PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI MEMBUAT DENAH...
Transcript of PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI MEMBUAT DENAH...
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS
MATERI MEMBUAT DENAH DAN PETA LINGKUNGAN
RUMAH DAN SEKOLAH MELALUI
MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION
DENGAN ALAT PERAGA DENAH DAN PETA LINGKUNGAN
SEKOLAH PADA SISWA KELAS III SEMESTER 1
SDN KARANGJATI 02 KEC. BERGAS KAB. SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
Aerla Ayustata Dias
NIM. 23040150044
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
ii
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS
MATERI MEMBUAT DENAH DAN PETA LINGKUNGAN
RUMAH DAN SEKOLAH MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION DENGAN ALAT
PERAGA DENAH DAN PETA LINGKUNGAN SEKOLAH
PADA SISWA KELAS III SEMESTER 1
SDN KARANGJATI 02 KEC. BERGAS KAB. SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
Aerla Ayustata Dias
NIM. 23040150044
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
iv
v
vi
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“I always fall in love with my dreams, I always fight for them, and I always will”
-Aku sellau jatuh cinta pada mimpiku, aku selalu berjuang untuknya, dan akan
selalu-
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta karunia-Nya, skripsi
ini penulis persembahkan kepada:
1. Kedua orangtua yang sangat saya cintai Bapak Ipda Muchamad Agus Yatim
dan Ibu Erna Sulistyaningrum, S.H yang memberikan semangat dan doa.
2. Bapak Sutrisna, S.Ag,. M.Pd yang membimbing dalam menyelesaikan skripsi
ini.
3. Kakakku tersayang Muhammad Arshal Anugrah Pratama yang selalu
memberikan bimbingan dan semangat
4. Kakak Iparku yang tersayang Atika Hidayati yang selalu memberikan motivasi
dan semangat.
5. Kedua temanku yang luar biasa Indria Permanasari dan Oktafericha
Islachiyatin yang selalu berusaha berjuang bersama untuk meraih mimpi dan
sebagai penyemangat.
6. Sahabatku tersayang Septi Purwatiningsih yang selalu meberikan dukungan
dan semangat.
viii
7. Kakak-kakakku tersayang Latifah Liya Kun Farida, S.E. dan Halimatus
Sa’diyah, S.Pd yang telah memberikan bimbingan dan semangat.
8. Teman-teman PPL di SD Muhamadiyah Plus Salatiga yang memberikan
semangat dan ilmu baru dalam mengasah kemampuan mengajar.
9. Teman-temanku KKN IAIN Salatiga Posko 123 Dusun Sajen Desa Trenten
yang telah memberikan pandangan hidup dan pengalaman bermasyarakat yang
baru.
10. Kepada seseorang yang telah membuatku berani beranjak sejauh ini untuk
membuktikan diri bahwa aku mampu berdiri di atas kakiku sendiri.
11. Teman-teman PGMI 2015 yang senantiasa selalu berjuang bersama dan saling
memberikan dukungan
12. Kepada keluarga besar dan semua pihak dimanapun berada yang telah
membantu menyelesaikan naskah skripsi ini.
13. Pembaca yang budiman.
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrohim
Puji syukur alhamdulillahi robbil’alamin, penulis panjatkan kepada Allah
SWT yang selalu memberikan nikmat, karunia, taufik serta hidayah-Nya kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ips Materi Membuat Denah dan Peta
Lingkungan Rumah dan Sekolah Menggunakan Model Pembelajaran Explicit
Instruction dengan Alat Peraga Denah Dan Peta Lingkungan Sekolah pada Siswa
Kelas III Semester 1 SD Negeri Karangjati 02 Kecamatan Bergas Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019.
Tidak lupa shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
Nabi agung Muhammad SAW, kepada kelaurga, sahabat serta para pengikutnya
yang selalu setia dan menjadikannya suri tauladan yang mana beliaulah satu-
satunya umat manusia yang dapat mereformasi umat manusia dari zaman kegelapan
menuju zaman terang benderang yakni dengan ajarannya agama Islam.
Penulisan skripsi ini pun tidak aka terselesaikan tanpa bantuan dari
berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M. Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si., selaku ketua jurusan PGMI IAIN Salatiga,
x
4. Bapak Sutrisna, S.Ag., M.Pd., selaku pembimbing skripsi yang telah
membimbing dengan ikhlas, mengarahkan dan meluangkan waktunya untuk
penulis sehingga skripsi ini terselesaikan.
5. Bapak Jaka Siswanta, M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik terimakasih
atas bimbingannya selama 8 semester ini.
6. Bapak dan Ibu dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, serta
karyawan serta karyawan perpustakaan dan bagian administrasi IAIN Salatiga
sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang pendidikan S1.
7. Bapak Susiyanto, S.Pd.SD selaku kepala SD Negeri Karangjati 02 Kec. Bergas
Kab. Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk penelitian
8. Ibu Kharisma Pratama Putri, S.Pd., selaku wali kelas III SD Negeri Karangjati
02 Kec. Bergas Kab. Semarang yang turut membantu dalam penelitian.
9. Siswa siswa kelas III SD Negeri Karangjati 02 Kec. Bergas Kab. Semarang
yang telah membantu menyukseskan penelitian.
10. Kedua orang tua yang selalu memberikan doa dan dukungan baik secara moral
maupun material.
11. Saudara dan teman-temanku dimanapun kalian berada yang selalu memberi
dukungan dan semangat.
12. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,
baik secara langsung maupun tidak langsung.
xi
xii
ABSTRAK
Dias, Aerla Ayustata. 2019. Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Materi
Membuat Denah dan Peta Lingkungan Rumah dan Sekolah
Menggunakan Model Pembelajaran Explicit Instruction dengan Alat
Peraga Denah dan Peta Lingkungan Sekolah pada Siswa Kelas III
Semester 1 SD Negeri Karangjati 02 Kec. Bergas Kab. Semarang Tahun
Pelajaran 2018/2019. Jurusan PGMI. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan (FTIK). Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Pembimbing: Sutrisna, S.Ag., M.Pd.
Kata kunci: Hasil belajar, Ilmu Pengetahuan Sosial, Model Pembelajaran Explicit
Instruction dengan Alat Peraga Denah dan Peta Lingkungan Sekolah, hasil.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) materi membuat denah dan peta lingkungan rumah dan
sekolah menggunakan model pembelajaran explicit instruction dengan alat peraga
denah dan peta lingkungan sekolah pada siswa kelas III semester 1 SDN Karangjati
02 Kec. Bergas Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019 yang terdiri dari 34
siswa yaitu 22 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan.
Peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan
Langkah perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang dilaksanakan dengan
dua siklus. Latar belakang penelitian ini adalah hasil belajar Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) materi membuat denah dan peat lingkungan rumah dan sekolah pada
siswa kelas III semester 1 SDN Karangjati 02 Kec. Bergas Kab. Semarang Tahun
Pelajaran 2018/2019.
Hasil penelitian dapat menunjukkan bahwa model pembelajaran explicit
instruction dengan alat peraga denah dan peta lingkungan sekolah dapat
meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS materi membuat dneha dan peta
lingkungan rumah dans sekolah pada siswa kelas III semester 1 SDN Karangjati 02
Kec. Bergas Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019. Dapat dibuktikan dari
data yang per siklusnya, hasil pra siklus hanya 2 siswa (5,88%) yang tuntas KKM,
sedangkan 32 siswa (94,12%) belum tuntas KKM. Selanjutnya pada siklus I 25
siswa (73,52%) yang tuntas KKM, sedangkan 9 siswa (26,42%) belum tuntas KKM
dengan nilai rata-rata 42,92 . Diperoleh peningkatan hasil belajar pra siklus ke
siklus 1 67,64%. Pada siklus II 31 siswa 91,17% ≥ 85% yang tuntas KKM,
sedangkan 3 siswa (8,83%) belum tuntas KKM dengan nilai rata-rata 82,84.
Diperoleh peningkatan hasil belajar siklus I ke siklus II 17,65%.
xiii
DAFTAR ISI
SAMPUL ......................................................................................................... i
LEMBAR LOGO ............................................................................................. ii
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. iv
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix
ABSTRAK ....................................................................................................... xii
DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xviii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xix
DAFTAR GRAFIK .......................................................................................... xx
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xxi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 7
1. Manfaat Teoretis ................................................................................ 7
2. Manfaat Praktis .................................................................................. 7
xiv
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ....................................... 9
F. Metode Penelitian ..................................................................................... 10
1. Rancangan Penelitian ......................................................................... 10
2. Lokasi dan Subjek Penelitian ............................................................. 11
3. Langkah-langkah Penelitian............................................................... 12
4. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................ 15
5. Pengumpulan Data ............................................................................. 17
6. Analisis Data ...................................................................................... 19
G. Sistematika Penulisan ............................................................................... 20
BAB II LANDASAN TEORI
A. Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Materi
Membuata Denah dan Peta Lingkungan Rumah dan Sekolah ................. 22
1. Belajar ............................................................................................... 22
a. Pengertian Belajar ....................................................................... 22
2. Hasil Belajar....................................................................................... 23
a. Pengertian Hasil Belajar ............................................................. 23
b. Wujud Hasil Belajar ................................................................... 25
c. Faktor yang Memperngaruhi Hasil Belajar ............................... 29
3. Pembelajaran Ilmu Pengertahuan Sosial ........................................... 33
a. Pengertian Pembelajaran ............................................................. 33
b. Pengertian Ilmu Pengertahuan Sosial ......................................... 33
c. Hakikat Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ........................ 34
d. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial .......................... 34
xv
e. Ruang Lingkup Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ............ 36
4. SK dan KD Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Semester 1 ...... 37
5. Materi Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)...................... 37
a. Membuat Arah Mata Angin ........................................................ 37
b. Membuat Denah dan Peta Lingkungan Rumah dan Sekolah ...... 40
c. Peta Lingkungan Rumah dan Sekolah ........................................ 44
B. Model Pembelajaran Explicit Instruction dengan
Alat Peraga Denah dan Peta Lingkungan Sekolah ................................... 47
1. Model Pembelajaran Explicit Instruction ......................................... 47
a. Pengertian Model Pembelajaran ................................................ 47
b. Pengertian Model Pembelajaran Explicit Instruction ............... 48
1) Langkah-langkah Model Pembelajaran
Explicit Instruction .............................................................. 49
2) Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran
Explicit Instruction .............................................................. 49
c. Alat Peraga Denah dan Peta Lingkungan Sekolah .................... 50
1) Pengertian Alat Peraga ....................................................... 50
2) Langkah-langkah Alat Peraga Denah dan
Peta Lingkungan Sekolah ................................................... 51
3) Kelebihan dan Kelemahan Alat Peraga Denah dan
Peta Lingkungan Sekolah ................................................... 53
C. Kajian Pustaka ......................................................................................... 54
xvi
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Sekolahan .................................................................... 58
1. Profil Sekolah .................................................................................... 58
2. Personalia Sekolah ............................................................................ 60
3. Prestasi yang pernah diraih ............................................................... 61
B. Deskripsi Kondisi ..................................................................................... 62
1. Perolehan Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial ................................................................... 62
2. Data Siswa (Subjek Penelitian) ......................................................... 64
3. Pelaksanaan Penelitian ...................................................................... 66
C. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus ............................................................ 67
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ................................................................. 67
1. Perencanaan Tindakan ....................................................................... 68
2. Pelaksanaan Tindakan ........................................................................ 69
3. Pengamatan atau Observasi ............................................................... 72
4. Refleksi .............................................................................................. 72
E. Deksripsi Pelaksanaan Siklus II ............................................................... 74
1. Perencanaan Tindakan ...................................................................... 74
2. Pelaksanaan Tindakan ........................................................................ 76
3. Pengamatan atau Observasi ............................................................... 79
4. Refleksi .............................................................................................. 79
xvii
BAB IV HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian ......................................................................... 82
1. Deskripsi Pra Siklus ........................................................................... 82
2. Deskripsi Siklus I ............................................................................... 85
3. Deskripsi Siklus II.............................................................................. 91
B. Pembahasan ............................................................................................... 95
1. Rekapitulasi Ketuntasan Siswa Per Siklus ......................................... 96
2. Rekapitulasi Ketuntasan Gabungan Pra Siklus, Siklus I, Siklus II .... 100
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 104
B. Saran ......................................................................................................... 105
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 107
LAMPIRAN - LAMPIRAN ............................................................................ 110
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Standar kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas III ......................................... 37
Tabel 3.1 Profil SDN Karangjati 02 ................................................................ 58
Tabel 3.2 Daftar Pendidik dan Tenaga Kependidikan SDN Karangjati 02 ..... 60
Tabel 3.3 Prestasi yang pernah diraih SDN Karangjati 02 ............................. 61
Tabel 3.4 Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus) .................................................. 63
Tabel 3.5 Data Siswa Kelas III SDN Karangjati 02 ........................................ 65
Tabel 4.1 Data Nilai Siswa Pra Siklus ............................................................ 83
Tabel 4.2 Data Nilai Siswa Siklus I ................................................................ 88
Tabel 4.3 Data Nilai Siklus II ......................................................................... 92
Tabel 4.4 Rekapitulasi Ketuntasan Gabungan Kelas III ................................. 99
Table 4.5 Rekapitulasi Hasil Belajar Setiap Siklus ......................................... 101
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Tahapan Penelitian Tindakan Kelas ............................................ 13
Gambar 2.1 Arah Mata Angin ......................................................................... 38
Gambar 2.2 Rasi Bintang Gubug Penceng ...................................................... 39
Gambar 2.3 Matahari Terbit di sebelah Timur ................................................ 39
Gambar 2.4 Matahari Terbenam di sebelah Barat .......................................... 39
Gambar 2.5 Kompas......................................................................................... 40
Gambar 2.6 Denah Sederhana Lingkungan Rumah ........................................ 41
Gambar 2.7 Alat Peraga Denah Lingkungan Sekolah .................................... 43
xx
DAFTAR DIAGRAM
Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Pra Siklus ................................................... 97
Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Siklus I ....................................................... 98
Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan Siklus II ..................................................... 99
Gambar 4.4 Diagram Rekapitulasi Prosentase Ketuntasan Pra Siklus,
Siklus I, Siklus 2 ............................................................................................. 101
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 3 Rencana Pelaksaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 4 Lembar Jawaban Siswa Siklus I
Lampiran 5 Lembar Jawaban Siswa Siklus II
Lampiran 6 Lembar Observasi Guru dan Siswa Siklus I
Lampiran 7 Lembar Observasi Guru dan Siswa Siklus II
Lampiran 8 Lembar Konsultasi
Lampiran 9 Surat Tugas Pembimbing
Lampiran 10 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 11 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 12 Daftar Nilai SKK
Lampiran 13 Dokumentasi
Lampiran 14 Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
IPS merupakan suatu program pendidikan dan bukan sub-
disiplin ilmu tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam
nomenklatur filsafat ilmu, disiplin ilmu-ilmu social (Social
Science), maupun imu pendidikan (Sumantri dalam Rudy
2013:17).
Sebagai bidang pengetahuan, ruang lingkup ilmu
pengetahuan sosial adalah berupa kehidupan manusia dalam
masyarakat atau manusia sebagai anggota masyarakat (Sardiyo
dalam Rasimin 2012:38).
Sejalan dengan firman Allah pada Q.S An-Nahl ayat 13 :
ان ف ذلك لية لقوم يذكرون الرض متلفا الوانه وما ذرا لكم ف
Artinya : dan (Dia juga mengendalikan) apa yang Dia
ciptakan untukmu di bumi ini dengan berbagai jenis dan macam
warnanya. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang mengambil pelajaran. Maksud dari ayat di atas adalah bahwasannya Allah
menciptakan segala sesuatu yang bermacam-macam di bumi ini
adalah tidak lain untuk dijadikan sebagai pelajaran dan sumber
pengetahuan bagi umat manusia. Hal ini relevan dengan materi IPS
2
yang mana di dalamnya berisi tentang macam-macam pengetahuan
yang di ambil dari segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah yang
bermacam-macam jenis dan warnanya agar kita pelajari dan kita
ambil hikmahnya sebagai sumber ilmu pengetahuan serta agar kita
bisa menjadi lebih bijak dalam penggunaan ilmu pengetahuan itu
sendiri.
IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di
SD yang mengkaji seperangkat seperangkat peristiwa, fakta,
konsep, dan generalisasi yang brkaitan dengan sisu sosial. Memuat
materi geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi. Melalui mata
pelajaran IPS, anak diarahkan untuk dapat menjadi warga negara
Indonesia yang demokratis, bertanggung jawab, serta warga dunia
yang cinta damai (Gunawan 2013:51).
Ilmu Pengetahuan Sosial selain mempunyai tujuan
membentuk warga negara yang baik, dengan memiliki kemampuan
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan kehidupan di
masyarakat, juga memiliki fungsi aplikatif. Fungsi yang dimaksud
adalah ilmu pengetahuan sosial sebagai Pendidikan. Fungsi ilmu
pengetahuan sosial sebagai pendidikan, selain memberikan bekal
pengetahuan dan keterampilan dalam kehidupan sehai-hari
(Rasimin, 2012:40). Fungsi ilmu pengetahuan sosial sebagai
program pendidikan menurut (Sumaatmadja (2007) dalam
Rasimin, 2012:40) adalah mengembangkan perhatian dan
3
kepedulian sosial terhadap kehidupan di masyarakat dan
bermasyarakat.
Pembelajaran IPS bertujuan membentuk warga negara yang
berkemampuan sosial dan yakin akan kehidupannya sendiri di
tengah-tengah kekutan fisik dan sosial, yang pada gilirannya akan
menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab, sedangan
ilmu sosial bertujuan menciptakan tenaga ahli dalam bidang ilmu
sosial (Gunawan 2013:49).
Untuk mencapai tujuan dari pembelajaran IPS peran guru
diperlukan. Menurut Rasimin (2013:119) dalam pembelajaran IPS,
guru memiliki kedudukan tertentu yang sesuai dengan peranannya
sebagai Guru IPS. Guru memegang kendali penuh pada kegiatan
belajar mengajar yang berlangsung di kelas dari mulai
pengkondisian siswa di dalam kelas, penggunaan model, strategi,
metode dan media yang tepat hingga pengorganisasian atau
penjabaran materi IPS yang akan disampaikan.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran IPS seorang guru
hendaknya dapat menciptakan susasana kelas yang kondusif,
efektif dan nyaman agar siswa mendapatkan haknya berupa materi
pelajaran IPS yang maksimal. Guru juga perlu melakukan inovasi
pada model, metode hingga media yang akan digunakan guna
menunjang keberlangsungan pembelajaran di kelas dan untuk
mengatasi kelemahan yang ada selama pembelajaran berlangsung.
4
Berdasarkan survey yang dilakukan oleh peneliti di SD
Negeri Karangjati 02 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang
kelas III semester 1 pada tanggal 3 November 2018 ditemukan
beberapa kendala dalam pembelajaran IPS yang memberikan
dampak pengetahuan yang didapatkan oleh siswa tidak maksimal
secara otomatis dalam mengembangkan sikap dan keterampilan
siswa juga terbatas karena dalam penyerapan materi IPS siswa
kurang maksimal. Hal ini ditunjukkan dengan dari jumlah siswa
kelas III sebanyak 34 siswa hanya 2 siswa yang memenuhi standar
KKM individu yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 70 dan 32 siswa
mendapatkan nilai dibawah 70. Hal ini menunjukkan bahwa
pencapaian nilai KKM secara klasikal belum mencapai 85%.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru kelas III
SD Negeri Karangjati 02 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang
didapatkan faktor yang mempengaruhi pencapaian nilai KKM
secara klasikal belum mencapai 85%. Faktor tersebut diantaranya
adalah kurangnya pemahaman siswa berkaitan dengan materi yang
disampaikan karena guru tidak menggunakan model pembelajaran
yang menyenangkan dan inspiratif serta tidak menggunakan media
atau alat peraga sama sekali sehingga kurang menarik perhatian
dan konsentrasi siswa oleh karenanya siswa merasa bosan dan
jenuh dengan pembelajaran yang monoton, serta kurangnya
5
kesadaran siswa dalam berperan di dalam pembelajaran karena
pembelajaran masih didominasi oleh guru.
Berdasarkan masalah yang ada di atas, guru hendaknya
mampu mengembangkan kreatifitas dan inovasi dalam penentuan
model pembelajaran di dalam kelas guna menciptakan suasana
lingkungan kelas yang kondusif, efektif dan pembelajaran yang
berlangsung menjadi lebih bermakna serta siswa menjadi lebih
aktif ketika pembelajaran sedang berlangsung. Penggunaan media
dalam penyampaian materipun juga memberikan konstribusi besar
dalam pembelajaran yaitu lebih menarik perhatian siswa, siswa
menjadi lebih paham tentang materi yang disampaikan, serta lebih
terpusat dan terfokusnya konsentrasi siswa sehingga siswa lebih
berantusias dalam belajar. Untuk itu perlu adanya pemberharuan
penggunaan model dan penetapan media pembelajaran. Salah satu
alternatif yang ditawarkan oleh peneliti adalah dengan
menggunakan model pembelajaran Explicit Instruction dengan
alat peraga denah dan peta lingkungan sekolah.
Berdasarkan uraian tersebut peneliti menawarkan solusi untuk
menyelesaikan masalah yang ada dengan melakukan penelitian tindakan
kelas dengan judul
6
“PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS
MATERI MEMBUAT DENAH DAN PETA LINGKUNGAN RUMAH
DAN SEKOLAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT
INSTRUCTION DENGAN ALAT PERAGA DENAH DAN PETA
LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS III SEMESTER 1
SDN KARANGJATI 02 KEC. BERGAS KAB. SEMARANG TAHUN
PELAJARAN 2018/2019”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada di atas maka
pokok permasalahan dalam penelitian tindakan kelas dapat
dirumuskan sebagi berikut :
Apakah penggunaan model pembelajaran Explicit Instruction
dengan alat peraga denah dan peta lingkungan sekolah dapat
meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS materi Membuat
Denah dan Peta Lingkungan Rumah dan Sekolah pada siswa kelas
III semster 1 SD Negeri Karangjati 02 Kecamatan Bergas
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019?
