Perokok Peduli Kemiskinan Di Pedukuhan Ngrajun Desa ... · bronkitis, pneumonia, infeksi telinga...

24
Perokok Peduli Kemiskinan di pedukuhan Ngrajun Desa Banjarharjo Page 1 Perokok Peduli Kemiskinan Di Pedukuhan Ngrajun Desa Banjarharjo Oleh: Fivi Yanti Petugas Penyuluh Kesehatan Puskesmas Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan bangsa Indonesia dewasa ini belum menunjukkan hasil yang menggembirakan. Indonesia menduduki peringkat ke-3 dengan jumlah perokok terbesar di dunia setelah China dan India (WHO,2008). Pada tahun 2007, Indonesia menduduki peringkat ke-5 konsumen rokok terbesar setelah China, Amerika Serikat, Rusia dan Jepang. Pada tahun yang sama, Riset Kesehatan Dasar menyebutkan bahwa penduduk berumur di atas 10 tahun yang merokok sebesar 29,2% dan angka tersebut meningkat sebesar 34,7% pada tahun 2010 untuk kelompok umur di atas 15 tahun. Peningkatan prevalensi perokok terjadi pada kelompok umur 15 – 24 tahun, dari 17,3% (2007) menjadi 18,6% atau naik hampir 10% dalam kurun waktu 3 tahun. Peningkatan juga terjadi pada kelompok umur produktif, yaitu 25 – 34 tahun dari 29,0% (2007) menjadi 31,1% (2010) (Riskesdas, 2010) Pada tahun 2010, Riset Kesehatan Dasar menyebutkan bahwa rokok merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Diperkirakan hingga menjelang 2030 kematian akibat merokok akan mencapai 10 juta per tahunnya dan di negara-negara berkembang diperkirakan tidak kurang 70% kematian yang disebabkan oleh rokok. Dari tiap 10 orang dewasa yang meninggal, 1 orang diantaranya meninggal karena disebabkan asap rokok. Di tahun 2025 nanti, saat jumlah perokok dunia sekitar 650 juta orang maka akan ada 10 juta kematian per tahun. Dan yang lebih berbahaya adalah dampak ekonomisnya. Merokok cenderung menyebabkan merosotnya daya kerja penduduk, yang berakibat pada menurunnya produktifitas perusahaan dan produktifitas nasional. Tiap batang rokok berarti hilangnya

Transcript of Perokok Peduli Kemiskinan Di Pedukuhan Ngrajun Desa ... · bronkitis, pneumonia, infeksi telinga...

Page 1: Perokok Peduli Kemiskinan Di Pedukuhan Ngrajun Desa ... · bronkitis, pneumonia, infeksi telinga tengah, asma serta kelambatan pertumbuhan paru-paru. Kerusakan kesehatan dini ini

Perokok Peduli Kemiskinan di pedukuhan Ngrajun Desa Banjarharjo Page 1

Perokok Peduli Kemiskinan

Di Pedukuhan Ngrajun Desa Banjarharjo Oleh: Fivi Yanti

Petugas Penyuluh Kesehatan Puskesmas Kalibawang,

Kabupaten Kulon Progo

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan bangsa Indonesia dewasa ini belum menunjukkan hasil yang

menggembirakan. Indonesia menduduki peringkat ke-3 dengan jumlah perokok terbesar di

dunia setelah China dan India (WHO,2008).

Pada tahun 2007, Indonesia menduduki peringkat ke-5 konsumen rokok terbesar setelah

China, Amerika Serikat, Rusia dan Jepang. Pada tahun yang sama, Riset Kesehatan Dasar

menyebutkan bahwa penduduk berumur di atas 10 tahun yang merokok sebesar 29,2% dan

angka tersebut meningkat sebesar 34,7% pada tahun 2010 untuk kelompok umur di atas 15

tahun. Peningkatan prevalensi perokok terjadi pada kelompok umur 15 – 24 tahun, dari

17,3% (2007) menjadi 18,6% atau naik hampir 10% dalam kurun waktu 3 tahun. Peningkatan

juga terjadi pada kelompok umur produktif, yaitu 25 – 34 tahun dari 29,0% (2007) menjadi

31,1% (2010) (Riskesdas, 2010)

Pada tahun 2010, Riset Kesehatan Dasar menyebutkan bahwa rokok merupakan salah

satu penyebab kematian terbesar di dunia. Diperkirakan hingga menjelang 2030 kematian

akibat merokok akan mencapai 10 juta per tahunnya dan di negara-negara berkembang

diperkirakan tidak kurang 70% kematian yang disebabkan oleh rokok. Dari tiap 10 orang

dewasa yang meninggal, 1 orang diantaranya meninggal karena disebabkan asap rokok. Di

tahun 2025 nanti, saat jumlah perokok dunia sekitar 650 juta orang maka akan ada 10 juta

kematian per tahun. Dan yang lebih berbahaya adalah dampak ekonomisnya. Merokok

cenderung menyebabkan merosotnya daya kerja penduduk, yang berakibat pada menurunnya

produktifitas perusahaan dan produktifitas nasional. Tiap batang rokok berarti hilangnya

Page 2: Perokok Peduli Kemiskinan Di Pedukuhan Ngrajun Desa ... · bronkitis, pneumonia, infeksi telinga tengah, asma serta kelambatan pertumbuhan paru-paru. Kerusakan kesehatan dini ini

Perokok Peduli Kemiskinan di pedukuhan Ngrajun Desa Banjarharjo Page 2

waktu kerja produktif sebanyak 10 menit. Pekerja perokok pun cenderung malas dan suka

mangkir. Pendek kata, merokok merupakan pemborosan nasional.

Rendahnya kesadaran masyarakat tentang bahaya merokok pun menjadi alasan sulitnya

untuk menghentikan kebiasaan dan perilaku merokok. Hal ini ditunjukkan dengan mulai

merokok pada kelompok umur 5 – 9 tahun. Konsumsi rokok paling rendah terjadi pada

kelompok umur 15 – 24 tahun dan kelompok umur 75 tahun ke atas. Hal ini berarti

kebanyakan perokok adalah generasi muda atau usia produktif. Selanjutnya, pada daerah

pedesaan, jumlah batang rokok yang dikonsumsi lebih banyak dibanding daerah perkotaan.

Dari aspek kesehatan, rokok mengandung 4000 zat kimia yang berbahaya bagi

kesehatan, seperti nikotin yang bersifat adiktif dan tar yang bersifat karsinogenik, bahkan

juga formalin. Ada 25 jenis penyakit yang ditimbulkan karena kebiasaan merokok seperti

emfisema, kanker paru, bronkhitis kronis dan penyakit paru lainnya. Dampak lain adalah

terjadinya penyakit jantung koroner, peningkatkan kolesterol darah, berat bayi lahir rendah

(BBLR) pada ibu perokok, keguguran dan bayi lahir mati.

Di wilayah puskesmas Kalibawang, perilaku merokok dari masyarakat dapat kita lihat

dari hasil pengkajian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada tatanan rumah tangga.

