PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM …. SAIFUL ANWAR.pdf · adalah : Badan usaha menghimpun...
Transcript of PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM …. SAIFUL ANWAR.pdf · adalah : Badan usaha menghimpun...
Peranan Sistem Informasi...(Saiful Anwar)
254
Jurnal KBP
Volume 1 - No. 2, September 2013
PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN
PADA PT. BPR BUDISETIA
Syaiful Anwar
STIE”KBP” Padang
ABSTRAK
Informasi akuntansi dapat berfungsi sebagai perangsang untuk menyadari
adanya masalah dengan cara penyajian penyimpanan kinerja sesungguhnya dengan
sasaran yang ditetapkan dalam anggaran atau dengan memberitahukan kepada manajer
bahwa mereka gagal dalam pencapaian keluaran atau sasaran laba yang telah
ditetapkan lebih dahuluPenelitian lapangan dilakukan dengan melakukan penelitian
langsung di PT. BPR Budisetia.
Penelitian kepustakaan dilakukan dengan mengumpulkan data teoritis yang
bersumber dari buku-buku, majalah dan literatur yang berhubungan dengan masalah
yang dibahas. Dalam melakukan analisa terhadap sistem informasi akuntansi
pengambilan keputusan manajemen dilakukan dengan membandingkan antara teori
dengankenyataan yang ada dan kemudian mempelajari perbedaan.
Hasil penelitian ini Sistem informasi akuntansi pada perusahaan PT. BPR
Budisetia padang dapat menyajikan informasi yang cukup jelas, karena sistem
informasi akuntansinya sudah berpedoman pada standar akuntansi yang sebenarnya
terjadi, perusahan terlihat menggunakan buku besar. Untuk kegiatan operasinya
perusahaan telah menggunakan formulir dan dokumen. Formulir dan dokumen
tersebut menunjukkan fungsi – fungsi yang semestinya, sehingga hal ini tidak dapat
menimbulkan praktek – praktek yang tidak sehat. Karena faktur dibuat dua lembar,
lembar pertama untuk perusahaan dan lembr kedua untuk pelanggan.
Kata kunci: Sistem Informasi Manajemen Dan Pengambilan Keputusan Manajemen
PENDAHULUAN
Keadaan ekonomi di Indonesia saat ini
penuh dengan persaingan dan kondisi
politik serta keamanan yang selalu
mempengaruhi ekonomi nasional dan
daerah, yang juga berdampak pada
sektor perbankan. Oleh sebab itu, untuk
mempertahankan kelangsungan
usahanya Bank-Bank berlomba-lomba
untuk meningkatkan sumber dana Bank
yang kemudian disalurkan kembali
dalam bentuk kredit.
Untuk lebih memperkuat dan
mempertegas asa legalitas bisnis
perbankan, pemerintah telah
menetapkan Undang-undang No.7
tahun 1992 yang kemudian direvisi
dengan Undang-Undang No.10 tahun
1998 tentang perbankan. Tujuan
ditetapkanya undang perbankan ini
adalah untuk mewujudkan bisnis
perbankan yang sehat, handal dan
menjadikan Bank mampu menghadapi
persaingan yang bersifat global, serta
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 2, September 2013: 254 - 273
255
dengan kelembagaan perbankan akan
lebih baik dalam menghadapi tantangan
dimasa yang akan datang.
Berdasarkan Undang-undang No.10
tahun 1998, menyatakan Bank adalah
badan usaha yang tugas utamanya
sebagai perantara keuangan (financial
intermediary), yang menyalurkan dana
dari pihak yang memiliki kelebihan
dana (idle fund surplus unit) kepada
pihak yang membutuhkan dana atau
kekurangan dana (deficit unit) pada
waktu yang ditentukan menurut
Dendawijaya (2005: hal 14). Lembaga
keuangan adalah semua badan yang
melalui kegiatan-kegiatannya di bidang
keuangan menarik dana dan
menyalurkan kepada masyarakat.
Pengertian Bank menurut Undang
No.10 tahun 1998 adalah: Bank adalah
badan usaha yang menghimpun dana
dari masyrakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkan lagi kepada masyakat
dalam bentuk kredit atau dalam bentuk-
bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup masyarakat
banyak.
Manajemen penting hubungannya
dengan tugas pengambilan keputusan.
Hakekat dalam pengambilan keputusan
adalah melakukan yang sistematis
terhadap suatu masalah, pengumpulan
fakta dan data, penentuan yang datang
dari alternatif yang dihadapi,
melakukan tindakan, dimana tindakan
yang dipilih menurut perhitungan
adalah yang paling tepat, maka
diperlukan informasi yang jelas
terhadap keputusan yang di ambil
tersebut. Tanpa adanya informasi yang
jelas tidak mungkin keputusan
dilakukan dengan baik.
Keputusan adalah merupakan respon
terhadap masalah yang timbul atau
peluang bagi perusahaan. Informasi
akuntansi dapat memberikan peringatan
kepada manajemen mengenai adanya
masalah yang segera memerlukan
perhatian, pendidikan pengalaman,
tempramen, bakat pribadi dan faktor
perilaku lainnya, menentukan apakah
suatu masalah di anggap sebagai suatu
kritis, menjanjikan peluang atau
pemicu pengambilan keputusan. Dalam
menghadapi berbagai masalah manajer
bertindak sebagai pelaku.
Pengambilan keputusan memiliki cara-
cara yang beragam. Adanya beberapa
manajer menyukai status quo beraksi
terhadap peristiwa besar yang tidak
diduga sebelumnya, dan beberapa
manajer lain akan beraksi cepat untuk
pembedaan tersebut, penyelesaian yang
memuaskan ditemukan dan
dilaksanakan. Jika masalah peluang
telah ditonjolkan untuk menarik
perhatian masalah atau peluang
tersebut harus segera dirumuskan.
Informasi akuntansi mempunyai
kemampuan untuk memperjelas
masalah yang dihadapi oleh
manajemen
Informasi yang dibutuhkan oleh
manajemen dalam pengambilan
keputusan berasal dari informasi intern
dan ekstern. Dimana masing-masing
informasi bisa berbentuk financial
maupun non financial. Informasi yang
dihasilkan digunakan untuk setiap
kegiatan manajemen ada dalam
perusahaan. Masing-masing tingkatan
membutuhkan informasi yang berbeda.
Sistem informasi merupakan suatu
sistem yang melaksanakan
pengumpulan data, mengontrol, dan
mengelola data sehingga dihasilkan
informasi yang dibutuhkan oleh
pemakai dalam suatu tujuan atau untuk
berbagai macam tujuan jika keputusan
tidak membawa hasil maka dikatakan
akuntansi tidak memadai dan tidak
berkualitas.
Informasi akuntansi dapat berfungsi
sebagai perangsang untuk menyadari
adanya masalah dengan cara penyajian
penyimpanan kinerja sesungguhnya
Peranan Sistem Informasi...(Saiful Anwar)
256
dengan sasaran yang ditetapkan dalam
anggaran atau dengan memberitahukan
kepada manajer bahwa mereka gagal
dalam pencapaian keluaran atau
sasaran laba yang telah ditetapkan lebih
dahulu.
Untuk mengetahui apakah sistem
informasi yang ada pada PT. BPR
Budisetia telah membentuk para
pengambil keputusan. Dalam hal ini
para manajemen telah berjalan efektif
dalam meningkatkan fungsi
perencanaan dan pengendalian
produksi. Dan apakah sistem informasi
akuntansi telah memberikan informasi
yang dibutuhkan dalam perannya untuk
meningkatkan fungsi-fungsi tersebut.
TINJAUAN PUSTAKA DAN
HIPOTESIS
Pengertian Bank
Definisi mengenai Bank pada dasarnya
tidak berbeda satu sama lain, walaupun
ada perbedaan hanya pada tugas atau
usaha Bank. Ada yang mendefenisikan
Bank adalah suatu badan usaha yang
menghimpun usaha yang bergerak
dibidang keuangan baik itu
menghimpun uang atau memberikan
uang kepada pihak yang memerlukan
dan yang lainnya.
Sedangkan defenisi lain mengatakan
Bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan
menyalurkan kepada masyarakat dalam
bentuk kredit dan/atau bentuk – bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup rakyat banyak
(Dendawijaya, 2005 ; 5)
Stuartl ( 2000, 26) mengatakan Bank
adalah suatu badan yang bertujuan
untuk memuaskan kebutuhan kredit,
baik dengan alat – alat pembayarannya
sendiri atau dengan uang diperolehnya
dari orang lain, maupun dengan jalan
memperedarkan alat – alat penukar
baru berupa uang giral.
