PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN...

104
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS 1 MADRASAH IBTIDAIYAH YAHYA PONDOK GEDE BEKASI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.I) Oleh Heni Purningsih 1812018300174 PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016

Transcript of PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN...

Page 1: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN

MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR

PADA SISWA KELAS 1 MADRASAH IBTIDAIYAH YAHYA

PONDOK GEDE BEKASI TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi

Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.I)

Oleh

Heni Purningsih

1812018300174

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016

Page 2: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN

MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR

PADA SISWA KELAS I MADRASAH IBTIDAIYAH YAHYA

PONDOK GEDE BEKASI TAHUN PELAJARAN 20T512016

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi

Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.I)

Oleh

Heni Purningsih

I 81201 83001 74

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

Page 3: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

LAPORAN PENGESAHAN PEMBIMBING SKzuPSI

Skripsi berjudul "Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan

Menggunakan Media Gambar pada Siswa Kelas I Madrasah Ibtidaiyah Yahya

Pondok Gede Bekasi Tahun Pelajaran 2015-2016" disusun oleh Heni Purningsih,

NIM: 1812018300174 Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, telah

melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk

diujikan pada siding munaqosah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakarla,6 April 2016

Yang Mengesahkan

Ahmad Bahtiar. M.Hum.

NrP. 1 9760 tt8200912t002

Page 4: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

LEMBAR PENGESAFIAN PENGUJI

Skripsi berjudul *Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Menggunakan

Media Gambar pada Siswa Kelas I Madrasah Ibtidaiyah Yahya Pondok Gede

Bekasi Tahun Pelajaran 201512016", disusun oleh Heni Purningsih, NIM

1812018300174, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus Ujian Munaqasah pada tanggal 13

Mei 2016 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar

Sarjana Pendidikian Islam (S.Pd.D dalam bidang Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah.

Jakart4 l3 Mei 2016

Panitia Uj ian Munaqasah

Ketua Panitia (Kajur Pendidikan Guru MI)

Dr.Khalimi. M.AgNIP: 196505 15 199403 1006

Sekretaris Jurusan Pendidikan Guru MIAsep Ediana Latip. M.Pd.NIP: 1 98 1 0 6232009121003

Tanggal

td zof€/oS

Penguji IMalqrun Subuki. M.Hum.NIP: 19800305200901 101 5

Penguji IIDr. Nurochim. MM.195907 15198403 I 003

Tanda Tangan

%i'

Page 5: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

Yang bertanda

Nama

NIM

Jurusan

Alamat

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

tangan di bawah ini:

Heni Pumingsih

18r2018300174

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

JL. Nangka Atas III RT 02103 Jatibening Baru, pondok Gede Bekasi

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA

Bahwa skripsi yang berjudul Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan

Menggunakan Media Gambar pada Siswa Kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah Yahya

Pondok Gede Bekasi adalah hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen:

Nama Pembimbing

NIP

: Ahmad Bahtiar, M.Hum

: 197601182009121002

Jurusan/Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (pGMI)

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap

menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya

sendiri.

Jakarta, 6 April2016

Yang Menyatakan

Page 6: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

i

ABSTRAK

Heni Purningsih NIM 1812018300174, “Peningkatan Kemampuan Membaca

Permulaan Menggunakan Media Gambar pada Siswa Kelas I Madrasah Ibtidaiyah

Yahya Pondok Gede Bekasi Tahun Pelajaran 2015/2016 “. Jurusan Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dosen Pembimbing Ahmad Bahtiar, M.Hum.

Permasalahan yang diangkat dalam penulisan skripsi ini tentang peningkatan

kemampuan membaca permulaan menggunakan media gambar pada siswa kelas I

Madrasah Ibtidaiyah Yahya Bekasi tahun pelajaran 2015/2016. Secara umum tujuan

dari penelitaian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan

menggunakan media gambar pada siswa kelas I MI Yahya Bekasi. Secara khusus,

penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut: (1) Untuk mengetahui bagaimana

proses pelaksanaan pembelajaran membaca permulaan pada siswa kelas I MI Yahya

menggunakan media gambar. (2) Untuk mengetahui apakah media gambar dapat

meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa kelas I MI Yahya. Metode

yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

PTK dilaksanakan sebagai upaya untuk menyelesaikan permasalahan permasalahan

yang muncul di dalam kelas. Penelitian ini dilakukukan dalam dua siklus. Setiap

siklusnya dimulai dari perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), observasi

(observing), refleksi (reflecting). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan

siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

nilainya diatas KKM sebanyak 37,04% dengan rata-rata nilai kelas 67,81, siklus I

siswa yang nilainya diatas KKM sebanyak 70,37% dengan nilai rata-rata kelas 77,19,

siklus II siswa yang nilainya diatas KKM sebanyak 96,30% dengan nilai rata-rata

kelas 92,67. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa media gambar

dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa.

Kata kunci : Kemampuan, Membaca Permulaan, Media Gambar

Page 7: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt,

yang telah melimpahkan begitu banyak rahmat dan karunia-Nya. Sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Peningkatan Kemampuan Membaca

Permulaan Menggunakan Media Gambar pada Siswa Kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah

Yahya Pondok Gede Bekasi Tahun Pelajaran 2015/2016 “

Salawat dan salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, para

keluarganya, para sahabatnya serta sekalian umatnya yang senantiasa mengikuti

ajarannya hingga akhir zaman.

Banyak hambatan yang penulis temui dalam menyelesaikan skripsi ini, namun

berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak sehingga kesulitan dapat teratasi.

Penulis merasa bangga dan senang atas terselesaikannya skripsi ini. Kebanggaan dan

kesenangan yang tidak akan tercapai tanpa dukungan yang tulus dari semua pihak,

oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang telah

membantu baik dalam bentuk moral maupun materi dan kepada orang-orang yang

telah berjasa memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis. Terima kasih penulis

ucapkan kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A.,Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Khalimi, M.Ag., ketua prodi Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) FITK

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ahmad Bahtiar, M.Hum, selaku dosen pembimbing skripsi penulis yang telah

dengan sabar membimbing penulis menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih atas

waktu yang telah Bapak luangkan kepada penulis.

4. Seluruh dosen yang ada di jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama

perkuliahan berlangsung.

Page 8: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

iii

5. Ketua Yayasan al Furqon yang telah memberikan semangat dan izinnya sehingga

penulis dapat kuliah kuliah kembali menyelesaikan S1.

6. Ir. Hendra Sudrajat selaku Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Yahya, yang

telah memberikan izinnya untuk melakukan penelitian di sekolah yang

dipimpinnya.

7. Suamiku Wasroi dan anak-anakku tercinta (Nadya Dini Salimah, Fatah

Abdurrahman, Nashrul Azmi, dan Bima Ramadhan) yang selalu mendoakan dan

mendukung serta menjadi penyemangat sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

8. Orang tua, Ibu Maliha, yang telah memberikan dorongan dan semangatnya

kepada penulis.

9. Seluruh guru dan staf Madrasah Ibtidaiyah Yahya yang telah memberikan

dukungan dan bantuan yang tak ternilai harganya selama penulis menyelesaikan

skripsi ini.

10. Siti Daunah, S.Pd., sebagai kolaborator yang telah membantu penulis selama

melakukan tindakan di kelas, terima kasih atas semua bantuan dan dukungannya

11. Rekan kuliah yang selalu mendukung dan memberikan semangat dalam

menyelesaikan perkuliahan, kalian semua merupakan saudara yang baru bagi

penulis.

12. Serta berbagai pihak yang tidak dapat disebut satu persatu

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari

sempurna, baik dari segi isi, susunan kalimat, dan sistematika penulisannya. Oleh

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan

selanjutnya. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan

manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Jakarta, 6 April 2016

Penulis

Page 9: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI

ABSTRAK ...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ........................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian ...................................................... 3

C. Pembatasan Fokus Penelitian ..................................................................... 4

D. Perumusan Masalah Penelitian .................................................................. 4

E. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 4

F. Kegunaan Penelitian ................................................................................... 4

BAB II KAJIAN TEORI

A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti

1. Pengertian Kemampuan ....................................................................... 5

2. Hakikat Membaca ................................................................................ 6

a. Pengertian Membaca ...................................................................... 6

b. Pengertian Membaca Permulaan .................................................... 7

c. Tujuan Membaca Permulaan .......................................................... 9

d. Langkah-langkah Pembelajaran Membaca Permulaan di SD/MI .. 9

3. Hakikat Media Gambar ......................................................................... 10

a. Pengertian Media Pembelajaran ..................................................... 10

b. Manfaat Media Pendidikan dalam Proses Pembelajaran ............... 11

Page 10: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

v

c. Jenis-jenis Media Pembelajaran .................................................... 12

d. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran ....................................... 13

e. Kelebihan dan Kelemahan Media Gambar ................................... 15

B. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................................. 16

C. Hipotesis Tindakan ................................................................................... 18

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 19

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ............................... 19

C. Subjek Penelitian ..................................................................................... 24

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian .............................................. 24

E. Tahapan Intervensi Data .......................................................................... 24

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ........................................... 28

G. Data dan Sumber Data ............................................................................ 29

H. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................. 29

I. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 29

J. Analisis Data dan Interpretasi data ......................................................... 32

K. Pengembangan Perencanaan Tindakan ................................................... 33

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

A. Profil Sekolah ......................................................................................... 35

1. Gambaran Umum MI Yahya ............................................................ 35

2. Visi dan Misi Madrasah Ibtidaiyah yahya ........................................ 35

3. Tujuan Sekolah ................................................................................. 35

4. Data Tenaga Kependidikan dan Sekolah .......................................... 36

5. Kondisi Awal Siswa Kelas 1 MI Yahya ........................................... 38

B. Deskripsi data ......................................................................................... 39

C. Analisis Data .......................................................................................... 40

1. Siklus I ............................................................................................. 40

Page 11: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

vi

2. Siklus II ............................................................................................. 48

D. Pembahasan ............................................................................................ 58

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ................................................................................................. 60

B. Saran ....................................................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA

LEMBAR UJI REFERENSI

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT PENULIS

Page 12: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan yang baik merupakan hak setiap anak. Untuk mendapatkan

pendidikan yang baik, salah satu tugas sekolah adalah memberikan pengajaran

yang terbaik sehingga siswa akan mendapat pengetahuan dan kematangan sikap.

Pengetahuan dan kematangan sikap akan diperoleh jika peserta didik dapat belajar

dengan baik.

Anak didik akan dapat belajar dengan baik jika proses pembelajaran

dilakukan dengan menyenangkan. Proses pembelajaran yang menyenangkan akan

sangat berdampak pada hasil belajar anak didik. Proses pembelajaran yang terjadi

sering membuat anak didik bosan, jenuh bahkan tidak ada semangat untuk belajar.

Itu semua karena pendidik tidak mengaktifkan siswa, siswa hanya diajak untuk

mendengarkan penjelasan guru, menghafalkan materi dan kegiatan lainnya yang

membuat anak didik bosan. Pembelajaran seperti itu terjadi kareana proses

pembelajarannya berpusat pada guru atau teacher center. Proses pembelajaran

yang baik seharusnya berpusat pada siswa atau student center. Pembelajaran yang

berpusat pada siswa akan menjadikan siswa aktif sehingga menjadikan proses

pembelajaran menjadi menyenangkan.

Kejenuhan anak untuk mengikuti proses pembelajaran juga bisa terjadi jika

metode pembelajaran kurang bervariasi. Pendidik hanya menghadirkan beberapa

metode saja yang mungkin sudah sering dilakukan, sehingga membuat anak didik

menjadi bosan. Kurangnya variasi metode dalam pembelajaran akan berdampak

pada motivasi dan hasil belajar siswa. Selain metode yang bervariasi penggunaan

media yang tepat juga akan mempengaruhi proses pembelajaran siswa.

Sekolah Dasar sebagai lembaga pendidikan formal pertama yang merupakan

sarana belajar siswa dan proses untuk membentuk ilmu pengetahuan siswa.

Pendidikan Sekolah Dasar bertujuan untuk memberikan bekal Kemampuan Dasar

kepada siswa dengan mempersiapkan sumberdaya manusia yang berkualitas diera

globalisasi di masa yang akan datang seperti yang termaktub dalam Undang-

Page 13: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

2

undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 dinyatakan bahwa

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Mata pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar harus mengembangkan

empat keterampilan, yaitu keterampilan berbicara, membaca, menulis, menyimak

atau mendengar.Keterampilan membaca sangat penting, karena dengan membaca

siswa akan dapat mengerti ilmu yang sedang dipelajarinya. Kemampuan membaca

merupakan keterampilan bagi siswa yang harus dikuasai agar dapat mengikuti

seluruh kegiatan dan proses pembelajaran. Keberhasilan siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kemampuan membaca.

Membaca merupakan salah satu keterampilan yang berbahasa yang selalu

digandengkan dengan menyimak. Seseorang yang memiliki kemampuan

membaca dan menyimak yang baik maka memudahkannya untuk dapat

menyampaikan pesan atau ide kepada orang lain, baik dalam bentuk lisan maupun

tulisan.1

Berdasarkan hasil pengamatan dan proses pembelajaran di kelas, bahwa

secara umum siswa kelas 1 MI Yahya banyak yang belum memiliki kemampuan

dalam membaca permulaan. Siswa mengalami kesulitan dalam meningkatkan

kemampuan membaca. Kurangnya kemampuan siswa dalam membaca permulaan

sangat mempengaruhi proses pembelajaran yang sedang dilakukan. Dari hasil

pengamatan kurangnya kemampuan siswa dalam membaca permulaan karena

penggunaan metode yang digunakan belum tepat. Sudah beberapa metode

digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa, namun belum ada

peningkatan secara signifikan. Siswa masih mengalami kesulitan untuk

meningkatkan kemampuan membacanya.

1Hindun, Pembelajaran Bahasa Indonesia Berkarakter di Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar,

(Depok: Nufa Citra Mandiri, 2013), h.199

Page 14: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

3

Kurangnya kemampuan siswa dalam membaca juga terlihat dari penggunaan

media yang kurang beragam, sehingga kurangnya motivasi siswa dalam

membaca. Guru masih banyak memanfaatkan media buku, papan tulis dan media

lain yang kurang menarik perhatian siswa. Biasanya guru langsung mengajak

siswa membaca menggunakan buku atau tulisan yang ada di papan tulis.

Selain metode dan media yang digunakan belum tepat, kurangnya

kemampuan siswa dalam membaca juga terjadi karena kurangnya kerjasama

orang tua dengan pihak sekolah. Orang tua biasanya menyerahkan sepenuhnya

proses pembelajaran anaknya kepada sekolah. Hal ini terjadi karena orang tua

merasa anaknya sudah bersekolah di sekolah fullday sehingga tanggung jawab

pendidikan diserahkan sepenuhnya ke sekolah.

Kemampuan membaca permulaan pada siswa kelas 1 MI Yahya masih belum

sesuai dengan KKM yang telah ditetapkan, yaitu 75. Dari data yang diperoleh

hanya 8 siswa dari 27 yang sudah dapat membaca sesuai indikator siswa kelas

satu, 10 siswa membacanya masih terbata-bata, 7 siswa belum sesuai dengan

indikator yang diharapkan.

Untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas 1 MI Yahya, peneliti

akan menggunakan media gambar. Gambar merupakan media yang dapat

dipergunakan untuk berbagai permainan yang dapat membuat anak didik senang

melakukannya. Gambar juga merupakan sarana atau media untuk merangsang

motivasi siswa dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan, karena

dengan gambar-gambar yang yang beragam siswa akan termotivasi untuk

membaca.

B. IdentifikasiArea dan Fokus Penelitian

Dari latar belakang di atas yang menjadi masalah dalam penelitan tersebut

adalah:

1. Rendahnya kemampuan siswa kelas 1 MI Yahya dalam membaca permulaan

2. Kurangnya motivasi siswa dalam membaca permulaan

3. Penggunaan metode yang masih belum tepat

4. Kurangnya penggunaan media pembelajaran yang beragam

5. Kurangnya kerjasama antara orang tua dan pihak sekolah

Page 15: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

4

C. Pembatasan Fokus Penelitian

Dari identifikasi masalah diatas, yang menjadi masalah dalam penelitaian

adalah “Rendahnya kemampuan membaca permulaan pada siswa kelas 1 MI

Yahya”. Dari masalah tersebut peneliti akan menggunakan media gambar untuk

meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada siswa kelas 1 MI Yahya

Islamic Fullday School Pondok Gede bekasi.

D. Perumusan Masalah Penelitian

Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah penelitian

sebagai berikut “Bagaimana penggunaan media gambar untuk peningkatan

kemampuan membaca permulaan pada siswa kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah Yahya

Pondok Gede Bekasi.

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan penulis untuk mengetahui peningkatan kemampuan

membaca menggunakan media gambar pada siswa kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah

Yahya Islamic Fullday School jalan Kemang Sari I nomor 74A, Jati bening Baru,

Pondok Gede, Bekasi.

