MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI MATERI FIQIH …etheses.uinmataram.ac.id/1448/1/Suryani Yusuf...
Transcript of MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI MATERI FIQIH …etheses.uinmataram.ac.id/1448/1/Suryani Yusuf...
1
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI MATERI FIQIH
KELAS II DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN KARTU
KATA DAN GAMBAR DI MI FATHURRAHMAN JERINGO
KECAMATAN GUNUNGSARI TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Oleh
SURYANI YUSUF
NIM. 151.149.086
JURUSAN GURU MADRASAH IBTIDAYAH (PGMI)
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
MATARAM
2018
ii
ii
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI MATERI FIQIH
KELAS II DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN KARTU
KATA DAN GAMBAR DI MI FATHURRAHMAN JERINGO
KECAMATAN GUNUNGSARI TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Skripsi
diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
SURYANI YUSUF
NIM. 151.149.086
JURUSAN GURU MADRASAH IBTIDAYAH (PGMI)
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
MATARAM
2018
iii
iii
iv
iv
vi
vi
vii
vii
MOTTO : “Semua kesulitan dan masalah diciptakan agar manusia menjadi manusia seutuhnya. Setiap masalah adalah pijakan untuk menjadi manusia lebih baik karena setiap masalah pasti ada jalan keluarnya
viii
viii
PERSEMBAHAN :
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Buat Alm dan Almh Ibundaku tercinta (Siti Mahjum) dan ayahanda tercinta (M.Yusuf) yang telah mendidik saya dan membimbing serta memberikan kasih sayang yang luar biasa sehingga kalian merupakan inspirasi dalam
hidupku semasa hidupnya.
ix
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah hiraabil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat
rahman dan rahim-Nya, skripsi ini bisa terselesaikan dalam waktu yang tepat.
Tidak lupa juga, shalawat dan salam saya haturkan kepada Junjungan Alam Nabi
Besar Muhammad SAW, Seorang revolusioner yang membawa manusia dari
alam jahiliah menuju alam yang berakal. Skripsi ini diharapakan bisa menjadi
rujukan bagi para guru dalam memberikan pembelajaran kepada siswa terkait
mata pelajaran IPA.Sebab, sakripsi ini adalah bagian dari karya ilmiah yang
disusun berdasarkan data dan penelitian. Dengan demikian, akan mempermudah
para guru dalam menyampaikan pemahaman kepada siswanya.
Terselesaikannya skripsi ini juga tidak luput dari dukungan banyak pihak,
baik yang berbentuk materi maupun nonmateri. Untuk itu, saya ingin
mengucapkan rasa syukur dan terimakasih kepada:
1. Bapak Drs. H. Ridwan, M. Pd. dan Bapak Khairil Anwar, M.Pd selaku dosen
pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk membimbing
dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
2. Bapak AR RASIHK, M.Fil.I selaku dosen wali yang banyak memberikan
masukan dan saran yang membagun.
3. Dosen-dosen PGMI yang telah menyalurkan ilmunya kepada saya tanpa ada
balasannya.
4. Ibu Hj. Lubna, M.Pd selaku Dekan FTK UIN Mataram yang telah
memberikan kewenangan dalam menggunakan fasilitas kampus untuk
menunjang pendidikan di kampus ini.
x
x
5. Bapak Prof.Dr. H. Mutawali, M.Agselaku rektor UIN Mataram beserta staf
dan jajaran Akademika UIN Mataram yang telah memberikan kemudahan-
kemudahan kepada penulis dalam menyelesaikan administrasinya.
6. Bapak kepala MI Fathurrahman Jeringo, beserta guru-guru dan stafnya yang
telah bersedia memberikan bantuan, informasi dan data yang diperlukan oleh
peneliti selama melakukan penelitian.
7. Kedua orang tua saya yang tidak pernah putus asa dalam mendoakan saya,
agar saya dipermudah dalam penyusnan Skripsi ini.
8. Kepada semua keluarga dan sahabat yang tidak bisa saya sebutkan satu
persatu.
Saya menyadari sepenuhnya, skripsi ini masih jauh dari kata
sempurnamelainkan masih banyak kekurangan. Untuk itu diharapkan adanya
kritikan yang positif dan membangun untuk perbaikan kedepan. Kesempurnaan
hanya milik Allah dan kekurangan bersumber dari diri saya sendiri.Akhirnya
hanya kepada Allah SWT penulis kembalikan semua urusan ini dan semoga
skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak dan semoga Allah meridhoinya, Amiin.
Mataram, 06 / Juli / 2018
Penulis
xi
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................. iii
NOTA DINAS PEMBIMBING ..................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................................... v
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ........................................................... vi
HALAMAN MOTTO .................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL........................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi
ABSTRAK ...................................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1 B. Sasaran Tindakan .................................................................................... 6 C. Rumusan Masalah ................................................................................... 6 D. Tujuan Penelitian .................................................................................... 6 E. Manfaat Penelitian .................................................................................. 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 8
A. Meningkatkan Kemampuan Memahami Siswa Melalui Kartu Kata Dan Gambar ............................................................................................... 8
1. Pengertian Kemampuan Memahami Bacaan Siswa Dengan Menggunakan Metode Bermain Kartu Kata dan Gambar ................ 8
2. Tahap-Tahap Perkembangan Siswa Dengan Kemampuan Memahami Bacaan Kartu Kata dan Gambar ..................................... 10
3. Teknik Mengajarkan Untuk Memahami Bacaan Melalui Kartu Kata dan Gambar .............................................................................. 14
B. Metode Bermain Kartu Kata dan Gambar ........................................... 15 1. Pengertian Metode Bermain Kartu Kata dan Gambar ....................... 15 2. Langkah-Langkah Pembelajaran Dengan Menggunakan
Metode Kartu Kata dan Gambar ........................................................ 20 3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Kartu Kata dan Gambar Dibanding Dengan Metode Lain ........................................................ 21
C. Pembelajaran Materi Fiqih Kelas II dan Metode Yang Diterangkan Pada Kurikulum .......................................................................................... 24
1. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Fiqih di MI ...................................... 24 2. Standar Kompetensi-Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Fiqih
xi
xii
xii
Di Madrasah Ibtida’iyah .................................................................... 24 3. Tujuan Mata Pelajaran Fiqih di MI .................................................... 26
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 28
A. Setting Penelitian .................................................................................... 28 B. Sasaran Penelitian ................................................................................... 28 C. Rencana Tindakan ................................................................................. 28 D. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 34 E. Pelaksanaan Tindakan ........................................................................... 37 F. Cara Pengamatan (monitoring) ............................................................... 37 G. Analisis data dan refleksi ........................................................................ 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 40
A. Hasil penelitian ....................................................................................... 40
B. Pembahasan ............................................................................................ 61 BAB V PENUTUP .......................................................................................... 65
A. Kesimpulan ............................................................................................. 65 B. Saran-saran ............................................................................................. 65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xiii
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 :Observasi Aktifitas siswa (pratindakan).41 Tabel 2 :Hasil Observasi Awal Siswa (Pratindakan).42 Tabel 3 :Hasil Observasi AktivitasSiswa Siklus I.49 Tabel 4 :Analisis Data Hasil Observasi Guru Siklus I.50 Tabel 5 :Data Hasil Evaluasi Tes Membaca Siswa Kelas II Siklus I.51 Tabel 6 :Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II. 58 Tabel 7 :Analisis Data Hasil Observasi Guru Siklus II. 59 Tabel 8 :Data Hasil Evaluasi Tes Membaca Siswa Kelas II Siklus II.60 Tabel 9 :Hasil Analisis Data Observasi Siklus I dan Siklus II Siswa Kelas II MI Fathurrahman Jeringo Kecamatan Gunungsari.62
xiv
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Foto Saat Siswa Menerima Pelajaran (Pratindakan). 41
xv
xv
DAFTAR BAGAN
Bagan 1 : Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 30
xvi
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pra Tindakan. Lampiran 2 : Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I Lampiran 3 : Lembar Observasi Aktivitas Siswa siklus I Lampiran 4 : Lembar Observasi Aktivitas Guru siklus I Lampiran 5 : Tes Hasil Kemampuan Membaca Siswa Siklus I Lampiran 6 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II Lampiran 7 : Lembar Observasi Aktiitas Siswa RPP II Lampiran 8 : Lembar Observasi Aktivitas Guru Aiklus II Lampiran 9 : Tes Hasil Kemampuan Membaca Siswa Siklus II Lampiran 10 : Dokumentasi Penelitian Siklus I Lampiran 11 : Dokumentasi Penelitian Siklus II
xvii
xvii
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI MATERI FIQIH KELAS II DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN KARTU KATA DAN
GAMBAR DI MI FATHURRAHMAN JERINGO KECAMATAN GUNUNGSARI TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Oleh
Suryani Yusuf 151.149.086
ABSTRAK
Permasalahan utama dan mendasar dalam penelitian ini adalah Apakah dengan menggunakan metode bermain kartu kata dan gambar dapat meningkatkan kemampuan membaca peserta didik pada mata pelajaran fiqih Kelas II di MI Fathurrahman Kecamatan Gunungsari Tahun Pelajaran 2017/2018?Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih Kelas II di MI Fathurrahman Jeringo Melalui Metode Kartu Kata Dan Gambar.Untuk menjawab pertanyaan permasalahan diatas peneliti melakukan penelitian tindakan kelas.Rancangan penelitian tindakan kelas ini menggunakan model siklus yang sesuai dengan kriteria penelitian tindakan kelas.Data yang dikumpulan dan data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif yakni melalui observasi siswa dan guru dan tes setiap akhir siklus.Hasil penelitian dan pembahasan penelitian tindakan kelas menunjukan bahwa dengan metode kartu kata dan gambar kemampuan membaca siswa kelas II di MI Fathurrahman Jeringo dapat ditingkatkan. Hal ini dapat dilihat melalui ketuntasan siklus pertama diketahui bahwa siswa yang dinyatakan tuntas 24 orang dengan persentase 73,33% dengan nilai rata-rata 78,77% dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 7 orang dengan persentase 26,67 Dengan nilai rata-rata 21,23% Persentase ketuntasan dan nilai rata-rata pada siklus pertama belum memcapai indikator ketuntasan yang dijadikan acuan dalam penelitian ini sehingga perlu dilanjutkan pada siklus kedua. Setelah dilakukan siklus kedua diketahui bahwa siswa yang tuntas 31 orang siswa dengan persentase ketuntasan klasikal 100% dengan nilai rata-rata 90,05%.Hasilobservasijugamenunjukkanaktivitaspesertadidikdan guru mengalamipeningkatandarisiklus I kesiklus II, padasiklus I aktivitaspesertadidikdan guru berkategoricukupaktif, sedangkanpadasiklus II aktivitaspesertadidikdan guru berkategorisangataktif.Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa meningkatan kemampuan membaca siswa dengan menggunakan Metode Bermain kartu kata dan gambar dapat ditingkatkan dan dinyatakan tuntas.
Kata Kunci:Memahami, Metode Bermain Kartu Kata Dan Gambar
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peseta
didik agar berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1
Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional tersebut, sekolah sebagai
salah satu lembaga formal yang diupayakan untuk mengembangkan SDM
(Sumber Daya Manusia) tentu sangat diharapkan mampu mengghasilkan SDM
yang berkualitas seperti yang tercantum dalam tujuan Pendidikan Naional
tersebut. Guru sebagai tenaga pendidik harus mampu menciptakan proses
pembelajaran yang dapat melibatkan peserta didik untuk ikut berpartisipasi aktif
di kelas, proses pembelajaran tidak berpusat pada guru (teacher centered) tetapi
berpusat pada siswa (student centered) sehingga peserta didik dapat membangun
sendiri pengetahuannya dan proses pembelajaran menjadi bermakna, sehingga
harapannya hasil belajar siswa dapat meningkat.
Untuk mewujudkan hal tersebut ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan oleh guru sebagai tenaga pendidik dalam melaksanakan proses
pembelajaran. Sebagaimana yang disebutkan oleh Wina Sanjaya bahwa, “Proses
pembelajaran terdiri atas beberapa komponen yang satu sama lain saling
1Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Jakarta, 2006), hlm. 49.
2
berinteraksi dan berinterrelasi.” Komponen-komponen itu antara lain tujuan,
materi pelajaran, metode atau strategi pembelajaran, media dan
evaluasi”2berdasarkan pengertian diatas komponen-kpmponen tersebut tentu
sangat menentukan berhasil tidaknya suatu proses pembelajaran, terutama
penggunaan media. Media pembelajaran memiliki kedudukan yang pokok dalam
proses pembelajaran. Dengan kata lain, tanpa adanya media pembelajaran, maka
sangat dimungkinkan proses pembelajaran tidak akan terselenggara dengan
optimal, efektif, dan efisien.3
Hodgson dalam Henry Guntur Tarigan,”Membaca adalah suatu proses
yang dilakuakan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang
hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa
tulis.”4Kebiasaan membaca yang baik harus dimulai sedini mungkin pada peserta
didik, terutama pada orang tua para pendidik mempunyai peran yang sangat
penting dalam menentukan usaha-usaha pengembangan kemampuan membaca.
Membaca bukan sekedar membaca sepintas saja tetapi membaca harus melibatkan
pikiran untuk bisa memahaminya membaca memerlukan proses yang sangat
panjang dari mengenal simbol sampai pada memahami tulisan dalam belajar
membaca. Jadi guru sebaiknya menggunakan kata-kata yang bermakna bagi
peserta didik untuk bisa tertarik membaca sebuah kata karena kata tersebut
mempunyai makna yang dapat dimengerti peserta didik dan kata tersebut
sebaiknya di lengkapi dengan gambar yang sesuai dengan nama gambar tersebut.
2Andi Prastowo, Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2015) , hlm. 292 3Ibid.,
4Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Barbahasa, (Bandung:Angkasa Bandung, 2008), hlm.7.
3
Pengembangan meningkatkan kemampuan memahami dapat di lakukan
dengan berbagai cara salah satunya dengan metode bermain kartu kata dan
gambar atau flashcard. Kartu kata dan gambar atau flashcard adalah kartu kecil
yang berisi gambar-gambar teks atau simbol yang dapat mengingatkan atau
menuntun anak kepada suatu yang berhubungan dengan gambar.Gambar-gambar
tersebut dapat digunakan untuk melatih anak dalam mengeja dan memperkaya
kosa kata.Kartu-kartu tersebut menjadi petunjuk dan rangsangan bagi siswa untuk
memberikan respons yang diinginkan.Misalnya dalam latihan mempelancar
bacaan-bacaan shalat, gambar setiap gerakan dalam shalat dibuat di atas
flashcard.5Kartu kata dan gambar termasuk media berbasis visual yang memegang
peran sangat yang penting dalam proses belajar, karena media visual dapat
mempelancar pemakaian dan memperkuat ingatan. Visual juga dapat
menumbuhkan minat peserta didik dan dapat memberikan hubungan antara isi
materi pelajaran dengan dunia nyata, visual digunakan untuk menambah informasi
seseorang sehingga pembelajaran dapat terlaksana baik.
Pengembangan kemampuan memahami bacaaan peserta didik di MI
Fathurrahman jeringo masih kurang dan sangat rendah, dapat dilihat dari
keseharian peserta didik pada saat mengikuti kegiatan, karena selama ini guru
mengajar hanya dengan mengenalkan huruf-huruf yang di tuliskan dipapan tulis
peserta didik diminta untuk mencontoh huruf tersebut dibukunya masing-masing,
namun terlihat pada peserta didik diminta untuk menyebutkan huruf-huruf
tersebut ada beberapa peserta didik yang kelihatan bosan dan minat belajarnya
5Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta; PT Raja Grafindo
Persada,2011),hlm.120-121.
3
4
tidak ada karena kurang memahami dan bahkan pada saat kegiatan pembelajaran
peserta didik asyik berbicara dengan teman di sampingnya. Hal ini tentu
berpengaruh pada hasil belajar peserta didik yang kurang maksimal.Kurang
maksimalnya hasil belajar peserta didik tentu menimbulkan permasalahan bagi
guru disekolah tersebut.
Adapun masalah yang dihadapi peserta didik di MI Fathurrahman
khususnya di kelas II yaitu secara umum kemampuan memahami bacaannya
rendah terlebih lagi siswa masuk di MI Fathurrahman Jeringo tidak ada
persyaratan pernah masuk TK yang mengakibatkan kemampuan memahami
bacaan untuk peserta didik tidak memiliki minat untuk bisa membaca.Kenyataan
saat ini di kelas II MI Fathurrahman Jeringo masih belum mencapai kondisi ideal
tersebut.Jadi peserta didik dalam belajar membaca sering diremehkan oleh
sebagian besar peserta didik, bahkan dianggap sebagai mata pelajaran yang
membosankan karena peserta didik tidak bisa lancar membaca dan tidak
memahami bacaan, khususnya dalam aspek membaca permulaan.
Hal ini terlihat dari hasil observasi awal hasil tes akhir siswa pada
tanggal 16 April 2018 tentang kemampuan memahami dari bacaan yang
dilakukan oleh peneliti saat proses pembelajaran khususnya pada materi tata cara
berwudhu, peserta didik kurang tertarik dan tidak antusias ketika proses
pembelajaran sehingga pada tes awal membuktikan masih ada yang tidak
mencapai kriteria ketuntasan maksimal (KKM) di MI Fathurrahman Jeringo
yakni 75. Pada kenyataannya nilai peserta didik di bawah 75 yaitu 17 orang
(sekitar 54,1 %) dari 31 orang yang terdiri dari 15 laki-laki dan 16 perempuan,
4
5
dan sisanya 14 orang (sekitar 45,9 %) yang sudah berhasil mencapai KKM yang
diharapkan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada observasi awal yang
terlampir.6
Salah satu kemungkinan untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan di
MI Fathurrahman Jeringo ini, yaitu dengan menggunakan metode Bermain Kartu
Kata dan Gambar. Pemilihan metode bermain kartu kata dan gambar didasarkan
pada pertimbangan bahwa metode ini merupakan penggabungan dua metode yang
didalamnya mengandung kegiatan-kegiatan yang melibatkan peserta didik
berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Metode ini diharapkan juga
mampu meningkatkan gairah peserta didik dalam pembelajaran Fiqih di kelas II
Berdasarkan kondisi tersebut, peneliti merasa tertarik untuk meneliti
penerapan kartu kata dan gambar dalam kegiatan pembelajaran untuk
meningkatkan kemampuan memahami peserta didikdalam judul “Meningkatkan
Kemampuan Memahami Materi Fiqih Kelas II Dengan Menggunakan Metode
Bermain Kartu Kata dan Gambar diMI Fathurrahman Jeringo Kecamatan
Gunungsari Tahun Pelajaran 2017/2018”
B. Sasaran Tindakan
Sasaran tindakan dalam penelitian ini adalah :
1. siswa kelas IIMI Fathurrahman JeringoKecamatan Gunungsari Kabupaten
Lombok Barat, yang berjumlah 31 orang siswa (15 siswa laki-laki dan 16
perempuan), dan
6Madrasah Ibtida’iyah Fathurrahman Jeringo Kecamatan Gunungsari Kabupaten
Lobar. Observasi Awal, Tanggal 16 April 2018
5
6
2. Guru dalam rangka memperbaiki kinerja dan perbaikan mengajar
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah
penelitian ini adalah “Apakah penerapan metode bermain kartu kata dan
gambardapat meningkatkan kemampuan memahamipeserta didik pada mata
pelajaran fiqih Kelas II di MI Fathurrahman Kecamatan Gunungsari Tahun
Pelajaran 2017/2018”?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui penerapan metode bermain kartu kata dan gambar dalam
Meningkatkan Kemampuan Memahami siswa pada materi Fiqih Kelas II di MI
Fathurrahman Jeringo Kecamatan Gunungsari Tahun Pelajaran 2017/2018.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
a. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang
penggunaan kartu kata dan gambar yang sesuai dengan materi pelajaran yang
diajarkan.
