PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

130
PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK (Studi Kasus : di Wilayah RW 08 Kelurahan Harapan Jaya Kecamatan Bekasi Utara) Oleh Adhiettia Virgiawan 2011419006 SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana dalam Fakultas Ekonomi Konsentrasi Manajemen Pemasaran pada Universitas Darma Persada PROGRAM SARJANA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS DARMA PERSADA JAKARTA 2015

Transcript of PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

Page 1: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION)

SHAMPOO SUNSILK

(Studi Kasus : di Wilayah RW 08 Kelurahan Harapan Jaya Kecamatan Bekasi Utara)

Oleh

Adhiettia Virgiawan

2011419006

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana dalam Fakultas Ekonomi

Konsentrasi Manajemen Pemasaran pada Universitas Darma Persada

PROGRAM SARJANA

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS DARMA PERSADA

JAKARTA

2015

Page 2: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Adhiettia Virgiawan

Nim : 2011419006

Jurusan/Perminatan : Manajemen Pemasaran

Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis dengan judul PERSEPSI

MASYARAKAT BERDASARKAN EFETIVITAS KOMUNIKASI MEREK

(BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK yang di bimbing oleh

Bapak Dr. Firsan Nova,SE, MM dan Ibu Ellena Nurfazria H., SE, MM adalah

benar merupakan hasil karya sendiri dan bukan merupakan jiplakan maupun

menyalin dari hasil karya orang lain.

Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan ketidaksesuaiaan dengan pernyataan

ini, maka saya bersedia mempertanggungjawabkannya.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya di Bekasi pada tanggal 2

Juli 2015.

Yang Menyatakan

(Adhiettia Virgiawan)

Page 3: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS

KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION)

SHAMPOO SUNSLIK

(Studi Kasus : di Wilayah RW 08 Kelurahan Harapan Jaya

Kecamatan Bekasi Utara)

Oleh

Adhiettia Virgiawan

2011419006

SKRIPSI

Untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna memperoleh gelar Sarjana Ilmu

Ekonomi konsentrasi Manajemen Pemasaran pada Universitas Darma Persada

Telah diperiksa dan disetujui untuk diajukan dan diujikan dalam sidang uji skripsi

seperti tertera di bawah ini :

Jakarta, …………………………………………………………………..

(Dr. Firsan Nova, SE, MM) (Ellena Nurfazria H. SE, MM)

Pembimbing I Pembimbing II

(Ellena Nurfazria H. SE, MM)

Ka. Jurusan Management

Page 4: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS

KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION)

SHAMPOO SUNSILK

(Studi Kasus : di Wilayah RW 08 Kelurahan Harapan Jaya

Kecamatan Bekasi Utara)

Oleh

Adhiettia Virgiawan

2011419006

SKRIPSI

Untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

konsentrasi Manajemen Pemasaran pada Universitas Darma Persada

Telah disetujui oleh Tim Penguji pada tanggal

Seperti tertera di bawah ini :

Jakarta, …………………………………………………………………..

(Dr. Firsan Nova, SE, MM) (Ellena Nurfazria H. SE, MM)

Pembimbing I Pembimbing II

(Drs.Fauzi Baisyir,MM) Penguji I

(Dr. Firsan Nova,SE,MM) (Ellena Nurfazria H. SE,MM)

Penguji II Penguji III

(Sukardi, SE, MM) (Ellena Nurfazria H. SE, MM) Dekan Fakultas Ekonomi Ka. Jurusan Management

Page 5: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

ABSTRAK

Adhiettia Virgiawan, Nim 2011419006, Judul penelitian : Persepsi Masyarakat Berdasarkan Efektivitas Komunikasi Merek (Brand Communication) Shampoo Sunsilk. (Studi Kasus : di Wilayah RW 08 Kelurahan Harapan Jaya Kecamatan Bekasi Utara).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat berdasarkan efektivitas komunikasi merek (brand communication) Shampoo Sunsilk (studi kasus : di wilayah rw 08 kelurahan Harapan Jaya kecamatan Bekasi Utara).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk brand communication adalah dengan menggunakan meode CRI (Customer Respond Index), untuk mengukur persepsi konsumen akan komunikasi merek Shampoo Sunsilk berdasarkan hasil perkalian dari 5 tahapan variabel CRI (Customer Respond Index) yaitu awareness (kesadaran), comprehend (pemahaman), interest (keterterikan), intentions (niat untuk membeli) dan action (bertindak untuk membeli).

Hasil penelitian Shampoo Sunsilk dari 95 responden, konsumen yang melakukan tindakan pembelian (action) sebesar 98% dari 47 responden yang awareness, comprehend, interest, intentions dan sampai pada tindakan action. kondisi ini cukup baik, akan tetapi banyak kehilangan respon konsumen pada tahapan interested sebanyak 30% (38) responden, sehingga berpengaruh terhadap tindakan pembelian.

Kesimpulan dan saran berdasarkan hasil penelitian diatas, perusahaan perlu memperbaiki dan meningkatkan komunikasi mereknya terutama pada tahapan interest, karena banyak kehilangan respon konsumen pada tahapan interest. Hal ini perlu diperhatikan lagi secara keseluruhan agar konsumen semakin percaya, menyarankan serta mempromosikan kepada orang lain dan melakukan tindakan pembelian.

Page 6: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT atas segala rahmat dan

karunianya yang telah dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul : PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION)

SHAMPOO SUNSILK (Studi Kasus : di RW 08 Kelurahan Harapan Jaya

Kecamatan Bekasi Utara).

Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi persyaratan yang ditentukan

untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) jurusan Manajemen,

Fakultas Ekonomi Universitas Darma Persada. Dalam penyusunan tugas akhir ini,

penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam menyusun tugas akhir ini.

Oleh karna itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari

semua pihak.

Penulis berharap tugas akhir ini bermanfaat bagi semua pihak, terutama

yang berminat di bidang ekonomi. Pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Firsan Nova, SE, MM, selaku dosen pembimbing I dan Wakil

Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Darma Persada yang telah banyak

memberikan arahan dan bimbingan serta petunjuk – petunjuk yang berguna

kepada penulis selama penulisan skripsi.

2. Ibu Ellena Nurfazria H., SE, MM. selaku dosen pembingbing II dan Ketua

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Darma Persada, terima

kasih atas nasehat – nasehat dan arahan di dalam penulisan skripsi.

3. Bapak Sukardi SE, MM. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Darma

Persada.

Page 7: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

4. Bepak dan ibu dosen yang telah membekali penulis dengan berbagai ilmu

pengetahuan.

5. Staff di lingkungan Fakultas Ekonomi Darma Persada, terima kasih atas

dukungannya dan bantuannya selama saya kuliah.

6. Yang tercinta Ayahanda Hidayat dan Ibunda Herlinawati, yang telah

memberikan kasih sayangnya serta nasehat dan doa kepada penulis, yang tak

dapat penulis membalasnya sampai kapanpun.

7. Semua responden yang dengan ikhlas bersedia mengisi kuesioner dalam

penelitian ini.

8. Teman – teman di Universitas Darma Persada yang tidak bisa saya sebutkan

satu – persatu, terima kasih telah membantu dan mendukung saya dalam

penyelesaiaan skripsi ini.

Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa skripsi ini masih

banyak kekurangan dan kesalahan, baik dari isi maupun cara penyajiaannya,

mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki. Oleh

karna itu penulis sangat berharap akan kritikan serta saran yang nantinya dapat

menyempurnakan skripsi ini

Harapan penulis semoga skripsi ini dapat diterima dan bermanfaat bagi

kita semua.

Bekasi, 3 Juli 2015

(Adhiettia Virgiawan)

Page 8: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERNYATAAN .......................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ....................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ....................................................... iii

ABSTRAK .................................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ................................................................................. v

DAFTAR ISI ............................................................................................. vii

DAFTAR TABEL ...................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 11

C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 11

D. Manfaat Penelitian............................................................................ 12

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................... 13

A. Manajemen Pemasaran ..................................................................... 13

1. Pengertian Pemasaran .......................................................... 14

2. Konsep Pemasaran ............................................................... 15

3. Tujuan Manajemen Pemasaran ............................................. 16

B. Produk ............................................................................................. 17

1. Pengertian Produk ................................................................ 17

2. Tingkatan Produk ................................................................. 17

3. Kualitas Produk ................................................................... 18

4. Dimensi Kualitas Produk ..................................................... 19

5. Siklus Hidup Produk ............................................................. 20

C. Persepsi ........................................................................................... 23

1. Pengertian Persepsi .............................................................. 23

Page 9: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

2. Proses Persepsi .................................................................... 24

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi ........................ 29

D. Merek .............................................................................................. 31

1. Pengertian Merek ................................................................. 31

2. Cara Membangun Merek ...................................................... 34

3. Penentu Strategi Merek ........................................................ 35

4. Elemen-elemen Merek .......................................................... 36

E. Komunikasi ..................................................................................... 37

1. Proses Komunikasi .............................................................. 39

2. Fungsi Komunikasi .............................................................. 40

3. Manfaat Komunikasi ............................................................ 43

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi ................... 44

F. Komunikasi Merek .......................................................................... 45

1. Proses Komunikasi yang Efektif .......................................... 46

2. Komunikasi Merek Untuk Pelanggan ................................... 47

3. Strategi Komunikasi Efektif ................................................. 48

4. Strategi Komunikasi Menaikan CRI ...................................... 52

G. Kerangka Berpikir ............................................................................ 54

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 57

A. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................... 57

B. Penentuan Populasi dan Sampel ....................................................... 57

1. Populasi ................................................................................ 57

2. Sampel .................................................................................. 57

3. Teknik Pengambilan Sampel ................................................. 59

C. Jenis dan Sumber Data ..................................................................... 60

1. Data Primer .......................................................................... 60

2. Data Sekunder ...................................................................... 61

D. Metode Pengumpulan Data ............................................................... 61

1. Kuesioner ........................................................................... 61

2. Wawancara .......................................................................... 61

3. Dokumentasi ........................................................................ 62

Page 10: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

E. Uji Reliabilitas ................................................................................ 62

F. Metode Analisis Data ....................................................................... 64

G. Definisi Variabel Operasional........................................................... 65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHSAN ............................. 70

A. Gambaran Umum Perusahaan .......................................................... 70

1. Perluasan Unilever Indonesia ............................................... 72

2. Visi dan Misi PT.Unilever,Tbk ............................................. 76

3. Shampoo Sunslik .................................................................. 78

B. Uji Reliabilitas ................................................................................ 82

C. Profil Responden ............................................................................. 83

1. Wilayah Tempat Tinggal ...................................................... 83

2. Jenis Kelamin Responden .................................................... 84

3. Usia ..................................................................................... 85

4. Status Responden ................................................................. 86

5. Pendidikan ........................................................................... 86

6. Pekerjaan ............................................................................. 87

7. Pendapatan Per-Bulan .......................................................... 88

D. Analisis dan Pembahasan Brand Communication ............................ 89

1. Tingkatan Awareness Responden .......................................... 89

2. Tingkatan Comprehend Responden ....................................... 89

3. Tingkatan Interested Responden ........................................... 90

4. Tingkatan Intentions Responden ........................................... 91

5. Tingkatan Action Responden................................................. 91

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 95

A. Kesimpulan ..................................................................................... 95

B. Saran ............................................................................................... 96

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 97

LAMPIRAN – LAMPIRAN ................................................................... 101

Page 11: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

DAFTAR TABEL

No Nama Tabel Halaman

1.1 Brand Value Shampoo 2010-2013 ....................................................... 3

1.2 Brand Share Shampoo 2010-2013 ........................................................ 5

1.3 Top Of Mind Brand Shampoo 2010-2013 ............................................ 6

1.4 Top Of Mind Advertising Shampoo 2010-2013 .................................... 7

3.1 Data Rukun Warga RW 08 ................................................................ 59

3.2 Variabel Operasional ......................................................................... 66

4.1 Sejarah Perusahaan ........................................................................... 74

4.2 Profil Responden Berdasarkan Tempat Tinggal ................................ 84

4.3 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................................... 85

4.4 Profil Responden Berdasarkan Usia .................................................. 85

4.5 Profil Responden Berdasarkan Status ............................................... 86

4.6 Profil Responden Berdasarkan Pendidikan ....................................... 87

4.7 Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan .......................................... 87

4.8 Profil Responden Berdasarkan Pendapatan Per-Bulan ...................... 88

4.9 Tingkatan Awareness Responden ..................................................... 89

4.10 Tingkatan Comprehend Responden .................................................. 90

4.11 Tingkatan Interested Responden ....................................................... 90

4.12 Tingkatan Intentions Responden ....................................................... 91

4.13 Tingkatan Action Responden ............................................................ 91

Page 12: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

DAFTAR GAMBAR

No Nama Gambar Halaman

2.1 Product Life Cycle ............................................................................ 20

2.2 Proses Perceptual ............................................................................. 25

2.5 Kerangka Pikir Penelitian ................................................................. 56

3.1 CRI (Customer Respons Index)......................................................... 65

4.1 CRI (Customer Respons Index) Shampoo Sunsilk ............................. 93

Page 13: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Rambut merupakan mahkota yang paling berharga, bahkan rasa

percaya diri seorang wanita maupun pria akan timbul dengan rambut yang

sehat dan indah. Hal ini senada dengan hasil riset Sunsilk yang

menyimpulkan bahwa bila seorang merasa bahagia dengan rambutnya,

bahkan mampu membangun karakter dirinya, sehingga akan melahirkan

energi positif untuk menjalani hidup (www.unilever.com). Menyadari hal

tersebut, banyak pelaku bisnis, terutama yang bergerak di industri

shampoo saling berlomba untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para

konsumennya dengan menghasilkan produk shampo yang dibutuhkan dan

diinginkan bagi rambut konsumen. Shampoo merupakan dikelompokkan

ke dalam barang yang tidak tahan lama (nondurable goods). Hal ini sesuai

dengan pernyataan Kotler (2004) mengenai barang yang tidak tahan lama

(nondurable goods), yaitu barang berwujud yang biasanya dikonsumsi

dalam satu atau beberapa kali penggunaan. Sedangkan bila dikelompokkan

menurut kebiasaan belanja konsumen, Sunsilk termasuk ke dalam

kelompok barang convenience. Barang convenience adalah barang –

barang yang biasanya sering dibeli konsumen, segera dan dengan usaha

yang minimum (Kotler, 2004). Menurut hasil penelitian yang dilakukan

oleh Marthin dan Semuel (2007), produk shampo dengan merek tertentu

Page 14: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

akan mempunyai konsumen dengan loyalitas tinggi bila terdapat

kecocokan antara kualitas shampo dengan karakteristik rambut yang

dimiliki oleh konsumen.

Di jaman sekarang para konsumen melihat sesuatu tidak hanya

melalui produk atau jasa yang ditawarkan, melainkan merek yang telah

mereka ketahui. Dengan komunikasi merek (brand communication) yang

baik, merek tersebut mendapat hal positif dan kesadaran merek yang

tinggi. Komunikasi merek yang dikelola dengan baik akan mampu

membedakan perusahaan dan produknya dari pesaingnya. Tidak hanya

merek luar tetapi juga merek dalam negeri yang terus berinovasi untuk

mempebaharui komunikasi merek mereka.

Selain bergelut pada komunikasi pemasaran (marketing

communication) atau bauran pemasaran (marketing mix), komunikasi

merek (brand communication) merupakan cara untuk penyampaian merek

tersebut kepada konsumen. Sebuah perusahaan akan mampu bersaing

dengan komunikasi merek yang kreatif, inovatif, dan efektif. Komunikasi

merek yang kreatif dapat dilakukan dengan promo – promo unik atau

memasang iklan di tempat yang tidak biasa. Sehingga pemasar perlu

memilki strategi komunikasi pemasaran yang baik.

Tantangan – tantangan tersebut menjadi tuntutan arus globalisasi

yang semakin tinggi. Kebanyakan pemasar hanya memberi sedikit

perhatian terhadap komunikasi merek. Alasan yang tepat untuk masalah

Page 15: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

ini mungkin karena berbagai bagian dunia memiliki perkembangan yang

berbeda. Negara – Negara berkembang, salah satunya Indonesia,

komunikasi merek (brand communication) mungkin masih menjadi hal

baru untuk pemasar.

Selain itu di era globalisasi saat ini kemajuan teknologi sangatlah

berkembang dengan pesat yang membuat komunikasi antar suatu tempat di

suatu benua dengan tempat lain di belahan benua yang lain saat ini bukan

lagi masalah. Kemajuan teknologi menjadikan informasi dapat di peroleh

dengan cepat dan perusahaan saling berlomba menguasai teknologi

komunikasi sesuai dengan spesifikasi informasi yang mereka butuhkan.

Berikut adalah Brand Value kategori Shampoo pada tahun 2010-

2013:

Tabel 1.1

Brand Value Shampoo 2010-2013

Merek

Brand Value Rata-Rata

Brand Value 2013

(%)

2010

(%)

2011

(%)

2012

(%)

2013

(%)

Sunsilk 52,0 51,9 51,1 50,2

44,4

Clear 50.5 49,7 50,8 48,2

Pantene 50,4 54,7 54,0 55,6

Lifebuoy 45,0 46,2 45,2 45,2

Rejoice 41,9 42,2 41,3 42,4

Dove 40,6 43,5 42,6 43,2

Page 16: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

Sumber : Majalah SWA. Mengenai Brand Shampoo// SWA 15/XXVI/ 15-

28 JULI 2010, SWA 15/XXVII/18-27 JULI 2011, SWA 20/XXVIII/20

SEPTEMBER – 03 OKTOBER 2012 dan SWA 19/XXIX/12 – 25

SEPTEMBER 2013

Tabel 1.2 di atas mengenai brand value (nilai merek) dari beberapa

merek shampoo yang sudah di kenal oleh konsumen di indonesia.

Berdasarkan tabel di atas, Sunsilk untuk kategori shampo adalah merek

terbaik dengan brand value (nilai merek) menempati urutan teratas pada

tahun 2010. Akan tetapi, Sunsilk lalu mengalami penurunan brand value

pada tahun 2011 hingga tahun 2013. Sunsilk mengalami penurunan

sebesar 0,1% pada tahun 2011, 0,8% pada tahun 2012 dan 0,9% pada

tahun 2013.

Survei brand value dapat dijadikan parameter keberhasilan merek

dalam meningkatkan kinerja berupa pangsa pasar ataupun keuntungan

perusahaan. Berdasarkan point brand value, sunsilk cenderung mengalami

penurunan yang mengindikasikan merek tersebut memiliki kinerja yang

menurun. Apalagi brand value mempertimbangkan aspek penguasaan

pasar (market share), popularitas merek (brand awareness), popularitas

iklan (ad awareness), kepuasan (satisfaction), dan indeks pertumbuhan

(gain Index). Apabila penurunan ini terus terjadi dan tidak ada upaya

perbaikan yang cepat, maka bukan tidak mungkin jika beberapa tahun ke

depan sunsilk dapat tergeser.

Page 17: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

Elemen berikutnya dari penilaian merek adalah brand share

(pangsa pasar merek) dalam empat tahun terakhir sampo merek Sunsilk

cenderung mengalami penurunan. Perubahan brand share kategori

shampo tahun 2010-2013 dapat di lihat pada tabel 1.2 di bawah ini:

Tabel 1.2

Brand Share Shampoo Tahun 2010-2013

Merek

Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

Brand Share

(%)

Brand Share

(%)

Brand Share

(%)

Brand Share

(%)

Sunsilk 24,3 22,8 20,3 19,1

Clear 20,9 18,5 20,2 15,8

Pantene 21,7 26,4 27,2 29,1

Lifebuoy 14,3 13,3 12,5 11,1

Dove 5,7 5,7 5,7 6,1

Sumber : Majalah SWA. Mengenai Brand Shampoo// SWA 15/XXVI/ 15-

28 JULI 2010, SWA 15/XXVII/18-27 JULI 2011, SWA 20/XXVIII/20

SEPTEMBER – 03 OKTOBER 2012 dan SWA 19/XXIX/12 – 25

SEPTEMBER 2013

Berdasarkan tabel 1.2 dapat diketahui bahwa brand share (pangsa

pasar merek) Sunsilk menempati urutan teratas pada tahun 2010 sebesar

24,3 % dan mengalami penurunan prosentase brand share selama 2010-

2013 yaitu dari 24,3% menjadi 22,8% dengan penurunan 1.5% tahun

2011, kemudian menjadi 20,3% dengan penurunan 2,5% tahun 2012 dan

19,1% dengan penurunan 1,2% pada tahun 2013. Penurunan brand share

Page 18: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

yang terjadi dapat menjadi indikasi bahwa Sunsilk mengalami penurunan

performa dan juga kekuatan mereknya.