F. Kegunaan Penelitian

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka hasil penelitian ini

diharapkan mempunyai kegunaan sebagai berikut:

1. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif dalam

pembelajaran membaca permulaan.

2. Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk membantu

meningkatkan kemampuan membaca permulaan.

3. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk membuktikan

efektivitas penggunaan mediagambar dalam meningkatkan kemampuan

membaca permulaan kelas 1 di Sekolah Dasar.

Page 16: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

5

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti

1. Pengertian Kemampuan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata kemampuan

berasal dari kata mampu yang berarti sanggup1. Menurut Kamus

Bahasa Indonesia untuk Pelajar, ”kemampuan, perihal mampu,

kesanggupan, kecakapan, kekuatan, untuk mencapai cita-citanya”.2

Menurut Robbins, “kemampuan terdiri dari dua faktor, yaitu, 1)

Kemampuan intelektual (intelectual ability), merupakan kemampuan

untuk melakukan aktivitas secara mental, kemampuan fisik (physical

intelectual), merupakan kemampuan melakukan aktivitas berdasarkan

stamina, kekuatan, dan karakteristik fisik”.3

Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan

bahwa kemampuan itu dapat diidentifikasi sebagai kesanggupan,

kecakapan, kekuatan, atau potensi diri sendiri. Kemampuan awal

siswa merupakan prasarat yang diperlukan siswa dalam mengikuti

proses belajar mengajar selanjutnya. Kemampuan adalah suatu

kesanggupan dalam melakukan sesuatu. Seseorang dikatakan mampu

apabila ia dapat melakukan sesuatu yang harus ia lakukan. Dalam

proses belajar mengajar, kemampuan awal siswa dapat menjadi titik

tolak untuk membekali siswa agar dapat mengembangkan kemampuan

baru. Kemampuan awal inilah yang akan menjadikan siswa dapat

mengembangkan kemampuan lebih luas lagi.

1Kamus Besar Bahasa Indonesia

2Kamus Umum Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan Nasional, Balai Pustaka, Edisi ketiga

3Robbins (http://www.digib.petra.ac.id)

Page 17: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

6

2. Hakikat Membaca

a. Pengertian Membaca

Menurut Hodgson seperti dikutip oleh Isah Cahyani, dkk

menjelaskan bahwa “membaca adalah suatu proses yang dilakukan

serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang

hendak disampaikan melalui media kata-kata atau bahasa tulis”.4

Suatu proses yang menuntut kelompok kata yang merupakan suatu

kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas, dan agar makna

kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak

terpenuhi, maka pesan yang tersurat dan tersirat tidak akan tertangkap

atau dipahami dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik.

Menurut Novi Resmini, dkk “membaca adalah proses bahasa:

anak yang akan belajar membaca harus memahami hubungan antara

membaca dan bahasanya.”5 Proses karena salah satu langkahnya yang

esensial adalah dengan bahasa yang dilisankan. Siswa difokuskan

pada kata-kata tunggal dan huruf-huruf dalam kata kemudian

membunyikannya.

Menurut Anderson dalam H.G. Tarigan dari segi linguistik,

membaca adalah suatu proses penyandian kembali dan

pembacaan sandi (a recording and decoding process), berlainan

dengan berbicara dan menulis yang justru melibatkan penyandian

(encoding). Sebuah aspek pembacaan sandi (decoding) adalah

menghubungkan kata-kata tulis (written word) dengan makna

bahasa lisan (oral language meaning) yang mencakup

pengubahan tulisan atau cetakan menjadi bunyi yang bermakna.6

Istilah-istilah linguistik decoding dan encoding tersebut akan lebih

mudah dimengerti kalau kita dapat memahami bahasa (language)

adalah sandi (code) yang direncanakan untuk membawa/mengandung

makna (meaning). Membaca sebagai suatu penafsiran atau interpretasi

4 Isah Cahyani dan Hodijah, Kemampuan Berbahasa Indonesia di SD, (UPI Press: 2007) Cet. 1, h.

98 5 Novi Resmini, Yayah Churiyah, Nenden Sundori, Membaca dan Menulis di SD Teori dan

pengajaran, (UPI Press: 2006) Cet. 1, h.2 6Henry Guntur tarigan, Mebaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung: Angkasa,

2008) h. 7

Page 18: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

7

terhadap ujaran yang berada dalam bentuk tulisan adalah suatu proses

pembacaan sandi (decoding process).

Menurut H.G. Tarigan “Membaca adalah suatu proses yang

dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan,

yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-

kata/bahasa tulis.”7

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan membaca

merupakan suatu proses untuk memperoleh informasi, yang kemudian

informasi tersebut disampaikan kembali dalam bentuk lisan maupun

tulisan. Membaca merupakan kegiatan yang penting dalam kehidupan

sehari-hari, karena membaca selain memperoleh informasi tetapi

berfungsi juga untuk memperluas pengetahuan bahasa seseorang.

Dengan demikian sejak kelas awal SD, anak perlu mendapat latihan

membaca dengan baik khususnya membaca permulaan.

b. Pengertian Membaca Permulaan

Pada awal persekolahan murid-murid kelas 1 SD/MI dikenalkan

membaca permulaan, untuk pertama kalinya para murid baru

diperkenalkan dengan lambang-lambang tulis yang biasa digunakan

untuk berkomunikasi. Sasaran utamanya adalah agar murid-murid

kelas 1 Sd/MI memiliki kemampuan membaca pada tingkat dasar.

Kemampuan dasar inilah yang akan menjadi landasan bagi

keterampilan-keterampilan lain.

Menurut Solchan T.W., dkk “Kemampuan membaca permulaan

lebih diorientasikan pada kemampuan membaca tingkat dasar, yakni

kemampuan melek huruf. Maksudnya anak-anak dapat mengubah dan

melafalkan lambang-lambang tertulis menjadi bunyi-bunyi

bermakna”.8 Dalam tahap ini anak-anak dapat melafalkan lambang-

lambang bunyi tanpa diikuti pemahaman terhadap lambang-lambang

bunyi tersebut.

7Henry Guntur Tarigan, Ibid

8 Solchan t.W.,dkk, Pendidikan Bahasa Indonesia di SD, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2009) cet.

7, h. 6.6.

Page 19: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

8

Masih menurut Solchan T.W., dkk “Kemampuan melek huruf

ini selanjutnya dibina dan ditingkatkan menuju pemilikan kemampuan

membaca tingkat lanjut, yakni melek wacana”.9 Kemampuan pada

tahap ini yaitu kemampuan mengubah lambang-lambang tulis menjadi

bunyi-bunyi bermakna dan disertai pemahaman akan lambang-

lambang tersebut.

Membaca permulaan dalam Depdikbud adalah pengajaran

membaca awal yang diberikan kepada siswa kelas 1 dengan tujuan

agar siswa terampil membaca serta mengembangkan pengetahuan

bahasa, keterampilan berbahasa guna menghadapi kelas berikutnya.

Menurut Akhadiah dalam Zuchdi dan Budiasih, Pembelajaran

membaca permulaan diberikan di kelas I dan II. Tujuannya

adalah agar siswa memiliki kemampuan memahami dan

menyuarakan tulisan dengan intonasi yang wajar, sebagai dasar

untuk membaca lanjut. Pembelajaran membaca permulaan

merupakan tingkatan proses pembelajaran membaca untuk

menguasai sistem tulisan sebagai representasi visual bahasa.

Tingkatan ini sering disebut tingkatan belajar membaca

(learning to read). Membaca lanjut merupakan tingkatan proses

penguasaan membaca untuk memperoleh isi pesan yang

terkandung dalam tulisan. Tingkatan ini disebut sebagai

membaca untuk belajar (reading ti learn).10

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa,

membaca permulaan adalah kemampuan membaca dasar yang harus

dikuasai oleh siswa sejak dini. Membaca permulaan merupakan

tahapan proses membaca bagi siswa sekolah dasar kelas awal. Siswa

belajar untuk memperoleh kemampuan dan menguasai teknik-teknik

membaca dan menangkap isi bacaan dengan baik. Kemampuan

membaca permulaan berkaitan langsung dengan seluruh proses

pembelajaran di sekolah. Keberhasilan belajar siswa untuk mengikuti

proses pembelajaran di sekolah sangat ditentukan oleh kemampuan

membaca siswa itu sendiri.

9ibid

10 Akhadiah dalam Zuchdi dan Budiasih, (http://www.hudaita.blogspot.com)

Page 20: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

9

c. Tujuan Membaca Permulaan

Standar kompetensi aspek membaca di kelas 1 sekolah

dasar adalah siswa mampu membaca dan memahami teks pendek

dengan cara membaca lancar (bersuara) dan membaca nyaring

beberapa kalimat sederhana. Standar kompetensi ini diturunkan

ke dalam empat buah kompetensi dasar, yakni:

1) Membiasakan sikap membaca yang benar

2) Membaca nyaring

3) Membaca bersuara (lancar)

4) Membacakan penggalan cerita

Menurut Henry Guntur Tarigan Keterampilan membaca

nyaring yang harus dikuasai siswa kelas 1 adalah:

1) Mempergunakan ucapan yang tepat

2) Mempergunakan frase yang tepat (bukan kata demi kata)

3) Mempergunakan intonasi suara yang wajar agar makna mudah

terpahami

4) Memiliki perawakan dan sikap yang baik serta merawat buku

dengan baik

5) Menguasai tanda-tanda baca sederhana, seperti: titik (.), koma (,),

tanda tanya (?), tanda seru (!).11

Dari teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa membaca

permulaan mempunyai tujuan yaitu siswa diharapkan dapat

membaca dengan lancar, lafal dan intonasinya tepat, serta

memiliki sikap membaca yang benar.

d. Langkah-langkah Pembelajaran Membaca Permulaan di

SD/MI

Menurut Solchan T.W., dkk “pembelajaran membaca permulaan

bagi siswa kelas 1 SD dapat dibedakan menjadi 2 tahapan, yakni

11

H.G. Tarigan, op. cit., h. 26

Page 21: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

10

belajar membaca tanpa buku, dan belajar membaca dengan

menggunakan buku”.12

Langkah-langkah Pembelajaran Membaca Permulaan Tanpa

Buku:

Menurut Solchan T.W., dkk ada beberapa langkah dalam

pembelajaran membaca permulaan, yaitu:

1) Menunjukkan gambar

2) Menceritakan gambar

3) Siswa bercerita dengan bahasa sendiri

4) Memperkenalkan bentuk-bentuk huruf (tulisan) melalui

bantuan gambar

5) Membaca tulisan bergambar

6) Membaca tulisan tanpa gambar

7) Memperkenalkan huruf, suku kata, kata atau kalimat dengan

bantuan kartu13

Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa dalam

membaca permulaan ada tahapan dan langkah-langkah yang harus

diikuti untuk mempermudah siswa dalam belajar membaca.

Langkah-langkah ini bisa dijadikan panduan guru dalam

mengajarkan siswa belajar membaca permulaan.

3. Hakikat Media Gambar

a. Pengertian Media

Media merupakan alat yang digunakan untuk

menyampaikan suatu pembelajaran, penggunaan media akan

menjadikan pembelajaran menjadi lebih menarik dan bermakna.

Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara

harfiah berarti „tengah‟, „perantara‟ atau „pengantar‟. Dalam

bahasa Arab, media adalah perantara (wasaail) atau pengantar

pesan dari pengirim kepada penerima pesan.

Menurut Gerlach dan Ely dalam Arsyad mengatakan bahwa

“media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia,

materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat

12

Tatat Hartati, Ernalis, dan Yayah Churiah, Pendidikan Sastra dan Bahasa Indonesia di Kelas

rendah (Bandung:UPI Press, 2006), cet.1. h. 158 13

ibid

Page 22: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

11

siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau

sikap”.14

Menurut Heinich dan kawan-kawan dalam Arsyad

mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang

mengantar informasi antara sumber belajar dan penerima.

Jadi, televisi, film, foto, radio, rekaman audio, gambar yang

diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah

media komunikasi. Apabila media itu membawa pesan-

pesan atau informasi yang bertujuan intruksional atau

mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu

disebut media pembelajaran.15

Menurut Hindun “media adalah alat bantu apa saja yang

dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan

pengajaran”.16

Menurut Atwi Suparman seperti dikutip oleh Pupuh

Fathurrohman, dkk mendefinisikan “media merupakan alat yang

digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi dari pengirim

kepada penerima pesan”.17

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa,

media adalah alat yang dijadikan perantara oleh si pemberi

informasi sehingga mudah diterima dan dimengerti oleh si

penerima, sehingga si penerima memperoleh pengetahuan yang

diharapkan.

b. Manfaat Media Pendidikan dalam Proses Pembelajaran

Secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan-

kegunaan sebagai berikut:

1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat

verbalitas (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan saja)

2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, seperti

obyek yang terlalu besar atau terlalu kecil, gerak yang terlalu

14

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2011), cet. 14, h. 3 15

Ibid, h. 4 16

Hindun, of cid, h.92 17

Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman

Konsep Umum dan Islami, (Bandung: Refika Aditama, 2009), cet. 3, h. 65

Page 23: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

12

lambat atau terlalu cepat, kejadian atau peristiwa yang terjadi

dimasa lalu dapat ditampilkan lagi, obje yang terlalu komplek,

konsep yang terlalu luas.

3) Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi

dapat mengatasi sikap pasif anak didik, karena media

pendidika berguna untuk: menimbulkan kegairahan belajar,

memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak

didik dengan lingkungan dan kenyataan.

4) Memberikan perangsang yang sama

5) Mempersamakan pengalaman

6) Memberikan persepsi yang sama18

Menurut Levie dan Letz mengemukakan empat

fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu

(a) fungsi atensi media visual merupaka inti, yaitu menarik

dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi

kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual

yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. (b)

fungsiafektif media visual dapat terlihat dari tingkat

kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang

bergambar. (c) fungsi kognitif media visual terlihat dari

temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa

lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian

tujuan. (d) fungsi kompensatoris media pembelajaran

terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang

memberikan konteks untuk memahami teks membantu

siswa yang lemah dalam membaca untuk

mengorganisasikan informasi dalam teks dan

mengaitkannya kembali.19

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat

media pembelajaran adalah:

1) Menarik perhatian siswa

2) Menggugah emosi dan sikap siswa (memotivasi siswa)

3) Memperlancar pencapaian tujuan pembelajaran

4) Siswa lebih memahami isi pelajaran

5) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera

18

Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2010), cet. 14, h. 17 19

Azhar Arsyad, op.cit., h. 17

Page 24: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

13

c. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Dilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam media auditif,

visual, dan media audiovisual. Media auditif adalah media yang

hanya mengandalkan suara saja, seperti radio, cassete recorder,

piringan hitam. Media visual adalah media yang hanya

mengandalkan indera penglihatan, contonya seperti film strip

(film rangkai), foto, gambar atau lukisan, cetakan. Media

audiovisual merupakan media yang mempunyai unsur suara dan

unsur gambar.

Dilihat dari daya liputnya, media dibagi menjadi dua, yaitu

media dengan daya liput luas dan serentak dan media dengan

daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat.

Dilihat dari bahan pembuatannya media dibagi menjadi

dua, yang pertama media sederhana, yaitu media yang bahan

dasarnya mudah diperoleh dengan harga yang murah, cara

pembuatannya mudah dan penggunaannya tidak sulit. Kedua

media kompleks, yaitu media dengan bahan yang sulit didapat,

alat tidak mudah dibuat dan harga relatif mahal.

d. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran

Dalam memilih media pembelajaran diperlukan kriteria-

kriteria agar media yang digunakan tepat sesuai sasaran. Sehingga

media yang dipilih benar-benar sesuai dengan situasi dan kondisi

siswa.

Menurut Pupuh Fathurrohman, dkk. jika guru akan

menggunakan media pengajaran dengan cara memanfaatkan

media yang telah ada, maka dapat merujuk pada kriteria berikut:

1) Apakah topik yang akan dibahas dalam media tersebut dapat

menarik minat anak didik untuk belajar?

2) Apakah materi yang terkandung dalam media tersebut

penting dan berguna abgi anak didik?

3) Apakah media itu sebagai sumber pengajaran yang pokok,

apakah isinya relevan dengan kurikulum yang berlaku?

Page 25: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

14

4) Apakah materi yang disajikan otentik dan aktual, ataukah

informasi yang sudah lama diketahu dan peristiwanya telah

terjadi?

5) Apakah fakta dan konsepnya terjamin kecermatannya atau

ada suatu hal yang masih diragukan?

6) Apakah format penyajiannya berdasarkan tata urutan belajar

yang logis?

7) Apakah pandangannya objektif dan tidak mengandung unsur

pripaganda atau hasutan terhadap anak didik?

8) Apakah narasi, gambar, efek, warna dan sebagainya

memenuhi syarat standar kualitas teknis?

9) Apakah bobot penggunaan bahasa, simbol-simbol dan

ilustrasi sesuai dengan tingkat kematangan berfikir anak

didik?

