PERCOBAAN I - Alchemist08's Blog | this is the … · Web viewDalam hidrida logam (misalnya NaH,...
Transcript of PERCOBAAN I - Alchemist08's Blog | this is the … · Web viewDalam hidrida logam (misalnya NaH,...
Laporan Akhir PraktikumKimia SMA
PERCOBAAN VI
Judul Percobaan : Reaksi Redoks
Tujuan Percobaan : Mengamati Peristiwa Reaksi Redoks Dalam Suasana
Asam Maupun Basa dan Untuk Membuktikan adanya
Reaksi Redoks
Hari / tanggal : Jum’at / 30 November 2007
Tempat : Laboratorium Kimia FKIP UNLAM Banjarmasin.
I. DASAR TEORI
Reaksi redoks adalah reaksi serah terima elektron yang disertai
dengan perubahan bilangan oksidasi. Reaksi redoks selalu terdiri dari setengah
reaksi reduksi dan setengah reaksi oksidasi. Perbedaan antara kedua reaksi
tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut.
No Reaksi Reduksi Reaksi Oksidasi
1
2
3
4
Reaksi yang melepas oksigen
Reaksi yang mengikat elektron
Reaksi yang mengalami penurunan
bilangan oksidasi
Bertindak sebagai oksidator
Reaksi yang mengikat oksigen
Reaksi yang melepas elektron
Reaksi yang mengalami kenaikan bilangan
oksidasi
Bertindak sebagai reduktor
Contoh :
1. Al2 (S) + Fe2O3 (S) Al2O3 (S) + 2 Fe (S)
Reduktor Oksidator
Mengikat O2 = Oksidasi
Melepas O2 = reduksi
Created By Chemistry “05 55
Laporan Akhir PraktikumKimia SMA
2. MnO2 (S) + 2C1- (aq) Mn2+ (aq) + CI2 (g)
Oksidator Reduktor
Melepas O2 = Oksidasi
Melepas 2e = oksidasi
Oleh karena dalam suatu reaksi redoks terjadi perpindahan elektron,
maka akan terjadi pula perubahan bilangan oksidasi pada zat-zat yang
bereaksi.
Zn (s) + Cu2+ (aq) Zn2+ (aq) + Cu (s)
Reduktor oksidator
Oksidasi
Reduksi
Zn bertindak sebagai reduktor (pereduksi 1 mengalami oksidasi n’
kenaikan bilangan oksidasi, yaitu dari 0 menjadi +2. Sementara itu, Cu2+
bertindak sebagai oksidator (pengoksidasi) mengalami reduksi dan terjadi
penurunan bilangan oksidasi, yaitu dari +2 menjadi 0. Berdasarkan hal
tersebut, maka reaksi ini digolongkan sebagai reaksi redoks. Untuk
menentukan bilangan oksidasi unsur-unsur dalam reaksi redoks ada beberapa
ketentuan yang harus diperhatikan yaitu sebagai berikut.
a. Atom-atom dalam unsur bebas memiliki bilangan oksidasi nol.
b. Atom H dalam senyawa memiliki bilangan oksidasi H
c. Atom O dalam senyawa memiliki bilangan oksidasi-2.
d. Atom logam dalam senyawa memiliki bilangan oksidasi positif.
e. Jumlah bilangan oksidasi atom-atom dalam senyawa = nol.
f. Jumlah bilangan oksidasi atom-atom dalam ion = muatan ion.
g. Jika dua atom berikatan, bilangan oksidasi negatif selalu dimiliki atom
yang keelektronegatifnya lebih besar.
Beberapa pengecualian:
Created By Chemistry “05 56
Laporan Akhir PraktikumKimia SMA
a. Dalam senyawa Fe2O, bilangan oksidasi 0 = +2.
b. Dalam peroksida (misalnya H2O2, Na2O2, BaO2), bilangan oksidasi 0 = -1.
c. Dalam hidrida logam (misalnya NaH, BaH2, AlH3), bilangan oksidasi H =
-1.
Pada suatu reaksi tertentu proses reaksi redoks dapat terjadi pada
reaksi autoredoks (reaksi dispropor ionasi) dalam hal ini satu spesies
mengalami oksidasi sekaligus reduksi.
