PERENCANAAN REMEDIAL TEACHING PADA MUATAN ...eprints.ums.ac.id/88383/2/Naspub irfan.pdfMATEMATIKA...

13
PERENCANAAN REMEDIAL TEACHING PADA MUATAN PELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENUNTASKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD DI KECAMATAN JATINOM Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata1 pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: IRFAN ARIFUDDIN A510160200 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2020

Transcript of PERENCANAAN REMEDIAL TEACHING PADA MUATAN ...eprints.ums.ac.id/88383/2/Naspub irfan.pdfMATEMATIKA...

Page 1: PERENCANAAN REMEDIAL TEACHING PADA MUATAN ...eprints.ums.ac.id/88383/2/Naspub irfan.pdfMATEMATIKA KELAS IV SD DI KECAMATAN JATINOM Abstrak Keberhasilan Remedial Teaching tidak lepas

PERENCANAAN REMEDIAL TEACHING PADA MUATAN

PELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENUNTASKAN

HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD

DI KECAMATAN JATINOM

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata1 pada

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

IRFAN ARIFUDDIN

A510160200

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2020

Page 2: PERENCANAAN REMEDIAL TEACHING PADA MUATAN ...eprints.ums.ac.id/88383/2/Naspub irfan.pdfMATEMATIKA KELAS IV SD DI KECAMATAN JATINOM Abstrak Keberhasilan Remedial Teaching tidak lepas

ii

Page 3: PERENCANAAN REMEDIAL TEACHING PADA MUATAN ...eprints.ums.ac.id/88383/2/Naspub irfan.pdfMATEMATIKA KELAS IV SD DI KECAMATAN JATINOM Abstrak Keberhasilan Remedial Teaching tidak lepas

iii

Page 4: PERENCANAAN REMEDIAL TEACHING PADA MUATAN ...eprints.ums.ac.id/88383/2/Naspub irfan.pdfMATEMATIKA KELAS IV SD DI KECAMATAN JATINOM Abstrak Keberhasilan Remedial Teaching tidak lepas

iv

Page 5: PERENCANAAN REMEDIAL TEACHING PADA MUATAN ...eprints.ums.ac.id/88383/2/Naspub irfan.pdfMATEMATIKA KELAS IV SD DI KECAMATAN JATINOM Abstrak Keberhasilan Remedial Teaching tidak lepas

1

PERENCANAAN REMEDIAL TEACHING PADA PEMBELAJARAN

MATEMATIKA KELAS IV SD DI KECAMATAN JATINOM

Abstrak

Keberhasilan Remedial Teaching tidak lepas dari perencanaan program yang dilakukan

oleh guru. Menurut Capuyan, dkk. (2019) dalam membantu siswa, guru harus

menentukan tahapan perkembangannya dan kesulitan belajar khusus mereka. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perencanaan program pembelajaran

remedial dalam pembelajaran matematika untuk kelas IV SD di Kecamatan Jatinom.

Penelitian..ini merupakan.penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data

dengan wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi reduksi data,

penyajian data, dan verifikasi. Validitas data diuji dengan triangulasi teknik dan

triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru belum sepenuhnya

melaksanakan prosedur mendiagnosis kesulitan belajar matematika siswa. Guru belum

mencari tahu secara khusus mengenai faktor penyebab siswa mengalami kesulitan.

Penelaahan kembali kasus kesulitan matematika siswa dilakukan guru di dalam

pembelajaran matematika dengan menanyakan kesulitan siswa secara klasikal saja.

Guru jarang melakukan layanan konseling untuk siswa yang mengalami kesulitan

belajar matematika. Penyusun program pengajaran remedial dilakukan guru dengan

menentukan waktu pelaksanaan dan menyusun soal yang digunakan untuk pengajaran

remedial matematika.

Kata kunci: remedial, matematika.

Abstract

The success of Remedial Teaching cannot be separated from the program planning

carried out by the teacher. According to Cepuyan, et al. (2019) in helping students,

teachers must determine their stages of development and their specific learning

difficulties. The purpose of this study was to determine how the planning of remedial

learning programs in mathematics learning for grade IV SD in Jatinom Regency. This

research is a qualitative descriptive study. Data collection techniques by interview and

documentation. Data analysis techniques include data reduction, data presentation, and

verification. The validity of the data was tested by technique triangulation and source

triangulation. The results showed that the teacher had not fully implemented the

procedure for diagnosing students' mathematics learning difficulties. Teachers have not

determined the specific factors that cause student learning difficulties. The re-

examination of the case of students' math difficulties was carried out by the teacher in

learning mathematics by asking students only classical difficulties. Teachers rarely

provide counseling services for students who have difficulty learning mathematics. The

compilers of the remedial teaching program are carried out by the teacher by

determining the implementation time and compiling the questions used for teaching

remedial mathematics.

