PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf ·...

121
PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN SISWA MI MA’ARIF SINGOSAREN PONOROGO SAMPUL SKRIPSI OLEH MIRTA SARI NIM: 210615168 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO 2019

Transcript of PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf ·...

Page 1: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK

KEPRIBADIAN SISWA MI MA’ARIF SINGOSAREN

PONOROGO

SAMPUL

SKRIPSI

OLEH

MIRTA SARI

NIM: 210615168

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

2019

Page 2: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

ii

ABSTRAK

Sari, Mirta 2019. Peran Teman Sebaya Dalam Membentuk

Kepribadian Siswa MI Ma’arif Singosaren Ponorogo.

Skipsi. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam

Negri (IAIN) Ponorogo. Pembimbing Mukhlison Effendi,

M. Ag

Kata Kunci: Peran Teman Sebaya, Kepribadian

Teman sebaya adalah teman yang seumuran dan

sama usianya. Selain memberi saran juga memberikan

dorongan atau motivasi untuk teman sebaya. Peranan teman

sebaya dalam belajar maupun bermain dapat memberikan

pengalaman atau contoh bagaimana cara berinteraksi dengan

orang lain. Kepribadian sanguin memiliki ciri-ciri yang

mudah bergaul dengan siapapun dan tidak canggung,

kepribadian melankolis kebalikan dari kepribadian sanguin

karna serba ingin terlihat sempurna, kepribadian kolerik

memiliki ciri-ciri yang sangat bertanggung jawab pada

tugas.

Dalam skripsi ini penulis menuliskan rumusan

masalah meliputi: (1) menjelaskan peran teman sebaya

dalam membentuk kepribadian sanguin peserta didik kelas

III di Mi Ma‟arif Singosaren (2) menjelaskan peran teman

sebaya dalam membentuk kepribadian sanguin peserta didik

kelas III di Mi Ma‟arif Singosaren (3) menjelaskan peran

teman sebaya dalam membentuk kepribadian sanguin

peserta didik kelas III di Mi Ma‟arif Singosaren.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian

kualitatif, sedangkan teknis penggalian data menggunakan

wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknis pengolahan

data dengan melalui metode-metode kualitatif deskriptif

Page 3: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

iii

antara lain: pertama, penyajian data, kedua, reduksi data,

ketiga, pengumpulan data, keempat, penarikan kesimpulan.

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa (1)

Peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian sanguin

di MI Ma‟arif Singosaren kepribadian peserta didik yang

semulanya bersemangat, mempunyai gairah hidup dan

membuat lingkungannya gembira tetapi bertindak sesuai

emosinya atau keinginannya, sekarang bisa menjadi lebih

mengontrol emosinya karena ada rangsangan yang baik dari

teman sebaya sehingga dalam berinteraksi dan

berkomunikasi dengan orang lain mereka lebih

menggunakan pikiran dari pada perasaan/emosinya (2)

Peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian

melankolis di MI Ma‟arif Singosaren yang semula terobsesi

dengan karyanya yang paling bagus sempurna dan sangat

sensitif setelah dapat pembentukan kepribadian dari guru

dan teman sebaya melalui pertimbangan moral agar

emosinya dapat berkembang secara seimbang dengan

perkembangan moral kognitifnya (3) Peran teman sebaya

dalam membentuk kepribadian kolerik di MI Ma‟arif

Singosaren yang semula mampu melaksanakan tugas

dengan setia dan bertanggung jawab atas tugasnya tetapi

kurang memikirkan perasaan oranglain setelah diingatkan

oleh teman sebaya makan perasaannya menjadi semakin

peka.

Page 4: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

iv

PERSETUJUAN

Page 5: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

v

PENGESAHAN

Page 6: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

vi

Page 7: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

vii

Page 8: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dari zaman ke zaman ilmu pengetahuan dan

teknologi sedemikian pesatnya, sehingga mampu

menggeser nilai-nilai tradisional dalam tatanan

kehidupan masyarakat dewasa ini. Kehidupan yang

semakin rumit telah menuntut anggota keluarga,

masyarakat untuk berpacu, bersaing dalam mencapai

cita-cita mereka, sehingga keuletan, ketabahan, dan

keimanan sangat dibutuhkan pada generasi muda sedini

mungkin, terutama pada anak didik dalam membentuk

sikap, perilaku serta kepribadian.

Mengingat perkembangan anak yang semakin

pesat pada usia sekolah, dan mengingat lingkungan

keluarga tidak lagi mampu memberikan fasilitas untuk

mengembangkan fungsi fungsi anak, terutama fungsi

intelektual dalam mengejar kemajuan zaman modern,

maka anak memerlukan suatu lingkungan sosial baru

yang lebih luas berupa sekolahan untuk

mengembangkan suatu potensinya.

Page 9: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

2

Sekolah akan memberikan pengaruh yang sangat

besar pada anak sebagai individu dan makluk sosial.

Peraturan sekolah, otoritas guru disiplin kerja, cara

belajar, kebiasaan bergaul dan macam macam tuntunan

dan kesenangan belajar pada anak, misanya, anak bisa

belajar secara sistematis, bisa bergaul dengan teman-

teman sebayanya, bisa bermain bersama dan

mengadakan eksperimen dapat berlomba dan bersenda

gurau, dan seterusnya. Semua pengalaman ini dapat

memberikan pengaruh yang besar sekali bagi

perkembangan kepribadian anak.

Peranan orang tua khususnya sangat diperlukan

untuk perkembangan anak. Perhatian orang tua

merupakan suatu pemusatan aktivitas psikis yang

didukung tenaga fisik bapak dan ibu dari siswa yang

mengasuh serta bertanggungjawab mendidik anaknya.

Perhatian orang tua merupakan faktor utama dalam

membimbing, mengarahkan, dan mendidik anaknya di

kalangan keluarga maupun masyarakat sehingga anak

dapat menjadi generasi penerus yang lebih baik.1

1 Maya Carolita,‟‟Pengaruh Mmotivasi Belajar, Perhatian

Orang Tua, Dan Teman Ssebaya Terhadap Prestasi Belajar Akutansi

Siswa Xi Ips Di SMA Negri 1 Depok Tahun Ajaran 2016/2017‟‟.2017.

Page 10: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

3

Perhatian dan teladan orang tua akan dicontoh

anak-anaknya dalam pembentukan karakter di masa

depan. Perhatian orang tua sangat diperlukan untuk

menanamkan disiplin pada anak misalnya mengatur

waktu bermain, membaca buku, bermain bersama

teman, menonton televisi. Semua itu perlu adanya

pengawasan dari orang tua meskipun juga harus

memberikan kebebasan kepada anak. Kebebasan yang

dimaksud adalah kebebasan yang tetap terkait atau

terpantau oleh orang tua.2 Hubungan orang tua dengan

anak menggambarkan sejauh mana intensitas

komunikasi antara orang tua dan anak.3

Kelompok teman sebaya sebagai lingkungan

sosial bagi remaja (siswa) mempunyai peranan yang

cukup penting bagi perkembangan kepribadiannya.

Peranannya itu semakin penting, terutama pada syaraf

terjadinya perubahan dalam struktur masyarakat pada

beberapa dekate terakhir ini, yaitu (1) perubahan

struktur keluarga, dari keluarga besar ke keluarga kecil,

(2) kesenjangan antara generasi tua dan generasi muda,

(3) ekspansi jaringan komunikasi diantara kaula muda,

2 Ibid., 6.

3 Munawir Yusu,Pendidikan Bagi Anak Dengan Problem

Bbelajar (Surakarta:Tiga Serangkai,2003),43.

Page 11: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

4

dan (4) panjangnya masa atau penundaan memasuki

masyarakat orang dewasa.4

Perkembangn kehidupan sosial remaja juga

ditandai dengan gejala meningkatnya pengaruh teman

sebaya dalam kehidupan mereka. Sebagian besar

waktunya dihabiskan untuk berhubungan atau bergaul

dengan teman-teman sebaya mereka. Dalam suatu

investigasi, ditemukan bahwa anak berhubungan

dengan teman sebaya 10% dari waktunya setiap hari

pada usia 2 tahun, 20% pada usia 4 tahun, dan lebih dari

40% pada usia antara 7-11 tahun.

Pada prinsipnya hubungan teman sebaya

mempunyai arti yang sangat penting bagi kehidupan

remaja. Dalam literatur psikologi perkembangan

diketahui satu contoh klasik betapa pentingnya teman

sebaya bagi kehidupan remaja. Dua ahli teori yang

berpengaruh yaitu Jean Piaget dan Harry Stack Sullvisn,

menekankan bahwa melalui hubungan teman sebaya

anak dan remaja belajar tentang hubungan timbal balik

yang simetris. Anak mempelajari prinsip-prinsip

kejujuran dan keadilan melalui peristiwa pertentangan

4 Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan remaja,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), 59.

Page 12: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

5

dengan teman sebaya. Mereka juga mempelajari secara

aktif kepentingan-kepentingan dan perspektif teman

sebaya dalam rangka memuluskan inteegrasi dirinya

dalam aktivitas teman sebaya yang berkelanjutan.5

Pada dasarnya istilah kepribadian digunakan

pengertian yang ditujukan pada individu atau

perorangan. Artinya, yang mempunyai kepribadian

adalah individu. Kemudian istilah kepribadian

digunakan pula untuk kelompok individu atau

masyarakat, sehingga selain dikenal adanya kepribadian

si Fulan, juga dikenal dengan adanya kepribadian

Minangkabau, Kepribadian Jawa, kepribadian pegawai

negri, kepribadian indonesia dan sebagainya.

Kepribadian Indonesia disamakan pengertiannya

dengan manusia Indonesia, ukuran satuan atau unitnya

dalam pengertian sifat, ciri, karakter, watak, jiwa,

moral, semangat, kebiasaan, tingkah laku, dan lain-lain.

Kepribadian seseorang adakalanya menarik hati

orang lain tetapi adakalanya tercela. Kepribadian yang

menarik adalah yang memiliki unsur-unsur positif

seperti rajin, penyabar, pemurah, peramah, suka

5Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, 2016), 229-230

Page 13: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

6

menolong, pembersih, dan sebagainya. Sedang

kepribadian yang tercela misalnya, pemalas, pemarah,

kikir, sombong, angkuh, penjorok dan sebagainya.

Di sekolah MI Ma‟arif Singosaren ada beberapa

siswa yang menurut saya menarik untuk dijdikan

penelitian, banyak tipe-tipe kepribadian tapi hanya tiga

yang ingin saya teliti. Sebagian ada yang mempunyai

kepribadian sanguin, melankolik dan kolerik. Tipe

kepribadian sanguin yaitu orang yang mempunyai

kepribadian senang berbicara, mudah beradaptasi

dengan lingkungan, kepribadian yang ramah dan

hangat, cukup harmonis, berjiwa kekanak-kanakan.

Tipe kepribadian melankolik yaitu orang yang memiliki

kepribadian serius dan tertutup namun cerdas dan

sangat kritis dalam berfikir. Tipe kepribadian kolerik

yaitu orang yang mempunyai kepribadian disiplin kerja

yang sangat tinggi mengerjakan tugas dengan setia dan

bertanggung jawab.6

Dari hasil observasi awal di MI Ma‟arif

Singosaren, ada beberapa siswa yang banyak bicara,

mudah bergaul, serba teratur dan ingin serba sempurna,

6 Abu Ahmadi, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: PT Rineka

Cipta, 2005), 155-161

Page 14: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

7

pada saat pembelajaran dimulai dan membahas

penugasan ada siswa yang menurut saya tergolong tipe

kepribadian sanguin, melankolis dan kolerik mereka

ada yang mengerjakan pr dengan rasa tanggung jawab,

ada yang tidak mengerjakan pr dan memakai berbagai

alasan untuk menutupi kesalahan agar tidak dihukum

oleh guru

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru IPA di

MI Ma‟arif Singosaren, beliau menyatakan bahwa:

“Ada beberapa siswa di sini yang sangat cerewet

bahkan ada yang sangat pendiam tapi mereka sangat

pintar-pintar dan tidak boleh terlalu dimanjakan oleh

guru agar tidak menjadi kebiasaan dan agar

mengetahui batas murid dengan guru itu seperti apa”.

Hal tersebut bisa dibuktikan dengan adanya

dokumentasi yaitu hasil belajar siswa pada mata

pelajaran ilmu pengetahuan alam. Setelah melakukan

wawancara dengan salah satu siswa menyatakan

bahwa:

“Tidak apa-apa jika siswa disini banyak bicara,

banyak tingkah dan lain-lain, itu semua bentuk dari kita

untuk menunjukkan kasih sayang pada guru dan kami

ingin sangat dekat dengan guru agar semangat dalam

Page 15: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

8

belajar dan kami juga bisa mengondisika teman-teman

kami jika melampaui batas”

Dengan melihat realita yang terjadi di MI Ma‟arif

Singosaren, penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan judul

“Peran Teman Sebaya Dalam Membentuk

Kepribadian Siswa MI Ma’arif Singosaren

Ponorogo”.

B. Fokus Penelitian

Untuk lebih terarahnya penelitian ini maka penulis

memfokuskan penelitian pada Peran Teman Sebaya

Dalam Membentuk Kepribadian Siswa MI Ma‟arif

Singosaren.

C. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, peneliti

merumuskan masalahnya menjadi beberapa rumusan,

yaitu :

1. Bagaimana peran teman sebaya dalam membentuk

kepribadian siswa MI Ma‟arif Singosaren Ponorogo?

Page 16: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

9

2. Apa faktor dan penghambat kepribadian siswa MI

Ma‟arif Singosaren Ponorogo?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini mempunyai beberapa tujuan, di

antaranya :

1. Untuk mengetahui peran teman sebaya dalam

membentuk kepribadian siswa MI Ma‟arif

Singosaren Ponorogo.

2. Untuk mengetahui faktor dan penghambat

kepribadian siswa MI Ma‟arif Singosaren

Ponorogo.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Dari penelitian ini akan ditemukan Peran Teman

Sebaya Dalam Membentuk Kepribadian Kolerik

Peserta Didik di MI Ma‟arif Singosaren.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Page 17: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

10

Dalam proses penelitian, peneliti bisa

menjadikan pengalaman yang berharga

terkait dengan topik tersebut.

b. Bagi Sekolah

Dengan adanya hasil penelitian ini

diharapkan dapat digunakan untuk sebagai

bahan pertimbangan bagi lembaga tersebut

dalam meningkatkan Peran Teman Sebaya

Dalam Membentuk KepribadianSanguin,

Melankolis dan Kolerik Peserta Didik.

c. Bagi Teman Sebaya

Dengan adanya penelitian ini individu dapat

mengembangkan rasa solidaritas antar

kawan.

d. Bagi Siswa

Dengan adanya penelitian diharapkan

kepribadian peserta didik semakin baik.

F. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan digunakan untuk

mempermudah pemahaman para pembaca dalam

menelaan isi kandungan yang ada di dalamnya. Dalam

Page 18: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

11

penulisan laporan nanti terdiri dari lima bab, adapun

sistematika pembahasannya adalah sebagai berikut:

Bab I, pendahuluan. Bab ini berisi tentang latar

belakang masalah, fokus penelitian, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika

pembahasan.

Bab II, Telaah hasil penelitian terdahulu dan

membahas kajian teori tentang peran teman sebaya dan

pembentukkan kepribadian. Bab II ini dimaksudkan

untuk mengetengahkan acuan teori yang dipergunakan

sebagai landasan yang dipergunakan untuk melakukan

penelitian kualitatif.