Contoh reaksi autoredoks:
0 reduksi -1
Cl2 + 2OH- Cl- + ClO- + H2O
0 oksidasi +1
Pada reaksi di atas, Cl2 merupakan zat yang mengalami reaksi
reduksi sekaligus juga mengalami oksidasi. Jadi, reaksi di atas termasuk reaksi
autoredoks.
Lawan dari reaksi autoredoks (disproporsionasi) adalah reaksi
konproporsionasi. Pada reaksi ini reduksi maupun oksidasi menghasilkan zat
yang sama.
Contoh reaksi konproporsionasi:
-2 oksidasi O
2H2S + 3O2 3S + 3H2O
+4 reduksi O
Penyetaraan reaksi redoks dapat diselesaikan dengan cara paling
sederhana, yaitu dengan cara menebak / menduga-duga koefesien reaksi. Cara
ini hanya dapat digunakan untuk reaksi-reaksi yang sederhana saja. Sementara
itu, untuk reaksi yang rumit mungkin akan timbul masalah dalam
penyetaraannya.
Ada dua metode yang lebih ekstrak untuk menyetarakan suatu reaksi
redoks, yaitu metode setengah reaksi dan metode bilangan oksidasi. Oleh
karena reaksi redoks ada yang dapat berlangsung dalam suasana asam dan ada
Created By Chemistry “05 57
Laporan Akhir PraktikumKimia SMA
juga yang dapat berlangsung dalam suasana basa, maka pedoman untuk
menyetarakannya juga berbeda.
Prinsip metode setengah reaksi/metode ion-elektron adalah jumlah
elektron yang dilepaskan pada reaksi oksidasi harus sama dengan jumlah
elektron yang ditangkap pada reaksi reduksi.
Contoh penyetaraan reaks dengan metode setengah reaksi:
1. Sn + HNO3 SnO2 + NO2 + H2O (asam)
Langkah-langkah
a. Pisahkan reaksi paro oksidasi dan reduksi
Oksidasi : Sn SnO2 (kiri kurang 2 O)
Reduksi : NO3 NO2 (kanan kurang 1 O)
b. Setarakan jumlah O dan H
Oksidasi : Sn + 2H2O SnO2 + 4H+ (kiri kurang 2 O maka
ditambah dengan H2O sebanyak 2 buah)
Reduksi : NO3- + 2H+ (kanan kurang 1 O maka ditambah
dengan H2O sebanyak 1 buah)
c. Setarakan muatan dengan menambahkan elektron.
Oksidasi : Sn + 2H2O + 4e SnO2 + 4H+
Reduksi : NO3- + 2H+ NO2 + H2O + 1e
d. Samakan elektron di kiri dan kanan
Oksidasi : Sn + 2H2O + 4e SnO2 + 4H+ (kali 1)
Reduksi : NO3- + 2H+ NO2 + H2O + 1e (kali 4)
Maka akan diperoleh :
Oksidasi : Sn + 2H2O + 4e SnO2 + 4H+
Reduksi : NO 3- + 8H + 4NO 2 + 4H2O + 4e +
Redoks : Sn + 4NO3- + 4H+ SnO2 + 4NO2 + 2H2O
Atau : Sn + 4HNO3 SnO2 + 4NO2 + 2H2O
Created By Chemistry “05 58
Laporan Akhir PraktikumKimia SMA
2. Ar + NO3- + OH- ArO4
3- + NO + H2O (basa)
Langkah-langkah :
a. Pisahkan reaksi para oksidasi dan reduksi
Oksidasi : Ar ArO43- (kanan kelebihan 4O)
Reduksi : NO3- NO (kiri kelebihan 2 O)
b. Seterakan jumlah O dan H
Oksidasi : Ar + 8O H- ArO42- + 4H2O (kanan kelebihan 4 O)
Reduksi : NO3- + 2H2O NO + 4OH- (kiri kelebihan 2 O maka
ditambah dengan H2O sebanyak 2 buah)
c. Seterakan muatan dengan menambahkan elektron
Oksidasi : Ar + 8OH- ArO43- + 4H2O + 5e
Reduksi : NO3- + 2H2O 3e NO + 4OH-
d. Samakan elektron di kiri dan kanan
Oksidasi : Ar + 8OH- ArO43- + 4H2O + 5e (kali 3)
Reduksi : NO3- + 2H2O + 3e NO 4OH- (kali 5)
Maka akan diperoleh :Oksidasi : 3 Ar + 24OH- 3 ArO4
3- + 12H2O + 15e
Reduksi : 5 NO 3- + 1OH 2O + 15NO + 2O OH – +
Redoks : 3 Ar + 5NO3- + 4OH- 3 ArO4
3- + 5NO + 2H2O
Sedangkan dengan metode bilangan oksidasi satu hal yang
mendasari dengan menggunakan penyelesaian tersebut untuk menyetarakan
reaksi redoks adalah perubahan bilangan oksidasi besarnya sama dengan
jumlah elektron yang terlibat. Oleh karena itu, maka prinsip untuk
menyelesaikan reaksi ini dengan menyilangkan, maksudnya bahwa perubahan
bilangan oksidasi pada reaksi reduksi digunakan sebagai koefesien reaktan
yang mengalami oksidasi dan perubahan bilangan oksidasi pada reaksi sebagai
koefesien reaktan yang mengalami reduksi. Setelah itu, reaksi diselesaikan
baik dalam suasana asam maupun basa.