C. Tujuan Penelitian
Dengan memperhatikan rumusan masalah di atas maka
tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk mengetahui apakah
penggunaan model pembelajaran Explicit Instruction dan alat
peraga denah dan peta lingkungan sekolah dapat meningkatkan
hasil belajar mata pelajaran IPS materi Denah dan Peta
7
Lingkungan Rumah dan Sekolah pada siswa kelas III semester 1
SD Negeri Karangjati 02 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang
Tahun Pelajaran 2018/2019.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan harapan
dapat memberikan manfaat baik bagi peserta didik, guru,peneliti
dan pihak sekolah. Adapun manfaatnya adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoretis
a. Hasil dari kegiatan penelitian ini diharapkan dapat berguna
bagi penulis untuk menambah keilmuannya tentang
pengaruh model pembelajaran Explicit Instruction dengan
alat peraga denah dan peta lingkungan sekolah.
b. Hasil dari kegiatan penelitian ini dapat menambah khasanah
keilmuan dan memberikan sumbangan bagi dunia
pendidikan khususnya pendidikan Sekolah Dasar (SD) atau
Madrasah Ibtidaiyah (MI) pada mata pelajaran IPS.
c. Hasil dari kegiatan penelitian ini dapat menjadikan sebagai
bahan bacaan, koleksi, dan referensi di bidang keguruan.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi guru :
Penelitian ini akan memberikan pengalaman, sebagai
sarana guru untuk mengevaluasi pembelajara yang telah
berlangsung, sebagai pertimbangan dan masukan untuk
8
memperkenalkan belajar Ilmu Pengetahuan Sosial melalui
penerapan model pembeljaaran Explicit Instruction dan alat
peraga denah dan peta lingkungan sekolah guna
meningkatkan hasil belajar siswa dan membuat
pembelajaran menjadi lebih kondusif, efektif,
menyenangkan dan lebih bermakna.
b. Manfaat bagi siswa :
Siswa jadi lebih tertarik dan lebih antusias dalam
mengikuti pembelajaran IPS serta lebih menyerap materi
yang diajarkan secara maksimal dan optimal sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
c. Manfaat bagi sekolah :
Jika penggunaan model dan alat peraga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa, maka secara otomatis
dapat memberikan berdampak pada peningkatan kualitas
dan mutu pendidikan di SD Negeri Karangjati 02
Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang.
d. Manfaat bagi peneliti :
Dapat menambah wawasan, pengetahuan dan
pengalaman untuk mengembangkan ide kreatif dan inovatif
dalam membuat pembelajaran di kelas menjadi lebih efektif,
kondusif, menyenangkan dan lebih bermakna.
9
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. HipotesisTindakan
Penerapan model pembelajaran Explicit Instruction dan alat
peraga denah dan peta lingkunagan sekolah dapat dinyatakan
berhasil apabila hasil belajar yang diharapkan tercapai atau
terpenuhi.
2. Indikator Keberhasilan
Adapun indikator keberhasilan dapat dirumuskan sebagai
berikut :
a. Secara individual
Adanya peningkatan hasil belajar IPS materi membuat
denah dan peta lingkungan rumah dan sekolah pada siswa
kelas III yang memenuhi standar KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal ) yaitu 70.
b. Ketuntasan siswa secara klasikal dalam pembelajaran IPS
materi Membuat Denah dan Peta Lingkungan Rumah dan
Sekolah dengan penggunaan alat peraga denah dan peta
lingkungan sekolah dapat mencapai KKM dengan
prosentase ≥ 85% yang tuntas belajarnya di kelas (Trianto
2010:241).
10
F. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas.
Penelitian Tindakan Kelas diambil dari 3 kata inti yaitu (1)
penelitian, (2) tindakan, dan (3) kelas, segera disimpulkan
bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan
terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja
dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama
(Arikunto 2007:3).
Metode penelitian tindakan kelas yang ditetapkan peneliti
adalah penelitian tindakan kelas terkait dengan hasil belajar
mata pelajaran IPS siswa kelas III semester 1 di SD Negeri
Karangjati 02 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang dengan
menggunakan 2 siklus yang setiap siklus terdapat empat
tahapan yang dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan,
(3) pengamatan, dan (4) refleksi (Arikunto 2007:16).
Ada beberapa alasan peneliti menetapkan penelitian
tindakan kelas sebagai metode penelitian tindakan kelas, antara
lain :
a. Dapat merangsang guru untuk mengembangkan inovasi
pembelajaran
b. Dapat meningkatkan profesionalitas guru dan pendidikan
11
c. Dapat memecahkan masalah hasil belajar dan
memperbaikai proses pembelajaran secara klasikal di suatu
instansi sekolah.
2. Lokasi dan Subjek Penelitian
a. Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Karangjati 02
sebuah lembaga pendidikan tingkat dasar. SD Negeri
Karangjati 02 berlokasi di Kecamatan Bergas Kabupaten
Semarang.
b. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dilakukan pada kelas III semester 1
dengan jumlah 34 siswa. Siswa kelas III SD Negeri
Karngjati 02 dipilih menjadi subjek penelitian karena dari
hasil pengamatan peneliti perlu adanya perbaikan hasil
belajar secara individu dan klasikal serta perlu adanya
pembaharuan atau pengembangan kegiatan belajar agar
siswa lebih antusias dalam mengikuti kegiatan belajar di
dalam kelas yang akan berdampak pada meningkatnya hasil
belajar siswa. Penelitian ini dikhususkan pada mata
pelajaran IPS Materi Membuat Denah dan Peta Lingkungan
Rumah dan Sekolah dengan menggunakan model
pembelajaran Explicit Instruction dengan Alat Peraga Denah
dan Peta Lingkungan Sekolah.
12
c. Waktu
Waktu pelaksanaan penelitian dilaksanakan dibulan
November 2018 dengan alasan materi yang dijadikan
penelitian bertepatan pada semester 1/gasal tahun pelajaran
2017/2018.
3. Langkah-langkah Penelitian
Prosedur PTK biasanya meliputi beberapa siklus, idealnya
adalah 2 siklus tetapi perlakuan siklus tergantung pada tingkat
permasalahan yang akan dipecahkan dan kondisi yang akan
ditingkatkan.
Kegiatan pokok, yaitu (1) perencanaan (planning), (2)
pelaksanaan (acting), (3) pengamatan (observing), (4) refleksi
(reflection) adalah kegiatan-kegiatan yang disebut dengan satu
siklus kegiatan pemecahan masalah. Apabila satu siklus belum
menunjukkan tanda-tanda perubahan ke arah perbaikan
(peningkatan mutu), kegiatan riset dilanjutkan pada siklus
kedua, dan seterusnya, sampai peneliti merasa puas (Arikunto,
2007:117).
Berikut ini adalah model dan penjelasan untuk masing-
masing tahap atau kegiatan pokok adalah sebagai berikut
13
Gambar 1.1 Tahapan Penelitian Tindakan Kelas
(Arikunto, 2007:16)
Keterangan dari gambar tentang siklus PTK di atas adalah
sebagai berikut :
a. Tahap 1 : Menyusun rancangan tindakan (planning)
Dalam penelitian ini peneliti menjelaskan tentang apa,
mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana
tindakan tersebut dilakukan. Penelitian tindakan yang ideal
sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang
melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses
jalannya tindakan.
b. Tahap 2 : Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Tahap ke-2 dari penelitian tindakan kelas ini adalah
pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan
14
isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas. Hal yang
perlu diingat adalah bahwa dalam tahap ke-2 ini pelaksana
guru harus ingat dan berusaha menaati apa yang seharusnya
dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku
wajar, tidak dibuat-dibuat.
c. Tahap 3: Pengamatan (Observing).
Tahap ke-3, yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh
pengamat.Sebetulnya sedikit kurang tepat kalau pengamatan
ini dipisahkan dengan pelaksana tindakan karena seharusnya
pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang
dilakukan.
d. Tahap 4: Refleksi (Reflection).
Tahap ke-4 merupakan kegiatan-kegiatan untuk
mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan.
Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru
pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian
berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan
implementasi rancangan tindakan.
15
4. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian tindakan kelas adalah :
a. Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan
atau kelompok mata pelajaran atau tema tertentu yang
mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pokok atau pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indicator
pencapaian kompetensi untuk penilaian, penialaian,
alokasi waktu, dan sumber belajar (Kunandar, 2011:244)
b. RPP
Rencana Pelaksanaan Pembeljaran (RPP) adalah
rancangan pembelajaran mata pelajaran per unit yang akan
diteapkan guru dalam pembelajaran di kelas. RPP berisi
scenario tentang apa yang akan dilakukan siswanya
sehubungan dengan topik yang kan dipelajarinya. Secara
teknis rencana pembelajaran minimal mencakup
komponen-komponen sebagai berikut : Standar
Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), indikator
pencapaiam hasil belajar, tujuan pembelajaran, materi
pembelajaran, pendekatan dan metode pembelajaran,
langkah-langkah kegiatan pembelajaran, alat dan sumber
belajar, serta evaluasi pembelajaran (Muslich 2008:53).
16
c. Lembar Soal Evaluasi ini digunakan untuk mengetahui
perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah diberi
tindakan dengan menggunakan model pembelajaran
Explicit Instruction dengan alat peraga denah dan peta
lingkungan sekolah dalam pembelajaran.
d. Lembar Observasi, digunakan untuk mengamati secara
langsung berkaitan dengan kegiatan siswa dan guru dalam
proses pembelajaran IPS materi membuat denah dan peta
lingkungan rumah dan sekolah dengan menggunakan
model pembelajaran Explicit Instruction dengan alat
peraga denah dan peta lingkungan sekolah.
e. Pedoman Dokumentasi, digunakan untuk membantu
peneliti dalam mengumpulkan data-data berupa gambaran
tentang kegiatan dalam proses berlangsungnya
pembelajaran IPS materi membuat denah dan peta
lingkungan rumah dan sekolah melalui penggunaan model
pembelajaran Explicit Instruction dengan alat peraga
denah dan peta lingkungan sekolah.
17
5. Pengumpulan Data
Data merupakan informasi-informasi tentang objek
penelitian. Data digunakan untk menjawan maslaah-masalah
yang telah dirumuskan dan menguji hipotesis. Dalam penelitian
tindakan kelas ini peneliti mengumpulkan data menggunakan
metode sebagai berikut :
a. Observasi
Observasi diartikan sebagai pengamatan dan
pencatatan penelitian secara sistematis terhadap gejala-
gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan
pencatatan dilakukan terhadap objek di tempat terjadi atau
berlangsungnya peristiwa. Metode observasi sebagai alat
pengumpul data dapat dikatakan berfungsi ganda, sederhana
dan dapat dilakukan tanpa menghabiskan banyak biaya.
Margono (dalam Zuriah, 2009:173). Dalam hal ini peneliti
melakukan pengamatan atau observasi berkaitan dengan
proses pembelajaran yang sedang berlangsung.
b. Wawancara
Wawancara adalah (interview) adalah cara-cara
memperoleh data dengan berhadapan langsung, bercakap-
cakap, baik antara individu dengan individu maupun
individu dengan kelompok (Ratna, 2016:222). Dalam hal ini
peneliti melakukan wawancara kepada guru dan siswa.
18
c. Tes
Tes ialah seperangkat rancangan (stimulus) yang
diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapat
jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor
angka Margono (dalam Zuriah 2009:184). Dalam hal ini
peneliti menggunakan tes objektif dalam bentuk pilihan
ganda (multiple choice items) dan tes jawaban singkat (short
answer items).
d. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan
data yang tidak langsung ditunjukkan kep[ada subjek
penelitian. Dokumen yang diteliti dapat berupa berbagai
macam, tidak hanya dokumentasi resmi. Dokumen dapat
berupa buku harian, surat pribadi, laporan, notulen, rapat,
catatan khusus (case records) dalam pekerjaan sosial, dan
dokumen lainnya (Soehartono, 2008:70-71). Dalam hal ini
peneliti menggunakan metode ini untuk mendapatkan
gambaran umum sekolah mengenai data atau informasi dari
hasil pembelajaran sebelum atau sesudah penelitian tindakan
kelas dilaksanakan dan proses berlangsungnya kegiatan
belajar mengajar siswa di SD Negeri Karangjati 02
Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2018/2019.
19
6. Analisis Data
Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan
peneliti, maka analisis data yang dilakukan adalah sebagai
berikut :
a. Mengumpulkan hasil data pengamatan dan tes
b. Menentukan kriteria nilai (70-100 dan 0-70)
c. Data keaktifan siswa diambil dari antusias dan aktivitas
siswa ketika pembelajaran, prestasi nelajar dianalisis dengan
membandingkan tes antar siklus. Nilai per tes digunakan
untuk mengetahui seberapa efektif penggunaan model
pembelajaran Explicit Instruction dengan alat peraga denah
dan peta lingkungan sekolah dalam pembelajaran IPS.
Berikut adalah penilaian yang digunakan untuk ranah
kognitif :
1. Rumus ketuntasan belajar siswa:
P= ∑siswayangtuntasbelajar
∑siswax 100 %
Keterangan:
P: Jumlah nilai dalam persen
∑siswa yang tuntas belajar = jumlah siswa yang tuntas
belajar
∑siswa: jumlah siswa dalam kelas
20
2. Rumus mencari nilai rata-rata siswa:
X: ∑𝑥
∑𝑁
Keterangan:
X: nilai rata-rata
∑X: jumlah semua nilai siswa
∑N: Jumlah siswa
(Aqib, dkk. 2010:40).
7. Sistematika Penulisan
Dalam rangka untuk mempermudah pembaca dalam
mengikuti uraian penyajian penelitian ini, maka penulis akan
memaparkan sistematika penulisam sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan meliputi : Latar Belakang Masalah,
Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat
Penelitian, Hipotesis Tindakan, Indikator
Keberhasilam, Metode Penelitian, dan Sistematika
Penulisan.
BAB II Dalam bab ini penulis menguraikan studi
kepustakaan yaitu pengertian Hasil Belajar, mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Materi
Membuat Denah dan Peta Lingkugan Rumah dan
Sekolah, Model Pembelajaran Explicit Instruction,
dan alat peraga.
21
BAB III Pelaksanaan Penelitian meliputi: Gambaran Umum
SD Negeri Karangjati 02 Kecamatan Bergas
Kabupaten Semarang, Penyajian Data.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan meliputi:
Deskripsi Hasil, Pembahasan.
BAB V Penutup meliputi: Kesimpulan dan Saran.
22
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial Materi Membuat Denah dan Peta Lingkungan Rumah
dan Sekolah
1. Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat
pengalaman dan latihan. Tujuan kegiatan adalah perubahan
tingkah laku, baik menyangkut pengetahuan, keterampilan
maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme
atau pribadi (Djamarah dan Zain, 2013:10-11).
Belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan
adanya perubahan diri seseorang (Rasimin, 2012:49).
Anthony Robbins dalam Trianto (2010:15)
mendefinisikan belajar sebagai proses menciptakan
hubungan antara sesuatu (pengetahuan) yang baru. Dari
definisi ini dimensi belajar memuat beberapa unsur, yaitu :
1) Penciptaan hubungan
2) Sesuatu hal (pengetahuan) yang sudah dipahami
3) Sesuatu (pengetahuan) yang baru.
23
Jadi dalam makna belajar, di sini bukan berangkat
dari sesuatu yang benar-benar belum diketahui (nol), tetapi
merupakan keterkaitan dari dua pengetahuan yang sudah ada
dengan pengetahuan baru.
Belajar adalah proses yang melibatkan dua unsur
utama, yaitu jiwa dan raga. Keduanya berproses untuk
menghasilkan perubahan yang diinginkan, baik yang
berkaitan dengan aspek kognitif, afektif maupun
psikomotorik Djamarah dalam (Asmani, 2014:49).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
pengertian belajar adalah suatu proses yang yang dilalui
setiap manusia dalam kehidupan sehari-hari yang ditandai
dengan adanya perubahan baik dalam pengetahuan, sikap
dan keterampilan yang didapat dari penegtahuan yang telah
didapat dipadukan atau dikaitkan dengan pengetahuan yang
baru didapatkan.
2. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah serangkaian kalimat yang terdiri
dari 2 kata yaitu “Hasil” dan “Belajar”. Hasil adalah sesuatu
yang diperoleh dari sebuah usaha yang dilakukan sedangkan
belajar adalah sebuah usaha untuk memperoleh atau
24
mendapatkan suatu perubahan baik secara kognitif, afektif
dan psikomotorik.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2015:3)
berkahirnya suatu proses belajar, maka siswa memperoleh
hasil belajar. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu
interaksi tindak belajar dan tindak mengajar yang
diperankan oleh 2 sisi pelaku yaitu sisi siswa dan sisi guru.
Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses
evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar
merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar.
Hasil belajar untuk sebagian adalah berkat tindak guru,
suatu pecapaian tujuan pengajaran. Pada bagian lain,
merupakan peningkatan kemampuan mental siswa.
Perilaku siswa merupakan hasil proses belajar.
Perilaku tersebut dapat berupa perilaku yang tak
dikehendaki dan dikehendaki. Hanya perilaku yang
dikehendaki yang diperkuat. Penguatan perilaku yang
dikehendaki terebut dilakukan dengan pengulangan, latihan,
drill, atau aplikasi. Hasil belajar merupakan suatu puncak
proses belajar. Hasil belajar tersebut terjadi terutama berkat
evaluasi dari guru. Hasil belajar dapat berupa dampak
pengajaran dan dampak pengiring. Kedua dampak berupa
25
tersebut bermanfaat bagi guru dan siswa (Dimyati dan
Mudjiono, 2015: 20).
Berdasrkan uraian di atas maka dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar adalah puncak muara atau suatu yang
diperoleh dari adanya suatu proses belajar yang dialkukan
oleh 2 pihak yaitu guru dan siswa yang dapat diperoleh dari
evaluasi yang dilakukan setelah proses belajar berakhir.
Hasil belajar biasanya berupa perubahan perilaku yang
diharapkan menjadi lebih baik dari sebelumnya.
b. Wujud Hasil Belajar
Perubahan sebagai hasil belajar dapat ditunjukkan
dalam bentuk, seperti perubahan pengetahuan, pemahaman,
sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan,
serta perubahan aspek-aspek lain pada individu yang sedang
belajar (Rasimin, 2012:49).
Kemampuan merupakan proses hasil belajar,
menurut Gagne dalam Mufarokah (dalam Asmani, 2014:49)
adalah:
a. Keterampilan intelektual, yaitu keilmuan yang berkaitan
dengan membaca, menulis, berhitung, dan pemikiran-
pemikiran rumit lainnya
b. Strategi kognitif, yaitu strategi untuk mengatur cara
belajar, berpikir, dan memecahkan masalah
26
c. Informasi verbal, yaitu pengetahuan yang berkaitan
dengan informasi dan fakta
d. Keterampilan motorik, yaitu keterampilan menulis,
keterampilan mengetik, dan lain-lain
e. Sikap dan nilai, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan
intensional emosional dan tingkah laku.
Dalam Davies (dalam Dimyati dan Mudjiono
(2015:201) hasil belajar siswa secara umum dapat
diklarifikasikan menjadi 3; yakni ranah kognitif, afektif dan
ranah psikomotorik.
1. Ranah Kognitif
Dimyati dan Mudjiono (2015:202), Benjamin S
Bloom mengemukakan adanya 6 (enam) kelas/tingkat
dalam ranah kognitif yakni:
a. Pengetahuan,merupakan tingkat terendah tujuan ranah
kognitif berupa pengetahuan dan pengingat kembali
terhdap pengetahuan tentang fakta, istilah, dan prinsip-
prinsip dalam bentuk seperti mempelajari.
b. Pemahaman, merupakan tingkat berikutnya dari
tujuan ranah kognitif berupa kemampuan
memahami/mengerti tentang isi pelajaran yang
dipelajari tanpa perlu menghubungkannya denga nisi
pelajaran lainnya.
27
c. Penggunaan/penerapan, merupakan kemampuan
menggunakan generalisasi atau abstraksi lainnnya
yang sesuai dalam situasi konkret dan/ atau situasi
baru.
d. Analisis, merupakan kemampuan menjabarkan isi
pelajaran ke bagian-bagian yang menjadi unsur
pokok.
e. Sintetis, merupakan kemampuan menggabungkan
unsur-unsur pokok ke dalam struktur yang baru.
f. Evaluasi, merupakan kemampuan menilai isi
pelajaran untuk suatu maksud atau tujuan tertentu.
2. Ranah Afektif
Berhubungan dengan hierarki perhatian, sikap,
penghargaan, nilai, perasaan, dan emosi. Bloom dkk
(dalam Dimyati dan Mudjiono, 2015:207)
mengemukakan ranah afektif adalah sebagai berikut:
a. Menerima, merupakan tingkat terendah tujuan ranah
afekktif berupa perhatian terhadap stimulasi secara
pasif yang meningkat secara lebih aktif.
b. Merespon, merupakan kesempatan untuk
menanggapi stimulant dan merasa terikat serta
secara aktif memperhatikan.
28
c. Menilai, merupakan kemampuan menilai gejala atau
kegiatan sehingga dengan sengaja merespon lebih
lanjut untuk mencari jalan bagaimana dapat
mengambil bagian atas apa yang terjadi.
d. Mengorganisasi, merupakan kemampuan untuk
membentuk suatu system nilai bagi dirinya
berdasrkan nila-nilai yang dipercaya.
e. Karakterisasi, merupakan kemampuan untuk
mengkonseptualisasikan masing-masing nilai pada
waktu merespon, dengan jalan mengidentifikasi
karakteristik nilai atau membuat pertimbangan-
pertimbangan.