Menurut A. abdurachman dalam artikel
(2000, 1) bahwa Bank adalah jenis
lembaga keuangan yang melaksanakan
berbagai macam jasa, seperti
memberikan pinjaman, mengedarkan
mata uang, pengawasan terhadap mata
uang, bertindak sebagai tempat
penyimpanan barang – barang
berharga, membiayai usaha perusahaan
dan lain – lain.
Menurut Kashmir (2003, 11) Bank
adalah Lembaga Keuangan yang
kegiatan utamanya adalah menghimpun
dana dari masyarakat dan
menyalurkannya kembali dana tersebut
kemasyarakat serta memberikan jasa
Bank lainnya.
Menurut Undang – Undang No. 10
Tahun 1998 tentang PerBankan, Bank
adalah : Badan usaha menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit
dan/atau bentuk – bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat banyak.
Sebelum dilakukannya Undang –
undang No. 7 Tahun 1992 Bank dapat
digolongkan dalam berbagai jenis
sesuai dengan kegiatan usahanya,
namun setelah diberlakukan Undang –
undang tersebut, jenis Bank yang
diakui secara resmi hanya terdiri dari
dua jenis yaitu Bank Umum dan Bank
Perkreditan Rakyat (BPR).
BPR adalah Bank yang menerima
simpanan hanya dalam bentuk deposito
berjangka, tabungan atau dalam bentuk
lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Pengertian BPR menurut undang –
undang RI nomor 10 tahun 1998
tentang perbankan adalah : Bank yang
melaksanakan kegiatan usahanya
secara konvensional atau berdasarkan
prinsip syariah yang dalam kegiatannya
tidak memberikan jasa dalam lalulintas
pmbayaran”
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 2, September 2013: 254 - 273
257
Dari pengertian diatas terlihat bahwa
secara umum fungsi dan kegiatan usaha
dari BPR sama dengan Bank Umum
Konvensional, hanya ada beberapa hal
yang membedakannya yaitu antara lain
tidak adanya demand deposit atau giro
dan tidak memberikan jasa lalulintas
pembayaran.
Jenis Bank Jenis atau bentuk Bank bermacam –
macam, tergantung pada cara
penggolongannya. Berdasarkan Pasal 5
Undang – undang No. 10 Tahun 1998
tentang perubahan UU No. 7 Tahun
1992 tentang perbankan terdapat dua
jenis Bank, yaitu :
1. Bank Umum
2. Bank Perkreditan Rakyat
Sumber Dana Bank
Dalam melakukan kegiatan usahanya
sehari – hari, Bank harus mempunyai
dana dan dapat memberikan kredit
kepada masyarakat. Pengertian dana
Bank menurut kuncoro dan suhardjo
(2002, 151) adalah : Semua hutang dan
modal yang tercatat pada neraca Bank
sisi pasiva yang dapat dipergunakan
sebagai modal operasional Bank dalam
rangka kegiatan penyaluran atau
penempatan dana “
Dana Bank yang digunakan sebagai
modal operasional adalah kegiatan
usaha tersebut dapat bersumber dari :
1. Dana Pihak Kesatu (Dana Sendiri)
Dana sendiri adalah Dana yang
berasal dari para saham Bank atau
pemilik Bank. Dalam neraca Bank
dana tersebut tercatat dalam pos
modal dan cadangan yang tercantum
dalam sisi pasiva. Dana terdiri dari
beberapa pos atau bagian, yaitu :
a. Modal yang disetor, yaitu jumlah
uang yang disetor secara efektif
oleh para pemegang saham pada
waktu Bank berdiri.
b. Cadangan – cadangan, adalah
sebagian laba dari Bank yang
disisihkan dalam bentuk
cadangan modal dan cadangan
lainnya yang akan dipergunakan
untuk menutupi timbulnya resiko
dikemudian hari.
c. Laba yang ditahan (retained
earnings), adalah bagian laba
yang menjadi milik pemegang
saham, akan tetapi oleh Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS)
diputuskan untuk tidak dibagi dan
dimasukkan kembali.
2. Dana Pihak Kedua (Dana Pinjaman
dari pihak diluar Bank)
Dana pinjaman dari pihak diluar
Bank yang lazim disebut dengan
dana pihak kedua adalah dana yang
berasal dari pihak yang memberikan
pinjaman kepada Bank, yang terdiri
dari empat pihak yaitu :
a. Pinjaman dari Bank lain di dalam
negeri yang lebih dikenal dengan
pinjaman antar Bank (interBank
call money)
b. Pinjaman dari Bank atau lembaga
keuangan diluar negeri, yang
biasanya berbentuk pinjaman
jangka menengah panjang.
c. Pinjaman dari lembaga keuangan
bukan Bank (LKBB), pinjaman
dari LKBB ini kadangkala tidak
benar – benar bentuk pinjaman
atau kredit, atau lebih banyak
berbentuk surat berharga yang
dapat diperjualbelikan sebelum
tanggal jatuh tempo.
d. Pinjaman dari Bank sentral (Bank
Indonesia), pinjaman dari BI
diperoleh apabila Bank yang
bersangkutan ditunjuk oleh BI
untuk menyalurkan pinjaman ke
sektor – sektor usaha yang
mendapatkan prioritas dari
pemerintah untuk dikembangkan,
seperti kredit –kredit program,
misalnya kredit investasi pada
Peranan Sistem Informasi...(Saiful Anwar)
258
sektor – sektor ekonomi (sektor
pertanian, industri kecil, koperasi,
kredit untuk golongan ekonomi
lemah dan sebagainya)
3. Dana Pihak Ketiga (Dana
Masyarakat)
Dana Masyarakat adalah dana –
dana yang berasal dari masyarakat
baik perorangan ataupun badan
usaha, yang diperoleh bank dengan
menggunakan berbagai instrument
produk simpanan yang dimiliki oleh
Bank.
Dana Masyarakat yang dihimpun
oleh Bank dengan produk – produk
simpanan adalah sebagi berikut :
a. Tabungan (saving deposit),
tabungan adalah simpanan pihak
ketiga yang dikeluarkan oleh
Bank yang penyetoran dan
penarikannya hanya dapat
dilakukan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku masing –
masing Bank.
b. Deposito (time deposit), deposito
atau simpanan berjangka watu
adalah simpanan pihak ketiga
pada Bank yang penarikannya
hanya dapat dilakukan dalam
jangka waktu tertentu
berdasarkan perjanjian.
Pengertian Sistem Informasi
Akuntansi
Akuntansi memegang peranan penting
dalam mencapai keberhasilan operasi
suatu perusahaan. Terutama pada
pemberian informasi keuangan untuk
pengambilan keputusan yang relevan
kepada perorangan atau kelompok baik
yang berada dalam sistem maupun
diluar sistem.
Untuk mengerti apa itu sistem
informasi akuntansi dan bagaimana
hubungan sistem informasi akuntansi
dengan sistem informasi manajemen
maka perlu memahami apa yang
dikatakan dengan sistem dan apa itu
sistem informasi. Secara harfiah kata
sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu
sistem yang dapat diartikan sebagai
“keseluruhan yang terdiri dari berbagai
macam bagian”. Untuk memahami
sistem maka perlu mengetahui defenisi
sistem itu sendiri. Beberapa defenisi
yang dikemukakan oleh beberapa ahli:
Menurut Baridwan (2004:3)
mendefenisikan;“Sistem adalah suatu
kerangka dari prosedur yang
berhubungan dan yang disusun sesuai
dengan suatu skema yang menyeluruh
(terintegrasi) untuk melaksanakan suatu
kegiatan atau fungsi utama dari
perusahaan”.
Menurut Mulyadi (2002:2)
memberikan pengertian mengenai
sistem sebagai berikut : “Setiap sistem
terdiri dari unsur-unsur. Unsur-unsur
tersebut merupakan bagian terpadu
sistem yang bersangkutan yang
bekerjasama mencapai tujuan sistem.
Suatu sistem merupakan bagian dari
sistem lain yang lebih besar”.
Dari defenisi sistem tersebut maka
dapat diambil kesimpulan bahwa
sistem adalah suatu kumpulan dari
prosedur atau elemen yang saling
berkaitan untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Jadi sistem sangat diperlukan
sehingga unsur-unsur dari sistem
tersebut dapat bekerjsama untuk
melaksanakan suatu kegiatan
perusahaan dalam mencapai suatu
tujuan.