Contoh :
Created By Chemistry “05 59
Laporan Akhir PraktikumKimia SMA
1. Sn + HNO3 SnO2 + NO2 + H2O (asam)
Bilangan oksidasi Sn berubah dari O menjadi +4 (oksidasi), sedangkan
bilangan oksidasi N berubah dari +5 menjadi +4 (reduksi)
Sn + HNO3 SnO2 + NO2
O +5 +4 +4
Setelah dilakukan penyilangan dihasilkan :
I Sn + 4HNO3 SnO2 + NO2
Koefesien reaksi disebelah kanan tinggal mengikuti yang di kiri:
I Sn + 4HNO3 I SnO2 + 4NO2
Jumlah O di kiri ada 12 dan di kanan ada 10. Oleh karena itu reaksi dalam
suasana asam maka yang kekurangan O ditambah H2O sebanyak
kekurangannya itu. Sebelah kanan kurang O sebanyak 2, maka
ditambahkan H2O sebanyak 2 buah, sehingga diperoleh :
1 Sn + 4HNO3 I SnO2 + 4NO2 + 2H2O
2. As + NO3- + OH- AsO4
3- + NO + H2O (basa)
Bilangan oksidasi As berubah dari O menjadi +5 (oksidasi), sedangkan
bilangan oksidasi N berubah dari +5 menjadi +2 (reduksi).
As + NO3- ArO4
3- + NO
O +5 +5 +2
Setelah disilangkan, diperoleh :
3 As + 5 NO3- AsO4
3- + NO
Koefesien reaksi di sebelah kanan tinggal mengikuti yang di kiri :
3 As + 5 NO3- 3 As O4
3- + 5 NO
Jumlah O di kiri ada 15 dan di kanan ada 17. Oleh karena reaksi dalam
suaana basa, maka yang kelebihan O ditambah H2O sebanyak
kelebihannya itu. Reaksi di sebelah kanan kelebihan O sebanyak 2, maka
ditambahkan H2O sebanyak 2 buah, sehingga diperoleh :
3 As + 5HNO3- 3 AsO4
3- + 5 NO + 2H2O
Created By Chemistry “05 60
Laporan Akhir PraktikumKimia SMA
Setelah itu, reaksi sebelah kiri ditambah 6H- untuk menyamakan jumlah
atom di sebelah kiri dan kanan tanda reaksi, sehingga :
3 As + 5 HNO3- + 4OH- 3 AsO4
3- + 5NO + 2H2O
II. ALAT DAN BAHAN
1. Alat :
a. Tabung reaksi 4 Buah
b. Rak tabung reaksi 1 Buah
c. Gelas beker 50 mL 1 Buah
d. Silinder ukuran 10 mL 7 Buah
e. Silinder ukuran 100 mL 1 Buah
f. Pipet tetes 7 Buah
g. Ampelas 2 Buah
h. Hot plate 1 Buah
i. Beker gelas ukuran 500 mL 1 Buah
j. Penjepit tabung reaksi 1 Buah
k. Termometer 1 Buah
2. Bahan :
a. Lempengan logam Zn Secukupnya
b. Lempengan logam Cu Secukupnya
c. Larutan natrium tiosulfat (Na2S2O3) 0,2 M 25 mL
d. Larutan asam klorida (HCl) 1 M 5 mL
e. Larutan kalium permanganat (KMnO4) 0,01 M 2 mL
f. Larutan H2C2O4 0,1 M Secukupnya
g. Larutan asam sulfat (H2SO4) 2 M 5,5 mL
h. Larutan perak nitrat (AgNO3) 0,1 M 5 mL
i. Larutan iodin (I2) 0,05 M. 2 mL
j. Air
Secukupnya
Keterangan :
Created By Chemistry “05 61
Laporan Akhir PraktikumKimia SMA
HCl : - Hati-hati dalam menggunakan larutan pekatnya maupn
yang telah diencerkan, karena bersifat korosit.