Pada tahun 2010, rumah tangga yang merokok di dalam rumah sebesar 50,36%. Pada tahun

2011 tercatat 52,08% dan di akhir tahun 2012 tercatat 48,75% rumah tangga masih ada yang

merokok di dalam rumah. Data di tahun 2012 ini menunjukkan adanya penurunan rumah

tangga yang masih merokok di dalam rumah.

Desa Banjarharjo, yang terdiri dari 22 pedukuhan setiap tahunnya mulai dari tahun 2010

sudah rutin melakukan pendataan atau pengkajian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

tatatan rumah tangga. Pendataan dilakukan oleh para kader di setiap pedukuhannya. Data

perilaku merokok di desa Banjarharjo tahun 2010 adalah sebesar 53,81% rumah tangga

masih merokok di dalam rumah.

Pedukuhan Ngrajun sebagai salah satu pedukuhan di desa Banjarharjo juga melakukan

pengkajian PHBS pada tatanan rumah tangga oleh para kader kesehatannya. Data perilaku

merokok di pedukuhan Ngrajun pada tahun 2010 adalah sebesar 50% rumah tangga masih

merokok di dalam rumah.

Page 3: Perokok Peduli Kemiskinan Di Pedukuhan Ngrajun Desa ... · bronkitis, pneumonia, infeksi telinga tengah, asma serta kelambatan pertumbuhan paru-paru. Kerusakan kesehatan dini ini

Perokok Peduli Kemiskinan di pedukuhan Ngrajun Desa Banjarharjo Page 3

Rokok adalah salah satu produk tembakau yang dimaksudkan untuk dibakar dan dihisap

dan / atau dihirup asapnya, termasuk rokok kretek, rokok putih, cerutu atau bentuk lainnya

yang dihasilkan dari tanaman nicotiana tabacum, nicotiana rustica, dan spesies lainnya atau

sintetisnya yang asapnya mengandung nikotin dan tar, dengan atau tanpa bahan tambahan. (

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 109 tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan

yang mengandung Zat Adiktif berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan)

Dari data top penyakit tahun 2010 di puskesmas Kalibawang, penyakit infeksi saluran

pernafasan atas (ISPA) ternyata menduduki urutan teratas, yaitu sebesar 2428 kasus.

Penyebab dari penyakit ini bisa beraneka ragam, salah satu diantaranya adalah karena asap

rokok dan pencemaran udara.

Salah satu upaya untuk mengatasi masalah kesehatan yang ditimbulkan oleh asap rokok

atau perilaku merokok yang salah diperlukan kegiatan pemberdayaan masyarakat atau

program yang bisa melindungi perokok pasif. Kegiatan itu adalah dengan membentuk suatu

kawasan yang bebas dari asap rokok. Masih tingginya angka rumah tangga yang merokok

menunjukkan bahwa pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang bahaya rokok bagi

kesehatan masih rendah atau belum memadai. Dengan terbentuknya suatu kawasan yang

bebas dari asap rokok kita harapkan dapat menurunkan prevalensi penyakit yang disebabkan

oleh perilaku merokok dan juga dari asap rokok.

Perda propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta nomor 8 tahun 2005 tentang Pengendalian

Pencemaran Udara mengatur langkah-langkah pengendalian pencemaran udara, baik di luar

(out door) maupun di dalam ruangan (indoor).

Sejalan dengan itu, pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta juga mengeluarkan Perda

nomor 5 tahun 2007 tentang “Pengendalian Pencemaran Udara”, dimana pasal 11 dalam

peraturan ini menyebutkan bahwa :

1. Setiap orang dilarang merokok di kawasan dilarang merokok.

Yang dimaksud kawasan dilarang merokok adalah ruangan atau area yang dinyatakan

dilarang untuk merokok meliputi : tempat umum, sarana kesehatan, tempat kerja dan

tempat spesifik sebagai tempat proses belajar mengajar, area kegiatan anak, tempat

ibadah dan angkutan umum.

Page 4: Perokok Peduli Kemiskinan Di Pedukuhan Ngrajun Desa ... · bronkitis, pneumonia, infeksi telinga tengah, asma serta kelambatan pertumbuhan paru-paru. Kerusakan kesehatan dini ini

Perokok Peduli Kemiskinan di pedukuhan Ngrajun Desa Banjarharjo Page 4

2. Penetapan Kawasan Dilarang Merokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur

dengan peraturan Gubernur atau Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangannya.

Pada tahun 2009, Gubernur DIY mengeluarkan Peraturan Gubernur nomor 42 tahun 2009

tentang Kawasan Dilarang Merokok, serta diikuti oleh Bupati kabupaten Kulon Progo yang

juga mengeluarkan Peraturan Bupati Kulon Progo nomor 61 tahun 2009 tentang Kawasan

Tanpa Asap Rokok. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi perokok aktif dan pasif yang ada

di masyarakat.

Kawasan tanpa asap rokok akan berjalan dengan baik dan berkesinambungan jika ada

dukungan dari pemerintah dan masyarakat. Sebab itu, perlu adanya percontohan pedukuhan

tanpa asap rokok di wilayah kecamatan Kalibawang kabupaten Kulon Progo. Kawasan tanpa

asap rokok dibentuk di pedukuhan Ngrajun desa Banjarharjo kecamatan Kalibawang

kabupaten Kulon Progo.

B. TUJUAN

1. Membentuk suatu kawasan atau pedukuhan percontohan yang bebas dari asap

rokok di kecamatan Kalibawang kabupaten Kulon Progo.

2. Membentuk program “Perokok Peduli Keluarga Miskin di pedukuhan Ngrajun

desa Banjarharjo kecamatan Kalibawang.

Page 5: Perokok Peduli Kemiskinan Di Pedukuhan Ngrajun Desa ... · bronkitis, pneumonia, infeksi telinga tengah, asma serta kelambatan pertumbuhan paru-paru. Kerusakan kesehatan dini ini

Perokok Peduli Kemiskinan di pedukuhan Ngrajun Desa Banjarharjo Page 5

BAB II

PERMASALAHAN

Masalah merokok sampai saat ini masih menjadi masalah nasional yang perlu secara

terus menerus diupayakan penanggulangannya, karena menyangkut berbagai aspek

permasalahan dalam kehidupan, yaitu aspek ekonomi, sosial, politik, utamanya aspek

kesehatan. Diperkirakan lebih dari 40,3 juta anak tinggal bersama dengan perokok dan

terpapar pada asap rokok di lingkungannya dan disebut sebagai perokok pasif. Sedangkan

kita tahu bahwa anak yang terpapar asap rokok dapat mengalami peningkatan resiko terkena

bronkitis, pneumonia, infeksi telinga tengah, asma serta kelambatan pertumbuhan paru-paru.

Kerusakan kesehatan dini ini dapat menyebabkan kesehatan yang buruk pada masa dewasa.

Orang dewasa bukan perokok pun yang terus menerus terpapar juga akan mengalami

peningkatan resiko kanker paru dan jenis kanker lainnya.

Di kecamatan Kalibawang, berdasarkan data top penyakit yang ada di tahun 2010,

menunjukkan bahwa penyakit infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) menduduki peringkat

teratas yaitu sebesar 2428 kasus, dimana penyakit ini bisa disebabkan oleh banyak faktor

diantaranya adalah karena asap rokok dan polutan yang ada di udara.

