“PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa...

59
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PERMAINAN KARTU HURUF PADA ANAK TUNA GRAHITA KELAS DII SLB NEGERI SRAGEN TAHUN AJARAN 2008/2009” Disusun Oleh : SRI HARSINI X 5107606 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR BIASA JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

Transcript of “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa...

Page 1: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

“PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN BAHASA

INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PERMAINAN

KARTU HURUF PADA ANAK TUNA GRAHITA

KELAS DII SLB NEGERI SRAGEN

TAHUN AJARAN 2008/2009”

Disusun Oleh :

SRI HARSINI

X 5107606

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR BIASA

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2009

Page 2: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

“PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN BAHASA

INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PERMAINAN

KARTU HURUF PADA ANAK TUNA GRAHITA

KELAS DII SLB NEGERI SRAGEN

TAHUN AJARAN 2008/2009”

Oleh :

SRI HARSINI

X 5107606

Skripsi

Ditulis dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana

Pendidikan Jurusan Ilmu Pendidikan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR BIASA

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2009

Page 3: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Hermawan, M.Si Dewi Sri Rejeki, M.Pd NIP. 19190818 198603 1 002 NIP. 19760730 200604 2 001

Page 4: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan

diterima untuk memenuhi persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan.

Pada hari : ....................................

Tanggal : ....................................

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. A. Salim Choiri, M. Kes. ....................

Sekretaris : Drs. Maryadi, M.Ag ........................

Anggota I : Drs. Hermawan, M.Si .....................

Anggota II : Dewi Sri Rejeki, M.Pd ........................

Disyahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatulah, M.Pd NIP. 19600727 198702 1 001

Page 5: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Sri Harsini 2009, PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PERMAINAN KARTU HURUF PADA ANAK TUNA GRAHITA KELAS DII SLB NEGERI SRAGEN TAHUN AJARAN 2008/2009. Skripsi Program Studi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf.

Subyek penelitian ini adalah Anak Tuna Graghita Kelas DII SLB Negeri Sragen Tahun Pelajaran 2008/2009 yang berjumlah 4 anak. Yaitu 3 perempuan dan 1 laki-laki.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes dan dokumen. Data dianalisis dengan menggunakan analisis kritis dan deskriptif komparatif. Hasil yang diperoleh setelah penggunaan media permainan kartu huruf pada siklus I diperoleh nilai 5,5 dan pada siklus II diperoleh nilai rata – rata 7 dan meningkatnya keaktifan serta tingkat penguasaan materi anak dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan media permainan kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan Bahasa Indonesia anak tuna Grahita Kelas DII SLB Negeri Sragen.

Page 6: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

Keberhasilan hidup merupakan hasil perjuangan

Keberhasilan adalah buah dari kesabaran

(Penulis)

Page 7: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan penuh kerendahan hati, skripsi ini kupersembahkan kepada :

1. Yang mulia ayahanda dan ibunda yang telah mengasuh, mendidik dengan

penuh keikhlasan, serta saudara-saudara yang telah banyak memberikan

bantuannya.

2. Suami dan anak-anakku tercinta yang telah mendoakanku dan rela aku

tinggalkan disaat-saat aku menuntut ilmu.

Page 8: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-

Nya dan hidayah-Nya sehingga skripsi yang berjudul Peningkatan Kemampuan

Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan Menggunakan Media Permainan

Kartu Huruf pada Anak Tuna Grahita Kelas DII SLB Negeri Sragen Tahun

Pelajaran 2008/2009 ini akhirnya dapat terselesaikan. Skripsi ini disusun untuk

memenuhi persyaratan dalam mendapatkan gelar sarjana pendidikan.

Dalam melaksanakan penelitian ini penulis banyak mendapat bantuan,

bimbingan dan dorongan dari pihak-pihak yang lain, sehingga dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Sehubungan dengan hal tersebut penulis

mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah

memberikan ijin penyusunan skripsi.

2. Drs. R. Indianto, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta atas

pemberian ijin penyusunan skripsi.

3. Drs. Salim Choiri, M.Kes, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Luar Biasa

Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta atas pemberian ijin penyusunan Skripsi.

4. Drs. Hermawan, M.Si, selaku pembimbing I atas bimbingan dan dukungannya

dari awal sampai akhir penyusunan skripsi.

5. Dewi Sri Rejeki, M.Pd, selaku pembimbing II atas bimbingan dan

dukungannya dari awal sampai akhir penyusunan skripsi.

6. Para Dosen Jurusan Program Studi Pendidikan Luar Biasa yang telah banyak

memberikan pengetahuan selama mengikuti pendidikan serta seluruh

staff/karyawan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

yang telah memberikan bantuan demi keberhasilan penulis.

Page 9: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

7. Djoko Sambodo, M.Pd, selaku kepala SLB Negeri Sragen yang telah

memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian di SLB Negeri

Sragen.

8. Rekan-rekan guru dan staff tata usaha SLB Negeri Sragen yang telah banyak

membantu dalam penulisan skripsi ini.

9. Keluarga, suami dan anak-anakku tercinta, Sidiq Hidayatullah, Luqman

hidayat, Khoirun Hidayat, Hasna Nur Afifah dan yang memberikan dukungan

dan kegembiraan tersendiri disaat-saat kesulitan dan kelelahan.

10. Rekan-rekan mahasiswa yang banyak meluangkan waktunya untuk kerja

kelompok dalam penyelesaian tugas-tugas perkuliahan.

11. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini yang

tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Untuk itu penulis mohon kritik dan saran dari berbagai pihak.

Penulis berharap semoga penelitian ini bermanfaat bagi penulis sendiri, dunia

pendidikan pada khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Surakarta, ……………… 2009

Peneliti

Page 10: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iv

ABSTRAK ......................................................................................................... v

MOTTO ............................................................................................................. vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 2

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 2

D. Manfaat Hasil Penelitian ............................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 4

A. Kajian Teori .................................................................................. 4

1. Tinjauan Tentang Anak Tuna Grahita .................................... 4

a. Pengertian Anak Tuna Grahita .......................................... 4

b. Sebab-Sebab Anak Tuna Grahita ...................................... 5

c. Klasifikasi Anak Tuna Grahita ......................................... 6

d. Karakteristik Anak Tuna Grahita ...................................... 7

2. Tinjauan Tentang Membaca Permulaan Bahasa Indonesia .... 10

a. Pengertian Membaca ......................................................... 10

b. Tujuan Membaca ............................................................... 13

c. Jenis-Jenis Kegiatan Membaca ......................................... 14

Page 11: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

d. Pengertian Membaca Permulaan ....................................... 17

e. Tahap Perkembangan Ketrampilan Membaca .................. 17

f. Metode Pengajaran Membaca ........................................... 18

g. Langkah-Langkah Pengajaran Membaca Permulaan

Bahasa Indonesia ............................................................... 20

3. Tinjauan Tentang Media Permainan Kartu Huruf .................. 21

a. Pengertian Media Permainan Kartu Huruf ......................... 21

b. Fungsi Media Permainan Kartu Huruf .............................. 21

c. Kelebihan Media Permainan Kartu Huruf ........................ 23

d. Kelemahan Media Permainan Kartu Huruf ...................... 23

e. Langkah-Langkah Pengajaran Dengan Menggunakan

Media Permainan Kartu Huruf ........................................... 24

B. Kerangka Berpikir ......................................................................... 25

C. Hipotesis Tindakan ....................................................................... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 28

A. Setting Penelitian .......................................................................... 28

1. Tempat Penelitian ................................................................... 28

2. Waktu Penelitian ..................................................................... 28

B. Subyek Penelitian .......................................................................... 28

C. Data dan Sumber Data .................................................................. 28

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 29

E. Validitas Data ................................................................................ 29

F. Teknik Analisis Data ..................................................................... 30

G. Indikator Kinerja ........................................................................... 30

H. Prosedur Penelitian ....................................................................... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 34

A. Deskripsi Kondisi Awal ................................................................ 34

B. Deskripsi Siklus I .......................................................................... 35

C. Deskripsi Siklus II ......................................................................... 38

D. Pembahasan Tiap Siklus dan Antar Siklus ................................... 41

Page 12: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 44

A. Simpulan ....................................................................................... 44

B. Saran .............................................................................................. 44

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 47

LAMPIRAN ....................................................................................................... 48

Page 13: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Nilai Ulangan Membaca Permulaan Sebelum Perbaikan ................ 34

Tabel 2. Hasil Nilai Tes Siklus I .................................................................... 37

Tabel 3. Hasil Tes Siklus II ............................................................................ 40

Tabel 4. Rekapitulasi Nilai Kondisi Awal Siklus I dan Siklus II ................... 43

Page 14: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 1. Nilai Hasil Tes Sebelum Perbaikan ................................................. 35

Grafik 2. Nilai Hasil Tes Siklus I ................................................................... 37

Grafik 3. Nilai Hasil Tes Siklus II ................................................................. 40

Page 15: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I .................. 46

Lampiran 2 Gambar Kegiatan Pembelajaran Siklus I .................................... 50

Lampiran 3 Soal Tes Siklus I ........................................................................ 51

Lampiran 4 Lembar Pengamatan Siklus I ...................................................... 52

Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II .................. 53

Lampiran 6 Gambar Kegiatan Pembelajaran Siklus II ................................... 57

Lampiran 7 Soal Tes Siklus II ........................................................................ 58

Lampiran 8 Lembaran Pengamatan Siklus II ................................................. 59

Lampiran 9 Surat Ijin Penelitian Dari UNS .................................................. 60

Lampiran 10 Surat Ijin Penelitian Dari Kepala Sekolah SLB Negeri

Sragen ......................................................................................... 61

Page 16: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Membaca merupakan salah satu bidang dasar, selain menulis dan

berhitung. Kemampuan membaca merupakan kebutuhan, karena sebagian

besar informasi atau pengetahuan disajikan dalam bentuk tertulis dan hanya

dapat diperoleh melalui membaca. Membaca merupakan kemampuan yang

harus dimiliki oleh semua anak karena melalui membaca anak dapat belajar

banyak tentang berbagai bidang studi oleh karena itu anak harus belajar

membaca agar ia dapat membaca untuk belajar (Lerner, 1988: 349).

