PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/350/1/Siti Farida...
Transcript of PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/350/1/Siti Farida...
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATAPELAJARAN MATEMATIKA KELAS V MATERI
SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR DENGAN STRATEGICARD SORT DI MI ISLAMIYAH TANJUNG KLEGO
BOYOLALI TAHUN 2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh GelarSarjana Pendidikan Islam
OLEH:SITI FARIDA SINTA RIYANA
NIM 11510080
JURUSAN TARBIYAHPENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)SALATIGA
2015
ii
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATAPELAJARAN MATEMATIKA KELAS V MATERI
SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR DENGAN STRATEGICARD SORT DI MI ISLAMIYAH TANJUNG KLEGO
BOYOLALI TAHUN 2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh GelarSarjana Pendidikan Islam
OLEH:SITI FARIDA SINTA RIYANA
NIM 11510080
JURUSAN TARBIYAHPENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)SALATIGA
2015
iv
v
vi
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Keberhasilan adalah buah dari kerja keras disertai doa.
Belajarlah dari pengalaman, karena pengalaman adalah guru terbaik.
PERSEMBAHAN
Untuk kedua orang tua dan adik tercinta.
Para guru dan dosen yang telah memberikan ilmu.
Teman-teman PGMI kelas C tahun 2010.
Sahabat setia (Astuti, Endang, Nila).
Para sahabat yang telah memberi dukungan dan bantuan.
viii
KATA PENGANTAR
Peneliti memanjatkan puji syukur ke Khadirat Allah S.W.T karena atas
limpahan rahmat beserta karunia-Nya, penelitian tindakan kelas ini dapat
diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
Penelitian yang diberi judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR
MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V MATERI SIFAT-SIFAT
BANGUN DATAR DENGAN STRATEGI CARD SORT DI MI
ISLAMIYAHTANJUNG KLEGO BOYOLALI TAHUN 2014”, pada
hakekatnya merupakan “Self Reflektive Teaching” yang ditujukan untuk
memperbaiki dan menyempurnakan penerapan model pembelajaran yang selama
ini dilaksanakan oleh guru pengampu mata pelajaran matematika, dengan sasaran
akhir adalah meningkatkan hasil belajar siswa.
Penelitian ini mengacu pada prosedur penelitian tindakan kelas,
dilaksanakan dalam 3 (tiga) siklus, dimana pada akhir siklus ketiga penerapan
strategi pembelajaran card sort ini dapat membuahkan hasil, dimana ketuntasan
belajar dan hasil belajar di MI Islamiyah Tanjung Klego meningkat dengan cukup
memuaskan.
Dalam kesempatan ini izinkan peneliti menghaturkan ucapan terima kasih
kepada K.A Prodi Pendidikan Guru MI (PGMI) beserta staf, Kepala Sekolah MI
Islamiyah Tanjung Klego beserta para guru dan semua pihak yang telah
membantu hingga penelitian ini dapat dilaksanakn tuntas. Ucapan terima kasih
ix
x
ABSTRAK
Riyana, Siti Farida Sinta. 2014. Peningkatan Hasil Belajar Mata PelajaranMatematika Kelas V Materi Sifat-Sifat Bangun Datar Dengan StrategiCard Sort Di MI Islamiyah Tanjung Klego Boyolali Tahun 2014.Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru MadrasahIbtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. PembimbingDr. Winarno,S.Si.,M.Pd
Kata Kunci : Hasil Belajar dan Strategi Card Sort
Penelitian ini merupakan upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswaterhadap pelajaran matematika kelas V pada materi sifat-sifat bangun datardengan menggunakan strategi card sort di MI Islamiyah Tanjung Klego, Boyolalitahun 2014. Subjek penelitian terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 13 siswaperempuan. Penelitian dilakukan selama 5 bulan mulai bulan Mei- Agustus 2014.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 3siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan,pelaksanaan,pengamatan dan refleksi. Metode pengumpulan data yang digunakanadalah tes, skala sikap, observasi dan wawancara.
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I, II dan III diperoleh data sepertiberikut: Standar KKM matematika adalah 65, sebelum menggunakan strategi cardsort hanya ada 29% (6 siswa) yang lulus, sedangkan 71 % (15 siswa) belummemenuhi standar KKM. Setelah penggunaan strategi card sort dalam pelajaranmatematika pada siklus I diperoleh data 43% (9 siswa) lulus dan 57% (12 siswa)belum lulus, jika dilihat terjadi peningkatan sebesar 14%. Setelah dilakukanrefleksi siklus I, terjadi peningkatan hasil belajar pada siklus II yaitu 67% (14siswa) lulus sedangkan 33% (7 siswa) belum lulus/ belum memenuhi standarKKM, terjadi peningkatan hasil belajar sebesar 24% dibanding pada siklus I.Hasil dari siklus III menunjukkan 76% (16 siswa) telah dinyatakan lulussedangkan 24% (5 siswa) belum memenuhi standar KKM. Perbandingan hasilsiklus III dibanding siklus II yaitu terjadi peningkatan sebesar 9%, sedangkan jikadibandingkan dengan siklus I terjadi peningkatan sebesar 33%.
Berdasarkan hal tersebut berarti ada hubungan antara penggunaan strategipembelajaran aktif yang pada kali ini adalah strategi card sort dengan hasil belajarmatematika. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa strategi card sort dapatmeningkatkan hasil belajar matematika kelas V materi sifat-sifat bangun datar diMI Islamiyah Tanjung Klego, sehingga strategi card sort diharapkan dapatmenjadi alternatif yang dapat diterapkan oleh guru dalam kegiatan pembelajaranterutama pada pelajaran matematika.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL……………………………………………... i
LEMBAR BERLOGO……………………………………………… ii
HALAMAN JUDUL……………………………………………….. iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………… iv
LEMBAR PENGESAHAN KELULUSAN……………………….. v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN…………………………. vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN…………………………………. vii
KATA PENGANTAR……………………………………………… viii
ABSTRAK………………………………………………………….. x
DAFTAR ISI……………………………………………………….. xi
DAFTAR TABEL………………………………………………….. xiii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………. vix
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………….. xv
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH……………………….. 1
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………… 4
C. TUJUAN PENELITIAN…………………………………… 5
D. HIPOTESIS TINDAKAN DAN INDIKATOR
KEBERHASILAN…………………………………………. 5
xii
E. MANFAAT PENELITIAN………………………………… 5
F. DEFINISI OPERASIONAL………………………………... 7
G. METODE PENELITIAN…………………………………... 8
H. SISTEMATIKA PENULISAN…………………………….. 13
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. HASIL BELAJAR………………………………………….. 15
B. MATA PELAJARAN MATEMATIKA UNTUK
MADRASAH IBTIDAIYAH................................................. 27
C. MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR……………… 30
D. STRATEGI PEMBELAJARAN CARD SORT…………….. 34
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. DESKRIPSI SIKLUS I……………………………………... 39
B. DESKRIPSI SIKLUS II……………………………………. 45
C. DESKRIPSI SIKLUS III…………………………………… 50
BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. DESKRIPSI HASIL PENELITIAN………………………... 55
B. PEMBAHASAN……………………………………………. 60
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN…………………………………………….. 74
B. SARAN…………………………………………………….. 74
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………........ 76
LAMPIRAN…………………………………………………… 77
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.2 Variabel Hasil Belajar....................................................................... 18
Tabel 4.1 Daftar Nilai Test Formatif Siklus I................................................... 55
Tabel 4.2 Daftar Nilai Test Formatif Suklus II................................................. 57
Tabel 4.3 Daftar Nilai Test Formatif Siklus III................................................. 58
Tabel 4.4 Frekuensi Nilai Evaluasi.................................................................. 60
Tabel 4.5 Lembar Pengamatan Sikap Siklus I.................................................. 61
Tabel 4.6 Lembar Pengamatan Sikap Siklus II................................................. 66
Tabel 4.7 Lembar Pengamatan Sikap Siklus III................................................ 70
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bangun Persegi Panjang................................................................ 31
Gambar 2.2 Bangun Persegi.............................................................................. 31
Gambar 2.3 Bangun Jajar Genjang................................................................... 32
Gambar 2.4 Bangun Layang-Layang................................................................ 33
Gambar 2.5 Bangun Trapesium........................................................................ 33
Gambar 2.6 Bangun Segitiga............................................................................ 34
Gambar 2.7 Bangun Lingkaran......................................................................... 34
Gambar 4.1 Presentase Nilai Siklus I................................................................ 56
Gambar 4.2 Presentase Nilai Siklus II.............................................................. 58
Gambar 4.3 Presentase Nilai Siklus III............................................................. 59
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
Lampiran 2 Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP) Siklus II
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus III
Lampiran 4 Lembar Soal Pre Test
Lampiran 5 Lembar Soal Siklus I
Lampiran 6 Lembar Soal Siklus II
Lampiran 7 Lembar Soal Siklus III
Lampiran 8 Lembar Pengamatan Sikap Siswa
Lampiran 9 Data Nilai Siswa Sebelum Penelitian
Lampiran 10 Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian
Dokumentasi
Daftar Riwayat Hidup
xvi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Harus disadari seiring dengan perkembangan zaman yang modern,
pendidikan menjadi salah satu faktor yang menentukan perkembangan suatu
kaum. Pentingnya pendidikan untuk merubah pola fikir seseorang agar lebih
cerdas dan mandiri dalam mempersiapkan masa depanya sangat dituntut pada era
globalisasi sekarang ini. Seperti yang pernah disabdakan Rasulullah saw dalam
hadist yang diriwayatkan oleh At-Thabrani.
نیا فعلیھ بالعلم و من أراد اآلخرة فعلیھ بالعلم و من من أراد الد
)رواه الطبراني(أراد ھما فعلیھ بالعلم
Artinya,’Barangsiapa yang menginginkan kehidupan dunia, mak
ia harus memiliki ilmu, dan barang siapa yang menginginkan
kehidupan akhirat maka itupun harus dengan ilmu, dan barang siapa
yang menginginkan keduanya maka itupun harus dengan ilmu.” (HR.
Thabrani).
Menurut Piaget (dalam Sams 2010:20), “siswa Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah umurnya berkisar antara 6-13 tahun, mereka berada pada fase
operasional konkret”. Kemampuan yang tampak pada fase ini adalah kemampuan
2
dalam proses berfikir untuk mengoperasikan kaidah-kaidah logika, meskipun
masih terikat dengan objek yang bersifat konkret. Sehingga jika dihubungkan
dengan mata pelajaran banyak mata pelajaran yang kiranya sukar dipahami oleh
siswa, seperti matematika dan IPA.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib untuk
dipelajari di semua jenjang pendidikan. Seperti yang dikemukakakn oleh Morris
Kline (dalam Simanjuntak 1993: 64) bahwa “jatuh bangunya suatu negara dewasa
ini tergantung dari kemajuan di bidang matematiaka”.
Pemahaman konsep matematika penting dilakukan agar dewasa kelak
siswa mampu mengaplikasikan pada kehidupa sehari-hari. Konsep matematika
dapat terbentuk dengan baik jika program yang diberikan disekolah disesuaikan
dengan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, sehingga siswa dapat
mengaplikasikanya dalam kehidupan nyata. Menurut Simanjuntak (1993:
64),“Pengetahuan mengenai matematika memberikan bahasa, proses dan teori
yang memberikan ilmu suatu bentuk dan kekuasaan, yang pada akhirnya bahwa
matematika merupakan satu kekuatan utama pembentukan konsepsi tentang alam
suatu hakikat dan tujuan manusia dalam kehidupanya”.
Mata pelajaran matematika di Sekolah Dasar (SD)/ Madrasah Ibtidaiyah
(MI) berisi bahan pelajaran yang menekankan agar siswa mengenal, memahami,
serta mahir menggunakan bilangan dalam kaitanya dengan praktik kehidupan
sehari-hari.
3
Konsep-konsep matematika materi sifat-sifat bangun datar yang diberikan
kepada siswa Madrasah Ibtidaiyah sangatlah mudah, tetapi sebenarnya materi
sifat-sifat bangun datar di sekolah dasar memuat konsep-konsep yang mendasar
dan penting serta tidak boleh dipandang sepele oleh para guru. Konsep dasar
matematika materi sifat-sifat bangun datar harus diberikan secara benar sejak awal
siswa mengenal suatu konsep, sebab kesan yang pertama kali ditangkap oleh
siswa akan terus terekam dan akan menjadi pandangan dimasa mendatang.
Seperti data yang telah penulis dapatkan saat melakukan observasi awal di
MI Islamiyah Tanjung. Di kelas V pada mata pelajaran matematika materi sifat-
sifat bangun datar diperoleh data nilai yang kurang memuaskan. Dari 21 siswa
kelas V dengan standar KKM 65 hanya ada 29% (6 siswa) yang memenuhi
standar KKM, sedangkan 71% (15 siswa) mendapatkan nilai dibawah standar
KKM.
Penggunaan strategi yang tepat dalam proses pembelajaran matematika
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Strategi pembelajaran menurut Wena
(2009: 2) adalah “cara dan seni untuk menggunakan semua sumber belajar dalam
upaya membelajarakan siswa”. Setiap strategi pembelajaran pada dasarnya secara
implisit telah mengandung komponen motivasional, walaupun dengan cara yang
berbeda-beda. Salah satu strategi yang dipilih penulis dalam rangka meningkatkan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika adalah strategi card sort.
Penerapan strategi card sortdalam pembelajaran matematika, terutama
pada materi sifat-sifat bangun datar diharapkan mampu memupuk motivasi siswa
4
dalam belajar. Kegiatan mencari pasangan yang merupakan dasar strategi card
sort selain menumbuhkan antusias siswa juga dapat menjadikan anak lebih aktif
dalam proses pembelajaran, guru diposisikan sebagai mediator agar pengetahuan
dapat tersampaikan dengan baik.
Berbagai macam permasalahan yang dialami oleh siswa saat belajar mata
pelajaran matematika materi sifat-sifat bangun datarseperti rendahya nilai
ulangan, pembelajaran yang kurang menarik, hasil belajar yang rendah
menjadikan penulis tertarik untuk meneliti tingkat hasil belajar dengan
menerapkan strategi pembelajaran aktif yaitu dengan menggunakan strategi card
sort pada mata pelajaran matematika materi sifat-sifat bangun datarpada kelas V
di Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Tanjung.
Dari permasalahan tersebut penulis memutuskan untuk melakukan
penelitian dengan mengambil judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR
MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V MATERI SIFAT-SIFAT
BANGUN DATAR DENGAN STRATEGI CARD SORT DI MI ISLAMIYAH
TANJUNG KLEGO BOYOLALI TAHUN 2014”.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalahnya
sebagai berikut:Apakah strategi card sort dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas V pada mata pelajaran matematika materi sifat-sifat bangun datar di MI
Islamiyah Tanjung Klego, Boyolali?
5
C. TUJUAN PENELITIAN
Dari rumusan masalah diatas maka penulis merumuskan tujuan penelitian
ini adalah:Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas V dengan
menggunakan strategi card sort pada mata pelajaran matematika materi sifat-sifat
bangun datar di MI Islamiah Tanjung, Klego, Boyolali.
D. HIPOTESIS TINDAKAN DAN INDIKATOR KEBERHASILAN
Hipotesis tindakan merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang
dihadapi, sebagai alternatif tindakan yang dipadang paling tepat untuk
memecahkan masalah yang telah dipilih untuk diteliti melalui PTK.Penggunaan
strategicard sort dalam mata pelajaran matematika materi sifat-sifat bangun datar
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Indikator keberhasilan: Siklus berhenti saat 75% dari jumlah seluruh siswa
telah memenuhi standar KKM mata pelajaran matematika yaitu 65.
E. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dari segi teoritis dan
praktis.
