Penyakit Pleura

58
PENYAKIT PLEURA PENYAKIT PLEURA Dr Widirahardjo S SpP Dr Widirahardjo S SpP Bag/SMF Paru FK USU/RS H Adam Malik Bag/SMF Paru FK USU/RS H Adam Malik Medan Medan 2004 2004

description

penyakit pleura

Transcript of Penyakit Pleura

Page 1: Penyakit Pleura

PENYAKIT PENYAKIT PLEURAPLEURA

Dr Widirahardjo S SpPDr Widirahardjo S SpPBag/SMF Paru FK USU/RS H Adam MalikBag/SMF Paru FK USU/RS H Adam Malik

MedanMedan20042004

Page 2: Penyakit Pleura

ANATOMI PLEURAANATOMI PLEURAI. Pleura:I. Pleura: Membran serous, t.a.:Membran serous, t.a.: 1. Pleura viseralis: membungkus paru s/d fisura 1. Pleura viseralis: membungkus paru s/d fisura

interlobarisinterlobaris 2. Pleura parietalis: membungkus mediastinum, 2. Pleura parietalis: membungkus mediastinum,

diafragma dan dinding dada bagian dalam diafragma dan dinding dada bagian dalam

diantara kedua pleura tdp rongga: rongga diantara kedua pleura tdp rongga: rongga pleura.pleura.

II. Rongga pleura: tertutup, tdp cairan tipis/sedikitII. Rongga pleura: tertutup, tdp cairan tipis/sedikit > menjaga perlekatan kedua pleura> menjaga perlekatan kedua pleura

Page 3: Penyakit Pleura

ANATOMI PLEURAANATOMI PLEURAIII. Histologi: satu lapis sel mesotel, dibawahnya III. Histologi: satu lapis sel mesotel, dibawahnya tdp jaringan ikat longgar, pembuluh darah dan tdp jaringan ikat longgar, pembuluh darah dan

pembuluh limfe yg bermuara sbg stoma pembuluh limfe yg bermuara sbg stoma

(pleura (pleura parietalis).parietalis).IV. Cairan pleura: normal volume sangat sedikit, IV. Cairan pleura: normal volume sangat sedikit, berisi sel lekosit (70% monosit), eritrosit & sel berisi sel lekosit (70% monosit), eritrosit & sel mesotel, protein, mineral dll menyerupai mesotel, protein, mineral dll menyerupai plasma.plasma.

Page 4: Penyakit Pleura

ANATOMI PLEURAANATOMI PLEURAV. Darah: didapat dari sirkulasi sistemikV. Darah: didapat dari sirkulasi sistemikVI. Limfe: pada pleura parietalis tdp stoma > VI. Limfe: pada pleura parietalis tdp stoma >

cairan cairan pleura masuk ke stoma. Tapi tidak pleura masuk ke stoma. Tapi tidak

pada pada pleura viseralis.pleura viseralis.VII.Inervasi: saraf sensoris tdp pada pleura VII.Inervasi: saraf sensoris tdp pada pleura parietalis (terutama pars costalis dan parietalis (terutama pars costalis dan diafragmatika). Sedang pd pleura diafragmatika). Sedang pd pleura viseralis tak tdp saraf sensoris.viseralis tak tdp saraf sensoris.

Page 5: Penyakit Pleura
Page 6: Penyakit Pleura
Page 7: Penyakit Pleura
Page 8: Penyakit Pleura

FISIOLOGI PLEURAFISIOLOGI PLEURAI. Rongga pleura: penting dalam I. Rongga pleura: penting dalam

hubungan dengan fungsi hubungan dengan fungsi kardiopulmoner, terutama mengenai kardiopulmoner, terutama mengenai tekanan intrapleural yang berubah tekanan intrapleural yang berubah akibat perubahan:akibat perubahan:

> paru: “elastic recoil”> paru: “elastic recoil” > jantung> jantung > rongga dada> rongga dada “ “ PLEURODYNAMIC”PLEURODYNAMIC”

