Pengenalan Alat Praktikum.docx
-
Upload
tiya-maharani-dalimunthe -
Category
Documents
-
view
89 -
download
6
Transcript of Pengenalan Alat Praktikum.docx
Praktikum Kesehatan Lingkungan
I. Pengenalan Alat Praktikum1. Nama Alat: AnemometerFungsi: Alat untuk mengukur kecepatan anginSatuan: M/s, Km/h, Knots, Ft/min
2. Nama Alat: Sound Level MeterFungsi: Alat untuk mengukur kebisingan suaraSatuan: dB(desibel)
3. Nama Alat: pH MeterFungsi: Alat untuk mengukur pHSatuan: -
4. Nama Alat: Lux MeterFungsi: Alat yang digunakan untuk mengukur intensitas cahayaSatuan: Lux
5. Nama Alat: TurbidimeterFungsi: Alat yang digunakan untuk mengukur kekeruhan/turbiditasSatuan: NTU (Nefelometric Turbidy Unit)
6. Nama Alat: MikroskopFungsi: Alat yang digunakan untuk melihat mikroorganismeSatuan: -
7. Nama Alat: InkubatorFungsi: Alat untuk mengembangbiakkan bakteri pada suhu tertentuSatuan: -
8. Nama Alat: WaterbathFungsi: Alat digunakan untuk memanaskan sampel pada suhu tertentuSatuan: -
9. Nama Alat: SterilisatorFungsi: Alat untuk mensterilkan alat-alat laboratoriumSatuan: -
10. Nama Alat: HygrometerFungsi: Alat yang digunakan untuk mengukur kelembapanSatuan: c
11. Nama Alat: SpektrofotometerFungsi: Alat yang digunakan untuk mengukur kadar logam-logam beratSatuan: ppm (part per million)
12. Nama Alat: Neraca AnalitikFungsi: Alat yang digunakan untuk menimbang bahan-bahan praktikumSatuan: -
13. Nama Alat: CentrifugeFungsi: Alat untuk menghomogenkan sampel sehingga didapat dua lapisan atas dan bawahSatuan: -
14. Nama Alat: FlygrillFungsi: Alat yang digunakan untuk menghitung kepadatan lalatSatuan: -
15. Nama Alat: BuretFungsi: Sebagai wadah atau tempat larutan pentiterSatuan: -
16. Nama Alat: Labu ErlenmeyerFungsi: Sebagai wadah atau tempat larutan yang dititer (sampel)Satuan: -
17. Nama Alat: Beaker GlassFungsi: Alat untuk mengukur banyaknya larutan yang dibutuhkan, dan menuangkan larutanSatuan: -
18. Nama Alat: Labu TakarFungsi: Alat yang digunakan untuk mengencerkan larutanSatuan: -
19. Nama Alat: Gelas UkurFungsi: Alat untuk mengukur banyaknya larutan yang dibutuhkanSatuan: -
20. Nama Alat: Pipet VolumetrikFungsi: Alat untuk memipet larutan sesuai dengan yang dibutuhkanSatuan: -
21. Nama Alat: Petridish ( Cawan Petri )Fungsi: Alat yang digunakan untuk membuat media agarSatuan: -
22. Nama Alat: Kertas LakmusFungsi: Alat yang digunakan untuk mengetahui asam atau basa larutanSatuan: -
23. Nama Alat: HVAS (High Volume Air Sampler)Fungsi: Alat yang digunakan untuk mengambil sampel debuSatuan: -
24. Nama Alat: Termometer Air Fungsi: Alat yang digunakan untuk mengukur suhu airSatuan: c
25. Nama Alat: DO MeterFungsi: Alat yang digunakan untuk mengukurSatuan: -
26. Nama Alat: AutoclafFungsi: Alat digunakan untuk mensterilkan benda dengan menggunakan suhu tinggiSatuan: -
27. Nama Alat: AspiratorFungsi: Alat yang digunakan untuk menangkap seranggaSatuan: -
28. Nama Alat: Karet PenghisapFungsi : Alat yang digunakan untuk menghisap larutanSatuan: -
29. Nama Alat: Indikator Universal pHFungsi: Alat yang digunakan untuk mengukur pH secara manualSatuan: -
30. Nama Alat: Pipet TetesFungsi: Alat yang digunakan untuk memindahkan larutanSatuan: -
31. Nama Alat: BunsenFungsi: Alat membakar zat/ memanaskan larutan yang akan direaksikanSatuan: -
32. Nama Alat: Statif dan KlemFungsi: Alat yang digunakan untuk menjepit/penyangga buretSatuan: -
