Perkembangan Fisik Dan Motorik Remaja
Transcript of Perkembangan Fisik Dan Motorik Remaja
Tugas Psikoterapi
Makalah Psikoterapi dengan Pendekatan Psikoanalisa
Oleh:
Safinatun Nuri (1105411003)
Santi Ferdiana Dewi (1105411010)
Muhammad Risky Setiawan (110541100027)
Siti Musiyam (110541100028)
Yudhistira Galih Cendekia (110541100033)
Zella Nunciata (110541100044)
Siti Hardiningsih (115411000 )
Emilia Yusca RM (110541100077)
Nur Aini (110541100079)
Riska Oktavia (110541100087)
PRODI PSIKOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL & ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2014
PERKEMBANGAN FISIK DAN MOTORIK REMAJA
1. Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik adalah perubahan-perubahan pada tubuh, otak,
kapasitas sensoris dan ketrampilan motorik. Perubahan pada tubuh ditandai
dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot,
dan kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi. Tubuh remaja mulai
beralih dari tubuh kanak-kanak yang cirinya adalah pertumbuhan menjadi
tubuh orang dewasa yang cirinya adalah kematangan. Perubahan fisik otak
sehingga strukturnya semakin sempurna meningkatkan kemampuan kognitif
Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks
dan sangat mengagumkan. Semua organ ini terbentuk pada periode prenatal
(dalam kandungan). Berkaitan dengan perkembangan fisik ini, Kuhlen dan
Thomson (Hurlock, 1956) mengemukakan bahwa perkembangan fisik
individu meliputi:
a. Sistem Syaraf
Sistem syaraf sangat mempengaruhi perkembangan
kecerdasan dan emosi. Aspek fisiologis lainnya yang sangat
penting bagi kehidupan manusia adalah otak (brain). Otak dapat
dikatakan sebagai pusat atau sentral perkembangan dan fungsi
kemanusiaan Berkaitan dengan fungsi otak, dapat dibedakan
berdasarkan kedua belahan otak tersebut, yaitu belahan kiri dan
kanan. Fungsi kedua belahan otak adalah sbb:
Fungsi Otak Kiri Fungsi Otak Kanan
Berpikir rasional, ilmiah, logis,
kritis, linier, analitis, referensial,
dan konfergen.
Berkaitan erat dengan kemampuan
belajar membaca, berhitung, dan
bahasa.
Berpikir holistik, nonlinier, non-
verbal, intuitif, imajinatif, non-
referensial, divergen, dan bahkan
mistik.
b. Otot-otot
Otot-otot mempengaruhi perkembangan kekuatan dan
kemampuan motorik. Pertumbuhan anggota badan dan otot-otot
pada remaja sering tidak seimbang. Akibatnya pada laki-laki
mulai memperlihatkan penonjolan otot-otot pada dada, lengan,
paha dan betis. Pada wanita mulai menunjukkan mekar tubuh
yang membedakannya dengan tubuh kanak-kanak.
c. Kelenjar Endokrin
Kelenjar endokrin menyebabkan munculnya pola-pola
tingkah laku baru, seperti pada usia remaja berkembang perasaan
senang untuk aktif dalam suatu kegiatan, yang sebagian
anggotanya terdiri atas lawan jenis.
d. Struktur Fisik/Tubuh
Struktur fisik/tubuh meliputi tinggi, berat dan proporsi.
Pertumbuhan fisik masih jauh dari sempurna pada saat masa puber
berakhir, dan juga belum sepenuhnya sempurna pada akhir masa
awal remaja. Terdapat penurunan dalam laju pertumbuhan dan
perkembangan internal lebih menonjol daripada perkembangan
eksternal. Hal ini tidak mudah diamati dan diketahui sebagaiman
halnya pertumbuhan tinggidan berat badan atau seperti
perkembangan ciri-ciri seks sekunder.
2. Perkembangan Motorik
Semakin matangnya perkembangan system syaraf otak yang mengatur otot
memungkinkan berkembangnya kompetensi atau keterampilan motorik.