1. Manfaat Teoritis
Memberikan sumbangan ilmu pengetahuan ataupun
pemikiran dalam pemilihan strategi dan metode yang tepat untuk
diterapkan pada mata pelajaran matematika, yang salah satunya
6
adalah metode card sort dalam materi sifat-sifat bangun datar di
MI Islamiyah Tanjung Klego.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
1) Meningkatkan minat belajar siswa terutama pada
mata pelajaran matematika materi sifat-sifat bangun
datar.
2) Membantu siswa dalam memecahkan masalah yang
berkaitan dengan mata pelajaran matematika materi
sifat-sifat bangun datar.
3) Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran matematika materi sifat-sifat bangun
datar.
b. Bagi Guru
1) Sebagai referensi dalam menggunakan strategi
pembelajaran aktif pada mata pelajaran matematika.
2) Sebagai masukaan guru untuk mengembangankan
inovasi dan kreasi dalam menggunakan strategi
belajara yang efektif pada mata pelajaran
matematika.
7
c. Bagi Sekolah
1) Memberikan kontribusi bagi sekolah dalam kegiatan
pembelajaran yang aktif dan menyenangkan pada
mata pelajaran matematika.
F. DEFINISI OPERASIONAL
1. Peningkatan yaitu proses, perbuatan, cara meningkatakan usaha dsb.
(Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, 2005: 820).
2. Hasil yaitu sesuatu yang didapat dari jerih payah , perolehan, buah, akibat,
kesudahan. (Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, 2005: 351).
3. Belajar adalah proses yang harus dilalui manakala seseorang ingin
mencapai sesuatu yang diharapkan dapat berhasil dengan baik (Samino,
2012: 19).
4. Matematika berasal dari kata Yunani “mathein” atau “mathenein”.
Menurut Mulyani Sumantri (dalam Rosma Hartini Sam’s, 2010:12)
matematika adalah pengetahuan yang tidak kurang pentingnya dalam
kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu tujuan pengajaran matematika ialah
agar peserta didik dapat berkonsultasi dengan mempergunakan angka-
angka dan bahasa matematika.
5. Strategi yaitu taktik, ( Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, 2005: 774).
6. Card Sort yakni strategi pembelajaran berupa potongan-potongan kertas
yang dibentuk seperti kartu yang berisi informasi atau materi pelajaran.
8
G. METODE PENELITIAN
1. Rancangan Penelitian
Penelitian dilakukan dengan menggunakan model penelitian
tindakan kelas (PTK). Menurut Suharsimi dkk (dalam Mulyasa, 2011:10)
menjelaskan “penelitian tindakan kelas merupakan suatu upaya untuk
mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan
memberikan sebuah tindakan (treatment) yang sengaja dimunculkan”.
Tindakan tersebut dilakukan oleh guru, oleh guru bersama-sama peserta
didik, atau oleh peserta didik dibawah bimbingan dan arahan guru dengan
maksud untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.
Penelitian tindakan ini dilakukan sebagai upaya perbaikan suatu
praktik pendidikan melalui pemberian tindakan berdasarkan refleksi dari
pemberian tindakan. Bentuk pemberian tindakan pada penelitian ini yaitu
dengan memberikan suatu tindakan pada subjek yang diteliti dengan
menggunakan strategicard sort (variabel bebas) untuk diketahui
pengaruhnya terhadap hasil belajar matematika (variabel terikat) karena
adanya pemberian tindakan yang dilakukan.
2. Subjek Penelitian
Yang menjadi subjek peneliti dalam melakukan penelitian adalah
siswa kelas V MI Islamiyah Tanjung Klego Boyolali tahun 2014, dengan
jumlah siswa 21 siswa, yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 13 siswa
perempuan. Lokasi yang dipilih penulis untuk melakukan penelitian
adalah di MI Islamiyah Tanjung RT.05 RW.11 desa Tanjung kec.Klego
9
kab.Boyolali. Penelitian ini dilakukan oleh penulis selama 5bulan, mulai
dari bulan Mei- Agustus 2014.
3. Langkah-Langkah Penelitian
Sesuai dengan model penelitian yang dilakukan penulis yaitu
penelitian tindakan kelas (PTK) maka penelitian yang dilakukan melalui
tiga siklus. Setiap siklus meliputi empat tahapan yaitu: perencanaan,
tindakan, pengamatan dan refleksi.
a. Perencanaan
Rencana pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas antara lain
mencakup kegiatan sebagai berikut:
1) Mengembangkan Rencana Pelaksana Pembelajaran (RPP),
dengan memperhatikan indikator-indikator hasil belajar.
2) Mengembangkan alat peraga, alat bantu, atau media
pembelajaran yang menunjang pembentukan SKKD dalam
rangka implementasi Penelitan Tindakan Kelas.
3) Menganalisis berbagai alternatif pemecahan masalah yang
sesuai dengan kondisi pembelajaran.
4) Mengembangkan Lembar Kerja Siswa (LKS).
5) Mengembangkan pedoman atau instrumen yang digunakan
dalam siklus Penelitian Tindakan Kelas.
6) Menyusun alat evaluasi pembelajaran sesuai dengan indikator
hasil belajar.
10
b. Tindakan
Mencakup prosedur dan tindakan yang akan dilakukan, serta
proses perbaikan yang akan dilakukan.
c. Observasi
Mencakup prosedur perekaman data tentang proses dan hasil
imlementasi tindakan yang dilakukan.
d. Refleksi
Refleksi menguraikan tentang prosedur analisis terhadap
hasil pemantauan, refleksi tentang proses dampak tindakan
perbaikan yang dilakukan, serta kriteria dan rencana tindakan pada
siklus berikutnya.
11
SKEMA DESAIN PENELITIAN
4. Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan data yang digunakan penulis dalam
penelitian ini adalah:
a. Tes : instrumen untuk mengumpulkan data prestasi siswa
melalui pre test dan post test.
permasalahan
PelaksanaanTindakan I
PerencanaanTindakan I
SIKLUS I
Refleksi IPengamatan/pengumpulandata I
Pelaksanaa
Tindakan IIPerencanaanTindakan II
SIKLUS II
Pengamatan/pengumpulandata II
Refleksi II
PelaksanaanTindakan III
Perencanaan
Tindakan IISIKLUS III
Refleksi III Pengamatan/pengumpulandata III
12
b. Skala Sikap: instrumen untuk mengukur kecenderungan sikap
peserta didik terhadap penggunaan strategicard sort pada mata
pelajaran matematika.
c. Observasi: instrumen untuk mengadakan pengamatan terhadap
aktifitas dan kreatifitas peserta didik didalam kegiatan
pembelajaran.
d. Wawancara: instrumen untuk mengumpukan data lisan dari
sumber data atau subyek penelitian secara langsung.
5. Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, peneliti langsung ke tempat penelitian di
MI Islamiyah Tanjung, Klego Boyolali. Di tempat penelitian, peneliti
mengumpulkan data menggunakan alat bantu instrumen berupa tes. Selain
itu peneliti juga melakukan observasi dan wawancara kepada siswa dan
guru di MI Islamiyah Tanjung, Klego, Boyolali. Skala sikap juga
diperlukan peneliti untuk mengukur antusias siswa dalam belajar.
6. Analisis Data
Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan oleh penulis,
maka analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis dan refleksi
pada setiap tahapan siklusnya berdasarkan hasil observasi terhadap
penggunaan strategicard sort dalam pembelajaran matematika materi sifat-
sifat bangun datar kelas V di MI Islamiyah Tanjung dan berdasarkan
format pengamatan lainya yang terekam dalam catatan lapangan. Analisis
refleksi dilakukan peneliti bersamaan dengan para kolaborator sebagai
13
pijakan untuk menentukan program aksi pada siklus selanjutnya atau
untuk mendeteksi bahwa kajian tindakan kelas ini sudah tencapai tujuanya.
Peneliti juga menggunakan analisis deskriptif. Teknik analisis
deskriptif yang digunakan penulis berupa presentase sebagai berikut:
= × 100%Ket:
P= Persentase
X= Frekuensi Siswa Lulus/ Belum Lulus
Xi= Jumlah Seluruh Siswa
H. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan skripsi adalah sebagai berikut:
BAB 1 : Pendahuluan
Meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, manfaat
penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika
penulisan.
BAB II : Kajian Pustaka
Berisi tentang hasil belajar, mata pelajaran matematika utuk
Madrasah Ibtidaiyah, materi sifat-sifat bangun datar, strategi pembelajaran
card sort.
14
BAB III : Pelaksanaan Penelitian
Berisi tentang deskripsi siklus I, deskripsi siklus II, deskripsi siklus
III.
BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berisi tentang deskripsi hasil penelitian dan pembahasan.
BAB V : Penutup
Berisi kesimpulan dan saran-saran dari penulis.
Daftar Pustaka
Lampiran
15
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
Pemahaman tentang hasil belajar dapat ditinjau dari dua kata yaitu
“hasil” dan “belajar”. Kedua kata tersebut memiliki arti yang berbeda, jika
disatukan akan memunculkan pengertian baru. Oleh karena itu akan dibahas satu
per satu di bawah ini.
1. Pengertian Hasil
Menurut Poerwodarminto (dalan Ngiryanto 2008:9) bahwa “hasil
merupakan prestasi yang telah dicapai (dari apa yang telah dilakukan,
dikerjakan, dan sebagainya). Sedangkan menurut Tirtonagoro (dalam
Ngiryanto 2008:9) bahwa “hasil merupakan usaha yang dilakukan dengan
maksimal dan menghasilkan perubahan dan dinyatakan dalam bentuk yang
menunjukkan kepada anak atas kemampuanya dalam mencapai prestasi
kerja dalam waktu tertentu”. Dari pengertian diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa hasil adalah sesuatu yang diperoleh seseorang/ siswa
setelah melakukan suatu kegiatan.
2. Pengertian Belajar.
Belajar adalah suatu kata yang identik dengan siswa dan sekolah
karena memang sudah umum jika kegiatan belajar banyak dilakukan oleh
seorang siswa dan bertempat di sekolah. Namun sebenarnya belajar tidak
hanya dilakukan di sekolah dan tidak harus seorang siswa, semua orang
dapat belajar dan dimanapun seseorang dapat belajar selama mempelajari
16
hal-hal yang berguna. Beberapa pakar mengemukakakan pendapatnya
tentang pengertian belajar.
Menurut Samino (2012: 199) belajar adalah proses yang harus
dilalui manakala seseorang ingin mencapai sesuatu yang diharapkan dapat
berhasil dengan baik. Sedangkan menurut Marsudi (dalam Samino:
2012:23) menyimpulkan pengertian belajar sebagai berikut:
a. Belajar itu membawa sesuatu perubahan baik dalam perubahan
perilaku aktual maupun potensial.
b. Perubahan itu pada dasarnya adalah diperoleh pengalaman/
kecakapan baru (dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak tahu
menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil, dll).
c. Perubahan itu terjadi karena usaha (dengan sengaja).
d. Perubahan cenderung menetap/ lama (tidak hilang begitu saja).
e. Perubahan itu menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomorik.
Menurut Depdiknas (dalam Ngiryanto 2008: 11) “ belajar adalah
perubahan yang sedang dialami atau hasil yang telah diperoleh yang
menyebabkan individu berubah dari keadaan semula ke keadaan yang baru
yang sifatnya kuantitatif maupun kualitatif ke taraf yang lebih tinggi dari
semula.
Dalam belajar dimaksudkan ada perubahan yang bersifat positif
dan bertahan lama atau permanen. Meskipun dalam belajar anak
mendapatkan perubahan tetapi kalau perubahanya itu negatif maka hal itu
tidak dapat dikatakan sebagai belajar atau hasil belajar.
17
Kesimpulanya adalah belajar merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan sesorang dengan sengaja sebagai upaya untuk mencapai tujuan.
Perubahan yang diperoleh dari hasil belajar bersifat positif dan tidak
hilang begitu saja.
3. Pengertian Hasil Belajar.
Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia diatur dalam undang-
undang yang diatur oleh pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan
Nasional. Dalam undang-undang tersebut diatur tentang kurikulum,
jenjang, jam belajar sampai pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas.
Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisten Pendidikan Nasional pasal
58 (1) disebutkan bahwa penelitian hasil belajar peserta didik dilakukan
oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil
peserta didik secara berkesinambungan.
Hasil belajar yang sering disebut dengan istilah “scolastic
achivement“ atau “academic achivement“ adalah seluruh kecakapan dan
hasil yang dicapai melaui proses belajar mengajar di sekolah yang
dinyatakan dengan angka-angka atau nilai-nilai berdasarkan tes hasil
belajar ( Briggs, 1979).
Sedangkan menurut Arikunto (1990: 102) yang dimaksud dengan
hasil belajar adalah suatu hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti
proses pengajaran yang dilakukan oleh guru. Hasil belajar ini biasanya
dinyatakan dalam bentuk angka, huruf, atau kata-kata baik, sedang,
kurang.
18
Menurut Degeng (dalam Made Wena 2011:6) hasil pembelajaran
adalah semua efek yang dapat dijadikan sebagai indikator tentang nilai
dari penggunaan strategi pembelajaran di bawah kondisi yang berbeda.
Variabel hasil pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi 3, yaitu:
a. Keefektifan pembelajaran, diukur dari tingkat pencapaian siswa,
dan terdapat empat indikator untuk mendeskripsikan, yaitu (1)
kecermatan penguasaan perilaku yang dipelajari, (2) kecepatan
unjuk kerja, (3) tingkat alih belajar, dan (4) tingkat retensi/
penyimpanan.
b. Efisiensi pembelajaran, diukur dengan perbandingan antara
keefektifan dan jumlah waktu yang dipakai siswa dan atau jumlah
biaya yang digunakan dalam pembelajaran.
c. Daya tarik pembelajaran, diukur dengan mengamati kecenderungan
siswa untuk tetap/ terus belajar.
Tabel 2.1 Variabel Hasil belajar
Sedangkan Bloom (dalam Samino, 2012:49) membedakan hasil
belajar menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif (pengetahuan), ranah
afektif (sikap), dan ranah psikomotik (ketrampilan motorik).
HasilPembelajaran
Keefektifan(Effectiveness)
Efisiensi(Efficiency)
Daya Tarik(Appeal)
19
a. Ranah kognitif terdiri dari enam jenis perilaku, yaitu:
1) Pengetahuan, mencakup kemampuan ingatan tentang hal-hal
yang dipelajari dan tersimpan di dalam ingatan. Pengetahuan
tersebut dapat berkenaan dengan fakta, peristiwa, pengertian,
kaidah, teori, prinsip, atau metode.
2) Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap sari dan makna
hal-hal yang dipelajari.
3) Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode, kaidah
untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru. Perilaku ini
biasanya nampak dalam menggunakan prinsip.
4) Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan
kedalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat
dipahami dengan baik.
5) Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru,
misal tampak didalam kemampuan menyusun suatu program
kerja.
6) Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang
beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu. Sebagi contoh
menilai hasil karangan.
b. Ranah afektif terdiri dari lima jenis perilaku, yaitu:
1) Penerimaan, yang mencakup kepekaan tentang hal-hal tertentu
dan kesediaan memperhatikan hal tersebut.
20
2) Partisipasi, yang mencakup kerelaan. Kesedihan memperhatikan
dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan.
3) Penilaian dan penentuan sikap, yang mencakup penerimaan
terhadap suatu nilai, menghargai, mengakui, dan menentukan
sikap.
4) Organisasi, yang mencakup kemampuan membentuk suatu
sistem nilai sebagai pedoman dan pegangan hidup.
5) Pembentukan pola hidup, yang mencakup kemampuan
menghayati nilai, dan membentuknya menjadi pola
nilaikehidupan pribadi.
c. Ranah psikomotorik terdiri dari tujuh perilaku atau kemampuan
psikomotorik, yaitu:
1) Persepsi, yang mencakup kemampuan memilah-milahkan
(mendeskripsikan) sesuatu secara khusus dan menyadari adanya
perbedaan antar sesuatu tersebut.