Sedangkan informasi adalah vital bagi
badan usaha atau organisasi lainnya.
Informasi ini penting bagi setiap
perusahaan disebabkan peranannya
yang besar dalam aktivitas rutindan non
rutin perusahaan. Dalam hal informasi
ini diibaratkan darah karena sama
dengan tubuh manusia yang
mendapatkan darah. Dimana tubuh
tersebut akan mati tidak berfungsi lagi.
Begitu pula sistem yang tidak
mendapatkan informasi maka sistem
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 2, September 2013: 254 - 273
259
tersebut akan lumpuh dan akhirnya
akan mati total. Informasi-informasi
yang berguna bagi sistem yang
bersangkutan akan menghindari proses
kelumpuhan dari sistem itu sendiri.
Perlu dibedakan data dengan informasi
itu sendiri karena sering terjadi salah
pengertian antara data dengan
informasi. Data merupakan sesuatu dari
input yang belum jadi diolah jadi masih
mentah belum ada manfaatnya untuk
tujuan yang diinginkan. Data ini setelah
diolah akan digunakan oleh orang yang
membutuhkan maka data ini akan
menjadi informasi.
Lebih lanjut dibawah ini akan diberikan
defenisi tentang informasi yang
dikemukakan oleh para ahli yaitu:
Menurut Wilkison (2005:5) Setelah
diterjemahkan; “Informasi merupakan
keterangan-keterangan yang berarti dan
berguna untuk orang yang
menggunakan seperti yang
diharapkan”.
Dari pendapat di atas terlihat bahwa
suatu informasi merupakan data yang
diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi
penerimanya. Menggambarkan suatu
kejadian-kejadian dan kesatuan nyata
yang digunakan untuk mengambil
keputusan.
Menurut Soemarso, S.R. (2009: Jadi
sistem informasi 11) adalah;
“Menyediakan informasi keuangan
maupun non keuangan yang diperlukan
untuk melaksanakan kegiatan
organisasi atau perusahaan secara
efektif. Melalui sistem ini diproses
informasi yang diperlukan untuk
menyusun laporan keuangan pada
semua pihak yang membutuhkan data
tersebut sebagai bahan informasi”.
Sedangkan menurut Mulyadi
(2002:11); “Sistem informasi
merupakan terintegrasi untuk
mengumpulkan mengklasifikasi
memproses menganalisa dan
mengkomunikasikan informasi
keuangan yang relevan kepada semua
pihak yang membutuhkan baik pihak
interen maupun eksteren”.
Dari defenisi sistem informasi tersebut
maka dapat diambil kesimpulan bahwa
informasi adalah kumpulan dari data
yang harus diolah dan diproses juga
dikelompokkan yang berguna bagi
orang yang membutuhkan data tersebut
sebagai bahan informasi perusahaan.
Sedangkan pengertian sistem informasi
adalah suatu kumpulan dari suatu
prosedur atau kerangka yang saling
berhubungan dari data yang dioleh dan
diproses juga dikelompokkan dan
mengkomunikasikan informasi
keuangan yang relevan kesemua yang
membutuhkan untuk mencapai suatu
tujuan.
Setelah diuraikan pengertian sistem dan
informasi maka berikut ini akan
diuraikan tentang akuntansi itu sendiri
yang dikemukakan oleh para ahli yaitu:
Menurut George H. Bodnar (2006:1) ,
yang dimaksud dengan akuntansi
adalah: “Sistem informasi dan
akuntansi adalah mendefenisikan juga
mengumpulkan serta memproses dan
mengkomunikasikan informasi
ekonomi tentang kesatuan untuk
memperluas keragaman/kemampuan
orang”.
Menurut Soemarso (2009:64); “Pada
hakekatnya akuntansi merupakan
sistem informasi terhadap masalah
operasi yang ekonomis dan efisien.
Akuntansi juga membentuk sebagian
besar informasi umum yang dinyatakan
secara kualitatif. Dalam konteks ini
akuntansi menjadi bagian dari sistem
informasi umum dari suatu kesatuan
yang beroperasi. Sekaligus menjadi
bagian dari suatu bidang dasar yang
dibatasi oleh konsep informasi”.
Dari defenisi akuntansi tersebut maka
dapat disimpulkan bahwa akuntansi
adalah proses yang terdiri dari
Peranan Sistem Informasi...(Saiful Anwar)
260
mengidentifikasi pengukuran dan
pelaporan informasi ekonomi yang
berguna dalam pengambilan keputusan
mengenai kesatuan usaha yang
bersangkutan kepada semua pihak yang
membutuhkan baik interen maupun
eksteren.
Pengertian sistem akuntansi menurut
Mulyadi (2002:3); “Sistem akuntansi
adalah organisasi formulir catatan dan
laporan yang dikoordinasikan
sedemikian rupa untuk menyediakan
informasi keuangan yang dibutuhkan
oleh manajemen guna memudahkan
pengelolaan perusahaan”.
Dari defenisi sistem akuntansi tersebut
maka dapat diambil kesimpulan bahwa
sistem akuntansi adalah kumpulan
prosedur atau elemen untuk mencatat
mengklasifikasikan kejadian-kejadian
tersebut sehingga dapat menyediakan
informasi secara lengkap dan benar dan
dapat dipercaya dalam bentuk laporan
keuangan dari suatu
lembaga/perusahaan.
Pengertian sistem informasi akuntansi
merupakan kelanjutan dari masalah
sistem informasi dan akuntansi
menurut Asniati (2003:5) sistem
informasi akuntansi adalah: “Sistem
pengumpulan data dan pemrosesan data
transaksi keuangan kepada pihak-pihak
yang berkepentingan”.
Sedangkan pengertian sistem informasi
akuntansi menurut Bodnar dan
Hopwod (2006:1) Setelah
diterjemahkan adalah; “Kumpulan
elemen-elemen yang diatur untuk
mengubah dan menjadi informasi untuk
mencapai tujuan tertentu”.
Dari defenisi sistem informasi
akuntansi tersebut maka dapat diambil
kesimpulan bahwa sistem informasi
akuntansi adalah suatu kumpulan
elemen dari suatu sistem dalam
pengolahan data dan mengumpulkan
data juga mengubah data tersebut
menjadi suatu inforasi supaya
informasi tersebut dapat dijadikan
suatu bahan oleh perusahaan untuk
mencapai tujuan tertentu.
Dari pengertian diatas dapat
disimpulkan sistem tersebut
mempunyai sifat-sifat dan karakter
tertentu yaitu mempunyai komponen-
komponen batas sistem dan lingkungan
di luar sistem juga penghubung
masukan keluaran pengolahan dan
sasaran atau tujuan.
a. Komponen sistem
Setiap sistem terdiri dari beberapa
komponen sistem yang tersebut juga
dengan sub sistem. Masing-masing
sub sistem harus saling berintegrasi
saling bekerja sama untuk
membentuk suatu kesatuan terpadu
atau terintegrasi.
Sebagai contoh dari komponen-
komponen sistem akuntansi manual
yaitu terdiri dari dokumen-dokumen
dasar sebagai komponen masukan
juga catatan-catatan seperti buku
jurnal; buku pembantu; neraca saldo
serta peralatan-peralatannya maupun
komponen-komponen pengolahan
laporan keuangan seperti misalnya
neraca; laporan laba-rugi; laporan
perubahan modal; modal ditahan.
b. Batasan sistem
Batas menunjukkan pemisah dari
bagian dengan bagian lainnya.
Begitu pula dengan batas sistem
yaitu menunjukkan daerah yang
membatasi antara satu sistem
dengan sistem lainnya. Dengan
adanya batas sistem tersebut dapat
dipandang satu kesatuan.
c. Lingkungan diluar sistem
Dengan adanya batas sistem dapat
ditentukan mana yang merupakan
lingkungan di luar sistem.
Lingkungan luar dari sistem adalah
segala sesuatu yang berada di luar
sistem yang akan mempengaruhi
operasi tersebut. Lingkungan luar
sistem bisa merugikan sistem atau
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 2, September 2013: 254 - 273
261
bisa juga menguntungkan sistem
yang bersangkutan.
Hubungan Sistem Informasi
Akuntansi Dengan Sistem Informasi
Manajemen
Dari pengertian-pengertian di atas
dapat diketahui hubungan sistem
informasi akuntansi dengan sistem
informasi manajemen. Hubungan itu
terlihat dengan lebih dahulu
memberikan pengertian dari sistem
informasi manajemen.
