PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB...

91
PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS PERSUASI MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED LEARNING DI SMP (Skripsi) Oleh Jamilah Hayati FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2020

Transcript of PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS PERSUASI

MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED LEARNING DI SMP

(Skripsi)

Oleh

Jamilah Hayati

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2020

Page 2: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

Jamilah Hayati

ABSTRAK

PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS PERSUASI

MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED LEARNING DI SMP

Oleh

Jamilah Hayati

Masalah dalam penelitian ini adalah skenario pembelajaran teks persuasi

menggunakan model project based learning. Tujuan penelitian ini ialah

mengembangkan skenario pembelajaran teks persuasi menggunakan model project

based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

persuasi.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode R and D atau

research and development yang diadopsi dari teori Sugiyono (2016: 297). Tahapan

dalam penelitian ini, yaitu potensi dan masalah, pengumpulan informasi, desain

Page 3: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

Jamilah Hayati

produk, validasi desain, revisi desain, dan desain teruji. Teknik pengumpulan data

dalam penelitian ini menggunakan teknik angket dan wawancara.

Hasil penelitian pengembangan yang dilakukan adalah produk skenario pembelajaran

teks persuasi menggunakan model project based learning di SMP dengan enam

tahapan pembelajaran, yaitu (1) guru menginformasikan kompetensi dan topik; (2)

siswa mengidentifikasi masalah sesuai topik; (3) kelompok membuat encana proyek;

(4) kelompok belajar dapat membuat proyek; (5) presentasi proyek; (6) refleksi

kegiatan belajar. Hasil penilaian kelayakan dari ahli materi dan ahli bahasa

memperoleh kriteria sangat layak. Hasil penilaian dari tujuh indikator kelayakan oleh

ahli materi memperoleh rerata persentase 92,8% dengan kriteria sangat layak. Hasil

penilaian dari sembilan indikator oleh ahli bahasa memperoleh rerata persentase

77,8% dengan kriteria sangat layak digunakan. Berdasarkan hasil penilaian ahli

materi dan ahli bahasa dapat disimpulkan bahwa skenario pembelajaran teks persuasi

menggunakan model project based learning layak digunakan untuk kegiatan belajar

mengajar.

Kata kunci : skenario pembelajaran, project based learning, teks persuasi

Page 4: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS PERSUASI

MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED LEARNING DI SMP

Oleh

Jamilah Hayati

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2020

Page 5: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks
Page 6: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks
Page 7: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks
Page 8: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bumi Nabung Ilir, Kecamatan Bumi Nabung,

Lampung Tengah pada 06 Desember 1996, sebagai putri pertama dari

dua bersaudara. Penulis adalah putri dari pasangan Bapak Muhamad

Iksan dan Ibu Rohayati. Penulis mengawali pendidikan di Sekolah

Dasar (SD) Negeri 3 Bumi Nabung Ilir, Kecamatan Bumi Nabung, Lampung tengah

tahun 2003-2009; Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Bandar Surabaya,

Lampung Tengah tahun 2009-2012; Madrasah Aliyah Negeri 1 (MAN 1) Bandar

Lampung tahun 2012-2015.

Tahun 2015, Penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra

Indonesia, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung melalui jalur

undangan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Penulis

melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Muhamadiyah Gisting

pada bulan Juli sampai Agustus 2018 dan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN)

di Desa Gisting Bawah, Kabupaten Tanggamus pada bulan Juli sampai Agustus 2018.

Penulis aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka Universitas Lampung.

Penulis pernah menjadi Anggota Pokja Sarana dan Prasarana (sarpras) pada

kepengurusan periode 2017 dan terpilih menjadi Ketua Puteri Silamaya pada periode

2018. Kemudian pada periode 2019 penulis termasuk ke dalam Dewan Kehormatan

Pandega Racana Raden Intan – Puteri Silamaya.

Page 9: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

Moto

“Barang siapa menempuh satu jalan (cara) untuk mendapatkan ilmu, maka Allah pasti

mudahkan baginya jalan menuju surga”

(H.R. Muslim)

“Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, hormatilah guru-gurumu,

serta berlaku baiklah terhadapnorang yang mengajarkanmu”

(H.R. Tabrani)

Page 10: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

PERSEMBAHAN

Puji syukur ke hadirat Allah swt., Yang Maha pengasih lagi Maha Penyayang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi. Karya ini

penulis persembahkan kepada

Ibu Rohayati tercinta yang telah merestui segala langkah dan perjuangan selama ini.

Terima kasih ibu, tak pernah luput menyebut nama ku untuk meminta yang terbaik

kepada Allah swt., Tuhan semesta alam.

Bapak Muhamad Iksan tercinta yang telah merestui untuk menyelesaikan pendidikan

di perguruan tinggi. Terima kasih bapak, telah mencukupi segala kebutuhan dan

keperluan ku, tak terhitung peluh selama ini demi tercapai cita-cita juga setia

menyebut namaku untuk meminta segala yang terbaik kepada Allah swt., Tuhan

semesta alam.

Adikku Yulia Ananta yang turut mendoakan dan memberikan semangat untuk

menyelesaikan skripsi ini dan menjadi lebih baik

Almamater tecinta Universitas Lampung.

Page 11: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah swt., atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Penyusunan Skenario

Pembelajaran Teks Persuasi dengan Model Project Based Learning di SMP”.

Shalawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw.,

yang akan memberikan syafaatnya kelak. Skripsi ini merupakan salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung. Penulis menerima banyak bimbingan,

arahan, dan dukungan dari berbagai pihak dalam proses pembuatan dan penyelesaian

skripsi ini. Sebagai bentuk rasa syukur dan hormat penulis menyampaikan terima

kasih kepada kepada

1. Dr. Farida Ariyani, M.Pd., selaku pembimbing akademik dan pembimbing I

yang telah membantu, membimbing, mengarahkan, dan memotivasi dalam

penulisan skripsi ini;

2. Khoerotun Nisa Liswati, M.Hum., selaku pembimbing II yang telah membantu,

membimbing, mengarahkan, dan memotivasi dalam penulisan skripsi ini;

3. Dr. Nurlaksana Eko Rusminto, M.Pd., selaku penguji dan sekaligus Ketua

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni yang telah membimbing, memotivasi,

memberi saran, dan menasihati penulis;

Page 12: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

4. Dr. Munaris, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia yang telah membimbing dan membantu penulis selama

menempuh studi di Universitas Lampung;

5. Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung;

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia, yang telah memberikan ilmu dan motivasi yang sangat bermanfaat

bagi penulis;

7. Drs. Ali Mustofa, M.Pd., selaku validator ahli materi yang telah memberikan

kritik dan saran selama kegiatan penelitian;

8. Rian Andri Prasetya, S.Pd., M.Pd. selaku validator ahli bahasa yang telah

memberikan kritik dan saran selama kegiatan penelitian;

9. Bapak dan Ibu staf administrasi Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, yang

telah membantu urusan administrasi penulis selama menempuh pendidikan;

10. Bapak Sutrisno, M.Pd., selaku guru SMP Kartika II Bandar Lampung, yang telah

membantu dalam tahap pengembangan produk skenario pembelajaran;

11. Guru-guruku, yang telah memberikan nasihat dan berbagai ilmu pengetahuan

yang mengantarkanku hingga sampai ke perguruan tinggi ini;

12. Teman-teman, kelas A dan kelas B Program Studi Pendikan Bahasa dan

Indonesia Angkatan 2015 yang menemani, membantu dan memotivasi

pejalananku dari awal kuliah hingga tahap ini. Terima kasih untuk semua

kenangan indah;

13. Keluarga Besar Pramuka Unila, Racana Raden Intan – Puteri Silamaya.

Seluruh Kakak Pembina, kakak purna, Kakak non pengurus, dan adik-adik.

Page 13: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

Terkhusus angkatan 34 (Imam, Irpan, Kelana, Suhadak, Aang, Arip, Nanda,

Junardi, Anita YD, Maya, Erin, Maghrani, Ica, Ida, Yessi, Yuli, Lilin, Ika,

Fatma, Atun, Eka. Kakak diklat Kak Hardi dan Kak Fitri) yang memberikan

pengalaman dan cerita manis untuk dikenang sampai hari tua;

14. Teman-teman pengabdian KKN dan PPL, seatap sepenanggungan Pekon

Gisting Bawah (Zulkarnin, Noval, Ica, Yudha, Rini, indah, Susi, Asih, Ika),

terima kasih sudah menjadi keluarga baru diujung masa studiku;

15. Teman-teman Batrasia berdasi Merah Putih (Ica NIati, Astrida Damayanti, Maghrani

Astri K);

16. Keluarga Berencana (Mifta, Pale, Wiwi, Pitri) terima kasih sudah menemani

menyayangi dan mengukir tawa suka, duka;

17. Sahabat Fillah (Astuti Muthoharoh, Fina Rahayu, Binti Munawaroh, Sri Asih) yang

menemani dan memberikan motivasi pada kebaikan;

18. Pak Nur, Ibu Niha, Mbak Dina Maryana, Mas Angga, Dek Nisrina, Dek Wawa,

terima kasih untuk doa dan semangat yang diberikan;

19. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.

Semoga semua keikhlasan, kebaikan, dan bantuan yang diberikan kepada penulis

mendapat balasan dari Allah swt. Semoga Allah swt. selalu memberikan yang terbaik

untuk Bapak/Ibu dan teman-teman semua baik yang namanya tertulis maupun

yang tidak tertulis dalam skripsi ini. Aamiin.