Bab III, merupakan metode penelitian yang terdiri

dari pendekatan dan jenis penelitian, kehadiran peneliti,

lokasi penelitian, data dan sumber data, prosedur

pengumpulan data, teknik dan analisis data, pengecekan

keabsahan temuan dan tahapan-tahapan penelitian

Bab IV, deskripsi data. Pada bab ini akan

membahas tentang deskripsi data umum dan deskripsi

data khusus. Deskripsi data umum akan

menggambarkan tentang letak geografis MI Ma‟arif

Singosaren, sejarah berdirinya MI Ma‟arif Singosaren,

visi MI Ma‟arif Singosaren, misi MI Ma‟arif

Page 19: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

12

Singosaren, tujuan MI Ma‟arif Singosaren, struktur

organisasi MI Ma‟arif Singosaren, keadaan murid dan

guru MI Ma‟arif Singosaren, sarana dan prasarana MI

Ma‟arif Singosaren

Bab V, analisis data. Merupakan tujuan penelitian

membahas tentang analisis peran teman sebaya dalam

membentuk kepribadian siswa MI Ma‟arif Singosaren.

Bab VI , penutup. Bab ini berisi tentang

kesimpulan dan saran. Kesimpulan berisi tentang

jawaban atas rumusan masalah yang dikemukakan, atau

pencapaian tujuan penelitian.

Page 20: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

13

BAB II

TELAAH HASIL PENELITIAN TERDAHULU DAN

KAJIAN TEORI

A. Telaah Hasil Penelitian Terdahulu

Terdapat beberapa penelitian yang relevan,

penulis mengadakan telaah dengan cara mencari judul

penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti

terdahulu yaitu:

1. Hasil penelitian terdahulu oleh Wiwik Rohaning

dengan Program Studi PGMI yang berjudul “Peran

Teman Sebaya Dalam Membentuk Karakter Siswa

VB di SD Nnegri Bangunjiwo Kasihan Bantul

Yogyakart”.7 Hasil penelitian bahwasanya peran

teman sebaya adalah sebagai fasilitator, motivator

dan mediator dalam keseharian siswa. Karakter yang

terbentuk di kelas V.B dari intensitas pergaulan

teman sebaya adalah religious, jujur, tanggung

jawab, demokratis, menghargai prestasi, toleransi,

peduli sosial, cinta damai, disiplin dan komunikatif.

7 Wiwik Rohaning,”Peran Teman Ssebaya Dalam Membentuk

Karakter Siswa Kelas VB Di SD Negeri Bangunjiwo Kasihan Bnatul

Yogyakarta”,Program Studi PGMI/Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan,”(Skripsi: Universitas Alma Ata Yogyakarta.2017).

Page 21: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

14

Sedangkan faktor pendukung dan penghambat

membentuk karakter siswa dikaitkan dengan teman

sebaya adalah jarak rumah antar siswa dengan teman

sebaya, kesamaan hoby, serta faktor dari peran orang

tua yang saling mengenal. Sedangkan faktor

penghambat yaitu jarak rumah antar siswa dengan

teman sebaya yang jauh, orang tua yang tidak saling

mengenal dan lingkungan rumah yang kurang baik

sehingga menjadi penghambat dalam membentuk

karakter anak diusia tingkat dasar.

Persamaan penelitian sekarang dan terdahulu yaitu

terlihat dari fokusnya. Jika telaah terdahulu

membahas tentang peran teman sebaya dalam

membentuk karakter siswa V.B di SD negri

Bangunjiwo Kasihan Bantul. Sedangkan peneliti

sekarang membahas tentang peran teman sebaya

dalam membentuk kepribadian siswa MI Ma‟arif

Singosaren.

2. Hasil penelitian terdahulu oleh Darmayanti.y, Yunian

Lestari, Mery Rramadani dengan Program Studi PGMI

yang berjudul “Peran Teman Sebaya Terhadap

Perilaku Seksual Pranikah Siswa SLTA Kota

Page 22: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

15

Bukittinggi‟‟.8 Hasil penelitian bahwasanya peneliti

menemukan sebagian kecil responden berperilaku

seksual pra nikah beresiko berat. Lebih dari separuh

teman sebaya berperan aktif dalam memberi

informasi mengenai kesehatan reproduksi dan

perilaku seksual. Analisi bivariat menunjukkan ada

hubungan yang signifikan antara peran teman sebaya

dengan perilaku seksual pra nikah. Pada analisis

multivariat ditemukan peran teman sebaya terhadap

perilaku seksual tidak dipengaruhi oleh variabel

konfonding (pengetahuan, sikap, peran orang tua dan

paparan media massa).

Persamaan penelitian sekarang dan terdahulu yaitu

terlihat dari fokusnya. Jika telaah terdahulu

membahas tentang peran teman sebaya terhadap

perilaku seksual pranikah siswa SLTA kota

Bukittinggi. Sedangkan peneliti sekarang membahas

tentang peran teman sebaya dalam membentuk

kepribadian siswa MI Ma‟arif Singosaren.

8 Darmayanti.y‟,Yunian Lestari”,Mery Rramadani,”Peran

Teman Sebaya Terhadap Perilaku Seksual Pranikah Siswa SLTA Kkota

Bukittinggi”,Program Studi Kebidanan Bukittinggi,”(Jurnal: Staf

Pengajar Fakultas Kedokteran UNAND.2011).

Page 23: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

16

3. Hasil penelitian terdahulu oleh Yusuf Kurniawan, Ajat

Sudrajat dengan Program Studi PGMI yang berjudul

“Peran Teman Ssebaya Dalam Pembentukan

Karakter Siswa Madrasah Tsanawiyah‟‟.9 Hasil

penelitian bahwasanya teman sebaya memiliki

berbagai peran penting bagi siswa mTs. Peran teman

sebaya antara lain: a) memberikan dukungan

terhadap siswa, baik dukungan yang bersifat sosial,

moral dan emosional, b) mengajarkan berbagai

keterampilan sosial, seperti kerja sama, kemampuan

berinteraksi, mengontrol diri dan memecahkan

masalah, c) menjadi agen sosialisasi bagi siswa, dan

d) menjadi model atau contoh berperilaku bagi

siswa. Teman sebaya memiliki peran dalam

membentuk berbagai karakter siswa, yaitu: disipli,

religius, bersahabat, peduli sosil, toleransi, peduli

lingkungan, karakter kerja keras, rasa ingin tahu,

membangkang dan agresif.

9 Yusuf Kurniawan, Ajat Sudrajat,”Peran Teman Sebaya Dalam

Pembentukan Karakter Siswa Madrasah Tsanawiyah”,Pprogram Studi

IPS,Program Pascasarjana,”(Skripsi: Universitas Negri

Yogyakarta.2018).

Page 24: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

17

Persamaan penelitian sekarang dan terdahulu

yaitu terlihat dari fokusnya. Jika telaah terdahulu

membahas tentang peran teman sebaya dalam

pembentukan karakter siswa madrasah tsanawiyah.

Sedangkan peneliti sekarang membahas tentang peran

teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa MI

Ma‟arif Singosaren.

B. Kajian Teori

1. Peran Teman Sebaya

a. Pengertian Teman Sebaya

Teman sebaya merupakan salah satu

pemegang peranan yang penting dalam membantu

perkembangan anak. Anak yang merasa

diperhatikan dan dianggap ada oleh teman-

temannya akan tumbuh dalam dirinya suatu

keinginan untuk mampu berperilaku atau

bersikap. Untuk bisa bersosialisasi dengan baik

anak terlebih dahulu harus bisa menyesuaikan diri

dengan keadaan sekitarnya. Hal tersebut akan bisa

dilakukan anak salah satunya melalui kegiatan

Page 25: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

18

bermain yang dilakukan oleh anak bersama teman

sebayanya.10

Kelompok teman sebaya merupakan interaksi

awal bagi anak-anak dan remaja pada lingkungan

sosial. Mereka mulai bergaul dan berinteraksi

dengan orang lain yang bukan anggota

keluarganya. Ini dilakukan agar mereka mendapat

pengakuan dan penerimaan dari kelompok teman

sebayanya sehingga akan tercipta rasa aman.11

Interaksi dengan teman sebaya merupakan

permulaan hubungan persahabatan yang di

dalamnya terdapat hubungan timbal balik. Teman

sebaya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

diartikan sebagai “kawan, sahabat atau orang

yang sama-sama bekerja dan berbuat.”12

Masa

anak-anak, teman sebaya terbentuk dengan

sendirinya dan biasanya terdiri dari anak-anak

10

Diwitika,‟‟Tinjauan Tentang Sosialisasi Anak Dengan

Teman Sebaya Dalam Perkembangan Sosialnya Di Taman

Kanak-Kanak Pertiwi 1 Kantor Gubenur Padang,‟‟ (Artikel:

2012).

11John W.Santrock,Perkembangan Anak, Edisi Ketujuh, Jilid

Dua (Jakarta, 2007), 205.

12

Tim Penyusun Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2008), 568

Page 26: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

19

yang ras, asal etnis, dan status sosial ekonominya.

Anak-anak tersebut biasanya berusia dan berjenis

kelamin sama.13

Berdasarkan uraian di atas, dapat

disimpulkan bahwa peran teman sebaya adalah

terjadinya suatu interaksi yang intensif dan cukup

teratur dengan orang-orang yang mempunyai

kesamaan dalam usia dan status, yang

memberikan dampak atau pengaruh positif

maupun negatif yang dikarenakan interaksi di

dalamnya.

b. Ciri-ciri Teman Sebaya

Setelah anak memasuki usia sekolah, anak

akan berinteraksi lebih banyak dengan anak-anak

lain. Seiring dengan berubahnya minat bermain

dan keinginan untuk bergaul dengan anak lain di

luar lingkungan rumah, maka permainan yang

semula bersifat individual akan berkembang

menjadi permainan kelompok. Ciri-ciri kelompok

sebaya sebagai berikut:

13

Lusi Nuryanti, Psikologi Anak (Jakarta: Indeks, 2008),

68.

Page 27: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

20

1) Tidak mempunyai struktur organisasi yang

jelas karena terbentuk secara seponta. Namun

demikian, ada satu diantara anggota kelompok

yang dianggap sebagai pemimpin yang

disegani sedangkan anggota yang lainnya

memiliki kedudukan dan fungsi yang sama.

2) Bersifat sementara karena tidak ada struktur

organisasi yang jelas sehingga tidak dapat

bertahan lama.

3) Mengajarkan individu tentang kebudayaan

yang luas, misalnya teman sebaya di sekolah

terdiri dari individu yang berbeda

lingkungannya sehingga berbeda pula

kebiasaan atau aturannya, kemudian mereka

memasukkannya dalam kelompok teman

sebaya sehingga mereka dapat saling belajar

secara tidak langsung.

4) Beranggotakan individu yang sebaya, misalnya

kelompok anak-anak usia SD yang memiliki

keinginan, tujuan dan kebutuhan yang sama.14

Berdasarkan uraian di atas, dapat

14

Slamet Santoso, Dinamika Kelompok (Jakarta:Bumi Aksara,

2006), 81.

Page 28: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

21

disimpulkan bahwa ciri-ciri teman sebaya adalah

tidak memiliki struktur organisasi yang jelas namun

memiliki pemimpin kelompok yang disegani dan

bersifat sementara, anggota kelompok memiliki

tanda keanggotaan (misalnya gelang, baju, dan

buku).

c. Fungsi Teman Sebaya

Ketika masa kanak-kanak awal, hubungan

dengan teman sebaya makin meningkat dan

menghabiskan banyak waktunya. Salah satu fungsi

terpenting dari teman sebaya adalah sebagai sumber

informasi dan bahan pembanding di luar lingkungan

keluarga. Melalui teman sebaya, anak memperoleh

umpan balik tentang kemampuannya, mengevaluasi

apa yang mereka lakukan (apakah lebih baik atau

lebih kurang) dibanding teman sebayanya.15

Menurut Santrock sebagaimana dikutip

Desmita, menyebutkan enam fungsi penting dari

pertemanan, yaitu:

a. Sebagai teman (companionship), di mana teman

memberi anak seorang teman yang akrab, teman

15

Chistiana Hari Soetjiningsih, Perkembangan Anak (Jakarta:

Prenadamedia Group, 2012), 220.

Page 29: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

22

yang bersedia meluangkan waktu bersama mereka

dan bergabung dalam melakukan kegiatan-

kegiatan bersama.

b. Sebagai pendorong (stimulation), di mana

pertemanan memberikan pada anak informasi-

informasi yang menarik, kegembiraan dan

hiburan.

c. Sebagai pendukung fisik (physical support), di

mana pertemanan memberi waktu, kemampuan-

kemampuan dan pertolongan.

d. Sebagai pendukung ego (ego support), di mana

pertemanan menyediakan harapan atau dukungan,

dorongan dan umpan balik yang dapat membantu

anak mempertahankan kesan atas dirinya sebagai

individu yang mampu, menarik, dan berharga.

e. Sebagai perbandingan sosial (social comparison),

di mana pertemanan menyediakan informasi

tentang bagaimana cara berhubungan dengan

orang lain, dan apakah anak melakukan sesuai

dengan baik.

f. Sebagai pemberi keakraban dan perhatian

(intimacy/affection), di mana pertemanan

memberi anak-anak suatu hubungan yang hangat,

Page 30: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

23

erat, saling mempercayai dengan anak lain, yang

berkaitan dengan pengungkapan diri sendiri.16

Berdasarkan uraian di atas, dapat

disimpulkan bahwa fungsi teman sebaya adalah

sebagai sumber informasi dan memperoleh umpan

timbal balik tentang kemampuannya serta

mengevaluasi apakah lebih baik atau lebih kurang

daripada temannya. Selain itu juga sebagai teman,

sebagai pendorong, sebagai pendukung fisik, sebagai

pendukung ego, sebagai perbandingan sosial, dan

sebagai pemberi keakraban dan perhatian.

d. Peran Teman Sebaya

Jean Piaget dan Harry Stack Sullivan

sebagaimana dikutip Santrock, memberikan

penjelasan tentang peran sebaya dalam

perkembangan sosio emosional. Mereka

menekankan bahwa melalui interaksi sebayalah

anak-anak belajar bagaimana berinteraksi dalam

hubungan yang simetris dan timbal balik.17

16

Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Ddidik

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2016), 227-228. 17

Santrock, Perkembangan Anak Jilid 2, 205.

Page 31: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

24

Pertemanan memiliki peranan yang penting

diantaranya:

1. Pertemanan mengajarkan pada anak

mengenai bagaimana berkomunikasi satu

sama lain, sehingga anak memperoleh

pengalaman belajar untuk mengenali

kebutuhan dan minat orang lain, serta

bagaimana bekerja sama dan mengelola

konflik dengan baik.

2. Pertemanan memungkinkan anak untuk

membandingkan dirinya dengan individu

lain, karena anak biasanya menilai

dirinya berdasarkan perbandingan dengan

anak lainnya.

3. Pertemanan mendorong munculnya rasa

memiliki terhadap kelompok. Pada usia

10-11 tahun, kelompok menjadi penting.

Anak menemukan sebuah organisasi

sosial yang tidak hanya terdiri atas

sekumpulan individu, tetapi juga

mencakup adanya peran-peran, partisipasi

kolektif, dan dukungan kelompok untuk

melakukan aktivitas-aktivitas

Page 32: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

25

kelompok.18

Berdasarkan uraian di atas, dapat

disimpulkan bahwa peran teman sebaya adalah

memberikan kesempatan kepada anak untuk

mempelajari keterampilan bagaimana

berkomunikasi dan bekerja sama satu sama lain,

pertemanan memungkinkan anak untuk

membandingkan dirinya dengan individu lainnya,

serta mendorong munculnya rasa memiliki

terhadap kelompoknya.

e. Pergaulan Teman Sebaya

Teman sebaya dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia dapat diartikan sebagai kawan, sahabat

atau orang yang usia hampir sama. Sedangkan yang

dimaksud dengan bergaul sesama teman sebaya

adalah pertemanan seseorang individu dengan

individu lainnya (anak-anak, usia remaja atau

dewasa) yang tingkat usianya hampir sama.19

Selama masa pertengahan dan akhir anak-anak,

mereka banyak meluangkan waktunya untuk

berinteraksi dengan teman sebaya. Interaksi teman

18

Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, 227-228. 19

Kementrian Agama, Akidah Akhlak, 72-73.