Bagi anak tuna grahita yang mempunyai kemampuan yang sangat

terbatas dari segi intelektualya maka dari itu dalam pelaksanaan pendidikan,

anak tuna grahita dididik, dibimbing dan diasuh secara khusus agar dapat

mengembangkan kecakapan dan keterampilan secara maksimal, yaitu terampil

dalam membaca dan cakap berbahasa.

Salah satu tahapan penting dalam belajar membaca adalah membaca

permulaan. Tahap membaca permulaan umumnya dimulai sejak anak masuk

Kelas 1 SD meskipun demikian ada anak yang sudah belajar membaca lebih

awal dan ada pula yang baru dapat belajar membaca pada usia tujuh tahun.

Bagi anak tuna grahita dengan keterbatasan sedemikian rupa dalam kesiapan

untuk membaca permulaan baru dimulai sejak anak duduk di kelas 2 atau usia

8 tahun, bahkan ada pula yang baru dapat belajar membaca pada usia 9 tahun.

Hal ini sangat tergantung dari tingkat kematangan dan kemampuan anak tuna

grahita, serta penggunaan media permainan kartu huruf.

Meskipun membaca permulaan merupakan salah satu kemampuan

yang sangat dibutuhkan bagi anak tuna grahita bukanlah hal yang mudah.

Anak tuna grahita mengalami kesulitan atau kesukaran dalam belajar

membaca permulaan. Rendahnya kemampuan membaca permulaan sangat

terkait dengan karakteristik anak tuna grahita yang kapasitas belajarnya sangat

Page 17: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

terbatas terutama hal-hal yang abstrak, mengalami kesukaran dalam

memusatkan perhatian, pelupa, kurang mampu membuat asosiasi dan sifat dari

pelajaran itu sendiri.

Data di lapangan khususnya di SLB Negeri Sragen menunjukkan

bahwa kemampuan membaca permulaannya masih rendah. Hal ini sangat

memprihatinkan dan perlu diatasi sedini mungkin mengingat membaca

permulaan merupakan tahapan awal yang harus dikuasai anak untuk dapat

melangkah ke tahapan membaca berikutnya.

Dalam hal belajar membaca permulaan bagi anak tuna grahita

diupayakan mempertimbangkan karakteristik anak. Agar lebih efektif dan

efisien cara guru mengajar harus mempergunakan metode yang tepat, serta

menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan anak.

Dengan media permainan kartu huruf siswa dapat bermain, dan dengan mudah

dapat mengenal huruf-huruf serta dapat membacanya dengan baik dan lancar.

Karena itu peneliti terdorong menerapkan pendekatan itu untuk meningkatkan

kemampuan membaca permulaan melalui penelitian tindakan kelas.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dalam penelitian ini penulis dapat

merumuskan masalah yaitu, “Apakah Penggunaan Media Permainan Kartu

Huruf Dapat Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa

Indonesia Pada Anak Tuna Grahita Kelas DII SLB Negeri Sragen?”.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

meningkatkan kemampuan membaca permulaan bahasa Indonesia dengan

menggunakan media permainan kartu huruf pada anak tuna grahita kelas DII

SLB Negeri Sragen.

Page 18: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

D. Manfaat Hasil Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat

diantaranya :

1. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

Melalui media permainan kartu huruf dalam pelajaran membaca

permulaan memungkinkan siswa melakukan aktivitas membaca yang

menyenangkan.

b. Bagi Guru

Melalui media permainan kartu huruf, guru dapat memberikan nuansa

mengajar yang berbeda yang tentunya sangat menarik bagi anak tuna

grahita dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca permulaan.

2. Manfaat Teoritis

a. Supaya bisa menemukan solusi pembelajaran yang sesuai dengan

karakteristik anak.

b. Untuk menambah dan memperluas cakrawala ilmu pengetahuan yang

berhubungan dengan media permainan kartu huruf.

Page 19: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Tinjauan Tentang Anak Tuna Grahita

a. Pengertian anak tuna grahita

Banyak definisi tentang anak tuna grahita yang tercantum

dalam berbagai buku yang dikemukakan oleh para ahli sesuai dengan

bidang keilmuannya.

Munzayanah (2000: 13) menyatakan bahwa “Anak tuna grahita

sebagai anak yang mengalami gangguan atau keterlambatan dalam

perkembangan daya piker serta seluruh kepribadiannya, sehingga ia

tidak mampu hidup dengan kekuatannya sendiri dalam masyarakat

meskipun dengan cara sederhana”.

Sedangkan Moh. Amin (1995 : 34) menyatakan bahwa “Anak

tuna grahita adalah anak yang mengalami hambatan dan fungsi

kecerdasan, sosial, emosi, kepribadian dan fungsi lain sehingga anak

tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka penulis dapat

menegaskan bahwa anak tuna grahita ringan adalah anak yang

mempunyai intelektual dibawah rata-rata. Mereka memiliki IQ antara

50 – 70, kemampuan berpikirnya rendah, perhatian dan ingatannya

lemah, tetapi masih memiliki potensi yang dapat dikembangkan dalam

bidang akademis yang sederhana seperti membaca, menulis, dan

berhitung. Selain itu mereka masih dapat bersosialisasi dengan

lingkungannya dan bila dilatih dapat memiliki ketrampilan tertentu

yang dapat dijadikan bekal hidup bagi dirinya setelah dewasa.

Page 20: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

b. Sebab-sebab anak tuna grahita

Ketunagrahitaan dapat terjadi karena beberapa sebab.

1). Kelompok biometik yaitu meliputi :

a). Pre natal (sebelum bayi dilahirkan)

(1) Infeksi pada ibu waktu mengandung, misalnya penyakit

kelamin atau syphilis

(2) Gangguan metabolisme

(3) Iradiasi sewaktu umur kehamilan antara 2 – 6 minggu

(4) Kelainan kromosom

(5) Malnutrisi atau kekurangan gizi

b). Natal (ketika bayi dilahirkan)

(1) Anaksia

(2) Asphysia

(3) Prematuritas atau kelahiran sebelum bayi cukup umur

(4) Kerusakan otak atau pendarahan otak yang terjadi pada

proses kelahiran bayi yang sulit, menggunakan tang untuk

membantu proses kelahiran bayi.

c). Post natal (setelah bayi dilahirkan)

(1) Malnutrisi atau kekurangan gizi

(2) Infeksi

(3) Trauma

2). Kelompok sosio cultural psikologi atau lingkungan.

Kelompok etiologi ini dipengaruhi oleh proses psikososial dalam

keluarga.

Dalam hal ini ada 3 teori yaitu :

a). Teori stimulasi

Pada umumnya penderita retardasi mental disebabkan

kekurangan rangsangan atau kesempatan dari keluarga.

Page 21: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

b). Teori gangguan

Kegagalan keluarga dalam memberikan proteksi yang cukup

terhadap stress pada masa kanak-kanak, sehingga

mengakibatkan gangguan pada proses mental.

c). Teori keturunan

Teori ini mengemukakan bahwa hubungan antara orang tua dan

anak sangat lemah akan mengalami disorganisasi, sehingga

apabila anak mengalami stress akan bereaksi dengan cara yang

bermacam-macam untuk dapat menyesuaikan diri. Atau dengan

kata lain “security system” sangat lemah di dalam keluarga.

Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan diatas, maka

penulis dapat menyimpulkan bahwa banyak faktor-faktor

penyebab yang dapat mengakibatkan terjadinya ketunaan pada

anak yaitu faktor keturunan, faktor makanan, faktor

lingkungan. Dalam hal ini faktor-faktor tersebut dapat

mempengaruhi terjadinya ketunagrahitaan baik pada saat pre

natal, natal, ataupun pos natal.

c. Klasifikasi anak tuna grahita

Munzayanah (2000: 20) mengklasifikasikan anak tuna grahita

menjadi 6 macam, yaitu sebagai berikut:

1). Klasifikasi menurut kecacatannya terbagi menjadi :

a). Idiot (IQ 0 – 25)

b). Imbisil (IQ 25 – 50)

c). Debil (IQ 50 – 70)

2). Klasifikasi menurut etiologi antara lain :

a). Anak tuna grahita karena keturunan

b). Anak tuna grahita karena gangguan fisik

c). Anak tuna grahita karena kerusakan pada otak

3). Klasifikasi menurut tujuan pendidikannya :

a). Anak perlu rawat

b). Anak mampu latih

c). Anak mampu didik

Page 22: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

4). Klasifikasi menurut tipe klinis :

a). Mongol (mongolisme, mongoloid)

b). Microcephalis

c). Cretinisme (kretin, kerdil, cebol)

d). Hidrocephalis

e). Cerebral palsy

5). Klasifikasi dari “The American Psychiatric Association” adalah :

a). Mild deficiency

b). Moderate deficiency

c). Severe deficiency

6). Klasifikasi menurut American Association On Mental Deficiency

(AAMD) atas dasar tinjauan medik meliputi :

a). Penyakit karena infeksi

b). Penyakit karena intoksitasi

c). Penyakit akibat trauma

d). Penyakit ketergantungan metabolisme, pertumbuhan

e). Penyakit karena pengaruh hormone

d. Karakteristik anak tuna grahita

Moh. Amin (1995 : 37) menyebutkan bahwa karakteristik anak

tuna grahita menurut tingkat ketunaannya adalah sebagai berikut :

1). Karakteristik anak tuna grahita ringan

Anak tuna grahita ringan banyak yang lancer berbicara tetapi

kurang dalam perbendaharaan kata, kata-katanya mengalami

berpikir abstrak tetapi masih mampu mengikuti kegiatan akademik

dalam batas-batas tertentu. Pada umur 16 tahun baru mencapai

umur kecerdasan yang sama dengan anak umur 12 tahun.