Bandarlampung, Januari 2020

Jamilah Hayati

Page 14: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................................................. i

HALAMAN JUDUL .................................................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iv

SURAT PENYATAAN .............................................................................................. v

RIWAYAT HIDUP .................................................................................................... vi

MOTO ......................................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN....................................................................................................... viii

SANWACANA ........................................................................................................... ix

DAFTAR ISI............................................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xvi

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xvii

DAFTAR SKEMA...................................................................................................... xviii

DAFTAR SINGKATAN ............................................................................................ xix

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 5

1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................................. 6

1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................... 6

1.5 Ruang Lingkup Penelitian................................................................................ 7

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pembelajaran.................................................................................................... 8 2.1.1 Pengertian Pembelajaran ......................................................................... 8

2.1.2 Teori-Teori Pembelajaran....................................................................... 9

2.1.3 Ciri-Ciri Pembelajaran …....................................................................... 12

2.1.4 Unsur-Unsur Pembelajaran..................................................................... 12

2.2 Komponen Belajar Mengajar ........................................................................... 13

2.2.1 Tujuan...................................................................................................... 14

2.2.2 Bahan Pelajaran....................................................................................... 15

2.2.3 Kegiatan Belajar Mengajar...................................................................... 16

2.2.4 Metode..................................................................................................... 17

2.2.5 Evaluasi................................................................................................... 18

2.3 Skenario Pembelajaran………….................................................................... 19

2.3.1 Pelaksanaan Pembelajaran....................................................................... 19

2.3.2 Capaian Pembelajaran.............................................................................. 22

2.4 Model Pembelajaran......................................................................................... 24

2.4.1 Pengertian Model Pembelajaran.............................................................. 24

2.4.2 Ciri-Ciri Model Pembelajaran.................................................................. 24

2.4.3 Model-Model Pembelajaran.................................................................... 25

2.5 Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.................................................. 31

2.5.1 Pengertian Teks........................................................................................ 32

2.5.2 Jenis-Jenis Teks........................................................................................ 33

Page 15: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian................................................................................................. 52 3.2 Prosedur Penelitian........................................................................................... 52

3.2.1 Potensi dan Masalah................................................................................. 53

3.2.2 Studi Literatur........................................................................................... 54

3.2.3 Pengumpulan Informasi............................................................................ 54

3.2.4 Desain Produk........................................................................................... 54

3.2.5 Validasi Desain......................................................................................... 54

3.2.6 Desain Teruji............................................................................................. 54

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................................ 55

3.3.1 Lokasi Penelitian....................................................................................... 55

3.3.2 Waktu Penelitian....................................................................................... 55

3.4 Evaluator (uji ahli) dan Objek Penelitian.......................................................... 55

3.4.1 Evaluator Uji Ahli..................................................................................... 55

3.4.2 Objek Penelitian........................................................................................ 56

3.5 Teknik Pengumpulan Data................................................................................ 56

3.5.1 Angket....................................................................................................... 56

3.5.2 Wawancara................................................................................................ 56

3.6 Teknik Analisis Data......................................................................................... 56

3.6.1 Analisis Lembar Penilaian Para Ahli........................................................ 57

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Validasi Desain Skenario Pembelajaran.................................................. 65

4.1.1 Hasil Validasi Ahli Materi....................................................................... 65

4.1.2 Hasil Validasi Validasi Ahli Bahasa........................................................ 68

4.2 Pembahasan Skenario yang Dikembangkan..................................................... 70

4.2.1 Skenario Pembelajaran Bagian Pendahuluan........................................... 70

4.2.2 Skenario Pembelajaran Bagian Inti.......................................................... 84

4.2.3 Skenario Pembelajaran Bagian Penutup.................................................. 93

4.3 Kelebihan Skenario yang Dikembangkan........................................................ 97

4.4 Kekurangan Skenario yang Dikembangkan..................................................... 97

V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan.......................................................................................................... 98 5.2 Saran…............................................................................................................ 101 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 102 LAMPIRAN

xii

Page 16: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

DAFTAR LAMPIRAN

Tabel Instrumen Pembahasan Data Karakteristik Pengembangan Skenario

Pembelajaran Teks Persuasi dengan Model Project Based Learning di

SMP……………………………………………………………………………. 106

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran…………………………………………… 149

Produk Pengembangan Skenario Pembelajaran…………...…………………... 171

Surat Permohonan Validator Ahli Materi……………………………………... 20

Angket Validasi Ahli Materi …………………………………………………. 207

Analisis Data Hasil Validasi Ahli Materi…………………………………….. 210

Surat Permohonan Validator Ahli Bahasa……………………………………. 211

Angket Validasi Ahli Bahasa…………………………………………………. 215

Analisis Data Hasil Validasi Ahli Bahasa……………………………………. 218

Page 17: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

DAFTAR TABEL

halaman

1. Tabel 3.1 Kriteria Kelayakan Ahli Bahasa…………………………57

2. Tabel 3.2 Kriteria Kelayakan Ahli Materi………………………….60

3. Tabel 4.1 Hasil Validasi Ahli Materi……………………………….66

4. Tabel 4.2 Hasil Validasi Ahli Bahasa ………………………………68

Page 18: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

DAFTAR SKEMA

halaman

1. Skema pembelajaran project based learning………………………...31

2. Prosedur penelitian dan pengembangan…………………………….53

3. Grafik Skala Likeart………………………………………………...63

Page 19: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

DAFTAR SINGKATAN

Tuturan Guru

1. Pd-Or1.TG : Pendahuluan, orientasi aspek satu tuturan guru

2. Pd-Or2.TG : Pendahuluan, orientasi aspek dua tuturan guru

3. Pd-Or2.TGS : Pendahuluan, orientasi aspek dua tuturan guru dan siswa

4. Pd-Or3.TG : Pendahuluan, orientasi aspek tiga tuturan guru

5. Pd-Or4.TG : Pendahuluan, orientasi aspek empat tuturan guru

6. Pd-Ap1.TG : Pendahuluan, apersepsi aspek satu tuturan guru

7. Pd-Ap2.TG : Pendahuluan, apersepsi aspek dua tuturan guru

8. Pd-Ap3.TG : Pendahuluan, apersepsi aspek tiga tuturan guru

9. Pd-Mt1.TG : Pendahuluan, motivasi aspek satu tuturan guru

10. Pd-Mt2.TG : Pendahuluan, motivasi aspek satu tuturan guru

11. Pd-Pc1.TG : Pendahuluan, pemberian acuan aspek satu tuturan guru

12. Pd-Pc2.TG : Pendahuluan, pemberian acuan aspek dua tuturan guru

13. Pd-Pc3.TG : Pendahuluan, pemberian acuan aspek tiga tuturan guru

14. Pd-Pc4.TG : Pendahuluan, pemberian acuan aspek empat tuturan guru

15. Pd-Pc5.TG : Pendahuluan, pemberian acuan aspek lima tuturan guru

16. I-PjBL1.TG : Inti, Project Based Learning tahap satu tuturan guru

17. I-PjBL2.TG : Inti, Project Based Learning tahap dua tuturan guru

18. I-PjBL3.TG : Inti, Project Based Learning tahap tiga tuturan guru

19. I-PjBL4.TG : Inti, Project Based Learning tahap empat tuturan guru

20. I-PjBL5.TG : Inti, Project Based Learning tahap lima tuturan guru

21. I-PjBL6.TG : Inti, Project Based Learning tahap enam tuturan guru

22. IPS-mengt.TG : Inti, pendekatan scientific mengamati tuturan guru

23. IPS-meny.TG : Inti, pendekatan scientific menanya tuturan guru

24. IPS-mnlr.TG : Inti, pendekatan scientific menalar tuturan guru

25. IPS-mcb.TG : Inti, pendekatan scientific mencoba tuturan guru

26. IPS-kom.TG : Inti, pendekatan scientific mengomunikasikan tuturan guru

27. Pnt1.TG : Penutup, aspek satu tuturan guru

28. Pnt2.TG : Penutup, aspek dua tuturan guru

29. Pnt3.TG : Penutup, aspek tiga tuturan guru

30. Pnt4.TG : Penutup, aspek empat tuturan guru

31. Pnt5.TGS : Penutup, aspek lima tuturan guru dan siswa

32. Pnt6.TG : Penutup, aspek enam tuturan guru

Page 20: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

Tuturan siswa

1. Pd-Or1.TS : Pendahuluan, orientasi aspek satu tuturan siswa

2. Pd-Or2.TS : Pendahuluan, orientasi aspek dua tuturan siswa

3. Pd-Or3.TS : Pendahuluan, orientasi aspek tiga tuturan siswa

4. Pd-Or4.TS : Pendahuluan, orientasi aspek empat tuturan siswa

5. Pd-Ap1.TS : Pendahuluan, apersepsi aspek satu tuturan siswa

6. Pd-Ap2.TS : Pendahuluan, orientasi aspek dua tuturan siswa

7. Pd-Mt1.TS : Pendahuluan, motivasi aspek satu tuturan siswa

8. Pd-Mt2.TS : Pendahuluan, motivasi aspek dua tuturan siswa

9. Pd-Pc4.TS : Pendahuluan, pemberian acuan aspek empat tuturan siswa

10. Pd-Pc5.TS : Pendahuluan, pemberian acuan aspek lima tuturan siswa

11. I-PjBL3.TS : Inti, Project Based Learning tahap tiga tuturan siswa

12. I-PjBL4.TS : Inti, Project Based Learning tahap empat tuturan siswa

13. I-PjBL5.TS : Inti, Project Based Learning tahap lima tuturan siswa

14. IPS-mengt.S : Inti, pendekatan scientific mengamati tuturan siswa

15. IPS-meny.S : Inti, pendekatan scientific menanya tuturan siswa

16. Pnt1.TS : Penutup, aspek satu tuturan siswa

17. Pnt2.TS : Penutup, aspek dua tuturan siswa

18. Pnt3.TS : Penutup, aspek tiga tuturan siswa

19. Pnt5.TS : Penutup, aspek lima tuturan siswa

20. Pnt6.TS : Penutup, aspek enam tuturan siswa

Keterangan :

G1 : Tuturan guru pertama S1 : Tuturan siswa pertama

G2 : Tuturan guru kedua S2 : Tuturan siswa kedua

G3 : Tuturan guru ketiga S3: Tuturan siswa ketiga

G4 : Tuturan guru keempat S4 : Tuturan siswa keempat

G5: Tuturan guru kelima S5 : Tuturan siswa kelima

xvii

Page 21: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembelajaran merupakan kebutuhan makhluk sepanjang hayat yang harus dipenuhi.

Pengajaran merupakan upaya untuk membelajarkan dan membuat siswa mengetahui

serta memahami sebuah pengetahuan. Pendidikan mengajarkan siswa tentang

pengetahuan dan bekal hidup untuk menjalankan hidup sehari-hari di masyarakat

yang dibimbing oleh seorang guru (Ihsan, 2011: 20). Proses pembelajaran yang baik

tersusun dalam rangkaian kegiatan yang sistematis, tumbuh dari pendekatan yang

digunakan sebagai landasan dan bersifat prosedural. Peraturan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan No. 65 Tahun 2013 tentang standar proses menyatakan bahwa

proses pembelajaran menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan

karakteristik peserta didik dan mata pelajaran.

Metode yang dianjurkan dalam standar proses adalah memperkuat penggunaaan

metode ilmiah/saintifik, pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian.

Pembelajaran scientific mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan

keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah

kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologi) yang berbeda.

Page 22: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

2

Pendekatan saintifik (scientific approach) dalam pembelajaran sebagaimana

dimaksud meliputi mengamati, menanya, mencoba, mengolah, dan

mengkomunikasikan (Setiawan, Dika:2013).

Pembelajaran bahasa Indonesia dalam kurikulum 2013 berorintesikan pada

pembelajaran berbasis teks dapat dilihat dalam rumusan kompetensi dasar substansi

Bahasa Indonesia dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Hanya saja,

terdapat perbedaan jenis teks yang diajarkan, yakni pada pendidikan dasar sampai

pendidikan menengah adalah teks langsung (kontinu) atau genre mikro, sedangkan

jenis teks yang diajarakan pada perguruan tinggu adalah jenis teks tidak langsung

(diskontinu) atau teks-teks genre makro (Mahsun, 2014:94).