Page 33: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

26

sebaya yang dilakukan selama bertahun-tahun baik

positif maupun negatif terjadi cukup signifikan.

Selain itu juga dalam pergaulan, teman sebaya

dapat mempengaruhi perilaku. Pengaruh tersebut

dapat berupa pengaruh positif dan dapat pula

berupa pengaruh negatif. Pengaruh positif yang

dimaksud adalah ketika individu bersama teman-

teman sebayanya melakukan aktivitas yang

bermanfaat seperti membentuk kelompok belajar

dan patuh pada norma-norma dalam masyarakat.

Sedangkan pengaruh negatif yang dimaksudkan

dapat berupa pelanggaran terhadap norma-norma

sosial, dan pada lingkungan sekolah berupa

pelanggaran terhadap aturan sekolah.

Dampak positif dan negatif teman sebaya

dijabarkan oleh Havinghurst sebagaimana dikutip

oleh Slamet Santoso, sebagai berikut:

a. Pengaruh positif dari kelompok sebaya sebagai

berikut:

1) Apabila dalam kehidupannya individu

memiliki kelompok sebaya maka lebih siap

menghadapi kehidupan yang akan datang.

Page 34: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

27

2) Individu dapat mengembangkan rasa

solidaritas antar kawan.

3) Apabila individu masuk dalam kelompok

sebaya, setiap anggota kelompok dapat

menyeleksi kebudayaan dari beberapa

temannya.

4) Setiap anggota dapat berlatih memperoleh

pengetahuan dan melatih kecakapan

bakatnya.

5) Mendorong individu untuk bersikap

mandiri.

6) Menyalurkan perasaan dan pendapat demi

kemajuan kelompok.

b. Pengaruh negatif dari kelompok sebaya sebagai

berikut:

1) Sulit menerima individu yang tidak

memiliki kesamaan.

2) Tertutup bagi individu yang tidak termasuk

anggota kelompok.

3) Menimbulkan rasa iri pada anggota yang

tidak memiliki kesamaan dengan dirinya.

4) Timbulnya persaingan antar anggota

kelompok.

Page 35: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

28

5) Timbulnya pertentangan antar kelompok

sebaya yang satu dengan yang lainnya.20

Berdasarkan uraian di atas bahwa kelompok

sebaya mempunyai pengaruh yang positif seperti

belajar kelompok dan mematuhi peraturan yang ada.

Selain itu juga berpengaruh yang negatif seperti

mempunyai sifat iri dan dengki kepada temannya.

2. Pembentukan Kepribadian

a. Pengertian Kepribadian

Secara estimologis, kepribadian merupakan

terjemahan dari bahasa inggris personality. Kata

personality sendiri berasal dari bahasa lain persona

yang berarti topeng yang digunakan oleh para aktor

menyembunyikan kepribadiannya yang asli, dan

menampilkan dirinya sesuai dengan topeng yang

digunakannya. Dalam kehidupan sehari-hari, kata

kepribadian digunakan untuk menggambarkan: 1)

identitas diri, jati diri seseorang, seperti: “saya

seorang pendiam”, 2) kesan umum seseorang tentang

diri anda atau orang lain, seperti: “dia agresif”, 3)

fungsi-fungsi kepribadian yang sehat atau

bermasalah, seperti: “dia baik” atau “dia

20

Santoso, Dinamika Kelompok, 82.

Page 36: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

29

pendendam”.Kepribadian adalah ciri atau

karakteristik atau gaya atau sifat khas dari diri

seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan

yang diterima dari lingkungan, misalnya, keluarga

pada masa kecil, dan juga bawaan seseorang sejak

lahir.21

b. Tipe-tipe Kepribadian

Kepribadian adalah ciri atau karakteristik

atau gaya atau sifat khas dari diri seseorang yang

bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima

dari lingkungan, misalnya, keluarga pada masa kecil

dan juga bawaan seseorang sejak lahir. Pada

umumnya terdapat lima penggolongan kepribadian

yang sering dikenal dalam kehidupan sehari-hari,

yaitu sebagai berikut:

f. Kepribadian Sanguin

Seseorang yang termasuk tipe sanguin

ini memiliki ciri antara lain: memiliki banyak

kekuatan, bersemangat, mempunyai gairah

hidup dan dapat membuat lingkungannya

gembira dan senang. Akan tetapi, tipe ini pun

21

Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan, Teori Kepribadian,

(Bandung: Rosdakarya, 2007), 4-5

Page 37: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

30

memiliki kelemahan, antara lain: cenderung

impulsif, bertindak sesuai emosinya atau

keinginannya. Orang bertipe ini sangat mudah

dipengaruhi oleh lingkungannya dan rangsangan

dari luar dirinya, kurang bisa menguasai diri

atau penguasaan diri lemah, cenderung mudah

jatuh ke dalam percobaan karena godaan dari

luar dapat dengan mudah memikatnya dan dia

dapat masuk terperosok kedalamnya. Jadi, orang

dengan kepribadian Sanguin sangat mudah

dipengaruhi oleh lingkungannya dan rangsangan

dari luar dirinya, kurang bisa menguasai diri

atau penguasaan diri lemah. Oleh karena itu,

kelompok ini perlu ditingkatkan secara terus-

menerus sehingga dalam berinteraksi dan

berkomunikasi dengan orang lain mereka

menjadi lebih menggunakan pikirannya dari pad

menggunakan perasaan/emosinya. Peningkatan

moral kognitif akan menjadikan pikiran mereka

lebih tajam dan lebih kritis dalam menghadapi

persoalan yang berkaitan dengan orang lain.

g. Kepribadian Flegmantik

Page 38: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

31

Seseorang yang termasuk tipe ini

memiliki ciri antara lain: cenderung tenang,

gejolak emosinya tidak tampak, misalnya dalam

keadaan sedih atau senang, sehingga naik turun

emosinya tidak terlihat secara jelas. Orang

bertipe ini cenderung dapat menguasai dirinya

dengan cukup baik dan lebih introspektif,

memikirkan kedalam, dan mampu melihat,

menatap, dan memikirkan masalah-masalah

yang terjadi disekitarnya. Mereka seorang

pengamat yang kuat, penonton yang tajam, dan

pengeritik yang berbobot. Orang bertipe seperti

ini memiliki kelemahan antara lain: ada

kecenderungan untuk mengambil mudahnya dan

tidak mau susah. Dengan kelemahan orang ini

mereka kurang mau berkorban demi orang lain

dan cenderung egois. Ooleh karena itu, mereka

perlu mendapatkan bimbingan yang

mengarahkan pada meningkatnya pertimbangan

moralnya guna peningkatan rasa kasih sayang

sehingga menjadi orang yang lebih bermurah

hati.

h. Kepribadian Melankolik

Page 39: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

32

Seseorang yang termasuk tipe

melankolis ini memiliki ciri antara lain:

terobsesi dengan karyanya yang paling

bagus/paling sempurna, mengerti estetika

keindahan hidup, perasaannya sangat kuat, dan

sangat sensitif. Orang yang memiliki tipe ini

antara lain: sangat mudah dikuasai oleh perasaan

dan cenderung perasaan yang mendasari

hidupnya sehari-hari adalah perasaan yang

murung. Oleh karena itu, orang yang bertipe ini

tidak mudah untuk terangkat, senang, atau

tertawa terbahak-bahak. Pembentukan

kepribadian melalui peningkatan penimbangan

moral, kiranya dapat membantu kelompok ini

dalam mengatasi perasaannya yang kuat dan

sensitivitas yang mereka miliki melalui

peningkatan moral kognitifnya. Dengan

demikian, kekuatan emosionalnya dapat

berkembang secara seimbang dan perkembangan

moral kognitifnya.

i. Kepribadian Kolerik

Seseorang yang termasuk tipe kolerik ini

memiliki ciri antara lain: cenderung berorientasi

Page 40: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

33

pada pekerjaan dan tugas, mempunyai disiplinn

kerja yang sangat tinggi, mampu melaksanakan

tugas dengan setia dan bertanggung jawab atas

tugas yang diembannya. Orang yang bertipe ini

memiliki kelemahan antara lain: kurang mampu

merasakan perasaan orang lain, kurang mampu

mengembangkan rasa kasihan pada orang yang

sedang menderita, dan perasaannya kurang

bermain. Kelompok ini perlu ditingkatkan

kepekaan sosialnya melalui pengembangan

emosional yang seimbang dengan moral

kognitifnya sehingga menjadi lebih peka

terhadap penderitaan orang lain.

j. Kepribadian Asertif

Seseorang yang tipe ini memiliki ciri

antara lain: mampu menyatakan pendapat, ide,

dan gagasan yang tegas, kritis, tetapi

perasaannya halus sehingga tidak menyakiti

perasaan orang lain. Perilaku mereka adalah

berjuang mempertahankan hak sendiri, tetapi

tidak sampai mengancam atau mengabaikan hak

orang lain, melibatkan perasaan dan

kepercayaan orang lain sebagai bagian dari

Page 41: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

34

interaksi dengan mereka, mengekspresikan

pendapat dan kepercayaan sendiri dengan cara

terbuka, langsung, jujur, dan tepat.Dikarenakan

tipe asertif ini adalah tipe yang ideal maka tidak

banyak ditemukan orang kelemahannya. Oleh

karena itu, peningkatan pertimbangan moral

kognitif anak didik secara sadar dan terencana di

niatkan untuk mencapai modal kepribadian tipe

asertif ini.22

c. Pembentukan Kepribadian

Kepribadian dipengaruhi oleh beberapa

faktor, baik hereditas (pembawaan) maupun

lingkungan (seperti: fisik, sosial, kebudayaan,

spiritual).

a. Fisik. Faktor fisik yang dipandang

mempengaruhi perkembangan

kepribadian adalah postur tubuh

(langsing, gemuk, pendek, atau tinggi),

kecantikan (cantik atau tidak cantik),

kesehatan (sehat atau sakit-sakitan),

22

Sjarkawi, Pembentukan Kepribadian Anak, Jakarta, PT Bumi

Aksara,2014) 11-12

Page 42: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

35

keutuhan tubuh (utuh atau cacat), dan

keberfungsian organ tubuh

b. Inteligensi. Tingkat Inteligensi individu

dapat mempengaruhi perkembangan

kepribadiannya. Individu yang

Intelegensinya tinggi atau normal biasa

mampu menyesuaikan diri dengan

lingkungannya secara wajar, sedangkan

yang rendah bisanya sering mengalami

hambatan atau kendala dalam

menyesuaikan diri dengan

lingkungannya.

c. Keluarga. Suasana atau iklim keluarga

sangat penting bagi perkembangan

kepribadian anak. Seorang anak yang

dibesarkan dalam lingkungan keluarga

yang harmonis dan agamis; dalam arti,

orang tua memberikan curahan kasih

sayang, perhatian secara bimbingan

dalam kehidupan keluarga, maka

perkembangan kepribadian anak tersebut

cenderung positif. Adapun yang

dikembangkan dalam lingkungan

Page 43: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

36

keluarga yang brokenhome, kurang

harmonis, orangtua bersikap keras

terhadap anak atau tidak memperhatikan

nilai-nilai agama dalam keluarga, maka

perkembangan kepribadiannya cenderung

akan mengalami distorsi atau mengalami

kelainan dlam penyesuaian dirinya.

(maladjusment).

d. Teman sebaya (peer group). Setelah

masuk sekolah, anak mulai bergaul

dengan teman sebayanya dan menjadi

anggota dari kelompoknya. Pada saat

inilah dia mulai mengalihkan

perhatiannya untuk mengembangkan

sifat-sifat atau perilaku yang cocok atau

dikagumi oleh teman-temnnya, walaupun

mungkin tidak sesuai harapan orang tua

nya. Melalui hubungan interpersonal

dengan teman sebaya, anak belajar

menilai dirinya sendiri dan kedudukannya

dalam kelompok. Bagi anak yang kurang

mendapat kasih sayang dan bimbingan

keagamaan atau etika dari orang tua nya

Page 44: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

37

biasanya kurang memiliki kemampuan

selektif dalam memilih teman dan mudah

sekali terpengaruh oleh sifat dan perilaku

kelompoknya. Berdasarkan pengamatan

di lapangan ternyata tidak sedikit anak

yang menjadi perokok berat, peminum

minuman keras atau bergaul bebas,

karena pengaruh perilaku teman sebaya.

e. Kebudayaan. Setiap kelompok

masyarakat (bangsa, ras, atau suku

bangsa) memiliki tradisi, adat, atau

kebudayaan yang khas. Tradisi atau

kebudayaan suatu masyarakat

memberikan pengaruh terhadap

kepribadian setiap anggotanya, baik yang

menyangkut cara berfikir (seperti cara

memandang sesuatu), bersikap atau cara

berperilaku. Pengaruh kebudayaan

terhadap kepribadian itu, dapat dilihat

dari adanya perbedaan antara masyarakat

modern yang budayanya relatif maju

(khususnya IPTEK) dengah masyarakat

premitif dan budayanya relatif sederhana

Page 45: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

38

seperti dalam cara makan, pakaian,

hubungan interpersonal atau cara

memandang waktu.23

Faktor-faktor yang mempengaruhi

keragaman teori kepribadian. Perkembangan teori

kepribadian tidak terlpas dari pribadi pembangun

teori itu sendiri, pengalaman hidupnya, dan suasana

kehidupan di mana ia berada. Menurut Stefflre dan

Matheny ada beberapa faktor yang mempengaruhi

keragaman teori kepribadian, yaitu sebagai berikut.

1) Personal, teori merupakan refleksi dari

kepribadian pembangunannya (personality of its

builder).

2) Sosiologis, corak kehidupansosial budaya tempat

pembangun teori itu hidup.

3) Filsafat, cara pandang yang dianut oleh

pembangunan teori tentang suatu fenomena

kehidupan.

4) Agama, keyakinan yang dianut oleh pembangun

teori.24

23

Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan

remaja, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2012), 128-129

Page 46: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

39

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

kepribadian seseorang dapat dikelompokkan dalam

dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

1) Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal

dari dalam diri orang itu sendiri. Faktor internaal

ini biasanya merupakan faktor genetis atau

bawaan. Faktor genetis maksutnya adalah faktor

yang berupa bawaan sejak lair dan merupakan

pengaruh keturunan dari salah satu sifat yang

dimiliki salah satu dari kedua orangtua nya atau

bisa jadi gabungan atau kombinasi dari sifat

kedua orang tuanya. Oleh karena itu, sering kita

mendengan istilah “buah jatuh tidak akan jauh

dari pohonnya. Misalnya, sifat mudah marah yang

dimiliki seorang ayah bukan tidak mungkin akan

menurun pula pada anaknya.25

Faktor genetika (Pembawaan) pada masa

konsepsi, seluruh bawaan hereditas individu

24 Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan, Teori

Kepribadian, (Bandung: Rosdakarya, 2007),

16

25 Sjarkawi, Pembentukan Kepribadian Anak, Jakarta, PT Bumi

Aksara,2014), 19

Page 47: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

40

dibentuk dari 23 kromosom (pasangan x x) dari

ibu, dan 23 kromosom (pasangan x y) dari ayah.

Dalam 46 kromosom tersebut terdapat beribu-ribu

gen yang mengandung sifat-sifat fisik dan

psikis/mental individu ataau yang menentukan

potensi-potensi hereditasnya. Dalam hal ini, tidak

ada seorangpun yang mampu menambah atau

mengurangi potensi hereditas tersebut.

