Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malind ...

13
10 Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malind Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Wiryawan Purboyo Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (AK3L) Pusat Jl. Cipinang Kebembem I Blok Cipinang Kebembem I Nomor 2A, RT.6/RW.7 Cipinang, Kecamatan Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta 13230 *Penulis korespondensi: [email protected] Abstract The Malind Swamp area (DR. MALIND) of 3,000 Ha is located +60 Km to the Northwest of the city of Merauke. The Malind Swamp area consists of 4 (four) irrigation networks, i.e: Kurik 1 (Rawasari); Kurik 3 (Padang Raharja); Kurik 5 (Suka Maju); and Kumbe. Swamp Irrigation is a supply bussines, regulate and dispose of water through a swamp irrigation network in the agricultural cultivation area. An assessment of the level of performance and the magnitude of the Operations and Maintenance Number of Need (AKNOP) to be implemented with stages: inventarisation and indentification irrigation networks and water building swamp irrigations; operation and maintenance cost calculation to get AKNOP irrigation networks and swamp irrigation infrastructure buildings. Performance assessment results of DR Malind irrigation network: Kurik 1, bad - network function value 33.56%; Kurik 3, bad - network function value 44.79%; Kurik 5, bad - network function value 42.71%; and Kumbe, bad - network function value 14.25%. This shows that the swamp irrigation network in regulating water management or water management in most of the areas is not functioning properly because the canals and most of the water structures are damaged.The total cost of operating and maintaining the DR Malind swamp irrigation area is Rp. 5,988,014,824 per year with details: Operating costs = Rp.440,244,960; Routine maintenance costs = Rp. 866,924,944; Periodic maintenance costs = Rp. 4,468,844,824; Operating & maintenance costs per Ha = Rp. 1,996,005; O&M Cost per-m 'main irrigation channel = Rp.60,947 Keywords: AKNOP, Swamp Irrigation, Irrigation Network Performance, Irrigation Water Building, Operating and Maintenance Cost Abstrak Daerah Rawa Malind (DR MALIND) seluas 3.000 Ha terletak 60 Km di sebelah Barat Laut kota Merauke. Daerah Rawa Malind terdiri dari 4 (empat) jaringan irigasi yaitu: Kurik 1 (Rawasari); Kurik 3 (Padang Raharja); Kurik 5 (Suka Maju); dan Kumbe. Irigasi Rawa adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air melalui jaringan irigasi rawa pada kawasan budi daya pertanian. Penilaian tingkat kinerja dan besarnya Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan (AKNOP) dilaksanakan dengan tahapan: Inventarisasi dan identifikasi jaringan irigasi dan bangunan prasarana irigasi rawa; menghitung tingkat kinerja jaringan irigasi dan bangunan prasarana irigasi rawa; menghitung biaya operasi dan pemeliharaan untuk mendapatkan AKNOP jaringan irigasi dan bangunan air irigasi rawa. Hasil penilaian kinerja kinerja jaringan irigasi DR Malind: Kurik 1, buruk - nilai fungsi jaringan 33,56%; Kurik 3, buruk - nilai fungsi jaringan 44,79%; Kurik 5, buruk - nilai fungsi jaringan 42,71%; dan Kumbe, buruk - nilai fungsi jaringan 14,25%. Hal ini menunjukkan bahwa jaringan irigasi rawa dalam mengatur tata air atau pengelolaan air pada sebagian besar daerah tersebut tidak berfungsi dengan baik karena saluran dan sebagian besar bangunan air irigasi dalam kondisi rusak. Jumlah biaya untuk kegiatan operasi dan pemeliharaan daerah irigasi rawa DR Malind sebesar Rp. 5.988.014.824 pertahun dengan rincian: Biaya operasi=Rp.440.244.960; Biaya pemeliharaan rutin= Rp. 866.924.944; Biaya pemeliharaan berkala= Rp. 4.468.844.824; Biaya operasi & pemeliharaan perHa= Rp. 1.996.005; Biaya O&P per-m’ saluran irigasi utama=Rp.60.947. Kata kunci: AKNOP, Irigasi Rawa, Kinerja Jaringan Irigasi, Bangunan Air Irigasi, Biaya Operasi dan Pemeliharaan. E-ISSN : 2621-4164 Vol 3 No 1 Juli 2020

Transcript of Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malind ...

Page 1: Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malind ...

10

Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malind

Kabupaten Merauke, Provinsi Papua

Wiryawan Purboyo

Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (AK3L) Pusat

Jl. Cipinang Kebembem I Blok Cipinang Kebembem I Nomor 2A, RT.6/RW.7 Cipinang, Kecamatan Pulo

Gadung, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta 13230 *Penulis korespondensi: [email protected]

Abstract

The Malind Swamp area (DR. MALIND) of 3,000 Ha is located +60 Km to the Northwest of the city of Merauke.

The Malind Swamp area consists of 4 (four) irrigation networks, i.e: Kurik 1 (Rawasari); Kurik 3 (Padang

Raharja); Kurik 5 (Suka Maju); and Kumbe. Swamp Irrigation is a supply bussines, regulate and dispose of water

through a swamp irrigation network in the agricultural cultivation area. An assessment of the level of performance

and the magnitude of the Operations and Maintenance Number of Need (AKNOP) to be implemented with stages:

inventarisation and indentification irrigation networks and water building swamp irrigations; operation and

maintenance cost calculation to get AKNOP irrigation networks and swamp irrigation infrastructure buildings.

Performance assessment results of DR Malind irrigation network: Kurik 1, bad - network function value 33.56%;

Kurik 3, bad - network function value 44.79%; Kurik 5, bad - network function value 42.71%; and Kumbe, bad -

network function value 14.25%. This shows that the swamp irrigation network in regulating water management

or water management in most of the areas is not functioning properly because the canals and most of the water

structures are damaged.The total cost of operating and maintaining the DR Malind swamp irrigation area is Rp.

5,988,014,824 per year with details: Operating costs = Rp.440,244,960; Routine maintenance costs = Rp.

866,924,944; Periodic maintenance costs = Rp. 4,468,844,824; Operating & maintenance costs per Ha = Rp.

1,996,005; O&M Cost per-m 'main irrigation channel = Rp.60,947

Keywords: AKNOP, Swamp Irrigation, Irrigation Network Performance, Irrigation Water Building, Operating

and Maintenance Cost

Abstrak

Daerah Rawa Malind (DR MALIND) seluas 3.000 Ha terletak 60 Km di sebelah Barat Laut kota Merauke.