- Hindari menghirup uapnya dan atau kontak langsung
dengan kulit.
H2SO4 : - Hati-hati dalam menggunakan larutan pekatnya maupun yang
telah diencerkan, karena bersifat korosit.
- Hindari menghirup uapnya dan atau kontak langsung
dengan kulit.
Na2S2O3 : -Hati-hati dalam menggunakan larutan pekatnya maupun
yang telah diencerkan karena dapat mengiritasi kulit, mata
atau saluran pernapasan terutama debunya.
III. PROSEDUR KERJA
1. Mereaksikan antara Cu dengan AgNO3
a. Mengisi tabung reaksi dengan 5 mL larutan AgNO3 0,1 M.
b. Membersihkan logam Cu dengan ampelas sehingga bersih dan
memasukkannya ke dalam larutan AgNO3.
c. Mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi.
2. Mereaksikan antara KMnO4, H2SO4, dengan H2C2O4
a. Mengisi tabung reaksi dengan 2 mL larutan KMnO4 0,01 M.
b. Menambahkan 10 tetes H2SO4 2M ke dalam larutan tersebut.
c. Memanaskan larutan tersebut sampai suhu + 60o C.
d. Menambahkan larutan H2C2O4 0,1 M tetes demi tetes ke dalam larutan
bersuhu 60oC tersebut sehingga terjadi perubahan warna.
e. Mencatat hasil pengamatan.
3. Mereaksikan antara Zn dengan H2SO4
a. Mengisi tabung reaksi dengan 5 mL larutan H2SO4 2 M.
b. Membesihkan logam Zn dengan ampelas dan memasukkannya ke
dalam larutan tersebut.
c. Mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi.
Created By Chemistry “05 62
Laporan Akhir PraktikumKimia SMA
4. Mereaksikan antara I2 dengan Na2S2O3
a. Mengisi tabung reaksi dengan 2 mL larutan I2 0,5 M
b. Menambahkan larutan Na2S2O3 tetes demi tetes sampai terjadi
perubahan warna.
c. Mengamati perubahan warna yang dihasilkan dan mencatat hasilnya.
5. Mereaksikan antara Na2S2O3 dengan HCl
a. Mengisi gelas kimia dengan 25 mL larutan Na2S2O3 0,2 M.
b. Menambahkan 5 mL larutan HCl 1 M ke dalam larutan tersebut.
c. Mengamati perubahan yang terjadi dan mencatat hasilnya.