2). Karakteristik anak tuna grahita sedang

Anak tuna grahita sedang hampir bisa mempelajari pelajaran-

pelajaran akademik.

Page 23: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Mereka pada umumnya dilatih untuk merawat diri dan aktivitas

sehari-hari. Pada umur dewasa mereka baru mencapai tingkat

kecerdasan yang sama dengan anak umur 7 tahun.

3). Karakteristik anak tuna grahita berat dan sangat berat

Anak tuna grahita berat dan sangat berat sepanjang hidupnya akan

selalu bergantung pada pertolongan dan bantuan orang lain.

Mereka tidak dapat memelihara diri, tidak dapat membedakan

bahaya atau tidak, kurang dapat bercakap-cakap. Kecerdasannya

hanya dapat berkembang paling tinggi seperti anak normal yang

berusia 3 atau 4 tahun.

Sedangkan karakteristik yang dikemukakan oleh Munzayanah

(2000: 22) adalah:

1). Anak idiot

a). Mereka tidak dapat bercakap-cakap karena kemampuan berpikir

rendah

b). Tidak mampu mengerjakan atau mengurus dirinya sendiri

meskipun diberi latihan

c). Hidupnya seperti bayi yang selalu membutuhkan perawatan dan

pertolongan

d). Kadang-kadang tingkah lakunya dikuasai oleh gerakan yang

berlangsung di luar kesadarannya

e). Jarang mencapai umur panjang

2). Anak imbisil

a). Dapat menggunakan kata-kata yang sederhana

b). Dapat dilatih untuk merawat diri sendiri

c). Dapat dilatih untuk aktivitas kehidupan sehari-hari

d). Masih membutuhkan pengawasan orang lain

3). Anak debil

a). Dapat dilatih untuk bermacam-macam tugas yang lebih tinggi atau

komplek

Page 24: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

b). Dapat dilatih dalam bidang sosial atau intelektual dalam batas-

batas tertentu misalnya membaca, menulis atau berhitung.

c). Dapat dilatih untuk pekerjaan rutin maupun ketrampilan

4). Anak mongoloid

a). Letak matanya miring atau sipit

b). Muka datar, bunder, lebar

c). Lidah panjang dan lebar sampai menjulur keluar

d). Hidung pesek

e). Leher belakang pendek

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas maka

penulis dapat menyimpulkan bahwa secara umum anak tuna grahita

mempunyai karakteristik sebagai berikut :

1. Kondisi fisik anak tuna grahita meliputi bentuk kepala, mata, hidung,

dan bentuk tubuh tidak jauh berbeda dengan anak normal

2. Kondisi psikis anak tuna grahita meliputi kemampuan berpikir rendah,

perhatian dan ingatannya lemah sehingga mengalami kesulitan untuk

mengerjakan tugas-tugas yang melibatkan fungsi mental dan

intelektualnya, anak menjadi pelupa, cepat bosan, sulit konsentrasi dan

sifatnya kekanak-kanakan.

3. Kondisi sosial anak tuna grahita tidak dapat atau kurang dapat

bersosialisasi dengan baik dalam lingkungannya.

Ditinjau dari segi perkembangan ciri-ciri fisik dan psikis tersebut

menjadi hambatan bagi anak tuna grahita dalam meningkatkan

kemampuan membaca, karena anak tuna grahita tidak dapat

memperhatikan sesuatu hal dengan serius dan perhatiannya berpindah-

pindah, dengan demikian untuk meningkatkan kemampuan membaca

permulaan bahasa Indonesia memperlukan media yang tepat dan alat

peraga yang konkrit yang menarik anak yang disesuaikan dengan kondisi

anak atau tingkat kemampuan daya pikir yang dimiliki siswa, agar dapat

Page 25: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

mengembangkan kemampuan yang dimilikinya. Media mengajar yang

dipandang dapat dipergunakan adalah media permainan kartu.

2. Tinjauan Tentang Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa

Indonesia

a. Pengertian membaca

Membaca merupakan suatu kesatuan kegiatan yang terpadu

yang mencakup beberapa kegiatan seperti mengenali huruf dan kata-

kata, menghubungkannya dengan bunyi serta maknanya, serta menarik

kesimpulan mengenai maksud bacaan. Memandang membaca sebagai

suatu proses untuk memahami makna suatu tulisan. Kemampuan

membaca merupakan kemampuan yang kompleks yang menuntut kerja

sama antara sejumlah kemampuan. Untuk dapat membaca suatu

bacaan, seseorang harus dapat menggunakan pengetahuan yang sudah

dimilikinya (Anderson dalam Sabarti Akhadiah, 1991 : 22).

Pada waktu membaca mata mengenali kata, sementara pikiran

menghubungkannya dengan maknanya. Makna kata dihubungkan satu

sama lain menjadi makna frase, klausa, kalimat, dan akhirnya makna

seluruh bacaan. Pemahaman akan makna bacaan mi tidak mungkin

terjadi tanpa pengetahuan yang telah dimiliki dahulu misalnya tentang

konsep-konsep yang terdapat di dalam bacaan, tentang bentuk kata-

kata, struktur kalimat, ungkapan, dan sebagainya. Dengan singkat,

pada waktu membaca, pikiran sekaligus memproses informasi

grafonik, yang menyangkut hubungan antara tulisan dan bunyi bahasa,

informasi sintaksis, yaitu yang berhubungan dengan struktur kalimat,

serta informasi semantik, dan menyangkut aspek makna.

Mulyono Abdurrahman (1996: 171) mengemukakan pengertian

membaca adalah “Membaca merupakan aktivitas kompleks yang

mencakup fisik dan mental aktivitas fisik yang terkait adalah gerak

mata dan ketajaman penglihatan, aktivitas mental mencakup ingatan

dan pemahaman”.

Page 26: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Ciri-ciri membaca menurut Anderson dalam Sabarti Akhadiah

dkk (1991 : 23) diuraikan pada bagian berikut :

1). Membaca adalah proses konstruktif

Tak ada satu tulisan pun yang dapat dipahami dan

ditafsirkan tanpa bantuan latar belakang pengetahuan dan

pengalaman pembaca.

Banyak sekali hal yang tidak dikemukakan secara eksplisit

dalam suatu tulisan. Misalnya, jika kita membaca kalimat:

“Apa yang diketahui Amerika Serikat tentang operasi

Midway adalah hasil kegiatan intelijen yang cemerlang dan sukses

gemilang para ahli Amerika dalam memecahkan sandi komunikasi

Jepang”.

Untuk memahami kalimat di atas, pengetahuan pembaca

tentang makna kegiatan intellijen dan bagaimana kegiatan itu

dilakukan serta makna kata sandi komunikasi yang di dalam tulisan

sama sekali tidak dikemukakan, akan sangat menolong.

Jelas, bahwa pengertian atau pemahaman pembaca

mengenai suatu tulisan merupakan hasil pengolahan berdasarkan

informasi yang terdapat dalam tulisan itu dipadukan dengan

pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki.

2). Membaca harus lancar

Kelancaran membaca ditentukan oleh kesanggupan

pembaca mengenali kata-kata. Artinya, pembaca harus dapat

menghubungkan tulisan dengan maknanya. Dan hash penelitian

ternyata bahwa konteks yang bermakna dapat mempercepat

pengenalan itu. Kata pemandu wisata akan lebih mudah dikenali

jika didahului oleh kata pariwisata.

3). Membaca harus dilakukan dengan strategi yang tepat

Pembaca yang terampil dengan sendirinya akan

menyesuaikan strategi membaca dengan taraf kesulitan tulisan,

pengenalannya tentang topik yang dibaca, serta tujuan

Page 27: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

membacanya. Ia akan memanfaatkan pengetahuan yang

dimilikinya berkenaan dengan topik itu dan memantau

pemahamannya tentang bacaan yang dihadapinya, serta

menyesuaikan strateginya bila ia tidak berhasil memahaminya.

Kedua strategi ini memanfaatkan pengetahuan dan memantau

pemahaman tidak dimiliki oleh pembaca yang belum terampil.

Pembaca yang terampil dengan cepat akan dapat menangkap jika

ada kalimat atau informasi yang tidak relevan (sumbang) dalam

bacaannya, sedangkan pembaca yang belum terampil tidak dapat

melihatnya. Kemampuan menangkap butir-butir dalam bacaan

merupakan salah satu aspek yang membantu pembaca

mengendalikan cara/strategi membacanya.

Aspek pengendalian lain dalam membaca ialah kemampuan

melakukan tindakan perbaikan jika pembaca mengalami kesulitan

atau kegagalan dalam memahami bacaan. Pembaca yang terampil

tahu apa yang harus dilakukannya. Ia dapat memilih salah satu cara

untuk mengatasi kesulitan atau kegagalan itu, yaitu (a) membiarkan

masalahnya dengan harapan bahwa penjelasan tentang hal itu akan

diperoleh pada bagian selanjutnya, (b) membaca ulang bagian yang

menjadi masalah, atau (c) mencari informasi dan sumber lain.

4). Membaca memerlukan motivasi

Motivasi merupakan kunci keberhasilan dalam belajar

membaca. Membaca pada dasarnya adalah sesuatu yang

menyenangkan. Akan tetapi, pengajaran membaca mungkin

membosankan, lebih-lebih bagi siswa yang seringkali menemui

kegagalan.

