Persentasi sawit
-
Upload
hutanindonesia -
Category
Technology
-
view
290 -
download
3
Transcript of Persentasi sawit
PERAN GENERASI MUDAPERAN GENERASI MUDA DALAM MENJAGA KELESTARIAN HUTAN DAN DALAM MENJAGA KELESTARIAN HUTAN DAN
MENGUPAYAKAN PEMBANGUNAN SAWIT YANG MENGUPAYAKAN PEMBANGUNAN SAWIT YANG BERKELANJUTAN DI PROVINSI JAMBI BERKELANJUTAN DI PROVINSI JAMBI
Prof. Dr. H. Syamsurijal Tan, SE, MAProf. Dr. H. Syamsurijal Tan, SE, MA(Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Jambi)(Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Jambi)
• Economic Growth (Tertonjol)• Poverty• Income Gap• Unemployment Social’s Welfare• Inflasi• Sosial Indikator
TUJUANPEMBANGUNAN
Berkelanjutan
Kelemahan Pertumbuhan Ekonomi Konvensional
• Hanya memasukkan Nilai barang dan jasa yang dipasarkan
• Belum memasukkan depresiasi SDA dan lingkungan.
• Kontribusi EKOSISTEM dihitung terlalu rendah (underestimate) dalam PDRB.
• Mengabaikan kelangsungan (sustainability) pembangunan
Hutan Perlu dilestarikan
Sumber Daya Alam Potensi Ekonomi
Pertanian1. Perkebunan (Kelapa sawit, Karet, Kelapa, Casseavera, Kopi dan
Pinang dll)
2. Peternakan
3. Tanaman Bahan Makanan
4. Peternakan dan Perikanan
Pertambangan (minyak dan gas, batu bara, dan emas)
Kelapa Sawit Produk Primadona Indonesia
Indonesia produsen dunia terbesar
Komoditi terbesar memberi kontribusi terhadap PDB dan ekspor.
Produksi mencapai 17,4 juta ton
Menyerap tenaga kerja terbesar
Ekspor (CPO) mencapai US $ 6,2 Milyar
Produk Unggulan Perkebunan Provinsi JambiProduk Unggulan Perkebunan Provinsi Jambi
No Komoditi Luas (ha) Produksi (Ton) %
Dalam PDRB dan Ekspor
1 Karet 561.432 239.625 (2)
2 Kelapa sawit 302.152 660.320 (1)
3 Kelapa 135.112 123.182 (3)
4 Casseavera 62.118 25.770 (4)
5 Kopi 28.502 5.546 (6)
6 Aneka Tanaman
14.123 8.075 (5)
Jumlah 1.103.319 1.062.518
Pengembangan Kelapa Sawit
Areal hutan dialihkan kepada perkebunan kelapa
sawit (monokultur)
Alih Fungsi Lahan (dari tanaman lain ke tanaman
kelapa sawit)
Ekploitasi areal lahan (penebangan hutan) untuk
tanaman kelapa sawit
Pengolahan areal tropis dan gambut untuk tanaman
kelapa sawit.
PELAKU
Individu
Keluarga
Swasta
Pemerintah
Catatan : sering RTRW Belum ada, SIUP sudah Keluar(ada kongkolingkoing antara pemerintah dengan swasta (investor)
Dampak Tehadap Hutan (lihat Jambi)
• Kerusakan hutan (kerusakan ekosistem) yang sering disebut degredasi hutan.
Perkebunan kelapa sawit pada areal tropis menyebab kebakaran dan berdampak negatif terhadap emisi gas rumah kaca.
• Perkebunan sawit pada lahan gambut berakibat emisi karbon yang dihasilkan dari konversi lahan.
• Banjir (hujan yang tidak dapat diserap oleh pohon yang akhirnya masuk ke sungai yang tidak dikontrol oleh hutan termasuk pohon-pohon sekitarnya).
• Banjir bandan (tandusnya hutan)
MENINGKATKAN KEMISKINAN
10
Pembangunan ekonomi selama 3 dekade terakhir menyebabkan kerusakan lingkungan yang memprihatinkan
Eksploitasi SDA, seperti hutan, berdampak negatif terhadap keanekaragaman hayati.
Masalah lingkungan hidup lainnya pencemaran udara, air dan tanah oleh limbah industri, domestik dll.
Pembukaan lahan dengan Pembukaan lahan dengan bakarbakar
PERAN GENERASI MUDAPERAN GENERASI MUDA
Mengontrol dan mewujudkan bagaimana menciptakan “Pembangunan Kelapa Sawit Berkelanjutan” (Indonsian Sustainable Palm Oil)
Satu sisi perlu pengembangunan kelapa sawit disisi lain meminimum dampak negatif terhadap kerusakan hutan dan lingkungan hidup.
(1). (1). Ekonomi Rendah Karbon
• Pembangunan Rendah Emisi Karbon atau Pembangunan Rendah Emisi Karbon atau Low-Carbon Low-Carbon EconomyEconomy (LCE): Upaya mememinimalkan pelepasan (LCE): Upaya mememinimalkan pelepasan karbon ke atmosfer (terutama COkarbon ke atmosfer (terutama CO22). ).
• Perlepasan karbon akan miningkatkan suhu global dan Perlepasan karbon akan miningkatkan suhu global dan mengakibatkan perubahan iklimmengakibatkan perubahan iklim
• LCE, ditujukan untuk menghindari terjadinya perubahan LCE, ditujukan untuk menghindari terjadinya perubahan iklim.iklim.
• Ekonomi rendah karbon—sebagai bagian fundamental dari green economy—memiliki dampak positif secara ekonomi dan sosial.
16
(2). Perlu Kemitraan
• Harus ada kemitraan yang saling menguntungkan antara pemerintah, swasta (investor) dan masyarakat.
• Mengontrol dan mengawasi pihak swasta dan masyarakat untuk tidak melakukan penebangan hutan (pembakaran).
• Mendorong penegak hukum untuk menegakkan hukum pada segala pihak yang melakukan penebakan liar dan pembakaran.
• Mendorong dan mengawasi pemerintah dalam mengambil kebijakan yang harus pro kepada pembangunan yang sustainabel.
• Mendorong pemerintah untuk tidak hanya (monokultur sawit), tetapi juga mengembangkan produk lainnya.
TERIMA KASIHTERIMA KASIH
TERIMA KASIH