Berbagai studi tentang perkembangan

pranatal (sebelum kelahiran/masa dalam

kandungan) menunjukkan bahwa kemanapun

menyesuaikan diri terhadap kehidupan setelah

kelahiran (post nata) berdasar atau bersumber

pada masa konsepsi.

Masa dalam kandungan dipandang sebagai

saat (periode) yang kritis dalam perkembangan

kepribadian, sebab tidak hanya sebagai saat

pembentukan pola-pola kepribadian, tetapi juga

sebagai masa pembentukan kemampuan-

kemampuan yang menantukan jenis penyesuaian

individu terhadap kehidupan setelah kelahiran.

Pengaruh gen terhadap kepribadian,

sebenarnya tidak secara langsung, karena yang

Page 48: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

41

dipengaruhi gen secara langsung adalah (1)

kualitas sistem syaraf, (2)keseimbangan biokimia

tubuh, dan (3) struktur tubuh.

Lebih lanjut dapat dikemukakan, bahwa

fungsi hereditas dalam kaitannya dengan

perkembangan kepribadian adalah (1) sebagai

sumber bahan mentah (raw materials)

kepribadian seperti fisik, inteligensi, dan

temperamen; (2) membatasi perkembangan

kepribadian (meskipun kondisi ingkungannya

sangat baik/kondusif, perkembangan kepribadian

itu tidak bisa melebihi kapasitas atau potensi

hereditas); dan mempengaruhi keunikan

kepribadian.

Dalam kaitan ini Catell dkk., mengemukakan

mengemukakan bahwa “kemampuan belajar dan

penyesuaian diri individu dibatasi oleh sifat-sifat

yang inheren dalam organisme individu itu

sendiri”. Misalnya kapasitas fisik (perawakan,

energi, kekuatan, dan kemenarikannya), dan

kapasital intelektual (cerdas, normal atau

terbelakang). Meskipun begitu, batas-batas

Page 49: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

42

perkembangan kepribadian, bagaimanapun lebih

besar dipengaruhi oleh faktor lingkungan.

Contohnya: Seorang anak laki-laki yang

tubuhnya kurus, mungkin akan mengembangkan

„‟self-concept‟‟ yang tidak nyaman, jika dia

berkembang dalam lingkungan sosial yang sangat

menghargai nilai-nilai keberhasilan atlentik, dan

merendahkan keberhasilan dalam bidang lain

yang diperolehnya. Sama halnya dengan seorang

wanita yang wajahnya kurang contohnya, dia

akan merasa rendah diri apabila berada pada

lingkungan yang sangat menghargai wanita dari

segi kecantikan fisiknya.

Ilustrasi di atas menunjukkan, bahwa

hereditas mempengaruhi „‟konsep diri‟‟ individu

sebagai individualitasnya (keunikannya),

sehingga tidak ada orang yang mempunyai pola-

pola kepribadian yang sama, meskipun kembar

identik.

Menurut C.S Hall, dimensi-dimensi

temperamen: emosionalitas, aktivitas, agresifitas

dan reaktivitas bersumber dari plasma benih (gen)

demikian juha halnya dengan inteligensi.

Page 50: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

43

Untuk mengetahui bagaimana pengaruh

hereditas terhadap kepribadian, telah banyak para

ahli yang melakukan penelitian dengan

menggunakan metode-metode tertentu. Dalam

kaitan ini, Pervin (1970) mengemukakan

penelitian-penelitian tersebut.26

2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal

dari luar orang tersebut. Faktor eksternal ini

biasanya merupakan pengaruh yang berasal dari

lingkungan seseorang mulai dari lingkungan

terkecilnya, yakni keluarga, teman, tetangga,

sampai dengan pengaruh dari berbagai media

audiovisual seperti TV dan VCD, atau menjadi

cetak seperti koran, majalah, dan lain sebagainya.

Lingkungan keluarga, tempat seorang anak

tumbuh dan berkembang akan sangat berpengaruh

terhadap kepribadian seorang anak. Terutama dari

cara para orang tua mendidik dan membesarkan

ankanya. Sejak lama peran sebagai orang tua

sering kali tanpa dibarengi pemahaman mendalam

26

Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan, Teori

Kepribadian, (Bandung: Rosdakarya, 2007), 20-22

Page 51: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

44

tentang kepribadian. Akibatnya, mayoritas orang

tu hanya bisa mencari kambing hitam-bahwa si

anaklah yang sebenarnya tidak beres- ketika

terjadi hal-hal negatif mengenai perilaku

keseharian anaknya. Seorang anak memiliki

perilaku yang demikian sesungguhnya karena

meniru cara berpikir dan perbuatan yang sengaja

atau tidak sengaja dilakukan oleh orang tua

mereka.27

Faktor lingkungan yang mempengaruhi

kepribadian diantranya keluarga, kebudayaan, dan

sekolah.

a. Faktor Keluarga

Keluarga dipandang sebagai penentu

utama pembentukan kepribadian anak.

Alasannya adalah (1) keluarga merupakan

kelompok sosial pertama yang menjadi

pusat identifikasi anak, (2) anak banyak

menghabiskan waktunya di lingkungan

keluarga, dan (3) para anggota keluarga

27

Sjarkawi, Pembentukan Kepribadian Anak, Jakarta, PT Bumi

Aksara,2014), 19

Page 52: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

45

merupakan „’signifikan cant people’’ bagi

pembentukan kepribadian anak.

Disamping itu, keluarga juga

dipandang sebagai lembaga yang dapat

memnuhi kebutuhan insani (manusiawi),

terutama bagi pengembangan

kepribadiannya dan pengembangan ras

manusia. Melalui perlakuan dan

perawatan yang baik dari orangtua, anak

dapat memenuhi kebutuhannya, baik

kebutuhan fisik maupun kebutuhan sosio

psokologisnya. Apabila anak dapat

memenuhi kebutuhan-kebutuhan

dasarnya, maka dia cenderung

berkembang menjadi seorang pribadi

yang sehat.

Perlakuan orang tua yang penuh kasih

sayang dan pendidikan nilai-nilai

kehidupan, baik nilai agama maupun nilai

sosial budaya yang diberikan kepada anak

merupakan faktor yang kondusif untuk

mempersiapkan anak menjadi pribadi dan

warga masyarakat yang sehat produktif.

Page 53: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

46

Suasana keluarga sangat penting bagi

perkembangan kepribadian anak. Seorang

anak yang dibesarkan dalam lingkungan

keluarga yang harmonis dan agamis, yaitu

suasana yang memberikan curahan kasih

sayang, perhatian, dan bimbingan dalam

bidang agama, maka perkembangan

kepribadian anak tersebut cenderung

posotif, sehat (welladjustment).

Sedangkan anak yang dikembangkan

dalam lingkungan keluarga yang broken

home, kurang harmonis, orang tua

bersikap keras kepada anak, atau tidak

memperhatikan nilai-nilai agama, maka

perkembangan kepribadiannya cenderung

mengalami distorsi atau mengalami

kelainan dalam penyesuaian dirinya

(maladjustment).

Baldwin dkk. Telah melakukan

penelitian tentang pengaruh pola asuh

orang tua terhadap kepribadian anak. Pola

asuh orang tua itu ternyata ada yang

demokratis dan juga autoritarian. Orang

Page 54: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

47

tua yang demokratis ditandai dengan

perilaku (1) menciptakan iklim

kebebasan, (2) bersikap respek terhadap

anak, (3) objektif, dan (4) mengambil

keputusan secara rasional. Sementara

yang autoritarian ditandai dengan sikap

kesewenang-wenangnagn atau diktator

dalam memberikan perlakuan kepada

anak.

Anak yang dikembangkan dalam

iklim demokratis cenderung memiliki

ciri-ciri kepribadian: lebih aktif, lebih

bersikap sosial, lebih memiliki harga diri

(percaya diri), lebih memiliki keinginan

dalam bidang intelektual, lebih orsinil,

dan lebih konstruktif dibandingkan

dengan anak yang dikembangkan dalam

iklim autoritarian.

b. Faktor Kebudayaan

Kluckhohn berpendapat bahwa

kebudayaan meregulasi (mengatur)

kehidupan kita dari mulai lahir sampai

mati, baik disadari maupun tidak disadari.

Page 55: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

48

Kebudayaan mempengaruhi kita untuk

mengikuti pola-pola perilaku tertentu

yang telah dibuat orang lain untuk kita.

Setiap kelompok masyarakat (bangsa,

ras, atau suku) memiliki tradisi, adat, atau

kebudayaan yang khas. Kebudayaan suatu

masyarakat memberikan pengaruh

terhadap setiap warganya, baik yang

menyangkut cara berfikir (cara

memandang sesuatu), cara bersikap, atau

cara berperilaku. Pengaruh kebudayaan

terhadap kepribadian ini dapat dilihat dari

perbedaan antara masyarakat modern,

yang budayanya maju dengan masyarakat

premitif, yang budayanya masih

sederhana. Perbedaan itu tampak dalam

gaya hidupnya (live style), seperti dalam

cara makan, berpakaian, memelihara

kesehatan, berinteraksi, pencahariaan dan

cara berpikir (cara memandang sesuatu).

Pola-pola tingkah laku yang sudah

terlembagakan dalam masyarakat

(bangsa) tertentu (seperti dalam bentuk

Page 56: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

49

adat istiadat) sangat memungkinkan

mereka untuk memiliki karakteristik

kepribadian yang sama. Kesamaan

karakteristik ini mendorong

perkembangan konsep-konsep tipe

kepribadian dasar (basic personality type,

dari Kardiner, 1945), dan karakter

nasional atau bangsa (nasional character

dari Gorer, 1950).

Sebagai conto di sini dikemukakan

tentang tipe kepribadian dasar suku

Indian Maya dan Alorese. Indian Maya

memiliki karakteristik: rajin, kurang peka

terhadap penderitaan, fatalistik, tidak

takut mati, independen namun tidak

kompotitif, tidak demonstratif dalam

mengekspresikan perasaan, dan jujur.

Sementara Alorese berkarakteristik:

cemas, curiga, kurang percaya diri,

kurang berminat kedunia luar, sangat

membutuhkan dorongan kasih sayang,

kurang memiliki dorongan untuk

mengembangkan keterampilan, dan suka

Page 57: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

50

mengompensasi perasaan rendah dirinya

dengan membual dan membangga-

banggakan diri.

Setiap suku dan bangsa di dunia ini

masing-masing type kepribadian dasar

yang relatif berbeda (meskipun dalam

banyak hal, dengan pengaruh globalisasi

perbedaan karakteristik kepribadian itu

cenderung berkurang). Contoh: bangsa

Indonesia memiliki karakteristik

kepribadian dasar: religius, ramah, namun

kurang disiplin; bangsa Jepang: ulet,

kreatif dan berdisiplin; dan bangsa

Amerika: optimis, perfeksi, berdisiplin,

ulet dalam menyelesaikan sesuatu, namun

individualistik.

Sehubugan dengan pentingnya

kebudayaan sebagai faktor penentu

kepribadian muncul pertanyaan:

bagaimana karakteristik kepribadian itu

berkembang? Bagaimana pula type dasar

kepribadian masyarakat itu terjadi?

Dalam hal ini Linton (1945)

Page 58: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

51

mengemukakan tiga prinsip untuk

menjawab pertanyaan tersebut. Tiga

prinsip itu adalah (1) pengalaman awal

kehidupan dalam keluarga, (2) pola asuh

orang tua terhadap anak, dan (3)

pengalaman awal kehidupan anak dalam

masyarakat. Apabila anak-anak memiliki

pengalaman awal kehidupan yang sama

dalam suatu masyarakat, maka mereka

cenderung akan memiliki karakteristik

kepribadian yang sama.

c. Faktor Sekolah

Lingkungan sekolah dapat

mempengaruhi kepribadian anak. Faktor-

faktor yang dipandang pengaruh itu

diantaranya sebagai berikut:

1. Iklim emosional kelas

Kelas yang memiliki iklim

emosinya sehat (guru bersikap ramah

dan respek terhadap siswa dan begitu

juga berlaku diantar sesama siswa)

memberikan dampak yang positif

bagi perkembangan psikis anak ,

Page 59: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

52

seperti merasa nyaman, bahagia, mau

bekerja sama, memotivasi untuk

belajar, dan mau mentaati peraturan.

Sedangkan kelas yang iklim

emosinya tidak sehat (guru bersikap

otoriter, dan tidak menghargai siswa)

berdampak kurang baik bagi anak,

seperti merasa tegang, nerveus, sangat

kritis, mudah marah, malas untuk

belajar, dan berperilaku yang

mengganggu ketertiban.

2. Sikap dan Perilaku Guru

Sikap dan perilaku guru ini

tercermin dalam hubungannya dengan

siswa (reletationship between teacher

and student). Hubungan guru dengan

siswa dipengaruhi oleh beberapa

faktor. Faktor-faktor itu diantaranya

(1) stereotype budaya terhadap guru

(pribadi dan profesi, positif atau

negatif; (2) sikap guru terhadap

siswa; (3) metode mengajar; (4)

penegakan disiplin dalam kelas; dan

Page 60: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

53

(5) penyesuaian pribadi guru

(personal adjustment off the teacher).

Terkait dengan faktor yang

terakhir ini, Heil dan Wash burne

(Hurlock, 1986) telah melakukan

penelitian , yang hasilnya

menunjukkan bahwa ada tiga type

penyesuaian pribadi guru, yaitu (1)

turbolent, yang ditandai dengan sifat-

sifat kasar, inpulsif, tidak dapat

diprediksi, mudah agresif (baik secara

verbal maupun fisik); (2) Fearful,

yang ditandai dengan sifat-sifat

cemas, tidak percaya, tergantung, dan

defensif; dan (3) self- controlled, yang

ditandai dengan sikap respek terhadap

siswa dan orang lain, sikap percaya

diri, mampu mempunyai kepedulian

terhadap iklim kelas yang kondusif

untuk belajar.

Sikap dan perilaku guru,

secara langsung mempengaruhi “self-

concept” siswa, melalui sikap-

Page 61: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

54

sikapnya terhadap tugas akademik

(kesungguhan dalam mengajar),

kedisiplinan dalam mentaati peraturan

sekolah, dan perhatiannya terhadap

siswa. Secara tidak langsung,

pengaruh guru ini terkait dengan

upayanya membantu siswa dalam

mengembangkan kemampuan

penyesuaian sosialnya.

3. Disiplin (tata-tertib)

Tata tertib ini ditunjukkan

untuk membentuk sikap dan tingkah

laku siswa. Disiplin yang otoriter

cenderung mengembangkan sifat-sifat

pribadi siswa yang tegang, cemas,

dan antagonistik. Disiplin yang

permisif, cenderung membentuk sifat

siswa yang kurang bertanggung

jawab, kurang menghargai otoritas,

dan egosentris. Sementara disiplin

yang demokratis, cenderung

mengembangkn perasaan berharga,

Page 62: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

55

merasa bahagia, perasaan tenang dan

sikap bekerja sama.

4. Prestasi Belajar

Perolehan prestasi belajar,

atau peringkat kelas dapat

mempengaruhi peningktan harga diri,

dan sikap percaya diri siswa.

5. Penerimaan Teman Sebaya

Siswa yang diterima oleh

teman-temannya, dia akan

mengembangkan sikap positif

terhadap dirinya, dan juga oranglain.