3. Ranah Psikomotorik
Berhubungan dengan keterampilan motorik,
manipulasi benda atau kegiatan yang memerlukan
koordinasi saraf dan koordinasi badan. Menurut Kibler,
dkk (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2015:207) ranah
psikomotorik adalah sebagai berikut :
a. Gerakan tubuh yang mencolok, merupakan
kemampuan gerakan tubuh yang menekankan
kepada kekuatan, kecepatan, dan ketepatan tubuh
yang mencolok.
29
b. Ketepatan gerakan yang dikoordinasikan,
merupakan keterampilan yang berhubungan dengan
urutan atau pola dari gerakan yang dikoordinasikan,
biasanya berhubungan dengan gerakan mata, telinga,
dan badan.
c. Perangkat komunikasi nonverbal, merupakan
kemmapuan mengadakan komunikasi tanoa kata.
d. Kemampuan berbicara, merupakan kemampuan
yang berhubungan dengan komunikasi secara lisan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa wujud hasil belajar adalah berupa perubahan
kognitif yang berkaitan dengan pengetahuan, perubahan
afektif yang berkaitan dengan sikap dan perilaku, dan
perubahan psikomotorik yang berkaitan dengan
keterampilan.
c. Faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Djamarah (205:175) Belajar adalah
serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman
individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang
menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Jadi, untuk
mendapatkan hasil belajar dalam bentuk “perubahan” harus
30
melalui proses tertentu yang diperngaruhi oleh faktor dari
dalam individu dan di luar individu.
Menurut Noehi Naustion, dkk (dalam Djamarah
2015:175), belajar bukanlah suatu aktivitas yang berdiri
sendiri melainkan ada unsur-unsur lain yang ikut terlibat
langsung di dalamnya, yaitu masukan mentah (raw input)
merupakan bahan pengalaman belajar dalam proses, proses
belajar mengajar (learning teaching process), dengan
harapan dapat berubah menjadi keluaran (output) dengan
kualifikasi tertentu. Di dalam proses belajar mengajar itu
ikut berpengaruh sejumlah faktor lingkungan, yang
merupakan masukan dari lingkungan (enviromental input),
dan sejumlah faktor instrumental (instrumental input) yang
sengaja dirancang dan dimanipulasi guna menunjang
tercapainya keluaran yang dikehendaki.
Berikut ini adalah faktor yang mempengaruhi proses
dan hasil belajar tersebut secra lebih luas yang dikemukakan
oleh Noehi Nasution, dkk (dalam Djamarah 2015:176) :
a. Unsur Eksternal
Unsur yang mempengaruhi hasil belajar yang
berasal dari luar diri siswa yang mencakup daktor
lingkungan dan faktor instrumental.
31
1) Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan
anak didik. Selama hidup anak didik tidak bisa
menghindarkan diri dari lingkungan alami dan
lingkungan sosial budaya.
2) Faktor Instrumental
Faktor instrumental berkaitan dengan tujuan
setiap sekolah yang hendak dicapai. Faktor
instrumental yang dapat memperngaruhi hasil
belajar siswa adalah mencangkup kurikulum,
program pendidikan, sarana dan fasilitas sekolah,
serta guru.
b. Unsur Internal
Unsur yang memperngaruhi hasil belajar siswa
yang bersalah dari dalam diri siswa yang mencakup
kondisi fisiologi dan kondisi psikologis.
1) Kondisi Fisiologis
Dalam belajar kondisi fisiologis pada
umumnya sangat berpengaruh terhadap
kemampuan belajar sesorang. Orang yang dalam
keadaan segar jasmaninya akan berlaianan
belajarnya dari orang yang dalam keadaan
kelelahan. Anak-anak yang kekurangan gizi
32
ternyata kemampuan belajarnya di bawah anak-
anak yang tidak kekurangan giza; mereka lekas
lelah , dan mudah mengantuk, dan sukar
menerima pelajaran.
Selain kondisi fisiologis, hal yang tidak kalah
pentingnya adalah kondisi panca indra (mata,
hidung, pengecap, telinga, dan tubuh), trutama
mata sebagai alat untuk melihat dan telinga
sebagai alat untuk mendengar. Sebagian besar
yang dipelajari manusia (anak) yang belajar
berlangsung dengan membaca, melihat contoh,
atau mendengarkan keterangan guru,
mendengarkan ceramah, mendengarkan
keterangan orang lain dalam diskusi dan
sebagainya.
2) Kondisi Psikologis
Belajar pada hakikatnya adalah proses
psikologis. Faktor psikologis sebagai faktor dari
dalam tentu saja merupakan hal yang utama dalam
menentukan intensitas belajar seorang anak.
Meski faktor luar mendukung, tetapi faktor
psikologis tidak mendukung, maka faktor luar itu
akan krang signifikan. Oleh karena itu, kondisi
33
psikologis yang meliputi minat, kecerdasan, bakat,
motivasi, dan kemampuan-kemampuan kognitif
adalah faktor psikologis yang utama
mempengaruhi proses dan hasil belajar anak didik.
3. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
a. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran sesungguhnya sama dengan
pengajaran, sehingga pengertian atau konsep-konsep dalam
pengajaran dapat digunakan untuk menjelaskan
pembelajaran. Pengarjaran merupakan suatu rangkaian
kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan suasana
menyenangkan bagi peserta didik dan mewujudkan
pencapaian hasil belajar yang tinggi. Pembelajaran dapat
pula diaktakan sebagai sebuah proses yang bertujuan untuk
mewujudkan pencapaiaan hasil belajar yang tinggi
(Rasimin, 2012 : 47-48).
Dari pendapat ahli di atas maka dapat disimpulkan
bahwa pengertian pembelajaran adalah suatu proses yang
ditempuh yang didalamnya terdapat rangkaian kegiatan
belajar yang bertujuan untuk mencapai hasil belajar yang
maksimal.
34
b. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu pengetahuan sosial merupakan mata pelajaran
yang mempelajari kehidupan sosial, dimana dalam
kajiannya mengintegrasikan bidang-bidang ilmu-ilmu sosial
dan humaniora (Rasimin, 2012 : 42)
Jadi ilmu pengetahuan social adalah mata pelajaran
yang ada di SD yang bersumber atau diambil dari kegiatan
sehari-hari.
c. Hakikat Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Masyarakat menjadi sumber utama dalam
pembelajaran ilmu pengetahuan sosial. Aspek kehidupan
sosial apapun yang kita pelajari baik yang behubungan
dengan sosial, ekonomi, budaya, kejiwaan, sejarah, geografi,
dan politik, semuanya bersumber dari masyarakat. Berita
dan pemberitaan, baik yang berkaitan dengan kehidupan
sosial setempat (lokal) maupun pada tingkat daerah
(regional), merupakan bahan pengetahuan yang juga dapat
dipelajari dalam ilmu pengetahuan sosial (Rasimin, 2012 :
44 ).
d. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Tujuan utama mempelajari ilmu pengetahuan sosial,
yaitu untuk membina siswa menjadi warga negara yang
baik. Warga negara yang baik adalah warga yang memiliki
35
ilmu pengetahuan, keterampilan dan kepedulian sosial, yang
berguna bagi diri, bagi masyarakat, bangsa dan negara
menurut Soemantri 2001:10 dalam (Rasimin, 2012:43).
Pada dasarnya tujuan dari pendidikan IPS adalah
untuk mendidikan dan memberi bekal kemampuan dasar
kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan
bakat, minat, kemmapuan dan lingkungannya, serta berbagai
bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi (Solihatin, 2012:15).
Melalui ilmu pengetahuan sosial, siswa dibina dan
dikembangkan kemampuan mental-intelektualnya menjadi
warga negara yang berketerampilan dan berkepedulian
sosial serta memiliki tanggung jawab sesuai dengan nilai-
nilai yang terkandung dalam pancasila sebagai dasar negara
(Rasimin, 2012 : 43 ).
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan
bahwa tujuan IPS adalah agar mampu memnggiring atau
membentu karakter siswa menjadi karakter yang warga
negara yang baik dan patuh terhadap hukum negara dengan
berbekal wawasan dan pengetahuan.
36
e. Ruang Lingkup Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Sebagai bidang pengetahuan, ruang lingkup ilmu
pengetahuan sosial adalah berupa kehidupan manusia dalam
masyarakat atau manusia sebagi anggota masyarakat
Sardiyo dalam (Rasimin, 2012:38). Secara sederhana dapat
dikatakan bahwa ruang lingkup ilmu pengetahuan sosial
adalah manusia dalam konteks sosial. Batasan ilmu
pengetahuan tersebut diadaptasikan ke dalam organisasi
profesional yang secara khusus membina dan
mengembangkan semacam ilmu pengetahuan pada tingkat
pendidikan dasar dan pendidikan menengah, serta
keterkaitannya dengan disiplin ilmu-ilmu sosial dan ilmu-
ilmu pendidikan (Rasimin, 2012:38).
Menurut Depdiknas dalam Susanto (2013:160) ruang
lingkup materi pelajaran IPS di Sekolah Dasar yang
tercantum dalam
1) Manusia, tempat, dan lingkungan
2) Waktu, keberlanjutan, dan perubahan
3) Sistem sosial dan budaya
4) Perilaku ekonomi dan kesejahteraan
Jadi ruang lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial adalah
manusia dan hubungan atau interaksi yang terjalin di
dalamnya, baik itu dengan sesame manusia, organisasi
37
di dalamnya maupun hingga lingkungan dalam segala
aspek baik ekonomi, social dan budaya.
4. SK dan KD Pembelajaran IPS kelas III semester 1 (gasal)
Tabel 2.1
SK dan KD Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas III
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami lingkungan dan
melakasanakan kerjasama di
sekitar rumah dan sekolah.
1.3 Membuat denah dan
peta lingkungan rumah
dan sekolah.
5. Materi Ilmu Pengetahuan Sosial (Denah Lingkungan Rumah
dan Sekolah)
A. Membuat Mata Angin
Tahukah kamu apakah mata angin itu? Jika kamu berdiri di
halaman dan menghadap ke arah matahari terbit, berarti
kamu menghadap ke arah timur. Punggungmu ke arah barat.
Tangan kananmu ke arah selatan dan tangan kirimu ke arah
utara. Untuk lebih jelasnya, perhatikan arah mata angin
berikut ini.
38
Gambar 2.1 Mata angin terdiri
atas delapan arah (Buku Paket Kelas III)
Ketentuan menggambar mata angin adalah sebagai berikut:
a. atas : arah utara,
b. bawah : arah selatan,
c. kanan : arah timur,
d. kiri : arah barat,
e. antara barat dan utara : arah barat laut,
f. antara timur dan utara : arah timur laut,
g. antara barat dan selatan : arah barat daya, dan
h. antara timur dan selatan : arah tenggara.
Keterangan
U : utara
TL : timur laut
T : timur
TG : tenggara
S : selatan
BD : barat daya
B : barat
BL : barat laut
39
Pada zaman dahulu, untuk arah mata angin
ditentukan berdasarkan posisi matahari, dan hal itu hanya
dapat dilakukan pada siang hari. Adapun para nelayan yang
berada di tengah laut pada malam hari menggunakan rasi
bintang Gubuk Penceng untuk penunjuk arah.
Gambar 2.3 Matahari terbit di
sebelah Timur (sumber: pixabay.com)
Gambar 2.2 Rasi Bintang Gubug Penceng
(Buku Paket Kelas III)
B U
Gambar 2.4 Matahari terbenam di
sebelah Barat (sumber: pixabay.com)
40
Pada zaman sekarang,
untuk menentukan Dan
mengetahui arah, manusia
menggunakan alat yang
disebut kompas. Pada kompas
ada jarum yang Selalu
menunjuk arah utara-selatan.
Dapatkah kamu menggunakan kompas?
B. Membuat Denah Lingkungan Rumah dan Sekolah
Pernahkah kalian melihat denah? Apakah yang
dimaksud dengan denah? Denah adalah gambar yang
menunjukkan lokasi atau bagian dari suatu tempat. Denah
disebut juga peta kecil. Tempat yang ditunjukkan pada
denah tidak terlalu luas dan berupa lingkungan yang kecil.
Denah berguna untuk memudahkan seseorang agar tidak
tersesat. Denah juga dapat digunakan ntuk menunjukkan
letak suatu benda atau bagian dari sebuah ruang dan
bangunan. Denah juga dapat memudahkan sesornag untuk
mencari tempat yang diinginkan. Berikut akan kita pelajari
denah lingkungan rumah dan sekolah.
Gambar 2.5 Kompas (Buku Paket
Kelas III)
41
1. Denah Lingkungan Rumah
Dapatkah kalian memberitahukan alamat rumah
kalian masing-masing? Dapatkan kalian
menggambarkan peta atau denahnya? Peta dan denah
dibuat untuk mempermudah kita mencari sebuah objek
di permukaan bumi.berikut adalah denah sederhana
lingkungan rumah.
Rumah Doni tidak besar tetapi juga tidak
terlalu kecil. Rumah Doni bersih dan rapi. Di depan
rumah Doni ada halaman yang ditanami berbagai
macam pohon dan bunga. Ada pohon jambu, mangga,
dan rambutan. Rumah Doni terletak di pinggir jalan
kampung. Di samping rumah Doni ada rumah
tetangga yang juga bersih dan rapi.
Di dekat tikungan jalan ada gardu ronda.
Setiap malam ada petugas ronda yang menjaga
keamanan lingkungan. Di depan rumah Doni ada
Gambar 2.6 Denah Sederhana Lingkungan Rumah (Buku Paket Kelas III)
42
lapangan sepak bola dan di sebelah kanan lapangan
sepak bola adalah SD Harapan Kita, sekolah Doni.
Jarak rumah Doni dengan sekolahnya tidak begitu
jauh. Setiap hari Doni berangkat ke sekolah dengan
berjalan kaki bersama teman-temannya. Di dekat
sekolah Doni ada masjid tempat beribadah bagi umat
Islam. Di sebelah kiri lapangan sepakbola berdiri
sebuah gereja tempat beribadah bagi umat Kristen.
Meskipun keyakinan warga berbeda-beda tetapi
mereka hidup rukun dan saling menghormati.
2. Denah Lingkungan Sekolah
Kamu harus mengetahui letak sekolahmu.
Bangunan dan letak ruangan yang ada di SD Negeri
Karangjati 02 wajib diketahui oleh semua warga
sekolah dan akan mudah dipahami dengan adanya
denah dan peta lingkungan sekolah.
SD Negeri Karangjati 02 adalah sekolah yang
terletak di tepi jalan perkampungan. Bangunan
sekolahnya berbentuk huruf U. Halamannya luas,
sehingga pad sat istirahat dapat digunakan untuk
bermain.
43
SD Negeri Karangjati 02 menghadap ke arah
Barat. Bangunan SD Negeri Karangjati 02 terdiri dari
beberapa ruangan. Ada ruang kepala sekolah untuk
tempat kerja kepala sekolah, kantor guru untuk tempat
kerja para guru,ruang kelas untuk belajar para siswa,
ruang UKS, kantin sekolah, perpustakaan, lapangan,
gudang, sanggar, toilet dan rumah penjaga sekolah.
SDN Karangjati 02 menghadap ke arah Barat.
Di ujung paling barat sekolah terdapat mushola.
Sebelah timur mushola terdapat tempat parkir sepeda
motor. Sebelah timur tempat parkir terdapat ruang
kelas I, II dan III serta sanggar yang menghadap ke
arah selatan. Di sebelah utara ruang kelas III terdapat
gudang. Dan di sebelah timur gudang terdapat 2
bangunan yaitu rumah penjaga sekolah dan toilet. Di
Gambar 2.7 Alat Peraga Denah Lingkungan Sekolah
44
sebelah selatan rumah penjaga sekolah terdapt 3
ruang kelas yaitu kelas IV, V, dan VI yangmenghadap
ke arah barat. Lalu tedapat 5 ruangan yang terdiri dari
perpustakaan, kantin, ruang guru, UKS, dan kantor
yang menghadap ke utara.
C. Peta Lingkungan Rumah dan Sekolah
Kamu pasti pernah melihat peta, bukan? Di
sekolahmu pasti ada peta. Tahukah kamu, apakah peta itu?
Peta adalah gambaran permukaan bumi. Peta dibuat dalam
bidang datar. Peta dibuat menggunakan ukuran tertentu. Peta
memuat gambaran daerah atau wilayah. Manfaat peta adalah
mencari letak suatu tempat dan menjadi acuan atau panduan
dalam perjalanan. Tentunya yang lebih luas dibandingkan
denah. Peta ada bermacam-macam, misalnya peta
lingkungan rumah, peta kelurahan, peta kota/kabupaten, peta
provinsi, peta negara, dan peta dunia.
Peta yang baik memiliki kelengkapan. Kelengkapan
tersebut berupa penjelasan peta. Berikut kelengkapan pada
sebuah peta.
1. Memiliki Judul Peta
Judul peta merupakan nama dari peta. Judul peta ditulis
di atas peta.
45
2. Memiliki Skala
Skala adalah perbandingan ukuran dan ajark. Terutama
perbandingan antara gambar dan kondisi sesunggguhnya.
Contoh ukuran skala, misalnya 1 : 1.000. artinya, 1 cm
pada peta = 1.000 pada kondisi nyata.
3. Memiliki Legenda
Legenda merupakan lambang atau simbol sesuatu,
misalnya melambangkan bentuk ketampakan alam. Bisa
pula bangunan tertentu, contohnya symbol gunung, kota,
sungai, danau, pelabuhan, dan sebagainya.
4. Memiliki Petunjuk Arah
Peta yang dibuat harus memiliki petunjuk arah. Biasanya
berupa symbol mata angina. Bentuknya bisa berupa
tanda panah atau bintang, misalnya tanda panah dengan
huruf U di atasnya.
5. Memiliki Indeks
Indeks merupakan kata kunci. Kata kunci keterangan
tentang peta. Indeks disusun secara alfabetis.
6. Memiliki Keterangan Tahun Pembuatan Peta
Keterangan tahun pembuatan menunjukkan kapan peta
tersebut dibuat atau dicetak.
Kamu juga dapat membuat peta secara sederhana. Peta
dapat dibuat sesuai kebutuhan. Kamu dapat membuat
46
peta di sekitar lingkunganmu, misalnya peta lingkungan
rumah dan sekolah.
Adapun ayat Al-Qur’an yang mendukung pembelajaran
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) materi denah
dan peta lingkungan rumah dan sekolah adalah Q.S AL-
Baqarah : 149
د الحرام وإنه ن حيث خر جت فول وجهك شطر المسج وم
ا تعملون بغافل عم ب ك وما الل ن ر للحق م
Artinya : Dan dari mana saja kamu keluar (datang),
maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram,
sesungguhnya ketentuan itu benar-benar sesuatu yang hak
dari Tuhanmu. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa
yang kamu kerjakan.
Adapun keterkaitan surat di atas dengan mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial materi membuat denah dan peta
lingkungan rumah dan sekoah adalah dalam ayat dijelaskan
bahwa kita diperintahkan untuk memalingkan wajah ke arah
Masjidil Haram dimana tempat tersebut adalah kiblat atau
arah yang sangat tepat atau segala sesuatu hal yang hak
terdapat disana dan sesuatu yang hak dan batil
sesungguhnya datang dari Allah. Dengan berlandaskan ayat
tersebut maka dengan mempelajari materi membuat denah
dan peta lingkungan rumah dan sekolah kita diharapkan
47
mampu memberikan atau menemukan arah dan tata letak
sesuatu lokasi dengan benar sesuai dengan hak dan batil
yang diberikan oleh Allah kepada kita melalui ilmu
pengetahuan yang telah kita miliki.
B. Model Pembelajaran Explicit Instruction dengan Alat Peraga
Denah dan Peta Lingkungan Sekolah
1. Model Pembelajaran Explicit Instruction
a. Pengertian Model Pembelajaran
Menurut Joyce & Weil berpendapat bahwa model
pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat
digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana
pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan
pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau
yang lain.
(http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIA
SA/196209061986011-
AHMAD_MULYADIPRANA/PDF/Model_Pengembangan
_Pembelajaran.pdf)
Learning mengandung pengertian sebagai suatu sikap
atau perilaku besama dalam bekerja atau membantu di
antara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam
kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih di mana
keberhasilan kerja sangat diengaruhi oleh keterlibatan dari
48
setiap anggota kelompok itu sendiri. learning juga dapat
diartikan sebagai suatu struktur tugas bersama dalam
suasana kebersamaan di antara sesama anggota kelompok
(Solihatin, 2012:4).
b. Pengertian Model Pembelajran Explicit Instruction
Menurut Kardi dalam Uno dan Nurdin dalam Huda
(2014:186) Explicit Instruction dapat berbentuk ceramah,
demonstrasi, pelatihan atau praktik, dan kerja kelompok.
Model ini dapat digunakan untuk menyampaikan pelajaran
yang ditransformasikan oleh guru kepada siswa.
Model pembelajaran Explicit Instruction khusus
dirancang untuk mengembangkan belajar siswa tentang
pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang
dapat diajarkan dengan pola selangkah demi selangkah
(Shoimin 2014:76).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
model pembelajaran Explicit Instruction adalah sebuah
serangkaian cara yang dilakukan guru dalam menyampaikan
materi di dalam kelas dengan pola atau dipandu oleh guru
secara selangkah demi selangkah demi membangun
pengetahuan dan mengembangkan keterampilan siswa.
