Mikroind Metabolit Primer

download Mikroind Metabolit Primer

of 10

Transcript of Mikroind Metabolit Primer

  • 8/19/2019 Mikroind Metabolit Primer

    1/21

    A. Aplikasi Bioteknologi Fermentasi Dalam Produksi Protein Sel Tunggal

    Fermentasi mempunyai pengertian aplikasi metabolisme mikroba untuk mengubah bahan

     baku menjadi produk yang bernilai lebih tinggi, seperti asam-asam organik, protein sel

    tunggal, antibiotika dan biopolimer. Fermentasi merupakan proses yang relatif murah yang

     pada hakekatnya telah lama dilakukan oleh nenek moyang kita secara tradisional dengan

     produk-produknya yang sudah biasa dimakan orang sampai sekarang, seperti tempe, oncom,

    tape, dan lain-lain. Proses fermentasi dengan teknologi yang sesuai dapat menghasilkan

     produk protein.

    1. Pengertian Protein Sel Tunggal

    Protein mikroba sebagai sumber pangan untuk manusia mulai dikembangkan

     pada awal tahun 1900. Protein mikroba ini kemudian dikenal dengan sebutan Single Cell 

     Protein  !"P# atau Protein !el $unggal. %enurut $annembaum 19&1#, Protein !el

    $unggal adalah istilah yang digunakan untuk protein kasar atau murni yang berasal dari

    mikroorganisme bersel satu atau banyak yang sederhana, seperti bakteri, khamir, kapang,

    ganggang dan proto'oa. !ebenarnya ada dua istilah yang digunakan untuk produk 

    mikroba ini, yaitu P!$ Protein !el $unggal# dan  Microbial Biomass Product   %(P#

    atau Produk (iomassa %ikrobial P(%#. (ila mikroba yang digunakan tetap berada dan

     bercampur dengan masa substratnya maka seluruhnya dinamakan P(%. (ila

    mikrobanya dipisahkan dari substratnya maka hasil panennya merupakan P!$.

    Protein sel tunggal merupakan mikroba kering seperti ganggang, bakteri, ragi,

    kapang dan jamur tinggi yang ditumbuhkan dalam kultur skala besar. Protein ini dipakai

    untuk konsumsi manusia atau hewan. Produksi itu juga berisi bahan nutrisi lain, seperti

    karbohidrat, lemak, )itamin dan mineral.

    $eknologi modern untuk membuat protein sel tunggal berasal dari tahun 1*&9 di

    +nggris, dengan diperkenalkannya adonan yang dianginkan untuk membuat ragi roti

    Saccharomyces cerevisiae#. !ekitar tahun 1900, di merika !erikat diperkenalkan alat

     pemusing untuk memisahkan sel ragi roti dari adonan pembiakan.

  • 8/19/2019 Mikroind Metabolit Primer

    2/21

    ambar. Saccharomyces cerevisiae

    emajuan ilmu pengetahuan dalam bidang fisiologi, nutrisi dan genetika mikroba

    telah banyak memperbaiki metoda untuk menghasilkan protein sel tunggal dari berbagai

    macam mikroba dan bahan mentah. /mpamanya, bakteri dengan kandungan protein

    yang tinggi sampai & persen atau lebih dapat dihasilkan terus menerus dengan

    menggunakan metanol sebagai bahan mentah, dan mikrobanya berupa ragi yang

    dibiakkan dalam media yang kadar selnya tinggi sekali, sehingga ini dapat mengurangi

     biaya energi untuk pengeringan.

    ecemasan akan kekurangan pangan dan malnutrisi di dunia pada tahun 19&0-an

    telah meningkatkan perhatian pada sel tunggal. !ebagian besar dari bobot kering sel dari

    hampir semua spesies memiliki kandungan protein yang tinggi. leh karena itu, bobot

    kering sel tunggal memiliki nilai gi'i yang tinggi.

    %ikroorganisme yang dibiakkan untuk protein sel tunggal dan digunakan sebagai

    sumber protein untuk hewan atau pangan harus mendapat perhatian secara khusus.

    %ikroorganisme yang cocok antara lain memiliki sifat tidak menyebabkan penyakit

    terhadap tanaman, hewan, dan manusia. !elain itu, nilai gi'inya baik, dapat digunakan

    sebagai bahan pangan atau pakan, tidak mengandung bahan beracun serta biaya produk 

    yang dibutuhkan rendah. %ikroorganisme yang umum digunakan sebagai protein sel

    tunggal, antara lain alga Chlorella, Spirulina, dan Scenedesmus2 dari khamir Candida

    utylis; dari kapang berfilamen Fusarium gramineaum; maupun dari bakteri.

    Protein sel tunggal yang berasal dari kapang berfilamen disebut mikroprotein. 3i

    merika !erikat, mikroprotein telah diproduksi secara komersial bernama 4uorn. 5uorn

    dibuat dengan cara menanam kapang ditempat peragian yang berukuran besar. !etelah

    membuang air dari tempat peragian, makanan berharga yang tertinggal dicetak menjadi balok-balok yang mudah dibawa.

  • 8/19/2019 Mikroind Metabolit Primer

    3/21

    Produksi protein sel tunggal sangat bergantung pada perkembangbiakan skala

     besar dari mikroorganisme tertentu yang diikuti dengan proses pendewasaan dan

     pengolahan menjadi bahan pangan. da dua faktor pendukug pengembangbiakan

    mikroorganisme untuk protein sel tunggal, yaitu6

    a. laju pertumbuhan sangat cepat jika dibandingkan dengan sel tanaman atau sel

    hewan dan waktu yang diperlukan untuk penggandaan relatif singkat2

     b. berbagai macam substrat yang digunakan bergantung pada jenis

    mikroorganisme yang digunakan.

    emajuan ilmu pengetahuan dalam bidang fisiologi, nutrisi, dan genetika

    mikroba telah banyak memperbaiki metode untuk menghasilkan protein sel tunggal dari

     berbagai macam mikroba dan bahan mentah. /mpamanya, bakteri dengan kandungan

     protein yang tinggi &7 lebih# dapat dihasilkan terus-menerus dengan menggunakan

    methanol sebagai bahan mentah, dan mikrobanya berupa ragi yang dibiakan dalam

    media yang kadar selnya tinggi sekali, sehingga ini dapat mengurangi biaya energi untuk 

     pengeringan.

