PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1314/1/Nopia Elianti 151149181.pdfiii...
Transcript of PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM …etheses.uinmataram.ac.id/1314/1/Nopia Elianti 151149181.pdfiii...
PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMBACA ALQURAN MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN
ALQURAN HADIS KELAS II MI ANNAJAH SESELA GUNUNGSARI TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Oleh:
Nopia Elianti 15.1.14.9.181
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
2018
ii .
PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMBACA ALQURAN MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN
ALQURAN HADIS KELAS II MI ANNAJAH SESELA GUNUNGSARI TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI diajukan kepada Universitas Islam Negeri
Mataram untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Nopia Elianti 15.1.14.9.181
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
2018
iii .
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi oleh: Nopia Elianti, NIM: 15.1.14.9.181 dengan judul, “Peningkatan
Kemampuan Siswa Dalam Membaca Alquran Melalui Metode Demonstrasi Pada
Mata Pelajaran Alquran Hadis Kelas II MI Annajah Sesela Gunungsaritahun
pelajaran 2018/2019” telah memenuhi syarat dan di setujui untuk diuji.
Disetujui pada tanggal: 04 Juli 2018
Pembimbing I, Pembimbing II,
Drs. H. Ridwan, M. Pd Nani Husnaini, M. Pd NIP: 196512311994031020 NIP: 198501292011012007
iv .
NOTA DINAS PEMBIMBING
Mataram,04 Juli 2018
Hal: Ujian Skripsi
Yang Terhormat
Rektor UIN Mataram
di Mataram
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Disampaikan dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi maka kami berpendapat bahwa skripi saudara:
Nama Mahasiswa : Nopia Elianti
NIM : 15.1.14.9.181
Jurusan/ Prodi : PGMI/ VIII
Judul : Peningkatan Kemampuan siswa dalam Membaca Alquran Melalui Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran Alquran Hadis Siswa Kelas II MI Annajah Sesela Gunungsari Tahun Pelajaran 2017/2018
telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah skripsi fakultas tarbiyah dan keguruan UIN mataram. Oleh karena itu, kami berharap agar skripsi ini dapat segera dimunaqasahkan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Pembimbing I, Pembimbing II,
Drs. H. Ridwan, M. Pd Nani Husnaini, M. Pd NIP: 196512311994031020 NIP: 198501292011012007
vi .
PENGESAHAN
Skripsi oleh: Nopia Elianti, NIM: 15.1.14.9.181 dengan judul: Peningkatan
Kemampuan siswa dalam Membaca Alquran Melalui Metode Demonstrasi Pada
Mata Pelajaran Alquran Hadis Siswa Kelas II MI Annajah Sesela Gunungsari
Tahun Pelajaran 2017/2018, telah dipertahankan di depan dewan penguji Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Mataram pada hari senin tanggal 16 Juli 2018.
Dewan Penguji
Drs. H. Ridwan, M. Pd. (Ketua Sidang/Pem. I) Nani Husnaini, M. Pd. (Sekertaris Sidang/Pem. II)
Dr. Ahmad Sulhan, M. Pd. I (Penguji I) Dr. M. Sobry, M. Pd (Penguji II)
Mengetahui, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Dr. Hj. Lubna, M. Pd NIP.196812311993032008
vii .
Motto
ورتل آلقرءان ترتیال
Artinya: “Dan bacalah Alquran dengan tartil.” (Q.S. Al-Muzammil [73]: 4)1
1 Abdul Aziz, Pedoman Dauroh Al-Qur’an Panduan Ilmu Tajwid Aplikatif, (Jakarta
Timur: Markaz Al-Qur’an, 2015), hlm. 10
viii .
PERSEMBAHAN:
Skripsi ini saya persembahkan untuk Ayahanda ku Mas’ud dan Ibunda ku Huryatni, yang selalu aku cintai, yang selama ini selalu memberikan aku kasih sayang, pengorbanaan yang begitu banyak, dan yang selalu mendo’akan anak-anaknya agar menjadi anak yang soleh dan solehah.
ix .
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
telah memberikan rahmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga penelitian ini dapat
terselesaikan dengan judul “Peningkatan Kemampuan Membaca Alquran Melalui
Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran Alquran Hadis Siswa Kelas II MI
Annajah Sesela Gunungsari Tahun Pelajaran 2017/2018” Shalawat dan salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita manusia pilihan sepanjang
zaman, Nabi Besar Muhammmad SAW beserta keluarga, sahabat, dan seluruh
pengikutnya yang telah menuntun ummat manusia dari alam kegelapan menuju
alam yang penuh dengan cahaya, cahaya menuju surga melalui tuntunan (risalah)
tersebut. Dengan pilihan yang lurus atau jalan yang sesat. Oleh karena itu,
peneliti memberikan penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan terimakasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu, yaitu mereka antara lain adalah:
1. Drs. H. Ridwan, M. Pd selaku dosen pembimbing I dan Ibu Nani
Husnaini, M. Pd selaku dosen pembimbing II yang memberikan, motivasi,
korelasi mendetail dan telah banyak meluangkan waktunya untuk
membimbing dan mengarahkan peneliti dalam penyusunan skripsi ini.
2. Dr. Ahmad Sulhan, M. Pd. I selaku ketua jurusan dan Ahmad Khalkul
Khairi, M. Ag selaku sekertaris jurusan.
3. Dr. Hj. Lubna, M. Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan.
4. Dr. H. Mutawali, M. Ag. Selaku Rektor UIN Mataram yang telah memberi
tempat bagi peneliti untuk memberi bimbingan dan peringatan untuk tidak
berlama-lama di kampus tanpa pernah selesai.
x .
Selanjutnya sadar akan kekurangan dan kelemahan diri sebagai manusia,
peneliti yakin skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan oleh sebab itu kritik
dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat peneliti
harapkan sebagai bahan evaluasi untuk memperbaiki kekeliruan tersebut
dimasa mendatang.
Akhirnya hanya kepada Allah peneliti berserah dari atas segala urusan,
dan peneliti berharap semoga karya ilmiah ini bermanfaat dalam rangka
menambah khazanah ilmu pengetahuan baik bagi peneliti sendiri maupun para
pembaca yang budiman.
Amin Ya Rabbal Alamin.
Mataram,....../...../ 2018
Peneliti
xi .
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .............................................................................. i HALAMAN JUDUL ................................................................................. ii PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... iii NOTA DINAS PEMBIMBING ................................................................ iv PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................................... v PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ...................................................... vi HALAMAN MOTTO .............................................................................. vii HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................. viii KATA PENGANTAR .............................................................................. ix DAFTAR ISI ............................................................................................ xi DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xiii DAFTAR TABEL ....................................................................................xiv DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xv ABSTRAK ................................................................................................xvi BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1 B. Sasaran Tindakan ............................................................................ 7 C. Rumusan Masalah ........................................................................... 7 D. Tujuan penelitian ............................................................................. 7 E. Manfaat Penelitian ........................................................................... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................... 10
A. Kemampuan Membaca Alquran ..................................................... 10 1. Pengertian Kemampuan Membaca Alquran .............................. 10 2. Mempelajari dan Mengajarkan Membaca Alquran dengan Benar11 3. Indikator Kemampuan Membaca Alquran ................................. 15
B. Metode Demonstrasi ....................................................................... 16 1. Pengertian Metode Demonstrasi ............................................... 16 2. Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi ....................... 17 3. Langkah-langkah Menggunakan Metode Demonstrasi .............. 18
C. Mata Pelajaran Alquran Hadis MI .................................................. 19 1. Pengertian Mata Pelajaran Alquran Hadis MI ........................... 19 2. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Alquran Hadis MI .................... 20 3. Tujuan Mempelajari Alquran Hadis di MI ................................ 21 4. Materi Pembelajaran Alquran Hadis MI Kelas II ..................... 22
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 24
A. Setting Penelitian ........................................................................... 24 B. Sasaran Penelitian .......................................................................... 24 C. Rencana Tindakan .......................................................................... 24 D. Jenis Instrumen dan Cara Penggunaannya ...................................... 29 E. Pelaksanaan Tindakan .................................................................... 32
xii .
F. Cara Pengamatan (Monitoring) ....................................................... 32 G. Analisis Data dan Refleksi .............................................................. 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 37
A. Deskripsi Setting Penelitian ........................................................... 37 1. Sejarah Berdirinya MI Annajah Sesela Gunungsari .................. 37 2. Letak Geografis ....................................................................... 38 3. Keadaan Guru .......................................................................... 38 4. Keadaan Siswa ......................................................................... 40 5. Sarana dan Prasarana ............................................................... 41 6. Struktur Organisasi .................................................................. 42
B. Hasil Penelitian ............................................................................. 44 1. Siklus I ..................................................................................... 44 2. Siklus II .................................................................................... 55
C. Pembahasan ................................................................................... 65 BAB V PENUTUP ................................................................................... 69
A. Kesimpulan .................................................................................... 69 B. Saran .............................................................................................. 70
RENCANA JADWAL KEGIATAN PENELITIAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii .
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Daftar Kepala Madrasah Ibtidaiyah Annajah, 37
Tabel 2 : Keadaan Guru MI Annajah Sesela Tahun 2013/2014, 39-40
Tabel 3 : Keadaan Pegawai MI Annajah Sesela Tahun 2018, 40
Tabel 4 : Keadaan Siswa MI Annajah Sesela Tahun Pelajaran 2018, 41
Tabel 5 : Keadaan Sarana dan Prasarana MI Annajah Sesela, 42
Tabel 6 : Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I, 48
Tabel 7 : Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I, 49
Tabel 8 : Analisis Evaluasi Belajar Siklus I, 50
Tabel 9 : Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II, 59
Tabel 10 : Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II, 60
Tabel 11 : Analisis Evaluasi Belajar Siklus II, 62
xiv .
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Siklus Pelaksanaan Tindakan Penelitian, 24
Gambar 2 : Struktur Organisasi, 45
xv .
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : RPP Siklus I
Lampiran 2 : RPP Siklus II
Lampiran 3 : Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I
Lampiran 4 : Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II
Lampiran 5 : Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
Lampiran 6 : Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
Lampiran 7 : Analisis Evaluasi Belajar Siklus I
Lampiran 8 : Analisis Evaluasi Belajar Siklus II
Lampiran 9 : Foto-foto Kegiatan Pembelajaran
xvi .
PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMBACA ALQURAN MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN
ALQURAN HADIS KELAS II MI ANNAJAH SESELA GUNUNGSARI TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Oleh:
Nopia Elianti
Nim:151.149.181
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca
Alquran siswa melalui penerapan metode demonstrasi pada mata pelajaran Alquran Hadis kelas II di MI Annajah Sesela Gunungsari Tahun Pelajaran 2017/2018. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan subjek penelitian siswa kelas II MI dengan jumlah siswa 25 orang yang terdiri dari 12 orang laki-laki dan 13 orang perempuan.
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dan tiap siklus terdiri dari empat tahap tindakan, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Instrument yang digunakan di dalam penelitian ini adalah lembar observasi, tes, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan kemampuan membaca Alquran siswa melalui penerapan metode demonstrasi berdasarkan perolehan hasil tes yaitu Pada siklus I hasil belajar siswa diperoleh nilai rata-rata siswa dari 25 siswa adalah 70,24 Dengan ketuntasan klasikal 72% dimana terdapat 18 orang siswa yang tuntas dan 7 orang tidak tuntas. Secara kontinum bahwa hasil belajar siswa dikatakan masih dibawah standar, dilihat dari ketuntasan klasikal harus mencapai 85%. Pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar siswa menggunakan metode demonstrasi pada mata pelajaran Alquran Hadis dikatakan tuntas, ini dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa sebesar 81,68 dan ketuntasan klasikalnya sebesar 92%. Jadi pada siklus ini terjadi peningkatan hasil belajar melalui tes sebesar 11.44 dan dapat dikatakan tuntas dalam belajar karena ketuntasan klasikal meningkat sebesar 20%.
Kata Kunci: Kemampuan Membaca Alquran, Metode Demonstrasi, dan Mata
Pelajaran Alquran Hadis
1 .
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara lughawi (bahasa) Alquran akar dari kata qara’an yang berarti
membaca, sesuatu yang dibaca. Membaca yang di maksud adalah membaca
huruf-hurufdan kata-kata antara satu dengan yang lainnya. Membaca di sini
khusus di tunjukkan pada Alquran sebagai teks seperti yang dapat kita
saksikan. Alquran sebagai teks sebenarnya merupakan kumpulan dari teks-
teks kitab sebelumnya yang sudah di sempurnakan.Oleh karena itu, kata
qara’a dapat pula diartikan menghimpun(mengumpulkan). Alquran
menghimpun segala kitab sebelumnya, juga menghimpun segala ilmu
pengetahuan.2
Apabila Alquran selalu dibaca makna yang terkandung dalam setiap
ayat-ayatnya ditadabburi (diperhatikan), ia akan mampu menjadi ruh
penggerak bagi kemajuan kehidupan manusia. Allah SWT berfirman:
Artinya:“Ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh
dengan berkah supaya mereka mentadabburi ayat-ayatNya dan supaya
menjadi peringatan bagi orang-orang yang berakal.” (QS. Shaad [38]: 29)3
2Deden Makbuloh, Pendidikan Agama Islam Arah Baru Pengembangan Ilmu dan
Keperibadian di Perguruan Tinggi, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2011), hlm. 155-156 3Abdul Aziz, Pedoman Dauroh Al-Qur’an Panduan Ilmu Tajwid Aplikatif, (Jakarta
Timur: Markaz Al-Qur’an,2015), hlm. 2
1
2 .
Allah yang menurunkan Alquran sebagai “bacaan mulia” agar dapat
menjadi petunjuk bagi manusia dan pembeda antara yang benar batil, sangat
peduli dan tidak segan-segan memberi warning untuk tidak membacanya
dengan “asal membaca”. Ini dapat di lihat pada pesan seriusnya di surah al-
Muzammil/73:4: رتیال ورتل آلقرءان ت “bacalah Alquran dengan tartil yang
optimal.”. Artinya perintah membaca Alquran bukan sekedar dengan cara
sekedar “tartil”, akan tetapi dengan “tartil yang benar-benar berkualitas”.
Menurut ‘Ali bin Abi Thalib, tartil disini mempunyai arti membaguskan
bacaan huruf-huruf Alquran dan mengetahui hal ikhwal waqaf.4
Alquran selain sebagai sumber belajar hukum dan norma, juga sebagai
sumber ilmu pengetahuan, baik pengetahuan umum maupun agama, serta
mendorong kepada umat manusia untuk menggali dan mengembangkan ilmu
pengetahuan tersebut. Cukup banyak ayat-ayat Alquran baik yang tersurat
maupun tersirat yang mengajukan kepada umat manusia supaya menggali
dan mengembangkan ilmu pengetahuan.5
Dimana ilmu pengetahuan ini sangat penting untuk mendorong serta
mengajak manusia agar bisa mengembangkan ilmu pengetahuan agar lebih
maju sebagaimana yang dikatakan
Muhammad Fadhil al-Jamali bahwa mengajukan pengertian pendidikan islam dengan: “upaya mengembangkan, mendorong, serta mengajak manusia untuk lebih maju dengan berlandaskan nilai-nilai yang tinggi dan kehidupan yang mulia, sehingga terbentuk pribadi
4 Ahmad Fathoni, Petunjuk Praktis Tahsin Tartil Al-Qur’an Metode Maisura, (Jakarta
Selatan: Duta Grafika, 2016), hlm. 3 5Deden Makbuloh, Pendidikan..., hlm. 171
3 .
yang lebih sempurna, baik yang berkaitan dengan akal, perasaan maupun perbuatan.6 Berkembangnya ilmu pengetahuan dan kecanggihan tekhnologi yang
semakin maju, maka semakin banyak pula perubahan dan perkembangan
dalam masyarakat yang sangat berpengaruh besar terhadap sistem pendidikan
di Indonesia. Oleh karena itu, para orang tua, guru, dan pengajar Alquran di
tuntut memiliki sikap peduli, khawatir, dan prihatin terhadap kondisi dan
dunia anak-anak. Sebab peneliti melihat anak-anak di lingkungan sekitar
mereka adalah usia sekolah namun kurang bisa membaca Alquran dengan
baik dan benar.
Dan sebagai seorang muslim, kita harus bisa membaca Alquran
dengan benar. Karena itu mulai sejak dini, seorang anak harus diajarkan cara
membaca Alquran sesuai dengan Makhraj, Tajwid, dan Kelancaran dalam
membacanya.