TOM Brand merupakan bagian dari elemen penilaian merek

(Brand Value). Dilihat dari tabel 1.4 di bawah ini Sunsilk juga mengalami

penurunan TOM Brand hal ini menunjukkan bahwa Sunsilk merupakan

merek yang sudah mulai dilupakan oleh konsumen. Berikut tabel TOM

Brand Sampo tahun 2010-2013:

Tabel 1.3

Top Of Mind Brand Shampoo 2010-1013

Merek

Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

TOM

Brand (%)

TOM

Brand (%)

TOM

Brand (%)

TOM

Brand (%)

Sunsilk 24,7 23,3 20,4 19,3

Clear 21,5 18,7 19,5 15,6

Pantene 21,2 26,1 26,8 28,7

Lifebuoy 13,6 12,8 12,7 11,1

Dove 5,8 5,3 6,1 6,3

Sumber : Majalah SWA. Mengenai Brand Shampoo// SWA 15/XXVI/ 15-28

JULI 2010, SWA 15/XXVII/18-27 JULI 2011, SWA 20/XXVIII/20

SEPTEMBER – 03 OKTOBER 2012 dan SWA 19/XXIX/12 – 25

SEPTEMBER 2013

TOM Brand menunjukkan seberapa besar suatu merek diingat

dalam benak konsumen. Dari tabel 1.3 di atas dapat diketahui bahwa

Sunsilk mengalami penurunan selama rentang waktu 2010-2013 yaitu

penurunan 1,4% pada 2011 dan 2,9% pada 2012 dan 1,1% pada 2013.

Page 19: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

Penurunan itu menunjukkan kesadaran konsumen akan merek sunsilk

semakin terkikis. Beberapa konsumen mulai melirik dan mengingat

Shampoo merek lain sebagai pilihan merek utama dalam benak konsumen

Untuk memperkenalkan mereknya perusahaan umumnya

melakukan kegiatan periklanan sebagai sarana promosi agar merek

tersebut dapat diingat konsumen melalui media advertising (periklanan)

tersebut. TOM Advertising Sunsilk juga mengalami penurunan dalam

rentang waktu 2010-2013. Berikut Tabel TOM Advertising Shampoo tahun

2010-2013:

Tabel 1.4

Top Of Mind Advertising Shampoo 2010-2013

Merek

Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

TOM Ad

(%)

TOM Ad

(%)

TOM Ad

(%)

TOM Ad

(%)

Sunsilk 25,0 22,6 20,7 19,3

Clear 22,2 18,8 20,3 15,3

Pantene 22,1 28,3 26,6 29,0

Lifebuoy 13,0 11,3 11,1 10,7

Dove 5,6 5,8 6,2 6,5

Sumber : Majalah SWA. Mengenai Brand Shampoo// SWA 15/XXVI/ 15-

28 JULI 2010, SWA 15/XXVII/18-27 JULI 2011, SWA 20/XXVIII/20

SEPTEMBER – 03 OKTOBER 2012 dan SWA 19/XXIX/12 – 25

SEPTEMBER 2013

TOM Ad merupakan gambaran mengenai seberapa besar merek itu

diingat konsumen melalui media periklanan. Dilihat dari tabel 1.4 di atas

Page 20: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

menunjukkan bahwa Sunsilk mengalami penurunan dalam tiga tahun

terakhir. Pada tahun 2011 Sunsilk mengalami penurunan 2,4%, sedangkan

di saat yang sama pesaing terdekatnya, Pantene justru mengalami kenaikan

6,2%. Kemudian pada tahun 2012 Sunsilk juga mengalami penurunan

1,9%, sedangkan Pantene juga mengalami penurunan sebesar 1,7%. Tetapi

pada tahun 2013 Pantene mampu meningkatkan TOM ad nya sebesar 2,4%

sedangkan Sunsilk tetap mengalami penurunan sebesar 1,4%. Hal ini

menunjukkan bahwa beberapa konsumen Sunsilk mulai memilih merek

lain sebagai merek yang paling diingat melalui media periklanannya.

Sangatlah penting bagi Sunsilk untuk lebih memperhatikan dari

segi periklanan sebagai salah satu sarana promosi untuk

mengkomunikasikan merek Shampoo Sunsilk agar dapat lebih di ingat

kembali dibenak konsumen.

Berdasarkan tabel-tabel di atas menunjukkan bahwa selama tahun

2010 Sunsilk menjadi market leader dalam kategori Shampoo. Akan tetapi

pada tahun 2011-2013 Sunsilk mempunyai brand value (kinerja merek)

yang mengalami penurunan, bahkan elemen-elemen dari brand value

(kinerja merek) seperti brand share, TOM brand, dan TOM ad juga

mengalami penurunan. Brand share yang menurun dapat disebabkan oleh

semakin ketatnya persaingan dan adanya pergeseran sikap terhadap merek

(brand attitude) oleh konsumen.

Page 21: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

Penurunan TOM brand mengindikasikan bahwa kesadaran

konsumen akan merek Sunsilk semakin terkikis karena sebagian dari

konsumen mulai melirik dan mengingat Shampoo merek lain yang paling

diingat dalam benaknya. Sedangkan penurunan TOM Advertising

mengindikasikan bahwa beberapa konsumen melirik iklan merek lain yang

paling diingat dalam benaknya. Kemudian pada tahun 2013, dengan

adanya TOM Ad yang sama dengan TOM Brand yaitu 19,3,%, maka

terlihat bahwa jumlah konsumen yang mengingat merek Sunsilk dan iklan

Shampoo Sunsilk sama banyaknya.

Perlu bagi Sunsilk untuk menyadari penurunan-penurunan yang

terjadi hal ini dimaksudkan agar Sunsik segera memperbaiki diri sehingga

tidak lagi mengalami penurunan baik dari brand value, brand share, TOM

brand dan TOM Ad. Persaingan produk sampo yang semakin ketat

membuat perusahaan berlomba-lomba meningkatkan citra merek produk

mereka. Strategi pemasaran melalui komunikasi merek (brand

communication) yang tepat akan meningkatkan nilai merek suatu produk

dan dapat menciptakan konsumen yang loyal terhadap produk tersebut.

Mengingat informasi adalah kunci untuk kemajuan perusahaan,

pengusaaan informasi menjadikan perusahaan mampu bertahan dan

bersaing dalam intensitas yang semakin kuat. Pioritas utama program

pemasaran yang di buat perusahaan saat ini di ajukan untuk memberikan

layanan semaksimal mungkin kepada pelanggan.

Page 22: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

Jadi suatu merek harus dapat dikomunikasikan dengan terencana

dan strategik, dalam arti bahwa seluruh aspek kreatif dalam komunikasi

harus disesuaikan dengan platform merek. Jadi komunikasi harus

diarahkan untuk melayani mereknya bukan produknya.

Di dalam strategi komunikasi merek harus memiliki tujuan antara

lain yaitu membangun serta meningkatkan pembelian konsumen,

komunikasi dapat memperkuat, memperjelas dan mempercepat pesan dari

suatu merek agar strategi suatu merek yang efektif dapat menstimulasi dan

memotivasi target konsumen untuk melakukan pembelian.

Menyadari hal tersebut, Sunsilk melalui PT Unilever Indonesia

melakukan beberapa strategi pemasaran dalam memasarkan Sunslik antara

lain menyediakan produknya di berbagai tempat yang mudah dijangkau

oleh para konsumennya, memberikan marjin penjualan kecil dan

mengiklankannya dengan gencar terutama melalui media televisi serta

menggunakan bintang atau artis terkenal sebagai bintang iklannya. Hal

tersebut dilakukan guna menarik minat calon konsumennya serta

membangun kesadaran dan preferensi merek. Selain mengembangkan

strategi dalam bidang pemasarannya, Sunsilk juga mengembangkan

strategi didalam komunikasi merek dan di dalam bidang produksi, antara

lain mengganti bentuk botol, menambah jumlah variasi jenis shampo dan

ukuran kemasan serta penggantian logo dan sejak produk pertamanya

dipasarkan, Sunsilk terus melakukan inovasi-inovasi guna memenuhi

Page 23: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

kebutuhan dan keinginan konsumennya, terutama hal-hal yang berkaitan

dengan perawatan rambut.

Dari masalah yang ada tersebut membuat penelitian ini lebih

menekankan pada tentang persepsi konsumen mengenai komunikasi merek

Shampoo Sunsilk. Dengan judul penelitian “Persepsi Masyarakat

Berdasarkan Efektivitas Komunikasi Merek (Brand Communication)

Shampoo Sunslik” (Studi kasus : di Wilayah RW 08 Kelurahan

Harapan Jaya Kecamatan Bekasi Utara).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan indentifikasi masalah yang telah di

uraikan diatas maka masalah yang dapat dirumuskan sebagai berikut :

Bagaimana Persepsi Masyarakat Berdasarkan Efektivitas Komunkasi

Merek (brand communication) Shampoo Sunsilk (Studi Kasus : di

Wilayah RW 08 Kelurahan Harapan Jaya Kecamatan Bekasi Utara) ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi

masyarakat berdasarkan efektivitas komunikasi merek (brand

communication) konsumen Shampoo Sunsilk (di Wilayah RW 08

Kelurahan Harapan Jaya Kecamatan Bekasi Utara).

Page 24: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini merupakan terapan teori yang telah diperoleh oleh

peneliti selama belajar di perguruan tinggi kedalam situasi nyata untuk

mengetahui persepsi komunikasi merek Shampoo Sunsilk. Dengan

diketahuinya persepsi komunkasi merek maka akan membantu perusahaan

mengenal target marketnya dalam meningkatkan pangsa pasarnya,

sehingga dapat memahami serta mengeluarkan produk yang sesuai dengan

selera dan keinginan konsumen agar konsumen merasa puas dan setia

dengan produk yang di keluarkan. Adapun maanfaat Bagi Pembaca/Pihak

Lain :

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pikiran bagi

kepentingan praktis manajerial dalam bidang manajemen pemasaran

terutama mengenai komunikasi merek (brand communication).

2. Meningkatkan cara berpikir, bersikap dan bertindak sesuai dengan

perkembangan ilmu dan pengetahuan.

3. Memberi informasi berbagai faktor yang dapat mempengaruhi persepsi

komunikasi merek terhadap konsumen Shampoo Sunslik. Sehingga

perusahaan dapat menyediakan produk sesuai dengan harapan

pelanggan dan dapat meningkatkan pembelian lebih tinggi lagi dan

jumlah pelanggan menjadi relatif lebih banyak.

Page 25: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Manajemen Pemasaran

Kegiatan pemasaran dalam suatu perusahaan harus diorganisasikan

secara terpadu serta memerlukan suatu pelaksanaan manajemen

pemasaran yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.

Organisasi mempunyai tingkatan permintaan akan produknya yang

didambakan. Pada suatu saat, bisa terjadi tidak ada permintaan,

permintaannya memadai, permintaannya tidak teratur, atau terlalu banyak

permintaan dan manajemen pemasaran harus menemukan cara untuk

menghadapi semua situasi permintaan yang berbeda-beda itu. Manajemen

pemasaran memperhatikan tidak hanya penemuan dan peningkatan

permintaan, melainkan juga pengubahan atau bahkan pengurangan

permintaan.

Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, penerapan

dan pengawasan terhadap program yang telah dirancang untuk

menciptakan, membangun dan mempertahankan pertukaran dan hubungan

yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk

mencapai tujuan-tujuan organisasi. (Kotler, 2004:20)

Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa fungsi manajemen

pemasaran mencakup proses yang melibatkan penganalisaan, perencanaan,

pelaksanaan dan pengawasan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan.

Page 26: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

Kegiatan tersebut bertujuan menimbulkan pertukaran yang diinginkan,

baik yang menyangkut kebutuhan psikologi, sosial dan kebudayaan yang

dapat disesuaikan dengan sikap dan perilaku konsumen.

1. Pengertian pemasaran

Pemasaran menyangkut dengan semua kegiatan manusia yang

berlangsung dalam hubungannya dengan pasar, dan secara tidak

langsung pasar merupakan tempat untuk mewujudkan pertukaran yang

potensial seperti penjual harus mencari pembali, menemukan dan

memenuhi kebutuhan mereka, merancang produk yang tepat, harga

yang tepat, menyimpan dan mempromosikan produk-produk dengan

maksud memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen, oleh karena

itu dalam pemilihan produk atau jasa selalu diikuti oleh konsep nilai

dan kepuasan yang diharapkan, apabila pasar barang atau jasa

ditawarkan berada dibawah penguasaan para pembeli maka pihak

pengusaha harus lebih meningkatkan kualitas akan produk tersebut.

Untuk dapat mencapai pasar sasaran, seorang pemasar dapat

mengunakan dua jenis saluran pemasaran. Pertama merupakan saluran

komunikasi (communication channels) digunakan untuk menyerahkan

dan menerima pesan dari pembeli sasaran. Saluran komunikasi tersebut

meliputi surat kabar, majalah, radio, televisi, ataupun internet. Kedua

merupakan saluran distribusi yang digunakan untuk memamerkan dan

menyerahkan produk fisik atau jasa kepada kepada pembeli atau

Page 27: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

pengguna. Dua adalah saluran penjualan untuk mempengaruhi

transaksi dengan pembeli potensial

Jadi inti dari pemasaran adalah mengindentifikasi dan

memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. (Kotler, 2008:5)

2. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang

menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan pelanggan merupakan syarat

ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan

(Dhamanestha dan Handoko, 2006 : 6)

Tiga unsur pokok konsep pemasaran antara lain :

a. Orientasi pada pelanggan. Perusahaan yang memperhatikan

pelanggan harus :

1) Menentukan kebutuhan pokok (basic need) dari pembeli yang

akan dilayani dan dipenuhi kebutuhannya.

2) Menentukan kelompok pembeli yang akan dijadikan sasaran

penjualan, karena tak mungkin dapat memenuhi segala

kebutuhan pokok konsumen, maka perusahaan harus memilih

kelompok pembeli tertentu, bahkan kebutuhan tertentu dari

kelompok pembeli tersebut

3) Menentukan produk dan program pemasarannya. Untuk

menentukan kebutuhan yang berbeda-beda dari kelompok

pembeli yang dipilih sebagai sasaran, perusahaan dapat

Page 28: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

menghasilkan barang-barang dan tipe modal yang berbeda-

beda dan dipasarkan dengan program pemasaran yang

berlainan

4) Mengadakan penelitian dan pelanggan untuk mengukur,

menilai dan menafsirkan keinginan, sikap, serta, perilaku

mereka

b. Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral (integrated

marketing). Pengintegrasian kegiatan pemasaran berarti bahwa setiap

orang dan setiap bagian dalam pemasaran turut berkecimpung dalam

suatu usaha yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan pelanggan,

supaya tujuan perusahaan dapat direalisir

c. Kepuasan pelanggan (consumer satisfaction). Tujuan konsep

pemasaran ini adalah untuk memperbaiki hubungan konsumen karena

hubungan yang lebih baik sangat menguntungkan bagi perusahaan, dan

dapat meningkatkan laba. Dengan laba perusahaan dapat bertumbuh

dan berkembang, serta juga dapat memberikan tingkat kepuasan yang

lebih besar pada pelanggan.

3. Tujuan Manajemen Pemasaran

Tujuan pemasaran menurut Kotler (2008:35) sebagai berikut :

a. Mengembangkan strategi dan rencana pemasaran

b. Merebut pencerahan pemasaran

c. Berhubungan dengan pelanggan

d. Membangun merek yang kuat

Page 29: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

e. Membentuk tawaran pasar

f. Menyerahkan nilai

g. Mengkomunikasikan nilai

h. Menciptakan pertumbuhan jangka panjang

B. Produk

1. Pengertian Produk

Menurut Kotler (2006:71) : Merumuskan sebagai, hasil akhir

yang mengadung elemen-elemen fisik, jasa, dan hal-hal yang simbolis

yang dibuat dan dijual oleh perusahaan untuk memberikan kepuasan

dan keuntungan bagi pembelinya.

Menurut Tjiptono (2008:465): menyatakan bahwa “produk

adalah segala sesuatu (barang, jasa, orang, tempat, ide, informasi,

organisasi) yang dapat ditawarkan untuk memuaskan kebutuhan dan

keinginan.”

Menurut Subagio (2010:97): “Sesuatu yang dapat ditawarkan

ke pasar, dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi

kebutuhan”.

2. Tingkatan Produk

Dalam merencanakan penawaran pasarnya, pemasar harus

melihat lima tingkat produk. Setiap tingkat menambah nilai pelanggan

yang lebih besar, dan kelimanya merupakan bagian dari hierarki nilai

pelanggan (costumer-value hierarchy) (Kotler dan Keller, 2009:4) :

Page 30: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

a. Pada tingkat dasar adalah manfaat inti (core benefit) yaitu layanan

atau manfaat yang benar-benar dibeli pelanggan.

b. Pada tingkat kedua, pemasar harus mengubah manfaat inti menjadi

produk dasar (basic product)

c. Pada tingkat ketiga, pemasar mempersiapakan produk yang

diharapkan (expected product), sekelompok atribut dan kondisi

yang biasanya diharapakan pembeli ketika mereka membeli produk

ini.

d. Pada tingkat keempat, pemasar menyiapkan produk tambahan

(augmented product) yang melebihi harapan pelanggan.

e. Tingkat kelima adalah produk potensial (potential product), yang

mencakup semua kemungkinan tambahan dan transformasi yang

mungkin dialami sebuah produk atau penawaran di masa depan.

3. Kualitas Produk

Kualitas produk merupakan salah satu positioning utama

pemasar, kualitas mempunyai dampak langsung pada kinerja produk

atau jasa, oleh karena itu kualitas berhubungan erat oleh nilai dan

kepuasan pelanggan.

Menurut Umar (2005:105) mendefinisikan dalam arti luas

“ Kualitas produk merupakan suatu kesatuan karakteristik produk dan

jasa dari pemasaran, manufaktur, dan pemeliharaan yang membuat

produk dan jasa dapat memenuhi harapan para konsumen.”

Page 31: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

Menurut Kotler dan Amstrong (2008:272) mengatakan bahwa

“Kualitas produk adalah karakteristik produk atau jasa yang

bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan

pelanggan yang dinyatakan atau diimplikasikan.”

Menurut Kotler dan Keller (2009:143) mendefinisikan bahwa

“kualitas adalah totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa yang

bergantung pada kemampuan nya untuk memuaskan kebutuhan yang

dinyatakan atau tersirat.”

4. Dimensi Kualitas Produk

Menurut Tjiptono (2008:68) kualitas memiliki dimensi pokok yaitu:

a. Kinerja (Performance), yaitu karakteristik operasi dasar dari suatu

produk.

b. Fitur (Features), yaitu karakteristik pelengkap khusus yang dapat

menambah pengalaman pemakaian produk.

c. Reliabilitas (Reliability), yaitu probabilitas terjadinya kegagalan

atau kerusakan produk dalam periode waktu tertentu.

d. Konformasi (Conformance), yaitu tingkat kesesuaian produk

dengan standar yang telah ditetapkan.

e. Daya tahan (Durability), yaitu jumlah pemakaian produk sebelum

produk bersangkutan harus diganti.

f. Pelayanan (Serviceability), yaitu kecepatan dan kemudahan untuk

direparasi, serta kompetensi dan keramahtamahan staf layanan.