    2. Substrat dan Mikroorganisme dalam Produksi PST

    !ubstrat yang dapat digunakan dalam produksi P!$ ber)ariasi, diantaranya

    adalah

    a. %olases dari pabrik gula atau hidrolisa pati

     b."airan sulfit dari pabrik kertas

    c. 8idrolisat asam dari kayu

    d. imbah pertanian kulit buah, limbah tanaman pertanian, limbah industri pangan#

    e. %etana

    f. %etanol dan etanol sebagai sumber karbon bagi khamir 

    g.Parafin atau alkana

    h.%inyak bumi

    i. as pembakaran sebagai sumber " bagi ganggang.

    Pertimbangan pemilihan substrat adalah kandungan nutrisi yang dibutuhkan

    mikroorganisme, jumlah substrat secara kuantitatif dan kontinyu ketersediannya serta

    harga substrat.

    %ikroorganisme yang biasa digunakan dalam memproduksi P!$ adalah bakteri,

    kapang, khamir dan ganggang. %asing-masing mikroorganisme mermpunyai kelebihan

    dan kelemahan jika digunakan dalam produksi P!$.

  • 8/19/2019 Mikroind Metabolit Primer

    4/21

    Penggunaan bakteri dalam produksi P!$ sangat terbatas karena mempunyai

    kelemahan sebagai berikut 6

    a. Penerimaan bakteri sebagai pangan oleh ternak sangat rendah

     b. /kuran sel bakteri sangat kecil sehingga sukar dipanen

    c. andungan asam nukleat bakteri lebih tinggi dibanding mikroorganisme yang lain

    euntungan penggunaan bakteri dalam produksi P!$ adalah6 bakteri dapat

    tumbuh pada berbagai substrat, waktu regenerasi cepat dan kandungan protein kasarnya

    lebihtinggi dibanding mikroorg anisme yang lain.

    Penggunaan gangang untuk produksi P!$ sangat terbatas karena mempunyai

    kelemahan sebagai berikut 6

    a. %emerlukan suhu yang hangat dan banyak sinar matahari serta membutuhkanco

     b.3inding selnya tidak dapat dicerna.

    !edangkan kelebihan produksi P!$ dari ganggang dibanding bakteri

    adalah6 penerimaan produksi P!$ oleh ternak lebih baik, kandungan asam nukleat lebih

    rendah dan ukuran sel ganggang lebih besar sehingga lebih mudah dipanen.berbagai

    contoh mikroorganisme dan substrat dalam produksi P!$ dapat dilihat pada tabel 1.

    elemahan penggunaan kapang dan khamir dibanding bakteri adalah 6

    kandungan protein kasar lebih rendah serta waktu regenarasi yang lebih lama dibanding

     bakteri.

    Penggunaan kapang dan khamir untuk produksi P!$ secara umum mempunyai

    keuntungan dibandingkan dengan bakteri dan ganggang karena sifat-sifatnya sebagai

     berikut 6

    a. Penerimaan produksi P!$ dari kapang dan khamir oleh ternak lebih baik.

     b. andungan asam nukleat lebih rendah

    c. /kuran sel kapang dan khamir lebih besar sehingga lebih mudah dipanen dan

    konsesntrasinya lebih tinggi

    d. 3apat tumbuh pada substrat dengan p8 rendah

    Tabel I. Berbagai jenis mikroorganisme dan substrat dalam produksi PST

  • 8/19/2019 Mikroind Metabolit Primer

    5/21

    arasteristik yang penting dalam seleksi mikroorganisme dalam produksi P!$

    adalah6 kecepatan dan keemampuan tumbuh, mudah dalam pemeliharaan kultur,

    membutuhkan media yang sederhana, serta kandungan protein kasar dan kualitas gi'i

    yang lain dalam mikroorganisme.

     Faktor-faktor yang mempengaruhi seleksi mikroorganisme dan substrat

    dalam produksi P!$ banyak sekali. Faktor-faktor tersebut antara lain meliputi 6

    a. Faktor :utrisi

    andungan proten kasar dan asam amino dari mikroorganiosme merupakan

    sumbangan nutrisi terbesar. andungan lisin dari pst umumnya lebih tinggidari tanaman

    sehingga dapat mensuplai kekurangan lisin. andungan proteinkasar P!$ ber)ariasi

    tergantung mikroorganisme yang digunakan seperti terlihat pada tabel.

    andungan asam nukleat juga ber)ariasi tergantung mikroorganisme yangdigunakan dalam produksi P!$. andungan asam nukleat dalam ganggang6 ;-

  • 8/19/2019 Mikroind Metabolit Primer

    6/21

    dalam bakteri 10-1< 7, dalam khamir high temperature short time? 8$!$#.

    c. Faktor !osial

    Faktor sosial kendala penggunaan P!$ adalah kandungan asam nukleat yang

    tinggi yang menyebabkan terbentuknya asam urat dan menaikkan pembuangan urine.

    %asalah ini tidak berarti bila jumlah konsumsi P!$ kecil dan barumenjadi masalah bila

    konsumsui P!$ mencapai jumlah yang besar.upaya untuk menekan kandungan asam

    nukleat dilakukan dengan jalan pemanasan mendadak >heat shock?# untuk memecah

    @: danmenghancurkan penghambat pembentukan protein.

    d. Faktor Akonomi

    (anyak alternatif proses untuk memproduksi P!$. $abel

    memperlihatkan>material balance? dalam memproduksi P!$ melalui fermentasi dari

    substrat hidrokarbon dan karbohidrat.

    (erdasar tabel di atas, dapat dilihat bahwa untuk menghasilkan masa sel yang

    sama 100#, !ubstrat karbohidrat membutuhkan dua kali jumlah ssubsrathidrokarbon

    00# meskipun fermentasi hidrokarbon membutuhkan oksigen tiga kali dari jumlah

    yang dibutuhkan dalam fermentasi karbohidrat. 3alam hal ini secara ekonomi

     penggunaan hidrokarbon dianggap lebih hemat.

