PENGGUNAAN PUPUK KOMPOS UNTUK HASIL BENIH · PDF filet/ha dapat meningkatkan mutu fisiologis...
Transcript of PENGGUNAAN PUPUK KOMPOS UNTUK HASIL BENIH · PDF filet/ha dapat meningkatkan mutu fisiologis...
PENGGUNAAN PUPUK KOMPOS UNTUK HASIL
BENIH KACANG PANJANG (Vigna sinensisL.) DI
SUBAK BASANG BE
SKRIPSI
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian Universitas Udayana
Oleh :
Ni Putu Sucita Anggraeni
NIM. 1105105062
KONSENTRASI AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
1
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa di dalam skripsi ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di perguruan
tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain tentang skripsi ini, kecuali
yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Saya bersedia dikenakan sanksi sebagaimana yang diatur dalam aturan yang
berlaku apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya saya sendiri atau
mengandung tindakan plagiarism.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat
dipergunakan seperlunya.
Denpasar, 21 Oktober 2016
Yang menyatakan,
Ni Putu Sucita Anggraeni
NIM. 1105105062
2
ABSTRAK
Ni Putu Sucita Anggraeni. NIM 1105105062. PENGGUNAAN PUPUKKOMPOS UNTUK HASIL BENIH KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) DISUBAK BASANG BE. Dibimbing oleh : Ir. I Gusti Ngurah Raka, MS. dan Ir. IKetut Arsa Wijaya, M. Si.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai Juli 2015 yang
di Subak Basang Be, Desa Perean, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan–Bali,
bertujuan untuk menguji penggunaan dosispupuk kompos sehingga dapat
memberi hasil benih dengan kuantitas tertinggi dan mengetahui pengaruh pupuk
kompos terhadap mutu fisik dan fisiologis benih kacang panjang. Penelitian ini
menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan5 perlakuan dan 5
ulangan. Kelima perlakuan tersebut adalah kontrol (P0), 5 t/ha (P1), 10 t/ha (P2), 15
t/ha (P3), dan 20 t/ha (P4).Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan dosis
pupuk kompos 10 t/ha mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil. Hasil benih
per hektar didapatkan sebanyak 381,43 kg/ha, hasil benih ini sama tingginya
dengan yang didapatkan pada dosis 15 t/ha dan 20 t/ha. Perlakuan dosis pupuk 10
t/ha dapat meningkatkan mutu fisiologis benih (daya kecambah (96,80%) dan
vigor daya simpan (68,40%)). Nilai daya kecambah dan vigor daya simpan sama
tingginya dengan yang dicapai pada dosis 15 t/ha dan 20 t/ha.
Kata kunci: kacang panjang, pupuk kompos, mutu benih
3
ABSTRACT
Ni PutuSucita Anggraeni. NIM 1105105062. USE OF MANURE COMPOSTINGFOR SEED OF LONG BEANS (Vigna sinensis L.) IN SUBAK BASANG BE.Supervised by: Ir.I GustiNgurahRaka, MS. and Ir.I KetutArsaWijaya, M. Si.
This study was conducted in March 2015 until July 2015 in Subak BasangBe, Village Perean, Baturiti District, Tabanan, Bali, aims to test the use of a doseof fertilizer which can provide the seed with the highest quantity and determinethe effect of compost on the quality physical and physiological seed beans. Thisstudy uses a randomized block design (RAK) with 5 treatments and5 replications.The fifth is the control treatment (P0), 5 t/ha (P1), 10 t/ha (P2), 15 t/ha (P3), and 20t/ha (P4). The results showed that a dose of compost 10 t/ha enhances growth andyield. Seed yield per hectare obtained as much as381.43 kg/ha, the seed is thesame height as that obtained at a dose of 15 t/ha and 20 t/ha. The treatmentdosages of 10 t/ha can improve physiological seed quality (germination (96.80%)and vigor storability (68.40%)). Value germination and vigor power savings ashigh as those achieved at a dose of 15 t/ha and 20 t/ha.
Keywords: beans, compost, seed quality
4
RINGKASAN
Tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.) merupakan salah satu jenis
tanaman hortikultura yang telah lama dibudidayakan oleh petani, baik secara
monokultur maupun sebagai tanaman sela.Kacang panjang bersifat dwiguna, di
satu pihak sebagai tanaman sayuran polong dan di pihak lain sebagai penyubur
tanah karena mampu bersimbiose dengan bakteri rhizobium membentuk bintil
akar.