Keterampilan motorik ini dibagi dua jenis, yaitu:
1. Keterampilan atau gerak kasar, seperti berjalan, berlari, melompat,
naik dan turun tangga; dan
2. Keterampilan motorik halus atau keterampilan memanipulasi, seperti
menulis, menggambar, memotong, melempar, dan menangkap bola,
serta memainkan benda-benda atau alat-alat mainan (Audrey Curtis,
1998; Elizabeth Hurlock, 1956).
a. Jenis Kemampuan Motorik
1. Gerak Lokomotor Yang termasuk dalam gerak Lokomotor
adalah Berjalan,berlari, melompat,meloncat dan merangkak
2. Gerak Non Lokomotor Yang termasuk dalam geraknon
Lokomotor adalah Keseimbangan, kelentukan dan kekuatan
Perkembangan keterampilan motorik merupakan faktor yang
sangat penting bagi perkembangan pribadi secara keseluruhan.
Kecakapan motorik yaitu kemampuan melakukan koordinasi
kerja system syaraf motorik yang menimbulkan reaksi dalam
bentuk gerakan-gerakan atau kegiatan secara tepat, sesuai antara
rangsangan dan responnya.
Dalam perkembangan masa remaja, perkembangan aspek
motorik bukanlah aspek yang mengalami banyak perubahan,
atau tidak terlihat ciri-ciri yang menonjol. Sebagaimana
pertumbuhan internal lebih menonjol pada pribadi remaja
dibandingkan dengan pertumbuhan eksternal, perkembangan
fisik, emosi dan sosial pun pada masa ini jauh lebih menonjol
dibandingkan dengan perkembangan motoriknya.
3. Ciri-ciri Perkembangan Fisik –Motorik Pada Remaja
4. A. Perubahan Eksternal
Tinggi Rata-rata anak perempuan mencapai tinggi
yang matang antara usia tujuh belas dan delapan belas tahun,
dan rata-rata anak laki-laki kira-kira setahun sesudahnya.
Berat Perubahan berat badan mengikuti jadwal yang sama
dengan perubahan tinggi. Tetapi berat badan sekarang
tersebar ke bagian-bagian tubuh yang tadinya hanya
mengandung sedikit lemak atau tidak mengandung lemak
sama sekali.
Proporsi TubuhBerbagai anggota tubuh lambat laun
mencapai perbandingan tubuh yang baik. Misalnya, badan
melebar dan memanjang sehingga anggota badan tidak lagi
kelihatan terlalu panjang.
Organ Seks Baik organ seks pria maupun wanita mencapai
ukuran yang matang pada akhir masa remaja, tetapi fungsinya
belum matang sampai beberapa tahun kemudian.
Ciri-ciri Sekunder Ciri-ciri seks sekunder yang utama
berada pada tingkat perkembangan yang matang pada akhir
masa remaja.
b. Perubahan Internal
Sistem Pencernaan Perut menjadi lebih panjang dan tidak
lagi terlampau berbentuk pipa, usus bertambah penjang dan
bertambah besar, otot-otot perut di dinding-dinding usus
menjadi lebih tebal dan lebih kuat, hati bertambah berat dan
kerongkongan bertambah panjang.
Sistem Peredaran Darah Jantung tumbuh pesat selama
masa remaja; pada usia 17 atau 18, beratnya duabelas kali
berat pada waktu lahir. Panjang dan tebal dinding pembuluh
darah meningkat dan mencapai tingkat kematangan bilamana
jantung sudah matang.
Sistem Pernafasan Kapasitas paru-paru anak perempuan
hampir matang pada usia 17 tahun; anak laki-laki mencapai
tingkat kematangan beberapa tahun kemudian.
Sistem Endokrin Kegiatan gonad yang meningkat pada
masa puber menyebabkan keseimbangan sementara dan
seluruh system endokrin pada awal masa puber. Kelenjar-
kelenjar seks berkembang pesat dan berfungsi, meskipun
belum mencapai ukuran matang sampai akhir masa remaja
awal atau awal masa dewasa.