  • 8/19/2019 Mikroind Metabolit Primer

    7/21

    3. Produksi Protein Sel Tunggal dalam Mikroba Berotosintesa dan Tanpa

    Berotosintesa

    %ikroba yang berfotosintesa dan yang tidak berfotosintesa dapat sama-sama

    dipakai untuk memproduksi protein sel tunggal. !ekurangnya mikroba ini memerlukan

    sumber karbon dan energi, sumber nitrogen, dan suplai unsur nutrisi lain, seperti fosfor,

    sulfur, besi, kalsium, magnesium, mangan, natrium, kalium dan unsur jarang, untuk 

    tumbuh dalam lingkungan air. (eberapa mikroba tidak dapat mensintesa asam amino,

    )itamin, dan kandungan seluler lain dari sumber karbon dan nitrogen sederhana. 3alam

    hal demikian, bahan-bahan tersebut harus juga disuplai agar mereka bisa tumbuh.

    a. Produksi Protein Sel Tunggal dalam Mikroba Berotosintesa

    anggang dan bakteri tergolong mikroba berfotosintesa yang digunakan untuk 

    memproduksi protein sel tunggal. Pertumbuhan berfotosintesa ganggang yang

    diinginkan, seperti Chlorella, Scenedesmus, dan Spirulina pada $abel#, adalah menurut

    reaksi sebagai berikut 6

    "ahaya

    arbon dioksida B air B ammonia atau nitrat B mineral C sel ganggang B

    oksigen

    onsentrasi karbondioksida di udara sekitar 0,0D 7, ini tidak cukup untuk 

    menunjang pertumbuhan ganggang untuk menghasilkan protein sel tunggal. $ambahan

    karbon dioksida bisa didapat dari karbonat atau bikarbonat yang terdapat dalam kolam

    alkalis, gas yang keluar selama pembakaran atau dari pembusukan bahan organik dalam

    air buangan kota dan limbah industri.

    !umber nitrogen untuk produksi ganggang adalah seperti garam ammonium, nitrat,

    atau nitrogen organis yang terbentuk oleh oksidasi air buangan kota dalam kolam. Fosfor 

  • 8/19/2019 Mikroind Metabolit Primer

    8/21

    dan bahan mineral lain biasanya terdapat dalam air alam dan air limbah dan

    konsentrasinya telah cukup untuk pertumbuhan ganggang.

    +ntensitas cahaya dan suhu merupakan faktor penting untuk pertumbuhan

    ganggang. /ntuk penanaman mikroba secara besar dan ekonomis, suasana dalam tempat

    kultur harus cukup jernih dan )ariasi intensitas cahaya harus sekecil mungkin sepanjang

    tahunnya. !elain itu suhu haruslah diatur di atas 0E" pada hampir sepanjang tahun.

    arena itu, kolam buatan di tempat terbuka di daerah semi tropik, tropik atau kering

    merupakan sistem yang paling cocok untuk pertanaman ganggang. (ahan untuk 

    membangun kolam adalah seperti semen, plastik, atau serat kaca pelapis.

    olam harus cukup besar karena pertumbuhan ganggang terjadi terutama pada

    daerah setebal 0 cm atau D0 cm saja dan di tempat ini intensitas cahaya terbesar.

    Pengadukan perlu untuk mencegah ganggang mengendap ke dasar. 3engan demikian

    semua sel ganggang dapat terpapar merata ke cahaya dan bahan nutrisi.

    anggang biasanya ditanam dalam kultur campuran yang tidak terlalu steril.

    !uasana lingkungannya haruslah menguntungkan bagi kehidupan spesies ganggang yang

    diinginkan, agar mereka menjadi dominan dalam persaingan hidup dengan species lain.

    Pemerintah +ndia yang bekerja sama dalam proyek +ndo erman lgal Project, telah

    mendirikan suatu program kerja sama paa "entral Food $echnological +nstitute di

    %ysore, +ndia, untuk membiakan species Scenedesmus dalam kolam buatan. Program ini

    menghasilkan beberapa proyek di %esir, +ndia, Peru dan $hailand. !elain itu, dalam

     pengamatan di +srael dan rgentina telah memperlihatkan bahwa ganggang dari genus

    3umaliella yang tahan terhadap garam dapat ditumbuhkan dalam air asin untuk 

    menghasilkan protein sel tunggal dan dengan produk tambahan berupa gliserol dan beta-

    karoten.

    (akteri yang berfotosintesa digunakan untuk menghasilkan protein sel tunggal

    ialah seperti bakteri dari genus  Rhodopseudomnas, dan ini dapat pula ditumbuhkan

    dalam air buangan kota atau limbah industri. 3i epang dan hasilnya digunakan sebagai

     pakan ternak. (akteri ini ditumbuhkan dalam kultur campuran dengan bakteri nitrogen

    dan bakteri lain yang hidup aerobis. ultur ini harus disuplai dengan bahan organik 

    sebagai sumber karbon dan energi. %ereka tidak akan dapat tumbuh mengandalkan "₂

    dan cahaya, seperti dapat dilakukan oleh ganggang. epadatan kultur bakteri adalah

    sekitar 1 sampai gram bahan kering tiap liter.

    b. Produksi Protein Sel Tunggal Tanpa Berotosintesa

  • 8/19/2019 Mikroind Metabolit Primer

    9/21

    %ikroba tidak berfotosintesa yang dibiakkan untuk memproduksi protein sel

    tunggal ialah seperti bakteri, kapang, ragi, dan jenis jamur lain. %ikroba ini hidup

    aerobosis dan karena itu harus cukup suplai oksigen agar bisa tumbuh karena termasuk 

    karbon organis dan sumber energi. !elain itu juga merupakan sumber nitrogen, fosfor,

    sulfur, dan unsur mineral, yang sebelumnya disebut-sebut hanya diperlukan untuk 

     pertumbuhan ganggang.