Pembelajaran Bahasa Indonesia di tingkat SMP kelas VIII Kurikulum 2013 revisi

2017 menggunakan delapan jenis teks, yaitu (1) teks berita, (2) teks iklan, (3) teks

eksposisi, (4) teks puisi, (5) teks eksplanasi, (6) teks ulasan, (7) teks persuasi, dan (8)

teks drama. Dari delapan teks tersebut, peneliti memilih teks persuasi untuk dikaji

pada penelitian ini. Teks persuasi merupakan sebuah teks yang bertujuan untuk

membujuk dan membuat pembaca atau lawan bicara percaya dengan hal-hal yang

dikomunikasikan. Peneliti memilih teks persusi sebagai acuan penelitian karena teks

persusi merupakan pembelajaran yang menarik dan dekat dengan kehidupan peserta

didik kelas VIII semester genap di Kurikulum 2013 revisi 2017. Materi teks persuasi

tercantum pada Kompetensi Dasar 3.14 menelaah struktur dan kebahasaan teks

persuasi yang berupa saran, ajakan, dan pertimbangan tentang berbagai permasalahan

Page 23: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

3

aktual (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya, dll) dari

berbagai sumber yang didengar dan dibaca dan 4.14 menyajikan teks persuasi (saran,

ajakan, arahan, dan pertimbangan) secara tulis dan lisan dengan memperhatikan

struktur, kebahasaan, atau aspek lisan.

Pembelajaran teks persuasi akan berjalan efektif dan efesien jika seorang guru sudah

mempersiapkan pembelajaran dengan baik. Persiapan seorang guru dalam mengajar

dapat dilihat dari skenario yang dibuat oleh guru. Pemilihan, penetapan, dan

pengembangan metode pembelajaran didasarkan pada kondisi pengajaran yang ada.

Dengan demikian, sebuah skenario pembelajaran memiliki peran yang penting dalam

proses pembelajaran. Skenario berfungsi sebagai acuan belajar yang digunakan guru

dalam proses pembelajaran agar mampu menciptakan suasana pembelajaran yang

kondusif serta mampu mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Namun dalam

pelaksanaan pembelajaran proses pembelajaran belum dilaksanakan dengan

menggunakan model pembelajaran bervariasi. Peneliti merasa penting untuk

mengembangkan skenario pembelajaran agar memberikan variasi model

pembelajaran yang dapat dipakai guru dalam proses pengajaran siswa.

Peneliti mengembangkan sebuah skenario pembelajaran dengan model project based

learning. Skenario pembelajaran dengan model project based learning merupakan

sebuah model pembelajaran berbasis proyek yang diharapkan dapat melatih

kemandirian dan kreativitas siswa serta mengatasi kesulitan siswa dalam memahami

materi teks persuasi. Kesulitan siswa dalam memahami materi di pengaruhi oleh

Page 24: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

4

beberapa faktor, yaitu (1) pembelajaran dikelas terpusat pada guru; (2) pengajaran

yang monoton mempengaruhi motivasi belajar siswa; (3) kreativitas siswa kurang

berkembang dalam menyelesaikan tugas. Berpijak dari faktor-faktor tersebut peneliti

berasumsi skenario pembelajaran dengan model project based learning mampu

memecahkan masalah pembelajaran tersebut.

Berikut penelitian yang berkaitan dengan pengembangan skenario pembelajaran.

Robbani Universitas Lampung (2015) dengan judul “Kemampuan Menulis Persuasi

Siswa Kelas X MA Al Fatah Natar Tahun Pelajaran 2013/2014” teknik pengumpulan

data yang digunakan ialah tes tertulis. Penelitian ini mengkaji tentang menulis

karangan persuasi siswa kelas X MA, hasil dari penelitian tersebut menemukan

bahwa:

“jumlah skor rata-rata keseluruhan hasil tes kemampuan menulis siswa kelas

X MA Al Fatah Natar tahun ajaran 2013/2014 adalah 68,4 tergolong cukup

karena berada pada interval 55-69. Skor rata-rata kemampuan siswa menulis

karangan persuasi untuk tiap-tiap aspek (1) aspek kesatuan gagasan (kohesi)

70,9 tergolong baik (2) aspek kepaduan gagasan (koherensi) 69,1 tergolong

cukup, (3) aspek efektivitas kalimat 65,2 tergolong cukup, (4) aspek

pemilihan kata (diksi) 65,4 tergolong cukup, (5) aspek penggunaan ejaan 69,5

tergolong cukup” (Robbani, 2015)

Hidayati Universitas Negeri Malang (2013) dengan judul “Pengembangan Skenario

Problem Based Learning (PBL) dalam Mata Pelajaran Ekonomi SMA” metode

penelitian yang digunakan ialah Design Based Research. Peneliti mengembangkan

skenario pembelajaran dengan pendekatan Problem Based Learning. Hasil dari

pengembangan skenario dengan pendekatan Problem Based Learning menemukan

bahwa:

Page 25: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

5

“keterlaksanaan pembelajaran oleh guru, dilihat dari empat indikator, yaitu (1)

Penggunaan metode, (2) ketepatan materi, (3) penguasaan materi, dan (4)

penilaian serta refleksi, sudah tercapai semua atau 100% dari deskriptor yang

ada sudah terpenuhi. Penelitian dan pengembangan telah mencapai tujuan,

yaitu menghasilkan produk skenario pembelajaran berupa (1) panduan

kegiatan pembelajaran untuk fasilitator siswa; (2) bahan ajar untuk siswa.

Skenario telah berhasil diujicobakan kepada siswa SMA Laboratorium UM

Malang” (Hidayati, 2013)

Hasil penelitian pertama mengamati tentang kemampuan menulis siswa. Hasil

penelitian kedua skenario pembelajaran dengan problem based learning telah berhasil

diujicobakan untuk mata pelajaran ekonomi. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu

peneliti merasa penting untuk mengembangkan skenario pembelajaran pada teks

persuasi dengan model project based learning di SMP untuk mengetahui seberapa

pentingnya skenario dalam proses pembelajaran. Berdasarkan uraian yang telah

dipaparkan, maka penulis mengangkat judul penelitian yang dituangkan dalam bentuk

karya tulis yang berjudul “Skenario Pembelajaran Teks Persuasi Menggunakan

Model Project Based Learning di SMP”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, dapat dirumuskan masalah

penelitian sebagai berikut.

1. Bagaimanakah skenario pembelajaran dengan model project based learning

dalam pembelajaran teks persuasi?

2. Bagaimanakah kelayakan skenario pembelajaran dengan model project based

learning dalam pembelajaran teks persuasi?

Page 26: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

6

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini ialah sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan skenario pembelajaran dengan model project based learning

dalam pembelajaran teks persuasi.

2. Mendeskripsikan kelayakan skenario pembelajaran dengan model project based

learning dalam pembelajaran teks persuasi.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat baik secara teoretis maupun secara praktis.

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap

perkembangan ilmu pembelajaran bahasa dalam kajian keefektifan skenario dalam

pembelajaran berbasis teks, terkhusus pembelajaran teks persuasi.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis bagi guru bidang studi bahasa Indonesia untuk mengetahui skenario

yang tepat digunakan dalam pembelajaran teks persuasi di SMP.

Page 27: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

7

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini, yaitu

1. skenario pembelajaran dengan model project based learning pada kompetensi

dasar 3.14 menelaah struktur dan kebahasaan teks persuasi yang berupa saran,

ajakan, dan pertimbangan tentang berbagai permasalahan aktual (lingkungan

hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya, dll) dari berbagai sumber yang

didengar dan dibaca dan 4.14 Menyajikan teks persuasi (saran, ajakan, arahan, dan

pertimbangan) secara tulis dan lisan dengan memperhatikan struktur, kebahasaan,

atau aspek lisan;

2. kelayakan skenario pembelajaran dengan model project based learning dari segi

materi/isi dan segi bahasa.

Page 28: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

8

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pembelajaran

Pembelajaran merupakan kebutuhan makhluk sepanjang hayat yang harus dipenuhi.

Pengajaran merupakan upaya untuk membelajarkan dan membuat siswa mengetahui

serta memahami sebuah pengetahuan. Pendidikan mengajarkan siswa tentang

pengetahuan dan bekal hidup untuk menjalankan hidup sehari-hari di masyarakat

yang dibimbing oleh seorang guru (Ihsan, 2011:20). Berikut penjelasan mengenai

pembelajaran.

2.1.1 Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi,

material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai

tujuan pembelajaran. Manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari siswa,

guru, dan tenaga lainnya. Material meliputi buku-buku, papan tulis, dan kapur,

fotografi, salindia dan film, audio dan video tape. Fasilitas dan perlengkapan, terdiri

atas ruang kelas, perlengkapan audio visual, juga computer. Prosedur meliputi jadwal

dan metode penyampaian informasi, praktik belajar, ujian dan sebagainya (Hamalik,

2009: 57).

Page 29: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

9

2.1.2 Teori-Teori Pembelajaran

Teori-teori pembelajaran menurut Hamalik (2009:59) ialah sebagai berikut

2.1.2.1 Pembelajaran merupakan Persiapan di Masa Depan

Masa depan kehidupan anak ditentukan oleh orang tua. Mereka yang dianggap paling

mengetahui apa dan bagaimana kehidupan itu. Orang tua berkewajiban menentukan

akan dijadikan apa peserta didik. Sekolah berfungsi mempersiapkan mereka agar

mampu hidup dalam masyarakat yang akan dating.

2.1.2.2 Pembelajaran merupakan Suatu Proses Penyampaian Pengetahuan

Penyampaian pengetahuan dilaksanakan dengan menggunakan metode imposisi,

dengan cara menuangkan pengetahuan kepada herbart berdasarkan asas asosiasi dan

reproduksi atas tanggapan/kesan. Cara penyampaian pengetahuan tersebut

berdasarkan ajaran dalam psikologi asosiasi.

2.1.2.3 Tinjauan Utama Pembelajaran adalah Penguasaan Pengetahuan

Pengetahuan sangat penting bagi manusia. Barangsiapa menguasai pengetahuan,

maka dia dapat berkuasa : “Knowledgs is power”. Pengetahuan bersumber dari

perangkat mata ajaran yang disampaikan disekolah. Para pakar yang mendukung teori

ini berpendapat, bahwa mata ajaran berasal dari pengalaman-pengalaman orang tua,

masa lampau yang berlangsung sepanjang kehidupan manusia.

2.1.2.4 Guru Dipandang sebagai Orang yang Sangat Berkuasa

Peran guru sangat dominan dalam menentukan segala hal yang dianggap tepat untuk

disajikan kepada para siswanya. Guru dipandang sebagai orang yang serba

Page 30: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

10

mengetahui, pandai. Dia mempersiapkan tugas-tugas memberikan latihan-latihan dan

menetukan peraturan dan kemajuan tiap siswa.

2.1.2.5 Siswa Dianggap sebagai Tong Kosong, Belum Mengetahui Apa-Apa.

Siswa hanya menerima apa yang diberikan oleh gurunya. Siswa bersikap sebagai

pendengar, pengikut, pelaksana tugas. Kebutuhan, minat, tujuan, abilitas dan lain-lain

yang dimliki oleh siswa diabaikan dan tidak mendapat perhatian guru.