IV. HASIL PENGAMATAN
Hasil Pengamatan Kelompok 2 ( Sebagai asisten)
Percobaan Variabel yang diamati Pengamatan Persamaan Reaksi
1
2
3
4
5
Mereaksikan antara Cu dengan AgNo3
Mereaksikan antara KMnO4, H2 SO4 dengan H2C2O4
Mereaksikan antara Zn dengan H2SO4
Mereaksikan antara I2 dengan Na2S2O3
Mereaksikan antara Na2S2O3 dengan HCl
Larutan yang dihasilkan berwarna bening, Cu berubah menjadi berwarna putih kehijau-hijauan
Larutan yang dihasilkan awalnya merah bata, setelah didiamkan menjadi bening
Zn semakin berkurang, larutan yang dihasilkan berwarna bening
Setelah penambahan 7 tetes Na2S2O3 larutan I2 yang berwarna kuning berbubah menjadi warna putih
Awalnya larutan berwarna bening setelah ditambahkan HCl, larutan berubah menjadi putih susu
Cu(s) + AgNO3(aq) CuNO3(aq) + Ag+(aq)
2 KMnO4(aq) + 3 H2SO4(aq) + 5 H2C2O4(aq)
K2SO4(aq) + 2MnSO4(aq) + 8H2O(l) + 10CO2(g)
Zn (s) + H2SO4(aq) ZnSO4(aq) + H2(g)
I2(aq) + Na2S2O3(aq 2NaI(aq) + S2O3-(aq)
Na2S2O3(aq) + 2 HCl(aq) 2NaCl(s) + H2S2O3(aq)
Hasil Pengamatan Kelompok 4
Percobaan Variabel yang diamati Pengamatan Persamaan Reaksi
1
2
Mereaksikan antara Cu dengan AgNo3
Mereaksikan antara KMnO4, H2 SO4 dengan H2C2O4
Larutan yang dihasilkan berwarna bening, Cu terkelupas, Cu teroksidasi berwarna hitam ada serbuk putih yang dihasilkan.
Larutan semula berwarna ungu setelah dipanaskan menjadi coklat dan setelah ditetesi 20 tetes H2C2O4
Cu(s) + AgNO3(aq) CuNO3(aq) + Ag+(aq)
2 KMnO4(aq) + 3 H2SO4(aq) + 5 H2C2O4(aq)
K2SO4(aq) + 2MnSO4(aq) + 8H2O(l) + 10CO2(g)
Zn (s) + H2SO4(aq) ZnSO4(aq) + H2(g)
Created By Chemistry “05 63
Laporan Akhir PraktikumKimia SMA
3
4
5
Mereaksikan antara Zn dengan H2SO4
Mereaksikan antara I2 dengan Na2S2O3
Mereaksikan antara Na2S2O3 dengan HCl
larutan menjadi bening setelah didiamkan.
Larutan bening, ada gelembung pada Zn, Zn mengecil, Zn teroksidasi muncul gelembung lebih banyak.
Setelah penambahan 25 tetes Na2S2O3 tidak terjadi perubahan warna.
Sebelumnya larutan berwarna bening setelah ditambahkan HCl, larutan berubah warna menjadi putih susu dan keruh lalu menjadi kuning susu.
I2(aq) + Na2S2O3(aq) 2NaI(aq) + S2O3-(aq)
Na2S2O3(aq) + 2 HCl(aq) 2NaCl(s) + H2S2O3(aq)
Hasil Pengamatan Kelompok 5
Percobaan Variabel yang diamati Pengamatan Persamaan Reaksi
1
2
3
4
5
Mereaksikan antara Cu dengan AgNo3
Mereaksikan antara KmnO4, H2 SO4 dengan H2C2O4
Mereaksikan antara Zn dengan H2SO4
Mereaksikan antara I2 dengan Na2S2O3
Mereaksikan antara Na2S2O3 dengan HCl
Terbentuk kerat berwarna putih pada Cu.
Larutan KMnO4 awalnya berwarna ungu pekat tetapi setelah dipanaskan sampai suhu 600C Warna larutan KMnO4 + H2SO4 tetap. Setelah ditambahkan H2C2O4
larutan berubah dari agak kekuning-kuningan menjadi bening.
Terbentuk gas.
Tidak terjadi perubahan warna.
Awalnya larutan berwarna bening setelah direaksikan larutan berubah menjadi putih susu.