    Pengubahan senyawa organik menjadi protein sel tunggal oleh mikroba yang tidak 

     berfotosintesa dapat dibuat skemanya dengan persamaan reaksi berikut 6

    arbon organik B nitrogen B mineral bahan nutrisi B oksigen C

    Protein sel tunggal B karbon dioksida B air panas

    1! Bakteri

    (anyak spesies bakteri yang baik untuk memproduksi protein sel tunggal. !alah

    satu ciri bakteri yang cocok untuk ini ialah tumbuhnya cepat, waktu berbiakannya

     pendek, masa selnya kebanyakan dapat jadi dua kali lipat dalam waktu 0 menit sampai

    jam. !ebagai bandingan, waktu berbiak ragi adalah sampai D jam, dan kapang serta

     jamur tinggi ; sampai 1< jam.

    (akteri juga dapat tumbuh pada berbagai bahan mentah, mulai dari karbohidrat

    seperti pati dan gula, sampai hidrokarbon dalam bentuk gas atau cairan seperti metan dan

    fraksi minyak bumi, sampai pada petrokimia seperti metanol dan etanol. !umber 

    nitrogen yang baik bagi pertumbuhan bakteri ialah seperti amonia, garam aminium, urea

    nitrat, dan nitrogen organik dalam limbah. 8arus ada tambahan bahan mineral

    ditambahkan ke dalam pembiakan, agar bahan nutrisi dapat menutupi kekurangan yang

    dalam air alami mungkin kadarnya tidak cukup menunjang pertumbuhan.

    !pesies bakteri yang tampaknya lebih banyak memproduksi protein sel tunggal,

     paling baik tumbuh dalam media yang sedikit asam netral, dengan p8 = sampai &.

    (akteri itu juga harus dapat toleran terhadap suhu dalam rentang D= sampai ;=G ",

    karena panas dilepaskan selama bakteri itu tumbuh. %enggunakan strain yang toleran

    terhadap suhu akan menghemat banyak sekali biaya untuk mendinginkan air. Pembiakan

    harus dijaga agar selalu dingin, karena fermentasi disini perlu suhu rendah. !pesies

     bakteri tak dapat digunakan untuk memproduksi protein sel tunggal, jika itu bersifat

     patogen bagi tumbuhan, hewan, atau manusia.

    Protein sel tunggal dalam bakteri dapat dihasilkan dengan sistem adonan

    kon)ensional. 3alam sistem ini semua bahan nutrisi dimasukan sekaligus kedalam

    fermentor. !el-sel dipanen jika mereka menggunakan bahan nutrisi dan berhenti tumbuh.

  • 8/19/2019 Mikroind Metabolit Primer

    10/21

     :amun dalam metoda produksi yang lebih maju, bahan nutrisi disuplai dengan sistem

    kontinyu terus-menerus#, yang konsentrasinya sesuai dengan yang diperlukan untuk 

    menunjang pertumbuhan bakteri. alu sel-sel pun dipanen terus-menerus dengan

     populasinya telah mencapai kerapatan yang diperlukan.

    donan konsentrasi karbon dan sumber energi biasanya berkisar antara dan 10

     persen. 3alam sistem yang kontinyu suplai sumber karbon diatur sehingga konsentrasi

    dalam media tumbuh tidak melebihi yang diperlukan bagi pertumbuhan selbakteri.

    onsentrasi ini biasanya akan lebih rendah daripada yang digunakan dalam sistem

    adonan.

    %enjaga agar suasana steril selama memproduksi protein sel tunggal, sangat

     penting, karena mikroba pencemar akan tumbuh sangat cepat dalam media kultur. /dara

    masuk, media bahan nutrisi dan alat fermentasi, harus disterilkan dalam seluruh proses

     protein sel tunggal dalam bakteri. !uasana steril pun harus terus dijaga selama seluruh

    kegiatan produksi.

    !uatu sistem untuk produksi protein tunggal dalam bakteri secara kontinyu, dengan

    metanol sebagai sumber karbon dan energi, diperlihatkan pada gambar skema dibawah

    ini. !kema itu adalah metoda yang paling umum digunakan.

    Gambar tahapan umum proses atau tahapan produksi SCP 

    !etelah bahan nutrisi disterilkan, kemudian dimasukkan ke dalam wadah

    fermentasi. !etelah itu dilakukan okulasi bakteri, dan terjadilah pertumbuhan. Hadah

    yang disebut IbioreaktorJ, harus disuplai dengan udara steril. ir juga selalu sejuk, untuk 

    mencegah timbulnya panas dari proses fermentasi, yang jika bertimbun dapat membunuh

    sel. ir sejuk diedarkan dalam suatu salut fermentor atau melalui suatu lilitan pendingin

    yang berada dalam alat.

  • 8/19/2019 Mikroind Metabolit Primer

    11/21

    Pada proses kontinyu, bahan nutrisi ditambahkan terus-menerus setiap terpakai,

    untuk menjaga konsentrasi bakteri yang diperlukan. arutan yang mengandung bakteri

    dituangkan, diolah sehingga bakteri menumpuk atau bergumpal, lalu disentrifungsi.

    "airan itu kemudian diedarkan kembali ke dalam fermentor, sedangkan bakterinya

    dikeringkan dengan cara penyemprotan, lalu digiling sehingga didapat produk akhir.

    Hadah juga dilengkapi dengan alat untuk mengukur dan mengontrol p8, suhu,

    dan konsentrasi oksigen yang terlarut. /dara yang dikeluarkan dari bioreaktor 

    mengandung karbon dioksida yang dapat dipisahkan, lalu dimasukan kedalam tabung

    kompresi untuk dijual kepada industri yang menggunakan gas karbon dioksida.

    !etelah bakteri di angkat dari tangki fermentasi, mereka harus dipisahkan dari

    kaldu kultur, yang biasanya dilakukan dengan menambahkan bahan kimia yang

    membuat sel-sel menggumpal. alu disentrifungsi. !el-sel yang terpisah dikeringkan

    untuk menghasilkan produk yang akan stabil selama pengiriman ketempat yang jauh dan

    disimpan untuk waktu lama. khirnya, harus ada alat untuk menggiling dan

    membungkus sel-sel, dan suatu sistem untuk menangani dan mengedarkan kembali

    cairan kultur yang terpakai.

