................................. 163

Lampiran 13 Surat Jawaban atas Ijin Penelitian ............................................. 164

Lampiran 14 Surat Pernyataan Penelitian ...................................................... 165

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kinerja merupakan penampilan hasil kerja pegawai baik secara kuantitas

maupun kualitas. Kinerja dapat berupa penampilan kerja perorangan maupun

kelompok (http://cokroaminoto.wordpress.com/). Kinerja organisasi merupakan

hasil interaksi yang kompleks dan agregasi kinerja sejumlah individu dalam

organisasi. Menurut Rue dan Syars (dalam Jumaili, 2005), kinerja adalah tingkat

pencapaian hasil atau “the degree of accomplishement”. Atau dengan kata lain,

kinerja merupakan tingkat pencapaian (Yeremies dalam Jumaili, 2005).

Penilaian kinerja merupakan faktor utama dalam mengembangkan suatu

organisasi secara efektif dan efisien karena adanya kebijakan atau program yang

lebih baik atas sumber daya manusia yang ada dalam organisasi (Astuti, 2008).

Penilaian kinerja berhubungan dengan penyelesaian tugas-tugas tertentu, apakah

berhasil atau gagal sesuatu yang dicapai oleh pekerja. Pencapaian ini juga perlu

dikaitkan dengan perilaku dari pekerja selama proses penilaian. Kinerja yang

semakin tinggi melibatkan kombinasi dan peningkatan efisiensi, peningkatan

efektifitas, peningkatan produktivitas dan peningkatan kualitas. Kinerja yang lebih

baik akan tercapai jika individu dapat memenuhi kebutuhan individual dalam

melaksanakan dan menyelesaikan tugas (Goodhue dan Thompson, 1995).

Kinerja individu dapat dilihat dari hasil kerja yang dicapai individu

tersebut dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya atas dasar

2

kecakapan, pengalaman, serta keterampilan yang digunakan oleh individu dalam

menyelesaikan suatu pekerjaan. Pencapaian kinerja juga berkaitan dengan

kesesuaian antara sistem informasi yang diterapkan dengan tugas, kebutuhan dan

kemampuan individu dalam organisasi tersebut. Tugas, kebutuhan dan

kemampuan individu hendaknya dipertimbangkan dalam menerapkan suatu sistem

informasi dalam organisasi (Astuti, 2008).

Sistem informasi memberikan nilai tambah terhadap proses, produksi,

kualitas manajemen, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah serta

keunggulan kompetitif yang tentu saja sangat berguna bagi kegiatan bisnis (Kadir,

2003). Dengan kata lain, sistem informasi diadakan untuk menunjang aktivitas

usaha pada semua tingkatan organisasi. Penggunaan sistem informasi

mencangkup sampai ketingkat operasional untuk meningkatkan kualitas

produktivitas operasi. Oleh karena itu, sistem informasi harus dapat diterima dan

digunakan oleh seluruh karyawan dalam organisasi sehingga investasi yang besar

untuk pengadaan sistem informasi akan diimbangi pula dengan produktivitas yang

besar pula (Amalia, 2010).

Penelitian Goodhue dan Thompson (1995) menyatakan bahwa pencapaian

kinerja individual dinyatakan berkaitan dengan pencapaian serangkaian tugas-

tugas individu dengan dukungan teknologi informasi yang ada. Karakteristik

individual akan mengukur kemampuan masing-masing individu pada teknologi

yang diterapkan oleh perusahaan atau organisasi, sehingga akan berkaitan dengan

keahlian dan kemampuan individu dalam menggunakan teknologi dan

kemampuan teknologi dalam membantu individu menyelesaikan tugas.

3

Perkembangan teknologi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan

berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga

akhirnya akan meningkatkan produktivitas (Astuti, 2008).

Pada era globalisasi seperti sekarang ini, teknologi informasi sudah

menjadi pilihan utama untuk menciptakan sistem informasi dalam suatu organisasi

yang tangguh dan mampu melahirkan keunggulan kompetitif di tengah persaingan

yang semakin ketat. Peranan teknologi informasi dalam berbagai aspek kegiatan

bisnis dapat dipahami karena sebagai sebuah teknologi yang menitikberatkan pada

pengaturan sistem informasi dengan penggunaan komputer, teknologi informasi

dapat memenuhi kebutuhan informasi dunia bisnis dengan cepat, tepat, relevan

dan akurat. Penyelesaian suatu pekerjaan akan lebih cepat dan menghasilkan

output yang relevan dan akurat terutama dalam hal pemrosesan dan pengolahan

data yang berhubungan dengan kegiatan organisasi (Wilkinson dan Cerullo dalam

Amalia, 2010).

Perkembangan teknologi harus diikuti dengan keinginan masyarakat untuk

meningkatkan kemampuan dalam memanfaatkan teknologi tersebut. Teknologi

tidak dapat dimanfaatkan dengan baik jika para pengguna teknologi memiliki

kemampuan terbatas dalam menggunakan teknologi tersebut (Astuti, 2008).

Menurut Lucas and Spitler (1997), agar teknologi dapat dimanfaatkan secara

efektif sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap kinerja, maka anggota

dalam organisasi harus dapat menggunakan teknologi tersebut dengan baik. Oleh

karena itu, sangat penting bagi anggota organisasi untuk mengerti dan

memprediksi kegunaan sistem tersebut.

4

Salah satu aspek penting untuk memahami pemanfaatan teknologi

informasi adalah dengan mengerti faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

pemanfaatan teknologi informasi tersebut. Al-Khaidi at al. (dalam Amalia, 2010)

melakukan penelitian terhadap pengaruh dari sikap terhadap pemanfaatan

teknologi informasi di Saudi Arabia dengan mengadopsi teori dari Triandis. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi dipengaruhi

oleh sikap individual, karakteristik orang seperti pengalaman dalam menggunakan

teknologi informasi, kondisi yang memfasilitasi seperti PC access dan faktor-

faktor sosial.

Penelitian tentang indikator dalam pemanfaatan teknologi informasi

terhadap kinerja individual telah banyak dilakukan di Indonesia. Tjhai (2003)

meneliti faktor-faktor dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja

akuntan publik termasuk dalam big five di Indonesia. Hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara faktor

sosial dengan kinerja individual, sedangkan affect memiliki hubungan positif dan

tidak signifikan dengan kinerja individual. Hasil penelitiannya juga menunjukkan

hubungan yang negatif dan signifikan antara konsekuensi jangka panjang dengan

kinerja individual. Sebaliknya, kompleksitas, kesesuaian tugas, dan kondisi yang

memfasilitasi mempunyai hubungan negatif dan tidak signifikan dengan kinerja

individual.

Sunarta (2005) meneliti tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

pemanfaatan teknologi informasi dan pengaruh pemanfaatan teknologi informasi

terhadap kinerja individual pengguna teknologi informasi di lingkungan Dinas

5

Pendapatan tingkat I dan II Propinsi Bali. Hasil penelitiannya menunjukkan

bahwa faktor sosial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja

individual, affect berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap kinerja individual,

kompleksitas berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap pemanfaatan kinerja

individual, kesesuaian tugas berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap kinerja

individual, konsekuensi jangka panjang berpengaruh positif tidak signifikan

terhadap kinerja individual, kondisi yang memfasilitasi berpengaruh positif tidak

signifikan terhadap kinerja individual. Sedangkan secara simultan faktor-faktor

dalam pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja invidual.

Thompson dalam Handayani (2007) menyatakan terdapat hubungan yang

positif antara faktor sosial, affect, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang

dalam penggunaan sistem informasi terhadap kinerja individual serta terdapat

hubungan negatif antara kompleksitas dalam penggunaan sistem informasi dan

kinerja individual. Hasil penelitian ini juga menunjukkan hubungan yang negatif

dan lemah antara kondisi yang memfasilitasi pemakai dalam penggunaan sistem

informasi. Siregar dan Suryanawa (2008) yang melakukan penelitian di KPP

Pratama Denpasar Barat menyatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan

pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual. Sedangkan secara

parsial menyatakan bahwa kesesuaian tugas dan konsekuensi jangka panjang

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individual. Faktor sosial,

affect dan kompleksitas berpengaruh positif namun tidak signifikan serta kondisi

yang menfasilitasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan.

6

Amalia (2010) dalam penelitiannya menguji faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi, khususnya melalui penggunaan

kinerja individual yang diadopsi dari penelitian Astuti (2008) pada KPP Pratama

Tegal. Dimana hasil penelitian Amalia (2010) menunjukkan adanya hubungan

yang positif namun tidak signifikan antara faktor sosial, perasaan pengguna

(affect), konsekuensi jangka panjang dan kesesuaian tugas dalam pemanfaatan

teknologi informasi terhadap kinerja individual sedangkan kondisi yang

memfasilitasi berpengaruh positif signifikan serta hubungan yang negatif

signifikan antara kompleksitas dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap

kinerja individual.

Perkembangan teknologi informasi dalam bidang akuntansi telah banyak

membantu dalam meningkatkan sistem informasi akuntansi. Dengan

meningkatnya teknologi komputer, telah banyak mengubah pemrosesan data

akuntansi secara manual menjadi secara otomatis. Otomatisasi atau sistem

informasi yang berdasarkan komputer dapat melakukan berbagai fungsi secara

tepat dan cepat (Daljono, 1999).

Statement of Financial Accounting Concept No. 2, Financial Accounting

Standard Board mendefinisikan akuntansi sebagai sistem informasi. Standar

akuntansi keuangan tersebut juga menyebutkan bahwa tujuan utama akuntansi

adalah untuk menyediakan informasi bagi pengambilan keputusan. American

Institute of Certified Publics Accountants (AICPA) telah membuat sertifikat baru

yaitu Certified Information Technology Profesional (CITP). CITP yang

mendokumentasikan keahlian sistem para akuntan yaitu akuntan yang memiliki

7

pengetahuan luas di bidang teknologi dan akuntan yang memahami bagaimana

teknologi informasi dapat digunakan dalam berbagai organisasi. Hal ini

mencerminkan pengakuan AICPA atas pentingnya teknologi atau sistem

informasi dan hubungannya dengan akuntansi (Amalia, 2010). Oleh karena itu,

peneliti dalam penelitian ini mengambil objek penelitian para pegawai atau

karyawan yang bekerja di bidang akuntansi yang bekerja dengan memanfaatkan

teknologi informasi dalam melaksanakan tugasnya.

Oganisasi pelayanan publik sebagai fokus dalam ilmu administrasi negara

yang selalu mengaitkan segala sumber daya yang cukup penting adalah informasi.

Maka diperlukan penggunaan teknologi informasi yang baik di dalam perusahaan

publik. Kecenderungan pemanfaatan teknologi informasi di lingkungan

pemerintahan (e-goverment) melalui berbagai situs pemerintah daerah yang

cenderung hanya berfokus pada promosi berbagai potensi daerah guna menarik

berbagai investor, melupakan berbagai upaya transparansi dan pelayanan online

bagi masyarakat (http://forumsejawat.wordpress.com/). Disamping itu, konten

dari situs tersebut sangat jarang sekali untuk di update mengenai info dan kegiatan

terbaru. Hal ini dapat disebabkan pengelolaan yang kurang optimal, serta belum

terintegrasinya berbagai situs lembaga yang ada di daerah tersebut ke dalam situs

utama (pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten/ kota). Sehingga,

informasi tidak dapat tertata dan kurang menyeluruh mengenai perkembangan

yang ada dalam pengelolaan pemerintahan di daerah tersebut

(http://forumsejawat.wordpress.com/).

8

Perbedaan hasil pada penelitian-penelitian di atas serta masih jarangnya

penelitian pada perusahaan yang melakukan pelayanan publik, mendorong peneliti

untuk menguji kembali pengaruh faktor-faktor pemanfaatan teknologi informasi

terhadap kinerja individual. Penelitian ini merupakan penelitian replikasi yang

mengambil starting point penelitian yang telah dilakukan oleh Amalia (2010)

dimana penelitiannya menggunakan enam faktor yang mempengaruhi

pemanfaatan teknologi informasi, yaitu faktor sosial (social norm), perasaan

pengguna (affect), kompleksitas (complexity), kesesuaian tugas (job fit),

konsekuensi jangka panjang (long–term consequences) dan kondisi yang

memfasilitasi (facilitating condition). Adanya perbedaan hasil penelitian yang

memfokuskan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama yang dilakukan oleh Siregar

dan Suryanawa (2008) pada KPP Pratama Denpasar Barat serta Amalia (2010)

pada KPP Pratama Tegal mendorong peneliti untuk meneliti kembali faktor-faktor

pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual pada Kantor

Pelayanan Pajak Madya Semarang. Oleh karena itu, Peneliti ingin mengadakan

penelitian lebih lanjut dengan judul “Persepsi Pegawai Pajak Dalam

Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Individual (Studi Kasus

pada KPP Madya Semarang)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang penulis kemukakan di atas, rumusan masalah

yang akan dibahas sehubungan dengan persepsi pegawai pajak Kantor Pelayanan

9

Pajak (KPP) Madya Semarang dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap

kinerja individual adalah sebagai berikut:

1. Apakah faktor sosial, affect, kompleksitas, kesesuaian tugas, konsekuensi

jangka panjang dan kondisi yang memfasilitasi dalam pemanfaatan teknologi

informasi teknologi berpengaruh positif terhadap kinerja individual pegawai di

KPP Madya Semarang secara simultan?

2. Apakah terdapat pengaruh positif faktor sosial dalam pemanfaatan teknologi

informasi terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya Semarang secara

parsial?

3. Apakah terdapat pengaruh positif affect dalam pemanfaatan teknologi

informasi terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya Semarang secara

parsial?

4. Apakah terdapat pengaruh negatif kompleksitas dalam pemanfaatan teknologi

informasi terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya Semarang secara

parsial?

5. Apakah terdapat pengaruh positif kesesuaian tugas dalam pemanfaatan

teknologi informasi terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya

Semarang secara parsial?

6. Apakah terdapat pengaruh positif konsekuensi jangka panjang dalam

pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual pegawai di KPP

Madya Semarang secara parsial?

10

7. Apakah terdapat pengaruh positif kondisi yang memfasilitasi penggunaan

Personal Computer dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja

individual pegawai di KPP Madya Semarang secara parsial?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan judul dan rumusan masalah yang penulis kemukakan, maka

tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh faktor sosial, affect, kompleksitas, kesesuaian

tugas, konsekuensi jangka panjang dan kondisi yang memfasilitasi dalam

pemanfaatan teknologi informasi teknologi terhadap kinerja individual

pegawai di KPP Madya Semarang secara simultan.

2. Untuk mengetahui pengaruh faktor sosial dalam pemanfaatan teknologi

informasi terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya Semarang secara

parsial.

3. Untuk mengetahui pengaruh affect dalam pemanfaatan teknologi informasi

terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya Semarang secara parsial.

4. Untuk mengetahui pengaruh kompleksitas dalam pemanfaatan teknologi

informasi terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya Semarang secara

parsial.

5. Untuk mengetahui pengaruh kesesuaian tugas dalam pemanfaatan teknologi

informasi terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya Semarang secara

parsial.

11

6. Untuk mengetahui pengaruh konsekuensi jangka panjang dalam pemanfaatan

teknologi informasi terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya

Semarang secara parsial.

7. Untuk mengetahui pengaruh kondisi yang memfasilitasi penggunaan Personal

Computer dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual

pegawai di KPP Madya Semarang secara parsial.

1.4 Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat ganda, yaitu

manfaat teoritis maupun manfaat praktis.

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan bukti empiris mengenai

bagaimana pengaruh faktor sosial, affect, kompleksitas, kesesuaian tugas,

konsenkuensi jangka panjang, dan kondisi yang memfasilitasi dalam

pemanfaatan teknologi informasi oleh pegawai pajak terhadap kinerja

individual.

2. Manfaat Praktis

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi sebagai bahan

masukan bagi Kantor Pelayanan Pajak Madya di Kota Semarang dalam rangka

meningkatkan kinerja individu secara maksimal melalui penggunaan teknologi

informasi.

12

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Dasar Pemanfaatan Teknologi Informasi

Teknologi dipandang sebagai suatu alat yang digunakan oleh individu

dalam menyelesaikan tugasnya. Teknologi dalam konteks sistem informasi

menunjukkan sistem komputer (perangkat keras, perangkat lunak, dan data) dan

dukungan bagi pemakai (training dan bantuan) yang disediakan untuk membantu

pemakai dalam menjalankan tugas-tugasnya (Amalia, 2010). Teori yang

mendasari pemanfaatan teknologi informasi yaitu Theory of Reasoned Action

(TRA) yang dikembangkan oleh Ajzen dan Fishbein (1975) dan Theory of

Atitudes and Behaviour yang dikembangkan oleh Triandis (1980) (Sunarta, 2005).

2.1.1 Theory of Reasoned Action (TRA)

Theory of Reasoned Action atau teori tindakan beralasan dikembangkan

oleh Ajzen dan Fishbein (1975). Teori ini mengasumsikan bahwa setiap individu

terbiasa berpikir rasional dan sistematik dalam menggunakan ketersediaan

informasi yang ada pada mereka. Masyarakat menganggap bahwa implikasi dari

apa yang mereka lakukan sebelum mereka putuskan dipengaruhi oleh perilaku

(http://en.wikipedia.org/wiki/Theory_of_reasoned_action). TRA menjelaskan

bahwa minat dari seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan suatu

perilaku. Di mana minat yang menentukan suatu tindakan atau perilaku seseorang

(Amalia, 2010).

13

Berasal dari pengaturan psikologi sosial, TRA terbagi dalam tiga

komponen yaitu niat perilaku, sikap dan norma subyektif. TRA menunjukkan

bahwa niat perilaku seseorang tergantung pada sikap seseorang tentang perilaku

dan norma subyektif. Jika seseorang berniat untuk melakukan perilaku maka

kemungkinan bahwa orang tersebut akan melakukannya

(http://en.wikipedia.org/wiki/Theory_of_reasoned_action). Secara bertahap,

perilaku diasumsikan oleh minat yang dijelaskan dalam bentuk sikap terhadap

perilaku itu sendiri dan norma-sorma subjektif. Kemudian pertimbangan subjektif

membentuk kepercayaan-kepercayaan tentang konsekuen suatu perilaku terhadap

ekspektasi-ekspetasi normatif dari orang-orang yang relevan. Dengan demikian,

perilaku seseorang dapat dijelaskan dengan mempertimbangkan kepercayaan-

kepercayaannya (Amalia, 2010).

Miller dalam Amalia (2010) mendefinisikan masing-masing dari tiga

komponen teori ini sebagai berikut:

1. Sikap merupakan jumlah dari keyakinan tentang perilaku tertentu tertimbang

oleh evaluasi dari kepercayaan.

2. Norma subyektif merupakan melihat pengaruh dari orang-orang di lingkungan

sosial dan keyakinan orang dengan menghitung pentingnya pendapat mereka

akan pengaruhi perilaku tersebut.

3. Perilaku niat merupakan fungsi dari kedua sikap terhadap perilaku dan norma

subyektif terhadap perilaku, yang telah ditemukan untuk memprediksi perilaku

aktual.

14

TRA dapat bekerja dengan baik apabila dalam penerapannya individu

mempunyai pilihan atau kendali terhadap perilakunya (volitional control). Jika

perilaku tidak sepenuhnya dapat dikendalikan oleh individu karena adanya

intervensi dari kondisi lingkungan kerja walaupun individu sangat termotivasi

oleh sikap dan norma subjektif, individu secara aktual tidak dapat melaksanakan

perilakunya tersebut (Amalia, 2010). Menurut Ajzen dan Fishbein (1975), TRA

dinyatakan sebagai perilaku seseorang dipengaruhi oleh kendali dari seseorang itu

sendiri untuk berperilaku secara objektif, seperti halnya minat dan tindakan

individu yang dipengaruhi dari perilaku individu itu sendiri

(http://en.wikipedia.org/wiki/Theory_of_reasoned_action).

Sikap dan perilaku manusia mengalami perkembangan dalam suatu

organisasi. Beberapa sikap dan perilaku yang relevan dengan study of accountant

diantaranya adalah kepuasan kerja, komitmen terhadap organisasi dan profesional,

turnover, berbagi peran serta ketidakhadiran (Ivan dan Imam Ghozali dalam

Amalia, 2010).

Gambar 2.1. Theory of Reasoned Action Model

Sumber: Ajzen dan Fishbein dalam Amalia (2010)

Attitude toward Behavior

Behavioral Intention Behavior

Subjective Norm

15

2.1.2 Theory of Attitude and Behavior

Teori sikap dan perilaku atau theory of attitudes and behavior

dikembangkan oleh Triandis (1980) menyatakan bahwa perilaku ditentukan oleh

apa yang ingin mereka lakukan (sikap), apa yang mereka pikirkan akan mereka

lakukan (aturan-aturan sosial), apa yang mereka biasa lakukan (kebiasaan) dan

konsekuensi perilaku dari yang mereka pikirkan (Sunarta, 2005). Sikap

merupakan sebuah tiang bangunan yang mewakili suatu gambaran individu

mengenai suka atau tidak suka terhadap sesuatu (Amalia, 2010).

Triandis (1980) menyajikan suatu model perilaku interpersonal yang lebih

komprehensif dengan menyatakan perasaan individu, faktor sosial dan

konsekuensi yang dirasakan seseorang akan mempengaruhi tujuan perilaku dan

sebaliknya. Perilaku dapat tejadi jika situsasinya (misalnya, kondisi yang

memfasilitasi) memungkinkan. Jadi, jika seseorang bermaksud untuk

menggunakan personal computer, kemudian dia mempunyai kemudahan atau

mempunyai kesempatan untuk memperoleh dan menggunakannya, maka

seseorang tersebut baru bisa merasakan manfaatnya (Sunarta, 2005).

2.2 Technology Acceptance Model (TAM)

Model penerimaan teknologi atau yang disebut Theory Acceptance Model

(TAM) adalah salah satu teori pemanfaatan teknologi informasi yang sangat

berpengaruh dan umum digunakan untuk menjelaskan penerimaan individual

terhadap pemanfaatan sistem informasi. TAM diperkenalkan oleh Fred D. Davis

pada tahun 1989 sebagai adaptasi dan perkembangan dari Technology of

16

Reasoned Action (TRA). TAM merupakan sebuah model teori sistem informasi

yang menjelaskan bagaiman pengguna datang untuk menerima dan menggunakan

teknologi. Model ini menunjukkan bahwa ketika pengguna disajikan dengan

teknologi baru, terdapat sejumlah faktor akan mempengaruhi keputusan mereka

tentang bagaimana dan kapan mereka akan menggunakan teknologi tersebut

(http://en.wikipedia.org/wiki/Technology_acceptance_model).

Menurut Mazhar (dalam Amalia, 2010), TAM menunjukkan manfaat atau

kegunaan dan kemudahan penggunaan berpengaruh terhadap niat individu dalam

menggunakan teknologi informasi, secara determinant attitudional, yang

diterapkan pada berbagai konteks penerimaan teknologi berupa komputer

dipisahkan masing-masing menjadi perilaku pemakaian (usage) dengan dua

perangkat variabel yaitu persepsi kegunaan (perceived usefulness) dan persepsi

kemudahan penggunaan (perceived ease of use).

TAM merupakan pengembangan dari TRA yang menitikberatkan bahwa

penggunaan komputer ditentukan oleh tujuan perilaku yang ditinjau secara

bersama-sama ditentukan oleh sikap individu terhadap penggunaan sistem dan

perasaan kegunaan (http://en.wikipedia.org/wiki/Technology_acceptance_model).

Hubungan antara penggunaan sistem dan tujuan perilaku yang digambarkan dalam

TAM secara tidak langsung menunjukkan bentuk-bentuk tujuan individu untuk

melakukan tindakan yang positif. Hubungan antara perasaan kegunaan dan tujuan

perilaku ini didasarkan pada ide bahwa dalam penyusunan organisasi, di mana

orang-orang yang membentuk tujuan-tujuan terhadap perilakunya diyakini akan

meningkatkan kinerjanya (Sunarta, 2005).

17

2.3 Persepsi

Persepsi adalah sebuah proses saat individu mengatur dan

menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka dalam memberikan arti

terhadap lingkungan di sekitar mereka. Perilaku individu seringkali didasarkan

pada persepsi mereka tentang kenyataan (Robbins, 2008:175). Di mana teori yang

menjelaskan tentang teori persepsi yaitu teori hubungan. Teori hubungan adalah

usaha ketika individu-individu mengamati perilaku untuk menentukan suatu hal

disebabkan oleh faktor internal atau eksternal (http://www.wikipedia.com/).

Manusia sebagai makhluk sosial juga sekaligus makhluk individual,

sehingga terdapat perbedaan antara individu yang satu dengan yang lainnya.

Adanya perbedaan inilah yang antara lain menyebabkan mengapa seseorang

senang akan suatu objek atau tidak. Hal ini sangat tergantung bagaimana individu

menanggapi objek tersebut dengan persepsinya. Pada kenyataannya sebagian

besar sikap, tingkah laku dan penyesuaian ditentukan oleh persepsinya

(http://www.infoskripsi.com/Article/ Pengertian-Persepsi.html).