Medan, 17 Maret 2015Laboran Praktikan
Dian AfriyantiTiya Maharani Dalimunthe Dosen Pembimbing
(dr. Taufik Ashar, MKM)
II. Pengukuran Intensitas CahayaI. Tujuan Untuk mengetahui dan mengenal alat untuk mengukur intensitas cahaya Untuk mengetahui bagaimana cara kerja dan cara pengukuran alat pengukur pencahayaan Untuk mengetahui bagian-bagian dari alat pengukur intensitas cahaya Untuk mengetahui intensitas pencahayaan di ruang Departemen Kesehatan Lingkungan pada 11 titik Untuk dapat menganalisa data hasil pengukuran intensitas cahayaII. Manfaat Bermanfaat dalam menghindari kejadian kecelakaan kerja Mencegah terjadinya kelelahan mata Dapat mengoperasikan alat pengukur intensitas cahaya Mengetahui apakah kondisi pencahayaan sesuai dengan peraturan atau tidak Bermanfaat dalam pengendalian pencahayaan III. Alat/Bahan/Objek1) Alat Alat yang digunakan pada pengukuran intesitas cahaya adalah Digital Light Meter atau Lux Meter dengan satuan lux, stopwatch, dan lampu.2) Bahan/ObjekCahayaIV. Lokasi 1) Tempat Tempat pengukuran intensitas cahaya diruang Departemen Kesehatan Lingkungan dan dilakukan di sebelas titik dalam lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat.2) WaktuPengukuran intensitas cahaya dilakukan pada waktu mata kuliah praktikum kesehatan lingkungan hari Kamis pukul 08.00-10.00 WIB.3) Tanggal Pada tanggal 20 Maret 2015
JendelaDenah pengukuran Intensitas Cahaya di Departemen Kesehatan Lingkungan
791110Jendela
PintuJendela1243568Gambar 1. Denah lokasi tempat pengukuran intensitas cahaya
V. Prosedur 1. Tekan tombol power, angka menunjukkan 000 (sebelum sensor cahaya dibuka).2. Buka sensor cahaya dan letakkan pada sumber cahaya pada jarak beberapa meter.3. Atur posisi range yang dikehendaki dengan menekan tombol range.4. Catat hasil yang ditunjukkan oleh display (dalam satuan Lux).Catatan : Periksalah batterai sebelum menggunakan alat, apakah berfungsi atau tidak.
VI. Hasil dan Pembahasan1) Hasil Dari pengukuran intensitas cahaya yang dilakukan didapatkan hasil dari kegiatan tersebut.Tabel 1. Pengukuran cahaya pada kondisi Tutup Horden + Tutup Pintu + Mati Lampu NoTitikIntensitas CahayaRange
1Titik 1 (Absen)10,5200
2Titik 2 ( Kak Dian)06,1200
3Titik 3 ( Pak Wirsal )03,5200
4Titik 4 ( Komputer )01,9200
5Titik 5 ( Bu Devi )01,7200
6Titik 6 ( Bu Indra )01,9200
7Titik 7 ( Prof. Irna ) 02,6200
8Titik 8 ( Bu Evi )02,4200
9Titik 9 ( Bu Nur )04,0200
10Titik 10 ( Pak Taufik )10,0200
11Titik 11 ( Pak Surya )07,0200
Perhitungan Rata-Rata :
Tabel 2. Pengukuran Intensitas Cahaya pada kondisi Tutup Horden + Hidup Lampu + Tutup Pintu NoTitikIntensitas CahayaRange
1Titik 1 (Absen)160,0200
2Titik 2 ( Kak Dian)180,0200
3Titik 3 ( Pak Wirsal )2362000
4Titik 4 ( Komputer )141200
5Titik 5 ( Bu Devi )177,3200
6Titik 6 ( Bu Indra )160,0200
7Titik 7 ( Prof. Irna ) 119,5200
8Titik 8 ( Bu Evi )173,0200
9Titik 9 ( Bu Nur )105,0200
10Titik 10 ( Pak Taufik )119,0200
11Titik 11 ( Pak Surya )108,2200
Perhitungan Rata-Rata :
Tabel 3. Pengukuran Intensitas Cahaya pada kondisi Buka Horden + Hidup Lampu + Buka Pintu.NoTitikIntensitas CahayaRange
1Titik 1 (Absen)158,0200
2Titik 2 ( Kak Dian)176,5200
3Titik 3 ( Pak Wirsal )2412000
4Titik 4 ( Komputer )147,4200
5Titik 5 ( Bu Devi )180,7200
6Titik 6 ( Bu Indra )169,0200
7Titik 7 ( Prof. Irna ) 135,5200
8Titik 8 ( Bu Evi )191,3200
9Titik 9 ( Bu Nur )119,5200
