Materi Auditing Dan Atestasi Sesi 8 November 2009 Bimo Wijayanto 591
Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Manajemen...
Transcript of Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Manajemen...
Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Manajemen Anggota Gereja Berbasis Web
Menggunakan Teknologi HMVC (Studi Kasus : Gereja GKI Calvaria Angkasapura – Jayapura)
Artikel Ilmiah
Peneliti : Gerry Dunan Tambunan (672007133)
Ramos Somya, S.Kom., M.Cs.
Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen SatyaWacana Salatiga
Mei 2013
Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Manajemen Anggota Gereja Berbasis Web
Menggunakan Teknologi HMVC (Studi Kasus : Gereja GKI Calvaria Angkasapura – Jayapura)
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi
untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer
Peneliti : Gerry Dunan Tambunan (672007133)
Ramos Somya, S.Kom., M.Cs.
Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen SatyaWacana SalatigaMei 2013
Perancangan dan Implementasi
Sistem Informasi Manajemen Anggota Gereja Berbasis Web Menggunakan Teknologi HMVC
(Studi Kasus : Gereja GKI Calvaria Angkasapura – Jayapura)
1) Gerry Dunan Tambunan, 2) Ramos Somya Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50771, Indonesia
Email: 1)[email protected],2) [email protected]
Abstract
Management Information System is a system that produces output using inputs and processes that needed to accomplish certain goals in an activity management. GKI Calvaria Angkasapura Churh is a nonprofit institution that has data which needs to be processed to generate the information that required in the management of GKI Calvaria Angkasapura church activities. Research of web-based management information system using Hierarcichal Model, View, Controller technology is designed using CodeIgniter framework. So the result of the research produce management information systems that can help GKI Calvaria Angkasapura Church party in manage church data. Keywords : Management Information System, CodeIgniter Platform, HMVC, Church
Abstrak Sistem Informasi Manajemen adalah sistem yang menghasilkan output dengan menggunakan input dan berbagai proses yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen. Gereja GKI Calvaria Angkasapura adalah lembaga nonprofit yang memiliki data yang perlu diolah untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan dalam pengelolaan kegiatan gereja. Penelitian sistem informasi manajemen berbasis web menggunakan teknologi Hierarcichal Model, View, Controller ini dirancang dengan framework CodeIgniter. Sehingga penelitian ini menghasilkan sistem informasi manajemen yang dapat membantu pihak Gereja GKI Calvaria Angkasapura dalam pengelolaan data gereja. Kata Kunci : Sistem Informasi Manajemen, Platform CodeIgniter, HMVC, Gereja 1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. 2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
1
1. Pendahuluan
Gereja sebagai lembaga non-profit memiliki organisasi dan kegiatan manajemen organisasi, baik yang berkaitan dengan sumber daya manusia, keuangan dan juga kegiatan. Jumlah dan perubahan data yang berlangsung secara rutin memerlukan pengelolaan. Kegiatan manajemen di gereja pada umumnya meliputi : 1) Pendataan jemaat yang mencatat informasi tentang pertumbuhan jemaat dan data-data anggota keluarga, atestasi, baptis, sidi, pernikahan, kematian, kelahiran, status dalam jemaat dan kegiatan gereja; 2) Jadwal kegiatan gereja yang meliputi kegiatan ibadah dan kegiatan-kegiatan pendukung gereja [1].
Kegiatan manajemen di dalam gereja menghasilkan dan memerlukan dukungan data dan informasi yang tidak sedikit jumlah dan ragamnya. Untuk itu penggunaan dan pemanfaatan perangkat lunak komputer diperlukan. Pada Gereja GKI Calvaria Angkasapura melakukan proses manajemen gereja yang meliputi data jemaat, kegiatan gereja, surat baptis/sidi, serta surat atestasi secara manual, yaitu dengan menggunakan microsoft office word untuk memberitakan kegiatan gereja, mengetik surat atestasi, maupun surat bapstis/sidi, dan microsoft office access untuk mendata jemaat. Banyaknya data yang dikelola dengan menggunakan sistem manual tersebut mengakibatkan majelis jemaat kesulitan dalam mendata dan tidak lengkapnya laporan yang ada diakibatkan karena tercecer.