2.1.2.6 Pendidikan Bertujuan Mengembangkan atau Mengubah Tingkah Laku Siswa

Pribadi adalah suatu sistem yang bersifat unik, terintegrasi dan terorganisasi yang

meliputi semua jenis tingkah laku individu. Pada hakikatnya pribadi tidak lain

daripada tingkah laku itu sendiri. Kepribadian mempunyai ciri-ciri; (1) berkembang

secara berkelanjutan sepanjang hidup manusia, (2) pola organisasi kepribadan

berbeda untuk setiap orang dan bersifat unik, (3) kepribadian bersifat dinamis, terus

berubah melaui cara-cara tertentu. Tingkah laku manusia memiliki dua aspek, yakni :

aspek objektif yang bersifat struktural, aspek subjektif, yang bersifat fungusional.

2.1.2.7 Kegiatan Pembelajaran Berupa Perorganisasian Lingkungan

Perkembangan tingkah laku seseorang adalah berkat pengaruh dari lingkungan.

Lingkungan dengan pengertian secara luas, yang terdiri atas lingkungan alam dan

lingkungan sosial. Lingkungan sosial sering lebih berpengaruh terhadap tingkah laku

seseorang. Melalui interaksi antara individu dengan lingkungannya, maka siswa

memperoleh pengalman, yang pada gilirannya berpengaruh terhadap perkembangan

tingkah lakunya. Hal ini sesuai dengan pendapat bahwa pendidikan adalah suatu

Page 31: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

11

proses sosialisasi anak didik yang disiapkan sesuai dengan norma-norma yang

berlaku dalam masyarakat sekitarnya.

Sekolah berfungsi menyediakan lingkungan yang dibutuhkan begi perkembangan

tingkah laku siswa, antara lain menyiapkan program belajar, bahan pelajaran, metode

mengajar, alat mengajar dan lain-lain. Selain dari itu, pribadi guru sendiri,suasana

kelas, kelompok siswa, lingkungan di luar sekolah, semua menjadi lingkungan belajar

yang bermakna bagi perkembangan siswa.

2.1.2.8 Peserta Didik sebagai Suatu Organisme yang Hidup

Peserta didik memiliki berbagai potensi yang siap untuk berkembang, misalnya:

kebutuhan, minat, tujuan, abilitas, intelegensi, emosi dan lain-lain. Tiap individu

peserta didik mampu berkembang menurut pola dan caranya sendiri. Mereka dapat

melakukan berbagai aktivitas atas mngedakan interaksi dengan lingkungannya.

Aktivitas belajar sesungguhnya bersumber dari dalam diri peserta didik. Guru

berkewajiban menyediakan lingkungan yang serasi agar aktivitas itu menuju kearah

tujuan yang diinginkan dalam hal ini guru bertindak sebagai organisator belajar bagi

siswa yang potensial itu, sehingga tercapai tujuan pembelajaran secara optimal.

Page 32: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

12

2.1.3 Ciri-Ciri Pembelajaran

Menurut Hamalik (2009:66) ada tiga ciri khas yang terkandung dalam sistem

pembelajaran sebagai berikut.

2.1.3.1 Rencana, ialah penataan ketenagaan, material, dan prosedur yang merupakan

unsur-unsur sistem pembelajaran, dalam suatu rencana khusus.

2.1.3.2 Kesaling ketergantungan (interdependence), antara unsur-unsur sistem

pembelajaran yang serasi dalam suatu keseluruhan. Tiap unsur bersifat esensial, dan

masing-masing memberikan sumbangannya kepada sistem pembelajaran.

2.1.3.3 Tujuan, sistem pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai.

Ciri ini menjadi dasar perbedaan antara sistem yang dibuat oleh manusia dan sistem

yang alami (natural). Tujuan utama sistem pembelajaran agar siswa belajar.

2.1.4 Unsur-Unsur Pembelajaran

Unsur-unsur yang harus ada dalam sistem pembelajaran adalah seorang siswa/peserta

didik, suatu tujuan dan suatu prosedur kerja untuk mencapai tujuan. Dalam hal ini,

guru (pengajar) tidak termasuk sebagai unsur sistem pembelajaran, fungsinya dapat

digantikan atau dialihkan kepada media sebagai pengganti, seperti : buku, slide, teks

yang diprogram, dan sebagainya. Namun seorang kepada sekolah dapat menjadi salah

satu unsur sistem pembelajaran, karena berkaitan dengan prosedur perencanaan dan

pelaksanaan pembelajaran.

Page 33: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

13

2.1.4.1 Unsur Dinamis Pembelajarn pada Diri Guru

2.1.4.1.1 Motivasi Pembelajaram Siswa

Guru harus memiliki motivasi untuk membelajarkan siswa. Motivasi itu sebaiknya

timbul dari kesadaran yang tinggi untuk mendidik peserta didik menjadi warga negara

yang baik. Jadi, guru memiliki hasrat untuk menyiapkan siswa menjadi pribadi yang

memiliki pengetahun dan kemampuan tertentu. Namun, diakui bahwa motivasi

membelajarkan itu sering timbul karena insentif yang diberikan, sehingga guru

melaksanakan tugasnya sebaik mungkin. Kedua jenis motivasi itu diperlukan untuk

membelajarkan siswa.

2.1.4.1.2 Kondisi Guru Siap Membelajarkan Siswa

Guru perlu memiliki kemampuan proses pembelajaran, disamping kemampuan

kepribadian dan kemampuan kemasyarakatan. Kemampuan dalam proses

pembelajaran sering disebut kemampuan professional. Guru perlu berupaya

meningkatkan kemampuan-kemampuan tersebut agar senantiasa berada dalam

kondisi siap untuk membelajarkan siswa.

2.2 Komponen-Komponen Belajar Mengajar

Sistm kegiatan belajar mengajar mengandung sejumlah komponen yang meliputi

tujuan, bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, alat, dan sumber, serta

evaluasi (Djamarah, 2010: 41).

Page 34: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

14

2.2.1 Tujuan

Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan suatu kegiatan.

Tidak ada suatu kegiatan yang diprogramkan tanpa tujuan karena hal itu merupakan

suatu hal yang tidak memiliki kepastian dlaam menentukan kea rah mana kegiatan itu

akan dibawa. Tujuan sebagai unsur penting untuk suatu kegiatan, maka dalam

kegiatan apapun tujuan tidak bisa diabaika. Demikian juga halnya dalam kegiatan

belajar mengajar. Tujuan dalam kegiatan belajar mengajar adalah suatu cita-cita yang

dicapai dalam kegiatannya. Kegiatan belajar mengajar tidak bisa dibawa dengan

sesuka hati, kecuali untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Tujuan mempunyai jenjang dari yang luas dan umum sampai kepada yang

sempit/khusus. Semua tujuan itu berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya,

dan tujuan dibawahnya menunjang tujuan di atasnya. Bila tujuan terendah tidak

tercapai, maka tujuan diatasnya juga tidak tercapai, sebagai rumusan tujuan terendah

biasanya menjadikan tujuan diatasnya sebagai pedoman. Ini berarti bahwa dalam

merumuskan tujuan harus benar-benar memperhatikan kesinambungan setiap jenjang

tujuan dlam pendidikan dan pengajaran.

Tujuan adalah komponen yang dapat mempengaruhi komponen lainnya seperti bahan

pelajaran, kegiatan belajar mengajar, pemilihan metode, alat, sumber, dan evaluasi.

Semua komponen itu harus bersesuaian dan didayagunakan untuk mencapai tujuan

seefektif dan seefesien mungkin. Bila salah satu komponen tidak sesuai dengan

tujuan, maka pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tidak dapat mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Ny. Dr. Roestiyah dalam Djamarah (2010:42) mengatakan

Page 35: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

15

bahwa sutau tujuan pengajara adalah deskripsi tentang penampilan perilaku

(performance) murid-murid yang kita harapkan setelah mereka mempelajari bahan

pelajaran yang kita ajarkan. Suatu tujuan pengajaran mengatakan suatu hasil yang

kita harapkan dari pengajaran itu dan bukan sekedar suatu proses dari pengajaran itu

sendiri.

2.2.2 Bahan Pelajaran

Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar

mengajar. Tanpa bahan pelajaran proses belajar mengajar tidak akan berjalan. Karena

itu, guru yang akan mengajarkan pasti memiliki dan menguasai bahan pelajaran yang

akan disampaikannya pada didik. Ada dua persoalan dalam penguasaan bahan

pelajaran ni, yakni penguasaan bahan pelajaran pokok dan bahan pelajaran

pelengkap. Bahan pelajaran pokok adalah bahan pelajaran yang menyangkut bidang

studi yang dipegang oleh guru sesuai dengan profesinya (disiplin keilmuannya).

Bahan pelajaran pelengkap atau penunjang adalah bahan pelajaran yang dapat

membuka wawasan seorang guru agar dalam mengajar dapat menunjang

penyampaian bahan pelajaran pokok. Bahan penunjang ini biasanya bahan yang

terlepas dari disiplin keilmuan guru, tetapi dapat digunakan sebagai penujang dalam

penyampaian bahanpelajaran pokok. Pemakaian bahan pelajaran penunjang ini harus

disesuaikan dengan bahan pelajaran pokok yang dipegang agar dapat memberiakn

motivasi kepada sebagaian besar atau semua anak didik.

Page 36: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

16

Bahan adalah salah satu sumber belajar bagi anak didik. Bahan yang disebut sebagai

sumber balajar (pengajaran) ini adalah suatu yang membawa pesan untuk tujuan

pengajaran. Biasanya aktivitas anak didik berkurang bila bahan yang guru berikan

tidak atau kuran menarik perhatiannya., disebabkan cara mengajar yang mengabaikan

prinsip-prinsip mengajar, seperti apersepsi dan korelasi. Guru merasa pintar dengan

menggunakan bahas yang tidak sesuai dengan perkembangan Bahasa dan jiwa anak

didik. Siswa akan lebih banyak mengalami kegagalan dalam memahami bahan

pelajaran. Oleh karena itu penyampaian bahan dilaksanakan sesuai dengan

perkembangan Bahasa anak didik daripada menuruti kehendak pribadi. Ini perlu

mendapat perhatian yang serius, agar anak didik tidak dirugikan oleh sikap dan

tindkan guru yang keliru. Dengan demikian bahan pelajaran merupakan komponen

yang tidak bisa diabaikan dalam pengajaran, sebab bahan adalah inti dalam proses

belajar mengajar yang akan disampaikan kepada anak didik.

2.2.3 Kegiatan Belajar Mengajar

Kegiatan belajar mengajar merupakan inti kegiatan dalam pendidikan. Segala sesuatu

yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Kegiatan

belajar mengajar akan melibatkan semua komponen pembelajaran, kegiatan belajar

akan menentukan sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai. Kegiatan

belajar mengajar menjadikan guru dan anak didik terlibat dalam sebuah interaksi

dengan bahan pelajaran sebagai mediumnya, dalam interaksi itu guru mendidik siswa

menjadi lebih aktif.

