perbedaan kehidupan sosial antara masyarakat desa dengan masyarakat kota

22
BAB I PENDAHULUAN Hubungan antara manusia yang satu dengan yang lain sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, karena manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri atau masih membutuhkan bantuan dari pihak lain. Bersosialisasi pun sangat penting dalam menjalin hubungan yang baik antara manusia yang satu dengan yang lainnya. Jika tidak adanya individu, maka keluarga dan masyarakat pun tidak akan tercipta. Begitu pula dengan individu, tidak akan bisa berjalan sendiri jika tidak adanya keluarga dan masyarakat, karena dengan adanya keluarga dan masyarakat, masing-masing individu dapat mengekspresikan segala hal yang berhubungan dengan sosial. Aspek individu, keluarga, masyarakat dan kebudayaan adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Masyarakat merupakan kumpulan individu yang terikat oleh kesatuan dari berbagai aspek seperti latar belakang budaya, agama, tradisi kawasan lingkungan dan 1

Transcript of perbedaan kehidupan sosial antara masyarakat desa dengan masyarakat kota

Page 1: perbedaan kehidupan sosial antara masyarakat desa dengan masyarakat kota

BAB I

PENDAHULUAN

Hubungan antara manusia yang satu dengan yang lain sangat diperlukan

dalam kehidupan sehari-hari, karena manusia merupakan makhluk sosial yang

tidak dapat hidup sendiri atau masih membutuhkan bantuan dari pihak lain.

Bersosialisasi pun sangat penting dalam menjalin hubungan yang baik antara

manusia yang satu dengan yang lainnya. Jika tidak adanya individu, maka

keluarga dan masyarakat pun tidak akan tercipta. Begitu pula dengan individu,

tidak akan bisa berjalan sendiri jika tidak adanya keluarga dan masyarakat, karena

dengan adanya keluarga dan masyarakat, masing-masing individu dapat

mengekspresikan segala hal yang berhubungan dengan sosial. Aspek individu,

keluarga, masyarakat dan kebudayaan adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa

dipisahkan.

Masyarakat merupakan kumpulan individu yang terikat oleh kesatuan dari

berbagai aspek seperti latar belakang budaya, agama, tradisi kawasan lingkungan

dan lain-lain. Masyarakat terbentuk dalam keragaman adalah sebagai ketentuan

dari Tuhan, agar dalam kehidupan terjadi dinamika kehidupan sosial, dalam

interaksi antar sesama manusia yang menjadi warganya. Setiap masyarakat

memiliki identitas sendiri yang secara prinsip berbeda satu sama lain. Masyarakat

merupakan lingkungan yang dapat memberi pengaruh pada pengembangan

potensi individu.

Dari uraian di atas dapat simpulkan rumusan masalah yang muncul

bagaimana Perbedaan Kehidupan Sosial Antara Masyarakat Desa dan Masyarakat

1

Page 2: perbedaan kehidupan sosial antara masyarakat desa dengan masyarakat kota

Kota. Tujuannya adalah untuk mengetahui Perbedaan kehidupan sosial antara

masyarakat desa dan masyarakat kota.

2

Page 3: perbedaan kehidupan sosial antara masyarakat desa dengan masyarakat kota

BAB II

PEMBAHASAN

1. Proses Terjadinya Sosial

Para sosiolog memandang betapa pentingnya pengetahuan tentang proses

sosial, mengingat bahwa pengetahuan perihal struktur masyarakat saja belum

cukup untuk memperoleh gambaran yang nyata mengenai kehidupan bersama

manusia. Pengetahuan proses sosial memungkinkan seseorang untuk memperoleh

pengertian mengenai segi yang dinamis dari masyarakat atau gerak masyarakat.

Pada pembahasan mengenai proses sosial mencakup ruang lingkup yang

luas merupakan serangkaian studi sosiologi, yakni interaksi sosial, stratifikasi

sosial, dan sebagainya. bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial yang

juga dapat dinamakan proses sosial, oleh karena itu interaksi sosial, merupakan

syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial.

