pengkajian halusinasi

14
BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIAN 1. Identitas klien Nama : ny.Y Umur : 28 tahun Jenis kelamin : perempuan Agama : islam Alamat : pandeglang Pendidkan : sanawiyah Status perkawinan : sudah menikah Tgl masuk : 23-07-2012 Tgl pengkajian : 30-07-2012 No RM : 24-12-30 DX medis : schizoafektif 2. Alasan masuk Klien masuk RSSM diantar oleh suami/keluarga karena dirumah klien marah-marah, tidak bisa tidur, mudah tersinggung, bicara dan tertawa sendiri dan mengancam suami dan orang tua. Faktor pencetus : karena klien sudah bercerai, karena anaknya diambil oleh suaminya, maka sang ibu putus asa. 3. Faktor predisposisi Klien pernah berobat jalan dirumah sakit dan berobat ke alternatif. Karena klien suka marah-marah, merusak alat rumah tangga, mengancam suami dan orangtua, ± 1 bulan sulit tidur, bicara dan tertawa sendiri, mudah tersinggung karena stres/ putus asa karena anaknya diambil oleh suaminya. Masalah keperawatannya : penatalaksanaannya regimen terapetik inefektif, resiko perilaku kekerasan, koping keluarga inefektif 4. Anggota keluarga klien tidak ada yang mengalami gangguan jiwa sebelumnya. Masalah keperawatan : tidak ditemukan masalah

Transcript of pengkajian halusinasi

Page 1: pengkajian halusinasi

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. PENGKAJIAN 1. Identitas klien

Nama : ny.YUmur : 28 tahunJenis kelamin : perempuanAgama : islam Alamat : pandeglangPendidkan : sanawiyahStatus perkawinan : sudah menikahTgl masuk : 23-07-2012Tgl pengkajian : 30-07-2012No RM : 24-12-30DX medis : schizoafektif

2. Alasan masuk Klien masuk RSSM diantar oleh suami/keluarga karena dirumah klien marah-marah, tidak bisa tidur, mudah tersinggung, bicara dan tertawa sendiri dan mengancam suami dan orang tua.

Faktor pencetus : karena klien sudah bercerai, karena anaknya diambil oleh suaminya, maka sang ibu putus asa.

3. Faktor predisposisiKlien pernah berobat jalan dirumah sakit dan berobat ke alternatif. Karena klien suka marah-marah, merusak alat rumah tangga, mengancam suami dan orangtua, ± 1 bulan sulit tidur, bicara dan tertawa sendiri, mudah tersinggung karena stres/ putus asa karena anaknya diambil oleh suaminya. Masalah keperawatannya : penatalaksanaannya regimen terapetik inefektif, resiko perilaku kekerasan, koping keluarga inefektif

4. Anggota keluarga klien tidak ada yang mengalami gangguan jiwa sebelumnya. Masalah keperawatan : tidak ditemukan masalah

5. Pemeriksaan fisik : saat pengkajian klien mengatakan tidak ada keluhan pada fisiknya.TD : 110/70 mmhg, N : 82 X/mnt, S : 36°C, P : 18 X/mntMasalah keperawatan : tidak ditemukan masalah

6. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkanKlien mengatakan pengalaman masa lalu yang tidak menenangkan adalah saat anaknya di ambil oleh suaminya.Masalah keperawatan : resiko perilaku kekerasan, gangguan sensori persepsi : halusinasi

Page 2: pengkajian halusinasi

7. Aspek psikososialGenogram

Keterangan:

: laki-laki

: perempuan

: cerai

: meninggal

: orang terdekat klien

: klien

: orang yang tinggal serumah

Penjelasan : Klien merupakan anak ke-1 dari 5 bersaudara, klien tinggal

serumah dengan orangtua. Pola komunikasi dalam keluarga baik dan yang

mengambil keputusan adalah ayah klien, klien cukup dekat dengan ibu.