Jaringan Tubuh Perkembangan kerangka berhenti rata-rata
pada usia 18 tahun. Jaringan sel tulang berkembang sampai
tulang mencapai ukuran matang, khususnya bagi
perkembangan jaringan otot.
5. Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Fisik Remaja
Pertumbuhan fisik erat hubungannya dengan kondisi remaja.
Kondisi yang baik berdampak baik pada pertumbuhan fisik remaja,
demikian pula sebaliknya.Adapun kondisi-kondisi yang mempengaruhi
sebagai berikut :
Pengaruh Keluarga Pengaruh keluarga meliputi faktor
keturunan maupun faktor lingkungan. Karena faktor keturunan
seorang anak dapat lebih tinggi atau panjang dari anak lainnya,
sehingga ia lebih berat tubuhnya, jika ayah dan ibunya atau
kakeknya tinggi dan panjang. Faktor lingkungan akan membantu
menentukan tercapai tidaknya perwujudan potensi keturunan yang
dibawa dari orang tuanya.
Pengaruh Gizi Anak yang mendapatkan gizi cukup biasanya akan
lebih tinggi tubuhnya dan sedikit lebih cepat mencapai taraf dewasa
dibadingkan dengan mereka yang tidak mendapatkan gizi cukup.
Lingkungan juga dapat memberikan pengaruh pada remaja
sedemikian rupa sehingga menghambat atau mempercepat potensi
untuk pertumbuhan dimasa remaja.
Gangguan Emosional Terbentuknya steroid adrenal yang
berlebihan dan ini akan membawa akibat berkurangnya
pembentukan hormon pertumbuhan di kelenjar pituitary. Bila terjadi
hal demikian pertumbuhan awal remajanya terhambat dan tidak
tercapai berat tubuh yang seharusnya.
Jenis Kelamin Anak laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat
dari pada anak perempuan, kecuali pada usia 12 – 15 tahun. Anak
perempuan baisanya akan sedikit lebih tinggi dan lebih berat dari
pada laki-laki-laki. Hal ini terjadi karena bentuk tulang dan otot pada
anak laki-laki berbeda dengan perempuan. Anak perempuan lebih
cepat kematangannya dari pada laki-laki
Status Sosial Ekonomi Anak yang berasal dari keluarga dengan
status sosial ekonomi rendah, cenderung lebih kecil dari pada anak
yang bersal dari keluarga dengan tingkat ekonomi rendah.
Kesehatan Kesehatan amat berpengaruh terhadap pertumbuhan
fisik remaja. Remaja yang berbadan sehat dan jarang sakit, biasanya
memiliki tubuh yang lebih tinggi dan berat disbanding yang sering
sakit.
Pengaruh Bentuk Tubuh Perubahan psikologis muncul antara
lain disebabkan oleh perubahan-perubahan fisik. Diantara perubahan
fisik yang sangat berpengaruh adalah; pertumbuhan tubuh (badan
makin panjang dan tinggi), mulai berfungsinya alat-alat reproduksi
(ditandai dengan haid pada perempuan dan
Kecerdasan Hampir selalu sama, anak yang kecerdasannya
tinggi biasanya lebih gemuk dari pada anak yang kecerdasannya
rendah juga anak yang berprestasi disekolah menonjol cenderung
lebih gemuk dan berat
6. Permasalahan Fisik Motorik Pada Remaja
Permasalahan akibat perubahan fisik banyak dirasakan oleh remaja
awal ketika mereka mengalami pubertas. Pada remaja yang sudah selesai
masa pubertasnya (remaja tengah dan akhir) permasalahan fisik yang
terjadi berhubungan dengan ketidakpuasan/ keprihatinan mereka terhadap
keadaan fisik yang dimiliki yang biasanya tidak sesuai dengan fisik ideal
yang diinginkan.