Pembelajaran Alquran hadis diterapkan di MI agar siswa memiliki
kemampuan membaca dan menulis Alquran dan Hadis dengan benar serta
hafalan-hafalan terhadap surat-surat pendek dalam Alquran, pengenalan arti
atau makna secara sederhana dari surat tersebut dan hadis-hadis tentang ahlak
terpuji untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari melalui kebiasaan dan
keteladanan.
Berdasarkan observasi awal di MI Annajah, siswa kelas II kurang
antusias dalam menjalani pembelajaran Alquran Hadis karena metode
pembelajaran yang digunakan guru mata pelajaran Alquran Hadis kurang
6Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2006), hlm. 26
4 .
maksimal. Guru hanya menggunakan metode ceramah, padahal dalam
pembelajaran Alquran Hadis Materi tentang melafalkan surah Al-Fil secara
benar dan baik, guru memerlukan metode demonstrasi untuk menerapkan
pada siswa kelas II bagaimana cara membaca Alquran dengan benar sesuai
dengan Makhraj, Tajwid, dan Kelancaran dalam membacanya. Dari hasil tes
yang di lakukan buk johairiah selaku guru bidang studi Alquran Hadis dari 25
siswa hanya 10 siswa yang mendapatkan nilai di atas 70, sedangkan 15 siswa
mendapatkan nilai dibawah 70. Dengan adanya fakta tersebut, guru bisa di
katakan kurang berhasil dalam melakukan pembelajaran.7
Faktor lain yang menyebabkan siswa mengalami penurunan hasil
belajar adalah kurangnya pengetahuan siswa tentang cara membaca Alquran
yang benar dan baik. Karena berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti
dengan siswa kelas II dan guru bidang studi Alquran Hadis. Bahwa siswa
kelas II mendapatkan pelajaran tentang cara membaca Alquran hanya di
sekolah saja, sedangkan yang mendapatkan pelajaran tentang cara membaca
Alquran baik di rumah ataupun TPQ hanya 10 siswa saja.8
Untuk itu menggunakan metode ceramah saja tidak cukup untuk
pembelajaran pada siswa terutama pada materi melafalkan surah Al-Fil
dengan benar dan baik, guru harus menggunakan suatu metode yang dapat
mengajarkan suatu proses atau prosedur yang harus dikuasai siswa dan
mampu mengkongkritkan informasi atau penjelasan kepada siswa tentang
suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam
7Johairiah, wawancara, Sesela Gunung Sari, 20 Januari 2018 8 Ibid.
5 .
bentuk sebenarnya maupun dalam tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau
sumber belajar lain yang ahli dalam topik bahasan yang harus
didemonstrasikan . Metode tersebut adalah metode demonstrasi, karena
metode demonstrasi adalah cara penyajian pembelajaran dengan
memperagakan dan mempertunjukkan pada siswa tentang sesuatu proses,
situasi atau benda tertentu yang sedang dipertunjukkan oleh guru atau
sumber belajar lain yang ahli dalam topik bahasan yang harus
didemonstrasikan.
Metode demostrasi biasanya berkenaan dengan tindakan-tindakan
atau prosedur yang dilakukan minsalnya: proses mengerjakan sesuatu,
proses menggunakan sesuatu, membandingkan suatu cara dengan cara yang
lain, atau untuk mengetahui/melihat kebenaran sesuatu, membandingkan
suatu cara denagan cara lain, atau untuk mengetahui/melihat kebenaran
sesuatu.9
Maka dari itu metode demonstrasi dapat digunakan guru untuk
mempraktikkan pada siswa bagaimana cara membaca Alquran dengan
bacaan yang benar dan baik, sehingga siswa tidak hanya mendengarkan
ceramah dari guru saja. Tapi mereka juga bisa mempraktikkannya dan
mereka bisa lebih cepat memahi bacaan Surah Al-Fill.
Untuk itu peneliti berharap dengan menggunakan metode
Demostrasi akan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca
Alquran dengan baik dan lancar.
9 Masyitoh dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, Program Peningkatan Kualifikasi
Guru Madrasah Ibtidaiyah dan Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah, hlm. 165
6 .
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk
meneliti tentang “Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Membaca
Alquran Melalui Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran Alquran
Hadis Kelas II MI An-Najah Sesela Gunungsari Tahun Pelajaran
2017/2018
B. Sasaran Tindakan
Adapun sasaran tindakan dari penelitian ini adalah:
1. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah peningkatan prestasi belajar siswa pada
bidang studi Alquran Hadis melalui metode Demostrasi
2. Subjek Penelitian
Adapun yang menjadi subyek penelitian ini adalah siswa kelas II
MI Annajah Sesela Gunungsari Tahun Pelajaran 2017/2018.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka peneliti mengajukan
rumusan masalah sebagai berikut: Apakah dengan metode Demostrasi dapat
meningkatkan kemampuan membaca Alquran pada mata pelajaran Alquran
Hadis kelas II MI Annajah Sesela Gunungsari Tahun Pelajaran 2017/2018.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dilakukan
penelitianini adalah:Untuk mengetahui peningkatan kemampuan membaca
Alquran dengan metode Demonstrasi pada mata pelajaran Alquran Hadis
siswa kelas II Annajah Sesela Gunungsari Tahun Pelajaran 2017/2018.
7 .
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi siswa
a. Diharapkan dengan penelitian ini, prestasi belajar bidang studi
Alquran Hadis siswa kelas II MI Annajah Sesela Gunungsari
semakin meningkat
b. Dapat menumbuhkan motivasi siswa untuk belajar Alquran Hadis
c. Dengan metode Demonstrasi, mudah dan menyenangkan bagi
siswa, sehingga siswa tertarik untuk mempelajarinya. Selanjutnya
siswa dapat membaca Alquran dengan benar dan lancar.
2. Manfaat bagi guru
a. Seorang guru akan lebih mudah menambah materi pelajaran karena
siswa aktif dan berkeinginan meneruskan keterampilan membaca
sesuai dengan metode Demonstrasi.
b. Sebagai bahan masukan bagi guru untuk memperoleh metode yang
tepat untuk pembelajaran bidang studi Alquran Hadis
c. Dapat memotivasi guru-guru untuk meningkatkan
propesionalismenya dalam menemukan dan menerapkan metode
pembelajaran lain.
3. Manfaat bagi sekolah
a. Dengan menerapkan metode Demonstrasi, sekolah dapat
melaksanakan kegiatan keagamaan dengan lancar, khususnya
dalam BTA (Baca Tulis Alquran)
8 .
b. Hasil penelitian merupakan sumbangan bagi sekolah dalam hal
perbaikan dan peningkatan mutu pembelajaran
c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh sekolah
tempat peneliti sebagai acuan dalam mengadakan pembinaan
kepada guru dalam mengadakan pembinaan kepada guru dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa.
9 .
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kemampuan Membaca Alquran
1. Pengertian Kemampuan Membaca Alquran
Kemampuan dalam kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari
kata “mampu” yang mendapatkan awalan ke dan akhiran kan yang
berarti kesanggupan, kecakapan, dan kekuatan untuk melakukan
sesuatu.10
Membaca merupakan suatu kegiatan yang bersifat kompleks
karena kegiatan ini karena melibatkan kemampuan dalam mengingat
simbol-simbol grafis yang berbentuk huruf, mengingat bunyi dari
simbol-simbol tersebut dan menulis simbol-simbol grafis dalam
rangkaian kata dan kalimat yang mengandung makna.11
Menurut Farida Rahim yang mengutip pendapat Klien,
mengatakan bahwa definisi membaca mencakup:
1) Membaca merupakan proses
2) Membaca adalah strategi
3) Membaca merupakan intraktif.
10 Tim Penyusun Kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Ciputat Press, 2001),
hlm. 5 11 Martini Jamaris, Kesulitan Belajar Perspektif Asessment dan Penanggulanganya Bayi
Anak Usia Dini dan Usia Sekolah, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), hlm. 133
9
10 .
Membaca merupakan suatu proses dimaksudkan informasi dari
teks dan pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca mempunyai peranan
yang utama dalam membentuk makna.12
Alquran menurut bahasa adalah kalam Allah SWT. yang
merupakan mukjizat yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad
SAW. Dan pengertian Alquran menurut Istilah Menurut Dr. Yususf al-
Qasim
اى النبي المكتوب في المصا القر آن ھو الكالم العجز المنزل ع حف المنقول بالتواترالمتعبد بتالوتھ
“Al-Qur’an adalah kalam Allah SWT yang mengandung kemukjizatan, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, ditulis dalam mushaf, disampaikan secara mutawatir, dan membacanya memiliki nilai ibadah”.13 Jadi Kemampuan Membaca Alquran adalah keterampilan siswa
dalam melafazkan atau melisankan bacaan berupa huruf-huruf yang
diungkapkan dalam ucapan atau kata (makhrijul huruf) dan tajwid
sesuai dengan aturan yang berlaku.
2. Mempelajari dan Mengajarkan Membaca Alquran dengan Benar
Dengan mempelajari Alquran, maka akan turun sakinah
(ketenteraman) dan rahmat kepadanya, akan dinaungi malaikat, serta
Allah SWT akan menyebut-nyebutkan kebaikannya kepada mahluk
yang ada di sisi-Nya.14
Dan dalam membelajarkan Alquran maupun hadis, dimaksudkan
supaya si pelajar dapat membacanya, menulis, menterjemahkan
12 Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2011), hlm. 3 13 Ridwan, Pembelajaran 14Abdul Aziz, Pedoman..., hlm.13
11 .
maupun memahami ayat Alquran hadis. Setelah dapat membacanya,
akan dapat dilanjutkan kepada memahami isinya dan maksud Alquran
dan hadis terssebut.15
Mempelajari dan mengajarkan Alquran merupakan tolak ukur
kualitas seorang muslim, Rasulullah SAW bersabda:16
ھ م ل ع و آن ر ق ا ل م ل ع ن ت م م ك ر ی خ
“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Alquran dan
mengajarkannya.” (H. R. Bukhari)
Pengetahuan membaca Alquran adalah berhubungan kepada
beberapa bidang penguasaan praktis, diantara yaitu: a. bidang makhraj,
b. Bidang fashah dan c. bidang tajwid.
Diantara bidang-bidang di atas yang terkait dengan pengajaran
Alquran dijelaskan sebagai berikut:17
a. Bidang Makhraj
Makhorijul huruf ditinjau dari morfologi berasal dari fi’il madiy “khoroja” yang berarti keluar. kemudian diikutkan wazan “maf’al” yang bersighot isim makan, maka menjadi “makhroj” yang berarti tempat keluar. Bentuk jamaknya adalah “makhorijul huruf” yang berarti tempat-tempat keluarnya huruf. Secara bahasa makhroj artinya tempat keluar. Sedang menurut istilah suatu nama tempat, yang padanya huruf dibentuk (diucapkan). Jadi makhorijul adalah tempat-tempat keluarnya huruf pada waktu huruf-huruf itu dibunyikan.18 Makhraj dalam kajian ilmu tajwid merupakan bagian yang sangat urgen (penting), karena bagian ini membahas bagaimana pengucapan huruf secara benar dan tepat sesuai
15Ridwan, Pembelajaran..., hlm. 13-14 16Abdul Aziz, Pedoman..., hlm.12 17Ridwan, Pembelajaran..., hlm.14 18Wahyudi, Ilmu Tajwid…, hlm. 27.
12 .
dengan mahal-nya (tempat masing-masing).Oleh sebab itu, setiap pembaca Alquran dituntut secara serius untuk memperhatikan masing-masing huruf, dimanakah posisi huruf itu ketika keluar, sebab apabila keluar huruf itu terucap tidak sesuai dengan tempat atau alat ucapnya, akan dapat merubah makna yang sangat jauh.19
Lima tempat yang dimaksud dalam makhorijul huruf ialah:
Al-Jauf atau rongga mulut(الجو ف ) (1
Halaqatau tenggorokan(الحلق ) (2
Lisan atau lidah(اللسان ) (3
Syafatan atau dua bibirالشفتان (4
Khaisyum atau rongga hidung.20الخیشوم (5
Jadi seseorang dikatakan mampu membaca Alquran jika dilihat
dari sisi Makhraj benar pengucapan-Nya, karena dalam Bidang
Makhraj membahas bagaimana pengucapan huruf yang benar dan
tepat sesuai dengan mahal-Nya (tempat-masing-masing).
b. Bidang Fashah
Fashah adalah prestasi bacaan yang setinggi-tingginya dari membaca ayat-ayat Alquran. Dimana fashah mengandung tiga unsur yaitu: 1) Lancar adalah ucapan-ucapan berlangsung secara baik, yang dapat membacanya dengan cepat tanpa menemui kesalahan. Kelancaran membaca menimbulkan keserasian, kerapian dan keindahan dalam membaca. 2) Tepat adalah semua sebutan huruf dapat diucapkan sebagaimana ketentuan-ketentuan dengan dengan tidak ada penyimpangan atau kelainan yang diperdengarkan oleh lidahnya. 3) Tetapadalah sebutan huruf yang tepat dapat diperhatikan dalam
19M. Zaidi Abdad, Sukses Membaca Al-Qur’an, (Mataram: Pusat Pengembangan Bahasa
IAIN Mataram, 2015), h. 43-44. 20Abdul Aziz, Pedoman..., hlm. 23
13 .
mengucapkannya dengan tidak pernah salah satu berlainan dengan ketentuan yang telah ditetapkan.21
Jadi seseorang dikatakan mampu membaca Alquran jika dilihat
dari bidang Fasaha benar bacaan-Nya, karena dalam Bidang ini
menjelaskan tentang bagaiman membaca secara lancar, tepat, tetap
dalam membaca Alquran.
c. Bidang Tajwid
Tajwid secara bahasa berasal dari kata “Jawwada-
yujawwidu-tajwidan” yang artinya membaguskan atau membuat
jadi bagus.22
Ilmu Tajwid adalah pengetahuan tentang kaidah-kaidah serta cara-cara membaca Alquran dengan baik dan benar. Dalam kaitannya dengan bahasan ilmu Tajwid, para ahli Quran menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan Tajwid itu adalah “mengucapkan huruf menurut hak-haknya satu persatu (tertibnya), dan masing-masing huruf-huruf itu diucapkan pada makhraj aslinya, kemudian mengucapkannya secara sempurna sesuai dengan tata caranya, tanpa dipaksakan dan tidak berlebihan serta tidak dibuat-buat.23 Tajwid bertujuan untuk mengenal tanda-tanda/hukum bacaan Alquran.Dengan tajwid melengkapi makhraj dan fashahah dalam memahami isi Alquran. Adapun yang termasuk unsur-unsur yang berhubungan dengan tajwid adalah: 1) Mengenal tanda-tanda bacaan yaitu baris yang tertera dalam Alquran ada tiga, yaitu baris atas, baris di bawah, baris di depan. 2) Mengenal tanda bacaan yang namanya bertasydid dan sukun. 3) Mengenal hubungan dan batas-batas yang diucapkan pada waktu membaca Alquran, karena mengingat huruf-huruf tersebut telah berhubungan satu dengan yang lainnya, atau menjangkau makna yang dimaksudkan Alquran.24
21Ridwan, Pembelajaran..., hlm. 19 22Moh Wahyudi, Ilmu..., hlm. 1 23Ridwan, Pembelajaran..., hlm. 20 24Ibid.,hlm. 20-21
14 .
Jadi seseorang dikatakan mampu membaca Alquran jika
dilihat dari sisi Ilmu Tajwid benar bacaan-Nya, karena Ilmu Tajwid
menjelaskan bagaimana tatacara membaca Alquran sesuai dengan
pengucapan aslinya.
3. Indikator Kemampuan Membaca Alquran
Indikator kemampuan membaca Alquran dapat diuraikan sebagai
berikut:
a. Kesesuaian membaca dengan Makhorijul Huruf
Makhorijul adalah tempat-tempat keluarnya huruf pada
waktu huruf-huruf itu dibunyikan.25
Dimana seorang guru menilai siswanya pada saat sudah
bisa membedakan pengucapan huruf yang satu dengan huruf yang
lain.
b. Kelancaraan Membaca Alquran
Kelancaran berasal dari kata dasar lancar. Dalam
kamus besar bahasa Indonesia berarti tidak tersangkut;
tidak terputus, tidak tersendat, fasih, tidak tertunda-tunda.26
Yang dimkasud disini ialah membaca Alquran dengan
fasih.