Thoha berpendapat bahwa persepsi pada umumnya terjadi karena dua

faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berasal dari dalam

diri individu, misalnya sikap, kebiasaan, dan kemauan. Sedangkan faktor eksternal

adalah faktor-faktor yang berasal dari luar individu yang meliputi stimulus itu

sendiri, baik sosial maupun fisik (dalam http://www.infoskripsi.com/Article/

Pengertian-Persepsi.html).

Persepsi individu juga dipengaruhi oleh faktor fungsional dan struktural.

Faktor fungsional ialah faktor-faktor yang bersifat personal. Misalnya kebutuhan

18

individu, usia, pengalaman masa lalu, kepribadian, jenis kelamin, dan hal-hal lain

yang bersifat subjektif. Faktor struktural adalah faktor di luar individu, misalnya

lingkungan, budaya, dan norma sosial sangat berpengaruh terhadap seseorang

dalam mempersepsikan sesuatu (http://www.infoskripsi.com/Article/ Pengertian-

Persepsi.html).

Pada hakekatnya sikap adalah merupakan suatu interaksi dari berbagai

komponen, dimana komponen-komponen tersebut menurut Allport (dalam Mar'at,

1991) ada tiga yaitu:

1. Komponen kognitif

Yaitu komponen yang tersusun atas dasar pengetahuan atau informasi yang

dimiliki seseorang tentang objek. Berdasarkan pengetahuan tersebut kemudian

akan terbentuk suatu keyakinan tertentu tentang objek tersebut.

2. Komponen Afektif

Afektif berhubungan dengan rasa senang dan tidak senang seseorang. Jadi

sifatnya evaluatif yang berhubungan erat dengan nilai-nilai kebudayaan atau

sistem nilai yang dimiliki seorang itu sendiri.

3. Komponen Konatif

Yaitu merupakan kesiapan seseorang untuk bertingkah laku yang berhubungan

dengan objek tersebut.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi mengandung

komponen kognitif, komponen afektif, dan juga komponen konatif, yang

merupakan kesediaan untuk bertindak atau berperilaku. Sikap seseorang pada

suatu objek merupakan manifestasi dari kontelasi ketiga komponen tersebut yang

19

saling berinteraksi untuk memahami, merasakan dan berperilaku terhadap objek

tersebut. Ketiga komponen itu saling berinterelasi dan konsisten satu dengan

lainnya. Jadi, secara internal terdapat pengorganisasian diantara ketiga komponen

tersebut (http://www.infoskripsi.com/Article/ Pengertian-Persepsi.html).

2.4 Kinerja Individual

Kinerja (performance) didefinisikan sebagai tingkat keberhasilan

seseorang di dalam melaksanakan atau menyelesaikan pekerjaannya (Sunarta,

2005). Penilaian kinerja berhubungan dengan keberhasilan atau gagalnya

penyelesaian tugas-tugas tertentu yang dicapai seseorang. Pencapaian ini juga

perlu dikaitkan dengan perilaku dari pekerja selama proses penilaian. Kinerja

yang semakin tinggi melibatkan kombinasi baik dari peningkatan efisiensi,

efektifitas, produktivitas maupun peningkatan kualitas. Kinerja yang lebih baik

akan tercapai apabila individu dapat memenuhi kebutuhan individual dalam

melaksanakan dan menyelesaikan tugas (Goodhue dan Thompson, 1995).

Kinerja individu merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan

dikonfirmasikan kepada pihak yang berkepentingan untuk mengetahui tingkat

pencapaian tujuan suatu organisasi. Kinerja individu dapat menunjukkan dampak

positif ataupun dampak negatif dari suatu kebijakan operasional suatu organisasi

(Astuti, 2008).

Sugeng dan Indriantoro (1998) mendefinisikan dampak kinerja sebagai

pencapaian serangkaian tugas oleh individu. Penelitian yang sama dilakukan oleh

Goodhue dan Thompson (1995) yang menyatakan bahwa kinerja yang tinggi

20

mengandung arti terjadinya peningkatan efisiensi, efektivitas atau kualitas yang

tinggi. Tingkat kesesuaian tugas-teknologi yang tinggi akan dapat meningkatkan

dampak kinerja pemakai teknologi tanpa memperhatikan situasi pemanfaatan

teknologi (sukarela atau terpaksa). Pada suatu tingkat pemanfaatan tertentu yang

lebih besar dari nol, suatu teknologi yang memiliki tingkat kesesuaian tugas-

teknologi yang tinggi lebih dapat memenuhi kebutuhan tugas individu sehingga

mengakibatkan kinerja yang lebih baik karena adanya teknologi tersebut. Dengan

demikian kinerja individu merupakan fungsi dari pemanfaatan teknologi dan

kesesuaian tugas-teknologi (Amalia, 2010).

Penilaian kinerja seharusnya berdasarkan pada tugas-tugas tertentu yang

dapat atau gagal dicapai oleh pekerja, dan apabila cocok, maka perlu dilakukan

identifikasi perilaku pekerja dalam melakukan pekerjaan selama periode

penilaian. Untuk dapat meningkatkan kinerja ke tingkat yang lebih tinggi maka

aktivitas kerja harus dapat diidentifikasikan dan dianalisis (Amalia, 2010).

Goodhue dan Thompson (1995) menyatakan bahwa ukuran variabel dampak

kinerja dinyatakan dalam 2 (dua) elemen: (1) Persepsi dampak dari sistem dan

pelayanan komputer terhadap keefektivan dan produktivitas; (2) Persepsi dampak

dari sistem pelayanan komputer terhadap kinerja mereka.

2.5 Model Hubungan Teknologi dan Kinerja

Penelitian tentang hubungan antara teknologi informasi dengan kinerja

individual telah mendapat perhatian, di mana dalam beberapa penelitian tersebut

dapat digolongkan menjadi dua aliran, yaitu: 1) Aliran yang memfokuskan pada

pemanfaatan teknologi; 2) Aliran yang memfokuskan pada kesesuaian tugas-

21

teknologi. Berikut ini uraian dari masing-masing aliran penelitian diatas (Amalia,

2010):

2.5.1 Penelitian Berfokus Pemanfaatan Teknologi

Penelitian yang memfokuskan pada pemanfaatan teknologi lebih banyak

menggunakan variabel sikap dan keyakinan pemakai sistem (user) untuk

memprediksi pemanfaatan sistem informasi (Thompson, et al. dalam Amalia,

2010). Namun penelitian tersebut memiliki kelemahan (Goodhue dan Thompson

,1995) yaitu: (1) Pemanfaatan teknologi informasi tidak selalu bersifat sukarela.

Biasanya lebih difokuskan untuk berfungsinya rancangan sistem informasi untuk

melaksanakan suatu pekerjaan dibandingkan dengan kualitas yang dihasilkan; (2)

Semakin tinggi pemanfaatan sistem informasi tidak secara otomatis berpengaruh

positif terhadap peningkatan kinerja.

Gambar 2.2 Model Hubungan dan Kinerja yang Berfokus pada

Pemanfaatan Teknologi Informasi

Sumber: Goodhue dan Thompson (1995).

2.5.2 Penelitian berfokus Kesesuaian Tugas-Teknologi

Goodhue dan Thompson (1995) berargumentasi bahwa dampak kinerja

dihasilkan karena kecocokan antara tugas dan teknologi yang digunakan, yakni

apabila teknologi menyediakan sarana dan dukungan yang cocok dengan yang

Karakteristik Teknologi

Yang Mempengaruhi Pemanfaatan: -Keyakinan -Perasaan

Pemanfaatan Dampak Kinerja

22

diperlukan dalam menyelesaikan tugasnya. Dalam hal ini penelitian akan lebih

bermanfaat jika dikombinasikan dengan faktor-faktor yang berkaitan dengan

pemafaatan teknologi dan dampaknya terhadap kinerja.

Gambar 2.3 Model Hubungan dan Kinerja yang Berfokus pada

Kesesuaian Kerja

Sumber: Goodhue dan Thompson (1995).

2.6 Sistem Informasi Akuntansi

Sistem merupakan satu kesatuan kelompok yang mengintegrasikan bagian-

bagiannya yang berfungsi untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu. Sedangkan

informasi merupakan data-data yang diproses diolah sehingga mempunyai makna

bagi pemakainya (Wilkinson dalam Amalia, 2010). Menurut Hall (2001:5) sistem

merupakan serangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling

berhubungan atau subsistem-subsistem yang saling berinteraksi untuk mencapai

suatu tujuan yang sama.

Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia

dan peralatan, yang diatur sedemikian rupa untuk mengubah data menjadi

informasi. Informasi yang dihasilkan melalui sistem informasi akuntansi

Karakteristik Tugas

Kecocokan Tugas-Teknologi

Karakteristik Teknologi

Dampak Kinerja

23

kemudian dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai

pengambil keputusan dalam suatu organisasi. Sistem informasi akuntansi dapat

diterapkan secara manual maupun secara komputerisasi (Bodnar dan Hopwood,

2006:1). Faktor desain sistem yang mencerminkan adanya pemisahan tanggung

jawab fungsional yang tepat, sistem wewenang dan prosedur pembukuan yang

baik sangat dipengaruhi keberhasilan pelaksanaan sistem informasi akuntansi

yang telah dirancang (Amalia, 2010).

Sistem informasi akuntansi digunakan dalam suatu organisasi untuk

mengidentifikasi, menganalisa, menyimpan, merangkum, dan menyampaikan

informasi ekonomi yang relevan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, baik

pihak eksternal maupun pihak internal organisasi. Sistem informasi akuntansi

yang diterapkan dalam suatu organisasi harus disesuaikan dengan kebutuhan

organisasi tersebut. Di mana sistem informasi akuntansi akan lebih mudah

diterapkan dengan adanya teknologi informasi (Astuti, 2008).

Bodnar dalam Siregar (2008) mendefinisikan sistem informasi akuntansi

sebagai kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk

mengubah data menjadi informasi. Informasi ini dikomunikasikan kepada

beragam pengambilan keputusan. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat diambil

pengertian dari sistem informasi adalah seperangkat komponen yang saling

berhubungan yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan dan

mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan

pengawasan dalam organisasi (Siregar dan Suryanawa, 2008).

24

Sistem informasi tidak terbatas pada pembelajaran teori dan praktik saja,

namun secara umum dapat dibagi menjadi pendekatan teknis, pendekatan

perilaku, dan pendekatan gabungan dari keduanya (Laudon dalam Amalia, 2010).

Pendekatan teknis pada sistem informasi menekankan pada model normatif yang

bersifat matematis untuk mempelajarai sistem informasi, juga kecakapan

teknologi secara fisik dan formal dari suatu sistem. Pendekatan perilaku

diperlukan karena masalah-masalah perilaku seperti penggunaan sistem,

implementasi sistem dan rancangan kreatif. Beberapa ahli sosiologi memfokuskan

pada pengaruh sistem informasi pada kelompok, organisasi dan masyarakat.

Sedangkan dalam ilmu psikologi berkaitan dengan respon individu terhadap

sistem informasi dan model cognitive serta perilaku manusia. Dalam pendekatan

perilaku tidak dapat mengabaikan teknologi, karena teknologi sistem informasi

sering merupakan pendorong (stimulus) bagi munculnya masalah perilaku

(Amalia, 2010).

Berdasarkan hal tersebut yang dikemukakan di atas maka diperlukan

adanya pendekatan gabungan dengan menggunakan dua pendekatan sekaligus.

Pendekatan gabungan yang biasa disebut dengan pendekatan sosioteknis yang

merupakan gabungan antara pendekatan teknis dan pendekatan perilaku. Hal ini

terjadi karena tidak ada satu pendekatan pun yang dapat mengungkapkan realitas

sistem informasi secara sempurna (Amalia, 2010). Ada empat peranan penting

sistem informasi dalam perusahaan secara umum (Alter dalam Kadir, 2003:8),

yaitu:

a. Berpartisipasi dalam pelaksanaan tugas-tugas.

25

b. Mengaitkan perencanaan, pengerjaan dan pengendalian dalam sebuah

subsistem.

c. Mengkoordinasikan subsistem-subsistem.

d. Mengintegrasikan subsistem-subsistem.

Wilkinson dalam Astuti (2008) menyatakan peranan teknologi informasi

bagi akuntan dalam menerapkan sistem informasi akuntansi, meliputi:

a. Teknologi informasi membantu akuntan untuk menyelesaikan kewajiban

mereka dengan lebih cepat, akurat, dan konsisten.

b. Beberapa teknologi informasi terbaru dapat membantu pengembangan dan

pengintregasian file akuntansi, mengevaluasi pengawasan intern dalam sistem

informasi akuntansi dan variasi aplikasi paket software.

c. Jaringan komputer menyalurkan data dan informasi, sehingga merupakan

bagian integral dari sistem informasi akuntansi.

d. Jaringan komputer tertentu akan dikembangkan sehingga akan membantu

pemakai dengan variasi informasi keuangan

Sebuah proyek pengembangan analisis sistem biasanya terdiri dari tiga

fase yaitu analisis sistem, desain sistem dan implementasi sistem. Analisis sistem

melibatkan penyusunan solusi dan evaluasi solusi untuk menyelesaikan masalah

sistem. Analisis sistem menekankan tujuan sistem secara keseluruhan. Dasar dari

analisis ini adalah timbal balik antartujuan sistem (Amalia, 2010). Tujuan umum

analisis sistem secara ringkas (Bodnar dan Hopwood, 2006:21) adalah sebagai

berikut:

a. Untuk meningkatkan kualitas informasi.

26

b. Untuk meningkatkan pengendalian internal.

c. Untuk meminimalkan biaya, jika memungkinkan.

Perkembangan sistem informasi dalam perusahaan, namun di sisi lain

dapat menimbulkan beberapa permasalahan bagi pihak perusahaan, yaitu antara

lain (Maharsi, 2000):

a. Untuk menerapkan sistem informasi dalam perusahaan memerlukan biaya

yang besar.

b. Pengembangan sistem informasi tidak hanya memerlukan pengetahuan

kemampuan teknis pada bidang pekerjaan tertentu saja tetapi pengetahuan

tentang sistem informasi juga harus dikembangkan.

c. Sistem informasi yang diterapkan tersebut harus acceptable, artinya dapat

diterima oleh semua orang yang akan menggunakannya.

d. Perkembangan sistem informasi juga memungkinkan hilangnya kesempatan

kerja khususnya bagi karyawan tingkat bawah, karena sistem informasi dapat

mengambil pekerjaan mereka.

e. Dengan semakin canggihnya sistem informasi akan memungkinkan

munculnya kejahatan-kejahatan sistem informasi.

Untuk mengatasi berbagai masalah yang timbul tersebut, maka diupayakan

beberapa tindakan. Masalah resistance to change harus dihilangkan karena hal ini

dapat melibatkan menurunnya produktivitas, meningkatkan angka absensi dan

mengurangi motivasi atau pemogokan kerja (Maharsi, 2000). Selain itu perlu

memberikan kesadaran dan motivasi pada karyawan bahwa penggunaan sistem

27

informasi dapat memberikan manfaat dalam jangka panjang dan menunjukkan

kelemahan sistem lama (Amalia, 2010).

2.7 Sistem Informasi Direktorat Jendral Pajak

Pengembangan teknologi informasi Ditjen Pajak dimulai pada awal tahun

90-an, yaitu dengan penerapan NPCS yang berfungsi untuk mengawasi dan

mengevaluasi pembayaran pajak. Pada awal tahun 1994, mulai diperkenalkan

Sistem Informasi Perpajakan (SIP) untuk menggantikan NPCS yang berfungsi

sebagai sarana pengawasan SPT sekaligus untuk mengawasi dan mengevaluasi

pembayaran pajak, serta berperan sebagai sarana pendukung pengambilan

keputusan. Sejak tahun 2004, DJP menerapkan aplikasi baru yang dinamakan

Oracle, yaitu Relation Database Management System (RDBMS) untuk mengelola

informasi secara terbuka, komprehensif dan terintegrasi. Server oracle

menyediakan solusi yang efisien dan efektif karena kemampuannya dalam hal

sebagai berikut: (Azan Fajri dalam Amalia, 2010).

a. Dapat bekerja di lingkungan client/server (pemrosesan tersebar).

b. Menangani management space dan basis data yang besar.

c. Mendukung akses data secara simultan.

d. Performa pemrosesan transaksi yang tinggi.

e. Menjamin ketersedian yang terkontrol.

f. Lingkungan yang tereplikasi.

Penyedia layanan business process outsorcing (BPO) juga menghantarkan

melalui BPO yang oracle initiative. Sementara penyedia layanan BPO menikmati

28

biaya lebih rendah dari total kepemilikan dan meningkatkan fleksibilitas

pemasangan melalui standar berbasis teknologi oracle yang canggih pada mereka.

Organisasi bisnis end-user dapat memiliki sistem dan beroperasi lebih cepat dan

mulus serta meningkatkan daya kerja ke sistem terbaru (Amalia, 2010).

Menurut Nigel dalam Amalia (2010) program Oracle (yang mencangkup

perangkat lunak dan dokumentasi) mengandung informasi milik perusahaan yang

diberikan berdasarkan perjanjian lisensi yang berisi pembatasan pada penggunaan

dan pengungkapan serta mencakup hak cipta, paten dan lainnya. Data dari kantor

pelayanan pajak berasal langsung dari pusat Dirjen Pajak sehingga setiap kantor

pajak dapat melaksanakan tugasnya dengan efektif dan efisien.

2.8 Pemanfaatan Teknologi Informasi

Davis (dalam www.jstor.org) menyatakan bahwa pemanfaatan dapat

diartikan sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa penggunaan

suatu sistem tertentu akan dapat meningkatkan prestasi kerja orang tersebut.

Sedangkan pemanfaatan teknologi informasi merupakan manfaat yang diharapkan

oleh pengguna teknologi informasi dalam melaksanakan tugas-tugasnya

(Thompson et al. dalam Sunarta, 2005).

Pemanfaatan teknologi oleh Goodhue dan Thompson (1995) didefinisikan

sebagai perilaku menggunakan teknologi dalam menyelesaikan tugas,

pemanfaatan teknologi informasi merupakan keputusan individu untuk

menggunakan atau tidak menggunakan teknologi yang bersangkutan dengan

29

dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mendorong atau tidaknya individu

memanfaatkan teknologi.

Penggunakan komputer untuk memproses data transaksi memiliki fungsi

sistem informasi pada setiap organisasi. Fungsi sistem informasi bertanggung

jawab atas pemrosesan data yang merupakan aplikasi sistem informasi akuntansi

yang paling mendasar di setiap organisasi. Fungsi sistem informasi dalam

organisasi telah mengalami evolusi yang diawali dengan struktur organisasi yang

sederhana, yang hanya melibatkan beberapa orang hingga fungsi tersebut

berkembang menjadi struktur yang kompleks yang melibatkan beberapa spesialis

(Bodnar dan Hopwood, 2006:11).

Struktur departemen sistem informasi yang paling lazim adalah fungsi,

yaitu pemberian wewenang dan tanggung jawab berdasarkan area keahlian teknis

setiap staf. Semakin besar departemen sistem informasi, maka setiap fungsi dalam

departemen tersebut akan cenderung semakin spesial (Bodnar dan Hopwood,

2006:12). Departemen sistem informasi dibagi menjadi lima fungsi utama yaitu:

a. Fungsi analisis, bertugas mengidentifikasi masalah dan proyek untuk

mendesain sistem yang dapat menyelesaikan masalah tersebut.

b. Fungsi pemrograman, bertanggung jawab untuk mendesain, membuat kode,

menguji, dan men-debug program komputer yang diperlukan untuk

mengimplementasikan sistem yang telah dirancang oleh analis.

c. Fungsi operasi, bertanggung jawab menyiapkan data, mengoperasikan

peralatan, dan memelihara sistem.

30

d. Fungsi technical support, bertanggung jawab dengan sistem operasi,

perangkat lunak, desain database, pengolahan data, dan teknologi komunikasi.

e. Fungsi user support, bertugas melayani pengguna, serupa dengan fungsi

technical support yang bertugas yang melayani personel di departemen sistem

informasi.

Pemanfaatan teknologi informasi merupakan manfaat yang diharapkan

sebagaimana penggunaan sistem informasi dapat mendukung dalam

melaksanakan tugas individu, di mana pengukurannya berdasarkan intensitas

pemanfaatan, dan jumlah aplikasi atau perangkat lunak yang digunakan

(Thompson et al. dalam Sunarta, 2005). Pemahaman, sikap yang positif dan

dukungan yang baik terhadap teknologi informasi juga sangat penting bagi

akuntan dalam pengolahan data khususnya data keuangan (Amalia, 2010).

Investasi yang besar dalam hal teknologi informasi tidak akan bermanfaat

apabila teknologi tersebut tidak dapat diterima oleh anggota organisasi. Lucas and

Spitter (1997) mengemukakan bahwa penting bagi tiap-tiap anggota untuk

mengerti dan memprediksi kegunaan sistem agar teknologi informasi dapat

dimanfaatkan secara efektif sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap

kinerjanya.

2.9 Indikator yang Mempengaruhi Pemanfaatan Teknologi Informasi

Investasi perusahaan dengan menggunakan teknologi informasi seringkali

jumlahnya besar dan beresiko. Dalam pembuatan keputusan yang lebih informatif,

maka pengembangan sistem perlu diimbangi dengan pemahaman yang lebih baik

31

mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi

tersebut (Jackson et al. dalam Amalia, 2010).

Pemanfaatan teknologi juga berhubungan dengan perilaku menggunakan

teknologi tersebut guna menyelesaikan tugas. Teori sikap dan perilaku (theory of

attitudes and behaviour) dari Triandis (1980) menyatakan bahwa pemanfaatan

teknologi informasi (komputer) oleh pekerja akan dipengaruhi oleh faktor sosial

dan perasaan individual (affect) terhadap penggunaan komputer, kebiasaan (habit)

sehubungan dengan penggunaan komputer, konsekuensi individual yang

diharapkan (consequencies) dari penggunaan komputer dan kondisi yang

memfasilitasi (facilitation conditions) dalam lingkungan yang kondusif dalam

penggunaan komputer (Amalia, 2010).

Menurut model yang dikembangkan Thompson et al. dengan mengadopsi

sebagian teori yang diusulkan oleh Triandis (1980). Faktor-faktor yang

mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi adalah sebagai berikut (Amalia,

2010):

2.8.1 Faktor sosial

Faktor sosial diartikan sebagai tingkat dimana seorang individu

menganggap bahwa orang lain dapat menyakinkan dirinya sendiri untuk

menggunakan teknologi informasi. Faktor sosial ditunjukkan dari besarnya

dukungan rekan kerja, atasan, dan organisasi. Menurut Triandis (1980) faktor

sosial memiliki hubungan positif dengan pemanfaatan teknologi informasi. Teori

tersebut didukung oleh penelitian Thompson dalam Handayani (2007) dan

penelitian Tjhai (2003) yang menyatakan bahwa faktor sosial berpengaruh positif

32

sifnifikan terhadap pemanfaatan teknologi. Hal ini menunjukkan bahwa individu

akan meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi jika mendapat dukungan

dari individu lainnya (Amalia, 2010).

2.8.2 Affect (perasaan individu)

Affect (perasaan individu) dapat diartikan bagaimana perasaan individu,

apakah senang dalam melakukan pekerjaannya dengan menggunakan teknologi

informasi atau tidak. Penelitian Thompson dalam Handayani (2007) dan Agus

dalam Amalia (2010) membuktikan bahwa perasaan individu berpengaruh positif

dan signifikan terhadap pemanfaatan teknologi sistem informasi. Hal ini berarti

jika individu senang melakukan pekerjaan dengan menggunakan teknologi

informasi, maka individu tersebut akan meningkatkan pemanfaatan teknologi

informasi (Amalia, 2010).

2.8.3 Kompleksitas

Kompleksitas didefinisikan sebagai tingkat inovasi yang dipersepsikan

sesuatu yang relatif sulit untuk dimengerti dan digunakan. Penelitian yang

dilakukan Tjhai (2003) menyatakan bahwa semakin kompleks inovasi yang

dilakukan semakin rendah tingkat penerimaan. Jika konteks penerimaan atas

inovasi menunjukkan tingkat pemanfaatan teknologi informasi, maka hasil

tersebut menyimpulkan bahwa kompleksitas mempunyai hubungan yang negatif

dengan pemanfaatan teknologi informasi. Penelitian ini didukung oleh penelitian

Thompson et al. dan Agus dalam Astuti (2008) yang memperoleh hasil bahwa

kompleksitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pemanfaatan teknologi

33

informasi. Hal ini menunjukkan bahwa semakin kompleks teknologi informasi

maka semakin rendah tingkat pemanfaatan teknologi informasi (Amalia, 2010).

2.8.4 Kesesuaian Tugas

Kesesuaian tugas dengan teknologi secara lebih spesifik menunjukkan

hubungan pemanfaatan teknologi informasi dengan kebutuhan guna

menyelesaikan tugas. Tugas diartikan sebagai segala tindakan yang dilakukan

oleh individu-individu dalam memproses input menjadi output. Karakteristik

tugas mencerminkan sifat dan jenis tugas yang memerlukan bantuan teknologi.