Page 9: Penyakit Pleura

FISIOLOGI PLEURAFISIOLOGI PLEURAII. Pembentukan cairan pleura: bersumber II. Pembentukan cairan pleura: bersumber

padapada > jaringan interstitial paru> jaringan interstitial paru > kapiler pleura (viseralis)> kapiler pleura (viseralis) > limfe intratorakal> limfe intratorakal > rongga perut> rongga perutIII. Absorbsi cairan pleura:III. Absorbsi cairan pleura: > lymphatic clearance > lymphatic clearance pleura pleura

parietalisparietalis > absorbsi kapiler> absorbsi kapiler

Page 10: Penyakit Pleura

MANIFESTASI KLINIK DAN MANIFESTASI KLINIK DAN PEMERIKSAANPEMERIKSAAN

I. Gejala: nyeri dada (pleuritic chest pain), I. Gejala: nyeri dada (pleuritic chest pain), sesak, sesak,

batuk kering.batuk kering.II. PD: EP II. PD: EP asimetris, fremitus melemah, asimetris, fremitus melemah,

bedah, suaranafas melemah/ menghilangbedah, suaranafas melemah/ menghilang PTX PTX asimetris, fremitus melemah, asimetris, fremitus melemah,

hipersonor, suara nafas melemah/ menghilanghipersonor, suara nafas melemah/ menghilangIII. Laboratorium: foto torak, pungsi pleura, III. Laboratorium: foto torak, pungsi pleura,

analisa cairan pleura (kimia, sel, mikrobiologi, analisa cairan pleura (kimia, sel, mikrobiologi, sitologi, serologi), tuberkulin tes, biopsi sitologi, serologi), tuberkulin tes, biopsi pleura, bronkoskopi & torakoskopi.pleura, bronkoskopi & torakoskopi.

Page 11: Penyakit Pleura

MACAM PENYAKIT MACAM PENYAKIT PLEURAPLEURA

Efusi pleuraEfusi pleura PnemotoraksPnemotoraks EmpiemaEmpiema HemotoraksHemotoraks KilotoraksKilotoraks MesoteliomaMesotelioma Dll: fibrotoraks, kalsifikasi, splenosis Dll: fibrotoraks, kalsifikasi, splenosis

dll.dll.

Page 12: Penyakit Pleura

DEFINISI:DEFINISI: EP adalah penumpukan cairan EP adalah penumpukan cairan dalam rongga pleura, akibat terjadinya dalam rongga pleura, akibat terjadinya penambahan produksi atau pengurangan penambahan produksi atau pengurangan absorbsi, atau keduanya.absorbsi, atau keduanya.

EFUSI PLEURAEFUSI PLEURA

1)1)Tekanan hidrostatik tinggi.Tekanan hidrostatik tinggi.2)2)Tekanan onkotik turun .Tekanan onkotik turun .3)3)Tekanan rongga pleura bertambah turun Tekanan rongga pleura bertambah turun 4)4)Permeabilitas dinding kapiler Permeabilitas dinding kapiler

bertambah.bertambah.5)5)Perembesan dari rongga perut.Perembesan dari rongga perut.

PATOGENESISPATOGENESIS

Page 13: Penyakit Pleura

EFUSI PLEURAEFUSI PLEURA6. Penyumbatan saluran limfe6. Penyumbatan saluran limfe7. invesi sel tumor ke rongga pleura7. invesi sel tumor ke rongga pleura8. Pleuritis8. Pleuritis9. Reaksi hipersensitifitas9. Reaksi hipersensitifitas

Page 14: Penyakit Pleura

Pembentukan Cairan Pleura Pembentukan Cairan Pleura

Dinding dadaDinding dada Rongga Rongga pleura pleura

Paru – paru Paru – paru

Tek Hidrostatik Tek Hidrostatik 22 mm Hg22 mm Hg -5 mm Hg-5 mm Hg 10 mmHg10 mmHg

Tek Onkotik Tek Onkotik 25 mmHg25 mmHg27 1527 156 mmHg 6 mmHg 25 mmHg25 mmHg

Tek Total Tek Total 8819 1919 19

4 mmHg4 mmHg

Page 15: Penyakit Pleura

1)1) Gejala klinik.Gejala klinik.2)2) Pemeriksaan fisik.Pemeriksaan fisik.3)3) radiologis.radiologis.4)4) Torakosentesis.Torakosentesis.5)5) Analisa cairan, (makroskopis, mikroskopis, Analisa cairan, (makroskopis, mikroskopis,

kimia, sitologis).kimia, sitologis).6)6) Biopsi pleura.Biopsi pleura.7)7) Tuberkulin test.Tuberkulin test.8)8) Bronkoskopi,Bronkoskopi,9)9) TorakoskopiTorakoskopi

DIAGNOSIS EFUSI PLEURADIAGNOSIS EFUSI PLEURA

Page 16: Penyakit Pleura
Page 17: Penyakit Pleura

GEJALA KLINIK GEJALA KLINIK Asimtomatis.Asimtomatis. Sesak nafas, sakit dada, batuk/ darah, dada rasa Sesak nafas, sakit dada, batuk/ darah, dada rasa

penuh.penuh. Capek, BB turun, makan kurang, sulit menelan Capek, BB turun, makan kurang, sulit menelan

demam.demam.