Keywords: remedial, mathematics.

Page 6: PERENCANAAN REMEDIAL TEACHING PADA MUATAN ...eprints.ums.ac.id/88383/2/Naspub irfan.pdfMATEMATIKA KELAS IV SD DI KECAMATAN JATINOM Abstrak Keberhasilan Remedial Teaching tidak lepas

2

1. PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting bagi sumber daya manusia Untuk dapat

menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, setiap individu perlu

meningkatkan kapasitas pengetahuan dan kreativitas hidup. Untuk mendapatka hasil

belajar yang baik, tentu saja diperlukan proses pembelajaran yang baik pula. Menurut

Masbur (2012) pada dasarnya belajar merupakan suatu usaha yang didalamnya

melibatkan aktivitas mental yang terjadi dalam diri manusia, sebagai akibat dari proses

interaksi aktif dengan lingkungannya untuk mendapatkan suatu perubahan dalam bentuk

pemahaman, pengetahuan dan tingkah laku.

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang ada pada kurikulum 2013

yang dinilai sangat penting. Peserta didik hendaknya menguasai pelajaran matematika

karena peranan matematika sangat penting dalam memecahkan masala kehidupan sehari

hari. Meskipun begitu tetapi pada pada kenyataanya, mata pelajaran matematika masih

dianggap sulit oleh banyak peserta didik (Weja:2013). Dengan anggapan seperti itu

tentunya dapat menimbulkan kesenjangan antara tujuan dari belajar matematika itu dan

kenyataan yang terjadi di lapangan.

Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan untuk mengatasi

kesulitan belajar siswa dan membantu siswa menuntaskan hasil belajarnya adalah

pembelajaran remedial. Menurut Yang (2014) penerapan pembelajaran remedial selama

proses belajar berhasil meningkatkan pengetahuaan siswa yang rendah pada kompetensi

matematika, menumbuhkan ketertarikan siswa dan rasa percaya diri pada matematika.

Remedial diberikan dengan cara mengelompokkan siswa yang mengalami kesuilitan

pada kelompok tertentu, kemudian siswa diberikan pembelajaran remedial sesuai

dengan kesulitannya. (Wijaya, 2010:48). Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan

beberapa ahli dapat disimpulan bahwa remedial teaching dinilai efektif untuk mengatasi

kesulitan belajar yang dialami siswa sekaligus untuk membantu siswa meningkatkan

hasil belajarnya. Diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Karibasappa (2008)

keterampilan matematika siswa yang diberi remedial teaching mengalami peningkatan

yang signifikan. Sedangkan menurut Saputra (2015) pembelajaran remedial dapat

mengatasi kesulitan belajar 10 dari 12 siswa sehingga pembelajaran remedial efektif

mengatasi kesulitan belajar siswa. Penelitian Hafid, Kartono, & Suhito, (2016)

mengatakan bahwa dengan diterapkannya Remedial Teaching, kesulitan0belajar08 dari

Page 7: PERENCANAAN REMEDIAL TEACHING PADA MUATAN ...eprints.ums.ac.id/88383/2/Naspub irfan.pdfMATEMATIKA KELAS IV SD DI KECAMATAN JATINOM Abstrak Keberhasilan Remedial Teaching tidak lepas

3

9 siswa dapat teratasi, sehingga dapat disimpulan bahwa remedial teaching efektif

untuk mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa.

Menurut Soleh (2014) remedial teaching adalah pembelajaran yang bersifat

menyembuhkan atau membetulkan supaya menjadi lebih baik. Proses pembelajaran ini

bersifat khusus karena disesuaikan dengan jenis dan sifat kesulitan belajar yang

dihadapi peserta didik. Tahap tahap pelaksanaan remedial teaching menurut Makmun

(2012:343-357) adalah meneliti kasus, menentukan alternatif tindakan, memberikan

layanan konseling khusus, pemberian pengajaran ulang, mengukur hasil belajar setelah

remedial dan re-evaluasi dan re-diagnostik. Guru harus memahami menguasai dan

melaksanakan prosedur pelaksanaan remedial teaching tersebut untuk mencapai hasil

kegiatan remedial yang maksimal. Dalam remedial teaching, guru membantu peserta

didik untuk memahami kesulitan belajar yang dihadapi secara mandiri, mengatasi

kesulitan dengan memperbaiki sendiri cara belajar dan sikap belajarnya yang dapat

mendorong tercapainya hasil belajar yang optimal. Hasil penelitian Cheng, Ching Mei