Page 32: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

g. Estetika (Aesthetics), yaitu menyakut penampilan produk yang

dapat dinilai dengan panca indera (rasa, aroma, dan suara).

5. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle)

Siklus hidup produk adalah suatu konsep penting yang

memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk.

Seperti halnya dengan manusia, suatu produk juga memiliki siklus atau

daur hidup. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini yaitu suatu

grafik yang menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke

pasar sampai dengan ditarik dari pasar . Siklus Hidup Produk (Product

Life Cycle) ini merupakan konsep yang penting dalam pemasaran

karena memberikan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika

bersaing suatu produk. Menurut Daryanto (2011:57) : “Daur hidup

produk adalah perjalanan dan laba suatu produk dalam masa

hidupnya”.

Gambar 2.1 Product Life Cycle

Sumber Kotler dan Keller (2008:303)

Page 33: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

a. Tahap perkenalan (introduction)

Pada tahap ini, barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar

walaupun volume penjualannya belum tinggi. Barang yang di jual

umumnya barang baru (betul-betul baru) Karena masih berada

pada tahap permulaan, biasanya ongkos yang dikeluarkan tinggi

terutama biaya periklanan. Promosi yang dilakukan memang harus

agfesif dan menitik beratkan pada merek penjual. Di samping itu

distribusi barang tersebut masih terbatas dan laba yang diperoleh

masih rendah.

b. Tahap pertumbuhan (growth)

Dalam tahap pertumbuhan ini, penjualan dan laba akan meningkat

dengan cepat. Karena permintaan sudah sangat meningkat dan

masyarakat sudah mengenal barang bersangkutan, maka usaha

promosi yang dilakukan oleh perusahaan tidak seagresif tahap

sebelumnya. Di sini pesaing sudah mulai memasuki pasar sehingga

persaingan menjadi lebih ketat. Cara lain yang dapat dilakukan

untuk memperluas dan meningkatkan distribusinya adalah dengan

menurunkan harga jualnya.

c. Tahap menjadi dewasa (maturity)

Pada tahap kedewasaan ini kita dapat melihat bahwa penjualan

masih meningkat dan pada tahap berikutnya tetap. Dalam tahap ini,

laba produsen maupun laba pengecer mulai turun. Persaingan harga

Page 34: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

menjadi sangat tajam sehingga perusahaan perlu memperkenalkan

produknya dengan model yang baru. Pada tahap kedewasaan ini,

usaha periklanan biasanya mulai ditingkatkan lagi untuk

menghadapi persaingan.

d. Tahap menurun (decline)

Hampir semua jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan selalu

mengalami kekunoan atau keusangan dan harus di ganti dengan

barang yang baru. Dalam tahap ini, barang baru harus sudah

dipasarkan untuk menggantikan barang lama yang sudah kuno.

Meskipun jumlah pesaing sudah berkurang tetapi pengawasan

biaya menjadi sangat penting karena permintaan sudah jauh

menurun.Apabila barang yang lama tidak segera ditinggalkan tanpa

mengganti dengan barang baru, maka perusahaan hanya dapat

beroperasi pada pasar tertentu yang sangat terbatas' Altematif-

alternatif yang dapat dilakukan oleh manajemen pada saat

penjualan menurun antara lain:

1) Memperbarui barang (dalam arti fungsinya).

2) Meninjau kembali dan memperbaiki progrcm pemasaran serta

program produksinya agar lebih efisien.

3) Menghilangkan ukuran, warna, dan model yang kurang baik.

4) Meninggalkan sama sekali barang tersebut.

Page 35: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

C. Persepsi

1. Pengertian Persepsi

Persepsi merupakan unsur dalam diri seseorang dalam menilai

suatu produk barang atau jasa yang diterima dan akan mempengaruhi

seseorang di dalam mengambil keputusan. Persepsi berlangsung saat

seseorang menerima stimulus dari dunia luar yang ditangkap oleh

organ-organ bantunya yang kemudian masuk ke dalam otak. Di

dalamnya terjadi proses berpikir yang pada akhirnya terwujud dalam

sebuah pemahaman. Pemahaman ini yang kurang lebih disebut

persepsi..

Robbins (Hanurawan, 2010), mengemukakan bahwa persepsi

adalah proses dalam diri seseorang yang menunjukan organisasi dan

interpretasi terhadap kesan-kesan inderawi, dalam usaha untuk

memberi makna terhadap orang lain sebagai objek persepsi.

Menurut Hanurawan (2007: 22) “persepsi adalah sejenis

aktivitas pengelolaan informasi yang menghubungkan seseorang

dengan lingkungannya”.

Menurut Thoha (2004: 141) persepsi pada hakikatnya adalah

“proses kognitif yang dialami oleh setiap orang didalam memahami

informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan,

pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman”.

Page 36: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

Krech (Thoha, 2004: 142) persepsi adalah “suatu proses

kognitif yang komplek dan menghasilkan suatu gambar unik tentang

kenyataan yang barangkali sangat berbeda dari kenyataannya”.

Kotler dan Amstrong (2004:193) yang menyatakan bahwa

persepsi merupakan suatu proses dimana seseorang dapat

memilih,mengatur dan mengartikan informasi menjadi suatu gambaran

yang sangat berarti di dunia. Dengan demikian persepsi dapat

dinyatakan sebagai suatu proses pengorganisasian,penginterprestasian

terhadap setimulus yang diterima oleh organisme atau individu

sehingga merupakan suatu yang berarti dan merupakan aktivitas yang

integrated dalam diri individu. Oleh karna itu seluruh pribadi,seluruh

yang ada dalam diri individu ikut berperan aktif dalam persepsi.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi

adalah proses dimana sesorang menerima segala sesuatu dari luar dan

berusaha memberinya makna serta dapat disimpulkan juga bahwa

persepsi adalah proses pengindraan, penafsiran, pengorganisasian dan

penginterprestasian terhadap suatu objek, kejadian, informasi atau

pengalaman yang mungkin dialami atau diterima individu yang

kemudian diolah dan menimbulkan suatu reaksi.

2. Proses Persepsi

Proses persepsi ini sangat penting dan berpengaruh terhadap

proses keputusan konsumen (Neal, Quester dan Hawkins, 2004: 20).

Page 37: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

Dalam memahami persepsi, pertama-tama harus mengetahui apa yang

dimaksud dengan sensasi. Sensasi diterima oleh manusia melalui

panca indera, yaitu mata, telinga, hidung, mulut dan kulit yang disebut

juga sistem sensorik (Prasetijo dan Ihalauw, 2005: 67). Sensasi yang

diterima oleh sistem sensorik manusia disebut juga stimulus. Berikut

gambaran proses persepsi menurut Solomon dalam Ferrinadewi (2008:

43) :

Gambar 2.2 proses perceptual

Berikut penjelasan dari masing-masing bagan yang ada di Gambar 2.2

berdasarkan pendapat Ferrinadewi (2008: 44) :

a. Pandangan

Perusahaan mencoba berkomunikasi kepada publiknya dengan

memberikan rangsangan pada indera penglihatan konsumen seperti

rancangan toko, etalase produk, serta memperhatikan efek warna,

Eksternal

stimuli

Pandangan

Suara

Aroma

Rasa

Tekstur

Panca

indra

Mata

Telinga

Hidung

Mulut

Kulit

Paparan Perhatian interpre

tasi

Page 38: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

sinar, bentuk, gaya, tata letak, ukuran dan sebagainya. Warna

seringkali diasosiasikan dengan suasana tertentu, misalnya lampu

yang berwarna putih menimbulkan suasana dinamis dan lampu

pijar yang berwarna kuning memberikan kesan kehangatan.

b. Suara

Suara seperti musik dapat mewakili suasana hati manusia dan

menciptakan brand awareness terhadap produk. Beberapa restoran

seringkali menyajikan musik yang lembut untuk menciptakan

suasana relaks bagi pengunjungnya sehingga mereka merasa

nyaman untuk kembali.

c. Aroma

Aroma atau bau tertentu dapat mempengaruhi emosi seseorang,

apakah rasa senang, suka, tenang, bahkan sebal. Aroma juga

mengingatkan pada pengalaman masa lampau dan mengurangi

stres. Dalam bidang jasa, aroma pun banyak digunakan untuk

mempengaruhi perasaan dan perilaku konsumen. Sebuah restoran

dapat memberi aroma tertentu yang menciptakan perasaan dan rasa

nyaman.

d. Rasa

Sensory receptor berperan penting ketika mereka berinteraksi

dengan produk. Bahkan konsumen seringkali memiliki rasa suka

Page 39: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

yang tinggi untuk rasa tertentu. Kondisi ini sering ditemukan pada

produk yang mengandung unsur jasa seperti restoran.

e. Tekstur

Perasaan tertentu dapat diciptakan melalui sentuhan, seperti tekstur

suatu produk. Tekstur identik dengan sentuhan terhadap produk.

f. Paparan (Exposure)

Paparan terjadi ketika stimulus eksternal mengenai sensor penyerap

subjek (Ferrinadewi, 2008: 47). Lingkungan di sekitar konsumen

menyediakan banyak stimuli dan mungkin konsumen tersebut

hanya menaruh perhatian pada satu stimuli dan tidak menghiraukan

stimuli lainnya. Menurut Prasetijo dan Ihalauw (2005: 71)

kemampuan sistem sensorik untuk menerima stimulus dipengaruhi

oleh faktor fisik (sehat atau tidaknya alat-alat sensorik atau reseptor

sensorik) dan faktor intensitas stimulus (adanya pengulangan

stimulus).

g. Perhatian

Perhatian (attention) adalah proses mental ketika stimulus atau

rangkaiaan stimulus menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat

stimulus lainnya melemah (Rakhmat, 2011: 51). Keterbatasan otak

dalam memproses informasi menimbulkan perceptual selection,

artinya konsumen menentukan dan memilih diantara stimulus yang

Page 40: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

ada. Artinya, perhatian adalah tentang sejauh mana individu

memproses stimuli tertentu.

e. Interpretasi

Interpretasi terjadi ketika konsumen memberikan makna pada

sekumpulan stimuli yang diterimanya. Interpretasi konsumen

terhadap suatu simuli yang diterimanya, dipengaruhi oleh latar

belakang konsumen, seperti demografi, gaya hidup, psikografi atau

budayanya.

Surya & Setiyaningrum (2009 : 17) menyatakan bahwa proses

persepsi diawali melalui proses seleksi perseptual, yaitu persepsi yang

terjadi ketika konsumen menangkap dan memilih stimulus berdasarkan

pada berbagai informasi yang ada di dalam memori yang dimilikinya.

Sebelum seleksi persepsi terjadi, stimulus harus mendapat perhatian

terlebih dulu dari konsumen. Dua proses yang terjadi dalam seleksi ini

meliputi perhatian dan persepsi selektif. Perhatian yang dilakukan oleh

konsumen dapat terjadi secara sengaja (voluntary attention) dan tidak

sengaja (involuntary attention). Voluntary attention terjadi ketika

konsumen memiliki keterlibatan tinggi terhadap produk dan konsumen

secara aktif mencari informasi mengenai produk dari berbagai sumber.

Involuntary attention terjadi ketika konsumen dipaparkan stimuli

berupa hal-hal yang dapat menarik konsumen atau tidak terduga dan

tidak berhubungan dengan tujuan atau kepentingan konsumen. Secara

Page 41: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

otomatis jika konsumen dipaparkan stimuli seperti itu akan langsung

memberikan respon.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sebenarnya proses

persepsi dimulai ketika terjadi penerimaan suatu stimuli (sensasi) oleh

kelima inderawi manusia, yaitu mata, telinga, hidung, mulut, dan kulit

yang kemudian diberikan makna atau ditafsirkan oleh individu

konsumen sehingga menjadi suatu persepsi terhadap stimuli yang

diterima. Tanggapan manusia tersebut terhadap suatu stimuli eksternal

memberikan gambaran bahwa persepsi merupakan bagian dari

keseluruhan proses stimulus-respons yang dijabarkan pada teori umum

sebelumnya, saat manusia memberikan suatu tanggapan kepada

rangsangan eksternal yang diterimanya.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perspsi

Neal, Quester dan Hawkins (2004: 240) menjabarkan faktor

yang mempengaruhi persepsi sebagai berikut :

a. Karakteristik individual

Faktor individual merupakan karakteristik individual ketertarikan

dan kebutuhan merupakan karakteristik individual yang utama

yang mempengaruhi perhatian. Ketertarikan merupakan suatu

refleksi keseluruhan gaya hidup dan sebagai akibat dari tujuan dan

rencana jangka panjang dan kebutuhan jangka pendek. Adapun dua

Page 42: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

variabel yang mempengaruhi interpretasi seseorang terhadap suatu

objek adalah pengalaman dan harapan.

1) Pengalaman

Setiap individu memiliki pengalaman atau pembelajaran masa

lalu terhadap suatu kategori produk yang dapat mempengaruhi

terjadinya pemberian makna terhadap obyek tertentu.

2) Harapan

Individu memiliki harapan tertentu terhadap obyek yang akan

dikonsumsinya

b. Karakteristik situasional

Karakteristik situasional diantaranya seperti lapar, waktu yang

tersedia untuk mengkonsumsi suatu objek.

c. Karakteristik stimulus

Sifat alamiah suatu produk, kemasan, dan iklan memiliki kontibusi

besar terhadap proses mental individu dalam memberikan makna

terhadap pesan atau stimuli yang disampaikan. Konsumen biasanya

menggunakan nama merek (brand), harga, tampilan fisik produk,

dan reputasi perusahaan sebagai indikator kualitas produk.

David Krench dan Richard S. Crutchfield dalam (Mulyana,

2011 : 50) menyatakan persepsi ditentukan oleh faktor fungsional dan

faktor struktural.

Page 43: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

a. Faktor fungsional

Berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-hal lain

yang disebut sebagai faktor-faktor personal.

b. Faktor structural

Berasal dari sifat stimulus fisik dan situasi lingkungan sekitar

objek. Dengan kata lain, faktor struktural berkaitan dengan faktor

eksternal individu saat mempersepsi atau menginterpretasikan

suatu hal.

D. Merek

1. Pengertian Merek

Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis

baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi era

globalisasi memperluas pasar produk dari perusahaan di Indonesia dan

disisi lain, keadaan tersebut memunculkan persaingan yang semakin

ketat baik antar perusahaan domestik maupun perusahaan asing.

Menurut Durianto (2004:1) “ Merek merupakan nama, istilah,

tanda, simbol desain, ataupun kombinasinya yang mengidentifikasi

suatu produk/jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.

“Brand adalah ide, kata, desain grafis dan suara / bunyi yang

mensimbolisasikan produk, jasa, dan perusahaan yang memproduksi

produk dan jasa tersebut (Janita 2005: 15).”

Page 44: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

Menurut Kartajaya (2004:184) merek adalah : “Nama,

terminologi, tanda, simbol, atau desain yang dibuat untuk menandai

atau mengidentifikasi produk yang kita tawarkan ke pelanggan.”

Menurut Soemanagara (2006:98), istilah brand muncul ketika

persaingan produk semakin tajam menyebabkan perlunya penguatan

peran label untuk mengelompokkan produk-produk dan jasa yang

dimilikinya dalam satu kesatuan yang dapat membedakan group

produkdengan produk milik pesaing lainnya.

Menurut Aaker dalam (Lutiary Eka Ratri, 2007:32), merek

adalah cara membedakan sebuah nama dan atau simbol (logo,

trademark, atau kemasan) yang dimaksudkan untuk

mengidentifikasikan barang atau jasa dari satu produsen atau satu

kelompok produsen dan untuk membedakan barang atau jasa itu dari

produsen pesaing.

Tujuan pemberian merek adalah untuk mengindentifikasi

produk atau jasa yang dihasilkan sehingga berbeda dari produk atau

jasa yang dihasilkan oleh pesaing.

Selain itu merek juga dapat dibagi dalam pengertian lainnya, seperti:

a. Brand name (nama merek) yang merupakan bagian dari yang dapat

diucapakan misalnya, Pepsodent, BMW, Toyota, dan sebagiannya.

b. Brand mark (tanda merek) yang merupakan sebagian dari merek

yang dapat dikenali namun tidak dapat diucapkan, seperti lambang

Page 45: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

desain huruf atau warna khusus, misalnya: simbol Toyota, gambar

tiga berlian Mitshubishi.

c. Trade mark (tanda merek dagang) yang merupakan merek atau

sebagian dari merek yang dilindungi hukum karena

kemampuannya untuk menghasilkan sesuatu yang istimewa. Tanda

dagang ini melindungi penjual dengan hak istimewanya untuk

menggunakan nama merek (tanda merek).

d. Copy right (hak cipta) yang merupakan hak istimewa yang

dilindungi oleh undang-undang untuk memproduksi, menerbitkan,

dan menjual karya tulis, karya music atau karya seni.

Jadi merek merupakan janji penjual untuk secara konsisten

memberikan feature, manfaat, jasa tertentu kepada pembeli. Merek

terbaik akan memberikan jaminan kualitas. Namun pemberian nama

atau merek pada suatu produk hendaknya tidak hanya merupakan suatu

simbol, karena merek memiliki enam tigkat pengertian, yaitu:

a. Atribut

Setiap merek memiliki atribut. Atribut ini perlu dikelola dan

diciptakan agar pelanggan dapat mengetahui dengan pasti atribut-

atribut apa saja yang terkandung dalam suatu merek.

b. Manfaat

Selain atribut, merek juga memiliki serangkaian manfaat.

Konsumen tidak membeli atribut, mereka membeli manfaat.

Page 46: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

c. Nilai

Merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai bagi produsen. Merek

yang memiliki harga tinggi akan dihargai oleh konsumen sebagai

merek yang berkelas, sehingga dapat mencermikan siapa pengguna

merek tersebut.

d. Budaya

Merek juga mewakili budaya tertentu. Misalnya, Mercedes

mewakili budaya Jerman yang terorganisasi dengan baik,

memiliki kerja yang efisien, dan selalu menghasilkan produk yang

berkualitas tinggi.

e. Kepribadian

Merek juga memiliki kepribadian, yaitu kepribadian bagi para

penggunanya. Jadi diharpkan dengan menggunakan merek,

kepribadian si pengguna akan tercermin bersamaan dengan merek

yang ia gunakan.

2. Cara Membangun Merek

Membangun merek yang kuat tidak berbeda dari membangun

sebuah rumah. Begitu juga dengan membangun dan mengembangkan

merek. Ia memerlukan fondasi yang kuat. Rangkuti (2008:5) ada

beberapa cara untuk membangun merek, yaitu:

Page 47: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

a. Memiliki postioning yang tepat

b. Memiliki brand value yang tepat

c. Memiliki konsep yang tepat

3. Penentu Strategi Merek

Ada lima pilihan dalam penentuan strategi merek yaitu

(Rangkuti 2008:10) :

a. Perluasan lini (line extension)

Perluasan lini terjadi apabila perusahaan memperkenalkan unit

produk tambahan dalam kategori produk yang sama dengan merek

yang sama, biasanya dengan tampilan baru, seperti bentuk, rasa,

warna, kandungan, ukuran kemasan, dan sebagaianya.

b. Perluasan merek (brand extension)

Perluasan merek dapat terjadi apabila perusahaan memutuskan

untuk menggunakan merek yang sudah ada pada produknya dalam

satu kategori baru.

c. Multi brands

Multi brand dapat terjadi apabila perusahaan memperkenalkan

berbagai merek tambahan dalam kategori produk yang sama.