PEMERIKSAAN FISIKPEMERIKSAAN FISIKGerakan dinding dada simetris / asimetris, fremitus Gerakan dinding dada simetris / asimetris, fremitus suara melemah, perkusi redup / bedah deviasi suara melemah, perkusi redup / bedah deviasi kontralateral, auskultasi vesikuler melemah / kontralateral, auskultasi vesikuler melemah / hilang.hilang.

EFUSI PLEURAEFUSI PLEURA

Page 18: Penyakit Pleura

RADIOLOGIS RADIOLOGIS Nilainya tinggi, etiologi (-).Nilainya tinggi, etiologi (-). Perselubungan sedikit (100 – 300 ml). Perselubungan sedikit (100 – 300 ml). Kondisi tertentu buat posisi lateral dekubitusKondisi tertentu buat posisi lateral dekubitus . .

Martenson dan Himelman membagi EP:Martenson dan Himelman membagi EP:1.1. Sedikit : sinus kostoferinikus, diaframa (-).Sedikit : sinus kostoferinikus, diaframa (-).2.2. Sedang : 1/3 rongga dada.Sedang : 1/3 rongga dada.3.3. Masif : lebih dari sedang.Masif : lebih dari sedang.

Pemeriksaan lain USG, CT Scan / MRI bila foto dada gagal (EP terlokalisir, penebalan pleura)

EFUSI PLEURAEFUSI PLEURA

Page 19: Penyakit Pleura
Page 20: Penyakit Pleura

TORAKOSENTESIS TORAKOSENTESIS Sebagai diagnostik dan terapeutik.Sebagai diagnostik dan terapeutik. Posisi duduk : linea aksilaris, posterior, Posisi duduk : linea aksilaris, posterior,

anterior, jarum kearah tulang belakang. anterior, jarum kearah tulang belakang. Tidak lebih dari 1 liter.Tidak lebih dari 1 liter. Komplikasi; pneumotoraks, hemotoraks Komplikasi; pneumotoraks, hemotoraks

dan udem paru.dan udem paru.

EFUSI PLEURAEFUSI PLEURA

Page 21: Penyakit Pleura

MACAM EFUSI PLEURAMACAM EFUSI PLEURA EFUSI PLEURA EKSUDATIVAEFUSI PLEURA EKSUDATIVA EFUSI PLEURA TRANSUDATIVAEFUSI PLEURA TRANSUDATIVA EFUSI PLEURA MALIGNA: bila EFUSI PLEURA MALIGNA: bila

disebabkan disebabkan karena proses keganasan karena proses keganasan EMPIEMA: bila cairan berupa nanahEMPIEMA: bila cairan berupa nanah HEMOTORAKS: bila cairan berupa darahHEMOTORAKS: bila cairan berupa darah KILOTORAKS: bila cairan berupa kilosKILOTORAKS: bila cairan berupa kilos

Page 22: Penyakit Pleura

EKSUDAT EKSUDAT TRANSUDAT TRANSUDAT 1.1. UJI Rivalta UJI Rivalta 2.2. Protein Protein 3.3. Berat jenis Berat jenis 4.4. LDH.LDH.5.5. LDH EP/Plasma LDH EP/Plasma 6.6. Leukosit Leukosit 7.7. PH.PH.8.8. Glukosa.Glukosa.9.9. Alkali fosfataseAlkali fosfatase10.10.Protein EP / Protein EP /

Plasma Plasma

PositipPositip> 3 gr %> 3 gr %> 1,016 > 1,016 > 200 IU > 200 IU > 0,6 > 0,6 > 1000> 1000< 7,3< 7,3< plasma < plasma > 75 U> 75 U> 0,5> 0,5

Negatip Negatip < 3 gr % < 3 gr % < 1,016 < 1,016 < 200 IU< 200 IU< 0,6 < 0,6 < 1000< 1000> 7,3 > 7,3 << Plasma Plasma< 75 U< 75 U< 0,5 < 0,5

PERBEDAAN CAIRAN PERBEDAAN CAIRAN

Page 23: Penyakit Pleura

EKSUDAT EKSUDAT

TRANSUDAT TRANSUDAT

TB Paru TB Paru Tumor Tumor pneumonia pneumonia Trauma Trauma Penyakit Kollagen Penyakit Kollagen Asbestosis Asbestosis Uremia Uremia Radiasi Radiasi Sarkoidosis Sarkoidosis Emboli paru, dll Emboli paru, dll

Gagal jantung Gagal jantung Sindroma nefrotik Sindroma nefrotik Sirrosis Sirrosis Sindroma Meig’s Sindroma Meig’s Hidronefrosis Hidronefrosis Dialise peritoneal Dialise peritoneal

PENYAKIT

Page 24: Penyakit Pleura

EFUSI PLEURA

Tuberkulosa Tuberkulosa Infeksi non TB Infeksi non TB EmpiemaEmpiemaKilotoraks Kilotoraks RH arteritis.RH arteritis.Mesotelioma Mesotelioma HPS (abses hati) HPS (abses hati) Ca, trauma. Infark paru, Ca, trauma. Infark paru, infeksi anaerobik.infeksi anaerobik.

