Pengenalan konseling anindita 2016
-
Upload
anindita-dyah-sekarpuri -
Category
Education
-
view
508 -
download
3
Transcript of Pengenalan konseling anindita 2016
Komunikasi Interpersonal /Konseling
DISAJIKAN PADA PELATIHAN SUBSTANSI PROGRAM KKBPK BAGI PEGAWAI BKKBN DI BALAI DIKLAT KKB BOGOR
Balai Diklat KKB Bogor 2016Anindita Bogor
Pegawai BKKBN dalam tugas kesehariannya selalu
berhubungan dengan klien dimana dalam
berhubungan tidak lepas dengan menggunakan
komunikasi baik secara verbal maupun
non verbal.
Anindita Bogor
Anindita Bogor
SIAPA KLIEN KITA
jenis – jenis
Komunikasi kelompok adalah penyampaian pesan dari seseorang kepada
individu di dalam kelompok kecil.
Komunikasi
jenis dari komunikasi yaitu:4Komunikasi massa adalah komunikasi dimana penyampaian
pesan seseorang kepada kelompok besar orang, biasanya
sebagian besar masyarakat.
Komunikasi intrapersonal adalah penyampaian pesan seseorang kepada dirinya
sendiri, ini biasanya merefleksikan yang sudah terjadi ataupun merencanakan yang
ingin dikerjakan.
Komunikasi Interpersonal adalah penyampaian pesan dari seseorang kepada
orang lain, bersifat dua arah, secara verbal dan non verbal seperti Pegawai BKKBN
dengan klien.
Anindita Bogor
PROSESInteraksi dinamis antar orang
keorang, dengan dua arah
komunikasi, baik secara verbal
maupun non verbal, Saling berbagai
informasi dan perasaan antara
individu dengan individu atau antar
individu di dalam kelompok kecil. KIP
Anindita Bogor
PENGERTIAN KIP/K
Komunikasi Interpersonal dan
Konseling (KIP/K) adalah suatu proses
dua arah, lingkaran interaktif dimana
pihak-pihak yang berkomunikasi saling
bertukar pesan secara verbal dan non
verbal.
Anindita Bogor
Konseling ( Bari dkk, 2002) adalah proses pemberian informasi objektif
dan lengkap, dilakukan secara sistematik dengan panduan ketrampilan
komunikasi interpersonal, teknik bimbingan dan penguasaan
pengetahuan klinik, bertujuan untuk membantu seseorang mengenali
kondisinya saat ini, masalah yang sedang dihadapi dan menentukan
jalan keluar atau upaya untuk mengatasi masalah.
Anindita Bogor
Ketika anda melakukan konseling suatu saat pasti anda
akan menghadapi beberapa faktor penghambat.
Anindita Bogor
PERBEDAAN KONSELING, MOTIVASI DAN NASIHAT
ASPEK MOTIVASI NASIHAT KONSELING
Tujuan Mengharap klien
mau mengikuti usul
petugas
Mengharapkan
klien mengikuti usul
petugas
Membantu klien agar
dapat menentukan
keinginannya
(mengambil keputusan)
Informasi yang
diberikan
Penekanan pada hal
hal yang baik
Penekanan pada
hal hal yang baik
atau buruk, sesuai
dengan nasihat
yang diberikan
Harus memberikan
informasi yang lengkap
dan benar. Serta
objektif dan netral
Arah komunikasi Lebih banyak satu
arah
Lebih banyak satu
arah
Harus dua arah
Komunikasi
verbal dan non
verbal
Kurang menerapkan
komunikasi verbal
dan non verbal
Menerapkan
komunikasi verbal
dan non verbal
Penerapan komunikasi
verbal dan non verbal
merupakan suatu hal
yang mutlak dilakukan.
Anindita Bogor
Sebutkan tiga alasanmengapa PegawaiBKKBN perlu memilikiketerampilan konseling?