Pada tahun yang sama , data rekap hasil kegiatan Management Terpadu Balita Sakit

(MTBS) di puskesmas Kalibawang juga menunjukkan bahwa di pedukuhan Ngrajun desa

Banjarharjo kecamatan Kalibawang, penyakit yang diderita oleh balita yang ada disana

kebanyakan adalah batuk bukan pneumonia yaitu 20 kasus.

Di tahun yang sama, yaitu pada tahun 2010, hasil pengkajian PHBS (Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat) pada tatanan rumah tangga di pedukuhan Ngrajun desa Banjarharjo juga

menunjukkan bahwa perilaku merokok masyarakat disana juga kurang baik, yaitu sebesar

50% rumah tangga masih merokok di dalam rumah.

Hal inilah yang mendasari keinginan masyarakat di pedukuhan Ngrajun desa

Banjarharjo kecamatan Kalibawang untuk membentuk suatu kawasan yang bebas dari asap

rokok.

Page 6: Perokok Peduli Kemiskinan Di Pedukuhan Ngrajun Desa ... · bronkitis, pneumonia, infeksi telinga tengah, asma serta kelambatan pertumbuhan paru-paru. Kerusakan kesehatan dini ini

Perokok Peduli Kemiskinan di pedukuhan Ngrajun Desa Banjarharjo Page 6

BAB III

PERAN TENAGA KESEHATAN DAN PROGRAM INOVATIF

A. PERAN TENAGA PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT

Peran tenaga penyuluh kesehatan tidak hanya terbatas pada fungsi menyampaikan

inovasi dan mempengaruhi proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh masyarakat,

tetapi ia harus mampu menjadi jembatan penghubung antara pemerintah atau lembaga

pemberdayaan masyarakat yang diwakili dengan masyarakatnya, baik dalam hal

menyampaikan inovasi atau kebijakan-kebijakan yang harus diterima dan dilaksanakan oleh

masyarakat, maupun untuk menyampaikan umpan balik atau tanggapan masyarakat kepada

pemerintah atau lembaga pemberdayaan yang bersangkutan, sebab, hanya dengan

menempatkan diri pada kedudukan atau posisi seperti itulah ia akan mampu melaksanakan

tugasnya dengan baik. Keadaan ini berarti mampu membantu masyarakat memperbaiki mutu

hidup dan kesejahteraannya.

Adapun peran tenaga kesehatan atau penyuluh kesehatan masyarakat adalah :

1. Memfasilitasi masyarakat melalui kegiatan-kegiatan maupun program-program

pemberdayaan masyarakat meliputi pertemuan dan pengorganisasian masyarakat.

2. Memberikan motivasi kepada masyarakat untuk bekerja sama dalam melaksanakan

kegiatan pemberdayaan agar masyarakat mau berkontribusi terhadap program

tersebut.

3. Mengalihkan pengetahuan, ketrampilan, dan teknologi kepada masyarakat dengan

melakukan pelatihan-pelatihan yang bersifat vokasional.

Peran yang dilakukan oleh tenaga kesehatan atau petugas ini diharapkan masyarakat

dapat berdaya dan mampu mandiri dalam mengatasi masalah kesehatan yang ada di

sekitarnya. Karena suatu masyarakat dikatakan mandiri dalam bidang kesehatan apabila :

1. Mereka mampu mengenali masalah kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi

kesehatan terutama di lingkungan tempat tinggal mereka sendiri. Pengetahuan

tersebut meliputi pengetahuan tentang penyakit, gizi dan makanan, perumahan dan

sanitasi serta bahaya merokok dan zat-zat yang menimbulkan gangguan kesehatan.

Page 7: Perokok Peduli Kemiskinan Di Pedukuhan Ngrajun Desa ... · bronkitis, pneumonia, infeksi telinga tengah, asma serta kelambatan pertumbuhan paru-paru. Kerusakan kesehatan dini ini

Perokok Peduli Kemiskinan di pedukuhan Ngrajun Desa Banjarharjo Page 7

2. Mereka mampu mengatasi masalah kesehatan secara mandiri dengan menggali

potensi-potensi masyarakat setempat.

3. Mampu memelihara dan melindungi diri mereka dari berbagai ancaman kesehatan

dengan melakukan tindakan pencegahan.

4. Mampu meningkatkan kesehatan secara dinamis dan terus menerus melalui berbagai

macam kegiatan seperti kelompok kebugaran, olahraga, konsultasi dan sebagainya.

Berdasarkan permasalahan yang ditemui, pada akhir tahun 2009 dilakukan program

pembentukan “Pedukuhan Bebas Asap Rokok”. Untuk tahap awal, kecamatan yang dibentuk

ada di kecamatan Wates dan Kalibawang.

Di kecamatan Kalibawang diadakan “Kampanye Anti Rokok” pada tanggal 3 – 5

Desember 2009. Pelaksana kegiatan ini adalah tim dari puskesmas Kalibawang beserta staf

kecamatan Kalibawang yang ditetapkan dengan surat keputusan Camat.

B. PROGRAM INOVATIF

Program inovatif yang dibentuk adalah “ Perokok Peduli Keluarga Miskin di

Pedukuhan Ngrajun desa Banjarharjo kecamatan Kalibawang”. Program ini diawali dengan

diadakannya “Kampanye Anti Rokok” di kecamatan Kalibawang pada tanggal 3 – 5

Desember 2009. Implementasi dari kegiatan ini adalah membentuk pedukuhan percontohan

sebagai Kawasan Tanpa Asap Rokok yang selanjutnya disebut dengan Kawasan Tanpa

Rokok (KTR).

1. Pengertian Kawasan Tanpa Rokok (KTR)

Kawasan Tanpa Rokok (KTR) adalah ruangan atau area yang dinyatakan dilarang

untuk kegiatan merokok atau kegiatan memproduksi, menjual, atau mengiklankan, dan/atau

mempromosikan produk tembakau.

Penetapan Kawasan Tanpa Rokok merupakan upaya perlindungan untuk masyarakat

terhadap resiko ancaman gangguan kesehatan karena lingkungan tercemar asap rokok.

Page 8: Perokok Peduli Kemiskinan Di Pedukuhan Ngrajun Desa ... · bronkitis, pneumonia, infeksi telinga tengah, asma serta kelambatan pertumbuhan paru-paru. Kerusakan kesehatan dini ini

Perokok Peduli Kemiskinan di pedukuhan Ngrajun Desa Banjarharjo Page 8

a. Tujuan

Tujuan penetapan Kawasan Tanpa Rokok adalah :

1) menurunkan angka kesakitan dan/ atau angka kematian dengan cara mengubah

perilaku masyarakat untuk hidup sehat ;

2) meningkatkan produktifitas kerja yang optimal ;

3) mewujudkan kualitas udara yang sehat dan bersih, bebas dari asap rokok ;

4) menurunkan angka perokok dan mencegah perokok pemula ; serta

5) mewujudkan generasi muda yang sehat.

b. Sasaran

Sasaran Kawasan Tanpa Asap Rokok di pedukuhan Ngrajun desa Banjarharjo

kecamatan Kalibawang adalah di tempat pelayanan kesehatan (puskesmas, posyandu)

, tempat proses belajar mengajar, tempat anak bermain, tempat ibadah, dan tempat

kerja.

c. Manfaat

Manfaat penetapan Kawasan Tanpa Rokok merupakan upaya perlindungan untuk

masyarakat terhadap resiko ancaman gangguan kesehatan karena lingkungan tercemar

asap rokok.