Budidaya organik dalam kegiatannya akan membutuhkan benih bermutu
tinggi yang juga diproduksi secara organik termasuk benih tanaman kacang
panjang. Pertumbuhan tanaman yang optimal dalam suatu budidaya tanaman akan
mampu menghasilkan benih dengan mutu fisiologis yang maksimal. Upaya yang
dapat dilakukan yakni dengan pemberian pupuk, yang dalam kaitan dengan pola
tanam pada lahan sawah yang telah dipupuk organik maka pupuk yang dianjurkan
adalah pupuk organik salah satunya pupuk kompos kotoran sapi.
Penelitian untuk produksi benih dilakukan di Subak Basang Be, Desa
Perean, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan–Bali. Sedangkan untuk
penelitian pengujian mutu benih dilakukan di Laboratorium Teknologi Benih dan
Pemuliaan Fakultas Pertanian, Universitas Udayana. Penelitian ini dilaksanakan
pada bulan Maret sampai Juli 2015.Perlakuan yang digunakan dalam penelitian
terdiriatas 4 dosis pupuk kompos dan satu control (tanpa menggunakan pupuk
kompos). Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK)
sederhana, dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. P0), 5 t/ha (P1), 10 t/ha (P2), 15 t/ha
(P3), dan 20 t/ha (P4).Pengamatan dilakukan terhadap variabel panjang tanaman
per tanaman (cm), jumlah daun per tanaman (helai), klorofil daun per tanaman
(SPAD/unit), jumlah polong per tanaman (buah), jumlah benih per polong (butir),
berat 1.000 butir benih(g), berat benih per petak (g), berat benih per ha (kg), uji
daya kecambah (%), dan uji vigor daya simpan (%).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kompos dengan
dosis 10 t/ha mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil. Hasil benih per hektar
didapatkan sebanyak 381,43 kg/ha, hasil benih ini sama tingginya dengan yang
didapatkan pada dosis 15 t/ha dan 20 t/ha. Perlakuan dosis pupuk 10 t/ha dapat
5
meningkatkan mutu fisiologis benih (daya kecambah (96,80%) dan vigor daya
simpan (68,40%)). Nilai daya kecambah dan vigor daya simpan sama tingginya
dengan yang dicapai pada dosis 15 t/ha dan 20 t/ha.
6
PENGGUNAAN PUPUK KOMPOS UNTUK HASIL
BENIH KACANG PANJANG (Vigna sinensisL.) DI
SUBAK BASANG BE
Dipersiapkan dan diajukan oleh
Ni Putu Sucita Anggraeni
NIM. 1105105062
Telah di uji dan dinilai oleh Tim Penguji
Pada tanggal 21 Oktober 2016
Berdasarkan SK Dekan Fakultas Pertanian Universitas Udayana
No. : 192/UN14.1.23/DL/2016
Tanggal : 21 Oktober 2016
Tim Penguji Skripsi adalah :
Ketua : Ir. Putu Dharma, M. Si
Anggota :
1. Ir. A.A. Made Astiningsih, MP.2. Ir. Utami, MS. 3. Ir. I Ketut Arsa Wijaya, M. Si.4. Ir. I Gusti Ngurah Raka, MS.
8
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Ni Putu Sucita Anggraeni lahir diTabanan pada tanggal 15 Juni 1993 di Banjar Dinas DelodSema-Cemagi, Desa Serampingan, Kecamatan Selemadeg,Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Penulis merupakan anakpertama dari dua bersaudara dari pasangan I Made Budiasa,S.Pi., M.Si. dengan Ni Wayan Nining Suwarwini.
Penulis mengawali jenjang pendidikan di SD N 1 Sangeh pada tahun 1999
dan lulus pada tahun 2005. Pendidikan Sekolah Menengah Pertama diselesaikan
di SMP N 1 Abiansemal pada tahun 2008. Pendidikan Sekolah Menengah Atas
diselesaikan di SMA N 1 Abiansemal pada tahun 2011. Pada tahun yang sama
penulis kemudian melanjutkan jenjang pendidikan di Universitas Udayana melalui
jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) pada Program
Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Udayana.
9
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan
rahmat-Nya sehingga penulisan skripsi yang berjudul Penggunaan Pupuk
Kompos Untuk Hasil Benih Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) di Subak
Basang Be ini dapat terselesaikan.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Pada kesempatan
ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, MS., selaku Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Udayana beserta staf, atas segala fasilitas dan kelancaran
administrasi.
2. Prof. Dr. Ir. I Made Sudarma, MS., selaku Ketua Program Studi
Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Udayana beserta staff
atas segala fasilitas dan bantuan yang diberikan kepada penulis selama
penelitian dan penulisan skripsi.