10) Apakah sudah diuji kesahihannya (validitas)?20

Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, mengemukakan

rumusan pemilihan media dengan kriteria-kriteria sebagai

berikut:

1) Ketepatannya dengan tujuan pengajaran, artinya media

pengajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan intruksional yang

telah ditetapkan.

2) Dukungan terhadap isi bahan pelajaran, artinya bahan

pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep, dan

generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih

dipahami siswa.

3) Kemudahan memperoleh media, artinya media yang

diperlukan mudah diperoleh, setidak-tidaknya mudah dibuat

oleh guru pada waktu mengajar.

4) Keterampilan guru dalam menggunakan apapun jenis media

yang diperlukan syarat utama adalah guru dapat

menggunakannya dalam proses pengajaran.

5) Sesuai dengan taraf berfikir siswa, memilih media untuk

pendidikan dan pengajaran harus sesuai dengan taraf berfikir

siswa.21

Dari kriteria-kriteria pemilihan media pembelajaran di atas, maka

dapat disimpulkan bahwa kriteria-kriteria dalam pemilihan media

adalah sebagai berikut:

20

Pupuh Fathurrohman, Sobry Sutikno, op.cit., h. 70 21

Ibid, h. 72

Page 26: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

15

1) Media harus sesuai dengan tujuan pembelajaran (sesuai

dengan tujuan instruksional)

2) Media harus mendukung bahan pelajaran

3) Media harus mudah diperoleh atau mudah dibuat oleh guru

pada saat mengajar dan praktis penggunaannya

4) Guru dapat menggunakan media tersebut

5) Media yang dipilih sesuai dengan taraf berfikir siswa

e. Kelebihan dan Kekurangan Media Gambar

Media gambar merupakan media visual. Menurut Arief S.

Sadiman, dkk media gambar adalah media yang paling umum

dipakai. Dia menggunakan bahasa yang umum, yang dapat

dimengerti dan dinikmati dimana-mana.22

Kelebihan Media gambar:

1) Sifatnya kongkrit. Gambar lebig realistis menunjukkan pokok

masalah dibandingkan dengan media verbal semata

2) Gambar dapat mengatasi ruang dan waktu. Tidak semua benda,

objek atau peristiwa dapat dihadirkan di kelas dan tidak selalu

bisa anak-anak dibawa ke objek atau peristiwa tersebut.

Dengan gambar dapat mengatasi hal-hal tersebut

3) Media gambar dapat mengatasi keter batasan pengamatan kita

4) Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan

untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau

membetulkan kesalah pahaman.

5) Murah harganya dan mudah didapat serta mudah digunakan,

tanpa memerlukan peralatan khusus

Kelemahan media gambar:

1) Gambar hanya menekankan indera mata

2) Gambar benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk

kegiatan pembelajaran

22

Arief S. Sadiman, dkk, Op. cit., h. 29

Page 27: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

16

3) Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar23

Dari teori di atas bahwa media gambar memiliki kelebihan

dan kekurangan, dengan kelebihan dan kekurangan inilah kita

sebagai guru harus bisa memilih gambar yang tepat untuk

dijadikan media pembelajaran. Gambar yang dipilih tentunya

gambar yang seminimal mungkin memiliki kelemahan atau

kekurangan, sehingga gambar tersebut bisa efektif untuk dijadikan

media pembelajaran.

Menurut Arief S. Sadiman, dkk, ada enam syarat yang perlu

dipenuhi oleh gambar yang baik sehingga dapat dijadikan sebagai

media pendidikan.

1) Autentik

Gambar tersebut harus secara jujur melukiskan situasi seperti

kalau orang melihat benda sebenarnya.

2) Sederhana

Komposisi gambar hendaknya cukup jelas menunjukkan poin-

poin pokok dalam gambar.

3) Ukuran relatif

Gambar dapat membesarkan atau memperkecil objek/benda

sebenarnya.

4) Gambar sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan

5) Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Walaupun dari segi mutu kurang, gambar karya

siswa sering kali lebih baik.

6) Tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang

bagus. Sebagai media yang baik, gambar hendaklah bagus dari

sudut seni dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai.24

Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa dalam memilih

gambar yang akan dijadikan media pembelajaran harus memenuhi

syarat-syarat. Sehingga gambar tersebut layak dijadikan sebagai

media pembelajaran.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitan yang akan dilakukan oleh peneliti, mengacu pada

penilitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti-peniliti sebelumnya.

Penelitian yang pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Irma

23

Ibid., h. 31 24

Ibid., h. 33

Page 28: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

17

Febriani, dengan judul skripsi “Penggunaan Media Gambar untuk

Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bagi Siswa Kelas II

Sekolah Dasar” (Kelas 2 SD Negeri Cilumber Kabupaten Bandung Barat).

Hasil penelitian tersebut adalah bahwa penggunaan media gambar

terbukti efektif untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan.

Berdasarkan penelitian, dapat diketahui bahwa pada siklus 1, nilai

kemampuan membaca siswa dengan kategori “baik”, yaitu 55%,

sedangkan pada siklus 2 nilai kemampuan membaca siswa dengan

kategori baik naik menjadi 100%.25

Selain penelitian yang dilakukan oleh Irma Febriani, ada juga

penelitian yang dilakukan oleh Adi Ogi Shogirin dengan judul skripsi

“Penggunaan Media Gambar dalam Pembelajaran Berbicara pada Siswa

Kelas V MI Raudhatul Islamiyah Batuceper, Tangerang Tahun Pelajaran

2012/2013”.

Hasil penelitiannya adalah bahwa penggunaan media gambar yang

tepat terbukti efektif meningkatkan kemampuan berbicara siswa.

Berdasarkan penelitian , dapat diketahui bahwa pada siklus I dari 30 siswa

hanya 50% yang dapat menjawab pertanyaan berdasarkan gambar. Pada

siklus II terjadi perubahan nilai menjadi 70% di kelompok yang

menggunakan media gambar, pada siklus III siswa dapat mencapai 80%.

Setelah melalui rangkaian siklus, kurang lebih 50% yang sudah mencapai

target KKM.26

Menurut Mulyadi dalam penelitiannya yang berjudul “Peningkatan

Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Model Pembelajaran

Kooperatif Pada Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar (Suatu Penelitian Tindakan

Kelas pada Siswa Kelas 1 SD Negeri Senden kecamatan Selo Kabupaten

Boyolali tahun Pelajaran 2009/2010. Dalam penelitiannya dikatakan

bahwa melalui model pembelajaran kooperatif, guru dapat meningkatkan

25

Irma Febriani, Penggunaan Media Gambar untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

Permulaan Bagi Siswa Kelas II Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Indonesia, 2014 26

Adi Ogi Shogirin, Penggunaan Media Gambar dalam Pembelajaran Berbicara pada Siswa

Kelas V MI Raudhatul Islamiyah Batuceper, Tangerang, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2013

Page 29: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

18

proses pembelajaran dan kemampuan membaca permulaan. Hasil

penelitiannya diperoleh bahwa tingkat ketuntasan klasikal pada siklus I

sebesar 43,75%, siklus II sebesar 68,75%, siklus III sebesar 87,5%.27

Perbedaan penelitian yang penulis lakukan dengan peneliti Irma

Febriani terletak pada subyek penelitian dan kelas yang diteliti. Penulis

melakukan penelitian pada kelas 1, sedangkan peneliti di atas melakukan

penelitian pada kelas 2.

Perbedaan penelitian yang penulis lakukan dengan Adi Ogi

Shogirin terletak pada kemampuan yang akan ditingkatkan kepada siswa.

Penulis melakukan penelitian untuk meningkatkan kemampuan membaca

permulaan, sedangkan peneliti di atas menggunakan media gambar untuk

meningkatkan kemampuan bercerita siswa.

Perbedaan penelitian yang penulis lakukan dengan peneliti

Mulyadi terletak pada model pembelajaran yang digunakan untuk

meningkatkan kemampuan membaca permulaan. Peneliti Mulyadi

menggunakan model pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan

kemampuan membaca permulaan, sedangkan penulis menggunakan media

gambar untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan.

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori di atas, maka hipotesis dari penelitian ini

adalah “Penggunaan media gambar dapat meningkatkan kemampuan

membaca siswa kelas 1 MI Yahya Islamic Fullday School Pondok Gede

Bekasi”.

27

Mulyadi, Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Model Pembelajaran

Kooperatif pada Siswa Kelas I Sekolah Dasar, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2009

Page 30: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

19

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di MI Yahya Islamic

Fullday School Jl. Kemang Sari 1 No 74A Pondok Gede Bekasi, di kelas 1

dengan jumlah siswa 27 siswa. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan

Agustus sampai November 2015, semester ganjil tahun pelajaran

2015/2016.

Tabel 1

Perincian Waktu Penelitian

KEGIATAN

BULAN

AGUS SEP OKT NOV DES

Persiapan √ √

Kegiatan Penelitian √ √

Analisis Data √ √ √

Laporan Penelitian √

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk Penelitian

Tindakan Kelas (Clasroom Action Reseach). Menurut Arikunto “penelitian

tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar

berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam

sebuah kelas secara bersama.1

Menurut Wiriaatmadja “penelitian tindakan kelas adalah

bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktik

1 Tukiran Taniredja, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Alfabeta, cv, 2012), cet. 3, h. 15

Page 31: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

20

pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka

dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktik pembelajaran

mereka dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.2

Menurut Sanford, “PTK merupakan suatu kegiatan siklus yang

bersifat menyeluruh yang terdiri atas analisis, penemuan fakta,

koseptualisasi, perencanaan, pelaksanaan, enemuan fakta tambahan, dan

evaluasi.3

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian

tindakan kelas adalah penelitian yang mengangkat masalah-masalah yang

aktual yang dilakukan oleh para guru yang merupakan pencermatan

kegiatan belajar yang berupa tindakan untuk memperbaiki dan

meningkatkan praktik pembelajaran.

Berdasarkan model penelitian di atas, peneliti berkeinginan untuk

mengkaji dan merefleksikan penggunaan media gambar untuk

meningkatkan kemampuan membaca siswa. Dalam hal ini peneliti

memilih pokok bahasan membaca permulaan. Diharapkan, setelah

penelitian ini dilaksanakan masalah kurangnya kemampuan membaca

permulaan dapat diatasi.

Penelitian tindakan kelas dapat dilaksanakan melalui empat

langkah utama yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

Keempat langkah tersebut saling berkaitan, dan dalam penelitian tindakan

kelas keempat langkah tersebut sering disebut satu siklus.

Proses pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini peneliti

laksanakan sesuai prosedur yang meliputi empat langkah, yaitu:

1. Perencanaan (Planning)

Pada tahap ini peneliti bersama dengan kolaborator menyusun

rancangan tindakan yang akan dilakukan di dalam pelaksanaan

penelitian. Peneliti juga menyiapkan materi atau bahan ajar, rencana

2 Ibid

3 Ibid

Page 32: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

21

pengajaran yang mencakup RPP, media pembelajaran, serta instrumen

atau evaluasi pembelajaran.

2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Pada tahap ini peneliti melaksanakan semua tindakan yang telah

dirancang pada tahap sebelumya dan dilaksanakan dengan sebaik-

baiknya agar tercapai sesuai tujuan yang telah ditetapka. Adapun

kegiatan pelaksanaan tindakan pada tahap ini seperti melaksanakan

kegiatan belajar mengajar sesuai dengan RPP dan menggunakan media

yang telah ditentukan. Tahap ini merupakan realisasi dari tahap

perencanaan.

Pada tahapan ini peneliti merencanakan pelaksanaan penelitian

minimal melalui dua siklus. Jika dalam dua siklus belum mencapai hasil

yang diinginkan, maka akan dilakukan siklus berikutnya sampai

mencapai apa yang diharapkan. Target pencapaian yang diharapkan dari

penelitian ini adalah 80% dari siswa kelas 1 MI Yahya mencapai nilai

KKM, nilai KKM pelajaran Bahasa Indonesia kelas 1 yaitu 75. Jika

target ini sudah tercapai maka penelitian dianggap selesai dan tidak

dilanjutkan dengan siklus berikutnya.

3. Pengamatan (Observing)

Kegiatan pengamatan dilakukan pada setiap siklus, dan bertujuan

untuk mengetahui aktivitas siswa dan aktivitas peneliti yang menjadi

indikator keberhasilan selama pembelajaran berlangsung. Pada tahap ini

peneliti mengumpulkan data yang berisi tentang pelaksanaan tindakan,

dari hasil data tersebut memberikan pengaruh pada penyusunan

peencanaan tindakan yang dilakukan pada siklus berikutnya.

Ada beberapa hal yang dijadikan objek pengamatan dalam

penelitian ini, yaitu:

a. Pelaksanaan skenario yang telah dirancang bersama antara peneliti

dan kolaborator. Kesesuaian antara skenario dengan pelaksanaan

tindakan - tindakan menjadi fokus pada tahap pengamatan. Ketidak

sesuaian antara scenario dengan pelaksanaan, kekurangan dan

Page 33: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

22

kelemahan yang terjadi selama pelaksanaan tindakan akan menjadi

pertimbangan dalam pelaksanaan tindakan tahap selanjutnya yang

tentunya harus lebih baik.

b. Aktivitas siswa dalam mengikuti dan melakukan proses pelaksanaan

tindakan. Dalam hal ini yang diamati adalah keaktifan siswa dan

antusias siswa. Kedua objek pengamatan di atas diukur dengan

menggunakan data kualitatif.

c. Hasil tes yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian tindakan

yang berupa data kuantitatif. Data tersebut berfungsi untuk

mengetahui tingkat kemampuan siswa sebelum mengikuti tahapan

pembelajaran dan setelah melakukan suatu tahapan pembelajaran.

Diantara tes yang dilakukan adalah pree tes, post tes, dan LKS.

4. Refleksi (Reflecting)

Tahap ini merupakan tahapan untuk memproses data yang

terkumpul pada saat melakukan tahap tindakan. Berdasarkan data yang

telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi. Hasil refleksi tesebut

digunakan untuk menetapkan langkah-langkah lebih lanjut dalam upaya

mencapai tujuan yang diinginkan. Dari hasil refleksi inilah ditentukan

apakah penelitian dilanjutkan atau disudahi karena target telah

terpenuhi.

Page 34: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

23

Proses penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam dua siklus.

Adapun rancangan siklus penelitianya dapat digambarkan sebagai berikut

Bagan 1

Rancangan Siklus Penelitian

Bagan di atas menggambarkan bahwa penelitian ini dilaksanakan minimal 2

siklus. Jika pada siklus ke 2 target yang telah ditetapkan tercapai maka

penelitian dihentikan, dan jika target belum tercapai maka ditindaklanjuti

dengan siklus selanjutnya.

Perencanaan

Pengamatan

Siklus I

Pengamatan

Pelaksanaan

Siklus II Pelaksanaan

Perencanaan

Refleksi

Refleksi

?

Page 35: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

24

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 1 MI Yahya Islamic

Fullday School, dengan jumlah siswa 27 siswa, dengan komposisi 12

siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Penelitian dilakuan pada semester

ganjil tahun pelajaran 2015/2016

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian

Peran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai perencana

sekaligus pelaksana kegiatan. Pada penelitian ini peneliti membuat

perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan penelitian, mengumpulkan

data penelitian, menganalisis dan melaporkan hasil penelitian tersebut.

Pada tahap pengamatan, peneliti sebagai observer dalam mengamati proses

pembelajaran dan penelitian yang berlangsung.

Pelaksanaan penelitian dibantu oleh patner kerja (wali kelas 1)

yang berperan sebagai kolaborator dan observer, yang membantu

merumuskan rancangan pembelajaran, mengamati proses pembelajaran

yang berkaitan dengan aktivitas guru maupun aktivitas siswa, memberikan

masukan masukan dan saran untuk perbaikan pada perencanaan dan

pelaksanaan siklus berikutnya. Selain itu kolaborator juga membantu

dalam melakukan refleksi pada setiap akhir dari pelaksanaan siklus.

E. Tahapan Intervensi Data

Perencanaan tindakan ini diawali dengan identifikasi persoalan di

kelas, identifikasi penyebabnya, rancangan dan rencana alternatif

penyelesaiannya. Alternatif penyelesaian dilaksanakan dalam siklus

penelitian yang terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan,

pengamatan observasi, evaluasi serta analisis dan refleksi. Setelah

dilakukan evaluasi dan refleksi pada siklus satu maka peneliti akan

melanjutkan pada perencanaan dan tindakan siklus dua. Jika data yang

diperoleh belum mencapai target yang ditentukan dan memerlukan

penyempurnaan, begitu selanjutnya, sampai hasil di akhir tindakan

menunjukkan bahwa criteria target atau tujuan penelitian yang telah

Page 36: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

25

ditetapkan tercapai. Secara lebih rinci tahapan kegiatan pada siklus dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 2

Tahapan Pelaksanaan Siklus I

SIKLUS

1

NO TAHAP PERENCANAAN

1 Mengkondisikan kelas sesuai dengan yang direncanakan

dalam RPP, yaitu membagi kelas menjadi beberapa

kelompok dengan cara acak dan dilakukan dengan cara

yang menyenangkan.