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka dilakukan penelitian untuk merancang dan mengimplementasikan metode HMVC pada sistem informasi manajemen berbasis web untuk gereja GKI Calvaria Angkasapura. Penelitian ini dilakukan dengan metode HMVC karena selain metode MVC yang sudah tidak relevan, HMVC juga memudahkan peneliti dalam mengolah data-data yang digunakan sebagai penunjang sistem informasi manajemen yang akan dibuat seperti mengatur modul-modul. Pada metode HMVC, modul-modul dibentuk secara terpisah antara model, view, dan controller. Modul yang dibuat dipisahkan berdasarkan user, dalam penelitian yang dilakukan akan dibuat tiga user yaitu admin, jemaat yang terdaftar, dan guest. Tiap modul akan mempunyai model, view, dan controller sendiri yang memudahkan peneliti dalam mengatur data-data dan batasan-batasan tiap user sehingga peneliti dapat mengerjakan masing-masing modul tanpa mengganggu direktori pada modul yang lain. Kelebihan dari metode HMVC yang lain yaitu bagian kode program dari tiap model, view, dan controller yang satu dapat digunakan di modul yang lain sehingga peneliti tidak harus memulai tiap MVC dari awal. Melalui penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan kemudahan dari sisi jemaat dan majelis. Pada sisi jemaat diberi kemudahan dalam mendapatkan informasi kegiatan gereja dan informasi jemaat. Sedangkan pada sisi majelis diberi kemudahan dalam mengelola data jemaat, kegiatan gereja, surat atestasi, maupun surat bapstis/sidi sehingga pengguna dapat melakukan kegiatan manajeman dengan cepat dan efektif.
2
2. Tinjauan Pustaka
Penelitian tentang aplikasi sistem informasi manajemen pernah dilakukan dengan judul “Sistem Informasi Manajemen Jemaat Gereja Kristen Jawa Sidomukti Salatiga menggunakan Konsep MVC (Model View Controller)” [1] dan “Perancangan dan Implementasi Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Gereja Berbasis Web menggunakan MVC (Studi Kasus: Gereja Kristen Alkitab Indonesia)” [2] dengan menggunakan CodeIgniter sebagai kerangka dan MVC sebagai teknologi dalam pembuatan web. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan adalah merancang dan melakukan implementasi Sistem Informasi Manajemen Gereja berbasis Web mengunakan teknologi HMVC di Gereja GKI Calvaria Angkasapura-Jayapura.
Tidak dapat diragukan bahwa saat ini manajemen merupakan kunci pokok keberhasilan sebuah organisasi, oleh karena itu dalam gereja diterapkan suatu manajemen yang dikenal dengan nama manajemen gereja. Manajemen gereja itu sendiri dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu manajemen jemaat dan manajemen keuangan. Saat ini manajeman gereja masih menggunakan sistem yang bisa dikatakan masih sangat ketinggalan atau dengan kata lain masih manual, dikarenakan hal yang berhubungan dengan penyampaian informasi-informasi gereja baik dalam menyampaikan jadwal ibadah mingguan, atestasi, babtis, sidi, pernikahan, kematian, kelahiran, status dalam jemaat, jumlah dan jenis persembahan gereja sampai dengan adanya suatu event ke depan, masih menggunakan selebaran atau yang lebih dikenal dengan warta gereja yang hanya bisa didapatkan pada hari minggu saat pelaksanaan ibadah mingguan. Manajemen gereja seperti ini sangat menyusahkan pekerja gereja dalam bekerja yaitu dalam membuat dan mencetak warta gereja untuk dibagikan kepada warga jemaat. Untuk itu maka manajemen gereja ini harus dirubah dalam bentuk manajemen gereja yang sudah lebih maju dengan menggunakan teknologi informasi.
Hierarchichal Model, View, Controller atau yang disingkat dengan HMVC merupakan evolusi dari pola MVC yang digunakan untuk membuat aplikasi web yang paling sering dipakai sekarang ini. HMVC muncul sebagai jawaban atas kesulitan-kesulitan saat membuat aplikasi yang berbasis MVC. Solusi yang disajikan dalam situs web JavaWorld, Juli 2000, mengusulkan agar standar Model, View, dan Controller triad (segitiga MVC) dibuat berlapis menjadi "hierarchy of parent-child MVC layers atau hirarki lapisan orangtua-anak MVC" [3].
Dalam penerapan konsep MVC, kode program dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu : Model, mencakup semua proses yang terkait dengan pemanggilan struktur data baik berupa pemanggilan fungsi, input processing atau mencetak output ke dalam browser. Model memungkinkan developer untuk melakukan query antar database (bila memang diperintahkan oleh controller). Sebuah aplikasi MVC yang baik memisahkan antar tampilan dan logika kerja (logic). Model adalah sesuatu yang mewakili basis data yang diolah sedemikian rupa oleh controller (logic), untuk ditampilkan (view) hasil olahannya; View, tampilan luar dari aplikasi. User akan berhadapan langsung dengan tampilan ini. View tidak boleh mengandung bussiness logic, alias logika kerja aplikasi. Bisa dikatakan,
3
view adalah template dari tampilan aplikasi yang memudahkan user untuk menggantinya di kemudian hari; Controller, bagian yang paling signifikan dari sebuah aplikasi berbasis MVC. Benar dan tidaknya hasil olahan data bergantung dari logika kerja aplikasi yang tersusun pada bagian controller ini. Controller akan mengolah data dari model, menyimpannya dalam variabel-variabel, dan menampilkannya pada view [1].