49
1) Langkah-Langkah Model Pembelajaran Explicit
Instruction
Berikut ini adalah langkah-langkah Model Pembelajaran
Explicit Instruction menurut Shoimin, (2014:77) :
a) Menyampaikan kompetensi/tujuan pembelajaran dan
mempersiapkan siswa.
b) Mendemonstasikan pengetahuan dan keterampilan.
c) Membimbing pelatihan kepada siswa.
d) Mengecek pemahaman siswa dan memberikan umpan
balik.
e) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk latihan
lanjutan.
f) Kesimpulan.
2) Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran
Explicit Instruction
Dalam penerapan model Pembelajaran Explicit
Instruction ini tentu saja terdapat kelemahan dan
kelebihannya. Kelebihan dan kelemahan Model
Pembelajaran Explicit Instruction menurut Shoimin
(2014:77) :
a) Kelebihan Model Pembelajaran Explicit Instruction :
1. Siswa benar-benar dapat menguasai
pengetahuannya.
50
2. Semua siswa aktif atau terlibat dalam pembelajaran
b) Kelemahan model pembelajaran Explicit Instruction
1. Memerlukan waktu yang lama sehingga siswa yang
tampil tidak begitu lama
2. Hanya dapat diterapkan untuk mata pelajara
tertentu
c. Alat Peraga Denah dan Peta Lingkungan Sekolah
1) Pengertian Alat Peraga
Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Sebagai
segala seuatu yang dapat digunakan dalam mencapai
tuuan pengejaran, alat mempunyai fungsi yaitu sebagai
perlengkapan, alat sebagai pembantu mempermudah
tujuan, dan alat sebagai tujuan menurut Dr. Ahmad D.
Marimba dalam (Djamarah, 2013:47).
Alat peraga pembelajaran adalah semua benda
dan sarana yang dapat digunakan dalam proses
pembelajaran agar dapat memperjelas dan
mempermudah peserta didik dalam memahami materi
pelajaran. Alat peraga adalah segala sesuatu yang dapat
dipergunakan dalam proses pembelajaran dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran (Juwairiah, 2013 6-7).
51
Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan
bahwa alat peraga denah dan peta lingkungan sekolah
adalah suatu benda yang dapat digunakan dimana benda
tersebut berbentuk sebuah denah yang terbuat dari kertas
yang menggambarkan bentuk miniatur atau ilustrasi dari
lingkungan sekolah yang dapat digunakan dalam proses
pembelajaran agar dapat memperjelas dan
mempermudah peserta didik dalam memahami materi
pelajaran membuat denah dan peta lingkungan rumah
dan sekolah yang mana bertujuan mencapai tujuan
pembelajaran yaitu meningkatkat pemahaman dan hasil
belajar siswa.
2) Langkah-Langkah Alat Peraga Denah dan Peta
Lingkungan Sekolah
Sebelum alat peraga denah dan peta lingkungan
digunakan dalam pembelajaran, sebelumnya kita harus
mempersiapkan atau membuat alat peraga terlebih
dahulu.
a) Berikut ini adalah langkah-langkah pembuatan alat
peraga denah dan peta lingkungan :
1. Menyediakan kardus yang sudah tidak terpakai
2. Lalu lapisi dengan kertas karton putih, lalu
rapikan.
52
3. Setelah itu gambar sketsa atau konsep denah dan
peta lingkungan sekolah dengan menggunakan
pensil.
4. Siapkan kertas karton 2 warna yang berbeda
untuk bagian dinding dan atap.
5. Ukur dan gambar bagian dinding di salah satu
kertas karton yang berwarna sesuai dengan sketsa
yang telah diuat di atas kertas karton tadi.
6. Lalu potonglah sketsa dinding
7. Tempelkan potongan sketsa dinding yang telah
dibuat di atas sketsa denah pada kertas karton
putih.
8. Lalu ukur dan gambar bagian atap pada kertas
karton berwarna yang satu.
9. Lalu potonglah sketsa atap.
10. Tempelkan potongan sketsa atap yang telah di
buat di atas kertas karton untuk membuat dinding
tadi.
11. Setelah itu, beri keterangan sesuai dengan
bangunan sekolah yang dikehendaki.
12. Alat peraga denah dan peta lingkungan sekolah
siap untuk digunakan dalam pembelajaran.
53
b) Langkah-langkah Penggunaan Alat Peraga dalam
Pembelajaran
1. Guru menjelaskan pengertian denah
2. Guru menunjukkan alat peraga kepada siswa
3. Guru menjelaskan detail denah dan bangunan
yang ada pada alat peraga
4. Guru meminta beberapa siswa untuk maju
menjelaskan tentang detail denah dan bangunan
yang ada pada alat peraga.
3) Kelebihan dan Kelemahan Alat Peraga Denah Dan
Peta Lingkungan Sekolah
Dalam penggunaan alat peraga denah dan peta
lingkungan sekolah tentunya terdapat kelemahan dan
kelebihannya. Berikut adalah kelemahan dan kelebihan
alat peraga denah dan peta lingkungan sekolah :
a) Kelebihan Alat Peraga Denah dan Peta Lingkungan
Sekolah
1. Menumbuhkan minat belajar siswa karena
pelajaran menjadi lebih menarik
2. Memperjelas makna bahan pelajaran sehingga
siswa lebih mudah memahaminya
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi sehungga
siswa tidak akan mudah bosan
54
4. Membuat lebih aktif melakuakn kegiatan belajar
seperti: mengamati, melakukan dan
mendemonstrasikan dan sebagainya.
b) Kelemahan Alat Peraga Denah dan Peta Lingkungan
Sekolah
1. Mengajar dengan memakai alat peraga lebih
banyak menuntut guru
2. Banyak waktu yang diperlukan untuk persiapan
3. Perlu kesediaan berkorban secara materiil.
(https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2013/06/2
8/alat-peraga/
C. Kajian Pustaka
a. Penelitian oleh tahun Rofi’ah tahun 2016
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan skripsi yang
dilakukan oleh (Rofi’ah, 2016) bahwa dengan menggunakan
metode Demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas II Gondoriyo, Bergas Kab. Semarang. Hasil penelitian
menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar IPS.
Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari bertambahnya
motivasi belajar siswa yang berdampak pada ketuntasan belajar
siswa dari rata-rata nilai pada data awal siswa yaitu 50.3 dan
memiliki ketuntasan belajar sebesar 37% dan pada akhir
siklus pertama nilai rata-rata siswa menjadi 78.8 dengan
55
ketuntasan belajarnya menjadi 81.4% dan pada akhir siklus
kedua nilai rata- rata siswa naik menjadi 86.2 dengan
ketuntasan belajar siswa mencapai 92.5%. Berdasarkan hasil
belajar tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dengan
menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas II di MI Gondoriyo Kecamatan Bergas
Kabupaten Semarang.
b. Penelitian oleh Anugrah tahun 2017
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan skripsi yang
dilakukan oleh (Anugrah, 2017) bahwa dengan menggunakan
model pembelajaran Explicit Instrcution dapat meningkatkan
hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas 5B SD Negeri 1
Gantiwarno. Hal ini dapat diketahui dari peningkatan hasil
belajar siswa dari siklus I kesiklus selanjutnya. Dapat dilihat
dari kondisi awal yaitu hasil belajar siswa pada pembelajaran
IPS yakni 12 siswa (60%) dari 20 siswa belum mencapai nilai
ketuntasan belajar berdasarkan KKM yang telah ditentukan
yaitu 60. Pada siklus I hasi penelitian menunjukkan bahwa nilai
rata-rata hasil belajar siswa yaitu 66,50 dengan kategori
“Baik”. Pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar siswa
menjadi 80% dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa yaitu
75,75 sehingga dinyatakan meningkat sebesar 9,25 atau 20%.
Berdasarkan hasil belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa
56
model pembelajaran Explicit Instruction dapat meningkatkan
hasil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
c. Penelitian oleh Aryani tahun 2014
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada
penelitian skripsi yang dilakukan oleh (Aryani,2014) bahwa
dengan menggunakan alat peraga dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
materi tentang Denah. Hal ini dapat diketahui dari data yang
diperoleh dimana pada pra siklus nilai rata-rata siswa adalah
51,0. Pada siklus I nilai rata-rata meningkat menjadi 69,0 (naik
18,0). Dan pada siklus II terjadi peningkakan menjadi 79,5
(naik 10,5). Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa penggunaan alat peraga dapat
meningkatkan presatsi belajar siswa mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial materi tentang Denah.
Dari penelitian terdahulu di atas terdapat perbedaan dan
persamaan, adapun perbedaan dari ketiga penelitian di atas
adalah pada penelitian yang dilakukan oleh (Rofi’ah, 2016)
peneliti menggunakan metode Demonstrasi dengan subjek
penelitian siswa kelas II, pada penelitian yang dilakukan oleh
(Anugrah, 2017) peneliti menggunakan model pembelajaran
Explicit Instruction dengan subjek penelitian siswa kelas 5B,
dan pada penelitian yang dilakukan oleh (Aryani, 2014)
57
peneliti mengguakan alat peraga dalam menyampaikan
pembelajaran dengan subjek penelitian siswa kelas IV.
Adapun persamaan dari ketiga penelitian di atas adalah,
penelitian tersebut sama-sama melakukan penelitian tindakan
kelas dan ketiga penelitian tersebut berhasil meningkatkan
hasil belajar siswa mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
Adapun keterkaitan ketiga penelitian terdahulu di atas
dengan penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh
penelitian yang sekarang adalah untuk memberikan penguatan
pada penelitian yang sekarang serta dengan menyajikan suatu
bukti konkret yang mendukung bahwa penerapan metode
Demonstrasi, penerapan model pembelajaran Explicit
Instruction, serta penerapan alat peraga dapat meningkatkan
hasil belajar mata pelajaran IPS, hal ini sejalan dan dapat
memperkuat penelitian yang sekarang bahwa dengan
menggunakan model pembelajaran Explicit Instruction denagn
Alat Peraga Denah dan Peta Lingkungan Rumah dan Sekolah
dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS materi
Mebuat Denah dan Peta Lingkungan Sekolah pada siswa kelas
III.
58
BAB III
PAPARAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum SD Negeri Karangjati 02 Kecamatan Bergas
Kabupaten Semarang
1. Profil Sekolah
Tabel 3.1
Profil SD Negei Karangjati 02 Kec. Bergas Kab. Semarang
a. Nama Sekolah SD Negeri Karangjati 02
Nomor Statistik Sekolah
( N S S )
101032212066
Nomor Akte Pendirian /
Kelembagaan
421.2/002/11/53/87
Tahun Berdiri Sekolah 1 Agustus 1987
Status Sekolah Negeri
b. Alamat Sekolah Jalan Merah No. 07 Karangjati
Kec. Bergas Kab. Semarang
Provinsi Jawa Tengah
Indonesia (50522)
c. Ukuran Tanah 1980m2
d. Status Tanah Hak Pakai (milik Pemerintah
berasal dari tanah milik warga)
Visi dan misi yang dicanangkan oleh SD Negeri Karangjati 02
adalah sebagai berikut:
Visi :
Terciptanya generasi penerus bangsa yang berkarakter,
berprestasi, mandiri didasari iman dan taqwa.
59
Misi :
1) Taqwa kepada Tuhan YME serta berbudi luhur melalui
Pendidikan agama.
2) Memberdayakan pembelajaran yang efektif, kreatif, aktif
dan menyenangkan untuk mencapai prestasi.
3) Mengintensifkan pengembangan keterampilan hidup
untuk kemandirian peserta didik.
4) Menciptakan suasana kondusif dalam membentuk pribadi
peserta didik yang berlandaskan iman dan taqwa.
5) Memperkenalkan sarana teknologi modern untuk menuju
era globalisasi.
6) Meningkatkan kerjasama dengan masyarakat dalam
rangka mencapai itu tujuan sekolah.
Tujuan Sekolah :
1) Memberikan pengetahuan akademik serta umum kepada
peserta didik guna melanjutkan kejenjang yang lebih
tinggi.
2) Memberikan keterampilan/kecakapan hidup untuk
kemandirian diri dan lingkungan.
3) Membentuk pribadi peserta didik yang berbudi pekerti
luhur.
4) Mewujudkan pribadi yang beriman dan taqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
60
5) Mendorong peserta didik untuk belajar mengenal dan
menerapkan kemajuan teknologi.
6) Proporsi lulusan yang diterima di SMP/MTs mencapai
100%.
7) Setiap kegiatan lomba dapat masuk 10 besar di tingkat
Kecamatan.
8) Kegiatan keagamaan, kepramukaan dan sikpa
kedisiplinan sekolah semakin meningkat.
9) Hubungan antar sekolah dan masyarakat semakin
kondusif.
10) Mencetak peserta didik mengacu pada Pendidikan
Berkarakter Bangsa.
2. Personalia SD Negeri Karangjati 02 Kecamatan Bergas
Kabupaten Semarang
Tabel 3.2
Daftar Pendidik dan Tenaga Kependidikan SD Negeri Karangjati 02
No. Nama Jabatan Ket
1. Susiyanto, S.Pd.SD Kepala Sekolah PNS
2. Siswo, A.Ma.Pd Guru Kelas III PNS
3. Siti Rubiyah, A.Ma.Pd Guru Kelas I PNS
4. Suwanto, S.Pd Guru Kelas II
WIYATA
BAKTI
5. Suwiyarti, S.Pd Guru Kelas V PNS
6. Fajar Kurnianingsih,
S.Pd Guru Kelas V PNS
61
7. Sri Sulistyowati, S.Pd Guru Kelas IV PNS
8. Reni Sularsih, S.Pd Guru Mapel IV-
VI
WIYATA
BAKTI
9. Umi Zulfatunni’mah,
S.Pd.I
Guru Agama I-
VI
WIYATA
BAKTI
10. Buyung Agrinadewa,
S.Pd
Guru PJOK I-VI WIYATA
BAKTI
11. Kharisma Pratama
Putri, S.Pd
Guru Kelas I
(Guru Bantu)
WIYATA
BAKTI
12. Erna Susilowati, S.E PTT
WIYATA
BAKTI
3. Prestasi yang pernah diraih SD Negeri Karangjati 02
Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang
Tabel 3.3
Daftar Prestasi SD Negeri Karangjati 02 Kec. Bergas Kab. Semarang
No. Cabang Lomba Tahun
Lomba Keterangan Bukti Fisik
1. Lomba Polcil
(Polisi Kecil)
2015 Juara Harapan
1 Tingkat Kab
Piagam
2. Lomba Pesta
Siaga
2016 Juara II Baring
Putra Tingkat
Kecamatan
Tropi
3. Lomba
Perpustakaan
2016 Juara I Tingkat
Kec. Bergas
Tropi
4. Guru Berprestasi 2016 Juara I Tingkat
Kec
Piagam
62
5. Lomba
Perpustakaan
2017 Juara I Tingkat
Kec. Bergas
Tropi
6. Penulisan Buku
Media Guru
Semarang
2018 Sertifikat
B. Deskripsi Kondisi
1. Perolehan Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial
Pada tahap ini peneliti menggunakan nilai mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai salah satu sumber maupun
buktu nyata adanya permasalahan yang ditemukan peneliti pada
siswa kelas III di SD Negeri Karangjati 02 Kec. Bergas Kab.
Semarang Tahun Ajaran 2018/2019. Berikut ini hasil nilai
ulangan harian saat belum menerapkan model pembelajaran
Explicit Instruction dengan Alat Peraga Denah dan Peta
Lingkungan Sekolah.
63
Tabel 3.4
Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus)
No. Nama Nilai Ketuntasan
1. H I S 50 Tidak Tuntas
2. A D N 50 Tidak Tuntas
3. F R Y 50 Tidak Tuntas
4. H H Y 50 Tidak Tuntas
5. M Y R 40 Tidak Tuntas
6. M A A 40 Tidak Tuntas
7. N Z W 50 Tidak Tuntas
8. A C F 50 Tidak Tuntas
9. A A P 50 Tidak Tuntas
10. A D S Y 40 Tidak Tuntas
11. A A L 60 Tidak Tuntas
12. A H P 40 Tidak Tuntas
13. A K A 40 Tidak Tuntas
14. A N 60 Tidak Tuntas
15. D R S 60 Tidak Tuntas
16. D D D 40 Tidak Tuntas
17. E B P W 90 Tuntas
18. F P R 30 Tidak Tuntas
19. F H 70 Tuntas
20. G A D P 40 Tidak Tuntas
21. L A M 30 Tidak Tuntas
64
Keterangan:
Siswa yang tuntas = 2 siswa
Siswa yang belum tuntas = 32 siswa
2. Data Siswa (Subjek Penelitian)
Subjek Penelitian yang diambil adalah siswa kelas III SD
Negeri Karangjati 02 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang
Provinsi Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2018/2019 yang
berjumlah 34 siswa dengan keterangan 12 siswa perempuan dan
22 siswa laki-laki. Selama proses penelitian semua siswa
mengikuti pelajaran tanpa ada yang izin sakit atau tanpa alasan.
22. M G N 40 Tidak Tuntas
23. M H S 60 Tidak Tuntas
24. M M 40 Tidak Tuntas
25. N F 40 Tidak Tuntas
26. N A K 50 Tidak Tuntas
27. R S M 50 Tidak Tuntas
28. R M N 50 Tidak Tuntas
29. R I D N 30 Tidak Tuntas
30. R S 60 Tidak Tuntas
31. S I G 50 Tidak Tuntas
32. S M G 60 Tidak Tuntas
33. D A W 60 Tidak Tuntas
34. D A S 40 Tidak Tuntas
65
Berikut nama data siswa kelas III SD Negeri Karangjati 02
Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2018/2019 adalah sebagai berikut :
Tabel 3.5
Data Siswa Kelas III SD Negeri Karangjati 02
No. Nama Jenis Kelamin
1. Heri Isa Septian Laki-laki
2. Adhitya Davin Nugroho Laki-laki
3. Fajar Rizal Yulianto Laki-laki
4. Harits Haidar Yahya Laki-laki
5. Maura Yulia Rahmawati Perempuan
6. Muhammad Arifin Alifatqi Laki-laki
7. Naufal Zaki Wardani Laki-laki
8. Adinda Cahya Febriana Perempuan
9. Aditia Alif Pratama Laki-laki
10. Afrial Davlin Saputra Yuana Laki-laki
11. Aira Ayu Lutfika Perempuan
12. Alfian Husein Pratama Laki-laki
13. Alvira Kayla Aprilia Perempuan
14. Auriel Nuraini Perempuan
15. Daviandra Rafael Saputra Laki-laki
16. Dimas Dhana Dinova Laki-laki
17. Evellin Berliana Putri Wijaya Perempuan
18. Falvero Putra Riefinda Laki-laki
19. Fawazz Hisbullah Laki-laki
20. Galendra Arkha Darell Prayata Laki-laki
21. Lathif Akmal Maulana Laki-laki
66
3. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada mata
pelajaran IPS materi Membuat Denah dan Peta Lingkungan
Rumah dan Sekolah. Penelitian ini menerapkan model
pembelajaran Explicit Instruction dengan Alat Peraga Denah
dan Peta Lingkungan Sekolah yang dilaksanakan sebanyak 2
siklus. Waktu penelitian adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan Siklus I dilaksanakan pada tanggal 22 November
2018
b. Kegiata Siklus II dilaksanakan pada 27 November 2018.
22. Marcella Galuh Nugraha Laki-laki
23. Marchel Hirmawan Saputra Laki-laki
24. Munif Muqtafa Laki-laki
25. Nadyalista Fahima Perempuan
26. Nerissa Arviana Komalasari Perempuan
27. Raffa Satria Maulana Laki-laki
28. Rafi Muhammad Nirwan Laki-laki
29. Ramadhani Isti Dwi Nugrahini Perempuan
30. Rangga Saputra Laki-laki
31. Safira Inaya Gassani Perempuan
32. Sera Mitha Cahaya Perempuan
33. Danar Adi Wicaksono Laki-laki
34. Dita Aprilia S Perempuan
67
C. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus
Pada tahap ini peneliti mengadakan penelitian terhadap
hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah ada tanpa
menggunakan model pembelajaran Explicit Instruction dengan
Alat Peraga Denah dan Peta Lingkungan Rumah dan Sekolah. Hal
tersebut diperoleh dari adanya refleksi pada pra siklus. Oleh karena
itu penelitian dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan
menggunakan model pembelajaran Explicit Isntruction dengan
Alat Peraga Denah dan Peta Lingkungan Rumah dan Sekolah guna
membandingkan hasil belajar siswa sebelum dans sesudah
menggunakan model pembelajaran Explicit Instruction dengan
Alat Peraga Denah dan Peta Lingkungan Rumah dan Sekolah.
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Pada tahap ini peneliti melakukan sebuah analisis terhadap
hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah ada tanpa
menggunakan model pembelajaran Explicit Instruction dengan
alat perga denah dan peta lingkungan sekolah. Pada tahap pra
siklus terlihat banyak siswa yang tidak memuhi KKM. Oleh karena
itu, peneliti akan mengadakan penelitian dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial dengan menggunakan model pembelajaran
Explicit Instruction dengan Alat Peraga denah dan peta lingkungan
sekolah dengan tujuan untuk memperbaiki hasil belajar yang
diperoleh sebelum menggunakan model pembelajaran Explicit
68
Isntruction dengan Alat Peraga Denah dan Peta Lingkungan
Sekolah agar hasil belajar siswa meningkat dan mencapai KKM
pada siklus I dan II.
Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus. Masing-
masing siklus terdiri dari empat tahap penelitian. Keempatt tahapan
terebut yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Berikut adalah langka-langkah penelitian:
1. Perencanaan Tindakan
Dalam tahap perencanaan tindakan kegiatan yang dialksanakan
oleh peneliti adalah sebagai berikut:
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosia materi Membuat Denah
dan Peta Lingkungan Rumah dan Sekolah yang memuat
serangkaian kegiatan belajar mengajar dengan
menggunakan model pembelajaran Explicit Instruction
dengan Alat Peraga Denah dan Peta Lingkungan Sekolah
b. Menyiapkan fasilitas dan sarana prasarana pendukung
seperti membuat alat peraga denah dan peta lingkungan
sekolah yang berguna untuk mendukung pelaksanaan
kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran
Explicit Instruction dengan Alat Peraga Denah dan Peta
Lingkungan Sekolah.
69
c. Menyiapkan materi ajar yaitu Membuat Denah dan Peta
Lingkungan Rumah dan Sekolah.
d. Menyiapkan lembar pengamatan untuk mengetahui
keterampilan guru dan siswa dalam proses pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran Explicit
Instruction dengan Alat Peraga Denah dan Peta Lingkungan
Sekolah.
e. Menyiapkan instrument berupa soal evaluasi/lembar tes
yang digunakan untuk menggali data hasil belajar siswa
terkait materi yang diajarkan yaitu Membuat Denah dan
Peta Lingkungan Rumah dan Sekolah.
f. Peneliti melakukan koordinasi dengan guru kelas selaku
kolabolator untuk melaksankan proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Explicit Instruction
dengan Alat Peraga Denah dan Peta Lingkungan Sekolah.
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya.
b. Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam
dan berdo’a bersama dipimpin oleh salah seorang siswa
dengan oenuh khidmat.
c. Guru menanyakan kehadiran siswa dan melakukan presensi,
70
d. Guru memeriksan kesiapan siswa dalam mengikuti
pembelajaran.
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
f. Guru melakukan tanya jawab tentang mata angin kepada
siswa.
g. Guru mengajak siswa untuk menyanyikan arah mata angina
sambal menunjukkan arahnya.
h. Guru menjelaskan materi tentang Denah dan Peta
Lingkungan.
i. Guru menjelaskan tata letak SD Negeri Karangjati 02
dengan bantuan alat peraga yang telah dipersiapkan.
g. Guru menjelaskan atau mendemonstrasikan membuat denah
dan peta lingkungan sekolah dengan menggunakan model
pembelajaran Explicit Instruction dengan Alat Peraga
Denah dan Peta Lingkungan Sekolah.
j. Guru meminta siswa untuk bekerja sama dengan teman
sebangkunya untuk menggambarkan ulang denah dan peta
lingkungan yang telah diajarkan oleh guru di selembar
kertas.
k. Dengan bimbingan selangkah demi selangkah dari guru,
siswa menggambarkan denah dan peta lingkungan sekolah
sesuai arahan dari guru.
71
l. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk
menggambarkan denah dan peta lingkungan sekolah.
m. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil diskusi
bersama teman sebangku dan mejelaskan secara singkat
tentang denah yag dibuat.
n. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang materi yang telah dipelajari.
o. Guru bersama siswa membahas hasil pembelajaran yang
telah dilaksanakan.
p. Guru memberikan soal evaluasi kepada setiap siswa dengan
materi ayng telah dipelajari.
q. Guru Bersama siswa menyimpulkan materi yang telah
dipelajari pada hari ini. Siswa diberikan penguatan dan
motivasi khususnya pada siswa yang kurang semangat atau
merasa kurang senang dalam mengikuti pembelajaran.
r. Guru menutup pembelajaran dengan mengajak siswa
membaca hamdallah Bersama.
s. Guru mengucapkan terimakasih kepada siswa karena telah
mengikuti pembelajaran dengan baik dan mengucapkan
salam.
72
3. Pengamatan atau Observasi
Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti
secara langsung melakukan pengamatan atau observasi
untuk mengetahui keterampilan guru dalam menerapkan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
Explicit instruction dengan Alat Peraga Denah dan Peta
Lingkungan Sekolah dalam meningkatkan hasil siswa kelas
III SD Negeri Karangjati 02 sekaligus dibantu oleh guru
melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa selama
proses pembelajaran sedang berlangsung.
4. Refleksi
Kegiatan refleksi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
menilai seluruh kegiatan pembelajaran dalam menerapkan
model pembelajaran Explicit Instruction dengan Alat Peraga
Denah dan Peta Lingkungan Sekolah. Pada siklus I ini
menunjukkan bahwa, terdapat peningkatan hasil belajar.
Sebagian siswa sudah mulai antusias dalam melaksanakan
proses pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Explicit Instruction dengan Alat Peraga Denah
dan Peta Lingkungan Sekolah. Dalam proses pembelajaran ini
guru berperan sebagai fasilitator, pembimbing dan motivator
sedangkan siswa sebagai pusat atau centre dalam proses
pembelajaran.
73
Guru dan peneliti mengadakan refleksi dan evaluasi setelah
pembelajaran berakhir. Berdasaran hasil refleksi ini dapat
diketahui kekurangan pembelajaran yang dilakukan oleh guru
pada siklus I yang diperoleh dari hasil pengamatan pada
pelaksanaan tindakan yang dapat dilihat dari lembar onservasi
siswa dan guru sehingga dapat digunakan untuk menentukan
tindakan kelas pada siklus berikutnya. Adapun refleksi pada
siklus I adalah terjadi pada guru dan siswa. Berikut uraiannya:
➢ Guru : guru masih terlihat belum menguasai tentang model
yang ditawarkan oleh peneliti sehingga alur pembelajaran
masih terlihat kurang kondusif dan sistematis.
➢ Siswa : ada beberapa siswa yang masih kurang
memperhatikan pembelajaran atau materi yang diajarkan di
depan kelas dengan melakukan aktivitas yang tidak
semestinya dilakukan ketika proses pembelajaran sedang
berlangsung seperti melamun, mengantuk, ngrobrol dengan
teman sebangku dan asik bermain sendiri sehingga
berakibat pada hasil belajar siswa yang belum semua
mencapai indikator keberhasilan secara klasikal maupun
individual sebanayk 85%.
Dengan adanya masalah tersebut, maka peneliti akan
melakukan tindakan pada siklus II untuk memperbaiki hasil
belajar yang kurang pada siklus I yang didapatkan dari
74
lembar observasi siswa dan guru dengan menambahkan
metode sebagai metode pendukung guna membantu
memecahkan masalah atau sebagai upaya untuk
memperbaiki kelemahan atau kekurangan siklus 1 yaitu
dengan menambahkan metode observasi (pengamatan
langsung), metode ceramah plus tanya jawab, latihan
keterampilan, dan demonstrasi.
E. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
1. Perencanaan Tindakan
Berdasarkan hasil refleksi yang diperoleh dari pengamatan
dan hasil perolehan nilai siswa pada siklus I, maka peneliti
melakukan tindak lanjut ke siklus II yang merupakan upaya
perbaikan dari siklus I. Pada Siklus II materi yang diajarkan
masih sama dengan siklus I. Tahap perencanaan tindakan pada
siklus II berdasarkan hasil refleksi pada siklus I dan merupakan
hasil perbaikan pelaksanaan pada siklus I. Siklus II juga terdiri
dari empat tahapan yang di mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi rencana pelaksanaan
tindakan yang dilakukan oleh peneliti akan dijabarkan sebagai
berikut:
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata
pelajaran IPS materi Membuat Denah dan Peta Lingkungan
Rumah dan Sekolah yang memuat serangkaian kegiatan
75
belajar mengajar dengan menggunakan model
pembelajaran Explicit Instruction dengan Alat Peraga
Denah dan Peta Lingkungan Sekolah
b. Menyiapkan fasilitas dan sarana prasarana pendukung
seperti membuat alat peraga denah dan peta lingkungan
sekolah yang berguna untuk mendukung pelaksanaan
kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran
Explicit Instruction dengan Alat Peraga Denah dan Peta
Lingkungan Sekolah.
c. Menyiapkan materi ajar yaitu Membuat Denah dan Peta
Lingkungan Rumah dan Sekolah.
d. Menyiapkan lembar pengamatan untuk mengetahui
keterampilan guru dan siswa dalam proses pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran Explicit
Instruction dengan Alat Peraga Denah dan Peta
Lingkungan Sekolah.
e. Menyiapkan instrument berupa soal evaluasi/lembar tes
yang digunakan untuk menggali data hasil belajar siswa
terkait materi yang diajarkan yaitu Membuat Denah dan
Peta Lingkungan Rumah dan Sekolah.
f. Peneliti melakukan koordinasi dengan guru kelas selaku
kolabolator untuk melaksankan proses pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran Explicit
76
Instruction dengan Alat Peraga Denah dan Peta
Lingkungan Sekolah.
2. Pelaksanaan Tindakan
Langkah-langkah atau tahapan yang dilakukan tidak jauh
berbeda dengan pelaksanaan tindakan pada siklus I, hanya saja
pelaksanaan tindakan pada siklus II ditambah dengan melihat
hasil refleksi siklus I serta menambah hal-hak yang perlu
diperhatikan dan penekanan pada tahap sebelumnya sesuai
dengan RPP yang sudah ada. Dalam hal ini ada penambahan
metode-metode yang belum ada pada siklus I, seperti metode
pengamatan langsung dan metode Latihan Keterampilan.
Berikut adalah langkah-langkah Pelaksanaan Tindakan pada
Siklus II:
a. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya.
b. Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam
dan berdo’a bersama dipimpin oleh salah seorang siswa
dengan oenuh khidmat.
c. Guru menanyakan kehadiran siswa dan melakukan
presensi,
d. Guru memeriksan kesiapan siswa dalam mengikuti
pembelajaran.
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
77
f. Guru melakukan tanya jawab tentang mata angina kepada
siswa.
g. Guru mengajak siswa untuk menyanyikan arah mata angina
sambil menunjukkan arahnya.
h. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok, masing-masing
kelompok terdiri dari 5-6 siswa.
i. Guru meminta siswa untuk bergabung Bersama
kelompoknya.
j. Guru menjelaskan materi tentang Denah dan Peta
Lingkungan.
k. Guru menjelaskan tata letak SD Negeri Karangjati 02
dengan bantuan alat peraga yang telah dipersiapkan.
l. Guru meminta siswa untuk keluar kelas untuk melakukan
metode pengamatan atau observasi tentang tata letak SD
Negeri Karangjati.
m. Guru meminta siswa untuk masuk kembali ke dalam kelas.
n. Guru meminta siswa untuk mengeluarkan bahan dan alat
yang akan digunakan untuk membuat denah dan peta
lingkungan sekolah.
o. Guru menjelaskan atau mendemonstrasikan cara membuat
denah dan peta lingkungan sekolah dengan menggunakan
model pembelajaran Explicit Instruction dengan Alat
Peraga Denah dan Peta Lingkungan Sekolah.
78
p. Guru meminta siswa untuk bekerja sama dengan
kelompoknya untuk membuat keterampilan denah dan peta
lingkungan yang telah diajarkan oleh guru.
q. Dengan bimbingan selangkah demi selangkah dari guru,
siswa sercara berkelompok membuat denah dan peta
lingkungan sekolah dari kertas sesuai arahan dari guru.
r. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk membuat
denah dan peta lingkungan sekolah.
s. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil karya
denah dan peta lingkungan sekolah yang dikerjakan secara
berkelompok dan mejelaskan secara singkat tentang denah
yag dibuat.
t. Guru meminta siswa yang lain untuk memberikan tepuk
tangan tanda apresiasi hasil kerja siswa dan meminta
kelompok lain untuk memberikan tanggapan.
u. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang materi yang telah dipelajari.
v. Guru bersama siswa membahas hasil pembelajaran yang
telah dilaksanakan.
w. Guru memberikan soal evaluasi kepada setiap siswa
dengan materi yang telah dipelajari.
x. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah
dipelajari pada hari ini. Siswa diberikan penguatan dan
79
motivasi khususnya pada siswa yang kurang semangat atau
merasa kurang senang dalam mengikuti pembelajaran.
y. Guru menutup pembelajaran dengan mengajak siswa
membaca hamdallah bersama.
z. Guru mengucapkan terimakasih kepada siswa karena telah
mengikuti pembelajaran dengan baik dan mengucapkan
salam.
3. Pengamatan atau Observasi
Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti secara
langsung melakukan pengamatan atau observasi utuk
mengetahui keterampilan guru dalam menerapkan pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran Explicit instruction
dengan Alat Peraga Denah dan Peta Lingkungan Sekolah dalam
meningkatkan ahsil belajar siswa kelas III SD Negeri
Karangjati 02 sekaligus dibantu oleh guru melakukan
pengamatan terhadap siswa selama proses pembelajaran sedang
berlangsung.
4. Refleksi
Kegiatan refleksi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
menilai seluruh kegiatan pembelajaran dalam menerapkan
model pembelajaran Explicit Instruction dengan Alat Peraga
Denah dan Peta Lingkungan Sekolah. Pada siklus I ini
menunjukkan bahwa, terdapat peningkatan hasil belajar.
80
Sebagian siswa sudah mulai antusias dalam melaksanakan
proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
Explicit Instruction dengan Alat Peraga Denah dan Peta
Lingkungan Sekolah. Dalam proses pembelajaran ini guru
berperan sebagai fasilitator, pembimbing dan motivator
sedangkan siswa sebagai pusat atau centre dalam proses
pembelajaran.
Guru dan peneliti mengadakan refleksi dan evaluasi setelah
pembelajaran berakhir. Pada siklus II peneliti menemukan
cukup banyak peningkatan yang diperoleh dari pra siklus dan
siklus I pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Ssosial mteri
Mmembuat Denah dan Peta Lingkungan Rumah dan Sekolah di
SD Negeri Karangjati 02. Peningkatan tersebut meliputi:
a. Sebagian besar siswa lebih memperhatikan dan menghayati
pelajaran meskipun masih ada beberapa siswa yang kurang
memperhatikan
b. Siswa lebih serius dan tampak antusias dalam proses belajar
menagjar dengan menggunakan model pembelajaran
Explicit Instruction dengan Alat Peraga Denah dan Peta
Lingkungan Sekolah. Hal ini tampak pada peningkatan hasil
tes tertulis pada lembar soal yang dikerjakan oleh siswa.
c. Adanya peningkatan ketuntasan secara klasikal. Pada siklus
II hampir semua aspek keaktifan meningkat, sehingga hasil
81
belajar siswa dan ketuntasan kriteria minimal pun
mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hasil ini
tidak lepas atau berkaitan dengan model pembelajaran
Explicit Instruction dengan Alat Peraga Denah dan Peta
Lingkungan Sekolah yang digunakan pada saat porses
belajar mengajar berlangsung.
82
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas III SD
Negeri Karangjati 02, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang.
Penelitian tindakan kelas ini dilaukan dengan menggunakan model
pembelajaran Explicit Instruction dengan Alat Peraga Denah dan
Petal Lingkungan Sekolah melalui 2 siklus untuk meningkatkan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS materi Mmembuat
Denah dan Peta Lingkungan Rumah dan Sekolah. Berdasarkan
penelitian yang dilaksanakan, mulai dari pemeriksaan tahap studi
awal sampai pada siklus kedua diperoleh data sebagai berikut:
1. Deskripsi Hasil Kondisi Awal (Pra Siklus)
Data yang diperoleh dari wawancara dengan guru mata
pelajaran IPS diperoleh penjelasan bahwa masih ada beberapa
siswa yang mendapatkan nilai IPS yang belum tuntas atau
belum memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
IPS yang telah ditetapkan di SD Negeri Karangjati 02 yaitu 70.
Berdasarkan pengamatan (observasi) singkat terhadap siswa
sebelum penelitian, menunjukkan bahwa kemampuan siswa
masih rendah terhadap mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
Hal tersebut berakibat pada nilai ulangan harian yang diperoleh
oleh siswa.
83
Tabel 4.1
Data Nilai Siswa Kelas III SD Negeri Karangjati 02 Pra Siklus
No. Nama Nilai Ketuntasan
35. H I S
50 Tidak Tuntas
36. A D N 50
Tidak Tuntas
37. F R Y 50
Tidak Tuntas
38. H H Y 50
Tidak Tuntas
39. M Y R 40
Tidak Tuntas
40. M A A 40
Tidak Tuntas
41. N Z W 50
Tidak Tuntas
42. A C F 50
Tidak Tuntas
43. A A P 50
Tidak Tuntas
44. A D S Y 40
Tidak Tuntas
45. A A L 60
Tidak Tuntas
46. A H P 40
Tidak Tuntas
47. A K A 40
Tidak Tuntas
48. A N 60
Tidak Tuntas
49. D R S 60
Tidak Tuntas
50. D D D 40
Tidak Tuntas
51. E B P W 90
Tuntas
52. F P R 30
Tidak Tuntas
53. F H 70
Tuntas
54. G A D P 40
Tidak Tuntas
55. L A M 30
Tidak Tuntas
84
Keterangan:
Siswa yang tuntas = 2 siswa
Siswa yang tidak tuntas = 32 siwa
56. M G N 40
Tidak Tuntas
57. M H S 60
Tidak Tuntas
58. M M 40
Tidak Tuntas
59. N F 40
Tidak Tuntas
60. N A K 50
Tidak Tuntas
61. R S M 50
Tidak Tuntas
62. R M N 50
Tidak Tuntas
63. R I D N 30
Tidak Tuntas
64. R S 60
Tidak Tuntas
65. S I G 50
Tidak Tuntas
66. S M G 60
Tidak Tuntas
67. D A W 60
Tidak Tuntas
68. D A S 40
Tidak Tuntas
Jumlah 1460
Nilai Rata-rata 42,94
Tuntas (%) 5,88 %
Tidak Tuntas (%) 94,12 %
85
Nilai rata-rata siswa kelas III menunjukkan bahwa hasil
belajar siswa yang kurang memuaskan sebanyak 32 siswa
belum mencapai batas KKM. Batas KKM di SD Negeri
Karangjati 02 untuk mata pelajaran IPS adalah 70. Dari data
yang diperoleh siswa yang telah mencapai KKM sebanyak 5,88
% (2 siswa) dan 94,12 (32 siswa) belum mencapai KKM.
Berdasarkan hal ini peneliti mencoba untuk melakukan
tindakan perbaikan menggunakan model pembelajaran Explicit
Instruction dengan Alat Peraga Denah dan Peta Lingkungan
Sekolah untuk meningkatkan hasil belajar siswa mater
Membuat Denah dan Peta Lingkungan Rumah dan Sekolah.
2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I (Model Pembelajaran
Explicit Instruction dengan Alat Peraga Denah dan Peta
Lingkungan Sekolah)
Pada proses belajar mengajar pada siklus I di kelas III,
peneliti menggunakan model pembelajaran Explicit Instruction
dengan Alat Peraga Denah dan Peta Lingkungan Sekolah.
Deskripsi pelaksanan tindakan pada siklus I, mencakup
aktivitas guru dan siswa serta hasil belajar siswa. Pada deskripsi
observasi guru didapatkan data keterampilan guru dalam
menerapkan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Explicit Instruction dengan Alat Peraga Denah
dan Peta Lingkungan Sekolah dalam proses pembelajaran mata
86
pelajaran IPS dalam materi Membuat Denah dan Peta
Lingkungan Rumah dan Sekolah serta aktivitas siswa meliputi
keaktifan dan antusias siswa selama proses pembelajaran
berlangsung. Pada data hasil belajar siswa maka kita dapat
melihat rata-rata kelas dan prosentase ketuntasan belajar siswa.
Pada siklus I pengumpulan data observasi guru dan siswa dan
hasil belajar peserta didik menggunakan test dan lembar
observasi. Berdasarkan instrumen tersebut dapat diperoleh data
tentang hasil obervasi guru/siswa dan nilai hasil belajar siswa
dalam kegiatan belajar mengajar. Deskripsi pada penelitian
tindakan siklus I antara lain adalah sebagai berikut:
a. Lembar Observasi Guru dan Siswa
Pengambilan data digunakan untuk mengetahui
aktivitas guru dan siswa pada siklus I, peneliti menggunakan
lembar observasi guru/siswa. Aspek yang dinilai saat
observasi adalah aktivitas guru yang meliputi keterampilan
guru dalam menerapkan pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran Explicit Instruction dengan Alat
Peraga Denah dan Peta Lingkungan Sekolah dalam proses
pembelajaran mata pelajaran IPS dalam materi Membuat
Denah dan Peta Lingkungan Rumah dan Sekolah serta
pengamatan terhadap aktivitas siswa selama proses
87
pembelajaran berlangsung. Hasil observasi guru dan siswa
dapat dilihat pada table di bawah ini:
b. Nilai Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran
menggunakan model pembelajaran Explicit Instruction
dengan Alat Peraga Denah dan Peta Lingkungan Sekolah,
maka dapat diketahui nilai rata-rata kelas dan prosentase
ketuntasan belajar siswa kelas III semester 1 SDN
Karangajti 02 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang
Tahun Pelajaran 2018/2019. Adapun hasil belajar siswa
siklus I setelah menggunakan model pembelajaran Explicit
Instruction dengan Alat Peraga Denah dan Peta Lingkungan
Sekolah, yaitu:
88
Tabel 4.2
Perolehan Hasil Nilai Kelas III pada Siklus I
No. Nama Nilai Ketuntasan
1. H I S
76 Tuntas
2. A D N 80
Tuntas
3. F R Y 72
Tuntas
4. H H Y 76
Tuntas
5. M Y R 72
Tuntas
6. M A A 56
Tidak Tuntas
7. N Z W 80
Tuntas
8. A C F 72
Tuntas
9. A A P 84
Tuntas
10. A D S Y 72
Tuntas
11. A A L 76
Tuntas
12. A H P 80
Tuntas
13. A K A 72
Tuntas
14. A N 76
Tuntas
15. D R S 80
Tuntas
16. D D D 92
Tuntas
17. E B P W 60
Tuntas
18. F P R 76
Tidak Tuntas
19. F H 80
Tuntas
20. G A D P 72
Tuntas
21. L A M 80
Tuntas
89
Hasil tes evaluasi pada siklus I mengalami
peningkatan dan perkembangan yang cukup signifikan jika
dibandingkan dengan nilai pada pra siklus. Nilai rata-rata
siswa menunjukkan bahwa hasil belajar siswa cukup
memuaskan. Siswa yang telah mencapai KKM sebanyak
22. M G N 56
Tidak Tuntas
23. M H S 60
Tidak Tuntas
24. M M 76
Tuntas
25. N F 80
Tuntas
26. N A K 68
Tidak Tuntas
27. R S M 72
Tuntas
28. R M N 60
Tidak Tuntas
29. R I D N 64
Tidak Tuntas
30. R S 52
Tidak Tuntas
31. S I G 84
Tuntas
32. S M G 76
Tuntas
33. D A W 60
Tidak Tuntas
34. D A S 72
Tuntas
Jumlah 2464
Nilai Rata-rata 72,47
Tuntas (%) 73,52%
Tidak Tuntas (%) 26,48%
90
75,52% (25 siswa) dan 26,48% (9 siswa) belum mencapai
KKM.