2) Kesiapan, yang mencakup kemampuan menempatkan diri dalam
suatu keadaan dimana akan terjadi suatu gerakan atau rangkaian
gerakan. Kemampuan ini mencakup aktivitas jasmani dan rohani
(mental)
3) Gerakan terbimbing, yaitu mencakup kemampuan melakukan
gerakan contoh, atau sesuai peniruan.
4) Gerakan terbiasa, yang mencakup kemampuan melakukan
gerakan-gerakan tanpa contoh.
21
5) Gerakan kompleks, yang mencakup kemampuan melakukan
gerakan atau ketrampilan yang terdiri dari banyak tahap secara
lancar, efisien dan tepat.
6) Penyesuaian pola gerakan, yang mencakup kemampuan
mengadakan perubahan dan penyesuaian pola gerak-gerik
dengan persyaratan khusus yang berlaku.
7) Kreatifitas, yang mencakup kemampuan melahirkan pola-pola
gerak-gerik yang baru atas dasar prakarsa sendiri.
Menurut Gagne (1977), Gagne & Driscoll (1988) (dalam Ekawarna
2013: 70)hasil belajar bukan merupakan hasil tunggal, melaiankan proses
yang luas dan dibentuk oleh pertumbuhan dan perkembangan tingkah laku,
dimana tingkah laku tersebut merupakan hasil dari efek kumulatif dari
belajar.
Dari beberapa pengertian tentang hasil belajar yang dikemukakakan
oleh para pakar, jika ditarik kesimpulan yang dimaksud dengan hasil
belajar adalah hasil/ akibat yang diperoleh seseorang setelah melakuakan
kegiatan belajar yang mencakup aspek kognitif , afektif dan psikomotor.
4. Faktor-Faktor yang Menentukan Hasil Belajar.
Menurut Samino (2012:56) belajar merupakan proses kegiatan
untuk mendapatkan perubahan tingkah laku bagi peserta didikatau subjek
belajar. Akan tetapi dalam kenyataan banyak faktor yang ikut
22
mempengaruhi, yang biasa dibagi menjadi faktor intern (dari dalam) diri
peserta didik dan faktor ekstern (dari luar) peserta didik.
a. Faktor Intern
Faktor intern pada dasarnya dapat dilihat dari dua sisi yaitu dari
sisi fisiologisdan sisi psikologis. Pada sisi fisiologis terletak pada kondisi
peserta didik. Faktor psikologis memiliki peranan penting yang dapat
dipandang sebagai berfungsinya pikiran peserta didik dalam hubunganya
dengan pemahaman bahan pelajaran, sehingga penguasaan terhadap bahan
pelajaran lebih mudah dan lebih efektif.
Thomas F. Staton (dalam Samino 2012: 57) menguraikan 6 macam
faktor psikologis, yaitu (a) motivasi, (b) konsentrasi, (c) reaksi, (d)
organisasi, (e) pemahaman, dan (f) ulangan.
1) Motivasi
Peserta didik akan berhasil belajarnya manakala dalam
dirinya terdapat keinginan untuk belajar. Keinginan atau
dorongan untuk belajar itulah yang disebut dengan motivasi.
Motivasi dalam hal ini meliputi dua hal yaitu: (1) mengetahui apa
yang akan dipelajari, dan (2) memahami mengapa hal tersebut
perlu dipelajari. Belajar tanpa ada motivasi akan berdaampak
pada kegiatan belajar mengajar sulit untuk berhasil.
2) Konsentrasi
Konsentrasi dimaksudkan memusatkan segenap kekuatan
perhatian pada suatu situasi belajar. Unsur motivasi dalam hal ini
23
sangat membantu tumbuhnya proses pemusatan perhatian.
Didalam konsentrasi ini keterlibatan mental secara detail sangat
diperlukan, sehingga tidak “perhatian” sekadarnya. Dalam belajar
dapat terjadi perhatianya hanya sekadarnya sehingga tidak
konsentrasi, materi pelajaran yang masuk dalam pikiran akan
samar-samar didalam kesadaran.
3) Reaksi
Dalam kegiatan belajar diperlukan keterlibatan unsur fisik
maupun mental, sebagai suatu wujud reaksi. Pikiran dan otot-
ototnya harus dapat bekerja secara harmonis sehingga subjek
belajar itu bertindak atau melakukanya.
4) Organisasi
Belajar juga dapat dikatan sebagai kegiatan
mengorganisasikan, menata atau menempatkan bagian-bagian
bahan pelajaran kedalam suatu kesatuan pengertian. Perbedaan
belajar yang berhasil dengan kebingungan, kemungkinan besar
hanya perbedaan antara cara penerimaan dan pengaturan fakta,
ide dalam fikiran peserta didik yang belajar. Maka diperlukan
rancangan indikator keberhasilan serta standar kompetensi dan
kompetensi dasar. Dengan demikian akan terjadi proses belajar
yang logis, efektif dan terorganisir.
5) Pemahaman
24
Pemahaman atau comprehension dapat diartikan menguasai
sesuatu dengan pikiran. Maka dari itu belajar berarti harus
mengerti secara mental makna dari filosofinya, maksud dan
implikasinya serta aplikasinya, sehingga menyebabkan siswa
dapat memahami suatu situasi.
6) Ulangan
Dalam proses pembelajaran banyak diketahui bahwa tidak
semua peerta didik dapat mengingat semua pelajaran dengan baik.
Karena pada umumnya setiap manusia termasuk peserta didik
memiliki sifat lupa, tetapi semua menyadari bahwa tidak boleh
berlebihan dalam lupa itu.
b. Faktor Ekstern
Keberhasilan belajar siswa disamping ditentukan oleh faktor
internal juga ditentukan oleh faktor eksternal, yaitu sebagai faktor
yang ada diluar diri siswa yang memberikan pengaruh terhadap
aktivitas dan hasil belajar yang dicapai oleh siswa.
Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi aktivitas belajar
siswa adalah:
1) Lingkungan Sosial
Yang termasuk lingkungan sosial antara lain: lingkungan
sosial sekolah, lingkungan sosial siswa, dan lingkungan sosial
yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah orang tua
dan keluarga siswa itu sendiri.
25
2) Lingkungan Non Sosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial adalah
gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga
siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu
belajar yang digunakan siswa.
5. Hasil Belajar Matematika.
Banyak cara yang dapat kita gunakan untuk menyajikan mata
pelajaran yang dianggap sulit oleh sebagian besar anak didik, matematika.
Sudah dapat dibayangkan bagaimana situasi pembelajaran matematika di
kelas. Suasana yang senyap, tegang, atau mungkin justru riuh karena anak
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan oleh
guru.
Untuk mencapai standar KKM yang telah ditentukan pada mata
pelajaran matematika, banyak guru harus berusaha membantu nilai murni
siswa yang sebagian besar tidak memenuhi standar KKM.
Menurut Gagne bahwa hasil belajar matematika adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajar matematikanya atau dapat dikatakan bahwa hasil
belajar matematika adalah perubahan tingkah laku dalam diri siswa, yang
diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, tingkah laku,
sikap dan keterampilan setelah mempelajari matematika. Perubahan
tersebut diartikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan ke
arah yang lebih baik dari sebelumnya.
26
Dari definisi di atas, dapat dirangkai sebuah kesimpulan bahwa
hasil belajar matematika adalah merupakan tolak ukur atau patokan yang
menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam mengetahui dan memahami
suatu materi pelajaran matematika setelah mengalami pengalaman belajar
yang dapat diukur melalui tes.
6. Konsep Belajar Tuntas
Banyak pendidik yang sering memperbincangkan anak didiknya
berkaitan dengan ketuntasanya dalam belajar. Menurut Hartini, Suwarno
dan Marsudi (dalam Samino 2012: 67) yang dimaksud dengan belajar
tuntas (mastery learning) adalah: “ serangkaian kegiatan belajar yang
mampu menguasai materi yang dipelajari secara menyeluruh dalam waktu
yang tersedia”. Selanjutnya disebutkan oleh Yamin (dalam Samino 2012:
68) bahwa belajar tuntas dilandasi dua asumsi, pertama: bahwa adanya
korelasi antara tingkat keberhasilan dengan kemampuan potensial (bakat),
kedua: apabila pembelajaran dilaksanakan secara sistematis dan
tersetruktur, maka semua peserta didik akan mampu menguasai bahan
yang disajikan kepadanya. Dengan demikian konsep belajar tuntas pada
dasarnya dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah pembelajaran yang
bersifat klasikal yang dilandasi dua asumsi bahwa keberhasilan belajar
karena adanya korelasi bakat dan dilaksanakan secara sistematis dan
terstruktur.
27
Dalam upaya memperoleh hasil yang dituju dalam belajar yaitu
belajar tuntas terdapat beberapa prinsip. Menurut Hartini dkk (dalam
Samino 2012:70) terdapat 3 prinsip belajar tuntas, yaitu:
a. Prinsip perbedaan waktu belajar
Untuk suatu bidang studi tertentu ditentukan oleh tingkat
belajar siswa menurut waktu yang disediakan pada tingkat tertentu.
b. Prinsip umpan balik dan segera
Umpan balik dalam kegiatan pembelajaran merupakan
kegiatan yang memberikan kepastian kepada siswa bahwa tujuan
belajar telah atau belum tercapai.
c. Prinsip perbaikan
Usaha memperbaiki setiap kesulitan atau masalah yang
dihadapi siswa pada waktu mempelajari materi pelajaran tertentu.
Dari uraian diatas terdapat persamaan dari pendapat beberapa
ahli,bahwa konsep belajar tuntas mencakup penguasaan materi yang
telah disampaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
B. Mata Pelajaran Matematika Untuk Madrasah Ibtidaiyah
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan
teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan
memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi
informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika
di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit.
28
Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan
penguasaan matematika yang kuat sejak dini.
Menurut Lisnawaty Simanjuntak (1993: 65) sentral pengajaran
matematika adalah pemecahan masalah atau yang lebih mengutamakan proses
dari pada produk, maka teori belajar mengajar yang akan lebih berperan dalam
pemecahan masalah tersebut. Mata pelajaran matematika perlu diberikan
kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta
didik dengan kemampuan berfikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif,
serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta
didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan
informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti,
dan kompetitif.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika disusun sebagai
landasan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan tersebut di atas.
Selain itu dimaksudkan pula untuk mengembangkan kemampuan
menggunakan matematika dalam pemecahan masalah dan mengkomunikasikan
ide atau gagasan dengan menggunakan simbol, tabel, diagram, dan media lain.
Pendekatan pemecahan masalah merupakan fokus dalam pembelajaran
matematika yang mencakup masalah tertutup dengan solusi tunggal, masalah
terbuka dengan solusi tidak tunggal, dan masalah dengan berbagai cara
penyelesaian. Untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah perlu
dikembangkan keterampilan memahami masalah, membuat model matematika,
menyelesaikan masalah, dan menafsirkan solusinya.
29
Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya
dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual
problem).
Dengan mengajukan masalah kontekstual, peserta didik secara bertahap
dibimbing untuk menguasai konsep matematika. Untuk meningkatkan
keefektifan pembelajaran, sekolah diharapkan menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi seperti komputer, alat peraga, atau media lainnya.
Kesimpulanya adalah matematika merupakan ilmu yang sangat penting
dalam berbagai berbagai bidang dan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam
pemecahan masalah, matematika lebih mengutamakan proses daripada hasil.
1. Tujuan Mata Pelajaran Matematika.
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep
dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat,
efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.
b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan
solusi yang diperoleh.
30
d. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media
lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
e. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,
yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari
matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
C. Materi Sifat-Sifat Bangun Datar
Bangun datar yang merupakan sebutan untuk bangun-bangun dua
dimensi memiliki sifat masing-masing yang berbeda satu sama lain. Jumlah ruas
garis serta model yang dimiliki oleh sebuah bangun merupakan salah satu sifat
bangun datar tersebut. Jadi, sifat suatu bangun datar ditentukan oleh jumlah ruas
garis, model garis, besar sudut, dan lain-lain.
Berikut ini penjelasan mengenai sifat-sifat bangun datar.
1. Persegi Panjang
a. Memiliki empat sisi serta empat titik sudut.
b. Memliki dua pasang sisi sejajar yang berhadapan dan sama
panjang.
c. Memiliki empat buah sudut yang besarnya 90° ( siku-siku ).
d. Memliki dua diagonal yang sama panjang.
e. Memiliki dua buah simetri lipat.
f. Memliki simetri putar tingkat dua.
31
Gambar 2.1 Bangun Persegi Panjang
2. Persegi
a. Memiliki empat sisi serta empat titik sudut.
b. Memiliki dua pasang sisi yang sejajar serta sama panjang.
c. Keempat sisinya sama panjang.
d. Keempat sudutnya sama besar yaitu 90° ( sudut siku-siku ).
e. Memiliki empat buah simetri lipat.
f. Memiliki simetri putar tingkat empat.
Gambar 2.2 Bangun Persegi
3. Jajar Genjang
a. Memiliki empat sisi dan empat titik sudut.
b. Memiliki dua pasang sisi yang sejajar dan sama panjang.
32
c. Memiliki dua buah sudut tumpul dan dua buah sudut lancip.
d. Sudut yang berhadapan sama besar.
e. Diagonal yang dimiliki tidak sama panjang.
f. Tidak memiliki simetri lipat.
g. Memiliki simetri putar tingkat dua.
Gambar 2.3 Bangun Jajar Genjang
4. Layang-Layang
a. Memiliki empat sisi dan empat titik sudut.
b. Memiliki dua pasang sisi yang sama panjang.
c. Memiliki dua sudut yang sama besarnya.
d. Diagonalnya berpotongan tegak lurus.
e. Salah satu diagonalnya membagi diagonal yang lain sama panjang.
f. Memiliki satu simetri lipat.
33
Gambar 2.4 Bangun Layang-Layang
5. Trapesium
a. Memiliki empat sisi dan empat titik sudut.
b. Memiliki sepasang sisi yang sejajar tetapi tidak sama panjang.
c. Sudut-sudut diantara sisi sejajar besarnya 180°.
Gambar 2.5 Bangun Trapesium
6. Segitiga
a. Mempunyai 3 sisi dan tiga titik sudut.
b. Jumlah ketiga sudutnya 180.
34
Gambar 2.6 Bangun Segitiga
7. Lingkaran
a. Mempunyai satu sisi.
b. Memiliki simetri putar dan simetri lipat tak berhingga.
Gambar 2.7 Bangun Lingkaran
D. Strategi PembelajaranCard Sort
1. Strategi Belajar Mengajar Matematika
Menurut Lisnawaty Simanjuntak (1993: 76) salah satu faktor
pendukung berhasil tidaknya pengajaran matematika adalah
menguasai teori belajar mengajar matematika. Dengan menguasai
teori belajar mengajar peserta didik dapat mengikuti pelajaran dengan
baik bahkan dapat memotivasi anak didik untuk berminat belajar
matematika.
35
Teori belajar mengajar matematika yang dikuasai para tenaga
pendidik akan dapat diterapkan pada peserta didikjika dapat memilih
strategi mengajar yang tepat, mengetahui tujuan pendidikan dan
pengajaran atau pendekatan yang diharapkan serta dapat melihat
apakah anak/ peserta didik sudah mempunyai kesiapan atau
kemampuan belajar.
2. Pengertian Strategi Card Sort
Pembelajaran aktif model Card Sort merupakan pembelajaran
yang menekankan keaktifan siswa, dimana dalam pembelajaran ini
setiap siswa diberi kartu indeks yang berisi informasi tentang materi
yang akan dibahas, kemudian siswa mengelompok sesuai dengan
kartu indeks yang dimilikinya. Setelah itu siswa mendiskusikan dan
mempresentasikan hasil diskusi tentang materi dari kategori
kelompoknya.