(2014) menunjukkan bahwa pengajaran remedial sangat bermanfaat bagi peserta didik

secara akademik dan emosional yang bisa dirasakan keberhasilannya. Melalui

pengajaran individual, pengawasan langsung dari guru, dan sistem pendukung yang

tepat akan membuat akademik0menjadi lebih baik. Hal yang paling penting yaitu

mengenali perbedaan individu dan karakteristiknya dalam pembelajaran. Keberhasilan

Remedial Teaching tidak lepas dari perencanaan program yang dilakukan oleh guru.

Menurut Cepuyan, dkk.(2019) dalam membantu siswa, guru harus menentukan tahapan

perkembangan mereka dan kesulitan belajar khusus mereka. Berdasarkan hal tersebut,

peneliti tertarik untuk0mengetahui perencanaan program remedial teaching matematika

kelas IV yang dilaksanakan di Kecamatan jatinom.

2. METODE

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengungkapkan kejadian

dengan penjelasan yang menyeluruh dan apaadanya. Pendekatan kualitatif menurut

Bungin (2007:49) merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kalimat tertulis maupun lisan dari narasumber dan perilaku yang dapat diamati.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif jenis deskriptif, yaitu pendekatan

penelitian dengan data-data yang dikumpulkan berupa. kata-kata, gambar-gambar, dan

Page 8: PERENCANAAN REMEDIAL TEACHING PADA MUATAN ...eprints.ums.ac.id/88383/2/Naspub irfan.pdfMATEMATIKA KELAS IV SD DI KECAMATAN JATINOM Abstrak Keberhasilan Remedial Teaching tidak lepas

4

bukan angka. Moleong (2013: 11) menyatakan bahwa data-data tersebut diperoleh dari

hasil wawancara, catatan lapangan, hasil observasi, dan lain sebagainya.

Dalam penelitian ini subjek dipilih dengan teknik purposive sampling, teknik

purposive sampling juga bisa diseut dengan judgement sampling yaitu teknik

pengambilan subjek dengan pertimbangan tertentu (Etikan, I.,dkk. 2016). Sesuai dengan

fokus penelitian, maka subjek dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran

matematika kelas VI di 9 SD yang berbeda di Kecamatan Jatinom.

Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan

oleh peneliti untuk pengumpulan data (Minsih, Rusnilawati & I.Mujahid, 2019). Dalam

pengumpulan data informasi, peneliti menggunakan teknik-teknik wawancara, dan

dokumentasi. Peneliti tidak melakukan observasi dikarenakan pada saat penelitian

dilakukan pembelajaan tatap muka sedang ditiadakan karena pandemi covid-19.

Teknik triangulasi dipilih untuk uji kredibilitas dalam penelitian ini. Menurut

Sugiyono (2015: 372) triangulasi adalah pengecekan data dari berbagai sumber dengan

berbagai cara, dan berbagai waktu. Macam macam yaitu triangulasi sumber, triangulasi

teknik pengumpulan data dan triangulasi waktu. Peneliti menggunakan triangulasi

sumber dan triangulasi teknik. Triangulasi sumber dilakukan untuk menguji kredibilitas

dengan cara mengecek data mengenai perencanaan pengajaran remedial di kelas IV SD

Di Kecamatan Jatinom melalui beberapa sumber yaitu guru kelas IV dan siswa kelas IV.

Triangulasi teknik dilakukan untuk membandingkan data hasil wawancara dan

dokumentasi mengenai pelaksanaan pengajaran remedial pada mata pelajaran

matematika di kelas IV SD di Kecamatan Jatinom. Adapun teknik analisis data yang

digunakan meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Perencanaan pengajaran remedial terdapat beberapa tindakan yang harus dilaksanakan

guru diantaranya adalah mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami siswa, menelaah

kembali kasus, memilih alternatif tindakan yang akan diberikan, memberikan layanan

khusus, dan menyusun program pengajaran remedial. Dalam mendiagnosis kesulitan

siswa terdapat beberapa prosedur yang harus dilakukan oleh guru. Menurut Sugihartono

dkk0(2012: 165), terdapat prosedur atau langkah-langkah dalam melaksanakan

Page 9: PERENCANAAN REMEDIAL TEACHING PADA MUATAN ...eprints.ums.ac.id/88383/2/Naspub irfan.pdfMATEMATIKA KELAS IV SD DI KECAMATAN JATINOM Abstrak Keberhasilan Remedial Teaching tidak lepas