    Pemasukan oksigen bagi sel-sel dalam fermentor merupakan faktor menentukan

    dalam kecepatan tumbuh dan agar hasilnya memuaskan dari pertimbangan ekonomi.

    (erbagai rancangan fermentor dapat mengatur pemasukan udara. Kang paling umum

    digunakan adalah reakto tangki yang memiliki kincir pengaduk dan fermentor dengan

    sistem penampungan udara.

    2! "agi

    @agi dapat ditumbuhkan pada beberapa macam substrat, meliputi karbohidrat,

     baik yang kompleks seperti pati, maupun sederhana seperti gula glukosa, suklrosa, dan

    laktosa. 3apat pula dipakai bahan mentah yang mengandung gula seperti sirup gula,

    tetes, dan air diadih keju. (eberapa ragi dapat tumbuh pada karbohidrat rantai lurus,

    yang dapat bersumber dari minyak bumu2 dapat juga tumbuh pada etanol atau metanol.

    !elain itu sumber karbon, sumber nitrogen diperlukan pula. :itrogen diperoleh

    dengan menambahkan amonia atau garam amonium ke media kultur. (ahan mineral juga

     perlu sebagai tambahan.

    ebutuhan untuk memproduksi protein sel tunggal oleh ragi sama dengan yang

    diuraikan untuk memproduksinya oleh bakteri. @agi harus memiliki waktu tumbuh

    sekitar sampai D jam. +a juga harus toleran terhadap p8 dan suhu. !ecara genetis juga

  • 8/19/2019 Mikroind Metabolit Primer

    12/21

    harus stabil, sehingga hasilnya memuaskan. $idak pula menyebabkan penyakit pada

    tumbuhan, hewan, atau manusia.

    3engan kincir pengaduk merupakan macam wadah yang paling banyak dipakai

    untuk menghasilkan protein sel tunggal pada ragi, tapi fermentor pengapungan udara

    dapat juga digunakan. !eperagi pada kultur bakteri, panas pun dilepaskan selama

     pertumbuhan ragi, dan fermentor haruslah dilengkapi dengan sistem pendingin.

    Fermentasi ragi dapat beroperasi dalam sistem adonan atau sistem kontinyu atau

    dengan cara yang disebut >adonan yang disuplai bahan nutrisi?. Pada adonan yang

    disuplai bahan nutrisi, makanan substrat dan bahan nutrisi lain ditambahkan secara

     berangsur, yang jumlahnya cukup untuk kebutuhan tumbuh ragi. !ementara itu harus

    dijaga agar konstrasi bahan nutrisi setiap waktu selalu rendah. %etoda ini menghasilkan

    D,= sampai ;,= persen produk berat kering, dibandingkan dengan 1,0 sampai 1,= produk 

     berat kering yang dihasilkan dengan sistem adonan. !el yang dihasilkan dengan sistem

    adonan yang disuplai bahan nutrisi dipanen dengan cara seperti halnya jika diproduksi

    dengan adonan biasa.

    %eskipun kultur sistem adonan dan sistem adonan yang diberi bahan nutrisi telah

    digunakan dalam memproduksi ragi roti selama bertahun-tahun, namun baru belakangan

    dapat dimonitor. 3engan demikian, p8 dan konsentrasi susbtrat disesuaikan dengan

    operasi sistem kontinyu. onsentrasi sel ragi sampai 1< persen berat kering# diperoleh

    dengan kultur sistem kontinyu.

    @agi memiliki keuntungan dibandingkan dengan bakteri untuk memproduksi

     protein sel tunggal. !alah satu diantaranya, karena ragi toleran terhadap lingkungan yang

    lebih asam, dengan p8 berkisar antara D,= dan ;,= bukan agak netral seperti yang

    diperlukan bakteri. kibatnya, proses ragi dapat berlangsung dalam media bersih tanpa

    harus steril, pada p8 ;,0 sampai ;,=. ini karena kebanyakan bakteri pencemar tak dapat

    tumbuh dengan baik dalam media asam ini. !elain itu, diameter sel ragi adalah sekitar 

    0,000=cm, dibandingkan dengan bakteri 0,0001 cm. arena besarnya, ragi itu dapat

    dipisahkan dari media tumbuh dengan cara sentrifugal, tanpa memerlukan tahap

     penggumpalan.

    Produksi protein sel tunggal pada ragi tergantung pada dipenuhinya kebutuhan

    oksigen kultur yang sedang tumbuh dengan cara sentrifugal, tanpa memerlukan tahap

     penggumpalan.

    Produksi protein sel tunggal pada ragi tergantung pada dipenuhinya kebutuhan

    oksigen kultur yang sedang tumbuh. @agi yang tumbuh pada karbohidrat biasanya

  • 8/19/2019 Mikroind Metabolit Primer

    13/21

    memerlukan sekitar 1 kilogram berat kering sel dan jika ditumbuhkan pada hidrokarbon

    diperlukan sekitar dua kali lebih banyak. /dara, yang disterilkan melalui suatu filter,

    dimasukkan ke dalam fermentor melalui layar atau pipa yang berlobang-lobang pada

    dasar wadah, atau dengan pemasukan udara lewat roda berputar, atau juga memalui

     pengapung udara, seperti digunakan untuk mengkultur sel bakteri.

    Protein sel tunggal pada ragi dapat dihasilkan dalam suasana steril, maupun

    dalam suasana bersih tapi tak steril. Pada adonan biasa, atau adonan yang disuplai bahan

    nutrisi yang tidak perlu steril, sumber energinya dipakai karbohidrat. %edia disterilkan

    dengan cara mengalirkan melalui pertukaran panas, lalu dimasukkan ke dalam fermentor 

    yang bersih. Pengontrolan pencemaran dilakukan ke dalam fermentor yang bersih.

