Pengenalan Alat Alat Praktikum
-
Upload
hermanfirdaus -
Category
Documents
-
view
441 -
download
14
description
Transcript of Pengenalan Alat Alat Praktikum
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
NAMA : YUSTI ARI DANIEL NABABAN
NPM : E1C015095
PRODI : PETERNAKAN
KELAS : A
KELOMPOK : 5 ( LIMA)
HARI / JAM : KAMIS, 12.00-14.00
TANGGAL : 22 OKTOBER 2015
KO.ASS : LORTINA SITANGGGANG
DOSEN : 1.SYAFNIL,Drs,M.Si
2.DEVI SILSIA, Dra. M.Si
OBJEK PRAKTIKUM : PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM
LABORATORIUM TEKNLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Laboratorium kimia merupakan tempat utama yang berfungsi untuk
mengembangkan analisa -analisa kimia. Laboratorium juga tempat para
mahasiswa melakukan percobaan-percobaan kimia. Dalam proses
mengembangkan atau melakukan percobaan kimia ada banyak alat-alat
laboratorium yang digunakan praktikan dalam perhitungan atau pengukuran
kimia. Dalam hal ini, para praktikan harus mengenal dan mengetahui fungsi alat-
alat laboratorium kimia tersebut.
Kita harus memperhatikan alat-alat laboratorium yang kita gunakan, karena
alat-alat tersebut memiliki skala yang berbeda-beda, dan tentu saja memiliki
tingkat ketelitian yang berbeda pula. Semakin kecil skala alat tersebut maka akan
semakin besar tingkat ketelitiannya. Hal kedua yang harus diperhatikan adalah
bagaimana menggunakan dan cara agar dapat membaca skala itu itu sendiri.
Pengenalan alat sangatlah penting, pengenalan penggunaan alat-alat tersebut
sangat penting agar pekerjaan dalam laboratorium dapat berjalan dengan baik.
Kesalahan dalam penggunaan alat dan bahan dapat menimbulkan hasil yang
didapat tidak akurat, oleh karena itu, pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan
serta bahan harus dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum
dilaboratorium kimia.
1.2 Tujuan Percobaan
1. Mahasiswa mengetahui nama dan fungsi alat-alat laboratorium
2. Mahasiswa mengetahui jenis, sifat dan fungsi zat kimia
3. Mahasiswa mengetahui cara penggunaan beberapa alat-alat laboratorium
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengetahuan alat merupakan salah satu faktor yang penting untuk
mendukung kegiatan praktikum serta untuk keselamatan kerja saat melakukan
penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya
jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur (ahmacd H, 1993).
Praktikan akan terampil dalam praktikum apabila mereka mempunyai
pengetahuan mengenai alat-alat praktikum yang meliputi nama alat, fungsi
alat, dan cara menggunakannya. Pengetahuan alat yang kurang akan
mempengaruhi kelancaran saat praktikum. Sebagai contoh, selama praktikum
siswa dilibatkan aktif dengan pemakaian alat dan bahan kimia. Praktikan yang
menguasai alat dengan baik akan lebih terampil dan teliti dalam praktikum
sehingga praktikan memperoleh hasil praktikum seperti yang diharapkan
(Laila, 2006).
Ketetapan hasil analisa kimia sangat tergantung pada mutu bahan kimia dan
peralatan yang dipergunakan, disamping pengertian pelaksanaan tentang dasar
analisa yang sedang dikerjakan serta kecermatan dan ketelitian kerjanya
sendiri. Ketelitian dan kecermatan kerja, selain merupakan sifat pribadi
seseorang akan dapat pula diperoleh karena bertambahnya pengamatan kerja
seseorang sehingga menjadi kebiasaan yang berguna bagi kelancaran
kerjanya. Penanganan bahan kimia dan peralatan pokok yang banyak
dipergunakan merupakan persyaratan penting demi keselamatan dan hasilnya
pekerjaan analisa kimia (anonym.1998).
Analisa kimia menentukan macam, struktur, dan jumlah zat, maka setiap
cabang kegiatan manusia yang menyangkut materi, langsung atau tidak
langsung memerlukan analisa kimia. Yang dimaksud dengan cabang kegiatan
adalah segala sesuatu yang manusia, termasuk ilmu pengetahuan,
perdagangan, perindustrian, pencegahan penyakit dan penyembuhan si sakit,
produksi bahan pangan, penyemaian, pengolahan, peran, olahraga, penyusutan
kejahatan, dan sebagainya ( Khophkar S M 2003).