Setiap triad MVC berfungsi secara terpisah satu sama lain. Triad A dapat meminta akses ke triad lain melalui Controller-nya sendiri. Hal ini memungkinkan aplikasi untuk didistribusikan ke beberapa triad, jika diperlukan. Selain itu, lapisan triad MVC berguna untuk memudahkan pengembangan sistem yang lebih kompleks.
Pada sebuah situs web programming, seorang pengembang web profesional bernama Wes Crow sudah mempunyai banyak pengalaman menggunakan framework CodeIgniter berpola MVC, dan menyatakan bahwa MVC baik dan terorganisir, namun salah satu situs yang dimilikinya telah tumbuh dan berkembang menjadi lebih kompleks sehingga teknologi MVC sudah tidak lagi efisien karena jumlah file yang dikembangkan tumbuh dari puluhan hingga ratusan ribu dan kemampuan untuk membuat perubahan sistematis menjadi
semakin sulit. Melalui beberapa penelitian yang dilakukan, ternyata banyak pengembang web mendapatkan kesulitan yang sama tentang MVC, sehingga dikembangkan solusi untuk keterbatasan MVC, yaitu HMVC [4].
Pola arsitektur MVC bergantung pada komponen "triad" seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.
Gambar 1 Model MVC [4]
HMVC masih menggunakan rangkaian triad ini, tapi bukan membatasi pengembang dengan MVC tunggal dimana semua model, view, controller, berada di lokasi yang sama (./controllers/base path; .models/base path; ./view/base path), HMVC memungkinkan pengembang untuk mendesain "module" secara terpisah sebagai kerangka dari direktori MVC dalam base path masing-masing. Misalnya, dengan HMVC pengembang tidak terbatas pada : ./models/ ./controllers/ ./views/ tapi sebaliknya, pengembang sekarang memiliki pilihan untuk melakukan sesuatu seperti berikut ini: ./controllers/ ./models/
controller
view model
4
./views/
./modules/module_1/controllers/
./modules/module_1/models/
./modules/module_1/views/
./modules/module_2/controllers/
./modules/module_2/models/
./modules/module_2/views/ dan seterusnya. Jadi HMVC bisa menjadi diagram yang terdiri dari beberapa triad MVC yang saling terkait, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2 [4].
Gambar 2 Model HMVC [4]
3. Metode dan Perancangan Sistem
Metode yang digunakan pada pembuatan sistem ini adalah metode Prototype. Secara garis besar ada tiga tahap dalam metode ini seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.
controller
controller controller
controller controller controller
controller
view
view
view
view
view view
view
model
model model
model model model
model
5
Gambar 3 Model Prototype [5]
Tahap-tahap perancangan sistem dengan menggunakan Prototype Model, dijelaskan sebagai berikut. Pada tahap Listen to customer, dilakukan proses wawancara dengan Drs. B. Tambunan, selaku Majelis Jemaat di Gereja GKI Calvaria. Data yang diperoleh dari hasil wawancara yang berkaitan dengan topik penelitian, juga mengenai sistem informasi manajemen gereja. Berdasarkan wawancara dan survei, diperoleh proses bisnis GKI Calvaria yang dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Tabel Hasil Wawancara
No. Pertanyaan Jawaban
1. Menurut Bapak, sistem informasi manajemen gereja meliputi apa saja?
Tersedianya data-data seluruh warga jemaat meliputi Tanggal (Lahir, Sidi, Baptis, Nikah secara gerejawi) dan pengelolaan keuangan Gereja
2. Sistem informasi manajemen gereja seperti apakah yang saat ini diterapkan di Jemaat GKI Calvaria?
Baru terbatas data-data seluruh warga jemaat meliputi Tanggal (Lahir, Baptis, Sidi, Nikah secara gerejawi) dan pengelolaan keuangan Gereja belum tersedia.
3. Apa saja kelemahan dari sistem tersebut?
Program yang dipakai masih sangat sederhana, dengan menggunakan Microsoft Access.
4. Apa harapan bapak selanjutnya?
Tersedianya software Sistem Informasi Manajemen Gereja, data-data seluruh warga jemaat, dan pengelolaan keuangan Gereja.
5. Apakah dibutuhkan sistem yang baru untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut?
Ya.
6. Untuk pengawasan perkembangan data gereja, siapa saja yang berperan?
Pendeta, Majelis Jemaat, dan tenaga Koster Gereja
7. Selama ini, hal ini telah dilakukan dengan cara seperti apa?
Baru terbatas pada data-data warga Jemaat
8.
Bagaimana bentuk pengaturan admin yang diinginkan dalam Sistem Informasi Manajemen gereja yang baru nanti?
Data sentral tersedia di Klasis GKI Jayapura sedangkan admin terdapat pada seluruh Jemaat (kurang lebih 75 Jemaat).