2. Manfaat Praktis
Peneliti bisa mendapatkan pengalaman dalam melakukan penelitian
kerja sama dengan guru dalam rangka memperbaiki cara mengajar. Hasil
penelitian ini akan bermanfaat bagi guru, peserta didik, dan lembaga pendidikan
sebagai berikut:
a. Bagi peserta didik, penelitian ini diharapkan dapat, siswa lebih mudah untuk
memahami materi yang diajarkan sehingga meningkatkan kemampuan
7
7
membaca siswa dalam pemecahan masalah secara bersama-sama melalui
metode kartu kata dan gambar dalam mata pelajaran Fiqih dikelas II.
b.Bagi Guru, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman langsung
kepada guru kelas untuk memecahkanpermasalahan secara terencana dan
sistematis dan Memotivasi guru untuk menerapkan metode kartu kata dan
gambar untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa.
c. Bagi Sekolah, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan
informasi yang baik bagi sekolah dalam rangka perbaikan proses
pembelajaran para gurunya, meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah,
dan meningkatkan memotivasi belajar siswa di sekolah dan kinerja guru.
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. MeningkatkanKemampuan Memahami Siswa melalui kartu kata dan
gambar
1. Pengertian kemampuan memahami bacaan siswa dengan menggunakan
metode bermain kartu kata dan gambar
Tingkat pemahaman adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata
yaitu kata “tingkat” dan “pemahaman” yang mempunyai arti yang berbeda. Oleh
karena itu, sebelum pengertian pemahaman dikemukakan, terlebih dahulu dibahas
pengertian masing-masing kata tersebut. Dalam kamus bahasa Indonesia kata
tingkat berarti “tingkatan tinggi rendah dari sesuatu. Pemahaman adalah proses
perbuatan, cara memahami atau memahamkan”
Pemahaman merupakan terjemahan dari istilah understanding yang
diartikan sebagai penyerapan arti suatu materi yang dipelajari. Dalam kamus besar
bahasa Indonesia, paham berarti mengerti dengan tepat, sedangkan konsep berarti
suatu rancangan.Jadi pemahaman konsep adalah pengertian yang benar tentang
suatu rancangan atau ide abstrak.
Berkenaan dengan pemahaman guru harus terpusat pada
pengembangan kemampuan yang dibutuhkan untuk memahami makna harfiah
dari pernyataan-pernyataan.Siswa harus diajari untuk membaca diantara dan di
luar bahan bacaan. Bidang-bidang pemahaman itu sebagai kemampuan untuk
menyusun secara sistematis, menginterpretasi secara realistis, mengevaluasi
secara kritis, dan mengapresiasi secara estatis apa yang dibaca harus ditentukan.
9
Menurut nazarudin tingkat kemampuan membaca secara Pemahaman
harfiah berarti pemahaman yang menekankan pada pokok-pokok pikiran dan
informasi yang di ungkapkan secara gambling di dalam sebuah wacana, tujuan
pemahaman harfiah ini adalah mengenal atau mengingat kembali suatu fakta dan
suatu kejadian7
Program pengajaran harus menggunakan materi-materi yang didalamnya
terpaut pengalaman-pengalaman pembaca yang diseleksi secara seksama untuk
memberikan kesempatan kepada guru guna mengajarkan kemampuan-
kemampuan tersebut dalam bentuk yang realistis. Jelas seorang guru tidak dapat
mengarahkan siswa untuk mengambil generalisasi dari fakta-fakta yang saling
berhubungan jika tidak ada fakta-fakta tersebut yang disajikan, atau siswa tidak
dapat diajari untuk mendeteksi purbasangka jika purbasangka itu tidak ada dalam
materi pelajaran yang ia baca. Baik tujuan untuk membaca maupun materi yang
dibaca harus sesuai dengan kemampuan pemahaman yang diajarkan.8
Kemampuan pemahaman Fiqih adalah salah satu tujuan penting
dalam pembelajaran, memberikan pengertian bahwa materi-materi yang diajarkan
kepada siswa bukan hanya sebagai hafalan, namun lebih dari itu. Dengan
pemahaman siswa dapat lebih mengerti akan konsep materi pelajaran itu sendiri.
Hal ini sesuai denganEuis Siti Wasitoh dalam Henry Guntur Tarigan dan dkk
membaca adalah salah satu dari empat keterampilan berbahasa. Membaca adalah
suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh
7Nazarudin, Bahasa Indonesia, ( Mataram: CV. Sanabil, 2015), hlm. 160
8Henry Guntur Tarigan , Membaca Dalam Kehidupan, Bandung, Angkasa, 2011,
hlm.176-177
10
pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa
tulis. Dengan kata lain, membaca adalah memetik serta memahami arti atau
makna yang terkandung di dalam bahan tertulis. Adapun tujuan utama membaca
adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, dan memahami
makna bacaan.9
Membaca adalah suatu cara untuk mengambil informasi dari teks, baik
berupa gambar-gambar maupun media tulis dan juga kombinasi dalam bentuk
lambang-lambang grafik dan perubahan menjadi wicara bermakna dalam bentuk
pemahaman secara diam-diam atau pun dengan keras-keras. Jadi, membaca tidak
hanya sekedar membaca tulisan berupa teks, tetapi juga gambar yang tertulis
pembaca bisa memperoleh informasi yang tersirat dalam gambar atau pun grafik
melalui pemahaman.10
2. Tahap-tahap perkembangan siswa dengan kemampuan memahami bacaan
kartu kata dan gambar
Secara umum, karakteristik-karakteristik perkembangan anak pada
kelas awal (kelas 1, 2, 3) sekolah dasar biasanya pertumbuhan fisiknya telah
mencapai kematangan, mereka telah mampu mengontrol tubuh dan
keseimbangannya. Sebagaimana di kemukakan oleh piaget, yang menyatakan
bahwa setiap tahapan perkembangan kognitif tersebut mempunyai karakteristik
yang berbeda yang secara garis besarnya dikelompokan kepada empat tahap,
yaitu: tahap sensori motor, tahap pra-operasional, tahap operasional konkret, dan
tahap operasional formal.
9Henry Guntur Tarigan dan Dkk, Membaca Dalam Kehidupan..,hlm. 25 10Nazarudin, Bahasa Indonesia, ( Mataram: CV. Sanabil, 2015), hlm.155
10
11
1) Tahap sensori motor (usia 0-2 tahun), pada tahap ini belum memasuki usia
sekolah
2) Tahap pra operasional (usia 2-7 tahun), pada tahap ini kemampuan skema
kognitifnya masih terbatas. Peserta didik suka meniru perilaku orang lain.
3) Tahap operasional konret (usia 7-11 tahun), pada tahap ini peserta didik
sudah mulai memahami aspek-aspek kumulatif materi, misalnya volume dan
jumlah; mempunyai kemampuan memahami cara mengkombinasikan
beberapa golongan benda yang bervariasi tingkatannya.
4) Tahap operasional format (usia 11-15 tahun), pada tahap ini peserta didik
sudah menginjak usia remaja, perkembangan kognitif peserta didik pada
tahap ini telah memiliki kemampuan mengoordinasikan dua ragam
kemampuan kognitif baik secara simultan (serentak) maupun berurutan.
Misalnya, kapasitas merumuskan hipotesis, dan menggunakan prinsipprinsip
abstrak11.
Piaget menyatakan bahwa setiap anak memiliki cara sendiri dalam
menginterprestasikan dan beradaptasi dengan lingkungannya. Dengan mengacu
pada teori penahapan perkembangan kognitif piaget tersebut, maka dapat
diketahui bahwa anak usia sekolah dasar berada pada tahapan operasional konkret
(7- 11 tahun). Dimana pada rentang usia ini anak mulai menunjukan perilaku
belajar yang berkembang yang ditandai dengan cirri-ciri sebagai berikut:
1) Anak mulai memandang dunia secara objektif, bergeser dari satu aspek situasi
ke aspek lain secara reflektif dan memandang unsur-unsur secara serentak. 2)
11Ibid….,hlm.73-75
11
12
Anak mulai berpikir secara operasional, yakni anak mampu memahami
aspek-aspek kumulatif materi, seperti volume, jumlah, berat, luas, panjang,
dan pendek. Anak juga mampu memahami tentang peristiwa-peristiwa yang
konkret. 3) Anak dapat menggunakan cara berpikir operasional untuk
mengklasifikasi benda-benda yang bervariasi beserta tingkatannya. 4) Anak
mampu membentuk dan menggunakan keterhubungan aturan-aturan, prinsip
ilmiah sederhana, dan menggunakan hubungan sebab akibat. 5) Anak mampu
memahami konsep substansi, volume zat cair, panjang, pendek, lebar, luas,
sempit, ringan, dan berat.12Belajar sambil bermain, merupakan kegiatan yang
dapat menimbulkan suasana yang menyenangkan bagi siswa dalam belajar,
karena dengan bermain pengetahuan, keterampilan, sikap, dan daya fantasi
anak berkembang. Suasana demikian akan mendorong anak aktif dalam
belajar.13
Kemampuan membaca merupakan sesuatu yang vital dalam
masyarakat terpelajar. Namun, anak-anak yang tidak memahami pentingnya
belajar membaca tidak akan termotivasi untuk belajar. Belajar merupakan usaha
yang terus menerus, dan anak-anak yang melihat tingginya nilai membaca dalam
kegiatan pribadinya akan lebih giat belajar dibandingkan dengan anak-anak yang
tidak menemukan keuntungan dari kegiatan membaca.14
Jadi, Keluarga sebagai pihak pertama peletak pendidikan harus dapat
menjadi lembaga yang dapat memberikan motivasi kepada setiap anggota
keluarga agar mau membaca.Cara yang paling efektif adalah menciptakan kondisi
12Ibid.,hlm.79. 13Ahmad Susanto, Teori Belajar..,hlm. 86-88 14 Ibid..,hlm.1
13
cinta baca.Orang tua biasanya menuntut anaknya untuk berprestasi baik, tanpa
memberi contoh bagaimana belajar yang baik.
Orang tua dapat memberi contoh dengan membiasakan membaca
dengan rutin.Maka kebiasaan membaca pun tumbuh dengan tidak
terpaksa.Menginjak usia sekolah, anak memasuki dunia yang baru. Sekolah dapat
menciptakan kodisi sebaik mungkin bagi perkembangan yang seoptimal
mungkin.Sekolah harus dapat menyediakan bacaan yang baik bagi siswanya, yang
tentu saja disesuaikan dengan minatnya.
Peningkatan minat baca dapat dilakukan dengan berbagai cara misalnya:
a) Menyediakan bahan bacaan baik menggunakan kartu kata dan gambar
b) Pemilihan bahan yang baik
c) Memiliki kesadaran dan minat yang tinggi terhadap membaca; dan
d) Penyediaan waktu untuk membaca.15
e) Buku-buku yang sangat digemari anak-anak
f) Berhubungan antar anak dengan lingkungan16
3. Teknik mengajarkan untuk memahami bacaan melalui kartu kata dan
gamabar
Teknik kartu kata dan gambar merupakan teknik pembelajaran kata majemuk
melalui kartu.Kartu tersebut berukuran 2 cm lebarnya dan panjangnya 15 cm yang
didalamnya tertulis kata tunggal.Dari kartu kata dan gambar bertujuan agar siswa
dapat membuat kata dengan cepat dan memahami bacaanberdasarkan gambar
yang dilihat.Misalnya, guru menunjukan gambar tentang membaca basmallah,
15Henry Guntur Tarigan, Membaca..,hlm. 94 16Ibid…,,hlm. 97
14
sambil membasuh kedua telapak tangan.Dari gambar tersebut siswa memproduksi
kata membaca, basmallah, sambil, membasuh dan seterusnya dalam waktu yang
telah ditentukan. Alat yang dibutuhkan adalah kartu kata dan gambar-gambar
yang bervariasi sesuai dengan tema pembelajaran, yang berukuran sama dengan
foto/kertas bufallo. Teknik ini dapat dijalankan secara perseorangan maupun
secara kelompok.
Upayakan gambar yang di sajikan sesuai dengan tema
pembelajaran yang dipelajari pada minggu itu. Guru dapat memilih gambar yang
cocok dengan karakteristik kelas. Gambar yang telah digunakan siswa dapat
ditarik kembali untuk bahan pembelajaran berikutnya.17
Seharusnya guru hanyalah memberikan beberapa teknik membaca
untuk bisa memmahami bacaan dan memberikan sedikit kebebasan untuk memilih
bacaan yang mereka senangi, dengan demikian tentu mereka akan memilih
beberapa bacaan yang sesuai dengan yang telah mereka simak lalu mereka
diskusikan didalam kelompok mereka itu,Metode ini biasanya dikembangkan dan
divariasikan sesuai media lain yang ada. Berikanlah kebebasan agar imajinasi
siswa berkembang.Dalam mengadakan diskusi mengenai kartu kata dan gambar.
Guru hendaknya memberikan beberapa contoh kartu kata dan gambar sesuai
dengan tingkat pemahaman mereka.Selanjutnya guru hanyalah memberikan
beberapa catatan atau resensi mengenai bacaan yang telah mereka pilih tadi dan
menyuruh siswa memberikan sedikit komentar atau tanggapan terhadapnya.18
B. Metode Bermain Kartu Kata dan Gambar
17Suyatno, Teknik Pembelajaran Bahasa dan Sastra, SIC, Surabaya, 2012, hlm.
67-71 18Ibid…, hlm 103
15
1.Pengertian Metode bermain kartu kata dan gambar
Kata Metode berasal dari bahasa yunani: methodos = jalan, cara,
dalam filsafat dan ilmu pengetahuan metode artinya cara memikirkan dan
memeriksa suatu hal menurut rencana tertentu. Dalam dunia pengajaran, metode
adalah rencana penyajian bahan yang menyeluruh dengan urutan yang sistematis
berdasarkan approach tertentu.Jadi, metode merupakan cara melaksanakan
pekerjaan. Sedangkan approach bersifat filosofis/aksioma karena itu, dari suatu
approach, dapat tumbuh metode. Misalnya dari aural-oralapproach (mendengar
bicara) dapat tumbuh metode memikri-memorisasi (mimom), metode pattern-
pratice (pola-pola praktis), dan metode lainnya yang mengutamakan kemampuan
berbahasa khususnya kemampuan berbicara (bahasa lisan) melalui latihan intensif
(drill), cognitive cove learning theory melahirkan metode gramatika terjemahan
yang mengutamakan penguasaan kaidah tata bahasa dan pengetahuan tentang
bahasa. Teknik mengandung pengertian berbagai cara dan alat yang digunakan
guru dalam kelas teknik adalah daya upaya usaha, cara yang digunakan guru
dalam mencapai tujuan langsung dalam pelaksanaan pengajaran.19
Kartu kata adalah kartu-kartu dan gambar yang dilengkapi kata-kata,
yang diperkenalkan oleh glenn doman, seorang dokter ahli bedah otak dari
Philadelphia, Pennsylvaniamaimun hasan. Gambar garis dapat digunakan pada
media flash card (kartu kecil yang berisi gambar, teks, atau tanda simbol yang
mengingatkan atau menuntun siswa kepada sesuatu yang berhubungan dengan
gambar itu). Flashcard biasanya berukuran 8 x 12 cm, atau dapat disesuaikan
19M. Subana dan Sunarti, Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia, (Bandung:
Pustaka Setia, 2011), hlm.20
16
dengan besar kecilnya kelas yang dihadapi.Kartu abjad, misalnya, dapat
digunakan untuk latihan mengeja lancar (benda-benda binatang dan sebagainya)
dapat digunakan untuk melatih siswa mengeja dan memperkaya kosa kata.Kartu-
kartu tersebut menjadi petunjuk dan rangsangan bagi siswa untuk memberikan
respons yang diinginkan. Misalnya, dalam latihan mempelancar bacaan-bacaan
shalat, tata cara wudhu gambar setiap gerakan dalam shalat dan wudhu dibuat
diatas flashcard.20
Dengan kartu kata ini peserta didik akan dapat mengenal huruf dan kata
serta dapat mengingat dengan mudah karena disajikan dengan gambar yang
menarik dan dilengkapi dengan kata yang dapat merangsang minat belajar peserta
didik dan mudah di pahami oleh peserta didik.Metode bermain kartu kata dan
gambar ini digunakan sebagai penguatan penguasaan siswa atas keterampilan
membaca yang dimiliki.siswa seharusnya sudah memiliki dasar pengenalan huruf
dan kata, siswa sudah bisa membaca sedikit-sedikit namun belum lancar.21
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
merupakan suatu bentuk peralatan, metode, atau teknik yang digunakan
menyalurkan pesan, membantu mempertegas bahan pelajaran, sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dalam proses belajar.
Dalam hal ini penerima pesan adalah siswa.Jadi sebaiknya dalam pembelajaran
membaca siswa tidak lepas dari penggunaan media.Mengingat bahwa sekolah
20Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grfindo Persada, 2011), hlm.
119-121 21https/www.gurusukses.com/Bermain-Kartu-Kata-Metode-Lain-Mengajar
Membaca/Siswa-Kelas-II, Diakses Pukul 03.00 Tanggal 11 Juni 2018
17
masih belum menggunakan media kartu kata dan gambar karena media tersebut
belum mampu diterapkan di sekolah keadaan demikian mendorong peneliti untuk
membuat media sederhana. Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa
pokok bahasan dari media ini adalah tata cara wudhu.
Gambar adalah tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan, dan
sebagainya).Gambar merupakan media visual dua dimensi diatas bidang yang
tidak transparan. Guru dapat menggunakan gambar untuk memberi gambaran
tentang sesuatu sehingga penjelasannya lebih konkret daripada bila diuraikan
dengan kata-kata. Melalui gambar, guru dapat menerjemahkan ide-ide abstrak
dalam bentuk yang lebih realistik.
a. Manfaat gambar
Manfaat gambar sebagai media pembelajaran adalah:
1. Menimbulkan daya tarik pada diri siswa
2. Mempermudah pengertian/pemahaman siswa
3. Memudahkan penjelasan yang sifatnya abstrak sehingga siswa lebih
mudah memahami apa yang dimaksud
4. Memperjelas bagian-bagian yang penting. Melalui gambar, kita dapat
memperbesar bagian-bagian yang penting atau bagian yang kecil
sehingga dapat diamati
18
5. Menyingkat suatu uraian. Informasi yang dijelaskan dengan kata-kata
mungkin membutuhkan uraian panjang. Uraian tersebut dapat di ajukan
pada gambar.22
b. Syarat-syarat gambar
Agar tujuan penggunaaan media gambar dapat tercapai, gambar harus
memenuhi syarat-syarat:
1. Bagus, jelas, menarik, dan mudah dipahami
2. Cocok dengan materi pembelajaran
3. Benar dan otentik, artinya menggambarkan situasi yang sebenarnya
4. Sesuai dengan tingkat umur/kemampuan siswa
5. Walaupun tidak mutlak sebaiknya gambar menggunakan warna yang menarik
sehingga tampak lebih realitas dan merangsang minat siswa untuk
mengamatinya
6. Perbandingan ukuran gambar harus sesuai dengan ukuran objek yang
sebenarnya
7. Agar siswa lebih tertarik dan memahami gambar, hendaknya menunjukan hal
yang sedang melakukan perbuatan
8. Gambar yang dipilih hendaknya mengandung nilai-nilai murni dalam
kehidupan sosial
c. Kelebihan Dan Kelemahan Gambar
1) Kelebihan
22Subana, Sunarti, Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia, (Bandung: CV.