Thompson et. al. dalam Astuti (2008) serta Siregar dan Suryanawa (2008)

memperoleh hubungan yang positif dan signifikan antara kesesuaian tugas dengan

pemanfaatan teknologi informasi. Hal ini menunjukkan bahwa individu akan

meningkatkan pemafaatan teknologi informasi yang diterapkan sesuai dengan

tugas mereka (Amalia, 2010).

2.8.5 Konsekuensi jangka panjang

Konsekuensi jangka panjang diukur dari output yang dihasilkan apakah

mempunyai keuntungan pada masa yang akan datang, seperti peningkatan karier

dan peningkatan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih penting.

Untuk beberapa individu, motivasi untuk menggunakan teknologi informasi tidak

hanya dapat dihubungkan dengan pemenuhan kebutuhan saat ini namun juga

dengan rencana mereka pada masa yang akan datang. Siregar dan Suryanawa

(2008) serta Astuti (2008) menemukan pengaruh positif signifikan antara

konsekuensi jangka panjang dengan pemanfaatan teknologi informasi. Hal ini

menunjukkan bahwa individu akan meningkatkan pemanfaatan teknologi

informasi jika output yang dihasilkan dari pemanfaatan teknologi informasi dapat

34

memberikan keuntungan pada masa yang akan datang seperti peningkatan karier

dan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih penting (Amalia, 2010).

2.8.6 Kondisi yang memfasilitasi pemanfaatan teknologi informasi

Triandis (1980) menyatakan bahwa kondisi yang memfasilitasi

pemanfaatan teknologi informasi meliputi faktor objektifitas yang ada di

lingkungan kerja yang mendukung pemakai dalam melakukan suatu pekerjaan.

Dalam konteks pemanfaatan teknologi informasi, kondisi yang memfasilitasi

merupakan faktor penunjang individu dalam memanfaatkan teknologi. Penelitian

yang dilakukan Astuti (2008) yang didukung oleh penelitian Amalia (2010)

menyatakan bahwa kondisi yang memfasilitasi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap pemanfaatan teknologi informasi. Hal ini membuktikan bahwa kondisi

yang mendukung merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pemanfaatan

teknologi informasi (Amalia, 2010).

2.10 Kerangka Berpikir

Mangkunegara dalam Astuti (2008), kinerja adalah hasil kerja secara

kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Pencapaian

kinerja yang tinggi akan memberikan kepuasan bagi individu sehingga individu

tersebut dapat termotivasi untuk selalu berusaha mencapai kinerja yang tinggi

dalam melaksanakan pekerjaannya.

Penilaian kinerja berhubungan dengan keberhasilan atau tidaknya

pencapaian serangkaian tugas oleh individual baik dalam perilaku maupun hasil

35

kerja individu. Dimana kinerja dapat tercapai jika individu dapat memenuhi

kebutuhan individual dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas-tugasnya.

Kinerja yang semakin tinggi melibatkan kombinasi dan peningkatan efisiensi,

peningkatan efektifitas, peningkatan produktivitas dan peningkatan kualitas

(Goodhue dan Thompson, 1995).

Pencapaian hasil kerja secara individu tersebut dilihat dari pencapaian

pelaksanaan tugas-tugas yang dibebankan kepada pekerja atas dasar penggunaan

kecakapan, pengalaman, serta ketrampilan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

Pencapaian kinerja juga berkaitan dengan kesesuaian antara sistem informasi yang

diterapkan dengan tugas, kebutuhan dan kemampuan individu dalam organisasi

tersebut. Penerapan suatu sistem informasi dalam organisasi hendaknya didukung

oleh tugas, kebutuhan dan kemampuan individu (Astuti, 2008).

Penelitian Goodhue dan Thompson (1995), pencapaian serangkaian tugas-

tugas individu yang didukung dengan teknologi informasi yang ada dapat

mencapai keberhasilan suatu kinerja. Karakteristik individual akan mengukur

keahlian dan kemampuan masing-masing individu pada penggunaan teknologi

oleh individu yang diterapkan oleh perusahaan atau organisasi dalam

menyelesaikan tugas. Perkembangan teknologi diharapkan akan dapat

meningkatkan produktivitas, hal ini dikarenakan berkaitan dengan meningkatnya

pula suatu kinerja dan kemungkinan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

cepat, tepat dan akurat dengan adanya teknologi tersebut (Astuti, 2008).

Teknologi dapat dimanfaatkan dengan baik jika para pengguna teknologi

memiliki kemampuan dalam menggunakan teknologi tersebut sehingga

36

perkembangan teknologi harus diikuti dengan keinginan masyarakat untuk

meningkatkan kemampuan dalam memanfaatkan teknologi tersebut (Astuti,

2008). Menurut Lucas & Spitler (1997), anggota harus dapat menggunakan

teknologi tersebut secara efektif agar dapat memberikan kontribusi terhadap

kinerja. Oleh karena itu sangat penting bagi anggota organisasi untuk mengerti

dan memprediksi kegunaan sistem dari teknologi tersebut.

Sunarta (2005) menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja invidual. Hasil penelitian yang

sama menguji pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja

individual juga dilakukan oleh Jumaili (2005), Sunarta (2005), Siregar dan

Suryanawa (2008) serta Amalia (2010) yang menyatakan bahwa pemanfaatan

teknologi informasi berpengaruh positif terhadap kinerja individual. Faktor-faktor

yang dapat mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi merupakan salah satu

aspek penting untuk memahami pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja

individual.

Faktor pertama adalah faktor sosial bagaimana setiap individu dalam

lingkungan kerja tersebut dapat memperhatikan penggunaan komputer personal

sehingga berpengaruh positif terhadap kinerja individual. Hal ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan Diana (2001), Tjhai (2003) dan Thompson dalam

Handayani (2007) yang menyatakan bahwa faktor sosial berpengaruh positif

signifikan terhadap kinerja individual. Penelitian berbeda dilakukan oleh Astuti

(2008), Siregar dan Suryanawa (2008) serta Amalia (2010) yang menyatakan

37

bahwa faktor sosial dalam pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif

namun tidak signifikan terhadap kinerja individual.

Faktor kedua yaitu perasaan individu (affect) sehubungan dengan

komputer, bagaimana tanggapan individu dalam dalam melaksanakan tugasnya

sehingga berpengaruh positif terhadap kinerja individual. Siregar dan Suryanawa

(2008) serta Amalia (2010) menyatakan bahwa affect dalam pemanfaatan

teknologi informasi berpengaruh positif terhadap kinerja individual. Namun hasil

berbeda ditunjukkan melalui penelitian Sunarta (2005) yang menyatakan bahwa

affect berpengaruh negatif terhadap kinerja individual.

Faktor ketiga yaitu kompleksitas, yaitu tingkat kesulitan dalam

menggunakan komputer yang dapat mempengaruhi pemanfaatan teknologi

informasi. semakin kompleks inovasi yang diperoleh maka semakin sulit pegawai

untuk menggunakan teknologi informasi sehingga berpengaruh negatif terhadap

kinerja individual. Sunarta (2005) dan Amalia (2010) menyatakan bahwa

kompleksitas dalam pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh negatif

terhadap kinerja individual. Penelitian berbeda dilakukan oleh Siregar dan

Suryanawa (2008) dengan hasil yang berbeda, di mana kompleksitas berpengaruh

positif terhadap kinerja individual.

Faktor keempat yaitu kesesuaian tugas dalam penggunaan teknologi

informasi. Kesesuaian tugas meliputi karakteristik tugas yang mencerminkan sifat

dan jenis tugas yang memberikan bantuan terhadap tugas yang diberikan sehingga

berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Meskipun penelitian yang

dilakukan oleh Sunarta (2005) dan Tjhai (2003) menyatakan bahwa kesesuaian

38

tugas berpengaruh positif terhadap kinerja individual namun penelitian yang

dilakukan oleh Siregar dan Suryanawa (2008) serta Amalia (2010) menyatakan

bahwa kesesuaian tugas dalam pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh

positif terhadap kinerja individual.

Faktor kelima yaitu konsekuensi jangka panjang, dimana motivasi untuk

menggunakan teknologi informasi dapat dihubungkan dengan rencana pada masa

yang akan datang dan tidak hanya kebutuhan saat ini sehingga berpengaruh positif

terhadap kinerja pegawai. Sunarta (2005), Siregar dan Suryanawa (2008) serta

Amalia (2010) menyatakan bahwa konsekuensi jangka panjang dalam

pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif terhadap kinerja individual.

Namun demikian penelitian Tjhai (2003) menyatakan bahwa konsekuansi jangka

panjang berpengaruh negatif terhadap kinerja individual.

Faktor keenam yaitu kondisi yang memfasilitasi pemanfaatan teknologi

informasi, bagaimana lingkungan kerja secara objektif memberikan dorongan

dalam peningkatan pemanfaatan teknologi informasi sehingga berpengaruh positif

terhadap kinerja pegawai. Sunarta (2005) dan Amalia (2010) menyatakan bahwa

kondisi yang memfasilitasi pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif

terhadap kinerja individual. Penelitian dengan hasil berbeda dilakukan oleh

Thompson dalam Handayani (2007), Siregar dan Suryanawa (2008) dan Tjhai

(2003) yang menyatakan bahwa kondisi yang memfasilitasi pemanfaatan

teknologi informasi berpengaruh negatif terhadap kinerja individual.

Berdasarkan uraian di atas peneliti ingin menguji kembali pengaruh relatif

dari masing-masing faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi

39

Pemanfaatan Teknologi Informasi

terhadap kinerja individual yang dapat digambarkan dalam kerangka berpikir

sebagai berikut:

Gambar 2.4 Kerangka Berpikir

2.11 Hipotesis

Rumusan hipotesis yang dapat disimpulkan adalah sebagai berikut:

H1:Terdapat faktor sosial, affect, komplesitas, kesesuaian tugas, konsekuensi

jangka panjang dan kondisi yang memfasilitasi dalam pemanfaatan teknologi

informasi pengaruh positif terhadap kinerja individual pegawai KPP Madya

Semarang secara simultan.

Faktor Sosial (X1)

Affect (X2)

Kompleksitas (X3)

Kesesuaian Tugas (X4)

Konsekuansi Jangka Panjang (X5)

Kondisi yang Memfasilitasi (X6)

Kinerja Individual (Y)

40

H2:Terdapat pengaruh positif antara faktor sosial dalam pemanfaatan teknologi

informasi terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya Semarang secara

parsial.

H3:Terdapat pengaruh positif antara affect dalam pemanfaatan teknologi

informasi terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya Semarang secara

parsial.

H4:Terdapat pengaruh negatif antara kompleksitas dalam pemanfaatan teknologi

informasi terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya Semarang secara

parsial.

H5:Terdapat pengaruh positif antara kesesuaian tugas dalam pemanfaatan

teknologi informasi terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya

Semarang secara parsial.

H6:Terdapat pengaruh positif antara konsekuensi jangka panjang dalam

pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual Pegawai di KPP

Madya Semarang secara parsial.

H7:Terdapat pengaruh positif antara kondisi yang memfasilitasi penggunaan

Personal Computer dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja

individual pegawai di KPP Madya Semarang.

41

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik kemudian ditarik kesimpulan

(Sugiyono, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang

bekerja di Kantor Pelayanan Pajak Madya Semarang yang berjumlah 99 pegawai.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

purposive sampling, dimana sampel penelitian ini adalah yang memenuhi kriteria

tertentu yang dikehendaki peneliti dan kemudian dipilih berdasarkan beberapa

pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan penelitian sebagai berikut:

a. Karyawan yang bekerja sebagai pegawai tetap lebih dari satu tahun di KPP

Madya Semarang;

b. Karyawan yang bekerja di bidang akuntansi;

c. Karyawan dalam melaksanakan tugasnya terikat dengan penggunaan teknologi

informasi.

Proses pemilihan sampel ditunjukkan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Prosedur Pemilihan Sampel Kriteria Jumlah Pegawai

1. Karyawan yang bekerja sebagai pegawai tetap lebih dari satu tahun

99

2. Tidak bekerja di bidang akuntansi 31 3. Bekerja tidak dengan menggunakan

teknologi informasi 4

4. Ketidakhadiran saat penelitian 8 Sampel akhir 56

Sumber : Data Setelah diolah

Sampel dalam penelitian ini sejumlah 56 orang yang terdiri dari 27 pegawai

yang bekerja di bidang fungsional dan 29 pegawai di bidang pengawasan dan

konsultasi.

3.2 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode survey. Metode survey yang digunakan adalah dengan cara menyebarkan

kuesioner kepada responden dalam bentuk daftar pertanyaan yang disusun secara

tertulis. Kuesioner ini bertujuan untuk memperoleh data yang berupa jawaban dari

responden. Data kuesioner terdiri dari:

a. Karakteristik responden yaitu jenis kelamin, umur, jabatan, pendidikan

terakhir dan lama bekerja.

b. Tanggapan responden tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan

teknologi informasi terhadap kinerja individual.

Kuesioner yang diberikan sebanyak 56 keusioner sesuai dengan jumlah

sampel pegawai pajak yang bekerja di bidang akuntansi dan menggunakan sistem

informasi dengan diberikan jangka waktu pengembalian 1 minggu terhitung sejak

kuesioner yang diterima oleh responden.

3.3 Definisi Operasional Variabel

3.3.1 Variabel Dependen

Variabel dependen (Y) dalam penelitian ini adalah kinerja individual.

Kinerja individual merupakan pencapaian serangkaian tugas oleh pemakai

teknologi informasi. Kinerja yang semakin tinggi melibatkan kombinasi dari

peningkatan efisiensi, efektifitas, produktivitas, dan kualitas. Peningkatan efisiensi

dalam penelitian diukur dengan penghematan yang diperoleh pegawai dalam

menyelesaikan pekerjaan, semisal hemat waktu, hemat tenaga, dan sebagainya.

Efektivitas dalam penelitian ini diukur dengan tepat guna antara teknologi yang

dipakai dengan tugas yang harus diselesaikan pegawai. Produktivitas dalam

penelitian ini diukur dengan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam

menyelesaikan pekerjaan dengan menggunakan teknologi informasi. Sedangkan

kualitas dalam penelitian ini diukur dengan seberapa baik output yang dihasilkan

pegawai dalam menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan teknologi

informasi.

Variabel ini diukur dengan menggunakan 4 item pertanyaan serta dinilai

dengan skala likert 5 poin dengan cara mengukur bagaimana teknologi informasi

dapat meningkatkan kinerja karyawan di Kantor Pelayanan Pajak Madya

Semarang.

3.3.2 Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari faktor-faktor yang

mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi. Variabel-variabel tersebut

adalah sebagai berikut:

3.3.2.1 Faktor Sosial

Faktor sosial (X1) adalah dukungan seseorang atau kelompok kepada

orang lain untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam melaksanakan

pekerjaan. Faktor sosial ditunjukkan dari besarnya dukungan kerja, atasan, dan

organisasi atas pemanfaatan teknologi informasi dalam melaksanakan pekerjaan.

Variabel ini diukur dengan menggunakan 6 item pertanyaan, instrumen ini dinilai

dengan menggunakan skala likert 5 poin dengan cara mengukur kondisi

lingkungan tempat kerja, dukungan atasan dan organisasi atas pemanfaatan

teknologi informasi dalam melaksanan pekerjaannya.

3.3.2.2 Affect

Affect (X2) merupakan perasaan individu apakah menyenangkan atau tidak

menyenangkan dalam melakukan pekerjaan dengan menggunakan teknologi

informasi. variabel ini diukur dengan menggunakan 5 item pertanyaan serta dinilai

dengan skala likert 5 poin dengan cara mengukur sikap individu terhadap

penggunaan teknologi informasi.

3.3.2.3 Kompleksitas

Kompleksitas (X3) adalah tingkat inovasi terhadap perkembangan

teknologi informasi yang dipersepsikan sebagai sesuatu yang relatif sulit untuk

dimengerti dan digunakan sehingga individu menjadi lebih lama dalam

menyelesaikan pekerjaannya. Variabel ini diukur dengan menggunakan 4 item

pertanyaan serta dinilai dengan skala likert 5 poin dengan cara mengukur

bagaimana tingkat kerumitan komputer berpengaruh terhadap sikap pengguna

komputer seperti banyaknya data yang digunakan, istilah dalam komputer yang

tidak dimengerti dan lain sebagainya.

3.3.2.4 Kesesuaian Tugas

Kesesuain tugas (X4) adalah kecocokan antara teknologi informasi yang

diterapkan dengan karakteristik tugas. Karakteristik tugas mencerminkan sifat dan

jenis tugas yang memerlukan bantuan teknologi. Pemanfaatan teknologi oleh

pemakainya diharapkan dapat mendukung tugas-tugas yang dilakukan. Variabel

ini diukur dengan menggunakan 5 item pertanyaan dengan skala likert 5 poin

dengan cara mengukur apakah tingkat kesesuaian karyawan dengan komputer

dapat membantu atau tidak dalam melakukan tugas.

3.3.2.5 Konsekuansi Jangka Panjang

Konsekuensi jangka panjang (X5) adalah manfaat dari penerapan

teknologi informasi pada masa depan, seperti peningkatan karier dan kesempatan

untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih penting. Variabel ini diukur dengan

menggunakan 6 item pertanyaan serta dinilai dengan skala likert 5 poin dengan

cara mengukur manfaat teknologi komputer dimasa yang akan datang kualitas dari

suatu pekerjaan dan keefektifitasan penggunaan sistem informasi bagi perusahaan.

3.3.2.6 Kondisi yang Memfasilitasi

Kondisi yang memfasilitasi pemanfaatan teknologi informasi (X6) adalah

faktor yang memfasilitasi pemanfaatan teknologi informasi sehingga

memudahkan pemakai dalam melaksanakan suatu pekerjaan, seperti tersedianya

fasilitas koneksi anak komputer, tersedianya buku panduan tentang pengaplikasian

program, dan tersedianya bantuan bila ditemukan kesulitan yang berhubungan

dengan hardware. Variabel ini menggunakan 4 item pertanyaan serta dinilai

dengan skala likert 5 poin dengan cara mengukur bantuan apa saja yang dapat

mendukung dalam penggunaan sistem informasi.

Penentuan skor untuk masing-masing variabel menggunakan skala interval

yang diukur dengan model skala likert adalah sebagai berikut:

Pernyataan skor

SS = Sangat Setuju 5 S = Setuju 4 N = Netral 3 TS = Tidak Setuju 2 STS = Sangat Tidak Setuju 1

3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Meskipun instrumen-instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel-

variabel yang diteliti dalam penelitian ini telah diuji validitas dan reliabilitas oleh

peneliti terdahulu, namun pengujian validitas dan reliabilitas instrumen tersebut

masih perlu dilakukan karena penelitian ini diterapkan pada unit analisis yang

berbeda, sehingga mungkin dibutuhkan penyesuaian-penyesuaian tertentu.

3.4.1 Uji Validitas

Pengujian ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana tingkat validitas

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Pengujian validitas dilakukan dengan melihat Pearson Correlation dengan

menunjukkan pearson correlation di atas 0,30 dan melakukan korelasi antara skor

butir pertanyaan dengan total skor konstuk atau variabel dengan kriteria sebagai

berikut: (Ghozali, 2005)

a. Jika korelasi antara skor masing-masing item pertanyaan terhadap skor total

signifikan (p < 0,05) maka pertanyaan tersebut dapat dikatakan “valid”.

b. Jika korelasi antara skor masing-masing item pertanyaan terhadap skor total

tidak signifikan (p > 0,05) maka pertanyaan tersebut dapat dikatakan “tidak

valid”.

Berdasarkan hasil uji instrumen dengan jumlah 36 butir pertanyaan yang

telah dilakukan kepada 25 responden uji coba yaitu mahasiswa akuntansi

Universitas Negeri Semarang dapat disimpulkan bahwa terdapat 2 butir tes yang

tidak valid yaitu butir pertanyaan kedua (P2) pada kesesuaian tugas dan butir

pertanyaan pertama (P1) pada kinerja Individual. Butir- butir tersebut tidak valid

karena mempunyai probabilitas > 0,05 sedangkan butir- butir yang lainnya

dikatakan valid karena butir- butir tersebut mempunyai probabilitas < 0,05.

Selanjutnya butir-butir tes yang tidak valid dieliminasi dari instrumen tes dan

tidak digunakan untuk pengambilan data dalam penelitian ini sedangkan butir-

butir tes yang valid digunakan untuk pengambilan data penelitian.

3.4.2 Uji Reliabilitas

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana responden dalam

memberikan jawaban secara konsisten atas pertanyaan-pertanyaan yang

disampaikan. Untuk mengetahui reliable atau tidaknya suatu variabel dilakukan

uji statistik dengan melihat nilai Cronbach Alpha. Kriteria yang dapat digunakan

adalah sebagai berikut: (Ghozali, 2005)

a. Jika nilai Cronbach Alpha > 0,60 maka pertanyaan-pertanyaan untuk

mengukur variabel-variabel yang diamati “reliabel”.

b. Jika nilai Cronbach Alpha < 0,60 maka pertanyaan-pertanyaan untuk

mengukur variabel-variabel yang diamati “tidak reliabel”.

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan dengan bantuan SPSS, dapat

disimpulkan bahwa butir- butir tes dapat dikatakan reliable karena nilai Cronbach

Alpha > 0,60 setelah membuang butir tes yang tidak valid terlebih dahulu.

3.5 Metode Analisis Data

3.5.1 Analisis Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang

dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, minimum

(Ghozali,2006). Dengan analisis deskriptif ini bisa diketahui deskripsi dari

masing-masing variable secara individu.

Adapun untuk mengetahui kategori dari masing-masing variabel maka

hasil dari tabulasi data yang diperoleh digolongkan kemudian dimasukkan ke

tabel deskriptif frekuensi. Adapun tabel deskriptif frekuensi untuk masing-masing

variabel, sebagai berikut:

a. Tabel deskriptif frekuensi kinerja individual

Cara menyusun tabel distribusi frekuensi untuk kinerja individual adalah

sebagai berikut:

1) Menetapkan nilai tertinggi = 20

2) Menetapkan nilai terendah = 4

3) Menetapkan jangkauan nilai = 4 sampai dengan 20 = 17 bilangan

4) Menetapkan kelas interval (k) = 5

5) Panjang interval kelas (i) 17 : 5 = 3,4 = 4 (pembulatan ke atas)

Oleh karena k.i = 5.4 = 20 padahal terdapat 17 bilangan, maka 3 bilangan

yang lebih ditambahkan ke sisi bawah maupun sisi atas. Di mana kelas

pertama dimulai dari bilangan 3 (penambahan ke bawah 1 bilangan; 3) dan

kelas terakhir sampai dengan 22 (penambahan ke atas 2 bilangan; 21 dan

22).

Tabel 3.2 Tabel Deskriptif Frekuensi Kinerja Individual

No Interval Kelas

Interval Nilai Kinerja Individual Kategori

1 19 - 22 19 - 22 Sangat Tinggi 2 15 -18 15 -18 Tinggi 3 11 - 14 11 - 14 Cukup 4 7 - 10 7 - 10 Rendah 5 3 - 6 3 - 6 Sangat Rendah

Sumber : Data Setelah diolah, 2011

b. Tabel deskriptif frekuensi faktor sosial

Cara menyusun tabel distribusi frekuensi untuk faktor sosial adalah

sebagai berikut:

1) Menetapkan nilai tertinggi = 30

2) Menetapkan nilai terendah = 6

3) Menetapkan jangkauan nilai = 6 sampai dengan 30 = 25 bilangan

4) Menetapkan kelas interval (k) = 5

5) Panjang interval kelas (i) 25 : 5 = 5

Tabel 3.3 Tabel Deskriptif Frekuensi Faktor Sosial

No Interval Kelas

Interval Nilai Faktor Sosial Kategori

1 26 - 30 26 - 30 Sangat Tinggi 2 21 - 25 21 - 25 Tinggi 3 16 - 20 16 - 20 Cukup 4 11 -15 11 -15 Rendah 5 6 -10 6 -10 Sangat Rendah

Sumber : Data Setelah diolah, 2011

c. Tabel deskriptif frekuensi affect

Cara menyusun tabel distribusi frekuensi untuk affect adalah sebagai

berikut:

1) Menetapkan nilai tertinggi = 25

2) Menetapkan nilai terendah = 5

3) Menetapkan jangkauan nilai = 5 sampai dengan 25 = 21 bilangan

4) Menetapkan kelas interval (k) = 5

5) Panjang interval kelas (i) 21 : 5 = 4,2 = 5 (pembulatan ke atas)

Oleh karena k.i = 5.5 = 25 padahal terdapat 21 bilangan, maka 4 bilangan

yang lebih ditambahkan ke sisi bawah maupun sisi atas. Di mana kelas

pertama dimulai dari bilangan 3 (penambahan ke bawah 1 bilangan; 3 dan

4) dan kelas terakhir sampai dengan 27 (penambahan ke atas 2 bilangan;

26 dan 27).