9. Informasi apa saja yang diperlukan dalam pencatatan database gereja?
Data seluruh warga Jemaat dan pengelolaan keuangan Gereja
10. Selain informasi mengenai database gereja, informasi apa saja
Tersedianya data warga Jemaat (kurang lebih 75 Jemaat) Klasis GKI Jayapura, jika
6
yang akan ditampilkan pada Sistem Informasi Manajemen Gereja yang baru nanti?
memungkinkan untuk seluruh Klasis GKI di tanah Papua.
Selanjutnya pada tahap Build/revise mock-up; setelah memperoleh data dan kebutuhan lainnya, langkah berikutnya adalah membangun perancangan sistem dengan menggunakan diagram-diagram Unifield Modelling Language (UML), setelah itu dilakukan pula perancangan arsitektur HMVC, sitstem database, dan perancangan antarmuka. Kemudian rancangan sistem akan dibangun dengan menggunakan framework CodeIgniter dan MySQL sebagai database sistem. Pada tahap Customer test-drives mock up; dilakukan pengujian prototype yang sudah dibuat, untuk melihat sistem yang akan dikembangkan sudah memenuhi kriteria atau tidak. Apabila sudah memenuhi, maka akan dilanjutkan ke tahap berikutnya, namun apabila belum, maka akan kembali ke tahap awal yaitu pengumpulan kebutuhan, dan membangun prototype kembali sesuai dengan apa yang diharapkan.
Perancangan sistem menggunakan diagram-diagram UML (Unified Modelling Sistem) yang meliputi use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram. Use Case Diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan untuk merepresentasikan aktor dengan sistem, dan interaksi antara aktor dengan sistem.
Gambar 4 Use Case Sistem Informasi Manajemen Gereja GKI Calvaria
Gambar 4 merupakan use case diagram yang akan dibuat. Dalam sistem yang akan dibuat terdapat tiga aktor yaitu admin, jemaat yang terdaftar, dan guest yang berperan sebagai pengguna sistem dan terdapat 19 use case yaitu Home, Info Individu Jemaat, Info Pendeta, Info Wilayah, Sejarah Gereja, Visi & Misi Gereja, Profil Gereja, Artikel, Galery, Buku Tamu, Manajemen User, Kegiatan Gereja,
7
Surat Atestasi, Surat Baptis/Sidi, Laporan Data Usia, Laporan Data Jemaat, Laporan Data Keluarga, dan sign in, untuk menggambarkan fungsionalitas sistem.
Activity diagram menggambarkan aliran aktivitas dalam sistem yang sedang dibangun, bagaimana masing-masing aliran berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana sistem berakhir. Dalam sistem akan dibuat tiga bentuk activity diagram yaitu activity diagram admin, jemaat yang terdaftar, dan guest. Masing-masing diagram mewakili aktivitas setiap aktor dalam menggunakan sistem.
Pada activity diagram administrator dalam Gambar 5, pertama proses diawali dengan melakukan login admin. Jika username dan password benar, maka aplikasi akan memberikan respon kepada administrator dengan menampilkan menu pada halaman utama Admin. Isi dari menu admin dapat dilihat pada Gambar 5. Setelah administrator melakukan operasi pengolahan data, aplikasi akan menampilkan data yang terbaru.
Gambar 5 Activity Diagram Admin Sistem Informasi Manajemen Gereja GKI Calvaria
Pada activity diagram jemaat yang terdaftar dalam Gambar 6, pertama proses diawali dengan melakukan login user. Jika username dan password benar, maka aplikasi akan memberikan respon kepada user dengan menampilkan menu pada halaman utama user jemaat yang terdaftar. Isi dari menu user jemaat yang terdaftar dapat dilihat pada Gambar 6. Setelah memasuki sistem, user dapat memilih menu dan aktifitas yang ingin dilakukan seperti lihat, tambah, dan edit data. Setelah user melakukan pengolahan data, aplikasi akan menampilkan data yang terbaru.
8
Gambar 6 Activity Diagram Jemaat yang Terdaftar Sistem Informasi Manajemen Gereja GKI
Calvaria
Pada activity diagram guest dalam Gambar 7, proses diawali dengan menampilkan menu pada halaman utama. Dalam sistem, guest hanya dapat menambah buku tamu dan melihat data informasi yang telah dimasukkan oleh admin atau user. Isi dari menu guest tersebut dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7 Activity Diagram Guest Sistem Informasi Manajemen Gereja GKI Calvaria
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu.