2. Indikator Kawasan Tanpa Rokok

Indikator sangat diperlukan baik oleh petugas kesehatan maupun pengelola Kawasan

Tanpa Rokok sebagai alat ukur dalam pengembangan Kawasan Tanpa Rokok di tatanan.

Secara umum indikator yang dilihat adalah indikator input, proses dan output.

a. Indikator Input, meliputi :

1) Adanya kajian mengenai kebijakan Kawasan Tanpa Rokok dan sikap serta

perilaku sasaran terhadap kebijakan Kawasan Tanpa Rokok.

Page 9: Perokok Peduli Kemiskinan Di Pedukuhan Ngrajun Desa ... · bronkitis, pneumonia, infeksi telinga tengah, asma serta kelambatan pertumbuhan paru-paru. Kerusakan kesehatan dini ini

Perokok Peduli Kemiskinan di pedukuhan Ngrajun Desa Banjarharjo Page 9

2) Adanya komite/kelompok kerja penyusunan kebijakan Kawasan Tanpa

Rokok.

3) Adanya kebijakan Kawasan Tanpa Rokok.

4) Adanya infrastruktur Kawasan Tanpa Rokok.

b. Indikator Proses, meliputi :

1) Terlaksananya sosialisasi penerapan Kawasan Tanpa Rokok.

2) Diterapkannya Kawasan Tanpa Rokok.

3) Dilaksanakannya pengawasan dan penegakan hukum.

4) Dilaksanakannya pemantauan dan evaluasi.

c. Indikator Output, meliputi :

Terwujudnya Kawasan Tanpa Rokok di semua tatanan.

3. Pemantauan dan Evaluasi Kawasan Tanpa Rokok

Pemantauan dan Evaluasi merupakan upaya yang dilaksanakan secara terus menerus

baik oleh petugas kesehatan maupun pengelola Kawasan Tanpa Rokok di tatanan untuk

melihat apakah Kawasan Tanpa Rokok yang dikembangkan telah berjalan sesuai dengan

yang direncanakan.

a. Pemantauan

Pemantauan Kawasan Tanpa Rokok dilakukan untuk mengetahui perkembangan

maupun permasalahan serta menemukan pemecahan dalam pengelolaan dan pelaksanaan

pengembangan Kawasan Tanpa Rokok sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Pemantauan kegiatan dilakukan selama perjalanan program Pengembangan Kawasan Tanpa

Rokok secara berkala setiap 6 bulan atau 1 tahun.

Pemantauan dilakukan terhadap, kebijakan yang dilaksanakan, kajian masalah yang

ditemukan, dan penyesuaian kebijakan.

Page 10: Perokok Peduli Kemiskinan Di Pedukuhan Ngrajun Desa ... · bronkitis, pneumonia, infeksi telinga tengah, asma serta kelambatan pertumbuhan paru-paru. Kerusakan kesehatan dini ini

Perokok Peduli Kemiskinan di pedukuhan Ngrajun Desa Banjarharjo Page 10

1) Pemantauan dapat dilakukan dengan :

a) Menganalisis kajian kebijakan dan perilaku sasaran

b) Melakukan supervisi atau kunjungan lapangan untuk mengetahui secara

langsung perkembangan serta permasalahan-permasalahan yang dihadapi di

lapangan dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan Kawasan Tanpa Rokok

c) Wawancara mendalam dengan penentu kebijakan

d) Diskusi kelompok terarah dengan masyarakat khalayak sasaran

2) Pemantauan dapat dilakukan oleh :

a) Petugas kesehatan

b) Pengelola Program Kawasan Tanpa Rokok

3) Pertemuan untuk proses pemantauan dapat dilakukan :

a) Selama pengembangan Kawasan Tanpa Rokok berlangsung

b) Setiap saat diperlukan

b. Evaluasi Kawasan Tanpa Rokok

Evaluasi atau penilaian adalah proses penentuan nilai atau keberhasilan dalam

mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Penilaian dapat dilakukan pada waktu jangka pendek

maupun jangka panjang.

4. Hasil Kegiatan pedukuhan percontohan sebagai Kawasan Tanpa Asap

Rokok/Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di pedukuhan Ngrajun desa Banjarharjo

kecamatan Kalibawang

Pembentukan pedukuhan Ngrajun sebagai pedukuhan percontohan untuk Kawasan

Tanpa Asap Rokok dilakukan dalam beberapa langkah kegiatan, yaitu :

Page 11: Perokok Peduli Kemiskinan Di Pedukuhan Ngrajun Desa ... · bronkitis, pneumonia, infeksi telinga tengah, asma serta kelambatan pertumbuhan paru-paru. Kerusakan kesehatan dini ini

Perokok Peduli Kemiskinan di pedukuhan Ngrajun Desa Banjarharjo Page 11

a. Pelaksanaan Kampanye Anti Rokok tingkat kecamatan Kalibawang

Kampanye Anti Rokok tingkat kecamatan Kalibawang dilaksanakan pada

tanggal 3 – 5 Desember 2009 di balai desa Banjarharjo kecamatan Kalibawang. Kegiatan ini

dilaksanakan oleh tim kecamatan Kalibawang yang ditetapkan dengan surat keputusan Camat

Kalibawang Nomor : 27 / KPTS / XII / 2009 tentang Pembentukan Tim Penyelenggara,

Narasumber dan peserta Kampanye Anti Rokok tingkat kecamatan Kalibawang tahun

anggaran 2009.

b. Pelaksanaan Pertemuan Masyarakat di pedukuhan Ngrajun desa

Banjarharjo pada Rukun Warga 20 (RW 20)

Adapun tahap pertemuan di masyarakat, yaitu :

1) Rapat pertama, tanggal 7 Desember 2009, pertemuan dilakukan di RW 20

pedukuhan Ngrajun desa Banjarharjo. Pertemuan ini dilakukan pada malam

hari, sekitar pukul 19.00 WIB. Pesertanya adalah warga dan tokoh masyarakat

di RW 20. Pertemuan ini dihadiri oleh bapak Paryanto,SKM selaku

pembimbing lapangan dari Dinkes kabupaten Kulon Progo, petugas Penyuluh

Kesehatan Masyarakat dari puskesmas Kalibawang. Pada pertemuan pertama

ini dipaparkan tentang bahaya rokok dan hal-hal yang berkenaan dengan

peraturan yang telah dikeluarkan oleh pemda DIY, yaitu Peraturan Gubernur

No. 42 tahun 2009 tentang Kawasan Dilarang Merokok. Dalam pertemuan

ini, sudah kelihatan antusias dan respon yang positif dari warga tentang

kawasan tanpa asap rokok. Pertemuan diakhiri pada pukul 22.00 WIB.