5

diagnosis kesulitan belajar siswa, antara lain identifikasi peserta didik yang mengalami

kesulitan belajar, melokalisasi letak kesulitan belajar, menentukan faktor penyebab

kesulitan belajar, memperkirakan alternatif bantuan, menetapkan kemungkinan cara

mengatasinya, dan tindak lanjut. Berikut tabel keterlaksanaan perencanaan program

remedial teaching di Kecamatan Jatinom.

3.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian, prosedur diagnosis kesulitan belajar belum sepenuhnya

dilaksanakan oleh. Analisis perilaku secara individual belum dilakukan oleh guru untuk

mengidentifikasi siswa yang berkesulitan, guru hanya melakukan analisis perilaku

dengan pengamatan yang dilakukan secara klasikal saja. Meskipun begitu, rata rata guru

sudah melakukan identifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar matematika

dengan analisis prestasi belajarnya yaitu dengan melihat hasil evaluasi belajar

matematika siswa, siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM dianggap mengalami

kesulitan. Menurut Sugihartono dkk (2012: 167), siswayang hasil belajarnya kurang

dari ketentuan minimal yang sudah ditetapkan dapat diduga mengalami kesulitan

belajar.

Langkah selanjutnya dari diagnosis kesulitan belajar adalah melokalisasi letak

kesulitan belajar yang dialami siswa. Menurut Sugihartono dkk (2012: 167), untuk

menemukan bidang studi apa peserta didik mengalami kesulitan belajar dapat dilakukan

dengan membandingkan skor prestasi yang diperoleh siswa dengan nilai rerata dari

masing-masing bidang studi dan dapat dilakukan dengan memeriksa hasil pekerjaan tes

siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru dalam melokalisasi letak kesulitan

belajar matematika siswa dengan menganalisis hasil pekerjaan siswa yang nilainya tidak

tuntas atau dibawah KKM. Dari situ guru dapat melihat letak kesulitan yang dialami

terletak pada materi bagian apa.

Prosedur selanjutnya dalam mendiagnosis kesulitan yang dialami siswa adalah

menentukan faktor penyebab kesulitan belajar yang dialami siswa. Menurut Kamulyan,

M.S. (2016) mata pelajaran matematika sering dianggap mata peljaran yang sulit. Hal

ini terjadi karena adanya beberapa faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal berasal dari dalam diri siswa bisa berupa motivasi, bakat, intelegen,

kesehatan, dan kemampuan yang dimiliki peserta didik. Sedangkan faktor eksternal

adalah faktor yang berasal dari luar0diri peserta didik. Faktor eksternal berupa fasilitas

Page 10: PERENCANAAN REMEDIAL TEACHING PADA MUATAN ...eprints.ums.ac.id/88383/2/Naspub irfan.pdfMATEMATIKA KELAS IV SD DI KECAMATAN JATINOM Abstrak Keberhasilan Remedial Teaching tidak lepas

6

belajar, sarana dan prasarana sekolah, guru, orang tua, media pembelajaran, metode,

lingkungan belajar dan strategi pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru

belum mencari tahu dan menentukan faktor penyebab kesulitan belajar siswa0secara

khusus dan mendalam. Guru hanya sekadar0mencari tahu0dengan menanyakan0kepada

siswa secara umum saja apa yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan matematika,

tanpa mencari tahu secara lebih lanjut mengenai faktor internal maupun faktor eksternal

penyebab kesulitan belajar siswa.

Guru belum memperkiraan alternatif tindakan yang akan diberikan kepada siswa

sesuai dengan kesulitan yang dihadapinya. Menurut Irham dan Wiyani (2013: 284),

setelah mengetahui letak kesulitan belajar, bentuk kesulitan belajar, dan faktor

penyebabnya langkah selanjutnya adalah menentukan alternatif bantuan yang diberikan.