Page 48: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

d. Merek baru (new brands)

Merek baru dapat dilakukan apabila perusahaan tidak memiliki

satupun merek yang sesuai dengan produk yang akan dihasilkan

atau apabila citra merek tersebut tidak membantu untuk produk

baru tersebut.

e. Merek bersama (co-branding)

Kecenderungan yang terjadi saat ini adalah meningkatkan strategi

co-branding atau kerja sama branding. Tujuan co-branding adalah

agar merek yang satu dapat memperkuat merek yang lain sehingga

dapat menarik minat konsumen

4. Elemen-Elemen Merek

Menurut Durianto, dkk (2004:165) elemen-elemen merek

memiliki tiga bagian penting sebagai berikut:

a. Brand platfrom

Brand Platfrom adalah sebuah blue print perencanaan merek yang

strategis yang meliputi visi dan misi merek, serta kekuasaan dari

suatu merek dan lain-lain.

b. Brand identity

Brand Identity mengidentifikasikan keunikan suatu merek, sehingga

suatu merek akan diidentifikasikan berbeda dengan merek pesaing.

Page 49: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

c. Brand communication

Suatu merek harus dapat dikomunikasikan dengan terencana dan

strategik, dalam arti bahwa seluruh aspek kreatif dalam komunikasi

harus sesuai dengan platform merek, sehingga komunikasi merek

in-line dengan platform.

E. Komunikasi

Manusia merupakan makhluk sosial yang hidup sebagai individu

dalam kelompok sosial, komunitas, organisasi dan masyarakat. Dalam

kehidupan sehari-hari setiap manusia berinteraksi dengan cara

berkomunikasi dengan orang lain guna membangun relasi antar

sesamanya. Komunikasi menjadi bagian sangat penting di dalam

kehidupan manusia terutama di dalam kehidupan sosial. Alasan itulah

yang menyebabkan manusia tidak dapat menghindari komunikasi di dalam

hidupnya.

Pada dasarnya komunikasi memiliki pengertian yang sama yaitu

penyampaian suatu pesan atau informasi dari satu sumber kepada sumber

yang lainnya. Namun seiring berjalannya waktu banyak para ahli

mengemukakan pendapatnya tentang apa itu komunikasi.

Secara etimologi istilah komunikasi atau dalam bahasa Ingris

communication berasal dari bahasa latin communiatus dan bersumber dari

kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama

Page 50: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

makna, jadi komunikasi dapat berlangsung selama ada kesamaan makna

mengenai apa yang di percakapkan. (Effendy, 2006:9)

Seseorang akan dapat mengubah sikap, pendapat, atau perilaku

orang lain apabila komunikasinya itu memang komunikatif seperti

diuraikan diatas. Untuk dapat memahami pengertian komunikasi sehingga

dapat dilancarkan secara efektif, maka dapat mengutip paradigma yang

dikemukakan Harold Lasswell. Laswell mengatakan bahwa cara yang baik

untuk mengemukakan komunikasi ialah menjawab pertanyaan-pertanyaan

berikut: “Who says what in which channel to whom with what effect?” atau

“Siapa mengatakan dengan saluran apa kepada siapa dengan pengaruh

bagaimana?” (Mulyana, 2007:69). Paradigma Laswell ini menunjukkan

bahwa komunikasi melewati 5 unsur, yakni komunikator (communicator,

source, sender), pesan (message), media, komunikan (communicant,

communicate, receiver, recipient), efek (effect, impact, influence). Jadi

berdasarkan paradigma Laswell tersebut, komunikasi adalah proses

penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media

yang menimbulkan efek tertentu (Effendy,2006:10).

Sedangkan Menurut William Albig dalam Suprapto (2009: 6)

komunikasi merupakan proses sosial, dalam arti pelemparan pesan/

lambang yang mana mau atau tidak mau akan menumbuhkan pengaruh

pada semua proses dan berakibat pada bentuk perilaku manusia dan adat

istiadat.

Page 51: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

Theodorson dalam Suprapto (2009: 6) komunikasi adalah

penyebaran informasi, ide-ide sebagai sikap atau emosi dari seseorang

kepada orang lain terutama simbol-simbol.

Berdasarkan definisi diatas penulis menyimpulkan pada dasarnya

manusia merupakan makhluk sosial yang tidak mungkin hidup tanpa

berkomunikasi dengan orang lain. Adanya interaksi antar sesama manusia

dan fakta bahwa komunikasi adalah suatu proses penyampaian pernyataan

oleh seseorang kepada orang lain, dengan mengandung tujuan tertentu,

memeberitahukan atau untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku baik

langsung, lisan maupun tidak langsung melalui media.

1. Proses Komunikasi

Proses komunikasi seperti dijelaskan Prof. Drs. Onong Uchjana

Effendy, M.A dalam bukunya yang berjudul ilmu komunikasi teori dan

praktek proses komunikasi di bagi menjadi 2 tahap yaitu proses

komunikasi secara primer dan komunikasi secara sekunder (Effendy

2006:11).

a. Proses komunikasi secara primer

Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian

pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan

menggunakan lambang (simbol) sebagai media. Lambang sebagai

media primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal

(bahasa), dan pesan nonverbal (isyarat, gambar, warna, dan lain

sebagainya) yang secara langsung dapat/mampu menerjemahkan

Page 52: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan. Proses

komunikasi ini berlangsung secara tatap muka sehingga umpan

balik yang di berikan komunikan dapat diterima secara langsung

oleh komunikator.

b. Proses komunikasi secara sekunder

Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian

pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan

alat atau saran sebagai media kedua setelah memakai lambang

sebagai media pertama.

Seorang komunikator menggunakan media ke dua dalam

menyampaikan komunikasi, karena komunikan sebagai sasaran

berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat,

telepon, surat kabar, majalah, radio, televisi, dsb adalah media

kedua yang sering digunakan dalam komunikasi. Proses

komunikasi secara sekunder itu menggunakan media yang dapat

diklasifikasikan sebagai media massa (surat kabar, televise, radio,

dsb) dan media nirmassa (telepon, surat, megapon, dsb).

2. Fungsi Komunikasi

Gorden dalam Mulyana (2005:5-30) mengkategorikan fungsi

komunikasi menjadi empat, yaitu :

a. Komunikasi sosial

Fungsi komunikasi sebagai komunikasi social setidaknya

mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting untuk membangun

Page 53: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

konsep diri kita, aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup, untuk

memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan,

antara lain lewat komunikasi yang bersifat menghibur dan

memupuk hubungan-hubungan orang lain. Melalui komunikasi kita

dapat berinteraksi dengan anggota masyarakat (keluarga, kelompok

belajar, perguruan tinggi, RT, desa, Negara secara keseluruhan)

untuk mencapai tujuan bersama

b. Komunikasi ekspresif

Komunikasi berfungsi untuk menyampaikan perasaan-perasaan

(emosi kita). Perasaan-perasaan tersebut terutama dikomunikasikan

melalui pesan-pesan nonverbal. Perasaan sayang, peduli, rindu,

simpati, gembira, sedih, takut, prihatin, marah dan benci dapat

disampikan lewat kata-kata, namun bisa disampaikan secara lebih

ekspresif lewat perilaku nonverbal. Seorang ibu menunjukkan

kasih sayangnya dengan membelai kepala anaknya. Orang dapat

menyalurkan kemarahannya dengan mengumpat, mengepalkan

tangan seraya melototkan matanya, mahasiswa memprotes

kebijakan pengusa Negara atau penguasa kampus dengan

melakukan demonstrasi

c. Komunikasi ritual

Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan

sepanjang tahun dan sepanjang hidup, yang disebuut para

antropolog sebagai rites of passage, mulai dari upacara kelahiran,

Page 54: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

sunatan, ulang tahun, pertunangan, siraman, pernikahan, dan lain-

lain. Dalam acara-acara itu orang mengucapkan kata-kata atau

peilaku-perilaku tertentu yang bersifat simbolik. Ritual-ritual lain

seperti berdoa (shalat, sembahyang, misa), membaca kita suci, naik

haji, upacara bendera (termasuk menyanyikan lagu kebangsaan),

upacara wisuda, perayaan lebaran (Idul Fitri) atau Natal juga

adalah komunikasi ritual. Mereka yang berpartisipasi dalam bentuk

komunikasi ritual tersebut menegaskan kembali komitmen mereka

kepada tradisi keluarga, suku, bangsa, Negara, ideologi atau agama

mereka.

d. Komunikasi instrumental

Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum, yaitu

menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap,

menggerakkan tindakan, dan juga menghibur. Komunikasi tidak

saja kita gunakan untuk menciptakan dan membangun hubungan,

namun juga untuk menghancurkan hubungan tersebut. Studi

komunikasi membuat kita peka terhadap berbagai strategi yang

dapat kita gunakan dalam komunikasi kita untuk bekerja lebih baik

dengan orang lain demi keuntungan bersama.

Komunikasi berfungsi sebagai instrument untuk mencapai tujuan-

tujuan pribadi dan pekerjaan, baik tujuan jangka pendek ataupun

tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek misalnya untuk

memperoleh pujian, menumbuhkan kesan yang baik, memperoleh

Page 55: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

simpati, empati, keuntungan material, ekonomi dan politik, yang

antara lain dapat diraih dengan pengelolaan kesan (impression

management), yakni taktik-taktik verbal dan nonverbal, seperti

berbicara sopan, mengobral janji, mengenakan pakaian necis, dan

sebagainya yang pada dasarnya untuk menunjukkan kepada orang

lain siapa diri kita seperti yang kita inginkan.

Sementara itu, tujuan jangka panjang dapat diraih lewat keahlian

komunikasi, misalnya keahlian berpidato, berunding, berbahasa

asing ataupun keahlian menulis. Kedua tujuan itu (jangka pendek

dan panjang) tentu saja saling berkaitan dalam arti bahwa

pengelolaan kesan itu secara kumulatif dapat digunakan untuk

mencapai tujuan jangka panjang berupa keberhasilan dalam karier,

misalnya untuk memperoleh jabatan, kekuasaan, penghormatan

sosial dan kekayaan.

3. Manfaat Komunikasi

Komunikasi penting bagi organisasi dan informasi penting bagi

komunikasi yang efektif. Seseorang yang mengendalikan informasi

akan mengendalikan kekuatan di dalam organisasi. Struktur organisasi

ditentukan oleh keefektifan komunikasi. Ketika organisasi di haruskan

mencapai tujuan, maka anggota-anggota yang berbeda dalam

strukturnya akan bekerja sesuai dengan jabatan dan fungsinya untuk

mencapai tujuan yang di maksud. Setiap struktur saling melengkapi

dan mempengaruhi antara yang satu dengan yang lainnya.

Page 56: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

Dengan demikian menurut Athoillah (2010:223) manfaat

komunikasi dapat disebutkan sebagai berikut :

a. Memberikan pengaruh positif bagi kemajuan suatu organisasi

b. Menambah pengetahuan dan meningkatkan kepekaan terhadap

masalah.

c. Mempermudah pemecahaan masalah yang di hadapi

d. Menyamakan persepsi tentang sesuatu dan melaksanakan

pengambilan keputusan, dengan penuh pertimbangan atas dasar

musyawarah dan skala pioritas.

e. Bertukar pengalaman yang akan mempertambah ide atau gagasan

untuk kemajuan organisasi atau sejenisnya.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi

Menurut Adisaputro (2010) faktor-faktor penghambat di dalam

komunikasi adalah sebagai berikut :

a. Perbedaan persepsi tentang pesan yang dibahas dan serta masing-

masing mempertahankan persepsinya.

b. Perbedaan status sosial, dapat menjadi hambatan apabila tidak di

jalin hubungan kemitraan yang jelas.

c. Perbedaan bahasa, apabila ke duanya memakai bahasa yang tidak

bisa di pahami satu dan yang lainnya.

d. Situasi kondisi yang kurang kondusif

e. Suasana hati yang kurang mendukung

Page 57: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

f. Komunikasi dengan dua cara yang berlawanan, antara yang verbal

dengan yang nonverbal misalnya berkomunikasi dengan orang

tunarungu.

g. Jarak yang terlalu jauh yang tidak adanya alat atau media yang

dapat di gunakan untuk berkomunikasi.

h. Perbedaan kepentingan, terutama menyangkut kepentingan pribadi.

F. Komunikasi Merek (Brand Communication)

Dalam pemasaran modern, manajemen perusahaan tidak cukup

hanya memberi perhatian dari sisi membuat suatu produk dengan brand

platform yang kokoh. Seorang pemasar harus mampu membuat suatu

merek dapat berkomunikasi dengan pasar sasarannya. Dengan kata lain

fungsi komunikator dan promotor merek tidak dapat di hindari oleh

seorang pasar.

Dalam Durianto dkk (2004) secara umum komunikasi suatu merek

mempunyai 3 tujuan utama.

1. Membangun serta meningkatkan brand awareness

2. Agar komunikasi dapat memperkuat, memperjelas dan mempercepat

pesan dari suatu merek

3. Agar strategi komunikasi merek yang efektif dapat menstimulasi dan

memotivasi target konsumen untuk melakukan aksi pembelian

Seorang pemasar dapat mengukur evektifitas komunikasi yang

dijalankan dengan melihat kepada CRI (Customer Response Index) yang

merupakan hasil perkalian antara awareness (kesadaran), comprehend

Page 58: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

(pemahaman konsumen), interest (ketertarikan), intentions (maksud untuk

membeli) dan action (bertindak membeli).

Pada dasarnya, komunikasi merek adalah upaya yang dilakukan

perusahaan untuk mengkomunikasikan keunikan yang dimiliki sebuah

merek ke pasar menggunakan berbagai strategi. Tujuan hal tersebut

sederhana, yaitu agar pelanggan memutuskan untuk mengkonsumsi, puas,

kemudian loyal terhadap merek. Namun untuk bisa mencapai kondisi

tersebut tentu saja tidak sesederhana menulisnya, selalu realitas pasar

begitu kompleks, beragam produk dari berbagai merek dapat ditemui

setiap saat, preferensi pelangan berbeda-beda, dan semakin beragamnya

segmen pasar. Jika di masal lalu perusahaan melakukan komunikasi secara

massal kepada pasar maka di era internet saat ini pelanggan harus

diperlakukan secara spesifik.

Lalu, apa yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam

mengkomunikasikan merek mereka kepada pasar? Jawabannya,

perusahaan harus merancang strategi komunikasi yang efektif sehingga

apa yang mereka lakukan tidak sia-sia dan dapat mencapai target yang

telah ditentukan.

1. Proses Komunikasi Efektif

Komunikasi adalah karunia yang sangat luar biasa dari Tuhan,

karena melalui komunikasi manusia dapat saling mengenal dan

berhubungan secara intim. Dalam kitab-kitab suci, hikayat, atau

Page 59: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

legenda kuno yang ada pada masyarakat kita, sering dikisahkan bahwa

komunikasi telah dilakukan makhluk-makhluk lain jauh sebelum

manusia diciptakan. Kisah-kisah tentang dewa atau binatang yang

dapat berkomunikasi sering diceritakan oleh orang tua kita sebagai

pengantar tidur.

Di zaman modern saat ini, manusia telah memanfaatkan berbagai

media dalam menjalin komunikasi melintasi batas-batas etnik dan

geografis. Komunikasi sebagai sebuah ilmu juga telah berkembang

pesat dan menjadi mata kuliah yang diajarkan pada berbagai kajian

ilmu, termasuk melalu komunikasi yang baik akan timbul pemahama

yang sama di masing-masing pihak.

Dalam aktivitas sehari-hari proses komunikasi dapat terjalin

baik oleh pihak yang menyampaikan pesan kepada pihak lain dengan

tujuan tertentu, sebagai contoh perusahaan yang mengkomunikasikan

merek baru mereka ke pasar. Singkatnya, komunikasi hanya bisa

terjadi kalau ada pihak-pihak yang terlibat di dalamnya atau sering

disebut sebagai unsur-unsur komunikasi, yang terdiri atas sumber,

pesan, media, penerima dan umpan balik serta faktor lingkungan.

2. Komunikasi Merek Untuk Pelanggan

Dalam praktik sehari-hari, proses komunikasi tidak selalu

berjalan mulus. Namun, disinilah tantangan bagi setiap pemasar.

Dibutuhkan kreativitas agar proses komunikasi dapat dioptimalkan

dengan mengeliminasi berbagai gangguan, sehingga pesan komunikasi

Page 60: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

merek dapat berjalan efektif dalam menciptakan berbagai asosiasi

positif di benak pelanggan.

Identitas merek yang dikomunikasikan dengan baik akan

menghasilkan kesadaran yang tinggi dari pelanggan, begitu pula

dengan pemosisian merek akan menghasilkan diferensiasi yang

membedakan merek secara signifikan dengan merek lain. Proporsi

nilai merek yang sesuai juga diharapkan akan memberi nilai tinggi

kepada pelanggan.

3. Strategi Komunikasi Efektif

Agar perusahaan dapat mengkomunikasikan merek secara

efektif sesuai tujuan yang diharapkan, beberapa hal berikut ini perlu

diperhatikan.

a. Pahami dengan siapa berkomunikasi

Memahami dengan siapa kita berkomunikasi tentu saja menjadi hal

yang mendasar yah harus dipahami oleh siapapun yang melakukan

aktivitas komunikasi. Jika kondisi ini luput dari melakukan

aktivitas komunikasi dan jika kondisi ini luput dari perhatian, maka

dapat berakibat fatal, yaitu kegagalan. Objek komunikasi adalah

calon pelanggan pendapat potensial, yang terdiri atas individu,

kelompok, perusahaan atau masyarakat umum lainnya. Dengan

memahami siapa serta apa kebutuhanan dan keinginan pelanggan

Page 61: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

akan membantu pemasar dalam menentukan saluran komunikasi

yang sesuai dengan karakter mereka.

b. Indentifikasi tujuan komunikasi

Seperti telah dikemukakan diawal, tujuan komunikasi merek

adalah meraih loyalitas. Namun, kondisi tersbut adalah hasil akhir

dari proses pengambilan keputusan pelanggan sebagai reaksi atas

dikembangkannya strategi komunikasi merek. Agar proses berjalan

baik, identifikasi yang jelas terhadap tujuan komunikasi menjadi

sangat penting, terutama dalam menentukan respons yang

diharapkan dari stimulus komunikasi yang disampaikan.

Oleh karena itu, sangat penting memahami bagaimana target

pelanggan bergerak dalam tahap-tahap menuju kesiapan membeli;

apakah pemasar ingin menempatkan sesuatu dalam benak pelanggan

(cognitive), mengubah sikap pelanggan (affective), atau mendorong

pelanggan untuk segera bertindak (behavioral). Ada beberapa teori

dapat digunakan oleh pemasar dalam merencanakan target komunikasi

secara lebih baik. Tahapan-tahapan tersebut adalah : (Durianto, dkk

2004)

a. Awereness (kesadaran)

Kesadaran merek adalah sebagai kesanggupan seorang calon

pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu

merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu.

Page 62: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

Di dalam tahapan ini Awereness dilakukan jika sebagian besar dari

target pasar (pelanggan) belum sadar akan merek yang

ditawarkanan. Tugas komunikator adalah membangun kesadaran

pelanggan akan keberadaan merek tersebut melalui berbagai

media. Adapun upaya untuk meningkatkan kesadaran konsumen

akan suatu merek :

1) Suatu merek harus dapat menyampaikan pesan yang mudah

diingat oleh konsumen.

2) Pesan yang disampaikan harus berbeda dibandingkan merek

lainnya. Selain itu, pesan yang disampaikan harus memiliki

hubungan dengan merek dan kategori produknya.

3) Simbol yang digunakan perusahaan sebaiknya memiliki

hubungan dengan mereknya.

4) Membentuk ingatan dalam pikiran konsumen akan lebih sulit

dibandingkan dengan memperkenalkan suatu produk baru,

sehingga perusahaan harus selalu melakukan pengulangan

untuk meningkatkan ingatan konsumen tehadap merek.