Anindita Bogor
Faktor Individual adalah Orientasi kultural (keterikatanbudaya) merupakan
faktor individual yang dibawa seseorang dalam melakukan interaksi.
Orientasi ini merupakan gabungan dari:
Faktor Fisik: Kepekaan panca indra. Jika ada seorang klien dengan kebutuhan khusus,
maka seorang Pegawai BKKBN sebisa mungkin meminta bantuan kepada orang
terdekat klien yang bisa membantu anda berkomunikasi dengan klien
Sudut pandang – Nilai-nilai : Seorang klien datang untuk mendapatkan bantuan anda
dalam menyelesaikan masalah berasal dari keluarga atau masyarakat dengan
membawa nilai-nilai sendiri dari keluarga dan masyarakat. Sebagai Pegawai BKKBN
anda harus menghormati nilai-nilai tersebut.
Anindita Bogor
Faktor Sosial : Seseorang dengan latar belakang sosial tinggi didalam berkomunikasi
akan berbeda dengan yang berasal dari latar belakang sosial yang biasa karena mereka
lebih mendapatkan kesempatan untuk bersosialisasi atau berinteraksi dengan orang lain.
Bahasa : Seorang Pegawai BKKBN ketika dia berasal dari daerah berbeda dengan tempat
kerjanya dimana daerah tersebut memiliki bahasa ibu tersendiri, maka akan
mendapatkan hambatan dalam melakukan konseling karena akan di Indonesia sering kali
terjadi perbedaan makna pada suatu kata.
Anindita Bogor
Faktor-faktor yang berkaitan dengan interaksi adalah :
Tujuan dan harapan terhadap komunikasi. Jika konseli
mempunyai perbedaan tujuan dan harapan terhadap konseling
dari konselor maka akan sulit tercapainya tujuan dan harapan dari
konseling tersebut, sehingga pada awal konseling harus dilakukan
penyamaan persepsi tentang tujuan dan harapan konseli terhadap
konseling.
Sikap terhadap interaksi. Alangkah harmonisnya suatu konseling
ketika kedua pihak baik konselor maupun konseli mempunyai
sikap positif, terbuka dan sportif terhadap konseling sehingga
harapan dari konseling akan tercapai.
Anindita Bogor
Pembawaan diri seseorangterhadap orang lainSeorang Pegawai BKKBN yang mempunyai sikap mendukung akan menimbulkan rasa
nyaman dan aman bagi konseli karena ada rasa percaya dan konseli merasa diperhatikan
dan dihargai.
Faktor SituasionalPercakapan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, situasi percakapan kesehatan antara
Pegawai BKKBN dan klien akan berbeda dengan situasi percakapan antara polisi dengan
pelanggar lalu lintas.
Anindita Bogor
hal-hal yang menyebabkan komunikasi terputusyaitu:
Kegagalan menyampaikan informasi penting : Kemampuan seorang sangat penting
sekali perannya disini, sehingga kita sebagai Pegawai BKKBN harus belajar bagaimana
menyampaikan pesan dengan baik, baik secara susunan maupun isinya.
Perpindahan topik bicara yang tidak lancar: Pegawai BKKBN adalah manusia biasa
yang masing-masing memiliki karateristik dalam berkomunikasi. Ada tipe yang
berkomunikasi melompat dari ide satu ke ide lain. Hal ini harus dihindari karena akan
menyulitkan konseli dalam memahami informasi yang disampaikan konselor. Kita harus
selalu berusaha untuk mengasah kemampuan ini agar hasil konseling optimum.
Anindita Bogor
Sering kali ketika berkomunikasi akan terjadi
kesalahan dalam mengerti makna dari pesan
yang disampaikan.
Anindita Bogor
Pegawai BKKBN sebaiknya belajar menyampaikan pesan dengan
bahasa verbal dan non verbal serta dilakukan klarifikasi sehingga
konseli paham dengan informasi kita dan tidak salah dalam mengartikan
informasi dari kita.