Cu(s) + AgNO3(aq) CuNO3(aq) + Ag+(aq)
2 KMnO4(aq) + 3 H2SO4(aq) + 5 H2C2O4(aq)
K2SO4(aq) + 2MnSO4(aq) + 8H2O(l) + 10CO2(g)
Zn (s) + H2SO4(aq) ZnSO4(aq) + H2(g)
I2(aq) + Na2S2O3(aq 2NaI(aq) + S2O3-(aq)
Na2S2O3(aq) + 2 HCl(aq) 2NaCl(s) + H2S2O3(aq)
Created By Chemistry “05 64
Laporan Akhir PraktikumKimia SMA
V. ANALISIS DATA
Berdasarkan data hasil pengamatan dalam mereaksikan berbagai
reaktan dapat diperoleh suatu hasil reaksi sebagai berikut:
1. Mereaksikan antara logam Cu dengan larutan 0,1 M AgNO3 5 mL
menghasilkan larutan yang berwarna bening tetapi logam Cu yang tadinya
berwarna kuning keemasan berubah menjadi putih kehijau-hijauan hal ini
menunjukkan bahwa logam Cu teroksidasi. Berdasarkan reaksinya yaitu :
Cu(s) + AgNO3 (aq) → CuNO3 (aq) + Ag + (aq)
0 + 1 + 1 +1
+1 (oksidasi)
Reaksi antara cu dengan AgNo3 bukan merupakan reaksi redoks karena
hanya mengalami reaksi oksidasi saja.
2. Mereaksikan 0,01 M KMnO4 2 mL dengan 2 M H2SO4 sebanyak 10 tetes.
Larutan yang dihasilkan berwarna ungu, kemudian setelah pemanasan
sampai suhu larutan 60 ºC dan dilakukan penambahan 0,1 M H2C2O4
sebanyak 10 tetes ternyata warna larutan berubah menjadi merah bata. Akan
tetapi setelah dibiarkan beberapa saat larutan tersebut kembali berubah
warna menjadi bening hal ini disebabkan olah karena KMnO4 bertindak
sebagai zat pengoksidasi dan mengalami reaksi reduksi, sedangkan H2C2O4
bertindak sebagai zat pereduksi dan mengalami reaksi oksidasi. Dan H2SO4
yang ditambahkan pada reaksi tersebut digunakan sebagai katalis dan
berlangsung dalam suasana asam. Berdasarkan persamaan reaksi : 2KMnO4 (aq) + 3H2SO4 (aq) + 5H2C2O4 (aq) → K2SO4 (aq) + 2MnSO4 (aq) + 8H2O(l) + 10CO2(g)
+7 -3 +2 +4
-5 (reduksi)
+7 (oksidasi)
Reaksi di atas termasuk dalam reaksi redoks.
3. Mereaksikan logam Zn dengan 5 mL H2SO4 2 M
Created By Chemistry “05 65
Laporan Akhir PraktikumKimia SMA
Setelah logam Zn dimasukkan ke dalam larutan H2SO4. Larutannya
berwarna bening namun logam Zn semakin kecil karena mengalami reaksi
oksidasi (reduktor) dan H2SO4 mengalami reaksi reduksi (oksidator).
Berdasarkan persamaan reaksi :
Zn(s) + H2SO4(aq) → ZnSO4(aq) + H2(g)
0 +1 +2 0
+2 (oksidasi)
-1 (reduksi)
Dari persamaan reaksi tersebut diatas dapat diketahui bahwa reaksi tersebut
termasuk reaksi redoks.
4. Mereaksikan 25 mL Na2S2O3 0,2 M dengan 5 mL larutan HCl 1M.
Berdasarkan percobaan larutan menjadi keruh dengan endapan berwaran
putih yang merupakan endapan NaCl. Berdasarkan persamaan reaksinya :
Na2S2O3(aq) + 2HCl(aq) → 2NaCl(s) + H2S2O3(aq)
+2 -1 -1 +2
-1 (reduksi)
+1(oksidasi)
Berdasarkan persamaan reaksinya dapat diketahui bahwa reaksi antara
Na2S2O3 dengan HCl merupakan reaksi redoks.
5. Mereaksikan 2 mL I2 0,5M dengan 7 tetes Na2S2O3 0,2M.
Berdasarkan percobaan larutan I2 yang berwarna kuning menjadi berwarna
putih setelah penambahan 7 tetes Na2S2O3. Berdasarkan persamaan
reaksinya :
I2 (aq) + Na2S2O3(aq) → NaI(aq) + S2O32- (aq)
0 +2 -1 +2
-1 (reduksi)
Berdasarkan persamaan reaksinya, reaksi tersebut bukan termasuk reaksi
redoks karena hanya mengalami reaksi reduksi . Akan tetapi jika
dibandingkan dengan hasil pengamatan yang dilakukan oleh kelompok lain
pada pencampuran larutan I2 dengan larutan Na2S2O3 tidak terjadi perubahan
warna karena larutan I2 yang semula berwarna coklat menjadi berwarna
Created By Chemistry “05 66
Laporan Akhir PraktikumKimia SMA
bening . Hilangnya warna tersebut disebabkan oleh adanya reaksi oksidasi
oleh udara terhadap I2 karena sudah terlalu lama disimpan yaitu 21 hari.