5) Perusahaan dapat menggunakan merek untuk melakukan

perluasan produk, sehingga merek tersebut akan semakin

diingat oleh konsumen.

b. Comprehend (pemahaman konsumen)

Benjamin S. Bloom (Sudijono, 2009: 50) mengatakan bahwa:

Pemahaman (Comprehension) adalah kemampuan seseorang untuk

Page 63: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan

diingat. Dengan kata lain, memahami adalah mengerti tentang

sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Seorang dikatakan

memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau

memberi uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan

menggunakan kata-kata sendiri.

Di dalam tahapan ini sebagian pelanggan mungkin telah sadar akan

keberadaan merek, tetapi mereka hanya sadar dan belum memiliki

pengetahuan yang cukup mengenai sebuah merek. Jika kondisi

seperti ini yang dihadapi, maka pemasar dapat menentukan tujuan

dengan fokus pada pengetahuan mengenai merek kepada target

pelanggan.

c. Interest (ketertarikan)

Ketertarikan pelanggan terhadap suatu merek adalah sebuah

fenomena yang alami yang di alami oleh setiap konsumen dimana

ketertarikan itu berawal dari sebuah proses interaksi antara satu

individu dengan individu lainya mengenai akan suatu merek, di

dalam proses itu individu menemukan sesuatu yang menjadi faktor

ketertarikan dengan merek tersebut.

Di dalam tahapan ini pelangga telah menyadari, memahami dan

mengetahui segala sesuatu tentang merek, bagi pemasar tugas

beratnya adalah bagaimana menjadikan merek lebih disukai dari

pada merek-merek lainnya di pasar. Jika faktanya merek tidak

Page 64: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

lebih unggul dibanding pesaing, maka komunikasi merek dengan

menonjolkan keunggulan yang dimilliki mungkin menjadi cara

tertepat untuk meraih preferensi pelanggan.

d. Intentions (maksud untuk membeli)

Pada tahap ini, merek lebih dari sekedar disukai, tetapi pelanggan

belum memiliki cukup keyakinan untuk mengkonsumsinya. Tugas

selanjutnya komunikator adalah membangun keyakinan agar

pelanggan segera bertindak, meyakinkan mereka bahwa

mengkonsumsi merek yang ditawarkan merupakan tindakan tepat.

e. Action (membeli)

Pada tahapan ini pelanggan telah mencapai tahapan akhir setelah

pelanggan sadar akan merek tersebut kemudian paham dan

menyukai merek tersebut serta telah melakukan tindakan untuk

membeli merek tersebut. Meskipun masih banyak faktor yang

menjadi penyebab, diantaranya mereka mungkin masih menunggu

informasi tambahan atau merencanakan tindakan selanjutnya

karena pertimbangan tertentu. Komunikasi harus terus dilanjutkan

untuk mendorong pelanggan melakukan pembelian secara terus

menerus dan loyal terhadap merek tersebut.

4. Strategi Komunikasi Untuk Menaikkan CRI (Customer Respon

Index)

Tugas seorang pemasar adalah memahami mengapa CRI suatu

merek menjadi kecil. Biasanya CRI bisa kecil karena rendahnya

Page 65: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

respons konsumen terhadap suatu merek. Variasi rendahnya respon

konsumen bisa bermacam-macam antara lain : (Durianto, dkk 2004 ;

187)

a. Low Awareness

Kesadaran konsumen akan suatu merek sangat rendah, dengan kata

lain mind share (pangsa pikiran) konsumen sangat rendah. Hal ini

biasa di sebabkan oleh kesalahan dalam strategi komunikasi

pemasaran. Sebagai faktor penyebabnya bisa bermacam-macam,

antara lain : pemilihan media iklan yang tidak tepat, frekuensi

penayangan iklan yang kurang banyak dan eksekusi kreativitas

iklan yang kurang mengena.

b. Poor comprehension

Pemahaman konsumen akan merek tersebut sangat rendah.

Fenomena ini biasanya juga di sebabkan oleh kesalahan dalam

strategi komunikasi pemasaran mereknya. Faktor penyebabnya

biasanya adalah kurang cukupnya frekuensi penanyangan iklan.

c. Low interest

Ketertarikan konsumen akan suatu merek sangatlah rendah.

Fenomena ini biasanya disebabkan oleh lemahnya positioning

produk. Faktor penyebabnya antara lain : insufficient benefits, high

prince dan poor ad copy.

Page 66: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

d. Low intentions

Niat konsumen untuk membeli masih sangat rendah. Hal ini di

sebabkan karena kesalahan di dalam positioning produk. Faktor

penyebabnya antara lain : lemahnya nilai produk yang di terima

oleh konsumen, tidak tersedianya produk untuk di coba oleh

konsumen atau konsumen merasa resiko pemakaian produk

tersebut terlalu tinggi.

e. Low purchase level

Tingkat pembelian oleh target konsumen sangat rendah. Fenomena

ini biasanya disebabkan oleh masalah distribusi. Sebagai faktor

penyebabnya antara lain : tidak tersedianya produk tersebut

dipasar, susah untuk mencari produk tersebut di toko atau

supermarket pada saat konsumen mau membeli, pelayanan in-store

yang belum memadai

G. Kerangka Pikir Penelitian

Kerangka pemikiran ini untuk menunjukan arah dari penyusunan

metodologi penelitian dan mempermudah dalam pemahaman dan

menganalisis masalah dari suatu merek yang harus dikomunikasikan

dengan terencana dan strategik.

Penelitian ini dilakukan di RW 08 Kelurahan Harapan Jaya

Kecamatan Bekasi Utara. Salah satu upaya untuk mengetahui persepsi

komunikasi merek shampoo sunsilk adalah dengan mengetahui persepsi

Page 67: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

komunikasi merek menurut warga RW 08 Kelurahan Harapan Jaya

Kecamatan Bekasi Utara.

Di dalam penelitian ini peneliti menggunakan lima tahapan dan

pengukuran brand communication sebagai alat ukur terhadap komunikasi

merek shampoo sunsilk. Lima tahapan brand communication tersebut

adalah :

1. Aware adalah kesadaran konsumen akan suatu merek

2. Comprehend adalah pemahaman konsumen akan merek

3. Interested adalah ketertarikan konsumen akan suatu merek

4. Intentions adalah niat konsumen untuk membeli

5. Action adalah tindakan pembelian yang dilakukan oleh konsumen

akan suatu merek.

Selanjutnya untuk meneliti komunikasi merek shampoo sunsilk

maka di gunakan metode CRI (customer response index), penulis dapat

mengukur komunikasi yang di jalankan dengan melihat CRI (customer

respons index) yang merupakan hasil perkalian antara awareness

(kesadaran), comprehend (pemahaman konsumen), interest (ketertarikan),

intentions (maksud untuk membeli), action (bertindak untuk membeli)

Jadi, komunikasi merek dikatakan efektif apabila konsumen

sampai melakukan tindakan pembelian (action). Untuk dapat lebih

menjelaskan tentang kerangka pikir penelitian persepsi masyarakat

berdasarkan efektivitas komunikasi merek Shampoo Sunsilk maka dapat

dilihat pada gambar 2.3 di bawah ini :

Page 68: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

Gambar 2.3

Kerangka Pikir Penelitian

PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS

KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

(Studi Kasus : di wilayah RW 08 Kelurahan Harapan Jaya Kecamatan Bekaasi Utara)

VARIABEL KOMUNIKASI

MEREK:

1. Awareness

(Kesadaran)

2. Comprehend

(Pemahaman

konsumen)

3. Interest

(Ketertarikan)

4. Intentions (Maksud

untuk membeli)

5. Action (bertindak

membeli)

CRI (Customer Response

Index)

KESIMPULAN

Page 69: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Mei sampai dengan Juli 2015,

yang berlokasi di RW 08 Kelurahan Harapan Jaya Kecamatan Bekasi

Utara yang dilakukan selama kurang lebih 3 (tiga) bulan.

B. Penentuan Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono,2010:115). Dalam penelitian ini sasaran

populasinya adalah warga RW 08 Kelurahan Harapan Jaya Kecamatan

Bekasi Utara yang berjumlah 1805 penduduk.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2008:116) “sampel adalah sebagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Pada

penelitian ini menentukan jumlah sampel dengan rumus Slovin sebagai

berikut :

Page 70: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

� =�

1 +�(�)�

Dimana :

n = Jumlah konsumen yang akan dijadikan responden

N = Jumlah populasi

p = Proposi konsumen

e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karna kesalahan pengambilan

sempel yang masih dapat di tolelir diinginkan (error sampling)

10%

Jadi :

n = �

���(�)�

n = ����

������(�,�)�

n = ����

��,��

n = 94,75 di bulatkan menjadi 95 responden (sumber : Suwarno 2006 :

224)

Berdasarkan rumus di atas, menggunakan kaidah tingkat

keyakinan sebesar 95% dan batas kesalahan sebesar 10% maka

diperoleh 94,75 responden atau dibulatkan menjadi 95.

Page 71: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

3. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang

digunakan ialah teknik stratified random sampling, yaitu teknik

pengambilan sampel berdasarkan strata tertentu. Dalam RW 08

Kelurahan Harapan Jaya Kecamatan Bekasi utara, terdapat 8 rukun

tetangga (RT) dan kedelapan RT tersebut yang akan dijadikan strata

dalam metode pengambilan sampel. Penjelasannya dapat di lihat pada

table 3.1 di bawah ini

Tabel 3.1

Data Rukun Warga 08

Rukun Tetangga

(RT)

Kartu Keluarga

(KK)

Jumlah Warga

Cara Penghitungan Jumlah Responden

RT 01 39 150 150/1805x95 = 7,89 8 RT 02 44 176 176/1805x95 = 9,26 9 RT 03 72 255 255/1805x95 = 13,42 13 RT 04 46 187 187/1805x95 = 9,84 10 RT 05 64 243 243/1805x95 = 12,78 13 RT 06 46 196 196/1805x95 = 10,31 10 RT 07 47 176 176/1805x95 = 9,26 9 RT 08 34 154 154/1805x95 = 8,10 8 RT 09 62 268 268/1805x95 = 14,65 15 Jumlah 454 1805 95 95

Sumber : Data kependudukan wilayah RW 08 Kel.Harapan Jaya,april 2015

Dari tabel di atas, diketahui jumlah responden yang telah di

strata yaitu : RT 01 sebesar 8 responden, RT 02 sebesar 9 responden,

RT 03 sebesar 13 responden, RT 04 sebesar 10 responden, RT 05

Page 72: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

sebesar 13 responden. RT 06 sebesar 10 responden, RT 07 sebesar 9

responden, RT 08 sebesar 8 responden, RT 09 sebesar 15 responden.

Unit pengambilan sampel dalam penelitian ini mengunakan

teknik stratified random sampling, menurut Sugiyono (2008:78).

Dalam penelitian ini yang dijadikan responden adalah warga RW 08

Kelurahan Harapan Jaya Kecamatan Bekasi Utara yang berumur diatas

16 tahun.

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang diperoleh dikelompokan menjadi 2 yaitu :

1. Data primer

Data primer dalam hal ini adalah data yang diperoleh dari studi

lapangan. Dalam penelitian ini data primer adalah data yang di dapat

melalui kuisoner yang di bagikan ke responden, dengan membuat

pertanyaan seputar produk Shampoo Sunslik. Jenis pertanyaan yang di

gunakan adalah pertanyaan terbuka.

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini berisi dua

bagian utama. Bagian yang pertama adalah tentang profil sosial

responden, berisi data responden yang berhubungan dengan identitas

responden sosial seperti : usia, jenis kelamin, dan pendidikan terakhir.

Sedangkan bagian kedua menyangkut tantang persepsi brand

communication pada produk Shampoo Sunslik.

Page 73: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

2. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak

langsung, baik berupa keterangan maupun literatur yang ada

hubungannya dengan penelitian yang sifatnya melengkapi atau

mendukung data primer (Hadi, 2004). Dalam penelitian ini data

sekunder yang didapat melalui browsing di internet, jurnal, terbitan

online yang memuat materi sejenis dan perpustakaan dengan

mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan objek penelitian.

D. Metode Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian ilmiah, metode pengumpulan data

dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan yang relevan, akurat, dan

terpercaya. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah :

1. Kuesioner

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan

pertanyaan-pertanyaan kepada responden dengan panduan kuesioner.

Dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dengan pertanyaan

tertutup dan terbuka.

2. Wawancara

Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan jalan

mengadakan komunikasi dengan sumber data. Komunikasi tersebut

dilakukan dengan dialog (tanya jawab) secara lisan, baik langsung

maupun tidak langsung dalam I. Djumhur dan Muh. Surya (2006: 62).

Page 74: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

Sedangkan menurut Sukardi, (2008: 85) wawancara adalah alat untuk

memperoleh data atau fakta atau informasi dari seorang murid secara

lisan.Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis wawancara

terstruktur, dimana dalam melaksanakan wawancara peneliti terlebih

dahulu menyusun pedoman wawancara.

3. Dokumentasi

Menurut Arikunto (2006: 236) metode dokumentasi adalah “Cara

mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,

transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, raport, legger,

agenda dan sebagainya. Metode dokumentasi ialah suatu penyelidikan

yang ditujukan ada penguraian telah lalu melalui sumber dokumentasi

dalam Surakhmad (2004: 132)

E. Uji Realiabilitas

Uji realiabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukan

konsistensi suatu alat ukur dalam mengukur gejala yang sama (Durianto,

2004:72). Adapun metode dalam uji realiabilitas yaitu metode Spearman-

Brown, dalam menguji realiabilitas dalam teknik ini, skor yang diperoleh

dikelompokan menjadi dua berdasarkan belahan bagian butirnya. Dikenal

dua teknik pembelahan yaitu ganjil-genap. Dengan teknik pembelahan

ganjil-genap, peneliti mengelompokan skor butir belahan ganjil sebagai

belahan pertama dan skor butir belahan genap sebagai belahan ke dua.

Langkah selanjutnya adalah mengkorelasikan skor belahan pertama

dengan skor belahan kedua sehingga di peroleh nilai r��.

Page 75: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

Keterangan r�� = � ∑ ��� ∑ � ∑ �

� � ∑ ���(∑ �)

�� � ∑ �

��(∑ �)

∑ � = total skor ya belahan ganjil

∑ � = total skor ya belahan genap

∑ �� = total skor hasil kali belahan ganjil dan genap

Nilai r�� tersebut menunjukan hubungan antara dua belahan instrumen.

Untuk selanjutnya nilai tersebut di masukan dalam rumus Spearman-

Brown berikut :

r���2r��

(1 +r��)

Keterangan :

r�� = reliabilitas instrument

r�� = korelasi antara dua belahan instrument

Nilai reliabilitas yang diperoleh kemudian di bandingkan dengan

nilai dari tabel r product moment. Jika r�� < r product moment dapat

disimpulkan bahwa instrument yang digunakan tidak reliabel. Sebaliknya

jika r�� > r product moment dapat disimpulkan bahwa instrument yang

digunakan reliabel dan penelitian dengan menggunakan penelitian yang

sama dapat dilanjutkan (Durianto, 2004:76).

Page 76: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

F. Metode Analisis Data

Untuk meneliti komunikasi merek menggunakan skala guttman,

skala ini memberikan nilai dikotomi ya atau tidak. Tipe data yang di

gunakan adalah nominal, yang di maksud dengan nominal adalah skala

pengukuran yang hanya menunjukan perbedaan tanpa jarak yang jelas.

Kepada variabel tersebut dapat diberi nilai skor, tapi skor tersebut hanya

menunjukkan kode perbedaan dan bukannya menunjukkan jarak (lebih

besar, lebih tinggi). Pemberian bobot pertanyaan dilakukan dengan

memberi daftar pertanyaan pada responden yang di jawab melalui

pertanyaan dengan bobot sebagai berikut : Ya = 1 dan Tidak = 0 dan

didalam pengolaan data menggunakan Microsoft excel.

Selanjutnya untuk meneliti komunikasi merek Shampoo Sunslik

maka di gunakan metode CRI (customer response index), penulis dapat

mengukur komunikasi yang di jalankan dengan melihat CRI (customer

respons index) yang merupakan hasil perkalian antara awareness

(kesadaran), comprehend (pemahaman konsumen), interest (ketertarikan),

intentions (maksud untuk membeli), action (bertindak untuk membeli)

yang bisa diliat pada CRI (customer response index) model ilustrasi merek

sbb :

Page 77: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

CRI Model Ilustrasi Merek

CRI

ACTION

INTENTIONS

INTERESTED NO ACTIONS

COMPREHEND NO INTENTIONS

AWARE NO INTERESTED

NO COMPREHEND

UN AWARE

*CRI = % aware x %comprehend x % interested x %intentions x %action

Gambar 3.1 CRI (Customer Respons Index)

Model ilurtrasi merek

Sumber : Durianto (2004:186)

Keterangan :

6. Aware adalah kesadaran konsumen akan suatu merek

7. Comprehend adalah pemahaman konsumen akan merek

8. Interested adalah ketertarikan konsumen akan suatu merek

9. Intentions adalah niat konsumen untuk membeli

10. Action adalah tindakan pembelian yang dilakukan oleh konsumen

akan suatu merek.

G. Definisi Variabel Operasional

Guna mengetahui persepsi dari variabel yang akan diteliti, maka

penulis berusaha mengemukakan konsep penelitian ini mengacu pada

Page 78: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

teori-teori yang ada, adapun variabel operasional dalam penelitian ini yang

bisa dilihat pada tabel 3.2 yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.2

Variabel Operasional

No Variabel Dimensi Indikator Skala

1 Brand Communication

(Komunikasi Merek)

Komunikasi merek

Shampoo Sunslik adalah

upaya yang dilakukan

perusahaan untuk

mengkomunikasikan

keunikan yang dimiliki

sebuah merek ke pasar

menggunakan berbagai

strategi. Tujuan hal

tersebut sederhana, yaitu

agar pelanggan

memutuskan untuk

mengkonsumsi, puas,

kemudian loyal terhadap

merek. ( Durianto,

dkk. 2004 : 185-189)

Awareness

(kesadaran)

Sebagian

kesanggupan

calon pembeli

untuk

mengenali atau

mengingat

kembali bahwa

suatu merek

merupakan

bagian dari

kategori

produk

tertentu.

1. Konsumen

mengetahui

merek

Shampoo

Sunsilk

2. Konsumen

menyadari

tentang

merek

Shampoo

Sunsilk.

G

U

T

T

M

A

N

Comprehend

(pemahaman)

Kemampuan

seseorang

untuk mengerti

1. Pemahaman

konsumen

tentang

manfaat

mengenai

merek

Page 79: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

dan memahami

sesuatu merek

setelah sesuatu

itu di ketahui

dan di ingat.

Shampoo

Sunsilk

2. Konsumen

memiliki

pengetahuan

tentang

Shampoo

Sunsilk

Interest

(ketertarikan)

Ketertarikan

pelanggan

terhadap suatu

merek adalah

sebuah

fenomena yang

alami yang di

alami oleh

setiap

konsumen

dimana

ketertarikan itu

berawal dari

sebuah proses

interaksi antara

satu individu

dengan

individu lainya

mengenai akan

1. Konsumen

menyukai

Shampoo

Sunsilk.

2. Menunjukan

respon yang

positif

Page 80: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

suatu merek

Intentions

(maksud untuk

membeli)

Konsumen

tidak hanya

sekedar

menyukai akan

merek tersebut

tetapi

pelanggan

mempunyai

keyakinan

untuk

mengkonsumsi

nya.

1. Konsumen

yakin

terhadap

merek.

2. Komentar dan

persepsi atau

opini yang

mendukung.

Action

(membeli)

Pada tahapan

ini pelanggan

telah mencapai

tahapan akhir

setelah

pelanggan

sadar akan

merek tersebut

kemudian

1. Konsumen

membeli

Shampoo

Sunsilk.

2. Konsumen

memakai

Shampoo

Sunsilk.

3. Informasi

Page 81: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

paham dan

menyukai

merek tersebut

serta telah

melakukan

tindakan untuk

membeli

merek tersebut.

pembelian

jelas.

Page 82: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

E. Gambaran Umum Perusahaan

PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5

Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta no 33 yang

dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui

oleh gubernur jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat no 14 pada

tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia

dengan no 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam

Javasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934 Tambahan no 3.