Dalam mengukur suatu zat atau benda hendaknya menggunakan suatu alat,
alat yang digunakan mengukur suatu zat dalam kimia adalah gelas ukur, akan
tetapi hasil pengukuran dari gelas ukur sangat kurang tepat, sehingga dalam
penggunaannya tidaklah terlalu teliti. Salah satu contoh alat pengukuran lain
yang mempunyai tingkat ketelitian lebih baik dari pipet isap, namun
pengukuran dengan pipet sendiri tidak terlepas dari kesalahan (Rohman,
1998).
BAB III
METODELOGI
3.1 Alat dan Bahan
Gelas piala
Erlemeyer
Labu ukur
Petridish
Gelas ukur
Kaca arloji
Tabung reaksi
Cawan penguap
Mortal
Krush
Pipet tetes
Pipet volum
Pipet gondok
Batang pengaduk
Sudip/ spatula
Corong hisap
Desikator
Buret
Corong
Rak tabung reaksi
Penjepit tabung reaksi
Statif dan klem
Sikat tabung reaksi
Segitiga
Bola hisap
Lampu spiritus
Bunsen
Kaki tiga
Botol semprot
Kawat kasa
Klem utilitas
Oven
Tanur
Hot plate
Timbangan analitis
3.2 Cara Kerja
1.Koas menunjukkan alat-alat laboratorium yang hendak dipelajari serta
menjelaskan fungsi alat-alat tersebut kepada praktikan. 2.
2.Mendengar serta memerhatikan koas yang sedang mengenalkan alat-alat
laboratorium. 3.
3.Menuliskan fungsi dari alat-alat laboratorium tersebut di buku panduan
praktikum kimia sesuai yang dijelaskan oleh koas. 4.
4.Mengumpulkan buku panduan praktikum kimia untuk ditandatangani oleh koas
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL PENGAMATAN
Alat Fungsi
Erlenmeyer
Tempat membuat larutan. Dalam
membuat larutan erlenmeyer yang
selalu digunakan.
Labu destilasi
Untuk destilasi larutan. Pada bagian
atas terdapat karet penutup dengan
sebuah lubang sebagai tempat
termometer.
Gelas Beaker
Tempat untuk menyimpan dan
membuat larutan. Beaker glass
memiliki takaran namun jarang
bahkan tidak diperbolehkan untuk
mengukur volume suatu zat ciar.
Corong gelas
Cprpng dibagi menjadi dua jenis
yakni corong yang menggunakan
karet atau plastik dan corong yang
menggunakan gelas. Corong
digunakan untuk memasukan atau
memindah larutan ai satu tempat ke
tempat lain dan digunakan pula untuk
proses penyaringan setelah diberi
kertas saing pada bagian atas.
Corong bucher
Menyaring larutan dengan dengan
bantuan pompa vakum.
Buret
Digunakan untuk titrasi, tapi pada
keadaan tertentu dapat pula
digunakan untuk mengukut volume
suatu larutan.
Corong pisah
Untuk memisahkan dua larutan yang
tidak bercampur karena adanya
perbedaan massa jenis. Corong pisah
biasa digunakan pada proses
ekstraksi.
Labu ukur leher panjang
Untuk membuat dan atau
mengencerkan larutan dengan
ketelitian yang tinggi.
Gelas ukur
Untuk mengukur volume larutan.
Pada saat praktikum dengan ketelitian
tinggi gelas ukur tidak diperbolehkan
untuk mengukur volume larutan.
Pengukuran dengan ketelitian tinggi
dilakukan menggunakan pipet
volume.
Kondensor
Untukl destilasi larutan. Lubang
lubang bawah tempat air masuk,
lubang ata tempat air keluar.
Filler (karet pengisap)
Untuk menghisap larutan yang akan
dari botol larutan. Untuk larutan
selain air sebaiknya digunakan karet
pengisat yang telah disambungkan
pada pipet ukur.
Pipet ukur
Untuk mengukur volume larutan
Pipet volume atau pipet gondok atau
volumetrik
Digunakan untuk mengambil larutan
dengan volume tertentu sesuai dengan
label yang tertera pada bagian pada
bagian yang menggembung.
Pipet tetes
Untuk meneteskan atau mengambil
larutan dengan jumlah kecil.