5). Membaca merupakan keterampilan yang harus dikembangkan

secara berkesinambungan

Keterampilan itu tidak dapat diperoleh secara mendadak

atau dalam waktu singkat dan untuk selamanya. Keterampilan itu

Page 28: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

diperoleh melalui belajar, tahap demi tahap, dalam waktu yang

panjang secara terus-menerus.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan membaca

itu (a) merupakan suatu proses yang kompleks/banyak aspeknya, (b)

melibatkan kegiatan fisik dan mental, (c) memanfaatkan pengetahuan

yang telah ada untuk menafsirkan makna, (d) membentuk makna baru

dalam sistem pengetahuan/pengalaman yang telah dimiliki, (e)

dipengaruhi oleh banyak faktor.

b. Tujuan Membaca

Bagi lingkungan masyarakat tertentu, membaca merupakan

sebagian kegiatan sehari-hari yang dilakukan sebagai kebiasaan atau

bahkan kebutuhan di samping kebutuhan pokok lainnya seperti makan

dan minum. Lingkungan tersebut adalah lingkungan terpelajar seperti

para cendekiawan, para pejabat pemerintah, pengusaha besar,

wartawan, guru, mahasiswa, penulis, dan sebagainya.

Bagi lingkungan masyarakat lain, kegiatan membaca

mempunyai makna yang berbeda. Makna ini bersangkutan dengan latar

belakang pendidikan, keadaan sosial ekonomi, serta profesi.

Tujuan membaca memang sangat beragam, tergantung pada

situasi dan berbagai kondisi pembaca. Secara umum tujuan ini dapat

dibedakan sebagai berikut :

1). Salah satu tujuan membaca ialah untuk mendapatkan informasi.

Informasi yang dimaksud disini mencakup informasi bisa tentang

fakta dan kejadian sehari-hari sampai informasi tingkat tinggi

tentang teori-teori serta penemuan dan temuan ilmiah yang

canggih. Tujuan ini mungkin berkaitan dengan keinginan pembaca

untuk mengembangkan diri.

2). Ada orang-orang tertentu yang membaca dengan tujuan agar citra

dirinya meningkat. Mereka mi mungkin membaca karya para

penulis kenamaan, bukan karena berminat terhadap karya tersebut

melainkan agar orang memberikan nilai positif terhadap diri

Page 29: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

mereka. Tentu saja kegiatan membaca bagi orang-orang semacam

ini sama sekali tidak merupakan kebiasaannya, tetapi hanya

dilakukan sekali-sekali di depan orang lain.

3). Ada kalanya orang membaca untuk melepaskan din dan kenyataan,

misalnya pada saat ia merasa jenuh, sedih, bahkan putus asa.

Dalam hal ini membaca dapat merupakan submilasi atau

penyaluran yang positif, apalagi jika bacaan yang dipilihnya adalah

bacaan yang bermanfaat yang sesuai dengan situasi yang sedang

dihadapinya.

4). Mungkin juga orang membaca untuk tujuan rekreatif, untuk

mendapatkan kesenangan atau hiburan, seperti halnya menonton

film atau bertamasya. Bacaan yang dipilih untuk tujuan ini ialah

bacaan-bacaan ringan atau jenis bacaan yang disukainya, misalnya

cerita tentang cinta, detektif, petualangan, dan sebagainya.

5). Kemungkinan lain, orang membaca tanpa tujuan apa-apa, hanya

karena iseng, tidak tahu apa yang akan dilakukan; jadi, hanya

sekedar untuk merintang waktu. Dalam situasi iseng itu, orang

tidak memilih atau menentukan bacaan; apa saja dibacakan, serta

cerita pendek, berita keluarga, lelucon pendek, dan sebagainya.

Kegiatan membaca seperti mi tentu lebih balk dilakukan daripada

pekerjaan iseng yang merusak atau bersifat negatif.

6). Tujuan membaca yang tinggi ialah untuk mencari nilai-nilai

keindahan atau pengalaman estetis dan nilai-nilai kehidupan

lainnya.

c. Jenis Kegiatan Membaca

Kegiatan membaca dapat dibeda-bedakan berdasarkan tujuan,

jenis wacana yang dibaca, cara melakukan kegiatan, dan tempat

kegiatan. Berikut ini akan dipaparkan beberapa jenis kegiatan yang

biasa dilakukan di sekolah atau di luar sekolah.

Page 30: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

1). Membaca teknik

Kegiatan mi bertujuan untuk melatih siswa menyuarakan

lambang-lambang tertulis. Melalui kegiatan ml siswa dibiasakan

membaca dengan intonasi yang wajar, tekanan yang baik, dan lafal

yang benar. Disini guru harus melatih siswa mengucapkan kata-

kata dalam kalimat dengan lafal yang baku. Dengan demikian, guru

mulai dengan proses pengindonesiaan anak-anak Indonesia yang

sebagian besar lahir sebagai anak daerah.

Dari uraian itu jelaslah bahwa membaca teknik dilakukan

dengan suara keras. Di kelas I, II, dan III jenis kegiatan membaca

inilah yang sering dilakukan. Dalam hal ini tentu saja guru harus

mampu menjadi model yang baik bagi siswa. Guru hams

memberikan contoh bagaimana mengucapkan kata-kata dan

kalimat dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

2). Membaca dalam hati

Jenis kegiatan membaca ini perlu segera dilatihkan setelah

siswa menguasai semua huruf. Latihan mi telah dapat dimulai pada

caturwulan terakhir di kelas II. Siswa dilatih membaca tanpa

mengeluarkan suara ataupun gerakan bibir. Biasanya kemampuan

membaca tanpa gerakan bibir ini tidak segera dikuasai.

Latihan membaca dalam hati dilakukan dengan

menggunakan bahan bacaan yang mudah tetapi belum pernah

diberikan. Tetapi, sebelum kegiatan dimulai guru menjelaskan

kata-kata atau kalimat yang diperkirakan belum dikuasai siswa.

Kemudian bahan bacaan diberikan dan siswa mulai membaca.

Waktu yang disediakan bagi siswa untuk menjelaskan

bacaan itu ialah waktu yang digunakan oleh siswa yang memiliki

kemampuan membaca buku cukup baik. Hal mi dilakukan untuk

membiasakan siswa memahami bacaan dengan membaca satu kali

saja.

Page 31: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Selanjutnya, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan

tentang isi bacaan. Dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut guru

memantau apakah siswa selesai membaca dan apakah dapat

memahami isi bacaan. Tentu saja pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan sesuai dengan tingkat kemampuan kognitif siswa. Di

kelas DII pertanyaan itu mungkin hanya merupakan pertanyaan

ingatan tentang apa yang tersurat di dalam bacaan. Makin tinggi

tingkatan siswa makin tinggi pula jenjang kognitif pertanyaan yang

diajukan.

3). Membaca indah

Pada hakikatnya membaca indah ialah membaca teknik

juga. Tetapi bahan bacaan yang digunakan ialah karya sastra,

seperti puisi dan prosa. Kegiatan ini lebih bertujuan apresiatif.

Siswa diharapkan dapat membaca sebagai ungkapan

penghayatannya terhadap karya sastra. Jenis membaca mi dapat

dipadukan dengan pokok bahasan apresiasi terhadap bahasa dan

sastra Indonesia.

4). Membaca bahasa

Kegiatan membaca bahasa ditekankan pada sisi

kebahasaan, bukan isinya. Jadi, dalam kegiatan ini berdasarkan

bacaan yang diberikan, siswa berlatih mengenai makna dan

penggunaan kata, ungkapan, serta kalimat.

5). Membaca cepat

Tujuan kegiatan membaca cepat ialah agar siswa mampu

dengan cepat menangkap isi bacaan. Kemampuan ini sangat

penting karena informasi mengenai ilmu dan teknologi

disampaikan melalui tulisan. Untuk mencapai kecepatan membaca

yang memadai, siswa harus berlatih mempercepat gerakan mata

dan memperluas penglihatannya pada waktu menghadapi bacaan.

Dalam hal ini harus dihindari membaca kata demi kata. Ini berarti

bahwa sekali melihat siswa dapat membaca beberapa kata.

Page 32: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

6). Membaca pustaka

Kegiatan membaca mi merupakan kegiatan di luar jam

pelajaran. Jadi dapat bersifat kurikuler, ekstrakurikuler, bahkan

individual. Dalam hal ini, yang harus diperhatikan ialah bagaimana

menumbuhkan minat baca anak, tidak saja terhadap bacaan

hiburan, tetapi juga terhadap bacaan yang berisi pengetahuan.

Untuk itu sekolah perlu menyediakan buku-buku bacaan yang

beraneka ragam, yang disajikan dalam bahasa yang sesuai dengan

tingkatan siswa SLB.

d. Pengertian Kemampuan Membaca Permulaan

Kata “kemampuan” berasal dari kata dasar “mampu”, yang

berarti mengandung makna yang sama dengan kata kuasa, bisa, atau

sanggup melakukan sesuatu. Jadi kemampuan dapat diartikan

kesanggupan, kecakapan, kekuatan melakukan sesuatu.

“Permulaan” mengandung makna yang sama dengan “awal”,

dengan demikian membaca permulaan dapat diartikan suatu tahapan

awal yang dilakukan oleh anak untuk memperoleh kecakapan atau

kemampuan membaca, dimana membaca permulaan dipusatkan pada

kesanggupan, kecakapan, kemampuan atau keterampilan mengenal

tulisan sebagai lambang atau simbol bahasa sehingga anak dapat

menyuarakan tulisan tersebut.

e. Tahap perkembangan keterampilan membaca

Keterampilan membaca berkembang melalui beberapa tahap

yaitu tahap pertumbuhan kesiapan membaca, tahap awal belajar

membaca, tahap perkembangan keterampilan membaca, dan tahap

penyempurnaan keterampilan membaca.