1.1. Serous Serous 2.2. Keruh kuning.Keruh kuning.3.3. Keruh susu.Keruh susu.4.4. Kiliformis .Kiliformis .5.5. Keruh hijau.Keruh hijau.6.6. Kental.Kental.7.7. Coklat susu.Coklat susu.8.8. Hemorhagis.Hemorhagis.9.9. Bau busuk.Bau busuk.

Page 25: Penyakit Pleura

MIKROSKOPIS NORMAL SEL 1000 – 5000 / CC

LEUKOSIT > 5000/CC : > pmn : INFEKSI PYOGENIK.

ANALISA KIMIA EVALUASI PERUBAHAN PH : tanpa udara, lemari es

PH < 7,3 ; eksudat

PH < 6,6 kemungkinan fistel esofagus (+).

EFUSI PLEURA

Page 26: Penyakit Pleura

BIOPSI PLEURABiopsi membuta : jarum Abram, Cope dan Vim Silverman.

Torakoskopi : Jocobus (1910)

Biopsi terbuka

TUBERKULIN TES Masih diperlukan, TBC, hasil berbeda-beda.

PEMERIKSAAN DAHAK KULTUR JARINGAN PLEURA BRONKOSKOPITerutama tumor perifer, > adeno CA

EFUSI PLEURA

Page 27: Penyakit Pleura

PENATALAKSANAAN Tergantung 2 aspek : Penyakit yang mendasarinya Pengobatan lokal antara lain :

Punksi pleura, < 1 liter Pasang salir sekat air (WSD= water sealed drainage) Pleurodesis (radioisotop, bleomisin 30 – 60 mg / 50 – 100

ml, talk sterill 3 – 6 gram tetrasiklin 35 mgr / Kg BB / 20 ml. Pirau pleuroperitoneum Pleurektomi dan dekortikasi Radioterapi.

EFUSI PLEURA

Page 28: Penyakit Pleura
Page 29: Penyakit Pleura
Page 30: Penyakit Pleura
Page 31: Penyakit Pleura

KESIMPULAN Tergantung 2 aspek :

Efusi pleura merupakan penyakit yang dapat disebabkan intra dan ekstra pulmonal.

Foto dada merupakan pemeriksaan yang nilainya tinggi dalam mendiagnosa EP.

Masalah besar adalah efusi pleura ganas; asal tumor, jenis tumor, mengatasi keluhan dan pengobatan tumor primer.

Pengobatan terutama secara kausal dan menanggulangi keluhan yang terjadi.

EFUSI PLEURA

Page 32: Penyakit Pleura

PNEMOTORAKSDEFINISI: adanya udara dalam rongga

pleuraKLASIFIKASI DAN ETIOLOGI KLASIFIKASI DAN ETIOLOGI 1.1. Menurut Terjadinya PneumotorakMenurut Terjadinya Pneumotorak > PNEMOTORAKS SPONTAN> PNEMOTORAKS SPONTAN:: terjadi tiba-tiba terjadi tiba-tiba

tanpa adanya suatu trauma. tanpa adanya suatu trauma. • Pneumotorak spontan primer: tanpa didasari Pneumotorak spontan primer: tanpa didasari

adanya penyakit paru adanya penyakit paru • Pneumotorak spontan sekunder: didasari Pneumotorak spontan sekunder: didasari

penyakit paru seperti tuberkulosis, PPOK penyakit paru seperti tuberkulosis, PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis), asma (Penyakit Paru Obstruktif Kronis), asma bronkial, pneumoni, tumor paru dan sebagainyabronkial, pneumoni, tumor paru dan sebagainya..

