PENGERTIAN KARIKATUR.docx

21
PENGERTIAN KARIKATUR Karikatur adalah gambar atau penggambaran suatu objek konkret dengan cara melebih-lebihkan ciri khas objek tersebut, biasanya objek tersebut adalah waja manusia. Kata karikatur berasal dari kata Italia caricare yang berarti memberi muatan atau melebih-lebihkan. Karikatur menggambarkan subjek yang dikenal dan umumnya dimaksudkan untuk menimbulkan kelucuan bagi pihak yang mengenal subjek tersebut. Karikatur dibedakan dari kartun karena karikatur tidak membentuk cerita sebagaimana kartun, namun karikatur dapat menjadi unsur dalam kartun, misalnya dalam kartun editorial. Orang yang membuat karikatur disebut sebagai karikaturis. Karikatur sebagaimana yang dikenal sekarang berasal dari Italia abad ke-16. Pada abad ke-18, karikatur telah menjangkau masyarakat luas melalui media cetak dan, terutama di Inggris, telah menjadi sarana kritik sosial dan politis. Selain sebagai bentuk seni dan hiburan, karikatur juga telah digunakan dalam bidang psikologi untuk meneliti bagaimana manusia mengenali wajah. Dalam membuat karikatur, karikaturis melakukan observasi untuk menentukan ciri khas yang membuat subjeknya berbeda dari orang lain, dan melebih-lebihkan ciri tersebut. Untuk itu, karikaturis membandingkan wajah subjeknya dengan wajah orang rata-rata, dan melebih-lebihkan perbedaannya. Misalnya, jika subjek karikatur memiliki hidung yang lebih panjang dibandingkan orang rata-rata, gambaran hidung subjek tersebut di karikaturnya akan jauh lebih panjang. Namun demikian, bagaimana ciri khas tersebut dilebih- lebihkan sering bergantung pada gaya menggambar masing-masing karikaturis. Penggunaan karikatur dalam pengenalan wajah dan persepsi wajah telah ditelaah dalam bidang psikologi kognitif, persepsi visual, visi komputer, dan pengenalan pola.Penelitian menunjukkan bahwa gambar wajah yang dilebih-lebihkan—menggunakan sistem pembuat karikatur terkomputerisasi seperti yang disebutkan di atas—secara

Transcript of PENGERTIAN KARIKATUR.docx

Page 1: PENGERTIAN KARIKATUR.docx

PENGERTIAN KARIKATUR Karikatur adalah gambar atau penggambaran suatu objek konkret  dengan cara melebih-lebihkan ciri khas objek tersebut, biasanya objek tersebut adalah waja manusia. Kata karikatur berasal dari kata Italia caricare yang berarti memberi muatan atau melebih-lebihkan. Karikatur menggambarkan   subjek   yang   dikenal   dan   umumnya   dimaksudkan   untuk   menimbulkan kelucuan bagi pihak yang mengenal subjek tersebut. Karikatur dibedakan dari kartun karena karikatur tidak membentuk cerita sebagaimana kartun, namun karikatur dapat menjadi unsur dalam kartun, misalnya dalam kartun editorial. Orang yang membuat karikatur disebut sebagai karikaturis.

Karikatur sebagaimana yang dikenal sekarang berasal dari Italia abad ke-16. Pada abad ke-18, karikatur telah menjangkau masyarakat luas melalui media cetak dan, terutama di Inggris, telah menjadi sarana kritik sosial dan politis. Selain sebagai bentuk seni dan hiburan, karikatur juga telah digunakan dalam bidang psikologi untuk meneliti bagaimana manusia mengenali wajah.