Menurut Mel Siberman (2002: 157)Strategi card sort
merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk
mengajarkan konsep, penggolongan sifat, fakta tentang suatu objek,
atau mengulangi informasi. Gerakan fisik yang diutamakan dapat
membantu untuk memberi energi kepada kelas yang lebih letih.
Sedangkan menurut Zaini dkk ( 2002:50) strategi card sort
merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk
mengajarakan konsep, karakteristik klasifikasi, fakta tentang objek
36
atau mereviuw informasi. Gerakan fisik yang dominan dalam strategi
ini dapat membantu mendinamisir kelas yang jenuh atau bosan.
Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulanbahwa strategi
card sort merupakan sebuah strategi yang sama-sama merupakan
kegiatan kolaboratif yang digunakan untuk mengajarkan konsep dan
mereview informasi. Kegiatan pembelajaran yang menuntut siswa
aktif dapat membuat siswa yang letih, jenuh ataupun bosan menjadi
kembali antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
3. Langkah-langkah Strategi Card Sort
Menurut Zaini ( 2002: 50) langkah-langkah strategi card sort
adalah sebagai berikut:
a. Setiap siswa dibagi potongan kertas yang berisi informasi atau
contoh yang tercakup dalam satu atau lebih kategori.
b. Mintalah siswa untuk bergerak dan berkeliling didalam kelas
untuk menemukan kartu dengan kategori yang sama. (guru dapat
mengumumkan kategori tersebut sebelumnya atau membiarkan
siswa menemukanya sendiri).
c. Siswa dengan kategori yang sama diminta mempresentasikan
kategori masing-masing di depan kelas.
d. Seiring dengan presentasi dari tiap-tiap kategori tersebut, berikan
pon-poin penting terkait materi pembelajaran.
Melvin L. Silberman menjelaskan bahwa mengajarkan bukan
semata persoalan menceritakan. Belajar bukanlah konsekuensi dari
37
penuangan informasi ke dalam benak siswa. Belajar memerlukan
keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri. Penjelasan dan
pemeragaan semata tidak akan membuahkan hasil belajar yang
langgeng. Pola belajar yang bisa membuahkan hasil belajar yang
langgeng hanyalah kegiatan belajar aktif, agar belajar menjadi aktif
siswa harus mengerjakan banyak sekali tugas. Mereka harus
menggunakan otak, mengkaji gagasan, memecahkan masalah, dan
menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar aktif harus gesit,
menyenangkan, bersemangat dan penuh gairah. Siswa bahkan sering
meninggalkan tempat duduk mereka, bergerak leluasa dan berfikir
keras (moving about and thinking aloud).
Strategi belajar ”memilah dan memilih kartu” card sort,
banyak pakar pendidikan yang telah merumuskan langkah-langkah
aplikasinya, diantaranya:
Adapun langkah-langkah aplikasi card sort menurut Melvin L
Siberman (2009: 157) yaitu:
a. Masing-masing siswa diberikan kartu indeks yang berisi materi
pelajaran. Kartu indeks dibuat berpasangan berdasarkan definisi,
kategori/kelompok, misalnya kartu yang berisi aliran empiris
dengan kartu pendidikan ditentukan oleh lingkungan dan lain-
lain. Makin banyak siswa makin banyak pula pasangan kartunya.
b. Guru menunjuk salah satu siswa yang memegang kartu, siswa
yang lain diminta berpasangan dengan siswa tersebut bila merasa
38
kartu yang dipegangnya memiliki kesamaan definisi atau
kategori.
c. Agar situasinya agak seru dapat diberikan hukuman bagi siswa
yang melakuan kesalahan. Jenis hukuman dibuat atas kesepakatan
bersama.
d. Guru dapat membuat catatan penting di papan tulis pada saat
prosesi terjadi.
4. Kelebihan dan Kelemahan Strategi Card Sort
Kelebihan dan kelemahan strategicard sort.
a. Kelebihan
1) Guru mudah menguasai kelas.
2) Mudah dilaksanakan.
3) Mudah mengorganisir kelas.
4) Dapat diikuti oleh siswa yang jumlahnya banyak.
5) Mudah menyiapkannya.
6) Guru mudah menerangkan dengan baik
b. Kelemahan.
Adanya kemungkinan terjadi penyimpangan perhatian murid,
terutama apabila terjadi jawaban-jawaban yang menarik
perhatiannya, padahal bukan sasaran (tujuan) yang diinginkan
dalam arti terjadi penyimpangan dari pokok persoalan semula.
39
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
Prosedur PTK ini didesain untuk 3 (tiga) silkus, dimana tiap-tiap siklus
dilaksanakan dalam 3 (tiga) kali tatap muka. Rencana tindakan pada masing-
masing siklus dalam PTK ini dibagi dalam 4 (empat) kegiatan yaitu: (1)
Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan/ Pengumpulan Data, (4) Refleksi.
A. Deskripsi Siklus I
1. Tahap Perencanaan.
Dalam siklus I rencana pembelajaran yang dilakukan adalah
melakukan pre test untuk siswa sebagai penjajakan kemampuan siswa
(soal latihan terlampir) dengan materi sifat-sifat bangun datar. Setelah
mengetahui hasilnya, penulis malakukan perbaikan pembelajaran.
Setelah dilakukan pre test untuk materi sifat-sifat bangun datar
langkah selanjutnya yaitu menjelaskan kembali sub materi tentang sifat-
sifat bangun datar persegi dan persegi panjang. Kemudian dilakukan post
test untuk mengetahui hasil belajar siswa sesudah pelaksanaan tindakan
kelas. Pada tahap perencanaan ini kegiatan yang dilakukan berupa
persiapan-persiapan yang terdiri dari:
a. Menentukan waktu pelaksanaan siklus I yaitu pada tanggal 13
Mei 2014.
b. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus I.
40
c. Menetapkan materi bahan ajar yaitu materi sifat-sifat persegi dan
persegi panjang.
d. Menyusun skenario pembelajaran dengan menggunakan strategi
pembelajaran card sort.
e. Mempersiapkan alat peraga berupa 1 set kartu untuk siklus I.
f. Menyusun alat evaluasi berupa test untuk mengetahui respon dan
hasil unjuk kerja atau hasil belajar siswa MI Islamiyah Tanjung,
Klego, Boyolali.
g. Menyiapkan pertanyaan untuk memperoleh tanggapan siswa
terhadap strategi pembelajaran yang diaplikasikan dalam PTK.
2. Tahap Pelaksanaan
Melaksanakan tindakan sesuai skenario pembelajaran dan lembar kerja siswa.
a. Pra Pembelajaran
Guru menyiapkan alat pembelajaran yaitu buku matematika dan
kartu materi untuk penggunaan card sort.
b. Kegiatan Awal (15 menit)
1) Kegiatan pembelajaran dibuka dengan salam dan doa.
2) Guru menanyakan kabar siswa.
3) Guru melakukan presensi.
4) Apersepsi : Guru bertanya kepada siswa benda-benda yang
ada di rumah siswa yang berbentuk persegi dan persegi
panjang.
5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
41
c. Kegiatan Inti (75 menit)
1) Eksplorasi
a) Guru bertanya kepada siswa tentang jenis-jenis
bangun datar.
b) Guru bertanya kepada siswa siapa yang bisa
menggambar bangun datar persegi dan persegi
panjang.
2) Elaborasi
a) Guru menunjukkan model bangun datar persegi dan
persegi panjang.
b) Guru mendemonstrasikan cara menggambar bangun
datar persegi.
c) Setelah siswa mengerti, siswa diminta menggambar
bangun datar persegi.
d) Tanya jawab berkaitan dengan sifat-sifat bangun
datar.
e) Guru menjelaskan sifat-sifat bangun datar persegi.
f) Guru mendemonstrasikan cara menggambar bangun
datar persegi panjang.
g) Siswa diminta menggambar bangun persegi
panjang.
h) Guru menjelaskan sifat-sifat bangun datar persegi
panjang.
42
i) Tanya jawab berkaitan dengan sifat-sifat bangun
datar.
j) Guru membagikan potongan kertas karton yang
berisi informasi kepada siswa.
k) Siswa diminta mencari teman dengan kategori yang
sama.
l) Siswa dengan kategori yang sama diminta
mempresentasikan kategori masing-masing di depan
kelas.
m) Siswa diminta menempel potongan kertas karton di
depan kelas sesuai dengan kategorinya masing-
masing.
n) Guru membagikan lembar soal kepada siswa.
o) Siswa diminta mengerjakan soal.
3) Konfirmasi
a) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum
diketahui siswa.
b) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan
kesalahan pemahaman dan melakukan penguatan.
d. Kegiatan Akhir (15 menit)
1) Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari
pemebelajaran hari ini.
2) Guru melakukan evaluasi.
43
3) Guru menyampaikan materi pembelajaran untuk
pertemuan yang akan datang.
4) Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan doa dan
mengucapkan salam.
3. Tahap Pengamatan/ Pengumpulan Data
Selama proses belajar mengajar berlangsung, penulis melakukan
pengamatan pada siswa. Variabel yang diamati meliputi kualitas tentang:
a. Perhatian siswa kelas V MI Islamiyah Tanjung, Klego
dalam mengikuti sajian bahan ajar/ skenario dari awal
hingga akhir.
b. Pemahaaman siswa kelas V MI Islamiyah Tanjung, Klego
terhadap tujuan dan manfaat bahan ajar yang disajikan dan
tugas-tugas yang harus diselesaikan selama pembelajaran.
c. Kesulitan belajar dan hambatan yang dialami siswa kelas
V MI Islamiyah Tanjung, Klego dalam mencapai tujuan
pembelajaran atau menguasai kompetensi yang ditetapkan.
Adapun lembar pengamatan yang digunakan penulis adalah sebagi berikut:
1) Keaktifan siswa.
2) Tanggung jawab siswa dalam proses pembelajaran.
3) Antusias siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
44
4. Tahap Refleksi
Hasil kegiatan observasi dan evaluasi selanjutnya dianalisis, hasil
analisis menjadi dasar dalam penyusunan refleksi yaitu memikirkan upaya
apa yang perlu dilakukan untuk mengetahui akar sebab yang ditemukan.
Hasil refleksi ini akan menjadi dasar dalam merencanakan tindakan yang
akan diterapkan untuk siklus selanjutnya. Berdasarkan pengamatan
terhadap situasi pembelajaran pada siklus pertama ini, peneliti menemukan
kekurangan sebagai berikut:
a. Proses pembelajaran yang kurang maksimal, karena guru masih
banyak menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran.
b. Guru pamong ternyata belum benar-benar memahami penggunaan
strategicard sort.
c. Siswa tidak bisa aktif dalam pembelajaran dikarenakan dibatasi oleh
guru.
Berdasarkan hal-hal diatas, maka yang perlu peneliti perhatikan
dan perbaiki pada siklus ke II adalah:
1) Guru lebih terampil dalam mengelola kelas.
2) Pemanfaatan alat peraga dengan sebaik-baiknya.
3) Guru lebih ditekankan pada pemahaman strategicard sort.
4) Skenario pembelajaran lebih diperbaiki agar lebih menarik
perhatian siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran.
45
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
1. Perencanaan (Planning)
Dalam tahapan perencanaan ini mencakup kegiatan sebagai
berikut:
a. Menentukan waktu pelaksanaan siklus II yaitu pada tanggal 23
Mei 2014.
b. Merumuskan perbaikan hasil refleksi siklus I.
c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
d. Menentukan materi pelajaran yang akan disampaikan yaitu
materi sifat-sifat bangun datar segitiga dan jajargenjang.
e. Menyiapakan satu set kartu card sort dan alat peraga lain yang
dibutuhkan.
f. Membuat instrumen penelitian berupa lembar observasi
kegiatan siswa dan tes formatif.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan siklus II pada hakekatnya hampir
sama dengan tindakan siklus I. Perbedaanya terletak pada
peningkatan tindakan perbaikan. Inti sasaranya adalah
meningkatkan hasil belajara siswa kelas V MI Islamiyah Tanjung.
Target yang ingin dicapai penulis adalah lebih dari 50 % lebih baik
dari sebelumnya. Pelaksanaan tindakan yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
46
a. Pra Pembelajaran
Menyiapakan alat pembelajaran berupa buku matematika, satu set
kartu card sort, dan alat peraga.
b. Kegiatan Awal (15 menit)
1) Guru masuk kelas dengan mengucapkan salam.
2) Salah satu siswa diminta untuk memimpin doa.
3) Guru menanyakan kabar siswa.
4) Guru melakukan presensi.
5) Apersepsi dan Motivasi
6) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
c. Kegiatan Inti (75 menit)
1) Eksplorasi
a) Guru bertanya kepada siswa benda-benda yang ada disekitar
siswa yang berbentuk segitiga dan jajar genjang.
b) Guru menunjuk beberapa anak untuk menggambar bangun
segitiga dan jajar genjang didepan kelas.
2) Elaborasi
a) Guru mendemonstrasikan cara menggambar berbagai jenis
bangun segitiga.
b) Setelah siswa paham, siswa diminta menggambar berbagai
bentuk segitiga di buku masing-masing.
c) Guru menjelaskan sifat-sifat yang ada pada bangun segitiga.
47
d) Guru mendemonstrasikan cara menggambar bangun jajar
genjang.
e) Setelah siswa paham, siswa diminta menggambar bangun
jajar genjang di buku masing-masing, kemudian
dikumpulkan.
f) Guru membagikan potongan kertas yang berisi informasi
kepada siswa.
g) Siswa diminta mencari kelompok sesuai dengan kategorinya,
kemudian mengelompok.
h) Siswa diminta mempresentasikan di depan kelas, sesuai
dengan kategori masing-masing.
i) Saat siswa presentasi, guru memberikan beberapa pertanyaan
kepada kelompok yang presentasi.
j) Potongan kertas yang dimiliki siswa kemudian ditempel pada
sebuaah papan sesuai dengan kategorinya.
k) Guru membagikan lembar evaluasi kepada siswa.
l) Siswa yang telah mendapat lembar evaluasi diminta
mengerjakan.
3) Konfirmasi
a) Guru bertanya kepada siswa materi yang kurang paham.
b) Guru melakukan pelurusan terhadap kesalah pahaman
yang terjadi.
48
d. Kegiatan Akhir (15 menit)
1) Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari pembelajaran
hari ini.
2) Guru melakukan evaluasi dan penilaian.
3) Guru menyampaikan materi pelajaran yang akan datang.
4) Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan doa dan salam.
3. Tahap Pengamatan/ Pengumpulan Data
Dalam tahap pengamatan siklus II ini, penulis melakukan
pengamatan terhadap siswa dan guru dalam proses kegiatan belajar-
mengajar. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar
pengamatan siswa dan guru.
Variabel yang diamati meliputi kualitas tentang:
a. Perhatian siswa kelas V MI Islamiyah Tanjung, Klego dalam
mengikuti sajian bahan ajar/ skenario dari awal hingga akhir.
b. Pemahaaman siswa kelas V MI Islamiyah Tanjung, Klego
terhadap tujuan dan manfaat bahan ajar yang disajikan dan
tugas-tugas yang harus diselesaikan selama pembelajaran.
c. Kesulitan belajar dan hambatan yang dialami siswa kelas V MI
Islamiyah Tanjung, Klego dalam mencapai tujuan pembelajaran
atau menguasai kompetensi yang ditetapkan.
Adapun lembar pengamatan yang digunakan penulis adalah sebagi berikut:
1) Keaktifan siswa.
2) Tanggung jawab siswa dalam proses pembelajaran.
49
3) Antusias siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
4. Refleksi
Kegiatan ini bertujuan untuk menilai seluruh kegiatan
pembelajaran dengan penerapan strategi card sort. Untuk mengetahui
seberapa besar perubahan hasil belajar pada siklus II diperlukan adanya
refleksi akan tindakan yang telah dilaksanakan. Pada siklus II ini sudah
menunjukkan peningkatan hasil belajar matematika terutama pada materi
sifat-sifat bangun datar.