Dia merasa menjadi orang yang

berharga.28

28

Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan, Teori

Kepribadian, (Bandung: Rosdakarya, 2007), 20-33

Page 63: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

56

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan dengan

pendekatan kualitatif, yang memiliki karakteristik almi

(natural setting) sebagai sumber data langsung,

deskriptif, proses lebih dipentingkan dari pada hasil,

analisis dalam penelitian kualitatif cenderung dilakukan

secara analisisa induktif dan makna merupakan hal yang

esensial.29

Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus

(case study), yaitu: suatu penelitian yang dilakukan untuk

mempelajari secara intensif tentang latar belakang

keadaan sekarang, dan interaksi penelitian ini merupakan

penelitian studi kasus (case study), yaitu: suatu penelitian

yang dilakukan untuk mempelajari intensif tentang latar

belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan

atau unit sosial: individu, kelompok, lembaga, atau

masyarakat.

29

Lexy J Moeleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2003), 3

Page 64: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

57

B. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian ini peneliti sebagai aktor

sekaligus pengumpul data. Untuk itu, dalam penelitian

ini, peneliti bertindak sebagai instrumen kunci,

pengamat, dan partisipasif

Peneliti ikut masuk dalam objek penelitian, tetapi

hanya sekedar mengamati, tidak ikut campur dalam

proses penerapan peran wali kelas sebagai fasilitator,

mediator, dan motivator dikelas. Serta kehadiran peneliti

dilokasi penelitian, diketahui statusnya oleh informan

atau subyek.

Peneliti mulai penelitiannya di Mi Ma‟arif

Singosaren pada hari kamis tanggal 15 Februari 2019

sampai tanggal 2 Maret 2019. Dalam kurun waktu

tersebut, peneliti mewawancarai, mendokumentasi, dan

mengobservasi tentang semua hal yang berkaitan dan

yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

C. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah MI-Ma‟arif

Singosaren. Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo.

Madrasah ini terletak sangan strategis sekali karena dekat

Page 65: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

58

dengan jalan raya dan dekat dengan masjid. Serta dekat

dengan pemukiman warga.

D. Data dan Sumber Data

Sumber data merupakan subyek dari data yang

diperoleh. Apabila peneliti akan menggunakan teknik

wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber

data disebut informan (orang yang merespon/menjawab

pertanyaan-pertanyaan dari peneliti). Apabila peneliti

menggunakan teknik dokumentasi, maka catatan (data)

yang diperoleh menjadi sumber data.

Adapun menurut Suharsimi Arikunto, sumber

data adalah subyek dimana data diperoleh.30

Data dalam

penelitian ini adalah :

1. Sumber data primer adalah data yang secara

langsung diperoleh dari hasil interview kepada

informan yang dijadikan subyek penelitian, terdiri

dari: kepala sekolah, wali kelas dan peserta didik

kelas III

2. Sumber data sekunder adalah data yang bersumber

dari buku materi pelajaran. Berikut penjelasannya:

30

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), 129

Page 66: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

59

a) Primer (Manusia), yang terdiri dari:

1. Ahmad Slamet, S.Ag. selaku kepala MI

Ma‟arif Singosaren

2. Mahsun Nahrowi, S Pd. Selaku wali kelas III

Mi Ma‟arif Singosaren.

3. Saudari Faneshia Adelia, saudari Adera

Liandra, saudari Lutfiana Wardhatul K selaku

peserta didik kelas III MI Ma‟arif Singosaren

b) Sekunder (non manusia), yang terdiri dari:

1. Dokumen, berupa dokumen resmi seperti

dokumen kurikulum MI Ma‟arif Singosaren

dan periode 2016-2019

2. Buku-buku yang relevan, seperti absensi siswa

dan proposal pengajuan fasilitas MI Ma‟arif

Singosaren.

E. Prosedur Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang

dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data

dan untuk memperoleh data yang obyektif. Dalam

penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode

dalam pengumpulan data sebagai berikut :

1. Observasi

Page 67: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

60

Sutrisno Hadi menerangkan bahwa

pengamatan (observasi) merupakan pengamatan dan

pencatatan secara sistematis terhadap suatu gejala

yang tampak pada objek penelitian. Sementara,

observasi partisipan adalah teknik pengumpulan data

melalui pengamatan terhadap objek pengamatan

dengan langsung hidup bersama, merasakan serta

berada dalam aktivitas kehidupan objek pengamatan,

bahkan tidak jarang pengamat kemudian mengambil

bagian dalam kehidupan budaya mereka.31

Observasi ialah metode atau cara-cara

menganalisis dan mengadakan pencatatan secara

sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat

atau mengamati individu atau kelompok secara

langsung. Metode ini digunakan untuk melihat dan

mengamati secara langsung keadaan dilapangan agar

peneliti memperoleh gambaran yang lebih luas

tentang permasalahan yang diteliti.32

Dalam

penelitian kualitatif observasi diklarifikasikan

menjadi 3 yaitu :

31

Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif dalam

Perspektif Rancangan Penelitian,220 32

Basrowi, dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif

(Jakarta: Rineka Cipta, 2008), 94

Page 68: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

61

a. Pengamatan dapat bertindak sebagai seorang

partisipan.

b. Observasi dapat dilakukan secara terus terang

atau penyamaran.

c. Observasi yang menyangkut latar belakang.33

Nasution menyatakan bahwa, observasi

adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan

hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta

mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui

observasi. Jenis observasi itu diantaranya adalah

observasi partisipatif, observasi nonpartisipatif,

observasi terus terang dan tersamar dan observasi tak

berstruktur.

Observasi partisipatif adalah observasi yang

di dalamnya peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-

hari orang sedang diamati atau yang digunakan

sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan

pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang

dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan

suka dukanya. Dengan observasi partisipan ini, maka

data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam dan

33

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung:

Aifabeta, 2006), 310

Page 69: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

62

sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap

perilaku yang tampak34

Observasi nonpartisipatif adalah observasi

yang di dalamnya pengamat tidak ikut serta dalam

kegiatan, dia hanya berperan mengamati kegiatan,

tidak ikut dalam kegiatan.35

Observasi terus terang

atau tersamar adalah observasi yang di dalamnya

peneliti akan melakukan pengumpulan data

menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa

ia sedang melakukan penelitian. Jadi mereka yang

diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir tentang

aktivitas peneliti.36

Observasi tak berstruktur adalah

observasi yang dilakukan dalam penelitian kualitatif,

karena fokus penelitian belum jelas. Fokus observasi

akan berkembang selama kegiatan observasi

berlangsung.37

Teknik observasi yang dipilih oleh penelti

dalam penelitian ini, yaitu teknik observasi

partisipatif. Hal ini dikarenakan, dengan

34

Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, Dan R&D, 310. 35

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan

(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), 220. 36

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan, 312. 37

Ibid.,, 313.

Page 70: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

63

berpartisipasi langsung maka peneliti akan terbantu

untuk menemukan data-data yang diperlukan. Selain

itu memungkinkan memunculkan data baru. Terlebih

lagi akan mendapatkan informasi yang natural atau

tidak dibuat-buat.

Dalam penelitian ini peneliti mengobservasi

kegiatan dan kepribadian peserta didik pada kelas III

di MI Mma‟arif Singosaren. Peneliti mengamati

peserta didik dalam menjalankan tugas dan perannya

sebagai fasilitator, mediator dan motivator.

2. Wawancara

Wawancara adalah bentuk komunikasi antara

dua orang, melibatkan seseorang yang ingin

memperoleh informasi dari seseorang lainnya

dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan,

berdasarkan tujuan tertentu. Wawancara secara garis

besar dibagi dua, yakni wawancara tak struktur dan

wawancara struktur. Wawancara tak struktur bersifat

luwes, susunan pertanyaannya dan susunan kata-kata

dalam setiap pertanyaan dapat diubah pada saat

wawancara, disesuaikan dengan kebutuhan dan

kondisi saat wawancara, termasuk karakteristik

Page 71: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

64

sosial-budaya (agama, suku, gender, usia, tingkat

pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya).38

Wawancara terstruktur digunakan sebagai

teknik pengumpulan data, bila peneliti atau

pengumpul data telah mengetahui dengan pasti

tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh

karena itu, dalam melakukan wawancara,

pengumpulan data telah menyiapkan instrument

peneliti berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang

alternatif jawaban pun telah disiapkan.39

Teknik wawancara yang dipilih yaitu

wawancara tidak terstruktur. Peneliti memilih teknik

tersebut karena, belum mengetahui secara pasti

jawaban ataupun data yang akan disampaikan oleh

responden (narasumber). Selain itu, ada

kemungkinan data yang ditanyakan berkembang

sesuai dengan keadaan pada saat wawancara.

Pada penelitian ini informan yang diambil

oleh peneliti antara lain adalah kepala sekolah, guru,

karyawan, serta siswa-siswi yang bersangkutan,

kemudian dicatat dalam catatan hasil wawancara.

38

Dedy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, 180. 39

Ibid., 319.

Page 72: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

65

Adapun pihak-pihak yang diwawancarai oleh

peneliti untuk mendapatkan data diantaranya yaitu:

1) Kepala sekolah (Bpk. Ahmad Slamet, S. Ag),

untuk mendapatkan informasi tentang

membentuk kepribadian peserta didik MI

Ma‟arif Singosaren, usaha kepala sekolah untuk

membentuk kepribadian peserta didik MI

Ma‟arif Singosaren, dan untuk mendapatkan

data umum tentang kondisi sekolah.

2) Wali kelas III (Bpk. Mahsun Nahrowi, S. Pd),

untuk mendapatkan informasi tentang tugas wali

kelas dan usaha yang dilakukan untuk

membentuk kepribadian siswa kelas III.

3) Siswa-siswi kelas III (Saudara/i Faneshia,

Adera, Lutfiana), untuk mendapatkan informasi

tentang peran teman sebaya dalam membentuk

kepribadin sanguin, melankolis dan kolerik

peserta didik

3. Dokumentasi

Pengamatan berperan serta dalam wawancara

mendalam (termasuk wawancara sejarah hidup) dapat

pula dilengkapi dengan analisis dokumen seperti

otobiografi, memori, catatan harian, surat-surat pribadi,

Page 73: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

66

catatan pengadilan, berita koran, artikel majalah, brosur,

bulletin, dan foto-foto.40

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang

telah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar

atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen

yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah

kehidupan (life histories), cerita, biografi, peraturan,

kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya

foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang

berbentuk karya seni, yang dapat berupa gambar,

patung, film, dan lain-lain.41

Dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh

data-data berupa gambaran umum mengenai berdirinya

Madrasah Ibtidaiyah MI Ma‟arif Singosaren, letak

geografis, keadaan guru dan siswa, serta yang berkaitan

dengan komunikasi efektif dapat meningkatkan hasil

belajar siswa yang akan peneliti dapatkan dari

dokumentasi yang ada di sekolah. Selain itu metode

dokumentasi ini juga bisa peneliti gunakan untuk

mendokumentasikan kegiatan yang sedang berlangsung.

40

Dedi Mulyana, Metodolgi Penelitian Kualitatif, 195. 41

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan, 329.

Page 74: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

67

Hasil pengumpulan data melalui cara dokumentasi ini,

dicatat dalam format transkrip dokumentasi.

Dalam penelitian ini peneliti

mendokumentasikan dokumen yang berupa: sejarah

singkat berdirinya MI Ma‟arif Singosaren,

letakgeografis, visi dan misi madrasah, keadaan

pendidik dan tenaga kependidikan di MI Ma‟arif

Singosaren, keadaan murid di MI Ma‟arif Singosaren,

struktur organisasi MI Ma‟arif Singosaren, sarana dan

prasarana MI Ma‟arif Singosaren.

F. Teknik Analisa Data

Menurut Bodgan dan Biklen yang dikutip oleh

Lexy J. Moleong dalam bukunya mengatakan bahwa

analisis data adalah upada yang dilakukan dengan jalan

bekerja dengan data, mengorganisasi data, memilah-

milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mencari

dan menemukan pola, menemukan appa yang penting

dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat

diceritakan kepada orang lain.42

Data dalam penelitian ini menggunakan analisis

data kualitatif mengikuti konsep yang diberikan oleh

42

Lexy J Moeleong, Metode Penelitian Kkualitatif Bandung:

Remaja Rosdakarya, 1997), 248

Page 75: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

68

Miles dan Huberman. Mereka mengemukakan bahwa

aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara

interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai

tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Adapun langkah-

langkah analisnya adalah sebagai berikut :43

Gambar 1.1 Analisis Data menurut Milles dan Huberman

Sirklus Model Interaktif

a. Reduksi Data (Data Reduction)

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya

cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara

teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan, makin lama

peneliti ke lapangan, maka jumlah data akan makin

43

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung:

Aifabeta, 2006), 329

Pengumpulan

Data

(Data Collection)

Reduksi Data

(Data

Reduction)

Penyajian

Data

(Data

Penarikan

Kesimpulan

(Conclusing

Page 76: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

69

banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera

dilakukan analisis data melalui reduksi data.

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal

yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting,

dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak

perlu. Dengan demikian data yang telah tereduksi

akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan

mempermudah peneliti untuk melakukan

pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila

diperlukan.44

Penelitian ini, peneliti akan mengumpulkan

data-data dari hasil observasi, wawancara, dan

dokumentsi, setelah seluruh data terkumpul, data-data

yang masih umum dipilih dan difokuskan sesuai

dengan rumusan masalah yang telah dibuat tentang

pergaulan teman sebaya dalam perkembangan afektif

siswa kelas IV SDN Banyudono 1 Ngariboyo

Magetan.

b. Penyajian Data (Data Display)

Setelah data direduksi, maka langkah

selanjutnya adalah mendisplaykan data. Kalau dalam

penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan

44

Ibid., 247.

Page 77: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

70

dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar

kategori, flowchart, dan sejenisnya. Dengan men-

display-kan data, maka akan memudahkan untuk

memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja

selanjutnya berdasarkan apa yang dipahami tersebut.45

Penelitian ini, setelah data terkumpul dan

direduksi selanjutnya data disusun secara sistematis

supaya data dipahami dengan mudah. Penyajian

datanya berupa uraian yang menyangkut tentang

pergaulan teman sebaya yang bagaimana dalam

pembentukan perkembangan afektif siswa kelas IV

SDN Banyudono 1 Ngariboyo Magetan.

c. Penarikan Kesimpulan (Conclusing Drawing)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif

menurut Milles dan Huberman sebagaimana dikutip

Sugiyono adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat

sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan

bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya. Dengan demikian

kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat

menjawab masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi

45

Ibid., 249.

Page 78: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

71

mungkin juga tidak, karena seperti telah dikemukakan

bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian

kualitatif masih bersifat sementara dan akan

berkembang setelah penelitian berada di lapangan.46

Penarikan kesimpulan ini maka sudah dapat

disimpulkan bagaimana peran teman sebaya dalam

membentuk kepribadian sanguin, melankolik dan

kolerik peserta didik kelas III di MI Ma‟arif

Singosaren

G. Pengecekan Keabsahan Temuan

Pengecekan keabsahan data ini perlu diterapkan

dalam rangka pembuktian kebenaran temuan hasil

penelitian dengan kenyatan di lapangan. Adapun

pengecekan keabsahan data, disini peneliti menggunakan

kredibilitas triangulasi. Dimana kredibilitas (derajat

kepercayaan) pada dasarnya menggantikan konsep

validitas internal dari non kualitatif yang berfungsi

melaksanakan inkuiri sedemikian rupa sehingga tingkat

kepercayaan penemuannya dapat dicapai, dan

mempertunjukkan derajat kepercayaan hasil-hasil

46

Ibid., 252.

Page 79: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

72

penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada

kenyataan ganda yang sedang diteliti.47

Sedangkan triangulasi yakni teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain.

Dengan kata lain dilakukan pengecekan yng dapat

melalui wawancara terhadap objek penelitian. Diluar data

itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding

terhadap data itu.48

Triangulasi ini selain digunakan

untuk mengecek kebenaran dan kepercayaan data juga

dilakukan untuk memperkuat data.