2. Klasifikasi Masalah Sosial

Masalah sosial timbul dari kekurangan-kekurangan dalam diri manusia atau

kelompok sosial yang bersumber pada faktor-faktor ekonomi, biologis,

biopsikologi, dan kebudayaan. Setiap masyarakat mempunyai norma yang

bersangkut paut dengan kesejahteraan kebendaan, kesehatan fisik, kesehatan

mental, serta menyesuaikan diri individu atau kelompok sosial. Penyimpangan-

penyimpangan terhadap norma-norma tersebut merupakan gejala abnormal yang

merupakan masalah sosial. Sesuai dengan sumber-sumbernya tersebut, maka

masalah sosial dapat diklasifikasikan dalam empat kategori seperti di atas.

3

Page 4: perbedaan kehidupan sosial antara masyarakat desa dengan masyarakat kota

problem-problem yang berasal dari faktor ekonomis antara lain kemiskinan,

pengangguran dan sebagainya, penyakit, misalnya bersumber faktor biologis.

3. Perhatian Masyarakat dalam Sosial

Suatu kajian yang merupakan masalah sosial belum tentu mendapat perhatian

yang sepenuhnya dari masyarakat. Sebaliknya, suatu kejadian yang mendapat

sorotan masyarakat, yang belum tentu merupakan masalah sosial. Angka tinggi

pelanggaran lalu lintas, mungkin tidak terlalu diperhatikan masyarakat. Akan

tetapi, suatu kecelakaan kereta api yang meminta korban banyak lebih mendapat

sorotan masyarakat.

4

Page 5: perbedaan kehidupan sosial antara masyarakat desa dengan masyarakat kota

BAB III

MASYARAKAT PEDESAAN DAN MASYARAKAT PERKOTAAN

Dalam masyarakat yang modern, sering dibedakan antara masyarakat

pedesaan (rural community) dan masyarakat perkotaan (urban community).

Perbedaan tersebut sebenarnya tidak mempunyai hubungan dengan pengertian

masyarakat sederhana karena dalam masyarakat modern betapapun kecilnya suatu

desa, pasti ada pengaruh-pengaruh dari kota. Sebaliknya dalam masyarakat

bersahaja pengaruh dari kota relatif tidak ada. Pembedaan antara masyarakat

pedesaan dan perkotaan, pada hakikatntya bersifat gradual. Agak sulit untuk

memberikan batasan apa yang di maksudkan dengan perkotaan oleh karena

adanya hubungan antara konsentrasi penduduk dan gejala-gejala sosial yang

dinamakan urbanisme.

Dapat kita ketahui pula bahwa mayoritas penduduk masyarakat di suatu

desa diduduki oleh kaum petani yang merupakan pencaharian utama mereka

dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari serta sebagian untuk kepentingan sosial.

Dalam suatu desa dimana terlihat pada masyarakat masih banyak membedakan

nilai-nilai budaya antara orang kaya dengan orang miskin, antara masyarakat yang

masih keturunan raja dengan masyarakat biasa. Perbedaan ini masih terdapatnya

sistem perburuan bagi masyarakat jelata, misalnya bagi seorang kaya (mampu)

masih banyak yang mempunyai buruh tani untuk mengerjakan sawah atau

ladangnya, kemudian setelah berhasil di beri upah sebagai imbalan yang belum

memadai jerih payah seorang petani dan lain-lain.

5

Page 6: perbedaan kehidupan sosial antara masyarakat desa dengan masyarakat kota

Warga suatu masyarakat pedesaan mempunyai hubungan yang lebih erat

dan lebih mendalam ketimbang hubungan mereka dengan warga masyarakat

pedesaan lainnya. Sistem kehidupannya berkelompok atas dasar sistem

kekeluargaan. Penduduk masyarakat pedesaan pada umumnya hidup dari

pertanian, walaupun terlihat adanya tukang kayu,tukang genteng dan bata, dan

bahkan tukang catut, akan tetapi inti dari pekerjaan mereka adalah pertanian.

Pekerjaan-pekerjaan di samping pertanian hanya meruakan pekerjaan sambilan

saja, oleh karena bila musim panen tiba, pekerjaan-pekerjaan sambilan tadi akan

ditinggalkan. Namun, demikian tidak semua orang mempunyai tanah. Mengingat

hal itu semuanya, di pulau Jawa dikenal adanya 4 macam sistem kepemilikan

tanah, yaitu :

a. Sistem milik umum atau sistem kommunal dngan pemakaian beralih-alih

b. Sistem milik kommunal dengan sistem begiliran

c. Sistem kommunal dengan pemakaian tetap

d. Sistem kepemilikan individu

Pada umumnya penduduk pedesaan di Indonesia ini apabila ditinjau dari

segi kehidupan sangat terikat dan sangat tergantung dari tanah (earth-bound).