Daerah Rawa Malind terdiri dari 4 (empat) jaringan irigasi yaitu: Kurik 1 (Rawasari); Kurik 3 (Padang Raharja);

Kurik 5 (Suka Maju); dan Kumbe. Irigasi Rawa adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air

melalui jaringan irigasi rawa pada kawasan budi daya pertanian. Penilaian tingkat kinerja dan besarnya Angka

Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan (AKNOP) dilaksanakan dengan tahapan: Inventarisasi dan identifikasi

jaringan irigasi dan bangunan prasarana irigasi rawa; menghitung tingkat kinerja jaringan irigasi dan bangunan

prasarana irigasi rawa; menghitung biaya operasi dan pemeliharaan untuk mendapatkan AKNOP jaringan irigasi

dan bangunan air irigasi rawa. Hasil penilaian kinerja kinerja jaringan irigasi DR Malind: Kurik 1, buruk - nilai

fungsi jaringan 33,56%; Kurik 3, buruk - nilai fungsi jaringan 44,79%; Kurik 5, buruk - nilai fungsi jaringan

42,71%; dan Kumbe, buruk - nilai fungsi jaringan 14,25%. Hal ini menunjukkan bahwa jaringan irigasi rawa

dalam mengatur tata air atau pengelolaan air pada sebagian besar daerah tersebut tidak berfungsi dengan baik

karena saluran dan sebagian besar bangunan air irigasi dalam kondisi rusak. Jumlah biaya untuk kegiatan operasi

dan pemeliharaan daerah irigasi rawa DR Malind sebesar Rp. 5.988.014.824 pertahun dengan rincian: Biaya

operasi=Rp.440.244.960; Biaya pemeliharaan rutin= Rp. 866.924.944; Biaya pemeliharaan berkala= Rp.

4.468.844.824; Biaya operasi & pemeliharaan perHa= Rp. 1.996.005; Biaya O&P per-m’ saluran irigasi

utama=Rp.60.947.

Kata kunci: AKNOP, Irigasi Rawa, Kinerja Jaringan Irigasi, Bangunan Air Irigasi, Biaya Operasi dan

Pemeliharaan.

E-ISSN : 2621-4164

Vol 3 No 1 Juli 2020

Page 2: Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malind ...

Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malid CESD Vol 03, No.1, Juli 2020

Kabupaten Merauke Provinsi Papua

11

Pendahuluan

Irigasi Rawa adalah usaha penyediaan, pengaturan,

dan pembuangan air melalui jaringan

Irigasi Rawa pada kawasan budi daya pertanian

(Permen PUPR no. 29/PRT/M/2015). Pengelolaan air

(atau sering disebut tata air) di lahan rawa bukan hanya

dimaksudkan untuk menghindari terjadinya

banjir/genangan yang berlebihan di musim hujan

tetapi juga harus dimaksudkan untuk menghindari

kekeringan di musim kemarau.

Hal ini penting di samping untuk memperpanjang

musim tanam, juga untuk menghindari bahaya

kekeringan lahan. Pengelolaan air yang hanya semata-

mata mengendalikan genangan di musim hujan

dengan membuat saluran drainase saja akan

menyebabkan kekeringan di musim kemarau. Ini

prinsip penting yang harus diterapkan jika akan

berhasil bertani di lahan rawa.

Daerah Rawa Malind seluas 3.000 hektar terletak

60 Km di sebelah Barat Laut – kota Merauke. Daerah

rawa ini belum banyak dimanfaatkan hingga saat ini

dan sebagian besar masih berupa hutan belukar. Hanya

dalam luasan sedikit saja telah dibuka oleh penduduk

setempat untuk perladangan dengan total luas tidak

lebih dari 300 Ha. Secara administratif lokasi studi

termasuk wilayah kecamatan/distrik Malind.

Daerah Rawa Malind terdiri dari 4 (empat) jaringan

irigasi yaitu: Jaringan Irigasi Kurik 1 (Rawasari);

Jaringan Irigasi Kurik 3 (Padang Raharja); Jaringan

Irigasi Kurik 5 (Suka Maju); dan Jaringan irigasi

Kumbe.

Metode

Penelitian mengenai penilaian tingkat kinerja dan

besarnya Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan

Pemeliharaan (AKNOP) dilaksanakan dengan:

1. Survei lapangan dan inventarisasi data

a. Inventarisasi komponen-komponen detail

kegiatan pengelolaan serta operasi dan

pemeliharaan infrastruktur irigasi rawa

b. Inventarisasi komponen-komponen teknis yang

memerlukan pembiayaan dalam

penyelenggaran kegiatan OP infrastruktur

irigasi rawa.

c. Inventarisasi fasilitas pendukung yang

diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan operasi

dan pemeliharaan serta pemeriksaan dan

pemantauan kondisi infrastruktur irigasi rawa.

2. Penilaian kinerja jaringan irigasi rawa

Penilaian kinerja saluran dan bangunan air serta

tanggul pelindung memberikan gambaran

mengenai kinerja jaringan irigasi rawa secara

keseluruhan dalam fungsinya mengatur tata air.

Diagram alir tata cara penilaian jaringan reklamasi

rawa seperti terlihat pada Gambar 2. di bawah ini.

Gambar 2. Bagan Alir Penilaian Kinerja Jaringan Irigasi Rawa

Sumber: Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum No. 02/SE/M/2011, diolah

Page 3: Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malind ...

Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malid CESD Vol 03, No.1, Juli 2020

Kabupaten Merauke Provinsi Papua

12

a. Kriteria dan Indikator Penilaian Kondisi

Saluran

Saluran di jaringan irigasi reklamasi rawa

terdiri atas 3 (tiga) bagian: penampang basah,

berm, tanggul seperti terlihat pada Gambar 3.

di bawah ini. Ketiga bagian tersebut secara

bersama-sama mendukung fungsi saluran

untuk mengalirkan air.

Gambar 3. Sketsa Pengamatan Kondisi Saluran

Sumber: Surat Edaran Menteri PU No.

02/SE/M/2011

Penilaian kondisi saluran dilakukan

berdasarkan pengamatan terhadap kondisi

ketiga bagian tersebut:

Kondisi Penampang Basah, ditunjukkan

indeks 1-5, yaitu: indeks 1(0-1), indeks

2(>1-2), indeks 3(>2-3), indeks 4(>3-4)

dan indeks 5(>5). Semakin kecil nilai

indeks menunjukkan kondisi semakin

baik, yang berarti fungsi penampang

basah semakin baik.

Kondisi Berm meliputi desain berm,

tutupan lahan berm dan ada tidaknya

longsor. Semakin baik kondisi berm

menunjukkan fungsi berm semakin baik.

Kondisi penampang basah ditunjukkan

oleh nilai indeks antara 1-5. Semakin kecil

nilai indeks menunjukkan bahwa kondisi

berm semakin baik, yang berarti fungsi

penampang basah semakin baik.