2 Membuat perencanaan pembelajaran dalam bentuk RPP

yang di dalamnya tercermin penggunaan media gambar

untuk membaca permulaan.

3 Mendiskusikan perencanaan pembelajaran (RPP) kepada

dosen pembimbing dan mitra (kolaborator)

4 Menyiapkan materi ajar

5 Menyiapkan media gambar

6 Mengembangkan format evaluasi dan format observasi

TAHAP PELAKSANAAN/TINDAKAN

1 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

2 Guru melakukan appersepsi dengan mengaitkan

pengalaman siswa dalam kehidupan sehari-hari dengan

bacaan yang sesuai dengan materi ajar

3 Melaksanakan proses pembelajaran dengan

menggunakan media gambar. Media gambar tersebut

dibuat bentuk-bentuk kartu, kemudian siswa diajak

Page 37: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

26

menyusun kartu tersebut sesuai gambar. Siswa diajak

membaca kalimat yang terdapat dalam kartu-kartu

gambar secara bersama-sama dengan bimbingan guru.

Selanjutnya siswa secara bergantian mebaca kata yang

terdapat dalam kartu gambar, guru menilai kemampuan

membaca siswa. Untuk lebih menguatkan kemampuan

siswa, siswa diminta mengerjakan soal (LKS menarik

gambar dengan kata yang sesuai).

4 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menanyakan kalimat dalam bacaan yang masih sulit

dibaca

TAHAP OBSERVASI

Observasi berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan

tindakan kelas dan dilakukan oleh peneliti dan rekan

kolaborator. Obyek observasi adalah guru, siswa, dan proses

yang terjadi. Kejadian selama pelaksanaan pembelajaran baik

hal yang positif maupun negatif, yang menjadi kelebihan

maupun kekurangan tercatat secara rinci.

TAHAP REFLEKSI

Melakukan analisa terhadap semua data yang telah terkumpul

dari hasil observasi, hasil pree tes dan post tes. Menentukan

keberhasilan dan kelemahan atau kekurangan yang terjadi pada

siklus satu sebagai landasan dalam merancang skenario

pembelajaran pada siklus selanjutnya.

Tahapan Pelaksanaan Siklus II

Page 38: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

27

SIKLUS

II

NO TAHAP PERENCANAAN

1 Memperbaiki kekurangan dan kelemahan-kelemahan

yang terjadi pada siklus pertama

2 Membuat perencanaan pembelajaran dalam bentuk RPP

yang di dalamnya tercermin penggunaan media gambar

untuk membaca permulaan.

3 Mendiskusikan perencanaan pembelajaran (RPP) kepada

dosen pembimbing dan mitra (kolaborator)

4 Menyiapkan materi ajar

5 Menyiapkan media gambar

6 Mengembangkan format evaluasi dan format observasi

TAHAP TINDAKAN

1 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

2 Guru melakukan appersepsi dengan mengaitkan

pengalaman siswa dalam kehidupan sehari-hari dengan

bacaan yang sesuai dengan materi ajar

3 Guru membagikan gambar, siswa diajak membaca

bersama-sama kalimat yang terdapat gambar tersebut

dengan bimbingan guru. Siswa diminta secara bergantian

membaca kalimat-kalimat tersebut, guru menilai

kemampuan membaca siswa. Untuk lebih meningkatkan

kemampuan membaca, siswa diminta menjawab

pertanyaan sesuai bacaan menggunakan LKS.

4 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

Page 39: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

28

menanyakan kalimat dalam bacaan yang masih sulit

dibaca

TAHAP OBSERVASI

Observasi berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan

tindakan kelas dan dilakukan oleh peneliti dan rekan

kolaborator. Obyek observasi adalah guru, siswa, dan proses

yang terjadi. Kejadian selama pelaksanaan pembelajaran baik

hal yang positif maupun negatif, yang menjadi kelebihan

maupun kekurangan tercatat secara rinci.

TAHAP REFLEKSI

Melakukan analisa terhadap semua data yang telah terkumpul

dari hasil observasi, hasil pree tes dan post tes. Menentukan

keberhasilan dan kelemahan atau kekurangan yang terjadi pada

siklus dua sebagai landasan apakah penelitian disudahi karena

telah mencapai target atau lanjut ke siklus berikutnya.

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan

Hasil intervensi yang diharapkan sesuai dengan tujuan ini yaitu,

peningkatan kemampuan membaca permulaan menggunakan media

gambar. Selain itu hasil dari penelitian juga diharapkan dapat

meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa.

Target pencapaian hasil tindakan yang diharapkan peneliti adalah

jika 80% dari seluruh siswa kelas I mencapai target KKM, yaitu 75 dan

rata-rata kelasnya diatas nilai KKM. Selagi nilai siswa belum mencapai

target tersebut, maka pelaksanaan tindakan dilanjutkan dengan siklus

berikutnya. Selain target tersebut, keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran dan aktivitas guru dalam pelaksanaan rencana pembelajaran

menjadi target penelitian.

Page 40: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

29

G. Data dan Sumber Data

Data dalam penelitian ini didapat dari:

1. Data kualitatif didapatkan dari hasil observasi proses pembelajaran

yang berupa lembar observasi kegiatan siswa dan kegiatan guru

2. Data kuantitatif didapatkan dari nilai tes pada setiap siklus.

H. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah:

1. Tes Membaca

Tes membaca ini dilakukan pada saat proses pembelajaran

berlangsung. Adapun kriteria penilaian dalam keterampilan membaca ini

adalah sebagai berikut; pertama, kelancaran; kedua, lafal/intonasi, ketiga,

suara. Penskoran tiga kriteria penilaian tes kemampuan membaca dengan

cara mengkategorikan ke dalam kategori baik (skor 3), kurang baik (skor

2), tidak baik (skor 1).

2. Lembar observasi

Lembar observasi adalah salah satu alat yang dapat digunakan

untuk mengumpulkan data. Cara pengumpulan data tersebut dengan cara

melakukan pengamatan selama kegiatan penelitian berlangsung. Lembar

observasi ini berisi poin-poin tentang aktivitas atau kejadian yang

digambarkan akan terjadi selama kegiatan berlangsung. Adapun yang

menjadi pengamatan dalam lembar observasi ini adalah aktivitas peneliti

dan siswa.

I. Teknik Pengumpulan Data

Setelah data terkumpul maka dilakukan teknis analisis data, yaitu

peneliti memberi uraian hasil penelitian. Menganalisis data adalah suatu

proses mengolah dan mengintrepetasi data dengan tujuan untuk

mendudukkan berbagai informasi sesuai dengan fungsinya sehingga

memiliki makna dan arti yang jelas sesuai dengan tujuan penelitian.. Data

yang didapat berupa hasil belajar siswa dalam hal ini kemampuan membaca

permulaan dan hasil lembar observasi kegiatan siswa dan kegiatan guru

pada proses pembelajaran.

Page 41: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

30

Berikut adalah teknik analisis data dalam penelitian ini:

1. Menganalisis data hasil observasi terhadap pelaksanaan tindakan setiap

siklus dengan analisis deskriptif yaitu analisis yang menggunakan

paparan sederhana. Observasi yang akan dilakukan adalah observasi

terhadap aktivitas siswa dan aktivitas peneliti.

Berikut penulis tampilkan pedoman observasi siswa dan observasi guru

pada tabel di bawah ini:

Tabel 3

Pedoman Observasi Kegiatan Siswa

No Kegiatan dalam Pembelajaran Hasil Pengamatan

SB B K SK

1 Siswa tertarik (merespon positif)

terhadap apersepsi yang diberikan

oleh guru

2 Siswa aktif dalam kegiatan

pembelajaran membaca permulaan

3 Siswa berani bertanya pada guru

4 Siswa mampu menjawab pertanyaan

dari guru

5 Siswa memperhatikan penjelasan

materi yang diberikan oleh guru

6 Siswa memanfaatkan media yang

diberikan oleh guru

7 Siswa mampu mengerjakan tugas

yang diberikan oleh guru

Jumlah Skor

Rata-rata

Kriteria Penilaian:

Hasil pengamatan diisi dengan tanda ceklis (√)

SB : Sangat baik, dengan skor 4

B : Baik, dengan skor 3

K : Kurang, dengan skor 2

Page 42: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

31

SK : Sangat Kurang, dengan skor 1

Rata-rata = Jumlah Skor

7

Tabel 4

Pedoman Kegiatan Guru

No Aspek yang Dinilai Hasil Pengamatan

SB B K SK

1 Kegiatan Awal Pembelajaran

a. Mengkondisikan siswa ke

arah pembelajaran yang

kondusif

b. Memberikan motivasi

c. Menyampaikan tujuan

pembelajaran

d. Melakukan apersepsi

2 Kegiatan Inti Pembelajaran

a. Menyampaikan materi

dengan jelas dan mudah

dipahami

b. Memberikan kesempatan

untuk bertanya

c. Mengarahkan siswa dalam

menggunakan media

gambar untuk membaca

permulaan

d. Membimbing siswa dalam

menggunakan media

gambar

e. Memberikan tes akhir

3 Kegiatan Akhir

a. Mengevaluasi hasil siswa

dalam membaca permulaan

b. Memberikan balikan pada

siswa

a. Menyimpulkan

pembelajaran

Page 43: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

32

Jumlah Skor

Rata-rata

Kriteria Penilaian

SB : Sangat Baik, skor 4

B : Baik, skor 3

K : Kurang, skor 2

SK : Sangat Kurang, skor 1

Rata-rata = Jumlah skor

12

2. Menganalisis kemampuan membaca permulaan siswa

Pada bagian sebelumnya di Bab II halaman 9, menurut Henry

Guntur tarigan telah dijelaskan tentang keterampilan membaca nyaring

yang harus dikuasai siswa kelas II. Berdasarkan hal itu maka, berikut

adalah teknik penilaian dari kemampuan membaca siswa:

Tabel 5

Teknik Penilaian Kemampuan Membaca

No Aspek yang dinilai Skor Skor Maksimal

1 Kelancaran

a. Lancar

b. Kurang lancar

c. Tidak lancar

3

2

1

3

2 Lafal/intonasi

a. Baik/tepat

b. Cukup/kurang tepat

c. Kurang/tidak tepat

3

2

1

3

3 Suara

a. Nyaring dan jelas

b. Kurang nyaring

c. Tidak nyaring

3

2

1

3

Skor maksimal 9

Page 44: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

33

Kriteria penilaian untuk pengamatan form pengamatan di atas adalah

sebagai berikut:

1) Kelancaran

3 = Lancar (tidak terbata-bata)

2 = Kurang lancar (terbata-bata)

1 = Tidak lancar

2) Lafal/intonasi

3 = Tepat, lafal/intonasi bersih tidak ada pengaruh bahasa daerah

2 = Kurang tepat, banyak salah, ada pengaruh bahasa daerah

1 = Tidak tepat

3) Suara

2 = Volume suara nyaring, dan jelas terdengar

2 = Volume suara kurang nyaring sehingga kurang jelas

1 = Volume suara tidak nyaring sehingga terdengar tidak jelas

Untuk mendapatkan nilai dengan skala 0-100, maka peneliti

menggunakan perhitungan penskoran nilai hasil belajar Bahasa Indonesia

siswa pada materi membaca permulaan sebagai berikut:

Nilai Hasil Belajar = perolehan skor total x skor ideal (100)

Skor maksimal (9)

Hasil pengolahan data ini kemudian dikategorikan dengan cara

mengkonversi nilai angka menjadi data kualitatif. Berikut adalah tabel hasil

konversi nilai hasil tes membaca menjadi data kualitatif:

Page 45: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

34

Tabel 6

Tabel Konversi Nilai Hasil Tes Membaca Siswa menjadi Data

Kualitatif

Nilai Siswa Kategori

85-100 Sangat Baik

70-84 Baik

55-69 Cukup

46-54 Rendah

0-45 Sangat Rendah

3. Membuat persentase pencapaian KKM

4. Menentukan nilai rata-rata kelas

5. Menentukan keberhasilan proses pembelajaran

J. Analisis Data dan Interpretasi Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kualitatif

dan data kuantitatif. Proses analisa data yang berkaitan dengan data

kualitatif dilakukan selama proses penelitian berlangsung bersamaan

dengan pengumpulan data dan setelah selesai pengumpulan data dalam

satu siklus.4 Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan

peneliti dan kolaborator yang disajikan dalam bentuk tabel.

Analisa data yang bersifat kuantitatif diolah secara statistik

deskriptif yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

4 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, cet. Ke-11, (Bandung: Alfabeta,

2010), h. 246.

Page 46: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

35

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku

untuk umum atau generalisasi.5

K. Pengembangan Perencanaan Tindakan

Setelah tindakan pertama (siklus I) selesai dilakukan dan hasil

yang diharapkan belum mencapai kriteria yang diharapkan yaitu 80%

siswa mencapai KKM, maka akan ditindaklanjuti sebagai rencana

perbaikan pembelajaran. Siklus ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan

tindakan, observasi, dan refleksi. Apabila setelah melakukan analisis dan

refleksi pada siklus I, indikator keberhasilan belum tercapai maka

penelitian akan dilanjutkan dengan siklus II. Jika pada siklus II belum

mencapai target maka penelitian dilanjutkan dengan siklus-siklus

berikutnya.

Penelitian ini dihentikan apabila didapati bahwa penggunaan media

gambar dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan, yaitu 80%

siswa mencapai nilai KKM (75). Atau dengan kata lain kemampuan

membaca permulaan siswa mengalami peningkatan dari pembelajaran

sebelumnya. Selain kemampuan membaca siswa yang meningkat, hasil

observasi dan motivasi siswa juga menjadi target dalam penelitian ini.

Kriteria Ketuntasan Minimal diuraikan dalam tabel di bawah ini:

Tabel 7

Kriteria Ketuntasan Minimal

KOMPETENSI DASAR

DAN INDIKATOR

Kriteria Ketuntasan Minimal

Kriteria Penetapan Ketuntasan

Kompleksitas Daya

Dukung

Intake Jml

3. Memahami teks pendek

dengan membaca nyaring

3.1 Membaca nyaring suku

kata dan kata dengan lafal

75 74 76 75

5 Ibid., h. 147.

Page 47: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

36

yang tepat

3.2 Membaca nyaring kalimat

sederhana dengan lafal dan

intonasi yang tepat

76 75 74 75

KKM 75

Page 48: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

37

BAB IV

DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

A. Profil Sekolah

1. Gambaran Umum Madrasah Ibtidaiyah Yahya Bekasi

Madrasah Ibtidaiyah Yahya satu-satunya sekolah MI yang melakukan

waktu pembelajaran Full Day School di kota Bekasi. MI Yahya didirikan pada

tahun 2002 yang beralamatkan di Jalan Kemangsari I No. 74A Jatibening

Baru, Pondok Gede – Bekasi. Yang menjabat sebagai kepala MI Yahya adalah

Ir. Hendra Sudrajat. Beliau adalah seorang kepala sekolah yang sangat peduli

dengan pendidikan di lingkungan sekitar. Beliau menyadari betul akan

pentingnya pendidikan terutama pendidikan agama dan akhlakul karimah.

2. Visi dan Misi Madrasah Ibtidaiyah Yahya

a. Visi

“Menjadi madrasah yang unggul dalam bidang ilmu pengetahuan dan

teknologi dengan landasan aqidah Islam”

b. Misi

1) Menghadirkan suasana belajar yang kondusif dan islami.

2) Menumbuhkembangkan potensi siswa sehingga memiliki

keterampilan hidup.

3) Membangun sikap disiplin, mandiri, kreatif dan berakhlak mulia pada

setiap keadaan.

4) Meluaskan wawasan siswa dalam dunia ilmu pengetahuan dan

teknologi.

5) Membangun citra diri yang baik.

3. Tujuan Sekolah

Tujuan sekolah MI Yahya adalah:

a. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sikap dan praktik serta amaliah

keagamaan Islam warga madrasah.

b. Menciptakan lulusan yang menguasai ilmu pengetahuan umum dan agama

Page 49: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

38

c. Menumbuhkan kepedulian dan kesadaran warga madrasah terhadap

keamanan, kebersihan, dan keindahan lingkungan madrasah.

d. Mengoptimalkankuantitas dan kualitas sarana/prasarana dan fasilitas yang

mendukung peningkatan prestasi akademik dan non akademik.

e. Menerapkan manajemen pengendalian mutu madrasah, sehingga

meningkatkan kinerja madrasah secara keseluruhan

4. Data Tenaga Kependidikan

Pendidik (guru) merupakan hal yang paling penting dalam dunia

pendidikan. Tanpa adanya guru pendidikan tidak akan berjalan dengan baik.