Karena sama-sama tergantung pada tanah, maka kepentingan pokok juga sama,

sehingga mereka juga akan bekerja sama untuk mencapai kepentingan-

kepentingannya. Misalnya pada musim pembukaan tanah atau pada waktu

menanam tiba, mereka akan bersama-sama mengerjakannya. Hal itu dilakukan

karena biasanya satu keluarga saja tidak akan cukup memiliki tenaga kerja untuk

mengerjakan tanahnya. Disini timbullah lembaga kemasyarakatan yang dikenal

6

Page 7: perbedaan kehidupan sosial antara masyarakat desa dengan masyarakat kota

dengan nama gotong-royong, yang bukan merupakan lembaga yang sengaja

dibuat. Sebab itu, pada masyarakat-masyarakat pedesaan tidak akan dijumpai

pembagian kerja berdasarkan keahlian, akan tetapi biasanya pembagian kerja

didasarkan pada usia, mengingat kemampuan fisik masing-masing dan atas dasar

pembedaan jenis kelamin. Dan mereka akan puas apabila kebutuhan hidupnya

telah tercukupi.

Golongan orang-orang tua padan masyarakat pedesaan umumnya

memegang peranan penting. Orang akan selalu meminta nasihat apabila ada

kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Kesukarannya adalah golongan orang-orang

tua itu mempunyai pandangan yang didasarkan pada tradisi yang kuat. Sehingga

sukar untuk mengadakan perubahan-perubahan yang nyata. Pengendalian sosial

masyarakat terasa sangat kuat,, sehingga perkembangan jiwa individu sangat

sukar untuk dilaksanakan. Itulah sebabnya mengapa sulit sekali mengubah jalan

pikiran sosial ke arah jalan pikiran yang ekonomis, yang mana juga disebabkan

karena kurangnya alat-alat komunikasi dan salah satu alat komunikasi yang

berkembang adalah desas desus, biasanya bersifat negatif. Sebagai akibat sistem

komunikasi yang sederhana tadi, hubungan antara seseorang dengan orang lain ,

dapat diatur dengan seksama. Rasa persatuan erat sekali, yang kemudian

menimbulkan saling mengenal dan saling menolong yang akrab.

Ditinjau dari sudut pemerintahan, maka hubungan antara penguasa dan

rakyat berlangsung secara tidak resmi. Segala sesuatnya dijalankan atas dasar

musyawarah. Disamping itu akrena tidak adanya pembagian kerja yang tegas,

seorang penguasa mempunyai beberapa kedudukan dan peranan yang sama sekali

7

Page 8: perbedaan kehidupan sosial antara masyarakat desa dengan masyarakat kota

tak dapat dipisah-pisahkan atau paling tidak sukar untuk dibeda-bedakan. Di desa

yang terpencil sukar sekali untuk memisahkan kedudukan dan peranan seorang

kepala desa sebagai orang tua nasihat-nasihatnya patut dijadikan pegangan,

sebagai seorang pemimpin upacara adat dan lain sebagainya. Singkatnya segala

sesuatu di sentralisasikan pada diri kepala desa.

Masyarakat perkotaan (urban community) adalah masyarakat kota yang

tidak tertentu jumlah penduduknya. Penekanan pengertian “kota” terletak pada

sifat serta ciri kehidupan yang beda dengan masyarakat pedesaan. Antara warga

pedesaan dan perkotaan memiliki perbedaan dalam perhatian, khususnya dalam

keperluan hidup. Di desa, yang diutamakan adalah perhatian khusus terhadap

keperluan utama kehidupan, hubungan-hubungan utnuk memperhatikan fungsi

pakaian, makanan, rumah dan sebagainya. Sedangkan orang perkotaan sudah

memandang penggunaan kebutuhan hidup, sehubungan dengan pandangan

masyarakat sekitarnya. Misalnya dalam hal penyajian makanan, orang kota dalam

menyajikan makanan yang diutamakan adalah makanan yang dihidangkan

tersebut memberikan kesan bahwa yang menghidangkannya memiliki kedudukan

sosial yang tinggi. Dan apabila ada tamu, diusahakan menghidangkan makanan

dalam kaleng. Pada orang desa, tidak mempedulikan hal itu, mereka masak sendiri

tanpa mempedulikan tamunya suka atau tidak. Pada orang kota, makanan ayng

dihidangkan harus terlihat mewah dan tempat menghidangkannya pun harus

mewah dan terhormat. Disini terlihat perbedaan penilaian, orang desa menilai

makanan sebagai suatu alat untuk memenuhi kebutuhan biologi, sedangkan pada

orang kota sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan sosial.