9
: AdminLogin Admin Menu Admin Form Olah
DataDatabase
1: Login Admin
2: Cek Login
3: Menu Admin
4: Pilih menu lihat, tambah, edit, atau hapus
5: Kirim Permintaan
6: Permintaan Data
7: Menampilkan data yang diminta pada bagian menu Admin
Gambar 8 Sequence Diagram Admin
Pada sequence diagram administrator dalam Gambar 8 proses diawali dengan melakukan login admin. Lalu cek login, jika username dan password benar, maka akan menuju ke menu admin. Admin dapat melakukan untuk memilih menu lihat, tambah, edit atau hapus data. Setelah permintaan dikirim, maka akan ada form untuk olah data. Lalu setelah itu akan meminta data pada database. Jika sudah, data yang telah diminta akan ditampilkan pada bagian menu admin.
Gambar 9 Sequence Diagram User Jemaat yang Terdaftar
Pada sequence diagram user jemaat yang terdaftar dalam Gambar 9 proses diawali dengan melakukan login user. Lalu cek login, jika username dan password benar, maka akan menuju ke menu user jemaat yang terdaftar. User dapat melakukan untuk memilih menu lihat, tambah, atau edit data. Setelah permintaan dikirim, maka akan ada form untuk olah data. Lalu setelah itu akan meminta data pada database. Jika sudah, data yang telah diminta, akan ditampilkan pada bagian menu user.
10
: GuestMenu Guest Database
1: Lihat pilihan menu
2: Permintaan Data
3: Menampilkan data yang diminta pada bagian menu Guest
Gambar 10 Sequence Diagram Guest
Pada sequence diagram guest dalam Gambar 10 proses diawali dengan lihat pilihan menu. Lalu setelah itu akan mengirim perintah pada database. Jika sudah, data yang telah diminta, akan ditampilkan pada bagian menu guest.
Class diagram merupakan diagram yang digunakan untuk menampilkan kelas-kelas yang ada dalam sistem yang berupa obyek dan dari kelas yang satu ke kelas yang lain mempunyai relasi. Setiap kelas dalam class diagram terdiri dari nama kelas, atribut, dan operasi dari kelas tersebut.
Gambar 11 Class Diagram
Pada class diagram dalam Gambar 11 menggambarkan hubungan antar class yang terdapat dalam aplikasi sistem informasi manajemen gereja. Proses yang terjadi adalah class individu yang melakukan manajemen data terhadap class kegiatan, wilayah, surat baptis/sidi, surat atestasi, dan pendeta serta class individu melakukan proses tambah, edit, dan hapus data yang digambarkan dengan assosiation relationship. Relasi yang ada dalam diagram kelas berupa one-many dan one-one. Dalam perancangan HMVC akan dibuat tiga modul yaitu admin, user, dan guest dimana masing-masing modul mempunyai MVC yang terpisah dan fungsi yang berbeda. Rancangan Controller pada modul admin yang berisi perintah-perintah berfungsi sebagai jembatan antara model dan view dapat dilihat pada Gambar 12.
11
Gambar 12 Rancangan Controller pada Modul Admin
Kode Program 1 merupakan penggalan controller kelas individu dari modul admin yang berfungsi untuk memanggil view dan modul yang dibutuhkan.
Kode Program 1 Controller Kelas Individu pada Modul Admin
Rancangan model sebagai datasabase pada modul admin, user, dan guest berfungsi agar data dapat diolah oleh user, dapat dilihat pada Gambar 13.
Gambar 13 Rancangan Model pada Modul Admin, User, dan Guest
1. class Individu extends MX_Controller { 2. public function __construct() {
parent::__construct(); 3. if ($this->session->userdata('isLoggedIn') == false)
redirect('auth'); 4. if ($this->session->userdata('sessUser') != 1 && $this->session-
>userdata('sessUser') != 2) redirect('guest');
5. $this->load->model("Post"); 6. $this->load->model("IndividuDAO"); 7. $this->load->model("WilayahDAO"); 8. $this->Post->setCategory('1');
}
12
Rancangan view sebagai interface pada modul admin berfungsi mengatur tampilan kepada user dalam penelitian ini berupa halaman web dapat dilihat pada Gambar 14.
Gambar 14 Rancangan View pada Modul Admin
4. Hasil dan Pembahasan
Gambar 15 merupakan implementasi dari perancangan SIM berbasis web yang dibangun menggunakan teknologi HMVC pada framework CodeIgniter secara umum.
Gambar 15 Implementasi Teknologi HMVC pada Framework CodeIgniter
13
Aplikasi sistem informasi manajemen GKI Calvaria yang dirancang berbasis web meliputi profil, sejarah, visi dan misi, info individu jemaat, info pendeta, info wilayah, kegiatan gereja, surat atestasi, surat baptis/sidi, gallery, artikel, buku tamu, laporan data usia, laporan data jemaat, laporan data keluarga, dan manajemen user. Setelah seluruh rangkaian analisis dan perancangan sistem selesai dilakukan, maka tahap selanjutnya adalah melakukan implementasi sesuai dengan perancangan sistem yang telah dibuat. Halaman home umum dapat dilihat pada Gambar 16.