Dalam membuat karikatur, karikaturis melakukan observasi untuk menentukan ciri khas yang membuat subjeknya berbeda dari  orang  lain,  dan melebih-lebihkan ciri   tersebut.  Untuk  itu, karikaturis  membandingkan  wajah   subjeknya   dengan  wajah   orang   rata-rata,   dan  melebih-lebihkan perbedaannya.  Misalnya,   jika   subjek  karikatur  memiliki  hidung  yang   lebih  panjang dibandingkan orang rata-rata, gambaran hidung subjek tersebut di karikaturnya akan jauh lebih panjang.  Namun demikian,  bagaimana ciri  khas   tersebut  dilebih-lebihkan sering  bergantung pada gaya menggambar masing-masing karikaturis.

Penggunaan karikatur dalam pengenalan wajah dan persepsi wajah telah ditelaah dalam bidang psikologi kognitif, persepsi visual, visi komputer, dan pengenalan pola.Penelitian menunjukkan bahwa   gambar   wajah   yang   dilebih-lebihkan—menggunakan   sistem   pembuat   karikatur terkomputerisasi seperti yang disebutkan di atas—secara umum lebih mudah dikenali daripada foto orang tersebut.  Hal  ini  dikenal sebagaicaricature effect (‘efek karikatur’). Penelitian juga menunjukkan adanya reverse-caricature effect (‘efek karikatur balik’), yaitu bahwa orang yang sudah  pernah  melihat   karikatur   seseorang  kemudian  menjadi   lebih  mudah  mengenali   foto orang tersebut. Fenomena ini diduga disebabkan oleh ciri-ciri wajah yang memang berbeda dan dilebih-lebihkan dalam karikatur membuat wajah lebih mudah dikenali. Ciri-ciri wajah yang lain daripada yang lain merupakan hal penting dalam pengenalan wajah dan wajah yang memiliki ciri khusus memang lebih mudah dikenali daripada wajah yang umum.

Page 2: PENGERTIAN KARIKATUR.docx

PENGERTIAN KARIKATUR dan CARA PEMBUATANNYA PENGERTIAN KARIKATUR dan CARA PEMBUATANNYA        Karikatur adalah gambar atau penggambaran suatu objek konkret dengan cara melebih-lebihkan ciri khas objek tersebut, biasanya objek tersebut adalah waja manusia. Kata karikatur berasal dari kata Italia caricare yang berarti memberi muatan atau melebih-lebihkan. Karikatur menggambarkan subjek yang dikenal dan umumnya dimaksudkan untuk menimbulkan kelucuan bagi pihak yang mengenal subjek tersebut. Karikatur dibedakan dari kartun karena karikatur tidak membentuk cerita sebagaimana kartun, namun karikatur dapat menjadi unsur dalam kartun, misalnya dalam kartun editorial. Orang yang membuat karikatur disebut sebagai karikaturis.      Karikatur sebagaimana yang dikenal sekarang berasal dari Italia abad ke-16. Pada abad ke-18, karikatur telah menjangkau masyarakat luas melalui media cetak dan, terutama di Inggris, telah menjadi sarana kritik sosial dan politis. Selain sebagai bentuk seni dan hiburan, karikatur juga telah digunakan dalam bidang psikologi untuk meneliti bagaimana manusia mengenali wajah.Dalam membuat karikatur, karikaturis melakukan observasi untuk menentukan ciri khas yang membuat subjeknya berbeda dari orang lain, dan melebih-lebihkan ciri tersebut. Untuk itu, karikaturis membandingkan wajah subjeknya dengan wajah orang rata-rata, dan melebih-lebihkan perbedaannya. Misalnya, jika subjek karikatur memiliki hidung yang lebih panjang dibandingkan orang rata-rata, gambaran hidung subjek tersebut di karikaturnya akan jauh lebih panjang. Namun demikian, bagaimana ciri khas tersebut dilebih-lebihkan sering bergantung pada gaya menggambar masing-masing karikaturis.

Sebelum kita memulai menggambar, ada kalanya kita persipkan alat-alatnya, alat-alat yang di gunakan sebagai berikut :

Pensil

 Kertas

 Serutan

Penghapus

Papan alas 

Tisu

Gambar alat-alat yg perlu di gunakan.