Page 33: Penyakit Pleura

PNEMOTORAKSPNEMOTORAKS Pnemotoraks traumatika: akibat traumaPnemotoraks traumatika: akibat trauma Pnemotoraks iatrogenik: akibat tindakn Pnemotoraks iatrogenik: akibat tindakn

medismedis

2. Berdasarkan jenis fistel2. Berdasarkan jenis fistel:: Pnemotoraks terbukaPnemotoraks terbuka Pnemotoraks tertutupPnemotoraks tertutup Pnemotoraks ventil/ tensionPnemotoraks ventil/ tension

Page 34: Penyakit Pleura

EPIDEMIOLOGI EPIDEMIOLOGI Jumlah lebih kurang 20.000 / tahun Jumlah lebih kurang 20.000 / tahun Pn Sp Primer laki : wanita = 7:1 Pn Sp Primer laki : wanita = 7:1 Usia antara 20 – 40 tahun penderita postur Usia antara 20 – 40 tahun penderita postur

tinggi dan astenikus.tinggi dan astenikus. Pn Sp sekunder laki : Wanita = 3 : 1.Pn Sp sekunder laki : Wanita = 3 : 1. Angka kekambuhan primer dan skunder Angka kekambuhan primer dan skunder

adalah sama yaitu lebih kurang 50%.adalah sama yaitu lebih kurang 50%.

Page 35: Penyakit Pleura

PATOGENIS PATOGENIS a)a) Pnemotoraks Spontan PrimerPnemotoraks Spontan Primer

Robeknya kantong udara pleura viseralis.Robeknya kantong udara pleura viseralis. Penelitian patologi didapatkan ruang berisi udara Penelitian patologi didapatkan ruang berisi udara

bentuk bleb atau bula.bentuk bleb atau bula. Bula kantong yang dibatasi pleura fibrotik yang menebal Bula kantong yang dibatasi pleura fibrotik yang menebal

serta jaringan paru emfisematous.serta jaringan paru emfisematous. Bleb terbentuk dari alveoli yang pecah melalui jaringan Bleb terbentuk dari alveoli yang pecah melalui jaringan

interstitial kelapisan fibrous pleura viseralis yang interstitial kelapisan fibrous pleura viseralis yang berkumpul dalam bentuk kista.berkumpul dalam bentuk kista.

Udara kejaringan perivaskuler selanjutnya ke pleura Udara kejaringan perivaskuler selanjutnya ke pleura viseralis viseralis → pnemotoraks.→ pnemotoraks.

Mekanisme terbentuknya bleb dan bula belum jelas.Mekanisme terbentuknya bleb dan bula belum jelas.

Page 36: Penyakit Pleura

MANIFESTASI KLINIS MANIFESTASI KLINIS PATOGENESIS PATOGENESIS b)b) Pnemotoraks spontan sekunder Pnemotoraks spontan sekunder

patogenesanya multifaktorial, umumnya patogenesanya multifaktorial, umumnya akibat komplikasi.akibat komplikasi.

PPOK PPOK

Asma Asma

Fibrosis kistik Fibrosis kistik

Tuberkulosis paru.Tuberkulosis paru.

Page 37: Penyakit Pleura

Pnemotoraks bisa asimtomatik, tergantung dari Pnemotoraks bisa asimtomatik, tergantung dari luasnya lesi. luasnya lesi.

Keluhan subjektif yuang paling sering adalah:Keluhan subjektif yuang paling sering adalah: Nyeri dada pada sisi paru yang terkena.Nyeri dada pada sisi paru yang terkena. Sesak napas Sesak napas Batuk Batuk

Pada pemeriksaan fisik dijumpai :Pada pemeriksaan fisik dijumpai : Fremitus suara melemah sampai hilang.Fremitus suara melemah sampai hilang. Perkusi hipersonor Perkusi hipersonor Suara pernapasan melemah sampai menghilang Suara pernapasan melemah sampai menghilang

Pnemotoraks ventil/ tension: takikardi, hipotensi, sianosis dan pergeseran mediastinum atau trakea kearah kontralateral.

Page 38: Penyakit Pleura

Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan penunjang Analisa gas darah, hipoksemia Analisa gas darah, hipoksemia Gambaran radiologis Gambaran radiologis Pinggir paru terpisah dari dinding dada.Pinggir paru terpisah dari dinding dada.

Menentukan ukuran pnemotoraks Menentukan ukuran pnemotoraks Foto torak dipakai untuk menentukan volume Foto torak dipakai untuk menentukan volume

pnemotoraks dengan membandingkan volume pnemotoraks dengan membandingkan volume paru kolaps terhadap volume hemitorak.paru kolaps terhadap volume hemitorak.

Dihitung sebagi diameter kubus, misal hemitorak Dihitung sebagi diameter kubus, misal hemitorak 10 cm (D1) paru yang kolaps 6 cm (D2):10 cm (D1) paru yang kolaps 6 cm (D2):

% pnemotoraks = 100 - D23 D13

x 100 %

% pnemotoraks = 100 - 63 103

x 100 % = 78 %

Page 40: Penyakit Pleura

DIAGNOSA BANDINGDIAGNOSA BANDING Infark miokard Infark miokard Emboli paru Emboli paru Pneumonia Pneumonia Bula raksasa Bula raksasa Abses paru Abses paru Lipatan kulit.Lipatan kulit.