Dengan akta no 171 yang dibuat oleh notaris Ny, Kartini Mulyadi

tertanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever

Indonesia. Dengan akta no 92 yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi,

S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT

Unilever Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman

dengan keputusan No. C2-1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari

1998 dan diumumkan di Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998

Tambahan No. 39.

Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek

Jakarta dan Bursa Efek Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari

Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981

pada tanggal 16 November 1981.

Page 83: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

Pada Rapat Umum Tahunan perusahaan pada tanggal 24 Juni 2003,

para pemegang saham menyepakati pemecahan saham, dengan

mengurangi nilai nominal saham dari Rp 100 per saham menjadi Rp 10

per saham. Perubahan ini dibuat di hadapan notaris dengan akta No. 46

yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 10 Juli 2003 dan

disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia dengan keputusan No. C-17533 HT.01.04-TH.2003.

Sebagaimana disetujui dalam rapat umum tahunan perusahaan pada

tanggal 13 Juni, 2000, yang dituangkan dalam akta notaris No. 82 yang

dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 14 Juni 2000,

perusahaan juga bertindak sebagai distributor utama dan memberi jasa-jasa

penelitian pemasaran. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan

Perundang-undangan (dahulu Menteri Kehakiman) Republik Indonesia

dengan keputusan No. C-18482HT.01.04-TH.2000. Perusahan memulai

melakukan oprasi komersialnya pada tahun 1993.

PT. Unilever Indonesia Tbk, yang beroperasi di indonesia sejak

tahun 1933, telah tumbuh menjadi perusahaan penyedia consumer product

yang mempunyai peran penting di indonesia. Unilever adalah produsen

merek-merek terkenal di seluruh dunia yang juga terkenal di tingkat

regional dan lokal, antara lain Pepsodent, Lifebuoy, Lux, Dove, Sunsilk,

Clear, Rexona, Rinso, Molto, Ponds, Blue Band, Royco, Sariwangi,

Bango, Taro dan masih banyak lagi. Posisi Unilever yang kuat sebagai

Page 84: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

pemimpin pasar telah diakui melalui berbagai penghargaan nasional dan

regional yang diterima oleh perusahaan.

PT. Unilever Indonesia Tbk melalui brand-brand nya kembali

membuktikan keunggulannya dengan meraih peringkat dalam ”Packaging

Consumer Branding Award 2005” yang diselenggarakan oleh Indonesia

Brand Identity Summit (IBS) bekerjasama dengan majalah SWA dan

MIX. Seperti kita ketahui, Unilever adalah perusahaan multinasional yang

memproduksi barang konsumen memenuhi kebutuhan akan nutrisi,

kesehatan dan perawatan pribadi sehari-hari dengan produk-produk yang

membuat para pemakainya merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih

menikmati kehidupan. Unilever bermarkas di Rotterdam, Belanda.

Perusahaan ini didirikan tahun 1930. Perusahaan ini mempekerjakan

206.000 pekerja.

1. Perluasan Unilever Indonesia Tbk

Pada tanggal 22 November 2000, perusahaan mengadakan

perjanjian dengan PT Anugrah Indah Pelangi, untuk mendirikan

perusahaan baru yakni PT Anugrah Lever (PT AL) yang bergerak di

bidang pembuatan, pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap,

saus cabe dan saus-saus lain dengan merk dagang Bango, Parkiet dan

Sakura dan merk-merk lain atas dasar lisensi perusahaan kepada PT

Al.

Page 85: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

Pada tanggal 3 Juli 2002, perusahaan mengadakan perjanjian

dengan Texchem Resources Berhad, untuk mendirikan perusahaan

baru yakni PT Technopia Lever yang bergerak di bidang distribusi,

ekspor dan impor barang-barang dengan menggunakan merk dagang

Domestos Nomos. Pada tanggal 7 November 2003, Texchem

Resources Berhad mengadakan perjanjian jual beli saham dengan

Technopia Singapore Pte. Ltd, yang dalam perjanjian tersebut

Texchem Resources Berhad sepakat untuk menjual sahamnya di PT

Technopia Lever kepada Technopia Singapore Pte. Ltd.

Dalam rapat umum perusahaan pada tanggal 8 Desember 2003,

perusahaan menerima persetujuan dari pemegang saham minoritasnya

untuk mengakuisisi saham PT Knorr Indonesia (PT KI) dari Unilever

Overseas Holdings Limited (pihak terkait). Akuisisi ini berlaku pada

tanggal penandatanganan perjanjian jual beli saham antara perusahaan

dan Unilever Overseas Holdings Limited pada tanggal 21 Januari

2004. Pada tanggal 30 Juli 2004, perusahaan digabung dengan PT KI.

Penggabungan tersebut dilakukan dengan menggunakan metoda yang

sama dengan metoda pengelompokan saham (pooling of interest).

Perusahaan merupakan perusahaan yang menerima penggabungan dan

setelah penggabungan tersebut PT KI tidak lagi menjadi badan hukum

yang terpisah. Penggabungan ini sesuai dengan persetujuan Badan

Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam suratnya No.

740/III/PMA/2004 tertanggal 9 Juli 2004.

Page 86: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

Pada tahun 2007, PT Unilever Indonesia Tbk. (Unilever) telah

menandatangani perjanjian bersyarat dengan PT Ultrajaya Milk

Industry dan Trading Company Tbk (Ultra) sehubungan dengan

pengambilalihan industri minuman sari buah melalui pengalihan merek

“Buavita” dan “Gogo” dari Ultra ke Unilever. Perjanjian telah

terpenuhi, Unilever dan Ultra telah menyelesaikan transaksi pada bulan

Januari 2008.

Tabel 4.1

Sejarah Perusahaan

Tahun Keterangan

1920-30 Import oleh van den Bergh, Jurgen and Brothers

1933 Pabrik sabun – Zeepfabrieken NV Lever – Angke, Jakarta

1936

Produksi margarin dan minyak oleh Pabrik van den Bergh

NV Angke, Jakarta

1941 Pabrik komestik – Colibri NV, Surabaya

1942-46 Kendali oleh unilever dihentikan (Perang Dunia II)

1965-66 Di bawah kendali pemerintah

1967

Kendali usaha kembali ke Unilever berdasarkan undang-

undang penanaman modal asing

1981 Go public dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta

1982 Pembangunan pabrik Ellida Gibbs di Rungkut, Surabaya

1988 Pemindahan Pabrik Sabun Mandi dari Colibri ke Pabrik

Page 87: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

Rungkut, Surabaya

1990 Terjun di bisnis the

1992 Membuka pabrik es krim

1995

Pembangunan pabrik deterjen dan makanan di Cikarang,

Bekasi

1996-98 Penggabungan instalasi produksi – Cikarang, Rungkut

1999 Deterjen Cair NSD – Cikarang

2000 Terjun ke bisnis kecap

2001 Membuka pabrik teh – Cikarang

2002 Membuka pusat distribusi sentral Jakarta

2003 Turun ke bisnis obat nyamuk bakar

2004 Terjun ke bisnis makanan ringan

2005 Membuka pabrik shampoo cair-cikarang

2008 Terjun ke bisnis minuman sari buah

2010

Perusahaan memasuki bisnis pemurnian air dengan

meluncurkan Pureit

2011

Perusahaan mendirikan pabrik sabun mandi Dove di Surabaya

sekaligus memperluas pabrik es krim Wall’s dan Skin Care di

Cikarang

Sumber : www.unilever .com

Page 88: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

2. Visi dan Misi PT. Unilever, Tbk

a. Visi PT. Unilever, Tbk

Salah satu perusahaan yang dianggap telah memiliki corporate

culture yang mapan adalah PT. Unilever Indonesia Tbk. Corporate

culture yang mapan, membuat perusahaan yang telah beroperasi di

Indonesia sejak tahun 1933 ini tumbuh menjadi perusahaan

penyedia consumer products yang mempunyai peran penting di

Indonesia.

Kemapanan corporate culture di PT. Unilever Tbk, tidak begitu

saja terbentuk. Hal ini membutuhkan waktu dan proses yang

terencana dengan matang. Keluar dari krisis tahun 1998, PT.

Unilever layaknya perusahaan lain, juga mengalami penurunan

penjualan. Namun memasuki tahun 1999, PT. Unilever Tbk

bertekad untuk kembali mencapai pertumbuhan seperti sebelum

krisis. “Kami menyimpulkan, jika mau kembali tumbuh dengan

level pertumbuhan seperti sebelum krisis, Unilever harus

mengubah behavior orang-orangnya. Kami harus mengubah the

way we are,” ujar Joseph Bataona, Direktur HR PT. Unilever Tbk.

“Jadi kami harus re-direct semua yang sudah dipunyai. Karena jika

tidak akan membutuhkan waktu yang lama sekali untuk

mewujudkan tekad itu,” tambahnya lagi.

Banyak proses yang telah dilalui oleh perusahaan ini untuk

mencapai tujuan tersebut. Dalam masa persiapan, dilakukan

Page 89: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

diskusi secara internal. Mulai pada level puncak dipimpin oleh

chairman dan direksi, mencoba mengidentifikasi apa saja elemen

yang dimiliki perusahaan untuk tetap tumbuh atau tumbuh lebih

cepat lagi dan apa saja yang menghambatnya. “Itu adalah unsur

awal kami mencoba bicara tentang vision. Kami sebetulnya mau

kemana dalam 5-10 tahun mendatang dari titik ini. Dan itu kami

lakukan sendiri,” jelas Joseph”.

Kemudian disadari bahwa PT. Unilever Tbk terfokus pada

consumer, costumer dan community. Hingga kemudian muncul visi

dari PT. Unilever yaitu To become the first choice of consumer,

costumer and community. Hal ini terwujud pada komitmen PT.

Unilever Tbk terhadap konsumennya yaitu menyediakan produk

bermerek dan pelayanan yang secara konsisten menawarkan nilai

dari segi harga dan kualitas, dan yang aman bagi tujuan

pemakaiannya.

b. Misi PT. Unilever, Tbk

Misi Unilever Tbk adalah sebagai berikut :

1) Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam

memenuhi kebutuhan dan aspirasi konsumen.

2) Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan

komunitas.

3) Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala

proses.

Page 90: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

4) Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja

yang tinggi.

5) Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang

menguntungkan dan memberikan imbalan di atas rata-rata

karyawan dan pemegang saham.

6) Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli

kepada masyarakat dan lingkungan hidup.

3. Shampoo Sunsilk

Sunsilk adalah shampoo yang dibuat pada tahun 1952. Dan

1952 diluncurkan untuk pertama kalinya di pasar Indonesia (dalam

botol kaca). Shampoo sunsilk Beraneka ragam jenis dan beraneka

ragam warna berdasarkan kegunaan masing-masing. Pada tahun 1970

sunsilk diluncurkan kembali dengan menggunakan botol rancangan

Internasional dan pada saat yang sama varian kedua “lemon”

diluncurkan. Awalnya sunsilk hanya memiliki satu jenis warna, yaitu

sunsilk hitam yang diperkenalkan pada tahun 1975. Shampoo hitam

pertama yang diperkenalkan di pasar dan kemudian menjadi varian

tulang punggung merek ini, ternyata banyak diminati oleh kalangan

masyarakat. Karena harganya yang terjangkau dan mudah didapat di

pasar-pasar, kios-kios maupun di toko-toko serta di supermarket. Pada

tahun 1995 Pendekatan bahan ganda (yaitu varian minyak kelapa dan

mawar) diperkenalkan di pasar. Berselang beberapa tahun, 1997

peluncuran kembali jajaran produk (5 varian) dengan menggunakan

Page 91: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

pendekatan varian ganda dan juga bentuk botol baru. Tahun 1999

peluncuran kembali deretan dengan menggunakan Fruitamin sebagai

pendekatan baru teknologi ilmu alam (Proyek Apolo). Sunsilk terus

mengeluarkan atau memperkenalkan produk-produk barunya yang

berkualitas. Sehingga masyarakat semakin menggemari produk

Shampoo Sunsilk ini. Pada tahun 2001 peluncuran kembali jajaran

produk dengan menggunakan bahan bergizi sebagai pendekatan

teknologi baru (Proyek Voyager).

Tahun berikutnya 2003 peluncuran kembali produk deretan

dengan menggunakan bentuk botol baru (Proyek Merkuri). Tahun

2006 peluncuran kembali jajaran produk dengan rancangan permukaan

baru (Proyek Aurous). Tak henti-hentinya Sunsilk meluncurkan

produk - produk baru. Kemudian pada tahun 2010 sunsilk kembali

melakukan Revolusi dengan inovasinya di Industri Kecantikan

Rambut. Sunsilk bekerja sama dengan 7 pakar rambut dunia untuk

menghasilkan formulasi terbaik sunsilk yang menggabungkan

teknologi tinggi yang dimiliki sunsilk dengan ilmu dan pengalaman

dari para Ahli rambut terkemuka di bidangnya. Dengan pakar-pakar

rambut yang memiliki keahlian di bidangnya masing-masing untuk

mengatasi berbagai permasalahan rambut, Sunsilk membawa solusi

bagi para wanita maupun pria di dunia yang menginginkan penampilan

yang sempurna dengan rambut yang indah dan bebas masalah.

Page 92: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

Dilihat dari perjalan perusahaan shampoo sunsilk, telah banyak

produk-produk yang telah mereka hasilkan dan dipasarkan hampir di

seluruh negara di dunia. Berikut produk-produk sunsilk yang pernah

ada :

a. Sunsilk Sari Santan dan Mawar (1995-2000)

b. Sunsilk Extra Mild (1998-2002)

c. Sunsilk Intensive Care (Telur & Madu -2000-2003)

d. Sunsilk Extra Nourishment atau Strength -Ginseng (2000-

2003)

e. Sunsilk Perfect Balance - Apple (2003-2004)

f. Sunsilk Silky Straight (2004-2006)

g. Sunsilk Clean dan Fresh (Ramadhan 2004 - Sekarang)

h. Sunsilk Double Care Anti Dandruff (2005-2006)

i. Sunsilk Weighty dan Smooth (2005-2006)

j. Sunsilk Colour Lock (2005-2006)

Sedangkan produk Sunsilk yang ada hingga saat ini

berdasarkan khasiat masing-masing bagi rambut :

a. Sunsilk Black Shine

b. Sunsilk Anti Dandruff

c. Sunsilk Soft & Smooth

d. Sunsilk Clean & Fresh

e. Sunsilk Hair Fall Solution

Page 93: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

f. Sunsilk Damage Treatment

g. Sunsilk Bouncy Curls

h. Sunsilk Straight & Sleek

Karena shampoo sunsilk merupakan shampoo yang sudah

dikenal di kalangan masyarakat sehingga memperhatikan didalam

kualitas yang di hasilkan, adapun pakar-pakar rambut Sunsilk yaitu :

a. Co-Created With Jamal Hammadi (spesialis rambut hitam

berkilau) sunsilk black shine (shampoo dan leave on) diperkaya

urang aring pearl complex.

b. Co-Created With Thomas Taw (ahli perbaikan rambut rusak)

sunsilk soft dan smooth (shampoo dan conditioner) Yang

diperkaya dengan ceramide macademia complex dan sunsilk

damaged hair treatment (Shampoo, Conditioner, Treatment,

dan Serum) yang diperkaya dengan olive serum nutri complex.

c. Co-Created With Dr. Francesca Fusco (spesialis perawatan

kulit kepala) sunsilk hair fall solution (shampoo, conditioner

dan treatment) yang diperkaya dengan soya vitamin complex.

Sunsilk Anti-Dandruff diperkaya dengan ZPT citrus complex.

Sunsilk clean dan fresh diperkaya dengan vitamin citrus

complex.

d. Co-Created With Teddy Charles (spesialis bentuk dan volume

rambut) sunsilk bouncy curls (shampoo, conditioner dan

mousse) yang diperkaya dengan hydro acacia complex. Sunsilk

Page 94: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

straight dan sleek (shampoo, conditioner, leave on dan wax)

yang diperkaya dengan aqua lysin complex.

Sunsilk produk shampoonya hingga saat ini masih banyak

diminati oleh masyarakat meskipun telah banyak produk shampoo

lainnya beredar di pasar lokal maupun internasional. kini telah banyak

beredar produk-produk baru sunsilk yang sangat mudah didapatkan

F. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas terhadap brand communication produk Shampoo

Sunslik. Penelitian dilakukan di RW 08 Kelurahan Harapan Jaya

Kecamatan Bekasi Utara dengan melibatkan 95 responden. Dari lima

tingkatan brand communication akan di uji dengan metode Spearman-

Brown dengan teknik pembelahan ganjil-genap, berdasarkan perhitungan

dengan Microsoft excel 2010.

Mencari nilai korelasi ganjil-genap :

r�� = � ∑ ���∑ � ∑ �

�� ∑ ���(∑ �)�� � ∑ �

��(∑ �)�

r�� = ��(���)�(���)(���)

��� (���)�(���)���� (���)�(���)�

r�� = �����������

√����√���� = 1,0186

Mencari nilai r�� :

Page 95: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

r�� = ����

����� =

���,����

���,���� = 1,0092

Nilai r tabel N = 95 dengan interval kepercayaan 95% = 0,202 (Durianto,

2004 : 75)

Dari hasil analisis di dapat r�� > r product moment (1,0092 > 0,202 )

dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrument yang digunakan

untuk mengungkap brand communication yang terkait dengan Shampoo

Sunsilk ini dapat diandalkan sehingga penilitan dapat di lanjutkan.

G. Profil Responden

1. Wilayah Tempat Tinggal

Berdasarkan hasil kuesioner yang telah di ambil dan diolah dari

95 responden yang di peroleh dari metode pengambilan sampel

stratified random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel

berdasarkan strata tertentu, maka diperoleh dalam RW 08 Kelurahan

Harapan Jaya Kecamatan Bekasi Utara, terdapat 9 rukun tetangga

pembagiannya terdiri dari RT 01 sebanyak 8 responden, RT 02

sebanyak 9 responden, RT 03 sebanyak 13 responden, RT 04 sebanyak

10 responden, RT 05 sebanyak 13 responden, RT 06 sebanyak 10

responden, RT 07 sebanyak 9 responden, RT 08 sebanyak 8

responden, RT 09 sebanyak 15 responden. Dapat dilihat pada tabel 4.2

berikut :

Page 96: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

Tabel 4.2

Profil Responden Berdasarkan Tempat Tinggal

No RT Jumlah Penduduk Jumlah Responden Prosentase (%)

1 RT 01 150 8 8%

2 RT 02 176 9 9% 3 RT 03 255 13 14% 4 RT 04 187 10 11% 5 RT 05 243 13 14% 6 RT 06 196 10 11% 7 RT 07 176 9 9% 8 RT 08 154 8 8% 9 RT 09 268 15 16% Jumlah 1805 95 100%

Sumber : Kuesioner diolah, 2015

Dari tabel diatas dapat dilihat dalam RW 08 Kelurahan

Harapan Jaya Kecamatan Bekasi Utara, terdapat 9 rukun tetangga

pembagiannya terdiri dari RT 01 sebanyak 8 responden (8%), RT 02

sebanyak 9 responden (9%), RT 03 sebanyak 13 responden (14%), RT

04 sebanyak 10 responden (11%), RT 05 sebanyak 13 responden

(14%), RT 06 sebanyak 10 responden (11%), RT 07 sebanyak 9

responden (9%), RT 08 sebanyak 8 responden (8%), RT 09 sebanyak

15 responden (16%).

