Pengembangan teknologi

16
Pengembangan Teknologi Komputer & Informasi sebagai Langkah Rehabilitasi Tuna Netra di Indonesia OLEH: M. TRISNA ABUNG Z SYAMSURYA HARUN AR RASYID M. MARJAN BASRI

Transcript of Pengembangan teknologi

Page 1: Pengembangan teknologi

Pengembangan Teknologi

Komputer & Informasi sebagai Langkah

Rehabilitasi Tuna Netradi Indonesia

OLEH:

M. TRISNA ABUNG Z

SYAMSURYA HARUN AR RASYID

M. MARJAN BASRI

Page 2: Pengembangan teknologi

PENDAHULUAN

Komputer untuk tuna netra, Mungkin kita merasa aneh atau tidak yakin apakah ada. Bukankah komputer yang kita kenal terdiri dari layar (monitor) yang menampilkan gambar, tulisan, video, musik dan lain-lainnya; tombol huruf (keyboard) seperti pada mesin tik; dan peralatan besar yang disebut alat cetak (printer). Apakah para tuna netra bisa menggunakannya? Bagaimana cara melihat gambar di layar, bagaimana cara membaca tulisan di layar, bagaimana cara mengetiknya? Kalau sedang browsing internet, bagaimana cara mengetahui kita berada di situs mana, apa isinya dan bagaimana kalau ingin mencetaknya di kertas?

Page 3: Pengembangan teknologi

Tidak ada yang tidak mungkin dengan semakin majunya teknologi komputer. Teknologi bagi tunanetra ini diharapkan dapat membantu proses pewujudan masyarakat yang inklusif. Sehingga paradigma masyarakat mulai terbuka dan sadar bahwa tunanetra bukan hanya tukang pijit, pemain alat musik, atau peminta-minta. Tapi sekarang masyarakat tahu bahwa ada yang bisa mengoperasikan komputer, melakukan tugas tulis menulis, membuat musik melalui keyboard dan komputer, menjadi penerjemah bahasa, dan lain-lain.

Page 4: Pengembangan teknologi

Teknologi Awal untuk Tuna Netra

• Braille adalah sejenis sistem tulisan sentuh yang digunakan oleh orang buta. Sistem ini diciptakan oleh seorang Perancis yang bernama Louis Braille yang buta disebabkan kebutaan waktu kecil. Ketika berusia 15 tahun, Braille membuat suatu tulisan tentara untuk memudahkan tentara untuk membaca ketika gelap. Tulisan ini dinamakan huruf Braille. Namun ketika itu Braille tidak mempunyai huruf W.

Page 5: Pengembangan teknologi

• Braille terdiri dari sel yang mempunyai 6 titik timbul yang dinomorkan seperti berikut:

Page 6: Pengembangan teknologi

TEKNOLOGI UNTUK TUNANETRA

Beberapa teknologi yang telah diciptakan untuk penyandang tunanetra:

1. Guide Device for the Visually Handicapped2. Mesin foto copy Braille3. Book-reader for the Visually handicapped4. Three-dimensional Information Display Unit5. Sistem Navigasi menggunakan Optical Beacon

(Tokai University)6. Pengembangan sistem transfer informasi

visual 3 dimensi ke dalam informasi dimensional virtual sound. (Tsukuba University).

Page 7: Pengembangan teknologi

PEMBAHASAN

Di Indonesia telah dilakukan berbagai penelitian dan pengembangan sistem rehabilitasi tuna netra menggunakan teknologi komputer dan informasi :

• Software BrailleProgram itu bekerja dengan mengubah teks tertulis di layar komputer menjadi informasi huruf-huruf Braille yang dapat dicetak. Jadi pemakai membaca teks bukan di layar komputer, melainkan di kertas, dalam huruf-huruf Braille.

Page 8: Pengembangan teknologi

JAWS

• Program ini untuk selanjutnya disebut program pembaca layar atau Screen reader. Sebagai contoh salah satu merek dari program ini adalah JAWS yang merupakan singkatan dari Job Access with Speech.