Page 41: Penyakit Pleura

Penatalaksanaan Penatalaksanaan A.A. Observasi Observasi

Pnemotoraks < 20 % volume hemitorak.Pnemotoraks < 20 % volume hemitorak. Udara diserap 1,25% perhari Udara diserap 1,25% perhari Bed rest, hindari kerja fisik.Bed rest, hindari kerja fisik. Pemberian oksigen meningkatkan kecepatan penyerapan udara di Pemberian oksigen meningkatkan kecepatan penyerapan udara di

pleura 4 kali.pleura 4 kali.

B.B. Aspirasi Aspirasi Pnemotoraks < 20 % hemitortak, PPOKPnemotoraks < 20 % hemitortak, PPOK Volume > 20 %, needle no 16, stopcock, spuit 60 cc, sela iga ke 2 di Volume > 20 %, needle no 16, stopcock, spuit 60 cc, sela iga ke 2 di

garis midklovikula, linia aksiloris entirior / posterior.garis midklovikula, linia aksiloris entirior / posterior. Setelah 4 jam diobservasi, foto dada jika paru mengembang, observasi Setelah 4 jam diobservasi, foto dada jika paru mengembang, observasi

2 jam lagi.2 jam lagi. Bila di aspirasi tidak ada tahanan pada spuit berarti paru kolaps, perlu Bila di aspirasi tidak ada tahanan pada spuit berarti paru kolaps, perlu

pasang pipa dada.pasang pipa dada.

Page 42: Penyakit Pleura

C.C. Pipa dada (chest tube)Pipa dada (chest tube) Aspirasi gagalAspirasi gagal Lokasi pada garis mid / anterior / posterior aksiloris atau Lokasi pada garis mid / anterior / posterior aksiloris atau

sela iga 2 garis midklavikula sela iga 2 garis midklavikula Anastesi lokal pipa 20 – 28 FR dihubungkan dengan Anastesi lokal pipa 20 – 28 FR dihubungkan dengan

botol WSD. Sebaiknya pipa 2 cm didalam permukaan air. botol WSD. Sebaiknya pipa 2 cm didalam permukaan air. Rata-rata paru mengembang didalam 4 hari, tekanan Rata-rata paru mengembang didalam 4 hari, tekanan

rongga pleura negatif, pipa dijepit selama 2 jam dsan rongga pleura negatif, pipa dijepit selama 2 jam dsan lakukan foto toraks, kalau paru mengembang pipa di lakukan foto toraks, kalau paru mengembang pipa di klem 2 hari. Kemudian pipa dada dicabut.klem 2 hari. Kemudian pipa dada dicabut.

Jika setelah 5 hari paru tetap tidak mengembang. Perlu Jika setelah 5 hari paru tetap tidak mengembang. Perlu dilakukan tindakan yang invasif : torakoskopi atau dilakukan tindakan yang invasif : torakoskopi atau toraktomi. toraktomi.

Page 43: Penyakit Pleura
Page 44: Penyakit Pleura
Page 45: Penyakit Pleura
Page 46: Penyakit Pleura

D.D. PleurodesisPleurodesis >> Memasukkan bahan/ material kerongga agar Memasukkan bahan/ material kerongga agar

timbul inflamasi atau pleuritis sehingga terjadi timbul inflamasi atau pleuritis sehingga terjadi perlekatan pleura viseralis dan parietalis.perlekatan pleura viseralis dan parietalis.

Mencegah kembali pnemotoraks. Mencegah kembali pnemotoraks. Dilakukan pada pnemotoraks yang berulang Dilakukan pada pnemotoraks yang berulang

atau kelainan paru yang luas serta bentuk atau kelainan paru yang luas serta bentuk tubuh yang tinggi dan kurus.tubuh yang tinggi dan kurus.

Bahan sklerosing : tetrasiklin. Bleomisin Bahan sklerosing : tetrasiklin. Bleomisin talkum, darah penderita sendiri.talkum, darah penderita sendiri.

