Penyakit Internal Gangguan Metabolit Dan Genetik Osteoarthritis
-
Upload
hannie-hunnie-hennie -
Category
Documents
-
view
233 -
download
0
description
Transcript of Penyakit Internal Gangguan Metabolit Dan Genetik Osteoarthritis
Osteoarthritis
PENYAKIT INTERNAL GANGGUAN
METABOLIT dan GENETIK
“OSTEOARTHRITIS”
Oleh :
1. Selvia Fujila N. (125130100111066 / 2012-D)
2. Koko Adi Raharjo (125130100111062 / 2012-D)
3. Rizqiza Andro F. (125130100111077 / 2012-D)
4. Nanda Ayu C. (125130101111057 / 2012-D)
5. Nofa Eka Nafianti (125130101111063 / 2012-D)
6. Heni Tri Rahmawati (125130101111070 / 2012-D)
7. Gusfarisa Rafika P. (125130106111002 / 2012-D)
PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
1
Osteoarthritis
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 LATAR BELAKANG
Osteoarthritis adalah kondisi diman sendi terasa nyeri akibat inflamasi ringan yang
timbul karena gesekan ujung-ujung tulang penyususn sendi. Osteoarthritis terdiri atas
osteoarthritis primer yang dikenal juga sebagi arthritis degenaratif atau penyakit degeneratif
sendi, dan osteoarthritis sekunder yang disebabkan oleh trauma tropisme atau cedera.
Pada sendi, suatu jaringan tulang rawan (cartilago) biasanya menutup ujung-ujung
tulang penyusun sendi. Suatu laipsan cairan yang disebut cairan synovial terletak diantara
tulang-tulang tersebut dan bertindak sebagai bahan pelumas yang mencegah ujung-ujung
tulang tersebut bergesekan dan saling mengikis satu sama lain.
Pada kondisi kekurangan cairan synovial, laipsan cartilago yang menutup ujung tulang
akan bergesekan satu sama lain. Gesekan tersebut akan membuat lapisan tersebut semakin
menipis dan pada akhirnya akan menimbulkan rasa nyeri.
Etiologi penyakit ini tidak diketahui dengan pasti. Hasil penelitian menunjukan 87%
adalah kasus OA primer, dan 13% kasus OA sekunder. Menurut klasifikasi rontgentography,
38% adalah jenis awal, 28,5% jenis patellofemoral dan 23,2% jenis medio-patellofemoral.
Klasifikasi radiologi itu terkait dengan manifestasi klinis jika varus dan deformitas valgus
lebih parah, penilaian X ray juga akan menjadi lebih parah. Osteoarthritis tidak terjadi karena
bakteri atau virus. Terdapat berbagai macam etiologi dari penyakit ini.
Tempat prediksi osteoarthritis adalah sendi karpometakarpal I, metatarsofalangeal I,
apofiseal tulang belakang, lutut, paha. Untuk dapat mendiagnosa penyakit Osteoarthritis ini
dapat menggunakan berbagai macam diagnosa antara lain yaitu rontgen, MRI, analisa cairan
sendi dan lain-lain.
Ada beberapa pilihan pengobatan untuk hewan peliharaan dengan osteoarthritis.
Paling sering, dokter hewan Anda akan meresepkan obat anti-inflamasi untuk membantu
mengurangi rasa sakit dan peradangan. Pemilik hewan peliharaan harus selalu memperhatikan
2
Osteoarthritis
behavoir hewan mereka dan jadwal kunjungan rutin ke dokter hewan. Pencegahan lain dapat
dilakukan dengan cara memberikan makanan mengandung asam lemak omega-3 EPA dan
untuk menyehatkan tulang rawan dan exercise yang rutin.
1.3 RUMUSAN MASALAH
- Bagaimana penyebab dari penyakit Osteoarthritis ?
- Bagaimana gejala klinik dari penyakit Feline Osteoarthritis ?
- Bagaimana diagnosa, diagnosa banding dan evaluasi diagnosa dari penyakit
Osteoarthritis ?
- Bagaimana patogenesa dalam penyakit Osteoarthritis ?
- Bagaimana cara pencegahan dan pengobatan penyakit Osteoarthritis ?
1.4 TUJUAN
- Untuk mengetahui bagaimana penyebab dari penyakit Osteoarthritis.
- Untuk mengetahui bagaimana gejala klinik dari penyakit Feline Osteoarthritis.
- Untuk mengetahui bagaimana diagnosa, diagnosa banding dan evaluasi diagnosa
dari penyakit Osteoarthritis.
- Untuk mengetahui bagaimana patogenesa dalam penyakit Osteoarthritis.
- Untuk mengetahui bagaimana cara pencegahan dan pengobatan penyakit
Osteoarthritis.