Berdasarkan hasil pengamatan kegiatan pembelajaran siklus II,
peneliti menemukan beberapa kekurangan diantaranya:
a. Walaupun sudah lebih baik, namun guru masih kurang
memahami penerapan strategi card sort.
b. Siswa masih kurang aktif dalam proses pembelajaran,
namun ada beberapa yang sudah mulai aktif.
Berdasarkan hal diatas, maka yang perlu diperbaiki dan
diperhatikan pada siklus III adalah:
a. Pemanfaatan media lebih optimal.
b. Biarkan siswa aktif dalam proses pembelajaran.
c. Kegiatan belajar-mengajar dibuat lebih menarik agar siswa
antusias dalam mengikuti pelajaran.
50
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III
1. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan siklus III mencakup kegiatan antara lain:
a. Menentukan waktu pelaksanaan siklus III yaitu pada hari sabtu
tanggal 9 Agustus 2014.
b. Merumuskan perbaikan hasil refleksi siklus II.
c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus III.
d. Menentukan materi yang akan disampaiakn yaitu materi sifat-sifat
bangun datar, layang-layang, trapesium dan lingkaran.
e. Menyiapkan satu set kartu card sort dan alat peraga lain yang
dibutuhkan.
f. Membuat instrumen penelitian berupa lembar observasi kegiatan
siswa dan tes formatif.
2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan siklus III merupakan peningkatan
tindakan perbaikan dari siklus II. Target presentase perubahan yang
diharapkan adalah lebih dari 75% menuju kearah yang lebih baik.
Pelaksanaan tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Pra Pembelajaran
Menyiapkan alat pembelajaran berupa buku matematika, satu set
kartu card sort, dan alat peraga lain yang dibutuhkan.
b. Kegiatan Awal (15 menit)
1) Guru masuk kelas dengan mengucapkan salam.
51
2) Salah satu siswa diminta untuk memimpin doa.
3) Guru menanyakan kabar siswa.
4) Guru melakukan presensi.
5) Apersepsi dan Motivasi.
6) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
c. Kegiatan Inti (75 menit)
1) Eksplorasi
a) Guru bertanya kepada siswa barang apa saja di sekitar yang
berbentuk layang-layang, trapesium dan lingkaran.
b) Siswa diminta menggambar bangun datar layang-layang,
trapesium dan lingkaran.
2) Elaborasi
a) Guru menunjukkan model bangun datar layang-layang.
b) Guru mendemonstrasikan cara menggambar bangun datar
layang-layang dengan benar.
c) Guru menjelaskan sifat-sifat bangun datar layang-layang.
d) Guru menunjukkan model bangun datar trapesium
e) Setelah mengerti siswa diminta menggambar bangun datar
trapesium
f) Guru menjelaskan sifat-sifat bangun datar trapesium
g) Siswa diminta menggambar bangun datar lingkaran.
h) Guru menjelaskan sifat-sifat bangun datar lingkaran.
i) Siswa diminta mengambil kartu secara acak.
52
j) Siswa diminta mencari pasangan dari kartu yang didapat.
k) Siswa diminta mempresentasikan materi sesuai dengan
kelompok kartunya.
l) Siswa diminta menempel kartu yang didapat sesuai dengan
kategorinya masing-masing.
m) Guru membagikan lembar soal kepada siswa.
n) Siswa diminta mengerjakan soal.
3) Konfirmasi
a) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
siswa.
b) Guru memberikan pelurusan atas kesalah pahaman yang terjadi
dan memberikan penguatan.
d. Kegiatan Akhir (15 menit)
1) Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari pemebelajaran hari ini.
2) Guru melakukan evaluasi.
3) Guru menyampaikan materi pembelajaran untuk pertemuan yang akan
datang.
4) Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan doa mengucapkan salam.
3. Tahap Pengamatan/ Pengumpulan Data
Dalam observasi atau tahap pengamatan terhadap kegiatan belajar
yang dilakukan oleh guru dan siswa. Variabel yang diamati sama dengan
pada variabel siklus II yaitu:
53
a. Perhatian siswa kelas V MI Islamiyah Tanjung, Klego
dalam mengikuti sajian bahan ajar/ skenario dari awal
hingga akhir.
b. Pemahaaman siswa kelas V MI Islamiyah Tanjung, Klego
terhadap tujuan dan manfaat bahan ajar yang disajikan dan
tugas-tugas yang harus diselesaikan selama pembelajaran.
c. Kesulitan belajar dan hambatan yang dialami siswa kelas V
MI Islamiyah Tanjung, Klego dalam mencapai tujuan
pembelajaran atau menguasai kompetensi yang ditetapkan.
Adapun lembar pengamatan yang digunakan penulis adalah sebagai
berikut:
1. Keaktian siswa.
2. Tanggung jawab.
3. Antusias siswa.
4. Refleksi
Berdasarkan analisis dan hasil pengamatan pada siklus III
banyak terjadi peningkatan dan perubahan dalam proses pembelajaran,
yaitu:
1. Siswa sangat antusias dan senang dalam mengikuti kegiatan
belajar mengajar di kelas.
2. Siswa lebih fokus dan lebih mudah faham dalam memahami
materi sifat-sifat bangun datar pada mata pelajaran matematika.
54
3. Siswa menganggap strategi card sort merupakan suatu strategi
pembelajaran permainan.
4. Walaupun suasana kelas kurang kondusif, namun guru dapat
mengontrol antusias siswa, sehingga siswa aktif terkendali.
5. Guru pamong menilai strategi card sort merupakan strategi yang
tepat digunakan pada siswa, selain menyenangkan strategi card
sort juga lebih terjangkau dan mudah untuk didapatkan.
Hasil yang diperoleh dalam tahap pengamatan akan dikumpulkan
dan dianalisis dalam tahap ini. Dari hasil pengamatan, peneliti dapat
merefleksi diri dengan melihat data pengamatan/ observasi baik dari
lembar pengamatan guru dan lembar pengamatan siswa tentang hasil
belajar siswa yang diperoleh melalui evaluasi akhir. Hasil analisis data
yang dilaksanakan dalam tahap ini akan dipergunakan sebagai acuan untuk
menarik suatu kesimpulan apakah strategicard sort dapat atau tidak
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi
sifat-sifat bangun datar.
55
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Diskripsi Hasil Penelitian
1. Siklus I
Pada penelitian kali ini penulis melaksanakan penelitian tindakan kelas
(PTK) dengan menggunakan strategi pembelajaran card sort. Walaupun
strategi card sort bukanlah merupakan strategi baru di dunia pendidikan
Indonesia, namun untuk MI Islamiyah Tanjung Klego strategi card sort
merupakan strategi yang baru. Acuan penilaian pada penelitian ini peneliti
menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimun (KKM). Berdasarkan data nilai
matematika kelas V yang diperoleh dari MI Islamiyah Tanjung, menunjukkan
bahwa KKM untuk mata pelajaran Matematika adalah 65, jadi nilai
ketuntasanya berkisar antara 65-100 sedangkan nilai yang belum tuntas
berkisar anatara 0-64. Hasil tindakan kelas yang merupakan hasil evaluasi ada
dua macam yaitu observasi dan tes formatif (pre test dan post test). Data
dibawah ini adalah hasil nilai test formatif.
No Nama Siswa Nilai Pre Test Nilai Post Test SiklusI
1. A 40 75
2. B 70 85
3. C 30 52
4. D 26 57
5. E 60 63
6. F 70 83
56
7. G 53 40
8. H 63 75
9. I 40 60
10. J 30 59
11. K 26 47
12. L 43 57
13. M 76 83
14. N 49 47
15. O 66 90
16. P 90 83
17. Q 46 80
18. R 73 20
19. S 50 55
20. T 33 73
21. U 46 12
Jumlah 1080 1300
Tabel 4.1 Daftar Nilai Test Formatif Siklus I
Gambar 4.1 Presentase Nilai Siklus I
2. Siklus II
Hasil evaluasi pada siklus II sudah mengalami peningkatan yang
signifikan, namun belum memenuhi tujuan dari dilaksanakan penelitian.
BelumLulus71%
71%Nilai pre test
56
7. G 53 40
8. H 63 75
9. I 40 60
10. J 30 59
11. K 26 47
12. L 43 57
13. M 76 83
14. N 49 47
15. O 66 90
16. P 90 83
17. Q 46 80
18. R 73 20
19. S 50 55
20. T 33 73
21. U 46 12
Jumlah 1080 1300
Tabel 4.1 Daftar Nilai Test Formatif Siklus I
Gambar 4.1 Presentase Nilai Siklus I
2. Siklus II
Hasil evaluasi pada siklus II sudah mengalami peningkatan yang
signifikan, namun belum memenuhi tujuan dari dilaksanakan penelitian.
Lulus29%
29%Nilai pre test
Belumlulus57%
57%Nilai post test
56
7. G 53 40
8. H 63 75
9. I 40 60
10. J 30 59
11. K 26 47
12. L 43 57
13. M 76 83
14. N 49 47
15. O 66 90
16. P 90 83
17. Q 46 80
18. R 73 20
19. S 50 55
20. T 33 73
21. U 46 12
Jumlah 1080 1300
Tabel 4.1 Daftar Nilai Test Formatif Siklus I
Gambar 4.1 Presentase Nilai Siklus I
2. Siklus II
Hasil evaluasi pada siklus II sudah mengalami peningkatan yang
signifikan, namun belum memenuhi tujuan dari dilaksanakan penelitian.
Lulus43%
43%Nilai post test
57
Tabel 4.2 Daftar Nilai Test Formatif Siklus II
No Nama Siswa Nilai Post Test Siklus II1. A
752. B
873. C 354. D 585. E 776. F 557. G
758. H
859. I 4710. J
6811. K 7112. L
6613. M 8614. N
4215. O 8116. P 8717. Q
9018. R
5519. S 5220. T
7521. U 65
Jumlah 1432
58
Gambar 4.2 Presentase Nilai Siklus II
3. Siklus III
Hasil evaluasi yang diperoleh pada siklus III sudah sesuai dengan
target dari penelitian yaitu lebih dari 75% dari jumlah seluruh siswa lulus
dalam post test. Dibawah ini data hasil pre test dan post test pada siklus III.
No Nama Siswa Nilai Post Test Siklus III1. A
802. B
803. C
604. D
605. E 906. F
907. G 808. H
709. I 8010. J
6011. K
7012. L 8013. M 9014. N
40
lulus67%
belumlulus33%
Nilai Post test
58
Gambar 4.2 Presentase Nilai Siklus II
3. Siklus III
Hasil evaluasi yang diperoleh pada siklus III sudah sesuai dengan
target dari penelitian yaitu lebih dari 75% dari jumlah seluruh siswa lulus
dalam post test. Dibawah ini data hasil pre test dan post test pada siklus III.
No Nama Siswa Nilai Post Test Siklus III1. A
802. B
803. C
604. D
605. E 906. F
907. G 808. H
709. I 8010. J
6011. K
7012. L 8013. M 9014. N
40
lulus67%
Nilai Post test
58
Gambar 4.2 Presentase Nilai Siklus II
3. Siklus III
Hasil evaluasi yang diperoleh pada siklus III sudah sesuai dengan
target dari penelitian yaitu lebih dari 75% dari jumlah seluruh siswa lulus
dalam post test. Dibawah ini data hasil pre test dan post test pada siklus III.
No Nama Siswa Nilai Post Test Siklus III1. A
802. B
803. C
604. D
605. E 906. F
907. G 808. H
709. I 8010. J
6011. K
7012. L 8013. M 9014. N
40
59
15. O70
16. P90
17. Q80
18. R70
19. S 8020. T
8021. U
60
Jumlah 1560
Tabel 4.3 Daftar Nilai Test Formatif Siklus III
Gambar 4.3 Presentase Nilai Siklus III
Hasil dari siklus III menunjukkan bahwa 76% dari siswa yaitu 16 lulus,
sedangkan yang belum lulus ada 24% yaitu sekitar 5 siswa. Jumlah nilai
keseluruhan pada siklus III adalah 1560. Artinya bila dibandingkan dengan
siklus I, siklus II, dan siklus III semua mengalami peningkatan. Pada
penelitian kali ini hasil peningkatan yang paling signifikan yaitu pada siklus
III yang mencapai kelulusan 76 %.
BelumLulus24%
Nilai Post Test
59
15. O70
16. P90
17. Q80
18. R70
19. S 8020. T
8021. U
60
Jumlah 1560
Tabel 4.3 Daftar Nilai Test Formatif Siklus III
Gambar 4.3 Presentase Nilai Siklus III
Hasil dari siklus III menunjukkan bahwa 76% dari siswa yaitu 16 lulus,
sedangkan yang belum lulus ada 24% yaitu sekitar 5 siswa. Jumlah nilai
keseluruhan pada siklus III adalah 1560. Artinya bila dibandingkan dengan
siklus I, siklus II, dan siklus III semua mengalami peningkatan. Pada
penelitian kali ini hasil peningkatan yang paling signifikan yaitu pada siklus
III yang mencapai kelulusan 76 %.
Lulus76%
Nilai Post Test
59
15. O70
16. P90
17. Q80
18. R70
19. S 8020. T
8021. U
60
Jumlah 1560
Tabel 4.3 Daftar Nilai Test Formatif Siklus III
Gambar 4.3 Presentase Nilai Siklus III
Hasil dari siklus III menunjukkan bahwa 76% dari siswa yaitu 16 lulus,
sedangkan yang belum lulus ada 24% yaitu sekitar 5 siswa. Jumlah nilai
keseluruhan pada siklus III adalah 1560. Artinya bila dibandingkan dengan
siklus I, siklus II, dan siklus III semua mengalami peningkatan. Pada
penelitian kali ini hasil peningkatan yang paling signifikan yaitu pada siklus
III yang mencapai kelulusan 76 %.
60
B. Pembahasan
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 3 siklus, dari data yang
diperoleh menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai siswa yang cukup baik.
Selain itu antusias siswa dalam mengikuti proses pembelajaran juga sangat tinggi.
Sehingga jika dipadukan maka dengan menggunakan strategi card sort dalam
pembelajaran matematika dapat meningkatkan hasil belajar dan antusias siswa
kelas V dalam belajar di MI Islamiyah Tanjung, Klego. Hal ini dapat dilihat dari
tabel frekuensi nilai evaluasi dari siklus ke siklus sebagai berikut:
No Kategori RentangNilai
Siklus I Siklus II Siklus IIIFrekuensi % Frekuensi % Frekuensi %
1 Lulus 65-100 9 43% 14 67% 16 76%
2BelumLulus 0-64 12 57% 7 33% 5 24%
Jumlah 21 100% 21 100% 21 100%
Tabel 4.4 Frekuensi Nilai Evaluasi
Hasil dari penelitian tindakan kelas ini memperoleh hasil seperti tabel
diatas. Berikut ini penjabaran hasil penelitian dari siklus ke siklus:
1. Siklus I
Proses pembelajaran pada siklus I, peneliti menggunakan strategi
pembelajaran card sort. Adapun dalam penelitian mencakup 4 tahap yaitu:
tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan/ pengumpulan
data dan refleksi. Sebelum dilakukan penelitian, peneliti sebelumnya sudah
observasi ke MI Islamiyah Tanjung Klego. Pada tahap ini hasil pre test
hanya 29 % siswa yang lulus sedangkan 71 % belum lulus, sedangkan hasil
61
dari post test adalah 43% siswa lulus (9 siswa) dan yang belum lulus 57%
(12 siswa).
Hasil pengamatan yang dilakukan penulis pada tahap ini adalah sebagai
berikut:
a. Kehadiran siswa
Pada siklus I yang dilaksanakan pada tanggal 13 Mei 2014.