Dalam menentukan besarnya persentase peneliti
menggunakan rumus;
P = ∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟
∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 × 100%,
sedangkan untuk menentukan nilai rata-rata kelas dengan
rumus;
Rata-rata= jumlah Nilai
Jumlah Siswa
c. Refleksi
Hasil belajar siklus I ini menunjukkan bahwa hasil
evaluasi siswa dalam proses pembelajaran meningkat
dibandingkan pada pra siklus, namun hasil tersebut masih
berada di bawah ketuntasan klasikal yaitu sebanyak 85%
sedangkan pada siklus I ketuntasan klasikal sebanyak
73,52%. Kurang berhasilnya proses pembelajaran yang
terjadi pada siklus I membuat peneliti perlu melaksanakan
tindakan perbaikan pada siklus II sebagai rangkaian dari
penelitian tindakan kelas ini.
91
3. Deskripsi Hasil Penelitian pada Siklus II (Model
Pembelajaran Explicit Instruction dengan Alat Peraga
Denah dan Peta Lingkungan Sekolah)
Hasil penelitian siklus I ternyata masih belum mencapai
indicator keberhasilan klasikal. Oleh karena itu, peneliti
melakuka tindakan perbaikan pada siklus II. Rangkaian
tindakan yang dilakukan pada siklus II sama seperti siklus I,
yang mana perolehan data berupa hasil tes dan non tes. Data tes
berupa hasil belajar siswa pada saat mengerjakan tes evaluasi.
Data non tes diperoleh dari hasil observasi guru dan siswa dan
dokumentasi. Deskripsi pada penelitian tindakan siklus II
antara lain adalah sebagai berikut:
a. Lembar Observasi Guru dan Siswa
Observasi proses pembelajaran yang dilakukan pada
siklus II tampak banyak perubahan yang signifikan terhadap
keterampilan guru dalam menerapkan model pemebelajaran
Explicit Isntruction dengan Alat Peraga Denah dan Peta
Lingkungan Sekolah.
b. Hasil Belajar Siswa
Setelah dilakukan perbaikan-perbaikan pada
penerapan model pembelajaran Explicit instruction dengan
Alat Peraga Denah dan Peta Lingkungan Sekolah, maka
92
diperoleh hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
Tabel 4.3
Perolehan Hasil Nilai Kelas III pada Siklus II
No. Nama Siswa Nilai Ketuntasan
1. H I S
88 Tuntas
2. A D N 92
Tuntas
3. F R Y 80
Tuntas
4. H H Y 86
Tuntas
5. M Y R 80
Tuntas
6. M A A 76
Tuntas
7. N Z W 80
Tuntas
8. A C F 84
Tuntas
9. A A P 100
Tuntas
10. A D S Y 72
Tuntas
11. A A L 100
Tuntas
12. A H P 84
Tuntas
13. A K A 72
Tuntas
14. A N 86
Tuntas
15. D R S 84
Tuntas
16. D D D 100
Tuntas
17. E B P W 68
Tidak
Tuntas
18. F P R 80
Tuntas
19. F H 100
Tuntas
93
Berdasarkan data di atas, didapatkan data bahwa
hasil belahar siswa pada siklus II mengalami peningkatan
dan perkembangan dibandingkan pada siklus I. Pencapaian
rata-rat pada siklus I mencapai 72,47 dan pada siklus II
20. G A D P 76
Tuntas
21. L A M 92
Tuntas
22. M G N 60
Tidak
Tuntas
23. M H S 92
Tuntas
24. M M 96
Tuntas
25. N F 84
Tuntas
26. N A K 92
Tuntas
27. R S M 92
Tuntas
28. R M N 96
Tuntas
29. R I D N 100
Tuntas
30. R S 56
Tidak
Tuntas
31. S I G 84
Tuntas
32. S M G 76
Tuntas
33. D A W 100
Tuntas
34. D A S 76
Tuntas
Jumlah 2884
Nilai Rata-rata 84,82
Tuntas (%) 91,17
%
Tidak Tuntas (%) 8,83%
94
meningkat menjadi 84,82. Pada pelaksanan siklus II siswa
yang telah mencapai KKM sebanyak 91,17% (33 siswa)
dan 8,83% (3 siswa) belum mencapai KKM. Pada siklus II
masih ada siswa yang belum mencapai KKM tetapi dari data
yang didapatkan sudah menunjukkan peningkatan dan sudah
menunjukkan hasil yang termasuk sangat memuaskan,
karena sudah mencapai indikator keberhasilan klasikal yang
telah ditetapkan yaitu ketuntasan belajar siswa minimal
85%.
c. Refleksi Siklus II
Berdasarkan pelaksanaan tindakan kelas pada siklus
II, maka diperoleh hasil bahwa pelaksanan kegiatan
pembelajaran materi Membuat Denah dan Peta Lingkungan
Rumah dan Skeolah dengan menggunakan model
pembelajaran Explicit Instruction dengan Alat Peraga
Denah dan Peta Lingkungan Sekolah telah berjalan dengan
baik diabndingkan dengan pelaksanaan kegiatan
pemeblajaran pada siklus I. selama proses kegiatan belajar
mengajar, terlihat bahwa hampr semua siswa terlihat
berpasrtisipasi dan antusias dalam segala kegiatan belajar
mengajar. Siswa terlihat lebih bersemangat dan aktif selama
melakukan kegiatan pembelajaran materi Membuat Denah
Dan Peta Lingkungan Rumah dan Sekolah.
95
B. Pembahasan
Penelitian tindakan kelas yang telah berjalan dan dilakukan
di kelas III SD Negeri Karangjati 02 menggunakan model
pemeblajaran Explicit Instruction dengan Alat Peraga Denah dan
Peta Lingkungan Sekolah yang terdiri dari 2 siklus, yaitu siklus I
dan siklus II. Bersadarkan hasil penelitian yang tekah dilakukan
pada siklus I dan siklus II, dengan enggunakan model
pembelajaran Explicit Instruction dengan Alat Peraga Denah dan
Peta Lingkungan Sekolah menunjukkan adanya peningkatan hasil
belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari rekapitulasi hasil belajar
mata pelajaran IPS materi Membuat Denah dan Peta Lingkungan
Rumah dan Sekolah. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara,
ditemukan bahwasannya guru jarang menggunakan model dan
metode pembelajaran yang bevariasi sehingga membuat
pemeblajaran cenderung monoton dan membosankan. Guru lebih
sering menggunakan model Contextual Teaching Learning (CTL)
dan metode ceramah tanpa mengikut sertakan pastisipasi siswa
pada saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Terjadi peningkatan nilai rata-rata hasil belajar pada siswa.
Sebelum pelaksanaan PTK menggunakan model pembelajaran
Explicit Instruction dengan Alat Peraga Denah dan Peta
Lingkungan Sekolah hasil ulangan harian siswa menunjukkan
bahwa hasil belajar belum memuaskan. Sebanyak 32 siswa belum
96
mencapai batas KKM yang telah ditentukan oleh sekolah. Batas
KKM di SD Negeri Karangjati 02 untuk mata pelajarn IPS materi
Membuat Denah dan Peta Lingkungan Rumah dan Sekolah kelas
III adalah 70. Siswa yang telah mencapai KKM di kelas III hanya
sebanyak 2 siswa 5,88% dengan perolehan rata-rata hasil belajar
siswa 42,94. Pada siklus I sebanyak 25 siswa 73,52% dengan
perolehan rata-rata hasil belajar meningkat menjadi 72,47.
Peningkatan perolehan hasil belajar anatara pra siklus dan siklus I
adalah sebesar 67,64%.
Prosentase Ketuntasan siswa pada Pra siklus dapat
dicermati pada diagram di bawah ini :
Gambar 4.1
Diagram Ketuntasan Pra Siklus
5,88%
94,12%
Prosentase Ketuntasan Pra Siklus
Tuntas Belum Tentas
97
Pada pra siklus dari 34 siswa hanya 2 siswa 5,88% yang
memenuhi standar kriteria ketuntasan minimal dengan perolehan
rata-rata hasil belajar siswa 42,94 dan siswa yang belum tuntas
sebanyak 32 siswa 94,12%. Pada siklus I sebanyak 25 siswa
73,52% dengan perolehan rata-rata hasil belajar meningkat
menjadi 72,47 mencapai indikator keberhasilan secara klasikal.
Peningkatan prosentase hasil belajar siswa pada pre siklus dan
siklus I adalah 67,64%.
Prosentase Ketuntasan siswa pada siklus I dapat dicermati
pada diagram di bawah ini :
Gambar 4.2
Diagram Prosentase Ketuntasan Siklus I
26,48%
73,52%
Prosentase Ketuntasan Siklus I
Tuntas Tidak Tuntas
98
Pada siklus I sebanyak 25 siswa 73,52% dengan perolehan
rata-rata hasil belajar meningkat menjadi 72,47. Pada siklus II di
kelas III rata-rata perolehan nilai hasil belajar siswa meningkat
menjadi 84,82 atau sebanyak 31 siswa dengan prosentase 91,17%
siswa yang telah mencapai indikator keberhasilan secara klasikal.
Peningkatan antara hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II
sebesar 17,65%.
Prosentase Ketuntasan siswa pada siklus II dapat dicermati
pada diagram di bawah ini:
Gambar 4.3
Diagram Prosentase Ketuntasan Siklus II
Berdasarkan data tersebut maka dapat diketahui bahwa
pelaksanaan tindakan kelas menggunakan model pembelajaran
Explicit Instruction dengan Alat Peraga Denah dan Peta
91,17%
8,83%
Prosentase Ketuntasan Siklus II
Tuntas Tidak Tuntas
99
Lingkungan Sekolah dapat dikatakan berhasil meningkatkan hasil
belajar siswa di kelas III. Berikut rekapitulasi ketuntasan gabungan
dari hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran
Explicit Instruction dengan Alat Peraga Denah dan Peta
Lingkungan Sekolah.
Rekapitulasi ketuntasan gabungan kelas III dapat dicermati pada
tabel di bawah ini :
Tabel 4.4
Rekapitulasi Ketuntasan Gabungan Kelas III (Model Pembelajaran Explicit
Instruction dengan Alat Peraga Denah dan Peta Lingkungan Sekolah)
Instrumen Pra Siklus Siklus I Siklus II
Nilai Rata-rata 42,92 72,47 84,82
Ketuntasan 5,88% 73,52% 91,17%
Tuntas 2 siswa 25 siswa 31 siswa
Tindak Tuntas 32 siswa 9 siswa 3 siswa
Jumlah Siswa 34 siswa 34 siswa 34 siswa
Berikut presentase kelulusan siswa kelas III jika disajikan
dalam bentuk diagram batang:
100
Gambar 4.4
Rekapitulasi Prosentase Peningkatan Ketuntasan Siswa Pra Siklus, Siklus I, Siklus
II
Berdasarkan data tersebut maka dapat diketahui bahwa
pelaksanaan PTK dnegan menggunakan model pembelajaran
Explicit Instruction dengan Alat Peraga Denah dan peta
Lingkungan Sekolah berhasil meningkatkan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPS dalam materi Membuat Denah dan Peta
Lingkungan Rumah dan Sekolah. Penerapan model pembelajaran
Explicit Instruction dengan Alat Peraga Denah dan Lingkungan
Sekolah tampak memberikan perubahan yang positif dalam
kegiatan belajar mengajar. Dampak positif tersebut terlihat dari
peserta didik yang aktif, semangat, dan focus dalam mengikuti
kegiatan belajar mengajar.
Tuntas
Tidak Tuntas
Rata-rata
0
20
40
60
80
100
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
5,88%
73,52%
91,17%
26,48%
94,12%
8,83%
42,92
72,7482,84
Rekapitulasi Ketuntasan Gabungan Kelas III
Tuntas Tidak Tuntas Rata-rata
17,65%67,64%
101
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa hasil
belajar siswa di kelas III SD Negeri Karangjati 02 Kecamatab
Bergas Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019 materi
Membuat Denah dan Peta Lingkungan Rumah dan Sekolah
meningkat setelah menggunakan model pembelajaran Explicit
Instruction dengan Alat Peraga Denah dan Peta Lingkungan
Sekolah.
Tabel 4.5
Rekapitulasi Hasil Belajar Setiap Siklus
No Nama
Hasil Nilai
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Nilai Ket Nilai Ket Nilai Ket
1 H I S 50
Tidak
Tuntas 76 Tuntas 88 Tuntas
2 A D N 50
Tidak
Tuntas 80 Tuntas 92 Tuntas
3 F R Y 50
Tidak
Tuntas 72 Tuntas 80 Tuntas
4 H H Y 50
Tidak
Tuntas 76 Tuntas 86 Tuntas
5 M Y R 40
Tidak
Tuntas 72 Tuntas 80 Tuntas
6 M A A 40
Tidak
Tuntas 56
Tidak
Tuntas 76 Tuntas
7 N Z W 50
Tidak
Tuntas 80 Tuntas 80 Tuntas
8 A C F
50
Tidak
Tuntas 72 Tuntas 84 Tuntas
9 A A P 50
Tidak
Tuntas 84 Tuntas 100 Tuntas
10 A D S
Y 40
Tidak
Tuntas 72 Tuntas 72 Tuntas
11 A A L 60
Tidak
Tuntas 76 Tuntas 100 Tuntas
102
12 A H P 40
Tidak
Tuntas 80 Tuntas 84 Tuntas
13 A K A 40
Tidak
Tuntas 72 Tuntas 72 Tuntas
14 A N 60
Tidak
Tuntas 76 Tuntas 86 Tuntas
15 D R S 60
Tidak
Tuntas 80 Tuntas 84 Tuntas
16 D D D 40
Tidak
Tuntas 92 Tuntas 100 Tuntas
17 E B P
W 90
Tuntas 60 Tuntas 68
Tidak
Tuntas
18 F P R 30
Tidak
Tuntas 76
Tidak
Tuntas 80 Tuntas
19 F H 70 Tuntas 80 Tuntas 100 Tuntas
20 G A D
P 40
Tidak
Tuntas 72 Tuntas 76 Tuntas
21 L A M 30
Tidak
Tuntas 80 Tuntas 92 Tuntas
22 M G N 40
Tidak
Tuntas 56
Tidak
Tuntas 60
Tidak
Tuntas
23 M H S 60
Tidak
Tuntas 60
Tidak
Tuntas 92 Tuntas
24 M M 40
Tidak
Tuntas 76 Tuntas 96 Tuntas
25 N F 40
Tidak
Tuntas 80 Tuntas 84 Tuntas
26 N A K 50
Tidak
Tuntas 68
Tidak
Tuntas 92 Tuntas
27 R S M 50
Tidak
Tuntas 72 Tuntas 92 Tuntas
28 R M N 50
Tidak
Tuntas 60
Tidak
Tuntas 96 Tuntas
29 R I D
N 30
Tidak
Tuntas 64
Tidak
Tuntas 100 Tuntas
30 R S 60
Tidak
Tuntas 52
Tidak
Tuntas 56
Tidak
Tuntas
31 S I G 50
Tidak
Tuntas 84 Tuntas 84 Tuntas
103
32 S M G
60
Tidak
Tuntas 76 Tuntas 76 Tuntas
33 D A
W 60
Tidak
Tuntas 60
Tidak
Tuntas 100 Tuntas
34 D A S 40
Tidak
Tuntas 72 Tuntas 76 Tuntas
Jumlah 1460 2464 2884
Nilai
Rata-
rata
42,94 72,47 84,82
Tuntas
(%) 5,88 % 73,52% 91,17%
Tidak
Tuntas
(%)
94,12 % 26,48% 8,83%
Berdasarkan dari data diatas, dilihat dari hasil belajar pra
siklus masih banyak siswa yang belum mencapai ketuntasan KKM,
hasil belajar siswa yang tuntas dari pra siklus hanya 2 siswa
(5,88%) dan 32 siswa (94,12%) belum tuntas dengan nilai rata-rata
kelas 42,94. Pada siklus I ketuntasan hasil belajar mencapai 25
siswa (73,52%) dan 9 siswa (26,48%) belum tuntas dengan nilai
rata-rata kelas 72,47. Jadi dari pra siklus ke siklus I mengalami
peningkatan hasil belajar sebanyak 67,64%.
Sedangkan hasil ketuntasan belajar siswa pada siklus II
mengalami peningkatan lagi menjadi 31 siswa (91,17%) siswa
yang tuntas dan 3 siswa (8,83%) yang belum tuntas dengan nilai
rata-rata kelas 84,82. Jadi peningkatan hasil siklus I dan siklus II
sebesar 17,65%.
104
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan
di SD Negeri Karangjati 02 Kec. Bergas Kab. Semarag Tahun
Pelajaran 2018/2019, dapat disimpulkan bahwa penerapan model
pembelajaran Explicit Instruction dengan Alat Peraga Denah dan
Peta Lingkungan Sekolah dapat meningkatkan hasil belajar mata
pelajaran Ilmu Pengetahuna Sosial dalam materi Membuat Denah
dan Peta Lingkungan Rumah dan Sekolah pada siswa kelas III
semester 1 SD Negeri Karangjati 02. Hal ini dibuktikan dengan
adanya peningkatan hasil belajar siswa pada setiap siklusnya yaitu
terjadi peningkatan prosentase ketuntasan siswa sebesar 67,67%
hal ini dapat dilihat pada kondisi pra siklus (awal) dari 34 siswa
hanya 2 siswa (5,88%) siswa yang memenuhi standar kriteria
ketuntasan minimal dan 32 siswa (94,12%) belum memnuhi
standar kriteria ketuntasan minimal dengan perolehan nilai rata-
rata 42,92, sedangkan data yang didapat pada siklus 1 yaitu dari 34
siswa sebanyak 25 siswa (73,52%) sudah memenuhi standar
kriteria ketuntasan minimal dan 9 siswa (26,48%) belum
memenuhi standar kriteria ketuntasan minimal dengan perolehan
nilai rata-rata 72,47. Terjadi peningkatan prosentase ketuntasan
dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 17,65%. Hal ini dapat dilihat dari
105
hasil belajar siswa yaitu dari 34 siswa sebanyak 31 siswa (91,17%)
sudah memenuhi standar kriteria ketuntasan minimal dan 3 siswa
(8,83%) belum memenuhi standar kriteria ketuntasan minimal
dengan perolehan nilairata-rata 84,82.
Maka dapat dikatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas ini
dinyatakan berhasil karena indikator keberhasilan secara klasikal
yaitu ≥ 85% sudah tercapai hal ini dibuktikan dengan adanya data
hasil belajar siswa pada siklus 2 sebesar 91,17% dengan perolehan
nilai rata-rata 84,82 (91,17% ≥ 85%). Maka siklus dihentikan atau
dinyatakan berhenti pada siklus 2 karena Indikator Keberhasilan
secara klasikal dan individual sudah terpenuhi atau tercapai.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang diperoleh maka penulis
memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
a. Sebaiknya siswa dapat lebih memperhatikan guru dan tetap
focus pada saat pembelajaran berlangsung agar mencapai
hasil yang maksimal.
b. Sebaiknya siswa harus aktif dan antusias mengikuti
kegiatan pembelajaran agar peran siswa lebih dominan di
dalam kelas.
106
2. Bagi Guru
a. Guru harus mempersiapkan segala keperluan pembelajaran
denagn matang serta berupaya memberikan inovasi dalam
mendesain pembelajaran menggunakan berbagai model,
strategi, dan metode serta menggunakan media atau alat
peraga yang tepat dan menyenangkan sebagai upaya untuk
meningkatkan pembelajaran yang efektif, kondusif dan
tepat sasaran.
b. Sebaiknya guru lebih bisa menjalin kedekatan atau
hubungan yang intens dengan siswa.
3. Bagi Sekolah
Sebaiknya sekolah berupaya untuk menambah sarana
prasarana seperti media maupun alat peraga guna menunjang
kegiatan pembelajaran.
4. Bagi Kepala Sekolah
Kepala sekolah sebaiknya memberikan bimbingan dan
melakukan evaluasi sesering mungkin dengan guru untuk
memperbaiki dan mengembangkan proses belajar mengajar
misalnya dalam penerapan model, metode, media maupun alat
peraga pembelajaran yang lebih menarik dan inovatif sehingga
dapat mencapai hasil yang maksimal.
107
DAFTAR PUSTAKA
Anugrah, Desi Tri. 2017. Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa
Melalui Model Pembelajaran Explicit Instruction pada mata
pelajaran IPS Kelas VB SDN 1 GANTIWARNO. Lampung: Jurusan
Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung Bandar Lampung. (Online),
http://digilib.unila.ac.id/27115/20/SKRIPSI%20TANPA%20BAB
%20PEMBAHASAN.pdf (diakses pada 10 Januari 2019, pukul
19.38 WIB).
Aryani, Dinar. 2014. Meningkatkan Pemahaman Konsep Tentang Denah
Pada Mata Pelajaran IPS dengan Menggunakan Alat Peraga Bagi
Siswa Kelas III MI Muhammadiyah Ngasem GunungKidul
Yogyakarta Tahun Pelajaran 2013/2014. Yogyakarta: Program
Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Sunan Kalijaga.