3
Osteoarthritis
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENYEBAB (ETIOLOGY)
Etiologi penyakit ini tidak diketahui dengan pasti. Hasil penelitian menunjukan 87%
adalah kasus OA primer, dan 13% kasus OA sekunder. Menurut klasifikasi rontgentography,
38% adalah jenis awal, 28,5% jenis patellofemoral dan 23,2% jenis medio-patellofemoral.
Klasifikasi radiologi itu terkait dengan manifestasi klinis jika varus dan deformitas valgus
lebih parah, penilaian X ray juga akan menjadi lebih parah (Dharmawirya, 2000)
Osteoarthritis tidak terjadi karena bakteri atau virus. Etiologi osteoarthritis yaitu :
Adanya peradangan kronis pada persendian ditandai dengan pembengkakan pada jari-
jari tangan, siku, dan lutut. Biasanya daerah yang mengalami pembengkakan,
berwarna kemerah-merahan
Jenis kelamin
Suku bangsa
Genetik, keturunan ada beberapa yang mengalami osteoarthritis karena faktor
keturunan
Penyakit metabolik
Kelainan pertumbuhan
Kepadatan tulang, dan lain-lain (Mansjoer, 2000)
Adanya peradangan kronis pada persendian ditandai dengan pembengkakan pada jari-
jari tangan, siku, dan lutut. Biasanya daerah yang mengalami pembengkakan,
berwarna kemerah-merahan
Pernah mengalami trauma dan radang pada sendi
Berat badan yang berlebihan, dapat memberatkan sendi dalam menopang tubuh.
Neurophaty perifer (patologi dari saraf tepi).
Tulang rawan yang menyambungkan ujung tulang dengan tulang yang lain, menurun
fungsinya. Permukaan halus tulang rawan ini menjadi kasar dan menyebabkan iritasi,
jika tulang rawan menjadi kasar seluruhnya, maka tulang pangkal kedua tulang yang
bertemu menjadi rusak dan gerakanannya menyebabkan nyeri dan ngilu.
4
Osteoarthritis
2.2 GEJALA KLINIS (CLINICAL SIGNS)
Tempat prediksi osteoarthritis adalah sendi karpometakarpal I, metatarsofalangeal I,
apofiseal tulang belakang, lutut, paha. Pada falang distal timbul nodus Heberden dan pada
sendi interfalangproksimal timbul nodus Bouchard. Tanda-tanda peradangan pada sendi
tersebut tidak menonjol dan timbul belakangan, mungkin dijumpai karena adanya sinovitis,
penurunan pH jaringan, pengumpulan cairan dalam ruang sendi akan menimbulkan
pembengkakan dan peregangan simpai sendi yang semua ini akan menimbulkan rasa nyeri
yang terdiri dari nyeri tekan Merupakan gambaran primer pada osteoartritis, nyeri akan
bertambah apabila sedang melakukan sesuatu kegiatan fisik, gangguan gerak biasanya akan
berlangsung 15 - 30 menit dan timbul setelah istirahat atau saat memulai kegiatan fisik, rasa
hangat yang merata, dan warna kemerahan (Mansjoer, 2000). Nyeri biasanya berlokasi pada
sendi yang terkena tetapi dapat menjalar, misalnya pada osteoartritis coxae nyeri dapat
dirasakan di lutut, bokong sebelah lateril, dan tungkai atas. Nyeri dapat timbul pada waktu
dingin, akan tetapi hal ini belum dapat diketahui penyebabnya. Pembengkakan Sendi
merupakan reaksi peradangan karena pengumpulan cairan dalam ruang sendi biasanya teraba
panas tanpa adanya pemerahan. Deformitas Disebabkan oleh distruksi lokal rawan sendi.
Gangguan Fungsi Timbul akibat Ketidakserasian antara tulang pembentuk sendi.