Pustaka Setia, 2011), hlm. 322-325
19
a. Gambar mudah diperoleh pada buku, majalah, Koran, album foto, dan
sebagainya.
b. Dapat menerjemahkan ide-ide abstrak dalam bentuk yang lebih nyata
c. Gambar mudah dipakai karena tidak membutuhkan peralatan
d. Gambar relatif murah
e. Gambar dapat digunakan dalam banyak hal dan berbagai disiplin ilmu.
2) Kelemahan
a. Karena berdimensi dua, gambar sukar untuk melukiskan bentuk sebenarnya
(yang berdimensi tiga)
b. Gambar tidak dapat memperlihat gerak seperti halnya gambar hidup
c. Siswa tidak selalu dapat menginterprestasikan isi gambar.23
2. Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode kartu
kata dan gambar sebagai berikut.
a) Guru menempelkan gambar terkait “tata cara wudhu” dipapan tulis lalu guru
meminta siswa untuk mengamati gambar tersebut selama 3 menit. Setelah
siswa mengamati, guru menanyakan tentang kegiatan gambar keseluruh siswa
sambil guru menunjuk gambar.
b) Guru memperkenalkan media kartu kata dan gambar terkait “tata cara
wudhu”
c) Guru menanyakan beberapa kata yang terkait dengan kegiatan tata cara
wudhu kepada kelas secara umum. Setiap kata yang disebutkan anak, guru
23Subana dan Sunarti, Strategi Belajar Mengajar…..
20
menempel kartu kata di papan planel, kemudian meminta anak untuk
mengulangi mengucapkan kata tadi bersama-sama.
d) Selanjutnya, guru menyuruh siswa berlatih membaca kata-kata yang
tertempel di papan planel dalam hati, waktu kira-kira 5 menit. Yang belum
tahu bagaimana membacanya dapat bertanya kepada teman di sebelahnya dan
guru
e) Guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok, guru meminta masing-
masing kelompok memilih amplop yang berisikan kartu kata dan gambar tata
cara wudhu. Satukelompokmengambilduaatautiga amplop kartu kata dan
gambar, kemudian masing-masing kelompok membuat kalimat berdasarkan
kata-kata yang dipilihkan oleh teman kelompok.
f) Guru meminta siswa mendiskusikan urutan tata cara wudhu dengan masing-
masing kelompoknya.Selesai mendiskusikan, peserta didik menempelkan
hasil dikusi kedepan kelas, kemudian guru meminta masing-masing
kelompok saling memberikan tanggapan terhadap gambar dan kartu kata yang
sudah ditempel. Harus dipastikan bahwa setiap kelompok mendapatkan
giliran memilih kartu kata dan membuat kalimat berdasarkan kartu kata
terpilih. Metode yang digunakandalam meningkatkan kemampuan Membaca
siswa sesuai dengan keadaan dan kebutuhan siswa dalam pembelajaran, dari
hasil penelitian di MI Fathurrahman jeringo menunjukkan bahwa guru dalam
menerapkan metode menyesuaikan keadaan dan kebutuhan siswa, khususnya
dalam meningkatkan kemampuan membaca siswa dengan menggunakan
21
metode bermain, unjuk kerja, dan pemberian tugas. Metode bermain kartu
kata disukai siswa
3. Kelebihan dan kekurangan metode kartu kata dan gambar di banding
dengan metode lain.
a. Cara membuat kartu kata dan gambar
1) Membuat kartu kata, berupa kertas yang dipotong kecil-kecil berbentuk
persegi panjang dengan ukuran 2 cm x 15 cm, berisi kata dari kata-kata yang
terpilih. Misalnya kartu kata membaca basmallah sambil mencuci tangan ,
maka kartu katanya ada lima yaitu membaca, basmallah, sambil, mencuci,
tangan. Warna kertas pada kartu kata sebaiknya dibedakan dari warna kartu
kata agar anak lebih mudah memilih. Tetapi disini saya menggunakan satu
warna kertas pada kartu kata.
2) Menyiapkan papan planel sebagai tempat menempel kartu kata. Apabila
papan planel tidak ada, guru dapat menggunakan meja siswa atau lantai kelas
sebagai gantinya.
3) Pembelajaran dapat dilaksanakan sesuai prosedur (siswa untuk membaca
rendah). Misalnya mulai dari menyanyi, atau tanya jawab tentang tata cara
wudhu. Ketika sampai pada kegiatan penguatan kemampuan membaca siswa,
guru menggunakan metode bermain kartu kata seperti disebutkan di atas.
Dari metode yang digunakan memiliki kelemahan dan kelebihan,
yaitu
b. Metode bermain mempunyai kelebihan yaitu:
22
1) dapat mendorong minat siswa untuk belajar, dengan bermain siswa biasanya
tidak menyadari bahwa ia sedang belajar Sesuatu sebab yang menjadi fokus
utama mereka adalah ketertarikan terhadap bermainnya,
2) Mudah dibawa kemana mana. Dengan ukuran yang kecil sehingga membuat
media kartu dapat disimpan dimanapun, sehingga tidak membutuhkan ruang
yang luas, dan digunakan dimana saja.
3) Praktis dalam membuat dan menggunakannya, sehingga kapan pun anak
didik bisa belajar dengan baik menggunakan media ini.Ketika kita akan
menggunakan tinggal menyusun urutan kata sesuai gambar keinginan kita. 24
4) Gampang diingat karena kartu dan gambar ini sangat menarik perhatian.
Sehingga kartu ini akan memudahkan siswa untuk mengingat dan menghafal
bentuk huruf-huruftersebut.
5) Menyenangkan sebagai media pembelajaran, bahkan bisa digunakan dalam
permainan. Misalnya siswa secara berlomba-lomba mencari satu kartu kata
yang disusun secara acak yang kemudian harus dipasangkan sesuai antara
tulisan (kata) dengan gambarnya. Cara seperti ini juga bisa mengasah aspek
kognitif dan motorik kasar siswa.
c. Sedangkan kelemahan yang dimiliki metode bermain yaitu
1) apabila metode ini dilakukan tanpa persiapan yang matang, maka ada
kemungkinan tujuan-tujuan pembelajaran tidak tercapai secara maksimal
2) Kartu bergambar hanya menekankan persepsi indera mata.
24https://text-id.123dok.com/document/rz3e7m67q-kelebihan-dan-kekurangan-
media-kartu-bergambar.html, diakses pukul 02.10 tanggal 12 juli 2018
23
3) Tidak dapat memperlihatkan suatu pola gerakan secara utuh untuk
suatugambar, kecuali jika menampilkan sejumlah gambar dalam suatu urutan
peristiwa pada pola gerak tertentu.
4) Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.
C. Pembelajaran Materi fiqih kelas II MI dan metode yangditerangkan
pada kurikulum
1.Ruang lingkup mata pelajaran Fiqih di Madrasah Ibtidaiyyah.
a. Fiqh ibadah; yang menyangkut pengenalan dan pemahaman tentang cara pelaksanaan rukun Islam yang benar dan baik, seperti: tata cara thaharah, shalat, puasa, zakat, ibadah haji.25
b. Fiqh Muamalah; yang menyangkut pengenalan dan pemahaman mengenai ketentuan tentang makanan dan minuman yang halal dan haram, khitan, kurban serta tata cara pelaksanaan jual beli dan pinjam meminjam.
Ruang lingkup mata pelajaran fiqih yang dipelajari di sekolah
harus disesuaikan dengan kompetensi yang harus dicapai karena dalam
pembelajaran fiqih tidak berorientasi pada penguasaan materi fiqih semata,
tetapi materi fiqih diposisikan sebagai alat dan sarana mencapai kompetensi.
Kompetensi yang harus dicapai siswa digambarkan pada tabel dibawah ini:
2. Standar kompetensi-kompetensi dasar mata pelajaran Fiqih di
Madrasah Ibtidaiyah.
Tabel.01.26 Standar Kompetensi-Kompetensi Dasar mata pelajaran fiqih di MI
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator 3. Mengenal tata cara 3.1 Menjelaskan tata cara 1. Menyebutkan urutan
25Supriyadi, Fiqih Bernuansa Tasawuf Al-Ghazali, Bandung, Pustaka Setia, 2008,
hlm. 46 26Imam Mujtaba Dkk, Fiqih Kelas II Madrasah Ibidaiyah, Jakarta, Perpustakaan
Nasional (KDT), 2010
24
wudhu
wudhu
3.2 Memperaktikan tata cara
wudhu
3.3 Menghafal do’a sesudah
wudhu
rukun wudhu dengan
benar.
2. Menjelaskan tentang
rukun wudhu
3. Menentukan tata cara
wudhu
4. Mengetahui hal-hal yang
membatalkan wudhu.
5. Memperaktikan tata cara
wudhu
6. Melafalkan do’a setelah
wudhu.
Merujuk pada standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus
dicapai siswa maka ruang lingkup materi fiqih untuk kelas II sekolah dasar
(SD/MI) sebagai berikut:
1) Menyebutkan urutan rukun wudhu dengan benar.
2) Menjelaskan tentang rukun wudhu
3) Menentukan tata cara wudhu
4) Mengetahui hal-hal yang membatalkan wudhu.
5) Memperaktikan tata cara wudhu
6) Melafalkan do’a setelah wudhu.
3. Materi Tata Cara Wudhu dan membatalkan wudhu
Rukun wudhu
1. Niat
2. Membasuh seluruh muka
3. Membasuh kedua tangan sampai siku
4. Mengusap sebagian rambut kepala
5. Membasuh kedua belah kaki sampai mata kaki
25
6. Tertib (berurutan)
Sunnah Wudhu
1) Membaca basmallah sambil mencuci kedua belah tangan
2) Berkumur-kumur sambil membersihkan gigi tiga kali
3) Membasuh lubang hidung tiga kali
4) Membasuh muka tiga kali
5) Membasuh kedua belah tangan hingga siku-siku tiga kali
6) Mengusap sebagian rambut kepala tiga kali
7) Mengusap kedua belah telinga tiga kali
8) Membasuh kedua belah kaki sampai mata kaki tiga kali
Dapat membatalkan wudhu
1. Buang air kecil atau besar
2. Keluar angin dari dubur atau kentut
3. Hilang akal karena tidur, pingsan, gila, atau mabuk
4. Bersentuhan kulit antara laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim.
5. Menyentuh kemaluan dengan telapak tangan
6. Hubungan suami istri
Doa sesudah wudhu
4. Tujuan Mata Pelajaran fiqih di MI
Mata pelajaran Fiqh di Madrasah Ibtidaiyyah bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat:
1) Mengetahui dan memahami cara- cara pelaksanaan hukum Islam baik yang
menyangkut aspek ibadah maupun muamalah untuk dijadikan pedoman hidup
dalam kehidupan pribadi dan sosial.
26
2) Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar dan
baik, sebagai perwujudan dan ketaatan dalam menjalankan ajaran agama
Islam baik dalam hubungan manusia dengan Allah, dengan diri manusia itu
sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya ataupun lingkungannya.
3) Fiqih adalah mendatangkan kebaikan dan kebahagian didunia dan diakhirat
4) Untuk mencari kebiasaan faham dan pengertian dari agama islam
5) Kaum muslimin harus bertafaqquh artinya memperdalam pengetahuan dalam
hukum-hukum agama baik dalam bidang aqaid dan akhlaq.27
Sedangkan fungsi mata pelajaran fiqih adalah:
1) Menuntun peserta didik kepada kebaikan dan bertakwa kepada allah SWT. 2) Menanamkan kebiasaan melaksanakan syariat islam di kalangan siswa
maupun masyarakat 3) Mendorong tumbuhnya kesadaran peserta didik untuk mensyukuri nikmat
allah SWT dengan mengolah dan memanfaatkan alam untuk kesejahteraan hidup
4) Membentuk kebiasaan berbuat baik/berperilaku yang sesuai peraturan yang berlaku disekolah dan dimasyarakat agar dapat menjaga diri dari kecemaran dan lebih takut dan disegani oleh musuhnya.28
,
27Syafi’i Karim, Fiqih Ushul Fiqih Untuk UIN,STAIN, PTAIS, (Bandung: Pustaka
Setia, 2006), hlm. 53 28http:/www/com/2012/03/kurikulum-fiqh-mi.html. Diakses, Pukul 09.25, Tanggal
16 Juni 2018
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1) Subyek Penelitian
Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas II MI
Fathurrahman Jeringo Kecamatan Gunungsari tahun pelajaran 2017/2018 yang
berjumlah 31orang siswa yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 16 orang siswa
perempuan.
2) Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MI Fathurrahman Jeringo yang terletak di
desa Jeringo Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat.
B. Sasaran Penelitian
Sasaran dalam penelitian ini adalah siswa kelas II MI Fathurrahman
jeringo. Adapun target yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
denganmetode bermain kartu kata dan gambar diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan membaca siswa pada mata pelajaran Fiqih pokok bahasan rukun
wudhu.
C. Rencana Tindakan
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).PTK adalah
penelititan yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri
27
28
dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa
meningkat.29
Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa siklus, untuk melihat
peningkatan hasil belajar siswa dalam mengikuti mata pelajaran Fiqih melalui
pembelajaran menggunakan metode bermain kartu kata dan gambar.Setiap siklus
memiliki 4 tahapan yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan
(4) refleksi.Berikut model dan penjelasan masing-masing tahap.30Keempat
tahapan tersebut merupakan tahapan pelaksanaan PTK secara urut dari
perencanaan sampai refleksi.Jika pada akhir siklus I masalah belum terpecahkan,
siklus berlanjut pada siklus II.Demikian hingga masalah dapat di
pecahkan.Berikut ini merupakan gambar dari siklus PTK.
29Zainal aqib dkk, Penelitan Tindakan Kelas Untuk Guru SD,SLB,TK, (Bandung:
CV Yarma Widya, 2009), hlm. 3. 30 Suharismi Arikunto Dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2014), hlm. 16
29
Dilanjutkan ke siklus berikutnya
Gambar 1
Model siklus Penelitian Tindakan Kelas
(Arikunto, Suhardjono, Supardi, 2007)31
Secara rinci prosedur tindakan ini dijabarkan sebagai berikut:
1. Siklus I
a. Perencanaan
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh
siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.32 Dalam hal ini, peneliti akan
melakukan suatu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menggunakan metode bermain
kartu kata dan gambar yang akan dilakukan di kelas II MI Fathurrahman Jeringo
dengan tujuan meningkatkankemampuan membaca pada mata pelajaran fiqih
materi pokok rukun wudhu. Dalam penelitian ini, peneliti berkolaborasi dengan
31Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Bumi Aksara, 2014,
hlm. 16 32Ibid., hlm. 17.
Perencanaan
Siklus I
Pengamatan
Perencanaan
Siklus II
Pengamatan
Pelaksanaan Refleksi
Refleksi Pelaksanaan
30
guru kelas II MI Fathurrahman Jeringo yang akan bertindak sebagai guru yang
akan melaksanakan tindakan yang telah direncanakan, sedangkan peneliti
bertindak sebagai observer yang akan mengamati aktivitas guru dan siswa pada
saat proses pembelajaran berlangsung.
Sebelum proses pembelajaran dan sekaligus pengamatan dilakukan ada beberapa
hal yang perlu dipersiapkan, diantaranya:
1) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai tema pelajaran
fiqih.
2) Menyiapkan media kartu kata dan gambar
3) Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS) yang dibuat oleh guru.
4) Menyiapkan lembar observasi, yaitu:
a. Lembar observasi melihat bagaimana aktivitas guru dan siswa pada saat
proses pembelajaran berlangsung untuk mengetahui perkembangan
kemampuan membaca dengan metode kartu kata dan gambar
b. Tes hasil belajar diperoleh juga melalui rekaman berupa vidio
b. Pelaksanaan tindakan
Tahap ke-2 dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang
merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu melaksanakan
tindakan di kelas yang dilakukan oleh guru.Tindakan yang dilakukan harus sesuai
dengan perencanaan yang telah disusun dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
31
c. Observasi
Observasi merupakan tahap ke-3 dari penelitian.Observasi yaitu kegiatan
pengamatan yang dilakukan oleh pengamat.33Dalam hal ini yang melakukan
pengamatan adalah peneliti, akan tetapi guru juga perlu melakukan pengamatan
terhadap proses pembelajaran.Pengamatan ini mengacu pada pedoman observasi
yakni lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya.
Adapun hal yang diamati adalah kegiatan siswa maupun guru. Pengamatan
dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan ini dilakukan
untuk memperoleh data proses pembelajaran yang meliputi (a) proses
tindakannya; (b) pengaruh tindakan (baik yang disengaja atau tidak disengaja); (c)
keadaan dan kendala tindakan; (d) bagaimana keadaan tersebut menghambat atau
mempermudah tindakan yang telah direncanakan atau pengaruhnya; dan (e)
persoalan lain yang timbul selama kegiatan PTK berlangsung.34Data hasil
pengamatan ini berfungsi sebagai landasan untuk melakukan refleksi.
d. Refleksi
Refleksi merupakan tahap akhir dari siklus PTK. Istilah refleksi berasal
dari kata bahasa Inggris reflection, yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia
pemantulan.35Pada tahap ini, peneliti bersama kolabolator (Guru) mengkaji
pelaksanaan dan hasil yang diperoleh dalam pelaksanaan tindakan. Hasil
pengamatan dan nilai yang diperoleh dari tes hasil belajar dapat dijadikan acuan
untuk melakukan refleksi. Kesimpulanyang diperoleh setelah melakukan refleksi
33Ibid., hlm. 100. 34 Kunandar, Langkah...,hlm. 98-99. 35Suharismi Arikunto Dkk, Penelitian…, hlm. 19.
32
dijadikan sebagai dasar untuk memperbaiki dan menyempurnakan perencanaan
pada siklus berikutnya. Hasil refleksi juga dijadikan dasar atau acuan apakah akan
dilakukan tindakan lanjutan atau tidak. Apabila setelah melakukan refleksi
ternyata berhasil yakni tujuan yang diharapkan tercapai maka tidak ada tindakan
lanjutan, tapi apabila belum berhasil maka akan dilanjutkan ke siklus berikutnya
dengan tahapan yang sama sampai tujuan PTK tercapai.
2. Siklus II
Pada siklus II ini adalah upaya perbaikan terhadap kekurangan yang ada
pada siklus I. Adapun tahapnya seperti tahapan yang dilakukan pada siklus I,
yaitu:
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan adalah mempelajari hasil refleksi pada siklus
yang menjadi masukan dalam melakukan tindakan yang lebih efektif dan efesien
pada siklus II. Hal-hal yang perlu dipersiapkan pada dasarnya sama dengan
perencanaan siklus I.
1) Menyiapkan lembar observasi, yaitu:
a. Lembar observasi melihat bagaimana aktivitas guru dan siswa pada saat
proses pembelajaran berlangsung untuk mengetahui perkembangan
kemampuan membaca dengan metode kartu kata dan gambar
b. Tes hasil belajar digunakan untuk mengukur hasilkemampuan membaca
siswa.
b. Pelaksanaan tindakan
33
33
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah melaksanakan sekenario
pembelajaran yang telah direncanakan dengan tahapan-tahapan tindakan seperti
pada pelaksanaan tindakan siklus I.
c. Observasi
Observasi tentang pelaksanaan tindakan siklus kedua dilakukan
mengikuti langkah-langkah observasi pada pelaksanaan siklus I.
d. Refleksi
Refleksi dilakukanoleh peneliti berdasarkan hasil observasi dan
evaluasi pelaksanaan pembelajaran siklus II.Pengolahan data hasil pelaksanaan
siklus II dilakukan seperti pada pelaksanaan siklus I.