10Titik 10 ( Pak Taufik )2252000
11Titik 11 ( Pak Surya )150,5200
Perhitungan Rata-Rata :
2) Pembahasan Cahaya adalah rambat gelombang elektromagnetik yang menjalar kesegala arah yang disediakan oleh panjang gelombang dan frekuensi dengan gelombang elektromagnetik lainnya. Pencahayaan suatu ruangan ditentukan pada jenis aktivitas yang akan dilakukan dalam ruangan tersebut oleh karena itu cahaya yang dibutuhkan disetiap ruangan akan berbeda, baik intensitas maupun jenisnya. Pencahayaan yang baik dapat ditentukan oleh jumlah titik lampu yang dipasang atau pada tempat dan jarak pemasangannya. Untuk memahami sistem pencahyaan yang baik untuk sebuah ruangan yang dapat menunjang aktivitas kerja manusia maka dilakukanlah praktikum pencahayaan diruangan ini, agar dapat diketahui seberapa banyak cahaya yang dibutuhkan untuk menyinari ruangan sehingga pencahayaan tersebut bisa disebut optimal dan tidak boros energi. Intensitas CahayaIntensitas cahaya adalah banyaknya fluks cahaya yang menembus bidang per satuan sudut ruang, dan dinyatakan lux dapat diukur dengan 2 cara (Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1405 tahun 2002), yaitu :a) Penerangan umum, dilakukan setiap meter per segi luas lantai dengan tinggi 85 cm dari lantai,b) Penerangan lokal, diukur ditempat kerja atau meja kerja pada obyek yang dilihat oleh tenaga kerja.Lux merupakan satuan metrik ukuran cahaya pada suatu permukaan. Cahaya rat-rata yang dicapai adalah rata-rata tingkat lux pada berbagai titik pada area yang telah ditentukan. Satu lux setara dengan satu lumen per meter persegi. Lux meter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur intensitas cahaya disebuah tempat atau ruangan dan menggunakan satuan lux dalam pengukurannya. Cara kerja lux meter dengan mengubah sensor cahaya yang bertugas untuk mengubah cahaya menjadi pulsa yang kemudian dibaca oleh lux meter.
Berdasarkan sumbernya penerangan dibagi menjadi tiga, yaitu :a) Penerangan alami, yang berasal dari matahari,b) Penerangan buatan, yang berasal dari lampu,c) Penggabungan antara penerangan alami dari sinar matahari dengan lampu atau penerangan buatan.Dalam intensitas cahaya ada beberapa faktor yang mempengaruhinya seperti kontras yaitu kontras antara objek dengan background objek, dimana terlalu sedikit kontras akan sulit untuk membedakan objek dari background objek yang bersangkutan, warna dan pantulan permukaan mempunyai pengaruh yang besar, arah dan distribusi cahaya, dan yang terakhir adalah kesilauan.Intensitas penerangan yang kurang dapat menyebabkan gangguan visibilitas dan eyestrain yaitu kelelahan atau ketegangan mata. Intensitas penerangan berlebihan juga dapat menyebabkan glare, eyestrain, relfection, exessive shadow.Pada kegiatan pengukuran intensitas cahaya yang dilakukan diruangan Departemen Kesehatan Lingkungan lantai 3 di Fakultas Kesehatan Masyarakat termasuk kedalam pengukuran intensitas penerangan lokal dilakukan dengan menggunakan alat ukur bernama lux meter. Hasil pengukuran intensitas penerangan lokal diantara 11 titik yang diukur yang memiliki intensitas penerangan paling tinggi di titik 1 meja Absen dengan nilai 10,5 lux, sedangkan intensitas penerangan lokal paling redup didalam ruangan tersebut adalah dititik 5 meja dosen Bu Devi dengan nilai 01,7 lux. Dengan kondisi cuaca cerah, lampu dimatikan, pintu tertutup dan horden terbuka.18