Pengaduk
Untuk mengocok atau mengaduk
suatu baik akan direaksikan mapun
ketika reaksi sementara berlangsung.
Tabung reaksi
Untuk mereaksikan dua atau lebih
zat.
Spatula plastik dan logam
Untuk mengambil bahan-bahan kimia
dalam bentuk padatan, misalnya
dalam bentuk kristal. Untuk zat-zat
yang bereaksi dengan logam
digunakan spatula plastik sedangkan
zat-zat yang tidak bereaksi dengan
dengan logam dapat digunakan
spatula logam.
untuk uji nyala dari beberapa zat.
Kawat nikrom
Pipa kapiler atau kaca kapiler
Untuk mengalirkam gas ke tempat
tertentu dan digunakan pula dalam
penentuan titik lebur suatu zat.
desikator
Untuk menyimpan bahan-bahan yang
harus bebas air dan mengeringkan
zat-zat dalam laboratorium. Dikenal
dua jenis desikator yaitu desikator
biasa dan desikator vakum.
Indikator universal
Untuk identifikasi keasamaan
larutan/zat. Caranya: setelah kertas
indikator universal dicelupkan di
cocokan warna yang ada pada kotak
kertas universal.
Gelas arloji
1. Sebagai penutup saat melakukan
pemanasan terhadap suatu bahan
kimia
2. Untuk menimbang bahan-bahan
kimia
3. Untuk mengeringkan suatu bahan
dalam desikator.
Untuk memegang peralatan gelas
yang masih dalam kondisi panas.
Hot hands
Kertas saring
Untuk menyaring larutan.
Kaki tiga
Kaki tiga sebagai penyangga
pembakar spirtus.
Kawat kasa
Sebagai alas atau untuk menahan labu
atau beaker pada waktu pemanasan
menggunakan pemanas spiritus atau
pemanas bunsen
Rak tabung reaksi
Tempat tabung reaksi. Biasanya
digunakan pada saat melakukan
percobaan yang membutuhkan
banyak tabung reaksi. Numun dalam
mereaksikan zat yang menggunakan
tabung reaksi sebaiknya
menggunakan rak tabung reaksi demi
keamanan diri sendiri maupun orang
lain.
Penjepit
Untuk menjepit tabung reaksi.
Stirer dan batang stirer
Pengaduk magnetik. Untuk
mengaduk larutan. Batang-batang
magnet diletakan di dalam larutan
kemudian disambungkan arus listrik
maka secara otomatis batang
magnetik dari stirer akan berputar.
mortal dan pastle
Menghaluskan zat yang masing
bersifat padat/kristal.
Krusibel
Terbuat dari persolen dan bersifat
inert, digunakan untuk memanaskan
logam-logam.
Evaporating dish
Digunakan sebagai wadah. Misalnya
penguapan larutan dari suatu bahan
yang tidak mudah menguap.
Klem dan statif
Sebagai penjepit, misalnya:
· Untuk menjepit soklet pada proses
ekstraksi
· Menjepit buret dalam proses titrasi
· Untuk menjepit kondensor pada
proses destilasi
Ring
Untuk menjepit corong pemisah
dalam proses pemisahan dan untuk
meletakan corong pada proses
penyeringan.
Clay triangle
Untuk menahan wadah, misalnya
krus pada saat pemanasan ataau
corong pada waktu penyaringan.
Kacamata pengaman
Untuk melindungi mata dari bahan
yang menyebabkan iritasi. Dan
melindungi dari percikan api, uap
logam, serbuk debu, kabut dan zat-zat
kimia yang meletup ketika dilakukan
pemanasan, misalnya H2SO4.
Pemanas spiritus
Untuk membakar zat atau
memmanaskan larutan.
Pemanas atau pembakar bunsen
Untuk memanaskan larutan dan dapat
pula digunakan untuk sterilisasi
dalam proses suatu proses.
Hot plate
Untuk memanaskan larutan. Biasanya
untuk larutan yang mudah terbakar.
Oven
Untuk mengeringkan alat-alat
sebelum digunakan dan digunakan
untuk mengeringkan bahan yang
dalam keadaan basah.
Tanur
Digunakan sebagai pemanas pada
suhu tinggi, sekitar 1000 °C.
Incubator
Digunakan untuk fermentasi dan
menumbuhkan media pada pengujian
secara mikrobiologi.