    Pengontrolan pencemaran dilakukan dengan mengatur p8 media pada ;,0 sampai =,0,

     pemasukan udara yang steril, dan besar populasi mikroba pencemar yang sedikit. Pada

     beberapa fermentasi ragi sistem kontinyu yang menggunakan hodrokarbon atau etanol

    sebagai substrat, perlu suasana steril sempurna, agar didapat hasil memuaskan dan

     bermutu.

    Candida utilis, yang dikenal sebagai ragi torula dan digunakan untuk tambahan

     pakan ternak dan konsumsi manusia, dibuat dari bahan mentah yang beraneka macam.

    3iantaranya adalah etanol, cairan limbah sulfit dari pabrik kertas, hidrokarbon berupa

     parafin normal, dan air dadih keju. Pure "ulture Products 3i)ision of 8ercules, +nc.,

    memiliki pabrik protein tunggal dalam C !ltis  di 8utchinson, %inessota. Pabrik itu

     berkapasitas

  • 8/19/2019 Mikroind Metabolit Primer

    14/21

    3ari cairan sulfit dapat diperoleh produk untuk makanan manusia atau pakan

    ternak, tergantung pada sistem proses dan kontrol kualitas produk yang diberlakukan.

    3engan menggunakan cairan limbah sulfit, didapat hasil sekitar 1 metrik ton berat kering

    ragi untuk tiap ton guladalam cairan itu.

    3! #apang dan jamur tinggi

    Produksi protein sel tunggal pada kapang sekarang ini memakai metoda yang

    sama dengan yang dipakai untuk membuat bahan sama pada ragi. ula sederhana atau

     bahan mentah yang mengandungnya cocok sebagai substrat bagi berbagai macam

    kapang. onsentrasi karbohidrat dalam media biakan biasanya sekitar 10 persen.

    !ebagai sumber nitrogen dan tambahan mineral yang dimasukkan kedalam media, biasa

    dipakai amonia atau garam amonium. ngka pertumbuhan kapang dan jamur tinggi.

    Haktu tumbuh antara ; sampai 1< jam, biasanya lebih rendah daripada bakteri dan ragi.

    apang dan jamur tinggi tumbuh subur pada suhu = sampai D< 0" dan pada p8 D,0

    sampai &,0. :amun kebanyakan ditanam pada p8 dibawah =,0. +ni perlu untuk 

    mengurangi sebanyak mungkin pencemaran bakteri.

    !ystem adonan atau system gabungan adonan yang diberi bahan nutrisi, atau

    system kontinyu, dapat diapakai untuk memproduksi protein sel tunggal. ebanyakan

     pada proses dengan system adonan, akan mendapat hasil paling baik jika fermentornya

    diberi udara secara kon)ensional. perasinya dilakukan dalam suasana steril jika produk 

    itu untuk makan manusia. $api, jika untuk konsumsi hewan, dapat diproduksi dalam

    lingkungan bersih tanpa harus disterilkan. !eperti fermentasi lain, pendinginan harus

    dilakukan pula, untuk mengimbangi panas yang terbentuk selama pertumbuha kapang.

    apang dan jamur tinggi, jika dikultur dalam fermentor yang diberi udara, dapat

    tumbuh dalam bentuk benang atau pellet, tergantung pada spesies yang ditanam dan

    suasana pemberian udara.

    +ni dapat menyederhanakan cara pengambilan produknya, karena mycelium yang

     berbnetuk beang atau pellet dapat dengan mudah dipisahkan dari media dengan cara

    menapis atau dengan menggunakan saringan )akum yang berputar, atau dengan saringan

    yang bertekanan biaya rendah. :amun tangki yang diaduk secara mekanis tidak cocok 

     bagi pertumbuhan mirkoba, karena benang kapang dapat terkonsentrasi sekitar pengaduk 

    dan tidak tersebar rata pada seluruh media kultur. Penggunaan fermentor yang

    didalamnya pemberian udara juga bertindak sebagai pengaduk dapat mencegah masalah

    ini.

    $. %ilai &konomi Produksi Protein Sel Tunggal

  • 8/19/2019 Mikroind Metabolit Primer

    15/21

    Faktor yang mempengaruhi kelayakan produksi protein sel tunggal dari segi

    ekonomi meliputi6

    a. (iaya mendirikan fasilitas produksi.

     b. (iaya mnyediakan bahan mentah, energi tenaga kerja, pemeliharaan,

     penanggulangan limbah, dan turunnya harga tahunan.

    c. auhnya letak pabrik dari pemasok bahan mentah serta untuk pemasaran

     produk.

    Pada pertengahan tahun 19&0-an biaya untuk memproduksi protein sel tunggal

    untk makanan dengan menggunakan bahan mentah metanol, berkisar anatara L

  • 8/19/2019 Mikroind Metabolit Primer

    16/21

    e. Proses produksi P!$ fleksibel karena dapat digunakan berrbagai substrat dan

    mikroorganisme.

    Produksi dan penggunaan P!$ juga mempunyai kelamahan-kelemahan sebagai

     berikut 6

    a. andungan asam nukleat tinggi. andungan asam nukleat dalam tubuh manusia akan

    diubah menjadi asam urat sebagai produk akhir. andungan asam urat yang terlalu tinggi

    dalam tubuh manusia dapat merangsang gejala penyakit tulang encok#.

     b.3inding sel mikroorganisme kadang kadang mengandung komponen yang tidak dapat

    dicerna dan bersifat racun atau menyebabkan alergi. (eberapa mikroorganisme juga

    memproduksi toksin yang berbahaya, misalnya aflatoksin oleh beberapa kapang.

    c. %ikroorganisme mungkin mengadsorbasi komponen beracun atau karsinogenik yang

    terdapat didalam substrat, misalnya hidrokarbon rantai ganjil dan bercabang, komponen

    aromatic dan sebagainya.

    d. Fluktuasi harga dan persediaan sustrat yang tidak tetap, (iaya penyediaan substrat

    meliputi ;0-=0 7 dari total biaya produksi P!$.