Tabel 3.4 Tabel Deskriptif Frekuensi Affect

No Interval Kelas Interval Nilai Affect Kategori

1 23 - 27 23 - 27 Sangat Tinggi 2 18 - 22 18 - 22 Tinggi 3 13 - 17 13 - 17 Cukup 4 8 - 12 8 - 12 Rendah 5 3 - 7 3 - 7 Sangat Rendah

Sumber : Data Setelah diolah, 2011

d. Tabel deskriptif frekuensi kompleksitas

Cara menyusun tabel distribusi frekuensi untuk kompleksitas adalah

sebagai berikut:

1) Menetapkan nilai tertinggi = 20

2) Menetapkan nilai terendah = 4

3) Menetapkan jangkauan nilai = 4 sampai dengan 20 = 17 bilangan

4) Menetapkan kelas interval (k) = 5

5) Panjang interval kelas (i) 17 : 5 = 3,4 = 4 (pembulatan ke atas)

Oleh karena k.i = 5.4 = 20 padahal terdapat 17 bilangan, maka 3 bilangan

yang lebih ditambahkan ke sisi bawah maupun sisi atas. Di mana kelas

pertama dimulai dari bilangan 3 (penambahan ke bawah 1 bilangan; 3) dan

kelas terakhir sampai dengan 22 (penambahan ke atas 2 bilangan; 21 dan

22).

Tabel 3.5 Tabel Deskriptif Frekuensi Kompleksitas

No Interval Kelas

Interval Nilai Kompleksitas Kategori

1 19 - 22 19 - 22 Sangat Tinggi 2 15 -18 15 -18 Tinggi 3 11 - 14 11 - 14 Cukup 4 7 - 10 7 - 10 Rendah 5 3 - 6 3 - 6 Sangat Rendah

Sumber : Data Setelah diolah, 2011

e. Tabel deskriptif frekuensi kesesuaian tugas

Cara menyusun tabel distribusi frekuensi untuk kesesuaian tugas adalah

sebagai berikut:

1) Menetapkan nilai tertinggi = 25

2) Menetapkan nilai terendah = 5

3) Menetapkan jangkauan nilai = 5 sampai dengan 25 = 21 bilangan

4) Menetapkan kelas interval (k) = 5

5) Panjang interval kelas (i) 21 : 5 = 4,2 = 5 (pembulatan ke atas)

Oleh karena k.i = 5.5 = 25 padahal terdapat 21 bilangan, maka 4 bilangan

yang lebih ditambahkan ke sisi bawah maupun sisi atas. Di mana kelas

pertama dimulai dari bilangan 3 (penambahan ke bawah 1 bilangan; 3 dan

4) dan kelas terakhir sampai dengan 27 (penambahan ke atas 2 bilangan;

26 dan 27).

Tabel 3.6 Tabel Deskriptif Frekuensi Kesesuaian Tugas

No Interval Kelas

Interval Nilai Kesesuaian Tugas Kategori

1 23 - 27 23 - 27 Sangat Tinggi 2 18 - 22 18 - 22 Tinggi 3 13 - 17 13 - 17 Cukup 4 8 - 12 8 - 12 Rendah 5 3 - 7 3 - 7 Sangat Rendah

Sumber : Data Setelah diolah, 2011

f. Tabel deskriptif frekuensi konsekuensi jangka panjang

Cara menyusun tabel distribusi frekuensi untuk konsekuensi jangka

panjang adalah sebagai berikut:

1) Menetapkan nilai tertinggi = 30

2) Menetapkan nilai terendah = 6

3) Menetapkan jangkauan nilai = 6 sampai dengan 30 = 25 bilangan

4) Menetapkan kelas interval (k) = 5

5) Panjang interval kelas (i) 25 : 5 = 5

Tabel 3.7 Tabel Deskriptif Frekuensi Konsekuensi Jangka Panjang

No Interval Kelas

Interval Nilai Konsekuensi Jangka

Panjang Kategori

1 26 - 30 26 - 30 Sangat Tinggi 2 21 - 25 21 - 25 Tinggi 3 16 - 20 16 - 20 Cukup 4 11 -15 11 -15 Rendah 5 6 -10 6 -10 Sangat Rendah

Sumber : Data Setelah diolah, 2011

g. Tabel deskriptif frekuensi kondisi yang memfasilitasi

Cara menyusun tabel distribusi frekuensi untuk kondisi yang memfasilitasi

adalah sebagai berikut:

1) Menetapkan nilai tertinggi = 20

2) Menetapkan nilai terendah = 4

3) Menetapkan jangkauan nilai = 4 sampai dengan 20 = 17 bilangan

4) Menetapkan kelas interval (k) = 5

5) Panjang interval kelas (i) 17 : 5 = 3,4 = 4 (pembulatan ke atas)

Oleh karena k.i = 5.4 = 20 padahal terdapat 17 bilangan, maka 3 bilangan

yang lebih ditambahkan ke sisi bawah maupun sisi atas. Di mana kelas

pertama dimulai dari bilangan 3 (penambahan ke bawah 1 bilangan; 3) dan

kelas terakhir sampai dengan 22 (penambahan ke atas 2 bilangan; 21 dan

22).

Tabel 3.8 Tabel Deskriptif Frekuensi Kondisi yang Memfasilitasi

No Interval Kelas

Interval Nilai Kondisi yang Memfasilitasi Kategori

1 19 - 22 19 - 22 Sangat Tinggi 2 15 -18 15 -18 Tinggi 3 11 - 14 11 - 14 Cukup 4 7 - 10 7 - 10 Rendah 5 3 - 6 3 - 6 Sangat Rendah

Sumber : Data Setelah diolah, 2011

3.5.2 Analisis Regresi Berganda

3.5.2.1 Uji Prasyarat Analisis

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

regresi berganda. Dalam melakukan analisi regresi berganda, terlebih dahulu

dilakukan pengujian prasyarat yang meliputi uji normalitas, uji linieritas, uji

multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas, agar memenuhi sifat estimasi regresi

bersifat BLUES (Best Linear Unbiased Estimator).

3.5.2.1.1 Uji Normalitas

Ghozali (2005) menyebutkan bahwa uji normalitas adalah untuk menguji

apakah dalam model regresi variabel independen dan dependen memiliki

distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memilki distribusi

normal atau mendekati normal. Uji normalitas juga dapat dilakukan dengan uji

One Sample Kolmogorof-Smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi sebesar

0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05

atau 5% (Priyatno,2008:28).

3.5.2.1.2 Uji Linieritas

Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai

hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Pengujian pada SPSS dengan

menggunakan Test For Linieritas pada taraf signifikan 0,05. Dua variabel

dikatakan mempunyai hubungan yang linier bila signifikansi (liniarity) kurang

dari 0,05 (Priyatno, 2008:36).

3.5.2.1.3 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel

independen saling berkorelasi, maka variabel-varabel ini tidak ortogonal. Variabel

ortogonal adalah variabel-variabel independen yang nilai korelasi antar sesama

variabel independen sama dengan nol (Ghozali, 2005). Untuk menditeksi gejala

multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat besaran VIF (Variance Inflation

Factor) dan Toleransi. Pedoman suatu model regresi yang bebas dari

Multikolinieritas adalah:

a. Mempunyai nilai VIF di sekitar angka kurang dari 10.

b. Mempunyai angka Toleransi lebih besar dari 0,10.

3.5.2.1.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan lain. Apabila variance

dari suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastik

sedangkan jika berbeda disebut heteroskedastik (Ghozali, 2005). Model regresi

yang baik adalah yang homoskedastik atau tidak terjadi heteroskedastik.

Heteroskedastik terjadi apabila ada kesamaan deviasi standar nilai variabel

dependen pada variabel independen. Hal ini kan mengakibatkan variance

koefisien regresi menjadi minimum dan melebihi convidence interval, sehingga

hasil uji statistik tidak valid. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya

heteroskedasitas, yaitu dengan melakukan Uji Glejser. Analisis Uji Glejser dilihat

dari nilai t statistik dari seluruh variabel penjelas atau independen tidak ada yang

signifikan secara statistik, maka model tersebut tidak mengalami masalah

heterokedastisitas (Setyadarma, 2010).

3.5.2.2 Model Analisis Regresi Berganda

Model analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda

untuk mengetahui hubungan antara variabel dependen (Y) dengan variabel

independen (X). Selain itu juga untuk mengetahui sejauh mana besarnya pengaruh

antara variabel dependen (Y) dengan variabel independen (X), baik secara

simultan maupun secara parsial.

Spesifikasi model yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Y1= α+ β1 X1 + β2X2 - β3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6 + ε

dimana:

Y1 = Kinerja individual

X1 = Faktor sosial

X2 = Affect

X3 = Kompleksitas

X4 = Kesesuaian tugas

X5 = Konsekuensi jangka panjang

X6 = Kondisi yang memfasilitasi

ε = Error

3.5.2.3 Uji Hipotesis

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur

dari goodness of fitnya (Ghozali, 2005). Dalam pengujian hipotesis ini dapat

dilakukan dengan cara:

3.5.2.3.1 Uji Statistik F

Uji signifikansi simultan (uji statistik F) pada dasarnya menunjukkan

apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau

terikat. Jika p < 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi

hubungan variabel atau hipotesis diterima dan apabila p > 0,05 maka hipotesis

ditolak (Ghozali, 2005).

Apabila dari hasil perhitungan dengan bantuan SPSS diperoleh

probabilitas (P Value) < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel independen

berpengaruh terhadap variabel dependen secara bersama-sama (simultan),

sebaliknya apabila dari hasil perhitungan dengan bantuan SPSS diperoleh

probabilitas (P Value) > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel independen

tidak berpengaruh terhadap variabel dependen secara bersama-sama (simultan).

3.5.2.3.2 Uji Statistik t

Uji signifikan parameter individual (uji statistik t) pada dasarnya

menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen

secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Pengujian ini

bisa dilakukan dengan melihat p-value dari masing-masing variabel. Apabila

pvalue < 5% maka hipotesis diterima dan apabila pvalue > 5% maka hipotesis

ditolak (Ghozali, 2005).

3.5.2.3.3 Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien Determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisienan determinasi adalah antara nol sampai satu. Nilai R² yang kecil berarti

kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen

amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen. Jika nilai R² sama dengan satu, maka pendekatan tersebut

terdapat kecocokan sempurna dan jika R² sama dengan nol, maka tidak ada

kecocokan pendekatan (Ghozali, 2005).

Adjusted R Square adalah nilai R Square yang telah disesuaian, nilai ini

selalu lebih kecil dari R Square dan angka ini bisa memiliki nilai negatif

(Priyatno, 2008:81). Menurut Santoso (dalam Priyatno, 2008) bahwa unutk regresi

dengan lebih dari dua variabel bebas digunakan Adjusted R Square sebagai

koefisien determinasi.

3.5.2.3.4 Koefisien determinasi parsial (r2)

Koefisien determinasi parsial adalah koefisien untuk mengetahui besarnya

kontribusi yang diberikan masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat

secara terpisah (parsial). Hasil perhitungan r2 digunakan untuk mengukur

seberapa besar persentase variasi variabel independen yang digunakan dalam

model yang digunakan mampu menjelaskan variasi-variabel dependen secara

terpisah (parsial). Apabila nilai r2 mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan

semakin kuat model tersebut dalam menerangkan variasi variabel independen

terhadap variabel dependen secara terpisah (parsial) dan sebaliknya, apabila r2

mendekati 0 (nol) maka semakin lemah variasi variabel independen dalam

menerangkan variabel dependen secara terpisah (parsial). Dalam penelitian ini,

peneliti mencari nilai r2 menggunakan bantuan komputer dengan program SPSS

(Priyatno, 2009).

60

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian

Penelitian ini digunakan untuk mengungkap tentang persepsi pegawai

pajak terhadap pemanfaatan teknologi informasi pada kinerja individual . Data

penelitian diambil dengan metode survey yaitu menyebarkan kuesioner kepada

responden dalam bentuk daftar pertanyaan yang disusun secara tertulis. Kuesioner

ini bertujuan untuk memperoleh data yang berupa jawaban dari responden.

Keusioner ini kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan analisis

regresi linear berganda.

Kuesioner yang dibagikan disertai surat ijin penelitian dari Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Semarang dan Surat Pernyataan Kantor Wilayah DJP

Jawa Tengah I. Pembagian kuesioner tersebut dimulai pada tanggal 18 Juli 2011

dan diambil kembali tanggal 27 Juli 2011.

Jumlah keusioner yang disebarkan sebanyak 56 kuesioner sedangkan yang

kembali sebanyak 47 keusioner dan yang tidak kembali sebanyak 9 kuesioner. Hal

ini disebabkan kesibukan pegawai KPP Madya Semarang sehingga tidak semua

pegawai tidak sempat untuk mengisi kuesioner pada saat survei dilakukan.

Dengan demikian tingkat pengembalian (respon rate) dari kuesioner yang disebar

sebesar 83,93%. Menurut Uma Sekaran (2006) jumlah minimum sampel adalah

30, maka sampel dalam penelitian ini telah memenuhi kriteria sampel minimum

61

dan bisa digeneralisasikan. Ringkasan pengiriman dan pengembalian kuesioner

ditunjukkan pada Tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 4.1. Tingkat Pengembalian Keusioner Keterangan Jumlah Data Jumlah Kuesioner yang dikirim 56 Jumlah Kuesioner yang tidak kembali 9 Jumlah kuesioner yang kembali 47 Jumlah kuesioner yang tidak dapat digunakan - Jumlah kuesioner yang dapat digunakan 47 Tingkat pengembalian (respon rate): 47/56x100% 83,93% Tingkat pengembalian yang digunakan: 47/56x100% 83,93%

Sumber: data diolah, 2011

Berdasarkan data kuesioner yang telah dikumpulkan maka dapat dilihat

profil responden pewagai KPP Madya Semarang berdasarkan jenis kelamin, umur,

jabatan, pendidikan terakhir dan lama bekerja pada Tabel 4.2 sebagai berikut:

62

Tabel 4.2 Profil Responden

Keterangan Jumlah Prosentase Jenis Kelamin -Pria 34 72,34% -Wanita 13 27,64% Umur 21-30 tahun 10 21,28% 30-40 tahun 27 57,45% 41-50 ahun 9 19,15% >50 tahun 1 2,13% Jabatan Kasubbag 3 6,38% Account representative 22 46,81% Pelaksana 8 17,02% Fungsional 14 29,79% Pendidikan terakhir D3 12 25,53% S1 27 57,45% S2 8 17,02% Lama bekerja 1-5 tahun 9 19,25% 6-10 tahun 9 19,25% >10 tahun 29 61,70%

Sumber: data diolah, 2011

Berdasarkan Tabel di atas dapat diketahui bahwa gambaran umum profil

responden sebagian besar dalam penelitian ini adalah laki-laki sebanyak 34 orang

(72,34%) dan responden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 13 orang

(27,64%). Ini berarti bahwa pegawai laki-laki pada Kantor Pelayanan Pajak lebih

dibutuhkan. Proporsi responden terbesar bekisar pada kelompok umur 30-40

tahun yaitu sebesar 27 orang (57,45%), sedangkan responden terkecil pada kisaran

lebih dari 50 tahun sebanyak 1 orang (2,13%). Hal ini berarti pegawai KPP Madya

Semarang banyak berada di usia yang produktif. Jabatan Responden sebagian

besar adalah Account Representatif dengan jumlah 22 orang (46,81%). Selain itu,

dijelaskan bahwa tingkat pendidikan responden yang terbanyak adalah pada

63

tingkat S1 yaitu sebanyak 27 orang (57,45%). Hal ini menunjukkan tingkat

pendidikan para pegawai KPP Madya Semarang termasuk dalam kategori yang

tinggi. Responden yang lama bekerja lebih dari 10 tahun merupakan responden

yang terbesar yaitu sebanyak 29 orang (61,70%). Hal ini berarti bahwa kinerja

karyawan pada KPP Madya Semarang cukup baik karena loyalitas karyawan pada

perusahaan tersebut.

4.1.2 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif bertujuan untuk mengetahui gambaran variabel-variabel

yang diukur dalam penelitian meliputi kinerja individual dan faktor-faktor yang

mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi antara lain: (1) Faktor Sosial, (2)

Affect, (3) Kompleksitas, (4) Kesesuaian Tugas, (5) Konsekuansi Jangka Panjang,

dan (6) Kondisi yang Memfasilitasi. Secara berurutan berikut ini akan dipaparkan

hasil analisis data baik analisis deskriptif maupun analisis inferensial.

4.1.2.1 Analisis Deskriptif Kinerja Individual

Tabel 4.3 Hasil Analisis Deskriptif Kinerja Individual Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation Kinerja_individual 47 12 20 16,11 2,267 Valid N (listwise) 47

Sumber: data diolah, 2011

Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan bahwa kinerja individual dengan

jumlah data (N) sebanyak 47 rmemiliki nilai rata-rata sebesar 16,11 dengan nilai

minimal 12 dan maksimal 20, sedangkan standar deviasi 2,267. Hal ini

menunjukan bahwa bahwa kinerja individual pegawai KPP Madya Semarang

yang dipengaruhi oleh pemanfaatan teknologi informasi masuk dalam kategori

64

yang tinggi karena berada dalam interval 15-18. Adapun data secara terperinci

yang mendeskripsikan kinerja individual pegawai KPP Madya Semarang yang

didukung oleh pemanfaatan teknologi informasi disajikan dalam Tabel 4.4 sebagai

berikut:

Tabel 4.4 Tabel Deskriptif Frekuensi Kinerja Individual

No Interval Kelas

Interval Nilai Kinerja

Individual

Frekuensi Distribusi

Persentase Frekuensi Distribusi

Kategori

1 19 - 22 19 - 22 8 17,02 Sangat Tinggi 2 15 -18 15 -18 25 53,19 Tinggi 3 11 - 14 11 - 14 14 29,79 Cukup 4 7 - 10 7 - 10 0 0 Rendah 5 3 - 6 3 - 6 0 0 Sangat Rendah

Sumber : Data Setelah diolah, 2011

4.1.2.2 Analisis Deskriptif Faktor Sosial

Tabel 4.5 Hasil Analisis Deskriptif Faktor Sosial Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation Faktor_Sosial 47 20 30 25,38 2,392 Valid N (listwise) 47

Sumber: data diolah, 2011

Pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa faktor sosial dengan dengan jumlah

data (N) sebanyak 47 mempunyai nilai rata-rata sebesar 25,38 dengan nilai

minimal 20 dan maksimal 30, sedangkan standar deviasi sebesar 2,392. Hal ini

menunjukan bahwa faktor sosial pegawai KPP Madya Semarang dalam

pemanfaatan teknologi informasi masuk dalam kategori yang tinggi karena berada

dalam interval 21-25. Adapun data secara terperinci yang mendeskripsikan faktor

sosial dalam pemanfaatan teknologi informasi disajikan dalam Tabel 4.6 sebagai

berikut:

65

Tabel 4.6 Tabel Deskriptif Frekuensi Faktor Sosial

No Interval Kelas

Interval Nilai Faktor Sosial

Frekuensi Distribusi

Persentase Frekuensi Distribusi

Kategori

1 26 - 30 26 - 30 21 44,68 Sangat Tinggi 2 21 - 25 21 - 25 26 55,32 Tinggi 3 16 - 20 16 - 20 0 0 Cukup 4 11 -15 11 -15 0 0 Rendah 5 6 -10 6 -10 0 0 Sangat Rendah

Sumber : Data Setelah diolah, 2011

4.1.2.3 Analisis Deskriptif Affect

Tabel 4.7 Hasil Analisis Deskriptif Affect

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation Affect 47 12 25 19,40 2,879 Valid N (listwise) 47

Sumber: data diolah, 2011

Berdasarkan Tabel 4.7 menunjukkan bahwa perasaan individu atau affect

dengan jumlah data (N) sebanyak 47 memiliki nilai rata-rata 19,40 dengan nilai

minimal 12 dan maksimal 25, sedangkan standar deviasi sebesar 2,879. Hal ini

menunjukan bahwa bahwa affect pegawai KPP Madya Semarang dalam

pemanfaatan teknologi informasi masuk dalam kategori yang tinggi karena berada

dalam interval 18-22. Adapun data secara terperinci yang mendeskripsikan faktor

affect dalam pemanfaatan teknologi informasi disajikan dalam Tabel 4.8 sebagai

berikut:

66

Tabel 4.8 Tabel Deskriptif Frekuensi Affect

No Interval Kelas

Interval Nilai Affect

Frekuensi Distribusi

Persentase Frekuensi Distribusi

Kategori

1 23 - 27 23 - 27 6 12,77 Sangat Tinggi 2 18 - 22 18 - 22 29 61,70 Tinggi 3 13 - 17 13 - 17 11 23,40 Cukup 4 8 - 12 8 - 12 1 2,13 Rendah 5 3 - 7 3 - 7 0 0 Sangat Rendah

Sumber : Data Setelah diolah, 2011

4.1.2.4 Analisis Deskriptif Kompleksitas

Tabel 4.9 Hasil Analisis Deskriptif Kompleksitas

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation Kompleksitas 47 4 16 9,32 2,563 Valid N (listwise) 47

Sumber: data diolah, 2011

Berdasarkan Tabel 4.9 menunjukkan bahwa kompleksitas dengan jumlah

data (N) sebanyak 47 memiliki nilai rata-rata sebesar 9,32 dengan nilai minimal 4

dan maksimal 16, sedangkan standar deviasi sebesar 2,563. Hal ini menunjukan

bahwa kompleksitas pegawai KPP Madya Semarang dalam pemanfaatan

teknologi informasi masuk dalam kategori rendah karena berada dalam interval 7-

10. Adapun data secara terperinci yang mendeskripsikan faktor kompleksitas

dalam pemanfaatan teknologi informasi disajikan dalam Tabel 4.10 sebagai

berikut:

67

Tabel 4.10 Tabel Deskriptif Frekuensi Kompleksitas

No Interval Kelas

Interval Nilai Kompleksitas

Frekuensi Distribusi

Persentase Frekuensi Distribusi

Kategori

1 19 - 22 19 - 22 0 0 Sangat Tinggi 2 15 -18 15 -18 2 4,26 Tinggi 3 11 - 14 11 - 14 12 25,53 Cukup 4 7 - 10 7 - 10 29 61,70 Rendah 5 3 - 6 3 - 6 4 8,51 Sangat Rendah

Sumber : Data Setelah diolah, 2011

4.1.2.5 Analisis Deskriptif Kesesuaian Tugas

Tabel 4.11 Hasil Analisis Deskriptif Kesesuaian Tugas

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation Kesesuaian_Tugas 47 14 24 19,21 2,264 Valid N (listwise) 47

Sumber: data diolah, 2011

Berdasarkan Tabel 4.11 menunjukkan bahwa kesesuaian tugas dengan

jumlah data (N) sebanyak 47 memiliki nilai rata-rata sebesar 19,21 dengan nilai

minimal 14 dan maksimal 24, sedangkan standar deviasi sebesar 2,264. Hal ini

menunjukan bahwa bahwa kesesuaian tugas dan teknologi yang dipakai oleh

pegawai KPP Madya Semarang masuk dalam kategori yang tinggi karena berada

dalam interval 18-22. Adapun data secara terperinci yang mendeskripsikan faktor

kesesuaian tugas dalam pemanfaatan teknologi informasi disajikan dalam Tabel

4.12 sebagai berikut:

68

Tabel 4.12 Tabel Deskriptif Frekuensi Kesesuaian Tugas

No Interval Kelas

Interval Nilai Kesesuaian Tugas

Frekuensi Distribusi

Persentase Frekuensi Distribusi

Kategori

1 23 - 27 23 - 27 3 6,38 Sangat Tinggi 2 18 - 22 18 - 22 33 70,21 Tinggi 3 13 - 17 13 - 17 11 23,41 Cukup 4 8 - 12 8 - 12 0 0 Rendah 5 3 - 7 3 - 7 0 0 Sangat Rendah

Sumber : Data Setelah diolah, 2011

4.1.2.6 Analisis Deskriptif Konsekuensi Jangka Panjang

Tabel 4.13 Hasil Analisis Deskriptif Konsekuensi Jangka Panjang

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation Konsekuensi_Jk_Panjang 47 18 30 23,91 2,984 Valid N (listwise) 47

Sumber: data diolah, 2011

Berdasarkan Tabel 4.13 menunjukkan bahwa konsekuensi jangka panjang

dengan jumlah data (N) sebanyak 47 memiliki nilai rata-rata sebesar 23,91 dengan

nilai minimal 18 dan maksimal 30, sedangkan standar deviasi 2,984. Hal ini

menunjukan bahwa konsekuensi jangka panjang yang diperoleh pegawai KPP

Madya Semarang dari pemanfaatan teknologi informasi masuk dalam kategori

yang tinggi karena berada dalam interval 21-25. Adapun data secara terperinci

yang mendeskripsikan faktor konsekuensi jangka panjang dalam pemanfaatan

teknologi informasi disajikan dalam Tabel 4.14 sebagai berikut:

69

Tabel 4.14 Tabel Deskriptif Frekuensi Konsekuensi Jangka Panjang

No Interval Kelas

Interval Nilai Konsekuensi

Jangka Panjang

Frekuensi Distribusi

Persentase Frekuensi Distribusi

Kategori

1 26 - 30 26 - 30 13 27,66 Sangat Tinggi 2 21 - 25 21 - 25 30 63,83 Tinggi 3 16 - 20 16 - 20 4 8,51 Cukup 4 11 -15 11 -15 0 0 Rendah 5 6 -10 6 -10 0 0 Sangat Rendah Sumber : Data Setelah diolah, 2011

4.1.2.7 Analisis Deskriptif Kondisi yang Memfasilitasi

Tabel 4.15 Hasil Analisis Deskriptif Kondisi yang Memfasilitasi

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation Kondisi_yg_Memfasilitasi 47 11 20 15,09 2,125 Valid N (listwise) 47

Sumber: data diolah, 2011

Berdasarkan Tabel 4.15 menunjukkan bahwa kondisi yang memfasilitasi

dengan jumlah data (N) sebanyak 47 memiliki nilai rata-rata sebesar 15,09 dengan

nilai minimal 11 dan maksimal 20, sedangkan standar deviasi 2,125. Hal ini

menunjukan bahwa kondisi yang memfasilitasi pegawai KPP Madya Semarang

dalam pemanfaatan teknologi informasi masuk dalam kategori yang tinggi karena

berada dalam interval 15-18. Adapun data secara terperinci yang mendeskripsikan

faktor kondisi yang memfasilitasi dalam pemanfaatan teknologi informasi

disajikan dalam Tabel 4.16 sebagai berikut:

70

Tabel 4.16 Tabel Deskriptif Frekuensi Kondisi yang Memfasilitasi

No Interval Kelas

Interval Nilai Kondisi yang Memfasilitasi

Frekuensi Distribusi

Persentase Frekuensi Distribusi

Kategori

1 19 - 22 19 - 22 3 6,38 Sangat Tinggi 2 15 -18 15 -18 26 55,32 Tinggi 3 11 - 14 11 - 14 18 38,30 Cukup 4 7 - 10 7 - 10 0 0 Rendah 5 3 - 6 3 - 6 0 0 Sangat Rendah

Sumber : Data Setelah diolah, 2011

4.1.3 Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi dilakukan untuk membuat model matematika yang dapat

menunjukkan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Analisis

regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear

berganda. Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linier dua atau

lebih variabel independent (X1, X2, …,Xn) dengan variabel dependen (Y).