4.2.PEMBAHASAN
Dalam percobaan yang telah dilakukan, terdapat berbagai macam alat, berikut akan
diuraikan pengkategorian dan penanganan alat-alat yang ada di laboratorium
berdasarkan kemampuan yang dimiliki alat untuk mendukung berbagai proses yang
dilakukan dalam percobaan kimia ini.
Laboratorium kimia merupakan laboratorium yang dirancang khusus untuk
meneliti, mengidentifikasi bahkan memproduksi suatu zat. Dalam laboratorium,
terdapat berbagai macam alat-alat yang menunjang praktikan untuk melakukan riset .
Pada praktek pengenalan alat dan bahan yang ada dilaboraturium kimia yaitu,
pertama kita menyiapakan alat yang akan kita guanakan untuk praktek. Kemudian
kita mengetahui dulu nama-nama alat dan bahan yang sudah tersedia di meja
praktikum beserta kita mencatat fungsi-fungsi semua alat tersebut.
Dari hasil pengamatan yang diperoleh dapat diketahui berbagai fungsi maupun
lainnya dari alat – alat laboratorium . Alat-alat laboratorium itu terdiri dari peralatan
non gelas, peralatan gelas , maupun peralatan jenis lainnya.
Alat – alat laboratorium yang kami amati ada tiga puluh lima alat laboratorium,
dari tiga puluh lima alat itu ternyata ada perbedaan fungsi dari alat – alat itu ,
meskipun tidak sedikit ada yang sama fungsinya dari ke tiga puluh lima alat tersebut .
Pengelompokan alat – alat yang diteliti ;
a. Peralatan Gelas ;
Buret , Cawan penguap , Corong , Corong pemisah , Desikator ,
Erlenmeyer , Gelas piala , Gelas ukur , Kaca arloji , Krush , Labu ukur ,
Mortal dan Alu , Petridish , Pipet gondok , Pipet tetes , Pipet Volume ,
Tabung reaksi .
b. Peralatan Non Gelas
Bola hisap , Botol semprot , Bunsen , Hot plate , Kaki tiga , Kawat kasa , Klem
utilitas , Lampu spiritus , Oven , Penjepit tabung reaksi , Rak tabung reaksi , Segitiga
, Sikat tabung reaksi , Spatula , Sudip , Statif dan Klem , Tanur , dan Timbangan
analitis.Sementara alat yang tidak detail di perkenalkan pada saat praktikum ialah
oven dan timbangan analitik.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum saya telah mengetahui nama, fungsi dan cara penggunaan alat
alat laboratorium kimia.Dari percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa masing-masing
alat laboratorium memiliki prosedur tersendiri sesuai dengan guna dan fungsinya. Adapun
kesimpulan yang diperoleh dari percobaan ini adalah : alat non gelas terdiri dari ;
sendok tanduk, spoit, labu semprot, hand spray. Alat gelas terdiri dari ; Cawan petri,
batang pengaduk,pipet gondok, gelas ukur, pipet volume, tabung durham,dan
erlenmeyer. Alat instrumen terdiri dari ; oven, inkubator, Laminarty air flow,
Sentrifuges, penangas, Shaker, Neraca analitik, Neraca ohaus, Autoklaf,
Spektrofotometer. Alat lain terdiri dari ; Ose lurus, Ose bulat, dan Enkas. Teknik
sterilisasi alat gelas dengan menggunakan oven,sedangkan alat non gelas dengan
menggunakan autoklaf dan alat lain ; ose dengan cara dipijarkan dan enkas dengan
cara menyemprotkan alkohol kemudian menyalakan bunsen saat pengerjaan
5.2 SARAN
Sebaiknya dalam laboratorium mahasiswa lebih kondusif
Sebaiknya alat-alat dalam laboratorium di lengkapi lagi
Sebaiknya ko-ass mampu menertibkan para praktikan agar saat praktikum
mendapat hasil yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, H. (1993). Penentuan Dasar Praktikan Kimia. Depdikbud : ITB.
Bandung
Anonim. 1998. Alat dan Bahan di Laboratorium. http://wikipedia.com/.
Diakses 27/10/2013.
Khopkar, S.M. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: Universitas
Indonesia.
Laila. 2004. Tangkas Kimia. Kartika: Surabaya.
Rohman.1998.Biologi SMU 2.Erlangga:Jakarta