Page 3: PENGERTIAN KARIKATUR.docx

 

(pensil)

Untuk pensil yang saya pakai di sini adalah pensil faber castell dan ukuran yang saya pakai adalahB,2B,3B,4B,5B,6B dan 7B.

 

 

(Kertas)

Kertas yang saya pakai adalah kertas hvs,untuk hasil yg lebih maksimal anda bisa memakai kertas yang khusu untuk sketch agar seni sketchnya pun lebih terlihat.

 

(Papan) 

Page 4: PENGERTIAN KARIKATUR.docx

Pemakaian papan harus melihat dasar papan yang bersih dan halus agar hasil gambar bagus.

 (Penghapus)

Usahakan hapusan yang berwarna hitam,di karenakan daya hapus yang bagus tanpa bekas contoh : BOXY,Faber-castel extra clean smooth,dll.

 (Tisu)

Jenis tisu yang di pakai pun kalau bisa yang lembut,agar dapat melembutkan arsiran,jangan pakai tisu yang kasar.

(Rautan)

Rautan pun di pakai yang hasil serut nya bagus. 

 

Page 5: PENGERTIAN KARIKATUR.docx

TAHAP -   TAHAP PEMBUATAN :

1. Buatlah pola  dasar tipis saja menggunakan pensil B atau 2B.

2. Buatlah pembetukan wajah (alis,mata,hidung dan rahang).

Page 6: PENGERTIAN KARIKATUR.docx

  

 3. Koreksilah bentuk pola dasar gambar dan jika perlu sesuaikan kembali gestur tubuh dengan mimik wajah yang akan di tampilkan,dan bentuk elemen wajah (hidung).

 4. Pembetukan elemen wajah (kuping,bibir,dan gigi),buat buat lah lekukan wajah nya tipis-tipis.

Page 7: PENGERTIAN KARIKATUR.docx

5. Mulai membuat pola rambut dan detailkan garis-garis di kuping tipis saja.

 6. Hapus pola awal tipis saja,dan garis tipis lagi garis-garis yang terhapus,serta arsis sedikit lekukan wajahnya.

Page 8: PENGERTIAN KARIKATUR.docx

 7. Gunakan tisu untuk memperhalus arsiran lekuk wajah.

 8. Pendetailan wajah sedikit menggunakan pensil 4B seperti (alis,mata,gusi,bibir)

Page 9: PENGERTIAN KARIKATUR.docx

 9. Lanjutkan pengarsiran tipis-tipis pada rambut.

 10. Mulai membuat pendetailan wajah dengan memainkan arsiran pada setiap lekuk wajah dan memainkan seni suryalisnya atau pencahayaan.

Page 10: PENGERTIAN KARIKATUR.docx

11. Lakukan lagi arsiran mengunakan kombinasi pensil 2B,4B dan 6B untuk memperjelas gambar dan Finish!!! (CR7).

Yang ini juga simpel kan hehehehehe,sekali lagi kalo ada yang kurang mohon maaf saya di sini hanya otodidak tanpa guru,saya hanya bertujuan menshare untuk pemula seperti saya agar bisa menggambar dan menumpahi hal yang di sukai dan hobi nya. Mohon kritik dan saranya..Semoga bermanfaat buat sobat skalian :D

Akhir kata saya ucapkan, Terima Kasih.. :)

Page 11: PENGERTIAN KARIKATUR.docx

KOMIK, KARTUN, KARIKATUR  Gambar   sebagai   salah   satu   bentuk   komunikasi   visual   mengalami   diferensiasi   klasifikasi. Beberapa istilah yang dikenal untuk menyebut bentuk-bentuk seni gambar antara lain: komik, kartun, dan karikatur. Ketiga istilah tersebut sering tercampuradukkan satu sama lain. 