4.1.3.1 Uji Prasyarat Analisis

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

regresi berganda. Dalam melakukan analisi regresi berganda, terlebih dahulu

dilakukan pengujian asumsi klasik (uji normalitas, uji multikolinearitas, uji

heteroskedastisitas dan uji autokorelasi) agar memenuhi sifat estimasi regresi

bersifat BLUES (Best Linear Unbiased Estimator).

4.1.3.1.1. Uji Normalitas

Ghozali (2005) menyebutkan bahwa uji normalitas adalah untuk menguji

apakah dalam model regresi variabel independen dan dependen memiliki

distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memilki distribusi

normal atau mendekati normal. Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan

71

dengan uji One Sample Kolmogorof-Smirnov dengan menggunakan taraf

signifikansi sebesar 0,05.

Tabel 4.17 Uji One Sample Kolmogorof-Smirnov Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig. Faktor Sosial ,123 47 ,074 ,972 47 ,316 Affect ,104 47 ,200(*) ,979 47 ,564 Kompleksitas ,120 47 ,086 ,963 47 ,136 Kesesuaian Tugas ,122 47 ,076 ,978 47 ,517 Konsekuensi Jangka Panjang ,127 47 ,056 ,974 47 ,369

Kondisi yang Memfasilitasi ,101 47 ,200(*) ,975 47 ,406 Kinerja Individual ,098 47 ,200(*) ,960 47 ,110

* This is a lower bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction Sumber: data diolah, 2011

Pada Tabel 4.17 uji One Sample Kolmogorof-Smirnov menunjukkan

bahwa nilai signifikansi dari faktor sosial sebesar 0,074; affect sebesar 0,200;

kompleksitas sebesar 0,086; kesesuaian tugas sebesar 0,076; konsekuensi jangka

panjang 0,56; kondisi yang memfasilitasi 0,200 dan kinerja individual 0,200,

karena masing-masing variabel lebih besar dari 5% atau 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa data dari masing-masing variabel berdistribusi normal.

4.1.3.1.2 Uji Linieritas

Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai

hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Pengujian pada SPSS dengan

menggunakan Test For Linieritas pada taraf signifikan 0,05. Dua variabel

dikatakan mempunyai hubungan yang linier bila signifikansi (liniarity) kurang

dari 0,05 (Priyatno, 2008:36).

72

Tabel 4.18 Hasil Tes for Linearity Kinerja_individual * Faktor_Sosial

ANOVA Table Kinerja_individual * Faktor_Sosial Between Groups Within Groups Total

(Combined) Linearity Deviation

from Linearity Sum of Squares 53,923 32,229 21,694 182,545 236,468

df 10 1 9 36 46 Mean Square 5,392 32,229 2,410 5,071

F 1,063 6,356 ,475 Sig. ,414 ,016 ,881

Sumber: data diolah, 2011

Berdasarkan Tabel 4.18 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada

Linearity sebesar 0,016 lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa

antara variabel faktor sosial dan kinerja individual terdapat hubungan yang linear.

Tabel 4.19 Hasil Tes for Linearity Kinerja_individual * Affect

ANOVA Table Kinerja_individual * Affect Between Groups Within Groups Total

(Combined) Linearity Deviation

from Linearity Sum of Squares 122,206 94,650 27,556 114,262 236,468

df 12 1 11 34 46 Mean Square 10,184 94,650 2,505 3,361

F 3,030 28,164 ,745 Sig. ,005 ,000 ,689

Sumber: data diolah, 2011

Berdasarkan Tabel 4.19 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada

Linearity sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa

antara variabel affect dan kinerja individual terdapat hubungan yang linear.

73

Tabel 4.20 Hasil Tes for Linearity Kinerja_individual * Kompleksitas

ANOVA Table Kinerja_individual * Kompleksitas Between Groups Within Groups Total

(Combined) Linearity Deviation

from Linearity Sum of Squares 83,440 39,744 43,695 153,029 236,468

df 10 1 9 36 46 Mean Square 8,344 39,744 4,855 4,251

F 1,963 9,350 1,142 Sig. ,068 ,004 ,360

Sumber: data diolah, 2011

Berdasarkan Tabel 4.20 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada

Linearity sebesar 0,004 lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa

antara variabel kompleksitas dan kinerja individual terdapat hubungan yang

linear.

Tabel 4.21 Hasil Tes for Linearity Kinerja_individual * Kesesuaian Tugas

ANOVA Table Kinerja_individual * Kesesuaian_Tugas Between Groups Within Groups Total

(Combined) Linearity Deviation

from Linearity Sum of Squares 129,801 69,392 60,409 106,667 236,468

df 10 1 9 36 46 Mean Square 12,980 69,392 6,712 2,963

F 4,381 23,420 2,265 Sig. ,000 ,000 ,040

Sumber: data diolah, 2011

Berdasarkan Tabel 4.21 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada

Linearity sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa

74

antara variabel kesesuaian tugas dan kinerja individual terdapat hubungan yang

linear.

Tabel 4.22 Hasil Tes for Linearity Kinerja_individual * konsekuansi Jangka Panjang

ANOVA Table Kinerja_individual * Konsekuensi_Jk_Panjang Between Groups Within Groups Total

(Combined) Linearity Deviation

from Linearity Sum of Squares 58,786 31,961 26,825 177,682 236,468

df 12 1 11 34 46 Mean Square 4,899 31,961 2,439 5,226

F ,937 6,116 ,467 Sig. ,523 ,019 ,911

Sumber: data diolah, 2011

Berdasarkan Tabel 4.22 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada

Linearity sebesar 0,019 lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa

antara variabel konsekuensi jangka panjang dan kinerja individual terdapat

hubungan yang linear.

Tabel 4.23 Hasil Tes for Linearity Kinerja_individual * Kondisi yang Memfasilitasi

ANOVA Table Kinerja_individual * Kondisi_yg_Memfasilitasi Between Groups Within Groups Total

(Combined) Linearity Deviation

from Linearity Sum of Squares 57,262 23,310 33,951 179,206 236,468

df 9 1 8 37 46 Mean Square 6,362 23,310 4,244 4,843

F 1,314 4,813 ,876 Sig. ,263 ,035 ,545

Sumber: data diolah, 2011

75

Berdasarkan Tabel 4.23 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada

Linearity sebesar 0,035 lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa

antara variabel kondisi yang memfasilitasi dan kinerja individual terdapat

hubungan yang linear.

4.1.3.1.3 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk

menditeksi gejala multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat besaran VIF

(Variance Inflation Factor) dan Toleransi. Pedoman suatu model regresi yang

bebas dari Multikolinearitas adalah:

a. Mempunyai nilai VIF di sekitar angka kurang dari 10.

b. Mempunyai angka Toleransi lebih besar dari 0,10.

Tabel 4.24 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients(a)

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF 1 (Constant) Faktor_Sosial ,958 1,043 Affect ,761 1,314 Kompleksitas ,807 1,239 Kesesuaian_Tugas ,645 1,552 Konsekuensi_Jk_Panjang ,819 1,221 Kondisi_yg_Memfasilitasi ,899 1,113

a Dependent Variable: Kinerja_individual Sumber: Data diolah, 2011

Berdasarkan Tabel 4.24 terlihat bahwa pada kolom VIF diketahui bahwa

nilai Variance Inflation Factor (VIF) keenam variabel yaitu faktor sosial sebesar

76

1,043; affect sebesar 1,314; kompleksitas sebesar 1,239; kesesuaian tugas sebesar

1,552; konsekuensi jangka panjang 1,221 dan kondisi yang memfasilitasi 1,113

lebih kecil dari 10, maka dapat diambil kesimpulan bahwa antar variabel

independen tidak terjadi persoalan multikolinearitas.

4.1.3.1.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan lain. Apabila variance

dari suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastik

sedangkan jika berbeda disebut heteroskedastik (Ghozali, 2005). Model regresi

yang baik adalah yang homokedastik atau tidak terjadi heteroskedastik. Untuk

mengetahui gejala heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan Uji

Glejser. Analisis Uji Glejser dilihat dari nilai t statistik dari seluruh variabel

penjelas atau independen tidak ada yang signifikan secara statistik, maka model

tersebut tidak mengalami masalah heterokedastisitas (Setyadarma, 2010).

Tabel 4.25 Uji Glejser Coefficients(a)

Model t Sig. 1 (Constant) 2,187 ,035 Faktor_Sosial -1,316 ,196 Affect -,264 ,793 Kompleksitas -,427 ,672 Kesesuaian_Tugas -1,549 ,129 Konsekuensi_Jk_Panjang -,333 ,741 Kondisi_yg_Memfasilitasi ,288 ,775

a Dependent Variable: abresid Sumber: Data diolah, 2011

77

Berdasarkan Tabel 4.25 dapat diketahui bahwa nilai t-statistik dari seluruh

variabel independen tidak ada yang signifikan, maka dapat disimpulkan bahwa

model ini tidak mengalami masalah heterokedastisitas.

4.1.3.2 Model Analisis Regresi Berganda

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda untuk mengetahui

hubungan antara variabel dependen (Y) dengan variabel independen (X). Selain

itu juga untuk mengetahui sejauh mana besarnya pengaruh antara variabel

dependen (Y) dengan variabel independen (X), baik secara simultan maupun

secara parsial. Adapun persamaan regresi pada penelitian ini dapat dilihat pada

Tabel 4.26 berikut:

Tabel 4.26 Hasil Analisis Regresi Berganda Coefficients(a)

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta 1 (Constant) -12,502 3,231 -3,870 ,000 Faktor_Sosial ,247 ,069 ,260 3,596 ,001 Affect ,372 ,064 ,472 5,813 ,000 Kompleksitas -,101 ,070 -,114 -1,447 ,156 Kesesuaian_Tugas ,237 ,088 ,236 2,681 ,011 Konsekuensi_Jk_Panjang ,296 ,059 ,389 4,978 ,000 Kondisi_yg_Memfasilitasi ,295 ,080 ,277 3,706 ,001

a Dependent Variable: Kinerja_individual Sumber: Data diolah, 2011

Berdasarkan Tabel 4.26 di atas pada kolom Unstandardized Coefisients

dapat dirumuskan persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

sebagai berikut:

Y1= α+ β1 X1 + β2X2+ β3X3+ β4X4 + β5X5 + β6X6 + ε

Y1= -12,502+ 0,247 X1 + 0,372X2 – 0,101X3 + 0,237X4 + 0,296X5 + 0,295X6 + ε

78

Keterangan:

Y1 = Kinerja individual

X1 = Faktor sosial

X2 = Affect

X3 = Kompleksitas

X4 = Kesesuaian tugas

X5 = Konsekuensi jangka panjang

X6 = Kondisi yang memfasilitasi

ε = Error

4.1.3.3 Uji Hipotesis

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur

dari goodness of fitnya (Ghozali, 2005). Dalam pengujian hipotesis ini dapat

dilakukan dengan cara:

4.1.3.3.1 Uji Statistik F

Uji signifikansi simultan (uji statistik F) pada dasarnya menunjukkan

apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau

terikat (Ghozali, 2005).

Apabila dari hasil perhitungan dengan bantuan SPSS diperoleh

probabilitas (P Value) < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel independen

berpengaruh terhadap variabel dependen secara bersama-sama (simultan),

sebaliknya apabila diperoleh probabilitas (P Value) > 0,05 maka dapat dikatakan

79

bahwa variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen secara

bersama-sama (simultan).

Tabel 4.27 Hasil Uji Statistik F ANOVA(b)

Model Sum of Squares df Mean

Square F Sig. 1 Regression 189,045 6 31,508 26,576 ,000(a) Residual 47,423 40 1,186 Total 236,468 46

a Predictors: (Constant), Kondisi_yg_Memfasilitasi, Faktor_Sosial, Affect, Kompleksitas, Konsekuensi_Jk_Panjang, Kesesuaian_Tugas b Dependent Variable: Kinerja_individual Sumber: Data diolah, 2011 Berdasarkan Tabel 4.27 pada kolom sig. terlihat bahwa nilai signifikansi 0,000,

karena model mempunyai nilai probabilitas kurang dari 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi yang dipengaruhi oleh

faktor sosial (X1), affect (X2), kompleksitas (X3), kesesuaian tugas (X4),

konsekuensi jangka panjang (X5) dan kondisi yang memfasilitasi (X6)

mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja individual (Y).

4.1.3.3.2 Uji Statistik t

Uji signifikan parameter individual (uji statistik t) pada dasarnya

menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen

secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Pengujian ini

bisa dilakukan dengan melihat p-value dari masing-masing variabel. (Ghozali,

2005).

Apabila dari hasil perhitungan dengan bantuan komputer SPSS diperoleh

nilai probabilitas (P Value) < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel

independen berpengaruh terhadap variabel independen secara terpisah (parsial).

80

Sebaliknya apabila diperoleh nilai probabilitas (P Value) > 0,05 maka dapat

dikatakan bahwa variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel

independen secara terpisah (parsial).

Tabel 4.28 Hasil Uji Statistik t Coefficients(a)

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Correlations

B Std.

Error Beta Zero-order Partial Part

1 (Constant) -12,502 3,231 -3,870 ,000 Faktor_Sosial ,247 ,069 ,260 3,596 ,001 ,369 ,494 ,255 Affect ,372 ,064 ,472 5,813 ,000 ,633 ,677 ,412 Kompleksitas -,101 ,070 -,114 -1,447 ,156 -,410 -,223 -,102 Kesesuaian_Tugas ,237 ,088 ,236 2,681 ,011 ,542 ,390 ,190 Konsekuensi_Jk_Panjang ,296 ,059 ,389 4,978 ,000 ,368 ,619 ,353 Kondisi_yg_Memfasilitasi ,295 ,080 ,277 3,706 ,001 ,314 ,506 ,262

a Dependent Variable: Kinerja_individual Sumber: Data diolah, 2011

Berdasarkan Tabel 4.28 di atas dalam kolom Sig. terlihat bahwa faktor

sosial mempunyai nilai probabilitas 0,001; affect 0,000; kompleksitas 0,156;

kesesuaian tugas 0,011; konsekuensi jangka panjang 0,000 sedangkan kondisi

yang memfasilitasi mempunyai nilai probabilitas 0,001. Apabila dari hasil

perhitungan dengan bantuan komputer SPSS diperoleh nilai probabilitas (P

Value) < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel X1, X2,.., Xn berpengaruh

terhadap Y secara terpisah (parsial). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

faktor sosial (X1), affect (X2), kesesuaian tugas (X4), konsekuensi jangka panjang

(X5) dan kondisi yang memfasilitasi (X6) berpengaruh signifikan secara parsial

terhadap kinerja individual (Y), sedangkan kompleksitas (X3) tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap kinerja individual (Y) secara terpisah (parsial) karena

hanya kompleksitas yang mempunyai nilai signifikansi lebih dari 0,05.

81

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas dapat diketahui kesimpulan

penerimaan atau penolakan hipotesis sebagai berikut:

Tabel 4.29 Ringkasan Hasil Uji Hipotesis

Hipotesis Hasil Uji H1 Terdapat pengaruh positif antara pemanfaatan teknologi

informasi terhadap kinerja individual Diterima

H2 Terdapat pengaruh positif antara faktor sosial dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual

Diterima

H3 Terdapat pengaruh positif antara affect dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual

Diterima

H4 Terdapat pengaruh negatif antara kompleksitas dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual

Ditolak

H5 Terdapat pengaruh positif antara kesesuaian tugas dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual

Diterima

H6 Terdapat pengaruh positif antara konsekuensi jangka panjang dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual

Diterima

H7 Terdapat pengaruh positif antara kondisi yang memfasilitasi penggunaan Personal Computer dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual

Diterima

4.1.3.3.3 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali,

2005). Nilai koefisienan determinasi adalah antara nol sampai satu. Nilai R² yang

kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel

dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel dependen. Jika nilai R² sama dengan satu, maka

82

pendekatan tersebut terdapat kecocokan sempurna dan jika R² sama dengan nol,

maka tidak ada kecocokan pendekatan.

Adjusted R Square adalah nilai R Square yang telah disesuaian, nilai ini

selalu lebih kecil dari R Square dan angka ini bisa memiliki nilai negatif

(Priyatno, 2008:81). Menurut Santoso (dalam Priyatno, 2008) bahwa unutk regresi

dengan lebih dari dua variabel bebas digunakan Adjusted R Square sebagai

koefisien determinasi.

Tabel 4.30 Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R2) Model Summary(b)

Model R R

Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 ,894(a) ,799 ,769 1,089 a Predictors: (Constant), Kondisi_yg_Memfasilitasi, Faktor_Sosial, Affect, Kompleksitas, Konsekuensi_Jk_Panjang, Kesesuaian_Tugas b Dependent Variable: Kinerja_individual Sumber: data diolah, 2011

Berdasarkan Tabel 4.30 di atas dapat diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar

0,769 atau 76,9 %. Hal ini menunjukan bahwa persentase sumbangan pengaruh

variabel independen (faktor sosial, affect, kompleksitas, kesesuaian tugas,

konsekuensi jangka panjang dan kondisi yang memfasilitasi) terhadap variabel

dependen (kinerja individual) sebesar 76,9% sedangkan sisanya sebesar 23,1 %

dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam model

penelitian ini.

4.1.3.3.4 Koefisien Determinasi Parsial (r2)

Koefisien determinasi parsial adalah koefisien untuk mengetahui

besarnya kontribusi yang diberikan masing-masing variabel bebas terhadap

variabel terikat secara terpisah (parsial). Hasil perhitungan r2 digunakan untuk

83

mengukur seberapa besar persentase variasi variabel independen yang digunakan

dalam model yang digunakan mampu menjelaskan variasi-variabel dependen

secara terpisah. Apabila nilai r2 mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan semakin

kuat model tersebut dalam menerangkan variasi variabel bebas terhadap variabel

terikat secara terpisah dan sebaliknya, apabila r2 mendekati 0 (nol) maka semakin

lemah variasi variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat secara terpisah.

Dalam penelitian ini, peneliti mencari nilai r2 menggunakan bantuan komputer

dengan program SPSS. Berdasarkan perhitungan dengan program SPSS

didapatkan hasil yang disajikan dalam tabel 4.31. sebagai berikut :

Tabel 4.31 Hasil Analisis Koefisien Determinasi Parsial Coefficients(a)

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Correlations

B Std.

Error Beta Zero-order Partial Part

1 (Constant) -12,502 3,231 -3,870 ,000 Faktor_Sosial ,247 ,069 ,260 3,596 ,001 ,369 ,494 ,255 Affect ,372 ,064 ,472 5,813 ,000 ,633 ,677 ,412 Kompleksitas -,101 ,070 -,114 -1,447 ,156 -,410 -,223 -,102 Kesesuaian_Tugas ,237 ,088 ,236 2,681 ,011 ,542 ,390 ,190 Konsekuensi_Jk_Panjang

,296 ,059 ,389 4,978 ,000 ,368 ,619 ,353

Kondisi_yg_Memfasilitasi ,295 ,080 ,277 3,706 ,001 ,314 ,506 ,262 a Dependent Variable: Kinerja_individual Sumber: Data diolah, 2011

Berdasarkan hasil perhitungan dengan SPSS yang tersaji pada tabel 4.31

dalam baris partial diperoleh nilai r untuk faktor soial sebesar 0,494; affect

sebesar 0,633; kompleksitas sebesar -0,410; kesesuaian tugas sebesar 0,542;

konsekuensi jangka panjang 0,619 dan nilai r untuk kondisi yang memfasilitasi

sebesar 0,506. Dengan menguadratkan nilai masing-masing r maka dapat

84

diketahui besarnya kontribusi masing-masing variabel independen terhadap

variabel dependen secara terpisah.

Jadi berdasarkan nilai r masing-masing untuk variabel faktor sosial, affect,

kompleksitas, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang dan kondisi yang

memfasilitasi dapat diketahui kontribusi dari masing-masing variabel dalam

pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual secara terpisah.

Besarnya kontribusi variabel faktor sosial terhadap kinerja individual sebesar

(0,494) 2 = 0,24 atau 24% hal ini berarti persentase sumbangan pengaruh variabel

faktor sosial terhadap variabel kinerja individual sebesar 24%. Sedangkan sisanya

sebesar 76% dengan perhitungan 100% - 24% = 76% dipengaruhi atau dijelaskan

oleh variabel lain. Besarnya kontribusi variabel affect terhadap kinerja individual

sebesar (0,633) 2 = 0,40 atau 40% hal ini berarti persentase sumbangan pengaruh

variabel affect terhadap variabel kinerja individual sebesar 40%. Sedangkan

sisanya sebesar 60% dengan perhitungan 100% - 40% = 60 % dipengaruhi atau

dijelaskan oleh variabel lain. Besarnya kontribusi variabel kompleksitas terhadap

kinerja individual sebesar (0,410) 2 = 0,17 atau 17% hal ini berarti persentase

sumbangan pengaruh variabel kompleksitas terhadap variabel kinerja individual

sebesar 17%. Sedangkan sisanya sebesar 83% dengan perhitungan 100% - 17% =

83% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain. Besarnya kontribusi variabel

kesesuaian tugas terhadap kinerja individual sebesar (0,542) 2 = 0,29 atau 29% hal

ini berarti persentase sumbangan pengaruh variabel kesesuaian tugas terhadap

variabel kinerja individual sebesar 29%. Sedangkan sisanya sebesar 71% dengan

perhitungan 100% - 29% = 71 % dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain.

85

Besarnya kontribusi variabel konsekuensi jangka panjang terhadap kinerja

individual sebesar (0,619) 2 = 0,38 atau 38% hal ini berarti persentase sumbangan

pengaruh variabel konsekuensi jangka panjang terhadap variabel kinerja

individual sebesar 38%. Sedangkan sisanya sebesar 62% dengan perhitungan

100% - 38% = 62% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain. Sedangkan

besarnya kontribusi variabel kondisi yang memfasilitasi terhadap kinerja

individual sebesar (0,506) 2 = 0,26 atau 26% hal ini berarti persentase sumbangan

pengaruh variabel kondisi yang memfasilitai terhadap variabel kinerja individual

sebesar 26%. Sedangkan sisanya sebesar 74% dengan perhitungan 100%-26% =

74% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kinerja

Individual

Hasil analisis regresi linear berganda dengan menggunakan bantuan

program SPSS menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi mempunyai

pengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja individual pegawai dengan

kontribusi sebesar 76,9 %. Pemanfaatan teknologi informasi mempunyai pengaruh

positif yang signifikan terhadap kinerja individual pegawai, hal ini bermakna

bahwa semakin baik pemanfaatan teknologi informasi maka kinerja individual

pegawai akan semakin tinggi. Sedangkan besarnya pengaruh pemanfaatan

teknologi informasi adalah sebesar 76,9% hal ini mempunyai makna bahwa tinggi

rendahnya kinerja individual pegawai dipengaruhi oleh pemanfaatan teknologi

86

informasi sebesar 76,9% sedangkan sisanya sebesar 23,1% dipengaruhi oleh

faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Hasil analisis regresi berganda tersebut sejalan dengan teori yang

dikemukakan Fred D. Davis (1989) yaitu teori Technology Acceptance Model

(TAM) yang menyatakan bahwa penggunaan sistem teknologi informasi sangat

berpengaruh terhadap penerimaan individu akan teknologi tersebut. TAM

menghubungkan penggunaan sistem dan tujuan perilaku yang menunjukkan

bahwa secara tidak langsung bentuk-bentuk tujuan individu tersebut untuk

melakukan tindakan yang positif yang diyakini akan meningkatkan kinerja

individu (Sunarta, 2005).