Page 37: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

17

Guru berperan sebagai motivator dan fasilitator. Inilah sistem pengajaran yang

dikehendaki dalam pengajaran denagan pendekatan CBSA (cara belajar siswa aktif)

dalam pendidikan modern. Kegiatan belajar dengan pendekatan CBSA menghendaki

aktivitas anak didik secara optimal. Keaktifan anak didik menyangkut kegiatan fisik

dan mental. Aktivitas anak didik bukan hanya secara individual, tetapi juga dalam

kelompok sosial. Aktivitas anak didik dalam kelompok sosial akan membuah kan

interaksi dalam kelompok. Interaksi dikatakan maksimal bila interaksi itu terjadi

antara guru dengan semua anak didik, antara anak dengan guru, dan antara anak didik

dengan anak didik dalam rangka bersama-sama mencapai tujuan yang ditetapkan

bersama.

Guru sebaiknya memperhatikan perbedaan individual anak didik dalam kegiatan

belajar mengajar, yaitu pada aspek biologis, intelektual, dan psikologis. Kerangka

berpikir demkian dimaksudkan agar guru mudah dalam melakukan pendekatan

kepada sitiap anak didiksecara individual. Pemahaman terhadap ketiga aspek tersebut

akan merapatkan hubungan guru dengan anak didik. Dengan demikian kegiatan

belajar mengajar yang bagaimanapun juga ditentukan dari baik atau tidaknya program

pengajaran yang telah dilakukan dan akan berpengaruh terhadap tujuan yang akan

dicapai.

2.2.4 Metode

Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapakn. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh giru dan

penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran

Page 38: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

18

berakhir. Seorang guru tidak akan dapat melaksanakan tugasnya bila dia tidak

menguasai satupun metode mengajar yang dirumuskan oleh para ahli psikologi dan

pendidikan. Dalam kegiatan belajar menagajar guru tidak harus terpaku dengan

menggunakan satu metode, tetapi guru sebaiknya menggunakan metode yang

bervariasi agar jalannya pengajaran tidak membosankan, tetapi menarik perhatian

anak didik. Penggunaan metode yang bervariasi tidak akan menguntungkan kegiatan

belajar mengajar bila penggunaannya tidak tepat dan sesuai dengan situasi yang

mendukungnya. Oleh karena itu, kompetensi guru diperlukan dalam pemilihan

metode yang tepat. Lima faktor yang mempengaruhi penggunaan metode mengajar

sebagai berikut.

a. tujuan yang berbagai jenis dan fungsi;

b. anak didik yang berbeda tingkat kematangannya;

c. situasi yang berbeda;

d. fasilitas yang berbeda kualitas dan kuantitasnya;

e. pribadi guru serta kemampuan professional yang berbeda-beda.

2.2.5 Evaluasi

Evaluasi merupakan komponen yang terakhir dalam sistem pembelajaran. Sanjaya

(2006: 61) berpendapat bahwa evaluasi bukan saja berfungsi untuk melihat

keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran, tetapi juga berfungsi sebagai umpan

balik guru atas kinerjanya dalam pengelolaan pembelajaran. ini menunjukkan bahwa

evaluasi dapat menjadi acuan bagi guru dalam melengkapi kekurangan dalam

kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

Page 39: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

19

2.3 Skenario Pembelajaran

Menurut Lestari, (2013:71) Rencana pelaksanaan pembelajaran dapat dianggap

sebagai skenario pembelajaran bagi seorang guru dalam mengajar. Mulai dari

kompetensi, media pembelajaran, metode pembelajaran, rancangan kegiatan

pembelajaran sampai pada penilaian. Skenario pembelajaran merupakan panduan

operasional bagi guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Mengacu pada

Lampiran peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomer 022 tahun 2016

tentang standar proses. Berikut penjelasan mengenai pelaksanaan pembelajaran

2.3.1 Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari rencana pelaksanaan

pembelajaran, meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup.

1. Kegiatan Pendahuluan

Hal yang dilakukan guru dalam kegiatan pendahuluan, yaitu

a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses

pembelajaran;

b. memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat dan

aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh

dan perbandingan lokal, nasional dan internasional, serta disesuaikan dengan

karakteristik dan jenjang peserta didik;

c. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan

sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;

d. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai;

Page 40: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

20

e. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.

2. Kegiatan Inti

Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media

pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta

didik dan mata pelajaran. Pemilihan pendekatan tematik dan /atau tematik

terpadu dan/atau saintifik dan/atau inkuiri dan penyingkapan (discovery) dan/atau

pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project

based learning) disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang

pendidikan.

a. Sikap Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang

dipilih adalah proses afeksi mulai dari menerima, menjalankan, menghargai,

menghayati, hingga mengamalkan. Seluruh aktivitas pembelajaran

berorientasi pada tahapan kompetensi yang mendorong peserta didik untuk

melakuan aktivitas tersebut.

b. Pengetahuan Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami,

menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta. Karakteritik

aktivititas belajar dalam domain pengetahuan ini memiliki perbedaan dan

kesamaan dengan aktivitas belajar dalam domain keterampilan. Untuk

memperkuat pendekatan saintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat

disarankan untuk menerapkan belajar berbasis penyingkapan/penelitian

(discovery/inquiry learning). Untuk mendorong peserta didik menghasilkan

karya kreatif dan kontekstual, baik individual maupun kelompok, disarankan

Page 41: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

21

yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based

learning).

c. Keterampilan Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya,

mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi (topik dan sub

topik) mata pelajaran yang diturunkan dari keterampilan harus mendorong

peserta didik untuk melakukan proses pengamatan hingga penciptaan. Untuk

mewujudkan keterampilan tersebut perlu melakukan pembelajaran yang

menerapkan modus belajar berbasis penyingkapan/penelitian

(discovery/inquiry learning) dan pembelajaran yang menghasilkan karya

berbasis pemecahan masalah (project based learning).

3. Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup, guru bersama peserta didik baik secara individual maupun

kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi beberapa hal, yaitu

a. seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk

selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak

langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung;

b. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

c. melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas

individual maupun kelompok;

d. menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan

berikutnya.

Page 42: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

22

2.3.2 Capaian Pembelajaran

Capaian pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan

dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. Menurut Mager

dalam Ika, (2013: 73) tujuan pembelajaran sebaiknya mencakup tiga elemen

utama, yaitu

1. menyatakan apa yang seharuskan akan dikerjakan siswa selama belajar dan

kemampuan apa yang sebainya dikuasainya pada akhir pelajaran

2. perlu dinyatakan kondisi dan hambatan yang ada pada saat

mendemonstrasikan perilaku tersebut

3. perlu ada petunjuk yang jelas tentang standar penampilan minimum yang

dapat diterima

Berdasarkan elemen yang perlu ada dalam tujuan instruksional di atas, maka

tujuan instruksional sebaiknya dinyatakan dalam belntuk format A B C D.

A= Audiens

Audiens adalah peserta didik yang akan belajar. Dalam tujuan pembelajaran

perlu dicantumkan siapa yang akan mengikuti pelajaran atau yang akan belajar.

Misalnya siswa kelas VIII SMP.

B= Behavior

Behavior adalah perilaku yang dapat diamati. Perilaku ini terdiri atas dua

bagian penting, yaitu kata kerja dan objek Suparman dalam Ika (2013: 73) kata

kerja ini dapat dilihat pada tabel taksonomi atau daftar kata kerja. Contoh kata

Page 43: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

23

kerja, yaitu menjelaskan, menganalisis, dan lain-lain. Sedangkan objek

menunjukkan apa yang akan didemostrasikan itu misalnya devinisi

metamorphosis, model-model desain sistem pembelajaran, dan lain-lain.

Berdasarkan hal tersebut jika digabungkan maka bentuk behavior adalah

menjelaskan devinisi metamorfosis dan menganalisis model-model desain

sistem pembelajaran.

C= Condition

Condition adalah persyaratan yang perlu dipenuhi agar perilaku yang

diharapkan dapat tercapai. Misalnya dengan diberikan poto bencana alam

seperti banjir, kebakaran hutan, dan lain-lain. Kemampuan komponen condition

merupakan unsur yang penting dalam menyusun tes karena nantinya butir tes

harus mencerminkan kondisi yang ada dalam tujuan pembelajaran

D= Degree

Degree adalah tingkat penampilan atau keberhasilan yang dapat diterima.

Degree merupakan komponen terakhir dalam tujuan pembelajaran. Degree

perlu ada dalam tujuan pembelajaran untuk mengetahui tingkat penguasaan

siswa terhadap materi pelajaran dikatakan lulus atau tidak. Jika tidak ada degree

dalam tujuan pembelajaran maka tidak dapat diketahui apakah siswa sudah

encapai kompetensi seperti yang ada dalam tujuan pembelajaran. Bentuk degree

misalnya paling sedikit 80% benar, minimal 5 devinisi, dalam waktu paling

lambat dua minggu dan lain-lain.

Page 44: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

24

2.4 Model pembelajaran

Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang

sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan

belajar. Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman dalam merencanakan dan

melaksanakan aktivitas pembelajaran. Berikut penjelasan mengenai model

pembelajaran.

2.4.1 Pengertian Model Pembelajaran

Joyce & Weil dalam Rusman (2012: 133) berpendapat bahwa model pembelajaran

adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk bahan

pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. Model

pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya para guru boleh memilih model

pembelajaran yang sesuai dan efesien untuk mencapai tujuan pendidikannya. Secara

rinci tentang model-model pembelajaran ini akan dibahas dibagian akhir setelah

pendekatan pembelajaran.

2.4.2 Ciri-Ciri Model Pembelajaran

Model pembelajaran memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

1. Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu. Sebagai

contoh, model penelitian kelompok disususn oleh Herbert Thelen dan

berdasarkan teori Jhon Dewey. Model ini dirancang untuk melatih partisipasi

dalam kelompok secara demokratis

2. Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu, misalnya model berpikir

induktif dirancang untuk mengembangkan proses berpikir induktif.

Page 45: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

25

3. Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar di kelas,

misalnya model Synectic dirancang untuk memperbaiki kreativitas dalam

pelajaran mengarang.

4. Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan: (1) urutan langkah-langkah

pembelajran (syntax); (2) adanya prinsip-prinsip reaksi; (3) sistem sosial; (4)

sistem pendukung, keempat bagian tersebut merupakan pedoman praktis bila

guru akan melaksanakan suatu model pembelajaran.

5. Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran. Dampak tersebut

meliputi: (1) dampak pembelajaran, yaitu hasil belajar yang dapat diukur; (2)

dampak penggiring, hasil belajar jangka panjang.

Membuat persiapan mengajar (desain intruksional) dengan pedoman model

pembelajaran yang dipilihnya.

2.4.3 Model-Model Pembelajaran

Implementasi Kurikulum 2013 menurut Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang

Standar Proses menggunakan 3 (tiga) model pembelajaran yang diharapkan dapat

membentuk perilaku saintifik, sosial serta mengembangkan rasa keingintahuan.