Kerancuan pengertian antara kartun, komik, dan karikatur timbul karena ketiga istilah tersebut sama-sama dipakai  dalam bidang   seni  gambar  dan  belum memiliki  batasan  yang   jelas  dan masyarakat belum mempermasalahkan istilah-istilah tersebut secara teoritis.

Will   Eisner   dalam   bukunya Graphic Storytelling (terbit   tahun   1996)   mendefinisikan   komik 

sebagai tatanan gambar dan balon kata yang berurutan. Sebelumnya, di  tahun 1989, dalam 

buku Comics and Sequential Art, Eisner mendefinisikan sebagai “Susunan gambar dan kata-kata 

untuk   menceritakan   sesuatu   atau   mendramatisasi   ide.”[1] Sedangkan   Scott   McCloud 

mendefinisikannya   dengan  pengertian   sebagai  berikut,   “Komik  adalah   gambar-gambar  dan 

lambang-lambang   lain   yang   terjukstaposisi   dalam   urutan   tertentu,   bertujuan   untuk 

memberikan informasi dan atau mencapai tanggapan estetis dari pembaca.”[2]

Tidak   jauh   berbeda   dengan   definisi   McCloud,   definisi   komik   seperti   dikutip   dari 

majalah BOBO adalah  gambar  yang  disusun  berurutan  dan  saling  berhubungan.   Komik  bisa 

dibuat  dalam satu   kotak   atau   lebih.  Komik   yang  dibuat   lebih  dari   satu   kotak   (panel, pen.) 

disebut komik strip.  Ada  juga yang dibuat bersambung dalam banyak kotak dan dibukukan, 

disebut  buku  komik.[3] Dengan  demikian   jika  didefinisikan   secara   sederhana,   komik  adalah 

suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian 

rupa sehingga membentuk jalinan cerita. Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai 

dari strip dalam koran, dimuat dalam majalah, hingga berbentuk buku tersendiri.

Sedangkan istilah kartun menurut Sunarto berasal dari kata bahasa Inggris cartoon yang berarti 

kertas   tebal   yang   digunakan   untuk   membuat   sketsa   rancangan   dalam 

pembuatan  fresco (lukisan   dinding).   Pada   tahun   1843,   balaikota   London   mengadakan 

sayembara   pembuatan cartoon untuk   lukisan   dinding   gedungnya.   Hasil   karya   para   peserta 

dipamerkan di  balaikota.  Saat   itu  Majalah  satir  “Punch”  memuat  gambar  sindir  karya   John 

Leech   berjudul Cartoon No.1,   memprotes   gagasan   Balaikota   yang   dianggap 

pemborosan. Punch merupakan majalah satir yang menjadi media kritik kebijakan pemerintah 

yang tidak sesuai  aspirasi  masyarakat.  Sejak   itu kata cartoon mulai  dipakai  untuk menyebut 

gambar sindir. Secara sederhana, Sunarto mendefinisikan kartun sebagai “Gambar yang berisi 

Page 12: PENGERTIAN KARIKATUR.docx

kritikan, cerita jenaka, atau humor. Kartun biasa digambar dalam satu panel dengan atau tidak 

disertai kalimat penjelas (caption).[4]

Salah satu fungsi yang dimiliki kartun adalah untuk menyindir. Hal ini bisa disamaartikan dengan 

mengkritik. Paradopo menyatakan, “Kritik dalam artinya yang paling tajam adalah penghakiman 

(judgement)“.[5] Sebagai penghakiman, kritik merupakan hasil pertimbangan terhadap situasi 

yang   terjadi.   Kartun   dapat  menampilkan   satir   dari   peristiwa   aktual   dan   ejekan   terhadap 

berbagai tingkah laku yang memasyarakat dan merupakan alat protes dalam bentuk banyolan. 