Hasil dari analisis deskriptif dari masing-masing variabel adalah sebagai

berikut: kinerja individual pegawai KPP Madya Semarang khususnya pekerjaan

yang memanfaatkan teknologi informasi berada dalam kategori sangat tinggi.

Hasil analisis deskriptif secara lebih rinci menunjukan bahwa terdapat 17%

kinerja individual pegawai dalam kategori sangat tinggi, 53% dalam kategori

tinggi dan sisanya 30% masuk kategori cukup.

Hasil analisis deskriptif untuk faktor sosial menunjukkan bahwa secara

umum faktor sosial pemanfaatan teknologi informasi oleh pegawai tinggi. Hal ini

berarti adanya dukungan yang tinggi dari organisasi, atasan maupun rekan kerja

dalam menunjang pemanfaatan teknologi informasi oleh pegawai. Hasil analisis

deskriptif secara lebih rinci menunjukan bahwa terdapat 45% faktor sosial dalam

kategori sangat tinggi dan 55% dalam kategori tinggi.

87

Hasil analisis deskriptif untuk affect menunjukkan bahwa secara umum

pegawai merasa senang dalam melakukan pekerjaan dengan menggunakan

teknologi informasi. Hal ini dapat dilihat tingkat affect yang tinggi. Hasil analisis

deskriptif secara lebih rinci menunjukan bahwa terdapat 34% affect pegawai

dalam kategori sangat tinggi, 53% dalam kategori tinggi, 11% dalam kategori

cukup dan sisanya 2% dalam kategori rendah.

Hasil analisis deskriptif untuk kompleksitas menunjukkan bahwa secara

umum kompleksitas dari penggunaan teknologi informasi 4% dalam kategori

tinggi, 25% dalam kategori cukup, 61% dalam kategori rendah dan 8% dalam

kategori sangat rendah. Hal ini menunjukkan tingkat kesulitan dari adanya inovasi

dari sebuah teknologi informasi tidak menghambat pegawai dalam penerimaan

maupun penggunaan teknologi informasi.

Hasil analisis deskriptif untuk kesesuaian tugas menunjukkan bahwa

secara umum teknologi informasi yang digunakan pegawai telah sesuai dengan

kebutuhan guna mengerjakan tugas mereka. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis

deskriptif dari kesesuaian tugas yang menunjukkan bahwa kesesuain tugas dengan

teknologi informasi yang digunakan pegawai 30% dalam kategori sangat tinggi,

57% dalam kategori tinggi dan 13% dalam kategori cukup.

Hasil analisis deskriptif untuk konsekuensi jangka panjang menunjukkan

bahwa secara umum pegawai mendapat keuntungan pada masa yang akan datang

dari output yang dihasilkan dari pemanfaatan teknologi informasi. Hal ini

ditunjukkan dari hasil deskriptif konsekuensi jangka panjang 28% dalam kategori

sangat tinggi, 64% dalam kategori tinggi dan 8% dalam kategori cukup.

88

Hasil analisis deskriptif untuk kondisi yang memfasilitasi menunjukkan

bahwa 7% dalam kategori sangat tinggi, 55% dalam kategori tinggi dan sisana

38% dalam kategori cukup. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi

informasi oleh pegawai sangat didukung oleh kondisi yang memfasilitasinya,

terlihat dari tingginya dukungan fasilitas dalam penggunaan teknologi informasi.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif di atas dapat dilihat bahwa kinerja

individual yang tinggi dapat tercapai apabila faktor sosial, affect, kesesuaian

tugas, konsekuensi jangka panjang dan kondisi yang memfasilitasi dalam kategori

tinggi, sedangkan kompleksitas dalam kategori rendah. Hal ini menunjukkan

bahwa kinerja individual yang tinggi dapat dicapai ketika faktor sosial, affect,

kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang dan kondisi yang memfasilitasi

pemanfaatan teknologi informasi dalam kategori tinggi sedangkan kompleksitas

dalam pemanfaatan teknologi informasi dalam kategori rendah.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa faktor sosial, affect, kesesuaian tugas,

konsekuensi jangka panjang dan kondisi yang memfasilitasi berpengaruh positif

terhadap pemanfaatan teknologi informasi pada kinerja individual pegawai

sedangkan kompleksitas berpengaruh negatif terhadap pemanfaatan teknologi

informasi pada kinerja individual. Hasil penelitian ini sejalan dengan model yang

dikembangkan Thompson et al. yang mengadopsi sebagian teori Triandis. Di

mana faktor sosial, affect, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang dan

kondisi yang memfasilitasi berpengaruh positif terhadap pemanfaatan teknologi

informasi pada kinerja individual pegawai sedangkan kompleksitas berpengaruh

negatif terhadap pemanfaatan teknologi informasi pada kinerja individual.

89

Hasil analisis yang menunjukan adanya pengaruh positif yang signifikan

antara faktor-faktor pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual

secara simultan sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Thjai (2003),

Jumaili (2005), Siregar dan Suryanawa (2008) serta Amalia (2010) yang

menyatakan bahwa faktor-faktor pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja individual.

4.2.2 Pengaruh Faktor Sosial dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi

terhadap Kinerja Individual

Hasil analisis regresi menunjukan faktor sosial berpengaruh positif

signifikan terhadap kinerja individual. Besarnya pengaruh faktor sosial terhadap

kinerja individual dapat dilihat dari Tabel 4.31 kolom partial dengan nilai r

sebesar 0,494 dan r2 sebesar 0,244. Hal ini menunjukkan pengaruh faktor sosial

terhadap kinerja individual adalah sebesar 0,244 atau 24,4%. Hal ini bermakna

bahwa semakin tinggi faktor sosial antar pegawai dalam pemanfaatan teknologi

informasi maka akan semakin tinggi pula kinerja individual pegawai, jadi antara

faktor sosial dan kinerja individual mempunyai hubungan linear yang positif,

sedangkan besarnya kontribusi yang mempengaruhi tinggi rendahnya faktor sosial

dalam pemanfaatan teknologi inrformasi terhadap kinerja individual pegawai

adalah sebesar 24,4% . Dengan kata lain, kinerja individual pegawai yang belum

optimal dikarenakan faktor sosial yang mendukung pemanfaatan teknologi

informasi masih kurang atau rendah. Oleh karena itu, diharapkan KPP Madya

Semarang dapat menjaga hubungan sosial yang baik antar pegawai serta

90

dukungan dari instansi atau organisasi dalam pemanfaatan teknologi informasi

sehingga kinerja individual dari masing-masing pegawai dapat meningkat.

Hasil penelitian ini sesuai dengan theory of attitude and behaviour yang

dikembangkan oleh Triandis (1980) yang menyatakan bahwa pemanfaatan

personal computer oleh pekerja akan dipengaruhi oleh faktor sosial dalam tempat

kerja yang memperhatikan penggunaan komputer personal. Di mana faktor sosial

mempunyai hubungan yang positif dengan pemanfaatan teknologi informasi.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Thompson

dalam Handayani (2007) yang menemukan hubungan yang positif dan signifikan

antara faktor-faktor sosial pemakai sistem, dimana faktor-faktor sosial

ditunjukkan dari besarnya dukungan teman sekerja, manajer senior, pimpinan dan

organisasi. Hal ini didukung oleh penelitian Thjai (2003) yang menyatakan bahwa

faktor sosial dalam pemanfaatan teknologi informasi memiliki hubungan positif

dan signifikan terhadap kinerja individual.

4.2.3 Pengaruh Affect dalam Pemanfaatan teknologi Informasi Terhadap

Kinerja Individual

Hasil analisis regresi menunjukan bahwa affect dalam pemanfaatan

teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

individual. Hal ini berarti faktor affect berpengaruh positif pada kinerja individual

KPP Madya Semarang. Adapun besarnya pengaruh affect terhadap kinerja

individual dapat dilihat dari Tabel 4.31 kolom partial dengan nilai r sebesar 0,677

91

dan r2 sebesar 0,458. Hal ini menunjukkan pengaruh affect cukup besar terhadap

kinerja individual yaitu sebesar 0,458 atau 45,8%.

Hasil tersebut sesuai dengan theory of attitude and behaviour yang

dikembangkan oleh Triandis (1980) yang menyatakan bahwa jika individu senang

melakukan pekerjaan dengan menggunakan teknologi informasi, maka individu

tersebut akan meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi sehingga kinerja

dalam perusahaan juga meningkat. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Thjai (2003) dan Thompson dalam Handayani (2007) yang

menyatakan bahwa affect dalam pemanfaatan teknologi informasi memiliki

hubungan positif dan signifikan terhadap kinerja individual.

Hasil analisis regresi menunjukan bahwa affect dalam pemanfaatan

teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

individual. Dengan demikian, diharapkan para pegawai KPP Madya Semarang

memotivasi para pegawai agar selalu merasa senang dalam melaksanakan tugas-

tugasnya dengan pemanfaatan teknologi informasi guna meningkatkan kinerja

individual pegawai.

4.2.4 Pengaruh Kompleksitas dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi

terhadap Kinerja Individual

Berdasarkan hasil regresi berganda menunjukkan bahwa kompleksitas

dalam pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan

terhadap kinerja individual. Adapun besarnya pengaruh kompleksitas terhadap

kinerja individual dapat dilihat dari Tabel 4.31 kolom partial dengan nilai r

92

sebesar -0,223 dan r2 sebesar 0,0497. Hal ini menunjukkan pengaruh kompleksitas

sangat kecil terhadap kinerja individual yaitu sebesar 0,049 atau 4,97%.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa adanya

kesulitan dan hambatan dalam penggunaan teknologi informasi tidak

mempengaruhi penerimaan teknologi oleh pegawai KPP Madya Semarang

sehingga kompleksitas teknologi informasi tidak menyebabkan kinerja inidividual

pegawai rendah. Jadi semakin kompleks teknologi informasi tidak menyebabkan

semakin rendah tingkat pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja

individual. Hasil tersebut bertentangan dengan theory of attitude and behaviour

yang dikembangkan oleh Triandis (1980) yang menyatakan bahwa semakin

kompleks teknologi informasi maka semakin rendah tingkat pemanfaatan

teknologi informasi. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Thjai (2003), Sunarta (2005) serta Siregar dan Suryanawa (2008) yang

menemukan hubungan negatif tidak signifikan antara kompleksitas berpengaruh

terhadap pemanfaatan teknologi informasi.

Hasil regresi berganda menunjukkan bahwa kompleksitas dalam

pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan

terhadap kinerja individual. Dengan demikian, KPP Madya Semarang diharapkan

memberikan dukungan kepada para pegawai agar tidak merasakan kerumitan

dalam pemanfaatan teknologi informasi oleh pegawai sehingga kinerja individual

pegawai tinggi.

93

4.2.5 Pengaruh Kesesuaian Tugas dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi

terhadap Kinerja Individual

Hasil regresi berganda menunjukkan bahwa kesesuaian tugas dalam

pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja individual. Adapun besarnya pengaruh kesesuaian tugas dan teknologi

informasi terhadap kinerja individual dapat dilihat dari Tabel 4.31 kolom partial

dengan nilai r sebesar 0,390 dan r2 sebesar 0,152. Hal ini menunjukkan pengaruh

kompleksitas sangat kecil terhadap kinerja individual yaitu sebesar 0,390 atau

15,2%.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa individu akan meningkatkan

pemanfaatan teknologi informasi jika teknologi informasi yang diterapkan sesuai

dengan tugas mereka. Dengan bantuan data dari sistem informasi maka

pengolahan data dapat terbantu.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Goodhue dan Thompson (1995)

yang menyatakan bahwa dampak kinerja dihasilkan dari kecocokan antara tugas

dan teknologi, yaitu apabila teknologi menyediakan sarana dan dukungan yang

diperlukan cocok dengan tugas yang didukungnya. Hasil penelitian ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan Thompson dalam Handayani (2007), Siregar

dan Suryanawa (2008) serta Amalia (2010) yang menyatakan bahwas kesesuaian

tugas berpangaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individual.

Hasil regresi berganda menunjukkan bahwa kesesuaian tugas dalam

pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja individual. Dengan demikian, KPP Madya diharapkan dapat memberikan

94

sarana teknologi pendukung yang tepat dan cocok untuk digunakan

menyelesaikan tugas pegawai agar kinerja pegawai tinggi.

4.2.6 Pengaruh Konsekuensi Jangka Panjang dalam Pemanfaatan Teknologi

Informasi terhadap Kinerja Individual

Berdasarkan hasil regresi berganda menunjukkan bahwa konsekuensi

jangka panjang dalam pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja individual. Adapun besarnya pengaruh konsekuensi

jangka panjang yang didapat dari pemanfaatan teknologi informasi terhadap

kinerja individual dapat dilihat dari Tabel 4.31 kolom partial dengan nilai r

sebesar 0,619 dan r2 sebesar 0,383. Hal ini menunjukkan pengaruh konsekuensi

jangka panjang yang didapat oleh pegawai dari pemanfaatan terhadap kinerja

individual yaitu sebesar 0,619 atau 38,3%.

Hal ini menunjukkan bahwa individu akan meningkatkan pemanfaatan

teknologi informasi jika output yang dihasilkan dari pemanfaatan teknologi

informasi dapat memberi keuntungan pada masa yang akan datang seperti

peningkatan karier dan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih

penting. Hasil penelitian ini sesuai dengan dengan theory of attitude and

behaviour yang dikembangkan oleh Triandis (1980) yang menyatakan bahwa

konsekuensi yang dirasakan mempengaruhi tujuan perilaku dalam penggunaan

teknologi informasi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

Thompson dalam Handayani (2007) serta Siregar dan Suryanawa (2008) yang

95

menghasilkan konsekuensi jangka panjang berpangaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja individual.

Hasil regresi berganda menunjukkan bahwa konsekuensi jangka panjang

dalam pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja individual. Dengan demikian, diharapkan KPP Madya Semarang

dapat memberikan motivasi kepada pegawai untuk menggunakan teknologi

informasi dapat memberikan keuntungan pada masa yang akan datang dan tidak

hanya untuk memenuhi kebutuhan saat ini, sehingga kinerja individual pegawai

tinggi.

4.2.7 Pengaruh Kondisi yang Memfasilitasi Penggunaan Personal Computer

dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Individual

Berdasarkan hasil regresi berganda menunjukkan bahwa kondisi yang

memfasilitasi dalam pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja individual. Adapun besarnya pengaruh konsekuensi

jangka panjang yang didapat dari pemanfaatan teknologi informasi terhadap

kinerja individual dapat dilihat dari Tabel 4.31 kolom partial dengan nilai r

sebesar 0,506 dan r2 sebesar 0,256. Hal ini menunjukkan pengaruh konsekuensi

jangka panjang yang didapat oleh pegawai dari pemanfaatan terhadap kinerja

individual yaitu sebesar 0,256 atau 25,6%.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kondisi yang memfasilitasi

pemanfaatan teknologi informasi meliputi faktor objektif yang ada di lingkungan

kerja yang memudahkan pemakai dalam melakukan suatu pekerjaan sehingga

meningkatkan kinerja individual. Hal ini sesuai dengan theory of attitude and

96

behaviour yang dikembangkan oleh Triandis (1980) yang menyatakan bahwa

apabila kondisi dalam lingkungan kerja menunjang maka kinerja karyawan akan

ikut meningkat begitu juga sebaliknya. Hasil penelitian ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan Amalia (2010) yang menghasilkan kondisi yang

memfasilitasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individual.

Berdasarkan hasil regresi berganda menunjukkan bahwa kondisi yang

memfasilitasi dalam pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja individual, diharapkan KPP Madya Semarang

menunjang fasilitas-fasilitas yang memudahkan pegawai dalam melaksanakan

pekerjaan khususnya apabila terjadi kesulitan oleh pegawai dalam pemanfaatan

teknologi informasi sehingga kinerja individu tinggi.

97

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Faktor-faktor pemanfaatan teknologi informasi secara simultan mempunyai

pengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja individual pegawai KPP

Madya Semarang.

2. Faktor sosial dalam pemanfaatan teknologi informasi secara parsial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individual pegawai KPP

Madya Semarang.

3. Faktor affect dalam pemanfaatan teknlogi informasi secara parsial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individual pegawai KPP

Madya Semarang.

4. Faktor kompleksitas dalam pemanfaatan teknologi informasi secara parsial

berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja individual pegawai

KPP Madya Semarang

5. Faktor kesesuaian tugas dalam pemanfaatan teknologi informasi secara parsial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individual pegawai KPP

Madya Semarang.

98

6. Faktor konsekuensi jangka panjang dalam pemanfaatan teknologi informasi

secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individual

pegawai KPP Madya Semarang.

7. Faktor kondisi yang memfasilitasi dalam pemanfaatan teknologi informasi

secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individual

pegawai KPP Madya Semarang.

5.2 Saran

Saran yang peneliti dapat sampaikan berdasarkan hasil penelitian ini guna

penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. KPP Madya Semarang sebaiknya memberi motivasi serta dukungan kepada

pegawai dalam pemanfaatan teknologi informasi guna menyelesaikan berbagai

kegiatan dan tugas agar dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat

sehingga kinerja individu pegawai tinggi.

2. Penelitian selanjutnya sebaiknya memperluas sampel penelitian dengan tidak

hanya pada instansi pubik, melainkan pada perusahaan-perusahaan baik di

sektor publik maupun di sektor lainnya.

3. Penelitian selanjutnya sebaiknya menambahkan variabel-variabel lain yang

belum diteliti pada penelitian ini.

99

5.3 Keterbatasan

1. Penelitian ini hanya menguji kembali 6 (enam) variabel independen dan 1

(satu) variabel dependen tanpa menambah variabel baru.

2. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling,

sehingga generalisasi tida sepeneuhnya dapat dihandalkan karena ruang

lingkup kurang luas.

3. Instrumen penelitian yang tidak valid kemudian di delete mengurangi

pengukuran indikator tiap-tiap variabel, sehingga tidak dapat mewakili semua

indikator yang ditetapkan pada penelitian ini.

4. Metode survey melaui kuesioner yang digunakan dalam pengumpulan data

pada penelitian ini memiliki kelemahan, seperti ketidakseriusan responden

dalam menjawab pertanyaan dan tidak adanya kontrol.

100

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, Soraya. 2010. Persepsi Pegawai Pajak terhadap Pemanfatan teknologi

Informasi pada Kinerja Individual (Studi Kasus pada KPP Pratama Tegal. Universitas Diponegoro.

Ariyanto, Dodik. Pengaruh Efektivitas Penggunaan Dan Kepercayaan

Teknologi Sistem Informasi Terhadap Kinerja Individual. Universitas Udayana.

Astuti, Malidah Tri. 2008. Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi

Terhadap Kinerja Individu (Penelitian pada SKPD di Lingkungan Pemerintah Kota Malang). Skripsi Universitas Brawijaya.

Bodnar, George H dan William S. Hoopwood (amir Abadi Jusuf dan Rudi M.

Tambunan, Penerjemah). 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Daljono. 1999. Pengaruh Teknologi Yang Diterapkan Pada Sistem Informasi

Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan, MEB. Vol. XI No. 1-2 Davis Fred D. 1989. Perceived usefulness, Perceived Ease of Use Acceptance of

Informastion Technology. http://www.jstor.org/ (Diakses 15 Juni 2011) Fishbein, M. dan Azen, I. 1975. Belief, Attitude, Intention and Behavior: An

Introduction to Theory and Research, Addison – Wesely, Boston MA. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPPS,

Edisi 3, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi SPSS. Penerbit: Lembaga Penerbit Universitas

Diponegoro. Goodhue, D.I dan Thompson. R. L. 1995. Task –Technology and Individual

Performance. Mis Quarterly, Juni 213-236. Hall, A James. 2001. Accounting Information System.Thomson Learning South

Western College Publishing, Edisi Indonesia. Penerbit salemba Empat, Jakarta.

Handayani, Rini. 2007. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat

Pemanfaatan Sistem Informasi dan Penggunaan Sistem Informasi (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta). Simposium Nasional Akuntansi X. Makassar, 26-28 Juli 2007.

101

http://cokroaminoto.wordpress.com/2007/06/12/faktor-faktor-yang mempengaruhi-kinerja-individu-respon-untuk-zaenul/ (Diakses 15 Juni 2011)

http://en.wikipedia.org/wiki/Technology_acceptance_model (Diakses 30 Juli

2011) http://en.wikipedia.org/wiki/Theory_of_reasoned_action (Diakses 30 Juli 2011) http://forumsejawat.wordpress.com/ (Diakses 28 Juli 2011) http://www.infoskripsi.com/Article/Pengertian-Persepsi.html (Diakses 30 Juli 2011) http://www.masbow.com/2009/08/apa-itu-persepsi.html (Diakses 30 Juli 2011) http://www.wikipedia.com/ (Diakses 17 Juni 2011) Jumaili, Salman. 2005. Kepercayaan terhadap Teknologi Sistem Informasi Baru

dalam Evaluasi Kinerja Individual. Kumpulan Materi Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo, 15-16 September 2005.

Kadir Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Penerbit ANDI, Yogyakarta. Lestari, Baiq A. H, S.E., M.Si., AK dan Zulaikha, Dra, M.Si., AKT. 2007.

Pengaruh Information Technology Relatedness Terhadap Kinerja Perusahaan dengan Knowledge Management Capability sebagai Variabel Intervening (Kajian Empiris pada Perusahaan Perbankan di Jawa Tengah). Simposium Nasional Akuntansi X. Makassar, 26-28 Juli 2007.

Listyan, Dony. 2008. Kepercayaan terhadap Teknologi Sistem Informasi baru

dalam Evaluasi Kinerja Individual. Universitas Islam Indonesia. Lucas, Henry C, dan Spitler, V.K., 1999.Tecnology Use and Performance: A

Field study of Broken Workstasions. Decision sciences. Maharsi, Sri. 2000. Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi terhadap

Bidang Akuntansi Manajemen. Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 2 No.2, September 2000. Universitas Kristen Petra.

Mar’at, 1992. Sikap Manusia Perubahan Serta Pengukurannya. Jakarta: Ghalia

Indonesia. Papamikrouli, Lauzia. 2008. Triandis’ Theory of Interpersonal Behaviour. PDF

102

Priyatno, Dwi.2008. Mandiri Belajar SPSS. Yogyakarta : Mediakom. Robbins, S.P. 2008. Perilaku Organisasi, Konsep Kontraversi, Aplikasi. Jakarta:

Buku Pustaka. Sari, Maria M. Ratna. 2009. Pengaruh Efektivitas Penggunaan dan

Kepercayaan Terhadap Teknologi Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Individual pada Pasar Swalayan di Kota Denpasar. Jurnal Akuntansi Bisnis Vol. 4 No.1 Januari 2009. Universitas Udayana.

Sakaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Salemba Empat,

Jakarta. Siregar, A. H. dan Suryanawa, I Ketut. 2008. Pemanfaatan Teknologi Informasi

dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Individual pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Barat. Universitas Udayana.

Sugeng dan Indriantoro, Nur. 1998. Peran Faktor Kecocokan Tugas-Teknologi

Dalam Memperoleh Pengaruh Positif Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Individual. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 13, No.3, 37-56

Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sunarta, I Nyoman. 2005. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Individual. Tesis UNDIP

Tjhai fung Jing. 2003. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan

Teknologi Informasi terhadap Kinerja Akuntan Publik. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. 5(1):1-26.

104

KUESIONER

PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP PEMANFAATAN TEKNOLOGI

INFORMASI PADA KINERJA INDIVIDUAL KPP MADYA SEMARANG

Responden Yth.

Pertanyaan dibawah ini adalah suatu survei yang dilakukan untuk mengetahui

pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual.

• Dimohon untuk membaca pertanyaan secara hati-hati dan menjawab dengan

lengkap. Apabila terdapat salah satu nomor yang tidak dapat diisi maka

kuesioner dianggap tidak berlaku.

• Tidak ada jawaban yang salah atau benar dalam pilihan anda, yang penting

adalah memilih jawaban yang paling sesuai dengan pendapat anda.

KARAKTERISTIK RESPONDEN

Jenis kelamin : Pria / Wanita

Umur : ....................... tahun

Jabatan : ............................................