Ketiga model tersebut, yaitu (1) model Pembelajaran Melalui

Penyingkapan/Penemuan (Discovery/Inquiry Learning), (2) model Pembelajaran

Berbasis Masalah (Problem-based Learning/PBL), (3) model Pembelajaran Berbasis

Projek (Project- based Learning/PjBL).

Page 46: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

26

2.4.3.1 Model Discovery/Inquiry Learning

Model Discovery/Inquiry Learning atau pembelajaran penyingkapan/penemuan

adalah memahami konsep, arti, dan hubungan melalui proses intuitif untuk akhirnya

sampai kepada suatu kesimpulan. Discovery terjadi bila individu terlibat terutama

dalam penggunaan proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip.

Discovery dilakukan melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan

dan inferensi. Proses tersebut disebut cognitive process sedangkan discovery itu

sendiri adalah the mental process of assimilating concepts and principles in the mind

(Robert B. Sund dalam Ariyana, 2018).

a. Langkah kerja (sintak) model pembelajaran penyingkapan/penemuan, yaitu (a)

Sintak model Discovery Learning 1) Pemberian rangsangan (Stimulation); (2)

Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement); (3) Pengumpulan data (Data

Collection); (4) Pengolahan data (Data Processing); (5) Pembuktian (Verification);

dan 6) Menarik simpulan/generalisasi (Generalization).

b. Sintak model inquiry learning terbimbing

Model pembelajaran yang dirancang membawa peserta didik dalam proses penelitian

melalui penyelidikan dan penjelasan dalam setting waktu yang singkat (Joice&Wells

dalam Ariyana, 2018). Model pembelajaran Inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran

yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari

dan menyelidiki sesuatu secara sistematis kritis dan logis sehingga mereka dapat

merumuskan sendiri temuannya. Sintak/tahap model inkuiri meliputi: (1) Orientasi

masalah; (2) Pengumpulan data dan verifikasi; (3) Pengumpulan data melalui

Page 47: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

27

eksperimen; (4) Pengorganisasian formulasi eksplanasi, dan (5) Analisis proses

inkuiri.

2.4.3.2 Model Problem based Learning

Model pembelajaran berbasis masalah merupakan pembelajaran yang menggunakan

berbagai kemampuan berpikir dari peserta didik secara individu maupun kelompok

serta lingkungan nyata untuk mengatasi permasalahan sehingga bermakna, relevan,

dan kontekstual (Tan Onn Seng dalam Ariyana, 2018). Tujuan PBL adalah untuk

meningkatkan kemampuan dalam menerapkan konsep konsep pada permasalahan

baru/nyata, pengintegrasian konsep Higher Order Thinking Skills (HOT’s), keinginan

dalam belajar, mengarahkan belajar diri sendiri dan keterampilan (Norman and

Schmidt).

Karakteristik yang tercakup dalam PBL menurut Tan (dalam Ariyana, 2018) antara

lain: (1) masalah digunakan sebagai awal pembelajaran; (2) biasanya masalah yang

digunakan merupakan masalah dunia nyata yang disajikan secara mengambang (ill-

structured); (3) masalah biasanya menuntut perspektif majemuk (multiple-

perspective); (4) masalah membuat pembelajar tertantang untuk mendapatkan

pembelajaran di ranah pembelajaran yang baru; (5) sangat mengutamakan belajar

mandiri; (6) memanfaatkan sumber pengetahuan yang bervariasi, tidak dari satu

sumber saja, dan (7) pembelajarannya kolaboratif, komunikatif dan kooperatif.

Karakteristik ini menuntut peserta didik untuk dapat menggunakan kemampuan

berpikir tingkat tinggi, terutama kemampuan pemecahan masalah.

Page 48: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

28

Peran guru pada PBL sebagai guide on the side daripada sage on the stage. Hal ini

menegaskan pentingnya bantuan belajar pada tahap awal pembelajaran. Peserta didik

mengidentifikasi apa yang mereka ketahui maupun yang belum berdasarkan

informasi dari buku teks atau sumber informasi lainnya.

Sintak model Problem based Learning menurut Arends ( dalam Ariyana, 2018), yaitu

(a) Orientasi peserta didik pada masalah (b) Mengorganisasikan peserta didik untuk

belajar (c) Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok (d)

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya (e) Menganalisis dan mengevaluasi

proses pemecahan masalah.

2.4.3.3 Model Project Based Learning

Menurut Sani, (2018:220) Pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning

(PjBL) dilakukan untuk memperdalam pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh

dengan cara membuat karya atau proyek yang terikat dengan materi ajar dan

kompetensi yang diharapankan dimiliki oleh peserta didik. Proyek yang dibuat

sebaiknya terikat dengan kebutuhan masyarakat. Metode Project Based Learning ini

mencakup kegiatan menyelesaikan masalah (problem solving), pengambilan

keputusan, keterampilan melakukan investigasi, dan keterampilan membuat karya.

Peserta didik harus fokus pada penyelesaian masalah atau pertanyaan yang memandu

mereka untuk memehami konsep dan prinsip yang terikat dengan proyek. Masing-

masing kelompok belajar mungkin mengajukan proyek yang berbeda untuk

menyelesaikan permasalahan yang ditemui.

Page 49: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

29

Pembelajaran berbasis proyek memposisikan guru sebagai fasilitator yang membantu

peserta didik merencanakan pengerjaan proyek, menganalisis sketsa atau rancangan

proyek jika diminta kelompok, mengurus kebutuhan kerjasama yang mungkin

diperlukan, dan sebagainya. Pemahaman peserta didik secara mendalam tentang

konsep dan prinsip merupakan sasaran yang dikehendaki dalam melibatkan mereka

mengerjakan sebuah proyek (Finoza, 2013).

Tahap-Tahap Pembelajaran Project Based Learning

Pembelajaran project based learning memiliki enam tahapan. Berikut tahap-tahap

pembelajaran project based learning menurut Menurut Sani, (2018:221).

1. Guru Menginformasikan Kompetensi dan Topik

Guru memberikan informasi dan penejelasan kompetensi dan topik yang akan dikaji

siswa. Guru membagi topik pada tiap-tiap kelompok belajar.

2. Siswa Mengidentifikasikan Masalah/Pertanyaan Sesuai Topik

Siswa bersama dengan kelompok belajar mengidentifikasi permasalahan yang ada di

lingkungan atau masyarakat yang terikat dengan tujuan pembelajaran atau materi

pembelajaran. Kelompok belajar membuat rencanan atau rancangan karya yang

mengatas permasalahan atau menjawab pertanyaan yang diidentifikasi dengan cara

berdiskusi, setelah selesai berdiskusi menyusun kerangka proyek.

Page 50: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

30

3. Kelompok Membuat Proyek untuk Solusi Masalah

Kelompok belajar siswa mengembangkan kerangka proyek yang telah disusun.

Kelompok membuat proyek dengan menjawab permasalahan dengan solusi

permasalahan yang sesuai.

4. Kelompok Belajar Siswa Dapat Membuat Proyek

Siswa berkerjasama untuk menyelesaikan proyek yang sedang dibuat. Belajar secara

berkelompok akan menambah semangat siswa dan memudahkan siswa dalam

penyelesaian proyek.

5. Presentasi Proyek

Presentasi proyek dilaksanakan setelah seluruh kelompok belajar telah menyelesaikan

proyek. Presentasi bertujuan untuk bertukar informasi antar kelompok dan

melengkapi kerumpangan dari masing-masing kelompok.

6. Refleksi Kegiatan Belajar

Refleksi pemebelajaran dilakukan setelah menyelesaikan presentasi kelompok.

Refleksi pembelajaran bertujuan untuk menilai dan mengamati hal-hal selama

pembelajaran berlangsung, serta menjawab pertanyaan yang belum terselesaikan

secara utuh.

Page 51: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

31

Skema pembelajaran Project Based Learning secara umum menurut (Sani, 2018:221)

Berdasarkan tiga model pembelajaran peneliti memilih menggunakan model project

based learning dalam pengembangan skenario pembelajaran teks persuasi di SMP.

2.5 Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Kurikulum 2013 untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia diletakkan pada

pembelajaran Bahasa Indonesia yang berbasis teks. Pembelajaran berbasis teks

dirumuskan sebagai formula efektif untuk mensejajarkan pelaksanakan pendekatan

ilmiah (pendekatan saintifik) sebagai teman sejati dalam pelaksanaan Kurikulum

2013. Hakikat dilaksanakannya pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis teks itu

Guru menginformasikan

kompetensi dan topik

Siswa mengidentifikasikan

masalah/pertanyaan sesuai topik

Kelompok membuat rencana

proyek untuk solusi masalah

Kelompok belajar siswa dapat

membuat proyek

Presentasi proyek

Refleksi kegiatan belajar

Presentasi proyek

Presentasi proyek

Presentasi proyek

Page 52: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

32

sendiri adalah pertama: melalui teks, kemampuan berpikir siswa dapat

dikembangkan; kedua: materi pembelajaran berupa teks lebih relevan dengan

karakteristik Kurikulum 2013 yang menetapkan capaian kompetensi siswa yang

mencakupi ketiga ranah pendidikan: sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Selain itu,

pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis teks dimaknai sebagai pembelajaran yang

mengantarkan peserta didik untuk dapat berpikir sistematis, terkontrol, empiris, dan

kritis (Agustina, 2015). Berikut penjelasan pengertian teks dan jenis-jenis teks pada

pembelajaran bahasa Indonesia di SMP.

2.5.1 Pengertian Teks

Dalam bukunya yang berjudul “Bahasa, Teks, dan Konteks”, Halliday dan Ruqaiyah

dalam Mahsun (2014: 1) menyebutkan bahwa teks merupakan jalan menuju

pemahaman tentang bahasa, itu sebabnya teks menurutnya merupakan bahasa yang

berfungsi atau bahasa yang sedang melaksanakan tugas tertentu dalam konteks

situasi. Semua contoh bahasa hidup yang mengambil bagian tertentu dalam konteks

situasi disebut teks. Teks seperti dinyatakan Halliday dan Ruqaiyah dalam Mahsun

(2014: 1) merupakan ungkapan pernyataan suatu kegiatan sosial yang bersifat verbal.

Pemakaian bahasa selalu memiliki tujuan. Bahasa yang digunakan dengan tujuan

sosial tertentu itulah yang melahirkan teks.

Ciri-ciri teks wujudnya dapat berupa bahasa yang dituturkan atau dituliskan, atau juga

bentuk-bentuk sarana lain yang digunakan untuk menyatakan apa saja yang

dipikirkan, misalnya dikenal jenis teks label multimodal. Itu sebabnya pula, kata-kata

atau kalimat-kalimat lepas yang tidak memiliki konteks situasi yang mungkin

Page 53: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

33

dituliskan di papan tulis bukanlah teks. Teks yang digunakan untuk pernyataan suatu

kegiatan sosial dengan struktur berikir lengkap, maka setiap teks memiliki tersendiri.