2) Rapat kedua, tanggal 8 Desember 2009, pertemuan masih dilakukan di RW 20

pedukuhan Ngrajun desa Banjarharjo. Pertemuan dimulai pada pukul 19.00

WIB,pesertanya adalah peserta yang sama dari pertemuan sebelumnya.

Petugas yang hadir adalah dari Penyuluh Kesehatan Masyarakat puskesmas

Kalibawang. Pada pertemuan kedua ini, dipaparkan tentang rencana

pembentukan Kawasan Bebas Asap Rokok di pedukuhan Ngrajun, khususnya

RW 20 serta fakta-fakta tentang rokok dan tembakau di Indonesia. Respon

yang positif dari warga semakin bertambah.

Page 12: Perokok Peduli Kemiskinan Di Pedukuhan Ngrajun Desa ... · bronkitis, pneumonia, infeksi telinga tengah, asma serta kelambatan pertumbuhan paru-paru. Kerusakan kesehatan dini ini

Perokok Peduli Kemiskinan di pedukuhan Ngrajun Desa Banjarharjo Page 12

3) Rapat ketiga, tanggal 9 Desember 2009, pertemuan masih dilakukan di RW 20

pedukuhan Ngrajun desa Banjarharjo. Pesertanya masih sama,dan petugas

yang mendampingi adalah bapak Drs. Untung Subagya, selaku Kessos

kecamatan Kalibawang. Hal yang disampaikan masih seputar rencana

pembentukan Kawasan Bebas Asap Rokok di pedukuhan Ngrajun serta

manfaat terbentuknya Kawasan Bebas Asap Rokok tersebut.Respon positif

dan antusias masyarakat semakin bertambah.

4) Rapat keempat, tanggal 10 Desember 2009, pertemuan masih dilakukan di

RW 20 pedukuhan Ngrajun desa Banjarharjo. Pertemuan ini dihadiri oleh staf

desa Banjarharjo, bapak Marsidi selaku Kesra desa Banjarharjo. Hal yang

disampaikan adalah tentang dukungan desa terhadap kawasan yang akan

dibentuk di pedukuhan Ngrajun serta hubungan berhenti merokok dengan

kegiatan menabung dari dana pembelian rokok yang tidak dikeluarkan akan

memberikan keuntungan bagi keluarga dan masyarakat di lingkungan sekitar.

5) Rapat kelima, tanggal 12 Desember 2009, pertemuan masih dilakukan di RW

20 pedukuhan Ngrajun desa Banjarharjo. Pertemuan ini dihadiri oleh

pembimbing lapangan dari BKPK (Badan Koordinasi Promosi Kesehatan)

propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Muhammad Ilham Morgana. Hal yang

disampaikan adalah tentang strategi dalam usaha mengurangi kebiasaan

merokok, manfaat yang didapat dari usaha tersebut serta strategi dan bentuk

kegiatan apa yang akan dilakukan di RW 20 pedukuhan Ngrajun desa

Banjarharjo dalam usaha pembentukan kawasan bebas asap rokok.

Hasil dari pertemuan ini :

a) Warga sepakat akan menempel sticker dengan tulisan “Terima kasih, Anda

tidak Merokok di Dalam Rumah Ini”.

b) Warga sepakat akan mulai tidak menyediakan asbak rokok di setiap

pertemuan pedukuhan dan acara-acara lainnya.

c) Warga sepakat akan mulai mengurangi penyediaan rokok pada setiap

hajatan dan akan mulai menggantinya dengan permen atau bentuk lain.

Page 13: Perokok Peduli Kemiskinan Di Pedukuhan Ngrajun Desa ... · bronkitis, pneumonia, infeksi telinga tengah, asma serta kelambatan pertumbuhan paru-paru. Kerusakan kesehatan dini ini

Perokok Peduli Kemiskinan di pedukuhan Ngrajun Desa Banjarharjo Page 13

d) Dalam pertemuan ini belum muncul ide untuk membuat suatu kawasan

tersendiri yang bebas dari asap rokok.

e) Warga sepakat akan terus membicarakan masalah ini dalam setiap

pertemuan yang ada di pedukuhan, khususnya RW 20, sehingga suatu saat

nanti akan terbentuk Kawasan Bebas Asap Rokok di RW20 pedukuhan

Ngrajun.

c. Pertemuan Lanjutan

Pada tanggal 27 November 2010, kembali dilakukan pertemuan di pedukuhan

Ngrajun desa Banjarharjo untuk mengevaluasi program Kawasan Tanpa Asap Rokok yang

telah berjalan di masyarakat. Pada pertemuan ini dihadiri oleh warga dan tokoh masyarakat

di pedukuhan Ngrajun, petugas Penyuluh Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan kabupaten

Kulon progo serta dari BKPK propinsi DIY. Dari pertemuan ini muncul testimoni-testimoni

dari masyarakat yang telah berhasil menghentikan kebiasaan merokoknya. Dan akhirnya

pertemuan ini ditutup dengan kesepakatan membentuk pedukuhan Ngrajun sebagai

pedukuhan yang bebas dari asap rokok dan membuat suatu deklarasi di pedukuhan Ngrajun.

Deklarasi tersebut berbunyi sebagai berikut :

DEKLARASI NGRAJUN

PEDUKUHAN BEBAS ASAP ROKOK

Kami warga Pedukuhan Ngrajun, Desa Banjarharjo, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten

Kulon Progo, telah memahami dan menyadari bahwa:

a. Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan dapat mengakibatkan bahaya

bagi kesehatan individu, keluarga dan masyarakat;

b. Perokok pasif yang tidak merokok selalu menjadi korban perokok karena turut mengisap

asap sampingan, memiliki resiko yang lebih tinggi menderita gangguan kesehatan akibat

rokok;

c. Bayi, balita, bumil dan lansia merupakan kelompok rentan yang harus dilindungi dari

risiko dampak buruk asap rokok;

Pada hari ini, Sabtu, Tanggal 27 November 2010 mendeklarasikan Pedukuhan Ngrajun, Desa

Banjarharjo, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo adalah sebagai

PEDUKUHAN BEBAS ASAP ROKOK, dan kami berkomitmen:

Page 14: Perokok Peduli Kemiskinan Di Pedukuhan Ngrajun Desa ... · bronkitis, pneumonia, infeksi telinga tengah, asma serta kelambatan pertumbuhan paru-paru. Kerusakan kesehatan dini ini

Perokok Peduli Kemiskinan di pedukuhan Ngrajun Desa Banjarharjo Page 14

1. Tidak akan merokok di dalam rumah dan atau ruangan

2. Tidak akan merokok di setiap rapat / pertemuan

3. Tidak akan merokok di setiap pengajian (bagi orang Islam ) setiap sembahyangan

(bagi orang Khatolik)

4. Tidak akan merokok di dekat bayi, anak balita, ibu hamil dan lansia.

5. Tidak akan merokok di dalam tempat ibadah;

6. Tidak akan merokok di sekolah

7. Tidak akan merokok di posyandu, poskesdes, puskesmas dan rumah sakit.

8. Di setiap hajatan harus menyediakan tempat untuk merokok.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan kekuatan dan ridha-Nya. Amin