B. Konsep diri a. Gambaran diri : klien mengatakan menyesali semua bagian tubuhnya b. Identitas : klien bisa menyebutkan nama, tgl lahir, alamat dengan benar.c. Peran : klien adalah seorang ibu dan 3 orang anaknya d. Ideal diri : klien mengatakan ingin cepat pulang dan bergaul dengan anaknya serta

keluarganya.e. Harga diri : klien mengatakan dirinya malu karena sering diejek-ejek oleh orang

sekitarnya.Masalah keperawatan : HDR

C. Hubungan sosial a. Orang yang berarti

28

Page 3: pengkajian halusinasi

Klien mengatakan orang yang berarti adalah ibunya dan ketiga orang anaknya, karena yang selalu mengerti dengan keadaannya sekarang.

b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakatKlien mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan kelompok/ masayarakat, karena malu pernah gangguan jiwa.

c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain Klien mengatakan sering diejek-ejek oleh orang dilingkungannya, dan klien jarang berinteraksi dengan orang lain.Masalah keperawatan : isolasi sosial.

D. Spiritual Klien mengatakan agama islam, dan klien mengetahui kewajibannya menunaikan shalat 5 waktu, tapi saat ditanya klien menjawab kadang shalat kadang tidak.Masalah keperawatan : tidak ditemukan masalah

E. Status mental 1. Penampilan

Klien mengatakan mandi 2 kali sehari dengan menggunakan sabun, klien tampak bersemangat, klien tampak risih dan menggunakan pakaian warna biru, pada saat pengkajian. Masalah keperawatan : Devisit Keperawatan Diri

F. Aktivitas motorikKlien dapat melakukan banyak aktivitas, klien hanya membantu kalau ada yang minta tolong. Klien mengatakan malas untuk beraktivitas.Masalah keperawatan : isolasi sosial

G. Alam perasaan Klien mengatakan ketakutan karena mendengar suara orang yang bercakap-cakap yang tidak jelas dan tidak berwujud.Masalah keperawatan : halusinasi pendengaran

H. AfekAfek klien tampak datar dan tampak melamun, 1. Interaksi selama wawancara

Selama berinteraksi klien mau duduk bersama perawat, koopertaif, kontak mata ada, dan ditanya klien langsung menjawab.Masalah keperwatan :

2. Persepsi halusinasiKlien mengatakan sering mendengar suara-suara orang yang sedang bercakap-cakap, munculnya malam dan siang hari waktunya tidak tentu, kalau mendengar suara itu klien sering mengalami ketakuatan.Masalah keperawatan : gangguan sensori persepsi : halusinasi pendengaran

I. Proses pikir Pada saat berinteraksi, kien menjawab semua pertanyaan Masalah keperawatan :

J. Isi pikir

Page 4: pengkajian halusinasi

Klien tidak mengalami isi pikir, dan klien tidak mengalami keyakinan yang tidak sebenarnya.Masalah keperawatan :

K. Tingkat kesadaran Klien dalam keadaan kompos mentis, tidak menggangu gangguan mata seperti gangguan interaksi seperti waktu dan orang, klien dapat menyebutkan bahwa klien menderita halusinasi.Masalah keperawatan :

L. MemoriJangka panjang : klien dapat mengingat semua kejadian pada waktu suaminya meninggal.Jangka pendek : klien mampu mengingat kegiatan sehari-hari.Masalah keperawatan :

M. Tingkat konsentrasi dan berhitung Klien tampak konsentrasi ketika diajak oleh perawat, klien juga sudah dapat berhitung.Masalah keprawatan :

N. Kemampuan penilaian Klien tidak mengalami gangguan dalam kemampuan menilai saat ditanya apa yang dilakukan setelah bangun tidur. Masalah keperawatan :

O. Daya tarik diriKlien mengatakan saat ini dirinya ada dirumah sakit dan sekarang menjalani pengobatan.Masalah keperawatan :

Kebutuhan pulang 1. Makan

Klien dapat makan dan minum sendiri, klien makan 3 X sehari dengan baik, setelah makan klien dapat mencuci piring sendiri.

2. BAB / BAKKlien mampu untuk pergi ke WC dan BAB/BAK tanpa bantuan perawat

3. MandiKlien mengatakan mandi 2 X sehari, klien mandi memakai sabun.

4. Berpakaian atau berhiasKlien tampak mengganti pakaian, menyisir dengan rapih dan berhias tanpa bantuan perawat.

5. Istirahat dan tidurKlien mengatakan tidur siang seekitar 2 jam dan klien meminta 6 jam, sebelum melakukan aktivitas klien mandi dulu, dan melakukan aktivitas sendiri.