Sistem informasi akuntansi memiliki
ciri-ciri (karakteristik) yang ada pada
sistem informasi manajemen. Kedua
sistem informasi ini memanfaatkan
semua jenis sumber data yang sama
dan mempunyai siklus pengelolaan
data yang menghasilkan informasi
untuk perencanaan dan pengendalian
manajemen. Perbedaan kedua jenis
informasi ini terletak pada ruang
lingkupnya saja. Berdasarkan pada
keterangan di atas dapat disimpulkan
bahwa sistem informasi akuntansi
merupakan bagian dari sistem
informasi manajemen atau dengan kata
lain sistem informasi akuntansi adalah
sub sistem dari sistem informasi
manajemen dalam suatu perusahaan.
Kemudian dapat diidentifikasikan dua
jenis informasi manajemen dimana
sistem informasi akuntansi lebih
banyak terlibat yaitu:
a. Informasi keuangan.
b. Informasi yang timbul dari
pengolahan data transaksi.
Walaupun banyak informasi
manajemen pada kenyataannya
menyangkut dua kategori tersebut
misalnya informasi mengenai
persediaan atau penjualan dalam unit
bukanlah suatu informasi keuangan
tetapi sering dihasilkan dari pengolahan
transaksi. Demikian juga analisa
anggaran dan informasi modal
merupakan jenis informasi keuangan
yang timbul secara langsung dari
pengolahan transaksi. Jadi dapat
dikatakan kedua jenis informasi ini
adalah unsur manajemen yang saling
berkaitan.
Fungsi dan Tujuan Sistem Informasi
Akuntansi Fungsi sistem informasi akuntansi
dapat dinyatakan sebagai berikut:
a. Mengumpulkan data
Dalam fungsi ini meliputi
mengambil data dari kegiatan
operasi perusahaan yang
berhubungan dengan data-data ini
perlu dipisah-pisahkan antara
jumlah fisik barang dan uang.
Kemudian mencatat ke formulir-
formulir atau dikenal dengan
dokumen sumber. Tugas berikutnya
dalam mengumpulkan data adalah
memberikan data-data ini kebagian
pemprosesan data.
b. Pemprosesan data
Dalam fungsi ini untuk memproses
data sehingga dihasilkan informasi.
Informasi akuntansi tersebut bisa
membantu manajemen dalam
pemprosesan data ini dimana perlu
adanya tahap pengapsahan dari data
dan pengelompokkan data. Semua
ini ditunjukkan agar informasi yang
dihasilkan nantinya bsa berguna
sesuai yang diingini.
c. Manajemen data
Fungsi ini terdiri dari tiga langkah
pokok yaitu; penyimpanan serta
pemutakhiran dan rektrif
(pengulangan). Penyimpanan data
bisa dilakukan dengan file atau data
base. Pemutakhiran yaitu
menyesuaian data yang tersimpan
agar mencerminkan operasi.
Kegiatan dan keputusan yang
terbaru. Rektrif merupakan
mengambil data kembali yang
tersimpan untuk diproses lebih
dahulu atau dijadikan informasi.
Peranan Sistem Informasi...(Saiful Anwar)
262
d. Pengendalian dan mengamankan
data-data akuntansi
Fungsi disini adalah untuk
menjaminkan keakuratan data dan
melindungi data dan juga informasi
disini mencakup pemeliharaan
terhadap bermacam-macam buku
dan rekening-rekening.
e. Pengadaan informasi akuntansi yang
berupa laporan
Fungsi ini merupakan fungsi yang
terakhir dari sistem informasi
akuntansi tersebut yaitu penyiapan
laporan dari data-data yang telah
diproses. Untuk itu diperlukan
analisis dan interprestasikan dari
data-data yang ada. Kedua
pengkomunikasikan dari laporan-
laporan tersebut pada pihak yang
berkepentingan.
Tujuan dari sistem informasi akuntansi
dapat dinyatakan beberapa bagian di
bawah ini:
a. Suatu sistem informasi akuntansi
memberikan metode yang teratur
untuk mengumpulkan dan
mengorganisir juga memproses
data-data transaksi perusahaan dan
kemudian mengkomunikasikannya
dalam bentuk informasi. Sehingga
dapat dipakai sebagai alat bantu bagi
manajemen guna mendukung
pengambilan keputusannya.
b. Sistem informasi akuntansi akan
menghasilkan informasi yang
bermanfaat bagi manajemen dalam
pelaksanaan operasi harian
perusahaan. Dengan informasi ini
kegiatan perusahaan bisa
dikendalikan oleh manajemen.
Misalnya kegiatan produksi disini
manajemen akan mendapatkan
informasi tentang kegiatan produksi
yaitu berupa data-data hasil produksi
(data-data ini dihasilkan dalam
sistem informasi akuntansi) dari
data-data tersebut manajemen bisa
melihat hasil yang telah
dicapai/terjadi dengan standar yang
telah ditetapkan. Bila ada
penyimpangan maka perlu ada
perbaikan untuk masa-masa yang
akan datang.
c. Sistem informasi akuntansi
bertujuan untuk menghasilkan
informasi yang besar bagi pihak-
pihak yang berkepentingan dengan
perusahaan. Dalam hal ini yaitu
pihak di luar perusahaan (pemakai
eksternal).
Dari fungsi dan tujuan sistem informasi
akuntansi mempunyai peranan dalam
menyajikan informasi akuntansi untuk
sebagai alat dalam perencanaan dan
pengendalian juga pengambilan
keputusan manajemen. Dengan
semakin besarnya aktivitas perusahaan
dan semakin banyak masalah-masalah
yang timbul maka peranan sistem
informasi akuntansi sebagai alat dalam
membantu fungsi pimpinan perusahaan
semakin penting.
Sistem Informasi Akuntansi Sebagai
Alat Dalam Pengambilan Keputusan
Manajemen
Informasi yang dibutuhkan
Informasi yang dibutuhkan oleh
manajemen dalam pengambilan
keputusan yaitu informasi yang
mempunyai karakteristik dasar seperti:
relevansi; kuantivitabilitas;
kecermatan; kepadatan; dan ketepatan
waktu. Informasi yang dimaksud disini
yaitu informasi keuangan yang
dihasilkan oleh sistem informasi
akuntansi.
Jenis Keputusan Manajemen
Ada beberapa jenis keputusan yang
dilakukan oleh manajemen dalam
kegiatan perusahaan. Masing-masing
jenis keputusan ini dibagi berdasarkan
berbagai cara pengolahannya.
1. Berdasarkan kegiatan manajerial ada
4 jenis keputusan;
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 2, September 2013: 254 - 273
263
a. Keputusan perencanaan strategi.
b. Keputusan perencanaan taktis.
c. Keputusan pengendalian
manajemen.
d. Keputusan pengendalian
operasional.
2. Berdasarkan struktur masalah ada 3
macam jenis keputusan;
a. Keputusan terprogram.
b. Keputusan semi otomatik.
c. Keputusan tidak terprogram.
3. Berdasarkan sumber daya ada 5
jenis keputusan;
a. Keputusan tentang sumber daya
manusia.
b. Keputusan tanah.
c. Keputusan tentang fasilitas.
d. Keputusan tentang pembiayaan.
e. Keputusan tentang data.
4. Berdasarkan sifat masalah ada 6
jenis keputusan;
a. Keputusan berjalan.
b. Keputusan satu kali.
c. Keputusan berjangka.
d. Keputusan komplek.
e. Keputusan jangka pendek.
f. Keputusan jangka panjang.
5. Berdasarkan fungsi operasional;
a. Keputusan akuntansi.
b. Keputusan tentang produksi.
c. Keputusan tentang pemasaran.
d. Keputusan tentang bahan.
Informasi yang dihasilkan
Sebagaimana diketahui dari penjelasan
sebelum ini, bisa dikatakan bahwa
produk dari suatu system informasi
adalah informasi. Begitu pula system
informasi akuntansi dimana produk
system ini adalah informasi keuangan
dan informasi yang dihasilkan dari data
transaksi, yang terakhir dimaksud
adalah informasi unit dari persediaan,
jumlah unit dan harta yang dimiliki dan
lain-lain.