Bonneff secara luas mengungkapkan bahwa tokoh di dalam kartun yang sama dari hari ke hari, 

dari  minggu ke  minggu seringkali  menjadi   juru  bicara  kritik  sosial  atau  sebaliknya,  menjadi 

korban dari sebuah sistem. Di tengah banyolan, tokoh yang sangat dikenal itu membentuk ciri 

khas,   berjuang   dalam   kehidupan   sehari-hari   yang   penuh   suka   duka.   Tokoh   tersebut   juga 

bergerak dalam lingkungan sehari-hari, punya kenalan, kerabat, dan kenalan—bergantung pada 

suasana yang ingin diciptakan kartunis.[6]

Fungsi kritik tersebutlah yang menjadikan kartun sebagai salah satu modal media massa/pers 

dalam melakukan kritik terhadap situasi  politik atau sosial  yang sedang berkembang. Media 

massa/pers yang selain memiliki fungsi menyampaikan informasi, juga berfungsi sebagai media 

hiburan, media pendidikan, media propaganda, alat kontrol terhadap pemerintah atau jalannya 

pemerintahan—dirujuk   dengan   istilah   ‘anjing   penjaga’ (watch dog)—dan   juga   sebagai   alat 

dokumenter   sejarah   kehidupan  masyarakat   tertentu   secara   sinkronis.   Dalam  menjalankan 

fungsinya, media massa tidak hanya memproduksi berita, tetapi juga editorial, foto, iklan, dan 

lain sebagainya termasuk kartun.

Berdasarkan sasaran kritik, Hidayat menggolongkan kartun menjadi tiga jenis, yaitu: 1) kartun 

politis, merupakan kartun yang mengangkat permasalahan politik yang sedang terjadi. Kartun 

jenis   ini  biasa terdapat  di  media massa,  digunakan untuk menyampaikan pandangan politis 

suatu media; 2) kartun sosial, merupakan kartun yang mengangkat permasalahan sosial yang 

terjadi. 3) kartun moral, merupakan kartun yang digunakan untuk mengungkapkan suatu nilai 

moral tertentu.[9]

Adapun ragam kartun antara lain: 1) kartun murni (gags cartoon), kartun yang dimaksudkan 

sebagai  gambar   lucu untuk  mengolok-olok  tanpa bermaksud mengulas  suatu  permasalahan 

atau peristiwa aktual; 2) kartun animasi, kartun yang dapat bergerak atau hidup, yang terdiri 

dari susunan gambar yang direkam dan ditayangkan di televisi atau layar film, disebut juga film 

kartun; 3) kartun komik, kartun yang terdiri atas kotak-kotak (panel) yang menampilkan alur 

cerita; 4) kartun editorial (editorial cartoon), kartun yang  menitikberatkan misinya pada kritik 

Page 13: PENGERTIAN KARIKATUR.docx

dan yang merupakan visualisasi editorial/ tajuk rencana sebuah media cetak; 5) kartun politik 

(political cartoon), kartun yang  menitikberatkan sasarannya pada masalah-masalah politik.[10]

Kata karikatur berasal dari bahasa Italia, caricature/caricatura yang berarti memuat, istilah ini 

diperkenalkan   oleh   Sir   Thomas   Browne   di   majalah   Christian   Morals   pada   tahun   1716.

[11] Setiawan mengemukakan, “Karikatur merupakan potret wajah yang diberi muatan lebih 

sehingga   anatomi   wajah   tersebut   terkesan   distortif   kerena  mengalami   deformasi   bentuk, 

namun secara  visual  masih  dapat  dikenali  bentuknya.”[12] Sedangkan  Sudarta  menyatakan, 

“Karikatur  merupakan deformasi  berlebihan atas wajah seseorang,  biasanya orang terkenal, 

dengan   ‘mempercantiknya’   dengan   penggambaran   ciri   khas   lahiriahnya   untuk   tujuan 

mengejek.”[13]

Secara sederhana, karikatur didefinisikan sebagai ilustrasi humor yang melebih-lebihkan atau 

menyimpang dari bentuk dasar dari manusia (biasanya selebritis atau politikus) atau sesuatu 

yang diidentikkan atau memungkinkan untuk diidentifikasi dengan kesamaan penggambaran. 