Tujuan sosial yang hendak dicapai manusia dalam kehidupan itu beragam, maka akan

muncul beragam jenis teks dan tentunya dengan struktur teks atau struktur berpikir

yang beragam pula.

2.5.2 Jenis-Jenis Teks

Menurut Kosasih, (2019:5) jenis-jenis teks dikelompokkan secara garis besar, yakni

jenis teks fiksi dan nonfiksi. Pembelajaran Bahasa Indonesia ditingkat SMP kelas

VIII kurikulum 2013 revisi 2017 menggunakan delapan jenis teks, yaitu teks berita,

teks iklan, teks eksposisi, teks puisi, teks eksplanasi, teks ulasan, teks persuasi, dan

teks drama.

2.5.2.1 Teks fiksi merupakan jenis teks yang menyajikan informasi-informasi

imajinatif. Jenis teks yang dimaksud dapat pula disebut sebagai teks nonilmiah atau

jenis teks sastra.

2.5.2.1.1 Puisi Baru

a. Pengertian Puisi Baru

Puisi baru disebut juga dengan puisi bebas tidak terikat oleh jumlah banyaknya

larik, banyaknya suku kata, ataupun pola rimanya.

b. Struktur

Struktur atau tipografi puisi baru berupa bait-bait. Setiap baitnya terdiri atas satu

atau beberapa larik. Namun, berbeda dengan puisi rakyat, struktur puisi baru

Page 54: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

34

tidak terikat. Jumlah larik perbaitnya bersifat bebas, demikian pula dengan

jumlah suku kata perlariknya.

c. Kaidah Kebahasaan

Kaidah kebahasaan dalam puisi baru lebih bebas, tidak memiliki pola baku

seperti halnya yang berlaku dalam puisi rakyat rima akhirnya sangatlah beragam,

bergantung pada kemauan penyairnya. Pilihankata dalam puisi baru pada

umumnya bersifat konotatif, mengutamakan persamaan bunyi, dan padat makna.

Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila kata-kata dalam puisi lebih

berirama dan pendek-pendek.

Kaidah-kaidah kebahasaan pusisi baru bercirikan sebagai berikut.

1. Diksi

Kata-kata yang digunakan dalam puisi merupakan hasil pemilihan yang sangat

cermat. Kata-katanya merupakanhasil pertimbangan, baik itu makna, susunan

bunyinya, maupun hubungan kata itu dengan kata-kata lain dalam baris dan

baitnya.

2. Pengimajian

Pengimajian didefinisikan sebagai kata atau susunan yang dapat menimbulkan

khayalan atau imajinasi. Dengan daya imajinasi tersebut, pembaca seolah-olah

merasa (kinestetik), mendengar (audio) atau melihat (visual) sesuatu yang

diungkapkan penyair.

3. Kata Konkret

Kata kongkret berfungsi untuk membangkitkan imajinasi pembaca, kata-kata

harus diperkonkretkan atau diperjelas. Jika penyair mahir memperkonkret kata-

Page 55: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

35

kata, pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasa apa yang

dilukiskan penyair. Pembaca dapat membayangkan secara jelas peristiwa atau

keadaan yang dilukiskan penyair.

4. Majas

Majas (figurative language) adalah Bahasa yang digunakan penyair untuk

mengatakan sesuatu dengan cara membandingkan dengan benda atau kata lain,

mungkin juga dengan mempertentangkan, mungkin pula dengan melakukan

perulangan.

5. Rima/Ritma

Rima adalah pengulangan bunyi dalam puisi dengan adanya rima, suatu puisi

menjad indah. Makna yang ditimbulkan pun lebih kuat. Misaknya, Dan angina

mendesah/mengeluh. Selain rima, dikenal pula istilah ritma, yang diartikan

sebagai pengulangan kata, frasa, atau kalimat dalam bait-bait puisi.

6. Tema

Tema merupakan gagsan pokok yang diungkapkan penyair dalam puisinya.

Tema berfungsi sebagai landasan utama penyair dalam puisinya. Tema itulah

yang menjadi kerangka pengembangan sebuah puisi. Jika landasan awalnya

tentang ketuhanan, keseluruhan sruktur puisi itu tidak lepas dari ungkapan-

ungkapan atas eksistensi Tuhan. Demikian halnya jika yang dominan adalah

dorongan cinta dan kasih saying, ungkapan-ungkapan asmaralah yang akan

lahir dalam puisi tersebut.

Page 56: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

36

7. Perasaan

Puisi merupakan karya sastra yang paling mewakili ekspresi perasaan penyair.

Bentuk ekpresi itu dapat berupa kerinduan, kegelisahan, atau pengagungan

kepada kekasih kepada alam, atau Sang Khalik. Penyair dapat mengagungkan

keindahan alam, sebagai sarana ekpresi dan memanfaatkan majas serta diksi

yang mewakili dan memancarkan makna keindahan alam. Ekspresi merupakan

espresi dari kegelisahan dan kerinduan kepada Sang Khalik, bahasa yang

digunakannya cenderung bersifat perenungan akan eksistensinya dan hakikat

keberadaan dirinya sebagai hamba Tuhan.

8. Nada dan Suasana

Penyair mempunyai sikap tertentu terhadap pembaca: apakah dia igin bersikap

menggurui, menasihati, mengejek, menyindir, atau bersikap lugas hanya

menceritakan sesuatu kepada pembaca. Sikap penyair kepada pembaca ini

disebut nada puisi. Adpaun suasana adalah keasdaan jiwa pembaca setelah

membaca puisi itu. Suasana adalah akibat yang ditimbulkan puisi itu terhadap

jiwa pembaca. Nada dan suasana puisi saling berhubungan. Nada puisi

menimbulkan suasana tertentu terhadap pembacanya. Nada duka yang

diciptakan penyair dapat menimbulkan suasana iba hati pembaca. Nada kritik

yang diberikan penyair dapat menimbulkan suasana penuh pemberontakan bagi

pembaca. Nada relihius dapat menimbulkan suasana khusuk.

Page 57: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

37

9. Amanat

Amanat merupaka hal yang didorong penyair untuk menciptakan puisinya.

Amanat tersirat di balik kata-kata yang disusun dan juga berada di balik tema

yang diungkapkan. Amanat yang hendak disampaikan oleh penyair mungkin

secara sadar berada dalam pikiran penyair, namun lebih banyak penyair tidak

sadar akan amanat yang diberikan.

2.5.2.1.2 Teks Drama

a. Pengertian Teks Drama

Drama adalah cerita konflik manusia dalam bentuk dialog, yang diekspresikan

dengan menggunakan percakapan dan lakuan pada pentas dihadapan penonton.

Drama memiliki banyak kesamaan dengan jenis-jenis teks lainnya, terutama

dengan teks narasi. Selain tema dan amanat, drama dibentuk oleh unsur-unsur

berikut: penokohan, dialog, latar Bahasa, dan unsur-unsur lainnya.

b. Struktur Teks Drama

Struktur drama berbentuk alur atau babak dan adegan yang pada umumnya

tersusun sebagai berikut.

1. Wawancang adalah dialog atau percakapan yang harus diucapkan oleh tokoh

cerita.

2. Kramagung adalah petunjuk perilaku, tindakan, dan perbuatan yang harus

dilakukan oleh tokoh. Dalam naskah drama, kramagung dituliskan dalam

tanda kurung (biasanya dicetak miring)

Page 58: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

38

3. Prolog merupakan pembukaan atau peristiwa pendahuluan dalam sebuah

drama atau sandiwara. Bagian ini biasanya disampaikan oleh tukang cerita

(dalang) untuk menjelaskan gambaran para pemain, gambaran latar, dan

sebagainya.

4. Dialog merupakan media kiasan yang melibatkan tokoh-tokoh drama yang

diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak manusia,

problematika yang dihadapi, dan bagaimana manusia dapat menyelesaikan

persoalan hidupnya. Dalam dialog tersaji urutan peristiwa yang dimulai

dengan orientasi (bagian awal), komplikasi (konflik-konflik dan

pengembangannya), resolusi (klimaks)

5. Epilog adalah bagian terakhir dari sebuah drama yang berfungsi untuk

menyampaikan inti sari cerita atau menafsirkan maksud cerita oleh salah

seorang actor atau dalang pada akhir cerita.

c. Kaidah Kebahasaan Teks Drama

Kaidah kebahasaan yang menandai teks drama adalah sebagai berikut. Kalimat-

kalimat yang tersaji di dalam teks drama hamper semua berupa dialog atau

tuturan langsung para tokohnya. Kalimat langsung dalam drama lazimnya diapit

oleh dua tanda petik (“…”). Teks drama juga menggunakan kata ganti orang

ketiga pada bagian prolog atau epilognya. Karena melibatkan banyak pelaku

(tokoh) kata ganti yang lazim digunakan adalah mereka.

d. Penokohan

Penokohan merupakan cara pengarang di dalam menggambarkan karakter tokoh.

Dalam pementasan drama, penokohan mempunyai posisi yang penting. Tokohlah

Page 59: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

39

yang mengaktualisasikan naskah drama di atas pentas. Tokoh yang didukung

oleh latar peristiwa dan aspek-aspek lainnya kan menampilkan cerita dan pesan-

pesan yang ingin disampaikan. Berdasarkan perannya, tokoh terbagi atas tokoh

utama dan tokoh pembantu.

1. Tokoh utama adalah tokoh yang menjadi sentral cerita dalam pementasan

drama. Tokoh utama setidaknya ditandai oleh empat hal, yaitu paling sering

muncul, menjadi sentral atau pusat perhatian tokoh-tokoh lainnya, kajadian-

kejadianyang melibatkan tokoh lain selalu dihubungkan dengan peran tokoh

utama, dialog-dialog yang ditampilakan tokoh-tokoh lain selalu berkaitan

dengan peran tokoh utama.

2. Tokoh pembantu adalah tokoh yang dilibatkan atau dimunculkan untuk

mendukung jalan cerita dan memiliki kaitan dengan tokoh utama.

3. Tokoh berkembang adalah tokoh yang mengalami perkembangan nasib atau

watak selama pertunjukan. Missalnya, tokoh yang awalnya seorang yang bai,

namun pada akhirnya menjadi yang jahat.

4. Tokoh statis adalah tokoh yang tidak mengalami perubahan karakter dari awal

hingga akhir dalm suatu drama. Misalnya, seorang tokoh yang berkarakter

jahat dari awal drama akan tetap bersifat jahat hingga di akhir drama.

5. Tokoh serba bisa adalah tokoh yang dapat berperan sebagai tokoh lain.

Misalnya, tokohyang berperan sebagai seorang raja, namunia juga berperan

sebagai seorang pengemis untuk mengetahui kehidupan rakyatnya.

Page 60: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

40

e. Latar

Latar adalah keterangan mengenai ruang dan waktu. Penjelasan latar dalan drama

dinyatakan dalam petunjuk pementasan. Bagian itu disebut dengan kramagung.

Latar jug adapat dinyatakan melalui percakapan para tokohnya. Dalam

pementasannya latar dapat dinyatakan dalam tata panggung ataupun tata cahaya

2.5.2.2 Teks non fiksi merupakan teks yang berbasis fakta. Teks jenis ini disebut juga

teks nonsastra, atau teks ilmiah.