(Online), http://digilib.uin-
suka.ac.id/14238/2/BAB%20I%2C%20IV%2C%20DAFTAR%20
PUSTAKA.pdf (diakses pada 8 Januari 2019, pukul 16.58 WIB).
Arikunto, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Bumi Askara
Asmani, Jamal Ma’mur. 2014. Tips Membangun Komunitas Belajar di
Sekolah. Jogjakarta: DIVA Perss
Aqib, Zainal,dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama
Widya
Departemen Agama RI. 2005. Al-Qur’an dan Terjemahannya (Al-‘Aliyy).
Bandung : CV Penerbit Diponegoro
Dimyati dan Mudjiono. 2015. Belajar & Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2015. Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Rineka
Cipta.
Etin Solihatin dan Raharjo. 2012. Learning Analisis Model Pembelajaran
IPS. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Gunawan, Rudy. 2013. PENDIDIKAN IPS Filosofi, Konsep, dan Aplikasi.
Bandung : ALFABETA, cv
108
Rusman. Model Pengembangan Pembelajaran, (Online),
(http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/19
6209061986011-
AHMAD_MULYADIPRANA/PDF/Model_Pengembangan_Pem
belajaran.pdf, diakses 10 Januari 2019, pukul 17.49 WIB).
Huda, Miftahul. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Juwairiah. 2013. Alat Peraga dan Media Pembelajaran Kimia. Jurnal Ilmu
Pendidikan, (Online), Vol. IV, No. 1,
(visipena.stkipgetsempena.ac.id/home/article/download/46/47
,diakses 8 Desember 2018 pukul 07.04 WIB).
Kirna, Candra dkk. 2013. Belajar Praktis Ilmu Pengetahuan Sosial SD/MI
Kelas III Semester Gasal. Klaten: Viva Pakarindo
Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : Rajawali Pers
Muslich, Masnur 2008. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan
Kontekstual. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Pixabay. 2013. Gambar Matahari Terbit (Online),
(https://pixabay.com/en/sunrise-lake-water-scenic-182302/
(diunduh pada 3 Januari 2019 pukul 18.22 WIB)
Pixabay. 2018. Gambar Matahri Terbenam (Online),
(https://pixabay.com/en/sunset-sun-sky-landscape-mood-3567460/
(diunduh pada 3 Januari 2019 pukul 18:24 WIB)
Rasimin. 2012. Pembelajaran IPS Teori, Aplikasi dan Evaluasi. Salatiga :
STAIN Salatiga Pers.
Ratna, Nyoman Kutha. 2016. Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan
Ilmu Sosial Humaniora pada Umumnya. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar
Rofi’ah, Siti. 2016. Penggunaan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Ips Materi Dokumen Dan
Benda Berharga Kelas II MI Gondoriyo, Bergas Kab. Semarang
Tahun 2016/2017. Semarang: Jurusan Ilmu Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Walisongo. (Online)
http://eprints.walisongo.ac.id/7579/1/123911284.pdf (diakses pada
14 Maret 2019, pukul 14:36 WIB).
109
Rosdijati, Nani dan Irma MKA. 2015. ESPS Ilmu Pengetahuan Sosial untuk
SD/MI Kelas III. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum
2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Soehartono. 2008. Metode Penelitian Sosial Suatu Teknik Penelitian Bidang
Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung. : PT.
Remaja Rosdakarya
Sunarso dan Anis Kusuma. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 3 Untuk SD dan
MI Kelas III. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional Tahun 2008.
Susanto, Hadi. 2013. Alat Peraga Pembelajaran (Online),
(https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2013/06/28/alat-peraga/
(diakses pada 8 Januari 2019, pukul 17.37 WIB)
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. 2013. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: PT. Rineka Cipta
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif:
Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan(KTSP). Jakarta : Rencana Prenada Media Group.
Zuriah, Nurul. 2009. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-
Aplikasi. Jakarta : PT. Bumi Askara
1
Lampiran 1 : Silabus Pembelajaran IPS Kelas III
2
3
4
5
6
Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SD Negeri Karangjati 02
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Tema : Membuat Denah dan Peta
Lingkungan Rumah dan
Sekolah
Kelas / Semester : III / 1 (Satu)
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
Hari / Tanggal : Kamis, 22 November 2018
A. Standar Kompetensi
IPS
1. Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di sekitar
rumah dan sekolah.
B. Kompetensi Dasar
IPS
2.3 Membuat denah dan peta lingkungan rumah dan sekolah.
C. Indikator
IPS
1.3.1 Menyebutkan arah mata angin.
1.3.2 Mengetahui pengertian denah dan manfaat denah
1.3.3 Membuat denah lingkungan SD Negeri Karangjati 02.
1.3.4 Menjelaskan denah lingkungan SD Negeri Karangjati 02.
7
D. Tujuan pembelajaran
1. Melalui tanya jawab dan bernyanyi, siswa dapat menyebutkan arah
mata angin dengan semangat.
2. Melalui metode ceramah, siswa dapat memahami pengertian denah
dan manfaat denah.
3. Melalui model pembelajaran Explicit Intruction dan diskusi, siswa
dapat membuat denah lingkungan SD Negeri Karangjati 02 dengan
jelas dan tepat.
4. Melalui alat peraga denah dan lingkungan sekolah yang disajikan
guru, siswa dapat menjelaskan dengan tepat denah SD Negeri
Karangjati 02 dengan penuh percaya diri.
E. Materi pokok
Membuat Denah dan Peta Lingkungan Sekolah
F. Pendekatan, Model dan Metode
1. Pendekatan : EEK (Eksplorasi, Elaborasi,Konfirmasi)
2. Model Pembelajaran : Explicit Intruction
3. Metode : Tanya jawab, diskusi, ceramah, dan
penugasan
8
G. Langkah – langkah pembelajaran
Kegiatan Langkah Pembelajaran Alokasi
Waktu
Awal (
Pembukaan )
a. Siswa berdo’a.
b. Guru melakukan presensi.
c. Guru memotivasi siswa
dengan menanyakan kabar.
d. Guru memberikan
apersepsi dengan
mengaitkan materi dengan
masalah kehidupan sehari
– hari. Contoh ada yang tau
dimana letak ruang guru,
musholla, dan kantin ?
e. Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran denah
sekolah.
10 menit
Kegiatan Inti Eksplorasi
a. Siswa melakukan tanya
jawab bersama guru
berkaitan dengan materi
b. Guru mengenalkan arah
mata angin dengan
bernyanyi.
c. Siswa menyebutkan arah
mata angin.
d. Siswa memperhatikan
penjelasan materi dari
guru (penerapan metode
ceramah)
e. Siswa memperhatikan
alat peraga yang disajikan
oleh guru
f. Guru menjelaskan tata
letak ruangan beserta arah
mata anginnya secara
selangkah demi selangkah
dengan menyeluruh
40 menit
9
(penerapan model
Explicit Instruction dan
diskusi).
g. Guru meminta beberapa
siswa untuk maju secara
bergantian untuk
menunjukkan dan
menyebutkan letak
ruangan beserta arah mata
anginnya
h. Guru memberikan reward
tepuk tangan untuk siswa
yang berani maju kedepan
i. Guru menggambarkan
denah lokasi sekolah di
papan tulis secara tahap
demi tahap dan diikuti
oleh siswa
Elaborasi
j. Siswa membuat denah
lingkungan sekolah
dengan teman sebangku.
k. Siswa menjelaskan denah
lingkungan sekolah
dengan memberi
keterangan lokasi.
l. Siswa mengumpulkan
gambar denah lingkungan
sekolah kepada guru.
Konfirmasi
m. Guru memberikan
reward tepuk tangan telah
maju mempresentasikan
hasil diskusinya.
n. Guru memberi
penguatan dari hasil
diskusi siswa.
10
o. Guru memberikan
kesempatan bagi siswa
yang belum memahami
materi dengan bertanya.
Penutup (Akhir) a. Siswa dengan bimbingan
guru menyimpulkan hasil
pembelajaran.
b. Siswa mengerjakan soal
evaluasi secara individu.
c. Guru memberikan pesan
moral pada siswa.
d. Siswa berdo’a untuk
menutup pembelajaran
20 enit
H. Media, Alat dan Bahan
1. Media : Alat Peraga denah dan peta lingkungan sekolah
2. Alat : Gunting, lem, penggaris, isolasi, pensil, spidol
3. Bahan : Kardus, kertas manila, stick es krim, kain flannel.
I. Sumber belajar
1. Sumber belajar : Buku paket dan LKS kelas 3
J. Penilaian
1. Jenis dan bentuk penilaian :
a. Penilaian sikap : Non tes (Observasi)
b. Penilaian keterampilan : Non tes (produk)
c. Penilaian pengetahuan : Tes (Isian singkat)
2. Rubrik penilaian
a. Penilaian sikap
11
Lembar Observasi
No
Nama
Siswa
Aspek yang dinilai
Tanggung
Jawab
Kerja sama Disiplin
Menolong
Percaya
Diri
diri
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
b. Penilaian keterampilan
Membuat denah lingkungan sekolah
Kriteria
Baik
sekali
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Kurang
(1) Kejelasan gambar
Ketepatan arah gambar
Kerapian
Penamaan keterangan
c. Penilaian Pengetahuan
- Terlampir
12
Lampiran 1
Nama :
No. Absen :
Soal !
A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar
1. Arah mata angin yang pokok ada berapa ....
a. 3 c. 5
b. 4 d. 6
2. Alat yang bisa digunakan untuk menunjukkan arah mata angin ketika
kita tersesat adalah ....
a. Kompas c. Angin
b. Jam tangan d. Termometer
3. Saat kita menghadap ke barat, maka tangan kanan kita menunjuk ke
arah ....
a. Timur c. Utara
b. Selatan d. Tenggara
4. Arah mata angin yang berada di antara selatan dan timur adalah ....
a. Tenggara c. Barat Laut
b. Barat d. Timur Laut
13
5. Berikut ini adalah manfaat denah, kecuali ....
a. Untuk mengetahui lokasi rumah teman
b. Untuk mengetahi tempat-tempat umum
c. Untuk mengetahui letak sekolah
d. Untuk mengetahui isi rumah teman
6. Lembaran yang berisi gambar yang digunakan untuk menunjukkan
lokasi, letak ruangan dan tempat disebut ....
a. Atlas c. Globe
b. Denah d. Kompas
Perhatikan gambar di papan tulis untuk menjawab soal nomer 7-10!
7. Sekolah SD Negeri Karangjati 02 menghadap ke ....
a. Utara c. Barat
b. Selatan d. Timur
8. Ketika kita upacara kita akan hormat kepada Bendera Sang Merah
Putih, diamana letak tiang bendera ....
a. Timur c. Utara
b. Barat d. Selatan
9. Mengahadap ke arah mana ruangan kelas 3 ....
a. Barat c. Utara
b. Timur d. Selatan
10. Ruang kepala sekolah menghadap ke arah ....
a. Tenggara c. Barat daya
b. Utara d. Timur laut
14
B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Mata angin dapat mempermudah menunjukkan ....
2. Tempat siswa membaca atau meminjam buku di ....
3. Ruang guru di SD Negeri Karangjati 02 menghadap ke arah ....
4. Saat kita menghadap ke utara, tangan kiri kita menunjukkan arah ....
5. Arah mata angin yang di apit oleh utara dan timur adalah ....
C. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Gambarlah denah sekolahmu dengan benar
A. Penilaian
1. Skoring
a. Keterangan
1. Jumlah soal = 26 soal
2. Nilai setiap butir butir soal
➢ Pilihan Ganda = 1
➢ Isian singkat = 2
➢ Essay = 5
3. Nilai maksimal 100
b. Penilaian
➢ Pilihan Ganda ∑ jawaban benar x 10 = 10
➢ Isian Singkat ∑ jawaban benar x 2 = 10
➢ Essay ∑ jawaban benar x 5 = 5
c. Nilai Akhir (NA)
Nilai maksimal = ∑ total nilai x 4 = 100
15
2. Kinerja Guru
No. Aspek yang diamati Skor
A B C D
Persiapan guru dalam mengajar
1. Menyiapkan RPP
2. Menyiapkan absensi
3. Penguasaan materi
Kemampuan guru dalam penguasaan kelas
1. Mampu membuat siswa lebih
aktif
2. Menciptakan suasana kelas yang
menyenagkan
Kemampuan guru dalam apersepsi
1. Melakukan salam pembuka
2. Memotivasi siswa
3. Menarik perhatian siswa
4. Mendeskripsikan awal pelajaran
dengan kehidupan sehari-hari
Ketepatam guru dalam menggunakan model
pembelajaran dan alat peraga
1. Guru dapat mempraktikkan
model pembelajaran Explicit
Instruction
2. Guru dapat menggunakan/
mendemosntrasikan alat peraga
denah dna peta lingkungan
sekolah
3. Guru dapat membimbing siswa
untuk membuat keterampilan
denah secara selangkah demi
selangkah
Kemampuan guru dalam menutup pembelajaran
1. Guru memberikan siswa
kesempatan untuk bertanya
16
2. Guru memberikan lembar
evaluasi kepada siswa
3. Guru menarik kesimpulan
bersama siswa
4. Guru mengucapkan terimaksih
dan melakukan salam penutup.
Keterangan :
A = 4 (sangat baik)
B = 3 (baik)
C = 2 (cukup)
D = 1 (kurang)
3. Pengamatan/Observasi Siswa
No. Kriteria Penilaian
terhadap Siswa
Skor
A B C D
1. Siswa mengikuti proses
pembelajaran menggunakan
model pembelajaran Explicit
instruction dengan Alat
Peraga Denah dan Peta
Lingkugan Sekolah
2. Siswa mendengarkan
penjelasan guru dengan
seksama
3. Siswa memperhatikan alat
peraga yang dijelaskan oleh
guru
4. Siswa semangat dalam
menjawab apperserpsi yang
disampaikan oleh guru
materi membuat denah dan
peta denah dan peta
17
lingkungan rumah dan
sekolah.
5. Siswa antusias selama proses
pembelajaran berlangsung
dengan menggunakan model
pembelajaran Expicit
Instruction dengan Alat
Peraga Denah dan Peta
Lingkungan Sekolah
6. Kesungguhan siswa dalam
membuat denah dan peta
lingkungan sekolah
7. Keseriusan dan keterlibatan
siswa dalam bekerja sama
dengan kelompok
8. Siswa aktif bertanya jika ada
materi yang belum dipahami
dan berani meyampaikan
pendapat
9. Siswa mengerjakan tugas
dengan sungguh-sungguh
10. Siswa mengupulkan tugas
dengan tepat waktu
18
19
Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SD Negeri Karangjati 02
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Tema : Membuat Denah dan Peta
Lingkungan Rumah dan
Sekolah
Kelas / Semester : III / 1 (Satu)
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
Hari / Tanggal : Selasa , 27 November 2018
A. Standar Kompetensi
IPS
1. Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di
sekitar rumah dan sekolah.
B. Kompetensi Dasar
IPS
1.3 Membuat denah dan peta lingkungan rumah dan sekolah.
C. Indikator
IPS
1.3.1 Menjelaskan manfaat denah
1.3.2 Mengidentifikasi lingkungan SD Negeri Karangjati 02
1.3.3 Membuat denah dan peta lingkungan SD Negeri
Karangjati 02
20
1.3.4 Menjelaskan denah dan peta lingkungan SD Negeri
Karangjati 02
D. Tujuan pembelajaran
1. Melalui metode ceramah plus tanya jawab, siswa dapat
menjelaskan pengertian denah dan manfaat denah.
2. Melalui metode observasi (pengamatan langsung) dan
diskusi, siswa dapat mengidentifikasi denah dan peta
lingkungan sekolah.
3. Melalui model pembelajaran Explicit Instruction dan
metode latihan keterampilan serta penggunaan alat peraga,
siswa dapat membuat denah lingkungan sekolah dengan
jelas dan tepat secara berkelompok.
4. Melalui presentasi, siswa dapat menjelaskan dengan tepat
denah lingkungan sekolah dengan bahasa yang mudah
dipahami.
Karakter yang diharapkan: disiplin, tekun, tanggung
jawab, ketelitian, kerja sama, toleransi, percaya diri, dan
keberanian.
E. Materi pokok
Membuat Denah dan Peta Lingkungan Sekolah
21
F. Pendekatan, Model dan Metode
1. Pendekatan : EEK (Eksplorasi,
Elaborasi,Konfirmasi)
2. Model Pembelajaran : Explicit Instruction
3. Metode : Tanya jawab, diskusi, ceramah plus tanya
jawab, observasi (pengamatan langsung), latihan
keterampilan demonstrasi, dan penugasan
G. Langkah – langkah pembelajaran
Kegiatan Langkah Pembelajaran Alokasi
Waktu
Awal
(Pembukaan)
a. Siswa berdo’a.
b. Guru melakukan presensi.
c. Guru memotivasi siswa
dengan menanyakan kabar.
d. Guru memberikan
apersepsi dengan
mengaitkan materi dengan
masalah kehidupan sehari –
hari. Contoh ada yang tau
dimana letak ruang guru,
musholla, dan kantin ?
e. Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran denah
sekolah.
10 menit
Kegiatan Inti Eksplorasi
a. Siswa dibentuk menjadi 5
kelompok yang masing-
masing kelompok yang
terdiri dari 6-7 siswa dalam
kelompok.
b. Siswa melakukan tanya
jawab bersama guru
40 menit
22
berkaitan dengan arah mata
angin.
c. Guru mengenalkan arah
mata angin dengan
bernyanyi.
d. Siswa menyebutkan arah
mata angin.
e. Siswa menjelaskan cara
menentukan arah mata
angin.
f. Siswa menyebutkan alat
untuk menentukan arah
amata angin.
g. Guru menjelaskan
pengertian denah dan
manfaat denah (penerapan
metode ceramah plus tanya
jawab).
h. Siswa memperhatikan
penjelasan materi dari guru
i. Siswa dipersilahkan untuk
keluar kelas guna
mengamati secara langsung
selama beberapa saat denah
dan peta lingkungan
sekolah agar bisa
mengidentifikasi tata letak
sekolahnya (penerapan
metode observasi atau
pengamatan langsung).
j. Siswa diminta untuk
kembali ke kelas.
k. Guru menjelaskan tata letak
ruangan beserta arah mata
anginnya secara selangkah
demi selangkah dengan
menggunakan bantuan alat
peraga (penerapan model
Explicit Instruction)
23
l. Guru menjelaskan dengan
cara menyinkronkan apa
yang diamati siswa secara
langsung dengan alat peraga
yang dibawa oleh guru.
m. Siswa memperhatikan alat
peraga yang disajikan oleh
guru
n. Guru meminta beberapa
siswa untuk maju secara
bergantian untuk
menunjukkan dan
menyebutkan letak ruangan
beserta arah mata anginnya
o. Guru memberikan reward
tepuk tangan untuk siswa
yang berani maju kedepan
p. Guru mendemonstrasikan
cara membuat denah dan
peta lingkungan sekolah
dengan kertas secara tahap
demi tahap dan diikuti oleh
siswa.(penerapan model
Explicit Instruction dan
latihan keterampilan).
Elaborasi
q. Siswa membuat denah
lingkungan sekolah dengan
kelompok yang telah
ditentukan oleh guru
dengan dibimbing oleh
guru. (penerapan model
Explicit Instruction dan
latihan keterampilan).
r. Siswa dengan kelompoknya
maju untuk menjelaskan
hasil karya denah dan peta
lingkungan sekolah.
s. Siswa mengumpulkan hasil
karya kelompok denah dan
24
peta lingkungan sekolah
kepada guru.
Konfirmasi
t. Guru memberikan reward
tepuk tangan telah maju
mempresentasikan hasil
diskusinya.
u. Guru memberi penguatan
dari hasil diskusi siswa.
v. Guru memberikan
kesempatan bagi siswa
yang belum memahami
materi dengan bertanya.
Penutup
(Akhir)
w. Siswa dengan bimbingan
guru menyimpulkan hasil
pembelajaran.
x. Siswa mengerjakan soal
evaluasi secara individu.
y. Guru memberikan pesan
moral pada siswa.
z. Siswa berdo’a untuk
menutup pembelajaran
20 menit
H. Media, Alat dan Bahan
4. Media : Alat Peraga denah dan peta lingkungan sekolah
5. Alat : Gunting, lem, penggaris, isolasi, pensil, spidol
6. Bahan : Kardus, kertas manila, stick es krim, kain flannel.
I. Sumber belajar
1. Sumber belajar : Buku paket dan LKS kelas 3
d. Penilaian
1. Jenis dan bentuk penilaian :
a. Penilaian sikap : Non tes (Observasi)
25
b. Penilaian keterampilan : Non tes (produk)
c. Penilaian pengetahuan : Tes (Isian singkat)
2. Rubrik penilaian
a. Penilaian sikap
Lembar Observasi
No
Nama
Siswa
Aspek yang dinilai
Tanggung
Jawab
Kerja sama Disipl
in
Menolon
g
Percaya
Diri
diri
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
b. Penilaian keterampilan
Membuat denah lingkungan sekolah
Kriteria
Baik
sekali
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Kurang
(1) Kejelasan gambar
Ketepatan arah gambar
Kerapian
Penamaan keterangan
c. Penilaian Pengetahuan
- Terlampir
26
Lampiran 1
SOAL ULANGAN HARIAN
A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban
yang benar !