H. Tahapan-tahapan Penelitian

Tahap-tahap penelitian dalam penelitian ini ada tiga

tahapan dan ditambah dengan tahap terakhir dari

penelitian yaitu tahap penulisan laporan hasil penelitian.

Tahap-tahap tersebut adalah:

a. Tahap Pra Lapangan

Ada enam kegiatan yang harus dilakukan oleh

peneliti dalam tahapan ini ditambah dengan satu

pertimbangan yang perlu dipahami, yaitu etika penelitian

lapangan. Kegiatan dan pertimbangan tersebut adalah

sebagai berikut: menyusun rancangan penelitian, memilih

47

Lexy J Moeleong, Metode Penelitian Kkualitatif Bandung:

Remaja Rosdakarya, 1997), 3 48

Ibid, 330

Page 80: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

73

lapangan penelitian, mengurus perizinan, menjajaki dan

menilai keadaan lapangan, memilih dan memanfaatkan

informan, menyiapkan perlengkapan penelitian,

persoalan etika penelitian.

b. Tahap Pekerjaan Lapangan

Uraian tentang tahap pekerjaan lapangan

dibagi atas tiga bagian yaitu: memahami latar

penelitian, memasuki lapangan, berperan serta sambil

mengumpulkan data.

c. Tahap Penulisan Hasil Laporan49

Pada tahap ini, peneliti menuangkan hasil

penelitian yang sistematis sehingga dapat dipahami

dan diikuti alurnya oleh pembaca.

49

Moleong, , Metodologi Penelitian Kualitatif, 85–108.

Page 81: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

74

BAB IV

DESKRIPSI DATA

A. Data Umum

1. Sejarah Singkat Berdirinya MI Ma’arif Singosaren

Berkat kesadaran masyarakat akan pentingnya

pendidikan, agama, maka pada tahun 1956 di

Kelurahan Singosaren Kecamatan Jenangan

Kabupaten Ponorogo mendirikan Madrasah malam

dalam rangka memenuhi tuntutan masyarakat banyak,

demi tercapainya cita-citanya ingin mempunyai anak

yang berkepribadian tinggi dan utama, sebab tak

mungkin tercapai cita-cita tersebut tanpa pendidikan

agama.

Kemudian tidak berlangsung lama yaitu pada

tahun 1958 dilebur menjadi MWB (Madrasah Wajib

Belajar) masuk pagi hari atas tuntutan Departemen

Agama untuk memoderisasikan murid Madrasah

sesuai dengan dasar-dasar dan cita-cita Pendidikan di

Indonesia. Salah satu langkah kearah terlaksananya

maksud itu adalah dengan mengadakan pembaharuan

secara Revolusioner dalam Pendidikan Madrasah,

yang diberi nama Madrasah Wajib Belajar (MWB).

Page 82: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

75

Dalam hal ini Departemen Agama dengan aktif

membantu organisasi-organisasi Islam yang

mendirikan dan menyeleggarakan MWB. Yang pada

waktu itu bertujuan dan berfungsi :

a. Sesuai dengan namanya MWB turut berusaha di

samping sekolah-sekolah dari Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka

pelaksanaan Undang-Undang kewajiban belajar di

Indonesia. Dalam hubungan ini MWB akan

diperlakukan mempunyai hak serta kewajiban.

Sebagai sekolah Negri atau sekolah Partikellir

yang melaksanakan wajib belajar. MWB

mendapat perhatian Pemerintah Departemen

Agama karena masih banyak rakyak yang akan

memilih Madrasah bagi anak-anaknya.

b. Pendidikan terutama sekali diarahkan kepada jiwa

Bangsa untuk mencapai kemajuan dilapangan

Ekonomi, Industrialisasi dan Transmigrasi.

Pada tahun 1960 ada perubahan nama

yang semula MWB menjadi MI. Karena

Madrasah Ibtidaiyyah atau MI Singosaren itu

dibawah Lembaga Ma‟arif, maka pada tahun

tersebut didirikanlah madrasah dengan nama

Page 83: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

76

Madrasah Ibtidaiyyah Ma‟arif Singosaren oleh

Organisasi yang diketuai Bapak Muhammad

Sayid Almarhum. Madrasah tersebut didirikan

diatas tanah wakaf, letaknya jalan Singopuro

Kelurahan Singosaren. Kira-kira 50 meter

kesebelah timur dari perempatan kota lama di

Ponorogo. Sedang gedungnya terdiri dari 6 lokal

dan 1 lokal ruang guru. Jadi jelasnya berdirinya

Madrasah tersebut atas dasar dorongan

masyarakat Singosaren yang berkeinginan agar

anaknya menjadi muslim sejati, beriman teguh,

beramal sholeh dan berakhlak mulia serta berguna

bagi masyarakat agama dan Negara.50

2. Letak geografis MI Ma’arif Singosaren

Letak geografis MI Ma‟arif ini terletak di

sudut kota dan yang mana di samping sekolah

terdapat taman kanak-kanak dan dikelilingi oleh

rumah penduduk. Tetapi, tidak bisa dipungkiri bahwa

suara kendaraan dan terkadang mengganggu proses

pembelajaran.

50

Lihat Transkip Dokumentasi 06/D2/2019 Lampiran Laporan

Hasil Penelitian Ini.

Page 84: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

77

Adapun batas-batas wilayah dari MI Ma‟arif

Singosaren adalah sebagai berikut:

a. Sebelah timur berbatasan dengan RA Muslimat

NU Singosaren

b. Sebelah selatan berbatasan rumah penduduk

c. Sebelah barat berbatasan rumah penduduk

d. Sebelah utara berbatasan jalan Niken Gandini.51

3. Visi dan Misi MI Ma’arif Singosaren

Visi Madrasah :

“Terbentuknya anak yang berakhlaqul karimah yang

berwawasan” Ahlussunnah wal jama‟ah” dan

berkualitas dalam IMTAQ dan IPTEK

Misi Madrasah :

1. Mengembangkan sumber daya manusia (SDM)

dengan memberikan tuntunan pada anak, besikap

hidup sehari-hari disekolah maupun di masyarakat

dengan berpegang teguh pada norma-norma Islam

dengan paham Ahlussunnah Wal Jama‟ah.52

51

Lihat Transkip Dokumentasi 06/D1/2019 Lampiran Laporan

Hasil Penelitian Ini.

52

Lihat Transkip Dokumentasi 06/D3/2019 Lampiran Laporan

Hasil Penelitian Ini.

Page 85: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

78

2. Mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan

dengan menumbuhkan penghayatan terhadap

ajaran agama dalam beribadah dan kehidupan

sehari-hari (berpribadi yang sholeh dalam

beragama dan sholeh dalam bermasyarakat).

3. Membina dan mempersiapkan siswa menjadi

insane kamil yang mampu bersaing di bidang Ilmu

Pengetahuan.

4. Tujuan MI Ma’arif Singosaren

Membentuk pribadi siswa bersikap baik dan benar

dalam beribadah

Membentuk pribadi siswa yang baik dan benar dalam

kehidupan sehari-hari

Membentuk kepribadian siswa yang amanah, jujur

dan ikhlas dalam bertindak atau berbuat

1. Membentuk siswa yang berprestasi dalam

pelajaran agama dan pelajaran

2. Membentuk siswa yang terampil dalam

mengoperasikan teknologi (komputer)

3. Membentuk siswa yang mempunyai wawasan

keagamaan yang bercirikan Ahlussunnah wal

Jama‟ah

Page 86: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

79

4. Menanamkan kepada siswa untuk mempunyai

rasa memiliki terhadap madrasah, warga

madrasah dan masyarakat sekitar

5. Profil Singkat MI Ma’arif Singosaren

Nama Madrasah : MI MA‟ARIF

SINGOSAREN

N I S : 11 00 20

NSM : 111235020024

Nama Kepala Madrasah : AHMAD

SLAMET, S.Ag

Alamat : JL. SINGAJAYA III

NO. 02

Kelurahan :

SINGOSAREN

Kecamatan : JENANGAN

Kabupaten : PONOROGO

Kode Pos : 63492

Email :

[email protected]

Status Sekolah : Swasta

Status Akreditasi :

TERAKREDITASI / B

Page 87: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

80

SK. Nomor/Tanggal : No: 20/SK/MI/82, 28

Oktober 1982

Tahun Berdiri : 1960

Tahun Perubahan : 1993

Bangunan Sekolah : Milik Sendiri

Organisasi Penyelenggara : LP MA‟ARIF

NU

Kegiatan Belajar Mengajar : PAGI HARI

Ruang Kelas : 6 ruang

Ruang Guru : 1 ruang

Ruang Komputer : 1 ruang

Ruang UKS : 1 ruang

Ruang Kepala Sekolah : 1 ruang

Ruang Toilet : 2 ruang

Tempat Ibadah : 1 Masjid

6. Sarana dan Prasarana MI Ma’arif Singosaren

Terdapat 10 ruang, dengan rincian 6 ruang

belajar, 1 ruang kepala madrasah, 1 ruang guru, 1

ruang UKS dan 1 ruang lab komputer. Disebelah

timur terdapat tujuh ruang yang terdiri dari 1 ruang

kepala madrasah,1 ruang guru, 3 ruang kelas yaitu

kelas I, II, dan III, 1 ruang UKS, dan 1 ruang lab

Page 88: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

81

komputer. Disebelah barat terdapat 3 ruang kelas

yaitu kelas IV, V, dan VI. Secara keseluruhan

atapnya dari genting, gentingnya dari tanah liat, untuk

gedung yang berada disebelah barat menggunakan

keramik dan gedung yang berada disebelah timur

masih menggunakan tegel kecuali ruang guru dan

ruang kepala sekolah. Untuk lokasi kamar mandi

(toilet) berada dibelakang lab komputer53

7. Data Guru dan Siswa SDN Banyudono 1

a. Keadaan Guru

Berdasarkan data terakhir tahun

2017/2018, jumlah tenaga pendidik sebanyak 13

orang, kepala sekolah 1 orang, guru 10 orang,

satpam 1 orang, dan tukang kebun 1 orang. Lama

mengajar guru MI Ma‟arif Singosaren bevariasi.

Guru-guru senior telah mengajar lebih dari

sepuluh tahun dan guru yunior kurang dari

sepuluh tahun. Namun rata-rata mereka

ditunjang oleh latar belakang pendidikan yang

memadai yakni berasal dari Sarjana Pendidikan

yang sesuai dengan bidangnya.

53

Lihat Transkip Dokumentasi 06/D6/2019 Lampiran Laporan

Hasil Penelitian Ini.

Page 89: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

82

b. Keadaan Murid

Jumlah murid secara keseluruhan pada

tahun 2017 berjumlah 116.

Dengan rincian sebagai berikut :

Tabel

Jumlah Siswa Tahun 2018/2019

No Kelas Jumlah Siswa

1 Kelas Satu 25

2 Kelas Dua 22

3 Kelas Tiga 15

4 Kelas Empat 17

5 Kelas Lima 15

6 Kelas Enam 2254

c. Struktur Organisasi MI Ma’arif

Singosaren

Struktur organisasi madrasah adalah

rangkaian yang menjelaskan posisi dan

kedudukan seseorang dalam sebuah organisasi

madrasah.

54

Lihat Transkip Dokumentasi 06/D5/2019 Lampiran Laporan

Hasil Penelitian Ini.

Page 90: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

83

Setiap kegiatan adalah tanggung jawab

pelaksana yang akan mengarah kepada

pekerjaan fisik (nyata) untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan bersama. oleh karena

itu, keperluan perluasan dan pengembangan

kerja fisik memerlukan suatu wadah tertentu

yang disebut dengan organisasi, tentunya

setiap anggota dari organisasi tersebut

menginginkan tercapainya tujuan secara tepat

dan efisien.

Struktur organisasi dalam suatu

lembaga pendidikan sangat penting

keberadaannya karena dengan adanya struktur

dalam sekolah, kewenangan masing-masing

unit saling bekerja sama dan membantu untuk

mencapai tujuan yang ditetapkan. Adapun

susunan struktur organisasi SD Negeri

Banyudono 1 terdiri atas:

Kepala Sekolah : Ahmad

Selamet, S.Ag

Komite Sekolah : Drs.

Tufan Hadi

Page 91: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

84

Guru kelas I : Siti

Samandari, M.Pd

Guru Kelas II : Mualifah,

S.Pd I55

Guru Kelas III : Mahsun

Nahrowi, S.Pd

Guru Kelas IV : Sidik

Purnomo, S.Pd

Guru Kelas V : Puthut Eko N,

S.Pd

Guru Kelas VI : Suryani, S.Pd

Perpustakaan : Suryani. S.Pd

Penjaga Sekolah : St.

Nur Hasanah

B. Deskripsi Data Khusus

1. Peran Teman Sebaya Dalam Membentuk

Kepribadian Sanguin di MI Ma’arif Singosaren

Dalam pertemanan dapat memberi

pertolongan terhadap temannya melainkan orangtua.

Berteman dengan siapapun kita pasti akan gampang

55

Lihat Transkip Dokumentasi 06/D4/2019 Lampiran Laporan

Hasil Penelitian Ini.

Page 92: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

85

terpengaruh oleh orang tersebut atau kebiasaan orang

tersebut. Semua orang mempunyai perannya masing-

masing terutama dengan teman sebaya sangat

berpengaruh bagi kehidupan.

Kebersamaan sangat penting dan sangat

bermanfaat bagi peserta didik terutama dalam

membangun bentuk kehidupan sehari-hari di

sekolah. Seperti yang sudah disampaikan oleh Pak

Selamet selaku kepala sekolah di MI Ma‟arif

Singosaren, sebagai berikut :

Selain dari pembelajaran disekolah, pembelajaran

dirumah dan pembelajaran di lingkungan masyarakat,

perlu waktu yang panjang untuk membentuk

kepribadian peserta didik karena tidak cukup jika

memakai waktu yang sedikit.56

Seseorang berkepribadian sanguin memang

senang sekali berbicara sehingga topik-topik

pembicaraan dikeluarkan secara spontanitas. Seperti

yang sudah disampaikan oleh Pak Mahsun wali

murid peserta didik kelas III di MI Ma‟arif

Singosaren, sebagai berikut :

56

Lihat Transkip Wawancara 01/w1/2019 Lampiran Laporan

Hasil Penelitian Ini.

Page 93: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

86

Karena namanya anak itu mempunyai karakter dan

kepribadian sendiri-sendiri dan berbeda-beda ada

sebagaian anak yang aktif, periang dan bisa mengikuti

pelajaran dengan baik dan sebaliknya ada yang periang

, aktif tetapi tidak bisa menyerap pekajaran dengan

baik karena terpengaruh dengan keaktifan tersebut.57

Kebersamaan sangat penting dan sangat

bermanfaat bagi para siswa terutama dalam

membangun bentuk kehidupan sehari-hari di

sekolah. Seperti yang sudah disampaikan oleh

Faneshia Adelia B.Z peserta didik kelas III MI

Ma‟arif Singosaren, sebagai berikut :

Kebersamaan yang saya lakukan saat bersama dengan

teman sebaya disekolah yaitu bermain, mengaji,

bertukar pikiran tentang kejadian sehari-hari misalkan

sesuatu hal yang terjadi pada waktu berangkat

sekolah.58

Teman sebaya selalu memberi motivasi.