3. Bapak Ir. I Gusti Ngurah Raka, MS., selaku pembimbing I yang telah
mendampingi, membimbing, memberikan masukan, motivasi, meluangkan
waktu serta terima kasih atas kesabarannya dalam membimbing saya
selama penelitian hingga selesainya penulisan skripsi ini.
4. Ir. I Ketut Arsa Wijaya, M.Si., selaku pembimbing II yang telah
mendampingi, membimbing, memberikan masukan, motivasi, meluangkan
waktu serta terima kasih atas kesabarannya dalam membimbing saya
selama penelitian hingga selesainya penulisan skripsi ini.
5. Ir. Putu Dharma, M. Si., Ir. A.A. Made Astiningsih, MP., Ir. Utami, MS.,
selaku tim pembahas yang senantiasa memberikan arahan, dan masukan
dalam penulisan skripsi ini.6. Ir. I Made Mega, MS. selaku Pembimbing Akademis atas segala
pengarahan dan bimbingannya.7. Seluruh staf dosen dan pegawai di Fakultas Pertanian Universitas Udayana
atas segala ilmu dan pelayanan administrasi yang diberikan selama penulis
menjalani studi di Fakultas Pertanian Universitas Udayana.
10
8. Kedua orang tua serta seluruh keluarga yang selalu berdoa dan
memberikan dorongan moral dan material sehingga studi penulis dapat
terselesaikan.9. Teman-teman mahasiswa Agroekoteknologi angkatan 2011, sahabat
seperjuangan Anjani dan Martini yang telah banyak membantu dan
memberi semangat selama proses penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belum sempurna, oleh
karena itu, segala masukan yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk
dijadikan tuntunan ke arah kesempurnaan. Akhir kata, semoga karya ini
bermanfaat bagi kita semua.
Denpasar, 21 Oktober 2016
Penulis
11
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM ..........................................................................................i
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN .................................................. ii
ABSTRAK ....................................................................................................... iii
ABSTRACT ..................................................................................................... iv
RINGKASAN .................................................................................................. v
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ vii
TIM PENGUJI ................................................................................................. viii
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ...................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi
I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1I.1 Latar Belakang .............................................................................. 1I.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 4I.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 4I.4 Manfaat Penelitian ........................................................................ 4I.5 Hipotesis ....................................................................................... 5
II. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 6II.1 Tinjauan Umum Tanaman Kacang Panjang .................................. 6II.2 Pupuk Kompos .............................................................................. 8II.3 Pengertian Benih ........................................................................... 11II.4 Benih Bermutu .............................................................................. 11II.5 Metabolisme Perkecambahan Banih ............................................. 12II.6 Kadar Air Benih ............................................................................ 13II.7 Daya Kecambah Benih ................................................................. 15II.8 Vigor Benih ................................................................................... 18
III. METODE PENELITIAN ....................................................................... 21III.1Tempat dan Waktu Pernelitian ...................................................... 21III.2Bahan dan Alat .............................................................................. 21III.3Perlakuan dan Rancangan Penelitian ............................................ 21III.4Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 23III.5Variabel Pengamatan dan Pengumpulan Data .............................. 27III.6Analisis Data ................................................................................. 30
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 31IV.1Hasil .............................................................................................. 31
xii
IV.2Pembahasan .................................................................................. 34V. KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 39
V.1 Kesimpulan ................................................................................... 39V.2 Saran ............................................................................................. 39
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 40
LAMPIRAN .................................................................................................... 44
xiii
DAFTAR TABEL
Nomor Teks Halaman
3.1. Hasil Analisis Kompos Organik....................................................................................................... 24
4.1. Signifikansi Pengaruh Dosis Pupuk Kompos terhadapPertumbuhan dan Hasil Kacang Panjang....................................................................................................... 32