Mereka juga sering membandingkan fisiknya dengan fisik orang
lain ataupun idola-idola mereka. Permasalahan fisik ini sering
mengakibatkan mereka kurang percaya diri. Levine & Smolak (2002)
menyatakan bahwa 40-70% remaja perempuan merasakan ketidakpuasan
pada dua atau lebih dari bagian tubuhnya, khususnya pada bagian pinggul,
pantat, perut dan paha. Dalam sebuah penelitian survey pun ditemukan
hampir 80% remaja ini mengalami ketidakpuasan dengan kondisi fisiknya
(Kostanski & Gullone, 1998). Ketidakpuasan akan diri ini sangat erat
kaitannya dengan distres emosi, pikiran yang berlebihan tentang
penampilan, depresi, rendahnya harga diri, onset merokok, dan perilaku
makan yang maladaptif Lebih lanjut, ketidakpuasan akan body image ini
dapat sebagai pertanda awal munculnya gangguan makan seperti anoreksia
atau bulimia. berikut masalah perkembangan fisik motorik pada remaja :
1. Gangguan Makan Pada Remaja
a. Definisi
Gangguan makan terjadi dari beberapa perilaku makan berupa
perilaku mengurangi makan hingga pada perilaku mengkonsumsi
makanan secara berlebihan. Pola perilaku ini disebabkan oleh
pengaruh distress atau disebabkan oleh beberapa faktor
pengkondisian bentuk tubuh tertentu.
Individu yang memiliki gangguan makan biasanya mereka
makan dalam porsi tertentu, dalam jumlah kecil atau banyak, akan
tetapi dorongan-dorongan kuat untuk melakukan perilaku tersebut
merupakan permasalahan yang tidak bisa dikontrol oleh dirinya.
Gangguan makan biasanya dimulai pada awal dewasa,
beberapa laporan menyebutkan bahwa gangguan tersebut juga
muncul di awal masa kanak-kanak yang berlanjut pada usia
dewasa. Gangguan makan yang terjadi pada masa kanak-kanak
biasanya mereka sembunyikan dari orangtua.
b. Ciri –ciri gangguan Makan adalah :
Penurunan berat badan secara drastic
Diet ketat
Takut dirinya gemuk atau bertambah berat badan
Memperhitungkan secara detail kalori dan gizi
Cenderung untuk makan sendiri
Olahraga ketat
Rambut mudah rontok
Depresi
Siklus menstruasi tidak teratur
Anemia
Tekanan darah rendah
c. Faktor Penyebab Gangguan Makan
Faktor penyebab kemunculan gangguan makan tidak diketahui
secara pasti, dugaan sementara sama halnya dengan gangguan
neurologi lainnya, gangguan susunan sistem syaraf dalam otak
yang mempengaruhi perilaku tidak normal. Pengaruh genetika
juga dianggap salah faktor yang mempengaruhi gangguan ini
Rendahnya self esteem dan self control, depresi, kecemasan,
kendali amarah, hidup dalam kesendirian merupakan faktor-
faktor psikologis yang memungkinkan penyebab munculnya
gangguan makan.
Permasalahan hubungan interpersonal antar sesama anggota
keluarga dan hubungan personal dengan orang lain, memiliki
hubungan riwayat terbentuknya gangguan. Kekerasan fisik dan
pelecehan seksual dalam keluarga dapat memicu trauma
dengan kompensasi cara makan yang salah.
Faktor sosial juga ikut memberi peranan terhadap gangguan
makan, adanya stereotip bahwa pria atau wanita harus
memiliki tubuh yang ideal, kurus sebagai suatu standar
kecantikan, telah membuat pria dan wanita membentuk
tubuhnya dengan cara-cara tidak seimbang dengan kesehatan.
d. Pengobatan
Treatment pada gangguan anokresia dilakukan dengan tiga
tahap; tahap pertama adalah mengembalikan berat badan
dalam keadaan seimbang dan normal, cara pandang terhadap
diri sendiri (seperti meningkatan harga diri dan menghadapi
konflik interpersonal) dan menghilangkan kebiasaan dan
pikiran-pikiran yang dapat menimbulkan gangguan makan
kembali.