Seperti yang sudah disampaikan oleh Adira Leandra

57

Lihat Transkip Wawancara 01/w2/2019 Lampiran Laporan

Hasil Penelitian Ini 58

Lihat Transkip Wawancara 01/w3/2019 Lampiran Laporan

Hasil Penelitian Ini

Page 94: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

87

peserta didik kelas III MI Ma‟arif Singosaren,

sebagai berikut :

Motivasi untuk selalu mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru, jika orangtua tidak bisa maka

tanya ke kakak, jika tidak mempunyai kakak maka

meminta bantuan ke tetangga, jika tetangga sibuk

bekerja sama dengan teman untuk menyelesaikan

tugas, menasehati teman ketika ada perilaku atau

perkataan yang kurang baik, tidak boleh

mengomongkan kejelekan orang lain terutama guru

karen nanti ilmunya tidak bisa masuk dan tidak

bermanfaat.59

Suatu ketika pagi hari saya datang ke MI

Ma‟arif Singosaren untuk mengamati kegiatan

belajar mengajar di kelas III, proses belajar mengajar

di kelas III berlangsung seperti biasanya.

Ketika ada peserta didik yang bertanya pada

gurunya tentang materi hari ini, siswa yang lain

malah gaduh dan ramai sendiri. Pada akhirnya, guru

memberi arahan dan teman sebaya mereka memberi

nasehat agar mereka bersikap menghargai pendapat

59

Lihat Transkip Wawancara 01/w3/2019 Lampiran Laporan

Hasil Penelitian Ini

Page 95: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

88

orang lain dan guru yang ada didepan dan tidak

boleh ramai ketika ada pertanyaan dari temannya.

Setelah ada arahan dari guru dan nasehat dari

teman sebayanya, peserta didikpun mulai tenang dan

mendengarkan pertanyaan dari temannya tadi.

Suasana kelas menjadi kondusif kembali.

Selain itu teman sebaya mereka juga sering

meminta pada guru untuk bermain tepuk atau

bernyanyi bersama. Dengan begitu diharapkan

suasana kelas menjadi kondusif, dan anak-anak lebih

memperhatikan serta antusias kembali untuk

mengikuti proses belajar mengajar yang sedang

berlangsung.60

2. Peran Teman Sebaya Dalam Membentuk

Kepribadian Melankolis di MI Ma’arif

Singosaren

Dalam pertemanan dapat memberi

pertolongan terhadap temannya melainkan orangtua.

Berteman dengan siapapun kita pasti akan gampang

terpengaruh oleh orang tersebut atau kebiasaan orang

60

Lihat Transkip Observasi 02/O1/2019 Lampiran Laporan

Hasil Penelitian Ini.

Page 96: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

89

tersebut. Semua orang mempunyai perannya masing-

masing terutama dengan teman sebaya sangat

berpengaruh bagi kehidupan.

Dengan berkomunikasi manusia dapat

melakukan interaksi yang dapat membentuk suatu

kepribadian sanguin di sekolah. Seperti yang sudah

disampaikan oleh Pak Selamet selaku kepala sekolah

di MI Ma‟arif Singosaren, sebagai berikut :

Selain dari pembelajaran disekolah, pembelajaran

dirumah dan pembelajaran di lingkungan masyarakat,

perlu waktu yang panjang untuk membentuk

kepribadian peserta didik karena tidak cukup jika

memakai waktu yang sedikit.61

Karena anak melankolis ini mempunyai sifat

yang sangat sensitif kita harus berhati-hati baik

dalam pendidik maupun temannya sendiri. Seperti

yang sudah disampaikan oleh Pak Mahsun wali

murid peserta didik kelas III di MI Ma‟arif

Singosaren, sebagai berikut :

Karena anak yang mempunyai karakter yang berbeda-

beda kendalanya yaitu sepertinya tidak ada kesulitan

tapi semuanya itu butuh proses, ada anak yang bisa

61

Lihat Transkip Wawancara 01/w1/2019 Lampiran Laporan

Hasil Penelitian Ini

Page 97: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

90

dibentuk kepribadiannya dengan baik dan ada anak

yang susah atau bandel dalam membentuk karakter

yang baik dan itu perlu proses dan kendala untuk

mengatasi anak yang bandel dan susah untuk dibentuk

kepribadiannya perlu pendekatan khusus dari

bapak/ibu guru.62

Merajut pertemanan sesama teman sebaya

membuat peserta didik mengolah sekaligus menilai

mana hal yang baik dan mana hal yang buruk.

Seperti halnya yang sudah disampaikan oleh Adira

Leandra peserta didik kelas III MI Ma‟arif

Singosaren, sebagai berikut :

Hal yang saya dapatkan dari pertemanan adalah

kebersamaan, mendapatkan informasi-informasi baru

dan mengenai baik buruk dari kepribadian seseorang

itu dipengaruhi dari pertemanan.63

Ketika kita sedang tidak semangat teman sebaya

selalu memberikan motivasi. Seperti halnya yang sudah

disampaikan oleh Faneshia Adelia B.Z

62

Lihat Transkip Wawancara 01/w2/2019 Lampiran Laporan

Hasil Penelitian Ini 63

Lihat Transkip Wawancara 01/w3/2019 Lampiran Laporan

Hasil Penelitian Ini.

Page 98: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

91

peserta didik kelas III MI Ma‟arif Singosaren,

sebagai berikut:

Ketika teman-teman sedang butuh motivas, dukungan

dan ketika teman-teman tidak bersemangat.

Keesokan harinya, kelas tiga, empat, lima

dan enam sholat dhuha berjama‟ah di masjid, setelah

sholat dhuha dzikiran dan membaca asma‟ul husna,

setelah selesai kembali ke kelas masing-masing

kemudia ada kegiatan membaca ummi.

Semua kegiatan yang positif dilakukan untuk

membentuk kepribadian dan peserta didik juga, agar

terbiasa dengan adanya disiplin, berakhlak yang

baik, sopan dan santun, serta mengembangkan

kepribadian dan bisa mengamalkannya diluar

sekolah ketika beraada di masyarakat.64

3. Peran Teman Sebaya Dalam Membentuk

Kepribadian Kolerik di MI Ma’arif Singosaren

Dalam pertemanan dapat memberi

pertolongan terhadap temannya melainkan orangtua.

64

Lihat Transkip Observasi 02/O2/2019 Lampiran Laporan

Hasil Penelitian Ini.

Page 99: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

92

Berteman dengan siapapun kita pasti akan gampang

terpengaruh oleh orang tersebut atau kebiasaan orang

tersebut. Semua orang mempunyai perannya masing-

masing terutama dengan teman sebaya sangat

berpengaruh bagi kehidupan. Misalnya, jika teman

sebaya mengerjakan tugas makan secara otomatis

teman sebayanya juga akan ikut mengerjakan tugas

juga. Jadi itu ber berdampak positif bagi teman

sebaya, dan ada juga yang teman yang berdampak

negatif misalnya teman sebayanya “ah malas

mengerjakan nanti aja" bermalas-malasan tidak

mengerjakan tugas maka akan ikut bermalas-

malasan juga dan tidak efektif dalam pembelajaran.

Teman sebaya itu dapat dijadikan sebagai

pembelajaran karena tidak ada persaingan antara

peserta didik atau perkelompok. Seperti yang sudah

disampaikan oleh Pak Selamet selaku kepala sekolah

di MI Ma‟arif Singosaren, sebagai berikut :

Selain dari pembelajaran disekolah, pembelajaran

dirumah dan pembelajaran di lingkungan masyarakat,

perlu waktu yang panjang untuk membentuk

Page 100: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

93

kepribadian peserta didik karena tidak cukup jika

memakai waktu yang sedikit.65

Wajar jika ada peserta didik yang kurang

bertanggung jawab dengan tugasnya karena setiap

orang tidak sama dan berbeda-beda. Seperti yang

sudah disampaikan oleh Pak Mahsun wali murid

peserta didik kelas III di MI Ma‟arif Singosaren,

sebagai berikut :

Alhamdulillah sudah 100% sudah bertanggung jawab

dalam mengerjakan tugas yang diberikan pada

bapak/ibu guru baik tugas didalam kelas maupun tugas

rumah, tapi wajar jika ada satu atau dua anak yang

tidak mengerjakan PR mungkin ada yang malas dan

kurang bertanggung jawab.66

Selain itu ada kegiatan khusus yang

dilakukan madrasah untuk membentuk kepribadin

kolerik. Seperti yang disampaikan Pak Slamet selaku

kepala sekolah MI M‟arif Singosaren, sebagai

berikut :

65

Lihat Transkip Wawancara 01/w1/2019 Lampiran Laporan

Hasil Penelitian Ini. 66

Lihat Transkip Wawancara 01/w2/2019 Lampiran Laporan

Hasil Penelitian Ini.

Page 101: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

94

Meliputi kegiatan yang baru dilaksanakan 1 tahun

yang lalu. Ada kegiatan mabit (malam bina7taqwa)

yang dilaksanakan 2x sekali dalam 1 bulan, darling

(darus keliling) pengembangan baca tulis Al-Qur‟an

yang dilaksanakan 2 minggu sekali untuk kelas 4,5 dan

6, pembiasaan ngaji Al-Qur‟an.67

Dengan berjalannya kegiatan tersebut ada

pula kendala yang dihadapi kepala sekolah ketika

menjalankan usaha yang akan membentuk

kepribadian kolerik peserta didik. Seperti yang

disampaikan Pak Slamet selaku kepala sekolah MI

M‟arif Singosaren, sebagai berikut :

-Karena program yang belum begitu lama diantaranya

seperti pembiasaan pagi, apel pagi, kendalanya aman

sepertinya karena peserta didik sudah siaptetapi

gurunya rata-rata jam 7 belum maksimal. Kira-kira 60-

70% masih ada kegiatan masing-masing dirumah

(pagi), -Kendala dari darling dan mabit diantaranya

kegiatannya karena menginsp (mabit) otomatis

orangtua khawatir dan cemas kepada anak-anaknya, -

Karena yang malam harus standbye disekolahan jadi

otomatis sekolah harus menyiapkan sore jam 17.00

WIB, -Darling pembiasaan pengembangan Al Qur‟an

67

Lihat Transkip Wawancara 01/w1/2019 Lampiran Laporan

Hasil Penelitian Ini.

Page 102: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

95

tempatnya berpinjah-pindah jadi perlu penyesuaian

tempatnya juga, perizinan tempat untuk pembauran

dengan masyarakat jika di salah satu tempat tidak

dapat izin maka otomatis sekolah akan mencari tempat

darling baru.68

Selain itu sekolah harus mempunyai aturan-

aturan untuk peserta didik dan wali kelas yang

berusaha untuk memantau serta membentuk

kepribadian kolerik peserta didik. Seperti yang sudah

disampaikan oleh Pak Mahsun wali murid peserta

didik kelas III di MI Ma‟arif Singosaren, sebagai

berikut :

Kita harus menerapkan aturan atau tata tertib sekolah

yang bersifat sanksi tapi mendidik agar mau

bertanggung jawab mengerjakan seperti teman

lainnya.69

Karena jika memberi tugas sama-sama maka

mereka akan bekerja sama agar tugas itu cepat

selesai, tetapi juga ada teman yang tidak mau

bekerja. Seperti yang sudah disampaikan oleh

68

Ibid,. 69

Lihat Transkip Wawancara 01/w2/2019 Lampiran Laporan

Hasil Penelitian Ini.

Page 103: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

96

Lutfiana Wardhatul K peserta didik kelas III MI

Ma‟arif Singosaren, sebagai berikut :

Jadi kita akan menegurnya agar membuat tugasnya

sesuai dengan tanggung jawabnya. Jika kita

mengerjakan tetapi ada salah satu teman yang tidak

bekerja maka namanya tidak akan dicantumkan agar

sadar dan mau mengerjakan apa yang sudah menjadi

tugasnya.70

Satu hari sebelum waktu mengajar,

bapakMahsun (selaku wali kelas III) selalu belajar

dahulu tentang materi yang akan diajarkan, mencari

sumber yang relevan, menyiapkan alat dan media

(jika dibutuhkan), melihat RPP dan silabus, serta

mempersiapkan tugas atau PR yang akan dikerjakan

siswanya nanti.

Sebelum masuk kelas untuk mengikuti

pelajaran pagi, para peserta didik MI Ma‟arif

Singosaren dianjurkan untuk sholat Dhuha di

musholah dengan mandiri. Pukul 07.00 kebiasaan

membaca juz amah, surat-surat pendek dan KBM di

Mi ma‟arif Ssingosaren dimulai pukul 07.20-13.00

70

Lihat Transkip Wawancara 01/w3/2019 Lampiran Laporan

Hasil Penelitian Ini.

Page 104: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

97

untuk hari senin, selasa, rabu, dan kamis. Untuk hari

jumat pukul 07.20-11.00, dan untuk hari sabty

07.20-12.00

Setelah bel pagi pertama berbunyi, para

peserta didik diluar kelas untuk berdo‟a, membaca

hafalan dan mengaji bersama dan bel kedua peserta

didik masuk ke kelas dengan tertib dan menaruh

sepatunya di rak yang telah disediakan didalam kelas

masing-masing.

Waktu istirahat ada dua sesi yaitu pada jam

08.45 WIB dan 10.30 WIB, kecuali hari jumat

istirahat hanya satu sesi saja. Sebelum peserta didik

ke luar kelas untuk pulang, peserta didik berdo‟a

bersama. Setelah itu guru menutup pembelajaran

dengan salam dan pemberian tugas. Kemudian siswa

mengantri untuk berjabat tangan dengan gurunya.

Ketika sudah terdengar adzan Dzuhur, para

peserta didik keluar kelas untuk melaksanakan sholat

Dzuhur berjama‟ah di masjid.71

71

Lihat Transkip Observasi 02/O3/2019 Lampiran Laporan

Hasil Penelitian Ini.

Page 105: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

98

BAB V

ANALISIS DATA

A. Peran Teman Sebaya Dalam Membentuk

Kepribadian Sanguin kelas III di MI Ma’arif

Singosaren

Jean Piaget dan Harry Stack Sullivan

sebagaimana dikutip Santrock, memberikan

penjelasan tentang peran sebaya dalam

perkembangan sosio emosional. Mereka

menekankan bahwa melalui interaksi sebayalah

anak-anak belajar bagaimana berinteraksi dalam

hubungan yang simetris dan timbal balik.72

Pertemanan memiliki peranan yang penting

diantaranya:

1. Sahabat memberikan kesempatan kepada anak

untuk mempelajari keterampilan-keterampilan

tertentu. Pertemanan mengajarkan pada anak

mengenai bagaimana berkomunikasi satu sama

lain, sehingga anak memperoleh pengalaman

belajar untuk mengenali kebutuhan dan minat

orang lain, serta bagaimana bekerja sama dan

72

Santrock, Perkembangan Anak Jilid 2, 205.

Page 106: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

99

mengelola konflik dengan baik.

2. Pertemanan memungkinkan anak untuk

membandingkan dirinya dengan individu lain,

karena anak biasanya menilai dirinya

berdasarkan perbandingan dengan anak lainnya.

3. Pertemanan mendorong munculnya rasa

memiliki terhadap kelompok. Pada usia 10-11

tahun, kelompok menjadi penting. Anak

menemukan sebuah organisasi sosial yang tidak

hanya terdiri atas sekumpulan individu, tetapi

juga mencakup adanya peran-peran, partisipasi

kolektif, dan dukungan kelompok untuk

melakukan aktivitas-aktivitas kelompok.73

Peran teman sebaya dalam membentuk

kepribadian peserta didik di lingkungan sekolah

yaitu kebersamaan merekatkan pertemanan,

pertemanan memberikan informasi-informasi

baru, dukungan sosial yang didapat dari teman

sebaya, pentingnya teman sebaya memberikan

informasi berinteraksi dengan teman yang lain,

keakraban hubungan pertemanan dengan teman

sebaya.

73

Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, 227–228.

Page 107: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

100

Pertemanan adalah hubungan antara manusia

yang bersifat timbal balik, saling membantu.