D. Metode Pengumpulan Data
Instrument merupakan alat yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data penelitian.36Adapun dalam penelitian ini jenis instrument
yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Observasi(Participant Observation)
Observasi berperan serta (Participant Observation) peneliti terlibat
dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan
sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut
melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka
dukanya. Dengan observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih
lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku
36Eko Putro Widoyoko, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian, (Yogyakarta:
Pustaka Belajar,2014), hlm.53.
34
yang nampak.37Observasi atau pengamatan meliputi kegiatan yang pemuatan
perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi,
mengobservasi dapat melakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran,
peraba dan pengecap.”38 Dalam hal ini observasi dilakukan untuk memperoleh
data tentang proses pembelajaran yang berlangsung.Dalam artian dapat dilakukan
dengan tes, kuesioner, rekaman gambar, rekaman suara.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan lembar observasi aktivitas
belajar siswa.Di mana peneliti sebagai pengamat dan guru kelas I MI
Fathurrahman jeringo sebagai pengajarnya.Adapun hal yang akandiobservasi
dalam penelitian ini adalah aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa
dengan menggunakan metode bermain kartu kata dan gambar pada mata pelajaran
Fiqih materi pokok rukun whudu di kelas I MI Fathurrahman Jeringo tahun
pelajaran 2017/2018.
2. Pedoman Observasi
Pedoman observasi atau pengamatan merupakan suatu tehnik
pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang
sedang berlangsung39.Observasi diartikan sebagai pengalaman dan pencatatan
secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.40Pedoman
37Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, (Alfabeta,
Bandung:2017). hlm. 145 38Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Peraktik, (PT.
Rineka Cipta:Jakarta,2006), hlm.156 39Nana Syaudhi Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (PT. Rosda Karya,
Bandung: 2010).hlm. 220 40Amirul Hadi dan Haryono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Pustaka Setia,
Bandung:2005). hlm.129
35
35
pengamatan yang dimaksud berbentuk lembar observasi yang digunakan untuk
mengupulkan data pelaksanaan kegiatan penelitian.
3. Wawancara Terstruktur
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data,
bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi
yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul
data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan
tertulisyang alternatif jawabannya pun telah disiapkan.41
4. Tes
Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran, adalah
alat untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek dapat berupa
keterampilan, pengetahuan, bakat minat maupun bakat, baik yang dimiliki oleh
individu atau kelompok.42 Instrument dalam penelitian sosial secara garis besar
dapat di bedakan menjadi dua macam yaitu:
a) Instrumen tes, dan
b) Instrument non tes43
Tes ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar
siswa dengan metodebermain kartu kata dan gambar.
Bentuk instrumen yang digunakan adalah tes (lisan dan peraktek),
dengan jumlah soal yang diberikan sebanyak 2 soal setiap tes, apabila siswa
menjawab 1 soal dengan urutan yang benar diberi nilai 50 selanjutnya ke soal 2
41Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif…,hlm.138 42Eko Putro Widoyoko, teknik Penyusunan Instrumen Penelitian, (Yogyakarta:
Pustaka Belajar,2014), hlm. 50 43Ibid…, hlm.52
36
apabila jawabannya benar semua di beri nilai 50 sehingga nilai dijumlahkan
menjadi 100 dan jawaban yang tidak berurutan diberi 25, begitupun sebaliknya
jika siswa memperaktekan dengan urutan yang benar sebanyak 2 soal maka diberi
nilai 100.
E. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan dalam bentuk siklus berulang-
ulang sesuai dengan rencana tindakan yang telah dirancang dan sesuai dengan
RPP yang telah disusun, guru mengajar mata pelajaran fiqih menggunakan metode
bermain kartu kata dan gambar sedangkan peneliti mengobservasi aktivitas
mengajar guru dan aktivitas belajar siswa menggunakan lembar observasi yang
telah dibuat sebelumnya.
F. Cara Pengamatan (Monitoring)
Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap
proses pembelajaran yang berlangsung di kelas II MI Fathurrahman Jeringo
dengan menggunakan pedoman observasi. Data yang diperoleh berupa data
aktivitas guru dan siswa beserta data tes evaluasi peserta didik dalam memahami
materi rukun wudhu berupa tes pilihan ganda.
G. Analisis Data dan Refleksi
1. Analisis Data
Analisis data adalah suatu cara yang digunakan dalam pengolahan data yang telah
terhimpun dari berbagai penelitian sehingga diperoleh informasi-informasi yang
berdaya guna, karena diperoleh dari instrument masih berupa data mentah dan
37
data yang diperoleh selanjutnya dianalisis.Analisis data yang digunakan yaitu
analisis data kualitatif.
a) Data Aktivitas Guru
Data yang dianalisis yaitu data tentang aktivitas guru dianalisis secara deskriptif
kualitatif melalui lembar observasi yang telah disusun dan disiapkan untuk
peneliti (terlampir)
b) Data Aktivitas siswa
Data aktivitas belajar siswa merupakan data yang diperoleh melalui kegiatan
observasi partisipatif. Observasi dilakukan selama proses pembelajaran
berlangsung. Aktivitas belajar siswa diamati menggunakan lembar observasi
(terlampir lembar observasi).
c) Refleksi
Refleksi dilakukan setiap akhir siklus, yakni setiap selesai melaksanakan
siklus I, II dan seterusnya. Pada tahap ini peneliti dan kolaborator (guru)
melakukan pengkajian terhadap pelaksanaan tindakan dengan acuan lembar
observasi dan tes hasil belajar. Apakah proses pembelajaran sudah terlaksana
dengan baik atau tidak, apa saja kekurangan dan hambatan-hambatan yang ada
selama proses pembelajaran. Sehingga akan diperoleh alternatif pemecahan
masalah dan hambatan yang muncul sehingga dapat dilakukan perbaikan pada
siklus selanjutnya. Hasil refleksi pada siklus I dapat digunakan sebagai acuan
untuk perencanaan siklus II, hasil refleksi siklus II dapat dijadikan acuan untuk
perencanaan siklus III begitu seterusnya samapai tujuan dari penelitian tindakan
kelas (PTK) ini tercapai.
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Hasil Penelitian (Sebelum) Tindakan
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu
melaksanakan observasi awal untuk mengetahui kondisi siswa MI Fathurrahaman
Jeringo. Observasi awal ini di laksanakan di kelas II tanggal 16 April 2018 pada
proses pembelajaran berlangsung kelas II itu sendiri memiliki jumlah siswa
sebanyak 31 orang yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 16 orang siswa
perempuan.
Peneliti melakukan kegiatan pratindakan satu kali pertemuan yaitu
tanggal 6 April 2018. Selain itu peneliti melakukan proses wawancara sebagai
penunjang hasil observasi awal. Pembelajaran yang dilakukan guru pada saat
kegiatan pratindakan menggunakan metode ceramah dengan tanya jawab dalam
proses belajar mengajar tidak menggunakan media dan peneliti menemukan ada
berapa anak yang belum bisa membaca karna metode yang di gunakan oleh guru
itu sangat pasif. Berdasarkan data yang diperoleh dari observasi dan pengamatan
awal dilakukan oleh peneliti mengenai proses pembelajaran mata pelajaran fiqih
dikelas II diketahui hasil belajar fiqih siswa tergolong rendah. Hasil observasi
siswa menujukan persentase sebesar 46,67%Hasil dari proses observasi awal dan
wawancara pratindakan diperoleh beberapa masalah yang terdapat dalam proses
pembelajaran fiqih dikelas II. Masalah yang ditemukan adalah sebagai berikut:
38
39
39
1. Pada saat belajar siswa kelas II terpengaruh oleh teman saat belajar fiqih karena
pelajaran ini di anggap pelajaran yang membosankan karena media yang di
gunakan kurang memadai. Sehingga banyak di antara siswa yang kurang fokus
pada saat pembelajaran berlangsung seperti mengantuk, berbicara, main-main
dengan temannya. Ini sangat mengganggu proses pembelajaran dimana siswa
yang fokus pada saat pelajaran menjadi tidak fokus karena pengaruh temannya
yang terlihat pada foto di bawah ini.
Gambar 2.
Pada Saat Siswa Menerima Pelajaran (Pratindakan) 2. Sebagian dari jumlah siswa ada yang belum lancar membaca karena media yang
digunakan guru kurang menarik untuk memikat minat baca siswa pada saat
pelaksanaan pembelajaran.
Tabel. 1
Observasi Aktifitas siswa pratindakan No Indikator Skor
1 Antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran.
2
2 Interaksi siswa dengan guru 2
3 Aktivitas siswa dalam pembelajaran
1
4 Interaksi siswa dengan siswa 1
5 Partisipasi siswa dalam 1
40
menyimpulkan hasil belajar Total skor 7
Rata-rata 46,67% Kategori Kurang aktif
Terlihat dari hasil Observasi aktivitas peserta didik pratindakan
tersebut, terlihat bahwa skor rata-rata yang di peroleh adalah 46,67% dengan
kategori kurang aktif seperti terlihat pada (lampiran 1). Oleh karena itu hasil
belajar kelas II MI Fathurrahman Jeringo sehingga perludiadakan perubahan
metode pembelajaran dan menggunakan media agar persentase aktivitas siswa
lebih aktif dalam mengikuti pelajaran di kelas II yang tercermin dari nilai
keseharian peserta didik.
Table.2
Hasil Observasi AwalSiswa (Pratindakan)
No Nama siswa Nilai Tuntas Tidak tuntas
1 A. Syahrobi Ityanullah 60 2 Ahmad Majdi 50 3 Amryna Rashada 50 4 Anindi Hemalia 95 5 Azka Syarfia 50 6 Baiq Dina Febriani 75 7 Baiq Dini Rahmawati 85 8 Denda Hikmatul Azzahra 65 9 Denda Izzatul Aulia Azzahra 60 10 Denda Rosa Ayu kamila DY 55 11 Devita Wulandari 85 12 Diana Saputri 75 13 Dikha Aditya Putra 90 14 Dinda Safa Hazana 70 15 Eliza Mayani 75 16 Haerul Akasah 80 17 L.Muh. Yusuf 85 18 Lalu Achmad Zaky Fudlail 90 19 Lalu Ahmad Syaokani 50 20 Lalu Muhammad Nabil Bariq 85
41
21 Liadatul Jannah 65 22 Lina Fitriani 55 23 Moza Hidayah 100 24 Muhammad Jibran Fatoni 60 25 Muhammad Ridho Rizqi 55 26 Mustafa Malik Ibrahim 100 27 Rahman Muhammad Rizka 50 28 Sopian hadi 60 29 Sulaiman Abi Banyu 65 30 Ujip Ali Fikri 65 31 Uswatun Hasanah 60
Sesuai dengan tabel yang telah dilampirkan diatas, menunjukan bahwa
masih banyak siswa yang memperoleh hasil belajar dibawah KKM.Oleh karena
itu belajar siswa kelas II MI Fathurrahman Jeringo termasuk dalam kriteria
rendah. Dari jumlah 31 peserta didik hanya 14 peserta didik yang mampu
mendapatkan nilai tuntas sesuai kriteria ketuntasan minimal (KKM = Nilai 75%)
sedangkan 17 peserta didik dinyatakan belum tuntas. Rata-rata nilai tes siswa
prasiklus 50%.Hal ini hasil belajar dan kemampuan siswa kelas II masih tergolong
rendah.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan pada fase
pratindakan tersebut peneliti bersama dengan guru berkolabor untuk berkeinginan
melakukan tindakan untuk memperbaiki hasil pembelajaran dan aktivitas belajar
siswa dengan menerapkan metode bermain kartu kata dan gambar diharapkan
mampu meningkatkan hasil belajar dan kemampuan membaca siswa. Dalam
pembelajaran guru diharapkan tidak hanya menyampaikan materi dengan metode
ceramah saja, tetapi guru harus bisa memikat perhatian peserta didik dengan
menggunakan metode kartu kata dan gambar dengan menggunakan media ini
42
siswa dipercaya dapat menarik siswa agar tidak merasa bosan dan jenuh dalam
proses pembelajaran.
Metode kartu kata dan gambar merupakan media yang menyenangakan
dimana siswa akan menyusun kartu kata dan gambar bersama teman-temannya
untuk menyempurnakan kalimat dari kartu kata dan gambar sesuai materi
pembelajaran, Sehingga guru mudah untuk meningkatkan kemampuan membaca
dan aktivitas siswa menjadi aktif.
2.Hasil Penelitian (setelah) Tindakan
Penelitian telah dilaksanakan dengan menerapkan metode bermain
kartu kata dan gambar untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa pada
bidang studi Fiqih pokok bahasan Rukun Wudhu di kelas II MI Fathurrahman
Jeringo Kecamatan Gunungsari Tahun Pelajaran 2017/2018.Subjek penelitian
adalah siswa kelas II MI Fathurrahman Jeringo Kecamatan Gunungsari yang
terdiri dari 31 orang siswa.44
Penelitian ini dilaksankan dalam dua siklus, mulai tanggal 09 s/d 31
Mei 2018. Siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan yaitu pada tanggal 09
dan 12 Mei 2018, Sedangkan pada siklus II dilaksanakan dengan 2 kali pertemuan
yaitu tanggal 19 dan 26 Mei 2018. Pada akhir siklus 1, peserta didik diberikan
evaluasi untuk mengetahui kemampuan membaca siswa sebagai hasil dari
pembelajaran yang telah dilakukan serta untuk mengetahui tindakan yang akan
digunakan selanjutnya pada siklus 2. Demikian halnya, pada siklus 2 dilaksanakan
evaluasi dan refleksi untuk mengetahui kemampuan membaca siswa dengan
44 Suryani Yusuf. Kamis 09 Mei 2018
43
metode bermain kartu kata dan gambar. Adapun hasil-hasil penelitian dan
pembahasan data penelitian diuraikan sebagai berikut:
1. Siklus I
a.Tahap Perencanaan Tindakan Siklus I
Adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan yaitu:
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2) Menyiapkan materi yang akan diajarkan dalam pembelajaran Fiqih pokok
bahasan Rukun Wudhu
3) Menyiapkan media kartu kata dan gambar
4) Menyiapkan lembar observasi kegiatan siswa
5) Menyiapkan lembar observasi kegiatan guru
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 09 Mei
2018 dengan materi Mengenaltata cara berwudhu. Pelaksanaan tindakan siklus I
dilaksanakan dengan dua kali pertemuan dengan alokasi waktu pertemuan
pertama 2 x 35 Pada pertemuan ini, guru membuka pembelajaran dengan salam,
guru mempersilahkan salah satu siswa memimpin doa. Kemudian guru
mempersiapkan siswa untuk belajar dengan mengarahkan pertanyaan sudah siap
menerima pelajaran apa tidak? Siswa menjawab dengan serentak “siap pak guru”,
kemudian guru memfokuskan materi pengenalan bagian-bagian dari tata cara
wudhudisertai dengan kartu kata dan gambar,walaupun ada beberapa peserta didik
yang masih kurang fokus dalam merhatikan/mendengarkan guru, kemudian
gurumemperkenalkan kartu kata dan gambar tata cara wudhu seperti menetahui
44
bagaimana cara memakai kartu kata dan gambar yang baik dan benar dan
mengurutkan gambar tata cara wudhu mulai dari nomer satu sampai delapan.
kemudianguru menjelaskan cara menggunakan kartu kata dan gambar dengan cara
menempelnya dengan susunan kata-kata tata cara wudhu setelah selesai
menjelaskan, kemudian guru memberikan kartu kata tata cara wudhu ke siswa
untuk menyusun gambar dan menyusun kata-kata menjadi sebuah kalimat yang
baik dan benar sesuai gambar yang telah mereka susun. Setelah siswamenyususn
kartu kata tata cara wudhu, kemudian guru menugaskan siswa untuk
membunyikan kembali bacaan-bacaan dari bagian-bagian tata cara wudhu
tersebut.apakah susunan siswa sudah tepat apa belum? Walaupun ada beberapa
peserta didik yang belum tepat penyusunan kartu kata dan gambarnya kemudian
guru mengulas kembali materi yang belum selesai oleh siswa kemudia guru
menugaskan siswa mencatat materi yang sudah disusun selesai mencatat siswa
dipersilahkan untuk duduk. Sebagai penutup pembelajaran dengan mengucapkan
salam. Pertemuan pertama juga dilakukan observasi kegiatan proses pembelajaran
yaitu berupa observasi kegiatan belajar guru dan observasi kegiatan belajar siswa.
Semua hasil pengamatan observer tentang kekurangan-kekurangan tindakan akan
diperbaiki pada pertemuan kedua siklus I.
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 12mei 2018,
pelaksanaan tindakannya sama seperti pertemuan pertama namun ada hal pokok
yang harus dikembangkan lagi, yaitu guru lebih menekankan bacaan yang baik
dan benar kepada siswa, dengan membagi siswa menjadi 4 kelompok untuk
melakukan kegiatan menyusun kartu kata dan gambar tata cara wudhudengan
46
45
menggunakan metode bermain. Adapun ada beberapa siswa tidak ikut kerjasama
dengan teman kelompoknya guru tetap mengarahkan siswa agar ikut berdiskusi
dengan kelompoknya.Setelah kegiatan menyusun selesai guru juga
menugaskan/memerintahkan satu persatu untuk maju mewakili teman kelompok
untuk melihat kartu kata dan gambar hasil kelompoknya masing-masing apakah
sudah benar urutan kartu katanya atau belum benar?sampai siswa bisa meperbaiki
menyusun kartu kata dan gambar dan bisa menerapkan tata cara wudhu setelah
susunanya benar. mulai dari baca basmallah sambil mencuci tangan, berkumur-
kumur, membasuh muka, membasuh kedua tangan, membasuh sebagian kepala,
membasuh kedua telinga dan kedua kaki sampai mata kaki dan bisa membaca doa
selesai wudhu, akan tetapi pelaksanaan pembelajaran yang sudah di rancang oleh
guru belum berhasil juga karena siswa belum aktif untuk menggunakan kartu kata
dan gambarnya siswa masih malu-malu untuk menjawab dan ada siswa yang
masih ragu-ragu memperbaiki kartu kata yang salah. Karena siswa baru pertama
kali menggunakan kartu kata dan gamabar.
Guru menginformasikan kepada siswa bahwa pada pertemuan ini
guru akan mengadakan tes lisan dengan tujuan untuk mengukur kemampuan
membaca dan menerapkan kartu kata dan gambar khususnya pada bacaan tata cara
wudhu.45Dengan mengadakan tes lisan atau evaluasi selama satu jam pelajaran
(45 menit), dengan tujuan untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi
yang telah disampaikan sebelumnya khususnya penerapan mengenaltata cara
wudhu.Setelah pelaksanaan tindakan guru menutup pembelajaran dengan diakhiri
45Madrasah Ibtidaiyah Fathurrahman Jeringo Kecamatan Gunungsari Kab.Lobar, Observasi, Tanggal 09 Mei 2018
47
46
berdoa bersama-sama.Segala kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I
ini harus sudah direvisi dan direfleksi kembali untuk melanjutkan tindakan pada
siklus berikutnya jika pada siklus 1 ketuntasan belajar belum tercapai.
c. Observasi Tindakan Siklus 1
1) Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Hasil observasi diperoleh dari pengamatan yang dilakukan oleh
peneliti (sebagai observer) dengan mengisi lembar observasi yang telah
dipersiapkan sebelumnya yang bertujuan untuk menilai kelangsungan proses
belajar mengajar. Observasi terhadap aktivitas siswa dilakukan dengan mengamati
perilaku siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung yang diamati oleh
peneliti sendiri. Semua indikator (aspek yang tampak) diberi keterangan (chek
list) yang diperoleh terhadap masing-masing diskriptor.