Anindita Bogor
Beberapa hal yang harusdiketahui pelaksanaan
Perhatian pada tanda verbal dan non verbal. Banyak masyarakat Indonsia yang
mempunyai kebiasaan yang tidak berterus terang dalam mengungkapkan sesuatu.
Sering terjadi perbedaan antara bahasa verbal dan non verbal karena faktor budaya yang
menganggap tidak sopan kalau kita terlalu berterus terang.
KIP
Anindita Bogor
Tanda verbal dan non verbal yang ditunjukkanPegawai BKKBN mempunyai efek panjangterhadap yang ingin kita capai
Seorang Pegawai BKKBN harus menempatkan diri sesuai perannya karena ketika dia
marah terhadap keluarganya dan tetap membawa bahasa non verbal nya kepada
kliennya maka klien akan menganggap bahwa Pegawai BKKBN adalah galak.
Anindita Bogor
Mendapat kepercayaan dari klien. Ini adalah hal yang sangat penting karena dengan mendapatkan kepercayaan dari klien maka akan memberi kesempatan kita mendapatkan informasi yang jujur dari klien.
Anindita Bogor
Introspeksi diantara konselor dan konseli agar
tidak saling menyalahkan dan konseling akan
berjalan lancar.
Anindita Bogor
Indikator Hubungan Interpersonal yang Positif ini ditandai dengan
adanya kerjasama yang baik antara konselor dan konseli sehingga akan
memecahkan masalah yang dihadapi klien.
Anindita Bogor
Menyambut Klien dengan ramahkarena kesan pertama akan berpengaruh
terhadap hubungan selanjutnya.
Anindita Bogor
Ramah dan terbuka dalam menerima
klien sehingga klien akan lebih percaya dan
mau menceritakan apa yang dirasakan.
Anindita Bogor
Menyediakan waktu untuk mendengar mereka karena
proses konseling butuh waktu dan ketenangan untuk dapat
menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
Anindita Bogor
Menjawab semua pertanyaan dengan benardan memuaskan, jika kita tidak tahu jawaban dari
pertanyaan klien maka kita tidak boleh menjawab
dengan jawaban yang salah, kita harus menunda
untuk memberikan jawaban dengan mencari
reverensi yang benar
Anindita Bogor
Tetap sabar walaupun Klien bertanya
hal yang sama berulang ulang.
Anindita Bogor
Percaya, memperhatikan, pengertian, saling
menghormati dan kesediaan untuk membantu
Anindita Bogor
PentingnyaKIPAgar dapat memberikan informasi secara efektif kapada klien karena pada proses ini
dilakukan dengan beberapa persiapan seperti tempat dan waktu yang khusus sehingga
mereka bisa menceritakan apa yang dikeluhkan dan Pegawai BKKBN bisa
mendengarkan, memberikan solusi yang tepat, memberikan informasi apa yang belum
mereka ketahui.Agar lebih siap dan percaya diri dalam menghadapi klien yang sulit. Karena tipe dari
klien itu berbeda-beda sehingga dalam memberikan pelayanan juga berbeda.
Agar membantu pekerjaan sebagai seorang Pegawai BKKBN dalam memberikan
pelayanan,
untuk meningkatkan mutu pelayanan kePegawai BKKBNan dan untuk kepentingan
pribadi:
Agar dapat berkomunikasi lebih baik dengan siapa aja
Agar lebih luwes dalam pergaulan dimana saja
Anindita Bogor
perilaku dalam komunikasiinterpersonal yang harus dipahami oleh Konselor
Ada
Anindita Bogor
Perilaku spontanPerilaku yang dilakukan berdasar desakan emosi dan dilakukan tanpa sensor serta revisi
secara kognisi. Ini sebisa mungkin dihindarkan ketika menjadi seorang konselor,karena
jika reaksi spontan anda adalah mengagetkan klien maka akan membuat klien menjadi
takut atau tidak percaya pada anda.