Langkah dalam memperkirakan alternatif tindakan seharusnya disesuaikan dengan

kesulitan yang dihadapi dan faktor penyebabnya. Guru hanya menanyakan secara

klasikal saja mengenai kesulitan yang dialami siswa pada saat pembelajaran matematika

berlangsung.Alternatif bantuan yang diberikan guru yaitu langsung menjelaskan

kembali apabila ada siswa yang belum paham dan mengalami kesulitan.

Langkah selanjutnya yang harusnya dilakukan oleh guru adalah memperkirakan

alternatif bantuan yang akan diberikan kepada siswa berdasarkan tingkat kesulitan yang

dialami siswa. Menurut Sugihartono, dkk (2012: 170), alternatif bantuan yang bisa

diberikan kepada siswa antara lain adalah remedial teaching,bimbingan konseling Guru

atau program referral. Rata-rata guru matematika kelas IV di Kecamatan Jatinom tidak

memperkirakan alternatif bantuan yang akan diberikan kepada siswa. guru menganggap

remedial teaching mampu mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa sekaligus

mampu meningkatkan hasil belajarnya.

Langkah selanjutnya setelah diagnosis kesulitan belajar siswa ialah penelaahan

kembali kasus. Langkah ini hampir sama dengan langkah diagnosis kesulitan belajar

matematika siswa. Menurut Sugihartono, dkk (2012: 182), dalam langkah ini guru harus

memperoleh gambaran tentang siswa yang perlu mendapatkan layanan, tingkat kesulitan

yang dialami siswa, letak terjadinya kesulitan, bagian ranah yang mengalami kesulitan

dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa. Guru belum sepenuhnya

melakukan penelaahan kasus. Penelaahan kasus yang dilakukan oleh guru yaitu dengan

Page 11: PERENCANAAN REMEDIAL TEACHING PADA MUATAN ...eprints.ums.ac.id/88383/2/Naspub irfan.pdfMATEMATIKA KELAS IV SD DI KECAMATAN JATINOM Abstrak Keberhasilan Remedial Teaching tidak lepas

7

mencari tahu kembali letak kesulitan matematika siswa. Hal tersebut dilakukan hanya

dengan menanyakan kembali kepada siswa mengenai kesulitan yang dihadapinya.

Alternatif tindakan yang dipilih guru adalah dengan melakukan pengajaran

remedial untuk siswa yang mengalami kesulitan belajar matematika, khususnya siswa

yang mendapatkan nilai matematika di bawah KKM. Menurut Sugihartono

(2012:0171), pengajaran remedial merupakan pelaksanaan pengajaran khusus yang

bersifat individual yang diberikan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan

belajar.

Langkah selanjutnya dalam perencanaan pengajaran remedial adalah pemberian

layanan khusus Menurut Sugihartono (2012: 183), layanan khusus yang dimaksud

adalah layanan konseling, yang bertujuan agar peserta didik yang mengalami kasus atau

permasalahan terbebas dari hambatan emosional, sehingga dapat mengikuti

pembelajaran secara wajar Berdasarkan hasil penelitian, tidak semua guru

melaksanakan layanan konseling untuk membantu siswa. Sebagian guru melaksanakan

layanan konseling saat siswa sudah mengikuti remedial tetapi nilainya0tidak naik.

Kemudian yang dilakukan guru adalah memanggil siswa berserta orang tuanya untuk

diberikan masukan, motivasi, dan arahan arahan untuk siswa dalam belajar.

Langkah berikutnya dalam perencanaan pengajaran remedial adalah menyusun

program pengajaran remedial. Dalam menyusun program remedial guru hanya sekadar

menentukan waktu pelaksanaan pengeajaran remedial matematika. Selain menentukan

waktu pelaksanaan remedial guru juga memersiapkan soal remedial matematika yang

akan diberikan kepada siswa yang mengikuti pengajaran remedial matematika. Soal-

soal remedial dibuat lebih sederhana dari soal evaluasi pembelajaran. Tujuannya adalah

untuk memudahkan siswa mencapai nilai yang diharapkan.

4. PENUTUP

Perencanaan pengajaran remedial dilakukan guru dengan mendiagnosis kesulitan belajar

siswa. Siswa yang mengalami kesulitan belajar diidentifikasi berdasarkan hasil nilai

evaluasi matematika. Untuk melokalisasi letak kesulitan belajar yang dialami siswa,

guru melihat hasil pekerjaan siswa. Dalam menentukan faktor penyebab kesulitan

belajar siswa guru belum mengidentifikasi faktor penyebab kesulitan siswa secara

khusus. Penelaahan kembali kasus kesulitan matematika siswa dilakukan guru di dalam

pembelajaran matematika dengan menanyakan kesulitan siswa secara klasikal saja.