100% anak kelas V hadir di kelas yaitu sebanyak 21 siswa.
b. Aspek sikap
Pada siklus ini penulis menggunakan penilaian sikap terhadap
siswa. Penilaian sikap mencakup keaktifan, tanggung jawab dan
antusias. Berikut ini hasil penilaian sikap terhadap siswa kelas V di
MI Islamiyah Tanjung, Klego dengan menggunakan strategi card sort
dalam pembelajaran matematika materi sifat-sifat bangun datar sub
materi sifat persegi dan persegi panjang.
No Nama SiswaAspek Sikap
KeaktifanTanggung
Jawab Antusias1 A 3 3 42 B 3 4 33 C 3 3 34 D 3 3 25 E 3 3 36 F 3 3 27 G 3 4 38 H 3 4 29 I 3 3 310 J 3 3 311 K 3 4 312 L 3 4 4
62
13 M 3 4 414 N 2 2 315 O 3 4 316 P 2 3 317 Q 3 4 318 R 3 4 319 S 3 3 220 T 3 3 421 U 3 3 4
Tabel 4.5 Lembar Pengamatan Sikap Siklus I
Jika didiskripsikan sikap yang ditunjukkan siswa sangat baik,
respon mereka terhadap pelajaran juga meningkat, hanya ada beberapa
anak yang terlihat kurang aktif dalam pembelajaran. Namun sebagian
besar anak terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
c. Pemahaman siswa terhadap materi
Sesuai dengan hasil yang diperoleh dalam pre test 29 % (6
siswa) lulus sedangkan 71% ( 15 siswa) belum lulus. Setelah
dilakukan penelitian menggunakan strategi card sort diperoleh data
nilai 43% (9 siswa) lulus dan 57% (12 siswa) belum lulus. Jika dilihat
terjadi peningkatan sebesar 14% pemahaman dari jumlah seluruh
siswa. Selain dari hasil pre test dan post test, pemahaman siswa juga
dinilai dari hasil diskusi dan presentasi siswa dalam proses
pembelajaran yang menujukkan bahwa terdapat peningkatan
pemahaman siswa terhadap sub materi sifat persegi dan persegi
panjang.
63
Adapun hasil pengamatan untuk guru adalah sebagai berikut:
a. Membuka pelajaran
Guru membuka pelajaran dengan baik. Yaitu memimpin
doa, presensi siswa, motivasi dan apersepsi juga dilakukan dengan
baik.
b. Penguasaan materi
Guru telah menguasai materi pelajaran sifat bangun persegi
dan persegi panjang dengan baik. Alat peraga yang telah disiapkan
peneliti juga digunakan guru dengan tepat dan baik.
c. Menyajikan materi
Dalam menyajikan materi sifat persegi dan persegi panjang,
guru dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
d. Pengelolaan kelas
Dalam pengelolaan kelas guru membagi siswa menjadi 3
kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 6-7 siswa (disesuaikan
dengan jumlah sifat bangun datar), pembelajaran yang awalnya
tenang menjadi ramai, hal ini dikarenakan siswa bingung untuk
menemukan kelompoknya karena siswa belum pernah disuguhi
pembelajaran dengan strategi card sort. Akhirnya guru turun
tangan dengan menjelaskan kembali cara menemukan pasangan,
peneliti yang awalnya hanya mengamati ikut membantu guru
menjelaskan kepada siswa. Setelah beberapa saat akhirnya kelas
dapat dikendalikan oleh guru walaupun masih ramai.
64
e. Ketepatan penggunaan metode
Guru pamong masih awam terhadap startegi card sort,
sehingga 1 hari sebelumnya peneliti telah memberikan RPP untuk
dipelajari oleh guru. Dalam pelaksanaanya penggunaaan startegi
card sort masih ada beberapa kekurangan yaitu dalam memandu
siswa dalam menemukan kelompoknya dan memandu siswa dalam
menempel kartu. Namun secara keseluruhan guru telah
melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan RPP.
f. Pelaksanaan evaluasi
Pelaksaan evaluasi berjalan dengan baik dan lancar. Siswa
menuruti perintah yang diberikan oleh guru. Guru juga
membimbing siswa dalam mengerjakan soal-soal evaluasi.
g. Menutup pelajaran
Guru menutup pelajaran dengan membuat kesimpulan
bersama-sama dengan siswa, dan menutup pelajaran dengan salam.
Pada tahap ini penerapan startegi card sort mampu meningkatakan
hasil belajar walaupun peningkatanya belum terlalu tinggi, hal ini
dikarenakan masih ada beberapa kendala yang muncul pada penelitian kali
ini, adapun kendala yang ditemukan penulis antara lain:
1) Guru sebaiknya dapat mengelola waktu dengan lebih efisien.
2) Guru lebih memahami langkah-langkah dalam pelaksanaan strategi
card sort.
65
3) Guru dapat mengembangkan proses pembelajaran untuk menarik
siswa.
4) Siswa yang sudah faham sebaiknya dapat menjadi tutor sebaya bagi
temanya.
5) Untuk penulis, skenario pembelajaran lebih dikembangkan agar
lebih menarik.
2. Siklus II
Pada siklus II tindakan penelitian memepertimbangkan kekurangan
dan kendala yang muncul pada siklus I. Untuk proses pembelajaran masih
sama dengan siklus I yaitu menggunakan strategi card sort. Dari data yang
diperoleh pada siklus II mengalami peningkatan hasil ketuntasan belajar
siswa. Hasil post test yang diperoleh pada siklus II ini diperoleh hasil yaitu
67% (14 siswa) lulus sedangkan 33% (7 siswa) belum lulus.
Dari data tersebut menunjukkan bahwa perolehan nilai post test pada
siklus II mengalami peningkatan sebesar 38% (8 siswa lulus) dibanding
hasil pre test yang hanya 29% yang lulus (6 siswa). Hal ini ditunjukkan
dengan hasil post test yang pada siklus I 43% siswa lulus menjadi 67% pada
siklus II. Walaupun sudah mengalami peningkatan namun hasil dari siklus II
belum belum mencapai target yang ditetapkan oleh peneliti yaitu sebesar
75% siswa lulus.
66
Hasil observasi pada siklus II adalah sebagai berikut:
a. Kehadiran siswa
Pada siklus II yang dilaksanakan pada hari jum’at 23 Mei 2014.
100% anak kelas V hadir di kelas yaitu sebanyak 21 siswa.
b. Aspek sikap
Pada siklus ini penulis menggunakan penilaian sikap terhadap
siswa yang sama seperti yang penulis gunakan pada siklus I. Penilaian
sikap mencakup keaktifan, tanggung jawab dan antusias. Berikut ini
hasil penilaian sikap terhadap siswa kelas V di MI Islamiyah Tanjung,
Klego dengan menggunakan strategi card sort dalam pembelajaran
matematika materi sifat-sifat bangun datar sub materi sifat bangun
segitiga dan jajar genjang.
No Nama SiswaAspek Sikap
KeaktifanTanggungJawab Antusias
1 A 3 3 42 B 4 4 43 C 3 3 44 D 4 3 45 E 4 4 36 F 4 4 47 G 4 4 48 H 3 3 39 I 4 3 310 J 3 3 311 K 3 2 312 L 3 3 313 M 4 4 414 N 2 2 215 O 4 4 4
67
16 P 3 3 417 Q 3 3 418 R 4 4 419 S 4 4 420 T 3 3 321 U 2 2 3
Tabel 4.6 Lembar Pengamatan Sikap siklus II
Jika didiskripsikan terjadi peningkatan keaktifan dan antusias siswa
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Pemahaman siswa terhadap
materi pun mengalami peningkatan. Dalam diskusi dan presentasi anak
langsung tanggap dengan memberi komentar terhadap kelompok lain.
Pada siklus II anak sudah faham apa yang harus dilakukan dalam belajar,
ini merupakan akibat dari pembelajaran siklus I.
Adapun hasil pengamatan untuk guru adalah sebagai berikut:
a. Membuka pelajaran
Guru membuka pelajaran dengan baik. Yaitu memimpin
doa, presensi siswa, motivasi dan apersepsi juga dilakukan dengan
baik.
b. Penguasaan materi
Guru telah menguasai materi pelajaran sifat bangun segitiga
dan jajar genjang dengan baik. Alat peraga yang telah disiapkan
peneliti juga digunakan guru dengan tepat dan baik.
68
c. Menyajikan materi
Dalam menyajikan materi sifat persegi dan persegi panjang,
guru dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
d. Pengelolaan kelas
Dalam pengelolaan kelas guru membagi siswa menjadi 5
kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 6 dan 3 siswa
(disesuaikan dengan jumlah sifat bangun datar), seperti yang
terjadi pada siklus I, pembelajaran yang awalnya tenang menjadi
ramai, namun pada siklus II siswa ramai bukan karena bingung,
melainkan mereka antusias untuk mencari kelompoknya.
e. Ketepatan penggunaan metode
Pada pelaksanaan siklus II guru pamong sudah mengerti
tindakan apa yang harus dilakukan dalam proses pembelajaran
menggunakan strategi card sort. RPP, media dan alat
pembelajaran diberikan kepada guru pamong 1 hari sebelum
penelitian dilaksanakan. Pemberian RPP lebih awal adalah agar
guru pamong dapat mengatur proses pembelajaran sesuai dengan
RPP yang telah dibuat. Secara keseluruhan guru pamong telah
bekerja dengan baik.
f. Pelaksanaan evaluasi
Pelaksaan evaluasi berjalan dengan baik dan lancar. Siswa
menuruti perintah yang diberikan oleh guru. Guru juga
membimbing siswa dalam mengerjakan soal-soal evaluasi.
69
Pengawasan dilakukan oleg guru pamong dan dibantu oleh
peneliti agar tidak terjadi kecurangan dalam mengerjakan soal.
g. Menutup pelajaran
Guru menutup pelajaran dengan membuat kesimpulan
bersama-sama dengan siswa, dan menutup pelajaran dengan
salam.
Pada tahap ini penerapan startegi card sort mampu meningkatakan
hasil belajar yang lebih signifikan dibanding pada siklus I, kegiatan
pembelajaran juga berjalan dengan baik dan menyenangkan, selain itu
guru pamong telah memahami betul langkah-langkah penerapan strategi
card sort. Walaupun demikian penulis masih menemukan beberapa
kendala pada pelaksaan siklus II yaitu:
1) Pengelolaan waktu harus lebih tepat dan efisien.
2) Sebaiknya guru menarik siswa untuk menemukan jawaban
sendiri, tidak selalu harus dibimbing.
3) Guru lebih memperhatikan siswa yang belum mengerti untuk
diberi penjelasan kembali.
3. Siklus III
Pada tindakan siklus III kali ini penulis masih menggunakan startegi card
sort untuk meningkatkan hasil belajar matematika kelas V, namun yang
berbeda adalah sub materinya, yang penulis pilih pada siklus III kali ini
adalah sifat bangun datar trapesium, layang-layang dan lingkaran. Dari tabel
perolehan nilai menunjukkan bahwa pada siklus III 76% (16 siswa) telah
70
lulus, sedangkan 24% (5 siswa) belum lulus. Nilai yang didapat juga sangat
memuaskan. Perolehan nilai pada siklus III mengalami peningkatan yeitu
sebesar 9% terhadap perolehan nilai siklus II, dan 33% dibandingkan
dengan hasil pada siklus I. Presentase nilai yang diperoleh pada siklus III
telah memenuhi target yang telah ditetapkan penulis yaitu 75% siswa lulus.
Hasil pengamatan pada siklus III adalah sebagai berikut:
a. Kehadiran siswa
Pada siklus III yang dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 9
Agustus 2014. 100% anak kelas V hadir di kelas yaitu sebanyak 21
siswa.
b. Aspek sikap
Pada siklus ini penulis menggunakan penilaian sikap terhadap
siswa. Penilaian sikap mencakup keaktifan, tanggung jawab dan
antusias. Berikut ini hasil penilaian sikap terhadap siswa kelas V di
MI Islamiyah Tanjung, Klego dengan menggunakan strategi card sort
dalam pembelajaran matematika materi sifat-sifat bangun datar sub
materi sifat bangun trapesium, layang-layang dan lingkaran.
No Nama SiswaAspek Sikap
KeaktifanTanggung
Jawab Antusias1 A 3 3 42 B 4 4 43 C 3 3 44 D 4 4 45 E 4 4 46 F 4 4 47 G 4 4 4
71
8 H 4 4 39 I 4 4 410 J 4 4 411 K 3 3 312 L 4 4 413 M 4 4 414 N 2 3 215 O 4 4 416 P 3 4 317 Q 3 4 418 R 4 4 419 S 4 4 420 T 3 4 421 U 2 2 3
Tabel 4.7 Lembar Pengamatan Sikap Siklus III
Hasil dari penilaian sikap pada siklus III telah terjadi
peningkatan keaktifan, tanggung jawab dan antusias siswa yang
sangat tinggi. Dibanding dengan pada siklus I dan siklus II. Selain itu
antusias siswa juga terlihat sebelum masuk kelas, siswa telah
menunggu di depan kelas dan tidak sabar untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran.
c. Pemahaman siswa terhadap materi
Pada siklus III 16 siswa (76%) anak telah memahami materi
yang disampaikan oleh guru, 5 siswa (24%) kurang memahami materi,
walaupun terdapat 5 siswa yang tidak lulus namun nilai yang mereka
peroleh tidak rendah berkisar antara nilai 60. Jadi sesuai dengan target
yang telah ditetapkan oleh penulis bahwa 75% anak dapat lulus dan
paham telah terpenuhi.
72
Adapun hasil pengamatan untuk guru adalah sebagai berikut:
1) Membuka pelajaran
Guru membuka pelajaran dengan baik. Yaitu memimpin
doa, presensi siswa, motivasi dan apersepsi juga dilakukan
dengan baik.
2) Penguasaan materi
Guru telah menguasai materi pelajaran sifat bangun
trapesium, layang-layang dan lingkaran dengan baik. Alat
peraga yang telah disiapkan peneliti juga digunakan guru
dengan tepat dan baik.
3) Menyajikan materi
Dalam menyajikan materi sifat trapesium, layang-layang
dan lingkaran, guru dapat menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan. Dengan menggunakan hadiah, siswa lebih aktif
dan antusias dalam proses pembelajaran yang sedang berjalan.
4) Pengelolaan kelas
Dalam pengelolaan kelas guru membagi siswa menjadi 9
kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 2-3 siswa
(disesuaikan dengan jumlah sifat bangun datar), pembelajaran
berjalan dengan baik dan menyenangkan bagi siswa. Walaupun
ramai, guru masih bisa mengontrol siswa agar tidak berlebihan.
73
5) Ketepatan penggunaan metode
Guru pamong telah menggunakan strategi card short
dengan baik dan tepat dan sesuai dengan RPP yang telah dibuat.
6) Pelaksanaan evaluasi
Pelaksaan evaluasi berjalan dengan baik dan lancar. Siswa
menuruti perintah yang diberikan oleh guru. Guru juga
membimbing siswa dalam mengerjakan soal-soal evaluasi.
7) Menutup pelajaran
Guru menutup pelajaran dengan membuat kesimpulan
bersama-sama dengan siswa, dan menutup pelajaran dengan
salam.
Pada siklus III penerapan startegi card sort telah membantu siswa agar
lebih faham terhadap materi sifat-sifat bangun datar, selain itu penerapan
startegi card sort pada pelajaran maematika telah merubah persepsi siswa
terhadap pembelajaran matematika yang awalnya menakutkan menjadi
suatu pelajaran yang menyenangkan, hal ini bisa terjadi apabila guru dapat
memilih strategi pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.
74
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang dilakukan, diperoleh hasil yaitu
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan pada siswa kelas V di MI
Islamiyah Tanjung Klego pada mata pelajaran matematika materi sifat-sifat
bangun datar dengan menggunakan strategi card sort. Penerapan strategi card
sort dilakukan dalam 3 siklus dengan target pencapaian 75% siswa lulus,
telah berhasil meningkatakan hasil belajar siswa yang sebelum menggunakan
strategi card sort hanya 6 siswa yang lulus (29%) setelah menggunakan
stategi card sort menjadi 16 siswa yang lulus (76%).