Gambar 16 Halaman Home
Pada user manager yang telah melakukan login, maka user manager mempunyai akses masuk pada halaman tertentu untuk mengedit, menambah dan/atau menghapus data. Pada Gambar 17 merupakan tampilan halaman edit profil gereja GKI Calvaria yang berfungsi untuk mengedit data atau isi dari profil gereja.
Gambar 13 Halaman Edit Profil
Pada halaman info individu jemaat, user manager dapat menambah dan mengedit data individu dengan mengisi form yang dapat dilihat pada Gambar 17.
14
Gambar 17 Form Edit/Tambah Data Individu Jemaat
Kode program dari controller individu untuk menambah data individu yang baru dengan menggunakan kondisi tertentu agar dapat diketahui bahwa data tersebut berhasil ditambah atau tidak ditampilkan pada Kode Program 2. Kode Program 2 Perintah untuk Menambah Individu
Pada halaman laporan data keluarga, user dapat melihat statistik laporan tiap individu yang terdaftar dalam gereja GKI Calvaria yang dapat dilihat pada Gambar 18. Laporan data individu dapat dilihat dalam kategori wilayah/blok yang dipilih.
1. public function create() { 2. if ($_POST) { 3. if ($this->input->post('ajax')) { 4. if ($this->input->post('action') == "add") { 5. if ($this->IndividuDAO->create()) { 6. $this->session->set_flashdata('messager', 'data berhasil ditambah');
} 7. else {
$this->session->set_flashdata('messager', 'data gagal ditambah'); }}
8. elseif ($this->input->post('action') == "edit") { 9. if ($this->IndividuDAO->update()) {
$this->session->set_flashdata('messager', 'data berhasil diupdate'); }
10. else { $this->session->set_flashdata('messager', 'data gagal diupdate'); }}}}
11. $this->readtable(); }
15
Gambar 18 Laporan Data Jemaat
Kode program dari controller laporan data individu untuk menampilkan statistik data menurut jumlah total jemaat dari wilayah yang ditentukan ditampilkan pada Kode Program 3.
Kode Program 3 Perintah untuk Membuat Grafik Individu
Pengujian aplikasi dilakukan guna memastikan komponen-komponen dari sistem yang dibangun telah berfungsi sebagaimana diharapkan. Metode Black Box adalah metode yang digunakan dalam pengujian aplikasi sistem informasi manajemen GKI Calvaria Angkasapura. Pengujian Black Box adalah pengujian aspek fundamental sistem dengan memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Dengan metode Black Box, dapat diketahui apakah aplikasi telah berfungsi dengan benar. Hasil pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box dapat dilihat pada Tabel 2.
1. public function chart() { 2. $wilayah = null; 3. $life=null; 4. if ($_POST) {
$wilayah = $this->input->post("wilayah"); $life = $this->input->post("life"); }
5. $data['title'] = "Laporan Individu"; 6. $data['wilayah'] = $this->WilayahDAO->loadData(); 7. $data['models'] = $this->IndividuDAO-
>getDataIndividuAllWilayah($wilayah,$life); 8. $data['number'] = 0; 9. $info="Semua Wilayah"; 10. if($wilayah!=null){
$tempat = $this->WilayahDAO->loadModel($wilayah); $info="wilayah". $tempat->wilayah; }
11. if($life!=null){ 12. if($life==0) $info.=" (Hidup)"; 13. if($life==1) $info.=" (Mati)";
}
16
Tabel 2 Hasil Pengujian Sistem Dengan Metode Black Box
Item Uji Pengujian Hasil Proses Keterangan
Login (admin, user)
Memasukkan Username dan Password yang benar
Dilakukan pengecekan data login. Jika data benar maka user dapat menjalankan sistem
Sukses
Memasukkan Username dan Password yang salah
Menampilkan Pesan kesalahan dalam memasukkan data Login
Sukses
Pengolahan Profil Gereja
Mengubah data Profil Gereja
ubah data, pilih Save, data tersimpan di database
Sukses
Pengolahan Visi dan Misi Gereja
Mengubah data Visi dan Misi Gereja
ubah data, pilih Save, data tersimpan di database
Sukses
Pengolahan Sejarah Gereja
Mengubah data Sejarah Gereja
ubah data, pilih Save, data tersimpan di database
Sukses
Pengolahan Info Individu Jemaat
Menambah data Individu
Pilih Input New, isi data, pilih OK, maka data tersimpan di database
Sukses
Mengubah data Individu
Pilih edit pada yang mau diubah, ubah data, pilih OK, data tersimpan di database
Sukses
Menghapus data Individu
Pilih data yang mau dihapus, pilih Delete, konfirmasi hapus data, pilih OK, data terhapus dari database
Sukses
Meng-Upload foto Individu
Pilih Upload Foto, masukkan foto, pilih Upload, maka data tersimpan di database
Sukses
Melihat detail Individu
Pilih detail pada yang mau dilihat
Sukses
Pengolahan Info Pendeta
Menambah data Pendeta
Pilih Input New, isi data, pilih OK, maka data tersimpan di database
Sukses
Mengubah data Pendeta