Hasil analisis secara rinci tentang observasi aktivitas belajar siswa
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I.46
Pertemuan Skor Persentase Kategori
I 9 60% Cukup Aktif
II 11 73,33% Aktif
Nilai Rata-rata 66,65%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa persentase aktivitas siswa
adalah pertemuan I berada dalam katagori cukup aktif dan berlanjut kepertemuan
II berada pada katagaori aktif dan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan pada
46Madrasah Ibtidaiyah Fathurrahman Jeringo Kecamatan Gunungsari Kab. Lobar,
Observasi, Tanggal 09 Mei 2018
48
47
teknik analisis data maka aktivitas siswa pada siklus I tergolong pada kategori
aktifseperti terlihat pada (lampiran 3), namun dapat kita lihat bahwa masih
terdapat kekurangan-kekurangan yang muncul pada siklus I dan harus diperbaiki
pada kegiatan siklus II, adapun kekurangan-kekurangan yang muncul diantaranya
adalah:
a) Suasana kelas menjadi tidak terkontrol, seperti ada beberapa siswa yang
bermain pada saat proses pembelajaran sehingga kurang memperhatikan
pelajaran dengan sungguh-sungguh.
b) Ada beberapa Siswa yang enggan serta malu ketikaditugaskan untuk
membaca untuk memperbaiki susunan kartu kata yang salah.
c) Siswa belum berani bertanya kepada guru terhadap materi yang belum
dipahami.
d) Siswa belum konsentrasi dalam kegiatan pembelajaran dan masih ragu-ragu
dalam membaca.
2) Hasil Observasi Aktivitas Guru
Hasil observasi diperoleh dari pengamatan yang diperoleh oleh guru
sejawat (pendamping) dengan mengisi lembar observasi yang telah dipersiapkan
oleh peneliti yang bertujuan untuk melihat jalannya proses belajar mengajar dalam
kelas. Observasi terhadap aktivitas guru dilakukan dengan mengamati prilaku
guru peneliti pada saat proses belajar mengajar. Segala aktivitas guru yang tampak
diberi tanda rumput dalam lembar observasi (Lampiran) sesuai dengan indikator
yang tersedia. Adapun hasil yang diperoleh dari observasi terhadap guru terdapat
dalam tabel berikut:
48
Tabel 4
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I.47
Pertemuan Skor Persentase Kategori
I 10 55,56% Cukup Baik
II 13 72,22% Baik
Nilai Rata-rata 63,89%
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa persentase aktivitas guru
pertemuan 1 dengan katagori cukup baik dan beralanjut keprtemuan ke II
mengalami peningkatan berada pada katagori baikseperti terlihat pada (lampiran
4). Hal ini berarti bahwa pelaksanaan kegiatan guru tergolong proses
pembelajaran terlaksana baik, namun dapat kita lihat bahwa masih terdapat
kekurangan-kekurangan yang muncul pada siklus I dan harus diperbaiki pada
kegiatan siklus II. Adapun kekurangan aktivitas guru adalah sebagai berikut:
a) Guru tidak mengecek kehadiran siswa
b) Guru kurang maksimal menyampaikan tujuan pembelajaran dengan metode
bermain kartu kata dan gambar dan tidak mengakitkan materi dengan materi
sebelumnya.
c) Guru kurang membimbing siswa dalam menyusun kartu kata dan gambar
d) Guru kurang menanyakan kesulitan yang ditemui siswa dalam pembelajaran.
e) Guru kurang mengawasi pelaksanaan pembelajaran yang sedang berlangsung
sehingga keadaan kelas menjadi tidak terkontrol.
f) Guru tidak memberikan pujian terhadap siswa yang telah menjawab
pertanyaan
47Madrasah Ibtidaiyah Fathurrahman Jeringo Kecamatan Gunungsari Kab. Lobar,
Observasi, Tanggal 09 Mei 2018
49
d. Hasil Evaluasi
Evaluasi hasil belajar siswa dilakukan pada pertemuan ketiga.Hal ini
bertujuan untuk mengetahui apakah siswa sudah memahami dengan baik materi
yang telah diberikan. Untuk mengetahui kemampuan membaca siswa dari
hasilpenyusunan kartu kata dan gambar, guru menggunakan tes dalam bentuk tes
lisan dalam bentuk membaca kartu kata dan gambar. Hasil belajar pada siklus I
akan disajikan dalam tabel 7 dibawah ini:48
Tabel 5
Hasil Evaluasi Kemampuan Memahami Siswa (Pasca Tindakan)Siklus I.49
No Nama Siswa Jumlah Tuntas Tidak
Tuntas
1 A. Syahrobi Ityanullah 75 √ 2 Ahmad Majdi 55 √ 3 Amryna Rashada 60 √ 4 Anindi Hemalia 95 √ 5 Azka Syarfia 80 √ 6 Baiq Dina Febriani 75 √ 7 Baiq Dini Rahmawati 65 √ 8 Denda Hikmatul Azzahra 75 √ 9 Denda Izzatul Aulia Azzahra 75 √ 10 Denda Rosa Ayu kamila DY 75 √ 11 Devita Wulandari 90 √ 12 Diana Saputri 85 √ 13 Dikha Aditya Putra 90 √ 14 Dinda Safa Hazana 75 √ 15 Eliza Mayani 85 √ 16 Haerul Akasah 85 √ 17 L.Muh. Yusuf 85 √ 18 Lalu Achmad Zaky Fudlail 95 √ 19 Lalu Ahmad Syaokani 75 √ 20 Lalu Muhammad Nabil Bariq 90 √ 21 Liadatul Jannah 65 √ 22 Lina Fitriani 75 √
48Madrasah Ibtidaiyah Fathurrahman Jeringo Kecamatan Gunungsari Kab. Lobar,
Observasi, Tanggal 14 Mei 2018 49Ibid…..,Tanggal 14 Mei 2018
50
23 Moza Hidayah 100 √ 24 Muhammad Jibran Fatoni 65 √ 25 Muhammad Ridho Rizqi 55 √ 26 Mustafa Malik Ibrahim 100 √ 27 Rahman Muhammad Rizka 75 √ 28 Sopian hadi 75 √ 29 Sulaiman Abi Banyu 65 √ 30 Ujip Ali Fikri 75 √ 31 Uswatun Hasanah 75 √ Jumlah
Rata-rata Jumlah siswa Nilai tertinggi Nilai terendah
2, 410 77,79% 31 100 55
Berdasarkan tabel diatas, dari hasil evaluasi pertama dari jumlah
siswa, terlihat dari nilai klasikal belum mencapai standar untuk bisa memahami
pelajaran, sedangkanjumlah siswa yang sangat tuntas 24 orang, siswa yang tidak
tuntas 7. Berdasarkan hasil pada siklus I ini, ternyata ada beberapa siswa belum
mencapai standar 75% Segala kemampuan memahami siswa yang diberi tanda
rumput dalam lembar observasi (Lampiran5 ) sesuai dengan indikator yang
tersedia, dengan demikian perlu dilakukan siklus II untuk memperbaiki
kekurangan pada siklus I.
Pada dasarnya, pembelajaran pada siklus I sudah dapat dikatakan
berjalan dengan baik, ini terlihat dari data aktivitas siswa dalam kriteria
aktif.Tetapi, dari tes menyusun kartu kata serta membaca kartu kata dan gambar
siswa pada siklus I masih terdapat masalah yang harus diselesaikan yaitu masih
ada siswa yang memiliki nilai dibawah 75% sehingga perlu dilakukan tindakan
perbaikan.
Dari beberapa kekurangan yang ada pada siklus I yang dianalisis dari
proses pelaksanaan pembelajaran dan diskusi kecil dengan observer setelah
51
melakukan proses pelaksanaan belajar berlangsung, maka ada beberapa perbaikan
dari kekurangan pada siklus I, yang akan diperbaiki pada siklus berikutnya antara
lain: 50
1) Menegaskan kepada siswa agar tidak bermain-main pada saat pelaksanaan
pembelajaran berlangsung dan memberikan sanksi kepada siswa yang
melanggar.
2) Memberikan motivasi kepada siswa agar mau belajar dan berlatih untuk
membaca
3) Memberikan bimbingan siswa kepada yang mengalami kesulitan dalam
memahami bacaan khususnya dalam Membaca dengan menyusun kartu kata
dan gambar
e. Refleksi
Pada dasarnya, pembelajaran pada siklus I ini sudah berjalan dengan
baik namun aktivitas siswa belum memenuhi indikator keberhasilan adapun
pelaksanaan pembelajaran guru dengan kategori baik, namun dipandang perlu
untuk melakukan penyempurnaan-penyempurnaan agar hasil yang diperoleh lebih
baik lagi.
2.Siklus II
Pembelajaran pada siklus II ini hampir sama dengan pelaksanaan
pada siklus I, namun pada siklus II ini dilakukan perbaikan terhadap kekurangan
yang ada pada siklus I. Pembelajaran pada siklus II ini dilaksanakan dalam dua
50Ibid….,
52
kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan proses pembelajaran dengan
mengulang sekilas materi mengenal tata cara wudhu dengan metode bermain
kartu kata dan gambar danmenyusun kartu kata dan gambar dengan benar untuk
meningkatkan kemampuan membaca siswa dan pertemuan kedua dilakukan untuk
pengambilan nilai. Kegiatan pada siklus II ini terdiri atas 4 tahap, yaitu:
a) perencanaan tindakan, b) pelaksanaan tindakan, c) observasi, d) refleksi
tindakan. Penerapan metode bermain kartu kata dan gambar pada mata pelajaran
fiqih siklus II.
a. Perencanaan Tindakan Siklus II
Perencanaan tindakan pada siklus II ini, tidak jauh berbeda dengan
siklus I, hanya saja pada siklus II ini dilakukan perbaikan kekurangan pada siklus
I. Dalam perencanaannya tindakan ini tanggal 19 dan 26 mei 2018 Pada tahap ini
dilakukan beberapa persiapan sebelum siklus penelitian tindakan kelas
dilaksanakan. Persiapan ini meliputi:
1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran/RPP
2) Menyiapkan materi yang akan diajarkan dalam pembelajaran Fiqih pokok
bahasan Tata cara wudhu
3) Menyiapkan media kartu kata dan gambar
4) Menyediakan LCD dan video tata cara wudhu
5) Menyiapkan lembar observasi kegiatan siswa
6) Menyiapkan lembar observasi kegiatan guru51
51Ibid….,
53
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Pada pelaksanaan tindakan siklus II ini, pembelajaran dilaksanakan
dengan menerapkan dengan model yang sama yaitu metode kartu kata dan gambar
dan ditambah dengan menggunakan LCD Proses belajar mengajar pada siklus II
dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dengan alokasi waktu 1 x 45 menit pada
tanggal 19 Mei 2018 dan pertemuan kedua pada tanggal 26 Mei 2018.52
Pertemuan pertama, dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 19 Mei
2018,Sebelum pembelajaran dimulai peserta didik seluruhnya berbaris di lapangan
di luar kelas sambil berdo’a dan di bimbing oleh guru dan dipimpin oleh
temannya yang bertugas hari ini, Kemudian peserta didik masuk ke kelas masing-
masing dengan rapi, sebelum memulai pelajaran guru menciptakan suasana
kondusif terlebih dahulu seperti memulai dengan salam. Kemudian menanyakan
kehadiran siswa dan mengabsen siswa semua siswa hadir dalam pe,mbelajaran
pertemuan siklus II yaitu 31 siswa, guru kemudian mempersiapkan siswa untuk
belajar dengan mengarahkan siswa membuka materi yang telah di catat kemarin.
Selanjutnya kegiatan yang dilakukan guru adalah mengulas kembali materi Rukun
Wudhu dengan menyusun kartu kata dan gambar kemudian peserta didik
mengamati gambar yang sudah di tempel oleh guru di depan dan setelah
mengamati peserta didik menebak gambar satu persatu yang di tutup oleh guru
agar peserta didik kuat ingatannya untuk mengenal atau bisa memperaktikan tata
cara whudu dengan baik dan benar.Adapun tahapan penggunaan metode ini
adalah seorang guru terlebih dahulu bertanya secara singkat tentang wudhu
52Madrasah Ibtidaiyah Fathurrahman Jeringo Kecamatan Gunungsari, Observasi,
Tanggal 19 Mei 2018
54
kepada peserta didik sudah melakukan wudhu dirumah apa belum? Semua siswa
menjawab dengan serentak dengan jawaban yang lantang mereka sudah
melakukannya.
Pada tahap inti pembelajaran guru membagi peserta didik menjadi 4
kelompok, selanjutnya peserta didik mengatur bangku dan meja menjadi bundar
untuk kerja kelompok setelah itu guru membagikan kartu kata dan gambar yang
akan di susun oleh masing-masing kelompok yang sudah disediakan oleh guru,
setelah itu peserta didik disiapkan permainan untuk menempel kartu kata dan
gambar ke kain planel di depan yang sudah di tempel, dan mereka secara
berkelompok menyusun kartu kata dan gambar di masing-masing meja masing-
masing kelompok mewakili temannya untuk menempel hasil susunan mereka
didepan. Pemenang dari permainan menyusun kartu kata dan gambar dengan
benar akan diberikan nilai tinggi oleh guru dan mempersentasikan hasil
jawabannya, pada pertemuan selanjutnya peserta didik diminta untuk
memperaktikan kembali tentang tata cara wudhu dengan benar. Selanjutnya
dikegiatan akhir guru menutup pelajaran memberikan tugas rumah dan berdo’a
karena waktu telah habis.pada pertemuan ini juga dilakukan observasi aktivitas
belajar mengajar siswa.
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, 26 Mei 2018 adapun
kegiatan yang dilakukan pada pertemuan kedua ini masih membahas materi yang
kemarin dengan menggunakan vidio agar peserta didik tidak bosan dengan
menggunakan media itu saja, setelah itu peserta didik mengamati vidio tata cara
wudhu agar peserta didik bisa peraktek tata cara wudhu yang baik dan benar.
56
55
Setelah usai menonton vidio guru menjelaskan manfaat dari wudhu dan dari
semua siswa ada beberapa siswa untuk mewakili peraktik wudhu yang lain
melihat temannya yang sedang lagi wudhu. Kemudian siswa masuk kelas di beri
penguatan oleh guru.Selanjutnya kegiatan diakhiri guru dengan menutup do’a.
c. Observasi Tindakan Siklus II
1) Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Pada tahap siklus II ini, aktifitas siswa tergolong dalam kriteria
Sangat Aktif. Ini terlihat dari hasil perolehan guru ketika melakukan observasi
terhadap aktivitas siswa.
Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran sudah berjalan
dengan baik, siswa sangat antusias menjawab pertanyaan dari guru dan siswa
sudah berani bertanya terhadap materi khususnya dalam bacaan niat dan selesai
wudhu yang masih kurang dipahami siswa, selain itu keantusiasan siswa dalam
menyimpulkan materi sudah mulai terlihat.
Hasil analisis secara rinci tentang observasi aktivitas belajar siswa
dapat dilihat pada tabel 8 dibawah ini:
Tabel 6
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II.53
Pertemuan Skor Persentase Kategori
I 13 86,67% Aktif
II 14 93,33% Sangat Aktif
Nilai Rata-rata 90,00%
53Madrasah Ibtidaiyah Fathurrahman Jeringo Kecamatan Gunungsari Kab. Lobar,
Observasi, Tanggal 22 Mei 2018
56
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa aktivitas siswa sudah
mengalami peningkatan, siswa sudah terlihat aktif dan bersemangat dalam
menyusun kartu kata dan gambar dan sangat kompak dengan teman kelompoknya
siswa juga aktif menjawab pertanyaan yang dilontarkan guru, Keaktifan siswa
dalam mengikuti pembelajaran sudah berjalan dengan baik, siswa sangat antusias
menjawab pertanyaan dari guru dan siswa sudah berani bertanya terhadap materi
khususnya bacaan niat dan selesai yang masih kurang dipahami siswa, selain itu
keantusiasan siswa dalam menyimpulkan materi sudah mulai terlihat. Hal ini
menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan aktivitas siswa pada siklus
II.Kegiatan hasil observasi aktivitas siswa dapat dilihat pada (lampiran 7) .
2) Hasil Observasi Aktivitas Guru
Pada tahap siklus II ini, pelaksanaan aktivitas guru termasuk dalam
kriteria terlaksana sangat baik. Adapun Hasil analisis secara rinci tentang
observasi aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada tabel 9 dibawah ini:
Tabel 7
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II.54
Pertemuan Skor Persentase Kategori
I 14 78,78% Baik II 17 94,44% Sangat Baik
Nilai Rata-rata 86,11% Berdasarkan tabeldiatas, terlihat bahwa persentase aktivitas guru
yaitu kategori sangat aktif. Hal ini berarti bahwa pelaksanaan kegiatan guru
tergolong terlaksana sangat baik.
54Ibid….,
57
Berdasarkan tabel aktivitas siswa dan kegiatan guru maka indikator-
indikator untuk setiap tahap pembelajaran sudah terpenuhi dengan baik, dan
evaluasi dari hasil kemampuan membaca siswa pun sudah mencapai hasil yang
baik. Kegiatan hasil observasi aktivitas guru dapat dilihat pada (lampiran 8).
d. Hasil Evaluasi
Evaluasi hasil belajar dilakukan pada akhir siklus II yaitu pada
pertemuan kedua. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah siswa sudah
memahami dengan baik materi yang telah diajarkan. Untuk mengetahui hasil
kemampuan membaca siswa, digunakan tes dalam bentuk praktek dan tes lisan.
Adapun hasil tes pada siklus II ini disajikan dalam bentuk tabel di bawah ini:
Tabel 8
Hasil Evaluasi Kemampuan Memahami Siswa(pasca tindakan)Siklus II.55
No Nama Siswa Jumlah Tuntas Tidak
Tuntas
1 A. Syahrobi Ityanullah 85 √
2 Ahmad Majdi 80 √
3 Amryna Rashada 80 √
4 Anindi Hemalia 100 √
5 Azka Syarfia 100 √
6 Baiq Dina Febriani 95 √
7 Baiq Dini Rahmawati 80 √
8 Denda Hikmatul Azzahra 100 √
9 Denda Izzatul Aulia Azzahra 95 √
10 De,nda Rosa Ayu kamila DY 75 √
11 Devita Wulandari 100 √
12 Diana Saputri 90 √
13 Dikha Aditya Putra 100 √
14 Dinda Safa Hazana 95 √
15 Eliza Mayani 90 √
16 Haerul Akasah 85 √
17 L.Muh. Yusuf 100 √
55Madrasah Ibtidaiyah Fathurrahman Jeringo Kecamatan Gunungsari, Observasi,
Tanggal 28 Mei 2018
58
18 Lalu Achmad Zaky Fudlail 100 √
19 Lalu Ahmad Syaokani 95 √
20 Lalu Muhammad Nabil Bariq 100 √
21 Liadatul Jannah 90 √
22 Lina Fitriani 95 √
23 Moza Hidayah 100 √
24 Muhammad Jibran Fatoni 80 √
25 Muhammad Ridho Rizqi 75 √
26 Mustafa Malik Ibrahim 100 √
27 Rahman Muhammad Rizka 85 √
28 Sopian hadi 80 √
29 Sulaiman Abi Banyu 90 √
30 Ujip Ali Fikri 85 √
31 Uswatun Hasanah 95 √
Jumlah Rata- rata Jumlah siswa Nilai tertinggi Nilai terendah
2,820 90.95% 31 100 75
Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa ada peningkatan
kemampuan memahami siswa jika dibandingkan dengan siklus I. Dari evaluasi
praktek dan tes lisanyang diberikan oleh guru terjadi peningkatan rata-rata dari
siklus I yaitu siswa yang tuntas31orang, sedangkan siswa yang tidak tuntas 0%,
ketuntasan siswa juga mengalami peningkatan dari siklus I Segala kemampuan
membaca dan memahami siswa yang diberi tanda rumput dalam lembar observasi
(Lampiran 9 ) sesuai dengan indikator yang tersedia.56
e. Refleksi
Dari hasil observasi siswa dan evaluasi hasil belajar siswa diperoleh
bahwa indikator keberhasilan sudah tercapai yaitu prestasi belajar siswa
mengalami peningkatan dari setiap siklusnya, Dengan demikian bahwa indikator
56Ibid….,
59
yang telah ditetapkan sudah tercapai dan ketuntasannya juga sudah tercapai,
sehingga pemberian tindakan dihentikan sampai dengan siklus II.