6. Pemeliharaan kesehatanKlien diajak berobat kembali dan keluarga mendukung untuk berobat.

7. Kegiatan didalam rumah Klien mampu menjaga kerapihan rumah : misal bersih-bersih rumah

Page 5: pengkajian halusinasi

8. Kegiatan diluar rumah 9. Masalah psikososial dan lingkungan

Masalah dukungan kelompokKlien menyatakan tidak pernah mengikuti kegiatan kelompok dan klien senang berdiam dirumah.

Masalah berhubungan dengan lingkungan Klien mengatakan malu berhubungan dengan orang lain karena klien sering diejek oleh orang-orang dilingkungan sekitarnya.

Masalah dengan pendidikanKlien mengatakan hanya tamatan SMA, klien mengatakan ia tidak mau sekolah karena malas.

Masalah dengan pekerjaan Klien mengatakan tidak bekerja dan gaya hdup ditanggung oleh keluarganya.

Masalah dengan perumahan Klien mengatakan selama ini masih tinggal dengan orangtua.

Masalah ekonomiPengobatan masih dibiayai oleh orang tua

Masalah dengan pelayanan kesehatanKlien mengatakan pernah masuk atau sakit keras

Masalah lainnyaKlien mengatakan tidak mempunyai masalah.Masalah keperawatan : HDR dan ISOLASI SOSIAL

Pengetahuan kurang tentangKlien menyadari dirinya dirawat di RSMM

Aspek medikDiagnosa keperawatan : schizofrenia paranoidTerapi : 1. Hapoperiod 3X5 mg2. Chhorpmazine 2X110 mg3. Trihexypemidil 3X2 mg4. Stelazine 3x5 mg

Page 6: pengkajian halusinasi

B. Analisa data

No Data fokus Masalah keperawatan1 DS :

Klien mengatakan mendengar suara orang yang sedang bercakap ,yang tidak jelas atau yang tidak berwujut,waktunya tidak menetap,bisa siang,bahkan malam.

DO: Klien tampak tertawa sendiri Klien tampak berbicara

sendiri Klien tampak menyendiri.

GSP : Halusinasi Pendengaran

2 DS : Klien mengatakan tidak

pernah ikut kegiatan kelompok di masyarakat.

Klien mengatakan jarang berinteraksi dengan lingkungan

DO: Klien tampak menyendiri Klien tampak melamun

Isolasi sosial

3 DS: Klien mengatakan jarang

keluar malam Klien mengatakan jarang

berinteraksi dengan lingkngan.

Klien mengatakan malu karena sering di ejek orang2 di lingkungan.

DO : Klien tampak melamun

HDR : Harga Diri Rendah

4 DS : Klien mengatakan sewaktu

dirumah klien suka di marah marah.

DO : Ekpresi klien tampak tegang

Resiko prilaku kekerasan

Page 7: pengkajian halusinasi

C. Pohon Masalah

D. DX kerawatan.

1. GSP :halusinasi pendengaran2. Isolasi sosial3. HDR4. Resiko prilaku kekerasan5. DPD

Resiko perilaku

Harga diri rendah

Isolasi sosial

Gangguan sensori persepsi:halusinasi pendengaran

DPD

Page 8: pengkajian halusinasi

BAB IVPEMBAHASAN

Pada pembahasan ini, penulis akan memaparkan tentang kesenjangan secara konsep asuhan keperawatan gangguan sensori persepsi : halusinasi dengan kenyataan yang penulis temukan.