Untuk meningkatkan mutu pendidikan MI Yahya, maka pendidikan guru

minimal S – 1. Untuk itu bagi guru yang lulusan SLTA sederajat dan DII,

dianjurkan menempuh pendidikan kembali sampai bergelar Sarjana

Pendidikan.

5. Kondisi Awal Siswa Kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah Yahya

Siswa kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah Yahya berjumlah 27 siswa, terdiri

dari 13 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Secara keseluruhan prestasi

siswa kelas 1 baik, seluruh siswa dapat bersatu dan kompak. Proses

pembelajaran di kelas 1 sudah berjalan cukup baik, hal ini dibuktikan dengan

keaktifan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Jika siswa belum jelas

dengan pelajaran yang disampaikan guru maka siswa tidak segan untuk

bertanya.

Pembelajaran yang sudah berjalan baik tersebut kurang didukung

dengan media pembelajaran. Siswa kelas 1 sangat memerlukan media

pembelajaran terutama untuk pembelajaran membaca permulaan. Kurang

dimanfaatkannya media pembelajaran membuat siswa sulit memahami materi

membaca dan kurangnya motivasi siswa dalam kegiatan membaca permulaan.

Hal ini dapat dilihat berdasarkan perolehan nilai awal sebelum diadakan

tindakan.

B. Deskripsi Data

Proses pembelajaran Bahasa Indonesia yang dilakukan oleh guru selama ini

lebih menekankan pada materi pelajaran Bahasa Indonesia bukan pada

keterampilan bahasa. Selain itu kurangnya pemanfaatan media pembelajaran

Page 50: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

39

membuat siswa kurang tertarik untuk belajar Bahasa Indonesia, sedangkan siswa

kelas 1 sangat memerlukan media untuk memahami materi. Kondisi inilah yang

mengakibatkan hasil belajar Bahasa Indonesia terutama membaca permulaan

kurang memuaskan.

Penulis telah melakukan tes awal membaca permulaan sebelum menggunakan

media gambar. Pembelajaran tersebut dilakukan pada hari Kamis tanggal 29

Oktober 2015 dan penulis sebut dengan kegiatan penelitian awal (pra siklus).

Hasil dari tes tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 8

Hasil Pembelajaran Membaca Permulaan Sebelum Menggunakan Media

Gambar (Pra Siklus)

No Kategori Hasil

Membaca Permulaan

Jumlah Siswa Keterangan

Jml Persentase

1 Sangat Baik 0 0% Mencapai KKM

2 Baik 10 37,04% Mencapai KKM

3 Cukup Baik 4 14,81% Belum Mencapai KKM

4 Kurang Baik 5 18,52% Belum Mencapai KKM

5 Tidak Baik 8 29,63% Belum Mencapai KKM

Rata-rata Kelas 67,81 Belum Mencapai KKM

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa sebelum melaksanakan siklus,

siswa yang mencapai nilai KKM (75) berjumlah 10 orang atau 37,04% saja dari

27 siswa, artinya 17 siswa atau 62,96% belum mencapai KKM. Selain itu nilai

rata-rata kelas juga masih belum mencapai nilai KKM yaitu hanya sebesar 67,81

Jika melihat target yang ingin dicapai penulis pada penelitian ini yaitu:

1. Penelitian berhasil jika kemampuan membaca permulaan siswa mencapai nilai

KKM sebanyak 80% dari seluruh jumlah siswa, maka target belum tercapai.

2. Nilai rata-rata kelas dalam kemampuan membaca permulaan lebih besar dari

nilai KKM Bahasa Indonesia, maka target belum tercapai.

Oleh sebab itu, penulis melakukan penelitian dengan tujuan meningkatkan

kemampuan membaca permulaan menggunakan media gambar.

Page 51: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

40

C. Analisis Data

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini dimulai dengan mengidentifikasi masalah yang terdapat

di sekolah. Dari hasil observasi pada kegiatan awal (pra siklus) didapatkan

bahwa pada kelas I MI Yahya Pondok Gede Bekasi pembelajaran Bahasa

Indonesia yang dilakukan oleh guru kurang memanfaatkan media

pembelajaran. Padahal bagi siswa kelas I adanya media dalam

pembelajaran sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal inilah

yang menyebabkan siswa kurang termotivasi untuk mengikuti kegiatan

pembelajaran di kelas. Hasil tes awal pada pra siklus juga menyatakan hal

yang sama yaitu masih rendahnya kemampuan membaca siswa.

Setelah mengetahui permasalahan di kelas, penulis dan wali kelas I

merancang desain pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan

membaca permulaan siswa dengan menggunakan media gambar dalam

pembelajaran.

Desain pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sesuai dengan Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang terdapat dalam silabus KTSP,

perencanaannya sebagai berikut:

1) Menentukan Pokok Bahasan

Pokok bahasan disesuaikan dengan Standar Kompetensi yaitu

memahami teks pendek dengan membaca nyaring. Kompetensi Dasar

yaitu membaca nyaring suku kata dan kata dengan lafal yang tepat.

Pemilihan materi ini berdasarkan pokok bahasan yang terdapat pada

silabus KTSP kelas I semester 1.

2) Mengembangkan Silabus menjadi Rencana Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disusun untuk 2 jam pelajaran

yaitu 2x35 menit, RPP dibuat secara rinci meliputi: standar

kompetensi, kompetensi dasar, indicator, tujuan pembelajaran, materi,

kegiatan pembelajaran, sumber belajar, media pembelajaran, metode,

dan penilaian.

3) Mempersiapkan Media Pembelajaran

Media pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan

kemampuan membaca permulaan adalah media gambar, gambar

tentang kegiatan sehari-hari seperti mandi, makan, tidur dll. Gambar

di tempel di karton kemudian digunting dibuat bentuk kartu-kartu,

kartu gambar, kartu kata.

Page 52: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

41

4) Mempersiapkan Sumber Belajar

Sumber belajar terdiri dari buku-buku pelajaran Bahasa Indonesia

kelas I, silabus KTSP kelas I semester 1, serta lingkungan belajar

siswa.

5) Menyusun Lembar Kerja Siswa

Lembar kerja siswa disusun menyatu dengan RPP untuk

mengukur kemampuan membaca permulaan siswa.

6) Mengembangkan soal evaluasi pembelajaran

Siswa membaca kata yang sesuai dengan gambar, guru

melakukan evaluasi untuk menilai aspek-aspek dalam membaca

permulaan yaitu, lafal dan intonasi, kelancaran, dan suara.

b. Tahap Tindakan

Proses pembelajaran siklus I dilaksanakan pada Rabu 4 November

2015 dan Kamis tanggal 5 November 2015. Dalam hal ini peneliti

bertindak sebagai guru dan yang bertindak sebagai observer adalah wali

kelas I. Pelaksanaan tindakan secara garis besarnya adalah sebagai

berikut:

1) Tahap awal

Setelah berdoa, absensi siswa, menyampaikan tujuan

pembelajaran, apersepsi dilakukan dengan bernyanyi lagu “Bangun

Tidur”, Tanya jawab lagu tersebut. Siswa terlihat senang dan gembira.

2) Tindakan inti

Guru memperlihatkan gambar kegiatan sehari-hari antara lain

gambar anak yang sedang bangun tidur, mandi, makan, dan berangkat

sekolah. Dari penyajian gambar tersebut, siswa distimulasi dengan

pertanyaan yang berhubungan dengan gambar, siswa menafsirkan

gambar dan membaca kata sesuai dengan gambar. Guru mencontohkan

cara membaca nyaring dengan benar, dengan memperhatikan lafal,

intonasi dan volume suara yang nyaring.

Mula-mula seluruh siswa membaca bersama-sama, kemudian

perkelompok dan dilanjutkan membaca satu persatu. Setiap kesalahan

yang dilakukan oleh siswa, guru langsung mengoreksi dan

membetulkan cara membaca yang baik. Kegiatan membaca kata-kata

sesuai gambar dilakukan berulang-ulang sehingga aspek lafal, intonasi

dan volume suara siswa betul-betul sesuai dengan yang diharapkan.

Untuk memantapkan siswa dalam membaca, siswa diajak untuk

mencocokkan kartu kata dengan gambar secara kelompok. Setelah

Page 53: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

42

kegiatan dilakukan secara kelompok, dilanjutkan dengan satu persatu

siswa mencocokkan gambar dengan kata yang tepat. Selain permainan

mencocokkan gambar dengan kata yang tepat, siswa diajak mencari

pasangan, kelompok satu memegang gambar dan kelompok dua

memegang kartu kata. Selanjutnya setiap anak mencari pasangannya

antara gambar dengan kata yang tepat yang dipegang oleh temannya.

Dilanjutkan dengan mengerjakan LKS menarik garis antara gambar

dengan kata yang tepat.

3) Tindakan akhir

Sebelum menutup kegiatan pembelajaran guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk menanyakan kata mana yang masih

sulit dibaca. Guru dan siswa bersama-sama memantapkan materi

dengan membuat kesimpulan dari pokok bahasan yang telah dipelajari.

Guru tidak lupa senantiasa memberikan pesan moral agar siswa selalu

giat belajar membaca, mendengarkan nasihat orang tua dan guru.

Kegiatan secara lebih rinci tertuang dalam Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang telah dipersiapkan.

c. Tahap Observasi

Pada tahap observasi peneliti berkolaborasi dengan wali kelas 1 untuk

melakukan pengamatan terhadap situasi selama peneliti melaksanakan

kegiatan pembelajaran dengan menggunakan alat bantu yang berupa

lembar observasi siswa dan guru. Hasil pengamatan pada siklus I adalah

sebagai berikut:

1) Hasil Lembar Observasi

a) Hasil Lembar Observasi Kegiatan Siswa

Lembar observasi kegiatan siswa penulis gunakan untuk

mengetahui respon siswa atau sikap siswa ketika proses

pembelajaran menggunakan media gambar. Berikut adalah hasil

lembar observasi kegiatan siswa yang penulis tampilkan dalam

tabel di bawah ini:

Tabel 9

Hasil Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus I

No Kegiatan dalam Pembelajaran Hasil Pengamatan

SB B K SK

1 Siswa tertarik (merespon positif)

terhadap apersepsi yang diberikan

Page 54: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

43

oleh guru

2 Siswa aktif dalam kegiatan

pembelajaran membaca permulaan

3 Siswa berani bertanya pada guru √

4 Siswa mampu menjawab pertanyaan

dari guru

5 Siswa memperhatikan penjelasan

materi yang diberikan oleh guru

6 Siswa memanfaatkan media yang

diberikan oleh guru

7 Siswa mampu mengerjakan tugas

yang diberikan oleh guru

Jumlah Skor 8 15

Rata-rata 3,28

Keterangan:

SB : Sangat Baik

B : Baik

K : Kurang

SK : Sangat Kurang

Kriteria Penilaian

Diisi dengan tanda ceklis (√)

SB : 4

B : 3

K : 2

SK : 1

Rata-rata = Jumlah Skor

7

Berdasarkan tabel hasil pengamatan selama kegiatan

pembelajaran pada siklus I, kegiatan siswa dalam kategori sangat

baik dinilai 8, kategori baik dinilai 15 dengan nilai rata-rata 3,28.

Dari hasil tersebut maka proses pembelajaran dengan media

gambar sudah terlihat baik, tetapi masih ada beberapa siswa yang

kurang berani dalam bertanya kepada guru (masih malu-malu),

Page 55: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

44

masih ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan penjelasan

guru, kurang serius dalam melakukan proses pembelajaran.

b) Hasil Lembar Observasi Kegiatan Guru

Lembar observasi kegiatan guru penulis buat untuk mengamati

kinerja guru selama proses pembelajaran membaca permulaan

dengan menggunakan media gambar. Berikut adalah hasil lembar

observasi kinerja guru yang penulis tampilkan dalam tabel di

bawah ini:

Tabel 10

Hasil Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus I

No Aspek yang Dinilai Hasil Pengamatan

SB B K SK

1 Kegiatan Awal Pembelajaran

a. Mengkondisikan siswa ke

arah pembelajaran yang

kondusif

b. Memberikan motivasi √

c. Menyampaikan tujuan

pembelajaran

d. Melakukan apersepsi √

2 Kegiatan Inti Pembelajaran

a. Menyampaikan materi

dengan jelas dan mudah

dipahami

b. Memberikan kesempatan

untuk bertanya

c. Mengarahkan siswa dalam

menggunakan media

gambar untuk membaca

permulaan

d. Membimbing siswa dalam

menggunakan media

gambar

e. Memberikan tes akhir √

3 Kegiatan Akhir

a. Mengevaluasi hasil siswa

dalam membaca permulaan

b. Memberikan balikan pada

siswa

c. Menyimpulkan √

Page 56: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

45

pembelajaran

Jumlah Skor 16 24

Rata-rata 3,33

Keterangan:

SB : Sangat Baik

B : Baik

K : Kurang

SK : Sangat Kurang

Kriteria Penilaian

Diisi dengan tanda ceklis (√)

SB : 4

B : 3

K : 2

SK : 1

Rata-rata = Jumlah Skor

12

Berdasarkan tabel hasil pengamatan selama kegiatan pembelajaran

pada siklus I, kegiatan guru dalam kategori sangat baik dinilai 16,

kategori baik dinilai 24 dengan nilai rata-rata 3,33. Dari hasil tersebut

kinerja guru sudah baik dalam melakukan proses pembelajaran.

2) Hasil Tes Kemampuan Membaca Permulaan

Berikut adalah adalah hasil tes kemampuan membaca permulaan

pada siklus I yang penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini:

Tabel 11

Hasil Tes Membaca Permulaan pada siklus I

No Kategori Hasil

Membaca

Permulaan

Jumlah Siswa Keterangan

Jml Persentase

1 Sangat Baik 8 29,63% Mencapai KKM

2 Baik 11 40,74% Mencapai KKM

3 Cukup Baik 6 22,22% Belum Mencapai

KKM

Page 57: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

46

4 Kurang Baik 2 7,41% Belum Mencapai

KKM

5 Tidak Baik 0 0% Belum Mencapai

KKM

Rata-rata Kelas 77,19 Belum Mencapai

KKM

Jika melihat hasil kemampuan membaca permulaan pada siklus I dan

membandingkannya dengan hasil kemampuan membaca permulaan pada

pra siklus, maka kemampuan membaca permulaan pada siklus I

mengalami peningkatan dibandingkan dengan pra siklus. Berikut adalah

kemampuan membaca permulaan pada siswa kelas I.

a) Jika melihat dari ketercapaian KKM, maka pada siklus I siswa yang

mencapai nilai KKM dari 27 siswa, sebanyak 19 siswa (70,37%).

Hasil ini lebih baik jika dibandingkan dengan pra siklus yang hanya 10

siswa (37,63%).

b) Jika melihat nilai rata-rata kelas, maka pada siklus I nilai rata-rata

kelas dalam kemampuan membaca permulaan siswa meningkat

menjadi 77,19 dari pra siklus yang hanya mencapai 67,81.

Berikut adalah hasil belajar siswa dalam membaca permulaan pada siklus

I yang penulis tampilkan pada tabel di bawah ini

Tabel 12

Hasil Belajar Membaca Permulaan Siklus I

No Kelancaran Lafal/

Intonasi

Suara Nilai

total

Total

Nilai

Skor

Kualitas

1 3 3 2 8 89 Sangat Baik

2 2 2 3 7 78 Baik

3 3 2 3 8 89 Sangat Baik

4 3 2 2 7 78 Baik

5 3 2 2 7 78 Baik

6 2 2 3 7 78 Baik

7 2 2 2 6 67 Cukup

8 2 2 3 7 78 Baik

9 2 2 2 6 67 Cukup

Page 58: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

47

10 2 2 2 6 67 Cukup

11 3 2 2 7 78 Baik

12 2 2 3 7 78 Baik

13 3 3 2 8 89 Sangat Baik

14 3 2 3 8 89 Sangat Baik

15 2 2 3 7 78 Baik

16 2 1 2 5 56 Cukup

17 3 2 3 8 89 Sangat Baik

18 2 2 2 6 67 Cukup

19 2 2 2 6 67 Cukup

20 2 2 2 6 67 Cukup

21 3 2 2 7 78 Baik

22 1 2 2 5 56 Cukup

23 3 2 3 8 89 Sangat Baik

24 3 2 2 7 78 Baik

25 3 3 2 8 89 Sangat Baik

26 3 2 3 8 89 Sangat Baik

27 3 2 2 7 78 Baik

Nilai Total 2084

Rata-rata 77,19

Berikut ini penulis tampilkan perbandingan hasil kemampuan

membaca permulaan pada tabel di bawah ini:

Tabel 13

Perbandingan Hasil Kemampuan Membaca Permulaan Siswa

pada Pra Siklus dengan Siklus I

No Kemampuan

Membaca Permulaan

Ketercapaian KKM Keterangan

% tercapai % tidak

1 Pra Siklus 37,04% 62,96% Pada siklus I

kemampuan

membaca

permulaan

siswa

mengalami

peningkatan

dibandingkan

pada pra

siklus

2 Siklus I 70,37% 29,63%

Page 59: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

48

Kemampuan membaca permulaan siswa pada siklus I meningkat

dibandingkan pada pra siklus, namun jika melihat target penelitian yang

ingin dicapai yaitu:

a) Kemampuan membaca permulaan siswa yang mencapai nilai KKM

sebanyak 80% dari seluruh jumlah siswa. Target ini belum tercapai

karena pada siklus I hanya 70,37% saja siswa yang mencapai nilai

KKM.

b) Nilai rata-rata kelas dalam kemampuan membaca permulaan lebih

besar dari nilai KKM Bahasa Indonesia. Target ini hanya mencapai

sedikit di atas nilai KKM, nilai rata-rata sebesar 77,19.