.Dari hasil yang didapat, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan
strategi card sort mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada mata
pelajaran matematika materi sifat-sifat bangun datar di MI Islamiyah
Tanjung, Klego Boyolali tahun 2014.
B. Saran
1. Pihak-pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan (dalam hal ini adalah
guru) lebih memperhatikan perkembangan strategi pembelajaran aktif
dan menyenangkan untuk diterapkan dalam KBM.
2. Guru hendaknya dapat menciptakan inovasi pembelajaran agar proses
pembelajaran tidak selalu monoton dan membosankan.
75
3. Pihak sekolah sebaiknya memberikan dorongan dan dukungan kepada
guru-guru yang aktif dalam menciptakan pembelajaran yang aktif dan
menyenangkan bagi siswa.
4. Orang tua, guru dan orang-orang di sekitar anak hendaknya menanamkan
pemikiran yang positif terhadap mata pelajaran matematika.
5. Apresiasi atau hadiah dapat meningkatkan antusias siswa dalam belajar.
76
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto. Tasrial. 2012. Konsep Pembelajaran Kreatif. Yogyakarta: Gava
Media.
Dimyati. Mudjiono. 2006. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka
Cipta
Ekawarna. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta Selatan: Referensi
Fajri, Em Zul. Ratu Aprilia Senja. Kamus lengkap bahasa indonesia. Difa
Publisher
Ngiryanto, 2008. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan
Sosial Tentang Sistem Pemerintahan Melalui Pemanfaatan alat
Peraga Bagi Siswa Kelas V SD N Sangge 2 Kecamatan Klego
Tahun 2008. Skripsi tidak diterbitkan. Surakarta: Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNISRI.
Sam’s, Rosman Hartiny. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas Teknik
Bermain Konstruktif untuk Peningkatan Hasil Belajar
Matematika. Yogyakarta: Teras
Samino. Saring Marsudi. 2012. Bimbingan Belajar Pedoman Bagi
Pendidik Dan Calon Pendidik. Kartasura: Fairuz Media
Siberman, Mel. 2009. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif.
Yogyakarta: Pustaka Insan Madani
77
Simanjuntak, Lisnawaty. 1993. Metode Mengajar Matematika 1. Jakarta:
Rineka Cipta
Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta:
PT.Bumi Aksara
Zaini, Hisyam. Bermawi Munthe. 2002. Strategi Pembelajaran Aktif Di
Perguruan Tinggi. Yogyakarta: CTSD
Zaif. 2012. Metode card sort. (online), (http://zaifbio.wordpress.com
diakses pada tanggal 26 Mei 2014)
Sholihin, Ubaydillah Ibnu. 2013. Kajian Teori Hakikat Hasil Belajar.
(online), (http://rujukanskripsi.blogspot.com, diakses pada tanggal
9 Agustus 2014)
http://rumus-matematika.com/sifat-sifat-bangun-datar/
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP ) SIKLUS I
Sekolah : Madrasah Ibtidaiyah Islamiah Tanjung
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V/ 2
Pertemuan Ke : 1-3
Alokasi Waktu : 3 x 35 Menit
A. Standar Kompetensi :
6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun
B. Kompetensi Dasar
6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar
C. Indikator
1. Menggambar bangun persegi dan persegi panjang
2. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun persegi dan persegi panjang
D. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapatmenyebutkan benda-benda yang berbentuk persegi dan persegi
panjang.
b. Siwa dapat menggambar bangun datar persegi.
c. Siwa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun datar persegi.
d. Siwa dapat menggambar bangun datar persegi panjang.
e. Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun datar persegi panjang.
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ),
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence ) dan Tanggung
jawab ( responsibility )
E. Materi Ajar
Sifat-sifat Bangun Datar Persegi dan Persegi Panjang.
F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific
2. Metode : Card sort.
G. Media, Alat dan Sumber Belajar
1. Media : Model bangun datar sederhana.
2. Alat : Pencil, Buku, Penggaris, Kertas karton.
3. Sumber Belajar : Buku Paket Matematika kelas V B, Buku LKS
Matematika.
H. Kegiatan Pembelajaran
No Diskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
1 A. Kegiatan awal
Kegiatan pembelajaran
dibuka dengan salam dan
doa.
Guru menanyakan kabar
siswa.
Guru melakukan presensi.
Guru mengajak siswa untuk
menyanyikan lagu “Bangun
Datar”
Apersepsi : Guru bertanya
kepada siswa benda-benda
yana ada di rumah siswa.
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
15 menit
2. B. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Guru bertanya kepada siswa tentang
jenis-jenis bangun datar.
75 menit
Guru bertanya kepada siswa siapa
yang bisa menggambar bangun datar
persegi dan persegi panjang.
b. Elaborasi
Guru menunjukkan model bangun
datar persegi dan persegi panjang.
Guru mendemonstrasikan cara
menggambar bangun datar persegi.
Setelah siswa mengerti, siswa
diminta menggambar bangun datar
persegi.
Tanya jawab berkaitan dengan sifat-
sifat bangun datar.
Guru menjelaskan sifat-sifat bangun
datar persegi.
Guru mendemonstrasikan cara
menggambar bangun datar persegi
panjang.
Siswa diminta menggambar bangun
persegi panjang.
Guru menjelaskan sifat-sifat bangun
datar persegi panjang.
Tanya jawab berkaitan dengan sifat-
sifat bangun datar.
Guru membagikan potongan kertas
karton yang berisi informasi kepada
siswa.
Siswa diminta mencari teman dengan
kategori yang sama.
Siswa dengan kategori yang sama
diminta mempresentasikan kategori
masing-masing di depan kelas.
Siswa diminta menempel potongan
kertas karton di depan kelas sesuai
dengan kategorinya masing-masing.
Guru membagikan lembar soal
kepada siswa.
Siswa diminta mengerjakan soal.
c. Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal-hal
yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab
meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan.
3. Kegiatan Penutup
Guru bersama siswa membuat
15 menit
kesimpulan dari pemebelajaran hari
ini.
Guru melakukan evaluasi.
Guru menyampaikan materi
pembelajaran untuk pertemuan yang
akan datang.
Guru menutup kegiatan pembelajaran
dengan doa mengucapkan salam.
I. Penilaian
1. Proses Penilaian
a. Penilaian Proses
Menggunakan format pengamatan yang dilakukan dalam kegiatan
pembelajaran.
b. Penilaian Hasil Pembelajaran
Menilai ketercapaian dari tujuan pembelajaran dengan
menggunakan tes tertulis.
2. Instrumen Penilaian
a. Penilaian Proses
Penilaian Kinerja
Penilaian Produk
b. Penilaian Hasil Belajar
Menggunakan Lembar Soal
Penilaian
NONAMA
SISWA
ASPEK SIKAP
GAMBAR
PERSEGI
GAMBAR
PERSEGI
PANJANG
NILAI
KEAKTIFAN
TANGGUNG
JAWAB ANTUSIAS
1
2
3
4
5
Rubik Penilaian
Keterangan Skor
Keaktifan # Menggambar Persegi
1 = Tidak Aktif 1 = Tidak Benar
2 = Kurang Aktif 2 = Kurang Benar
3 = Aktif tapi kurang berani 3 = Benar, namun perlu
perbaikan
menyampaikan pendapat. 4 = Benar Sekali
4 = Sangat Aktif
Tanggung Jawab # Menggambar Persegi
Panjang
1 = Tidak Bertanggung Jawab 1 = Tidak Benar
2 = Kurang Bertanggung Jawab 2 = Kurang Benar
3 = Bertanggung Jawab 3 = Benar, namun perlu
perbaikan
4 = Sangat Bertanggung Jawab 4 = Benar Sekali
Antusias
1 = Tidak Antusias
2 = Kurang Antusias
3 = Antusias, tetapi kurang kontrol.
4 = Antusias dan terkontrol
Skor maksimal per kriteria = 4
Penilaian Maksimal 5 aspek
N1 = 5 X 4 = 100 ( Nilai Maksimal )
Evaluasi
soal
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!!
1. Memiliki empat sisi serta empat titik sudut merupakan sifat dari
bangun datar.....dan.......
2. Sebutkan 2 sifat bangun persegi yang ada di bangun persegi
panjang......
3. Sebutkan 4 sifat bangun persegi........
4. Sebutkan 4 sifat bangun persegi panjang....
5. Gambarkan bangun datar persegi dan persegi panjang ( ukuran
bebas ).....
Kunci Jawaban
1. Persegi dan persegi panjang
2. memiliki empat sisi empat titik sudut.
keempat sudutnya sama besar yaitu 90° ( sudut siku-siku )
3. a.memliki dua pasang sisi sejajar yang berhadapan dan
sama panjang
b.memliki dua diagonal yang sama panjang
c.memiliki dua buah simetri lipat
d.memliki simetri putar tingkat dua
4. a. memiliki dua pasang sisi yang sejajar serta sama panjang
b.keempat sisinya sama panjang
c.memiliki empat buah simetri lipat
d.memiliki simetri putar tingkat empat.
5.
Penskoran = Jumlah Skor 5
Skor per soal 20
N2 = 5 X 20 = 100
Nilai Akhir = N1 + N2
2
= 100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) SIKLUS II
Identitas Sekolah : Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Tanjung Klego
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V (lima)/ 2 (genap)
Pertemuan Ke : 4-6
Alokasi Waktu : 3 X 35 Menit
A. Standar Kompetensi
6. memahami sifat-sifat bangun datar dan hubungan antar bangun.
B. Kompetensi Dasar
6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.
C. Indikator
1. Menyebutkan sifat-sifat bangun datar segitiga dan jajar genjang.
2. Membuat bangun datar segitiga dan jajar genjang.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyebutkan jenis-jenis segitiga.
2. Siswa dapat menggambar bangun segitiga dengan benar.
3. Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun datar segitiga.
4. Siswa dapat menggambar bangun jajar genjang dengan benar.
5. Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun datar jajar genjang.
Karakter siswa yang diharapkan: Disiplin, Tanggung Jawab,
Perhatian, Tekun.
E. Materi Ajar
1. Sifat-sifat bangun datar Segitiga
mempunyai 3 sisi dan tiga titik sudut
jumlah ketiga sudutnya 180
2. sifat-sifat bangun datar jajargenjang
memiliki empat sisi dan empat titik sudut
memiliki dua pasang sisi yang sejajar dan sama panjang
memiliki dua buah sudut tumpul dan dua buah sudut lancip
sudut yang berhadapan sama besar
diagonal yang dimiliki tidak sama panjang
tidak memiliki simetri lipat
memiliki simetri putar tingkat dua
F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific
2. Metode : Card sort.
G. Media, Alat dan Sumber Belajar
1. Media : Model bangun datar sederhana.
2. Alat : Pencil, Buku, Penggaris, Kertas karton.
3. Sumber Belajar : Buku Paket Matematika kelas V B, Buku
LKS Matematika.
H. Kegiatan Pembelajaran
No Diskripasi Kegiatan Alokasi
Waktu
1 A. Kegiatan Awal
Guru masuk kelas dengan mengucapkan salam.
Salah satu siswa diminta untuk memimpin doa.
Guru menanyakan kabar siswa.
Guru melakukan presensi.
Apersepsi dan Motivasi
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
15 menit
2 B.Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Guru bertanya kepada siswa benda-benda yang ada
disekitar siswa yang berbentuk segitiga dan jajar
genjang.
Guru menunjuk beberapa anak untuk menggambar
bangun segitiga dan jajar genjang didepan kelas.
b.Elaborasi
Guru mendemonstrasikan cara menggambar berbagai
jenis bangun segitiga.
Setelah siswa paham, siswa diminta menggambar
berbagai bentuk segitiga di kertas masing-masing.
75 menit
Guru menjelaskan sifat-sifat yang ada pada bangun
segitiga.
Guru mendemonstrasikan cara menggambar bangun
jajar genjang.
Setelah siswa paham, siswa diminta menggambar
bangun jajar genjang di kertas masing-masing,
kemudian dikumpulkan.
Guru membagikan potongan kertas yang berisi
informasi kepada siswa.
Siswa diminta mencari kelompok sesuai dengan
kategorinya, kemudian mengelompok.
Siswa diminta mempresentasikan di depan kelas,
sesuai dengan kategori masing-masing.
Saat siswa presentasi, guru memberikan beberapa
pertanyaan kepada kelompok yang presentasi.
Potongan kertas yang dimiliki siswa kemudian
ditempel pada sebuaah papan sesuai dengan
kategorinya.
Guru membagikan lembar evaluasi kepada siswa.
Siswa yang telah mendapat lembar evaluasi diminta
mengerjakan.
c.Konfirmasi
Guru bertanya kepada siswa materi yang kurang
paham.
Guru melakukan pelurusan terhadap kesalah
pahaman yang terjadi.
3 C. Kegiatan Penutup
Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari
pembelajaran hari ini.
Guru melakukan evaluasi dan penilaian.
Guru menyampaikan materi pelajaran yang akan
datang.
Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan doa
dan salam.
15 menit
I. Penilaian
1. Proses Penilaian
a. Penilaian Proses
Menggunakan format pengamatan yang dilakukan dalam kegiatan
pembelajaran.
b. Penilaian Hasil Pembelajaran
Menilai ketercapaian dari tujuan pembelajaran dengan
menggunakan tes tertulis.
2. Instrumen Penilaian
a. Penilaian Proses
Penilaian Kinerja
Penilaian Produk
b. Penilaian Hasil Belajar
Menggunakan Lembar Soal
Penilaian
NONAMA
SISWA
ASPEK SIKAP
GAMBAR
SEGITIGA
GAMBAR
JAJAR
GENJANG
NILAI
KEAKTIFAN
TANGGUNG
JAWAB ANTUSIAS
1
2
3
4
5
Rubik Penilaian
Keterangan Skor
Keaktifan # Menggambar Persegi
1 = Tidak Aktif 1 = Tidak Benar
2 = Kurang Aktif 2 = Kurang Benar
3 = Aktif tapi kurang berani 3 = Benar, namun perlu
perbaikan
menyampaikan pendapat. 4 = Benar Sekali
4 = Sangat Aktif
Tanggung Jawab # Menggambar Persegi
Panjang
1 = Tidak Bertanggung Jawab 1 = Tidak Benar
2 = Kurang Bertanggung Jawab 2 = Kurang Benar
3 = Bertanggung Jawab 3 = Benar, namun perlu
perbaikan
4 = Sangat Bertanggung Jawab 4 = Benar Sekali
Antusias
1 = Tidak Antusias
2 = Kurang Antusias
3 = Antusias, tetapi kurang kontrol.
4 = Antusias dan terkontrol
Skor maksimal per kriteria = 4
Penilaian Maksimal 5 aspek
N1 = 5 X 4 = 100 ( Nilai Maksimal )
Evaluasi
soal
Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang anda anggap
benar!!
1. Jumlah keseluruhan sudut yang ada pada bangun segitiga adalah..
a. 90º c. 180º
b. 280º d. 360º
2. Memiliki 2 (dua) pasang sudut yang berhadapan dan sama besar
merupakan sifat dari bangun...
a. Segitiga c. Lingkaran
b. Jajar Genjang d. Semua Benar
3. Berikut ini yang merupakan sifat dari bangun segitiga adalah....
a. Keempat sudutnya sama besar yaitu 90° ( sudut siku-siku ).
b. Mempunyai 3 sisi dan tiga titik sudut.
c. Diagonal yang dimiliki tidak sama panjang.
d. Memiliki dua buah simetri lipat.
4. Dibawah ini merupakan sifat-sifat bangun jajargenjang kecuali,....
a. Diagonal yang dimiliki tidak sama panjang.
b. Tidak memiliki simetri lipat.
c. Memiliki simetri putar tingkat dua.
d. jumlah ketiga sudutnya 180.