Kondisi Tanggul Saluran, meliputi desain

tanggul, tutupan lahan tanggul dan ada

tidaknya longsor. Semakin baik kondisi

tanggul menunjukkan fungsi tanggul

untuk menjaga luapan air semakin baik.

Kondisi tanggul saluran ditunjukkan nilai

indeks antara 1-5. Semakin kecil nilai

indeks menunjukkan kondisi semakin baik

berarti pula fungsi saluran semakin baik.

Berdasarkan penilaian indeks kondisi

penampang basah, indeks kondisi berm

dan indeks kondisi tanggul dilakukan

penilaian terhadap indeks kondisi saluran

dengan cara pembobotan, sebagai berikut:

Indeks kondisi saluran= (indeks kondisi

penampang basah x W1 + Indeks kondisi

berm x W2 + Indeks kondisi tanggul x

W3)/ (W1+W2+W3).

Pembobotan penampang basah (W1),

berm (W2) dan tanggul (W3)

menunjukkan nilai relatif dan peran

penampang basah, berm dan tanggul -

sebagai bagian dari saluran dalam

menunjang fungsi saluran untuk

mengalirkan air. Secara empiris kondisi

penampang basah berperan lebih besar

dibanding kondisi berm dalam proses

pengaliran air. Demikian pula kondisi

berm mempunyai peranan lebih besar

dibanding kondisi tanggul, maka bobot

W1=3, W2=2, W1=1. Indeks kondisi

saluran menunjukkan kondisi gabungan

dari kondisi penampang basah, berm dan

tanggul. Nilai dari indeks kondisi saluran

berupa angka antara 1-5. Semakin kecil

nilai indeks, semakin baik fungsi saluran.

Interpretasi nilai indeks kondisi saluran

adalah:

Kondisi 1: berfungsi 76%- 100%

Kondisi 2: berfungsi 51%- 75%

Kondisi 3: berfungsi 26%- 50%

Kondisi 4: berfungsi 1%- 25%

Kondisi 5: berfungsi 0%

b. Kriteria dan Indikator Penilaian Kondisi

Bangunan Air

Bangunan air di jaringan irigasi rawa terdiri

atas bangunan air utama dan penunjang.

Bangunan air utama merupakan bangunan

yang berfungsi mengatur tata air, terdiri dari

jenis-jenis pintu air, lantai/pondasi, dinding

dan sayap. Bangunan air penunjang terdiri atas

saringan sampah, hand rail, peilschall, dan

gorong-gorong. Kondisi bangunan air

ditunjukkan oleh nilai indeks antara 1- 5.

Semakin kecil nilai indeks, menunjukkan

kondisi semakin baik. Jika salah satu bagian

dari bangunan air dalam kondisi rusak maka

aliran air disepanjang saluran tidak dapat

terukur. Perhitungan indeks kondisi bangunan

air utama dan bangunan air penunjang adalah:

Indeks bangunan air utama= maksimum dari

(indeks kondisi ke-n). Indeks bangunan air

penunjang= maksimum dari (indeks kondisi

ke-n). Kondisi bangunan air yang ditinjau

merupakan gabungan dari indeks kondisi

bangunan air utama dan bangunan air

penunjang. Nilai indeks kondisi bangunan air

dihitung dengan pembobotan sebagai berikut:

Indeks bangunan air=(indeks bangunan air

utama x W1 + indeks bangunan air penunjang

x W2)/ (W1+W2); W1=3, W2 = 1

c. Kriteria dan Indikator Penilaian Kondisi

Tanggul Pelindung

Tanggul pelindung berfungsi melindungi

saluran dan bangunan pada jaringan irigasi

rawa dari luapan banjir atau air pasang. Jika

tanggul pelindung rusak maka fungsi saluran

dan bangunan dalam mengatur tata air atau

pengelolaan air pada sebagian daerah irigasi

rawa akan terganggu atau bahkan menjadi

tidak berfungsi.

Page 4: Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malind ...

Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malid CESD Vol 03, No.1, Juli 2020

Kabupaten Merauke Provinsi Papua

13

d. Penilaian Kondisi Saluran dan Bangunan Air

Penilaian kondisi saluran dan bangunan

sebagai suatu kesatuan bertujuan untuk

mengetahui kemampuan kerja jaringan irigasi

rawa dalam mengatur tata air atau pengelolaan

air. Penilaian dilakukan dengan cara

pembobotan: Indeks kondisi saluran dan

bangunan= (indeks kondisi saluran x Wsal +

Indeks kondisi bangunan air x Wbang)/ (Wsal +

Wbang). Pembobotan saluran (Wsal) dan

bangunan air (Wbang) ditentukan berdasarkan

letak saluran.

bobot saluran primer dan bangunan air di

saluran primer:3;

bobot saluran sekunder dan bangunan air

di saluran sekunder:2;

bobot saluran tersier dan bangunan air di

saluran tersier:1.

Nilai indeks kondisi saluran dan bangunan air

antara 1-5. Semakin kecil nilai indeks, semakin

baik fungsi saluran dan bangunan air.

kondisi 1: saluran dan bangunan air

berfungsi antara 76% -100%

kondisi 2: saluran dan bangunan air

berfungsi antara 51% -75%

kondisi 3: saluran dan bangunan air

berfungsi antara 26% -50%

kondisi 4: saluran dan bangunan air

berfungsi antara 1% -25%

kondisi 5: berfungsi 0%

Dengan interpolasi, dapat diketahui fungsi

saluran berdasarkan nilai indeks. Misalnya,

indeks kondisi saluran dan bangunan=2,46;

maka indeks ini equivalen dengan kondisi

saluran dan bangunan yang berfungsi sebesar =

50% - (2,46-2,0)/1 x 25 = 50%-11,5%=38,5%.

Nilai indeks kondisi saluran dan bangunan

menunjukkan kinerja saluran dan bangunan

pada blok jaringan tersebut. Berdasarkan hasil

penilaian kinerja tersebut, dapat direkomen-

dasikan kegiatan untuk menjaga fungsi

jaringan atau harus dilakukan rehabilitasi

untuk mengembalikan fungsi jaringan.