2. Jenis Kelamin Responden

Hasil dari pengelompokan responden berdasarkan jenis kelaminnya

dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut :

Page 97: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

Tabel 4.3

Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Responden Prosentase (%) 1 Laki-laki 28 28% 2 Perempuan 67 72% Jumlah 95 100%

Sumber : Kuesioner, diolah 2015

Berdasarkan hasil kuesioner yang telah di ambil dan diolah dari

95 responden, yang berjenis kelamin laki-laki sebayang 28 responden

(28%) dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 67 responden

(72%). Dari tabel diatas menunjukan bahwa pengelompokan

berdasarkan jenis kelamin yang tertinggi adalah wanita. Hal ini

menunjukan bahwa responden cukup sesuai mendukung penelitian ini

dikarnakan Shampoo Sunslik lebih diminati oleh wanita.

3. Usia

Berdasarkan hasil kuesioner yang diolah, maka responden berdasarkan

usia adalah seperti tercantum dalam tabel 4.4 berikut ini :

Tabel 4.4 Profil Responden Berdasarkan Usia

No Tingkat Usia Responden Prosentase (%) 1 <17 Tahun 14 15% 2 >17-25 Tahun 37 39% 3 >25-30 Tahun 20 21% 4 >30 Tahun 24 25% Jumlah 95 100%

Sumber : Kuesioner, diolah 2015

Dapat dilihat dari tabel diatas berdasarkan 95 responden

berdasarkan tingkat usia <17 tahun sebanyak 14 responden (15%),

Page 98: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

usia >17-25 tahun sebanyak 37 responden (39%), usia >25-30 tahun

sebanyak 20 responden (21%) dan usia >30 tahun sebanyak 24

responden (25%). Hal ini menunjukan berdasarkan usia responden

yang tertinggi adalah rata-rata usia >17-25 tahun dan hal ini

menunjukan bahwa responden cukup mendukung dalam penelitian ini

dikarnakan pada kategori usia ini responden dianggap memiliki daya

pikir yang cukup matang untuk memilih merek Shampoo Sunsilk.

4. Status Responden

Hasil dari pengelompokan data responden berdasarkan status dapat

dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5

Profil Responden Berdasarkan Status

No Status Responden Prosentase (%) 1 Belum Menikah 50 53% 2 Sudah Menikah 45 47% Jumlah 95 100%

Sumber : Kuesioner, diolah 2015

Dari tabel diatas berdasarkan hasil kuesioner yang telah di

ambil dan diolah dari 95 responden status responden yang belum

menikah sebanyak 50 responden (53%) dan yang sudah menikah

sebanyak 45 responden (47%).

5. Pendidikan

Dari hasil kuesioner yang di ambil dan diolah dari 95 responden, profil

responden berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut

ini :

Page 99: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

Tabel 4.6

Profil Responden Berdasarkan Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Responden Prosentase (%) 1 SMU/SMK 60 63% 2 S1 33 35% 3 S2 2 2% Jumlah 95 100%

Sumber : Kuesioner, diolah 2015

Setelah didapat hasil dari kuesioner tingkat pendidikan terakhir

pada responden yang berpendidikan SMA sebanyak 60 responden

(63%), S1 sebanyak 33 responden (35%), S2 sebanyak 2 responden

(2%). Dengan demikian dapat dilihat bahwa mayoritas pendidikan

terakhir responden dari 95 responden, yaitu berada pada kategori yang

berpendidikan terakhir SMA dengan prosentase sebesar 63% (60

responden). Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden berada

pada tingkat pendidikan terakhir SMA memiliki tingkat pendidikan

yang cukup matang terhadap pemahaman nilai dari suatu merek.

6. Pekerjaan

Profil responden berdasarkan pekerjaannya dapat dilihat pada tabel 4.7

berikut ini :

Tabel 4.7

Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan

No Pekerjaan Responden Prosentase (%) 1 Pelajar/Mahasiswa 41 43% 2 Karyawan Swasta 25 26% 3 Pegawai Negeri 6 7% 4 Ibu Rumah Tangga 21 22% 5 Wiraswasta 2 2% Jumlah 95 100%

Sumber : Kuesioner, diolah 2015

Page 100: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

Hasil dari pengelempokan responden berdasarkan jenis

pekerjaannya dapat dilihat pada tabel diatas bahwa pekerjaan

pelajar/mahasiswa sebanyak 41 responden (43%), karyawan swasta

sebanyak 25 responden (26%), pegawai negeri sebanyak 6 responden

(7%), ibu rumah tangga sebanyak 21 responden (22%), Wiraswasta

sebanyak 2 responden (2%). Hal ini menunjukan bahwa pekerjaan

responden mayoritas adalah pelajar atau mahasiswa.

7. Pendapatan Per-Bulan

Berdasarkan hasil kuesioner yang di ambil dan diolah dari 95

responden, maka responden berdasarkan pendapatan per-bulan adalah

seperti tercantum dalam tabel 4.8 berikut ini :

Tabel 4.8

Profil Responden Berdasarkan Pendapatan Per-Bulan

No Pendapatan Per-Bulan Responden Prosentase (%)

1 <Rp. 500.000,- 23 23% 2 >Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000,- 17 18% 3 >Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000,- 9 9% 4 >Rp. 2.000.000 – Rp. 3.000.000,- 24 25% 5 >Rp. 3.000.000,- 24 25% Jumlah 95 100%

Sumber : Kuesioner, diolah 2015

Dapat dilihat pada tabel diatas bahwa untuk pendapatan >Rp.

500.000,- adalah sebanyak 23 responden (23%), pendapatan >Rp.

500.000 – Rp. 1.000.000,- adalah sebanyak 17 responden (18%),

pendapatan >Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000,- adalah sebanyak 9

responden (9%), pendapatan >Rp. 2.000.000 – Rp. 3.000.000,-

Page 101: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

sebanyak 24 responden (25%) dan pendapatan >Rp. 3.000.000,-

sebanyak 24 responden (25%). Hal ini menunjukan bahwa rata-rata

responden berpenghasilan cukup.

H. Analisis dan Pembahasan Brand Communication (Komunikasi Merek)

Tahapan brand communication berdasarkan dari kuisoner yang diolah :

1. Tingkatan Awareness (Kesadaran) Responden

Berdasarkan hasil dari kuesioner yang di ambil dan diolah dari 95

responden maka yang aware dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini :

Tabel 4.9

Tingkatan Awareness (Kesadaran) Responden

No Keterangan Jumlah Prosentase (%) 1 Aware 94 98% 2 Un Aware 1 2% Total 95 100%

Sumber : Kuesioner diolah 2015

Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa dari 95 responden yang aware

sebanyak 94 responden (98%) dan yang un aware sebanyak 1 responden

(2%). Dari 94 responden yang aware maka akan masuk pada tahap

berikutnya untuk diteliti berapakah responden yang comprehend.

2. Tingkatan Comprehend (Pemahaman) Responden

Berdasarkan hasil dari kuesioner yang di ambil dan diolah dari 94

responden yang aware maka responden yang comprehend dapat dilihat

pada tabel 4.10 berikut ini :

Page 102: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

Tabel 4.10

Tingkatan Comprehend (Pemahaman) Responden

No Keterangan Jumlah Prosentase (%) 1 Comprehend 86 91% 2 No Comprehend 8 10% Total 94 100%

Sumber : Kuesioner diolah 2015

Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa dari 94 responden yang aware

hanya 86 responden yang comprehend (91%) dan 8 responden yang no

comprehend (10%). Dari 86 responden yang aware dan comprehend maka

akan masuk pada tahap berikutnya untuk diteliti berapakah responden

yang interested.

3. Tingkatan Interested (Ketertarikan) Responden

Berdasarkan hasil dari kuesioner yang di ambil dan diolah dari 86

responden yang aware dan Comprehend maka responden yang interested

dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut ini :

Tabel 4.11

Tingkatan Interested (Ketertarikan) Responden

No Keterangan Jumlah Prosentase (%) 1 Interested 57 66% 2 No Interested 29 34% Total 86 100%

Sumber : Kuesioner, diolah 2015

Dapat dilihat dari tabel diatas berdasarkan dari 86 responden yang

aware dan comprehend hanya 57 responden yang interested (66%) dan

yang no interested sebanyak 29 responden (34%). Dari 57 responden yang

aware, comprehend dan interested akan masuk pada tahap berikutnya,

untuk mendapatkan hasil berapakah responden yang intentions.

Page 103: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

4. Tingkatan Intentions (Niat Untuk Membeli) Responden

Berdasarkan hasil dari kuesioner yang di ambil dan diolah dari 57

responden yang aware, comprehend dan Interested maka responden yang

intentions dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut ini :

Tabel 4.12

Tingkatan Intentions (Niat Untuk Membeli) Responden

No Keterangan Jumlah Prosentase (%) 1 Intentions 48 84% 2 No Intentions 9 16% Total 57 100%

Sumber : Kuesioner, diolah 2015

Dari tabel diatas dapat di lihat, berdasarkan 57 responden yang

aware, comprehend dan interested hanya 48 responden yang intentions

(84%) dan no intentions 9 responden (16%). Dari 48 responden yang

aware, comprehend, interested dan intention akan masuk pada tahap akhir

untuk mendapatkan jumlah responden yang action.

5. Tingkatan Action (Bertindak Membeli) Responden

Berdasarkan hasil dari kuesioner yang di ambil dan diolah dari 48

responden yang aware, comprehend, Interested, intentions maka

responden yang action dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut ini :

Tabel 4.13

Tingkatan Action (Bertindak Membeli) Responden

No Keterangan Jumlah Prosentase (%) 1 Action 47 98% 2 No Action 1 2% Total 48 100%

Sumber : Kuesioner, diolah 2015

Page 104: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

Dari tabel diatas dapat dilihat berdasarkan 48 responden yang

aware, comprehend, interested dan intentions responden yang action

sebanyak 47 responden (98%) dan yang no action sebanyak 1 responden

(2%).

Berdasarkan hasil penelitian Shampoo Sunsilk RW 08 Kelurahan

Harapan Jaya Kecamatan Bekasi Utara dari semua jawaban yang berasal

dari kuesioner yang diolah pada tahun 2015 di peroleh awareness sebesar

98%, comprehend sebesar 91%, interest sebesar 66%, intentions sebesar

84% dan action sebesar 98%, maka CRInya adalah sebesar 48%. Dengan

demikian, masih ada peluang sebesar 52% CRI yang masih bisa diraih.

Dari sini dapat dilihat bahwa kehilangan 52% CRI Shampoo Sunslik di

sebabkan oleh :

1. Yang tidak action sebesar 2% menyebabkan shampoo Sunslik

kehilangan respons sebesar 1%

2. Yang tidak intentions sebesar 16% menyebabkan shampoo Sunslik

kehilangan respons sebesar 9%

3. Yang tidak interested sebesar 34% menyebabkan shampoo Sunslik

kehilangan respons sebesar 30%

4. Yang tidak comprehend sebesar 10% menyebabkan shampoo Sunslik

kehilangan respons sebesar 10%

5. Yang unaware sebesar 2% menyebabkan shampoo Sunslik kehilangan

respons sebesar 2%

Page 105: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

Yang dapat dilihat pada gambar 4.1 CRI Shampoo Sunslik sebagai berikut

Gambar 4.1

CRI (Costomer Respon Index) Shampoo Sunslik

CRI

ACTION 98%

INTENTIONS 84% No

INTERESTED 66% ACTIONS 2%

COMPREHEND 91% NO INTENTIONS 16%

AWARE 98% NO INTERESTED 34%

NO COMPREHEND 10%

UN AWARE 2%

*CRI = %that are aware x % that comprehend x % that are interested x % Intentions

x % that are action

= 98% x 91% x 66% x 84% x 98%

= 48%

Dari data diatas dapat dilihat dari 95 responden, yang Aware hanya 94 responden

(98%) menyebabkan kehilangan respon 2%, dari 94 responden yang aware, hanya

86 responden yang comprehend (91%) menyebabkan kehilangan respon 10% dan

dari 86 responden yang aware dan comprehend, hanya 57 responden (66%) yang

interested, menyebabkan kehilangan respon sebesar 30%, selanjutnya dari 57

responden yang aware, comprehend dan interested, hanya 48 responden (84%)

yang intentions, menyebabkan kehilangan respon 9% dan dari 48 responden yang

aware, comprehend, interested dan intentions, hanya 47 responden (98%) yang

action, menyebabkan kehilangan respon 1%.

48%

1%

9%

30%

10%

2%

100%

Page 106: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

Dari perhitungan CRI (customer response index) Shampoo Sunsilk, mengapa CRI

bisa kecil karena rendahnya respons konsumen terhadap suatu merek yang

berdampak pada pembelian (action) Shampoo Sunsilk, Banyaknya kehilangan

respon responden adalah pada tingkatan interested yang berdampak pada action.

Hal tersebut disebabkan karna warga RW 08 Kelurahan Harapan Jaya Kecamatan

Bekasi Utara kurang tertarik untuk mengkonsumsi Shampoo Sunsilk, berdasarkan

kuesioner yang diolah sebagian besar warga hanya sadar dan paham mengenai

Shampoo Sunsilk akan tetapi untuk niat membeli dan menyukai shampoo Sunsilk

tersebut masilah kurang sehingga berpengaruh dalam melakukan tindakan

pembelian (action).

Ketertarikan konsumen akan suatu merek sangatlah rendah, Fenomena ini

biasanya disebabkan oleh lemahnya positioning produk. Faktor penyebabnya

antara lain : insufficient benefits, high price dan poor ad copy.

Jadi jika seorang pemasar dengan strategi komunikasi yang efektif mampu

meningkatkan interested dari 66% menjadi 86%, maka CRI (improved)-nya akan

menjadi 63% berarti ada kenaikan sebesar 15%.

CRI (current) = 98%x91%x66%x84%x98% = 48%

CRI (improved) = 98%x91%x86%x84%x98% = 63%

Page 107: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis brand communication shampoo sunsilk

secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa persepsi warga RW 08

Kelurahan Harapan Jaya Kecamatan Bekasi Utara masih kurang terhadap

merek shampoo sunsilk, hal ini dapat dilihat dari data yang diambil

berdasarkan kuesioner yang diolah di RW 08 Kelurahan Harapan Jaya

Kecamatan Bekasi Utara mengenai efektivitas komunikasi merek shampoo

sunsilk, bahwa sebagian besar warga yang melakukan tindakan pembelian

(action) sebesar 97% dari 47 responden. Kondisi ini cukup bagus,

sayangnya masih ditemukan interested akan merek Shampoo Sunsilk

masih sebesar 66% (57) responden, menyebabkan kehilangan respon

sebanyak 38 (30%) responden, yang dapat berpengaruh terhadap tindakan

pembelian.

Untuk itu perusahaan perlu selalu memperbaiki dan meningkatkan

brand communication secara keseluruhan agar konsumen semakin

percaya, mau menyarankan dan mempromosikan kepada orang lain.

Keberhasilan dalam mengkomunikasikan suatu merek ditentukan

oleh seberapa puas konsumen terhadap produk tersebut sehingga

melakukan tindakan pembelian (action) untuk mengkonsumsi produk

tersebut dan memberikan persepsi masyarakat yang baik akan merek

Page 108: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

tersebut. Shampoo Sunsilk masih belum mencapai taraf tersebut dalam

mengkomunikasinya suatu mereknya.

B. Saran

Dari hasil penelitian, analisis dan hasil kesimpulan diatas, berikut

saran yang dapat disampaikan bahwa shampoo Sunsilk dalam

mengkomunikasikan mereknya perlu ditingkatkan lagi, melihat data brand

value, brand share dan tom brand Shampoo sunsilk mengalami penurunan

dari tahun 2010 sampai dengan 2013 dan berdasarkan hasil penelitian di

RW 08 Kelurahan Harapan Jaya Kecamatan Bekasi Utara mengenai

komunikasi merek yang dilakukan oleh peneliti, Sunsilk masih banyak

kehilangan respons dari konsumen pada tahapan interested yang hanya

sebesar 30% (38) responden. Hal ini perlu lebih ditingkatkan lagi yaitu

dengan cara memilih sarluran komunikasi yang tepat, menentukan alat

promosi, mengevaluasi hasil promosi, komunikasi merek terintegrasi,.

Page 109: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, Gunawan. 2010. Manajemen Pemasaran Analisis Untuk

Perancangan Strategi Pemasaran. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Athoillah, Anton. 2010. Dasar-dasar manajemen. Bandung: C.V Pustaka Setia

Daryanto. 2011. Sari Kuliah Manajemen Pemasaran. Bandung: PT Sarana

Tutorial Nurani Sejahtera.

Dharmmesta, Basu Swastha dan T. Hani Handoko. 2006. Manajemen Pemasaran

“ konsep pemasaran “. Edisi pertama cetakan ketiga. BPFE-Yogyakarta,

Yogyakarta.

Durianto, Darmadi, dkk. 2004.Strategi Menaklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas

dan Perilaku Merek. PT Gramedia Pustaka Utama.

Djumhur, I dan Moh. Surya. 2006. Bimbingan dan Penyuluhan. Bandung: Aneka

Imu Bandung.

Effendy, Onong Uchjana. 2005. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. PT. Remaja

Rosda Karya. Bandung.

Ferrinadewi, Erna. 2008. Merek dan Psikologi Konsumen. Jakarta: Graha Ilmu

Hanurawan, Fattah. 2007. Pengantar Psikologi Sosial. Malang: Fakultas Ilmu

Pendidikan UM

Hanurawan, Fattah. 2010. Psikologi Sosial Suatu Pengantar. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya

Kertajaya, Hermawan. 2004. On Brand. Bandung: PT.Mizan Pustaka

Sukardi, Dewa ketut. (2008). Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan

Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Page 110: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

Kotler, Philip dan Amstrong. 2004. Prinsip-prinsip Marketing. Edisi ke tujuh.

Jakarta : Penerbit Salemba Empat.

Kotler, Philip. 2006. Manajemen Pemasaran Edisi 11. Jakarta: PT. Indeks

Kotler, Philip dan Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran 1. edisi

Keduabelas. Jakarta: Erlangga

Kotler, Philip dan Kevin L. Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Terjemahan :

Bob Sabran. Edisi 13 Jilid 1 dan 2, penerbit Erlangga

Marthin, Johanes dan Hatane Semuel. 2007. Analisis Tingkat Brand Loyalty pada

Produk Shampoo Merek “Head &Shoulders”. Jurnal Manajemen

Pemasaran, Vol. 2. No. 2. Surabaya

Mulyana, Deddy. 2011. Ilmu Komunikasi. Bandung: PT. Rosdakarya.

Neal, C Quester dan Hawkins. 2004. Consumer Behaviour. Sydney: The McGraw-

Hill Companies. Inc.

Prasetijo, Ristiyanti dan Ihalauw Jhon J.O.I. 2005. Prilaku konsumen.

Yogyakarta: Andi.

Rakhmat, Jalaluddin. 2007. Metode Penelitian Komunikasi: Dilengkapi Dengan

Contoh Analistik Statistik. Bandung: Rosdakarya.

Ratri, Lutiary Eka. (2007). Hubungan Antara Citra Merek (Brand Image)

Operator Seluler dengan Loyalitas Merek (Brand Loyalty) Pada

Mahasiswa Pengguna Telepon Seluler di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Reguler Universitas Diponegoro Semarang. Semarang: Fakultas Psikologi

Universitas Diponegoro.

Rangkuti, Freddy. 2008. The Power Of Brands. Jakarta : Penerbit Gramedia

Soemanagara, R Dermawan. 2006. Strategic Marketing Communication (konsep

strategi dan terapan). Bandung: PT Alpabeta.

Page 111: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

Subagio, Ahmad. 2010. Marketing In Business. Jakarta : Mitra Wacana Media

Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers

Suprapto, Tommy. 2009. Pengantar teori dan manajemen komunikasi. Jakarta:

Med Press

Surya, Aristo dan Ari Setya Ningrum. Analisis Persepsi Konsumen Pada Aplikasi

Bauran Pemasaran Serta Hubungan Terhadap Loyalitas Konsumen.

Jurnal Of Business Strategy and Execution. Vol 2, 2009

Surakhmad, Winarno. 2004. Pengantar Penelitian Ilmiah : Dasar,Metode dan

Teknik. Bandung.Tarsito

Sutrisno, Hadi. 2004. Metodologi Reaserch.Yogyakarta : Andi

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan keduabelas 2008. Bandung.