4.2. Pengaruh Dosis Pupuk Kompos terhadap Nilai Rata-rataPanjang Tanaman Per Tanaman, Jumlah Cabang Per Tanaman,dan Kandungan Krolofil Per Tanaman....................................................................................................... 33
4.3. Pengaruh Dosis Pupuk Kompos terhadap Nilai Rata-rataJumlah Polong Per Tanaman, Jumlah Benih Per Polong, Berat1000 Butir Benih, Berat Benih Per Petak, dan Berat Benih PerHektar....................................................................................................... 34
4.4. Pengaruh Dosis Pupuk Kompos terhadap Nilai Rata-rata UjiDaya Kecambah dan Vigor Daya Simpan....................................................................................................... 35
xiv
DAFTAR GAMBAR
Nomor Teks Halaman
3.1. Denah Penempatan Perlakuan di Lapangan............................................ 22
3.2. Denah Pola Tanamam Setiap Perlakuan Pada 1 Plot .............................. 23
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Teks Halaman
1. Data Hasil Pengamatan Panjang Tanaman dan Analisis SidikRagam Uji BNT 5%....................................................................................................... 44
2. Data Analisis Jumlah Daun Uji BNT 5%....................................................................................................... 47
3. Data Analisis Kandungan Klorofil Daun Uji BNT 5%....................................................................................................... 47
4. Data Analisis Jumlah Polong Per Tanaman Uji BNT 5%....................................................................................................... 47
5. Data Analisis Jumlah Benih Per Polong Uji BNT 5%....................................................................................................... 48
6. Data Analisis Berat 1000 Butir Benih Uji BNT 5%....................................................................................................... 48
7. Data Analisis Berat Benih Per Petakan Uji BNT 5%....................................................................................................... 48
8. Data Analisis Berat Benih Per Hektar Uji BNT 5%....................................................................................................... 48
9. Data Analisis Uji Daya Kecambah Uji BNT 5%....................................................................................................... 49
10. Data Analisis Vigor Daya Simpan Uji BNT 5%
xvi
....................................................................................................... 49
xvii
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Revolusi hijau telah memainkan peranan yang sangat vital dalam mengatasi
masalah pangan di berbagai negara berkembang, termasuk Indonesia. Negara
Indonesia juga menerapkan revolusi hijau yang menjadi prioritas program
pemerintah pada masa Orde Baru, sehingga pada tahun 1984 Indonesia pernah
mencapai swasembada beras (Purwasasmita dkk., 2012). Bali, khususnya di
Kabupaten Tabanan yang merupakan lumbung beras di Provinsi Bali tidak luput
dari salah satu daerah yang menerapkan tindakan revolusi hijau ini. Namun, dalam
jangka panjang revolusi hijau ini dapat menimbulkan permasalahan.
Menurut Sriyanto (2010), unsur kimia dan pestisida yang terkandung dalam
makanan yang dihasilkan petani dapat menyebabkan gangguan kesadaran seperti
sulit mengeja, membaca, menulis, membedakan warna, dan kanker payudara pada
wanita. Selain itu, benih-benih lokal dipunahkan dan petani menjadi tergantung
dengan paket budidaya. Kritik terhadap revolusi hijau adalah terlalu tergantung
pada input tinggi, khususnya pupuk kimia dan pestisida kimia yang memiliki
dampak yang bersifat toksik bagi organisme lain dan mengganggu ekologi
tanaman.
Pemerintah Indonesia memberikan perhatian secara khusus untuk
pengembangan pertanian organik di Indonesia. Program Pertanian “Go Organik
2010” yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian diharapkan dapat memacu
pertanian organik di Indonesia dengan memberikan subsidi pupuk organik kepada
petani Indonesia, sehingga menunjukkan bahwa minat petani Indonesia pada
pertanian organik semakin baik (Deptan, 2013).
1
2
Upaya perbaikan lingkungan terutama kondisi tanah baik yang berhubungan
dengan faktor fisik tanah, faktor kimia tanah maupun faktor hayati (biologis)
tanah melalui sistem pertanian organik membutuhkan kurun waktu yang cukup
lama. Menurut Vaughan dan Malcolm (1985), bahan organik berupa pupuk
kandang dan kompos digunakan terutama untuk memperbaiki sifat fisik tanah.
Kompos mampu meningkatkan kesuburan tanah dan merangsang perakaran yang
sehat (Isroi, 2009). Menurut Brady (1990), disamping memperbaiki sifat fisik
tanah, bahan organik juga akan memperbaiki sifat kimia tanah. Ketersediaan
unsur hara tanaman yang dapat diserap oleh akar tanaman sangat tergantung
dengan sifat fisik tanah dan mekanisme mineral liat di dalam tanah, karena
perilaku mineral liat mempunyai hubungan erat dengan sifat fisik dan kimia tanah
(Grim, 1968; Dixon et al., 1997; de Datta, 1985; Brady, 1990).
Subak Basang Be, Desa Perean, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan
telah menerapkan budidaya tanaman padi tanpa menggunakan pupuk dan pestisida
kimia. Kelompok tani di subak tersebut hanya menggunakan pupuk organik dan
pestisida nabati untuk kegiatan budidaya tanaman padinya sejak tahun 2004. Pola
tanam secara bergantian antara tanaman padi dan nonpadi (palawija) perlu
dilakukan dalam rangka menjaga keberlanjutan kesehatan lahan pertanian.