Tabel 1. Keterkaitan antara Indeks Kondisi Saluran

dan Bangunan, Fungsi Saluran dan Bangunan, dan

Rekomendasi Tindakan Indeks Fungsi Saluran dan

Bangunan

Rekomendasi /

Tindakan

Indeks 1 Berfungsi 76% - 100% Pemeliharaan rutin

Indeks 2 Berfungsi antara 51% - 75% Pemeliharaan

berkala

Indeks 3 Berfungsi antara 26% - 50% Rehabilitasi

Indeks 4 Berfungsi antara 1% - 25% Rehabilitasi

Indeks 5 Tidak ada saluran dan/ atau

bangunan yang harusnya ada

atau 0%

Kajian desain

e. Penilaian Kinerja Jaringan Irigasi Rawa

Penilaian kinerja jaringan irigasi rawa

bertujuan untuk memberikan gambaran umum

kemampuan kerja jaringan irigasi rawa

berdasarkan kondisi fisik dan fungsinya dalam

mengatur tata air atau pengelolan air pada

suatu daerah reklamasi rawa atau satu jaringan

primer. Penilaian kinerja jaringan irigasi rawa

ditetapkan berdasarkan hasil penilaian kinerja

saluran dan bangunan air serta tanggul

pelindung. Hasil penilaian menghasilkan 3

(tiga) kelas kinerja jaringan yaitu:

Baik

sedang

Buruk

Dalam hal ini, walaupun tanggul pelindung

dalam kondisi baik, namun saluran dan

bangunan sudah dalam kondisi rusak sehingga

tidak mampu mengatur tata air atau

pengelolaan air. Gambar 4. menunjukkan

hubungan antara kinerja saluran dan bangunan

serta tanggul pelindung dalam menentukan

kinerja jaringan irigasi rawa.

Gambar 4. Penilaian Kinerja Jaringan Irigasi/

Reklamasi Rawa

Sumber: Permen PU No. 5/PRT/M/2010

3. Biaya operasi jaringan irigasi rawa

Biaya operasi ini dikelompokkan menjadi:

a. Operasi Irigasi Rawa

Penghitungan volume setiap jenis kerusakan

dilakukan pada setiap bangunan dan

penghitungan satuan biaya perbaikan. Rincian

perhitungan AKNOP mengacu pada pedoman

Analisis Harga Satuan yang telah ditetapkan,

diantaranya:

1) Pedoman Analisis Harga Satuan (AHSP)

Bidang Pekerjaan Umum.

2) Pedoman Harga Satuan Pemerintah

Daerah Kabupaten Merauke

3) Lampiran Peraturan Menteri PU No.

5/PRT/M/2010 tentang Pedoman Operasi

dan Pemeliharaan Jaringan Reklamasi

Rawa Pasang Surut

b. Komponen Biaya Operasi Irigasi Rawa

Pembagian pengelompokan komponen biaya

antara lain adalah:

1) Insentif pengamat, juru, PPA dan staf

2) Perjalanan dinas pengamat dan juru

pengairan (rapat koordinasi dan

pemantauan)

LAPORAN AKHIR PENILAIAN KINERJA DAN AKNOP DAERAH IRIGASI RAWA MALIND

36

kondisi rusak sehingga harus dilakukan rehabilitasi, namun saluran dan bangunan

dalam kondisi sedang sampai dengan baik dan berfungsi 51%-100% sehingga masih

mampu mengatur tata air pada sebagian daerah reklamasi rawa.

Kinerja jaringan kategori buruk menunjukkan bahwa jaringan reklamasi rawa

berfungsi baik dalam mengatur tata air atau pengelolan air pada sebagian daerah

reklamasi rawa tidak berfungsi karena saluran dan bangunan dalam kondisi rusak.

Dalam hal ini, walaupun tanggul pelindung dalam kondisi baik, namun saluran dan

bangunan sudah dalam kondisi rusak sehingga tidak mampu mengatur tata air atau

pengelolaan air di daerah reklamasi rawa tersebut. Gambar 3.3. menunjukkan

hubungan antara kinerja saluran dan bangunan serta tanggul pelindung dalam

menentukan kinerja jaringan reklamasi rawa.

Keterangan:

Kinerja baik

Kinerja sedang

Kinerja buruk

Gambar 3. 3. Penilaian Kinerja Jaringan Reklamasi Rawa

Sumber: Permen PU No. 05/PRT/M/2010

Berfungsi 76-100% (Pemeliharaan Rutin)

Berfungsi 51-75% (Pemeliharaan Berkala)

Berfungsi 1-50% (Rehabilitasi)

Tidak ada saluran/ Bangunan (Kajian Desain)

Saluran dan Bangunan

Berfungsi Baik (Pemeliharaan)

Rusak/ Tidak Berfungsi

Tanggul Pelindung

Page 5: Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malind ...

Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malid CESD Vol 03, No.1, Juli 2020

Kabupaten Merauke Provinsi Papua

14

3) Operasional kantor (listrik, telepon, air,

ATK, bahan survei, dll.)

4) Operasional peralatan (sepeda motor,

genset, pemotong rumput , dll.)

4. Biaya Pemeliharaan Jaringan Irigasi Rawa

Komponen biaya pemeliharaan terdiri dari 2 (dua)

komponen yaitu:

a. Pemeliharaan Rutin

1) Pembersihan sampah di muka bangunan

air pada saluran

2) Pemotongan rumput pada saluran

3) Pembersihan saluran (tumbuhan air) pada

saluran

4) Pemeliharaan tanggul saluran

5) Pemeliharaan bangunan air (pembersihan,

pelumasan, dan pengecatan)

6) Pemeliharaan jembatan dan dermaga

(pengecatan dan perbaikan ringan)

7) Pemeliharaan jalan pada jalan inspeksi

dan jalan usaha tani

8) Pemeliharaan kantor dan rumah dinas

(termasuk perbaikan ringan)

9) Kalibrasi alat ukur

Interval dan frekuensi pemeliharaan rutin

dapat dilihat pada Tabel 2. Pemeliharaan Rutin

pada Peraturan Menteri PUPR No.

16/PRT/M/2015

b. Pemeliharaan Berkala

Komponen biaya pemeliharaan berkala

jaringan irigasi terdiri dari 7 (tujuh) komponen

yaitu:

1) pengangkatan lumpur pada saluran primer

pembuang, sekunder pemberi dan tersier;

2) perbaikan tanggul (longsor dan erosi)

pada tanggul pelindung (Jika ada);

3) perbaikan bangunan air (penggantian

yang rusak) pada saluran primer

pembuang, sekunder pemberi dan tersier;

4) perbaikan jembatan (penggantian yang

rusak) pada saluran primer pembuang,

sekunder pemberi dan tersier;

5) perbaikan jalan pada jalan inspeksi dan

jalan usaha tani;

6) perbaikan kantor dan rumah dinas

(rehabilitasi); atau

7) pengamanan jaringan berupa pemasangan

patok batas jalur hijau dan sempadan,

papan larangan, nomenklatur bangunan,

portal dan patok km.