B. Pembahasan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini telah dilaksanakan untuk
mengetahui prestasi belajar siswa belajar siswa pada bidang studi Fiqih pokok
bahasan Rukun Wudhu dengan metode bermain kartu kata dan gambar kelas II di
MI Fathurrahman Jeringo Kecamatan Gunungsari tahun ajaran 2017/2018 dengan
prosedur/langkah-langkah yang ada pada penelitian tindakan kelas yang sudah
ditetapkan, hasil diawali dengan membuat perencanaan, pelaksanaan tindakan
kelas, observasi dan refleksi. Prosedur tersebut sudah dipaparkan pada hasil
penelitian.
Berdasarkan hasil observasi data yang diperoleh dari siklus I dan
siklus II, dapat disajikan data keseluruhan yang dapat diamati pada tabel 11
dibawah ini:57
Tabel 9
Hasil Analisis Data Observasi Siklus I dan Siklus II Siswa Kelas II MI
Fathurrahman Jeringo Kecamatan Gunungsari Tahun Pelajaran 2017/2018.
Siklus Ketuntasankl
asikal
Aktivitas Siswa Aktivitas Guru
Rata-rata
Skor Kriteria
Rata-rata
Skor Kriteria
I 77,47 % 66,65% Aktif 63,89 % Terlaksana Baik
II 100 % 90,00% Sangat Aktif
86,11% Terlaksana Baik
Berdasarkan tabeldiatas, dapat dilihat bahwa pada siklus I persentase
aktivitas belajar siswa adalah kategori aktif, berarti aktivitas siswa belum tercapai,
ketuntasan klasikalnya masih dibawah 85%. Walaupun demikian secara umum
57Ibid….,
60
proses pembelajaran siswa kelas II MI Fathurrahman Jeringo Kecamatan
Gunungsari Kab. Lobartahun pelajaran 2017/2018sudah berjalan dengan baik.
Hanya saja dilakukan penyempurnaan indikator-indikator pembelajaran yang
belum maksimal seperti Siswa kurang memperhatikan pelajaran dengan baik dan
seksama selama kegiatan belajar mengajar berlangsung,siswa masih terpengaruh
kegiatan lain di luar kelas,siswa belum maksimal dalam bertanya terhadap materi
yang belum dipahami,siswa belum maksimal menanggapi pertanyaan yang
dilontarkan oleh guru.Keaktifan siswa masih didominasi oleh siswa yang pintar
saja, pada kegiatan menyimpulkan materi yang di ajarkan guru. Guru belum
memberikan pertanyaan yang menarik untuk memotivasi siswa, Guru kurang
maksimal memberikan pengawasan kegiatan siswa.
Pada siklus II, presentase aktivitas siswa adalahdengan kategori
sangat aktif, dan persentase ketuntasan belajar siswa telah mencapai ketuntasan
klasikal dan melebihi nilai KKM sehingga peneliti menyimpulkan bahwa dengan
penggunaan metode bermain kartu kata dan gambar pada bidang studi Fiqih
pokok bahasan Rukun Whudu dapat meningkatkan kemampuan memahami
siswakelas II MIFathurrahman Jeringo Kecamatan Gunungsaritahun pelajaran
2017/2018.Hal yang paling mendasar yang dituntut dalam proses pembelajaran
adalah keaktifan siswa. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan
menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun dengan
siswa itu sendiri dan sangat membantu kemampuan memahami siswa dengan
metode bermain kartu kata dan gambar. Hal ini akan mengakibatkan suasana kelas
menjadi menyenangkan dan kondusif, dimana masing-masing siswa dapat
61
melibatkan kemampuannya semaksimal mungkin. Aktivitas yang timbul dari
siswa akan mengakibatkan pula terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang
akan mengarah pada peningkatan hasil belajar siswa.
Meningkatnya aktivitas dan kemampuan memahami bacaan siswa
dengan menerapkan metode kartu kata dan gambar akan menghasilkan
pembelajaran yang bermakna, dengan demikian berdasarkan pembahasan maka
penerapan metode kartu kata dan gambar pada bidang studi Fiqih pokok bahasan
Rukun Wudhu dantata Cara Wudhu dapat meningkatkan kemampuan memahami
siswa kelas II di MIFathurrahman Jeringo Kecamatan Gunungsari tahun pelajaran
2017/2018.58
58Ibid…,
62
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Meningkatkan kemampuan memahami bacaan dengan mengguanakan
metode bermain kartu kata dan gambar pada mata pelajaran Fiqih kelas II di MI
Fathurrahman Jeringo Kecamatan tahun pelajaran 2017/2018.Hal ini terlihat dari
peningkatan hasil evaluasi belajar siswa siklus I ke siklus II. Pada siklus I
diperoleh dengan kategori aktif dengan belum bisa mencapai ketuntasan klasikal,
sedangkan pada siklus II diperoleh dengan kategori sangat aktif dengan mencapai
ketuntasan klasikal.
Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa Meningkatkan
kemampuan memahami materi fiqih kelas II dengan menggunakan metode
bermain kartu kata dan gambar di MI Fathurrahman Jeringo Kecamatan tahun
pelajaran 2017/2018.
B. Saran
Adapun saran-saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1. Metode bermain kartu kata dan gambar dalam proses belajar mengajar
khususnya pada .materi yang bersifat praktis dapat digunakan sebagai salah
satu alternatif dalam meningkatkan kemampuan membaca siswa dan aktivitas
belajar siswa.
2. Penerapan metode bermain kartu kata dan gambar ini diharapkan agar dapat
diterapkan pada materi apa saja khususnya bersifat praktis.
62
63
3. Sebelum menerapan metode bermain kartu kata dan gambar diharapkan
terlebih dahulu mempersiapkan alat dan media pembelajaran yang
dibutuhkan, agar hasil pembelajaran lebih maksimal.
4. Pada penerapan metode bermain kartu kata dan gambar, hal lain yang perlu
diperhatikan adalah:
5. Alokasi waktu diatur sebaik mungkin sehingga proses belajar mengajar
berjalan dengan baik.
6. Persiapan yang lebih matang, sebab tanpa persiapan yang memadai penerapan
metode bermain kartu kata dan gambar bisa gagal sehingga dapat
menyebabkan proses pembelajaran menjadi tidak efektif.
7. Membutuhkan kemauan dan motivasi guru yang bagus untuk keberhasilan
proses pembelajaran siswa.
64
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta, 2006.
Andi Prastowo, Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu, Jakarta: Prenadamedia Group, 2015.
Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Barbahasa, Bandung: Angkasa Bandung,2008.
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta; PT Raja Grafindo Persada,2011.
Nazarudin, Bahasa Indonesia, mataram: CV. Sanabil, 2015.
Henry Guntur Tarigan, dan Dkk. Membaca Kehidupan, Bandung, Angkasa: 2011
Irdawati, Yunidar, dan Darmawan, Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Menggunakan Media Gambar Di Min Boul, Tadulako Vol. 5, Nomor 4, Januari 2015.
Subana dan Sunarti, Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2011.
https/www.gurusukses.com/Bermain-Kartu-Kata-Metode-Lain-Mengajar Membaca/Siswa-Kelas-II
https://Text-Id.123dok.Com/Document/Rz3e7m67q-Kelebihan-Dan-Kekurangan-Media-Kartu-Bergambar.html
Imam Mujtaba Dkk, Fiqih Kelas II Madrasah Ibtida’iyah, Jakarta, Perpustakaan Nasional (KDT),2010
Syafi’i Karim, Fiqih Ushul Fiqih Untuk UIN,STAIN,PTAIS, Bandung: Pustka Setia, 2006
http:/www/com/2012/03/kurikulum-fiqh-mi.html
Suyanto, Teknik Pembelajaran Bahasa Dan Sastra. Surabaya: SIC, 2012.
Ahmad Susanto, Teori Belajar Pembelajaran di Sekolah Dasar, Jakarta: Kencana, 2014
Fungsi Sekolah Dalam Memberikan Layanan Pada Siswa” Dalamhttps//www.ilmu pendidikan.net /sekolah/, diakses tanggal 15 februari 2018,pukul 22.16.
Zainal Akib Dkk, Penelitian Tindakan Kelas Untuk GuruSD,SLB,TK, Bandung: CV Yarma Widya,2009
65
Suharismi Arikunto dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014.
Eko Putro Widoyoko, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2014
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, (Alfabeta, Bandung: 2017.
Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Peraktik, (PT. Rineka Cipta:Jakarta,2006
Nana Syaudhi Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (PT. Rosda Karya, Bandung: 2010
Amirul Hadi dan Haryono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Pustaka Setia, Bandung:2005
Madrasah Ibtidaiyah Fathurrahman Jeringo Kecamatan Gunungsari Kab.Lobar, Observasi, Tanggal 09 Mei 2018
66
LAMPIRAN-LAMPIRAN
67
Lampiran 1
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
Deskripsi Pratindakan
Pemberian skor Berilah skor 1 apabila deskriptor nampak
Berilah skor 0 apabila tidak ada deskriptor nampak
Petunjuk : Berilah penilaian dengan memberikan tanda ( pada kolom yang tersedia.
No Hal yang diamati Penilaian Indikator/Deskriptor Tampak Tidak
tampak Skor
Antusias siswa dalam mengikuti pelajaran 1. Siswa memperhatikan pelajaran dengan seksama selama proses belajar mengajar berlangsung. 2. Siswa tidak bermain-main dengan temannya yang lain atau membuka pelajaran lain. 3. Siswa tidak terpengaruh dengan situasi di luar kelas.
√
√
√
1 1 0
Interaksi siswa dengan guru 4. Siswa mengajukan pertanyaan pada guru ketika ada materi yang belum dimengerti 5. Siswa meminta bimbingan kepada guru selama pembelajaran berlangsung 6. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang wudhu
√
√
√
1 1 0
Aktivitas siswa dalam pembelajaran 7. Siswa memerhatikan materi yang diberikan guru 8. Siswa mengajukan pertanyaan jika ada materi yang tidak dipahami 9. Siswa merespon atas simulasi yang
√
√
1 0
68
diberikan oleh guru
√
0
Interaksi siswa dengan siswa 10. Siswa melakukan diskusi secara bersama-sama dengan anggota kelompoknya 11. Siswa mengajukan pertanyaan kepada siswa lain yang lebih mengerti tentang materi. 12. Siswa yang satu menghargai pendapat siswa yang lain
√
√
√
0 1 0
Partisipasi siswa dalam menyimpulkan hasil belajar 13. Siswa berani mengungkapkan kesimpulan dengan bahasa sendiri 14. Siswa berusaha menambahkan kesimpulan yang kurang sempurna 15. Siswa memberikan tepukan terhadap teman kelompoknya untuk saling menyemangatkan
√
√
√
0 0 1
Jumlah Persentase Kategori
7 46,67%
Kurang aktif
Pencapaian persentasi aktivitas belajar dari setiap pertemuan yaitu:
Pratindakan
100%
69
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN( RPP )
SIKLUS I PERTEMUAN I
Nama Sekolah : MI Fathurrahman Jeringo
Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas/Semester : II / 2
Pertemuan : I
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
3. Mengenal tata cara wudhu
B. Kompetensi Dasar
3.1 Menjelaskan tata cara wudhu
C. Tujuan Pembelajaran :
Mendiskusikan tentang urutan tata cara berwudhu Mengamati gambar tentang rukun dalam wudhu Mengetahui hal hal yang dapat membatalkan wudhu Karakter siswa yang diharapkan :
Religius. Jujur. Toleransi.Disiplin, Kerjakeras, Kreatif, Demokratif , Rasa Ingintahu. Gemar membaca, Peduli lingkungan, Pedulisosial, Tanggung jawab
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Berorientasi tugas dan hasil, Berani mengambil resiko, Percayadiri, Keorisinilan, Berorientasi kemasa depan
D. Materi Pembelajaran
Tata cara dan rukun wudhu serta hal-hal yang membatalkan wudhu E. Metode Pembelajaran
Ceramah Tanya jawab Penugasan Kartu kata dan gambar F. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan Memulai dengan salam, menyapa siswa dan berdo’a. Appersepsi, mengajukan pertanyaan tentang tata cara berwudhu
70
Motivasi, membangkitkan minat dan menumbuhkan kesadaran siswa bahwa betapa pentingnya berwudhu.
Guru mengkodinisikan siswa agar siap untuk mengikuti pelajaran 2. Kegiatan Inti Eksplorasi: Guru meminta masing-masing siswa membaca buku teks Fiqih
tentang berwudhu. Eksplorasi : Guru memperkenalkan media kartu kata dangan tata cara berwudhu Elaborasi: Siswa mengamati kartu kata dan gambar tersebut Elaborasi: Siswa mencatat hasil temuan masing-masing dalam buku catatan
tentang berwudhu Konfirmasi: Guru meminta beberapa siswa untuk mengemukakan hasil temuan
tentang berwudhu melalui kartu kata dan gambar. Elaborasi: Guru melakukan tanya jawab tentang berwudhu. Elaborasi: Meminta siswa untuk membaca niat tentang berwudhu. 3. Kegiatan Penutup Guru memberikan penguatan Melontarkan beberapa pertanyaan kepada siswa tentang materi berwudhu Siswa menyalin kesimpulan dalam buku catatan masing-masing G. Alat/Sumber Belajar
Buku paket Fikih Kartu kata dan gambar Kain planel, perekat,dan sumber belajar lain H. Penilaian
1. Proses penilaian proses (aktivitas guru dan siswa) menggunakan lembar observasi aktivitas guru dan siswa (terlampir).
2. Hasil Evaluasi hasil belajar a. Bentuk lisan : Analisis membaca langsung dan peraktek
Guru bidang studi Fiqih
LaluSuparman, S.Pd.I
NIP/NIK.
Gunungsari, 09 Mei 2018
Mahasiswa/penelitian
Suryani Yusuf
NIM. 151149086 Mengetahui
Kepala Madrasah
Abdul Hakim, S.Pd.I
NIP/NIK.
71
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Pertemuan II
Nama Sekolah : MI FathurrahmanJeringo
Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas/Semester : II / 2
Pertemuan : 2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
3. Mengenal tata cara wudhu
B. Kompetensi Dasar
3.2 Mempraktikkan tata cara wudhu
C. Tujuan Pembelajaran :
Mempraktikkan berwudhu sesuai urutannya. Dibimbing guru, dapat melafalkan do’ a sesudah berwudhu Karakter siswa yang diharapkan :
Religius.Jujur. Toleransi.Disiplin, Kerjakeras, Kreatif, Demokratif , Rasa Ingintahu. Gemar membaca, Peduli lingkungan, Peduli sosial, Tanggung jawab
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Berorientasi tugas dan hasil, Berani mengambi lresiko, Percaya diri, Keorisinilan, Berorientasi kemasa depan
D. Materi Pembelajaran
Praktek berwudhu Hafalan niat sebelum berwudhu Do’a sesudah wudhu E. Metode Pembelajaran
Ceramah Tanya jawab Penugasan Kartu kata dan gambar F. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan Memulai dengan salam, menyapa siswa dan berdo’a.
72
Appersepsi, mengajukan pertanyaan tentang tata cara berwudhu Motivasi, membangkitkan minat dan menumbuhkan kesadaran siswa bahwa
betapa pentingnya berwudhu. Guru mengkodinisikansiswa agar siap untuk mengikuti pelajaran 2. Kegiatan Inti Siswa membentuk menjadi 4 kelompok
Masing - masing kelompok diberi kartu kata dan gambar
Siswa mengamati kartu kata dan gambar tersebut
Siswaberdiskusi dengan kelompoknya untuk mengidentifikasi urutan gerakan tata
cara beruwudhu yang benar
Masing-masing kelompok mewakili teman-temannyauntuk menjelaskan hasil
diskusinya dari kartu kata dan gambar tersebut
Dari hasil diskusi tersebut siswa dapat membedakan urutan tata cara wudhu yang
benar melalui gambar.
Guru melanjutkan dengan sedikit ulasan materi tentang wudhu.
3. Kegiatan Penutup Guru memberikan penguatan Melontarkan beberapa pertanyaan kepada siswa tentang materi berwudhu Siswa menyalin kesimpulan dalam buku catatan masing-masing G. Alat/Sumber Belajar
Buku paket Fikih, Kartu kata dangambar Kain planel,perekat dan sumber belajar lain H. Penilaian
1. Proses penilaian proses (aktivitas guru dansiswa) menggunakan lembar observasi aktivitas guru dan siswa (terlampir).
2. Hasil Evaluasi hasil belajar
a. bentuk lisan: Analisis membaca langsung
Gunungsari, 12 Mei 2018
73
Guru Bidang Studi Fiqih
LaluSuparman, S.Pd.I
NIP/NIK.
Mahasiswa/Penelitian
Suryani Yusuf
NIM. 151149086
Mengetahui
Kepala Madrasah
Abdul Hakim, S.Pd.I
NIP/NIK.
74
Bentuk Instrumen soal 1 (Tes Lisan)
1. Ada berapa rukun wudhu?sebutkan
2. Sebutkan hal-hal yang membatalkan wudhu?
Kunci jawaban
Rukun wudhu
1. Niat
2. Membasuh seluruh muka
3. Membasuh kedua tangan sampai siku
4. Mengusap sebagian rambut kepala
5. Membasuh kedua belah kaki sampai mata kaki
6. Tertib (berurutan)
Dapat membatalkan wudhu
1. Buang air kecil atau besar
2. Keluar angin dari dubur atau kentut
3. Hilang akal karena tidur, pingsan, gila, atau mabuk
4. Bersentuhan kulit antara laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim.
5. Menyentuh kemaluan dengan telapak tangan
6. Hubungan suami istri
75
Lampiran 3
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
Siklus I pertemuan 1
Pemberian skor Berilah skor 1 apabila deskriptor nampak
Berilah skor 0 apabila tidak ada deskriptor nampak
Petunjuk : Berilah penilaian dengan memberikan tanda ( pada kolom yang tersedia.