5
Osteoarthritis
2.3 PATOGENESA (PATHOGENESIS)
Inisiasi proses kerusakan tulang rawan sendi yang abnormal misalnya akibat trauma
atau proses inflamasi. Inisiasi proses ini akan mengakibatkan teraktivasinya kaskade inflamasi
maupun proses degaradasi enzimatik terhadap rawan sendi (Kertia, 2003)
Pada proses katobolisme didapatkan adanya peran IL-1 baik yang dikeluarkan oleh
kondrosit dan mengakibatkan kerusakan matriks rawan sendi atau oleh sel lain seperti
sinovisit, makrofag, fibroblast dll. Adanya pengaruh IL-1 kondrosit akan mensintesis berbagai
enzim perusak seperti matrix metalloproteinase (MMPs) dan nitric oxide (NO). Disamping
kondrosit, sinovisit juga merupakan sumber sintesis NO pada sendi yang mengalami
inflamasi. Disamping itu IL-1 juga mampu menginduksi sintesis aktivator enzim lain seperti
plasminogen aktivator dan petanda biokimia kerusakan rawan sendi (COMP) serta
berkurangnya sintesis faktor anabolik seperti kolagen tipe II serta aggrecan (Taylor, 1997)
Interleukin -1 juga berperan dalam proses inflamasi dimana sitokin ini akan dilepaskan
saat terjadi kerusakan jaringan. Selanjutnya akan mengakibatkan kerusakan sel dan dimulailah
rangkaian proses perombakan membran fosfolipid hingga terbentuknya prostaglandin E2
(PGE2) yang poten sebagai mediator inflamasi. Melihat peran IL-1 pada mekanisme
kerusakan rawan sendi, maka hambatan terhadap sitokin tersebut diyakini dapat mengurangi
atau menghambat proses patologi OA lebih lanjut. Diacerein dan metabolit aktifnya rhein
6
Osteoarthritis
merupakan obat lain yang dipakai untuk mengatasi rasa nyeri pada OA berdasarkan
kemampuannya dalam menghambat sintesis IL-1 (Taylor, 1997)
2.4 DIAGNOSA dan DIAGNOSA BANDING (DIAGNOSIS and DIFFERENTIAL
DIAGNOSIS)
2.4.1 DIAGNOSA (DIAGNOSIS)
Röntgen tulang (Sinar X)
Dengan pemeriksaan ini dapat diketahui kerusakan atau perubahan-perubahan yang
terjadi pada tulang rawan atau tulang yang mengindikasikan adanya osteoartritis.
(Gambaran radiografi pada kasus Osteoarthritis)
MRI (Magnetic Resonance Imaging)
Pada MRI dapat pula dilihat kelainan-kelainan yang terjadi pada tulang rawan dan
tulang dengan detail yang lebih baik daripada pemeriksaan röntgen tulang.
Aspirasi sendi (Arthrocentesis)
7
Osteoarthritis
Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara mengambil sedikit cairan yang ada di dalam
sendi untuk diperiksa di laboratorium berkenaan dengan adanya kelainan pada sendi.
Tes darah
Tes darah akan membantu memberi informasi untuk memeriksa rematik.
Analisa Cairan Engsel
Dokter akan mengambil contoh sampel cairan pada engsel untuk kemudian diketahui
apakah nyeri/ngilu tersebut disebabkan oleh encok atau infeksi.
Pengamatan Dengan Kamera (Artroskopi)
Artroskopi adalah alat kecil berupa kamera yang diletakkan dalan engsel tulang.
2.4.2 DIAGNOSA BANDING (DIFFERENTIAL DIAGNOSIS)
Adapun diagnosis banding dari osteoartritis yaitu :
- Penyakit sendi peradangan seperti gout, artritis bakterial atau reumatoid artritis.
- Penyakit-penyakit metabolik dan herediter yang dapat menimbulkan gambaran
radiografi osteoarthritis misalnya hiperparatiroidisme (Daud, 2009).
2.4.3 EVALUASI DIASNOSTIK (DIAGNOSTIK EVALUATION)
Pada umumnya diagnosis osteoartritis didasarkan pada gabungan gejala klinik
dan gambaran radiografi. Berikut ini adalah kriteria osteoartritis sendi lutut dari Ikatan
Reumatologi Indonesia:
Berdasarkan Klinis :
1. Nyeri sendi lutut dan 3 dari kriteria di bawah ini:
2. Krepitus saat gerakan aktif
3. Kaku sendi > 50 tahun
4. Pembesaran tulang sendi lutut
5. Nyeri tekan tepi tulang
6. Tidak teraba hangat pada sendi lutut.
Diagnosis OA jika : ditemukan nyeri sendi serta osteofit dari gambaran radiologik dan
3 dari kriteria 2-7. Sensitivitas 95% dan spesifitas 69%.
Berdasarkan Klinis dan Radiologis :
1. Nyeri sendi dan paling sedikit 1 dari 3 kriteria di bawah ini :
2. Kaku sendi > 50 tahun
3. Krepitus pada gerakan sendi aktif
8
Osteoarthritis
Diagnosis OA ditegakkan jika didapatkan butir 1 disertai osteofit pada gambaran
radiologik disertai kriteria 2, 3 atau 4. Paling sedikit kriteria 2-4 harus ditemukan. Sensitivitas
91% dan spesifitas 86%.