1. Pengkajian - Dalam pengkajian menurut Stuart Sundeen, terdapat faktor predisposisi dan

presipitasi yang mengakibatkan / mempengaruhi terjadinya halusinasi , Bicara,

senyum dan tertawa sendiri, mengatakan mendengar suara, merusak diri

sendiri / orang lain / lingkungan, tidak dapat membedakan hal yang nyata dan

hal yang tidak nyata, tidak dapat mremusatkan konsentrasi / perhatian,

pembicaraan kacau kadang tidak masuk akal, sikap curiga dan bermusuhan,

menarik diri, menghindar dari orang lain, sulit membuat keputusan, ketakutan,

mudah tersinggung, jengkel, mudah marah, menyalahkan diri sendiri / orang

lain, tidak mampu melaksanakan asuhan mandiri : mandi, berpakaian, muka

merah kadang pucat, dan ekspresi wajah tegang

2. Diagnosa Secara teori diagnosa yang muncul pada klien dengan gangguan sensori

persepsi : halusinasi, yaitu : Gangguan sensori persepsi : halusinasi, Risiko

Perilaku Kekerasan, Isolasi social

Berdasarkan analisa penulis,

3. Perencanaan Dari diagnosa keperawatan yang ditemukan pada Ny. Y penulis merencanakan

tindakan keperawatan sesuai dengan acuan / protap yang sudah ditetapkan, yaitu : bina hubungan saling percaya, bantu klien untuk mengenal halusinasinya, frekuensi,

Page 9: pengkajian halusinasi

kapan muncul halusinasi dan ajarkan klien cara untuk mengontrol halusinasinya, bantu klien untuk mengisi jadwal kegiatan harian klien. Dalam perencanaan tidak ada masalah ataupun kesulitan

4. Implementasi Implementasi yang penulis lakukan mengacu pada rencana asuhan yang telah

dibuat berdasarkan literatur. Akan tetapi pada pelaksanaannya tidak sesuai dengan urutan TUK dalam literatur, hal ini karena penulis menyesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan klien. Kendala yang penulis saat temui saat melakun tindakan keperawatan adalah karena klien masalah utama dengan halusinasi kesulitan yang dihadapi yaitu pada saat membina hubungan saling percaya dengan klien, pada saat hari pertama klien belum kooperatif, solusi yang dilakukan dalah terus membina hubungan saling percaya dengan klien dengan cara tetap berinteraksi dengan klien dan membuat kontrak dan untuk selanjutnya klien sudah mulai kooperatif.

5. Evaluasi Secara teori hasil yang diharapkan pada klien dengan gangguan sensori persepsi

: halusinasi setelah dilakukan asuhan keperawatan adalah klien mampu membina hubungan saling percaya, membantu klien mengenali jenis halusinasi, frekuensi, mengajarkan klien cara mengontrol halusinasinya,

Sementara itu, hasil yang penulis peroleh setelah melakukan asuhan keperawatan selama 8 hari dari tanggal 31 juli – 7 agustus 2012 adalah untuk diagnosa gangguan sensori persepsi : halusinasi adalah klien mampu mengetahui jenis halusinasinya, cara mengontrol halusinasi jika muncul, dan Klien sudah mampu memasukkkan kegiatan dalam jadwal kegiatan harian klien.

Untuk diagnosa resiko perilaku kekerasan, klien sudah mampu untuk mengontrol emosi.

Untuk diagnosa isolasi sosial adalah klien mampu membina hubungan saling percaya, membantu klien mengenali penyebab isolasi sosial, membantu klien mengenal keuntungan berhubungan dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain, klien mampu mempraktekkan cara berkenalan dengan orang lain, klien mampu berkenalan dengan satu orang, klien mampu berkenalan dengan dua orang, serta klien juga sudah mampu berkenalan dengan kelompok orang namun klien belum mampu memulai pembicaraan dengan orang lain. Klien sudah mampu memasukkkan kegiatan dalam jadwal kegiatan harian klien.

Page 10: pengkajian halusinasi

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

- Halusinasi adalah gangguan penyerapan/persepsi panca indera tanpa adanya

rangsangan dari luar yang dapat terjadi pada sistem penginderaan dimana terjadi

pada saat kesadaran individu itu penuh dan baik. Factor predisposisi terdiri dari

genetika, neurobiology, neurotransmitter, abnormal perkembangan saraf,

psikologis. Sedangkan factor presipitasi terdiri dari proses pengolahan informasi

yang berlebihan, mekanisme penghantaran listrik yang abnormal, adanya gejala

pemicu.

B. SARAN

- diharapkan pembaca makalah ini mampu memahami dan mempelajari isi

makalah

- diharapkan makalah ini sebagai pacuan agar makalah selanjutnya dapat lebih

baik lagi