No Hal yang diamati Penilaian Indikator/Deskriptor Tampak Tidak
tampak Skor
1. Antusias siswa dalam mengikuti pelajaran
2. Siswa memperhatikan pelajaran dengan seksama selama proses belajar mengajar berlangsung.
3. Siswa tidak bermain-main dengan temannya yang lain atau membuka pelajaran lain.
4. Siswa tidak terpengaruh dengan situasi di luar kelas.
√
√
√
1 1
5. Interaksi siswa dengan guru 6. Siswa mengajukan pertanyaan
pada guru ketika ada materi yang belum dimengerti
7. Siswa meminta bimbingan kepada guru selama pembelajaran berlangsung
8. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang wudhu
√
√
√
1
9. Aktivitas siswa dalam pembelajaran
10. Siswa memerhatikan materi yang diberikan guru
11. Siswa mengajukan pertanyaan jika ada materi yang tidak dipahami
√
√
1
76
12. Siswa merespon atas simulasi yang diberikan oleh guru
√
13. Interaksi siswa dengan siswa 14. Siswa melakukan diskusi secara
bersama-sama dengan anggota kelompoknya
15. Siswa mengajukan pertanyaan kepada siswa lain yang lebih mengerti tentang materi.
16. Siswa yang satu menghargai pendapat siswa yang lain
√
√
√
1 1 1
17. Partisipasi siswa dalam menyimpulkan hasil belajar
18. Siswa berani mengungkapkan kesimpulan dengan bahasa sendiri
19. Siswa berusaha menambahkan kesimpulan yang kurang sempurna
20. Siswa memberikan tepukan terhadap teman kelompoknya untuk saling menyemangatkan
√
√
√
1 1
Jumlah Persentase Kategori
60%
Cukup aktif
9
Pencapaian persentasi aktivitas belajar dari setiap pertemuan yaitu:
Pertemuan 1
100%
77
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
Siklus I pertemuan 2
Pemberian skor
Berilah skor 1 apabila deskriptor nampak
Berilah skor 0 apabila tidak ada deskriptor nampak
Petunjuk : Berilah penilaian dengan memberikan tanda ( pada kolom yang tersedia. No Hal yang diamati Penilaian
Indikator/Deskriptor Tampak Tidak tampak
Skor
Antusias siswa dalam mengikuti pelajaran 1. Siswa memperhatikan pelajaran dengan seksama selama proses belajar mengajar berlangsung. 2. Siswa tidak bermain-main dengan temannya yang lain atau membuka pelajaran lain. 3. Siswa tidak terpengaruh dengan situasi di luar kelas.
√
√
√
1 0 1
Interaksi siswa dengan guru 4. Siswa mengajukan pertanyaan pada guru ketika ada materi yang belum dimengerti 5. Siswa meminta bimbingan kepada guru selama pembelajaran berlangsung 6. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang wudhu
√
√
√
0 1 1
Aktivitas siswa dalam pembelajaran 7. Siswa memerhatikan materi yang diberikan guru 8. Siswa mengajukan pertanyaan jika ada materi yang tidak dipahami 9. Siswa merespon atas
√
√
√
1 1 0
78
simulasi yang diberikan oleh guru Interaksi siswa dengan siswa
10. Siswa melakukan diskusi secara bersama-sama dengan anggota kelompoknya 11. Siswa mengajukan pertanyaan kepada siswa lain yang lebih mengerti tentang materi. 12. Siswa yang satu menghargai pendapat siswa yang lain
√
√
√
1 1 1
Partisipasi siswa dalam menyimpulkan hasil belajar 13. Siswa berani mengungkapkan kesimpulan dengan bahasa sendiri 14. Siswa berusaha menambahkan kesimpulan yang kurang sempurna 15. Siswa memberikan tepukan terhadap teman kelompoknya untuk saling menyemangatkan
√
√
√
0 1 1
Jumlah Persentase Kategori
73,33% Aktif
11
Pencapaian persentasi aktivitas belajar dari setiap pertemuan yaitu:
Pertemuan 1
100%
79
Lampiran 4
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
Siklus I Pertemuan 1
Pemberian skor Berilah skor 1 apabila deskriptor nampak Berilah skor 0 apabila tidak ada deskriptor nampak Petunjuk : Berilah penilaian dengan memberikan tanda ( pada kolom yang tersedia.
No Hal yang diamati Tampak Skor Indikator/Deskriptor Ya Tidak
Perencanaan dan persiapan Penyelenggaraan pembelajaran 1. Menghimbau siswa untuk
berdoa sebelum memulai pelajaran.
2. Membuat RPP pembelajaran 3. Mengecek kehadiran siswa
√
√
√
1
1
0
Memberikan apersepsi (assurance)
4. Memberikan pertanyaan mengenai materi yang akan dipelajari
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran
6. Mengaitkan materi yang akan dibahas dengan materi sebelumnya.
√
√
√
0
0 1
Penyampaian materi (interest, relevance)
7. Menyampaikan materi dengan runtun dengan jelas
8. Dalam menjelaskan dengan contoh, mengaitkan dengan kehidupan nyata maupun dengan pelajaran lain.
9. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
√
√
√
1
0 1
Pengaturan kegiatan diskusi (relevance)
√
1
80
10. Membagikan kartu kata dan gambar kepada seluruh siswa
11. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari pasangan kartu kata dan gambar tersebut
12. Menggunakan alat dan media pembelajaran
√
√
1 1
Pendampingan dalam kegiatan kelompok (interest)
13. Guru membimbing siswa dalam mencari pasangan kartu kata dan gambar
14. Membimbing kelompok yang mendapatkan kesulitan dalam pembelajaran
15. Mengawasi pelaksanaan menerima soal
√
√
√
0
0
0
Penutup (Assessment, satisfaction)
16. Membuat evaluasi untuk mengetahui penguasaan materi yang sudah dipelajari
17. Memberikan pujian kepada siswa yang telah menyelesaikan soal dengan baik dan benar
18. Melibatkan siswa dalam membuat kesimpulan
√
√
√
1
0 1
Jumlah persentase Kategori
55,56%
Cukup baik
10
Pecapaian persentase dari setiap pertemuan yaitu dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
Pertemuan I
81
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
Siklus I Pertemuan 2
Pemberian skor Berilah skor 1 apabila deskriptor nampak Berilah skor 0 apabila tidak ada deskriptor nampak Petunjuk : Berilah penilaian dengan memberikan tanda ( pada kolom yang tersedia.
No Hal yang diamati Tampak Skor Indikator/Deskriptor Ya Tidak
Perencanaan dan persiapan Penyelenggaraan pembelajaran
1. Menghimbau siswa untuk berdoa sebelum memulai pelajaran.
2. Membuat RPP pembelajaran 3. Mengecek kehadiran siswa
√
√ √
1
1
1
Memberikan apersepsi (assurance)
4. Memberikan pertanyaan mengenai materi yang akan dipelajari
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran
6. Mengaitkan materi yang akan dibahas dengan materi sebelumnya.
√
√
√
1
0 1
Penyampaian materi (interest, relevance)
7. Menyampaikan materi dengan runtun dengan jelas
8. Dalam menjelaskan dengan contoh, mengaitkan dengan kehidupan nyata maupun dengan pelajaran lain.
9. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
√
√
√
1
1 0
Pengaturan kegiatan diskusi (relevance)
√
1
82
10. Membagikan kartu kata dan gambar kepada seluruh siswa
11. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari pasangan kartu kata dan gambar tersebut
12. Menggunakan alat dan media pembelajaran
√
√
1 1
Pendampingan dalam kegiatan kelompok (interest)
13. Guru membimbing siswa dalam mencari pasangan kartu kata dan gambar
14. Membimbing kelompok yang mendapatkan kesulitan dalam pembelajaran
15. Mengawasi pelaksanaan menerima soal
√
√
√
0
1
1
Penutup (Assessment, satisfaction)
16. Membuat evaluasi untuk mengetahui penguasaan materi yang sudah dipelajari
17. Memberikan pujian kepada siswa yang telah menyelesaikan soal dengan baik dan benar
18. Melibatkan siswa dalam membuat kesimpulan
√
√
√
0
0 1
Jumlah persentase Kategori
72,22%
Baik
13
Pecapaian persentase dari setiap pertemuan yaitu dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
Pertemuan 2
83
Lampiran 5
Rekapitulasi Nilai Tes Lisan
Hasil Evaluasi Kemampuan Memahami Siswa (Pasca Tindakan) Siklus I.
No Nama Siswa Nilai Tes Lisan Jumlah Tuntas Tidak Tuntas
Tes 1 Tes 2 1 Syahrobi Ityanullah 35 40 75 √ 2 Ahmad Majdi 25 30 55 √ 3 Amryna Rashada 30 30 60 √ 4 Anindi Hemalia 45 50 95 √ 5 Azka Syarfia 40 40 80 √ 6 Baiq Dina Febriani 30 45 75 √ 7 Baiq Dini Rahmawati 30 35 65 √ 8 Denda Hikmatul Azzahra 30 45 75 √ 9 Denda Izzatul Aulia
Azzahra 35 40 75 √
10 Denda Rosa Ayu kamila DY
30 45 75 √
11 Devita Wulandari 40 50 90 √ 12 Diana Saputri 35 50 85 √ 13 Dikha Aditya Putra 40 50 90 √ 14 Dinda Safa Hazana 30 45 75 √ 15 Eliza Mayani 40 45 85 √ 16 Haerul Akasah 35 50 85 √ 17 L.Muh. Yusuf 40 45 85 √ 18 Lalu Achmad Zaky Fudlail 45 50 95 √ 19 Lalu Ahmad Syaokani 35 40 75 √ 20 Lalu Muhammad Nabil
Bariq 40 50 90 √
21 Liadatul Jannah 30 35 65 √ 22 Lina Fitriani 35 45 75 √ 23 Moza Hidayah 50 50 100 √ 24 Muhammad Jibran Fatoni 30 35 65 √ 25 Muhammad Ridho Rizqi 25 30 55 √ 26 Mustafa Malik Ibrahim 50 50 100 √ 27 Rahman Muhammad Rizka 35 40 75 √ 28 Sopian hadi 35 40 75 √ 29 Sulaiman Abi Banyu 30 35 65 √ 30 Ujip Ali Fikri 30 45 75 √ 31 Uswatun Hasanah 35 40 75 √ Jumlah
Rata-rata Jumlah siswa
2, 410 77,79
%
84
Nilai tertinggi Nilai terendah
31 100 55
Keterangan : Rata-rata = Nilai tes 1 + Nilai tes 2 : 31 =
85
Lampiran : 6
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : MI Fathurrahman Jeringo
Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas/Semester : II / 2
Pertemuan : I
Standar kompetensi : 3. Menegenal tata cara wudhu
Kompetensi dasar : 3.1 menjelaskan tata cara wudhu
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1x pertemuan)
A. Indikator
Menyebutkan urutan rukun wudhu dengan benar Menentukan tata cara wudhu Mengetahui hal-hal yang dapat membatalkan wudhu B. Tujuan Pembelajaran :
Siswa dapat menyebutkan urutan rukun wudhu dengan benar Siswa dapat menentukan tata cara wudhu Siswa dapat menunjukan hal-hal yang dapat membatalkan wudhu Karakter siswa yang diharapkan :
Religius.Jujur. Toleransi. Disiplin, Kerja keras, Kreatif, Demokratif , Rasa Ingin tahu. Gemar membaca, Peduli lingkungan, Peduli sosial, Tanggung jawab
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Berorientasi tugas dan hasil, Berani mengambil resiko, Percaya diri, Keorisinilan, Berorientasi ke masa depan
C. Materi Pembelajaran
Rukun wudhu
7. Niat
8. Membasuh seluruh muka
9. Membasuh kedua tangan sampai siku
10. Mengusap sebagian rambut kepala
11. Membasuh kedua belah kaki sampai mata kaki
12. Tertib (berurutan)
86
Sunnah Wudhu
9) Membaca basmallah sambil mencuci kedua belah tangan
10) Berkumur-kumur sambil membersihkan gigi tiga kali
11) Membasuh lubang hidung tiga kali
12) Membasuh muka tiga kali
13) Membasuh kedua belah tangan hingga siku-siku tiga kali
14) Mengusap sebagian rambut kepala tiga kali
15) Mengusap kedua belah telinga tiga kali
16) Membasuh kedua belah kaki sampai mata kaki tiga kali
Dapat membatalkan wudhu
7. Buang air kecil atau besar
8. Keluar angin dari dubur atau kentut
9. Hilang akal karena tidur, pingsan, gila, atau mabuk
10. Bersentuhan kulit antara laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim.
11. Menyentuh kemaluan dengan telapak tangan
12. Hubungan suami istri
Doa sesudah wudhu
D. Metode Pembelajaran
Ceramah Tanya jawab Penugasan Bermaian kartu kata dan gambar E. Langkah-Langkah Pembelajaran
4. Kegiatan Pendahuluan (10 menit) Siswa berdoa bersama, mengucapakan salam, dan absensi. Memperkenalkan bahan ajar rukun wudhu tata cara wudhu dan hal-hal yang dapat
membatalkan wudhu. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Guru mengkodinisikan siswa agar siap untuk mengikuti pelajaran 5. Kegiatan Inti (40 menit) Eksplorasi: Guru meminta siswa membaca materi ajar tentang, rukun wudhu, tata cara dan
hal-hal yang dapat membatalkan wudhu Guru menempelkan kertas karton dipapan tulis yang berisikan tata cara wudhu. Guru meminta siswa mengamati gambar tata cara wudhu
87
Guru meminta masing-masing siswa menyampaikan hasil pengamatan yang dilakukan siswa Elaborasi
Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok Guru membagikan siswa amplop yang berisikan gambar tata cara wudhu Guru meminta siswa mendiskusikan urutan tata cara wudhu dan hal yang
membatalkan wudhu dengan cara menempelkan gambar urutan wudhu dan tata cara wudhu yang benar
Peserta didik menempelkan hasil diskusi kedepan kelas, kemudian meminta masing-masing kelompok saling memberikan tanggapan terhadap gambar yang sudah di tempel Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang materi yang sudah dipelajari tentang rukun, tata cara wudhu dan hal-hal yang dapat membatalkan wudhu.
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pemahaman, memberikan penguatan, dan menyimpulkan.
6. Kegiatan Penutup (10 menit) Tindak lanjut, dengan cara menyampaikan materi yang akan di bahas pada
pertemuan selanjutnya Berdoa bersama untuk menutup mengakhiri pembelajaran F. Alat/Sumber Belajar
Buku paket Fikih kelas II Kartu kata dan gambar tata cara wudhu Risalah tuntutan shalat lengkap PT. karya toha putra semarang
Guru Bidang Studi Fiqih
LaluSuparman, S.Pd.I
NIP/NIK.
Gunungsari,19 mei 2018
Mahasiswa/Penelitian
Suryani Yusuf
NIM. 151149086
Mengetahui
Kepala Madrasah
Abdul Hakim, S.PdI
NIP/NIK.
88
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : MI Fathurrahman Jeringo
Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas/Semester : II / 2
Pertemuan : 2
Standar kompetensi : 3. Menegenal tata cara wudhu
Kompetensi dasar : 3.3 memperaktikan tata cara wudhu
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1x pertemuan)
A. Indikator
Memperaktekan tata cara wudhu dengan benar Melafalkan doa setelah wudhu B. Tujuan Pembelajaran :
Siswa dapat memperaktikan tata cara wudhu dengan benar Siswa dapat melafalkan doa setelah wudhu Karakter siswa yang diharapkan :
Religius.Jujur. Toleransi. Disiplin, Kerja keras, Kreatif, Demokratif , Rasa Ingin tahu. Gemar membaca, Peduli lingkungan, Peduli sosial, Tanggung jawab
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Berorientasi tugas dan hasil, Berani mengambil resiko, Percaya diri, Keorisinilan, Berorientasi ke masa depan
C. Materi Pembelajaran
Rukun wudhu
13. Niat
14. Membasuh seluruh muka
15. Membasuh kedua tangan sampai siku
16. Mengusap sebagian rambut kepala
17. Membasuh kedua belah kaki sampai mata kaki
18. Tertib (berurutan)
Sunnah Wudhu
17) Membaca basmallah sambil mencuci kedua belah tangan
18) Berkumur-kumur sambil membersihkan gigi tiga kali
19) Membasuh lubang hidung tiga kali
89
20) Membasuh muka tiga kali
21) Membasuh kedua belah tangan hingga siku-siku tiga kali
22) Mengusap sebagian rambut kepala tiga kali
23) Mengusap kedua belah telinga tiga kali
24) Membasuh kedua belah kaki sampai mata kaki tiga kali
Dapat membatalkan wudhu
13. Buang air kecil atau besar
14. Keluar angin dari dubur atau kentut
15. Hilang akal karena tidur, pingsan, gila, atau mabuk
16. Bersentuhan kulit antara laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim.
17. Menyentuh kemaluan dengan telapak tangan
18. Hubungan suami istri
Doa sesudah wudhu
D. Metode Pembelajaran
Ceramah Tanya jawab Demonstrasi Iqra’ Bermaian kartu kata dan gambar E. Langkah-Langkah Pembelajaran
7. Kegiatan Pendahuluan (10 menit) Siswa berdoa bersama, mengucapakan salam, dan absensi. Memperkenalkan bahan ajar rukun wudhu tata cara wudhu dan hal-hal yang dapat
membatalkan wudhu. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Guru mengkodinisikan siswa agar siap untuk mengikuti pelajaran 8. Kegiatan Inti (40 menit) Eksplorasi: Guru meminta siswa membaca materi ajar tentang, rukun wudhu, tata cara wudhu
dan lafal do’a setelah wudhu Guru menayangkan vidio tata cara wudhu Guru meminta siswa mengamati vidio tata cara wudhu Guru meminta masing-masing siswa menyampaikan hasil pengamatan yang
dilakukan siswa Elaborasi
Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok
90
Guru meminta mendiskusikan urutan tata cara wudhu dan lafal doa setelah wudhu
Guru meminta dari salah satu kelompok mewakili untuk peraktek tata cara wudhu Konfirmasi
Guru meminta siswa memperaktekan tata cara wudhu secara bergantian Guru bersamaPeserta didik bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan. 9. Kegiatan Penutup (10 menit) Guru memberikan penguatan dengan peraktek Berdoa bersama untuk menutup mengakhiri pembelajaran F. Alat/Sumber Belajar
LCD (vidio tata cara wudhu) Buku paket Fikih kelas II Kartu kata dan gambar tata cara wudhu Risalah tuntutan shalat lengkap PT. karya toha putra semarang
Guru Bidang Studi Fiqih
LaluSuparman, S.Pd.I
NIP/NIK.
Gunungsari, 26 mei 2018
Mahasiswa/Penelitian
Suryani Yusuf
NIM. 151149086
Mengetahui
Kepala Madrasah
Abdul Hakim, S.Pd.I
NIP/NIK.
91
Bentuk Instrumen/soal 2 (tes peraktek)
1. Memperaktekan tata cara wudhu yang benar?
2. Membunyikan lafal bacaan doa setelah wudhu?
Kunci jawaban
1. Sunnah Wudhu
1) Membaca basmallah sambil mencuci kedua belah tangan
2) Berkumur-kumur sambil membersihkan gigi tiga kali
3) Membasuh lubang hidung tiga kali
4) Membasuh muka tiga kali
5) Membasuh kedua belah tangan hingga siku-siku tiga kali
6) Mengusap sebagian rambut kepala tiga kali
7) Mengusap kedua belah telinga tiga kali
8) Membasuh kedua belah kaki sampai mata kaki tiga kali
2. Doa sesudah wudhu
92
93
94
95
96
97
98
99
100
Lampiran 6
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
Siklus II Pertemuan 1
Pemberian skor Berilah skor 1 apabila deskriptor nampak
Berilah skor 0 apabila tidak ada deskriptor nampak
Petunjuk : Berilah penilaian dengan memberikan tanda ( pada kolom yang tersedia. No Hal yang diamati Penilaian
Indikator/Deskriptor Tampak Tidak tampak Skor Antusias siswa dalam mengikuti
pelajaran 16. Siswa memperhatikan pelajaran
dengan seksama selama proses belajar mengajar berlangsung.