Pilih edit pada yang mau diubah, ubah data, pilih OK, data tersimpan di database
Sukses
Menghapus data Pendeta
Pilih data yang mau dihapus, pilih Delete, konfirmasi hapus data, pilih OK, data terhapus dari database
Sukses
Meng-Upload foto Pendeta
Pilih Upload Foto, masukkan foto, pilih Upload, maka data tersimpan di database
Sukses
Melihat detail Pendeta
Pilih detail pada yang mau dilihat
Sukses
Pengolahan Info Wilayah
Menambah data Wilayah
Pilih Input New, isi data, pilih OK, maka data tersimpan di database
Sukses
Mengubah data Wilayah
Pilih edit pada yang mau diubah, ubah data, pilih OK, data tersimpan di database
Sukses
17
Menghapus data Wilayah
Pilih data yang mau dihapus, pilih Delete, konfirmasi hapus data, pilih OK, data terhapus dari database
Sukses
Pengolahan Kegiatan Gereja
Menambah data Kegiatan Gereja
Pilih Input New, isi data, pilih OK, maka data tersimpan di database
Sukses
Mengubah data Kegiatan Gereja
Pilih edit pada yang mau diubah, ubah data, pilih OK, data tersimpan di database
Sukses
Menghapus data Kegiatan Gereja
Pilih data yang mau dihapus, pilih Delete, konfirmasi hapus data, pilih OK, data terhapus dari database
Sukses
Melihat detail Kegiatan Gereja
Pilih detail pada yang mau dilihat
Sukses
Pengolahan Surat Atestasi
Menambah data Surat Atestasi
Pilih Input New, isi data, pilih OK, maka data tersimpan di database
Sukses
Mengubah data Surat Atestasi
Pilih edit pada yang mau diubah, ubah data, pilih OK, data tersimpan di database
Sukses
Menghapus data Surat Atestasi
Pilih data yang mau dihapus, pilih Delete, konfirmasi hapus data, pilih OK, data terhapus dari database
Sukses
Melihat detail Surat Atestasi
Pilih detail pada yang mau dilihat
Sukses
Pengolahan Surat Baptis/Sidi
Menambah data Surat Baptis/Sidi
Pilih Input New, isi data, pilih OK, maka data tersimpan di database
Sukses
Mengubah data Surat Baptis/Sidi
Pilih edit pada yang mau diubah, ubah data, pilih OK, data tersimpan di database
Sukses
Menghapus data Surat Baptis/Sidi
Pilih data yang mau dihapus, pilih Delete, konfirmasi hapus data, pilih OK, data terhapus dari database
Sukses
Melihat detail Surat Baptis/Sidi
Pilih detail pada yang mau dilihat
Sukses
Pengolahan data Gallery
Menambah data Gallery
Pilih Add Photo, masukkan foto, pilih upload, maka data tersimpan di database
Sukses
Menghapus data Gallery
Pilih data yang mau dihapus, pilih Delete data terhapus dari database
Sukses
Melihat detail Gallery
Pilih play slideshow, next picture, previous picture pada yang mau dilihat
Sukses
Pengolahan data Artikel
Menambah data Artikel
Pilih Create, isi data, pilih save, maka data tersimpan di database
Sukses
18
Mengubah data Artikel
Pilih edit pada yang mau diubah, ubah data, pilih save, data tersimpan di database
Sukses
Menghapus data Artikel
Pilih data yang mau dihapus, pilih Delete, konfirmasi hapus data, pilih OK, data terhapus dari database
Sukses
Melihat detail Artikel
Pilih detail pada yang mau dilihat
Sukses
Pengolahan data Buku Tamu
Menambah data Buku Tamu
Pilih Create, isi data, pilih save, maka data tersimpan di database
Sukses
Mengubah data Buku Tamu
Pilih edit pada yang mau diubah, ubah data, pilih save, data tersimpan di database
Sukses
Menghapus data Buku Tamu
Pilih data yang mau dihapus, pilih Delete, konfirmasi hapus data, pilih OK, data terhapus dari database
Sukses
Melihat detail Buku Tamu
Pilih detail pada data Buku Tamu yang mau dilihat
Sukses
Pengolahan data Laporan
Melihat data Laporan Usia
Pilih wilayah pada data Usia yang ingin dilihat
Sukses
Melihat data Laporan Jemaat
Pilih wilayah pada data Jemaat yang ingin dilihat
Sukses
Melihat data Laporan Keluarga
Pilih wilayah pada data Keluarga yang ingin dilihat
Sukses
Pengolahan data Manajemen User
Menambah data User
Pilih Create, isi data, pilih save, maka data tersimpan di database
Sukses
Mengubah data User
Pilih edit pada yang mau diubah, ubah data, pilih save, data tersimpan di database
Sukses
Menghapus data User
Pilih data yang mau dihapus, pilih Delete, konfirmasi hapus data, pilih OK, data terhapus dari database
Sukses
Logout (admin, user)
Keluar dari aplikasi
Pilih Logout Sukses
Berdasarkan hasil dari pengujian Black Box, dapat diketahui ada atau tidaknya kesalahan, dari sisi fungsi-fungsi, kesalahan interface, kesalahan struktur database, kesalahan kinerja, maupun inisialisasi. Pengujian Black Box pada aplikasi penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat kesalahan pada aplikasi penelitian yang dilakukan, dilihat dari proses pengujian yang hasilnya adalah sukses.