Alfabeta

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung.

Alfabeta.

Thoha, Miftah. 2004. Kepemimpinan dalam Manajemen. Raja Grafindo Pustaka.

Jakarta.

Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta. ANDI.

Umar, Husein. 2005. Evaluasi Kinerja Perusahaan. Jakarta : Gramedia Pustaka

Utama.

Wiji, Suwarno. 2006. Dasar-dasar ilmu pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz media.

Page 112: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

WEBSITE

http://www.statistikian.com (27 April 2015 : 22.37)

http://artikel-manajemen.blogspot.com (21 Maret 2015 : 01.18)

http://kamusbahasaindonesia.org/kinerja (18 Maret 2015 : 15.21)

http://ejurnal.untag-smd.ac.id/ (02 Mei 2015 : 21.52)

http://www.pps.unud.ac.id/ (02 Mei 2015 : 22.13)

http://www.google.com (-)

http://www.unilever.com (10 Mei 2015 : 23.18)

http://Majalah SWA. Mengenai Brand Shampoo// SWA 15/XXVI/ 15-28 JULI

2010, SWA 15/XXVII/18-27 JULI 2011, SWA 20/XXVIII/20 SEPTEMBER – 03

OKTOBER 2012 dan SWA 19/XXIX/12 – 25 SEPTEMBER 2013

(02 Juni 2015 : 00.14)

Page 113: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

Lampiran – Lampiran

Lampiran I

Data Riwayat Hidup Penulis

Nama : Adhiettia Virgiawan

Agama : Islam

Tempat, Tanggal Lahir : Bekasi, 29 Agustus 1993

Kewarganegaraan : Indonesia

No tlp / Email : 085711364648 / [email protected]

Alamat : Komplek SBS, Blok A10 no 10 RT 08 RW 08,

Kelurahan Harapan Jaya Kecamatan Bekasi Utara

Latar Belakang Pendidikan

1999 – 2005 : SDN Harapan Jaya VII

2005 – 2008 : SMP AS-Syafi’iyah

2008 – 2011 : SMA Bani Saleh

2011 – Now : Universitas Darma Persada

Page 114: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

Jumlah Warga Per RT

Rukun Warga (RW) 08 Kelurahan Harapan Jaya Kecamatan

Bekasi Utara

No Rukun Tetangga

(RT)

Jenis Kelamin Kartu Keluarga

(KK)

Jumlah Warga Laki-laki Perempuan

1 RT 01 81 61 39 150 2 RT 02 92 84 44 176 3 RT 03 113 142 72 255 4 RT 04 98 89 46 187 5 RT 05 118 125 64 243 6 RT 06 89 107 46 196 7 RT 07 93 83 47 176 8 RT 08 71 83 34 154 9 RT 09 126 142 62 268

Jumlah 9 889 916 454 1805

Bekasi, 26 Juni 2015

Mengetahui

H. Suhargiatmadji

(Ketua RW)

Page 115: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

Lampiran II

Demografi

Tempat Tinggal RT 01 1 8 RT 02 2 9

RT 03 3 13 RT 04 4 10 RT 05 5 13 RT 06 6 10 RT 07 7 9 RT 08 8 8 RT 09 9 15

Jenis Kelamin Laki – Laki 1 28

Perempuan 2 67

Usia <17 Tahun 1 14 >17 – 25 Tahun 2 37

>25 – 30 Tahun 3 20 >30 Tahun 4 24

Status Belum menikah 1 50

Sudah menikah 2 45

Tingkat Pendidikan SMU / SMK 1 60 S1 2 33

S2 3 2

Pekerjaan Pelajar / Mahasiswa 1 41 Karyawan swasta 2 25

Pegawai negri 3 6 Wiraswasta 4 2

Ibu rumah tangga 5 21

Pendapatan <Rp 500.000,- 1 23 >Rp 500.000,- s/d Rp 1.000.000,- 2 17

>Rp 1.000.000,- s/d Rp 2.000.000,- 3 9 >Rp 2.000.000,- s/d Rp 3.000.000,- 4 24

>Rp 3.000.000,- 5 24

Page 116: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

Lampiran III

Profil Responden

No Nama RT Jenis Kelamin

Usia

Status

Pendidikan

Pekerjaan

Pendapatan

1 Nur Hasanah 1 2 3 1 2 2 4 2 Dianti Nur

Fitriah 1 2 3 2 2 2 4

3 Mawar Fauziah 1 2 3 2 1 5 4 4 Anggi 1 2 3 2 1 5 4 5 Ari w 1 2 2 1 3 1 3 6 Nur Syahbani 1 2 2 1 1 1 2 7 Adinda Rahayu 1 2 2 2 1 5 4 8 Nanda Awalia

Pradipta 1 2 2 1 1 1 1

9 Lisa Kurniawati 2 2 3 2 2 3 5 10 Ajeng Pramesti 2 2 3 1 2 2 5 11 Dede Esti 2 2 2 1 1 1 1 12 Nanda Bayu P 2 1 2 1 2 1 1 13 Yudha Permana 2 1 2 1 2 1 1 14 M Tianza F 2 1 1 1 1 1 1 15 Andre Ghana 2 1 1 1 1 1 1 16 Hishan Yahya 2 1 1 1 1 1 1 17 Rachmat

Daryanto 2 1 4 2 1 2 5

18 Yuliawati 3 2 4 2 1 5 2 19 Siti Farhana 3 2 2 1 1 1 2 20 Lilis Suryani 3 2 3 2 1 5 4 21 Laila Azizah 3 2 3 2 2 2 5 22 Jihaan Dwi

Khoiriyah 3 2 2 1 2 2 5

23 Budi Sutiono 3 1 1 1 1 1 1 24 Dewi Kartika 3 2 3 2 2 5 4 25 Bayu Hendri 3 1 2 1 2 2 4 26 Annisa Dewi

Ratna 3 1 2 1 2 1 3

27 Ahmad Zidni 3 1 2 1 2 2 4 28 Cyintia Dewi 3 2 2 1 1 1 1 29 Fitria Febrianti 3 2 1 1 1 1 2 30 Paskah Haloan

Ambarita 3 1 2 1 2 1 3

31 Ny, Puspita Ismail

4 2 4 2 2 5 4

32 Henry Rahma 4 2 2 2 2 2 4

Page 117: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

Wati 33 Feky Anggraini 4 2 1 1 1 1 2 34 Dewi Puji

Lestari 4 2 4 2 1 5 5

35 Sudarma 4 1 4 2 2 2 5 36 Wi Rianti 4 2 3 2 3 2 5 37 Sulishani 4 2 3 2 2 4 5 38 Sutrisno Wijaya 4 2 4 2 2 3 5 39 Riana Budiarti 4 2 4 2 1 5 4 40 Aditya

Febrianto 4 1 1 1 1 1 1

41 Luhut Panjaitan 5 1 4 2 3 3 5 42 Vera 5 2 2 1 1 1 2 43 Anjani 5 2 2 1 1 1 3 44 Siti Ropidah 5 2 3 2 1 5 4 45 Siti Sumiarni 5 2 3 2 2 2 5 46 Dita Rusdiana 5 2 1 1 1 1 1 47 Facri Al Ghajali 5 1 3 2 1 2 4 48 Imas Ihah 5 2 1 1 1 1 1 49 Rafna Leni 5 2 4 2 1 5 4 50 Ani 5 2 4 2 1 5 1 51 Sisi 5 2 4 2 1 5 4 52 Bella 5 2 2 1 2 2 5 53 Septiani

Angelica 5 2 2 1 1 2 1

54 Sudarmadi 6 1 4 2 1 4 5 55 Reika 6 2 2 1 1 1 1 56 Rachel

Rochalina 6 2 2 1 1 1 3

57 Syamsu Dalien 6 1 4 2 2 3 5 58 Mumtaz Syifa

Utami 6 2 2 1 1 1 2

59 Dira Amalia 6 2 2 1 2 1 1 60 Yeni 6 2 2 1 1 1 2 61 Anggita

Ramadhan 6 2 2 1 1 1 1

62 Devinia Nur Asifa

6 2 2 1 1 1 2

63 Della Eka Putri 6 2 2 2 1 2 4 64 Sri Rianti 7 2 4 2 1 5 2 65 Rostini 7 2 4 2 2 5 4 66 Wahyudin

Fuady 7 1 4 2 2 2 5

67 Aurellia Aisyah Rachman

7 2 2 1 2 1 3

68 Nabilah Arifah 7 2 1 1 1 1 1 69 Sumiati 7 2 4 2 2 3 5 70 Clarista Zerlina 7 1 2 1 1 1 1 71 Dian Amalia 7 2 1 1 1 1 1

Page 118: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

72 Jelita Nur Perima Dela

7 2 1 1 1 1 2

73 Herlinawati 8 2 4 2 1 5 3 74 Lina Marlina 8 2 3 2 1 5 4 75 Ali S 8 1 4 2 1 3 5 76 Hj, Mia

Rachmat 8 2 4 2 1 5 2

77 Muhammad Daffa

9 1 2 1 2 2 4

78 Yudhi 8 1 4 2 1 2 5 79 Rani 8 2 4 2 1 5 5 80 Budi Pangestu 8 1 2 1 1 1 2 81 Suwarti 8 2 4 2 1 5 2 82 Rizak Sartono 9 1 2 1 1 1 3 83 Anisa Nur R 9 2 2 1 1 1 2 84 Arnis Nursella 9 2 2 1 1 1 1 85 Siti Maryam 9 2 4 2 1 5 4 86 Nabila Ratifa 9 2 2 1 1 1 3 87 Qeiza Baity

Azahra 9 1 3 2 2 2 5

88 M Rizky 9 1 2 1 1 1 2 89 Andina Septiani

Rahajeng 9 1 3 2 2 2 5

90 Alecia Putri Rachmadani

9 2 3 2 1 5 4

91 Mutiara Syadza 9 2 1 1 1 1 1 92 Sujana 9 1 3 2 2 2 5 93 Nana Suryana 9 1 4 2 1 4 4 94 Maulida Syaima

Utari 9 2 1 1 1 1 2

95 Aprizal Muafa 9 1 3 2 2 2 5

Page 119: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

Lampiran IV

Jawaban Responden Shampoo Sunslik

No Nama B1 B2 B3 B4 B5 1 Nur Hasanah 1 1 1 0 0 2 Dianti Nur Fitriah 1 1 1 1 1 3 Mawar Fauziah 1 1 1 1 1 4 Anggi 1 1 1 0 1 5 Ari w 1 1 0 0 1 6 Nur Syahbani 1 1 1 1 1 7 Adinda Rahayu 1 1 1 0 1 8 Nanda Awalia Pradipta 0 0 0 0 0 9 Lisa Kurniawati 1 1 0 0 1

10 Ajeng Pramesti 1 1 1 0 1 11 Dede Esti 1 1 1 0 1 12 Nanda Bayu P 1 1 1 1 1 13 Yudha Permana 1 1 1 1 1 14 M Tianza F 1 1 0 0 0 15 Andre Ghana 1 1 1 1 1 16 Hishan Yahya 1 1 1 1 1 17 Rachmat Daryanto 1 1 1 0 0 18 Yuliawati 1 1 1 1 1 19 Siti Farhana 1 1 0 0 1 20 Lilis Suryani 1 1 1 1 1 21 Laila Azizah 1 1 0 1 0 22 Jihaan Dwi Khoiriyah 1 1 1 1 1 23 Budi Sutiono 1 1 1 1 1 24 Dewi Kartika 1 1 1 1 1 25 Bayu Hendri 1 1 0 0 1 26 Anissa Dewi Ratna 1 1 0 0 0 27 Ahmad Zidni 1 1 1 1 1 28 Cyintia Dewi 1 1 1 1 1 29 Fitria Febrianti 1 1 1 1 1 30 Paskah Haloan

Ambarita 1 1 0 0 0

31 Ny, Puspita Ismail 1 1 1 1 1 32 Henry Rahma Wati 1 1 1 1 1 33 Feky Anggraini 1 1 1 1 1 34 Dewi Puji Lestari 1 1 1 1 1 35 Sudarma 1 1 1 1 1 36 Wi Rianti 1 1 0 0 1 37 Sulishani 1 1 1 1 1 38 Sutrisno Wijaya 1 1 0 0 1 39 Riana Budiarti 1 1 1 1 1

Page 120: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

40 Aditya Febrianto 1 0 0 0 0 41 Luhut Panjaitan 1 1 0 0 0 42 Vera 1 1 1 1 1 43 Anjani 1 1 1 1 1 44 Siti Ropidah 1 1 0 0 0 45 Siti Sumiarni 1 1 0 0 0 46 Dita Rusdiana 1 1 1 1 1 47 Facri Al Ghajali 1 1 1 1 1 48 Imas Ihah 1 1 1 1 1 49 Rafna Leni 1 0 0 0 0 50 Ani 1 1 1 1 1 51 Sisi 1 1 0 0 1 52 Bella 1 1 1 1 1 53 Septiani Angelica 1 1 0 0 1 54 Sudarmadi 1 0 0 0 0 55 Reika 1 1 0 0 1 56 Rachel Rochalina 1 1 0 0 0 57 Syamsu Dalien 1 1 0 0 0 58 Mumtaz Syifa Utami 1 1 1 1 1 59 Dira Amalia 1 1 1 1 1 60 Yeni 1 1 1 1 1 61 Anggita Ramadhan 1 1 0 0 1 62 Devinia Nur Asifa 1 1 1 0 0 63 Della Eka Putri 1 1 1 1 1 64 Sri Rianti 1 1 0 0 1 65 Rostini 1 1 1 1 1 66 Wahyudin Fuady 1 1 0 0 0 67 Aurellia Aisyah

Rachman 1 1 1 1 1

68 Nabilah Arifah 1 1 1 1 1 69 Sumiati 1 0 1 0 0 70 ClaristaZerlina 1 1 1 1 1 71 Dian Amalia 1 0 1 0 0 72 Jelita Nur Perima Dela 1 1 1 1 0 73 Herlinawati 1 1 1 1 1 74 Lina Marlina 1 1 1 1 1 75 Ali S 1 1 1 0 1 76 Hj, Mia Rachmat 1 1 1 1 1 77 Muhammad Daffa 1 1 0 0 1 78 Yudhi 1 1 1 1 1 79 Rani 1 1 1 1 1 80 Budi Pangestu 1 1 0 0 1 81 Suwarti 1 1 1 0 1 82 Rizak Sartono 1 1 1 1 1 83 Annisa Nur R 1 1 1 1 1 84 Arnis Nursella 1 1 1 1 1 85 Siti Maryam 1 1 0 0 0 86 Nabila Ratifa 1 1 1 1 1

Page 121: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

87 Qeiza Baity Azahra 1 1 0 0 0 88 M Rizky 1 0 1 0 1 89 Andina Septiani

Rahajeng 1 1 0 0 1

90 Alecia Putri Rachmadani

1 1 0 0 1

91 Mutiara Syadza 1 1 1 1 1 92 Sujana 1 0 0 0 0 93 Nana Suryana 1 1 0 0 0 94 Maulida Syaima Utari 1 1 1 1 1 95 Aprizal Muafa 1 1 0 0 0

Total 91 81 53 41 66

Page 122: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

Brand Communication Shampoo Sunslik

No Tingkatan Brand Communication Kuesioner Jumlah Responden

1 Awareness B1 94 2 Comprehend B2 86 3 Interested B3 57 4 Intentions B4 48 5 Action B5 47

Page 123: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

Lampiran V

Uji Reliabilitas

Responden

Communication

Total

Ganjil

(X)

Genap

(Y) B1 B2 B3 B4 B5

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

1 1 1 0 0

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1

3

5

5

4

3

5

4

0

3

4

4

5

5

2

5

5

3

5

2

3 3 3 2 3 3 0 2 3 3 3 3 1 3 3 2 3

1

2

2

1

1

2

1

0

1

1

1

2

2

1

2

2

1

Page 124: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0

3

0

3

5

5

1

3

2

5

5

5

2

3

5

5

2

5

3

5

3

5

1

2

2 0 1 3 3 1 2 1 3 3 3 1 3 3 3 2 3 2 3 2 3 1 1

2

1

0

2

2

2

0

1

1

2

2

2

1

0

2

2

0

2

1

2

1

2

0

Page 125: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1

5

5

2

2

0

5

0

1

5

3

5

3

1

3

2

2

5

5

5

3

3

5

3

3 3 1 1 0 3 0 1 3 2 3 2 1 2 1 1 3 3 3 2 2 3 2

1

2

2

1

1

0

2

0

0

2

1

2

1

0

1

1

1

2

2

2

1

1

2

Page 126: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

64

65

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0

5

2

4

5

2

5

2

4

5

5

4

3

3

5

5

3

4

5

4

5

2

4

2

3 1 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 1 2 1

1

2

1

1

2

0

2

0

2

2

2

1

1

1

2

2

1

1

2

1

2

1

2

Page 127: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

87

88

89

90

91

92

93

94

95

1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0

3

3

3

5

1

2

5

2

3 2 2 3 1 1 3 1

1

0

1

1

2

0

1

2

1

211 122

Page 128: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

Lampiran VI

KUESIONER

No. Responden : (diisi oleh peneliti)

Nama :

KUESIONER RISET

Selamat pagi / siang/ sore, Nama saya Adhiettia Virgiawan, saya mahasiswa

dari Universitas Darma Persada Jakarta Fakultas Ekonomi Jurusan

Manajemen, bersama ini memohon kesediaan Bapak/ Ibu/ Sdr/I mengisi

kuesioner untuk keperluan penelitian terhadap Persepsi Masyarakat Berdasarkan

Efetivitas Brand Communication Shampoo Sunsilk. Sekaligus penyusunan skripsi

yang saat ini sedang saya tempuh.

Lokasi Penelitian : RW 08 Kelurahan Harapan Jaya Kecamatan Bekasi Utara

Kuesioner Perihal : Persepsi Masyarakat Berdasarkan Efektivitas Brand

Communication Shampoo Sunsilk

A. Pilih salah satu dari jawaban yang menurut anda paling tepat dengan

member tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang telah tesedia.

1. Tempat tinggal anda di wilayah RT ?

1. RT 01 4. RT 04 7. RT 07

2. RT 02 5. RT 05 8. RT 08

3. RT 03 6. RT 06 9. RT 09

Page 129: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

2. Jenis kelamin anda?

1. Laki-laki

2. Perempuan

3. Usia anda saat ini ?

1. <17 tahun 3. >25-30 tahun

2. >17-25 tahun 4. >30 tahun

4. Status Anda ?

1. Belum menikah

2. Sudah menikah

5. Tingkat pendidikan terakhir ?

1. SMU/SMK

2. S1

3. S2

6. Apakah pekerjaan Anda saat ini ?

1. Pelajar / Mahasiswa 3. Pegawai negara

2. Karyawan swasta 4. Wiraswasta

4. Ibu rumah tangga

7. Berapa jumlah pendapatan anda per bulan ?

1. <Rp 500.000

2. >Rp 500.000 – Rp 1.000.000

3. >Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000

4. >Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000

5. >Rp 3.000.000

Page 130: PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICATION) SHAMPOO SUNSILK

B. Pertanyaan ini digunakan untuk mengukur brand communication Shampo

Sunsilk. Pilih salah satu jawaban yang menurut anda paling tepat dengan

memberi tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang telah tersedia.

1. Apakah anda mengetahui merek shampoo Sunsilk ?

1. Ya 2. Tidak

2. Apakah anda paham tentang cara menggunakan shampoo Sunsilk ?

1. Ya 2. Tidak

3. Apakah anda menyukai merek shampoo Sunsilk ?

1. Ya 2. Tidak

4. Apakah anda bermaksud untuk membeli shampoo Sunsilk tersebut ?

1. Ya 2. Tidak

5. Apakah anda sudah pernah membeli shampoo Sunsilk tersebut ?

1. Ya 2. Tidak