17. Siswa tidak bermain-main dengan temannya yang lain atau membuka pelajaran lain.
18. Siswa tidak terpengaruh dengan situasi di luar kelas.
√
√
√
1 1 1
Interaksi siswa dengan guru 19. Siswa mengajukan pertanyaan
pada guru ketika ada materi yang belum dimengerti
20. Siswa meminta bimbingan kepada guru selama pembelajaran berlangsung
21. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang wudhu
√
√
√
1 1 1
Aktivitas siswa dalam pembelajaran
22. Siswa memerhatikan materi yang diberikan guru
23. Siswa mengajukan pertanyaan jika ada materi yang tidak dipahami
√
√
1 1
101
24. Siswa merespon atas simulasi yang diberikan oleh guru
√
0
Interaksi siswa dengan siswa 25. Siswa melakukan diskusi secara
bersama-sama dengan anggota kelompoknya
26. Siswa mengajukan pertanyaan kepada siswa lain yang lebih mengerti tentang materi.
27. Siswa yang satu menghargai pendapat siswa yang lain
√
√
1 0 1
Partisipasi siswa dalam menyimpulkan hasil belajar
28. Siswa berani mengungkapkan kesimpulan dengan bahasa sendiri
29. Siswa berusaha menambahkan kesimpulan yang kurang sempurna
30. Siswa memberikan tepukan terhadap teman kelompoknya untuk saling menyemangatkan
√
√
√
1 1 1
Jumlah Persentase Kategori
86,67%
Sangat Aktif
13
Pencapaian persentasi aktivitas belajar dari setiap pertemuan yaitu:
Pertemuan 1
100%
102
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
Siklus II Pertemuan 2
Pemberian skor
Berilah skor 1 apabila deskriptor nampak
Berilah skor 0 apabila tidak ada deskriptor nampak
Petunjuk : Berilah penilaian dengan memberikan tanda ( pada kolom yang tersedia.
No Hal yang diamati Penilaian Indikator/Deskriptor Tam
pak Tidak tampak
Skor
Antusias siswa dalam mengikuti pelajaran
16. Siswa memperhatikan pelajaran dengan seksama selama proses belajar mengajar berlangsung.
17. Siswa tidak bermain-main dengan temannya yang lain atau membuka pelajaran lain.
18. Siswa tidak terpengaruh dengan situasi di luar kelas.
√
√
√
1 1 1
Interaksi siswa dengan guru 19. Siswa mengajukan pertanyaan
pada guru ketika ada materi yang belum dimengerti
20. Siswa meminta bimbingan kepada guru selama pembelajaran berlangsung
21. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang wudhu
√
√
√
1 1 1
Aktivitas siswa dalam pembelajaran
22. Siswa memerhatikan materi yang diberikan guru
√
√
1 1
103
23. Siswa mengajukan pertanyaan jika ada materi yang tidak dipahami
24. Siswa merespon atas simulasi yang diberikan oleh guru
√
1
Interaksi siswa dengan siswa 25. Siswa melakukan diskusi secara
bersama-sama dengan anggota kelompoknya
26. Siswa mengajukan pertanyaan kepada siswa lain yang lebih mengerti tentang materi.
27. Siswa yang satu menghargai pendapat siswa yang lain
√
√
√
1 1 1
Partisipasi siswa dalam menyimpulkan hasil belajar
28. Siswa berani mengungkapkan kesimpulan dengan bahasa sendiri
29. Siswa berusaha menambahkan kesimpulan yang kurang sempurna
30. Siswa memberikan tepukan terhadap teman kelompoknya untuk saling menyemangatkan
√
√
√
0 1 1
Jumlah Persentase Kategori
93,33%
Sangat Aktif
14
Pencapaian persentasi aktivitas belajar dari setiap pertemuan yaitu:
Pertemuan 2
100%
104
Lampiran 7
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
Siklus II Pertemuan 1
Pemberian skor Berilah skor 1 apabila deskriptor nampak Berilah skor 0 apabila tidak ada deskriptor nampak Petunjuk : Berilah penilaian dengan memberikan tanda ( pada kolom yang tersedia.
No Hal yang diamati Tampak Skor Indikator/Deskriptor Ya Tidak
Perencanaan dan persiapan Penyelenggaraan pembelajaran
19. Menghimbau siswa untuk berdoa sebelum memulai pelajaran.
20. Membuat RPP pembelajaran 21. Mengecek kehadiran siswa
√
√ √
1
1
1 Memberikan apersepsi
(assurance) 22. Memberikan pertanyaan
mengenai materi yang akan dipelajari
23. Menyampaikan tujuan pembelajaran
24. Mengaitkan materi yang akan dibahas dengan materi sebelumnya.
√
√
√
0
1 1
Penyampaian materi (interest, relevance)
25. Menyampaikan materi dengan runtun dengan jelas
26. Dalam menjelaskan dengan contoh, mengaitkan dengan kehidupan nyata maupun dengan pelajaran lain.
27. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
√
√
√
1
1 0
Pengaturan kegiatan diskusi (relevance)
√
1
105
28. Membagikan kartu kata dan gambar kepada seluruh siswa
29. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari pasangan kartu kata dan gambar tersebut
30. Menggunakan alat dan media pembelajaran
√
√
1 1
Pendampingan dalam kegiatan kelompok (interest)
31. Guru membimbing siswa dalam mencari pasangan kartu kata dan gambar
32. Membimbing kelompok yang mendapatkan kesulitan dalam pembelajaran
33. Mengawasi pelaksanaan menerima soal
√
√
√
1
1
0
Penutup (Assessment, satisfaction)
34. Membuat evaluasi untuk mengetahui penguasaan materi yang sudah dipelajari
35. Memberikan pujian kepada siswa yang telah menyelesaikan soal dengan baik dan benar
36. Melibatkan siswa dalam membuat kesimpulan
√
√
√
1
1 0
Jumlah persentase Kategori
77,78%
Baik
14
Pecapaian persentase dari setiap pertemuan yaitu dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
Pertemuan I
106
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
Siklus II Pertemuan 2
Pemberian skor Berilah skor 1 apabila deskriptor nampak Berilah skor 0 apabila tidak ada deskriptor nampak Petunjuk : Berilah penilaian dengan memberikan tanda ( pada kolom yang tersedia. No Hal yang diamati Tampak Skor
Indikator/Deskriptor Ya Tidak Perencanaan dan persiapan
Penyelenggaraan pembelajaran 19. Menghimbau siswa untuk berdoa
sebelum memulai pelajaran. 20. Membuat RPP pembelajaran 21. Mengecek kehadiran siswa
√
√ √
1 1 1
Memberikan apersepsi (assurance) 22. Memberikan pertanyaan mengenai
materi yang akan dipelajari 23. Menyampaikan tujuan
pembelajaran 24. Mengaitkan materi yang akan
dibahas dengan materi sebelumnya.
√
√
√
1 1 1
Penyampaian materi (interest, relevance)
25. Menyampaikan materi dengan runtun dengan jelas
26. Dalam menjelaskan dengan contoh, mengaitkan dengan kehidupan nyata maupun dengan pelajaran lain.
27. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
√
√
√
1 1 1
Pengaturan kegiatan diskusi (relevance)
28. Membagikan kartu kata dan gambar kepada seluruh siswa
29. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari pasangan kartu kata dan gambar tersebut
√
√
√
1 1 1
107
30. Menggunakan alat dan media pembelajaran
Pendampingan dalam kegiatan kelompok (interest)
31. Guru membimbing siswa dalam mencari pasangan kartu kata dan gambar
32. Membimbing kelompok yang mendapatkan kesulitan dalam pembelajaran
33. Mengawasi pelaksanaan menerima soal
√
√
√
1 1 1
Penutup (Assessment, satisfaction) 34. Membuat evaluasi untuk
mengetahui penguasaan materi yang sudah dipelajari
35. Memberikan pujian kepada siswa yang telah menyelesaikan soal dengan baik dan benar
36. Melibatkan siswa dalam membuat kesimpulan
√
√
√
1 1 0
Jumlah persentase Kategori
94,44%
Sangat Aktif
17
Pecapaian persentase dari setiap pertemuan yaitu dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
Pertemuan 2
108
Lampiran: 8
Rekapitulasi Nilai Tes Lisan
Hasil Evaluasi Kemampuan Memahami Siswa (Pasca Tindakan) Siklus II.
No Nama Siswa Nilai Tes
Lisan
Juml
ah
Tunt
as
Tidak
Tunta
s
Tes 1
Tes 2
1 A. Syahrobi Ityanullah 50 35 85 √
2 Ahmad Majdi 50 30 80 √
3 Amryna Rashada 50 30 80 √
4 Anindi Hemalia 50 50 100 √
5 Azka Syarfia 50 50 100 √
6 Baiq Dina Febriani 50 45 95 √
7 Baiq Dini Rahmawati 45 35 80 √
8 Denda Hikmatul Azzahra 50 50 100 √
9 Denda Izzatul Aulia Azzahra
50 45 95 √
10 Denda Rosa Ayu kamila DY
30 45 75 √
11 Devita Wulandari 50 50 100 √
12 Diana Saputri 50 40 90 √
13 Dikha Aditya Putra 50 50 100 √
14 Dinda Safa Hazana 50 45 95 √
15 Eliza Mayani 50 40 90 √
16 Haerul Akasah 45 40 85 √
17 L.Muh. Yusuf 50 50 100 √
18 Lalu Achmad Zaky Fudlail 50 50 100 √
19 Lalu Ahmad Syaokani 50 45 95 √
20 Lalu Muhammad Nabil Bariq
50 50 100 √
21 Liadatul Jannah 50 40 90 √
22 Lina Fitriani 50 45 95 √
23 Moza Hidayah 50 50 100 √
24 Muhammad Jibran Fatoni 45 35 80 √
25 Muhammad Ridho Rizqi 45 35 75 √
26 Mustafa Malik Ibrahim 50 50 100 √
27 Rahman Muhammad Rizka 50 35 85 √
28 Sopian hadi 50 30 80 √
29 Sulaiman Abi Banyu 50 40 90 √
30 Ujip Ali Fikri 50 35 85 √
31 Uswatun Hasanah 50 45 95 √
109
Jumlah Rata- rata Jumlah siswa Nilai tertinggi Nilai terendah
2,820 90.95% 31 100 75
Keterangan : Rata-rata = Nilai tes 1+ Nilai tes 2 : 31 =
110
Lampiran 9
Hasil Lembar Observasi Aktivitas Guru Pertemuan I dan Pertemuan II Siklus 1
No Deskriptor Skor Pertemuan
I Pertemuan
II 1 Menghimbau siswa untuk berdoa
sebelum memulai pelajaran. 1 1
2 Membuat RPP pembelajaran 1 1 3 Mengecek kehadiran siswa 0 1 4 Memberikan pertanyaan mengenai
materi yang akan dipelajari 0 1
5 Menyampaikan tujuan pembelajaran 0 0 6 Mengaitkan materi yang akan dibahas
dengan materi sebelumnya 1 1
7 Menyampaikan materi dengan runtun dengan jelas
1 1
8 Dalam menjelaskan dengan contoh, mengaitkan dengan kehidupan nyata maupun dengan pelajaran lain.
0 1
9 Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
1 0
10 Membagikan kartu kata dan gambar kepada seluruh siswa
1 1
11 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari pasangan kartu kata dan gambar tersebut
1 1
12 Menggunakan alat dan media pembelajaran
1 1
13 Guru membimbing siswa dalam mencari pasangan kartu kata dan gambar
0 0
14 Membimbing kelompok yang mendapatkan kesulitan dalam pembelajaran
0 1
15 Mengawasi pelaksanaan menerima soal
0 1
16 Membuat evaluasi untuk mengetahui penguasaan materi yang sudah dipelajari
1 0
17 Memberikan pujian kepada siswa yang telah menyelesaikan soal dengan baik dan benar
0 0
111
18 Melibatkan siswa dalam membuat kesimpulan
1 1
Jumlah 10 13 Persentase 55,56% 72,22% Nilai Rata-Rata 63,89% Kategori Cukup Baik
Pecapaian persentase dari setiap pertemuan yaitu dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
Pertemuan I
Pertemuan 2
Nilai rata-rata
112
Hasil Lembar Observasi Aktivitas Guru Pertemuan I dan Pertemuan II
Siklus II
No Deskriptor Skor Pertemuan
I Pertemuan
II 1 Menghimbau siswa untuk berdoa
sebelum memulai pelajaran. 1 1
2 Membuat RPP pembelajaran 1 1 3 Mengecek kehadiran siswa 1 1 4 Memberikan pertanyaan mengenai
materi yang akan dipelajari 0 1
5 Menyampaikan tujuan pembelajaran
1 1
6 Mengaitkan materi yang akan dibahas dengan materi sebelumnya
1 1
7 Menyampaikan materi dengan runtun dengan jelas
1 1
8 Dalam menjelaskan dengan contoh, mengaitkan dengan kehidupan nyata maupun dengan pelajaran lain.
1 1
9 Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
0 1
10 Membagikan kartu kata dan gambar kepada seluruh siswa
1 1
11 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari pasangan kartu kata dan gambar tersebut
1 1
12 Menggunakan alat dan media pembelajaran
1 1
13 Guru membimbing siswa dalam mencari pasangan kartu kata dan gambar
1 1
14 Membimbing kelompok yang mendapatkan kesulitan dalam pembelajaran
1 1
15 Mengawasi pelaksanaan menerima soal
0 1
16 Membuat evaluasi untuk mengetahui penguasaan materi yang sudah dipelajari
1 1
17 Memberikan pujian kepada siswa yang telah menyelesaikan soal dengan baik dan benar
1 1
113
18 Melibatkan siswa dalam membuat kesimpulan
0 0
Jumlah 14 17 Persentase 77,78% 94,44% Nilai Rata-Rata 86,11% Kategori Sangat Baik
Pecapaian persentase dari setiap pertemuan yaitu dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
Pertemuan I
Pertemuan 2
Nilai rata-rata
114
Lampiran 10
Hasil Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan I dan Pertemuan II Siklus 1
No Deskriptor Skor Pertemuan I Pertemuan II
1
Siswa memperhatikan pelajaran dengan seksama selama proses belajar mengajar berlangsung.
1 1
2
Siswa tidak bermain-main dengan temannya yang lain atau membuka pelajaran lain.
1 0
3
Siswa tidak terpengaruh dengan situasi di luar kelas.
0 1
4
Siswa mengajukan pertanyaan pada guru ketika ada materi yang belum dimengerti
0 0
5
Siswa meminta bimbingan kepada guru selama pembelajaran berlangsung
1 1
6
Siswa menjawab pertanyaan guru tentang wudhu
0 1
7
Siswa memerhatikan materi yang diberikan guru
1 1
8
Siswa mengajukan pertanyaan jika ada materi yang tidak dipahami
0 1
9
Siswa merespon atas simulasi yang diberikan oleh guru
0 0
10
Siswa melakukan diskusi secara bersama-sama dengan anggota kelompoknya
1 1
11
Siswa mengajukan pertanyaan kepada siswa lain yang lebih mengerti tentang materi.
1 1
12
Siswa yang satu menghargai pendapat siswa yang lain
1 1
13
Siswa berani mengungkapkan kesimpulan dengan bahasa sendiri
0 0
14
Siswa berusaha menambahkan kesimpulan yang kurang sempurna
1 1
115
15 Siswa memberikan tepukan terhadap teman kelompoknya untuk saling menyemangatkan
1 1
Jumlah 9 11 Persentase 60% 73,33% Nilai Rata-rata
Kategori
66,65% Aktif
Pencapaian persentasi aktivitas belajar dari setiap pertemuan yaitu:
Pertemuan I
100%
Pertemuan II
100%
Untuk mengetahui nilai rata-rata
116
Hasil Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan I dan Pertemuan II Siklus 2
No Deskriptor Skor Pertemuan I Pertemuan II
1
Siswa memperhatikan pelajaran dengan seksama selama proses belajar mengajar berlangsung.
1 1
2
Siswa tidak bermain-main dengan temannya yang lain atau membuka pelajaran lain.
1 1
3
Siswa tidak terpengaruh dengan situasi di luar kelas.
1 1
4
Siswa mengajukan pertanyaan pada guru ketika ada materi yang belum dimengerti
1 1
5
Siswa meminta bimbingan kepada guru selama pembelajaran berlangsung
1 1
6
Siswa menjawab pertanyaan guru tentang wudhu
1 1
7
Siswa memerhatikan materi yang diberikan guru
1 1
8
Siswa mengajukan pertanyaan jika ada materi yang tidak dipahami
1 1
9
Siswa merespon atas simulasi yang diberikan oleh guru
0 1
10
Siswa melakukan diskusi secara bersama-sama dengan anggota kelompoknya
1 1
11
Siswa mengajukan pertanyaan kepada siswa lain yang lebih mengerti tentang materi.
0 1
12
Siswa yang satu menghargai pendapat siswa yang lain
1 1
13
Siswa berani mengungkapkan kesimpulan dengan bahasa sendiri
1 0
14
Siswa berusaha menambahkan kesimpulan yang kurang sempurna
1 1
15 Siswa memberikan tepukan terhadap teman kelompoknya untuk saling menyemangatkan
1 1
Jumlah 13 14 Persentase 86,67% 93,33%
117
Nilai Rata-rata
Kategori
90,00% Sangat Aktif
Pencapaian persentasi aktivitas belajar dari setiap pertemuan yaitu:
Pertemuan I
100%
Pertemuan II
100%
Untuk mengetahui nilai rata-rata
118
Lampiran 11 SIKLUS I
Situasi Peserta Didik saat Mendengarkan Penjelasan Guru Masih ada yang
melamun dan berbicara dengan teman sebangkunya
Kondisi peserta didik kerja kelompok di bimbing oleh guru
119
Peserta Didik Sedang membaca kartu kata dan gambar untuk memperbaiki
penyusunan yang salah
Evaluasi peserta didik membaca kartu kata dan gambar
120
n tuk
Bentuk kartu kata yang digunakan
121
Lampiran 12
Siklus II
Suasana peserta didik menonton vidio tentang tata cara wudhu
122
Situasi Peserta Didik Saat Memecahkan kartu kata dan gambar yang salah
susunan dengan kelompoknya
Kondisi peserta didik menggunakan kartu kata dan gambar
b
Kondisi belajar peserta didik di dalam kelas dengan tanya jawab
123
CURRICULUM VITAE
NAMA : SURYANI YUSUF TEMPAT, TANGGAL LAHIR : SESELA, 31 DSEMBER 1994 ALAMAT : SESELA KEBUN INDAH NIM : 151149086 NO.HP : 082340074521 STATUS : SUDAH MENIKAH JENIS KELAMIN : PEREMPUAN AGAMA : ISLAM KEWARGANEGARAAN : INDONESIA NO.TELP KELUARGA : -
AYAH : - IBU : -
STATUS KELUARGA : ANAK KANDUNG NAMA ORANG TUA :
AYAH : M. YUSUF (alm) IBU : SITI MAEJUM (almh)
PEKERJAAN ORANG TUA : AYAH : - IBU : -
TAHUN MASUK KULIAH : 2014 TAHUN LULUS/YUDISIUM : 2018 JUDUL SKRIPSI : Meningkatkan Kemampuan
Memahami Materi Fiqih Kelas II Dengan Menggunakan Metode Bermain Kartu Kata dan Gambar di MI Fathurrahman Jeringo Kecamatan Gunungsari 2017/2018
RIWAYAT PENDIDIKAN 2000- 2006 MI AN-NAJJAH - GUNUNGSARI 2006-2009 MTS AN-NAJJAH - GUNUNGSARI 2009-2012 MA AN-NAJJAH IPS GUNUNGSARI 2014-2018 IAIN MATARAM PGMI MATARAM
RIWAYAT ORGANISASI PRAMUKA LDMI
124
PRESTASI
PENGALAMAN BEKERJA
127
128
129