Selain itu juga larutan I2 tersebut seharusnya dismpan didalam botol yang
gelap karena I2 sangat peka terhadap intensitas cahaya. Berdasarkan
persamaan reaksinya:
I2(aq) + 3O2(g) + 2e 2IO3-(aq)
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Reaksi redoks adalah reaksi yang mengandung peristiwa reduksi dan
oksidasi.
2. Reaksi antara logam Cu dengan larutan AgNO3 bukan merupakan
reaksi redoks karena hanya mengalami reaksi oksidasi.
3. Reaksi antara KMnO4 , H2SO4 dengan H2C2O4 dan reaksi antara
Na2S2O3 dengan HCl termasuk reaksi redoks.
4. Reaksikan antara I2 dengan Na2S2O3 bukan merupakan reaksi redoks
karena hanya mengalami reaksi reduksi.
B. Saran
1. Dalam tujuan lebih diperjelas apa yang ingin dicapai. Mungkin dapat
dengan menuliskan ; untuk membuktikan adanya reaksi redoks.
2. Jumlah alat dan bahan yang digunakan harap diperjelas.
3. Pada saat pengarahan sebaiknya juga menjelaskan tata tertib
praktikum agar praktikum berjalan dengan lancar dan tenang.
VII. KENDALA-KENDALA
1. Prosedur kerja dan bahan yang digunakan cukup banyak sehingga
memerlukan waktu yang banyak dalam melakukan praktikum.
2. Karena banyaknya kegiatan pada percobaan ini sehingga praktikum
berjalan kurang tenang.
3. Perlunya persiapan yang cukup matang dalam melakukan percobaan ini.
Created By Chemistry “05 67
Laporan Akhir PraktikumKimia SMA
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Anshory, Irfan. 2003. Acuan Pelajaran Kimia SMU. Jakarta : Erlangga
Ghany, Aminah. 1999. Materi dan Soal-soal Kimia. - : Mediatama
Deni, Pranowo, dkk. 2006. Kimia Untuk Kelas XII. Klaten: Intan Pariwara ( Sumber Percobaan I)
Created By Chemistry “05 68
Laporan Akhir PraktikumKimia SMA
LAMPIRANA. Pertanyaan
1. Bagaimanakah persamaan reaksi redoks yang terjadi pada masing-masing
reaksi tersebut?
Jawaban:
Percobaan pertama
Cu(s) + AgNO3 (aq) → CuNO3 (aq) + Ag + (aq)
0 + 1 + 1 +1
+1 (oksidasi)
Percobaan kedua 2KMnO4 (aq) + 3H2SO4 (aq) + 5H2C2O4 (aq) → K2SO4 (aq) + 2MnSO4 (aq) + 8H2O(l) + 10CO2(g)
+7 -3 +2 +4
-5 (reduksi)
+7 (oksidasi)
Percobaan ketiga
Zn(s) + H2SO4(aq) → ZnSO4(aq) + H2(g)
0 +1 +2 0
+2 (oksidasi)
-1 (reduksi)
Percobaan keempat
Na2S2O3(aq) + 2HCl(aq) → 2NaCl(s) + H2S2O3(aq)
+2 -1 -1 +2
-1 (reduksi)
+1(oksidasi)
Created By Chemistry “05 69
Laporan Akhir PraktikumKimia SMA
Percobaan kelima
I2 (aq) + Na2S2O3(aq) → NaI(aq) + S2O32- (aq)
0 +2 -1 +2
-1 (reduksi)
2. Tentukan zat yang bertindak sebagai oksidator dan reduktor pada masing-
masing reaksi tersebut?