Informasi akuntansi yang dihasilkan
tersebut digunakan oleh pihak internal
perusahaan dan pihak eksternal
perusahaan. Pihak internal perusahaan
yaitu pihak dalam perusahaan seperti
manajemen dan bagian-bagian yang
ada dalam perusahaan, menyangkut
setiap tingkatan manajemen. Pihak
eksternal perusahaan yaitu pihak-pihak
yang mempunyai kepentingan dengan
perusahaan itu sendiri seperti pemilik,
pemerintah, calon investor dan lain
sebagainya.
Berdasarkan kegunaan informasi ini
maka ada tiga jenis informasi yang
dihasilkan oleh system informasi
akuntansi sebagaimana dinyatakan oleh
Wilkinson dalam bukunya dibawah ini:
a) Informasi akuntansi untuk
membantu pengambilan keputusan
managerial.
b) Informasi akuntansi untuk
pelaksanaan operasi harian.
c) Informasi akuntansi untuk pemakai
eksternal perusahaan.
Dari jenis informasi yang dihasilkan
oleh system informasi akuntansi
tersebut, penulis akan menekankan
jenis informasi yang dihasilkan untuk
perusahaan (kadang-kadang informasi
untuk pihak dalam perusahaan). Sekali
lagi ditekankan bahwa informasi yang
dihasilkan oleh system informasi
akuntansi yaitu berupa dokumen,
laporan, dan informasi lainnya yang
hanya, atau sekurang-kurangnya pada
dasarnya dinyatakan dalam bentuk
satuan uang.
Menurut Horngren, akuntansi dapat
menyediakan tiga macam tipe
informasi, dimana masing-masing
mempunyai arti yang berbeda.
Tiga macam informasi yang dihasilkan
tersebut yaitu:
a. Informasi pengumpul data
Informasi ini merupakan akumulasi
dari data, dimana informasi ini bisa
menjawab pertanyaan, apakah
pekerjaan telah dilaksanakan dengan
baik atau belum. Aspek dari
akumulasi ini bisa digunakan untuk
Peranan Sistem Informasi...(Saiful Anwar)
264
menilai operasi dan posisi organisasi
atau perusahaan, sehingga bisa
dikendalikan. Informasi
pengumpulan data berguna untuk
manajemen level bawah misalnya
mandor, dan untuk pihak luar
perusahaan juga (biasanya dalam
bentuk yang tersaring/lebih ringkas).
Bagi manajemen bahwa informasi
ini digunakan untuk pengendalian
operasi, dimana untuk melihat
apakah operasi telah dilakukan
sesuai yang diingini atau belum.
Informasi ini dalam bentuk yang
lebih ringkas bisa dipergunakan oleh
pihak luar untuk menilai atau
mengevaluasi operasi perusahaan.
Jadi dapat dikatakan bahwa
informasi pengumpulan data
digunakan untuk tujuan operational
kontol .
Contohnya hasil dari biaya-biaya
yang telah dikeluarkan, dimana
ditampilkan lewat laporan biaya
penjualan jumlah dan unit dari
bahan yang dibeli selama informasi
ini lebih detail pada kegiatan
operasi.
b. Informasi pengarah perhatian
Pelaporan dan interprestasi dari
informasi ini akan memusatkan
perhatian pada masalah-masalah
ketidakberesan, masalah operasi,
ketidak efisien dan kesempatan-
kesempatan yang dapat dilakukan,
sehingga dapat dijawab pertanyaan
apa permasalahan yang seharusnya
diamati. Informasi ini dapat
membantu manajemen dalam
perencanaan dan pengendalian
jangka pendek dan juga
berhubungan dengan analisa dan
investigasi terhadap laporan-laporan
internal akuntansi yang sifatnya
rutin.
c. Informasi pemecah masalah
Aspek akuntansi ini melibatkan
perhitungan-perhitungan yang tepat
dari hasil-hasil relative terhadap
cara-cara yang memungkinkan
dilakukan tindakan yang akan
diambil. Disini disediakan beberapa
alternative untuk dipilih. Dimana
dengan menyajikan perhitungan-
perhitungan yang melihat hasil yang
diperoleh bila alternative tersebut
dipilih. Masing-masing alternative
terbaik yang dipilih. Pemecahan
masalah biasanya berhubungan
dengan keputusan yang berulang-
ulang serta situasi yang
membutuhkan analisa laporan
khusus akuntansi.
Proses pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan adalah suatu
proses pemikiran dalam rangka
pemecahan suatu masalah untuk
memproses hasil guna dilaksanakan,
proses pengambilan keputusan secara
detail merupakan fungsi dari informasi,
tingkah laku, keadaan lingkungan
dimana secara keseluruhannya akan
membentuk suatu pembuatan
keputusan. Atau dapat dikatakan,
proses keputusan dapat kita anggap
sebagai sebuah arus penyelidikan
sampai perencanaan dan kemudian
pada pemilihan.
Suatu keputusan diambil adalah untuk
dilaksanakan dalam rangka pencapaian
tujuan yang telah ditentukan.
Pengambilan keputusan akan dapat
dilakukan oleh:
a. Individu.
b. Suatu kelompok atau group.
c. Suatu organisasi.
Biasanya dalam suatu perusahaan
yang cukup besar dan kompleks,
pengambilan keputusan akan
melibatkan banyak personil.
METODE PENELITIAN
Teknik Pengumpulan data Teknik pengumpulan data yang
digunakan untuk mengumpulkan data
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 2, September 2013: 254 - 273
265
adalah:
1) Penelitian Lapangan (field research)
Penelitian lapangan dilakukan
dengan melakukan penelitian
langsung di PT. BPR Budisetia.
2) Penelitian Kepustakaan (library
research)
Penelitian kepustakaan dilakukan
dengan mengumpulkan data teoritis
yang bersumber dari buku-buku,
majalah dan literatur yang
berhubungan dengan masalah yang
dibahas.
Teknik Analisa Data
Dalam melakukan analisa terhadap
sistem informasi akuntansi
pengambilan keputusan manajemen
dilakukan dengan membandingkan
antara teori dengan kenyataan yang ada
dan kemudian mempelajari perbedaan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sistem Informasi Akuntansi Pada.
PT. BPR Budisetia
Dalam pembahasan sistem informasi
akuntansi pada PT. BPR Budisetia,
penulis telah melakukan penelitian
langsung keperusahaan dengan melihat
sistemnya dan tanya jawab. Hasil
penelitian tersebut akan disajikan
dibawah ini dengan menjelaskan sistem
akuntansi dan laporan – laporan yang
dihasilkan oleh sistem akuntansi
tersebut.
Bentuk sistem akuntansi perusahaan
sangat tergantung pada jenis usaha dari
perusahaan itu sendiri dan keadaan
perusahaannya. PT. BPR Budisetia
adalah yang bergerak di bidang
perbankan. Bank ini sangat bermanfaat
bagi nasabah, karena bank ini
melakukan penyetoran dan penarikan
dapat diantarkan dan dijemput ke
tempat nasabah tabungan yang
dilakukan oleh karyawan BPR.
Beberapa jenis transaksi yang terjadi
pada perusahaan adalah sebagai berikut
:
a. Transaksi penerimaan kas
b. Transaksi pemindah bukuan
c. Transaksi penarikkan tabungan dan
deposito
d. Transaksi pembayaran kas
Untuk melaporkan data yang terjadi
dari transaksi – transaksi perusahaan
kedalam laporan keuangan PT. BPR
Budisetia menyelenggarakan
pembukuan dengan menggunakan
metode aplikasi yaitu pencatatan
akuntansi dengan menggunakan
aplikasi komputer.
Pembukuan yang dilakukan di BPR
Budisetia yaitu dengan menggunakan
buku neraca harian aktiva dan pasiva,
rincian laba rugi, dan listing buku
besar, sehingga tidak menimbulkan
kesulitan dalam penyusunan laporan
keuangan setiap akhir periode
akuntansi.
Disamping buku – buku dan catatan
perusahaan juga mempergunakan
beberapa dokumen dalam rangka
memperlancar operasi perusahaan serta
bukti telah terjadinya transaksi. Proses
pencatatan dalam perusahaan hanya
terdiri dari akuntansi keuangan saja,
yaitu proses pencatatan atas transaksi
yang terjadi mulai dari pencatatan
dokumen dasar sampai dengan
didapatnya laporan keuangan.