Saling mempercayai, saling menyayangi dan

saling melengkapi sehingga menimbulkan rasa

nyaman. Pertemanan tidak hanya sebagai teman

saja tapi juga bisa seperti saudara sendiri.

Karena didalam pertemanan satu sama lain akan

memberikan perhatian yang lebih dari pada

teman sebaya yang lain.

Hubungan sosial pada teman sebaya sangat

penting bagi perkembangan kepribadian.

Hubungan pertemanan mendapat tempat yang

istimewa dalam interaksi teman sebaya karena

melibatkan perasaan, penerimaan, kedekatan dan

keterbukaan. Keakraban yang terjalin dengan

teman sebaya memiliki banyak manfaat dan

menjadi pelengkap dalam sejarah perjalanan

hidup.

Kepala sekolah juga melakukan usaha untu

membentuk kepribadian peserta didik, ada

kegiatan khusus yang diadakan di madrasah

untuk membentuk kepribadian peserta didik di

MI Ma‟arif Singosaren, adapun kegiatannya

Page 108: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

101

meliputi kegiatan yang baru dilaksanakan 1

tahun yang lalu. Ada kegiatan mabit (malam

bina dan taqwa) yang dilaksanakan 2 x sekali

dalam 1 bulan, darling (darus keliling)

pengembangan baca tulis Al-Qur‟an yang

dilaksanakan 2 minggu sekali untuk kelas 4,5

dan 6, pembiasa‟an ngaji Al-Qur‟an. Setiap

kegiatan atau usaha yang dilakukan selalu ada

kendala, cara mengatasi kendala tersebut dengan

cara pembiasaan pagi seperti pengendalian apel

itu yang kita buat jadwal, dari semua guru rutin

bergiliran untuk mengurangi kendala itu. Mabit

kita buat 2 kelompok dan 2 pendamping yang

satu kelompok A yang satu kelompok B, untuk

masing-masing guru mendampingi mabit hanya

1 x dalam sebulan. Darling sama dibarengkan

dengan kelompok mabit.

B. Peran Teman Sebaya Dalam Membentuk

Kepribadian Melankolis kelas III di MI Ma’arif

Singosaren

Peranan kelompok teman sebaya bagi remaja

adalah memberikan kesempatan untuk belajar

Page 109: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

102

tentang 1) bagaimana berinteraksi dengan orang lain,

2) mengontrol tingkah laku sosial, 3)

mengembangkan keterampilan, dan minat yang

relevan dengan usianya, dan 4) saling bertukar

perasaan dan masalah. Petter dan Anna Freud

mengemukakan, bahwa kelompok teman sebaya

telah memberikan kesempatan yang penting untuk

memperbaiki bencana kerusakan psikologis selama

masa anak, dan dapat mengembangkan hubungan

baru yang lebih baik antar-satu sama lainnya.

Kelompok sebaya yang suasananya hangat, menarik

dan tidak eksploitatif dapat membantu remaja untuk

memperoleh pemahaman tentang: (1) konsep

diri,masalah dan tujuan yang lebih jelas, (2) perasaan

berharga, dan (3) perasaan optimis tentang masa

depan.74

Manusia merupakan makhluk sosial yang

tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan dari orang

lain. Mmanusia akan bersosialisasi dengan orang

lain dengan proses interaksi sosial. Interaksi sosial

yaitu hubungan antar individu dengan individu

74

Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja

(Bndung:PT Remaja Rosdakarya, 2012),60

Page 110: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

103

lainnya atau dengan kelompok dan kelompok dengan

kelompok.

Kepribadian seseorang diperoleh karena

adanya proses interaksi sosial ketika individu belajar

dari lingkungan sosial sedikit demi sedikit. Setiap

individu dalam masyarakat adalah pribadi yang unik,

tetapi karena mereka memperoleh tipe-tipe

sosialisasi yang sangat mirip, baik yang berasal dari

rumah maupun sekolah, akan banyak ciri

kepribadian yang hampir serupa. Kepribadian

merupakan gabungan utuh dari sikap, sifat, emosi

dan nilai yang mempengaruhi seseorang agar berbuat

sesuai dengan tata cara yang diharapkan.

Ketergantungan emosional terjadi bila

kehadiran dan kepedulian seseorang secara terus-

menerus dianggap perlu untuk melindungi diri.

Kepedulian seseorang dapat hadir dalam berbagai

bentuk seperti perhatian, kesediaan untuk

mendengar, kekaguman, nasihat dan waktu yang

dihabiskan bersama-sama.

Kepala sekolah juga melakukan usaha untu

membentuk kepribadian peserta didik, ada kegiatan

khusus yang diadakan di madrasah untuk

Page 111: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

104

membentuk kepribadian peserta didik di MI Ma‟arif

Singosaren, adapun kegiatannya meliputi kegiatan

yang baru dilaksanakan 1 tahun yang lalu. Ada

kegiatan mabit (malam bina dan taqwa) yang

dilaksanakan 2 x sekali dalam 1 bulan, darling (darus

keliling) pengembangan baca tulis Al-Qur‟an yang

dilaksanakan 2 minggu sekali untuk kelas 4,5 dan 6,

pembiasa‟an ngaji Al-Qur‟an. Setiap kegiatan atau

usaha yang dilakukan selalu ada kendala, cara

mengatasi kendala tersebut dengan cara pembiasaan

pagi seperti pengendalian apel itu yang kita buat

jadwal, dari semua guru rutin bergiliran untuk

mengurangi kendala itu. Mabit kita buat 2 kelompok

dan 2 pendamping yang satu kelompok A yang satu

kelompok B, untuk masing-masing guru

mendampingi mabit hanya 1 x dalam sebulan.

Darling sama dibarengkan dengan kelompok mabit.

Usaha wali kelas seperti arahan waktu apel,

mengaji dan nasehat ketika didalam kelas kita bisa

membentuk kepribadian peserta didik, atau dengan

bentuk sikap guru yang baik secara langsung dan

otomatis akan ditiru oleh peserta didik.

Page 112: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

105

Terobsesi dengan karyanya yang paling

bagus/sempurna tetapi sensitif, selalu murung dan

mudah menaruh curiga maka kita harus mendekati

dan merangkulnya karena dia ingin seperti teman

lainnya ingin dianggap dan diperhatikan oleh guru.

C. Peran Teman Sebaya Dalam Membentuk

Kepribadian Kolerik kelas III di MI Ma’arif

Singosaren

Peran teman sebaya adalah memberikan

kesempatan kepada anak untuk mempelajari

keterampilan bagaimana berkomunikasi dan bekerja

sama satu sama lain, pertemanan memungkinkan

anak untuk membandingkan dirinya dengan individu

lainnya, serta mendorong munculnya rasa memiliki

terhadap kelompoknya.

Kebersamaan adalah perilaku antar dua

individu atau lebih dalam mengerjakan suatu hal

atau kegiatan bersama-sama. Sebagian besar remaja

melewati kesehariannya dengan teman sebaya

membangun lingkungannya sendiri dalam berbagai

aktivitas. Perkembangan itu lebih banyak di

sebabkan oleh lingkungan sosialnya terutama

pertemanan dalam teman sebaya, maka untuk

Page 113: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

106

mengoptimalkan perkembangannya dapat

diasumsikan bahwa yang diperlakukan oleh teman

sebaya adalah pengetahuan tentang lingkungan

sosialnya sendiri. Selain itu pertemanan juga

memberikan informasi-informasi yang terbaru serta

mengemukakan mengenai kesetiakawanan yang

dapat saling mengerti dan memahami siswa satu

dengan yang lainnya.

Kepala sekolah juga melakukan usaha untu

membentuk kepribadian peserta didik, ada kegiatan

khusus yang diadakan di madrasah untuk

membentuk kepribadian peserta didik di MI Ma‟arif

Singosaren, adapun kegiatannya meliputi kegiatan

yang baru dilaksanakan 1 tahun yang lalu. Ada

kegiatan mabit (malam bina dan taqwa) yang

dilaksanakan 2 x sekali dalam 1 bulan, darling (darus

keliling) pengembangan baca tulis Al-Qur‟an yang

dilaksanakan 2 minggu sekali untuk kelas 4,5 dan 6,

pembiasa‟an ngaji Al-Qur‟an. Setiap kegiatan atau

usaha yang dilakukan selalu ada kendala, cara

mengatasi kendala tersebut dengan cara pembiasaan

pagi seperti pengendalian apel itu yang kita buat

jadwal, dari semua guru rutin bergiliran untuk

Page 114: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

107

mengurangi kendala itu. Mabit kita buat 2 kelompok

dan 2 pendamping yang satu kelompok A yang satu

kelompok B, untuk masing-masing guru

mendampingi mabit hanya 1 x dalam sebulan.

Darling sama dibarengkan dengan kelompok mabit.

Tugas wali kelas adalah bertanggung jawab

penuh, terutama dalam mendidik anak-anak juga

termasuk penerapan administrasi dalam kelas dan

berperan aktif dalam menghandle segala kegiatan

yang ada didalam kelas. Wali kelas juga berusaha

menerapkan atura atau tata tertib sekolah yang

bersifat sanksi tapi mendidik agar mau bertanggung

jawab mengerjakan seperti teman lainnya.

Peran teman sebaya jika mengarah ke hal-hal

yang baik teman-teman sangat menyukai dan ada

juga yang mudah terpengaruh oleh hal-hal jelek yang

negatif misalnya malas mengerjakan PR, biasanya

teman sebangku sama-sama malas, nah itu butuh

motivasi juga dari teman sebaya agar merasa

diperhatukan dan tidak dikucilkan.

Page 115: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

108

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian terkait dengan peran

teman sebaya dalam membentuk kepribadia siswa di MI

Ma‟arif Singosaren Ponorogo, dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut:

1. Kepribadian adalah ciri atau karakteristik atau gaya

atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber

dari bentukan-bentukan yang diterima dari

lingkungan, misalnya, keluarga pada masa kecil, dan

juga bawaan seseorang sejak lahir

2. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepribadian

seseorang dapat dikelompokkan dalam dua faktor,

yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri

orang itu sendiri. Faktor internaal ini biasanya

merupakan faktor genetis atau bawaan. Faktor

genetis maksutnya adalah faktor yang berupa

bawaan sejak lair dan merupakan pengaruh

keturunan dari salah satu sifat yang dimiliki salah

satu dari kedua orangtua nya atau bisa jadi gabungan

Page 116: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

109

atau kombinasi dari sifat kedua orang tuanya. Faktor

eksternal adalah faktor yang berasal dari luar orang

tersebut. Faktor eksternal ini biasanya merupakan

pengaruh yang berasal dari lingkungan seseorang

mulai dari lingkungan terkecilnya, yakni keluarga,

teman, tetangga, sampai dengan pengaruh dari

berbagai media audiovisual seperti TV dan VCD,

atau menjadi cetak seperti koran, majalah, dan lain

sebagainya.

B. Saran

Setelah mengadakan penelitian dan menemukan

kesimpulan terkait dengan peran teman sebaya dalam

membentuk kepribadian sanguin, melankolik dan kolerik

peserta didik kelas III di MI Ma‟arif Singosaren. Maka

peneliti memberikan beberapa saran yang dapat

memperbaiki kepribadian sanguin, melankolik dan

kolerik peserta didik kelas III di MI Ma‟arif Singosaren.

1. Saran bagi sekolah, disarankan bagi sekolah untuk

memperhatikan kepribadian peserta didik dan selau

mengontrol siswa agar tidak salah dalam bergaul

dalam memilih dalam berteman.

Page 117: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

110

2. Saran bagi guru, guru hendaknya memahami

perkembangan anak pada saat di dalam kelas maupun

di luar kelas. Memberikan tanggung jawab anak sesuai

kemampuan sebagai bentuk perhatian. Memperhatikan

cara bergaul anak dengan teman sebayanya. Guru

maupun tenaga non kependidikan memberikan

motivasi dan contoh yang baik kepada siswa.

3. Saran bagi siswa, hendaknya berperilaku yang baik

dan bertanggung jawab terhadap perbuatan yang

dilakukan. Selalu menaati tata tertib sekolah sebagai

pedoman berperilaku. Bergaul dengan teman sebaya

yang memiliki perilaku yang baik dan tidak memilih-

milih dalam berteman.

4. Saran bagi orang tua, hendaknya lebih memahami

kepribadian sang anak dan selalu memberikan contoh

perilaku yang baik. Selain itu, lebih memperhatikan

pergaulan yang terjadi pada anak. Tidak menyerahkan

sepenuhnya pendidikan anak terhadap pihak sekolah.

5. Saran bagi peneliti selanjutnya, adanya hasil penelitian

ini diharapkan bisa menyempurnakan atau menjadi

pertimbangan penelitian selanjutnya dan dilakukan

penelitian lebih lanjut terhadap kepribadian peserta

didik

Page 118: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

111

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: PT Rineka

Cipta, 2005).

Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif dalam

Perspektif Rancangan Penelitian.

Basrowi, dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif

(Jakarta: Rineka Cipta, 2008).

Chistiana Hari Soetjiningsih, Perkembangan Anak (Jakarta:

Prenadamedia Group, 2012).

Darmayanti.y‟,Yunian Lestari”,Mery Rramadani,”Peran

Teman Sebaya Terhadap Perilaku Seksual Pranikah

Siswa SLTA Kkota Bukittinggi”,Program Studi

Kebidanan Bukittinggi,”(Jurnal: Staf Pengajar

Fakultas Kedokteran UNAND.2011).

Dedy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif.

Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2016).

Diwitika,‟‟Tinjauan Tentang Sosialisasi Anak Dengan

Teman Sebaya Dalam Perkembangan Sosialnya Di

Taman Kanak-Kanak Pertiwi 1 Kantor Gubenur

Padang,‟‟ (Artikel: 2012).

John W.Santrock,Perkembangan Anak, Edisi Ketujuh, Jilid

Dua (Jakarta, 2007).

Page 119: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

112

Lexy J Moeleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2003).

Lusi Nuryanti, Psikologi Anak (Jakarta: Indeks, 2008).

Maya Carolita,‟‟Pengaruh Mmotivasi Belajar, Perhatian

Orang Tua, Dan Teman Ssebaya Terhadap Prestasi

Belajar Akutansi Siswa Xi Ips Di SMA Negri 1

Depok Tahun Ajaran 2016/2017‟‟.

Munawir Yusu,Pendidikan Bagi Anak Dengan Problem

Bbelajar (Surakarta:Tiga Serangkai,2003).

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan

(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009).

Sjarkawi, Pembentukan Kepribadian Anak, Jakarta, PT

Bumi Aksara,2014).

Slamet Santoso, Dinamika Kelompok (Jakarta:Bumi

Aksara, 2006).

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung:

Aifabeta, 2006).

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan

Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D.Alfabeta,2015.

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 2002)

Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan remaja,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012).

Page 120: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo

113

Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan, Teori Kepribadian,

(Bandung: Rosdakarya, 2007).

Tim Penyusun Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa

Indonesia (Jakarta: Departemen Pendidikan

Nasional, 2008)

Wiwik Rohaning,”Peran Teman Ssebaya Dalam

Membentuk Karakter Siswa Kelas VB Di SD Negeri

Bangunjiwo Kasihan Bnatul Yogyakarta”,Program

Studi PGMI/Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan,”(Skripsi: Universitas Alma Ata

Yogyakarta.2017).

Yusuf Kurniawan, Ajat Sudrajat,”Peran Teman Sebaya

Dalam Pembentukan Karakter Siswa Madrasah

Tsanawiyah”,Pprogram Studi IPS,Program

Pascasarjana,”(Skripsi: Universitas Negri

Yogyakarta.2018).

Page 121: PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN …etheses.iainponorogo.ac.id/6556/1/UPLOAD.pdf · peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian siswa mi ma’arif singosaren ponorogo