Deklarasi yang dihasilkan pada pertemuan ini akhirnya diperkuat dengan

dikeluarkannya Surat Keputusan Kepala Desa Banjarharjo Nomor 46 tahun 2011 tentang

Penunjukkan Pedukuhan Ngrajun Sebagai Kawasan Tanpa Asap Rokok pada tanggal 9

Desember 2011. Dalam surat keputusan ini dibentuk Tim Pembina Kawasan tanpa Asap

Rokok di tingkat desa Banjarharjo tahun 2011 dengan susunan :

1. Penanggung Jawab : Kepala Desa

2. Ketua : Kaur. Kesra

3. Anggota : a. Penyuluh Kesehatan di Puskesmas

b.Penyuluh KB

c. PKK

d. Kader kesehatan

e. Kepala Dusun

Tugas tim tersebut adalah :

1. Melaksanakan pembinaan dan penyuluhan warga masyarakat.

2. Memonitor dan mengevaluasi kawasan tanpa asap rokok.

3. Melaporkan kepada kepala desa tentang hasil monitoring tersebut di atas.

Pedukuhan Ngrajun terus melaksanakan program dan kesepakatan yang telah dihasilkan

tersebut sampai dengan sekarang.

Page 15: Perokok Peduli Kemiskinan Di Pedukuhan Ngrajun Desa ... · bronkitis, pneumonia, infeksi telinga tengah, asma serta kelambatan pertumbuhan paru-paru. Kerusakan kesehatan dini ini

Perokok Peduli Kemiskinan di pedukuhan Ngrajun Desa Banjarharjo Page 15

Hasil dari program Kawasan Tanpa Asap Rokok /Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di

pedukuhan Ngrajun desa Banjarharjo kecamatan Kalibawang ini dinilai berhasil. Hal ini

dapat dilihat dari tabel berikut ini :

1. Tabel 1. Rekap hasil kegiatan management terpadu balita sakit (MTBS)

puskesmas Kalibawang dengan pasien yang berasal dari pedukuhan Ngrajun

desa Banjarharjo pada tahun 2010 – 2012.

No. Kegiatan Thn 2010 Thn 2011 Thn 2012

1. Batuk bukan pneumonia 20 34 16

Sumber : Data Program KIA Puskesmas Kalibawang tahun 2010 - 2012

Rekap hasil kegiatan management terpadu balita sakit (MTBS) puskesmas

Kalibawang di atas menunjukkan bahwa di pedukuhan Ngrajun desa Banjarharjo

terjadi penurunan jumlah penyakit batuk bukan pneumonia dari 20 kasus pada tahun

2010 menjadi 16 kasus pada tahun 2012 .

2. Tabel 2. Hasil pengkajian PHBS tatanan rumah tangga untuk indikator tidak

merokok di dalam rumah (indikator ke-10) di pedukuhan Ngrajun pada tahun

2010 – 2012.

No Tahun ∑ KK Yang dikaji

Persentase untuk Indikator ke-10 PHBS Tatanan Rumah Tangga

“Tidak merokok di dalam rumah”

1. 2010 104 50%

2. 2011 60 70%

3. 2012 76 98,68%

Sumber : Data Hasil Pengkajian PHBS Tatanan Rumah Tangga Puskesmas

Kalibawang tahun 2010 – 2012.

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari hasil pengkajian PHBS (Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat) pada tatanan rumah tangga di pedukuhan Ngrajun desa Banjarharjo

untuk indikator tidak merokok di dalam rumah pada rumah tangga yang dikaji

menunjukkan peningkatkan persentase, dari 50% pada tahun 2010 menjadi 70% pada

tahun 2011 dan 98,68% pada tahun 2012.

Page 16: Perokok Peduli Kemiskinan Di Pedukuhan Ngrajun Desa ... · bronkitis, pneumonia, infeksi telinga tengah, asma serta kelambatan pertumbuhan paru-paru. Kerusakan kesehatan dini ini

Perokok Peduli Kemiskinan di pedukuhan Ngrajun Desa Banjarharjo Page 16

3. Tabel 3. Hasil pengkajian PHBS tatanan rumah tangga untuk jumlah rumah

tangga yang merokok di dalam rumah di pedukuhan Ngrajun pada tahun 2010 –

2012.

No Tahun

∑ KK

Yang

dikaji

Persentase untuk Rumah Tangga

yang merokok di dalam rumah

1. 2010 104 50%

2. 2011 60 30%

3. 2012 76 1,32%

Sumber : Data Hasil Pengkajian PHBS Tatanan Rumah Tangga Puskesmas

Kalibawang tahun 2010 – 2012.

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari hasil pengkajian PHBS tatanan rumah tangga

di pedukuhan Ngrajun desa Banjarharjo jumlah rumah tangga yang merokok

mengalami penurunan, yaitu dari 50% rumah tangga yang merokok pada tahun 2010

menjadi 30% pada tahun 2011, dan di akhir tahun 2012 menjadi 1,32%.

d. Program “Perokok Peduli Keluarga Miskin” di pedukuhan Ngrajun desa

Banjarharjo kecamatan Kalibawang

Setelah kawasan tanpa rokok di pedukuhan Ngrajun desa Banjarharjo kecamatan

Kalibawang dinilai telah berjalan dengan baik, maka di awal tahun 2013 tepatnya pada

tanggal 19 Januari 2013, petugas promosi kesehatan dari puskesmas Kalibawang

menawarkan program lanjutan dari program kawasan tanpa rokok yang telah ada di

pedukuhan Ngrajun. Program yang ditawarkan adalah suatu program yang melibatkan

perokok yang masih ada di pedukuhan Ngrajun tersebut. Jumlah perokok yang masih ada di

pedukuhan Ngrajun adalah sebanyak 40 orang kepala keluarga. Program ini diberi nama

“Perokok Peduli Keluarga Miskin”. Program ini merupakan bentuk sanksi yang dikenakan

bagi perokok yang masih ada di pedukuhan Ngrajun tersebut. Tujuan dari program ini adalah

untuk mengurangi konsumsi rokok untuk kepedulian kepada keluarga miskin yang ada di

pedukuhan Ngrajun tersebut.

Page 17: Perokok Peduli Kemiskinan Di Pedukuhan Ngrajun Desa ... · bronkitis, pneumonia, infeksi telinga tengah, asma serta kelambatan pertumbuhan paru-paru. Kerusakan kesehatan dini ini

Perokok Peduli Kemiskinan di pedukuhan Ngrajun Desa Banjarharjo Page 17

Teknis pelaksanaan program Perokok Peduli Kemiskinan tersebut adalah :

1) Tahap persiapan (Januari 2013)

Penyediaan bumbung untuk perokok dilaksanakan pada tanggal 21 Januari

2013. Bumbung yang digunakan untuk menyimpan rokok yang disisihkan

berupa kaleng/wadah plastik yang berbentuk tabung yang kedap udara yang

ada di rumah setiap perokok. Untuk tahap awal, yang akan melakukan

program ini adalah 3 (tiga) orang perokok yang bersedia dengan ikhlas

melaksanakannya.