25 Wahyudi, Ilmu..., hlm. 27 26 Tim Penyusun Kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002),
hlm. Ed 3 Cet. 2 hlm. 633
15 .
c. Ketepatan Membaca Alquran Sesuai dengan Kaidah Ilmu Tajwid
Perkataan tajwid berasal dari kata dasar jawwada yang
artinya membaguskan.27
Adapun tujuan mempelajari ilmu tajwid adalah untuk
memelihara bacaan Alquran dari kesalahan membaca. Meskipun
mempelajari ilmu tajwid adalah Fardu kifayah, tetapi membaca
Alquran dengan kaidah ketentuan ilmu tajwid hukumnya fardu
ain.28 Hal ini tidak lain agar dalam membaca Alquran bisa baik dan
benar sesuai dengan kaidah tajwid.
B. Metode Demonstrasi
1. Pengertian Metode Demonstrasi
Menurut Wina Sanjaya Metode Demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru. walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekedar memperhatikan, akan tetapi demostrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih kongkret.29 Menurut Mulyono Metode Demonstrasi adalah metode yang sangat
efektif, sebab membantu peserta didik untuk mencari jawaban dengan
usaha sendiri berdasarkan fakta atau data yang benar30
Menurut Ridwan metode demonstrasi merupakan metode yang paling sederhana dibandingkan dengan metode-metode mengajar lainnya. Metode ini adalah metode yang paling pertama digunakan
27 Muhammad Yunus, Kamus Arab Indonesia, (Jakarta: Yayasan
Penyelenggaraan/Penafsiran Al-Quran, 1973), hlm. 94 28 H. Abdul Chaer, Alquran dan Ilmu Tajwid, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), hlm. 12 29Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta: Kencana, 2013), hlm. 152 30 Mulyono, Strategi Pembelajaran Menuju Efektivitas Pembelajaran di Abad Global,
(Bandung: UIN Maliki Press, 2012), hlm. 86
16 .
oleh manusia, yaitu tatkala manusia purba menambah kayu untuk memperbesar api unggun,sementara anak-anak mereka memperhatikan dengan minirunya.31 Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa
metode demostrasi adalah metode yang dipergunakan oleh seorang
guru dalam suatu proses pembelajaran. Dimana seorang guru
menjelaskan materi pelajaran dan seorang anak mengamati secara teliti
dan seksama serta dengan penuh perhatian dan partisifatip.
2. Kelebihan dan Kelemahan Metode Demostrasi
Sebagai suatu metode pembelajaran demostrasi memiliki beberapa
kelebihan sebagai berikut:
1) Perhatikan peserta didik dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting oleh pengajar sehingga peserta didik dapat menangkap hal-hal yang penting.
2) Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab peserta didik tak hanya mendengar, tetapi jugak melihat peristiwa yang terjadi.Dengan cara mengamati secara langsung peserta didik akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan. Dengan demikian peserta didik akan lebih meyakini kebenaran materi pembelajaran.
3) Dapat mengurangi kesalahan-kesalahn bila dibandingkan dengan hanya membaca dengan hanya mendengarkan keterangan guru. Sebab peserta didik memperoleh persepsi yang jelas dari hassil pengamatannya.
4) Bila peserta didik turut aktif melakukan demonstrasi, maka peserta didik akan memperoleh pengalaman praktek untuk mengembangkan kecakapan dan keterampilan.32
Disamping beberapa kelebihan, metode demonstrasi juga memiliki
beberapa kelemahan, diantaranya :
1) Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa persiapan yang memadai demonstrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak efektif lagi. Bahkan sering terjadi untuk menghasilkan pertunjukan suatu
31Ridwan, Pembelajaran..., hlm. 102 32Mulyono, Strategi..., hlm. 87-88
17 .
proses tertentu, guru harus beberapa kali mencobanya terlebih dahulu, sehingga dapat memakan waktu yang banyak.
2) Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat memadai yang berarti penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan dengan ceramah.
3) Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus, sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih profesional. Di samping itu demonstrasi juga memerlukan kemauan dan motivasi guru yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa.33
3. Langkah – langkah Menggunakan Metode Demonstrasi
Pada anak MI/SD demonstrasi tersebut dilaksanakan sebagai berikut.
a. Guru menyebutkan huruf demi huruf, kemudian anak mengulanginya, baik secara serempak maupun perorangan yang jelas setelah guru mendemonstrasikan bacaannya, lalu guru menyuruh anak melakukan apa yang telah didemonstrasikan itu.
b. Bila anak masih salah, maka guru mengulanginya kembali sampai anak dapat mengikuti atau berbuat seperti yang telah didemonstrasikan itu.
c. Setelah anak mengeahui huruf-huruf dengan sebenarnya, demonstrasi dapat dilakukan dengan mengadakan membaca secara cepat, tepat dan berirama, sehingga menyenangkan, bagi yang mendengarkannya. Minsalnya untuk huruf-huruf, guru mencoba membaca dari ujung ke pangkal atau dari mana saja yang ditunjuk dapat diucapkan secara cepat dan tepat. Dengan demonstrasi ini anak akan menambah pengalaman-pengalamannya dalam huruf dan membacanya dengan benar dan fasih.
d. Ciptakanlah bermacam-macam sistem dan metode untuk menimbulkan aktifitas dan kreatifitas anak dalam membaca dan mengenal huruf-huruf hijaiyah Alquran, membaca dan menghafal ayat-ayat maupun hadis.
e. Adapun hal-hal yang perlu didemonstrasikan adalah: Bunyi huruf dan cara menyembunyikannya. Tanda bacaan dan cara membacanya Mendemostrasikan perbedaan-perbedaan dari bunyi huruf yang bersamaan bunyinya seperti sin (س) dengan syin (ش)
33Wina Sanjaya, Strategi..., hlm. 153
18 .
tha (ط) dengan zha (ظ) dhad (ض) dengan shad (ص), ha (ح) dengan kha (خ) dan sebagainya.34
C. Mata Pelajaran Alquran Hadis
1. Pengertian Mata Pelajaran Alquran Hadis MI
Seperti yang telah kita pahami bersama bahwa Alquran adalah
sumber hukum yang utama dalam agama Islam. Sedangkan hadis
merupakan perkataan, perbuatan dan ketetapan Nabi Muhammad
SAW, kemudian menjadi sumber hukum kedua setelah Alquran.
Inilah sebabnya Alquran dan hadits menjadi satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan, karena fungsi hadits tersebut sebagai penjelasan
atau penegasan terhadap ayat-ayat Alquran.35
Pada pembahasan ini tidak di bahas tentang Alquran dan hadis
secara lebih mendalam, melainkan akan melihat dari sudut pandang
Alquran hadis sebagai salah satu bagian mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam pada Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang dimaksudkan
untuk memberikan motivasi, bimbingan, pemahaman, kemampuan,
dan penghayatan terhadap isi yang terkandung dalam Alquran dan
Hadits sehingga dapat diwujudkan dalam prilaku sehari-hari sebagai
perwujudan iman dan taqwa kepada Allah SWT.36
Mata pelajaran Alquran hadits di Madrasah Ibtidaiyah adalah salah
satu mata pelajaran PAI yang menekankan pada kemampuan
34Ridwan, Pembelajaran..., hlm. 105-106 35Suhirman Zohdi, Pengaruh Kemampuan Membaca Al-Qur’an Terhadap Motivasi
Belajar Al-Qur’an Hadits Siswa Kelas V MIN Jelantik Lombok Tengah, (Skripsi, FITK IAIN Mataram, Mataram, 2015), hlm.21
36Ibid.
19 .
membaca dan menulis Alquran dan Hadis dengan benar, serta hapalan
terhadap surah-surah pendek dalam Alquran, pengenalan arti atau
makna secara sederhana dari sura-surat pendek dan hadis-hadis
tentang ahlak terpuji untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari
melalui keteladanan dan pembiasaan.37
2. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Alquran Hadis di MI
a. Pengetahuan dasar membaca dan menulis Alquran yang benar
sesuai dengan kaedah ilmu tajwid
b. Hafalan surat-surat pendek dalam Alquran dan pemahaman
sederhana tentang arti dan makna kandungannya serta
pengalamannya melalui keteladanan dan pembiasaan dalam
kehidupan sehari-hari
c. Pemahaman dan pengalaman melalui keteladanan dan pembiasaan
mengenai hadis-hadis yang berkaitan dengan kebersihan, niat,
menghormati orang tua, persaudaraan, silaturrahmi, takwa,
menyayangi anak yatim, salat berjamaah, ciri-ciri orang munafik,
dan amal shalih.38
3. Tujuan Mempelajari Alquran Hadis di MI
Secara substansial Mata pelajaran Alquran Hadis memiliki
kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk
mencintai kitab sucinya, mempelajari dan mempraktikan ajaran dan
37Ibid., hlm. 22
38Muhammad M. Basyuni, Standar Kompetensi Lulusan Dan Standar IsiPendidikan Agama Islam Dan Bahasa Arab Di Madrasah, (Jakarta: Menteri Agama Republik Indonesia, 2008), hlm. 20
20 .
nilai-nilai yang terkandung dalam Alquran Hadits sebagai sumber
utama ajaran Islam dan sekaligus menjadi pegangan dan pedoman
hidup dalam kehidupan sehari-hari.39
Pembelajaran Alquran Hadis adalah bagian dari upaya mempersiapkan anak sejak dini agar siswa memahami, terampil melaksanakan dan mengamalkan isi kandungan Alquran Hadis melalui pendidikan. Dalam hal ini bila dihubungkan dengan usaha pembelajaran akan dapat dikenal bermacam tujuan yang dapat dicapai pada pembelajaran yang dilakukan. Sehubung dengan itu, maka tujuan pembelajaran Alquran hadis di madrasah ibtidaiyah adalah agar murid mampu membaca, menulis, menghafal, mengartikan, memahami, dan terampil melaksanakan isi kandungan Alquran hadis dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.40 Secara terperinci tujuan mata pelajaran Alquran Hadis pada
Madrasah Ibtidaiyah sebagai berikut:
a. Memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam
membaca, menulis, membiasakan, dan menggemari membaca
Alquran dan Hadis
b. Memberikan pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan
ayat-ayat Alquran Hadis melalui keteladanan dan pembiasaan
c. Membina dan membimbing perilaku peserta didik dengan
berpedoman pada isi kandungan ayat Alquran dan Hadis.41
4. Materi Pembelajaran Alquran Hadis Kelas II
Dibawah ini akan dijelaskan tentang: pelafalan surah Al-Fil, Arti
surah Al-Fil, dan Isi kandungan surah Al-Fil dapat di jelaskan sebagai
berikut:
39Suhirman Zohdi, Pengaruh…, hlm. 23 40 Ridwan, Pembelajaran…, hlm. 43 41 Muhammad M. Basyuni, Standar…, hlm. 17-18
21 .
a. Melafalkan Surah Al-Fil
حیم حمن الر بسم هللا الر
42
b. Arti dari Surah Alfil
1) Tidakkah engkau (Muhammad) perhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap pasukan bergajah ?
2) Bukankah dia telah menjadikan tipu daya mereka itu sia-sia?
3) Dan dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong
4) Yang melampiri mereka dengan batu dari tanah liat yang dibakar
5) Sehingga mereka dijadikan-Nya seperti daun-daun yang dimakan ulat43
c. Isi Kandungan Surah Al-Fil
Al-Fil surah yang sangat penting. Karena dalam Surah Al-Fil Allah memperlihatkan kekuasaan-Nya. Menghacurkan tentara Abrahah yang akan meruntuhkan Kakbah. Kakbah tempat ibadah umat islam. Kekuasaan Allah yang sangat nyata. Allah menurunkan burung Ababil yang melempari mereka dengan batu yang amat panas. Menyebar penyakit cacar dan lepra yang berbahaya. Tentara Abrahah lari. Banyak yang mati terkena batu panas dan terkena cacar dan lepra.44
42 Q. S. Al-Fil [105]: 1-5 43 im Bina Karya Guru, Bina Belajar Al-Qur’an dan Hadis untuk Madrasah Ibtidaiyah
Kelas II, (Erlangga, Gelora Aksara Pratama, 2009), hlm. 63. 44 Ibid.
22 .
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Penelitin ini di laksanakan diMI Annajah Sesela Gunungsari,
semester genep Tahun Pelajaran 2017/2018
Alasan penelitian memilih kelas IIMI Annajah Sesela Gunungsari
sesuai subjek penelitian karena peneliti melihat kemampuan membaca
Alquran dengan kaedah-kaedah tajwid, siswa masih kurang.
B. Sasaran Penelitian
Sasaran penelitian disini ialah seluruh siswa kelas II dan guru
bidang studi MI An-Najah Sesela Gunung Sari yang difokuskan pada kelas
II, 25siswa yang terdiri dari 13 siswa perempuan dan 12 siswa laki-laki.
Tahun pelajaran 2018
C. Rencana Tindakan
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu
suatu penelitian tindakan (action research) yang dilakukan oleh guru
yang sekaligus sebagai peneliti dikelasnya atau bersama-sama dengan
orang lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan, dan
merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan
untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas) proses
pembelajaran dikelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tertentu dalam
suatu siklus. PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan
22
23 .
tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran dikelas.45PTK juga
menggunakan data pengamatan langsung terhadap jalannya model
pembelajaran yang akan digunakan untuk menyampaikan materi di kelas.
Data tersebut dianalisis melalui beberapa tahapan dalam siklus-siklus
tindakan yang terdiri dari 4 tahap yaitu,(1) perencanaan(Plan) (2) tindakan
(Acting), (3) pengamatan (Observing), (4) refleksi (Reflecting)atau
disingkat PAOR.46Adapun bentuk spiral kerja tindakan dari siklus ke
siklus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Aksi Model John Elliot47
Gambar 1
SIKLUS PELAKSANAAN TINDAKAN PENELITIAN
45Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembang Profesi
Guru, (Jakarta: PT Rajawali Pers, 2011), hlm. 44-45 46Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan Tindakan Kelas Implementasi dan
Pengembangannya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hlm. 4 47Ishak Abdulhak, Penelitian Tindakan Dalam pendidikan Nonformal, (Jakarta: Raja
Wali Pers, 2012), hlm. 162
PELAKSANAAN
PERENCANAAN PENGAMATAN SIKLUS 1
REFLEKSI
PELAKSANAAN
PERENCANAAN SIKLUS 2 PENGAMATAN
REFLEKSI
24 .
Adapun tahap-tahap kegiatan yang akan dilakukan adalah:
1. Siklus I
a. Perencanaan
Perencanaan adalah mengembangkan rencana tindakan
yang secara kritis untuk meningkatkan apa yang telah
terjadi.48Sebelum melakukan tindakan, peneliti harus melakukan
persiapan dengan merancang semua keperluan yang diperlukan
selama dan pasca-tindakan sehingga pencapaian tujuan yaitu
memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku bisa dicapai
secara efektif dan efesien. Adapun dalam perencanaan ini yang
perlu dirancang adalah:49
a) Membuat sekenario pembelajaran dengan menggunakan
berbagai pola latihan dari yang paling mudah ke tingkat yang
lebih kompleks berupa RPP.
b) Mempersiapkan fasilitas dan sarana sesuai kebutuhan
pembelajaran.
c) Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi
belajar mengajar di kelas ketika MetodeDemonstrasi diterpakan
d) Membuat alat evaluasi untuk melihat peningkatan kemampuan
membaca Alquran dengan benar dan baik setelah Metode
Demonstrasi diterapkan
48Kunandar, langkah..., hlm. 73 49Workshop Penelitian Tindakan Kelas, I Made Sujana, (Lombok: Arga Puji Press, 2010),
hlm. 38
25 .
b. Pelaksanaan
Pada tahap kedua ini adalah tahap pelaksanaan.
Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah direncanakan pada
tahap satu, yaitu bertindak di kelas. Hendaknya perlu diingat
bahwa pada tahap ini, tindakan harus sesuai dengan rencana, tetapi
harus terkesan alamiah dan tidak di rekayasa.50Dalam tahap
pelaksanaan tindakan, dapat diuraikan sebagai berikut:
a) Melaksanakan sekenario pembelajaran dengan menerapkan
metode Demonstrasi untuk meningkatkan belajar siswa.
b) Menguji siswa secara satu persatu untuk mengetahui
kemmapuan membaca Alquran siswa pada setiap siklus.
c) Bekerja dengan praktisi dalam melaksanakan tindakan yang
direncanakan.
d) Guru berperan sebagai pengarahan, motivasi, dan stimulasi
agar praktisi dapat melaksanakan perannya berdasarkan
rencana.
c. Pengamatan (Observasi)
Pada tahap observasi ini di lakukan untuk mengumpulkan
informasi tentang proses pembelajaran yang dilakukan guru sesuai
dengan tindakan yang telah di susun. Melalui pengumpulan
informasi, observer dapat mencatat berbagai kelemahan dan
kekuatan yang dilakukan guru dalam melaksanakan tindakan,
50Ibid., hlm. 62
26 .
sehingga hasilnya dapat dijadikan masukan ketika guru melakukan
refleksi untuk penyusunan rencana ulang memasuki peraturan atau
siklus berikutnya.51Pada tahap observasi ini, dapat diuraikan
sebagai berikut:
a) Peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dan
aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
b) Membimbing sekaligus memantau siswa dalam melaksanakan
tugasnya.
c) Lembar observasi digunakan untuk mengetahui kesulitan siswa
dalam memahami materi pelajaran, serta penggunaan Metode
Demonstrasi dalam proses pembelajaran apakah sudah dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan pada akhir siklus. Refleksi adalah aktivitas
melihat berbagai kekurangan yang dilaksanakan guru selama
tindakan. Refleksi dilakukan dengan melakkukan diskusi dengan
teman observer yang biasanya dilakukan dengan teman sejawat,
atau mitra dari LPTK. Dari hasil refleksi, guru dapat mencatat
berbagai kekurangan yang peerlu diperbaiki, sehingga dapat
dijadikan dasar dalam penyusunan rencana ulang.52Pada tahap ini,
peneliti bersama guru mengkaji pelaksanaan dan hasil yang
diperoleh secara rinci dalam pemberian tindakan tiap siklus. Hal ini
51Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas,(Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 79 52Ibid., hlm. 80
27 .
dilakukan dengan melihat data hasil evaluasi yang dicapai siswa.
Hasil ini digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki serta
menyempurnakan perencanaan dan pelaksanaan tindakan pada
siklus selanjutnya.
2. Siklus II
Siklus II dilakukan apabila pelajaran pada siklus I dinilai belum
berhasil mencapai ketuntasan belajar dan proses belajar mengajar
belum sesuai dengan apa yang diinginkan, sedangkan langkah-langkah
yang dilakukan dalam siklus II pada dasarnya sama dengan siklus I,
hanya saja, pada siklus II dilakukan perbaikan terhadap kekurangan
pada siklus I dan seterusnya.
D. Jenis Instrumen dan Cara Penggunaan
Instrumen penelitian adalah alat yang dapat di gunakan untuk
mengumpulkan data penelitian., karena alat atau instrumen ini
mencerminkan juga cara pelaksanaannya, maka sering juga disebut dengan
teknik pengumpulan data53 dan alat yang dapat digunakan untuk
mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi merupakan teknik mengumpulkan data dengan cara
mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya
dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti.54
Dalam PTK observasi digunakan untuk memantau kegiatan guru dan
53Ibid, hlm. 84 54Ibid, hlm.86
28 .
memantau kegiatan siswa . Minsalnya mengamati dan mencatat setiap
tindakan yang dilakukan guru dalam setiap siklus atau tindakan
pembelajaran sesuai dengan fokus masalah. Dari hasil pengamatan itu
dapat ditemukan berbagai kelemahan sehingga dapat ditindaklanjuti
untuk diperbaiki pada siklus berikutnya.55
Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi untuk
mengamati keterlaksanaan proses pembelajaran dengan
menggunakanmetode Demonstrasiyaitu aktivitas guru dan siswa.
Format penilaian terlampir pada lampiran 3 & 6
2. Tes
Banyak alat yang dapat digunakan dalam kegiatan evaluasi, salah
satunya adalah tes. Istilah tes tidak hanya popular dilingkungan
persekolahan tetapi juga diluar sekolah bahkan dimasyarakat umum.56
Dimana jenis tes yang di gunakan untuk mengetahui pengaruh
tindakan yang dilakukan terhadap kemampuan siswa tertentu, maka
bisa menggunakan tes perbuatan atau tes praktik.
Tes perbuatan atau tes praktik adalah tes yang menuntut jawaban
peserta didik dalam bentuk prilaku, tindakan, atau perbuatan. Sigins
(1994:375) mengemukakan tes tindakan adalah suatu bentuk tes
dimana peserta didik diminta untuk melakukan kegiatan husus di
bawah pengawasan penguji yang akan mengobservasi penampilannya
55Ibid. 56 Warni Djuwita, Evaluasi Pembelajaran, (Mataram: Elhikam Press Lombok. 2012)
hlm.66
29 .
dan membuat keputusan tentang kualitas hasil belajar yang di
demonstrasikan” peserta didik bertindak sesuai dengan apa yang di
perintahkan dan di tanyakan.57 Jika ingin mengetahui apakah seorang
peserta didik sudah dapat membaca Alquran sesuai dengan kaidah-
kaidah tajwid dan makhraj huruf, maka cara yang paling tepat adalah
melakukan tes tindakan dengan menyuruh peserta didik
mempraktikkan langsung membaca Alquran. Alat yang digunakan
dalam tes tindakan adalah lembar pengamatan dan portofolio, dimana
tes tindakan ini sangat bermanfaat untuk memperbaiki kemampuan
prilaku peserta didik, karena secara obyektif kesalahan-kesalahan yang
dibuat oleh peserta didik dapat di amati dan diukur.58
Format penilaian terlampir pada lampiran 7 & 8
3. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-
barang tertulis. Menurut Goetz dan Lecompte dokumen yang
menyangkut para partisipan akan menyediakan kerangka bagi data
yang mendasar, dokumen yang dikaji dapat berupa: daftar hadir, hasil
karya peserta didik, hasil karya guru, lembar kerja dan hal lain yang
relevan dengan PTK.59Adapun data yang dikumpulkan melalui metode
dokumentasi adalah data mengenai dokumen atau arsip yang ada di MI
An-Najah Sesela Gunung Sari.Data tersebut seperti gambaran umum
57Warni Djuwita, Evaluasi..., hlm. 91 58Ibid., hlm. 92 59Kunandar, Langkah..., hlm. 185
30 .
madrasah, keadaan sarana dan prasarana, keadaan guru dan siswa dan
struktur organisasi MI Annajah Sesela Gunungsari.
E. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini adalah beberapa siklus.
Siklus pertama dilaksanakan untuk melihat perubahan berupa peningkatan
pencapaian hasil tes yang telah dilaksanakan sesuai dengan apa yang
telah dibuat. Peningkatan kemampuan siswa dapat menghasilkan data
sesuai dengan yang dibutuhkan peneliti, jika hasil dalam data yang
diperoleh dalam siklus pertama kurang dari standar yang telah ditentukan,
peneliti melaksanakan kembali pelaksanaan tindakan dalam siklus
berikutnya, untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang telah
dialami dalam siklus sebelumnya, sehingga dapat diperbaiki. Jika dalam
siklus berikutnya, data yang diperoleh peneliti telah sesuai dengan apa
yang telah dilaksanakan, maka akan membuktikan tingkat keberhasilan
dari setiap siklus yang telah dilakukan dalam
meningkatkankemampuansiswa melalui penerapan Metode Demonstrasi.
F. Cara Pengamatan (Monitoring)
Pada tahap ini yang dilakukan peneliti adalah mengamati guru
memberikan pengajaran kepada siswa kelas II MI An-Najah Sesela
Gunung Sari mengenai materi yang dipelajari sesuai dengan rencana
pembelajaran dan skenario pembelajaran yang dibuat dan peneliti
mengamati aktivitas siswa.
31 .
G. Analisis Data dan Refleksi
1. Analisis Data
Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan
pembelajaran, perlu dilakukan analisis data. pada pnelitian tindakan
kelas ini digunakan analisis deskripsi kualitatif, yaitu suatu metode
penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai
dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui
kemampuan membaca Alquran dengan benar dan lancar, juga untuk
mengetahui respons siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta
aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.60Dan data
kuantitatif berupa skor yang dihasilkan dari tes yang diberikan pada
setiap akhir siklus pembelajaran menggunakan metode Demonstrasi
pada mata pelajaran Alquran Hadisuntuk mengetahui sejauh mana
peningkatan kemampuan siswa melalui penerapan Metode
Demonstrasipada mata pelajaran Alquran Hadis.
Dalam proses observasi, observer/peneliti memberikan tanda
rumpun pada kolom lembar yang observasi yang telah disediakan
sesuai dengan indikator yang dinilai.
a. Lembar observasi untuk aktifitas guru
Analisis hasil observasi guru menggunakan analisis
deskriptif kualitatif dengan rumus sebagai berikut:
N =jumlahskoryangdiperolehjumlahskormaksimum x 100 %
60Zainal Aqib dkk, Penelitian..., hlm. 39
32 .
Ket:
N = Nilai
Selanjutnya setelah terhitung persentase aktivitas guru
dapat diberikan penilaian patokan sebagai berikut:
A =75 – 100% :Baik Sekali
B = 50 – 74% : Baik
C = 25 – 49% : Cukup
D = 0 – 24% : Kurang61
b. Lembar observasi untuk aktivitas belajar siswa
Observasi aktivitas siswa diamati oleh satu orang pengamat
dengan, menggunakan lembar observasi aktivitas siswa. Data hasil
pengamatan siswa dianalisis dengan menggunakan rumus
N= jumlahskoryangdiperolehjumlahskormaksimum x 100 %
Ket:
N = Nilai
Selanjutnya setelah terhitung persentase aktivitas siswa dapat
diberikan penilaian patokan sebagai berikut:
A = 86%- 100% : Baik Sekali
B = 76% - 85% : Baik
C = 56% - 74% : Cukup
D = 10% - 55% : Kurang62
61Burhan Nurgiyanto, Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi, (Yogyakarta:
BPFE, 2012), hlm. 253
33 .
c. Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai adalah sebagai
berikut:63
Nilai =sekor yang diperolehsekor maksimum × 100
d. Untuk menentukan skor rata-rata hasil tes dengan rumus sebagai
berikut:
M = ∑
Keterangan:
M = Mean
∑x = Nilai yang diperoleh masing-masing siswa
n = Banyak data.64
e. Seorang siswa dikatakan tuntas secara individual
apabilamemperolehnilai ≥ 75. Sedangkan untuk mendapatkan nilai
ketuntasan belajar siswa yang dibutuhkan menggunakan rumus:
KI = Skor Perolehan Skor Maksimum 100
Ket:
KI = Ketuntasan Individu. 65
f. Ketuntasan belajar dinyatakan telah tercapai jika sekurang-
kurangnya 85% dari siswa dalam kelompok yang bersangkutan
telah memenuhi kriteria ketuntasan belajar secara perorangan.66
62Ibid. 63Ibid, hlm. 40 64Warni Djuwita, Evaluasi..., hlm. 146. 65Muhamad Rudini,Penerapan..., hlm. 40 66Ibid.,hlm. 41
34 .
Ketuntasan belajar siswa secara klasikal dianalisis dengan rumus
sebagai berikut:
KK = P N x 100%
Ket :
KK = Ketuntasan Klasikal
P = Banyaknya siswa yang memperoleh nilai > 75
N = Jumlah siswa seluruhnya.
2. Refleksi
Refleksi dilaksanakan diakhir siklus, Pada tahap ini peneliti
bersama guru mengkaji pelaksanaan dan hasil yang diperoleh secara
rinci dalam pemberian tindakan tiap siklus.
Hasil ini dilakukan dengan melihat data dengan melihat data hasil
evaluasi yang dicapai siswa. Hasil ini disesuaikan dengan hasil rata-
rata kelas yang dicapai memenuhi standar KKM atau diatas nilai
standar nilai KKM yaitu ≥ 75
Hasil observasi di analisis dengan analisis deskriptif, indikator
keberhasilan dalam penelitian ini adalah tercapainya persentasi
ketuntasan belajar secara klasikal yang dapat di tunjukkan dengan
perolehan mencapai 85% dari jumlah siswa yang mengikuti proses
pembelajaran memperoleh nilai ≥ 75
35 .
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Setting Penelitian
1. Sejarah Berdirinya MI Annajah Sesela Gunungsari
Madrasah Ibtida’iyah Annajah Sesela berdiri pada tahun 1954 yang
dirintis oleh TGH. Abdul Halim dengan persetujuan Mudirul‘Am
Ponpes Islahuddiny Kediri TGH. Ibrahim, pada awal berdirinya
Madrasah Annajah ini yang menjadi pelaksana hariannya ialah putra
dari TGH. Abdul Halim yaitu TGH. M. Anwar dibantu oleh TGH. A.
Ja’far Untuk lebih menonjolkan identitas lembaga Pendidikan Islam
tersebut Madrasah Ibtida’iyah Annajah digabungkan pada satu wadah
yaitu Ponpes dengan nama Pondok Pesantren Al-Halimy, nama ini
diambil dari nama pendiri itu sendiri yaitu TGH. Abdul Halim.
Tabel I Daftar Kepala Madrasah Ibtidaiyah Annajah
No Nama Kepala Madrasah Tahun Menjabat 1. TGH. A. Sanusi 1954-1967 2. TGH. A. Subki Rais 1967-1980 3. Ust. Suhaimi 1980-1995 4. Ust. Tirmizi, S.Pd.I 1995-2006 5. Ust. Jalaludin, S.Pd.I 2006-2011 6. Ustzah. Sabtiyah, S.Pd.I 2011-2013 7. Ust. Ramudin, S.Pd.I 2013- Sampai Sekarang
Dalam perkembangannya secara kontinu MI Annajah Sesela
semakin menunjukkan eksistensinya dalam kegiatan pendidikan.Hal
ini dapat dilihat dari jumlah siswa yang dari tahun ke tahun cenderung
mengalami peningkatan. Sehingga pada saat ini Sesela mampu
35
36 .
menampung siswa sebanyak 247 siswa yang tersebar ke dalam 12
kelas dan didukung oleh 21 orang staf pengajar (guru).67
2. Letak Geografis
Secara geografis letak MI Annajah Sesela, yang beralamatkan di
jalan patimura Sesela, Kab. Lombok Barat sangat strategis karena
berada dipinggir jalan sehingga akses menuju MI Annajah Sesela
sangat mudah dijangkau oleh masyarakat sekitar desa Sesela maupun
masyarakat yang ada diluar wilayah desa Sesela. Untuk lebih jelasnya,
dapat dijelaskan bahwa MI Annajah Sesela yang berada di jalan
Patimura dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Barat : Perumahan Penduduk
b. Sebelah Selatan : Kali dan Sawah Penduduk
c. Sebelah Timur : Perumahan Penduduk
d. Sebelah Utara : Jalan raya dan Masjid Al-Halimy.68
3. Keadaan Guru
Dengan mempertimbangkan jumlah siswa yang cukup banyak
tersebut, maka untuk mengayomi dan pembinaan siswa dibutuhkan
tenaga pengajar yang memadai dan profesional guna mewujudkan Out
Put yang berkualitas sehingga bisa berkompetensi secara maksimal
sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan zaman sekarang ini. Kedudukan
guru dalam konteks yang demikian sangatlah penting, mengingat
merekalah yang secara langsung berhadapan dengan siswa. Untuk
67Dokumentasi Observasi diambil tanggal 23 April 2018 68Dokumentasi Observasidiambil tanggal 23 April 2018
37 .
lebih lancarnya proses pembelajaran, maka MI Annajah Sesela
memiliki tenaga pengajar (guru) sebanyak 21 orang yang mengampu
berbagai bidang studi. Dan tenaga staf Pegawai sebanyak 4 orang
Lebih jelasnya keadaan guru dan staf pegawai MI Annajah dapat
dilihat pada tebel dibawah ini.