Prosedur Sistem Akuntansi
Perusahaan Dalam perusahaan besar maupun kecil,
untuk mengerjakan sesuatu harus
mengikuti atau mentaati semacam
peraturan atau cara yang dinamakan
prosedur. Prosedur – prosedur ini
ditujukan untuk mengolah data,
melancarkan operasional dan
pencegahan dan kemungkinan
terjadinya penyalahgunaan wewenang
dan juga bisa dikatakan sistem tersebut
berjalan maka harus ada prosedur.
PT. BPR Budisetia juga membutuhkan
Peranan Sistem Informasi...(Saiful Anwar)
266
suatu prosedur, Prosedur yang ada pada
PT. BPR Budisetia adalah prosedur
setoran tunai dan pengambilan tunai.
Prosedur setoran tunai dan
pengambilan tunai pada BPR Budisetia
dilakukan secara debet dan kredit.
Unsur – Unsur Sistem Akuntansi
a. Formulir Dan Dokumen Yang
Digunakan
Setiap perusahaan akan memerlukan
dan menggunakan formulir –
formulir dan dokumen – dokumen
yang berbeda sesuai dengan
kebutuhan atas transaksi yang terjadi
di dalam perusahaan. Dalam hal ini
yang perlu diperhatikan adalah
formulir dan dokumen harus
dirancang sedemikian rupa sehingga
dapat menyajikan informasi yang
akurat pada saat yang tepat dan
efisien.
Dokumen adalah formulir – formulir
yang digunakan dalam perusahaan,
dalam rangka pencatatan pertama
atas transaksi yang terjadi.
Dokumen – dokumen tersebut harus
memberikan informasi yang jelas
dan terinci serta menyebutkan pihak
– pihak yang bertanggung jawab
dalam transaksi tersebut. Dengan
kata lain formulir harus dapat
dipertanggung jawabkan
kebenarannya.
Seperti halnya perusahaan lain, PT.
BPR Budisetia juga menggunakan
beberapa formulir dan dokumen
dalam melakukan transaksi untuk
melayani permintaan langganan.
Formulir dan dokumen tersebut
bertujuan sebagai alat kontrol atau
pengawasan dan untuk
memperlancar jalannya operasional
perusahaan. Jumlah formulir dan
dokumen yang digunakan
perusahaan tidaklah banyak, karena
perusahaan sebagian besar masih
menggunakan bahasa dan perintah
lisan dalam kegiatannya.
Pada PT. BPR Budisetia dokumen
yang dipergunakan tidaklah banyak.
Dokumen tersebut hanya berupa
dokumen kas masuk dan dokumen
kas keluar. Berikut penjelasan dari
dokumen – dokumen tersebut :
1. Dokumen Kas Masuk
Dokumen ini dipergunakan
sebagai bukti pembayaran atas
transaksi setoran tunai yang
dilakukan oleh perusahaan.
2. Dokumen kas keluar
Dokumen ini digunakan oleh
perusahaan sebagai bukti atas
pembelian tunai alat – alat atau
biaya – biaya operasional yang
dibutuhkan untuk kegunaan
operasi kantor.
b. Buku Harian Yang Digunakan
Untuk mencatat setiap transaksi
didalam perusahaan, perusahaan
menyelenggarakan pembukuan.
Dalam melaksanakan pembukuan
perusahaan menggunakan jurnal dan
buku besar.
Buku harian ini digunakan oleh
perusahaan untuk mencatat transaksi
yang muncul setiap hari, buku –
buku ini terdiri dari :
1. Buku kas
2. Buku besar
c. Laporan yang dihasilkan
Sebagaimana dinyatakan dalam
pembahasan landasan teori bahwa
informasi yang dihasilkan oleh
sistem informasi akuntansi yaitu
informasi keuangan dan non
keuangan yang dikomunikasikan
dalam bentuk laporan. Laporan yang
dihasilkan untuk kepentingan
manajerial dalam pelaksanaan
fungsi operasional disebut laporan
intern. Sedangkan laporan yang
dihasilkan untuk pihak luar disebut
dengan ekstern.
Laporan keuangan merupakan
produk aktif dan siklus akuntansi
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 2, September 2013: 254 - 273
267
yang telah dilakukan perusahaan
atau dapat disebut juga dengan
output dari akuntansi. Dari catatan –
catatan pembukuan yang telah
dilakukan perusahaan dapat dilihat
atau disusun berbagai macam
laporan. Adapun laporan – laporan
yang disusun oleh PT. BPR
Budisetia adalah :
1. Neraca harian (aktiva, pasiva dan
laba rugi)
2. Listing buku besar
3. Buku kas
4. Jurnal harian kas masuk, kas
keluar dan pemindah bukuan.
Peranan Sistem Informasi Akuntansi
Dalam Pengambilan Keputusan
Manajemen
Sistem Informasi akuntansi
Sistem informasi pada dasarnya adalah
sekelompok unsur yang saling terkait
satu dengan yang lainnya, sehingga
dapat memproses data transaksi yang di
butuhkan yang berfungsi bersama
untuk mencapai suatu tujuan. Demikian
pula dengan Sistem informasi
akuntansi, merupakan gabungan dari
tiga unsur kata yaitu sistem, informasi
dan akuntansi, masing-masing kata
yang tergabung dalam pengertian
system, informasi, akuntansi tersebut
memiliki maknanya sendiri, yaitu :
a. Sistem
Menurut Baridwan sistem adalah
suatu kerangka dari prosedur -
prosedur yang saling berhubungan
yang disusun sesuai dengan suatu
skema yang menyeluruh untuk
melaksanakan suatu kegiatan atau
fungsi utama dari perusahaan. Pada
dasarnya sistem terdiri dari beberapa
unsur, yaitu : masukan ( input),
proses ( procces ) merupakan suatu
aktivitas yang dapat
mentransformasikan input menjadi
output. Sedangkan output berarti
yang menjadi tujuan, sasaran, atau
target pengorganisasian suatu
sistem.
b. Informasi
Informasi merupakan komoditas
yang sangat penting bagi
perusahaan, karena dengan adanya
informasi akan membantu dalam
operasi dan pengambilan keputusan
sehari-hari. selain itu informasi juga
merupakan keluaran ( output ) dari
suatu proses pengolahan data.
Informasi ini biasanya telah tersusun
dengan baik dan mempunyai arti
bagi penerimanya, sehingga dapat
digunakan sebagai dasar untuk
mengambil keputusan oleh
manajemen.
c. Akuntansi
Menurut Soemarso menyatakan
akuntansi adalah proses
mengidentifikasi, mengukur, dan
melaporkan informasi ekonomi,
untuk memungkinkan adanya
penilaian dan keputusan yang jelas
dan tegas bagi mereka yang
menggunakan informasi tersebut.
Selain itu, Akuntansi
merupakan suatu proses yang
dimulai dari transaksi, pencatatan,
pengikhtisaran, dan laporan
pengambilan keputusan mengenai
perusahaan yang bersangkutan
dengan akuntansi. Dengan demikian
informasi yang dihasilkan berguna
dalam penilaian.
Sistem Bank diklasifikasikan sebagai
“hybrid” sistem, yang menyediakan
operasi akuntansi dasar, bank dukungan
software sistem informasi keputusan,
produk perbankan offline (asuransi,
usaha pengelolaan keuangan)
diimplementasikan dan dilaksanakan
pada jaringan intra kantor untuk
melayani pelanggan. Sistem akuntansi
Bank berada di bawah peraturan negara
bagian dan federal instansi untuk
memastikan keakuratan dan integritas
sistem akuntansi bank.
Peranan Sistem Informasi...(Saiful Anwar)
268
Sistem General Ledger
Buku besar merupakan inti pengolahan
akun dan sistem informasi di bidang
perbankan.. Buku besar adalah catatan
diakses untuk melakukan transaksi
rekening. Ini catatan setiap transaksi,
yang interface dengan penunjukan
rekening. Sebuah buku besar bank
umum dapat sedikit berbeda dari buku
besar industri modern umum karena
Perbankan sistem peraturan kepatuhan
tertentu yang ditetapkan oleh Federal
Reserve Bank (FRB) dan Federal
Deposit Insurance Corporation
(FDIC). buku besar beroperasi pada
perangkat lunak.
Aplikasi Akuntansi Pinjaman
Bank membuat sebagian besar uang
mereka melalui pinjaman dan investasi.
Melalui pinjaman lunak akuntansi,
personil bank dapat memproses bentuk
dan dokumen yang diperlukan untuk
membuat keputusan pada berdiri kredit
pelangganSisi manajerial aplikasi
akuntansi pinjaman manajer dapat
mengakses data untuk memeriksa
portofolio pinjaman bank, hasilkan
pemeriksaan kepatuhan untuk auditor
dan rekening melacak kerugian kredit
cadangan.