Untuk menguji kegunaan dari aplikasi yang telah dibuat, maka dilakukan pengujian penilaian melalui kuisioner yang telah diberikan. Pada kasus yang diteliti, kuisioner diberikan kepada majelis jemaat selaku admin yang mengatur data-data jemaat. Analisis kualitas aplikasi yang dilakukan berdasarkan nilai dengan menggunakan skala 1-5, dengan rincian sebagai berikut: Skala 1 untuk
19
sangat kurang; Skala 2 untuk kualitas kurang; Skala 3 untuk kualitas cukup; Skala 4 untuk kualitas baik; dan Skala 5 untuk kualitas sangat baik.
Tabel 3 Penggujian Pengguna No. Pertanyaan Nilai
1. Apakah informasi data berbasis web lebih efektif dan efisien dibandingkan informasi data secara manual?
4
2. Apakah SIM ini dapat mengatasi kesulitan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam GKI Calvaria?
4
4. Apakah menu-menu di situs ini sudah memenuhi hal-hal yang dibutuhan untuk mengelola data-data informasi yang ada dalam GKI Calvaria?
3
5. Apakah navigasi dalam situs ini dapat memudahkan pengunjung untuk mengakses data-data yang ingin mereka dapatkan?
4
6. Apakah tampilan dari aplikasi yang dibangun sudah sesuai dengan kebutuhan user?
3
7. Apakah aplikasi yang dibuat benar-benar bermanfaat bagi user? 4
Berdasarkan seluruh pengujian yang dilakukan maka Sistem Informasi Manajemen Gereja GKI Calvaria Angkasapura yang dibangun dapat diimplementasikan dengan baik dan bermanfaat.
5. Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa teknologi HMVC memudahkan dalam mengelola data penelitian dalam kasus yang diteliti berupa web, karena pola dari HMVC yang terstruktur dan tiap modul mempunyai model, view, dan controller sendiri sehingga data yang di olah menjadi lebih efisien bagi peneliti maupun pengembang. Sedangkan untuk aplikasi Sistem Informasi Manajemen Gereja berbasis web yang telah dibuat, menjadi sarana alat bantu sebagai pusat informasi yang meliputi sejarah, profil, visi dan misi GKI Calvaria, laporan data jemaat yang membantu dalam menemukan informasi data statistik jemaat, data individu jemaat, pendeta, majelis yang mempermudah dalam pendataan, artikel sebagai bacaan yang menarik, gallery dan buku tamu sebagai penunjang dalam pelayanan, dan info kontak bagi siapa pun yang membutuhkan yang tertera pada footer halaman web. Saran untuk pengembang aplikasi Sistem Informasi Manajemen Gereja menggunakan teknologi HMVC yaitu dengan menambahkan fitur-fitur lain agar para pengunjung lebih interaktif, sebagai contoh, membuat tampilan yang lebih menarik dengan menggunakan flash, audio, dan visual.
20
6. Daftar Pustaka [1] Widiatmo, Raimond Lukito, 2010, Sistem Informasi Manajemen Jemaat
Gereja Kristen Jawa Sidomukti Salatiga menggunakan Konsep MVC (Model View Controller), Salatiga: FTI UKSW.
[2] Fedora, Deflinda 2011, Perancangan dan Implementasi Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Gereja Berbasis Web menggunakan MVC (Studi Kasus: Gereja Kristen Alkitab Indonesia), Salatiga: FTI UKSW.
[3] Cogan, Barry, 2010, HMVC: an Introduction and Application, http://net.tutsplus.com/tutorials/php/hvmc-an-introduction-and-application/. Di akses tanggal 20 April 2013
[4] Crow, Wes, 2012, HIERARCHICAL MODEL-VIEW-CONTROLLER (HMVC): PLANNING FOR THE FUTURE, http://somethingstatic.com/hierarchical-model-view-controller-planning-future/. Di akes tanggal 20 April 2013
[5] Pressman, Roger S, 2001. Software Engineering a Practitioner’s Approach. New York : McGraw-Hill Higher Education.