Tabel 2 Keadaan Guru MI Annajah Sesela Tahun 2013/201469
No Nama/NIP Pendidikan Terakhir Jabatan Mata
Pelajaran
1 Ramudin.S.Pd.I S.1 KEPALA Qur’an Hadis
2 Tirmizi.S.Pd.I Nip:197212312003121034
S.1 TU Matematika
3 Nurjannah.B.S.Pd.I S.1 BENDAHARA
I P S
4 A.Sanusi.S.Pd.I S.1 WAKASEK Aq. Akhlak
5 Sabtiyah. S.Pd.I S.1 GTY Guru Kelas
6 Ahmad Fikri.S.Pd.I S.1 GTY Guru Kelas
7 Juhaeriah.S.Pd. I S.1 GTY Guru Kelas
8 M. Husni.A.Md D.3 GTY Guru Kelas
9 Baitirrohi.S.Pd S.1 GTY IPA
10 Siti Hafsah.S.Pd S.1 GTY Guru Kelas
11 Hj.Kartini.S.Pd S.1 GTY P K N
12 H.Sulhan.S.Sos.I S.1 GTY Guru Kelas
13 Marhamah.S.Pd.I S.1 GTY Guru Kelas
14 Siti Mariyam.S.Pd.I
S.1 GTY Guru Kelas
15 Musleh.S.Pd.I S.1 GTY Guru Kelas
16 Nurhidayah MAN GTY Guru
69Dokumentasi Observasi diambil tanggal 23April 2018.
38 .
Kelas
17 Siti Masyitah.S.Pd.I
S.1 GTY Guru Kelas
18 H.Alwi.S.Pd.I S.1 GTY Guru Kelas
19 Misbah. S. Pd. I S.1 GTY Guru Kelas
20 Laela Istiqomah. S.Pd.I
S.1 GTY Guru Kelas
21 Wardatun Waro’ah MAN GTY Guru Kelas
Keterangan:
GTY : Guru Tetap Yayasan
Tabel 3 Keadaan Pegawai MI Annajah Sesela Tahun 201870
No Nama/NIP Pendidikan Terakhir Jabatan
1. Tirmizi.S.Pd.I Nip : 197212312003121034
S.1 Kepala TU
2. Misbah. S. Pd. I S.1 Waka.TU 3. Laela Istiqomah. S.Pd.I S.1 Kep Perpus 4. Wardatun Waro’ah MAN Waka.Perpus
4. Keadaan Siswa
Siswa merupakan salah satu komponen dalam suatu lembaga
pendidikan bahkan siswa merupakan kunci utama yang paling penting
menentukan maju mundurnya suatu lembaga pendidikan, selain itu
juga siswa merupakan sasaran (obyek) dari tujuan pendidikan yang
berorientasi kepada pengajaran.
MI Annajah Sesela hingga saat ini mampu menampung siswa
sebanyak 247 orang siswa.Jumlah ini merupakan jumlah yang cukup
70Dokumentasi observasi, dikutip tanggal 23April 2018
39 .
banyak, mengingat MI Annajah Sesela bukan sekolah satu-satunya di
desa sesela. Untuk lebih jelasnya jumlah siswa di MI Annajah Sesela
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4 Keadaan Siswa MI Annajah Sesela Tahun Pelajaran 201871
No Kelas Jenis Kelamin Jumlah Laki-laki Perempuan 1. I 18 19 37
2. II.A 12 13 25 II.B 10 14 24
3. III.A 11 9 20 III.B 9 11 20 III.C 10 8 18
4. IV.A 8 10 18 IV.B 11 8 19
5. V.A 8 7 15 V.B 6 10 16
6. VI.A 11 6 17 VI.B 12 6 18
Jumlah Akhir 126 121 247
5. Sarana dan Prasarana
Setiap lembaga pendidikan dalam melaksanakan proses
pembelajaran maka hendaknya di dukung oleh berbagai komponen
yang terkait dengan pendidikan seperti sarana dan prasarana yang
merupakan salah satu komponen dari beberapa komponen dalam
pendidikan dan pengajaran yang membentuk suatu sistem yaitu satu
kesatuan yang utuh.
Sarana dan prasarana memiliki peran dan mamfaat yang sangat
besar guna menunjang dan mendukung proses pembelajaran. Adapun
71Dokumentasi observasi, dikutip tanggal 23April 2018
40 .
sarana dan prasarana yang ada di MI Annajah Sesela dapat dilihat pada
tabel dibawah ini.
Tabel 5 Keadaan Sarana dan Prasarana MI Annajah Sesela72
No Nama Barang Jumlah 1 Meja kursi guru 8 stel 2 Meja kursi siswa 120 stel 3 Kursi tamu 1 stel 4 Meja kursi TU 1 stel 5 Meja perpustakaan 2 buah 6 Kursi perpustakaan 2 buah 7 Papan tulis 9 buah 8 Almari 9 buah 9 Rak buku 7 buah 10 Peta dunia 1 buah 11 Globe 1 buah 13 Komputer 2 buah 14 Tape Recorder 1 buah 15 Alat Peraga Matematika 4 buah 16 Alat peraga IPA 3 buah
6. Struktur Organisasi
Sebagai lembaga pendidikan nonformal, pengorganisasian dan
pengkoordiniran sangat dibutuhkan. Hal ini penting untuk efektifitas
dan efesiensi kerja.
Secara jelas struktur organisasi MI Annajah Sesela dapat
digambarkan sebagai berikut.73
72Dokumentasi observasi dikutip tanggal 23April 2018 73Dokumentasi observasi, diambil tanggal 23 April 2018.
41 .
Gambar 2
Struktur Organisasi
42 .
B. Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah untuk meningkatkan
kemampuan membaca Alquran pada materi pokok surah Al-Fildi kelas II
MI Annajah Sesela Gunungsari dengan menggunakan metode
Demonstrasi dalam pembelajaran. penelitian tindakan kelas ini
dilaksanakan dalam 2 siklus dengan beberapa tahap kegiatan yaitu (1)
Perencanaan, (2) Pelaksanaan (3) Observasi, dan Tes, serta (4) Refleksi.
Adapun kegiatan yang dilakukan sebelum penelitian tindakan kelas
yaitu membuat perangkat pembelajaran dengan menggunakan metode
Demonstrasi. menyusun lembar observasi untuk aktivitas guru dan siswa,
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Penelitian ini
dilaksanakan selama 1 bulan dimulai tanggal 16 April 2018 sampai dengan
16Mei 2018. Adapun yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah guru
mata pelajaran Alquran Hadis kelas II MI Annajah Sesela Gunung Sari,
dan siswa kelas II MI An-Najah yang berjumlah 25orang siswa yang
terdiri dari 12orang siswa laki-laki dan 13orang siswi perempuan.
1. Siklus 1
a. Perencanaan
siklus I dilaksanakan selama 2 kali pertemuan yaitu,(4x35
menit).
Berdasarkan hasil koordinasi dengan guru mata pelajaran dan
guru kelas kaitannya dengan tekhnis penelitian tentang
meningkatkan kemampuan membaca Alquran dengan baik dan
43 .
lancar siswa pada Surah Al-Fil, maka ada beberapa hal yang
dipersiapkan antara lain:
1) Menyiapkan RPP, hal ini dimaksudkan supaya pelaksanaan
berjalan dengan lancar sesuai dengan yang diharapkan.
2) Menyiapkan materi pelajaran yang akan disampaikan tentang
surah Al-Fil.
3) Menyiapkan format observasi kegiatan guru dan siswa yang
digunakan untuk mengetahui kondisi mengajar di kelas ketika
menggunakan metode demonstrasi apakah sudah terlaksana
atau tidak.
4) Menyiapkan soal evaluasi yang digunakan untuk mengukur
keberhasilan siswa saat pembelajaran dengan menggunakan
metode demonstrasi.
b. Pelaksanaan tindakan
Dalam tahap ini guru kelas melakukan pembelajaran
dengan menggunakan metode Demonstrasisesuai rencana yang
telah disusun. Siklus 1 dilakukan pada hari Rabu dan Kamis yaitu
tanggal 25 April dan 26 April 2018 di kelas II dengan jumlah 25
siswa.Selama proses belajar mengajar berlansung materi yang
diajarkan adalah Surah Al-Fil dengan indikator: Melafalkan Surah
Al-Fil secara benar dan fasih.
44 .
1) Pertemuan pertama
Pada pertemuan pertama hari Rabu pada tanggal 25 April
2018 Kegiatan diawali dengan salam, menyapa siswa, berdoa
bersama, mengabsen siswa dan mengatur tempat duduk siswa
siswi. Sebagai tahap awal pembelajaran, Guru melakukan
apersepsi menggali pengalaman sehari-hari siswa tentang
berhubungan dengan surah Al-Fil
Pada kegiatan inti guru terlebih dahulu memberikan
pertanyaan tentang surah Al-Fil dan guru mendemonstrasikan
pelafalan surah Al-Fil secara benar dan fasih dan siswa
menirukan pelafalan yang didemonstrasikan oleh guru tentang
surah Al-Fil dan menyuruh siswa membuat kelompok dan
secara berkelompok siswa melafalkan surah Al-Fil dengan cara
bergantian disimak oleh teman kelompoknya setelah itu secara
berkelompok dan individu siswa diminta maju dan bergantian
melafalkan surah Al-Fil dengan benar dan Fasih
Pada kegiatan akhir secara klasikal guru mengulang
kembali pelafalan surah Al-Fil dan diikuti oleh siswa, setelah
itu guru menyampaikan tugas untuk mengulang kembali
pelafalan dan menghafal kembali surah Al-Fil dengan benar
dan fasih dalam shalat fardu dan memberikan penghargaan
kepada siswa yang telah mendapat penilaian maksimal dan
menutup pelajaran dengan berdoa dan salam.
45 .
2) Pertemuan Kedua
Pada pertemuan kedua hari Kamis pada tanggal 26 April
Kegiatan diawali dengan salam, menyapa siswa, berdoa
bersama, mengabsen siswa dan mengatur tempat duduk siswa
siswi.
Pada pertemuan ini guru mengulas kembali surah Al-Fil
kemudian mengajak siswa-siswi melafalkan kembali secara
bersama-sama surah Al-Fil, setelah itu guru menyuruh siswa-
siswi untuk tenang lalu menjelaskan untuk hari ini siswa-siswi
akan mempraktikkan pelafalan surah Al-Fil secara satu
persatu.
Pada akhir kegiatan akhir guru menutup pelajaran dengan
sama-sama do’a dan salam.
c. Pengamatan
1) Observasi
Tahap observasi membutuhkan peran yang sangat aktif bagi
peneliti untuk memperhatikan berbagai komponen yang akan
diamati dalam proses pembelajaran. Hal yang perlu diobservasi
adalah observasi terhadap aktivitas mengajar guru dan
observasi terhadap aktivitas belajar siswa.
a) Hasil Observasi Aktifitas Guru
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan
observer terhadap aktivitas guru dalam keterlaksanaan
46 .
langkah-langkah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),
diperoleh hasil pengamatan sebagai berikut :
Tabel 6 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I
No
Siklus I Sekor Maksimal
Total Sekor
Rata-rata
kategori
1 Pertemuan I
56 40 71,4 cukup
Adapun hasilnya dapat dihitung sebagai berikut:
Nilai =jumlah skor yang diperolehjumlah skor maksimal x 100 %
Nilai =4056 × 100% = 71,4%
Selanjutnya setelah terhitung nilai aktivitas guru
dapat diberikan penilaian patokan sebagai berikut:
A =86 – 100% :Baik Sekali
B = 76 – 85% :Baik
C = 56 – 74% : Cukup
D = 10 – 55% : Kurang
Dari deskripsi diatas dapat dilihat bahwa skor
aktifitas guru pada siklus 1 sebesar 71,4% dan tergolong
terlaksana cukup baik, pada siklus selanjutnya kegiatan
guru perlu ditingkatkan lagi.
b) Hasil Observasi Aktifitas Siswa
Hasil observasi terhadap aktivitas belajar siswa
dilakukan dengan mengamati perilaku siswa pada saat
47 .
proses pembelajaran berlangsung. Semua aktivitas yang
nampak dicatat sesuai dengan deskriptor yang muncul.Hasil
observasi aktifitas siswa pada saat melakukan pembelajaran
menunjukan kategori itu dapat dilihat dari hasil observasi
aktifitas siswa sebagai berikut:
Tabel 7 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
No
Siklus I Sekor Maksimal
Total Sekor
Rata-rata
kategori
1 Pertemuan I
60 38 63,3 cukup
Data analisis pengamatan siswa dapat dihitung
dengan:
Nilai= jumlah skor yang diperolehjumlah skor ideal x 100 %
Nilai = 3860x 100 %
= 63%
Selanjutnya setelah terhitung nilai aktivitas siswa dapat
diberikan penilaian patokan sebagai berikut:
A = 86 – 100% : SangatBaik
B = 76 – 85% :Baik
C = 56 – 74% : Cukup
D = 10 – 55% : Kurang
48 .
Dari deskripsi diatas dapat dilihat bahwa skor aktifitas
siswa pada siklus 1 sebesar 63,3% dan tergolong cukup
baik, pada siklus selanjutnya perlu ditingkatkan lagi.
c) Tes
Pada minggu pertama pertemuan kedua pada hari
Kamis tanggal 26 April 2018 siswa mempraktikkan
langsung pelafalan surah Al-Fil dengan tujuan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran
yang telah dilakukan. Hasil tes siklus 1 dengan
menggunakan metode demonstrasi dari 25 siswa, diperoleh
nilai rata-rata sebesar 70,24% dengan siswa yang mencapai
ketuntasan belajar adalah 18 orang denganketuntasan
klasikal 72%. dengan kategori tidak tuntas. untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 8 Analisis Evaluasi Belajar Siklus I
NO
Nama Siswa
Aspek Nilai
Rata-rata Keterangan
1 2 3
1 J 4 4 4 12 80 Tuntas 2 Y 5 4 3 12 80 Tuntas 3 A 5 4 3 12 80 Tuntas 4 M 4 3 3 10 66 Tidak Tuntas 5 N 4 4 3 11 73 Tidak Tuntas 6 Z 5 4 4 13 86 Tuntas 7 N 4 4 4 12 80 Tuntas 8 N 5 4 3 12 80 Tuntas 9 A 4 4 3 11 73 Tidak Tuntas 10 N 4 4 4 12 80 Tuntas
49 .
11 H 4 4 4 12 80 Tuntas 12 A 5 4 4 13 86 Tuntas 13 F 5 4 4 13 86 Tuntas 14 A 4 3 3 10 66 Tidak Tuntas 15 M 4 4 3 11 73 Tidak Tuntas 16 R 5 4 3 12 80 Tuntas 17 Z 4 4 3 11 73 Tidak Tuntas 18 Z 5 4 4 13 86 Tuntas 19 D 4 4 4 12 80 Tuntas 20 D 5 4 4 13 80 Tuntas 21 S 5 4 3 12 80 Tuntas 22 A 4 4 4 12 80 Tuntas 23 N 4 4 4 12 80 Tuntas 24 A 5 4 4 13 80 Tuntas 25 M 4 3 3 10 66 Tidak Tuntas Jumlah/rata-rata% 70.24
1. Untuk mendapat nilai tes tindakan dapat dihitung
dengan menggunakan rumus :
Nilai =sekor yang diperolehsekor maksimal × 100%
2. Untuk menentukan skor rata-rata hasil tes denganrumus
sebagai berikut:
M = ∑
Ket:
M = Mean
∑x = Nilai yang diperoleh masing-masing siswa
n = Banyak data
jadi skor rata-ratanya adalah:
M = 1.75625 = 70,24
50 .
3. Sedangkan untuk mendapatkan nilai ketuntasan belajar
siswa yang dibutuhkan menggunakan rumus:
KI = Skor Perolehan Skor Maksimum 100
Keterangan :
KI = Ketuntasan Individu.
4. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal dianalisis
dengan rumus sebagai berikut:
KK = P N x 100%
Ket :
KK= Ketuntasan Klasikal
P = Banyaknya siswa yang memperoleh nilai > 75
N = Jumlah siswa seluruhnya
Jadi hasil analisisnya adalah :
KK = 18 25 x 100% = 72%
Kategori Ktuntasan klasikal adalah sebagai berikut
KK= 0%-75% = Tidak tuntas
KK= 76%- 100% = Tuntas
Jadi, Dilihat dari hasil pembelajaran dengan metode
pembelajaran demonstrasi di siklus 1 ini belum tuntas,
dilihat dari ketuntasan belajar siswa hanya 18 orang
siswa yang tuntas yang mendapat nilai ≥ 75 dan 7 orang
siswa lainnya belum tuntas.