2) Tahap Pelaksanaan (Februari 2013)

a) Pelaksanaan program ini dimulai pada minggu pertama bulan Februari

2013. Yang mulai melaksanakan program ini adalah bapak Puratin,

Puryono dan Sarbiri. Ketiga perokok ini mulai menyisihkan rokok

yang dimiliki setiap harinya dan memasukkan rokok tersebut ke dalam

bumbung rokok yang telah disiapkan pada bulan Januari 2013 yang

lalu.

b) Setiap minggu, bumbung rokok yang telah diisi oleh ketiga perokok ini

dikumpulkan oleh tim pengumpul bumbung rokok yang telah dibentuk

pada tanggal 19 Januari 2013 yang lalu.

Susunan tim pengumpul bumbung rokok adalah :

Ketua : Widodo (Dukuh Ngrajun)

Sekretaris : Sartini

Bendahara : Suwarno

Anggota : 1. Miskidi (RW. 20)

2. Sri Suprihyati (RW. 19)

Pengumpulan hasil bumbung rokok keluarga ke tim pengumpul dilakukan

oleh istri atau anak perokok setiap minggunya. Peran istri dari perokok

disini adalah sebagai “polisi” atau orang yang mengingatkan suaminya

yang perokok untuk memasukkan atau menyisihkan rokoknya ke dalam

bumbung rokok yang ada di rumahnya.

Page 18: Perokok Peduli Kemiskinan Di Pedukuhan Ngrajun Desa ... · bronkitis, pneumonia, infeksi telinga tengah, asma serta kelambatan pertumbuhan paru-paru. Kerusakan kesehatan dini ini

Perokok Peduli Kemiskinan di pedukuhan Ngrajun Desa Banjarharjo Page 18

c) Rokok yang terkumpul oleh tim dijual kembali kepada perokok dengan

harga Rp 400,- / batang.

d) Dana yang terkumpul digunakan untuk membantu keluarga miskin

yang ada di wilayah pedukuhan Ngrajun desa Banjarharjo kecamatan

Kalibawang. Bantuan tersebut berupa barang/alat sekolah dan untuk

kegiatan sosial lainnya yang dibutuhkan oleh keluarga miskin tersebut.

3) Hasil Pelaksanaan

a) Pada bulan pertama program, yaitu bulan Februari 2013, tiga orang

perokok yang memulai kegiatan ini adalah bapak Puratin, Puryono dan

Sarbiri. Hasil dari bumbung rokok yang terkumpul pada akhir Februari

2013 adalah :

No Nama Rokok yang

terkumpul

Dalam bentuk uang

Penerima bantuan

1. Sarbiri 24 batang Rp 9.600,-

Belum ada 2. Puryono 24 batang Rp 9.600,-

3. Puratin 30 batang Rp 12.000,-

Jumlah 78 batang Rp 31.200,-

b) Pada bulan kedua, yaitu bulan Maret 2013, jumlah perokok yang ikut

program bumbung rokok peduli kemiskinan bertambah 2 (dua) orang,

yaitu bapak Nurcholis dan Giyanto. Jumlah perokok yang

melaksanakan program ini menjadi 5 (lima) orang.

Hasil dari bumbung rokok yang terkumpul pada akhir Maret 2013

adalah :

Page 19: Perokok Peduli Kemiskinan Di Pedukuhan Ngrajun Desa ... · bronkitis, pneumonia, infeksi telinga tengah, asma serta kelambatan pertumbuhan paru-paru. Kerusakan kesehatan dini ini

Perokok Peduli Kemiskinan di pedukuhan Ngrajun Desa Banjarharjo Page 19

No Nama Rokok yang

terkumpul

Dalam bentuk uang Penerima bantuan

1. Puratin 21 batang Rp 8.400,- Aksay Maha Putra (7 thn) Bantuan berupa : Buku tulis 1 lsn dan alat tulis: pensil, pulpen, penghapus dan penggaris. (Jumlah dana yang dikeluarkan : Rp. 29.000)

2. Puryono 19 batang Rp 7.600,- 3. Sarbiri 26 batang Rp 10.400,- 4. Nurcholis 26 batang Rp 10.400,- 5. Giyanto 28 batang Rp 11.200,- Jumlah

Saldo bulan lalu

120 batang

Rp 48.000,-Rp 31.200,-

Akumulasi dana

Rp 79.200,- Saldo Rp 50.200,-

c) Pada bulan ketiga, yaitu bulan April 2013, jumlah perokok yang ikut

program bumbung rokok peduli kemiskinan bertambah 3 (tiga) orang

lagi , yaitu bapak Aziz Asrorudin,SpdI, Harto Utomo dan Miskidi.

Jumlah perokok yang melaksanakan program ini menjadi 8 (delapan)

orang.

Hasil dari bumbung rokok yang terkumpul pada akhir April 2013

adalah :

No Nama Rokok yang terkumpul

Dalam bentuk uang

Penerima bantuan

1. Puratin 18 batang Rp 7.200,- Dimas Satria Utama (13 thn) Bantuan berupa : Buku tulis 1 lsn dan alat tulis: pensil,pulpen, penghapus dan penggaris. (Jumlah dana yang dikeluarkan :Rp. 47.000)

2. Puryono 17 batang Rp 6.800,- 3. Sarbiri 20 batang Rp 8.000,- 4. Nurcholis 20 batang Rp 8.000,- 5. Giyanto 24 batang Rp 9.600,- 6. Aziz

Asrorudin,SpdI 28 batang Rp 11.200,-

7. Harto Utomo 19 batang Rp 7.600,- 8. Miskidi 23 batang Rp 9.200,- Jumlah

Saldo bulan lalu

169 batang Rp 67.600,- Rp 50.200

Akumulasi dana

Rp 117.800,- Saldo Rp 70.800,-

Page 20: Perokok Peduli Kemiskinan Di Pedukuhan Ngrajun Desa ... · bronkitis, pneumonia, infeksi telinga tengah, asma serta kelambatan pertumbuhan paru-paru. Kerusakan kesehatan dini ini

Perokok Peduli Kemiskinan di pedukuhan Ngrajun Desa Banjarharjo Page 20

d) Pada bulan keempat, yaitu bulan Mei 2013, jumlah perokok yang ikut

program bumbung rokok peduli kemiskinan bertambah 2 (dua) orang

lagi , yaitu bapak Muchsin dan Suwarno. Jumlah perokok yang

melaksanakan program ini menjadi 10 (sepuluh) orang.

