Peran Serta keluarga & Masyarakat dalam Mendukung Keberhasilan Menyusui di Kabupaten Bener Meriah
-
Upload
gerakan-kesehatan-ibu-dan-anak -
Category
Documents
-
view
44 -
download
2
description
Transcript of Peran Serta keluarga & Masyarakat dalam Mendukung Keberhasilan Menyusui di Kabupaten Bener Meriah
1
PERAN SERTA
KELUARGA &
MASYARAKAT DALAM
MENDUKUNG
KEBERHASILAN
MENYUSUI DI
KABUPATEN BENER
MERIAH
By: Aduma Situmorang
2
Program Pemberian Makanan Bayi & Anak (PMBA)
untuk masyarakat petani kopi di Bener Meriah
Pemerintah Kabupaten Bener Meriah
dan
Save the Children
Komponen LINK-2 Project (Livelihood to Improve Nutrition for Kids)
di Kabupaten Bener Meriah – Aceh Province
2012-2015, Dengan dukungan dana dari Keurig Green Mountain
Lokasi
Praktek PMBA– temuan kualitatif
Issue/Masalah Alasan
Rendahnya
Praktek
pemberian ASI
eksklusif
Nenek berperan penting dalam mempengaruhi kebehasilan
menyusui
Masih kurangnya rumah sakit yang ramah terhadap Ibu dan bayi,
seperti bayi dipisahkan dari Ibunya, sehingga ini menjadi pemicu tidak
dilakukan IMD dan menyebabkan kegagalan ASI Eksklusif.
Terpisah nya Ibu dengan Anak karena tuntutan pekerjaan. Kebanyakan
ibu juga bekerja di kebun kopi, meninggalkan bayi nya ke pengasuh tanpa
meninggalkan ASI
Kepercayaan bahwa ASI saja tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi bayi.
Anggapan Masyarakat bahwa Bayi Menangis karena Lapar
Pengenalan
Makanan
Tambahan selain
ASI pada saat
umur bayi kurang
dari 6 bulan
Kepercayaan bahwa ASI saja tidak cukup untuk pertumbuhan bayi.
Kurangnya dukungan dari Nenek & Ayah untuk keberhasilan menyusui akibat
kurangnya pengetahuan
Praktek PMBA– temuan kualitatif
Kuantitas &
keberagama
n makanan
Makanan tidak beragam (cenderung karbohidrat)
Pengaruh kuat dari nenek yang bertentangan dengan pesan dari penyedia
layanan kesehatan
Frekuensi
pemberian
Makanan
Beban Kerja ibu yang masih banyak, selain mengurus bayi juga harus bekerja
membantu suami memenuhi kebutuhan keluarga akibat kemiskinan
Praktek
kebersihan
Kurangnya air bersih pada saat musim kemarau sehingga menghambat praktek
CTPS
Anak – anak lebih sering dititipkan kepada pengasuh (nenek, keluarga lainnya)
tanpa diberitahukan praktek kebersihan yang benar
Pengetahuan yang kurang memadai tentang bahaya penyimpanan
makanan yang terlalu lama
Pola Makan
Ibu
Ayah tidak menyadari dan mendukung pemberian makanan yang tepat
pada saat ibu hamil / ibu menyusui
Masih ada kepercayaan lokal dan hal yang tabu bagi Ibu menyusui untuk
mengkonsumsi makanan tertentu
Komponen program nutrisi LINK2 project:
Bertujuan untuk meningkatkan status gizi anak petani kopi usia 0-2
tahun
Melalui 3 strategi pendekatan:
1. Peningkatan kapasitas layanan (Posyandu)
untuk mendukung peningkatan kesehatan
dan gizi anak.
2. Meningkatkan pengetahuan pengasuh
tentang praktek kebersihan
3. Meningkatkan peran serta pemerintah
lokal untuk terlibat dalam program
layanan kesehatan & pemenuhan nutrisi
anak melalui kegiatan advokasi
Kegiatan kunci yang dilakukan:
• Pelatihan Posyandu Management di 80
Posyandu
• Pelatihan TOT PMBA bagi 15 Master
Trainer
• Melakukan cascade down training
kepada 80 bidan dan 160 kader
Posyandu
• Menghubungkan program PMBA ke
kegiatan bulanan posyandu dan
kunjungan rumah
Kegiatan kunci yang dilakukan:
• Monitoring bulanan dengan Dinas
Kesehatan, Puskesmas, Bidan di Desa &
kader Posyandu
• Melibatkan Tokoh Agama & Masyarakat
dalam promosi PMBA melalui kegiatan
Safari Ramadhan dan pengajian
• Mengedukasi Nenek dalam program
pemberian IMD, ASI Ekslusif & PMT
(Pemberian Makanan Tambahan) melalui
kegiatan kelas Nenek di 8 desa
percontohan
• Promosi ASI melalui program “Pekan
ASI Sedunia-PAS”
Capaian Sampai Saat ini:
95%
100%
91%
95%
81%
81%
76%
Is there a register book
Does it contain weight measurement data?
Does it contain height measurement data?
Does all the children registered in this Posyandu have KMS?
Is there any available records for pregnant mothers?
Are pregnant mothers receiving special consultancy?
Are caregivers/mothers with poorly nourished children receiving special
consultancy? Kapasitas pelayanan
(Posyandu)
28 dari 37 telah
Memenuhi
Sandar oprasional
minimum.
Peningkatan ini cukup
significant dari 5% di
baseline menjadi 76%
di Midtem Evaluasi
untuk semua
posyandu
Capaian Sampai Saat ini:
:
• IMD ( Inisiasi Menyusui Dini) 61% responden pernah
mendengar IMD
• ASI Ekslusif. 69.8 % responden pernah mendengar ASI
Ekslusif . Namun, hanya 58.3% respondent yang
melaporkan anaknya mendapatkan ASI Ekslusif (di wilayah
dampingan LINK2 Project)
• Capaian ASI Ekslusif di Kabupaten Bener Meriah 40 %
(data Dinas Kesehatan 2014)
• Pemberian Makanan Tambahan. Kebanyakan
pengasuh mengerti tentang makanan tambahan namun
masih sedikit dari mereka yang mempraktekkan nya
dengan mempertimbangkan keberaneka – ragaman
makanan
• Praktek Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Hanya 7.4%
responden yang mengaku mencuci tangan pakai sabun
khusus nya di waktu kritis
Pengetahuan dan praktek pengasuh mencakup bidang kesehatan,
kebersihan dan gizi seimbang
Lessons learn:
:
• Forum Konselor menyusui sangat penting untuk mendukung keberhasilan
menyusui di tingkat masyarakat sehingga forum ini perlu di bentuk sampai
ke tingkat Kecamatan
• Pentingnya Bimbingan teknis dari Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia dalam hal coaching & mentoring bagi Forum Konselor ASI &
kelas nenek yang sudah dibentuk di Bener Meriah
• Pentingnya membangun networking/ hubungan yang saling mengisi antara
forum Konselor Kabupatan Bener Meriah dengan IKMI (Ikatan Konselor
Menyusui Indonesia)
• Praktek Menyusui di Kabupaten Bener Meriah:
https://www.youtube.com/watch?v=tyqFGfRv1so&feature=youtu.be
• Video hasil Formative Research LINK2 project:
https://www.youtube.com/watch?v=X3uHx2cN-tI&feature=youtu.be
Pertanyaan?
Teurimong Gaseh
See you
next
time
BEREJEN