51 .
d) Refleksi
Berdasarkan hasil observasi pada siklus I terdapat
beberapa permasalahan yang menyebabkan observasi
kegiatan guru dan siswa yang belum tuntas pada
pelaksanaan siklus I yang harus diperbaiki pada siklus II
adalah sebagai berikut:
1) Guru belum menjelaskan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai.
2) Guru tidak memberikan perhatian dan arahan kepada
siswa
3) Guru tidak menyampaikan materi yang akan diajarkan
pada pertemuan selanjutnya
4) Beberapa siswa terpengaruh dengan situasi kelas yang
mengganggu proses pembelajaran contohnya melihat
siswa kelas lain bermain mereka ingin ikut bermain
5) Beberapa Siswa malu bertanya pada temannya jika
mengalami kesulitan terhadap materi yang sedang
dipelajari. Siswa tidak mau menjawab pertanyaan
temannya.
6) Beberapa siswa masih malu untuk maju satu persatu
kedepan kelas untuk melafalkan surah Al-Fil
52 .
Solusi perbaikan pada observasi kegiatan guru dan
siswa pada siklus Iuntuk melanjutkan ke siklus II adalah:.
1) Guru harus menjelaskan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai.
2) Guru harus memberikan perhatian dan arahan kepada
siswa
3) Guru harus menyampaikan materi yang diajarkan pada
pertemuan selanjutnya
4) Guru harus memberikan perhatikan kepada siswa dalam
proses pembelajaran.
5) Guru harus membiasakan siswa untuk bertanya pada
temannya jika mengalami kesulitan.
6) Guru harus membiasakan siswa untuk bisa maju satu
persatu kedepan kelas untuk melafalkan surah Al-Fil
Dan adapun permasalahan yang belum tuntas dalam
pembelajaran di siklus I yang perlu diperbaiki di siklus II
adalah sebagai berikut :
1) Siswa belum bisa melafalkan surah Al-Fil dengan
Makharijul huruf yang benar
2) Siswa tidak melafalkan surah Al-Fil dengan baik dan
lancar
3) Siswa tergesa-gesa saat melafalkan surah Al-Fil
53 .
Solusi perbaikan observasi kegiatan guru pada siklus I
untuk melanjutkan ke siklus II adalah sebagai berikut:
1) Menyuruh siswa belajar lebih giat di rumah dengan
bimbingan orang tua
2) Memberikan pemahaman yang lebih kepada siswa
sebelum menyuruh siswa mempraktikkan bacaan surah
Al-Fil
3) Menyuruh siswa supaya tidak terlalu tergesa-gesa
dalam menjawab melafalkan bacaan surah Al-Fil
2. Siklus II
Pembelajaran siklus II dilaksanakan selama 2 kali pertemuan (4x35
menit). Dalam pelaksanaannya tindakan pada siklus II tidak jauh
berbeda dengan siklus I, hanya pada siklus ini guru melakukan
perbaikan-perbaikan yang menjadi kendala pada siklus I sehingga bisa
memperbaiki proses pembelajaran yang selama ini dilakukan. Adapun
tahapan-tahapan yang dilaksanakan pada siklus II adalah sebagai
berikut:
a. Perencanaan
Perencanaan pada siklus II lebih menekankan pada
perbaikan dan penyempurnaan pada siklus I. Guru bersama dengan
peneliti memperbaiki skenario pembelajaran yang telah
dilaksanakan pada siklus I. Adapun perencanaan pada siklus II
yaitu:
54 .
1) memperbaiki suasana dalam kelas, mengatur meja dan posisi
duduk peserta didik untuk mengantisipasi keributan dan
kegaduhan pada saat proses pembelajaran berlangsung.
2) Menyiapkan bahan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
pada kompetensi dasar yaitu melafalkan surah Al-Fil secara
benar dan fasih.
3) Menyiapkan media pembelajaran seperti jus amma dan buku
yang membahas tentang surah Al-Fil.
4) Menyiapkan bahan evaluasi setelah selesai pembelajaran.
b. Pelaksanaan tindakan
Dalam tahap ini guru kelas melakukan pembelajaran dengan
menggunakan metode Demonstrasisesuai rencana yang telah
disusun.Siklus II dilakukan selama 2 kali pertemuan yaitu (4x35
menit).
Selama proses belajar mengajar berlansung materi yang
diajarkan adalah Surah Al-Fil dengan indikator: Melafalkan Surah
Al-Fil secara benar dan fasih.
1) Pertemuan pertama
Pada minggu kedua pertemuan pertama pada tanggal 2 Mei
2018.Kegiatan diawali dengan salam, menyapa siswa, berdoa
bersama, mengabsen siswa dan mengatur tempat duduk siswa
siswi. Sebagai tahap awal pembelajaran, Guru melakukan
apersepsi menggali pengalaman sehari-hari siswa tentang
55 .
berhubungan dengan surah Al-Fildan menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai dan memotivasi siswa.
Pada kegiatan inti guru memberikan perhatian dan arahan
kepada siswa lalu guru bertanya pada siswa terkait dengan
materi yang diajarkan, setelah ituguru terlebih dahulu
memberikan pertanyaan tentang surah Al-Fil dan guru
mendemonstrasikan pelafalan surah Al-Fil secara benar dan
fasih dan siswa menirukan pelafalan yang didemonstrasikan
oleh guru tentang surah Al-Fil dan menyuruh siswa membuat
kelompok dan secara berkelompok siswa melafalkan surah Al-
Fil dengan cara bergantian disimak oleh teman kelompoknya
setelah itu secara berkelompok dan individu siswa diminta
maju dan bergantian melafalkan surah Al-Fil dengan benar dan
Fasih
Pada kegiatan akhir secara klasikal guru mengulang
kembali pelafalan surah Al-Fil dan diikuti oleh siswa, setelah
itu guru menyampaikan tugas untuk mengulang kembali
pelafalan dan menghafal kembali surah Al-Fil dengan benar
dan fasih dalam shalat fardu dan memberikan penghargaan
kepada siswa yang telah mendapat penilaian maksimal dan
guru menyampaikan materi yang akan diajarkan selanjutnya
dan menutup pelajaran dengan berdoa dan salam.
56 .
2) Pertemuan Kedua
Pada pertemuan kedua pada tanggal 3 MeiKegiatan diawali
dengan salam, menyapa siswa, berdoa bersama, mengabsen
siswa dan mengatur tempat duduk siswa siswi.
Pada pertemuan ini guru mengulas kembali surah Al-Fil
kemudian mengajak siswa-siswi melafalkan kembali secara
bersama-sama surah Al-Fil, setelah itu guru menyuruh siswa-
siswi untuk tenang lalu menjelaskan untuk hari ini siswa-siswi
akan mempraktikkan pelafalan surah Al-Fil secara satu
persatu.
Pada akhir kegiatan akhir guru menutup pelajaran dengan
do’a dan salam.
c. Pengamatan
1) Observasi
a) Hasil Observasi Aktifitas Guru
Hasil observasi aktivitas guru pada siklus II
menunjukkan kategori Sangat baik. Hasil akhir dari
observasi aktivitas guru pada siklus ini adalah sebagai
berikut.
Hal itu dapat dilihat dari hasil observasi aktifitas
guru pada siklus II dengan menggunakan metode
demonstrasi diperoleh skor sebesar 78,57% termasuk
kategori terlaksana baik ssekali. Adapun hasil observasi
57 .
aktifitas guru pada siklus II menggunakan metode
demonstrasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 9 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II
No
Siklus II Sekor Maksimal
Total Sekor
Rata-rata
kategori
1 Pertemuan I
56 49 87,5% Baik sekali
Adapun hasil observasi aktivitas guru dapat dihitung
sebagai berikut:
Nilai =jumlah skor yang diperolehjumlah skor maksimal x 100%
Nilai =4956 × 100% = 87,5%
Selanjutnya setelah terhitung nilai aktivitas guru
dapat diberikan penilaian patokan sebagai berikut:
A =86 – 100% :Baik Sekali
B = 76 – 85% :Baik
C = 56 – 74% : Cukup
D = 10 – 55% : Kurang
Dari deskripsi diatas dapat dilihat bahwa skor
aktifitas guru pada siklus II sebesar 87,5% dan tergolong
terlaksana baik sekali.
58 .
b) Hasil Observasi Aktifitas Siswa
Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus
II.Hasil akhir dari observasi aktivitas siswa ini dapat
ditentukan sebagai berikut.
Hal itu dapat dilihat dari hasil observasi aktifitas
siswa pada siklus II dengan menggunakan metode
demonstrasi diperoleh skor sebesar 88,3% dan termasuk
kategori baik sekali Adapun hasil observasi aktifitas siswa
pada siklus II menggunakan metode demonstrasi dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 10 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
No
Siklus II Sekor Maksimal
Total Sekor
Rata-rata
kategori
1 Pertemuan I
60 53 88,3% Baik sekali
Data analisis pengamatan siswa dapat dihitung
dengan:
Nilai= jumlah skor maksimal x 100 %
Nilai = 5360x 100 %
= 88,3%
Selanjutnya setelah terhitung nilai aktivitas siswa dapat
diberikan penilaian patokan sebagai berikut:
59 .
A = 86 – 100%: SangatBaik
B = 76 – 85% :Baik
C = 56 – 74% : Cukup
D = 10 – 55% : Kurang
Dari deskripsi diatas dapat dilihat bahwa skor aktifitas
siswa pada siklus II sebesar 88,3% dan tergolong baik
sekali
c) Tes
Pada minggu kedua pertemuan kedua pada hari
kamis tanggal 3Mei 2018 siswa mempraktikkan langsung
pelafalan surah Al-Fil dengan tujuan untuk mengetahui
tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran yang telah
dilakukan. Hasil tes siklus II dengan menggunakan metode
demonstrasi dari 25 siswa, diperoleh nilai rata-rata sebesar
81,68% dengan siswa yang mencapai ketuntasan belajar
adalah 23 orang denganketuntasan klasikal 92%. dengan
kategori tuntas. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
60 .
Tabel 11 Analisis Evaluasi Belajar Siklus II
NO
Nama Siswa
Aspek Nilai
Rata-rata Keterangan
1 2 3
1 J 5 4 4 13 86 Tuntas 2 Y 5 4 3 12 80 Tuntas 3 A 5 5 5 15 100 Tuntas 4 M 4 4 4 12 80 Tuntas 5 N 5 4 3 12 80 Tuntas 6 Z 5 4 4 13 86 Tuntas 7 N 4 4 4 12 80 Tuntas 8 N 5 4 3 12 80 Tuntas 9 A 4 4 4 12 80 Tuntas 10 N 4 4 4 12 80 Tuntas 11 H 4 4 4 12 80 Tuntas 12 A 5 4 4 13 86 Tuntas 13 F 5 4 4 13 86 Tuntas 14 A 4 4 3 11 73 Tidak Tuntas 15 M 5 4 4 13 86 Tuntas 16 R 5 4 3 12 80 Tuntas 17 Z 5 4 4 12 80 Tuntas 18 Z 5 4 4 13 86 Tuntas 19 D 4 4 4 12 80 Tuntas 20 D 5 4 4 13 80 Tuntas 21 S 5 4 3 12 80 Tuntas 22 A 4 4 4 12 80 Tuntas 23 N 4 4 4 12 80 Tuntas 24 A 5 4 4 13 80 Tuntas 25 M 4 3 3 11 73 Tidak Tuntas Jumlah/rata-rata% 81.68
1) Untuk mendapat nilai tes tindakan dapat dihitung
dengan menggunakan rumus :
Nilai =sekor yang diperolehsekor maksimal × 100%
61 .
2) Untuk menentukan skor rata-rata hasil tes denganrumus
sebagai berikut:
M = ∑
Ket:
M = Mean
∑x = Nilai yang diperoleh masing-masing siswa
n = Banyak data
jadi skor rata-ratanya adalah:
M = 2.04225 = 81,68%
3) Sedangkan untuk mendapatkan nilai ketuntasan belajar
siswa yang dibutuhkan menggunakan rumus:
KI = Skor Perolehan Skor Maksimum 100
Keterangan :
KI = Ketuntasan Individu.
4) Ketuntasan belajar siswa secara klasikal dianalisis
dengan rumus sebagai berikut:
KK = P N x 100%
Ket :
KK= Ketuntasan Klasikal
P = Banyaknya siswa yang memperoleh nilai > 75
N = Jumlah siswa seluruhnya
Jadi hasil analisisnya adalah :
62 .
KK = 23 25 x 100% = 92%
Kategori Ktuntasan klasikal adalah sebagai berikut
KK= 0%-75% = Tidak tuntas
KK= 76%- 100% = Tuntas
Pembelajaran dengan menggunakan metode
demonstrasi pada siklus II ini telah mencapai standar
ketuntasan belajar siswa, 23 siswa mendapat nilai
ketuntasan dengan nilai ≥ 75 dari seluruh siswa kelas II
yang berjumlah 25 orang.
d) Refleksi
Dari hasil observasi, dan tes belajar siswa, diperoleh
bahwa aktivitas belajar siswa meningkat, guru
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah
disusun, dan rata-rata skor hasil belajar siswa mengalami
peningkatan secara signifikan sehingga pemberian tindakan
dihentikan sampai siklus II. Dari hasil analisis data, tingkat
aktivitas belajar siswa pada siklus II dikategorikan sangat
baik, sedangkan hasil tes belajar siswa dikategorikan tuntas
secara kalsikal karena persentase ketuntasannya sudah lebih
dari 92%.
Berdasarkan hasil yang telah dicapai pada siklus II
maka penelitian ini dikatakan tuntas, walaupun terdapat dua
siswa yang masih belum tuntas dalam melaksanakan proses
63 .
pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi
sehingga tidak perlu dilanjutkan pada siklus III.
C. Pembahasan
Pada dasarnya Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajaranya. “Ward
Kingsley membagai tiga macam hasil belajar yakni a). Keterampilan dan
kebiasaan, b). Pengetahuan dan pengertian, c). Sikap dan cita-cita.74 Dan
metode demonstrasi Menurut Wina Sanjaya Metode Demonstrasi adalah
metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan
kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik
sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Sebagai metode penyajian,
demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru. walaupun
dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekedar memperhatikan,
akan tetapi demostrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih kongkret.75
Peningkatan hasil belajar siswa melalui metode demonstrasi pada
mata pelajaran Alquran Hadis Kelas II MI Annajah Sesela Gunungsari
dalam pelaksanaan pembelajaran baik hasil siklus I maupun siklus II
menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa
Perkembangan peningkatan hasil pelaksanaan kedua siklus tersebut
sebagai berikut:
74 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2011), Hal. 22 75 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta: Kencana, 2013), hlm. 152
64 .
1. Kegiatan Guru
Kegiatan yang dilaksanakan guru pada siklus I dan II antara lain:
a. Perencanaan dan persiapan penyelenggaraan pembelajaran,
meliputi:persiapan seting kelas di dalam kelas, guru
menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan, guru
mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari.
b. Memberikan motivasi dan apersepsi kepada siswa, meliputi: guru
menyampaikan tujuan pembelajaran, guru mengajukan pertanyaan
untuk menguji pemahaman siswa, dan mengaitkan materi yang
akan di bahas.
c. Menyampaikan materi kepada siswa, meliputi: guru
menyampaikan materi sesuai dengan materi yang akan dibahas,
guru menunjukkan penguasaan materi pembelajaran, guru
melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan scenario
pembelajaran.
d. Pendampingan siswa selama proses belajar mengajar, meliputi:
guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya pada
temannya, guru memberikan kesempatan pada siswa untuk
bertanya kepada guru.
e. Membuat kesimpulan, meliputi: guru membuat kesimpulan
pembelajaran, guru melakukan refleksi terhadap kegiatan
pembelajaran.
65 .
Peningkatan atau berhasilnya proses kegiatan guru dalam
pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi disebabkan
karena guru melaksanakan dengan optimal perbaikan perencanaan dan
pelaksanaan pada siklus II berdasarkan hasil refleksi pada siklus I.
Pada siklus I keaktifan guru berada dalam kategori terlaksana cukup
dan siklus II pada kategori sangat baik.