Obat-obat medis diperlukan bila gangguan tersebut disertai
dengan ganguan psikologis lainnya seperti gangguan
kecemasan, depresi atau gangguan mood lainnya. Perawatan
rumah sakit biasanya tetap dibutuhkan.
Penggunaan jenis obat antidepressant seperti fluoxetine
(Prozac) dianggap efektif dalam menghambat perilaku
kompulsif makan dan akan menekan dorongan makan yang
ada pasien bulimia yang mengalami gangguan kecemasan atau
depresi.
Terapi keluarga akan membantu dalam men-support pasien,
beberapa penelitian menunjukkan bahwa semakin kuatnya
dukungan dari anggota keluarga maka akan semakin cepat
penyembuhan penderita gangguan makan.
2. Gangguan Visual
a. Definisi
low vision, itu “yang memiliki keterbatasan dalam
penglihatan jarak jauh tapi bisa melihat objek atau material ketika
mereka berada dekat beberapa inci atau pada maksimum dari
beberapa meter jauhnya”. Individu yang mengalami low vision
harus sering mengandalakan indera lainnya untuk memperoleh
informasi karena penglihatan mereka berguna untuk melihat
objek yang dekat dengan tangannya saja.
Visually limited, individu yang mengalami beberapa
masalah keadaan penglihatan dibawah rata-rata dijelaskan sebagai
visual limited. “Mereka mungkin sulit untuk belajar melihat
benda tanpa cahaya khusus, atau mereka hanya tidak dapat
melihat benda/bjek jarak jauh kecuali objek itu bergerak, atau
mereka mungkin menggunkan lensa perspektif atau alat bantu
optik atau alat-alat khusus untuk fungsi melihatnya” Individu
yang mengalami visual limited atau low vision bisa diakui buta.
Ada 2 kriteria alternatif yang temasuk dalam kategori ini,
1. Ketajaman penglihatan sentral/yang terpusat -kemapuan
untuk membedakan detail pada penglihatan sentral- harus 20-
200 atau dibawah mata yang baik setelah koreksi.
2. Penglihatan periferal harus dikurang mejadi sudut total dari
20 derajat atau kurang dari mata yang baik.
b. Penyebab pada penglihatan
Fakyor genetik dan kebiasaan buruk menjadi penyebab
kelainan mata ini. Gejala yang sering ditunjukkan penderita
ganggaun refraktif adalah kerap menyipitkan mata saat menatap
objek dari jarak jauh atau dekat.
c. Intervensi
1. Koreksi
Dokter mata dapat memperbaiki beberapa penyebab yang
lebih umum atau serius tunanetra. Keduanya memeriksa mata dan
resep dan lensa korektif (dibuat oleh Optik), tapi hanya dokter
mata, dokter medis, dapat resep obat atau melakukan
operasi. Beberapa jenis yang lebih parah dari gangguan
penglihatan dapat dikoreksi melalui pengobatan medis atau
bedah. Operasi, misalnya, telah berhasil membuat saluran untuk
menghapus aqueous humor kelebihan dari ruang anterior dan
dengan demikian mengurangi peningkatan tekanan dalam mata
hubungannya dengan glaukoma. Sementara banyak tunanetra
dapat dikoreksi dengan lensa, operasi, obat-obatan, atau
perawatan lainnya, mungkin orang lain tidak bisa. Anak-anak dan
pemuda dengan ini yang terakhir, masalah diobati membentuk
mayoritas dari mereka yang menerima layanan pendidikan khusus
untuk cacat visual.
2. Alat bantu untuk penglihatan kurang
Bahan untuk memfasilitasi atau mengganti membaca dan
menulis. Braille, kode didasarkan pada titik-titik timbul yang
dapat dirasakan dengan sentuhan, berfungsi sebagai bahasa
canggih untuk orang buta. Buku yang dicetak dalam huruf braile,
dan penulis membuat tulisan braille yang luas serta membaca
mungkin. tape recorder untuk membaca visual dan keterampilan
menulis. Seluruh buku diletakkan di kaset dan kemudian dapat
diputar pada pemutar kaset dimodifikasi untuk orang buta untuk
memungkinkan mereka untuk "membaca" jumlah yang lebih
besar bahan pada kecepatan yang lebih cepat daripada jika
mendengarkan kaset standar.