    B. Fermentasi asam asetat

    "airan encer beralkohol akan menjadi asam jika kontak langsung dengan udara. 8al ini

    diakibatkan oleh proses perubahan alkohol menjadi asam asetat. sam asetat dihasilkan dari

    fermentasi substrat larutan yang mengandung pati , larutan gula atau alkohol misalnya

    anggur atau >cider? # oleh bakteri golongan "cetobacter .

    olongan bakteari yang mengoksidasi alkohol menjadi asam asetat disebut sebagai asam

    asetat dan diklasifikasikan kedalam genera yaitu Glukonobacter   dan "cetobacter . enus

    Glukonobacter mengoksidasi alkohol menjadi asam asetat dan tidak mengoksidasinya lebih

    lanjut menjadi karbondioksida dan alkohol karena tidak memiliki sebagian en'im yang

    dibutuhkan dalam siklus krebs. !edangkan genus "cetobecter  mampu mengoksidasi alkoholmenjadi asam asetat dan mengoksidasi asam asetat lebih lanjut menjadi karbondioksida dan

    air.

    (akteri asam asetat mempunyai kemampuan membentuk asam dari alkohol secara

    oksidasi. (akteri ini termasuk bakteri gram negatif yang bergerak lambat dengan flagella

     peritrikh. (akteri ini mirip dengan  Pseudomonas tetapi memiliki toleransi terhadap asam

    yang tinggi, aktifitas peptollitik yang rendah!chlegel and !chimdt, 199;#.

    lasifikasi bakteri jenis "cetobacter aceti adalah sebagai berikut 6

    ingdom 6  Bacteria

  • 8/19/2019 Mikroind Metabolit Primer

    17/21

    Phylum 6  Proteobacteria

    elas 6  "lpha Proteobacteria

    rdo 6  Rhodospirillales

    Famili 6  "cetobacteraceae

    enus 6  "cetobacter 

    !pesies 6  "cetobacter aceti

    ambar. oloni "cetobacter aceti

    %enurut 3aulay dan @ahman 199#, galur bakteri asam asetat yang penting bagi

    industri )inegar adalah yang memiliki sifat-sifat sebagai berikut 6

    1.$oleran terhadap konsentrasi asam asetat yang tinggi

    .$idak mengoksidasi asam asetat >o)eroMidation?#

    D.%emproduksi asam asetat dengan laju produksi yang tinggi

    ;.%embutuhkan nutrient dalam jumlah kecil

    =.$ahan terhadap infeksi

    Pada fermentasi asam asetat hampir semua alkohol dalam medium atau sekitar 9=-

    9*7 alkohol dioksidas menjadi asam asetat. !isanya hilang bersama gas yang keluar. Pada

    saat yang sama, sumber karbon biasanya glukosa # juga dioksidasi. 8asil oksidasi ini adalah" dan 8 3aulay dan @ahman, 199#

    Proses pembentukan asam asetat pada dasarnya lebih merupakan proses oksidasi tidak 

    sempurna daripada proses fermentasi yang sebenarnya , karena dalam proses ini daya

     pereduksi yang dihasilkan dipindahkan ke molekul oksigen. Pada tahap pertama alkohol

    dioksidasi menjadi asetaldehida dengan bantuan koen'im. setaldehida kemudian mengalami

    hidrasi sehingga terbentuk asetaldehida- hidrat. Pada tahap kedua asetaldehida

    dehidrogenase.

  • 8/19/2019 Mikroind Metabolit Primer

    18/21

    !ecara stoikiometri dari persamaan tersebut dapat diketahui bahwa 1 liter etanol dapat

    menghasilkan 1,D0; kg asam asetat dan 0,D91 kg air.8al ini berarti bahwa 17 )N)# etanol

    mengahasilkan 17 bN)# asam asetat.Persamaan ini dapat digunakan mempredeksi kesaman

    )inegar dan menghitung efisiensi proses fermentasi asetat dam and  %oss,000#

    Faktor-faktor yang mempengaruhi fermentasi asam asetat antara lain6

    !uhu

    %enurut 8olt et al . 199;# dalam du toit and  pretorius 000#, suhu optimum untuk 

     pertumbuhan  "cetobacter   dan Gluconobacter   adalah =-D0E". Pada suhu D&E"

    Gluconobacter  tidak dapat tumbuh.

    a. p8

     p8 optimum untuk pertumbuhan bakteri asam asetat adalah =,= O

  • 8/19/2019 Mikroind Metabolit Primer

    19/21

     pada pembuatan cuka tomat berlangsung selama 1= hari dengan kadar asam asetat yang

    dihasilkan sebesar ,1D7. !edangkan dalam %uafi 00;#, lama fermentasi asam asetat

     pada pembuatan asam asetat dari jerami nangka adalah 1< hari dengan kadar adam asetat

    yang dihasilkan sebesar ;,97.

    '. Fermentasi Asam Sitrat

    sam sitrat adalah asam organik yang secara alami terdapat pada buah-buahan seperti

     jeruk, nenas dan pear. sam sitrat pertama kali diekstraksi dan dikristalisasi dari buah jeruk,

    sehingga asam sitrat hasil ektraksi dari buah-buahan ini dikenal sebagai asam sitrat alami.

    Hehner 1*9D# pertama kali melaporkan produksi asam sitrat sebagai hasil sampingan

     pada fermentasi produksi asam oksalat dengan menggunakan  Penicillium glaucum $ahun

    191&, "urrie juga melaporkan bahwa "spergillus niger dapat menghasilkan asam sitrat pada

    medium p8 rendah dengan kadar gula tinggi. !ejak saat itu asam sitrat diproduksi secara

    komersial dengan menggunakan kapang " niger

    3ewasa ini telah diketahui banyak jenis kapang yang dapat menghasilkan asam sitrat,

    seperti " niger, " a#amori, " $onsecaeus, " luchuensis, " #entii, " saitoi, " $lavus, "

    clavatus, " $umaricus, " phoenicus, Mucor viri$ormis, !stulina vulgaris dll. !elain kapang,

     beberapa bakteri dan kamir juga dapat memproduksi asam sitrat, diantaranya 6

     Brevibacterium, Corynebacterium, "rthrobacter dan Candida.