2. Kegiatan Siswa
Kegiatan yang dilaksanakan siswa pada siklus I dan II antara lain:
a. Kesiapan siswa menerima materi pelajaran meliputi, siswa masuk
kelas tepat waktu, siswa menyiapkan kelengkapan alat-alat belajar,
siswa menjawab pertanyaan dari guru tentang kesiapan belajar.
b. Antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran meliputi, siswa
memperhatikan penjelasan tentang materi pembelajaran, siswa
mentaati atuaran yang sudah disepakati ketika belajar, dan siswa
mengajukan pertanyaan bila belum jelas, belum dimengerti, dan
menjawab pertanyaan dari guru jika guru mengajukan pertanyaan.
c. Aktivitas siswa dalam memerhatikan pelajaran meliputi, siswa
memerhatikan temannya yang mendemonstrasikan bacaan surah
Al-Fil, siswa mendengarkan dengan seksama, perwakilan masing-
masing kelompok maju kedepan kelas untuk mendemonstrasikan
bacaan surah Al-Fil.
d. Intraksi siswa dengan guru meliputi, siswa menanyakan materi
yang belum dimengerti.
66 .
Keaktifan siswa pada siklus I berada pada kategori cukup dan pada
siklus II berada pada kategori sangat aktif. Peningkatan atau
berhasilnya proses kegiatan siswa dengan menggunakan metode
demonstrasi disebabkan karena perhatian siswa lebih dapat berfokus
pada pelajaran yang diberikan dan mereka lebih berminat karena
metode yang digunakan sangat menarik perhatian siswa.
3. Hasil Belajar Siswa
Hasil penelitian pada siklus I hasil belajar siswa diperoleh nilai
rata-rata siswa dari 25 siswa adalah 70,24 Dengan ketuntasan klasikal
72% dengan kategori tidak tuntas, dimana terdapat 18 orang siswa
yang tuntas dan 7 orang siswa tidak tuntas. Secara kontinum bahwa
hasil belajar siswa dikatakan masih dibawah standar, dilihat dari
ketuntasan klasikal harus mencapai 85%.
Sedangkan hasil penelitian pada siklus II terjadi peningkatan hasil
belajar siswa menggunakan metode demonstrasi pada mata pelajaran
Alquran Hadis dikatakan tuntas, ini dapat dilihat dari nilai rata-rata
siswa sebesar 81,68 dengan ketuntasan klasikalnya sebesar 92%
dikategorikan tuntas. Jadi pada siklus ini terjadi peningkatan nilai rata-
rata siswa sebesar 11.44 dan dapat dikatakan tuntas dalam belajar
karena ketuntasan klasikal meningkat sebesar 20%.
67 .
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan dan analisis data yang dilakukan dapat
disimpulkan bahwa metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas II di MI Annajah Sesela Gunungsari tahun pelajaran
2018.Pada siklus I nilai rata-rata aktivitas guru sebesar 71% di kategorikan
cukup, sedangkan pada siklus II nilai rata-rata aktivitas guru meningkat
menjadi 82% dikategorikan sangat baik. Dan pada siklus I untuk aktivitas
siswa nilai rata-rata siswa sebesar 63% dikategorikan cukup, sedangkan
pada siklus II nilai rata-rata aktivitas siswa meningkat menjadi 88,3%
dikategorikan sangat baik.
Sedangkan Pada siklus 1 untuk hasil rata-rata dari tes 25 orang siswa
sebesar 70,24 dengan ketuntasan klasikal 72% dikategorikan tidak tuntas
karena di bawah nilai rata-rata KKM. Sedangkan pada siklus II nilai rata-
rata siswa meningkat menjadi 81,68 dengan ketuntasan klasikalnya juga
meningkat menjadi 92% dikategorikan tuntas dengan siswa yang tuntas
adalah 23 siswa dari 25 siswa dan 2 orang siswa tidak dikatakan tuntas
dikarnakan nilai di bawah rata-rata KKM. Pada siklus ini terjadi
peningkatan hasil belajar melalui tes sebesar 11,4 dan dapat dikatakan
tuntas dalam belajar karena ketuntasan klasikal meningkat sebesar 20%.
67
68 .
B. Saran
Dengan telah terbuktinya penelitian tentang Peningkatan Kemampuan
Siswa dalam Membaca Alquran Melalui Metode Demonstrasi kelas II,
maka peneliti mengususlkan saran sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
Agar siswa lebih meningkatkan aktivitas belajar, sebab terbukti
bahwa siswa yang memiliki prestasi belajar yang baik adalah siswa
yang memiliki aktivitas belajar yang baik pula.
2. Bagi Guru
Hendaknya para guru lebih banyak berfikir tentang pendekatan dan
metode di terapkan apa yang bisa untuk mencapai kompetensi dasar
yang di targetkan. Jadi bukan kegiatan pembelajaran yang menurut
mereka untuk mengajarkan materi yang harus dikuasai oleh siswa.
Dengan demikian pemahaman tentang metode pembelajaran
hendaknya lebih ditingkatkan. Meskipun sesungguhnya metode
pembelajaran dapat diciptakan oleh kita sendiri.
3. Bagi Kepala Sekolah
Alangkah baiknya jika hasil penelitian ini dijadikan pedoman oleh
pendidik untuk selalu meningkatkan hasil belajar siswa, sebab untuk
mencapai prestasi belajar siswa secara maksimal perlu adanya
penggunaan metode dan pembelajaran yang efektif dan inovatif.
69 .
DAFTAR PUSTAKA
Abdulhak,Ishak, Penelitian Tindakan Dalam pendidikan Nonformal, Jakarta: Raja Wali Pers, 2012.
Agama RI, Dapertemen. Alquran dan Terjemahan, Surakarta, Media Insani, 2007. Abdad, M. Zaidi. Sukses Membaca Al-Qur’an, (Mataram: Pusat Pengembangan
Bahasa IAIN Mataram, 2015 Astuti, Rini. Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Quran Pada Anak Attention
Deficit Disorder Melalui Metode Al-Barqy Berbasis Applied Behavior Analysis, Pendidikan Usia Dini, Vol. 7, Nomor 2, November 2013.
Aquami, Korelasi antara Kemampuan Membaca Al-Qur’an dengan Keterampilan
Menulis Huruf Arab pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah Quraniah 8 Palembang, Ilmiah Pgmi, Vol. 3, Nomor 1, Juni 2017.
Aqib, Zainal, Eko Diniati, Siti Jaiyaroh, Khusnul Khotimah. Penelitian Tindakan
Kelas Untuk Guru SD, SLB dan TK, Bandung: Yrama Widya, 2008. Aziz, Abdul. Pedoman Dauroh Al-Qur’an Panduan Ilmu Tajwid Aplikatif, Jakarta
Timur: Markaz Al-Qur’an, 2015. Djuwita, Warni. Evaluasi Pembelajaran,Mataram: Elhikam Press Lombok, 2012. Fathoni, Ahmad. Petunjuk Praktis Tahsin Tartil Al-Qur’an Metode
Maisura,Jakarta Selatan: Duta Grafika, 2016. Fathurrohman, Pupuh, Sobry Sutikno. Strategi Belajar Mengajar Melalui
Penanaman Konsep Umum & Konsep Islam, Bandung: PT Refika Aditama, 2010.
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembang
Profesi Guru, Jakarta: PT Rajawali Pers, 2011. Kubet, M. Upaya Peningkatan Kemampuan Membaca Alquran Melalui Metode
Qiro’ati Pada Mata Pelajaran Qur’an Hadits Materi Pokok Makharijul Huruf dan Tajwid Kelas V MI Darussalam Bancak Kabupaten Semarang Tahun 2011, Skripsi, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2011.
Makbuloh, Deden. Pendidikan Agama Islam Arah Baru Pengembangan Ilmu dan
Keperibadian di Perguruan Tinggi, Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2011.
70 .
Majid, Abdul. Praktikum Qira’ati Keanehan Bacaan Alquran Qira’at Ashim dari Hafash, Jakarta: Amzali, 2011.
Maryam Siti, wawancara, Sesela Gunung Sari, 20 Januari 2018 Mujib, Abdul.Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, 2006. Mulyono, Strategi Pembelajaran Menuju Efektivitas Pembelajaran di Abad
Global, Bandung: UIN Maliki Press, 2012 Nurgiyanto Burhan, Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi,
Yogyakarta: BPFE, 2012. Ridwan, Pembelajaran Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah, Lombok: Al-
Kautsar Press, 2015. Rudini, Muhamad.Penerapan Strategi Pembelajaran Learning Start With A
Question (LSQ) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS KELAS III DI MI Riadhussholihin Thohir Yasin, Kamasan Monjok Mataram, (Skripsi, PGMI IAIN Mataram, Mataram, 2016).
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
Jakarta: Kencana, 2013. Sanjaya, Wina. Penelitian Tindakan Kelas,Jakarta: Kencana, 2011. Subki, Ahmad Busairi, Salimul Jihad, Syamsu Syaokani. Dirasah Al-Qur’an
(Dasar-Dasar Pengajaran Tajwid Al-Qur’an), Mataram: Laboratorium Al-Quran Institut Islam Negeri (IAIN) Mataram, 2011.
Suma, Amin. Ulumul Qur’an, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2014. Sutikno, Sobry. Belajar dan Pembelajaran Upaya Kreatif dalam Mewujudkan
Pembelajaran yang Berhasil, Lombok: Holistica, 2013 Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan Tindakan Kelas Implementasi dan
Pengembangannya, Jakarta: Bumi Aksara, 2013. Suyadi, Panduan Penelitian Tindakan Kelas Buku Panduan Wajib bagi Para
Pendidikan, Jogjakarta: Diva Press, 2010. Tim Bina Karya Guru, Bina Belajar Al-Qur’an dan Hadis untuk Madrasah
Ibtidaiyah Kelas II,Erlangga, Gelora Aksara Pratama, 2009. Wahyudi, Moh. Ilmu Tajwid Plu, Surabaya: Halim Jaya, 2008. Zohdi,Suhirman. Pengaruh Kemampuan Membaca Al-Qur’an Terhadap Motivasi
Belajar Al-Qur’an Hadits Siswa Kelas V MIN Jelantik Lombok Tengah, Skripsi, FITK IAIN Mataram, Mataram, 2015.
71 .
Lampiran-lampiran
72 .
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I
Sekolah : MI Annajah
Mata Pelajaran : Alquran Hadis
Kelas / Semester : II / 2
Alokasi Waktu : 4 x 35 Menit
A. Standar Kompetensi
Menghafal surah-surah pendek secara benar dan fasih
B. Kompetensi Dasar
Melafalkan Surah Al-Fil secara benar dan fasih
C. Materi Pelajaran
Surah Al-Fil
D. Metode Pembelajaran
Ceramah
Tanya jawab
Demostrasi
Penugasan
E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kagiatan Awal (15 menit)
- Mengatur tempat duduk yang memungkinkan siswa
memperhatikan apa yang akan di demonstrasikan
- Siswa dan guru berdo’a sebelum memulai kegiatan pembelajaran
73 .
- Guru memberikan motivasi kepada siswa
- Menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang
akan dicapai
Kegiatan Inti (45 menit)
- Sebelum memberikan materi kepada siswa terlebih dahulu guru
meberikan pertanyaan kepada siswa apakah siswa sudah hafal atau
belum surah Al-Fil.
- Guru mendemonstrasikan pelafalan surah Al-Fil secara berulang-
ulang kepada siswa secara benar dan fasih sampai siswa benar-
benar paham.
- siswa menirukan pelafalan surah Al-Fil yang telah di praktikkan
oleh guru secara benar dan fasih
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk maju satu
persatu kedepan kelas untuk melafalankan surah Al-Fil untuk
membina mental siswa.
Kegiatan Penutup (10 menit)
- Secara klasikal guru mengulang kembali pelafalan surah Al-Fil dan
diikuti oleh siswa
- Menyampaikan tugas untuk mengulang kembali pelafalan dan
menghafal surah Al-fil dengan benar dan fasih dalam shalat fardhu
- Memberikan penghargaan kepada siswa yang telah mendapat
penilaian maksimal.
- Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari selanjutnya
74 .
- Guru Menutup pembelajaran dengan sama-sama berdo’a dan salam
F. Media/ Sumber Belajar
LKS: Tim Bina Karya Guru, Bina Belajar Al-Qur’an dan Hadis untuk
Madrasah Ibtidaiyah Kelas II, (Erlangga: Gelora Aksara Pratama,
2009)
Papan tulis, spidol, penghapus
G. Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilain
Bentuk
Instrumen
Instrumen
Soal
Melafalkan surah
Al-Fil setiap ayat
Melafalkan surah
Al-Fil Secara benar
dan Fasih
Tes
lisan
Unjuk
Kerja
Sebutkan
surah Al-
Fil setiap
ayat
Sebutkan
surah Al-
Fil secara
acak
75 .
Sesela Gunungsari, / / /2018
Peneliti
Nopia Elianti Nim: 151.149181
Mengetahui
Guru Mata Pelajaran Kepala Madrasah
Alquran Hadis
Johaeriah. S. Pd. I Ramudin. S. Pd. I
76 .
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS II
Sekolah : MI Annajah
Mata Pelajaran : Alquran Hadis
Kelas / Semester : II / 2
Alokasi Waktu : 4 x 35 Menit
A. Standar Kompetensi
Menghafal surah-surah pendek secara benar dan fasih
B. Kompetensi Dasar
Melafalkan Surah Al-Fil secara benar dan fasih
C. Materi Pelajaran
Surah Al-Fil
D. Metode Pembelajaran
Ceramah
Tanya jawab
Demostrasi
Penugasan
E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kagiatan Awal (15 menit)
- Mengatur tempat duduk yang memungkinkan siswa
memperhatikan apa yang akan di demonstrasikan
- Siswa dan guru berdo’a sebelum memulai kegiatan pembelajaran
77 .
- Guru memberikan motivasi kepada siswa
- Menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang
akan dicapai
Kegiatan Inti (45 menit)
- Sebelum memberikan materi kepada siswa terlebih dahulu guru
meberikan pertanyaan kepada siswa apakah siswa sudah hafal atau
belum surah Al-Fil.
- Guru mendemonstrasikan pelafalan surah Al-Fil secara berulang-
ulang kepada siswa secara benar dan fasih sampai siswa benar-
benar paham.
- siswa menirukan pelafalan surah Al-Fil yang telah di praktikkan
oleh guru secara benar dan fasih
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk maju satu
persatu kedepan kelas untuk melafalankan surah Al-Fil untuk
membina mental siswa.
Kegiatan Penutup (10 menit)
- Secara klasikal guru mengulang kembali pelafalan surah Al-Fil dan
diikuti oleh siswa
- Menyampaikan tugas untuk mengulang kembali pelafalan dan
menghafal surah Al-fil dengan benar dan fasih dalam shalat fardhu
- Memberikan penghargaan kepada siswa yang telah mendapat
penilaian maksimal.
- Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari selanjutnya
78 .
- Guru Menutup pembelajaran dengan sama-sama berdo’a dan salam
F. Media/ Sumber Belajar
LKS: Tim Bina Karya Guru, Bina Belajar Al-Qur’an dan Hadis untuk
Madrasah Ibtidaiyah Kelas II, (Erlangga: Gelora Aksara Pratama,
2009)
Papan tulis, spidol, penghapus
G. Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilain
Bentuk
Instrumen
Instrumen
Soal
Melafalkan surah
Al-Fil setiap ayat
Melafalkan surah
Al-Fil Secara benar
dan Fasih
Tes
lisan
Unjuk
Kerja
Sebutkan
surah Al-
Fil setiap
ayat
Sebutkan
surah Al-
Fil secara
acak
79 .
Sesela Gunungsari, / / /2018
Peneliti
Nopia Elianti Nim: 151.149181
Mengetahui
Guru Mata Pelajaran Kepala Madrasah
Alquran Hadis
Johaeriah. S. Pd. I Ramudin. S. Pd. I
80 .
Lampiran 3
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU
SIKLUS I
Petunjuk
Berilah tanda centang () pada kolom yang tersedia jika terdapat descriptor yang
tampak dan tidak tampak
Pemberian skor :
a) Skor 4 : Baik Sekali
b) Skor 3: Baik
c) Skor 2 : Cukup
d) Skor 1 : Kurang
No
Aspek yang diamati
Skor
1 2 3 4
1 Guru membuka pelajaran dengan doa, absen dan
memotivasi siswa
√
2 Guru melakukan apersepsi menggali pengalaman
sehari-hari yang berhubungan dengan
pembelajaran
√
3 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai
√
81 .