Aplikasi Rekening Nasabah
Akun Pelanggan menyediakan aplikasi
pengidentifikasi unik kunci utama
untuk menghubungkan informasi
pelanggan ke nomor rekening yang
diberikan oleh sistem informasi selama
pembuatan akun. Rekening pelanggan
dipertahankan pada sistem dan dirujuk
oleh nomor rekening, yang diadakan di
sebuah lapangan di buku besar. Nomor
rekening nasabah adalah link untuk
pelanggan untuk berinteraksi dengan
aplikasi perbankan online dan offline
sistem. Informasi akun nasabah juga
merupakan dasar pelaporan transaksi
kecuali untuk masalah account
berbagai pelanggan.
Aplikasi Internet Banking
Solusi terbaru dalam sistem informasi
bank yang berbasis aplikasi web yang
mendukung internet banking. Internet
banking program antarmuka dengan
sistem informasi akuntansi melalui
server web atau portal dengan situs
atau halaman melakukan peran sebagai
sebuah template atau “titik akses.”
Melalui web server yang aman,
pelanggan dapat melakukan tindakan,
yang dapat mempengaruhi,
memperbarui atau mengubah status
buku besar. Manajemen analisis
laporan yang berkaitan dengan Internet
banking, seperti berapa banyak
pelanggan yang menggunakan Internet
untuk deposito, transfer dan lainnya
produk perbankan akses. aplikasi
perbankan internet juga digunakan
untuk pemasaran online produk bank
melalui perangkat lunak pemasaran
diciptakan untuk lembaga bank.
System Informasi Pelaporan Kepada
Bank Indonesia
Sistem Informasi Manajemen – Sektor
Perbankan Bank Indonesia (SIM-
SPBI), SIMSPBI merupakan sistem
informasi terpadu untuk mendukung
tugas pengawasan, pemeriksaan dan
pengaturan perbankan BI.
Tujuan dari penerapan SIM-SPBI
adalah :
a. Meningkatkan efektivitas dan
efisiensi sistem pengawasan dan
pemeriksaan bank.
b. Menciptakan keseragaman
(standarisasi) dalam pelaksanaan
tugas pengawasan dan pemeriksaan
bank.
c. Mengoptimalkan Pengawas dan
Pemeriksa Bank dalam menganalisa
kondisi bank sehingga dapat
meningkatkan mutu pengawasan
dan pemeriksaan bank.
d. Memudahkan audit trail oleh pihak
yang berkepentingan
e. Keamanan dan integritas data serta
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 2, September 2013: 254 - 273
269
informasi
Sistem Informasi Manajemen
Pengawasan BPR (SIMWAS BPR)
SIMWAS-BPR merupakan sistem
informasi untuk meningkatkan
efektifitas dan efisiensi sistem
pengawasan BPR. Melalui SIMWAS,
pengawas BPR akan mampu
mengoptimalkan kegiatan analisis
terhadap kondisi BPR, mempercepat
diperolehnya informasi kondisi
keuangan BPR (termasuk Tingkat
Kesehatan BPR), meningkatkan
keamanan dan integritas data serta
informasi perbankan. Modul-modul
yang tersedia dalam aplikasi SIMWAS
BPR antara lain modul perizinan
pendirian BPR, data pokok BPR,
Tingkat Kesehatan BPR, status BPR,
cabut izin usaha dan likuidasi BPR.
Sistem informasi akuntansi akan
menghasilkan output berupa informasi
akuntansi yang diperlukan bagi pihak
intern dan ekstern perusahaan.
Informasi akuntasi bagi pihak intern
perusahaan akan membantu manajemen
dalam melaksanakan fungsinya yaitu
dalam perencanaan, pengendalian dan
dalam pengambilan keputusan
manajemen. Dengan sendirinya sistem
informasi akuntansi tersebut akan
sangat penting artinya bagi fungsi –
fungsi manajemen. Sistem informasi
akuntansi akan mempunyai bantuan
yang kongkrit bagi manajemen, bila
sistem tersebut telah memenuhi atau
mensuplai informasi yang sesuai
dengan kebutuhan manajemen dalam
memperlancar kegiatan manajemen
dalam mengelola perusahaan.
Peranan sistem informasi akuntansi
bagi pihak perusahaan, dalam hal ini
manajemen jelas sangat penting. Sebab
sistem informasi akuntansi bersama -
sama dengan sistem informasi lainnya
menyediakan informasi yang
dibutuhkan manajemen sebagai dasar
pengambilan keputusan dalam
melaksanakan tindakan-tindakannya.
Peranan sistem informasi akuntansi
diniliai efektif apabila telah memberi
kontribusi yang besar kepada pihak
manajemen di dalam pengambilan
keputusan.
Bagi pihak di luar perusahaan, peranan
sistem informasi akuntansi juga tak
kalah penting, yaitu sebagai penghasil
informasi ekstern dalam bentuk laporan
keuangan yang berguna sebagai dasar
penilaian dan analisa terhadap kondisi
perusahaan. Dari laporan - laporan
tersebut, pihak luar perusahaan dapat
mengambil keputusan yang tepat.
Peranan sistem informasi, baik bagi
manajemen maupun pihak perusahaan,
tidak terlepas dari fungsi yang
dijalankannya yaitu bukan hanya
sekedar pengolah atau pemrosesan
data, tetapi sistem informasi akuntansi
juga menjalankan mulai dari fungsi
pengumpulan data, pemrosesan atau
pengolahan data, manajemen data,
pengendalian dan pengamanan data,
serta fungsi penyedia informasi.
Bertitik tolak dari laporan keuangan
seorang manajer akan dapat
mengetahui kekayaan dan faktor –
faktor yang dapat menguntungkan serta
merugikan bagi perusahaan.
Berdasarkan faktor tersebut maka
seorang manajer dapat mengambil
kebijaksanaan terhadap perusahaan
yang dipimpinnya demi tercapainya
sukses dimasa yang akan datang. Hal
ini sangat penting sebab maju
mundurnya suatu perusahaan
tergantung pada keputusan yang
diambil oleh manajer dalam mengelola
perusahaan.
Pada PT. BPR Budisetia peranan
sistem informasi akuntansi sangatlah
penting, hal itu dapat terlihat dari
prosedur yang dijalaninya. Setiap
diadakan rapat direksi dokumen –
dokumen sistem informasi akuntansi
Peranan Sistem Informasi...(Saiful Anwar)
270
harus disajikan dengan mengetahui
bagimana penggunaan sistem informasi
akuntansi mereka, sehingga mereka
juga bisa mengetahui apakah siatem
informasi akuntansi meningkat atau
malah lebih berkurang dari
sebelumnya.
Pada PT. BPR Budisetia padang,
subsistem sistem informasi akuntansi
memproses transaksi keuangan dan non
keuangan. Subsistem sistem infomasi
akuntansi yang digunakan yaitu
pertama sistem pemprosesan transaksi
yang mendukung operasi bisnis setiap
hari dengan sejumlah dokumen dan
pesan – pesan untuk para pemakai
seluruh organisasi, kedua sistem
pelaporan keuangan buku besar yang
menghasilkan laporan keuangan seperti
laporan laba rugi, neraca, laporan arus
kas, dan laporan –laporan lainnya yang
ditetapkan oleh hukum.
PT. BPR Budisetia sering mengalami
masalah yang berhubungan dengan
sistem informasi akuntansi yaitu
masalah kekakuan, kegagalan
informasi, dan motivasi individual.
Manfaat yang diperoleh perusahaan
setelah menggunakan sistem informasi
akuntansi yaitu menyediakan informasi
yang akurat dan tepat waktu sehingga
dapat melakukan aktivitas utama pada
value chain secara efektif dan efisien,
meningkatkan kualitas dan mengurangi
biaya produk dan jasa yang dihasilkan,
meningkatkan efisiensi, meningkatkan
kemampuan dalam pengambilan
keputusan, menambah efisiensi kerja
pada bagian keuangan.
Hal itu dapat kita lihat dari penyajian
neraca, apakah tiap tahun perusahaan
mengalami penurunan atau
peningkatan, berikut penyajian dari
laporan neraca.