Page 47: Penyakit Pleura

E.E. Torakoskopi (Video Assisted Thoracoscopy)Torakoskopi (Video Assisted Thoracoscopy) Diagnosis dan pengobatan.Diagnosis dan pengobatan. Tindakan ini memerlukan anestesi umum Tindakan ini memerlukan anestesi umum Jika ada bula atau bleb < 2 cm, dilakukan koagulasi pleurodesis Jika ada bula atau bleb < 2 cm, dilakukan koagulasi pleurodesis

talk.talk. Jika bleb atau bula > 2 cm reseksi diikuti skarifikasi pada pleura Jika bleb atau bula > 2 cm reseksi diikuti skarifikasi pada pleura

parietalis.parietalis. Lama operasi Lama operasi ++ 45 menit, rawatan sekitar 4 hari. 45 menit, rawatan sekitar 4 hari.

Indikasi Torakoskopi Indikasi Torakoskopi 5 hari setelah pasang pipa, paru tidak mengembang.5 hari setelah pasang pipa, paru tidak mengembang. Fistel bronkopleura yang menetap.Fistel bronkopleura yang menetap. Terjadi pnemotoraks setelah pleurodesis.Terjadi pnemotoraks setelah pleurodesis. Pekerjaan pasien (pilot, penyelam)Pekerjaan pasien (pilot, penyelam)

Page 48: Penyakit Pleura

F.F. Torakotomi terbuka.Torakotomi terbuka.

Indikasi tindakan bedah sama dengan Indikasi tindakan bedah sama dengan torakoskopi dilakukan bila Video Assisted torakoskopi dilakukan bila Video Assisted Thoracoscopy (VAT) gagal. Thoracoscopy (VAT) gagal.

Tindakan yang dilakukan adalah :Tindakan yang dilakukan adalah :• Memotong bleb pleura di apek.Memotong bleb pleura di apek.• Membuat sekar di p;eura atau pleurektomi Membuat sekar di p;eura atau pleurektomi

parietal.parietal.

Page 49: Penyakit Pleura

Paru tak kembang masih WSD (+) kemungkinan Paru tak kembang masih WSD (+) kemungkinan karena :karena :

Fistula (+), undulasi , buble, hisap terus Fistula (+), undulasi , buble, hisap terus menerus, operatif.menerus, operatif.

Sumbatan bronkus (atelektase), bronkoskopi Sumbatan bronkus (atelektase), bronkoskopi Penebalan pleura, dekortikasi.Penebalan pleura, dekortikasi.

Kapan WSD di cabut :Kapan WSD di cabut : Paru kembang (foto dada), selang dikleim 2 – 3 Paru kembang (foto dada), selang dikleim 2 – 3

hari.hari. Foto dada ulang, selang dicabut, ekspirasi Foto dada ulang, selang dicabut, ekspirasi

maksimal.maksimal.Penyulit: emfisema subkutan, emfisema mediastinalis, Penyulit: emfisema subkutan, emfisema mediastinalis, infeksi, penebalan pleura, fistel menetap dll.infeksi, penebalan pleura, fistel menetap dll.

Page 50: Penyakit Pleura
Page 51: Penyakit Pleura

VIII.VIII. KESIMPULANKESIMPULAN Diagnosa tidak sulit, paham penyakit yang Diagnosa tidak sulit, paham penyakit yang

mendasarinya.mendasarinya. Gejala klinik pemeriksaan fisik mirip penyakit Gejala klinik pemeriksaan fisik mirip penyakit

lain (MCI, Infark paru) lain (MCI, Infark paru) Penatalaksanaan, observasi yang cermat Penatalaksanaan, observasi yang cermat

evaluasi sesak nafas dan sakit dada, pasang evaluasi sesak nafas dan sakit dada, pasang WSD dan langkah – langkah selanjutnya.WSD dan langkah – langkah selanjutnya.

PNEUMOTORAKS

Page 52: Penyakit Pleura

EMPIEMA

DEFINISIDEFINISIAdalah adanya nanah didalam rongga pleura. Adalah adanya nanah didalam rongga pleura. Penyakit-penyakit atau keadaan yang Penyakit-penyakit atau keadaan yang berhubungan dengan Empiema adalah:berhubungan dengan Empiema adalah:

Infeksi paru Infeksi paru Trauma dadaTrauma dada Pneumotorak Pneumotorak Perforasi esofagus Perforasi esofagus Torakosentesis Torakosentesis dlldll

Page 53: Penyakit Pleura

EMPIEMA

Ada tiga stadium:Ada tiga stadium:1.1. Stadium eksudatif: terjadi pembentukan Stadium eksudatif: terjadi pembentukan

cairan pleura yang steril secara cepat akibat cairan pleura yang steril secara cepat akibat peningkatan permeabilitas.peningkatan permeabilitas.