Orientasi dan pelatihan mobilitas. Seperti yang telah kita
mencatat, keterampilan mobilitas sulit untuk memperoleh atau
anak-anak dengan gangguan penglihatan berat. Baik anak-anak
dan remaja, Namun, biasanya tidak memiliki kekuatan dan
kematangan untuk mengambil keuntungan dari bantuan mobilitas
lain I panduan anjing. Untuk memenuhi syarat untuk panduan
anjing individu biasanya harus sebesar 16 sampai 55 tahun, tanpa
penglihatan, menjadi kecerdasan rata-rata, dalam kesehatan yang
baik, dan mampu menjaga tanggung jawab untuk anjing
Kasus 1
Sandra merupakan seorang remaja yang berusia 16 tahun. Sejak umur 5
tahun sandra sudah didiagnosa oleh dokter mengalami gangguan visual yakni
low vision karena saat melihat televisi sandra selalu melihat dari jarak yang
sangat dekat. Sandra merupakan anak dari keluarga kurang mampu sehingga
makanan yang di berikan juga kurang bernutrisi. Menginjak di usia remaja
jarang pandang sandra semakin parah ini ditandai dengan saat melihat di papan
tulis, sandra hanya bisa melihat dengan jarak 50 cm, selain itu saat membaca
sandra masih harus menggunakan alat bantu yakni seperti kaca pembesar.
Karena low vision yang diderita maka nilai –nilai yang di dapat sandra berada
di bawah rata-rata.
Kasus 2
Atika sejak kecil memiliki kegemaran untuk memakan makanan yang manis
manis karena atika tergolong anak yang berkecukupan sehingga kegemarannya
tersebut selalu di berikan oleh orang tuanya yakni dengan memberikan
makanan dan minuman yang manis, karena selalu diberikan makanan yang
manis setiap harinya, ini membuat atika pada umur 16 berat badan atika
sebesar 85 kg. Saat bersekolah atika selalu di ejek oleh temannya karena berat
badannya yang berlebihan. Karena sering di ejek, atika lalu memutuskan untuk
menurunkan berat badannya sehingga atika melakukan diet ketat, saat
melakukan diet, atika tidak memperhatikan kalori dan nutrisi yang harus
dipenuhinya selama masa diet. Selain itu atika mengurangi secara berlebihan,
biasanya atika makan 3x sehari saat diet ini atika hanya makan 1x sehari itupun
hanya berupa roti. Akibatnya rambut atika sering rontok, tekanan darah rendah
dan sering pusing.
Kasus 3
“ SITI AISYAH” dengan panggilan sehari-hari Aisyah, dia yang lagi berumur
17 tahun dan sedang duduk di bangku SMA kelas 2 IPA yang menarik diri dari
pergaulan lingkungan sekitar dan teman-temannya. Aisyah memiliki kelainan
CP (celepral Palsy) pada kakinya, yaitu bentuk kakinya yang tidak normal,
bentuk kaki kanan dengan kaki kirinya tidak seimbang, kaki kirinya lebih
panjang dibandingkan dengan kaki kanannya. Jadi jika Aisyah berjalan agak
kesulitan, karena persendian kakinya tidak fleksibel, seperti diseret kaki kirinya
apabila ia berjalan. Karena kelainan kakinya tersebut dalam mata pelajaran
olah raga ia tidak diperbolehkan untuk mengikuti kegiatan olah raga. Awalnya
ia tidak ada masalah dengan keadaan kakinya, namun semakin hari dan
bertambahnya usia Aisyah merasa minder dengan teman-teman lainnya yang
bisa berjalan dengan normal dan berlari-lari.
Daftar Pustaka
Hurlock, Elizabeth. 2003. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
http://www.anakciremai.com/2008/07/makalah-psikologi-tentang-fisik-remaja.html