1). Tahap pertumbuhan kesiapan membaca

Merupakan kompetensi yang harus dikuasai anak untuk

dapat mulai belajar membaca. Kompetensi yang dimaksud

misalnya membedakan berbagai bentuk bangun, warna, dan

ukuran. Kesiapan membaca sudah tumbuh sejak lahir sampai

Page 33: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

sebelum masuk sekolah, tetapi ada anak telah siap belajar

membaca pada usia yang sangat muda, ada pula yang belum siap

meskipun sudah duduk di kelas 2 sekolah dasar. Anak yang tidak

memiliki kesiapan membaca akan memiliki kesulitan belajar

membaca.

2). Tahap awal belajar membaca (membaca permulaan)

Pada tahap ini biasanya dimulai di kelas 1 sekolah dasar.

Meskipun ada anak yang sudah dapat membaca sebelum masuk

sekolah dasar, atau ada anak yang belum siap belajar membaca

meskipun sudah duduk di kelas 2 sekolah dasar. Pengajaran

membaca pada tahap awal belajar membaca meliputi dua tahap,

yaitu membaca global dan membaca simbol.

3). Tahap perkembangan keterampilan membaca pada tahap ini anak

sudah mampu membaca kosakata sederhana secara otomatis,

sehingga tidak pernah melihat unsur-unsur setiap kata. Pengajaran

membaca pada tahap ini dipusatkan pada pengembangan kosakata,

pengembangan keterampilan memahami, dan memotivasi anak.

4). Tahap penyempurnaan keterampilan membaca

Pada tahap ini penekanannya pada pengembangan kosa

kata, meningkatkan pemahaman, dan secara periodik memantau

kemampuan analisis struktural dan fonik anak. Tahap ini sudah

dimulai pada kelas IV SD.

f. Metode pengajaran membaca

Ada berbagai metode pengajaran membaca yang biasa

digunakan dalam pengajaran membaca adalah :

1). Metode membaca dasar

Metode membaca dasar pada umumnya menggunakan

pendekatan yang menggabungkan berbagai prosedur untuk

mengajarkan kesiapan, perbendaharaan kata, pemahaman dan

kesenangan membaca. Metode membaca dasar pada umumnya

dilengkapi suatu rangkaian buku dan sarana penunjang lain, dan

Page 34: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

disusun dari tahap yang sederhana ke tahap yang lebih sukar.

Metode ini sangat fleksibel dan mudah dirubah karena tidak harus

mengikuti prosedur tertentu.

2). Metode fonik

Metode ini menekankan pada pengenalan kata melalui

proses mendengarkan bunyi huruf, kemudian menuliskan huruf-

huruf tersebut menjadi suku kata dan kata.

3). Metode linguistik

Metode linguistik merupakan metode yang penerapannya

menyajikan kepada anak kedalam suatu bentuk kata-kata yang

terdiri dari konsonan – vokal atau vokal – konsonan. Berdasarkan

kata-kata tersebut anak diajak memecahkan kode tulisan tersebut

menjadi bunyi percakapan.

4). Metode SAS (Struktural Analitik Sintetik)

Metode SAS merupakan perpaduan antara metode fonik

dengan metode linguistik. Metode SAS didasarkan pada asumsi

bahwa pengamatan anak mulai dari keseluruhan dan kemudian ke

semua bagian.

5). Metode alfabetik

Metode alfabetik adalah metode pengajaran membaca

dengan memperkenalkan kepada anak berbagai huruf alfabetik

kemudian merangkai huruf-huruf tersebut menjadi suku kata, kata

dan kalimat.

6). Metode pengalaman bahasa

Metode ini merupakan metode pengajaran membaca yang

didasarkan atas pengalaman anak, kemudian guru menulis

pengalaman anak tersebut pada papan tulis. Berdasarkan

pengalaman anak yang ditulis oleh guru, ketrampilan membaca

anak dikembangkan.

Page 35: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

g. Langkah-langkah pengajaran membaca permulaan bahasa

Indonesia

1). Kartu huruf vokal “a, i, u, e, o” secara bergantian ditunjukkan

kepada siswa, guru mengucapkan nama hurufnya berkali-kali. Jika

sudah dikuasai, guru menyebutkan bunyinya dan anak mengulangi

dalam membaca. Akhirnya bertanya “Apa bunyi huruf ini?”.

2). Secara pelan-pelan guru menuliskan huruf vokal (a, i, u, e, o) di

papan tulis dan menjelaskan bentuk huruf, murid memperhatikan

dan kemudian menyalinnya serta menuliskannya dalam bentuk

bayangan atau di udara.

3). Mengenalkan huruf konsonan “b, d, k, n, m” dengan prosedur yang

sama dengan item a dan b.

4). Secara pelan-pelan guru melafalkan huruf konsonan dan

menuliskan hurufnya, selanjutnya melafalkan huruf vokal dan

menuliskannya dan membaca diulang-ulang, kemudian murid

mengulanginya. Setelah itu guru bertanya “Apa bunyi gabungan

huruf tersebut misalnya ba, bi, bu, be, bo, da, di, du, de, do.

5). Setelah menguasai beberapa huruf, murid mulai diajarkan

menggabungkan huruf menjadi suku kata. Proses membaca suku

kata ini sekaligus mengajarkan membaca kata. Prosedurnya adalah

sebagai berikut :

a). mengamati kartu kata

b). mengulangi mengucapkan kata

c). sebutkan huruf-hurufnya

d). tulis huruf-hurufnya

e). eja huruf-hurufnya

f). baca suku-suku katanya

g). baca kata yang kamu tulis

Setelah dapat membaca beberapa kata, kemudian digabung

menjadi kalimat sederhana, contohnya “ini budi, ini bola budi, dst”.

Page 36: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Dalam pembelajaran membaca permulaan bahasa Indonesia untuk

anak tuna grahita caranya terlebih dahulu dengan memperlihatkan media

berupa gambar yang menarik. Dalam hal ini untuk memancing respon

anak untuk mau membaca, dengan cara memberikan suku kata pertama

dari nama benda tersebut sesuai dengan gambar kemudian anak

melanjutkan suku kata berikutnya sehingga membentuk kata yang sesuai

dengan gambar. Kemudian guru menyebutkan huruf satu persatu yang ada

pada kata lalu menggabungkannya menjadi suku kata baru yang dibaca

menjadi suku kata yang utuh.

3. Tinjauan Tentang Media Permainan Kartu Huruf

a. Pengertian media permainan kartu

Menurut Basuki Wibowo dan Farida Mukti (1991 : 30) “Media

kartu atau flash cards biasanya berisi kata-kata gambar atau

kombinasinya dan dapat digunakan mengembangkan perbendaharaan

kata-kata dalam mata pelajaran bahasa pada umumnya”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan Basuki Wibowo dan

Farida Mukti (1991 : 30) yang dimaksud media permainan kartu dalam

penelitian ini adalah media permainan kartu yang terbuat dari kertas,

dan dilengkapi dengan gambar yang bertujuan untuk pembelajaran,

dimana peserta yang terlibat didalamnya atau pemain-pemainnya

bermain dengan menggunakan aturan-aturan yang telah ditentukan.

b. Fungsi media permainan kartu

John D. Latuheru (1988 : 112 – 113) mengemukakan fungsi

permainan kartu sebagai berikut :

1). Kondisi atau situasi dimana permainan kartu sangat penting bagi

anak didik, karena mereka akan bersikap lebih positif terhadap

permainan kartu itu.

2). Permainan dapat mengajarkan tentang fakta dan konsep secara

tepat guna, sama dengan pembelajaran konvensional pada objek

yang sama.

Page 37: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

3). Pada umumnya permainan kartu dapat meningkatkan motivasi

belajar anak didik, permainan dapat mendorong siswa untuk saling

membantu satu sama lain.

4). Guru maupun siswa dapat memilih bentuk media permainan kartu

mana yang mengandung nilai yang paling tinggi dan bermakna

untuk mencapai tujuan pembelajaran.

5). Dalam belajar membaca, media permainan kartu dapat

meningkatkan kemampuan anak, dan dapat memberikan hasil yang

lebih baik dibandingkan dengan proses pembelajaran yang

konvensional.

Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan di atas dapat

disimpulkan bahwa media permainan kartu dalam pelajaran membaca

permulaan bagi anak tuna grahita adalah sebagai berikut :

1). Membangkitkan motivasi belajar membaca bagi anak tuna grahita.

Media permainan kartu dapat dibuat dari gambar-gambar yang

bermacam-macam sehingga menarik perhatian anak dan anak mau

mencobanya serta aktif dalam belajar, dan akhirnya dapat

memotivasi anak.

2). Meningkatkan kemampuan membaca bagi anak tuna grahita,

karena anak telah termotivasi untuk lebih lama dan mencobanya

berulang-ulang sehingga kemampuan membaca anak tuna grahita

meningkat.

3). Membantu menumbuhkan pengertian konsep dari yang abstrak

menjadi yang konkrit, media permainan kartu memang dirancang

untuk menjadikan konsep-konsep yang abstrak menjadi konsep

konkrit sehingga membantu menumbuhkan pengertian menjadi

jelas.

4). Memperbesar dan meningkatkan perhatian anak, media permainan

kartu dibuat supaya anak tertarik untuk mencobanya.

5). Memungkinkan siswa belajar sesuai dengan kemampuan, bakat,

serta minat anak tuna grahita.

Page 38: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

c. Kelebihan media permainan kartu huruf

John D. Latuheru (1988 : 112) mengemukakan kelebihan

media permainan kartu sebagai berikut :

1). Melalui media permainan kartu siswa dapat dengan segera melihat

atau mengetahui hasil dari pekerjaan mereka.

2). Permainan kartu memungkinkan peserta untuk memecahkan

masalah-masalah nyata.

3). Permainan kartu memberikan pengalaman nyata dan dapat diulangi

sebanyak yang dikehendaki.

4). Permainan kartu dapat digunakan hampir di setiap bidang study.

Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan di atas dapat

penulis simpulkan bahwa kelebihan media permainan kartu dalam

pelajaran membaca permulaan sebagai berikut :

1). Belajar membaca permulaan dengan menggunakan media

permainan kartu anak akan senang.

2). Materi membaca permulaan akan lebih nyata atau jelas dikuasai

anak, sebab dengan menggunakan media permainan kartu, materi

akan mudah untuk sering diulang-ulang.

3). Anak tunagrahita sukar memahami sesuatu yang abstrak.

Dengan menggunakan media permainan kartu dalam membaca

permulaan anak akan lebih mudah dalam membaca.

d. Kelemahan media permainan kartu huruf

John D. Lauheru (1988: 115) mengemukakan bahwa

kelemahan media permainan kartu sebagai berikut :

1). Efektivitas belajar dengan melalui media permainan tergantung

dari materi yang dipilih secara khusus serta bagaimana

memanfaatkannya.

2). Bahan media permainan kartu mungkin sekali membutuhkan biaya

yang cukup besar serta membutuhkan waktu yang lama.

Page 39: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

3). Membutuhkan adanya diskusi sesudah permainan dan itu

dilaksanakan demi keberhasilan pembelajaran.

Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan dapat penulis

simpulkan bahwa kelemahan media permainan kartu dalam

pembelajaran membaca permulaan bagi anak tuna grahita dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1). Penggunaan media permainan kartu dalam pelajaran membaca

permulaan membutuhkan waktu yang lama.

2). Media permainan kartu membutuhkan biaya yang tinggi bila

dibandingkan dengan penggunaan alat peraga yang lain dalam

meningkatkan kemampuan membaca permulaan.

3). Penggunaan media permainan kartu harus disesuaikan dengan

materi yang diajarkan.

4). Media permainan kartu sulit diajarkan bagi siswa yang jumlahnya

banyak.

e. Langkah-langkah pengajaran dengan menggunakan media

permainan kartu huruf

Dalam penerapannya setiap huruf pada awalnya diajarkan

dengan pendekatan multi sensori. Kartu huruf dengan warna yang

berbeda, misalnya hitam untuk konsonan dan merah untuk huruf vokal.

Dan setiap kartu memuat satu huruf dalam bentuk kata kunci beserta

gambar, misalnya huruf “b” disajikan kartu bergambar bola dengan

tulisan bola dibawahnya, dan huruf “b” dicetak tebal. Guru

menggunakan banyak asosiasi, dan pengulangan-pengulangannya

karena diharapkan anak dapat menguasainya dengan baik sebelum

berpindah ke materi ajar selanjutnya.

Page 40: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

B. Kerangka Berpikir

Istilah membaca permulaan biasanya digunakan pada pelajaran

membaca anak tunagrahita ringan. Sedangkan untuk anak tunagrahita sedang

ada yang menyebutnya membaca sosial, yang tentu berbeda dengan membaca

permulaan ataupun membaca lanjut.

Kata “kemampuan” berasal dan kata dasar “mampu” yang berarti atau

mengandung makna yang sama dengan kata “kuasa, bisa, atau sanggup

melakukan sesuatu”. Sedangkan “kemampuan” dapat diartikan kesanggupan,

kecakapan, kekuatan melakukan sesuatu.

Membaca merupakan kata kerja yang berasal dan kata dasar “baca”.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia membaca diartikan sebagai “1) melihat

serta memahami apa yang ditulis, 2) mengeja atau melafalkan apa yang

tertulis”. (1991:72)

A.S. Broto (1975:10) mengemukakan bahwa membaca bukan hanya

mengucapkan bahasa tulisan atau lambang bunyi bahasa, melainkan juga

menanggapi isi bacaan.

Mulyono Abdurrahman (1996: 171) mengemukakan pengertian

membaca sebagai berikut:

Membaca merupakan aktivitas kompleks yang mencakup fisik dan

mental. Aktivitas fisik yang terkait dengan membaca adalah gerak mata dan

ketajaman penglihatan, aktivitas mental mencakup ingatan dan pemahaman.

“Permulaan” mengandung makna yang sama dengan “awal”. Dengan

demikian membaca permulaaan dapat diartikan suatu tahapan awal yang

dilakukan oleh anak untuk memperoleh kecakapan atau kemampuan

membaca, dimana membaca permulaan dipusatkan pada kesanggupan,

kecakapan, atau kemampuan/keterampilan mengenal tulisan sebagai lambang

atau simbol bahasa sehingga anak dapat menyuarakan tulisan tersebut.

Anak tunagrahita ringan yang fungsi intelek umum yang nyata

dibawah rata-rata bersamaan dengan kekurangan dalam adaptasi tingkah laku

dan berlangsung dalam masa perkembangan. Salah satu klasifikasi

ketunagrahitaan adalah tunagrahita ringan yang memiliki karakteristik atau

Page 41: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

ciri-ciri kapasitas belajar sangat terbatas terutama hal-hal yang abstrak,

mengalami kesukaran dalam memusatkan perhatian, pelupa dan mengalami

kesulitan/kesukaran mengungkapkan kembali suatu ingatan. Sebagai

implikasinya mereka akan mengalami banyak kesulitan/kesukaran dalam

menerima pelajaran apalagi pelajaran yang bersifat abstrak seperti membaca.

Kemampuan membaca yang merupakan salah satu bidang akademik

dasar yang harus sesegera mungkin dimiliki oleh setiap anak tidak terkecuali

anak tunagrahita ringan, karena manfaat membaca memungkinkan anak untuk

belajar bidang akademik yang lain, meningkatkan keterampilan kerja,

memenuhi kebutuhan emosional, dan bermanfaat untuk rekreasi atau

memperoleh kesenangan. Tetapi kenyataan di lapangan khususnya di SLB

Negeri Sragen menunjukkan kemampuan membaca anak tunagrahita ringan

SDLB kelas DII masih sangat kurang memuaskan. Hal ini disebabkan

akumulasi karakteristik anak tunagrahita ringan itu sendiri yang mengalami

keterbatasan, dengan karakteristik pelajaran membaca yang sangat abstrak.

Selain itu strategi, pendekatan pembelajaran dan penggunaan metode

yang kurang sesuai menjadi faktor penghambat dalam kemampuan membaca

anak tunagrahita ringan, sehingga kemampuan membacanya masih sangat

kurang.

Media permainan kartu merupakan media mengajar yang dapat

melibatkan siswa secara aktif, salah satunya melalui media permainan kartu

dimana peserta yang terlibat di dalamnya atau pemainnya bermain dengan

aturan yang telah ditentukan. Siswa yang dalam permainannya menang atau

berhasil maka anak akan senang dan terangsang terus, pada akhirnya siswa

tersebut memperoleh pengetahuan dan pemahaman konsep lebih mendalam

terhadap materi yang diajarkan. Dengan menggunakan media permainan kartu

dalam pelajaran membaca permulaan untuk anak tuna grahita diharapkan

prestasi belajarnya meningkat.

Berdasarkan pendapat diatas dapat penulis simpulkan bahwa

kemampuan membaca permulaan dengan menggunakan media permainan

kartu huruf adalah kemampuan anak dalam membaca, melihat serta

Page 42: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

memahami dan mengeja atau melafalkan apa yang tertulis dengan

menggunakan media permainan kartu huruf.

Adapun kerangka berpikir pembelajaran dengan menggunakan media

permainan kartu huruf sebagai berikut :

C. Hipotesis Tindakan

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah Melalui pembelajaran

dengan menggunakan media permainan kartu, maka kemampuan membaca

permulaan siswa tuna grahita kelas DII SLB Negeri Sragen meningkat.

Media Permainan kartu huruf

Siswa Tidak Bosan

Guru Kreatif

Pengajaran Tidak Monoton

Penggunaan Media Permainan Kartu

Dalam Pembelajaran Membaca Permulaan

Siswa Aktif

Prestasi Belajar Membaca Permulaan

Meningkat

Page 43: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Siswa Kelas DII SLB Negeri Sragen

tahun ajaran 2008/2009, dengan pertimbangan sebagai berikut :

a. Peneliti telah mengalami kondisi dan situasi SLB Negeri Sragen.

b. SLB Negeri Sragen tempat peneliti mengajar, sehingga lebih efektif

dan efisien.

c. Peneliti lebih dekat komunikasi dengan anak-anak SLB Negeri Sragen.

d. Tempat tinggal peneliti dekat dengan SLB Negeri Sragen, sehingga

efisien waktu, biaya dan tenaga.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dimulai dari pembuatan Proposal sampai penyusunan

Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan selama 5 bulan, yaitu Februari

sampai dengan Juni 2009.

B. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah :

1. Siswa Kelas DII SLB Negeri Sragen Tahun Ajaran 2008/2009, berjumlah

4 siswa yaitu 3 perempuan dan 1 laki-laki.

2. Guru sebagai peneliti, dan

3. Guru teman sejawat sebagai kalabulator.

C. Data dan Sumber Data

1. Data penelitian adalah data berupa nilai hasil evaluasi, yaitu nilai hasil

belajar membaca permulaan bahasa Indonesia Siswa Tuna Grahita Kelas

DII SLB Negeri Sragen.

Page 44: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

2. Sumber data

Di dalam penelitian ini sumber data penelitian adalah diperoleh dari

sumber data siswa, kalabulator dan guru (peneliti).

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan

berbentuk observasi, dokumentasi dan tes.

1. Observasi/pengamatan

a. Dilakukan oleh guru terhadap peran serta siswa dalam mengikuti

pelajaran membaca permulaan bahasa Indonesia.

b. Dilakukan oleh kalabulator siswa dan guru pembelajaran.

c. Menilai hasil kemampuan membaca permulaan bahasa Indonesia.

2. Dokumentasi

Dokumen yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :

a. Data nilai harian membaca permulaan sebelum dilakukan perbaikan

pembelajaran dengan menggunakan media permainan kartu huruf.

b. Data hasil nilai ulangan Siklus I dan Siklus II.

c. Data informasi metode pembelajaran menggunakan media permainan

kartu huruf.