Dengan demikian, pada siklus I ini penelitian belum berhasil sehingga

perlu dilakukan penelitian lanjutan yaitu penelitian pada siklus II.

d. Tahap Refleksi

Tahap refleksi pada siklus I ini, bahwa melalui media gambar dapat

meningkatkan kemampuan membaca permulaan. Namun pada siklus I ini

masih terdapat kelemahan-kelemahan sebagai berikut:

1) Masih ada beberapa siswa yang kurang berani bertanya kepada guru

2) Masih ada siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru (asyik

bermain sendiri)

3) Pada saat mengerjakan tugas dari guru masih ada siswa yang melihat

hasil temannya (belum bisa mengerjakan sendiri).

4) Jika melihat target yang ingin dicapai yaitu:

a) Kemampuan membaca permulaan siswa yang mencapai nilai

KKM sebanyak 80% dari seluruh jumlah siswa. Target belum

tercapai karena pada siklus I hanya 70,37% saja siswa yang

mencapai nilai KKM.

b) Nilai rata-rata kelas lebih besar dari nilai KKM Bahasa Indonesia.

Target belum tercapai secara maksimal karena nilai rata-rata kelas

pada siklus I hanya 77,19.

Melihat kelemahan-kelemahan yang ada pada siklus I dan masih

belum tercapainya target penelitian, maka penelitian dilanjutkan pada

penelitian siklus II.

Page 60: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

49

e. Hasil Penelitian Siklus

Berdasarkan refleksi siklus I, kemampuan membaca permulaan siswa

meningkat dari sebelumnya (pra siklus), akan tetapi belum mencapai

target yang telah ditetapkan oleh peneliti, yaitu: Pertama, kemampuan

membaca permulaan siswa yang mencapai nilai KKM sebanyak 80% dari

seluruh jumlah siswa. Target belum tercapai karena pada siklus satu hanya

70,37% saja siswa yang mencapai niali KKM. Kedua, nilai rata-rata kelas

lebih besar dari nilai KKM Bahasa Indonesia. Target belum tercapai

karena nilai rata-rata kelas pada siklus I hanya 77,19.

Oleh karena itu, penelitian dilanjutkan pada siklus II dengan

memperbaiki desain pembelajaran serta guru dapat lebih berinteraksi

sebaik mungkin dengan siswa sehingga proses pembelajaran

menggunakan media gambar dapat berjalan dengan lebih baik lagi.

2. Siklus II

a. Tahap Perencanaan Tahap perencanaan pada siklus II dimulai dari evaluasi pada tahap

siklus I. Dari hasil refleksi siklus I masih terdapat kelemahan-kelemahan

dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan media

gambar. Selain itu, target yang ingin dicapai oleh peneliti masih belum

tercapai.

Desain pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sesuai dengan Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang terdapat dalam silabus KTSP,

perencanaannya sebagai berikut:

1) Menentukan Pokok Bahasan

Pokok bahasan disesuaikan dengan Standar Kompetensi yaitu

memahami teks pendek dengan membaca nyaring. Kompetensi Dasar

yaitu membaca nyaring suku kata dan kata dengan lafal yang tepat.

Pemilihan materi ini berdasarkan pokok bahasan yang terdapat pada

silabus KTSP kelas I semester 1.

2) Mengembangkan Silabus menjadi Rencana Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disusun untuk 2 jam pelajaran

yaitu 2x35 menit, RPP dibuat secara rinci meliputi: standar

kompetensi, kompetensi dasar, indicator, tujuan pembelajaran, materi,

kegiatan pembelajaran, sumber belajar, media pembelajaran, metode,

dan penilaian.

Page 61: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

50

3) Mempersiapkan Media Pembelajaran

Media pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan

kemampuan membaca permulaan adalah media gambar, gambar

tentang kegiatan sehari-hari seperti mandi, makan, tidur dll. Gambar

di tempel di karton kemudian digunting dibuat bentuk kartu-kartu,

kartu gambar, kartu kata.

4) Mempersiapkan Sumber Belajar

Sumber belajar terdiri dari buku-buku pelajaran Bahasa Indonesia

kelas I, silabus KTSP kelas I semester 1, serta lingkungan belajar

siswa.

5) Menyusun Lembar Kerja Siswa

Lembar kerja siswa disusun menyatu dengan RPP untuk

mengukur kemampuan membaca permulaan siswa.

6) Mengembangkan Soal Evaluasi Pembelajaran

Siswa membaca kalimat yang sesuai dengan gambar, guru melakukan

evaluasi untuk menilai aspek-aspek dalam membaca permulaan yaitu, lafal

dan intonasi, kelancaran, dan suara.

b. Tahap Tindakan

Proses pembelajaran pada siklus II dilaksanakan pada hari Rabu

tanggal 11 November 2015 dan hari Kamis tangggal 12 November 2015.

Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru dan yang bertindak sebagai

observer adalah wali kelas 1. Pelaksanaan tindakan secara garis besarnya

adalah sebagai berikut:

1) Tahap Awal

Setelah berdoa, absensi siswa, menyampaikan tujuan

pembelajaran, apersepsi dilakukan dengan Tanya jawab kegiatan

sehari-hari yang sering dilakukan pada pagi hari dan sore hari. Siswa

bercerita tentang kegiatan sehari-hari yang dilakukannya.

2) Tindakan Inti

Guru memperlihatkan gambar kegiatan sehari-hari antara lain

anak yang sedang makan bersama orang tuanya, sedang belajar,

sedang bermain sepeda, sedang bermain game, sedang bermain

layang-layang, sedang berangkat sekolah, dan pulang sekolah. Untuk

mengaktifkan siswa, siswa diminta untuk menceritakan gambar

kemudian membaca kalimat sesuai gambar secara kelompok,

Page 62: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

51

kemudian satu persatu. Kegiatan ini dilakukan secara berulang-ulang

sampai siswa lancar dalam membaca.

Berikutnya siswa diajak bermain mencocokkan gambar dengan

kalimat yang tepat, dilanjukan dengan membaca wacana pendek secara

kelompok, guru mencontohkan cara membaca dengan benar. Setelah

membaca secara kelompok, siswa diminta membaca satu persatu, guru

membimbing dan memperhatikan setiap kesalahan siswa. Setelah

membaca siswa diminta menjawab pertanyaan dari bacaan.

3) Tindakan Akhir

Sebelum menutup kegiatan pembelajaran guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk menanyakan kata mana yang masih

sulit dibaca. Guru dan siswa bersama-sama memantapkan materi

dengan membuat kesimpulan dari pokok bahasan yang telah dipelajari.

Guru tidak lupa senantiasa memberikan pesan moral agar siswa selalu

giat belajar membaca, mendengarkan nasihat orang tua dan guru.

Secara lebih rinci tertuang dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) yang telah dipersiapkan.

c. Tahap Observasi

Pada tahap observasi peneliti berkolaborasi dengan wali kelas 1 untuk

melakukan pengamatan terhadap situasi selama peneliti melaksanakan

kegiatan pembelajaran dengan menggunakan alat bantu yang berupa

lembar observasi siswa dan guru. Hasil pengamatan pada siklus I adalah

sebagai berikut:

1) Hasil Lembar Observasi

a) Hasil Lembar Observasi Kegiatan Siswa

Lembar observasi kegiatan siswa penulis gunakan untuk

mengetahui respon siswa atau sikap siswa ketika proses

pembelajaran menggunakan media gambar. Berikut adalah hasil

lembar observasi kegiatan siswa yang penulis tampilkan dalam

tabel di bawah ini:

Tabel 14

Hasil Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus II

No Kegiatan dalam Pembelajaran Hasil Pengamatan

SB B K SK

1 Siswa tertarik (merespon positif)

terhadap apersepsi yang diberikan

Page 63: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

52

oleh guru

2 Siswa aktif dalam kegiatan

pembelajaran membaca permulaan

3 Siswa berani bertanya pada guru √

4 Siswa mampu menjawab pertanyaan

dari guru

5 Siswa memperhatikan penjelasan

materi yang diberikan oleh guru

6 Siswa memanfaatkan media yang

diberikan oleh guru

7 Siswa mampu mengerjakan tugas

yang diberikan oleh guru

Jumlah Skor 24 3

Rata-rata 3,85

Berdasarkan observasi kegiatan siswa pada siklus II di atas,

maka proses pembelajaran dengan menggunakan media gambar

sudah berjalan sangat baik apabila dibandingkan pada siklus I.

b) Hasil Lembar Observasi Kegiatan Guru

Lembar observasi kegiatan guru penulis buat untuk mengamati

kinerja guru selama proses pembelajaran membaca permulaan

dengan menggunakan media gambar. Berikut adalah hasil lembar

observasi kinerja guru yang penulis tampilkan dalam tabel di

bawah ini:

Tabel 15

Hasil Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus II

No Aspek yang Dinilai Hasil Pengamatan

SB B K SK

1 Kegiatan Awal Pembelajaran

a. Mengkondisikan siswa ke

arah pembelajaran yang

kondusif

b. Memberikan motivasi √

c. Menyampaikan tujuan

pembelajaran

d. Melakukan apersepsi √

2 Kegiatan Inti Pembelajaran

a. Menyampaikan materi

dengan jelas dan mudah

dipahami

Page 64: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

53

b. Memberikan kesempatan

untuk bertanya

c. Mengarahkan siswa dalam

menggunakan media

gambar untuk membaca

permulaan

d. Membimbing siswa dalam

menggunakan media

gambar

e. Memberikan tes akhir √

3 Kegiatan Akhir

a. Mengevaluasi hasil siswa

dalam membaca permulaan

b. Memberikan balikan pada

siswa

d. Menyimpulkan

pembelajaran

Jumlah Skor 48

Rata-rata 4

Keterangan:

SB : Sangat Baik

B : Baik

K : Kurang

SK : Sangat Kurang

Kriteria Penilaian

Diisi dengan tanda ceklis (√)

SB : 4

B : 3

K : 2

SK : 1

Rata-rata = Jumlah Skor

12

Berdasarkan tabel hasil pengamatan selama kegiatan pembelajaran

pada siklus II, kegiatan guru dalam kategori sangat baik dinilai 48

dengan nilai rata-rata 4. Dari hasil tersebut kinerja guru sudah sangat

Page 65: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

54

baik dalam melakukan proses pembelajaran dibandingkan pada siklus

I.

2) Hasil Tes Kemampuan Membaca Permulaan

Berikut adalah hasil tes kemampuan membaca permulaan pada

siklus II yang penulis tampilkan dalam tabel di bawah ini:

Tabel 16

Hasil Tes Membaca Permulaan pada Siklus II

No Kategori Hasil

Membaca

Permulaan

Jumlah Siswa Keterangan

Jml Persentase

1 Sangat Baik 24 88,89% Mencapai KKM

2 Baik 2 7,41% Mencapai KKM

3 Cukup Baik 1 3,70% Belum Mencapai

KKM

4 Kurang Baik 0 0% Belum Mencapai

KKM

5 Tidak Baik 0 0% Belum Mencapai

KKM

Rata-rata Kelas 92,67 Mencapai KKM

Jika melihat hasil kemampuan membaca permulaan siswa pada

siklus II dan membandingkannya pada siklus I maupun pada pra

siklus, maka kemampuan membaca permulaan siswa pada siklus II

mengalami peningkatan sangat baik. Berikut adalah peningkatan

kemampuan membaca permulaan pada siklus II.

a) Dilihat dari ketercapaian KKM, maka pada siklus II siswa yang

mencapai nilai KKM sebanyak 26 siswa (96,30%) dari 27 siswa,

hasil ini meningkat jika dibandingkan pada siklus I yang hanya 19

siswa (70,37%) atau pada pra siklus yang hanya 10 siswa

(37,04%).

b) Dilihat dari nilai rata-rata kelas, maka pada siklus II meningkat

menjadi 92,67 dari siklus I yaitu 77,19 dan pra siklus yang hanya

mencapai 67,81.

Berikut adalah hasil belajar siswa dalam membaca permulaan pada siklus II

yang penulis tampilkan pada tabel di bawah ini:

Page 66: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

55

Tabel 17

Hasil Belajar Membaca Permulaan Siklus II

No Kelancaran Lafal/

Intonasi

Suara Nilai

total

Total

Nilai

Skor

Kualitas

1 3 3 3 9 100 Sangat Baik

2 3 3 3 9 100 Sangat Baik

3 3 3 3 9 100 Sangat Baik

4 3 3 3 9 100 Sangat Baik

5 3 3 2 8 89 Sangat Baik

6 3 3 3 9 100 Sangat Baik

7 2 3 3 8 89 Sangat Baik

8 3 2 3 8 89 Sangat Baik

9 3 2 2 7 78 Baik

10 3 2 3 8 89 Sangat Baik

11 3 2 3 8 89 Sangat Baik

12 3 3 3 9 100 Sangat Baik

13 3 3 3 9 100 Sangat Baik

14 3 3 3 9 100 Sangat Baik

15 3 2 3 8 89 Sangat Baik

16 2 2 3 7 78 Baik

17 3 3 3 9 100 Sangat Baik

18 3 2 3 8 89 Sangat Baik

19 3 3 2 8 89 Sangat Baik

20 3 2 3 8 89 Sangat Baik

21 3 3 3 9 100 Sangat Baik

22 2 2 2 6 67 Cukup

23 3 3 3 9 100 Sangat Baik

24 3 2 3 8 89 Sangat Baik

25 3 3 3 9 100 Sangat Baik

26 3 3 3 9 100 Sangat Baik

27 3 3 2 8 89 Sangat Baik

Nilai Total 2502

Rata-rata 92,67

Berikut penulis tampilkan perbandingan hasil kemampuan

membaca permulaan siswa pada tabel di bawah ini:

Page 67: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

56

Tabel 18

Perbandingan Hasil Kemampuan Membaca Permulaan siswa

pada pra siklus, Siklus I, dan Siklus II

No Kemampuan

Membaca

Permulaan

Ketercapaian KKM Keterangan

% tercapai % tidak

tercapai

1 Pra Siklus 37,04% 62,96% Pada siklus I

kemampuan

membaca

permulaan

siswa

mengalami

peningkatan

bila

dibandingkan

dengan pra

siklus, tetapi

target belum

tercapai.