1. Dalam arah mata angin utara selalu berada di posisi ....
a. Atas c. Kanan
b. Bawah d. Kiri
2. Sebelum adanya kompas pada zaman dahulu menentukan arah
mata angin dengan menggunakan ....
a. Bulan c. Matahari
b. Jangka d. Jam Tangan
3. Mata angin antara barat dan selatan adalah ....
a. Tenggara c. Barat Laut
b. Barat Daya d. Utara
4. Dimas sedang menghdap ke arah barat, punggung Dimas
menghadap ke ....
a. Utara c. Tenggara
b. Timur d. Selatan
5. Tenggara adalah arah mata angin yang terletak di antara .... dan
.....
a. Barat dan Selatan c. Utara dan Timur
b. Timur dan Selatan d. Utara dan Barat
27
6. Alat untuk menunjukkan arah mata angin disebut ....
a. Kompas c. Angin
b. Jarum d. Peta
7. Matahari pagi terbit di sebelah ....
a. Barat c. Selatan
b. Utara d. Timur
8. Denah sekolah dibutuhkan oleh ....
a. Guru c. Kepala sekolah
b. Semua Warga sekolah d. Murid
9. Denah adalah ....
a. Gambar yang menunjukkan nama-nama jalan
b. Gambar suatu konsep rumah
c. Gambar yang menunjukkan suatu lokasi
d. Gambar bentuk rumah
10. Kegunaan denah yaitu ....
a. Untuk mencari arah matahari terbit
b. Untuk mencari arah mata angin
c. Untuk menggambar bangunan
d. Untuk mencari lokasi
11. Lawan dari arah mata angin utara adalah ....
a. Selatan c. Barat
b. Tenggara d. Timur
28
12. Matahari tenggelam di sebelah ....
a. Utara c. Barat
b. Selatan d. Timur
Perhatikan denah yang telah kamu buat untuk menjawab soal
nomor 13-20!
13. Jika kita hendak membeli jajan ketika istirahat, kita pergi ke ....
a. Ruang guru c. Kantin
b. Kantor kepala sekola d. UKS
14. Kiblat yang ada di Mushola kita menghadap ke arah ....
a. Timur c. Utara
b. Barat d. Selatan
15. UKS sekolah kita menghadap ke arah ....
a. Selatan c. Timur
b. Utara d. Barat
16. Ruang kelas 5 menghadap ke arah ....
a. Selatan c. Timur
b. Utara d. Barat
17. Di antara ruang guru dan perpustakaan terdapat ruang .....
a. Kelas 6 c. Ruang kepala sekolah
b. Kantin d. Kelas 3
18. Ruang kelas 3 berada di sebelah ..... ruang kelas 2.
a. Timur c. Utara
b. Barat d. Selatan
29
19. Musholla sekolah kita berada di sebelah .... parkir.
a. Selatan c. Barat
b. Utara d. Timur
20. Sebelah timur ruang UKS adalah ruang .....
a. Ruang Kepala Sekolah c. Perpustakaan
b. Ruang Guru d. Kantin
B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Gambar yang menunjukkan letak bagian-bagian dari
suatu tempat disebut….....
2. Lawan dari arah mata angin selatan adalah ....
3. 4 arah mata angin yang pokok adalah ....
4. Denah sekolah dapat dimanfaatkan untuk mengenal lebih jelas
tentang….
5. Sekolah kita menghadap ke arah ....
A. Penilaian
1. Skoring
a. Keterangan
a. Jumlah soal = 26 soal
b. Nilai setiap butir butir soal
a. Pilihan Ganda = 1
b. Isian singkat = 2
c. Essay = 5
c. Nilai maksimal 100
30
b. Penilaian
1) Pilihan Ganda ∑ jawaban benar x 1 = 20
2) Isian Singkat ∑ jawaban benar x 2 = 5
c. Nilai Akhir (NA)
Nilai maksimal = ∑ total nilai x 4 = 100
2. Kinerja Guru
No. Aspek yang diamati Skor
A B C D
Persiapan guru dalam mengajar
A. Menyiapkan RPP
B. Menyiapkan absensi
C. Penguasaan materi
Kemampuan guru dalam penguasaan kelas
3. Mampu membuat siswa
lebih aktif
4. Menciptakan suasana kelas
yang menyenagkan
Kemampuan guru dalam apersepsi
2. Melakukan salam pembuka
3. Memotivasi siswa
4. Menarik perhatian siswa
5. Mendeskripsikan awal
pelajaran dengan kehidupan
sehari-hari
Ketepatam guru dalam menggunakan model
pembelajaran dan alat peraga
1. Guru dapat mempraktikkan
model pembelajaran
Explicit Instruction
2. Guru dapat menggunakan/
mendemosntrasikan alat
31
peraga denah dna peta
lingkungan sekolah
3. Guru dapat membimbing
siswa untuk membuat
keterampilan denah secara
selangkah demi selangkah
Kemampuan guru dalam menutup
pembelajaran
1. Guru memberikan siswa
kesempatan untuk bertanya
2. Guru memberikan lembar
evaluasi kepada siswa
3. Guru menarik kesimpulan
bersama siswa
4. Guru mengucapkan
terimaksih dan melakukan
salam penutup.
Keterangan :
A = 4 (sangat baik)
B = 3 (baik)
C = 2 (cukup)
D = 1 (kurang)
3. Pengamatan/Observasi Siswa
No. Kriteria Penilaian
terhadap Siswa
Skor
A B C D
1. Siswa mengikuti proses
pembelajaran
menggunakan model
pembelajaran Explicit
instruction dengan Alat
Peraga Denah dan Peta
Lingkugan Sekolah
32
2. Siswa mendengarkan
penjelasan guru dengan
seksama
3. Siswa memperhatikan
alat peraga yang
dijelaskan oleh guru
4. Siswa semangat dalam
menjawab apperserpsi
yang disampaikan oleh
guru materi membuat
denah dan peta denah dan
peta lingkungan rumah
dan sekolah.
5. Siswa antusias selama
proses pembelajaran
berlangsung dengan
menggunakan model
pembelajaran Expicit
Instruction dengan Alat
Peraga Denah dan Peta
Lingkungan Sekolah
6. Kesungguhan siswa
dalam membuat denah
dan peta lingkungan
sekolah
7. Keseriusan dan
keterlibatan siswa dalam
bekerja sama dengan
kelompok
8. Siswa aktif bertanya jika
ada materi yang belum
dipahami dan berani
meyampaikan pendapat
9. Siswa mengerjakan tugas
dengan sungguh-sungguh
10. Siswa mengupulkan
tugas dengan tepat waktu
33
34
Lampiran 4 : Lembar Jawaban Siswa siklus 1
35
36
Lampiran 5 : Lembar Jawaban Siswa Siklus 2
37
38
39
Lampiran 6 : Lembar Observasi Guru dan Siswa Siklus I
Lembar Observasi Guru pada Siklus I
No. Aspek yang diamati Skor
A B C D
Persiapan guru dalam mengajar
1. Menyiapkan RPP ✓
2. Menyiapkan absensi ✓
3. Penguasaan materi ✓
Kemampuan guru dalam penguasaan kelas
1. Mampu membuat siswa lebih aktif ✓
2. Menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan
✓
Kemampuan guru dalam apersepsi
1. Melakukan salam pembuka ✓
2. Memotivasi siswa ✓
3. Menarik perhatian siswa ✓
4. Mendeskripsikan awal pelajaran dengan
kehidupan sehari-hari ✓
Ketepatam guru dalam menggunakan model pembelajaran
1. Guru dapat mempraktikkan model
pembelajaran Explicit Instruction
✓
2. Guru dapat menggunakan/
mendemosntrasikan alat peraga denah dna
peta lingkungan sekolah
✓
3. Guru dapat membimbing siswa untuk
menggambar denah secara selangkah demi
selangkah
✓
Kemampuan guru dalam menutup pembelajaran
1. Guru memberikan siswa kesempatan untuk
bertanya
✓
2. Guru memberikan lembar evaluasi kepada
siswa
✓
3. Guru menarik kesimpulan bersama siswa ✓
4. Guru mengucapkan terimaksih dan
melakukan salam penutup. ✓
40
Keterangan:
Skor Nilai
A = 4 (Sangat Baik) C = 2 (Cukup)
B = 3 (Baik) D = 1 (Kurang)
Lembar Observasi Siswa Siklus 1
No. Kriteria Penilaian terhadap Siswa
Skor
A B C D
1. Siswa mengikuti proses pembelajaran
menggunakan model pembelajaran
Explicit instruction dengan Alat Peraga
Denah dan Peta Lingkugan Sekolah
✓
2. Siswa mendengarkan penjelasan guru
dengan seksama
✓
3. Siswa memperhatikan alat peraga yang
dijelaskan oleh guru
✓
4. Siswa semangat dalam menjawab
apperserpsi yang disampaikan oleh guru
materi membuat denah dan peta denah dan
peta lingkungan rumah dan sekolah.
✓
5. Siswa antusias selama proses
pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan model pembelajaran Expicit
Instruction dengan Alat Peraga Denah dan
Peta Lingkungan Sekolah
✓
6. Kesungguhan siswa dalam membuat
denah dan peta lingkungan sekolah
✓
7. Keseriusan dan keterlibatan siswa dalam
bekerja sama dengan teman sebangku
✓
8. Siswa aktif bertanya jika ada materi yang
belum dipahami dan berani meyampaikan
pendapat
✓
9. Siswa mengerjakan tugas dengan
sungguh-sungguh
✓
10. Siswa mengupulkan tugas dengan tepat
waktu
✓
Keterangan:
Skor Nilai
A = 4 (Sangat Baik) C = 2 (Cukup)
B = 3 (Baik) D = 1 (Kurang)
41
Lampiran 7 : Lembar Observasi Guru dan Siswa Siklus 2
Lembar Observasi Guru pada Siklus II
No. Aspek yang diamati Skor
A B C D
Persiapan guru dalam mengajar
4. Menyiapkan RPP ✓
5. Menyiapkan absensi ✓
6. Penguasaan materi ✓
Kemampuan guru dalam penguasaan kelas
3. Mampu membuat siswa lebih aktif ✓
4. Menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan ✓
Kemampuan guru dalam apersepsi
5. Melakukan salam pembuka ✓
6. Memotivasi siswa ✓
7. Menarik perhatian siswa ✓
8. Mendeskripsikan awal pelajaran dengan
kehidupan sehari-hari ✓
Ketepatam guru dalam menggunakan model pembelajaran dan alat
peraga
4. Guru dapat mempraktikkan model
pembelajaran Explicit Instruction ✓
5. Guru dapat menggunakan/
mendemosntrasikan alat peraga denah dna
peta lingkungan sekolah
✓
6. Guru dapat membimbing siswa untuk
membuat keterampilan denah secara
selangkah demi selangkah
✓
Kemampuan guru dalam menutup pembelajaran
42
5. Guru memberikan siswa kesempatan untuk
bertanya
✓
6. Guru memberikan lembar evaluasi kepada
siswa
✓
7. Guru menarik kesimpulan bersama siswa ✓
8. Guru mengucapkan terimaksih dan
melakukan salam penutup.
✓
Keterangan:
Skor Nilai
A = 4 (Sangat Baik) C = 2 (Cukup)
B = 3 (Baik) D = 1(Kurang)
Lembar Observasi Siswa pada Siklus II
No. Kriteria Penilaian terhadap Siswa
Skor
A B C D
11. Siswa mengikuti proses pembelajaran
menggunakan model pembelajaran Explicit
instruction dengan Alat Peraga Denah dan
Peta Lingkugan Sekolah
✓
12. Siswa mendengarkan penjelasan guru
dengan seksama ✓
13. Siswa memperhatikan alat peraga yang
dijelaskan oleh guru ✓
14. Siswa semangat dalam menjawab
apperserpsi yang disampaikan oleh guru
materi membuat denah dan peta denah dan
peta lingkungan rumah dan sekolah.
✓
43
15. Siswa antusias selama proses pembelajaran
berlangsung dengan menggunakan model
pembelajaran Expicit Instruction dengan
Alat Peraga Denah dan Peta Lingkungan
Sekolah
✓
16. Kesungguhan siswa dalam membuat denah
dan peta lingkungan sekolah ✓
17. Keseriusan dan keterlibatan siswa dalam
bekerja sama dengan kelompok ✓
18. Siswa aktif bertanya jika ada materi yang
belum dipahami dan berani meyampaikan
pendapat
✓
19. Siswa mengerjakan tugas dengan sungguh-
sungguh
✓
20. Siswa mengupulkan tugas dengan tepat
waktu ✓
Keterangan:
Skor Nilai
A = 4 (Sangat Baik) C = 2 (Cukup)
B = 3 (Baik) D = 1(Kurang)
44
Lampiran 8 : Lembar Konsultasi
Lampiran 9 : Surat Tugas Pembimbing
45
46
Lampiran 10 : Surat Ijin Penelitian
47
Lampiran 11 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
48
Lampiran 12: Daftar Nilai Satuan Kredit Kegiatan (SKK)
SATUAN KETERANGAN KEGIATAN
Nama : Aerla Ayustata Dias Jurusan : PGMI
NIM : 23040-15-0044 Dosen P.A : Jaka Siswanta, M.Pd.
No. Nama Kegiatan Tanggal
Pelaksanaan Keikutsertaan Skor
1. Seminar Internasional “Petani Untuk
Negeri” oleh Krida Taruna “Bumi
Persada” Tahun 2016.
24 September
2016.
Peserta 8
2. Seminar Nasional dengan tema “Peran
Sistem Ekonomi Islam dalam
Meningkatkan Stabilitas Ekonomi
Global dengan Mensinergikan Sektor
Riil dan Sekotor Keuangan” oleh
UKM KSEI IAIN Salatiga tahun
2015.
13 Oktober
2015.
Peserta 8
3. Seminar Nasional dengan tema
“Pendidikan Karakter Unik
Melahirkan Pemimpin Masa Depan”
oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan
(HMJ) PGMI IAIN Salatiga tahun
2015.
17 November
2015
Peseta 8
4. Seminar Nasional dengan tema
“Musik, Islam, & Nusantara” oleh
Seni Mucik Club (SMC) IAIN
Salatiga.
05 Desember
2015
Peserta 8
5. Seminar Nasional dengan tema
“Nasionalisme sebagai Benteng dalam
Menghadapi Proxy War di Indonesia”
oleh MENWA Yon 953 IAIN Salatiga
tahun 2016.
18 Mei 2016 8
6. Seminar Nasional dengan tema
“Esensi Dakwah Kontemporer” oleh
LDK IAIN Salatiga tahun 2016.
21 Mei 2016. Peserta 8
7. Seminar Nasional dengan tema
“Pendidikan Agama Menjadi Pelopor
Kebangkitan Nasional di Era Modern”
21 Mei 2016. Peserta 8
49
oleh HMJ PAI IAIN Salatiga tahun
2016.
8. Seminar Nasional dengan tema
“Metodologi Penafsiran Kontemporer;
Al-Qur’an dalam Problematika
Kemanusiaan” oleh HMJ Ilmu Al-
Qur’an dan Tafsir IAIN Salatiga tahun
2016.
23 Mei 2016. Peserta 8
9. Seminar Nasional dengan tema
“Menciptakan Peluang Ekonomi
Kreatif Berbasis Bahasa Arab Melalui
Implementasi Edupreneurship” oleh
ITTAQO IAIN Salatiga tahun 2016.
30 Mei 2016. Peserta 8
10. Seminar Nasional dengan tema
“Indonesia Budayaku Indonesia
Warisanku (Salatiga Kota Pustaka)
oleh HMJ PGMI IAIN Salatiga tahun
2016.
02 Juni 2016. Peserta 8
11. Seminar Nasional, “Tata Kelola &
Tren Audit Teknologi Informatika”
oleh Audit Sistem Informasi
Universitas Satya Wacana (UKSW)
tahun 2015.
22 September
2015
Peserta 8
12. Seminar Nasional Edupreneurship
dengan tema “Strategi Marketing
Kunci Sukses Wirausaha” IAIN
Salatiga Tahun 2016.
13 November
2016.
Peserta. 8
13. Seminar Nasional dengan tema
“Membangun Jiwa Pendidik yang
Berenterpreneurship” oleh HMJ PGMI
IAIN Salatiga Tahun 2018.
19 Oktober
2018.
Peserta. 8
14. Intensive English Languge Program
oleh Unit Pelaksana Teknis
Pengembangan Bahasa (UPTPB)
IAIN Salatiga Tahun 2016.
22-10 Juni
2016.
Peserta. 6
اشتركت فىدراسة اللغة العربية المكثفة المعقودة .15
oleh Unit Pelaksana Teknis
Pengembangan Bahasa (UPTPB)
IAIN Salatiga Tahun 2016.
22-10 Juni
2016.
Peserta 6
50
16. Pendidikan dan Latihan Calon
Pramuka Pandega (PLCPP) XXVI
oleh Racana Kusuma Dilaga – Woro
Srikandhi Tahun 2016.
30-2
September
2016.
Fasilitator 6
17. Latihan Gabungan Perguruan Tinggi
ke XI (LATGAB PERTI XI) Se Jawa
dan Madura oleh Brigade Khusus
(Brigsus) Naga Sandhi Racana
Kusuma Dilaga – Woro Srikandhi
IAIN Salatiga Bersama Brigade
Khusus Nogo Sosro-Sabuk Inten Raca
Sunan Kudus – Robi’ah Al Adawiyah
STAIN Kudus Tahun 2016.
16-18
September
2016.
Peserta. 4
18. Orientasi Pengenalan Akademik dan
Kemahasiswaan Faktultas Tarbiyah
dan Ilmu Keguruan dengan tema
“Integrasi Pendidikan Karakter
Mahasiswa Melalui Kampus Edukatif
Humanis dan Religius” oleh DEMA
IAIN Salatiga tahun 2015.
13 Agustus
2015
Peserta 3
19. OPAK IAIN Sakatiga tahun 2015
dengan tema “Penguatan Nilai-nilai
Islam Indonesia Menuju Negara yang
Aman dan Damai” oleh DEMA IAIN
Salatiga tahun 2015.
14 Agustus
2015
Peserta 3
20. Pendidikan dan Latihan Calon
Pramuka Pandega XXV dengan tema
“Racana sebagai garda Terdepan
Pelaku Perubahan” oleh Racana
Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi IAIN
Salatiga tahun 2015.
25-26
September
2015
Peserta 3
21. Library User Education (Pendidikan
Pemustaka) oleh UPT Perpustakaan
IAIN Salatiga tahun 2015.
21 Agustus
2015.
Peserta 2
22. Pengakraban Mahasiswa Baru Jurusan
PGMI IAIN Salatiga dengan tema
“One Soul, One Fight, One Goal
Memebentuk Mahasiswa PGMI yang
Unggul dan Berkarakter” oleh
05 September
2015
Peserta 2
51
Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ)
PGMI IAIN Salatiga tahun 2015.
23. Acara Edukasi Literasi Keuangan
Bersama OJK dengan tema “Literasi
Keuangan Syariah dan Kebijakan
Mikroprudensial dalam Stabilitas
Ekonomi” oleh UKM KSEI IAIN
Salatiga tahun 2015.
12 Oktober
2015.
Peserta 2
24. IAIN Salatiga Bersholawat dan Orasi
Kebangsaan dengan tema “Menyemai
Nilai-nilai Islma Indonesia untuk
Memperkokoh NKRI dalam
Mewujudkan Baldatun Toyyiban
Warobbun Ghofur” oleh Dewan
Mahasiswa (DEMA) IAIN Salatiga
tahun 2015.
03 November
2015.
Peserta 2
25. Piagam Penghargaan “Seminar
Kepeduliaan Polisi Lalu Lintas
Terhadap Budaya Disiplin Berkendara
Dijalan Raya Bagi Remaja dan Pelajar
Guna Mengurangi Pelanggaran dan
Kecelakaan Lalu Lintas di Jalan Raya”
oleh Kepolisian Resor Salatiga Tahun
2016.
08 September
2016.
Peserta 2
26. Piagam Penghargaan “Seminar Tertib
Berlalu Lintas dan Pelatihan Safety
Riding Kepada Anggota Pramuka
Tingkat Perguruan Tinggi Se-Jawa
dan Madura Guna Mengurangi
Pelanggaran dan Kecelakaan Lalu
Lintas di Jalan Raya” oleh IAIN
SALATIGA – KEPOLISIAN RESOR
SALATIGA Tahun 2016.
16 September
2016.
Peserta 2
27. Praktikum Mata Kuliah
Kewirausahaan (Mahasiswa Jurusan
PAI, PGMI, dan PGRA) dengan tema
“Keren Itu Mahasiswa Kreatif,
Inovatif, Mandiri dan Berani
Berwirausaha” IAIN Salatiga Tahun
2016.
14 Desember
2016.
Peserta 2
52
53
Lampiran 13 : Dokumentasi
DOKUMENTASI
Guru sedang
membuka pelajaran dan mengecek kesiapan siswa
Guru menjelaskan materi dengan menggunakan alat peraga
54
Guru meminta beberapa siswa untuk maju untuk menjelaskan materi
menggunakan alat peraga
Kerja sama siswa dalam menggambar denah dan peta lingkungan sekolah dengan
teman sebangku
55
Guru membantu siswa untuk membuat keterampilan denah dan peta lingkungan
sekolah
Siswa bekerja sama dengan teman sebangkunya untuk menyelesaikan
keterampilan membuat denah dan peta lingkungan sekolah
56
57
Hasil karya siswa kelas III SD Negeri Karangjati 02
Peneliti dengan alat peraga denah dan peta
lingkungan sekolah
58
Foto Bersama
guru dan siswa
kelas III SD
Negeri
Karangjati 02
59
Peneliti Bersama dengan
Guru Kelas III SD Negeri
Karangjati 02
60
Lampiran 14 : Daftar Riwayat Hidup