3. Tes

Pemberian tes dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh hasil yang

diperoleh siswa setelah kegiatan pemberian tindakan, tes disusun dan

dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa sesuai dengan

siklus yang ada.

E. Validitas Data

Agar penelitian dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah,

diperlukan adanya validitas. Validitas data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah review informasi dan triangulasi (data, metode).

Page 45: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan validitas data dengan

memanfaatkan sarana di luar data itu untuk keperluan perbandingan data

(Hexy J Moleong, 1995 : 178).

Triangulasi sumber atau data yaitu peneliti dengan menggunakan

berbagai sumber data yang berbeda untuk mengumpulkan data yang sejenis.

Triangulasi metode yaitu penelitian yang dilakukan dengan

menggunakan data yang sejenis tetapi menggunakan teknik pengumpulan data

yang berbeda.

Review informasi adalah menginformasikan data atau interprestasi

temuan kepada informasi sehingga diperoleh kesepakatan antara peneliti dan

informan tentang data atau interprestasi temuan tersebut. Hal ini dilakukan

melalui kegiatan dalam pembelajaran setelah kegiatan pengamatan maupun

kajian dokumen.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis kritis dan deskriptif komperatif. Penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus.

G. Indikator Kinerja

Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah:

1. Terjadinya Peningkatan hasil membaca permulaan dari Siklus I ke

Siklus II.

2. Nilai yang diperoleh siswa setelah penggunaan media permainan kartu

huruf minimal nilai 6.

H. Prosedur Penelitian

Kegiatan penelitian ini dilakukan dengan melalui beberapa tahapan,

yaitu:

Siklus I Perencanaan Kegiatan :

1. Membuat rencana pembelajaran perbaikan.

2. Menentukan dan mempelajari materi yang

Page 46: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

akan diajarkan materi yang diberikan berupa

suku kata.

3. Menganalisis materi pelajaran.

4. Menyiapkan media pembelajaran berupa

kartu permainan yang beraneka warna.

5. Membuat lembar pengamatan penelitian

berupa keaktifan kreativitas dan evaluasi.

6. Menyiapkan instrumen pengumpulan data.

Tindakan 1. Guru memberikan penjelasan kepada siswa

tentang materi yang akan diberikan yaitu

tentang media permainan kartu huruf.

2. Guru meminta siswa untuk mengamati

gambar, kemudian siswa memberikan

jawaban dengan kalimat sesuai dengan

gambar yang dilihat.

3. Guru meminta siswa untuk menanyakan

materi yang belum jelas.

Observasi Dilakukan dengan mengamati :

1. Aktivitas penerapan media permainan kartu

sebagai penunjang dalam meningkatkan

kemampuan membaca permulaan bahasa

Indonesia.

2. Untuk mendapatkan data tentang

kemampuan belajar membaca permulaan

bahasa Indonesia.

3. Guru memberikan tes membaca permulaan

Bahasa Indonesia dengan menggunakan

media permainan kartu huruf.

Page 47: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

4. Kalabulator mengamati aktif membaca

permulaan dengan menggunakan media

permainan kartu huruf.

Refleksi Setelah memperoleh kesimpulan maka peneliti

merefleksi bagian mana yang harus diperbaiki

atau disempurnakan untuk siklus berikutnya.

Siklus II Perencanaan Kegiatan :

1. Guru mengadakan apersepsi perbaikan

materi yang telah diajarkan pada siklus I.

2. Memperbaiki kesalahan yang terjadi pada

siklus I.

3. Siswa dibagi menjadi 2 kelompok untuk

memainkan media permainan kartu.

Tindakan 1. Siswa memainkan media permainan kartu

dengan bimbingan dan pengamatan guru.

2. Guru mendemonstrasikan cara membaca

permulaan bahasa Indonesia dengan media

permainan kartu huruf.

3. Guru meminta siswa untuk mengerjakan

tugas membaca permulaan Bahasa Indonesia.

4. Guru mengadakan tanya jawab yang

berkaitan dengan media permainan kartu

huruf.

Observasi Guru dan kalabulator mengadakan pengamatan

membaca permulaan dengan media permainan

kartu huruf, kemudian hasil pengamatan diolah

Page 48: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

untuk mengetahui kelemahan yang mungkin ada,

dianalisis dan disimpulkan.

Refleksi Data diperoleh pada tahap observasi dikumpulkan

dan dianalisis demikian juga untuk hasil evaluasi.

Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan

tentang kemampuan membaca permulaan Bahasa

Indonesia, untuk dilaporkan hasil penelitian.

Page 49: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kondisi Awal

Dari hasil pengamatan/observasi menunjukkan bahwa sebagian besar

siswa Kelas DII di SLB Negeri Sragen Tahun Ajaran 2008/2009 belum dapat

membaca, hal ini terbukti pada nilai ulangan harian Bahasa Indonesia

Semester II sebagai berikut:

Tabel 1

Data Tabel Nilai Ulangan Membaca Permulaan Sebelum Tindakan

No. Nama Nilai

1. W T 4

2. N 4

3. E H C 5

4. W S 5

Jumlah Nilai 18

Rata-rata 4.5

Prosentase 45%

Dari hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata pada

saat pre tes adalah 4,5. Hasil ini menunjukkan bahwa siswa belum siap

menerima pelajaran membaca permulaan, karena nilai rata-rata klasikal

kurang dari 6. Dari bidang pelajaran Bahasa Indonesia KKM (Kriteria

Ketuntusan Minimal) yang ditetapkan di Sekolah SLB Negeri Sragen adalah

6.

Page 50: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Dari keadaan tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan

perbaikan prestasi belajar membaca permulaan dengan menggunakan media

permainan kartu huruf.

Berdasarkan tabel di atas dapat dikemukakan pula dalam bentuk grafik

seperti di bawah ini :

Grafik 1. Tentang Nilai Hasil Tes Sebelum Perbaikan

B. Deskripsi Siklus I

1. Perencanaan Tindakan

Pelaksanaan siklus I ini dilaksanakan sesuai program guru, maka

rencana perbaikan berupa prosedur kerja dalam pelaksanaan perbaikan

pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas sebagai berikut :

a. Peneliti menjelaskan materi pelajaran tentang membaca permulaan

dengan menggunakan media permainan kartu huruf.

b. Peneliti mempersiapkan media pembelajaran berupa kartu huruf yang

beraneka warna.

c. Peneliti membuat lembar pengamatan/observasi berupa keaktifan,

kreativitas, konsentrasi selama proses belajar mengajar berlangsung.

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

a. Kegiatan awal (10 menit)

1). Mengkondisikan siswa agar siap belajar

2). Mengabsen, berdo’a

3). Menjelaskan pembelajaran yang akan dilakukan

0

1

2

3

4

5

6

WT N EHC WS

Nama Siswa

Nil

ai

Page 51: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

b. Kegiatan inti (40 menit)

1). Peneliti menjelaskan materi tentang membaca permulaan dengan

menggunakan media permainan kartu huruf.

2). Peneliti meminta siswa untuk mengamati gambar, kemudian siswa

disuruh membaca sesuai dengan gambar yang dilihat.

3). Peneliti meminta siswa untuk menyusun huruf menjadi kata sesuai

dengan gambar.

4). Peneliti memberi tugas kepada semua siswa untuk membaca

permulaan dengan menggunakan media permainan kartu huruf.

c. Kegiatan akhir (10 menit)

1). Peneliti menyimpulkan hasilnya.

2). Peneliti memberikan saran-saran dan menutup pelajaran.

3. Hasil Pengamatan

Dalam melaksanakan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran

mulai kegiatan awal sampai kegiatan akhir dengan menggunakan format

observasi yang disiapkan. Menurut pengamatan rasa ingin tahu siswa

melalui kegiatan bertanya belum banyak, mereka hanya menjawab

pertanyaan walaupun jawabannya belum tentu benar. Anak banyak yang

tidak berkonsentrasi. Hanya satu anak yang aktif, rupanya mereka belum

tahu maksud dan tujuan dilaksanakan penerapan media permainan kartu

huruf.

Adapun hasil pengamatan dapat dilihat pada lembar pengamatan di

bawah ini.

No Keterangan

Nama Siswa

W T N E H C WS

B C K B C K B C K B C K

1 Keaktifan dalam proses pembelajaran Ö Ö Ö

2 Kreatifitas menyusun huruf menjadi kata Ö Ö Ö Ö

3 Menjawab pertanyaan Ö Ö Ö

4 Konsentrasi / Perhatian Ö Ö Ö Ö

Page 52: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Setelah melakukan pengamatan, peneliti melaksanakan tes Siklus I.

Tabel 2

Hasil Nilai Tes Siklus I

Siswa Kelas DII SLB Negeri Sragen

Tentang Membaca Permulaan

No. Nama Nilai

1. W T 5

2. N 6

3. E H C 6

4. W S 5

Jumlah Nilai 22

Rata-rata 5.5

Prosentase 55%

Nilai < 6 sebanyak 2 siswa (50%)

Nilai > 6 sebanyak 2 siswa (50%)

Berdasarkan hasil ulangan Siklus I pada tabel 2 tentang membaca

permulaan maka dapat dibuat grafik sebagai berikut :

Grafik 2. Tentang nilai hasil tes siklus 1

4.4

4.6

4.85

5.2

5.4

5.65.8

6

6.2

WT N EHC WS

Nama Siswa

Nil

ai

Page 53: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

4. Refleksi

Hasil dari proses pembelajaran mulai dari penyusunan rencana

pembelajaran sampai pelaksanaan evaluasi. Ada beberapa hal yang perlu

diperbaiki untuk peningkatan hasil selanjutnya.