Karikatur jika sudah diberi beban pesan, kritik, dan sebagainya adalah bagian dari kartun opini. 

Dengan   kata   lain,   karikatur   yang   membawa   pesan   kritik   sosial,   yang   muncul   di   setiap 

penerbitan   surat   kabar   adalah political cartoon atau editorial cartoon, yakni   versi   lain   dari 

editorial, atau tajuk rencana dalam versi gambar humor.

Dari   uraian   di   atas,   dapat   disimpulkan   bahwa   ketiga   istilah   komik,   kartun,   dan   karikatur 

memiliki makna yang berbeda. Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-

gambar   tidak   bergerak   yang   disusun   sedemikian   rupa   dalam   beberapa   panel   sehingga 

membentuk   jalinan   cerita.  Dan   kartun   adalah   gambar   yang   berisi   sindiran,   kritikan,   cerita 

jenaka,   atau   humor   dan   digambar   dalam   satu   panel.   Karikatur   adalah   kartun   yang 

mendeformasi bentuk lahiriah seseorang dengan tujuan tertentu.

Pendefinisian yang kerap menimbulkan kerancuan antara komik dan kartun ditolak McCloud 

secara tegas. Ia mengatakan bahwa memang ada hubungan yang dekat antara komik dengan 

kartun, tetapi keduanya berbeda. Komik menurut McCloud[14] merupakan pendekatan ketika 

membuat film—atau sebuah gaya—sedangkan kartun adalah media yang sering menggunakan 

pendekatan tersebut. Dengan kata lain, komik adalah metode dalam seni gambar, sedangkan 

kartun adalah bentuk seni gambar yang menggunakan metode komik dalam penyampaiannya.

Page 14: PENGERTIAN KARIKATUR.docx

[1] Diakses   dari http://groups.yahoo.com/group/pakarti/message/1126 pada   tanggal   03   April 

2009

[2] Scott McCloud, Understanding Comics (Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2002) hlm. 

20.

[3] “Mengenali Jenis-jenis Gambar”, artikel dalam Majalah BOBO (Jakarta), 4 Juni 2009.

[4] Priyanto Sunarto, “Metafora Visual Kartun Editorial  pada Surat Kabar Jakarta 1950-1957″

(Disertasi, Institut Teknologi Bandung), Diakses dari www.desaingrafisindonesia.files.com pada 

tanggal 03 April 2009.

[5] Rahmat Djoko Pradopo, Prinsip-prinsip Kritik Sastra, (UGM Press: 1994) hlm. 10.

[6] Marcell Bonneff, op. cit, hlm. 58.

[7] Ayu Ida Savitri,  “Interpretasi  Strip Komik Peanuts:  Peristiwa Budaya yang Berlangsung di 

dalamnya”, (Tesis, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia, 2006) hlm. 19

[8] Marcell Bonnef, loc. cit.

[9] Agung Suharjanto, “Strategi Kesantunan Pada Kartun lagak Jakarta” (Skripsi, Fakultas Ilmu 

Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Depok: 2006) hlm. 25

[10] Diakses dari www.geocities.com/adepepe/kartoen.html pada tanggal 10 April 2009

[11] Diakses dari http://groups.yahoo.com/group/pakarti/message/1126 pada tanggal 03 April 

2009

[12]Agung Suharjanto, op. cit., hlm. 23.

[13]Alex Sobur, op. cit., hlm. 138-139.

[14] Scoot McCloud, op. cit., hlm. 21.