    apang " niger merupakan mikroorganisme yang dapat tumbuh dan banyak digunakan

    secara komersial dalam produksi asam sitrat, asam glukonat, dan beberapa en'im seperti

     pektinase dan amilase (roekhuijsen et al 199D2 kada 19*=#. " niger mampu mensintesis

    asam sitrat dalam medium fermentasi ekstraseluler dengan konsentrasi yang cukup tinggi,

     jika dibiakkan dalam media yang kadar garamnya rendah dan mengandung gula sebagai

    sumber karbon 8ang et al . 19&&2 i et al 199#.

    sam sitrat "

  • 8/19/2019 Mikroind Metabolit Primer

    20/21

    sam sitrat merupakan senyawa antara pada siklus kreb siklus asam trikarboksilat#.

    intasan reaksi katabolik yang mendahului pembentukan asam sitrat ini diantaranya adalah

    lintasan glikolisis dan lintasan Antner-3oudoroff yang menyediakan senyawa antara asam

     piru)at yang merupakan senyawa kunci dalam metabolisme sel. !ebagian besar *07# dari

    glukosa diubah menjadi piru)at melalui lintasan glikolisis. Piru)at akan mengalami

    dekarboksilasi dan berikatan dengan koen'im- membentuk asetil-"o dan selanjutnya

    masuk kedalam siklus krebs untuk bergabung dengan oksaloasetat membentuk asam sitrat.

    Piru)at juga bisa langsung masuk ke siklus krebs dengan bantuan en'im piru)at karboksilase

    yang mengubah piru)at menjadi oksaloasetat.

    Pada " niger, fosfoenol piru)at dapat diubah langsung menjadi oksaloasetat tanpa

    melalui piru)at# oleh en'im fosfoenol piru)at karboksilase. @eaksi tersebut membutuhkan

    $P sebagai sumber energi, %gB, atau %nB, dan B, atau :8;B. udoamidjojo 3arwis

    199# menyatakan bahwa apabila sumber karbon bukan glukosa, misalnya asam asetat, atau

    senyawa alifatik berantai panjang "9 O "D#, maka isositrat liase akan terinduksi sehingga

    isositrat diubah menjadi glioksilat, selanjutnya glioksilat diubah menjadi malat oleh sintetase.

    (ila glukosa ditambahkan siklus tersebut akan terhambat.

    sam sitrat merupakan metabolik primer, seperti halnya pertumbuhan mikroba secara

    umum, pertumbuhan mikroba dalam fermentasi dibatasi oleh ketersediaan beberapa unsur 

    kelumit P, %n, Qn#. Peranan ion logam dalam proses ini belum diketahui secara menyeluruh.

     :ilai p8 optimum sekitar 1,& O ,0. ika p8 lebih tinggi alkalis# menyebabkan pembentukan

    asam O asam oksalat dan glukonat dalam jumlah banyak. arenanya pengendalian kondisi

     proses secara cermat merupakan prasyarat untuk mempertahankan keteraturan metabolik dan

    mendukung pembentukan asam sitrat yang lebih banyak. ondisi yang sesuai tersebut

    memungkinkan stimulasi glikolisis untuk penyediaan aliran karbon yang tidak terbatas ke

    dalam metabolisme antara. kumulasi sitrat selanjutnya tergantung pada pemasokan

    oksaloasetat %angunwidjaja !uryani 199;#.

    %angunwidjaja !uryani 199;# juga menjelaskan bahwa kekurangan mangan akan

    menurunkan akti)itas en'im dalam siklus asam trikarboksilat yang diikuti oleh penurunan

    anabolisme. angguan metabolisme ini menyebabkan perbedaan tingkat ion amonium

    intraselluler yang dapat membantu menghilangkan penghambatan en'im fosfofruktose oleh

    sitrat. %angan juga terlibat dalam biokimia permukaan sel dan morfologi hifa. ebutuhan

    oksigen yang tinggi memungkinkan reoksidasi sitoplasma :38 tanpa pembentukan $P

    dan melibatkan suatu cabang respirasi alternatif yang berbeda dari rantai respirasi normal.

  • 8/19/2019 Mikroind Metabolit Primer

    21/21

    Proses fermentasi asam sitrat dapat dilakukan dengan sistem terendam, fermentasi

    kultur permukaan. Fermentasi kultur terendam dibagi dua yaitu dilakukan pada fermentor 

     berpengaduk dan pada air li$t $ermentor . !edangkan pada fermentasi kultur permukaan dapat

    menggunakan media cair maupun media padat. Fermentasi sistem terendam lebih sulit

    dilakukan dibandingkan prosedur permukaan, tetapi dapat dilakukan secara curah, proses

    curah terumpani, atau sinambung. Fermentasi curah digunakan untuk substrat glukosa, dan

    curah terumpani lebih layak diterapkan untuk untuk tetes tebu. (iakan sinambung

    mempunyai produkti)itas yang lebih tinggi %angunwidjaja !uryani, 199;#.

    Produksi asam sitrat pada proses fermentasi dipengaruhi oleh beberapa faktor 

    diantaranya adalah jenis media, p8 media, waktu fermentasi, suhu, aerasi, dan

    mikroorganisme yang digunakan. Faktor yang paling menentukan adalah media tumbuh

    substrat# dan mikroorganisme yang digunakan Friedrich et al 199;#.

    Pada umumnya hasil samping pertanian dan perkebunan seperti jerami padi, onggok,

     bagas, dan kulit kakao masih mengandung lignoselulosa. imbah ini masih mengandung pati,

     protein, lemak, dan senyawa kimia lainnya. 3engan teknologi fermentasi, hasil samping ini

    dapat dimanfaatkan lebih lanjut menjadi produk lain yang berguna seperti pangan, pakan

    ternak, pelarut organik, asam-asam organik seperti asam sitrat dan lain-lain udoamidjojo et 

    al 19*9#.

    Datar "ujukan

    nonim 1. 01. Protein Sel Tunggal. nline# (ttp)**i+o(bio.blogspot.,o.id*2-12*-*protein/sel/tunggal.(tml diakses 1$

    Februari 01