Perilaku menurut kebiasaanPerilaku berdasar kebiasaan kita. Perilaku itu khas dilakukan pada suatu keadaan missal
mengucapkan selamat pagi.
Perilaku sadarPerilaku yang dipilih berdasar situasi yang ada, ini yang lebih disarankan ketika anda
sebagai konselor karena apapun perilaku yang anda tampilkan selalu berdasarkan
pemikiran yang matang.
Anindita Bogor
Membantu klien memahami peristiwa yang mungkin dihadapi sehingga dapat
dilakukan tindakan preventif terhadap hal-hal yang tidak diinginkan, seperti
konseling pada ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan ini dalam rangka
deteksi dini kalau ada kelainan.
TUJUAN KONSELING
Membantu klien mengenali tanda gejala terjadinya resiko kesehatan dan fasilitaskesehatan yang bisa menanggulangi resiko dan komplikasi yang akan terjadi. Ini dalam rangka deteksi dini dan rujukan
1Membantu klien dan keluarganya menentukan kebutuhan yang mungkindiperlukan.Seringnya, klien dan keluarga tidak mengetahui kebutuhan mereka ketika Pegawai BKKBN tidak memberikan informasi pada mereka.2Membantu klien membuat pilihan sesuai dengan keadaan kesehatan dankeinginan mereka.3
4
Anindita Bogor
CIRI KONSELOR EFEKTIF
Mampu menciptakan suasana nyaman
dan aman bagi klien sehingga klien lebih
terbuka dan mudah dalam mengeluhkan
masalahnya.
Mampu menyampaikan informasi objektif,
lengkap dan jelas dengan menggunakan
bahas yang mudah dimengerti
Menimbulkan rasa saling percaya
diantara klien konselor, hal ini sangat
penting karena kalau klien sudah tidak
percaya lagi sama kita maka klien tidak
adan kembali lagi ke tempat kita.
Mampu mengenali hambatan sosio-kultural
setempat sehingga bias lebih tepat dalam
memilihkan alternative pemecahan masalah
Anindita Bogor
Mampu mendengar aktif dan bertanya secara efektif dan sopan, menghargai saat
klien bercerita sehingga kita tidak adan kehilangan kata kunci dalam konseling.
Memahami dan mampu menjelaskan
berbagai aspek kesehatan reproduksi
Mampu mengenali keinginan klien dan
keterbatasan penolong sehingga lebih bias
memahami kelebihan dan kekurangannya.
Membuat klien bertanya berbicara dan
mengeluarkan pendapat dalam proses
konseling sehingga proses konseling bisa
berjalan lancar.
Menghormati hak klien, membantu dan
memperhatikan klien dalam memecahkan
masalahnya.
Anindita Bogor
PROSES KONSELING
Tahap yang harus dilaksanakan yaitu:
Pembinaan hubungan baik (rapport), awal dari pertemuan dengan klien kita
diharapkan harus bias membina hubungan yang baik karena dengan kesan yang baik
maka akan berlanjut dengan baik dan sebaliknya.
Penggalian informasi dilakukan untuk mendapatkan data-data untuk menentukan
diagnosa dan bagaimana cara penyelasainya.
Identifikasi masalah yang dirasakan klien dengan melakukan pengkajian data subjektif
dan objektif sehingga akan diketemukan apa yang menjadi permasalahannya.
4
Anindita Bogor
Kebutuhan bisa dilihat dari data pengkajian, konselor akan bisa menentukan apa yang
menjadi kebutuhan dari klien tersebut.
Perasaan yang dirasakan klien akan bisa dilihat dari wawancara dan gerakan tubuh
yang dilakukan klien.
Kekuatan diri dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Pengambilan keputusan, pemecahan masalah & perencanaan.
Menindaklanjuti pertemuan selanjutnya untuk membahas apakah yang direncanakan
bisa dilaksanakan atau tidak.
Anindita Bogor