5. Sifat-sifat yang dimilki bangun segitiga ada...
a. 4 c. 2
b. 3 d. 1
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!!!
1. Gambarlah bangun segitiga siku-siku ABC, dan sebutkan 2 sifat
bangun sagitiga.
2. Gambarlah bangun jajargenjang PQRS, dan sebutkan 3 sifat yang
dimiliki bangun jajargenjang.
Kunci Jawaban
Pilihan Ganda
1.C
2. B
3. B
4. D
5. C
Uraian
1.
Sifat-sifat bangun segitiga
mempunyai 3 sisi dan tiga titik sudut
jumlah ketiga sudutnya 180
2.
sifat- sifat bangun jajargenjang
memiliki empat sisi dan empat titik sudut
memiliki dua pasang sisi yang sejajar dan sama panjang
memiliki dua buah sudut tumpul dan dua buah sudut lancip.
Penskoran
Pilihan ganda= 5 soal, skor per soal 20
Uraian = 2 soal, skor per soal 50
N2 = Jumlah Pilihan ganda+ jumlah Uraian
2
Nilai Max = 100
Nilai Akhir = N1 + N2
2
= 10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) SIKLUS III
Identitas Sekolah : Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Tanjung Klego
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V (lima)/ 2 (genap)
Pertemuan Ke : 7-9
Alokasi Waktu : 3 X 35 Menit
A. Standar Kompetensi
6. memahami sifat-sifat bangun datar dan hubungan antar bangun.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.
C. Indikator
1. Membuat bangun datar layang-layang, trapesium dan lingkaran.
2. Menyebutkan sifat-sifat bangun datar layang-layang, trapesium dan
lingkaran.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menggambar bangun layang-layang dengan benar.
2. Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat layang-layang.
3. Siswa dapat menggambar bangun datar trapesium dengan benar.
4. Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun datar trapesium.
5. Siswa dapat menggambar bangun datar lingkaran dengan benar.
6. Siswa dapat meyebutkan sifat-sifat bangun datar lingkaran.
Karakter siswa yang diharapkan: Disiplin, Tanggung Jawab,
Perhatian, Tekun.
E. Materi Ajar
1. Sifat-sifat bangun datar layang-layang
a. Memiliki 4 sisi dan 4 titik sudut.
b. Memiliki 2 pasang sisi yang sama panajng.
c. Memilki 2 sudut yang sama besar.
d. Diagonalnya berpotongan tegak lurus.
e. Salah satu diagonalnya membagi diagonal yang lain sama panjang.
f. Memilki satu simetri lipat.
2. Sifat-sifat bangun datar trapesium.
a. Memilki 4 sisi dan 4 titik sudut.
b. Memilki sepasang sisi yang sejajar tetapi tidak sama panjang.
c. Sudut-sudut diantara sisi sejajar besarnya 180º
3. Sifat-sifat bangun datar lingkaran.
a. Mempunyai satu sisi.
b. Memilki simetri putar dan simetri lipat tak terhingga.
F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
b. Pendekatan : Scientific
c. Metode Pembelajaran : Card Sort
G. Media, Alat dan Sumber Belajar
a. Media : Model bangun datar sederhana.
b. Alat : Pencil, Buku, Penggaris, Kertas karton.
c. Sumber Belajar : Buku Paket Matematika kelas V B, Buku LKS
Matematika.
H. Kegiatan Pembelajaran
No Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
1 A. Kegiatan Awal
Guru masuk kelas dengan
mengucapkan salam.
Salah satu siswa diminta untuk
memimpin doa.
Guru menanyakan kabar siswa.
Guru melakukan presensi.
Apersepsi dan Motivasi
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
15 menit
2 B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Guru bertanya kepada siswa
barang apa saja di sekitar
yang berbentuk layang-
layang, trapesium dan
lingkaran.
Siswa diminta menggambar
bangun datar layang-layang,
trapesium dan lingkaran.
Elaborasi
Guru menunjukkan model
bangun datar layang-layang.
Guru mendemonstrasikan
cara menggambar bangun
datar layang-layang dengan
benar.
Guru menjelaskan sifat-sifat
bangun datar layang-layang.
Guru menunjukkan model
bangun datar trapesium
Setelah mengerti siswa
diminta menggambar bangun
75 menit
datar trapesium
Guru menjelaskan sifat-sifat
bangun datar trapesium
Siswa diminta menggambar
bangun datar lingkaran.
Guru menjelaskan sifat-sifat
bangun datar lingkaran.
Siswa diminta mengambil
kartu secara acak.
Siswa diminta mencari
pasangan dari kartu yang
didapat.
Siswa diminta
mempresentasikan materi
sesuai dengan kelompok
kartunya.
Siswa diminta menempel
kartu yang didapat sesuai
dengan kategorinya masing-
masing.
Guru membagikan lembar
soal kepada siswa.
Siswa diminta mengerjakan
soal.
Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang
hal-hal yang belum diketahui
siswa.
Guru memberikan pelurusan
atas kesalah pahaman yang
terjadi dan memberikan
penguatan.
3 Kegiatan Penutup
Guru bersama siswa
membuat kesimpulan dari
pemebelajaran hari ini.
Guru melakukan evaluasi.
Guru menyampaikan materi
pembelajaran untuk
pertemuan yang akan datang.
Guru menutup kegiatan
pembelajaran dengan doa
mengucapkan salam.
15 menit
I. Penilaian
a. Proses Penilaian
1. Penilaian Proses
Menggunakan format pengamatan yang dilakukan dalam kegiatan
pembelajaran.
2. Penilaian Hasil Pembelajaran
Menilai ketercapaian dari tujuan pembelajaran dengan menggunakan tes
tertulis.
b. Instrumen Penilaian
1. Penilaian Proses
-Penilaian Kinerja
-Penilaian Produk
2. Penilaian Hasil Belajar
-Menggunakan Lembar Soal
Penilaian
NO
NA
MA
SIS
WA
ASPEK SIKAP
GAMBAR
LAYANG
-
LAYANG
GAMBAR
TRAPESI
UM
GAMBAR
LINGKA
RAN
NILAI
KEAK
TIFAN
TANG
GUNG
JAWA
B
ANTU
SIAS
1
2
3
4
5
Rubik Penilaian
Keterangan Skor
Keaktifan # Menggambar Layang-
Layang
1 = Tidak Aktif 1 = Tidak Benar
2 = Kurang Aktif 2 = Kurang Benar
3 = Aktif tapi kurang berani 3 = Benar, namun perlu
perbaikan
menyampaikan pendapat. 4 = Benar Sekali
4 = Sangat Aktif
Tanggung Jawab # Menggambar Trapesium
1 = Tidak Bertanggung Jawab 1 = Tidak Benar
2 = Kurang Bertanggung Jawab 2 = Kurang Benar
3 = Bertanggung Jawab 3 = Benar, namun perlu
perbaikan
4 = Sangat Bertanggung Jawab 4 = Benar Sekali
Antusias #Menggambar lingkaran
1 = Tidak Antusias 1= Tidak Benar
2 = Kurang Antusias 2= Kurang Benar
3 = Antusias, tetapi kurang kontrol. 3= Benar, namun perlu
perbaikan
4 = Antusias dan terkontrol 4= Benar Sekali
Skor maksimal per kriteria = 4
Penilaian Maksimal 5 aspek
N1 = 5 X 4 = 100 ( Nilai Maksimal )
Evaluasi
Soal
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Sudut-sudut diantara sisi sejajar besarnya 180º merupakan sifat
dari bangun.......
2. Sebutkan sifat dari bangun lingkaran.......
3. Memiliki 4 sisi dan 4 titik sudut merupakan sifat dari
bangun......dan....
4. Memilki simetri putar tak terhingga, merupakan sifat dari
bangun.......
5. Memiliki dua sudut yang sama besar, merupakan sifat dari
bangun....
6. Memilki satu simetri lipat, merupakan sifat dari bangun....
7. Memilki satu sisi, merupakan sifat dari bangun....
8. Diagonalnya berpotongan tegak lurus, merupakan sifat dari
bangun.....
9. Memilki sepasang sisi yang sejajar tetapi tidak sama panjang,
merupakan sifat dari bangun....
10. Gambarkan bangun datar layang-layang, trapesium dan
lingkaran.....
Kunci Jawaban
1. Trapesium
2. a. Mempunyai satu sisi, b. Memiliki simetri putar dan
simetri lipat tak terhingga.
3. Layang-layang dan trapesium
4. Lingkaran
5. Layang-layang.
6. Layang-layang
7. Lingkaran
8. Layang-layang
9. Trapesium
10.
Penskoran
Uraian = 10 soal, skor per soal 10
N2 =100
Nilai Max = 100
Nilai Akhir = N1 + N2
2
= 100
SOAL PRE TEST
Nama :
No Absen :
I. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda silang pada
jawaban a, b, c atau d!
1. Memilki jumlah sudut 360º merupakan sifat dari bangun datar,
kecuali........
a. Jajar genjang c. segitiga
b. Lingkaran d. Persegi panjang
2. Memiliki 4 pasang sisi yang sejajar, tetapi tidak sama panjang, merupakan
sifat dari bangun datar.......
a. Persegi panjang c. segitiga
b. Trapesium d. layang-layang
3. Memiliki satu sipetri lipat, merupakan sifat dari bangun datar....
a. Layang-layang c. persegi
b. Lingkaran d. segitiga
4. Jumlah ketiga sudutnya 180º, merupakan sifat dari bangun....
a. Segitiga c. belah ketupat
b. Persegi d. Segitiga
5. Tidak memiliki simetri lipat, merupakan sifat dari bangun.....
a. Jajar genjang c. lingkaran
b. Segitiga d. Persegi
II. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
6. Memilki 4 sisi dan 4 titik sudut merupakan sifat dari bangun........
7. Sebutkan 3 sifat-sifat dari bangun datar persegi....
8. Sebutkan 2 sifat-sifat dari bangun datar lingkaran.......
9. Sebutkan 3 sifat bangun datar layang-layang.....
10. Sebutkan 2 sifat bangun datar segitiga.....
SOAL SIKLUS I
Nama:
No Absen:
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!!
1. Memiliki empat sisi serta empat titik sudut merupakan
sifat dari bangun datar.............................dan................................
2. Sebutkan 2 sifat bangun persegi yang ada di bangun
persegi panjang...........
3. Sebutkan 4 sifat bangun persegi..........
4. Sebutkan 4 sifat bangun persegi panjang......
5. Gambarkan bangun datar persegi dan persegipanjang (
ukuran bebas ).....
SOAL SIKLUS II
Nama :
No Absen :
I. Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang anda anggap
benar!!
1. Jumlah keseluruhan sudut yang ada pada bangun segitiga adalah..
a. 90º c. 180º
b. 280º d. 360º
2. Memiliki 2 (dua) pasang sudut yang berhadapan dan sama besar
merupakan sifat dari bangun...
b. Segitiga c. Lingkaran
c. Jajar Genjang d. Semua Benar
3. Berikut ini yang merupakan sifat dari bangun segitiga adalah....
a. Keempat sudutnya sama besar yaitu 90° ( sudut siku-siku ).
b. Mempunyai 3 sisi dan tiga titik sudut.
c. Diagonal yang dimiliki tidak sama panjang.
d. Memiliki dua buah simetri lipat.
4. Dibawah ini merupakan sifat-sifat bangun jajargenjang kecuali,....
a. Diagonal yang dimiliki tidak sama panjang.
b. Tidak memiliki simetri lipat.
c. Memiliki simetri putar tingkat dua.
d. jumlah ketiga sudutnya 180.
5. Sifat-sifat yang dimilki bangun segitiga ada...
a. 4 c. 2
b. 3 d.1
II. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!!!
1. Gambarlah bangun segitiga siku-siku ABC, dan sebutkan 2 sifat
bangun sagitiga.
2. Gambarlah bangun jajargenjang PQRS, dan sebutkan 3 sifat yang
dimiliki bangun jajargenjang.
SOAL SIKLUS III
Nama :
No Absen :
Jawablah soal dibawah ini dengan benar!
1. Sudut-sudut diantara sisi sejajar besarnya 180º merupakan sifat dari
bangun.......
2. Sebutkan sifat dari bangun lingkaran.......
3. Memiliki 4 sisi dan 4 titik sudut merupakan sifat dari bangun......dan....
4. Memilki simetri putar tak terhingga, merupakan sifat dari bangun.......
5. Memiliki dua sudut yang sama besar, merupakan sifat dari bangun....
6. Memilki satu simetri lipat, merupakan sifat dari bangun....
7. Memilki satu sisi, merupakan sifat dari bangun....
8. Diagonalnya berpotongan tegak lurus, merupakan sifat dari bangun.....
9. Memilki sepasang sisi yang sejajar tetapi tidak sama panjang, merupakan
sifat dari bangun....
10. Gambarkan bangun datar layang-layang, trapesium dan lingkaran.....
PENILAIAN SIKAP SISWA
NO NAMA SISWAASPEK SIKAP
KEAKTIFANTANGGUNGJAWAB ANTUSIAS
1 Alif Fitraia2 Syifa Aulia Rah3 Siti Riyani4 Novita Amelia5 Anastasya Aulia S6 Bintang Aditya R7 M. Ilham Arifin8 Miranti9 M. Nazil Gufron
10 Nita Talia11 Riska Handayani12 Siti Khoiriyah13 Septi Nuraini14 Ulfi Nur Hidayah15 Muh Septian16 Aqila Fathan Chanin17 M. Aksin Mafatih18 Arifatul Farida19 Aji Maulana20 M. Wisnu Kartika21 Wili Jatmika
Boyolali, 11 Mei 2014
Guru Matematika Peneliti
Eko Prihandiko Siti Farida Sinta Riyana
NIM: 11510080
DATA NILAI SISWA SEBELUM PENELITIAN
No Nama Siswa Nilai Ulangan Harian Materi Sifat-Sifat
Bangun Datar
1. Alif Fitria 82
2. Syifa Aulia Sakina 82
3. Siti Riyani 44
4. Novita Amelia 58
5. Anastasya Aulia 34
6. Bintang Aditya 47
7. M. Ilham Arifin 44
8. Miranti 64
9. M. Nazil Ghufron 57
10. Nita Talia 52
11. Riska Handayani 70
12. Siti Qoriah 66
13. Septi Nuraini 62
14. Ulfi Nur Hidayah 49
15. M. Septian 69
16. Aqila Fathan 48
17. M. Aksin Mafatih 56
18. Arifatul Farida 63
19. Aji Maulana 82
20. M. Wisnu Kartiko 58
21. Willy Jatmiko 56
DOKUMENTASI
Siklus I
Sebelum masuk sekolah
Siswa sebelum masuk ke kelas
Suasana didalam kelas
Guru menjelaskan materi
Penerapan strategi card short
Suasana diskusi
Siswa mengejarkan soal
Siklus II
Guru menjelaskan materi
Keaktifan siswa di kelas
Suasana diskusi
Penerapan strategi card short
Siklus III
Guru menjelaskan materi pelajaran
Penerapan strategi card short
Suasana pembelajaran didalam kelas
Alat peraga kartu
Siswa mengerjakan soal
Siswa setelah keluar dari kelas
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Dengan ini penulis cantumkan riwayat hidup sebagai berikut:
Nama : Siti Farida Sinta Riyana
NIM : 11510080
TTL : Boyolali, 18 Agustus 1992
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat :Desa Tempel RT 02/03 Sempulur, Kec. Karanggede , Kab. Boyolali
Riwayat Pendidikan :
1. TK Perwanida, lulus tahun 1998
2. SD N Tanjung 1, lulus tahun 2004
3. SMP N 1 Simo, lulus tahun 2007
4. SMA N 1 Simo, lulus tahun 2010
5. Masih menyelesaikan pendidikan S1 Tarbiyah PGMI STAIN Salatiga.
Demikian riwayat hidup penulis, penulis buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 25 Februari 2015
Penulis,
Siti Farida Sinta Riyana
NIM. 11510080