Hasil dari bumbung rokok yang terkumpul pada minggu pertama bulan

Mei 2013 adalah :

No Nama Rokok yang

terkumpul

Dalam bentuk uang

Penerima bantuan

1. Puratin 4 batang Rp 1.600,- Fahmi Idris (7 thn) 2. Puryono 3 batang Rp 1.200,-

3. Sarbiri 5 batang Rp 2.000,- 4. Nurcholis 4 batang Rp 1.600,- 5. Giyanto 6 batang Rp 2.400,- 6. Aziz

Asrorudin,SpdI 6 batang Rp 2.400,-

7. Harto Utomo 7 batang Rp 2.800,- 8. Miskidi 6 batang Rp 2.400,- 9. Muchsin 7 batang Rp 2.800,- 10. Suwarno 7 batang Rp 2.800,- Jumlah

Saldo bulan lalu 55 batang Rp 22.000,-

Rp 70.800 Akumulasi dana Rp. 92.800,-

Hasil dari perkembangan program “Perokok Peduli Keluarga Miskin” dapat dilihat

dari grafik di bawah ini.

Grafik 1. Jumlah batang rokok yang terkumpul

0

50

100

150

200

Feb Maret April Mei (Mg.I)

Rokok yang terkumpul

Sumber : Data pedukuhan Ngrajun, desa Banjarharjo

Page 21: Perokok Peduli Kemiskinan Di Pedukuhan Ngrajun Desa ... · bronkitis, pneumonia, infeksi telinga tengah, asma serta kelambatan pertumbuhan paru-paru. Kerusakan kesehatan dini ini

Perokok Peduli Kemiskinan di pedukuhan Ngrajun Desa Banjarharjo Page 21

Dari grafik di atas dapat dilihat jumlah batang rokok yang dikumpulkan atau ditabung oleh

perokok menunjukkan kenaikan seiring dengan bertambahnya jumlah pelaksana program ini.

Grafik 2. Jumlah dana yang terkumpul

0

10000

20000

30000

40000

50000

60000

70000

Feb Maret April Mei (Mg.I)

Dana yang terkumpul

Sumber : Data Pedukuhan Ngrajun, desa Banjarharjo

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa jumlah dana yang terkumpul menunjukkan kenaikan

seiring dengan bertambahnya jumlah pelaksana program.

Grafik 3. Data PHBS untuk perilaku tidak merokok di dalam rumah

tahun 2010 - 2012

Sumber : Data PHBS Puskesmas Kalibawang, tahun 2010-2012

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa jumlah rumah tangga yang tidak merokok di

dalam rumah meningkat dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012.

Page 22: Perokok Peduli Kemiskinan Di Pedukuhan Ngrajun Desa ... · bronkitis, pneumonia, infeksi telinga tengah, asma serta kelambatan pertumbuhan paru-paru. Kerusakan kesehatan dini ini

Perokok Peduli Kemiskinan di pedukuhan Ngrajun Desa Banjarharjo Page 22

Grafik 4. Data Batuk bukan pneumonia dari pasien dari pedukuhan Ngrajun

desa Banjarharjo, kec. Kalibawang tahun 2010-1012

Sumber : Data Hasil Rekap MTBS Puskemas Kalibawang, tahun 2010-2012

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa jumlah penyakit batuk bukan pneumonia dari

pasien yang berasal dari pedukuhan Ngrajun terjadi penurunan jumlah kasus dari 20 kasus

menjadi 16 kasus.

20

34

16

05

10152025303540

2010 2011 2012

Batuk bukan pneumonia

Batuk bukanpneumonia

Page 23: Perokok Peduli Kemiskinan Di Pedukuhan Ngrajun Desa ... · bronkitis, pneumonia, infeksi telinga tengah, asma serta kelambatan pertumbuhan paru-paru. Kerusakan kesehatan dini ini

Perokok Peduli Kemiskinan di pedukuhan Ngrajun Desa Banjarharjo Page 23

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Setelah dilakukan program inovatif Perokok Peduli Kemiskinan di pedukuhan

Ngrajun desa Banjarharjo kecamatan Kalibawang terjadi perubahan pada beberapa

hal, antara lain :

1. Ditetapkannya Surat Keputusan Kepala Desa Banjarharjo Nomor : 46 Tahun 2011

tanggal 9 Desember 2011 tentang Penunjukkan pedukuhan Ngrajun sebagai

Kawasan Tanpa Asap Rokok di desa Banjarharjo.

2. Terbentuknya Tim Pembina Kawasan Tanpa Asap Rokok di tingkat desa

Banjarharjo tahun 2011 sesuai dengan SK Kepala Desa Banjarharjo di atas

dengan susunan :

Penanggung Jawab : Kepala Desa

Ketua : Kaur. Kesra

Anggota : a. Penyuluh Kesehatan di Puskesmas

b.Penyuluh KB

c. PKK

d. Kader kesehatan

e. Kepala Dusun

Tugas tim tersebut adalah :

1) Melaksanakan pembinaan dan penyuluhan warga masyarakat.

2) Memonitor dan mengevaluasi kawasan tanpa asap rokok.

3) Melaporkan kepada Kepala desa tentang hasil monitoring tersebut di atas.

3. Penurunan jumlah penyakit batuk bukan pneumonia pada balita di pedukuhan

Ngrajun desa Banjarharjo dari 20 kasus pada tahun 2010 menjadi 16 kasus pada

tahun 2012.

Page 24: Perokok Peduli Kemiskinan Di Pedukuhan Ngrajun Desa ... · bronkitis, pneumonia, infeksi telinga tengah, asma serta kelambatan pertumbuhan paru-paru. Kerusakan kesehatan dini ini

Perokok Peduli Kemiskinan di pedukuhan Ngrajun Desa Banjarharjo Page 24

4. Peningkatan persentase untuk indikator PHBS pada tatanan rumah tangga yang

ke-10, yaitu tidak merokok di dalam rumah dari 50% pada tahun 2010 menjadi

70% pada tahun 2011 dan meningkat lagi menjadi 98,68% pada tahun 2012.

5. Penurunan persentase rumah tangga yang merokok di pedukuhan Ngrajun desa

Banjarharjo dari 50 % pada tahun 2010 menjadi 30% pada tahun 2011,dan

menurun lagi menjadi 1,32% pada tahun 2012.

6. Masyarakat pedukuhan Ngrajun khususnya para perokok menjadi lebih peduli

kepada keluarga miskin yang ada di wilayah pedukuhannya, sehingga mengurangi

beban keluarga miskin tersebut.

7. Tersedianya dana sosial/dana sehat dari hasil pengumpulan bumbung rokok yang

dapat digunakan bagi keluarga miskin di pedukuhan Ngrajun desa Banjarharjo.

B. SARAN

1. Meningkatkan kerjasama lintas sektor dan lintas program di kecamatan

Kalibawang, khususnya di desa Banjarharjo.

2. Pembinaan di pedukuhan Ngrajun terus dilakukan oleh lintas program dan lintas

sektor.

3. Pemantauan dan evaluasi terhadap program Kawasan Tanpa Asap

Rokok/Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di pedukuhan Ngrajun desa Banjarharjo

terus dilakukan demi kesinambungan jalannya program tersebut di masyarakat.

4. Program perokok peduli keluarga miskin di pedukuhan Ngrajun ini dapat terus

dijalankan dan dikembangkan, sehingga dapat membantu mengatasi masalah

keluarga miskin yang ada di pedukuhan tersebut.

5. Program perokok peduli keluarga miskin ini diharapkan dapat menurunkan

jumlah perokok aktif di pedukuhan Ngrajun.