• Prinsip kerja dari program pembaca layar adalah memperoses tulisan atau teks yang muncul di layar untuk kemudian direproduksi dalam bentuk suara yang bisa didengar oleh seseorang melalui headset atau loud speaker.

Page 9: Pengembangan teknologi

Dislay Braille

• Layar komputer untuk tuna netra diganti dengan alat sentuh/raba yang disebut dengan Braille display. Sekilas alat ini tampak seperti sebuah notebook atau mungkin sebuah peralatan equilizer.

Page 10: Pengembangan teknologi

Embosser Braille

Ini adalah pengganti mesin printer. Penampilannya mirip mesin printer biasa. Hanya saja alat ini tidak mencetak huruf melainkan titik-titik timbul (emboss) pada kertas untuk membentuk huruf-huruf Braille. Karena harus membuat titik-titik timbul, mesin embosser ini lumayan berisik ketika digunakan. Supaya pemakainya dapat bekerja mandiri, mesin embosser ini dilengkapi dengan antar-muka suara untuk memandu pemakai memasang kertas pada mesin embosser.

Page 11: Pengembangan teknologi

Graphic print out

• Mencetak gambar yang telah dibuat oleh software gambar Braille.

Keyboard Braille

Mengetik dilakukan seperti mengetik dengan keyboard biasa. Hanya saja, tombol-tombol keyboardnya menggunakan selimut/penutup bercetak huruf Braille, bukan huruf Latin. Dengan berlatih sebentar untuk mengenali letak-letak tombol, pemakainya akan cepat mahir mengetik dan berkarya.

Page 12: Pengembangan teknologi

Alat Bantu Suara

• Selain keyboard Braille, komputer untuk tuna netra juga dilengkapi dengan program suara, yang mengubah tulisan/teks menjadi suara.

Kertas Braille• Kertas yang digunakan untuk mencetak huruf

Braille dari komputer adalah jenis continues paper. Kertas itu adalah kertas perforasi (berlubang-lubang) dan dilipat agar mudah dimasukkan ke dalam printer atau embosser Braille. Kertas itu dapat dipisahpisahkan setelah dicetak. Sisi dari setiap halaman juga berlubang-lubang agar sisidengan lubang traktor mudah disobek.

Page 13: Pengembangan teknologi

OCR : Roman Alphabets-Braille Converter System

• System ini merupakan pengembangan software OCR, sehingga hasil scanning terhadap buku, dokumen,suratkabar dsb. akan diubah format penyajiannya ke dalam braille-based output. Selain itu terbuka juga kemungkinan untuk memadukannya dengan text to speech synthesizer sehingga didapat output berupa suara.

Page 14: Pengembangan teknologi

Text To Speech

Text to Speech (TTS) merupakan salah satu aplikasi dalam bidang teknologi informasi sebagai salah satu cara interaksi manusia dengan komputer dengan mengkonversi teks menjadi ucapan. Sampai saat ini, TTS Bahasa Indonesia sudah dibuat untuk penggunaan di personal computer.

Page 15: Pengembangan teknologi

Browser

Bernama WebAnywhere itu memungkinkan kaum buta melakukan banyak hal di internet, mulai dari memeriksa jadwal penerbangan pada komputer publik di bandar udara, rute bus, sampai mengetik e-mail di kafe internet. WebAnywhere dibuat oleh seorang alumnus jurusan ilmu komputer dari Universitas Washington. Aplikasi ini diciptakan sebagai alternatif bagi software berbasis komputer, yang selama ini dipakai untuk memandu orang buta berselancar di internet.

Page 16: Pengembangan teknologi

Kesimpulan & Saran

Semua teknologi yang sudah disebutkan di atas, sangatlah membantu sekali bagi tunanetra. Mereka bisa mengfungsikan kembali kemampuan administrasi atau tulis menulis yang sebelumnya sangat sulit dilakukan secara mandiri. Tapi sayangnya, hal-hal tersebut belum tersosialisasi dengan baik dalam masyarakat. Mereka masih menganggap instalasi teknologi bagi tunanetra membutuhkan biaya yang sangat mahal. Walaupun instalasi teknologi bagi tunanetra cukup mahal, tapi manfaat yang dihasilkan jauh lebih besar jika dibandingan dengan harganya.