4 Guru menyajikan bahan pelajaran sebagai
implementasi metode demonstrasi
√
5 Guru memberikan penjelasan secara singkat
mengenai materi yang dipelajari
√
6 Guru memberi bahan bacaan tentang surah Al-Fil √
7 Guru meminta siswa untuk membaca surah Al-Fil √
8 Guru menyebutkan huruf demi huruf, kemudian
anak mengulanginya, baik secara serempak
maupun perorangan
√
9 Guru memberikan perhatian dan arahan kepada
siswa
√
10 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
maju ke depan kelas satu persatu untuk melafalkan
surah Al-Fil
√
11 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan
penyimpulan
√
12 Guru melakukan evaluasi terhadap pelajaran hari
ini
√
13 Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari
selanjutnya
√
82 .
Nilai = sekor yang diperoleh sekor maksimal × 100%
Nilai = 40 56 × 100% = 71,4%
Pedoman KategoriAktivitas Guru
No Sekor Guru Kategori
1 10-55 Kurang
2 56-74 Cukup
3 76-85 Baik
4 86-100 Baik Sekali
Sesela Gunungsari, / / /2018
Peneliti
Nopia Elianti Nim: 151.149.181
Mengetahui,
Observer Kepala Sekolah MI Annajah
Johaeriah. S. Pd. I Ramudin. S. Pd.
14 Guru menutup pelajaran dengan do’a dan salam. √
Jumlah : 40
Kategori : cukup
83 .
Lampiran 4
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU
SIKLUS II
Petunjuk
tanda centang () pada kolom yang tersedia jika terdapat descriptor yang tampak
dan tidak tampak
Pemberian skor :
e) Skor 4 : Baik Sekali
f) Skor 3 : Baik
g) Skor 2 : Cukup
h) Skor 1 : Kurang
No
Aspek yang diamati
Skor
1 2 3 4
1 Guru membuka pelajaran dengan doa, absen dan
memotivasi siswa
√
2 Guru melakukan apersepsi menggali pengalaman
sehari-hari yang berhubungan dengan
pembelajaran
√
3 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai
√
84 .
4 Guru menyajikan bahan pelajaran sebagai
implementasi metode demonstrasi
√
5 Guru memberikan penjelasan secara singkat
mengenai materi yang dipelajari
√
6 Guru memberi bahan bacaan tentang surah Al-Fil √
7 Guru meminta siswa untuk membaca surah Al-Fil √
8 Guru menyebutkan huruf demi huruf, kemudian
anak mengulanginya, baik secara serempak
maupun perorangan
√
9 Guru memberikan perhatian dan arahan kepada
siswa
√
10 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
maju ke depan kelas satu persatu untuk melafalkan
surah Al-Fil
√
11 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan
penyimpulan
√
12 Guru melakukan evaluasi terhadap pelajaran hari
ini
√
13 Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari
selanjutnya
√
85 .
Nilai = sekor yang diperoleh sekor maksimal × 100%
Nilai = 49 56 × 100% = 87,5%
Pedoman KategoriAktivitas Guru
No Sekor Guru Kategori
1 10-55 Kurang
2 56-74 Cukup
3 76-85 Baik
4 86-100 Baik Sekali
Sesela Gunungsari, / / /2018
Peneliti
Nopia Elianti Nim: 151.149.181
Mengetahui,
Observer Kepala Sekolah MI Annajah
Johaeriah. S. Pd. I Ramudin. S. Pd. I
14 Guru menutup pelajaran dengan do’a dan salam. √
Jumlah : 49
Kategori : Baik Sekali
86 .
Lampiran 5
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA
SIKLUS I
Petunjuk
Berilah tanda centang () pada kolom yang tersedia jika terdapat descriptor yang
tampak dan tidak tampak
Pemberian skor :
a) Jika skor presentasi aktivitas siswa 4 (86-100) pada aspek yang diamati
maka dikatakan sangat baik
b) Jika skor presentasi aktivitas siswa 3 (76-85) pada aspek yang diamati
maka dikatakan baik
c) Jika skor presentasi aktivitas siswa 2 (56-74) pada aspek yang diamati
maka dikatakan cukup baik
d) Jika skor presentasi aktivitas siswa 1 (10-55%) pada aspek yang diamati
maka dikatakan kurang baik
No Aspek yang diamati Skor
1 2 3 4
1 Siswa masuk kelas tepat waktu dan menyiapkan
semua perlengkapan belajarnya
√
2 Siswa berdo’a dengan sungguh-sungguh untuk
mengawali pembelajaran
√
3 Siswa memperhatikan pelajaran dengan seksama √
87 .
selama proses belajar mengajar
4 Siswa tidak ragu-ragu dalam merespon √
5 Siswa tidak terpengaruh dengan situasi kelas yang
mengganggu proses pembelajaran
√
6 Siswa dan guru bersama-sama membaca surah Al-
Fil
√
7 Siswa membuka LKS yang diberikan dan
membacanya dengan antusias
√
8 Siswa membacakan huruf yang di contohkan guru
dengan baik dan lancar
√
9 Siswa maju satu persatu kedepan kelas untuk
melafalkan surah Al-Fil secara benar dan lancar
√
10 Siswa bertanya kepada guru atau teman jika belum
mengerti
√
11 Siswa mengumpulkan LKS dengan sopan √
12 Siswa mengajukan pertanyaan yang dianggap belum
jelas
√
13 Siswa menyimpulkan materi yang dibahas √
14 Siswa mengikuti kegiatan evaluasi dengan penuh
kejujuran
√
15 Siswa berdo’a dengan sungguh-sungguh untuk
menutup kegiatan pembelajaran
√
88 .
Jumlah : 38
Kategori : cukup
Nilai = sekor yang diperoleh sekor maksimal × 100%
Nilai = 38 60 × 100% = 63,3%
Pedoman KategoriAktivitas Siswa
No Sekor Guru Kategori
1 10-55 Kurang
2 56-74 Cukup
3 76-85 Baik
4 86-100 Baik Sekali
Sesela Gunungsari, / / /2018
Peneliti
Nopia Elianti Nim: 151.149.181
Mengetahui,
Observer Kepala Sekolah MI Annajah
Johaeriah. S. Pd. I Ramudin. S. Pd. I
89 .
Lampiran 6
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA
SIKLUS II
Petunjuk
Berilah tanda centang () pada kolom yang tersedia jika terdapat descriptor yang
tampak dan tidak tampak
Pemberian skor :
a) Jika skor presentasi aktivitas siswa 4 (86-100) pada aspek yang diamati
maka dikatakan sangat baik
b) Jika skor presentasi aktivitas siswa 3 (76-85) pada aspek yang diamati
maka dikatakan baik
c) Jika skor presentasi aktivitas siswa 2 (56-74) pada aspek yang diamati
maka dikatakan cukup baik
d) Jika skor presentasi aktivitas siswa 1 (10-55%) pada aspek yang diamati
maka dikatakan kurang baik
No Aspek yang diamati Skor
1 2 3 4
1 Siswa masuk kelas tepat waktu dan menyiapkan
semua perlengkapan belajarnya
√
2 Siswa berdo’a dengan sungguh-sungguh untuk
mengawali pembelajaran
√
3 Siswa memperhatikan pelajaran dengan seksama √
90 .
selama proses belajar mengajar
4 Siswa tidak ragu-ragu dalam merespon √
5 Siswa tidak terpengaruh dengan situasi kelas yang
mengganggu proses pembelajaran
√
6 Siswa dan guru bersama-sama membaca surah Al-
Fil
√
7 Siswa membuka LKS yang diberikan dan
membacanya dengan antusias
√
8 Siswa membacakan huruf yang di contohkan guru
dengan baik dan lancar
√
9 Siswa maju satu persatu kedepan kelas untuk
melafalkan surah Al-Fil secara benar dan lancar
√
10 Siswa bertanya kepada guru atau teman jika belum
mengerti
√
11 Siswa mengumpulkan LKS dengan sopan √
12 Siswa mengajukan pertanyaan yang dianggap belum
jelas
√
13 Siswa menyimpulkan materi yang dibahas √
14 Siswa mengikuti kegiatan evaluasi dengan penuh
kejujuran
√
15 Siswa berdo’a dengan sungguh-sungguh untuk
menutup kegiatan pembelajaran
√
91 .
Jumlah : 53
Kategori: Sangat Baik
Niali = sekor yang diperoleh sekor maksimal × 100%
Nilai = 5360 × 100% = 88,3%
Pedoman Kategori Aktivitas Siswa
No Sekor Guru Kategori
1 10-55 Kurang
2 56-74 Cukup
3 76-85 Baik
4 86-100 Baik Sekali
Sesela Gunungsari, / / /2018
Peneliti
Nopia Elianti Nim: 151.149.181
Mengetahui,
Observer Kepala Sekolah MI Annajah
Johaeriah. S. Pd. I Ramudin. S. Pd. I
92 .
Lampiran 7
ANALISIS EVALUASI BELAJAR
SIKLUS I
NO
Nama Siswa
Aspek Nilai
Rata-rata Keterangan
1 2 3
1 Juwita Meriani Fahmi 4 4 4 12 80 Tuntas 2 Yovi Anda Rahmana 5 4 3 12 80 Tuntas 3 Ahmadu Kaulan Syadida 5 4 3 12 80 Tuntas 4 Mazda khiara Zulfa 4 3 3 10 66 Tidak Tuntas 5 Nurul Hidayah 4 4 3 11 73 Tidak Tuntas 6 Zata Qolbi Sofiya 5 4 4 13 86 Tuntas 7 Nuri Aisyati Kiroma 4 4 4 12 80 Tuntas 8 Nazafa Qolbuha 5 4 3 12 80 Tuntas 9 Adwi Sukmaka 4 4 3 11 73 Tidak Tuntas
10 Nazwa Solehah 4 4 4 12 80 Tuntas 11 Hirdina Irfana 4 4 4 12 80 Tuntas 12 Alfarizi 5 4 4 13 86 Tuntas 13 Fadil Gilang Pratama 5 4 4 13 86 Tuntas 14 Arkanul Islam 4 3 3 10 66 Tidak Tuntas 15 M. Ridho Rahman 4 4 3 11 73 Tidak Tuntas 16 Rafi Ahyar 5 4 3 12 80 Tuntas 17 Zaki Ramdhani 4 4 3 11 73 Tidak Tuntas 18 Zoya Inayatul Robbani 5 4 4 13 86 Tuntas 19 Dina Kolina 4 4 4 12 80 Tuntas 20 Diva Andini 5 4 4 13 80 Tuntas 21 Susilia Hadi 5 4 3 12 80 Tuntas 22 Ahmad Refki Maududi 4 4 4 12 80 Tuntas 23 Nur Mehwa 4 4 4 12 80 Tuntas 24 Ahmad Danil Maulana 5 4 4 13 80 Tuntas 25 Mufida Nahwaddini Sani 4 3 3 10 66 Tidak Tuntas
Jumlah/rata-rata% 70.24
Rumus ketuntasan klasikal:
KK = P N × 100%
KK = 1825 × 100%
= 72%
93 .
Aspek yang dinilai:
1. Kesesuaian Membaca dengan Makhraj Huruf
2. Kelancaran Membaca Alquran
3. Ketepatan Membaca Alquran Sesuai dengan Kaidah Ilmu Tajwid
Sekor:
5 = Sangat Baik
4 = Baik
3 = Cukup
2 = Kurang
1 = Sangat Kurang.
94 .
Lampiran 8
ANALISIS EVALUASI BELAJAR
SIKLUS II
NO
Nama Siswa
Aspek Nilai
Rata-rata Keterangan
1 2 3
1 Juwita Meriani Fahmi 5 4 4 13 86 Tuntas 2 Yovi Anda Rahmana 5 4 3 12 80 Tuntas 3 Ahmadu Kaulan Syadida 5 5 5 15 100 Tuntas 4 Mazda khiara Zulfa 4 4 4 12 80 Tuntas 5 Nurul Hidayah 5 4 3 12 80 Tuntas 6 Zata Qolbi Sofiya 5 4 4 13 86 Tuntas 7 Nuri Aisyati Kiroma 4 4 4 12 80 Tuntas 8 Nazafa Qolbuha 5 4 3 12 80 Tuntas 9 Adwi Sukmaka 4 4 4 12 80 Tuntas 10 Nazwa Solehah 4 4 4 12 80 Tuntas 11 Hirdina Irfana 4 4 4 12 80 Tuntas 12 Alfarizi 5 4 4 13 86 Tuntas 13 Fadil Gilang Pratama 5 4 4 13 86 Tuntas 14 Arkanul Islam 4 4 3 11 73 Tidak Tuntas 15 M. Ridho Rahman 5 4 4 13 86 Tuntas 16 Rafi Ahyar 5 4 3 12 80 Tuntas 17 Zaki Ramdhani 5 4 4 12 80 Tuntas 18 Zoya Inayatul Robbani 5 4 4 13 86 Tuntas 19 Dina Kolina 4 4 4 12 80 Tuntas 20 Diva Andini 5 4 4 13 80 Tuntas 21 Susilia Hadi 5 4 3 12 80 Tuntas 22 Ahmad Refki Maududi 4 4 4 12 80 Tuntas 23 Nur Mehwa 4 4 4 12 80 Tuntas 24 Ahmad Danil Maulana 5 4 4 13 80 Tuntas 25 Mufida Nahwaddini Sani 4 3 3 11 73 Tidak Tuntas
Jumlah/rata-rata% 81.68
Rumus ketuntasan klasikal:
KK = P N × 100%
KK = 2325 × 100%
= 92%
95 .
Aspek yang dinilai:
1. Kesesuaian Membaca dengan Makhraj Huruf
2. Kelancaran Membaca Alquran
3. Ketepatan Membaca Alquran Sesuai dengan Kaidah Ilmu Tajwid
Sekor:
5 = Sangat Baik
4 = Baik
3 = Cukup
2 = Kurang
1 = Sangat Kurang
96 .
Lampiran 10
FOTO-FOTO KEGIATAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Menyiapkan Siswa Sebelum Memulai Pembelajaran
97 .
Guru Membagi Siswa Menjadi 5 Kelompok
98 .
Guru Mendemonstrasikan Surah Al-Fil Kemudian Siswa Mengikuti
Bacaan Yang Telah Dibaca Guru
99 .
Guru Membimbing Siswa Ketika Mengalami Kesulitan
100 .
Masing-masing Kelompok Maju Kedepan Kelas Untuk Mendemonstrasikan Bacaan Surah Al-Fil
Mengetes Bacaan Masing-masing Siswa Setelah Pembelajaran Sudah Dilaksanakan
101 .
102 .
Lampiran 9
FOTO-FOTO KEGIATAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Guru Mengatur Tempat Duduk siswa Agar Pembelajaran Berjalan dengan
Lancar
Guru Memberikan motivasi Kepada Siswa Sebelum Memulai Pelajaran
103 .
Guru mendemonstrasikan bacaan surah Al-Fil kemudian siswa mengikuti bacaan yang dibacakan guru
104 .
Guru Membagi Siswa Menjadi 5 Kelompok
Mengetes bacaan siswa Setelah Selesai Melakukan Proses Pembelajaran
105 .
108 .
109 .
110 .
111 .
CURRICULUM VITAE
NAMA : NOPIA ELIANTI TEMPAT, TANGGAL LAHIR : GELONTO, 31 DESEMBER 1996 ALAMAT : GELONTO DESA GERANTUNG
PRAYA TENGAH LOMBOK TENGAH NIM : 151 149 181 NO.HP : 085 339 944 047 STATUS : BELUM MENIKAH JENIS KELAMIN : PEREMPUAN AGAMA : ISLAM KEWARGANEGARAAN : INDONESIA NO.TELP KELUARGA : -
AYAH : IBU : -
STATUS KELUARGA : MASIH HIDUP NAMA ORANG TUA :
AYAH : MAS’UD IBU HURYATNI
PEKERJAAN ORANG TUA : AYAH : PETANI IBU : PETANI
TAHUN MASUK KULIAH : 2014 TAHUN LULUS/YUDISIUM : 2018 JUDUL SKRIPSI : Peningkatan Kemampuan Siswa Dalam
membaca Alquran Melalui Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran Alquran Hadis Kelas II MI Annajah Sesela Gunungsari tahun pelajaran 2018/2019
RIWAYAT PENDIDIKAN : 2003-2008 MI NURUSSABAH - ENEM 2008-2011 MTs. NURUSSABAH - ENEM 2011-2014 MA NURUSSABAH IPS ENEM 2014-2018 UIN MATARAM PGMI MATARAM