Perilaku Ibu Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut Anak Usia Sekolah Dasar

10
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pendidikan kesehatan adalah proses membantu sesorang, dengan bertindak secara sendiri-sendiri ataupun secara kolektif, untuk membuat keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang mempengaruhi kesehatan pribadinya dan orang lain. ( http://www.pengertian.net/pengertian-kesehatan.html). Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya sebab kesehatan gigi dan mulut akan mempengaruhi kesehatan tubuh keseluruhan. Kesehatan gigi dan mulut pada anak-anak merupakan faktor penting yang harus diperhatikan sedini mungkin, sebab Kerusakan gigi yang terjadi pada usia anak-anak, dapat mempengaruhi pertumbuhan gigi pada usia selanjutnya. Selain itu masa 1

description

Skripsi PKIP FKM

Transcript of Perilaku Ibu Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut Anak Usia Sekolah Dasar

Page 1: Perilaku Ibu Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut Anak Usia Sekolah Dasar

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang

memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Pendidikan kesehatan adalah proses membantu sesorang, dengan bertindak secara

sendiri-sendiri ataupun secara kolektif, untuk membuat keputusan berdasarkan

pengetahuan mengenai hal-hal yang mempengaruhi kesehatan pribadinya dan orang

lain. ( http://www.pengertian.net/pengertian-kesehatan.html).

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang tidak

dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya sebab kesehatan gigi dan mulut akan

mempengaruhi kesehatan tubuh keseluruhan. Kesehatan gigi dan mulut pada anak-

anak merupakan faktor penting yang harus diperhatikan sedini mungkin, sebab

Kerusakan gigi yang terjadi pada usia anak-anak, dapat mempengaruhi

pertumbuhan gigi pada usia selanjutnya. Selain itu masa anak merupakan awal dari

pembentukan perilaku, oleh sebab itu diharapkan mendidik anak untuk berprilaku

yang benar terhadap kesehatan gigi dan mulutnya. pemeliharaan kesehatan gigi

pada anak semestinya melibatkan interaksi berbagai pihak, dalam hal ini anak itu

sendiri, orangtua, dan dokter. Pengetahuan, sikap, dan perilaku dari seluruh

komponen tersebut mempengaruhi status kesehatan gigi dan mulut pada anak. Pada

anak-anak, pengaruh dari orangtua sangat kuat. Sikap dan perilaku orang tua,

terutama ibu, dalam pemeliharaan gigi memberi pengaruh terhadap sikap dan

perilaku anak (Anitasari, 2005).

1

Page 2: Perilaku Ibu Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut Anak Usia Sekolah Dasar

2

Berdasarkan teori Blum yang dikutip oleh Anitasari (2005), status kesehatan

gigi dan mulut seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh empat faktor penting

yaitu keturunan, lingkungan (fisik maupun sosial budaya), perilaku, dan pelayanan

kesehatan. Dari keempat faktor tersebut, perilaku memegang peranan yang penting

dalam mempengaruhi status kesehatan gigi dan mulut secara langsung. Perilaku

dapat juga mempengaruhi faktor lingkungan dan pelayanan kesehatan.

Anak usia sekolah dasar disebut juga sebagai masa sekolah. Anak yang

berada pada masa ini berkisar antara usia 6-12 tahun, masa bersekolah dalam

periode ini sudah menampakkan kepekaannya untuk belajar sesuatu yang baru

sesuai dengan sifat ingin tahu anak (Supartini, 2004)

Perilaku memiliki peran penting untuk mempengaruhi status kesehatan gigi

dan mulut. Peran penting dalam perilaku adalah pengetahuan, sikap dan tindakan .

Pengetahuan dan sikap merupakan hasil dari indera dan peran penting dari satu

tindakan. Meningkatkan pengetahuan dan sikap akan meningkatkan kesadaran

kesehatan (Astoeti, 2011)

Pengetahuan orang tua sangat penting dalam mendasari terbentuknya

perilaku yang mendukung atau tidak mendukung kebersihan gigi dan mulut anak.

Pengetahuan tersebut dapatdiperoleh secara alami maupun secara terencana yaitu

melalui proses pendidikan. Orang tua dengan pengetahuan rendah mengenai

kesehatan gigi dan mulut merupakan faktor predisposisi dari perilaku yang tidak

mendukung kesehatan gigi dan mulut anak. (Eriska, 2005).

Selain itu menurut Eriska (2005) figur pertama yang dikenal anak begitu ia

lahir adalah ibunya. Maka dari itu, perilaku dan kebiasaan ibu dapat dicontoh oleh

Page 3: Perilaku Ibu Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut Anak Usia Sekolah Dasar

3

sang anak. Pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi akan sangat menentukan status

kesehatan gigi anaknya kelak. Namun ‘tahu’ saja tidak cukup, perlu diikuti dengan

‘peduli’ dan ‘bertindak’.Kesehatan gigi dan anak perlu diperhatikan sedini

mungkin. Pembentukan gigi pada anak sudah dimulai sejak ia masih dalam

kandungan. Faktor gizi ibu hamil sangat menentukan pertumbuhan dan

perkembangan janin, tak terkecuali bagian gigi dan mulutnya. Kalsium, fluor dan

fosfor adalah elemen penting dalam pembentukan gigi janin. Begitu juga vitamin C

dan D.

Holt RD, dkk (2007) melakukan penelitian tentang efek pendidikan

kesehatan gigi yang diberikan ibu kepada anaknya yang berusia 5 tahun di London.

Hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa 69% dari anak-anak yang ibunya

memberikan oral health education di rumah memperlihatkan bebas karies, dan

angka gingivitis (radang gusi) yang lebih rendah daripada anak-anak yang tidak

dididik tentang kesehatan gigi dan mulut oleh ibunya. Karies gigi dapat terjadi

sangat dini, begitu gigi sudah tumbuh dan terekspos ke lingkungan mulut maka ia

berpotensi untuk mengalami karies.