Menurut Wahyudi (2013), pola tanam memiliki arti penting dalam sistem produksi
tanaman. Salah satu tanaman yang bisa disisipkan dalam kegiatan pola tanam
adalah tanaman kacang panjang.
Tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.) merupakan salah satu jenis
tanaman hortikultura yang telah lama dibudidayakan oleh petani, baik secara
monokultur maupun sebagai tanaman sela. Tanaman ini mudah ditanam baik pada
3
lahan di dataran tinggi maupun dataran rendah pada lahan sawah, tegalan, dan
pekarangan (Duriat, 1998). Kacang panjang bersifat dwiguna, di satu pihak
sebagai tanaman sayuran polong dan di pihak lain sebagai penyubur tanah karena
mampu bersimbiose dengan bakteri rhizobium membentuk bintil akar. Bakteri
tersebut berfungsi mengikat nitrogen bebas dari udara (Sunarjono, 2003).
Menurut Zaevie dkk. (2014), penurunan produksi kacang panjang yang
terjadi pada lima tahun terakhir (tahun 2009 sampai 2013) paling terlihat pada
tahun 2013 yang menghasilkan 450.859 ton. Kebutuhan benih kacang panjang
15-20 kg/ha. Bila dikalkulasikan dengan luas panen kebutuhan benih kacang
panjang nasional tahun 2013 berkisar 1143,135 – 1524,18 ton.
Budidaya organik dalam kegiatannya akan membutuhkan benih bermutu
tinggi yang juga diproduksi secara organik termasuk benih tanaman kacang
panjang (Departemen Pertanian, 2006). Mutu fisiologis merupakan salah satu
unsur mutu benih yang sangat penting dalam keberhasilan penggunaan benih
tersebut dalam pertanaman. Pertumbuhan tanaman yang optimal dalam suatu
budidaya tanaman akan mampu menghasilkan benih dengan mutu fisiologis yang
maksimal. Upaya yang dapat dilakukan yakni dengan pemberian pupuk, yang
dalam kaitan dengan pola tanam pada lahan sawah yang telah dipupuk organik
maka pupuk yang dianjurkan adalah pupuk organik salah satunya pupuk kompos
kotoran sapi.
Menurut penelitian Andi dkk. (2012) bahwa dengan pemberian bahan
organik 15 t/ha menghasilkan daun tanaman kacang panjang lebih luas. Sementara
pada perlakuan tanpa pemberian bahan organik menghasilkan daun tanaman
kacang panjang paling sempit. Pengaruh bahan organik terhadap berat polong
4
segar tanaman kacang panjang menunjukkan bahwa tanaman kacang panjang
tanpa bahan organik (B0) menghasilkan polong lebih ringan sedangkan dengan
pemberian bahan organik 10 t/ha dan 15/ha jauh lebih berat. Pemberian bahan
organik 5 t/ha menghasilkan jumlah polong per petak paling banyak sebesar 54,58
buah/petak sedangkan perlakuan tanpa bahan organik menghasilkan jumlah
polong per petak paling sedikit sebesar 38,53 buah/petak. Hal ini diduga
disebabkan karena bahan organik mengandung unsur hara makro dan mikro yang
dapat meningkatkan jumlah polong tanaman.
I.2 Rumusan Masalah
Masalah yang dapat dirumuskan dalam melaksanakan penelitian ini
1. Berapakah dosis pupuk kompos kotoran sapi yang diperlukan pada lahan di
Subak Basang Be untuk menghasilkan benih kacang panjang tertinggi?
2. Apakah penggunaan pupuk kompos berpengaruh terhadap mutu benih kacang
panjang?
I.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Menguji penggunaan dosis pupuk kompos kotoran sapi pada lahan di Subak
Basang Be sehingga dapat memberi hasil benih yang tertinggi.2. Mengetahui pengaruh pupuk kompos terhadap mutu fisik dan fisiologis benih
kacang panjang.I.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah :
1. Memperkaya pengetahuan terhadap penggunaan pupuk kompos untuk kegiatan
budidaya produksi benih kacang panjang baik kuantitas maupun kualitasnya.
5
2. Mendapatkan dosis pupuk kompos kotoran sapi yang tepat untuk lahan di
Subak Basang Be sehingga dapat memberi hasil benih kacang panjang yang
tinggi.I.5 Hipotesis
Tanaman kacang panjang yang ditanam pada petak lahan sawah di subak
Basang Be dengan pemberian dosis pupuk 10 t/ha akan memberikan hasil benih
kacang panjang yang lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol dan dosis yang
lainnya.