Page 15: PENGERTIAN KARIKATUR.docx

APA ITU KARTUN & KARIKATUR???Juni 4, 2011

Kartun (cartoon dalam Bahasa Inggris) berasal dari bahasa Italia, cartone, yang berarti kertas. Kartun pada mulanya adalah penamaan bagi sketsa pada kertas alot (stout paper) sebagai rancangan atau desain untuk lukisan kanvas atau lukisan dinding, gambar arsitektur, motif permadani, atau untuk gambar pada mozaik dan kaca. Namun seiring perkembangan waktu, pengertian kartun pada saat ini tidak sekadar sebagai sebuah gambar rancangan, tetapi kemudian berkembang menjadi gambar yang bersifat dan bertujuan humor dan satir.

Sebagai salah satu bentuk komunikasi grafis, kartun merupakan suatu gambar interpretatif yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan suatu pesan secara cepat dan ringkas, atau sesuatu sikap terhadap orang, situasi, atau kejadian-kejadian tertentu. Kartun biasanya hanya mengungkap esensi pesan yang harus disampaikan dan menuangkannya ke dalam gambar sederhana, tanpa detail, dengan menggunakan simbol-simbol, serta karakter yang mudah dikenal dan dimengerti secara cepat.

Kartun mempunyai sisi menarik yang memiliki keunggulan lebih dibandingkan dengan media komunikasi yang lain. Ketertarikan seseorang terhadap kartun menurut penelitian Priyanto Sunarto yang berjudul Metafora Visual Kartun Editorial pada Surat Kabar Jakarta 1950-1957 disebabkan dalam mengungkapkan komentar, kartun menampilkan masalah tidak secara harfiah tetapi melalui metafora agar terungkap makna yang tersirat di balik peristiwa. Metafora merupakan pengalihan sebuah simbol (topik) ke sistem simbol lain (kendaraan). Penggabungan dua makna kata/situasi menimbulkan konflik antara persamaan dan perbedaan, hingga terjadi perluasan makna menjadi makna baru.

Kartun bisa lahir dan selalu muncul dari peristiwa-peristiwa politik yang paling menentukan nasib suatu bangsa. Namun, justru ia melukiskannya dengan sangat

Page 16: PENGERTIAN KARIKATUR.docx

ringan seraya bergurau dan memperoloknya. Ketertarikan seseorang terhadap kartun dibandingkan dengan media yang lain juga dikarenakan simbol-simbol tertentu dalam kartun yang menyebabkan kelucuan, selain itu isi kartun di media massa menceriterakan kehidupan sehari-hari.