Interval dan frekuensi pemeliharaan berkala

dapat dilihat pada Tabel 3. Pemeliharaan

Berkala pada Peraturan Menteri PUPR No.

16/PRT/M/2015.

c. Fasilitas dan Peralatan

Fasilitas dan peralatan diperlukan untuk

menunjang kegiatan operasi dan pemeliharaan

jaringan irigasi rawa. Untuk menyusun

kebutuhan fasilitas dan peralatan harus

didasarkan kebutuhan nyata di lapangan dari

sistem jaringan yang bersangkutan. Fasilitas

dan peralatan yang dimaksud bukanlah

merupakan bagian dari biaya operasi dan

pemeliharaan, tapi merupakan investasi yang

pendanaannya di luar biaya operasi dan

pemeliharaan. Fasilitas dan Peralatan lebih

rinci dapat dilihat pada Tabel 4. Fasilitas dan

Peralatan pada Peraturan Menteri PUPR No.

16/PRT/M/2015.

d. Kapasitas Kerja

Untuk dapat menghitung kebutuhan biaya

pemeliharaan, diperlukan standar kapasitas

kerja untuk pekerjaan. Kapasitas kerja lebih

rinci dapat dilihat pada Tabel 5. Kapasitas

Kerja pada Peraturan Menteri PUPR No.

16/PRT/M/2015

e. Luas wilayah kerja staf operasi dan

pemeliharaan jaringan irigasi rawa

Untuk DR Malind dengan luas areal layanan

3.000 Ha dan 12 buah pintu air diperlukan

personil sebanyak:

Pengamat Pengairan:1 orang + 3 staf.

Juru Pengairan: 2 orang

Petugas Pintu Air (PPA): 3 orang.

f. Kompetensi Petugas

Tabel 2. Kompetensi Petugas

Sumber: Permen PUPR No.16/PRT/M/2015

5. Biaya Operasi dan Pemeliharaan Keseluruhan

Biaya operasi dan pemeliharaan keseluruhan

jaringan irigasi rawa adalah:

Total Biaya O&P = O + PR + PB

Keterangan: O = Operasi; PR = Pemeliharaan

Rutin; PB = Pemeliharaan Berkala.

Hasil dan Pembahasan

Dari hasil survei lapangan dan inventarisasi data

selanjutnya dilakukan penilaian kinerja jaringan

irigasi rawa dan dapat dihitung biaya operasi jaringan

irigasi rawa.

1. Data Teknis DR Rawa Malind

a. Nama Sistem Irigasi: Daerah Irigasi Rawa

Malind

b. Instansi Pengelola: Balai Wilayah Sungai

Papua Merauke

c. Kecamatan/ distrik: Malind

d. Kabupaten: Merauke

e. Provinsi: Papua

2. Data Saluran Irigasi D.R Rawa Malind

a. Saluran Irigasi Utama Kumbe: 53.600m

b. Saluran Irigasi Utama Kurik 1:21.550m

c. Saluran Irigasi Utama Kurik 3:12.800m

41

5.3 Luas Wilayah Kerja Staf Operasi Dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi

Rawa Lebak

Kerapatan personil O&P di lapangan adalah sebagai berikut:

A. Pengamat pengairan

1 orang + 3 staf, dengan luas areal layanan: 3.000 – 25.000 Ha.

B. Juru pengairan

1 orang dengan luas areal layanan: 1.000 – 2.000 Ha.

C. Petugas pintu air

1 orang untuk melayani pintu air : 3-5 buah pintu air.

D. P3A: beberapa blok tersier.

5.4 Kompetensi Petugas

Kompetensi setiap petugas diuraikan dalam Tabel 6.

Tabel 6 Kompetensi Petugas

No. Jabatan Pendidikan Fasilitas

1. Pengamat Pengairan D3 Sipil Kantor, rumah, dan sepeda motor

2. Staf Pengamat SMP Sepeda motor

3. Juru Pengairan STM Rumah dan sepeda motor

4. Petugas pintu air SMP Rumah jaga dan sepeda motor

Catatan : Persyaratan kompetensi petugas ini untuk merekrut petugas

yang baru, petugas yang sudah ada di lapangan tetap terus difungsikan.

5.5 Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)

A. Tanggung jawab

Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004

tentang Sumber Daya Air bahwa operasi dan pemeliharaan jaringan tersier

menjadi tanggung jawab P3A.

B. Pembentukan P3A/GP3A/IP3A

Untuk dapat melaksanakan tanggung jawabnya melakukan operasi dan

pemeliharaan jaringan tersier, petani yang ada dalam beberapa blok tersier

membentuk P3A. Sementara itu dan untuk pelayanan tingkat sekunder dapat

dibentuk GP3A sebagai gabungan dari P3A dan untuk pelayanan jaringan

irigasi rawa lebak dapat dibentuk IP3A sebagai gabungan GP3A.

JDIH Kementerian PUPR

Page 6: Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malind ...

Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malid CESD Vol 03, No.1, Juli 2020

Kabupaten Merauke Provinsi Papua

15

d. Saluran Irigasi Utama Kurik 5:10.300m

3. Data Bangunan Irigasi D.R Rawa Malind

a. Bangunan Pintu Air

Tabel 3. Bangunan Pintu Air

Pintu Air Posisi Pintu Air

Lintang Bujur

pintu sekunder 1 -8.337937° 140.263327°

pintu sekunder 2 -8.338347° 140.267667°

pintu primer 1 -8.331895° 140.256982°

pintu primer 2 -8.325410° 140.251894°

pintu primer 3 -8.313547° 140.242492°

pintu primer 4 -8.323260° 140.232957°

b. Bangunan Silang

Tabel 4. Bangunan Silang

No Posisi Bangunan Silang

Keterangan Lintang Bujur

d1 -8.349606° 140.247665° jembatan kayu besar

d2 -8.348379° 140.267213° gorong-gorong

d5 -8.341087° 140.273489° jembatan kayu

d23 -8.337970° 140.263413° ditutup karung pasir

d19 -8.337855° 140.262686° Jembatan kayu

d26 -8.325467° 140.251704° gorong-gorong

d12 -8.325377° 140.252083° gorong-gorong

d14 -8.321260° 140.248619° gorong-gorong

d16 -8.317671° 140.245767° gorong-gorong

d18 -8.308759° 140.239095° gorong-gorong

c. Saluran Masuk Tanpa Pintu:

Tabel 5. Saluran Masuk Tanpa Pintu

No Sal. Masuk Tanpa Pintu

Keterangan Lintang Bujur

d2 -8.348379° 140.267213° sekunder masuk

d3 -8.347853° 140.271932° sekunder masuk

d4 -8.341166° 140.273419° sekunder masuk

d11 -8.338869° 140.266343° sekunder masuk

d10 -8.337951° 140.269427° sekunder masuk

d13 -8.323242° 140.250267° sekunder masuk

d15 -8.320485° 140.247876° sekunder masuk

d30 -8.317704° 140.245909° sekunder masuk

d31 -8.313330° 140.242498° sekunder masuk

d32 -8.311937° 140.241320° sekunder masuk

d. Saluran Masuk Tanpa Pintu:

Tabel 6. Saluran Masuk Tanpa Pintu

No Sal. Masuk Tanpa Pintu

Keterangan Lintang Bujur

d2 -8.348379° 140.267213° sekunder masuk

d3 -8.347853° 140.271932° sekunder masuk

d4 -8.341166° 140.273419° sekunder masuk

d11 -8.338869° 140.266343° sekunder masuk

d10 -8.337951° 140.269427° sekunder masuk

d13 -8.323242° 140.250267° sekunder masuk

d15 -8.320485° 140.247876° sekunder masuk

d30 -8.317704° 140.245909° sekunder masuk

d31 -8.313330° 140.242498° sekunder masuk

d32 -8.311937° 140.241320° sekunder masuk

e. Saluran Masuk Berpintu

- Nomor: d7

- koordinat: LS-8.337795° BT

140.263306°

- Keterangan: Sal. Irigasi Sekunder Masuk

f. Kondisi Pintu Air

Tabel 7. Kondisi Pintu Air dan Usulan Pintu Air

Pintu Air Posisi Pintu Air

Keterangan Lintang Bujur

Usulan pintu air -8.347968° 140.271548° mencegah air pasang

laut masuk sal.irigasi

Usulan pintu air -8.336692° 140.272330° mencegah air pasang laut masuk sal. irigasi

pintu sekunder 1 -8.337937° 140.263327° rusak

pintu sekunder 2 -8.338347° 140.267667° rusak

pintu primer 1 -8.331895° 140.256982° berfungsi

pintu primer 2 -8.325410° 140.251894° rusak

pintu primer 3 -8.313547° 140.242492° rusak

pintu primer 4 -8.323260° 140.232957° berfungsi baik

Tabel 8. Data Kondisi Saluran

NO

Kondisi Saluran Keterangan

Lintang Bujur

d21 -8.348110° 140.269965° buruk, air laut masuk

d6 -8.337115° 140.271804° buruk, air laut masuk

d22 -8.336852° 140.271937° sangat buruk, air laut mengikis saluran

d8 -8.336260° 140.272713° sangat buruk, air laut mengikis saluran

d9 -8.334092° 140.274096° sangat buruk, air laut mengikis saluran

d20 -8.332086° 140.257098° batas air laut masuk

d109 -8.329376° 140.248849° ujung saluran primer

d108 -8.327225° 140.250727° tikungan saluran

d107 -8.326538° 140.250272° tikungan saluran

d111 -8.325596° 140.251961° kondisi cukup baik

d112 -8.325615° 140.251613° saluran kering

d29 -8.322540° 140.249604° kondisi cukup baik

d27 -8.313395° 140.242385° agak rusak

d33 -8.309011° 140.238895° saluran hampir kering

d24 -8.323379° 140.233230° dangkal berlumpur

d25 -8.325085° 140.233448° dangkal berlumpur

d26 -8.327442° 140.234273° dangkal berlumpur

Page 7: Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malind ...

Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malid CESD Vol 03, No.1, Juli 2020

Kabupaten Merauke Provinsi Papua

16

6. Penilaian Kinerja Jaringan Irigasi

Dalam menentukan rekomendasi terhadap

jaringan irigasi rawa, perlu dilakukan penilaian

kinerja jaringan irigasi rawa yang meliputi

saluran, bangunan dan tanggul pelindung. Hasil

penilaian kinerja jaringan irigasi ini disajikan

dalam Tabel 9. sampai dengan Tabel 14. berikut

ini.

Page 8: Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malind ...

Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malid CESD Vol 03, No.1, Juli 2020

Kabupaten Merauke Provinsi Papua

17

Tabel 9. Data Dimensi Saluran

No. Tipe

Saluran Nama Saluran

Nomor

Registrasi

Panjang Saluran

(m)

Dimensi Rencana Dimensi Existing

Keterangan B (m) H (m) slope

dasar

slope

dinding

B

(m)

H

(m) slope

dasar

slope

dinding

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Utama Kumbe 53,600 10 2.5 0,0001 1:1

2 Utama Rawasari (Kurik 1) 21,550 10 2.5 0,0001 1:1

3 Utama Padang Raharja (Kurik 3) 12,800 10 2.5 0,0001 1:1

4 Utama Suka Maju (Kurik 5) 10,300 10 2.5 0,0001 1:1

Tabel 10. Kondisi Saluran

No. Tipe

Saluran Nama Saluran

Nomor

Registrasi

Panjang

Saluran (m)

Kondisi Saluran

Keterangan Penampang Basah Berm Tanggul

P1 P2 P3 P1 P1 P2 P2 P1 P2 P3

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 Utama Kumbe 53,600 4 2.83 1

2 Utama Rawasari (Kurik1) 21,550 4 2.78 1

3 Utama Padang Raharja (Kurik 3) 12,800 4 2.75 1

4 Utama Suka Maju (Kurik 5) 10,300 4 2.75 1

Tabel 11. Penilaian Kondisi Saluran

No. Tipe

Saluran Nama Saluran

Nomor

Registrasi

Panjang

Saluran

(m)

Kondisi Saluran Perhitungan Indeks Kondisi Saluran

Keterangan P1

Penampang

Basah

P2

Berm

P3

Tanggul

Penampang

Basah

(bobot=3)

Berm

(Bobot

=2)

Tanggul

(Bobot=1)

Indeks Kondisi

saluran

1 2 3 4 5 6 7 8 9=3x6 10=2x7 11=1x8 12=(9+10+11)/6 13

1 Utama Kumbe 53,600 4 2.83 1 12 5.66 1 3.11

2 Utama Rawasari (Kurik I) 21,550 4 2.78 1 12 5.56 1 3.09

3 Utama Padang Raharja (Kurik III) 12,800 4 2.75 1 12 5.5 1 3.08

4 Utama Suka Maju (Kurik V) 10,300 4 2.75 1 12 5.5 1 3.08

Page 9: Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malind ...

Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malid CESD Vol 03, No.1, Juli 2020

Kabupaten Merauke Provinsi Papua

18

Tabel 12. Kondisi Bangunan

No. Tipe

Saluran

Nama Bangunan

Air

Nomor

Registrasi

Jenis

Struktur

Bangunan

Kondisi Bangunan Air

Ket Bangunan Air Utama Bangunan Air Penunjang

Lantai

Pondasi Dinding Sayap

Pintu

Ulir

Pintu

ayun

Pintu

Stop B1

Saringan

sampah

Hand

rail Gorong2 Peilschall B2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Utama Pintu Air Primer 1 1

(Kumbe) Pintu Air 2 4

Pintu Air 3 1

Pintu Air 4 1

gorong-gorong d2 2

2 Utama Pintu 5 1

(Kurik1) gorong-gorong d12 1

gorong-gorong d14 1

gorong-gorong d16 1

gorong-gorong d34 2

gorong-gorong E37 1

gorong-gorong N9 1

gorong-gorong E39 1

gorong-gorong E41 2

gorong-gorong E38 1

3 Utama Pintu 8 1

(Kurik 3) Pintu 9 1

Pintu 10 1

Pintu 11 1

Pintu 12 2

Pintu 13 2

4 Utama Pintu 14 2

(Kurik 5) Pintu 15 1

Page 10: Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malind ...

Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malid CESD Vol 03, No.1, Juli 2020

Kabupaten Merauke Provinsi Papua

19

Tabel 13. Penilaian Kondisi Saluran dan Bangunan Air

PENILAIAN KONDISI SALURAN DAN BANGUNAN AIR

Desa : Kumbe, Rawasasi, Padang Raharja, Suka Maju Kecamatan : Malind Kab/Kota : Merauke Provinsi : Papua No Tipe

Saluran

Nama Saluran Nomor

Registrasi

Panjang Saluran (m) Indeks Kondisi

Saluran

Bobot Saluran Jumlah Indeks

Kondisi Saluran

Fungsi Saluran (%) Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8= 6 x 7 9 10

1 Utama Kumbe

53,600 3.11 3 9.33 22.25

2 Utama Rawasari (Kurik 1)

21,550 3.09 3 9.28 22.67

3 Utama Padang Raharja (Kurik 3)

12,800 3.08 3 9.25 22.92

4 Utama Suka Maju (Kurik 5)

10,300 3.08 3 9.25 22.92

Jumlah

12 37.11

No Tipe

Saluran

Nama Bangunan Nomor

Registrasi

Panjang Saluran (m) Indeks Kondisi

Bangunan

Bobot Bangunan Jumlah Indeks

Kondisi Bangunan

Fungsi Bangunan

(%)

Keterangan

Bang Utama Bang Penunjang

1 2 3 4 5 6 7 8= 6 x 7 9 10

1 Utama Kumbe

Pintu Air Gorong2 3.75 3 11.25 6.25

2 Utama Rawasari (Kurik 1)

Pintu Air Gorong2 2.22 3 6.67 24.78

3 Utama Padang Raharja (Kurik 3)

Pintu Air

1.33 3 4.00 49.67

4 Utama Suka Maju (Kurik 5)

Pintu Air

1.50 3 4.50 49.50

Jumlah

12 26.42

Jumlah Keseluruhan

24 63.53

Indeks Kondisi Saluran dan Bangunan

2.65 33.75

Rekomendasi Tindakan

Rehabilitasi

Tabel 14. Penilaian Kinerja Jaringan Irigasi Rawa DR Malind

PENILAIAN KINERJA JARINGAN REKLAMASI RAWA DR MALIND

No Nama

Daerah

Reklamasi

rawa

Lokasi Luas

(Ha)

Saluran Bangunan Jaringan (Saluran+Bangunan) Tanggul pelindung Kinerja

jaringan

Reklamasi

rawa

Kab/Kota Kec. Desa Ko

ordi

nat

Panjang

Sal (m)

Indeks

Kondisi

Sal

Fungsi

Saluran

(%)

Jumlah

Bangunan

Indeks

Kondisi

Bangunan

Fungsi

Bangun

an

Indeks

Kondisi

jaringan

Fungsi

jaringan

Rekomendasi

tindakan

Fungsi Rekomenda

si tindakan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 Kumbe Merauke Malind Kumbe

300 53,600 3.11 22.25 5 3.75 6.25 3.43 14.25 Rehabilitasi - - Buruk

2 Kurik 1 Merauke Malind Rawasari

1,000 21,550 3.09 22.67 10 2.22 24.78 2.66 33.56 Rehabilitasi - - Buruk

3 Kurik 3 Merauke Malind Padang

Raharja

900 12,800 3.08 22.92 6 1.33 49.67 2.21 44.79 Rehabilitasi - - Buruk

4 Kurik 5 Merauke Malind Suka Maju

1,042 10,300 3.08 22.92 2 1.50 49.50 2.29 42.71 Rehabilitasi - - Buruk

Page 11: Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malind ...

Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malid CESD Vol 03, No.1, Juli 2020

Kabupaten Merauke Provinsi Papua

20

7. Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan

Pemeliharaan (AKNOP) Irigasi Rawa DR

Malind

Perhitungan dengan analisis volume masing-

masing jenis kegiatan dan dengan menggunakan

rumus-rumus yang tersedia beserta Harga Satuan

Bahan, Upah dan Peralatan (HSBUP) Distrik

Malind, Kabupaten Merauke Tahun Anggaran

2019 Dinas Pemerintah Kabupaten Merauke,

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang:

a. Hasil Perhitungan Biaya Operasi dan

Pemeliharaan

1) Biaya Operasi

a) Insentif:

pengamat: jumlah pengamat x

12 x Rp........./bln

juru: jumlah juru x 12 x

Rp........./bln

PPA: jumlah PPA x 12 x

Rp........./bln

staf pengamat: jumlah staf x

12 x Rp........./bln

b) Perjalanan dinas pengamat dan juru:

Pemantauan

- pengamat: jumlah

pengamat x frekuensi x

Rp….. /hr

- juru: jumlah juru x

frekuensi x Rp…../hr

Rapat (ke kabupaten/kota/

provinsi/BWS)

- pengamat: jumlah

pengamat x frekuensi x

Rp….. /hr

- juru: jumlah juru x

frekuensi x Rp…../hr

c) Operasional kantor

listrik: 12 x Rp......../bln

telepon: 12 x Rp......../bln

air: 12 x Rp......../bln

ATK: 12 x Rp......../bln

bahan survei: 12 x Rp......../bln

d) Operasional Peralatan

sepeda motor: jumlah sepeda

motor x 12 x Rp ....../bln

gen-set: jumlah gen-set x 12 x

Rp......./bln

pemotong rumput: jumlah

pemotong rumput x12xRp/bln

lain-lain: ....... x 12 x Rp.