Page 12: PERENCANAAN REMEDIAL TEACHING PADA MUATAN ...eprints.ums.ac.id/88383/2/Naspub irfan.pdfMATEMATIKA KELAS IV SD DI KECAMATAN JATINOM Abstrak Keberhasilan Remedial Teaching tidak lepas

8

Tidak semua guru melakukan layanan konseling untuk siswa yang mengalami kesulitan

belajar matematika. Penyusun program pengajaran remedial dilakukan guru dengan

menentukan waktu pelaksanaan dan menyusun soal yang digunakan untuk pengajaran

remedial matematika.

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan. (2007). Penelitian Kualitatif : Komunikasi Ekonomi, Kebijakan

Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana Perdana Media Grub.

Capuyan, D., Etcuban, J. O., Manguilimotan, R., Padillo, G., Raynera, W., &

Onrejas, E. (2019). Mathematics Remedial Program for Elementary

Learners in Cebu City, Philippines. American Research Journal of Humanities

Social Science,2(5), 16-23.

Cheng, Ching Mei. (2014). Individual Differences: How Remedial Teaching

Transforms Low Achievers When Learning English. Journal of Modern

Education Review ,4(11).

Etikan, I., Musa, S. A., & Alkassim, R. S. (2016). Comparison of convenience

sampling and purposive sampling. American journal of theoretical and

applied statistics, 5(1), 1-4.

Hafid, H., Kartono, K., & Suhito, S. (2016). Remedial Teaching untuk Mengatas

Kesulitan Belajar Siswa pada Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

berdasarkan Prosedur Newman. Unnes Journal of Mathematics Education,

5(3), 257–265.

Irham, M. & Wiyani, N.A. (2013). Psikologi Pendidikan: Teori dan Implikasi

dalam Proses Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Kamulyan, M. S., & Ermawati, S. (2016). Peningkatan Hasil Belajar Matematika pada

Soal cerita Melalui Strategi Think Talk Write (TTW) Siswa Kelas V SD

Negeri 02 Gemantar. Profesi Pendidikan Dasar, 1(2), 162-174.

Karibasappa, C. N., Nishanimut, S. P., & Padakannaya, P. (2008). A remedial

teaching programme to help children with mathematical disability. Asia

Pacific Disability Rehabilitation Journal, 19(2), 76-90.

Makmun.(2012). Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran

Modul.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Masbur. (2012).Remedial Teaching Seabagai Suatu Solusi: Suatu Analisis Teoritis.

Jurnal Ilmiah Didaktika. 12, (2), 348-367.

Minsih, M., Rusnilawati, R., & Mujahid, I. (2019). Kepemimpinan Kepala Sekolah

Dalam Membangun Sekolah Berkualitas Di Sekolah Dasar. Profesi

Pendidikan Dasar, 1(1), 29-40.

Moleong, Lexy J. (2013). Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Page 13: PERENCANAAN REMEDIAL TEACHING PADA MUATAN ...eprints.ums.ac.id/88383/2/Naspub irfan.pdfMATEMATIKA KELAS IV SD DI KECAMATAN JATINOM Abstrak Keberhasilan Remedial Teaching tidak lepas

9

Saputra, A.D. & Suhito. (2015). Keefektifan Adaptive Remedial Teaching Strategy

berlatar Pembelajaran Aktif dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Matematika

Jurusan IPS. Unnes Journal of Mathematics Education, 4 (1).

Soleh, Agus. (2014). Pengaruh Pembelajaran Remedial Berbantuan Tutor Sebaya

terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa yang Mengalami Kesulitan

Belajar dengan Kovariabel Tingkat Kecemasan. e-Journal Program

Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Penelitian dan

Evaluasi Pendidikan. 4.

Sugihartono, dkk. (2012). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Sugiyono. (2015).Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Weja, I Wayan. (2013). Implementasi Pengajaran Remedial Bentuk Pengulangan untuk

Meningkatkan Ketuntasan Belajar Matematika .e-Journal Program

Pascasarja Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Penelitian dan

Evaluasi Pendidikan. 3.

Wijaya, C. (2010). Pendidikan Remedial. Bandung:PT. Remaja Rosdakarya

Yang, D.C. et.al. (2014). Effects of Remedial Instruction on Low-SES & Low- Math

Students’ Mathematics Competence, Interenst, and Confidence. Journal of

Education and Learning,3 (1)