Jenis Kartun(1) Gag cartoon atau kartun murni, merupakan gambar kartun yang dimaksudkan hanya sekadar sebagai gambar lucu atau olok-olok tanpa bermaksud mengulas suatu permasalahan atau peristiwa aktual. Kartun murni biasanya tampil menghiasi halaman-halaman khusus humor yang terdapat di surat kabar atau terbitan lainnya. Satu jaringan pembuat kartun murni yang terkenal adalah Kokkang yang karyanya banyak dimuat di berbagai terbitan.(2) Kartun editorial, merupakan kolom gambar sindiran di surat kabar yang mengomentari berita dan isu yang sedang ramai dibahas di masyarakat. Sebagai editorial visual, kartun tersebut mencerminkan kebijakan dan garis politik media yang memuatnya, sekaligus mencerminkan pula budaya komunikasi masyarakat pada masanya. Dewa Putu Wijana dalam disertasinya yang mengulas masalah aspek pragmatik dalam kartun, menyatakan bahwa kartun editorial merupakan visualisasi tajuk rencana surat kabar atau majalah yang membincangkan masalah politik atau peristiwa aktual. Oleh karena sifatnya inilah, kartun editorial sering disebut dengan kartun politik. Contoh kartun editoial yang terkenal di Indonesia adalah Oom Pasikom di harian Kompas dan Keong di harian Sinar Harapan. Beberapa kartunis terkenal yang intens dalam pembuatan kartun editorial antara lain Sibarani, G.M. Sudarta, Pramono, Johny Hidanat, Jaya Suprana, serta Dwi Koendoro.(3) Komik, merupakan perpaduan antara seni gambar dan seni sastra. Komik terbentuk dari rangkaian gambar yang keseluruhannya merupakan rentetan satu cerita yang pada tiap gambar terdapat balon ucapan sebagai narasi cerita dengan tokoh/karakter yang mudah dikenal. Contoh komik kartun yang populer pada saat ini adalah komik buatan Jepang. Komik Jepang tidak hanya menampilkan cerita anak, tetapi juga drama percintaan yang romantis. Komik buatan Jepang saat ini tengah merajai industri perkomikan di Indonesia. Mulai dari cerita yang lucu seperi Doraemon, Crayon Shinchan, Kobo Chan, cerita laga, seperti Kungfu Boy, Dragon Ball, sampai cerita yang berbau romantis. Namun demikian, Indonesia juga memiliki komik-komik buatan dalam negeri yang tidak kalah kualitasnya, baik dari segi grafis maupun cerita. Beberapa dekade lalu, komik Panji Tengkorak karya Hans Jaladara, ataupun Bende Mataram, Gundala, sampai cerita Mahabarata pernah menghiasi dunia perkomikan di Indonesia. Pada saat ini perkembangan komik lokal cenderung tidak sehebat komik buatan Jepang. Komik-komik lokal tersebut masih tetap bertahan pada terbitan secara bersambung di koran-koran atau majalah.(4) Karikatur, merupakan perkembangan kartun politik, yaitu gambar lucu yang menyimpang dan bersifat satir atau menyindir, baik terhadap orang atau tindakannya. Ciri khas karikatur adalah deformasi atau distorsi wajah dan bentuk fisik, dan biasanya manusia adalah yang dijadikan sasaran agresi. Toety Heraty Noerhadi dalam tulisannya berjudul Kartun dan Karikatur sebagai Wahana Kritik Sosial menyatakan bahwa karikatur merupakan gambaran yang diadaptasi dari realitas, tokoh-tokoh yang

Page 17: PENGERTIAN KARIKATUR.docx

digambarkan adalah tokoh-tokoh bukan fiktif yang ditiru lewat pemiuhan (distortion) untuk memberikan persepsi tertentu terhadap pembaca. Ia menambahkan bahwa perbedaan kartun dan karikatur terletak pada hal ini, yaitu tokoh yang digambarkan antara kartun dan karikatur berbeda. Apabila tokoh kartun bersifat fiktif, maka tokoh dalam karikatur bersifat tiruan dari tokoh nyata yang telah melalui tahap pemiuhan. Dengan demikian akan terwujud gambar yang lucu tetapi juga terkandung pesan yang penting, sehingga pesan yang hendak disampaikan dalam kartun kepada masyarakat mudah untuk diterima.

Tujuan Kartun(1) Kartun yang semata-mata sebagai hiburan antara lain gag cartoon dan komik(2) Kartun yang bertujuan menyampaikan pesan kepada para penikmatnya, baik pesan politik, sosial, ataupun pendidikan. Misalnya adalah kartun yang ada di surat kabar, khususnya kartun editorial, karikatur, dan beberapa komik strip. Kartun yang ada di surat kabar atau terbitan lainnya merupakan salah satu bentuk kartun yang memiliki karakteristik sebagai media yang tidak hanya menghibur, tetapi juga cerdas dan aktual.

Keabadian dari kartun disebabkan kartun senantiasa tampil sebagai sebuah media yang bersahaja. Ia bisa dibaca oleh siapa saja, dari segala umur dan kalangan, dan yang paling penting adalah sifatnya yang menarik dan menghibur.***Sumber : http://jurnalista263.wordpress.com

Page 18: PENGERTIAN KARIKATUR.docx

vignette adalah gambar ilustrasi berbentuk dekoratif yg berfungsi sebagai pengisi bidang kosong pada krtas narasi. ilustrasi karya sastra adalah sebuah gambar ilustrasi yg bertujuan utk memberikan penguatan dan mempertegas isi atau narasi pd materinya