Jawaban:
a. Zat yang bertindak sebagai oksidator :
Pada percobaan pertama = tidak ada
Pada percobaan kedua = KMnO4
Pada percobaan ketiga = H2SO4
Pada percobaan keempat = NaS2O3
Pada percobaan kelima = I2
b. Zat yang bertindak sebagai reduktor :
Pada percobaan pertama = Cu
Pada percobaan kedua = H2C2O4
Pada percobaan ketiga = Zn
Pada percobaan keempat = HCl
Pada percobaan kelima = tidak ada
3. Ciri apa sajakah yang diperlihatkan pada masing-masing reaksi tersebut?
Jawaban :
Ciri yang diperlihatkan pada masing-masing reaksi tersebut adalah
adanya penambahan dan pengurangan bilangan oksidasi.
4. Apa kesimpulan dari aktivitas ini?
Jawaban :
- Reaksi redoks adalah reaksi yang mengandung peristiwa oksidasi dan
reduksi.
- Tidak semua reaksi merupakan reaksi redoks.
- Reaksi redoks dapat ditentukan berdasarkan persamaan reaksi.
Created By Chemistry “05 70
Laporan Akhir PraktikumKimia SMA
B. Pertanyaan Kelompok Lain
Dari : Armiyati (Kelompok 3)
1. Apa indikatornya bahwa prosedur kerja yang dilakukan itu mengalami
reaksi redoks?
Jawaban :
Dalam tabel pengamatan, terdapat kolom persamaan reaksi persamaan
reaksi yang ditulis inilah reaksi yang terjadi mengalami reaksi redoks atau
tidak.
2. Alat dan bahan tidak memberikan keterangan jelad berapa jumlah alat
ataupun bahan. Apakah sebaiknya dituliskan
Jawaban :
Dari sumber yang kami ambil tentang percobaan ini, jumlah alat atau
bahan memang tidak dicantumkan dalam bagian alat dan bahan.
Berdasarkan proseder kerja, ada beberapa bahan yang diberikan secara
tetes dari tetes yang tidak ditentukan berapa banyak jumlah tetes yang kita
lakukan sehingga bahan yang digunakan tidak diketahui jelas berapa
jumlah yang diperlukan. Oleh sebab itu, dalam alat dan bahan tidak
dituliskan berapa jumlah.
C. Saran
Dari : Dwi Seftina (Kelompok 4)
Dalam tujuan lebih diperjelas apa yang ingin dicapai. Mungkin dapat dengan
menuliskan ; untuk membuktikan adanya reaksi redoks.
Dari: Armiati
Jumlah alat dan bahannya disebutkan.
D. Pertanyaan dan saran pada waktu presentasi
1. Pertanyaan dari Fareza Hernawan (Kelompok 4)
Bagaimana cara membedakan reaksi redoks yang berlangsung dalam
suasana asam dan basa?
Jawaban:
Created By Chemistry “05 71
Laporan Akhir PraktikumKimia SMA
Dalam reaksi redoks yang berlangsung dalam suasana asam maupun basa
hanya dapat dilihat dari persamaan reaksinya yaitu dengan cara melihat
letak H2O nya yang ditambahkan dalam persamaan reaksi. Jika H2O nya
ditambahkan disebelah kanan maka reaksi tersebut berlangsung dalam
suasana asam, dan jika H2O yang ditambahkan disebelah kiri maka reaksi
tersebut berlangsung dalam suasana basa.
2. Pertanyaan dari Hariyati (Kelompok 3)
Mengapa kalian menggunakan iodin yang sudah lama?
Jawaban:
Sebenarnya waktu pembuatan zat kami sudah menyadari kalau ada 2 zat
yang berwarna, tetapi waktu kami disibukkan dengan membuat zat lain
karena zat kami yang sudah ada hilang dari tempatnya, sehingga perhatian
kami hanya terfokus pada pembuatan larutan yang lain. Dan kami baru
menyadari kalau zat yang berwarna tersebut adalah iodin, setelah
dipraktekkan oleh teman-teman kelompok lain karena tidak terjadi
perubahan warna pada saat direaksikan dengan Na2S2O3. selain itu juga
iodin tidak disimpan pada tempat dan botol yang gelap, karena iodin mudah
teroksidasi oleh cahaya matahari.
3. Saran dari ibu dan asisten yaitu:
Analisisnya lebih diperjelas untuk percobaan keempat.
Created By Chemistry “05 72