Laporan Neraca
Neraca memberikan informasi
mengenai sifat dan jumlah investasi
dalam sumber daya manusia
perusahaan, kewajiban kepada kreditur
perusahaan dan ekuitas pemilik
perusahaan dalam sumber daya bersih
perusahaan.
Neraca yang dikeluarkan setiap akhir
bulan atau akhir tahun untuk
kepentingan manajemen, menunjukkan
posisi keuangan perusahaan setiap
akhir tahun. Neraca harus disusun
secara sistematis, sehingga dapat
memberikan gambaran mengenai
perkembangan perusahaan pada masa
satu periode akuntansi. Neraca
memberikan sumbangan kepada
laporan keuangan dengan memberikan
dasar untuk:
a. Perhitungan tingkat pengembalian
b. Pengevaluasian struktur modal
perusahaan
c. Penilaian likuiditas dan solvabilitas
dari perusahaan tersebut
Untuk mengadakan pertimbangan
tertentu atas resiko – resiko perusahaan
dan untuk menilai arus kas masa depan,
seorang harus menganalisis neraca dan
menentukan likuiditas dan fleksibilitas
keuangan perusaha
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 2, September 2013: 254 - 273
271
Tabel 1
Neraca PT.BPR Budisetia Tahun 2008- 2012
KETERANGAN 2008 2009 2010 2011 2012
AKTIVA
Kas 405.804 476.248 54.138 59.882 30.498
Sertifikat Bank Indonesia ( SBI ) - - - - -
Antar Bank Aktiva
a. Pada Bank Umum 1.608.890 241.633 260.728 1.207.278 999.986
b. Pada BPR - 324.117 1.485 70.100 100
Kredit Yang Diberikan
a. Pihak Terkait 6.468.162 8.471.644 165.284 - 16.500
b. Pihak Tidak Terkait - 104.629 6.914.197 4.197.944 2.130.249
Penyisihan Penghapusan Aktiva
Produktif 57.070 - 1.312.354 257.969 119.302
Aktiva dalam Valuta Asing - - - - -
Aktiva Tetap dan Inventaris
a. Tanah dan gedung - - - - -
b. Akumulasi Penyusutan dan
Gedung - - - - -
c. Inventaris 244.003 336.769 367.769 386.034 395.578
d. Akumulasi Penyusutan Inventaris 88.156 144.691 195.572 202.173 317.066
Antar Kantor Aktiva - - - - -
Aktiva Lain – lain 331.382 380.703 292.080 150.223 77.472
Jumlah Aktiva 8.913.015 9.981.794 6.547.755 5.611.319 3.214.015
PASIVA
Kewajiban yang Segera dapat
Dibayar 62.992 23.594 20.704 9.641 8.272
Tabungan
a. Pihak Terkait 1.509.567 3.313 13.353 310.028 210.386
b. Pihak Tidak Terkait - 1.837.898 1.124.175 1.184.241 838.096
Deposito Berjangka
a. Pihak Terkait 4.140.240 - - 322.500 -
b. Pihak Tidak Terkait - 4.892.800 4.176.000 2.782.000 1.624.000
Kewajiban Kepada Bank Indonesia - - - - -
Antar Bank Pasiva 2.304.775 2.172.899 1815.598 714.449 308.809
Pinjaman Yang Diterima - - - - -
Pinjaman Subordinasi - - - - -
Rupa - rupa pasiva 42.972 46.294 18.243 42.436 30.872
Ekuitas
a. Modal Dasar 4.000.000 4.000.000 4.000.000 8.000.000 8.000.000
b. Modal yang Belom disetor 3.000.000 3.000.000 3.000.000 4.450.000 3.050.000
Peranan Sistem Informasi...(Saiful Anwar)
272
KETERANGAN 2008 2009 2010 2011 2012
c. Agio - - - - -
d. Disagio - - - - -
e. Modal Sumbangan - - - - -
f. Modal Pinjaman - - - - -
g. Dana Setoran Modal - - 150.000 - -
h. Cadangan Revaluasi Aktiva
Tetap - - - - -
i. Cadangan Umum - - - - -
j. Cadangan Tujuan - - - - -
k. Laba yang Ditahan - -147.531 4.996 (1.770.318) (3.304.175)
l. Saldo Laba (rugi) tahun berjalan 301.469 152.527 -1.775314 (1.533.858) (1.452.245)
Jumlah Pasiva 8.913.015 9.981.794 6.547.755 5.611.319 3.214.015
SIMPULAN DAN SARAN
Dari uraian yang telah dipaparkan
sebelumnya mengenai peranan sistem
informasi akuntansi dalam
pengambilan keputusan manajemen
pada PT. BPR Budisetia Padang dan
dibandingkan dengan teori yang
didapat melalui referensi maupun
melalui perkuliahan dapat ditarik
kesimpulan antara lain.
a. Sistem informasi akuntansi pada
perusahaan PT. BPR Budisetia
padang dapat menyajikan informasi
yang cukup jelas, karena sistem
informasi akuntansinya sudah
berpedoman pada standar akuntansi
yang sebenarnya terjadi, perusahan
terlihat menggunakan buku besar.
Untuk kegiatan operasinya
perusahaan telah menggunakan
formulir dan dokumen. Formulir
dan dokumen tersebut menunjukkan
fungsi – fungsi yang semestinya,
sehingga hal ini tidak dapat
menimbulkan praktek – praktek
yang tidak sehat. Karena faktur
dibuat dua lembar, lembar pertama
untuk perusahaan dan lembr kedua
untuk pelanggan.
b. PT. BPR Budisetia Padang dalam
pengambilan keputusan manajemen
sudah sesuai dengan peranan sistem
informasi akuntansi. Dimana pada
PT. BPR Budisetia Padang telah
menggunakan laporan keuangan.
Dimana para manajer tingkat atas
sudah menggunakan laporan
keuangan perusahaan sebagai
pedoman dalam pengambilan
keputusan yang berguna bagi
perusahaan.
Saran
Dari uraian diatas telah dikemukakan
pada bagian terdahulu sistem informasi
akuntansi dapat dianggap memadai
bagi PT. BPR Budiseta Padang, penulis
mencoba menyajikan saran – saran yag
mungkin dapat dijadikan bahan
pertimbangan bagi perusahaan pada
masa yang akan datang, guna
memperbaiki atau menyempurnakan
sistem informasi akuntansinya. Adapun
saran – saran yang diajukan adalah :
a. Sebaiknya perusahaan lebih
mempertimbangkan pemakaian
standar akuntansi yang jelas pada
penyajian informasi akuntansi.
Sistem informasi akuntansi yang
selama ini dijalankan masih terdapat
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 2, September 2013: 254 - 273
273
kelemahan. Kelemahan tersebut
mendasar sekali, yakni dalam
menjalankan sistem informasi
akuntansi tidak ada pihak dalam
perusahaan yang mengerti apabila
terjadi kerusakan dalam system.
b. Para manajer tingkat atas lebih
berpedoman pada teori dan teknis
akuntansi. Hal ini diupayakan agar
perusahaan lebih maju dan
berkembang pada masa – masa yang
akan datang dan tercapainya hasil
yang maksimal guna meningkatkan
laba perusahaan. Karyawannya
ditambah sesuai dengan batas –
batas efisiensi, hal ini bertujuan
untuk memajukan perusahaan kelak.
DAFTAR PUSTAKA
Asniati, 2003, Akuntansi Keuangan
Menengah I, Universitas
Andalas, Fakultas Ekonomi,
Jurusan Akuntansi, Padang
Baridwan Zaki, 2004, Intermediate
Accounting, Edisi Kedelapan,
Penerbit BPFE, Yogyakarta
George H, Wiliam S. Hopwood, 2006.
Sistem Informasi Akuntansi,
Edisi Indonesia, Penerbit
Salemba Empat, Jakarta
Hongren T. Charles, 2004, Akuntansi
Indonesia, Edisi Kelima, Penerbit
Salemba Empat, Jakarta
Joseph W. Wilkinson, 2003. Sistim
Akuntansi dan Informasi, Jilid I,
Penerbit Erlangga
Mulyadi, 2002, Sistim Akuntansi, Edisi
Kedua, Penerbit Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi YKPN,
Yogyakarta
Soemarsono S.R, 2009, Akuntansi
Suatu Pengantar, Edisi Kelima,
Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
Steven C.Lawlor, 2003, Sistim
Informasi Akuntansi
Winarno, Wingwahyu. 2004, Sistim
Informasi Akuntansi, Bagian
Penerbitan STIE, YKP