Berdasarkan Klinis dan Laboratoris :
1. Nyeri sendi ditambah adanya 5 dari kriteria di bawah ini :
2. Usia > 50 tahun
3. Kaku sendi
4. Krepitus
5. Nyeri tekan tepi tulang
6. Pembesaran tulang
7. Tidak teraba hangat pada sendi terkena (Harry, 2005)
2.5 PENGOBATAN dan PENCEGAHAN (TREATMENT and PREVENTION)
2.5.1 PENGOBATAN
Ada beberapa pilihan pengobatan untuk hewan peliharaan dengan
osteoarthritis. Paling sering, dokter hewan Anda akan meresepkan obat anti-inflamasi
untuk membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan. Terlepas dari apa yang
diresepkan dokter hewan Anda, pastikan untuk bertanya tentang efek samping yang
mungkin. Untuk kasus yang lebih ekstrim dari osteoarthritis, dokter hewan Anda dapat
merekomendasikan operasi, yang dapat mencakup pinggul dan penggantian sendi
lainnya. Operasi biasanya dilakukan sebagai upaya terakhir, dan dapat membantu
untuk meningkatkan kualitas hidupnya.
Berikut beberapa obat yang dapat diberikan pada penderita Osteoarthritis :
RIMADYL Pfizer Inc., Amerika Serikat/Indovetraco Makmur Abadi Bentuk sediaan
tabletKomposisi dalam 1 tablet mengandung Karprofen 25 mg Indikasi
menghilangkan rasa nyeri dan inflamasi yang disebabkan oleh osteoarthritis pada
anjing Dosis dan Cara Pemakaian diberikan secara per oral pada anjing, 4.4 mg/kg BB
satu kali sehari atau 2.2 mg/kg BB duakali sehari Kemasan 25 mg, 60 tablet Deptan
RINo. I. 03122689 PKM Obat keras
9
Osteoarthritis
Bersama Suplemen, seperti Dasuquin atau Cosequin - Suplemen ini mengandung
glucosamine dan chondroitin sulfat untuk membantu sendi dan tulang kesehatan
hewan peliharaan Anda.
OAINS, seperti Rimadyl atau Deramaxx - obat anti-inflamasi non-steroid membantu
meringankan rasa sakit dan peradangan sendi dengan OA. Gunakan terserah
kebijaksanaan seorang dokter hewan.
Suntikan Adequan - Suntikan ini membantu untuk mencegah mengenakan jauh dari
tulang rawan di semua sendi, yang sangat penting dalam mereka yang terkena dampak
OA. Menjaga tulang rawan yang sehat dan mencegah utuh lanjut mengenakan-dan-
robek di sudah nyeri sendi.
Tetrasiklin dan derivatnya, contohnya doxycycline, mampu menghambat kerja enzim
MMP. Obat ini baru dipakai pada hewan, belum dipakai pada manusia.
Manajemen nyeri pada kasus lanjut dengan obat-obatan seperti Tramadol - Dalam
kasus di mana rasa sakit dari OA terlalu parah untuk mengelola dengan NSAID saja,
kadang-kadang obat sakit tambahan yang diperlukan untuk menjaga hewan peliharaan
Anda nyaman.
Dan lain-lain.
2.5.2 PENCEGAHAN
Pemilik hewan peliharaan harus selalu memperhatikan behavoir hewan mereka
dan jadwal kunjungan rutin ke dokter hewan. Pencegahan lain dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut :
Memberikan makanan mengandung asam lemak omega-3 EPA dan untuk
menyehatkan tulang rawan.
Exercise yang rutin.
10
Osteoarthritis
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Harry Isbagio, Bambang Setiyohadi. 2005. Masalah dan Penanganan Osteoartritis Sendi
Lutut. Cermin Dunia Kedokteran no. 104 hal 8-11.
Daud, R. 2009. Struktur dan Metabolisme Tulang Serta Hubungannya Dengan Patogenesis
Osteoporosis. Kumpulan Makalah 1st Indonesian Course on Osteoporosis. Arya
Duta, Lido Sukabumi, 3 –5 Maret 2000. The Indonesian Rheumatism Association
(IRA).
Arif, Mansjoer, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Medica Aesculpalus, FKUI,
Jakarta.
Dharmawirya M. 2000. Efek Akupunktur pada Osteoartritis Lutut. Cermin Dunia Kedokteran
(129) : 45.
Kertia, N. 2003. Nyeri dan Inflamasi dalam Bidang Reumatologi Dalam Asdie, A.H.,
Sja’bani,M., Suseno, P., Widayati, K., Budiarto, L (eds), Naskah Lengkap
Pertemuan Ilmiah Tahunan V Ilmu Penyakit Dalam. MEDIKA Fakultas Kedokteran
UGM, Yogyakarta.
Taylor JH dan T Vaughan-Scott. 1997. The Pathophysiology and Medical Management of
Canine Osteoarthritis.
11
Osteoarthritis
12