Ibu dapat membantu membersihkan gigi anaknya yang masih batita dengan

menggunakan kasa atau kapas bersih yang disapukan ke permukaan gigi. Untuk

mengetahui apakah masih terdapat plak di permukaan gigi, dapat dioleskan

disclosing solution yang akan memberi warna merah pada bagian permukaan yang

ditutupi plak. Jadi bisa ketahuan apakah gigi memang sudah benar-benar bersih

atau belum. (http://www.equator-news.com/mingguan/sehat/perilaku-ibu-dan-

kesehatan-gigi-anak).

Page 4: Perilaku Ibu Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut Anak Usia Sekolah Dasar

4

Menurut laporan Riset Kesehatan Dasar 2011, hanya 29,6% yang

mendapatkan perawatan dari tenaga kesehatan gigi dari 23,4% kasus penyakit gigi

dan mulut. Hanya sebesar 7,3% dari 91,1% masyarakat Indonesia berumur diatas

10 tahun yang sudah menggosok gigi setiap hari, telah menggosok gigi secara

benar, yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Tingkat prevalensi

penderita karies adalah sebanyak 43,4% dan hanya terdapat 5,5%

masyarakat Indonesia yang memeriksakan kesehatan gigi secara teratur ke dokter

gigi.

Indonesia menetapkan indikator derajat kesehatan gigi masyarakat yang

harus dicapai pada tahun 2011, dimana pada kelompok umur 12 tahun ke atas

indikatornya DMF-T atau Indeks yang menyatakan jumlah gigi (Tooth=T), Gigi

tetap yang berlubang (Decay=D), Gigi tetap yang sudah dicabut (Missing=M), Gigi

tetap yang sudah ditambal (Filled=F) perorang adalah ≤ 1 gigi. Artinya dalam

mulut seseorang maksimal 1 gigi yang yang berlubang/sudah dicabut/sudah

ditambal. Namun keadaan kesehatan gigi penduduk Indonesia pada tahun 2001

menunjukkan bahwa status kesehatan gigi kelompok umur 12 tahun masih melebihi

batas sasaran 2010, dengan indeks DMF-T = 1,1 (Depkes, 2011).

Menurut laporan Puskesmas Lampeuneuret Aceh Besar Dari Bulan Januari

hingga Desember tahun 2011 bahwa kebersihan gigi anak usia sekolah pada  umur

10-11 tahun, memiliki Oral Hygiene buruk sebanyak 83 orang, sedangkan pada

Januari hingga November 2012 terjadi peningkatan yaitu sebanyak 106 orang.

Berdasarkan observasi dan pemeriksaan yang dilakukan peneliti pada 20

orang murid kelas V dan VI di SD Mesjid Lheu Desa Lagang Kecamatan Darul

Page 5: Perilaku Ibu Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut Anak Usia Sekolah Dasar

5

Imarah Aceh  Besar, bahwa 13 dari 20 orang murid  memiliki status Oral Hygiene

buruk dengan kategori 1,9 – 3,0 . Hal ini menunjukkan bahwa masih kurangnya

perhatian ibu terhadap kebersihan gigi dan mulut anak usia sekolah di SD Mesjid

Lheu Desa lagang Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar.

Setelah peneliti melakukan wawancara dengan 10 orang ibu di Desa Lagang

Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar maka diperoleh hasil, yaitu dari 10 ibu yang

memiliki anak usia sekolah, 7 orang diantaranya masih sangat kurang

memahami  tentang pentingnya pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut anak usia

sekolah.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut

tentang prilaku ibu terhadap kesehatan gigi dan mulut anak usia sekolah dasar di

Desa Lagang Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar Tahun 2013.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian di atas maka dapat permasalahan dalam penelitian ini

adalah “Bagaimana prilaku ibu terhadap kesehatan gigi dan mulut anak usia sekolah

dasar di Desa Lagang Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar Tahun 2013”

C. Tujuan penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui prilaku ibu terhadap kesehatan gigi dan mulut anak

usia sekolah dasar di Desa Lagang Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar Tahun

2013.

Page 6: Perilaku Ibu Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut Anak Usia Sekolah Dasar

6

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui pengetahuan ibu terhadap kesehatan gigi dan mulut anak

usia sekolah dasar di Desa Lagang Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar

Tahun 2013.

b. Untuk mengetahui sikap ibu terhadap kesehatan gigi dan mulut anak usia

sekolah dasar di Desa Lagang Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar Tahun

2013.

c. Untuk mengetahui tindakan ibu terhadap kesehatan gigi dan mulut anak usia

sekolah dasar di Desa Lagang Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar Tahun

2013.

D. Manfaat penelitian

1. Bagi penelitiDiharapkan penelitian ini dapat di jadikan sebagai media untuk proses

pembelajaran terhadap riset, dapat menerapkan disiplin ilmu yang telah didapat

dan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang perilakuibu terhadap

kesehatan gigi dan mulut anak usia sekolah dasar.

2. Bagi ibu

Diharapkan penelitian ini dapat di jadikan sebagai masukan atau bahan

informasi dalam meningkatkat kesehatan gigi dan mulut anak.

3. Bagi institusi pendidikan.

Dapat dijadikan sebagai masukan untuk mengembangkan ilmu

pengetahuan dan pengembangan kurikulum.

Page 7: Perilaku Ibu Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut Anak Usia Sekolah Dasar

7

4. Bagi peneliti lain.

Dapat di jadikan sebagai bahan acuan dalam penelitian lebih lanjut di

bidang Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku (PKIP).