2.2. Stadium Fibropurulen: ditandai oleh Stadium Fibropurulen: ditandai oleh penumpukan cairan pleura dalam jumlah penumpukan cairan pleura dalam jumlah besar dengan leukosit PMN, bakteri dan besar dengan leukosit PMN, bakteri dan debris. Dilanjutkan dengan pembentukan debris. Dilanjutkan dengan pembentukan fibrin yang menyelimuti kedua pleura.fibrin yang menyelimuti kedua pleura.

3.3. Stadium organisasi: terjadi pembentukan Stadium organisasi: terjadi pembentukan membran yang disebut pleural peel dimana membran yang disebut pleural peel dimana pleura menjadi sangat tebal.pleura menjadi sangat tebal.

Page 54: Penyakit Pleura

DIAGNOSADIAGNOSAPemeriksaan cairan pleura: Pemeriksaan cairan pleura: Fisik: warna, kekentalan, dan bau.Fisik: warna, kekentalan, dan bau. MikrobiologiMikrobiologi

PENATALAKSANAAN PENATALAKSANAAN Aspirasi Aspirasi Drainase dengan WSD bila pus cukup banyak.Drainase dengan WSD bila pus cukup banyak. Pemberian antibiotik sistemik.Pemberian antibiotik sistemik. Antibiotik intra pleuralAntibiotik intra pleural Intra pleural trombolitik.Intra pleural trombolitik. Torakoskopi: untuk melepaskan perlengketan.Torakoskopi: untuk melepaskan perlengketan. Dekortikasi.Dekortikasi. Open drainage Open drainage

Page 55: Penyakit Pleura

HEMOTORAKS

DEFINISIDEFINISIAdanya darah dalam rongga pleura (hematokrit cairan Adanya darah dalam rongga pleura (hematokrit cairan dalam pleura dalam pleura >> 50% hematokrit darah) 50% hematokrit darah)

PENYEBAB:PENYEBAB: Trauma dada baik tajam maupun tumpul.Trauma dada baik tajam maupun tumpul. Iatrogenik Iatrogenik Metastatic malignant pleural disease.Metastatic malignant pleural disease. Pemberian anti koagulan.Pemberian anti koagulan. katamenial hemotoraks.katamenial hemotoraks.

PENGOBATANPENGOBATAN Pasang WSD segera.Pasang WSD segera. TorakotomiTorakotomi segera. segera.

Page 56: Penyakit Pleura

KILOTORAKS

DEFINISIDEFINISIAdalah adanya cairan kilousAdalah adanya cairan kilous dalam rongga pleura akibat ruptur dalam rongga pleura akibat ruptur duktus torakikus.duktus torakikus.PENYEBABPENYEBAB Lymfoma Lymfoma Trauma bedah: bedah jantung, bedah esofagus, dll.Trauma bedah: bedah jantung, bedah esofagus, dll. Kongenital Kongenital Trombosis vena kava superior Trombosis vena kava superior DIAGNOSA:DIAGNOSA: adanya cairan kilous yang berwarna seperti susu tak adanya cairan kilous yang berwarna seperti susu tak berbau dalam rongga pleura. Pada pemeriksaan kimiawi didapat kader berbau dalam rongga pleura. Pada pemeriksaan kimiawi didapat kader trigliserid lebih dari 110 mg/dl.trigliserid lebih dari 110 mg/dl.PENGOBATANPENGOBATAN Pasang WSD.Pasang WSD. Pleurodesis Pleurodesis Intra venous hyper alimentationIntra venous hyper alimentation Ligasi duktus torakikus.Ligasi duktus torakikus.

Page 57: Penyakit Pleura

MESOTELIOMA

Ialah tumor pleura yang berasal dari sel mesotel. Ialah tumor pleura yang berasal dari sel mesotel. Terdapat dua jenis yaitu jinak dan ganas. Diagnosa Terdapat dua jenis yaitu jinak dan ganas. Diagnosa mesotelioma ganas harus diwaspadai pada setiap mesotelioma ganas harus diwaspadai pada setiap pasien dengan efusi pleura eksudativa. Umur pasien dengan efusi pleura eksudativa. Umur biasanya pada pertengahan atau lebih tua dengan biasanya pada pertengahan atau lebih tua dengan keluhan nyeri dada yang menetap dan sesak, keluhan nyeri dada yang menetap dan sesak, khususnya bila ada riwayat paparan asbestos. khususnya bila ada riwayat paparan asbestos. Diagnosa ditegakkan berdasarkan pemeriksaan Diagnosa ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sitologi cairan pleura atau biopsi pleura. sitologi cairan pleura atau biopsi pleura. TERAPITERAPIPengobatan tergantung stadium berupa bedah, Pengobatan tergantung stadium berupa bedah, kemoterapi dan radioterapi.kemoterapi dan radioterapi.

Page 58: Penyakit Pleura