Berbeda

dengan pra

siklus dan

siklus I, maka

pada siklus II

target yang

ingin tercapai

sudah terpenuhi

2 Siklus I 70,37% 29,63%

3 Siklus II 96,30% 3,70%

Perbandingan nilai siswa dalam membaca permulaan pada pra siklus,

siklus I, dan siklus II dapat digambarkan pada tabel di bawah ini:

Tabel 19

Perbandingan Nilai Hasil Belajar Membaca Permulaan pada Pra

Siklus, Siklus I, dan Siklus II

No Kemampuan Membaca

Prasiklus Siklus I Siklus II

1 78 89 100

2 67 78 100

Page 68: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

57

3 78 89 100

4 67 78 100

5 67 78 89

6 78 78 100

7 56 67 89

8 56 78 89

9 56 67 78

10 56 67 89

11 67 78 89

12 67 78 100

13 78 89 100

14 78 89 100

15 67 78 89

16 56 56 78

17 78 89 100

18 67 67 89

19 67 67 89

20 56 67 89

21 78 78 100

22 56 56 67

23 78 89 100

24 56 78 89

25 78 89 100

26 78 89 100

27 67 78 89

Jumlah 1831 2084 2502

Nilai

rata-rata

67,81 77,19 92,67

Tabel 20

Perbandingan Nilai Hasil Belajar Membaca Permulaan pada Siklus I,

dan Siklus II

No Kemampuan Membaca Kategori

Siklus I Siklus II N-gain

1 89 100 1 Tinggi

2 78 100 1 Tinggi

3 89 100 1 Tinggi

4 78 100 1 Tinggi

5 78 89 0,5 Sedang

6 78 100 1 Tinggi

Page 69: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

58

7 67 89 0,6 Sedang

8 78 89 0,5 Sedang

9 67 78 0,33 Rendah

10 67 89 0,6 Sedang

11 78 89 0,5 Sedang

12 78 100 1 Tinggi

13 89 100 1 Tinggi

14 89 100 1 Tinggi

15 78 89 0,5 Sedang

16 56 78 0,5 Sedang

17 89 100 1 Tinggi

18 67 89 0,6 Sedang

19 67 89 0,6 Sedang

20 67 89 0,6 Sedang

21 78 100 1 Tinggi

22 56 67 0,25 Rendah

23 89 100 1 Tinggi

24 78 89 0,5 Sedang

25 89 100 1 Tinggi

26 89 100 1 Tinggi

27 78 89 0,5 Sedang

Rata-rata 0,69 Sedang

Persentasi Ketuntasan = 96,3%

Gain Score = Nilai siklus I - Nilai siklus II

Nilai Maksimum – Nilai siklus I

Dengan kriteria

Tinggi = g > 0,7

Sedang = 0,3 < g < 0,7

Rendah = g < 0,3

Menghitug rata-rata ketuntasan yaitu dengan rumus:

F = P x 100 %

N

Keterangan:

F = Frekuensi ketuntasan

P = Nilai siklus II yang melebihi KKM = 26 orang

Page 70: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

59

N = Jumlah siswa yaitu 27 orang

F = 26 x 100%

27

F = 96,3%

Terjadi peningkatan kemampuan membaca permulaan menggunakan

media gambar dengan nilai persentase ketuntasan 96,3%

d. Tahap Refleksi

Dari hasil observasi kegiatan guru dan siswa menunjukkan bahwa

media gambar dapat meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran, siswa lebih aktif dan lebih mengerti materi yang

sedang dipelajari. Selain itu, target yang hendak dicapai oleh peneliti

sudah terpenuhi. Siswa yang nilainya diatas KKM mencapai 96,30%

dengan rata-rata nilai 92,67. Oleh karena itu pemberian tindakan dengan

menggunakan media gambar dicukupkan.

e. Hasil Penelitian Siklus Berdasarkan hasil refleksi pada siklus II dapat disimpulkan bahwa

kemampuan membaca permulaan siswa menggunakan media gambar

sudah mengalami peningkatan dan telah mencapai target KKM yang

ditentukan oleh peneliti yaitu Pertama, kemampuan membaca permulaan

siswa mencapai KKM sebanyak 96,30% dari jumlah siswa. Kedua, nilai

rata-rata kelas sudah melebih target yang ditentukan oleh peneliti yaitu

92,67. Nilai tersebut sudah diatas nilai KKM. Ketiga, pengamatan

kegiatan siswa dan guru meningkat dari kategori baik menjadi sangat baik.

Maka penelitian ini dihentikan sampai pada siklus II.

D. Pembahasan

Sebelum dilakukan tindakan pembelajaran dengan menggunakan media

gambar yaitu dilihat dari hasil analisis pada pra siklus kemampuan membaca

permulaan siswa hanya mencapai 37,04% dari seluruh jumlah siswa dan nilai

rata-rata kelas hanya mencapai 67,81. Dari data tersebut dikatakan bahwa

kemampuan membaca permulaan siswa tidak memenuhi KKM yang telah

ditentukan. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan

media gambar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia untuk meningkatkan

kemampuan membaca permulaan.

Page 71: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

60

Peneliti menggunakan dua tahapan siklus, hasil pengamatan dari proses

pembelajaran pada siklus I menunjukkan bahwa kemampuan membaca permulaan

siswa dengan menggunakan media gambar meningkat menjadi 70,37% dari

seluruh jumlah siswa dengan nilai rata-rata kelas yaitu 77,19. Dengan demikian

dapat dikatakan kemampuan membaca permulaan siswa mengalami peningkatan

dari 67,81 menjadi 77,19. Pengamatan kegiatan guru dan siswa pada siklus I

mendapatkan kategori baik. Namun, pada siklus I ini masih terdapat kelemahan-

kelemahan, sehingga peneliti lanjutkan pada tahap siklus II.

Sedangkan pengamatan dari proses pembelajaran pada tahap siklus II

menunjukkan bahwa kemampuan membaca permulaan siswa meningkat menjadi

96,30% dari seluruh jumlah siswa dengan nilai rata-rata kelas menjadi 92,67.

Pengamatan kegiatan guru dan siswa juga mengalami peningkatan dari kategori

baik menjadi kategori sangat baik. Berdasarkan deskripsi data tersebut, dapat

dikatakan bahwa kemampuan membaca permulaan siswa dengan menggunakan

media gambar mengalami peningkatan yang sangat baik.

Page 72: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

61

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

Kemampuan membaca permulaan siswa menggunakan media gambar pada

siklus I secara keseluruhan meningkat, namun masih ada kelemahan-kelemahan.

Pada siklus I, siswa yang memperolehan nilai di atas KKM sebesar 70,37%

dengan nilai rata-rata sebesar 77,19. Jumlah ini belum sesuai dengan target yang

telah ditetapkan. Nilai pengamatan kegiatan siswa dan guru pada siklus I

mendapatkan kategori baik.

Pada siklus II kemampuan membaca permulaan siswa mengalami peningkatan

dari siklus I. Siswa yang memperoleh nilai di atas KKM sebesar 96,30% dengan

nilai rata-rata kelas sebesar 92,67. Jumlah ini telah sesuai dengan target yang

ditetapkan yaitu nilai anak yang di atas KKM mencapai 80% dan nilai rata-rata

kelas di atas nilai KKM serta nilai pengamatan kegiatan siswa dan guru

mendapatkan kategori sangat baik.

Dengan menggunakan media gambar dalam pembelajaran, ternyata dapat

meningkatkan kemampuan membaca. Hal ini dapat dilihat dengan adanya

peningkatan jumlah siswa yang mengalami ketuntasan belajar dari siklus pertama

sampai siklus kedua. Disamping itu, adanya peningkatan nilai pengamatan sikap

siswa terhadap proses pembelajaran membaca dengan menggunakan media

gambar dari siklus pertama sampai kedua.

Page 73: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

62

B. Saran

Saran yang dapat diajukan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan adalah

sebagai berikut:

1. Untuk menunjukkan proses pembelajaran yang menarik dan dapat

meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa, salah satu caranya

dengan menggunakan media gambar.

2. Bagi guru, untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar dan untuk

memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran, guru perlu

menggunakan media sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Dengan

alat bantu inilah siswa akan termotivasi untuk belajar dan aktifitas belajar

selama proses pembelajaran akan meningkat. Dalam melakukan proses

pembelajaran guru harus terus memberikan motivasi kepada siswa. Motivasi

belajar inilah yang akan menjadi pendorong bagi siswa dalam meningkatkan

hasil belajar.

3. Guru harus lebih memanfaatkan media dan menyajikannya secara kreatif,

sehingga siswa termotivasi untuk belajar.

4. Bagi pihak sekolah, hendaknya memberikan dukungan dengan menyedikan

berbagai fasilitas yang dibutuhkan oleh guru sehingga guru dapat

mengembangkan kemampuannya secara kreatif dan inovatif.

Page 74: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

DAFTAR PUSTAKA

Hindun, Pembelajaran Bahasa Indonesia Berkarakter di Madrasah/Sekolah Dasar,

(Depok: Nufa Citra Mandiri, 2013), cet ke II

Kamus Umum Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan Nasional, Balai Pustaka,

Edisi ketiga

Cahyani, Isah, dan Hodijah, Kemampuan Berbahasa Indonesia di SD, (UPI Press:

2007) , cet. I

Resmini, Novi, Yayah Churiyah, Nenden Sundori, Membaca dan Menulis di SD

Teori dan pengajaran, (UPI Press: 2006), cet. I

Tarigan, Henry Guntur, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa,

(Bandung: Angkasa, 2008)

T. W. Solchan, dkk, Pendidikan Bahasa Indonesia di SD, (Jakarta: Universitas

Terbuka, 2009), cet.7

Akhadiah dalam Zuchdi dan Budiasih, (http://www. Hudaita. Blogspot.com),

Pembelajaran Membaca Permulaan, diakses pada tanggal 15 Oktober 2015

Hartati, Tatat, Ernalis, dan Yayah Churiah, Pendidikan sastra dan Bahasa Indonesia

di Kelas Rendah, (Bandung: UPI Press, 2006), cet. I

Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2011), cet. 14

Page 75: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

Fathurrohman, Pupuh, dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui

Penanaman Konsep Umum dan Islami, (Bandung: Refika Aditama, 2009),

cet. 3

Sadiman, Arief . S, dkk, Media Pendidikan, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2010),

cet. 14

Taniredja, Tukiran, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Alfabeta, cv, 2012), cet. 3

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010), cet.

Ke- 11

Febriani, Irma, Penggunaan Media Gambar untuk Meningkatkan Kemampuan

Membaca Permulaan Bagi Siswa Kelas II Sekolah Dasar, Universitas

Pendidikan Indonesia, 2014

Shogirin, Adi Ogi, Penggunaan Media Gambar dalam Pembelajaran Berbicara pada

Siswa Kelas V MI Raudhatul islamiyah Batuceper, Tangerang, UIN Syarif

Hidayatullah, Jakarta, 2013

Mulyadi, Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Model

Pembelajaran Kooperatif pada Siswa Kelas I Sekolah Dasar, Universitas

Sebelas Maret, Surakarta, 2009

Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Kegiatanku, Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia, 2013

Page 76: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

Nama

NIM

Fakultas

Jurusan

Judul Skripsi

Dosen Pembimbing

UJI REFERENSI

Heni Purningsih

l 0 l 201 83001 74

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

"Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan

Menggunakan Media Gambar pada Siswa Kelas 1 Madrasah

Ibtidaiyah Yahya Pondok Gede Bekasi Tahun Pelajaran

201512016

Ahmad Bahtiar, M.Hum.

No Daftar Referensi Halamandalam Skripsi

Halamandalam Buku

ParafPembimbing

1 Hindun,BahasaBerkaraher

PembelajaranIndonesio

Madrasah/Sekolah(Depok: NufaMandiri.2013)

diDosar,

Citra

r99

h2. Kamus Umum Bahasa

Indonesia, Departemen

Pendidikan Nasional, Balai

Pustaka, Edisi ketiga

742

2Cahyani, Isah, danHodijah, KemampuanBerbahasa Indonesia diSA ruPI Press: 2007)

6 98

A4. Resmini, Novi, Yayah

Churiyah, NendenSundori, Membaca dan

6 2

a'3

2

Page 77: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

Menulis di SD Teori danpengajaran, (UPI Press:2006)

5. Tarigan, Henry Guntur,Membaca Sebagai SuatuKeterampilan Berbahasa,(Bandung: Angkasa, 2008)

6 7

A6. T. W. Solchan, dkk,

Pendidikan BahasaIndonesia di SD, (Jakarta:Universitas Terbuka,2009)

7 6

fr7. Akhadiah dalam Zuchdi

dan Budiasih, (http://www.Hudaita" Blogspot.com),Pembelajaran MembacaPermulaan, diakses padatanssal 15 Oktober 2015

fi8. Hartati, Tatat, Ernalis, dan

Yayah Churiah,Pendidikan sastra danBahasa Indonesia di KelasRendah, (Bandung: UPIPress. 2006)

158

9. Arsyad, Azhar, MediaPembelajaran, (Jakarta:Rajagrafindo Persada,

2011)

10aJ A

10. Fathurrohman, Pupuh, danM. Sobry Sutikno, StrategiBelajar Mengajar MelaluiPenanaman KonsepUmum dan Islami,(Bandung: RefikaAditama,2009)

11 65

,ff

ll Sadiman, Arief . S, dkk,Media Pendidikan,(Jakarta: RajagrafindoPersada.2010)

l2 t7 At2. Taniredja, Tukiran,

Penelitian Tindaknn Kelas,(Bandung: Alfabeta, cv,

19 15 r

,^

Page 78: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

20t2)13. Sugiyono, Metode

Penelitian Kualitatif dan

l4.R&D, (Bandung:Alfabeta,20l0)

32 246

)

t4. Febriani, Irma,Penggunaan MediaGambar untukMeningkntkanKemampuan MembacaPermulaan Bagi Siswa

Kelas II Sekolah Dasar,Universitas PendidikanIndonesia,20l4

16

A

15. Shogirin, Adi Ogi,

Penggunaan Media

Gambar dalqm

Pembelajaran Berbicara

pada Siswa Kelas V MI

Raudhatul islamiYah

Batuceper, Tangerang,

UIN Syarif Hidayatullah,

Jaknrta,2013

t7

h

16 Mulyadi, Peningkatan

Kemampuan Membaca

Permulaan Melalui Model

Pembelajaran Kooperatif

pada Siswa Kelas ISekolah Dasar,

Universitas Sebelas Maret,

Surakarta,2009

t7

h

t7. Buku Tematik TerPadu Lampiran ,h

Page 79: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

Kurikulum 2013,Kegiatanku, KementerianPendidikan danKebudayaan RepublikIndonesia,20l3

Jakarta, 6 April20l6

Dosen Pembimbing

Ahmad Bahtiar, M.Huq

NIP. 197601 I 82009121002

Page 80: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

UJI REFERENSI

Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi dengan judul

"Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Menggunakan Media Gambar pada

Siswa Kelas I Madrasah Ibtidaiyah Yahya Pondok Gede Bekasi Tahun Pelajaran

201512016" yang disusun oleh Heni Purningsih , NIM 1812018300174, Jurusan

Pendidikan Guru Madrasah lbtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, telah disetujui kebenarannya

oleh dosen pembimbing skripsi pada hari Rabu, 6 April 2016.

Jakarta,6 April20l6

Dosen Pembimbing

Ahmad Bahtiar. M.Hum.

NIP. 1 9760 1 I 82009 l2l 002

Page 81: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) SIKLUS I

Satuan Pendidikan : MI Yahya

Mata Pelajaran : BAHASA INDONESIA

Kelas/ Semester : 1/I (SATU)

Materi Pokok : Membaca Nyaring

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Kompetensi Dasar:

KD 3.1

Membaca nyaring suku kata dan kata dengan lafal yang tepat.

B. Indikator

3.1.1 Siswa dapat membaca suku kata dengan lafal yang tepat

3.1.2 Siswa dapat membaca kata dengan tepat

3.1.3 Siswa dapat memasangkan kata sesuai gambar

C. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah mengikuti kegiatan permainan dengan gambar, siswa dapat

membaca suku kata dengan lafal yang tepat

2. Setelah mengikuti kegiatan permainan dengan gambar, siswa dapat

membaca kata dengan lafal yang tepat

D. Materi, media, dan sumber belajar 1. Materi : Membaca nyaring

2. Media : Kartu gambar, kartu kata

3. Sumber : Buku Bahasa Indonesia kelas 1

E. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Tahap Kegiatan Waktu

Pendahuluan Kegiatan diawali dengan membaca

ikrar, doa sebelum belajar, Absensi

Mengajak siswa untuk mengingat

kembali apa yang dilihat ketika

berangkat ke sekolah tadi

Setelah membahas sejenak dari

beberapa anak, guru mengajak siswa

bersama-sama menyebutkan huruf apa

saja dari benda yang sudah dilihat ketika

10 menit

Page 82: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

berangkat sekolah, kalau siswa melihat

mobil, siswa dimotivasi untuk

menyebutkan hurufnya yaitu, m-o-b-i-l

dan benda atau hewan lainnya sesuai

yang ditemui siswa.

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran, siswa akan belajar

membaca dengan bermain kartu

bergambar

Inti

Siswa dibagi dalam 4 kelompok

Setiap kelompok diberi gambar-

gambar dan kartu kata (masing-masing

kelompok gambarnya berbeda).

Masing-masing kelompok diminta untuk

menyusun gambar dengan kartu kata

yang sesuai.

Setelah selesai tiap kelompok diminta

membaca kata-kata tersebut.

Kelompok yang berhasil menyusun

gambar sesuai dengan katanya dan

membacanya secara benar mendapatkan

bintang.

Selanjutnya guru memberikan satu

gambar kepada tiap-tiap kelompok,

kemudian perwakilan dari kelompok,

masing-masing satu siswa diminta untuk

mengambil kartu kata yang sesuai

dengan gambar tersebut (permainan ini

dilakukan secara berulang-ulang sampai

beberapa siswa berhasil mengambil kata

yang sesuai dengan gambar).

Setelah itu,siswa akan diajak bermain

mencari pasangan, kelompok dirubah

menjadi dua. Satu kelompok akan

mendapatkan gambar-gambar,

kelompok yang satunya akan

mendapatkan kartu kata.

Setelah tiap kelompok mendapat gambar

atau kartu kata, selanjutnya masing-

masing siswa mencari pasangannya

(gambar harus sesuai dengan kata).

Siswa yang berhasil menemukan

50 menit

Page 83: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

pasangannya akan berkumpul kemudian

membaca nyaring kata tersebut satu

persatu dengan benar.

Siswa yang berhasil membaca nyaring

dengan benar, akan mendapatkan

bintang.

Untuk lebih melancarkan membaca,

siswa diminta mengerjakan lembar

kerja. Siswa menarik garis

(memasangkan) gambar dengan kata

yang tepat.