Pendidikan Terakhir : .............................................

Lama Bekerja : ....................... tahun

Apakah anda menggunakan komputer dalam bekerja? Ya/Tidak

Jika Ya, maka kami mohon untuk mengisi pertanyaan selanjutnya.

Jika Tidak, mohon untuk berhenti sampai disini.

105

Berilah tanda silang pada jawaban yang paling sesuai dengan pilihan yang

dibawah ini, jika ada kesalahan dalam menjawab maka coret mendatar tanda

silang, kemudian berikan tanda silang pada jawaban yang sesuai, seperti contoh

berikut :

1 = Sangat Tidak Setuju (STS)

2 = Tidak Setuju (TS)

3 = Netral (N)

4 = Setuju (S)

5 = Sangat Setujua (SS)

Hormat saya,

Rudy Yulianto

Universitas Negeri Semarang

106

Faktor Sosial No Pertanyaan STS TS N S SS 1 Rekan kerja saya menggunakan komputer dalam

melaksanakan tugas/pekerjaan harian (teknologi

informasi yang dimaksud terdiri dari hardware,

software, data & fasilitas pendukung) 2 Rekan kerja saya membantu saya dalam

penggunaan teknologi informasi 3 Pimpinan kantor di tempat saya bekerja, ikut

membantu pengenalan teknologi informasi 4 Atasan saya, mendukung penggunaan komputer

untuk pekerjaan saya 5 Organisasi di tempat saya bekerja, menggunakan

teknologi informasi dalam pelaksanaan tugasnya

6 Secara umum, organisasi di tempat saya bekerja,

memberikan dukungan terhadap penggunaan

teknologi informasi

107

Faktor Affect No Pertanyaan STS TS N S SS 1 Saya senang bekerja dengan menggunakan

komputer 2 Saya akan mencari aspek-aspek pekerjaan yang

membutuhkan penggunaan teknologi informasi 3 Setelah mulai bekerja dengan teknologi informasi,

sulit bagi saya untuk berhenti 4 Saya tidak pernah frustasi menggunakan teknologi

informasi 5 Saya tidak pernah bosan bila bekerja dengan

menggunakan teknologi informasi Komplektisitas No Pertanyaan STS TS N S SS 1 Bekerja dengan komputer rumit, sehingga sulit

untuk mengerti cara menggunakannya 2 Untuk memasukkan data, banyak menyita waktu

dengan menggunakan komputer 3 Banyak istilah yang saya belum mengerti dalam

menggunakan komputer 4 Saya memerlukan waktu yang lama untuk

mempelajari bagaimana menggunakan komputer

108

Kesesuaian Tugas Teknologi No Pertanyaan STS TS N S SS 1 Saya dapat mengetahui dengan mudah data yang

dibutuhkan, dari database yang tersedia 2 Dari data sistem komputer yang digunakan, saya

dapat memperoleh data yang mutakhir (akrual)

untuk memenuhi kebutuhan saya 3 Departemen mengolah data pada tingkat kerincian

yang memadai sesuai dengan yang saya butuhkan

dalam tugas-tugas saya 4 Elemen data yang berhubungan dengan pekerjaan

saya, mudah untuk dimengerti 5 Komputer yang saya gunakan bebas dari

kemacetan Kondisi yang Memfasilitasi

No Pertanyaan STS TS N S SS 1 Tersedia panduan bagi saya dalam memilih

software dan hardware 2 Tersedia bantuan bagi saya, bila ditemukan

kesulitan yang berhubungan dengan software 3 Tersedia panduan yang berhubungan dengan

software yang saya gunakan 4 Tersedia bantuan bagi saya, bila ditemukan

kesulitan yang berhubungan dengan hardware

109

Kinerja Individual No Pertanyaan STS TS N S SS 1 Pelayanan departemen sistem informasi bagian

EDP (Electronic Data Processing) merupakan

bantuan yang penting serta sangat berharga

bagi pelaksanaan kinerja tugas saya 2 Produktivitas saya akan meningkat dengan

menggunakan teknologi informasi guna

melaksanakan tugas-tugas saya setiap hari

3 Pemanfaatan teknologi informasi akan dapat

menghemat waktu dalam menyelesaikan

pekerjaan-pekerjaan rutin saya

4 Manfaat yang diperoleh dengan penggunaan

teknologi informasi lebih banyak daripada

kerugian yang ditimbulkannya

110

Lampiran 2 ANALISIS VALIDITAS

a. Faktor Sosial

Correlations P1 P2 P3 P4 P5 P6 TOTAL P1 Pearson Correlation

1 ,301 ,230 ,433(*) ,289 ,491(**) ,588(**)

Sig. (1-tailed) . ,072 ,135 ,015 ,081 ,006 ,001 N 25 25 25 25 25 25 25 P2 Pearson Correlation ,301 1 ,568(**) ,704(**) ,808(**) ,319 ,820(**) Sig. (1-tailed) ,072 . ,002 ,000 ,000 ,060 ,000 N 25 25 25 25 25 25 25 P3 Pearson Correlation ,230 ,568(**) 1 ,517(**) ,358(*) ,579(**) ,763(**) Sig. (1-tailed) ,135 ,002 . ,004 ,039 ,001 ,000 N 25 25 25 25 25 25 25 P4 Pearson Correlation ,433(*) ,704(**) ,517(**) 1 ,500(**) ,660(**) ,853(**) Sig. (1-tailed) ,015 ,000 ,004 . ,005 ,000 ,000 N 25 25 25 25 25 25 25 P5 Pearson Correlation ,289 ,808(**) ,358(*) ,500(**) 1 ,170 ,681(**) Sig. (1-tailed) ,081 ,000 ,039 ,005 . ,208 ,000 N 25 25 25 25 25 25 25 P6 Pearson Correlation ,491(**) ,319 ,579(**) ,660(**) ,170 1 ,743(**) Sig. (1-tailed) ,006 ,060 ,001 ,000 ,208 . ,000 N 25 25 25 25 25 25 25 TOTAL Pearson Correlation ,588(**) ,820(**) ,763(**) ,853(**) ,681(**) ,743(**) 1 Sig. (1-tailed) ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 . N 25 25 25 25 25 25 25

* Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed). ** Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

111

b. Affect

Correlations P1 P2 P3 P4 P5 TOTAL P1 Pearson Correlation 1 ,543(**) ,447(*) ,017 ,237 ,565(**) Sig. (1-tailed) . ,003 ,013 ,468 ,127 ,002 N 25 25 25 25 25 25 P2 Pearson Correlation ,543(**) 1 ,676(**) ,346(*) ,344(*) ,785(**) Sig. (1-tailed) ,003 . ,000 ,045 ,046 ,000 N 25 25 25 25 25 25 P3 Pearson Correlation ,447(*) ,676(**) 1 ,248 ,283 ,753(**) Sig. (1-tailed) ,013 ,000 . ,116 ,085 ,000 N 25 25 25 25 25 25 P4 Pearson Correlation ,017 ,346(*) ,248 1 ,600(**) ,672(**) Sig. (1-tailed) ,468 ,045 ,116 . ,001 ,000 N 25 25 25 25 25 25 P5 Pearson Correlation ,237 ,344(*) ,283 ,600(**) 1 ,738(**) Sig. (1-tailed) ,127 ,046 ,085 ,001 . ,000 N 25 25 25 25 25 25 TOTAL Pearson Correlation ,565(**) ,785(**) ,753(**) ,672(**) ,738(**) 1 Sig. (1-tailed) ,002 ,000 ,000 ,000 ,000 . N 25 25 25 25 25 25

** Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).

112

c. Komplektisitas

Correlations P1 P2 P3 P4 TOTAL P1 Pearson Correlation 1 ,423(*) ,651(**) ,747(**) ,898(**) Sig. (1-tailed) . ,018 ,000 ,000 ,000 N 25 25 25 25 25 P2 Pearson Correlation ,423(*) 1 ,286 ,501(**) ,620(**) Sig. (1-tailed) ,018 . ,083 ,005 ,000 N 25 25 25 25 25 P3 Pearson Correlation ,651(**) ,286 1 ,508(**) ,810(**) Sig. (1-tailed) ,000 ,083 . ,005 ,000 N 25 25 25 25 25 P4 Pearson Correlation ,747(**) ,501(**) ,508(**) 1 ,854(**) Sig. (1-tailed) ,000 ,005 ,005 . ,000 N 25 25 25 25 25 TOTAL Pearson Correlation ,898(**) ,620(**) ,810(**) ,854(**) 1 Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 . N 25 25 25 25 25

* Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed). ** Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

113

d. Kesesuaian Tugas

Correlations P1 P2 P3 P4 P5 P6 TOTAL P1 Pearson Correlation 1 ,000 ,567(**) ,544(**) ,708(**) ,535(**) ,787(**) Sig. (1-tailed) . ,500 ,002 ,002 ,000 ,003 ,000 N 25 25 25 25 25 25 25 P2 Pearson Correlation ,000 1 -,143 ,120 -,218 -,068 ,178 Sig. (1-tailed) ,500 . ,247 ,283 ,148 ,374 ,197 N 25 25 25 25 25 25 25 P3 Pearson Correlation ,567(**) -,143 1 ,380(*) ,715(**) ,827(**) ,869(**) Sig. (1-tailed) ,002 ,247 . ,030 ,000 ,000 ,000 N 25 25 25 25 25 25 25 P4 Pearson Correlation ,544(**) ,120 ,380(*) 1 ,232 ,359(*) ,604(**) Sig. (1-tailed) ,002 ,283 ,030 . ,132 ,039 ,001 N 25 25 25 25 25 25 25 P5 Pearson Correlation ,708(**) -,218 ,715(**) ,232 1 ,498(**) ,709(**) Sig. (1-tailed) ,000 ,148 ,000 ,132 . ,006 ,000 N 25 25 25 25 25 25 25 P6 Pearson Correlation ,535(**) -,068 ,827(**) ,359(*) ,498(**) 1 ,838(**) Sig. (1-tailed) ,003 ,374 ,000 ,039 ,006 . ,000 N 25 25 25 25 25 25 25 TOTAL Pearson Correlation ,787(**) ,178 ,869(**) ,604(**) ,709(**) ,838(**) 1 Sig. (1-tailed) ,000 ,197 ,000 ,001 ,000 ,000 . N 25 25 25 25 25 25 25

** Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).

114

e. Konsekuensi Jangka Panjang

Correlations

P1 P2 P3 P4 P5 P6 TOTAL P1 Pearson Correlation 1 ,607(**) ,362(*) ,489(**) ,539(**) ,594(**) ,801(**) Sig. (1-tailed) . ,001 ,038 ,007 ,003 ,001 ,000 N 25 25 25 25 25 25 25 P2 Pearson Correlation ,607(**) 1 ,384(*) ,196 ,398(*) ,549(**) ,720(**) Sig. (1-tailed) ,001 . ,029 ,174 ,024 ,002 ,000 N 25 25 25 25 25 25 25 P3 Pearson Correlation ,362(*) ,384(*) 1 ,536(**) ,319 ,365(*) ,657(**) Sig. (1-tailed) ,038 ,029 . ,003 ,060 ,037 ,000 N 25 25 25 25 25 25 25 P4 Pearson Correlation ,489(**) ,196 ,536(**) 1 ,208 ,470(**) ,605(**) Sig. (1-tailed) ,007 ,174 ,003 . ,159 ,009 ,001 N 25 25 25 25 25 25 25 P5 Pearson Correlation ,539(**) ,398(*) ,319 ,208 1 ,630(**) ,749(**) Sig. (1-tailed) ,003 ,024 ,060 ,159 . ,000 ,000 N 25 25 25 25 25 25 25 P6 Pearson Correlation ,594(**) ,549(**) ,365(*) ,470(**) ,630(**) 1 ,842(**) Sig. (1-tailed) ,001 ,002 ,037 ,009 ,000 . ,000 N 25 25 25 25 25 25 25 TOTAL Pearson Correlation ,801(**) ,720(**) ,657(**) ,605(**) ,749(**) ,842(**) 1 Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 . N 25 25 25 25 25 25 25

** Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).

115

f. Kondisi yang Memfasilitasi

Correlations P1 P2 P3 P4 TOTAL P1 Pearson Correlation 1 ,570(**) ,607(**) ,303 ,779(**) Sig. (1-tailed) . ,001 ,001 ,070 ,000 N 25 25 25 25 25 P2 Pearson Correlation ,570(**) 1 ,522(**) ,716(**) ,866(**) Sig. (1-tailed) ,001 . ,004 ,000 ,000 N 25 25 25 25 25 P3 Pearson Correlation ,607(**) ,522(**) 1 ,585(**) ,830(**) Sig. (1-tailed) ,001 ,004 . ,001 ,000 N 25 25 25 25 25 P4 Pearson Correlation ,303 ,716(**) ,585(**) 1 ,780(**) Sig. (1-tailed) ,070 ,000 ,001 . ,000 N 25 25 25 25 25 TOTAL Pearson Correlation ,779(**) ,866(**) ,830(**) ,780(**) 1 Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 . N 25 25 25 25 25

** Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

116

g. Kinerja Individual

Correlations P1 P2 P3 P4 P5 TOTAL P1 Pearson Correlation 1 -,104 ,096 ,023 -,189 ,323 Sig. (1-tailed) . ,310 ,324 ,456 ,183 ,057 N 25 25 25 25 25 25 P2 Pearson Correlation -,104 1 ,347(*) ,282 ,962(**) ,712(**) Sig. (1-tailed) ,310 . ,045 ,086 ,000 ,000 N 25 25 25 25 25 25 P3 Pearson Correlation ,096 ,347(*) 1 ,967(**) ,303 ,819(**) Sig. (1-tailed) ,324 ,045 . ,000 ,071 ,000 N 25 25 25 25 25 25 P4 Pearson Correlation ,023 ,282 ,967(**) 1 ,309 ,775(**) Sig. (1-tailed) ,456 ,086 ,000 . ,067 ,000 N 25 25 25 25 25 25 P5 Pearson Correlation -,189 ,962(**) ,303 ,309 1 ,675(**) Sig. (1-tailed) ,183 ,000 ,071 ,067 . ,000 N 25 25 25 25 25 25 TOTAL Pearson Correlation ,323 ,712(**) ,819(**) ,775(**) ,675(**) 1 Sig. (1-tailed) ,057 ,000 ,000 ,000 ,000 . N 25 25 25 25 25 25

* Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed). ** Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