............ /bln

2) Biaya Pemeliharaan

a) Biaya Pemeliharaan Rutin:

Pembersihan sampah di muka

bangunan air

Ps = Pembersihan sampah

di muka bangunan

air

n = jumlah bangunan

yang berfungsi

dalam satu skema

k = kapasitas (bh/hr)

f = frekuensi/thn

u = upah kerja/hari

(Rp/hr)

Pemotongan rumput

Pr = Pemotongan rumput

p = panjang tanggul (m)

l = lebar rata-rata

tumbuhan rumput

(m)

k = kapasitas (m2/hr)

f = frekuensi/thn

u = upah kerja/hari

(Rp/hr)

Pembersihan tanaman air

di saluran

Psal = Pembersihan

saluran

p = panjang saluran (m)

l = lebar rata-rata

tumbuhan rumput

(m)

k = kapasitas (m2/hr)

f = frekuensi/thn

u = upah kerja/hari

(Rp/hr)

Pemeliharaan Tanggul

Pt = Pembersihan saluran

p = panjang tanggul

yang rusak (m)

l = lebar rata-rata

tanggul yang rusak

(m)

k = kapasitas (m2/hr)

f = frekuensi/thn

u = upah kerja/hari

(Rp/hr)

Pemeliharaan Bangunan

Air

Pb = Pemeliharaan

bangunan air

Page 12: Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malind ...

Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malid CESD Vol 03, No.1, Juli 2020

Kabupaten Merauke Provinsi Papua

21

n = jumlah bangunan

air

Hb = biaya bahan/

bangunan

f = frekuensi

u = upah kerja/hari

(Rp/hr)

Pemeliharaan Jembatan

Pjd = Pemeliharaan

jembatan

n = jumlah bangunan

air

Hb = biaya bahan/

jembatan atau

dermaga

f = frekuensi

u = upah/jembatan atau

dermaga

Pemeliharaan Jalan (Pj)

Pemeliharaan Bangunan

Kantor (PK)

Kalibrasi alat ukur

(tergantung spesifikasi

alat)

b) Biaya Pemeliharaan Berkala:

a) Pengerukan lumpur

b) Perbaikan tanggul

c) Perbaikan bangunan air

d) Perbaikan Kantor

e) Pengaman Jaringan

b. Biaya operasi dan pemeliharaan (O&P)

keseluruhan:

Total Biaya O&P=O+PR+PB

c. Hasil Perhitungan Biaya Operasi dan Pemeliharaan

1) Biaya Operasi

a) Insentif = Rp. 346.800.000

b) Perjalanan dinas pengamat dan Juru = Rp. 28.000.000

c) Operasional kantor = Rp. 32.400.000

d) Operasional Peralatan = Rp. 32.244.960 +

Sub Total = Rp. 440.244.960

2) Biaya Pemeliharaan Rutin:

Pembersihan sampah di muka bangunan air =Rp. 25.760.000

Pemotongan rumput =Rp. 330.120.000

Pembersihan tanaman air di saluran =Rp. 235.800.000

Pemeliharaan Tanggul =Rp. 55.020.000

Pemeliharaan Bangunan Air =Rp. 92.176.778

Pemeliharaan Jembatan =Rp. 58.400.650

Pemeliharaan Jalan =Rp. 56.450.520

Pemeliharaan Bangunan Kantor =Rp. 10.696.996

Kalibrasi Alat Ukur =Rp. 2.500.000 +

Sub Total =Rp. 866.924.944

3) Biaya Pemeliharaan Berkala:

a) Pengerukan Lumpur =Rp. 4.085.378.925

b) Perbaikan Tanggul =Rp. 393.527.876

c) Perbaikan Kantor =Rp. 31.063.118

d) Pengaman Jaringan =Rp. 170.875.000 +

Sub Total =Rp. 4.680.844.920

4) Biaya operasi dan pemeliharaan (O&P) keseluruhan =Rp.5.988.014.824

Page 13: Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malind ...

Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa DR Malid CESD Vol 03, No.1, Juli 2020

Kabupaten Merauke Provinsi Papua

22

Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil penilaian kinerja jaringan

irigasi DR Malind adalah:

a. Jaringan irigasi rawa Kurik 1, buruk nilai

fungsi jaringan: 33,56%

b. Jaringan irigasi rawa Kurik 3, buruk nilai

fungsi jaringan: 44,79%

c. Jaringan irigasi rawa Kurik 5, buruk nilai

fungsi jaringan: 42,71%

d. Jaringan irigasi rawa Kumbe, buruk nilai

fungsi jaringan: 14,25%

Hal ini menunjukkan bahwa jaringan irigasi rawa

dalam mengatur tata air atau pengelolaan air tidak

berfungsi dengan baik karena saluran dan

bagunan air sebagian besar dalam kondisi rusak.

2. Biaya kegiatan operasi dan pemeliharaan irigasi

rawa DR. Malind Rp. 5.988.014.824 pertahun

dengan rincian sebagai berikut:

a. Biaya operasi=Rp.440.244.960

b. Biaya pemeliharaan rutin=Rp.866.924.944

c. Biaya pemeliharaan

berkala=Rp.4.468.844.824

d. Biaya operasi & pemeliharaan perHa =

Rp.1.996.005

e. Biaya O&P per-m’=Rp.60.947

3. Jaringan irigasi rawa Kurik 1, Kurik 3 dan Kurik

5, Kumbe memerlukan kegiatan rehabilitasi.

4. Perhitungan biaya pekerjaan rehabilitasi

diperlukan pengukuran volume secara langsung

kerusakan pada setiap bagian saluran dan

bangunan air di lapangan dan jenis kerusakannya.

5. Usulan Pembangunan Pintu air 1 dan 2 dalam

upaya mencegah air laut masuk ke saluran irigasi,

Pintu Air 1 (RP1) koordinat -8.34347968°-

140.271548° dan Pintu Air 2 koordinat -

8.336692°-140.272330°

Daftar Pustaka

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik

Indonesia No. 05/PRT/M/2010 tentang Pedoman

Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Reklamasi Rawa

Pasang Surut.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat Republik Indonesia No. 16/PRT/M/2015

tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi

Rawa Lebak.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat Republik Indonesia No. 29/PRT/M/2015

tentang Rawa.

Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum No.

02/SE/M/2011 Perihal Pedoman Kinerja Jaringan

Reklamasi Rawa.

Harga Satuan Bahan, Upah dan Peralatan (HSBUP)

Distrik Malind, Kabupaten Merauke Tahun Anggaran

2019, Dinas Pemerintah Kabupaten Merauke, Dinas

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Jalan Trikora

Merauke, kode pos: 99613.