8

Page 9: perbedaan kehidupan sosial antara masyarakat desa dengan masyarakat kota

Terdapat beberapa ciri yang menonjol dari masyarakat perkotaan, adapun

ciri-cirinya adalah sebagai berikut :

a. Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan

keagamaan di desa. Hal ini disebabkan cara berpikir yang rasional, yang

didasarkan pada perhitungan eksak yang berhubungan dengan realita

masyarakat.

b. Pada umumnya orang kota dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus

bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia

perseorangan atau individu.

c. Pembagian kerja di antara warga kota jauh lebih tegas dan punya batas-

batas nyata.

d. Kemungkinan-kemungkinan memperoleh pekerjaan jauh lebih banyak

dibandingkan jika didesa. Hal ini karena di kota sistem pembagian

kerjanya yang tegas.

e. Jalan pemikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat

perkotaan, menyebabkan interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan

pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi.

f. Jalan kehidupan yang cepat dikota, mengakibatkan pentingnya faktor

waktu. Sehingga pembagian waktu yang teliti sangat penting untuk dapat

mengejar kebutuhan-kebutuhan seorang individu.

g. Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, karena

kota bisanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.

9

Page 10: perbedaan kehidupan sosial antara masyarakat desa dengan masyarakat kota

Sehubungan dengan perbedaan kehidupan sosial masyarakat perkotaan dan

masyarakat pedesaan, perlu juga di singgung mengenai urbanisasi. Urbanisasi

adalah suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula

dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan.

Urbanisai mempunyai akibat-akibat negative terutama dirasakan oleh Negara

agraris seperti Indonesia. Hal ini terutama disebabkan produksi pertanian sangat

rendah bila dibandingkan dengan jumlah manusia yang digunakan dalam proses

produksi tersebut. Proses urbanisai dapat terjadi dengan lambat maupun cepat,

tergantung pada keadaan masyarakat yang bersangkutan. Proses tersebut terjadi

dengan menyangkut dua aspek :

a. Perubahaan masyarakat desa menjadi masyarakat kota

b. Bertambahnya penduduk kota yang disebabkan oleh mengalirnya

penduduk yang berasal dari desa (pada umumnya disebabkan karena

penduduk desa merasa tertarik dengan keadaan di kota)

Sehubungan dengan proses tersebut diatas, ada beberapa sebab mengapa

suatu daerah tempat tinggal mempunyai penduduk yang banyak. Maksudnya

adalah sebab suatu daerah memiliki daya tarik sedemikian rupa sehingga orang-

orang pendatang semakin banyak. Adapun sebab-sebabnya adalah sebagai

berikut :

a. Daerah yang termasuk menjadi pusat pemerintahan atau menjadi ibukota.

b. Tempat tersebut letaknya sangat strategisnuntuk usaha perdagangan.

c. Timbulnya industry di daerah itu yang memproduksi barang ataupun jasa.

10

Page 11: perbedaan kehidupan sosial antara masyarakat desa dengan masyarakat kota

Pada dasarnya sebuah kota merupakan suatu tempat pertemuan antara

bangsa. Di desa lapangan gerak tidak terlalu luas karena adanya ikatan adat serta

sistem pengendalian sosial yang agak kuat. Sehingga hubungan antara kota

dengan daerah sekitarnya di dalam kehidupan sosial, politik dan ekonomi

mempunyai pengaruh yang aktif. Walaupun kota memiliki fungsi demikian

terhadap daerah sekitarnya, akan tetapi kehidupan fisik kota tergantung pada

daerah sekitarnya.