Adapun hasil dari tindakan kelas siklus 1 dilihat dari banyaknya

soal yang diberikan maka siswa yang mendapat nilai 6 sebanyak 2 anak,

kondisi ini .mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan nilai hasil

belajar sebelum ada tindakan, namun peneliti ingin memperbaiki

pembelajaran lagi pada siklus II

C. Deskripsi Siklus II

1. Perencanaan Tindakan

Pelaksanaan siklus II dilaksanakan sesuai program guru, dan

rencana perbaikan berupa prosedur kerja dalam melaksanakan perbaikan

pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas sebagai berikut :

a. Peneliti menjelaskan kembali materi pelajaran tentang membaca

permulaan dengan menggunakan media permainan kartu huruf.

b. Peneliti menyiapkan media pembelajaran berupa gambar, kartu huruf

yang beraneka warna.

c. Peneliti membuat lembar pengamatan berupa keaktifan, kreativitas,

konsentrasi siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.

2. Pelaksanaan Tindakan

a. Kegiatan awal (10 menit)

1). Mengkondisikan siswa agar siap belajar

2). Mengabsen, berdo’a

3). Menjelaskan pembelajaran yang akan dilakukan

b. Kegiatan inti (40 menit)

1). Peneliti menjelaskan materi tentang membaca permulaan dengan

menggunakan media permainan kartu huruf.

2). Peneliti meminta siswa untuk mengamati gambar, kemudian siswa

disuruh membaca sesuai dengan gambar yang dilihat.

Page 54: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

3). Peneliti meminta siswa untuk menyusun huruf menjadi kata sesuai

dengan gambar.

4). Peneliti memberi tugas kepada semua siswa untuk membaca

permulaan dengan menggunakan media permainan kartu huruf.

c. Kegiatan akhir (10 menit)

1). Peneliti menyimpulkan hasilnya.

2). Peneliti memberikan saran-saran dan menutup pelajaran.

3. Hasil Pengamatan

Dalam melaksanakan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran

mulai kegiatan awal sampai kegiatan akhir dengan menggunakan format

observasi yang telah disiapkan pada siklus II ini aktivitas dan konsentrasi

anak sudah menampakkan perubahan yang berarti sehingga proses

pembelajaran membaca permulaan sudah berjalan lebih efisien dan efektif,

disamping itu murid sudah mempunyai bekal pengetahuan dan

pengalaman belajar pada siklus I sehingga rasa percaya diri pada murid

mulai tumbuh. Hal ini dapat diketahui dari perhatian, keaktifan dalam

menerima pelajaran membaca.

Adapun hasil pengamatan dapat dilihat pada lembar pengamatan

seperti di bawah ini.

No Keterangan

Nama Siswa

W T N E H C W S

B C K B C K B C K B C K

1 Keaktifan dalam proses pembelajaran Ö Ö Ö Ö

2 Kreatifitas menyusun huruf menjadi kata Ö Ö Ö Ö

3 Menjawab pertanyaan Ö Ö Ö Ö

4 Konsentrasi / Perhatian Ö Ö Ö Ö

Page 55: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Setelah melaksanakan pengamatan, peneliti segera melaksanakan

tes. Adapun hasil tes dapat disajikan dalam tabel di bawah ini :

Tabel 3

Hasil Nilai Tes Siklus II

Siswa Kelas DII SLB Negeri Sragen

Tentang Membaca Permulaan

No. Nama Nilai

1. W T 6

2. N 7

3. E H C 8

4. W S 7

Jumlah Nilai 28

Rata-rata 7

Prosentase 70%

Berdasarkan hasil ulangan Siklus II dalam tabel di atas dapat

disajikan dalam grafik di bawah ini :

Grafik 3. Nilai hasil tes siklus II

0

1

2

3

45

6

7

8

9

WT N EHC WS

Nama Siswa

Nil

ai

Page 56: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

4. Refleksi

Pada Siklus II ini terjadi peningkatan hasil tes kemampuan

membaca permulaan jika dibandingkan dengan nilai hasil belajar

membaca pada siklus 1. Pada siklus II nilai rata-rata 7. Dengan nilai rata-

rata 7 berarti kemampuan membaca anak tuna grahita Kelas DII SLB

Negeri Sragen tergolong “tinggi atau meningkat”.

Dan hal ini menunjukkan tercapainya indikator keberhasilan dalam

penelitian ini.

D. Pembahasan

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus yaitu siklus

I dan siklus II adapun diskripsi hasil penelitian dari siklus I dan siklus II dapat

dijelaskan sebagai berikut.

Sebelum melaksanakan siklus I peneliti melakukan pengamatan untuk

mengetahui kondisi awal anak tuna grahita kelas D II di SLB Negeri Sragen.

Dari hasil pengamatan dan tes ini peneliti menemukan bahwa sebagian besar

anak kelas D II SLB Negeri Sragen belum dapat membaca. Oleh karena itu

peneliti mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut, yaitu dengan

menggunakan media permainan kartu huruf, dengan pertimbangan bahwa

media permainan kartu huruf merupakan media yang cocok atau tepat untuk

proses pembelajaran membaca permulaan, karena harganya murah dan dapat

terjangkau, tidak terlalu memakan tempat dan memudahkan guru dalam

mengajar.

Kegiatan peneliti menyusun rencana pembelajaran guna melaksanakan

siklus I. materi pada pelaksanaan siklus I ini adalah membaca permulaan

dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Hal ini bertujuan untuk

mengembangkan imajinasi dan kreatifitas anak. Namun berdasarkan

pengamatan dan tes terhadap proses belajar mengajar membaca permulaan

bahasa Indonesia pada siklus I masih terdapat kekurangan dan kelemahan

yaitu siswa kurang aktif dalam mengikuti pelajaran membaca permulaan

Bahasa Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari sebagian besar anak yang kurang

Page 57: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

aktif karena itu peneliti mencari solusi dan menyusun rencana pembelajaran

siklus II untuk mengatasi kelemahan dan kekurangan dalam pembelajaran

membaca permulaan Bahasa Indonesia pada siklus I. berdasarkan hasil

pengamatan dan tes terhadap belajar mengajar membaca permulaan bahasa

Indonesia pada siklus II dapat dilihat bahwa siswa tampak lebih antusias dan

bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran serta adanya

peningkatan nilai hasil tes. Pada kegiatan siklus II dapat terlihat kemampuan

membaca permulaan bahasa Indonesia siswa sudah meningkat. Kelemahan

dan kekurangan pada siklus I dan siklus II sudah dapat diatasi dengan baik.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pembelajaran membaca bahasa

Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu pada anak tuna

grahita kelas D II SLB Negeri Sragen telah berhasil dengan baik.

Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

kondisi awal anak dalam kemampuan membaca permulaan bahasa Indonesia

masih rendah jika dibandingkan dengan siklus I. setelah pelaksanaan

pembelajaran siklus I dengan menggunakan media permainan kartu

kemampuan anak dalam membaca permulaan Bahasa Indonesia meningkat,

tetapi nilai yang diperoleh belum baik, sehingga diperlukan perbaikan pada

siklus II.

Dalam pembelajaran siklus II kemampuan membaca permulaan

Bahasa Indonesia lebih meningkat dibandingkan dengan siklus I. Pada siklus

II ini nilai kemampuan membaca permulaan siswa sudah mencapai indikator

kinerja yaitu nilai rata – rata 7.

Page 58: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Tabel 4.

Rekapitulasi hasil evaluasi belajar

Membaca permulaan pada kondisi awal, siklus I dan siklus II

Kelas D II SLB Negeri Sragen

No Nama Nilai Sebelum Tindakan

Nilasi Setelah Tindakan

Siklus I Siklus II

1. W T 4 5 6

2. N 4 6 7

3. E H C 5 6 8

4. W S 5 5 7

Jumlah Nilai 18 22 28

Rata – Rata 4,5 5,5 7

Prosentase 45% 55% 70%

Berdasarkan hasil nilai perbandingan nilai antara siklus I dan siklus II

yang dicapai murid kelas D II di SLB Negeri Sragen diinterprestasikan adanya

peningkatan setelah menggunakan media permainan kartu huruf.

Berdasarkan hasil penelitian terdapat kelebihan dan kelemahan antara

lain:

1. Kelebihan

a. Siswa aktif dalam menjawab pertanyaan dari guru

b. Siswa mau membaca dengan bimbingan guru

2. Kelemahan

a. Ketika guru mengajar ada anak yang ramai, tidak konsentrasi

b. Siswa belum berani menjawab pertanyaan dari guru.

Untuk mempertahankan dan mengatasi kelemahan tersebut:

1. Guru hendaknya memberi motivasi atau dorongan anak dalam belajar

2. Guru harus berusaha memberi semangat belajar pada anak

3. Guru hendaknya mengadakan pendekatan dan metode mengajar yang dapat

merangsang kreativitas anak dalam belajar.

4. Guru hendaknya pandai – pandai dalam memberi motivasi pembelajaran.

Page 59: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN … fileMeningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia dengan menggunakan media permainan kartu huruf. Subyek penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Dari hasil penelitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan bahwa

penggunaan media permainan kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan

membaca permulaan bagi anak tuna grahita kelas DII SLB Negeri Sragen

tahun ajaran 2008/2009.

B. Saran

1. Bagi Guru

Guru yang ikut mengajar anak tuna grahita kelas DII SLB Negeri Sragen

hendaknya menggunakan media permainan kartu huruf dalam pelajaran

bahasa Indonesia yang menyangkut aspek membaca.

2. Bagi Siswa

Siswa dapat mengoptimalkan media permainan kartu huruf karena dengan

media permainan kartu huruf akan memudahkan anak dalam proses

pembelajaran.

3. Bagi Sekolah

Diharapkan sekolah menyediakan media permainan kartu huruf untuk

bidang studi bahasa Indonesia karena akan memudahkan anak dalam

belajar membaca permulaan.