Penutup

Guru dan siswa melakukan Tanya jawab

tentang kegiatan hari ini.

Siswa dimotivasi untuk mengungkapkan

kesulitan yang ditemui ketika

melakukan permainan membaca dengan

gambar.

Siswa dimotivasi agar terus semangat

belajar membaca meskipun menemui

kesulitan.

Guru membimbing siswa untuk

membaca hamdallah dan doa selesai

belajar.

10 menit

F. Penilaian

1. Tes membaca

2. Pengamatan (observasi)

Bekasi, 4 November 2016

Mengetahui Guru Mata Pelajaran

Kepala Sekolah, Bahasa Indonesia

Ir. Hendra Sudrajat Heni Purningsih

NIP. ... NIP. ...

Page 84: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

Penilaian Membaca

No Kelancaran Lafal/

Intonasi

Suara Nilai

total

Total

Nilai

Skor

Kualitas

1 3 3 2 8 89 Sangat Baik

2 2 2 3 7 78 Baik

3 3 2 3 8 89 Sangat Baik

4 3 2 2 7 78 Baik

5 3 2 2 7 78 Baik

6 2 2 3 7 78 Baik

7 2 2 2 6 67 Cukup

8 2 2 3 7 78 Baik

9 2 2 2 6 67 Cukup

10 2 2 2 6 67 Cukup

11 3 2 2 7 78 Baik

12 2 2 3 7 78 Baik

13 3 3 2 8 89 Sangat Baik

14 3 2 3 8 89 Sangat Baik

15 2 2 3 7 78 Baik

16 2 1 2 5 56 Cukup

17 3 2 3 8 89 Sangat Baik

18 2 2 2 6 67 Cukup

19 2 2 2 6 67 Cukup

20 2 2 2 6 67 Cukup

21 3 2 2 7 78 Baik

Page 85: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

22 1 2 2 5 56 Cukup

23 3 2 3 8 89 Sangat Baik

24 3 2 2 7 78 Baik

25 3 3 2 8 89 Sangat Baik

26 3 2 3 8 89 Sangat Baik

27 3 2 2 7 78 Baik

Nilai Total 2084

Rata-rata 77,19

Kelancaran

3 : Lancar tidak terbata-bata

2 : Kurang lancar agak terbata-bata

1 : tidak lancar

Lafal/intonasi

3 : Kata-kata yang diucapkan tepat

2 : Kata-kata yang diucapkan kurang tepat

3 : Kata-kata yang diucapkan tidak tepat

Suara

3 : Suara nyaring jelas terdengar

2 : Suara kurang nyaring kurang jelas terdengar

1 : Suara tidak nyaring tidak terdengar jelas

Page 86: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) SIKLUS II

Satuan Pendidikan : MI Yahya

Mata Pelajaran : BAHASA INDONESIA

Kelas/ Semester : 1/I (SATU)

Materi Pokok : Membaca Nyaring

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Kompetensi Dasar:

KD 3.2

Membaca nyaring kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi yang tepat

B. Indikator

3.2.1 Siswa dapat membaca nyaring kalimat dengan lafal dan intonasi yang tepat.

3.2.2 Siswa dapat memasangkan kalimat sesuai gambar

3.2.3 Siswa dapat membaca nyaring wacana dengan lancar.

3.2.4 Siswa dapat menjawab pertanyaan sesuai bacaan.

C. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui permainan dengan gambar, siswa dapat membaca nyaring kalimat dengan

lafal dan intonasi yang tepat.

2. Melalui kegiatan permainan dengan gambar, siswa dapat membaca teks bacaan

dengan lafal dan intonasi yang tepat.

D. Materi, media, dan sumber belajar 1. Materi : Membaca nyaring

2. Media : Gambar, kartu kata dan kalimat

3. Sumber : Buku Bahasa Indonesia kelas 1

E. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Tahap Kegiatan Waktu

Pendahuluan Kegiatan diawali dengan membaca ikrar, doa

sebelum belajar, Absensi

Siswa diajak bercakap-cakap tentang kegiatan

apa saja yang dilakukan sebelum berangkat

sekolah.

Guru bertanya kepada siswa, Siapa yang sudah

sarapan makanan buatan Bunda? Bunda selalu

sayang sama kita ya, kita nyanyi lagu tentang

Bunda ya..

Siswa diajak bernyanyi bersama-sama lagu

“Kasih Ibu”

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, siswa

10 menit

Page 87: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

akan belajar membaca nyaring dengan

menggunakan permainan gambar.

Inti

Siswa dibagi dalam beberapa kelompok

(kelompok terdiri dari 4-5 anak)

Guru membagikan gambar-gambar dan kartu

kalimat. Masing-masing kelompok diminta

memasangkan kalimat sesuai dengan gambar.

Selanjutnya masing-masing kelompok diminta

membaca dengan nyaring kalimat-kalimat

tersebut.

Kelompok yang berhasil membaca dengan benar

mendapatkan bintang.

Guru membagikan gambar dan bacaan kepada

seluruh siswa (bacaan terdiri dari beberapa

kalimat sederhana).

Guru mencontohkan cara membaca nyaring

dengan benar, siswa mengikuti bacaan guru.

Siswa diminta untuk membaca nyaring bacaan

tersebut secara bergiliran.

Guru memperhatikan ketepatan siswa membaca

bacaan tersebut.

Untuk lebih melancarkan membaca, siswa

diminta mengerjakan lembar kerja. Siswa diminta

menjawab pertanyaan sesuai bacaan.

50 menit

Penutup

Guru dan siswa melakukan Tanya jawab tentang

kegiatan hari ini.

Siswa dimotivasi untuk mengungkapkan

kesulitan yang ditemui ketika melakukan

permainan membaca dengan gambar.

Siswa dimotivasi agar terus semangat belajar

membaca meskipun menemui kesulitan.

Guru membimbing siswa untuk membaca

hamdallah dan doa selesai belajar.

10 menit

F. Penilaian

1. Tes membaca

2. Pengamatan (observasi)

Bekasi, 11 November 216

Mengetahui Guru Mata Pelajaran

Kepala Sekolah, Bahasa Indonesia

Ir. Hendra Sudrajat Heni Purningsih

NIP. ... NIP. ...

Page 88: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : MI Yahya

Mata Pelajaran : BAHASA INDONESIA

Kelas/ Semester : 1/I (SATU)

Materi Pokok : Membaca Nyaring

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Kompetensi Dasar:

KD 3.2

Membaca nyaring kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi yang tepat

B. Indikator

3.2.1 Siswa dapat membaca nyaring kalimat dengan lafal dan intonasi yang tepat.

3.2.2 Siswa dapat memasangkan kalimat sesuai gambar

3.2.3 Siswa dapat membaca nyaring wacana dengan lancar.

3.2.4 Siswa dapat menjawab pertanyaan sesuai bacaan.

C. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui permainan dengan gambar, siswa dapat membaca nyaring kalimat dengan

lafal dan intonasi yang tepat.

2. Melalui kegiatan permainan dengan gambar, siswa dapat membaca teks bacaan

dengan lafal dan intonasi yang tepat.

D. Materi, media, dan sumber belajar 1. Materi : Membaca nyaring

2. Media : Gambar, kartu kata dan kalimat

3. Sumber : Buku Bahasa Indonesia kelas 1

E. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Tahap Kegiatan Waktu

Pendahuluan Kegiatan diawali dengan membaca ikrar, doa

sebelum belajar, Absensi

Siswa diajak bercakap-cakap tentang pengalaman

yang pernah mereka rasakan (pengalaman

bermain bersama teman), misalnya bermain

layang-layang bersama teman.

Siswa diajak bernyanyi bersama-sama lagu

“Bermain layang-layang”

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, siswa

akan belajar membaca nyaring dengan

menggunakan permainan gambar.

10 menit

Inti

Siswa dibagi dalam beberapa kelompok

Page 89: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

(kelompok terdiri dari 4-5 anak)

Guru menunjukkan gambar tentang bermain

layang-layang.

Setiap kelompok diminta pendapatnya tentang

gambar tersebut, dari pendapat siswa dibuat

kalimat-kalimat yang dapat dirangkai menjadi

cerita sesuai gambar.

Guru menulis setiap kalimat yang disampaikan

oleh masing-masing kelompok.

Setelah tersusun menjadi sebuah cerita sesuai

gambar, masing-masing kelompok diminta

membaca secara nyaring cerita yang telah dibuat

bersama-sama. Setelah membaca bersama-sama

masing-masing anak diminta membaca secara

bergiliran.

Guru memperhatikan cara membaca siswa.

Selanjutnya masing-masing kelompok diberi satu

gambar dan kartu-kartu kalimat, dari gambar

tersebut siswa diminta menyusun kalimat-kalimat

menjadi cerita (cerita terdiri dari kalimat-kalimat

yang sederhana).

Setiap kelompok membaca secara nyaring cerita

yang telah dibuatnya.

Untuk lebih melancarkan membaca, siswa

diminta mengerjakan lembar kerja. Siswa diminta

menjawab pertanyaan sesuai bacaan.

50 menit

Penutup

Guru dan siswa melakukan Tanya jawab tentang

kegiatan hari ini.

Siswa dimotivasi untuk mengungkapkan

kesulitan yang ditemui ketika melakukan

permainan membaca dengan gambar.

Siswa dimotivasi agar terus semangat belajar

membaca meskipun menemui kesulitan.

Guru membimbing siswa untuk membaca

hamdallah dan doa selesai belajar.

10 menit

F. Penilaian

1. Tes membaca

2. Pengamatan (observasi)

Bekasi, 12 November 216

Mengetahui Guru Mata Pelajaran

Kepala Sekolah, Bahasa Indonesia

Ir. Hendra Sudrajat Heni Purningsih

NIP. ... NIP. ...

Page 90: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

Penilaian Membaca

No Kelancaran Lafal/

Intonasi

Suara Nilai

total

Total

Nilai

Skor

Kualitas

1 3 3 3 9 100 Sangat Baik

2 3 3 3 9 100 Sangat Baik

3 3 3 3 9 100 Sangat Baik

4 3 3 3 9 100 Sangat Baik

5 3 3 2 8 89 Sangat Baik

6 3 3 3 9 100 Sangat Baik

7 2 3 3 8 89 Sangat Baik

8 3 2 3 8 89 Sangat Baik

9 3 2 2 7 78 Baik

10 3 2 3 8 89 Sangat Baik

11 3 2 3 8 89 Sangat Baik

12 3 3 3 9 100 Sangat Baik

13 3 3 3 9 100 Sangat Baik

14 3 3 3 9 100 Sangat Baik

15 3 2 3 8 89 Sangat Baik

16 2 2 3 7 78 Baik

17 3 3 3 9 100 Sangat Baik

18 3 2 3 8 89 Sangat Baik

19 3 3 2 8 89 Sangat Baik

20 3 2 3 8 89 Sangat Baik

21 3 3 3 9 100 Sangat Baik

22 2 2 2 6 67 Cukup

23 3 3 3 9 100 Sangat Baik

Page 91: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

24 3 2 3 8 89 Sangat Baik

25 3 3 3 9 100 Sangat Baik

26 3 3 3 9 100 Sangat Baik

27 3 3 2 8 89 Sangat Baik

Nilai Total 2502

Rata-rata 92,67

Kelancaran

3 : Lancar tidak terbata-bata

2 : Kurang lancar agak terbata-bata

1 : tidak lancar

Lafal/intonasi

3 : Kata-kata yang diucapkan tepat

2 : Kata-kata yang diucapkan kurang tepat

1 : Kata-kata yang diucapkan tidak tepat

Suara

3 : Suara nyaring jelas terdengar

2 : Suara kurang nyaring kurang jelas terdengar

1 : Suara tidak nyaring tidak terdengar jelas

Page 92: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

Lampiran 2

Observasi Kinerja Guru Siklus I

No Aspek yang Dinilai Hasil Pengamatan

SB B K SK

1. Kegiatan Awal Pembelajaran

a. Mengkondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif √

b. Memberikan motivasi √

c. Menyampaikan tujuan pembelajaran √

d. Melakukan apersepsi √

2. Kegiatan Inti Pembelajaran

a. Menyampaikan materi dengan jelas dan mudah dipahami √

b. Memberikan kesempatan untuk bertanya

c. Mengarahkan siswa dalam menggunakan media gambar untuk

membaca permulaan

d. Membimbing siswa dalam menggunakan media gambar √

e. Memberikan tes akhir √

3. Kegiatan Akhir

a. Mengevaluasi hasil siswa dalam membaca permulaan √

b. Memberikan balikan pada siswa √

c. Menyimpulkan pembelajaran √

Jumlah Skor 16 24

Rata-rata 3,33

Kriteria Penilaian:

SB : Sangat Baik (4)

B : Baik (3)

K : Kurang (2)

SK : Sangat Kurang (1)

Kriteria Penilaian

Diisi dengan tanda ceklis (√)

Bekasi, 5 November 2015

Observer

Siti Daunah, S.Pd.

Page 93: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

Observasi Kinerja Guru Siklus II

No Aspek yang Dinilai Hasil Pengamatan

SB B K SK

1. Kegiatan Awal Pembelajaran

a. Mengkondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif √

b. Memberikan motivasi √

c. Menyampaikan tujuan pembelajaran √

d. Melakukan apersepsi √

2. Kegiatan Inti Pembelajaran

a. Menyampaikan materi dengan jelas dan mudah dipahami √

b. Memberikan kesempatan untuk bertanya √

c. Mengarahkan siswa dalam menggunakan media gambar untuk

membaca permulaan

d. Membimbing siswa dalam menggunakan media gambar √

e. Memberikan tes akhir √

3. Kegiatan Akhir

a. Mengevaluasi hasil siswa dalam membaca permulaan √

b. Memberikan balikan pada siswa √

c. Menyimpulkan pembelajaran √

Jumlah Skor 48

Rata-rata 4

Kriteria Penilaian:

SB : Sangat Baik (4)

B : Baik (3)

K : Kurang (2)

SK : Sangat Kurang (1)

Kriteria Penilaian

Diisi dengan tanda ceklis (√)

Bekasi, 12 November 2015

Observer

Siti Daunah, S.Pd.

Page 94: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

Observasi Siswa

No Kegiatan dalam Pembelajaran Hasil Pengamatan

SB B K SK

1. Siswa tertarik (merespon positif) terhadap apersepsi yang

diberikan oleh guru

2. Siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran membaca

permulaan

3. Siswa berani bertanya pada guru

4. Siswa mampu menjawab pertanyaan dari guru

5. Siswa memperhatikan penjelasan materi yang diberikan

oleh guru

6. Siswa memanfaatkan media yang diberikan oleh guru

7. Siswa mampu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru

Keterangan:

SB : Sangat Baik

B : Baik

K : Kurang

SK : Sangat Kurang

Kriteria Penilaian

Diisi dengan tanda ceklis (√)

SB : 4

B : 3

K : 2

SK : 1

Page 95: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

Lampiran 3

Contoh Media Gambar

Menggosok Gigi Bermain Game

Mencuci Kaki Menonton Televisi

Page 96: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

Sarapan Pagi Pulang Sekolah

Membaca Buku Bermain Sepeda

Page 97: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

Lampiran 4

Lembar Kerja Siswa

Nama :

Kelas :

Page 98: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

Nama : ____________________________

Kelas : ____________________________

Hari/Tanggal : ____________________________

Page 99: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang
Page 100: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

Nama : ____________________________

Kelas : ____________________________

Hari/Tanggal : ____________________________

Page 101: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang
Page 102: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

Foto-foto proses pembelajaran

Page 103: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang
Page 104: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31459...siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan. Saat pra siklus siswa yang

RIWAYAT PENULIS

Heni Purningsih, lahir di Brebes 27 Mei 1977, anak

ketiga dari enam bersaudara ini lahir dari pasangan

bapak Rasbun (Almarhum) dan Ibu Malihah. Saat ini

tinggal di Jalan Nangka III Atas Rt 02/03 Jatibening

Baru, Pondok Gede, Bekasi. Penulis memulai

pendidikan di TK selama satu tahun. Selanjutnya

meneruskan pendidikan sekolah Dasar di SDN I

Dumeling Brebes lulus tahun 1990. Melanjutkan

Sekolah Menengah Pertama di SMPN 3 Wanasari Brebes lulus tahun 1993 dan

Sekolah Menengah atas di SMAN I Bulakamba Brebes lulus tahun 1996. Setelah

tamat SMA penulis melanjutkan ke sekolah Pendidikan Guru Taman Kanak-kanak di

Bina Prasekolah lulus tahun 1997. Selama 3 tahun penulis mengajar sekolah taman

kanak-kanak. Selanjutnya mengajar sebagai guru Madrasah Ibtidaiyah di MI Yahya,

Dalam masa kuliah penulis sudah mengajar di MI Yahya selama 10 tahun. Saat ini

penulis masih tercatat sebagai guru tetap di MI Yahya Jatibening Baru, Bekasi.