117

Lampiran 3 ANALISIS RELIABILITAS

a. Faktor Sosial

Case Processing Summary N %

Cases Valid 25 100,0

Excluded(a) 0 ,0

Total 25 100,0

a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

,834 6

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item

Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if

Item

Deleted

P1 20,9200 5,910 ,446 ,835

P2 20,7600 5,107 ,731 ,784

P3 21,0400 4,790 ,607 ,811

P4 20,5200 4,927 ,774 ,774

P5 20,7200 5,460 ,537 ,820

P6 20,6400 4,990 ,592 ,812

118

a. Affect

Case Processing Summary N %

Cases Valid 25 100,0

Excluded(a) 0 ,0

Total 25 100,0

a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

,733 5

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item

Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if

Item

Deleted

P1 14,1600 6,140 ,396 ,723

P2 14,8000 5,333 ,673 ,641

P3 15,4800 4,593 ,532 ,675

P4 15,4400 5,173 ,440 ,710

P5 15,1600 4,723 ,517 ,681

119

b. Komplektisitas

Case Processing Summary N %

Cases Valid 25 100,0

Excluded(a) 0 ,0

Total 25 100,0

a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

,809 4

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item

Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if

Item

Deleted

P1 7,7200 3,293 ,789 ,674

P2 7,6800 4,977 ,455 ,833

P3 7,0800 3,410 ,595 ,790

P4 7,5200 3,677 ,727 ,713

120

c. Kesesuaian Tugas

Case Processing Summary N %

Cases Valid 25 100,0

Excluded(a) 0 ,0

Total 25 100,0

a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

,844 5

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item

Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if

Item

Deleted

P1 14,4000 5,000 ,708 ,808

P2 14,6800 3,560 ,837 ,755

P3 14,5600 5,590 ,433 ,861

P4 14,4800 4,927 ,671 ,812

P5 14,6800 3,643 ,730 ,799

121

d. Konsekuensi Jangka Panjang

Case Processing Summary N %

Cases Valid 25 100,0

Excluded(a) 0 ,0

Total 25 100,0

a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

,821 6

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item

Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if

Item

Deleted

P1 19,2000 6,417 ,712 ,771

P2 19,5200 6,427 ,582 ,793

P3 19,6800 6,643 ,495 ,811

P4 19,2400 7,357 ,489 ,813

P5 19,6400 5,823 ,579 ,799

P6 19,7200 5,460 ,728 ,758

122

e. Kondisi yang Memfasilitasi

Case Processing Summary N %

Cases Valid 25 100,0

Excluded(a) 0 ,0

Total 25 100,0

a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

,829 4

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item

Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if

Item

Deleted

P1 11,2000 3,250 ,586 ,817

P2 11,0000 2,917 ,731 ,747

P3 10,7600 3,190 ,686 ,770

P4 10,7200 3,543 ,634 ,796

123

f. Kinerja Individual

Case Processing Summary N %

Cases Valid 25 100,0

Excluded(a) 0 ,0

Total 25 100,0

a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

,817 4

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item

Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if

Item

Deleted

P1 11,5600 3,507 ,623 ,777

P2 11,7600 3,273 ,667 ,756

P3 11,7200 3,377 ,641 ,769

P4 11,5200 3,593 ,622 ,778

124

PROFIL RESPONDEN

NO JENIS

KELAMIN UMUR JABATAN

PENDIDIKAN

TERAKHIR

LAMA

BEKERJA

1 Pria 33 Account

Representative S1 11

2 Pria 36 Fungsional S1 13

3 Pria 31 Fungsional S1 9

4 Pria 41 Fungsional S2 20

5 Pria 52 Kasubbag S1 20

6 Pria 35

Account

Representative S1 12

7 Pria 40

Account

Representative S1 12

8 Pria 25 Pelaksana D3 2

9 Wanita 34

Account

Representative S2 4

10 Wanita 32

Account

Representative S2 12

11 Pria 35

Account

Representative S1 15

12 Pria 37

Account

Representative S1 15

13 Pria 33

Account

Representative S2 11

14 Pria 25 Pelaksana D3 2

15 Pria 27 Pelaksana D3 3

16 Wanita 35

Account

Representative D3 14

17 Pria 38

Account

Representative S1 16

125

NO JENIS

KELAMIN UMUR JABATAN

PENDIDIKAN

TERAKHIR

LAMA

BEKERJA

18 Pria 26 Pelaksana S1 2

19 Wanita 41 Fungsional S1 19

20 Pria 33 Fungsional S1 13

21 Pria 30

Account

Representative S1 10

22 Pria 45 Fungsional S2 23

23 Pria 31

Account

Representative D3 8

24 Pria 48 Kasubbag S1 25

25 Wanita 43

Account

Representative S2 19

26 Pria 33 Fungsional S1 7

27 Wanita 42

Account

Representative S1 17

28 Pria 32 Fungsional S1 11

29 Pria 29 Fungsional D3 6

30 Wanita 39

Account

Representative S2 15

31 Wanita 32 Fungsional S1 7

32 Pria 42

Account

Representative S1 16

33 Pria 25 Pelaksana D3 2

34 Pria 49 Kasubbag S1 24

35 Pria 36

Account

Representative S1 13

36 Wanita 35

Account

Representative S1 9

126

NO JENIS

KELAMIN UMUR JABATAN

PENDIDIKAN

TERAKHIR

LAMA

BEKERJA

37 Wanita 34 Fungsional S1 6

38 Wanita 29 Pelaksana D3 5

39 Pria 25 Pelaksana D3 2

40 Pria 37

Account

Representative S1 15

41 Pria 31 Fungsional D3 8

42 Wanita 34 Fungsional S1 12

43 Pria 28 Pelaksana D3 5

44 Wanita 41

Account

Representative S2 19

45 Pria 36

Account

Representative S1 14

46 Pria 38

Account

Representative S1 15

47 Pria 32 Fungsional D3 8

128

1. Faktor Sosial

P1 P2 P3 P4 P5 P6 X1

4 5 4 5 5 4 27

4 4 3 4 4 4 23

4 4 4 4 4 4 24

4 4 3 4 5 4 24

3 4 4 4 3 4 22

4 4 4 4 4 4 24

4 5 5 5 4 5 28

4 4 3 4 4 4 23

3 4 3 3 4 5 22

4 4 4 4 4 4 24

4 3 4 5 3 4 23

4 4 4 4 4 4 24

4 4 4 4 5 4 25

4 4 3 3 3 4 21

4 5 5 5 5 5 29

3 4 4 5 4 5 25

4 4 4 4 4 4 24

4 4 4 5 4 5 26

4 4 4 5 4 5 26

4 5 5 5 5 5 29

4 3 4 3 4 4 22

5 4 4 5 4 5 27

4 3 3 3 3 4 20

4 4 4 4 4 4 24

4 4 4 5 4 4 25

5 5 5 5 4 5 29

5 4 4 5 5 5 28

4 4 4 4 4 4 24

129

P1 P2 P3 P4 P5 P6 X1

5 4 4 4 4 4 25

4 4 4 4 5 5 26

5 4 4 4 5 5 27

5 4 4 5 5 4 27

4 4 4 4 5 5 26

4 4 3 4 5 4 24

5 4 4 5 5 5 28

5 5 5 5 5 5 30

4 5 3 4 4 5 25

4 4 4 4 4 5 25

5 3 4 5 5 5 27

5 5 4 5 4 5 28

5 5 5 4 5 5 29

4 4 4 4 4 4 24

5 4 5 4 4 4 26

5 5 5 5 5 5 30

5 4 4 4 4 5 26

4 4 3 3 4 5 23

4 3 4 4 5 5 25

130

2. Affect

P1 P2 P3 P4 P5 X2

5 4 4 2 2 17

4 4 3 4 4 19

5 4 3 4 4 20

4 4 3 3 4 18

5 4 3 3 5 20

5 4 4 3 3 19

5 4 3 3 5 20

5 5 4 3 4 21

5 4 4 3 3 19

5 4 4 3 3 19

5 4 4 2 4 19

5 4 3 3 2 17

5 4 4 4 4 21

5 5 5 5 5 25

4 4 4 4 4 20

5 4 2 4 4 19

4 3 3 4 4 18

3 3 2 2 2 12

5 3 2 2 3 15

4 3 2 4 4 17

4 4 2 4 3 17

5 5 3 3 3 19

5 5 5 5 5 25

4 4 4 3 3 18

4 3 2 3 3 15

5 5 4 4 4 22

4 4 3 4 5 20

5 4 4 4 4 21

131

P1 P2 P3 P4 P5 X2

5 5 5 4 5 24

5 5 2 4 4 20

4 4 4 4 4 20

5 4 4 4 4 21

5 4 3 5 5 22

5 4 3 4 5 21

4 4 2 2 2 14

4 3 3 4 4 18

5 5 4 5 5 24

5 4 2 4 4 19

4 4 3 3 3 17

4 4 3 3 3 17

5 4 4 4 5 22

5 4 4 4 4 21

4 3 3 3 3 16

5 5 4 5 5 24

4 3 4 2 2 15

5 5 4 4 4 22

5 5 3 5 5 23

132

3. Komplektisitas

P1 P2 P3 P4 X3

2 2 3 4 11

2 3 3 3 11

2 2 4 2 10

2 2 3 2 9

2 2 1 2 7

2 2 3 3 10

2 2 1 2 7

2 2 3 2 9

3 3 3 3 12

2 3 2 3 10

3 3 3 2 11

2 2 3 2 9

2 2 2 2 8

1 1 2 1 5

1 1 1 1 4

2 2 2 3 9

2 3 3 3 11

4 3 5 4 16

3 3 3 3 12

2 2 2 1 7

3 2 3 2 10

2 2 2 3 9

2 3 4 2 11

2 4 4 4 14

5 2 5 4 16

2 2 2 2 8

2 2 2 1 7

2 2 2 2 8

133

P1 P2 P3 P4 X3

1 2 2 1 6

2 2 2 3 9

2 2 3 2 9

2 3 2 2 9

2 2 3 2 9

1 2 3 2 8

3 2 4 4 13

2 2 2 1 7

2 1 1 1 5

2 2 2 2 8

3 3 3 3 12

2 2 4 3 11

1 2 1 1 5

2 2 3 2 9

2 2 4 2 10

1 2 2 2 7

1 2 3 4 10

4 2 3 2 11

2 2 3 1 8

134

4. Kesesuaian Tugas

P1 P2 P3 P4 P5 X4

4 5 4 5 4 22

3 4 3 4 3 17

4 3 4 3 4 18

4 4 4 4 4 20

4 4 4 4 3 19

4 4 4 4 4 20

4 4 4 4 3 19

4 4 4 4 4 20

3 3 3 3 4 16

4 3 4 3 3 17

4 4 4 4 4 20

4 5 4 5 4 22

4 4 4 4 5 21

5 5 4 5 5 24

4 4 5 5 4 22

4 4 3 4 4 19

4 4 4 4 4 20

3 2 4 3 4 16

4 2 3 4 2 15

4 4 5 4 4 21

4 5 4 4 5 22

4 4 4 4 5 21

4 4 3 4 4 19

4 3 4 4 3 18

3 2 4 4 3 16

4 3 2 2 4 15

3 4 4 4 4 19

3 4 5 5 4 21

135

P1 P2 P3 P4 P5 X4

5 4 5 5 4 23

5 5 5 4 4 23

4 4 4 4 4 20

4 4 4 4 2 18

4 4 4 5 3 20

5 5 4 4 3 21

4 2 2 4 2 14

3 4 4 4 2 17

5 4 4 4 4 21

4 4 4 4 3 19

4 3 3 3 4 17

3 4 4 4 2 17

4 4 4 4 3 19

4 4 4 4 3 19

3 4 4 4 3 18

5 4 4 4 2 19

4 3 3 4 4 18

4 4 4 4 4 20

5 4 4 5 3 21

136

5. Konsekuensi Jangka Panjang

P1 P2 P3 P4 P5 P6 X5

4 3 4 4 3 3 21

5 4 4 5 5 5 28

4 4 4 4 4 4 24

5 4 5 5 3 3 25

5 5 4 4 4 4 26

4 4 4 4 4 4 24

4 4 4 4 4 5 25

4 4 4 4 4 4 24

5 5 4 4 4 4 26

5 5 5 5 5 5 30

4 4 4 4 4 3 23

4 4 4 4 4 4 24

4 4 4 3 4 4 23

4 4 3 3 4 3 21

5 4 4 5 5 5 28

4 2 3 4 3 3 19

4 4 4 4 3 4 23

4 4 4 4 4 3 23

4 3 3 4 5 3 22

4 5 4 4 4 4 25

4 4 4 5 3 4 24

4 4 3 4 4 4 23

3 3 3 4 2 3 18

4 4 2 4 2 3 19

4 4 3 4 3 3 21

5 5 5 5 5 4 29

4 5 5 5 4 4 27

4 4 4 5 4 4 25

137

P1 P2 P3 P4 P5 P6 X5

5 5 4 4 3 3 24

4 4 4 4 3 3 22

4 4 4 4 4 4 24

5 1 4 4 3 3 20

4 4 4 4 4 3 23

4 3 3 4 4 3 21

4 4 5 3 2 2 20

5 5 5 5 4 4 28

4 4 4 4 4 3 23

5 3 4 4 3 3 22

5 4 4 4 5 4 26

4 2 2 4 4 4 20

5 5 5 5 5 5 30

4 4 4 4 4 4 24

5 5 5 5 5 4 29

5 5 5 5 5 2 27

5 5 4 4 4 5 27

4 3 4 4 4 3 22

4 4 4 4 4 2 22

138

6. Kondisi yang Memfasilitasi

P1 P2 P3 P4 X6

3 2 4 4 13

4 4 4 4 16

3 4 4 4 15

4 4 4 4 16

4 4 5 4 17

4 4 4 4 16

4 5 4 5 18

3 4 4 4 15

3 3 4 4 14

3 3 3 3 12

3 3 4 4 14

3 3 4 4 14

4 4 4 4 16

5 5 5 5 20

4 4 5 4 17

5 5 5 4 19

4 2 4 2 12

2 3 3 3 11

3 4 3 4 14

3 4 4 4 15

4 5 5 5 19

3 3 3 4 13

3 3 3 4 13

4 3 3 3 13

4 4 4 4 16

2 3 3 4 12

2 5 4 5 16

2 4 4 4 14

139

P1 P2 P3 P4 X6

2 5 2 5 14

4 4 4 4 16

3 4 4 4 15

4 5 4 5 18

3 4 3 3 13

3 4 4 4 15

3 5 4 5 17

4 3 3 4 14

3 5 4 5 17

3 4 3 5 15

2 4 2 3 11

5 5 3 4 17

3 4 4 4 15

4 4 4 3 15

3 3 3 3 12

4 4 4 4 16

4 4 4 4 16

3 4 4 4 15

4 5 4 5 18

140

7. Kinerja Individual

P1 P2 P3 P4 Y

4 3 3 4 14

3 4 4 4 15

4 3 4 4 15

4 4 4 5 17

5 4 5 5 19

4 4 4 4 16

5 4 5 5 19

4 4 4 4 16

5 3 2 3 13

4 4 4 4 16

3 4 5 3 15

4 4 4 4 16

5 4 4 5 18

5 5 5 5 20

5 5 5 5 20

4 4 4 4 16

3 4 4 3 14

4 2 2 4 12

3 3 3 4 13

5 4 4 5 18

4 3 4 4 15

5 3 3 5 16

4 3 3 4 14

3 3 3 3 12

3 3 3 3 12

4 4 5 4 17

5 4 4 5 18

4 4 5 5 18

141

P1 P2 P3 P4 Y

5 5 4 5 19

4 4 4 5 17

4 4 4 4 16

4 5 4 4 17

4 4 4 4 16

5 4 4 4 17

3 2 3 5 13

4 4 5 5 18

5 5 5 5 20

5 4 4 4 17

4 3 3 3 13

4 3 3 4 14

5 5 5 5 20

4 4 4 4 16

3 4 4 4 15

4 5 5 5 19

4 3 4 4 15

3 4 4 3 14

5 4 4 4 17

142

Lampiran 6 Analisis Deskriptif Tabel Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Faktor Sosial 47 20,00 30,00 25,3830 2,39159

Affect 47 12,00 25,00 19,4043 2,87916

Kompleksitas 47 4,00 16,00 9,3191 2,56317

Kesesuaian Tugas 47 14,00 24,00 19,2128 2,26443

Konsekuensi

Jangka Panjang 47 18,00 30,00 23,9149 2,98423

Kondisi yang

Memfasilitasi 47 11,00 20,00 15,0851 2,12470

Kinerja Individual 47 12,00 20,00 16,1064 2,26729

Valid N (listwise) 47

Descriptive Statistics

Faktor

Sosial Affect Kompleksitas

Kesesuaian

Tugas

Konsekuensi

Jangka

Panjang

Kondisi yang

Memfasilitasi

Kinerja

Individual

N Statistic 47 47 47 47 47 47 47

Range Statistic 10,00 13,00 12,00 10,00 12,00 9,00 8,00

Sum Statistic 1193,0

0 912,00 438,00 903,00 1124,00 709,00 757,00

Mean Std. Error ,34885 ,41997 ,37388 ,33030 ,43530 ,30992 ,33072

Variance Statistic 5,720 8,290 6,570 5,128 8,906 4,514 5,141

Skewness Statistic ,071 -,162 ,469 -,205 ,235 ,111 -,021

Std. Error ,347 ,347 ,347 ,347 ,347 ,347 ,347

Kurtosis Statistic -,493 ,047 ,768 -,313 -,487 -,329 -,768

Std. Error ,681 ,681 ,681 ,681 ,681 ,681 ,681

Sumber: data diolah, 2011

143

Tabel Analisis Deskriptif Frekuensi

Kinerja Individual

No Interval

Kelas

Interval Nilai

Kinerja

Individual

Frekuensi

Distribusi

Persentase

Frekuensi

Distribusi

Kategori

1 19 - 22 19 - 22 8 17,02 Sangat Tinggi

2 15 -18 15 -18 25 53,19 Tinggi

3 11 - 14 11 - 14 14 29,79 Cukup

4 7 - 10 7 - 10 0 0 Rendah

5 3 - 6 3 - 6 0 0 Sangat Rendah

Faktor Sosial

No Interval

Kelas

Interval Nilai

Faktor Sosial

Frekuensi

Distribusi

Persentase

Frekuensi

Distribusi

Kategori

1 26 - 30 26 - 30 21 44,68 Sangat Tinggi

2 21 - 25 21 - 25 26 55,32 Tinggi

3 16 - 20 16 - 20 0 0 Cukup

4 11 -15 11 -15 0 0 Rendah

5 6 -10 6 -10 0 0 Sangat Rendah

144

Affect

No Interval

Kelas

Interval

Nilai

Affect

Frekuensi

Distribusi

Persentase

Frekuensi

Distribusi

Kategori

1 23 - 27 23 - 27 6 12,77 Sangat Tinggi

2 18 - 22 18 - 22 29 61,70 Tinggi

3 13 - 17 13 - 17 11 23,40 Cukup

4 8 - 12 8 - 12 1 2,13 Rendah

5 3 - 7 3 - 7 0 0 Sangat Rendah

Kompleksitas

No Interval

Kelas

Interval Nilai

Kompleksitas

Frekuensi

Distribusi

Persentase

Frekuensi

Distribusi

Kategori

1 19 - 22 19 - 22 0 0 Sangat Tinggi

2 15 -18 15 -18 2 4,26 Tinggi

3 11 - 14 11 - 14 12 25,53 Cukup

4 7 - 10 7 - 10 29 61,70 Rendah

5 3 - 6 3 - 6 4 8,51 Sangat Rendah

Kesesuaian Tugas

No Interval

Kelas

Interval Nilai

Kesesuaian Tugas

Frekuensi

Distribusi

Persentase

Frekuensi

Distribusi

Kategori

1 23 - 27 23 - 27 3 6,38 Sangat Tinggi

2 18 - 22 18 - 22 33 70,21 Tinggi

3 13 - 17 13 - 17 11 23,41 Cukup

4 8 - 12 8 - 12 0 0 Rendah

5 3 - 7 3 - 7 0 0 Sangat Rendah

145

Konsekuensi Jangka Panjang

No Interval

Kelas

Interval Nilai

Konsekuensi

Jangka Panjang

Frekuensi

Distribusi

Persentase

Frekuensi

Distribusi

Kategori

1 26 - 30 26 - 30 13 27,66 Sangat Tinggi

2 21 - 25 21 - 25 30 63,83 Tinggi

3 16 - 20 16 - 20 4 8,51 Cukup

4 11 -15 11 -15 0 0 Rendah

5 6 -10 6 -10 0 0 Sangat Rendah

Kondisi yang Memfasilitasi

No Interval

Kelas

Interval Nilai Kondisi

yang Memfasilitasi

Frekuensi

Distribusi

Persentase

Frekuensi

Distribusi

Kategori

1 19 - 22 19 - 22 3 6,38 Sangat Tinggi

2 15 -18 15 -18 26 55,32 Tinggi

3 11 - 14 11 - 14 18 38,30 Cukup

4 7 - 10 7 - 10 0 0 Rendah

5 3 - 6 3 - 6 0 0 Sangat Rendah

146

Lampiran 7 UJI NORMALITAS

-2 -1 0 1 2 3

Regression Standardized Residual

0

2

4

6

8

Freq

uenc

y

Mean = 1.84E-15Std. Dev. = 0.933N = 47

Dependent Variable: VAR00007

Histogram

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob

0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

Expe

cted

Cum

Pro

b

Dependent Variable: VAR00007

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

147

Tabel Uji Kolmogorov-Smirnov Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Faktor_Sosial ,123 47 ,074 ,972 47 ,316 Affect ,104 47 ,200(*) ,979 47 ,564 Kompleksitas ,124 47 ,068 ,959 47 ,098 Kesesuaian_Tugas ,122 47 ,076 ,978 47 ,517 Konsekuensi_Jk_Panjang ,127 47 ,056 ,974 47 ,369

Kondisi_yg_Memfasilitasi ,101 47 ,200(*) ,975 47 ,406

Kinerja_individual ,098 47 ,200(*) ,960 47 ,110 * This is a lower bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction Sumber: Data diolah, 2011

148

Lampiran 8 Uji Linieritas Kinerja_individual * Faktor_Sosial Report Kinerja_individual

Faktor_Sosial Mean N Std.

Deviation 20 14,00 1 . 21 13,00 1 . 22 14,33 3 1,155 23 15,50 4 1,000 24 16,40 10 1,838 25 15,29 7 2,628 26 16,50 6 1,378 27 16,80 5 2,387 28 17,00 4 2,160 29 16,25 4 4,349 30 19,00 2 1,414 Total 16,11 47 2,267

ANOVA Table Kinerja_individual * Faktor_Sosial

Between Groups Within Groups Total

(Combined) Linearity Deviation from Linearity

Sum of Squares 53,923 32,229 21,694 182,545 236,468

df 10 1 9 36 46 Mean Square 5,392 32,229 2,410 5,071

F 1,063 6,356 ,475 Sig. ,414 ,016 ,881

Measures of Association

R R Squared Eta

Eta Squared

Kinerja_individual * Faktor_Sosial

,369 ,136 ,478 ,228

149

Kinerja_individual * Affect Report Kinerja_individual

Affect Mean N Std.

Deviation 12 12,00 1 . 14 13,00 1 . 15 13,33 3 1,528 16 15,00 1 . 17 15,00 6 1,789 18 15,25 4 2,754 19 15,50 8 1,195 20 17,71 7 1,799 21 17,00 6 ,894 22 16,75 4 2,500 23 17,00 1 . 24 19,33 3 ,577 25 17,00 2 4,243 Total 16,11 47 2,267

ANOVA Table Kinerja_individual * Affect

Between Groups Within Groups Total

(Combined) Linearity Deviation from Linearity

Sum of Squares 122,206 94,650 27,556 114,26

2 236,468

df 12 1 11 34 46 Mean Square 10,184 94,650 2,505 3,361

F 3,030 28,164 ,745 Sig. ,005 ,000 ,689

Measures of Association

R R Squared Eta

Eta Squared

Kinerja_individual * Affect ,633 ,400 ,719 ,517

150

Kinerja_individual * Kompleksitas Report Kinerja_individual

Kompleksitas Mean N Std.

Deviation 4 20,00 1 . 5 20,00 3 ,000 7 16,43 7 2,149 8 15,83 6 2,483 9 15,30 10 2,058 10 16,50 6 2,074 11 15,43 7 1,718 12 15,67 3 1,528 13 17,00 1 . 14 14,00 1 . 16 14,50 2 3,536 Total 16,11 47 2,267

ANOVA Table Kinerja_individual * Kompleksitas

Between Groups Within Groups Total

(Combined) Linearity

Deviation from Linearity

Sum of Squares 83,440 39,744 43,695 153,029 236,468

df 10 1 9 36 46 Mean Square 8,344 39,744 4,855 4,251

F 1,963 9,350 1,142 Sig. ,068 ,004 ,360

Measures of Association

R R Squared Eta

Eta Squared

Kinerja_individual * Kompleksitas -,410 ,168 ,594 ,353

151

Kinerja_individual * Kesesuaian_Tugas Report Kinerja_individual

Kesesuaian_Tugas Mean N Std.

Deviation 14 13,00 1 . 15 15,00 2 2,828 16 12,33 3 ,577 17 15,20 5 1,924 18 14,80 5 1,789 19 17,56 9 1,944 20 15,50 8 1,069 21 17,71 7 1,254 22 16,25 4 2,630 23 18,00 2 1,414 24 20,00 1 . Total 16,11 47 2,267

ANOVA Table Kinerja_individual * Kesesuaian_Tugas

Between Groups Within Groups Total

(Combined) Linearity Deviation from Linearity

Sum of Squares 129,801 69,392 60,409 106,667 236,46

8 df 10 1 9 36 46 Mean Square 12,980 69,392 6,712 2,963

F 4,381 23,420 2,265 Sig. ,000 ,000 ,040

Measures of Association

R R Squared Eta

Eta Squared

Kinerja_individual * Kesesuaian_Tugas ,542 ,293 ,741 ,549

152

Kinerja_individual * Konsekuensi_Jk_Panjang Report Kinerja_individual

Konsekuensi_Jk_Panjang Mean N Std.

Deviation 18 14,00 1 . 19 14,00 2 2,828 20 14,67 3 2,082 21 15,75 4 3,500 22 15,60 5 1,949 23 15,86 7 2,610 24 16,13 8 1,246 25 18,00 4 ,816 26 15,00 3 3,464 27 17,33 3 2,082 28 17,67 3 2,517 29 16,00 2 1,414 30 18,00 2 2,828 Total 16,11 47 2,267

ANOVA Table

Kinerja_individual * Konsekuensi_Jk_Panjang

Between Groups Within Groups Total

(Combined) Linearity Deviation from Linearity

Sum of Squares 58,786 31,961 26,825 177,682 236,468

df 12 1 11 34 46 Mean Square 4,899 31,961 2,439 5,226

F ,937 6,116 ,467 Sig. ,523 ,019 ,911

Measures of Association

R R Squared Eta

Eta Squared

Kinerja_individual * Konsekuensi_Jk_Panjang ,368 ,135 ,499 ,249

153

Kinerja_individual * Kondisi_yg_Memfasilitasi Report Kinerja_individual Kondisi_yg_Memfasilitasi Mean N

Std. Deviation

11 12,50 2 ,707 12 15,50 4 1,291 13 14,40 5 1,673 14 16,29 7 2,563 15 16,56 9 1,740 16 16,89 9 2,522 17 17,20 5 3,421 18 16,67 3 ,577 19 15,50 2 ,707 20 16,00 1 . Total 16,11 47 2,267

ANOVA Table Kinerja_individual * Kondisi_yg_Memfasilitasi

Between Groups Within Groups Total

(Combined) Linearity Deviation from Linearity

Sum of Squares 57,262 23,310 33,951 179,206 236,468

df 9 1 8 37 46 Mean Square 6,362 23,310 4,244 4,843

F 1,314 4,813 ,876 Sig. ,263 ,035 ,545

Measures of Association

R R Squared Eta

Eta Squared

Kinerja_individual * Kondisi_yg_Memfasilitasi ,314 ,099 ,492 ,242

154

Lampiran 9 Uji Multikolinieritas

Coefficients(a)

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) -12,502 3,231 -3,870 ,000 Faktor_Sosial ,247 ,069 ,260 3,596 ,001 ,958 1,043 Affect ,372 ,064 ,472 5,813 ,000 ,761 1,314 Kompleksitas -,101 ,070 -,114 -1,447 ,156 ,807 1,239 Kesesuaian_Tugas ,237 ,088 ,236 2,681 ,011 ,645 1,552 Konsekuensi_Jk

Panjang ,296 ,059 ,389 4,978 ,000 ,819 1,221

Kondisi_yg_ Memfasilitasi ,295 ,080 ,277 3,706 ,001 ,899 1,113

a Dependent Variable: Kinerja_individual

155

Lampiran 10 Uji Heteroskedastisitas Tabel Hasil Uji Glejser

Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered Variables Removed Method

1

Kondisi_yg_Memfasilitasi, Faktor_Sosial, Affect,

Kompleksitas, Konsekuensi_Jk_Panjang,

Kesesuaian_Tugas(a)

. Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: abresid

Model Summary(b)

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,362(a) ,131 ,001 ,61439 a Predictors: (Constant), Kondisi_yg_Memfasilitasi, Faktor_Sosial, Affect, Kompleksitas, Konsekuensi_Jk_Panjang, Kesesuaian_Tugas b Dependent Variable: abresid

ANOVA(b)

Model Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

1 Regression 2,283 6 ,381 1,008 ,434(a) Residual 15,099 40 ,377 Total 17,382 46

a Predictors: (Constant), Kondisi_yg_Memfasilitasi, Faktor_Sosial, Affect, Kompleksitas, Konsekuensi_Jk_Panjang, Kesesuaian_Tugas b Dependent Variable: abresid

156

Coefficients(a)

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta 1 (Constant) 3,987 1,823 2,187 ,035 Faktor_Sosial -,051 ,039 -,198 -1,316 ,196 Affect -,010 ,036 -,045 -,264 ,793 Kompleksitas -,017 ,039 -,070 -,427 ,672 Kesesuaian_Tugas -,077 ,050 -,284 -1,549 ,129 Konsekuensi_Jk_

Panjang -,011 ,034 -,054 -,333 ,741

Kondisi_yg_ Memfasilitasi ,013 ,045 ,045 ,288 ,775

a Dependent Variable: abresid Residuals Statistics(a)

Minimum Maximum Mean Std.

Deviation N Predicted Value ,2755 1,5334 ,7995 ,22280 47 Residual -,85930 1,08099 ,00000 ,57292 47 Std. Predicted Value -2,352 3,294 ,000 1,000 47 Std. Residual -1,399 1,759 ,000 ,933 47

a Dependent Variable: abresid

-2 -1 0 1 2

Regression Studentized Residual

-4

-2

0

2

4

Regr

essi

on S

tand

ardi

zed

Pred

icte

d Va

lue

Dependent Variable: Kinerja_individual

Scatterplot

157

Lampiran 11 Analisis Regresi Berganda Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Kinerja Individual 16,1064 2,26729 47 Faktor Sosial 25,3830 2,39159 47 Affect 19,4043 2,87916 47 Kompleksitas 9,3191 2,56317 47 Kesesuaian Tugas 19,2128 2,26443 47 Konsekuensi Jangka Panjang 23,9149 2,98423 47

Kondisi yang Memfasilitai 15,0851 2,12470 47

158

Correlations

Kinerja Individual

Faktor Sosial Affect Kompleksitas

Kesesuaian Tugas

Konsekuensi Jangka Panjang

Kondisi yang Memfasilitasi

Pearson Correlation

Kinerja Individual 1,000 ,369 ,633 -,410 ,542 ,368 ,314

Faktor Sosial ,369 1,000 ,034 -,152 ,105 ,136 -,007 Affect ,633 ,034 1,000 -,133 ,483 -,009 ,094 Kompleksitas -,410 -,152 -,133 1,000 -,263 -,300 -,053 Kesesuaian

Tugas ,542 ,105 ,483 -,263 1,000 -,142 ,272

Konsekuensi Jangka Panjang

,368 ,136 -,009 -,300 -,142 1,000 -,194

Kondisi yang Memfasilitasi ,314 -,007 ,094 -,053 ,272 -,194 1,000

159

Kinerja Individual

Faktor Sosial Affect Kompleksitas

Kesesuaian Tugas

Konsekuensi Jangka Panjang

Kondisi yang Memfasilitasi

Sig. (1-tailed)

Kinerja Individual . ,005 ,000 ,002 ,000 ,006 ,016

Faktor Sosial ,005 . ,411 ,155 ,241 ,182 ,483 Affect ,000 ,411 . ,187 ,000 ,477 ,265 Kompleksitas ,002 ,155 ,187 . ,037 ,020 ,362 Kesesuaian

Tugas ,000 ,241 ,000 ,037 . ,170 ,032

Konsekuensi Jangka Panjang

,006 ,182 ,477 ,020 ,170 . ,095

Kondisi yang Memfasilitasi ,016 ,483 ,265 ,362 ,032 ,095

160

Kinerja Individual

Faktor Sosial Affect Kompleksitas

Kesesuaian Tugas

Konsekuensi Jangka Panjang

Kondisi yang Memfasilitasi

N Kinerja Individual 47 47 47 47 47 47 47

Faktor Sosial 47 47 47 47 47 47 47 Affect 47 47 47 47 47 47 47 Kompleksitas 47 47 47 47 47 47 47 Kesesuaian

Tugas 47 47 47 47 47 47 47

Konsekuensi Jangka Panjang

47 47 47 47 47 47 47

Kondisi yang Memfasilitasi 47 47 47 47 47 47 47

161

Variables Entered/Removed(b) Model Variables Entered

Variables Removed Method

1 Kondisi yang Memfasilitasi, Faktor

Sosial, Affect, Kompleksitas,

Konsekuensi Jangka Panjang, Kesesuaian

Tugas(a)

. Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: Kinerja Individual

Model Summary(b)

Model R R

Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Change Statistics

R Square Change

F Change df1 df2

Sig. F Change

1 ,894(a) ,799 ,769 1,08884 ,799 26,576 6 40 ,000 a Predictors: (Constant), Kondisi yang Memfasilitasi, Faktor Sosial, Affect, Kompleksitas, Konsekuensi Jangka Panjang, Kesesuaian Tugas b Dependent Variable: Kinerja Individual

ANOVA(b)

Model Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

1 Regression 189,045 6 31,508 26,576 ,000(a) Residual 47,423 40 1,186 Total 236,468 46

a Predictors: (Constant), Kondisi yang Memfasilitai, Faktor Sosial, Affect, Kompleksitas, Konsekuensi Jangka Panjang, Kesesuaian Tugas b Dependent Variable: Kinerja Individual

162

Coefficients(a)

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig.

95% Confidence Interval for B Correlations

B Std. Error Beta Lower Bound

Upper Bound

Zero-order Partial Part

1 (Constant) -12,502 3,231 -3,870 ,000 -19,032 -5,972 Faktor Sosial ,247 ,069 ,260 3,596 ,001 ,108 ,385 ,369 ,494 ,255 Affect ,372 ,064 ,472 5,813 ,000 ,242 ,501 ,633 ,677 ,412 Kompleksitas -,101 ,070 -,114 -1,447 ,156 -,242 ,040 -,410 -,223 -,102 Kesesuaian

Tugas ,237 ,088 ,236 2,681 ,011 ,058 ,415 ,542 ,390 ,190

Konsekuensi Jangka Panjang ,296 ,059 ,389 4,978 ,000 ,176 ,416 ,368 ,619 ,353

Kondisi yang Memfasilitasi ,295 ,080 ,277 3,706 ,001 ,134 ,456 ,314 ,506 ,262

a Dependent Variable: Kinerja Individual