Adapun faktor-faktor yang mendorong penduduk desa untuk

meninggalkan tempat tinggalnya adalah :

a. Kurangnya lapangan kerja di desa.

b. Penduduk desa terutama kaum muda-mudi merasa tertekan oleh adat

istiadat yang mengakibatkan cara hidup yang monoton.

c. Di desa tidak banyak kesempatan untuk menambah pengetahuan.

d. Rekreasi yang merupakan salah satu faktor penting dibidang spiritual

kurang sekali dan kalaupun ada perkembangannya sangat.

e. Bagi penduduk dessa yang mempunyai keahlian lain selain bertani seperti

misalnya kerajinan tangan, tentu menginginkan pasaran yang lebih luas

bagi hasil produksinya dan ini tidak didapatkan didesa.

Selain itu, ada beberapa faktor penarik dari kota, antara lain sebagai

berikut :

a. Banyak penduduk desa beranggapan jika di kota itu banyak lapangan

pekerjaan dan banyak penghasilan. Karena sirkulasi uang dikota lebih

11

Page 12: perbedaan kehidupan sosial antara masyarakat desa dengan masyarakat kota

cepat, lebih besar dan lebih banyak. Maka akan relative lebih mudah

mendapatkan uang daripada di desa.

b. Di kota lebih banyak kesempatan mendirikan perusahaan industry dan

lain-lain.

c. Kelebihan modal di kota jauh lebih banyak daripada di desa.

d. Pendidikan lebih banyak di kota dan dengan mudahnya didapat.

e. Kota merupakan suatu tempat yang lebih menguntungkan untuk

mengembangkan jiwa dengan sebaik-baiknya dan seluas-luasnya.

f. Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggidan

merupakan tempat pergaulan dengan baerbagai macam orang dan dari

berbagai lapisan.

Beberapa sebab yang disebutkan diatas adalah yang menyebabkan

terjadinya urbanisasi. Dan ada kemungkinan besar urbanisasi akan menyebabkan

perluasan kota, karena pusat kota tidak akan mungkin menampung perpindahan

penduduk desa yang begitu banyak sehingga timbullah tempat tinggla baru di

pinggiran-pinggiran kota. Proses inilah yang dalam sosiologi dikenal sebagai

proses pembentukan suburb. Sedangkan, hubungan dengan kota menyebabkan

pula terjadinya perubahan di desa. Karena orang-orang yang kemudian tinggal di

kota sekali-kali kembali juga ke desanya dan beberapa unsur kehidupan dikota

akan terbawa sehingga adapula rekan-rekan warga desanya yang meniru, proses

yang demikian ini dinamakan urbanisme.

Urbanisasi yang terlalu pesat akan mengakibatkan beberapa keadaan akan

merugikan kota. Seperti banyaknya orang desa yang ingin mencari pekerjaan di

12

Page 13: perbedaan kehidupan sosial antara masyarakat desa dengan masyarakat kota

kota dan belum lagi orang kota yang mjuga mencari pekerjaan sehingga disni

timbullah suatu persaingan. Orang desa tidak mengerti bahwa mereka harus

berjuang sendiri tanpa ada yang mau membantunya di kota. Cita-cita yang muluk

akan terhambat, sehingga timbullah pengangguran yang pada akhirnya

meningkatkan tuna karya, tuna susila dan kriminalitas.

13

Page 14: perbedaan kehidupan sosial antara masyarakat desa dengan masyarakat kota

BAB IV

KESIMPULAN

Dari pembahasan tersebut dapat diambil beberapa kesimpulan, diantaranya

sebagai berikut :

1. Kehidupan sosial masyarakat pedesaan menggunakan sistem kekeluargaan

dan berkelompok, sehingga membuat mereka lebih erat dan saling

menolong.

2. Kehidupan sosial masyarakat perkotaan lebih bersifat individu, hal ini

karena mereka merasa sudah bisa memenuhi kebutuhannya tanpa perlu

bantuan dari orang lain.

3. Dalam pemenuhan kebutuhan hidup, masyarakat pedesaan lebih melihat

ke arah fungsinya sedangkan pada masyarakat kota lebih melihat ke arah

pemenuhan kebutuhan sosialnya.

14

Page 15: perbedaan kehidupan sosial antara masyarakat desa dengan masyarakat kota

DAFTAR PUSTAKA

Koentjaraningrat. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta: Penerbit Dian Rakyat, 1967.

Soerjono, Soekanto. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, 2003.

15