2.5.2.2.1 Teks Berita

a. Pengetian Teks Berita

Berita adalah kabar, informasi (terutama yang resmi), atau laporan pers. Berita

menyampaikan suatu informasi yang umumnya bersifat faktual dan terbaru. Teks

berita memiliki unsur-unsur yang terangkum dalam rumus 5W+1H: what (apa),

who (siapa), where (di mana), when (dimana), why (mengapa), dan how

(bagaimana). Keenam pertanyaan itu dapat pula disingkat dengan Adiksimba

(apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaiamana). Keenam pertanyaan itu

pula yang merupakan cara kita menemukan unsu0unsur informasi di dalam suatu

berita.

b. Struktur Teks Berita

Struktur teks berita tersaji dalam bentuk piramida terbalik. Di dalamnya terdapat

enam unsur berita. Bagian awal merupakan bagian pokok dan semakin ke bawah

berita merupakan perincian-perincian yang sifatnya cenderung tidak penting.

Page 61: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

41

Dengan struktur penyajian informasi piramida terbalik, segi kepentingan suatu

informasi semakin ke bawah semakin berkurang. Sebaliknya, informasi yang

peling penting terletak pada bagian atas. Oleh karena itu jika kita tidak cukup

waku untuk mendengarkan keseluruhan informasi, dengan hanya memperhatikan

bagian awalnya, kita telah cukup mendapatkan informasi pokok yang

merangkum keseluruhan isi berita.

c. Kaidah Kebahasaan Teks Berita

1. Penggunaan Bahasa baku. Hal ini sesuai dengan fungsi berita itu yang

ditujukan kepada berbagai kalangan. Oleh karena itu, Bahasa yang digunakan

harus dapat dimengerti dan diterima setiap orang.

2. Penggunaan kalimat langsung sebagai penjelas atau pelengkap dari kalimat

tidak langsungnya.

3. Penggunaan konjungsi bahwa yang berfungsi sebagai penerang kata yang

diikutinya. Hal itu terkait dengan pengubahan bentuk kelimat langsung

menjadi kalimat tidak langsung.

4. Penggunaan kata kerja mental atau kata kerja yang terkait dnegan kegiatan

dari hasil pemikiran. Kata-kata yang dimaksud antara lain, menghimbau,

mengajak, memandang, melibatkan, memotivasi, menyebutkan, menjelaskan,

menanyakan, memikirkan, mengutarakan, membantah, mengkritik, menolak

dan berbelit.

Page 62: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

42

5. Penggunaan fungsi keterangan waktu dan tempat sebagai konsekuensi dari

perlunya kelengkapan suatu berita yang mencakp unsur kapan (when) dan di

mana (where)

6. Penggunaan konjungsi temporal atau penjumlahan, seperti kemudian, sejak,

setelah, awalnya, dan akhirnya. Hal ini terkait dengan pol apenyajian berita

yang umumnya mengikuti pola kronologis urutan waktu)

2.5.2.2.2 Teks Iklan

a. Pengertian Teks Iklan

Iklan adalah teks yang mendorong dan membujuk khalayak agar tertarik pada

pesan yang disampaikan. Iklan juga dapat diartikan sebagai pemberitahuan

kepada khalayak mengenai barang dan jasa yang dijual, dimuat di media massa

seperti surat kabar dan majalah, atau tempat-tempat umum. Umumnya, iklan

disampaikan melalui media massa, seperti televise, radio, dan surat kabar.

Keberagaman fungsi iklan semakin banyak seiring dengan munculnya beragam

bentuk dan teknik penyajiannya. Oleh Karena itu, kemudian muncul istilah

slogan dan poster.

1. Slogan adalah perkataan atau kalimat pendek yang dipakai sebagai dasar

tuntunan (pegangan hidup), prinsip utama dari sebuah usaha, organisasi, dan

sebgainya. Slogan sering pula disebut moto atau semboyan. Slogan lebih

mengutamakan kepadatan makna, kehematan, dan keindahan kata-kata.

2. Poster adalah duplikat (kata-kata dan gambar) yang dipertontonkan di depan

umum. Poster hamper sama dengan iklan, yakni merupakan cara

Page 63: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

43

pemberitahuan suatu ide/gagasan, hal baru, dan hal penting kepada khalayak.

Poster mengandalkan perpaduan gambar dan kalimat atau kata-kata. Poster

lazimnya dipasang pada tempat-tempat umum. Poster hamper sama dengan

iklan ataupun slogan dalam hal penggunaan bahasanya. Yakni kalimat atau

kata-kata dalam poster pun harus singkat, jelas, estetis, dan lengkap.

b. Struktur Teks Iklan

Iklan akan tampak bagian-bagian pengenalan produk dan pernyataan persuasif di

dalamnya.

1. Pengenalan produk. Bagian ini dapat pula disebut sebagai judul teks. Misalnya

berupa merek laptop, nama minuman, dan nama kendaraan.

2. Pernyataan persuasif, berisi pernyataan yang mendorong pembaca atau

pendengar berbuat sesuatu. Bagian ini biasanya berupa pernyataan persuasive

tentang kelebihan produk yang ditawarkan. Misalnya, berupa kata-kata énak

diaca dan perlu” pada (iklan majalah).

Iklan sering menyajikan pula slogan, gambar-gambar produk, serta nama dan

logo perusahaan. Sesuai denganfungsinya bersifat persasif. Mungkin pula

menggunakan peryataan-pernyataan imperatif, yakni permintaan, ajakan,

dorongan, dan larangan. Adapun kalimat imperatif itu sendiri ditandai oleh kata-

kata seperti temukan. Kata lainnya adalah ikutilah, padukan, wujudkan,

nyatakan, nikmati, sebaiknya, marilah, ayo, dan jagalah.

Page 64: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

44

c. Kaidah Kebahasaan Teks Iklan

Bahasa iklan bersifat sederhana, mudah diingat, dan mudah dipahami. Pilihan

kata yang berima (memiliki banyak persamaan bunyi) jugs merupakan hal

penting dalam iklan. Khusus untuk iklan baris kata-katanya lebih singkat dan

efesien. Oleh Karen itu, dlaam iklan baris sering dijumpai penyingkatan kata.

2.5.2.2.3 Teks Eksposisi

a. Pengertian Teks Eksposisi

Teks eksposisi adalah teks yang mengemukakan sejumlah argumen disertai

fakta-fakta. Di dalam teks eksposisi terkandung penilaian, sugesti, dorongan, atau

ajakan-ajakan tertentu kepada kahalayak. Bentuk teks eksposisi, terutama di

dalam media massa, dapat berupa esai, tajuk rencana (editorial), ataupun debat.

1. Argumen disebut juga ide ataupun pendapat. Isinya berupa pernyataan yang

mungkin berupa komentar, penilaian, daran, dorongan dan bujukan

2. Fakta adalah (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan, sesuatu yang

benar-benar ada atau terjadi. Dalam teks ekposisi, fakta berfungsi untuk

memperkuat gagasan sehingga diharapkan lebih menyakinkan khalauak.

b. Pola Pengembangan Teks Ekposisi

Terdapat beberapa pola yang dapat digunakan di dalam pengembangan teks

eksposisi, anatara lain sebagai berikut.

1. Pola Umum-Khusus (spasial)

Ide pokok teks ditempatkan pada awal paragraph yang kemudian diikuti oleh

ide-ide penjelas. Pola demikian lazim disebut sebagai deduktif. Ide-ide

Page 65: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

45

penjelas tersebut merupakan perincian dari ide umum yang dikemukakan

sebelumya.

2. Pola Khusus-Umum (generalisasi)

Hal-hal yang bersifat khusus, diikuti oleh uaian yang bersifat umum. Bagian

terakhir dalm teks ini berfungsi sebagai simpulan atau rangkuman dari

pendapat-pendapat yang dikemukakan sebelumnya.

3. Pola Pengembanagan Ilustrasi (ilustratif)

Sebuah gagasan yang terlalu umum, memerlukan ilustrasi-ilustrasi konkret.

Dalm teks eksposisi, ilustrasi-ilustrasi tersebut berfungsi untuk membuktikan

suatu pendapat. Dalam hal ini, pengalaman-pengalaman pribadi merupakan

bahan ilustrasi yang paling efektif dalam meyakinkan suatu gagasan.

4. Pola Perbandingan (komparasi)

Pola perbandingan digunakan untuk menyakinkan suatu pendapat, kita dapat

melakukan suatu perbandingan. Benda-benda, keadaan, atau yang lainnya itu

kemudian ditentukan perbedaan ataupun persamaannya berdasatkan aspek

tertentu. Dnegan cara demikianlah, keyakinan pembaca atas gagasan yang kita

sampaikan akan lebih kuat.

c. Struktur Teks Eksposisi

Sebagimana jenis teks lainnya, teks eksposisi dibentuk oleh unsur-unsur tententu.

Unsur-unsur tersebut relative berbeda dengan jenis teks lainnya. Unsur-unsur

yang dimaksud adalah sebagai berikut.

1. Tesis yakni berupa pengenalan isu, masalah, ataupun pandanganpenulis secara

umum tentang topik yang akan dibahasnya

Page 66: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

46

2. Rangkaian argumen penulis berkaitan dengan tesis. Pada bagian ini

dikemukakan pula sejumlah fakta yang memperkuat argumen-argumen

penulis.

d. Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi

Teks eksposisi memiliki kaidah-kaidah kebahasaan sebagi berikut.

1) Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan yang berkenaan dengan topik

yang dibahas. Misalnya, dengan topik kehutanan yang menjadi focus

pembahasannya istilah-istilah yang muncul dalam teks tersebut adalah

penebangan liar, hutan lindung, hutan alam, hutan rawa gambut, sector

kehutanan.

2) Menggunakan kata-kata yang menunjukkan hubungan argumentasi

(kausalitas) misalnya, jika… maka, sebeb, karena, dengan demikian,

akibatnya, oelh karena itu. Selain itu dapat pula digunakan kata-kata yang

menyatakan hubungan temporal ataupun perbandingan/pertentangan, seperti

sebelum itu, kemudian, pada akhirnya, sebaliknya, berbeda halnya, namun.

3) Menggunakan kata-kat akerja mental (mental verb), seperti diharapkan,

memprihatinkan, memperkirakan, mengagumkan, menduga, berpendapat,

berasumsi, menyimpulkan.

4) Menggunakan kata-kata perujukan, seperti berdasarkan data, merujuk pada

pendapat.

5) Menggunkan kata-kata persuasive, seperti hendaklah, sebaiknya, diharapkan,

perlu, harus.

Page 67: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

47

6) Teks eksposisi lebih benyak menggunakan kata-kata denotatif, yakni kata

yang bermakna sebenarnya.

2.5.2.2.4 Teks Eksplanasi

a. Pengertian Teks Eksplanasi

Eksplanasi adalah teks yang menjelaskan suatu peristiwa, baik itu berupa

peristiwa ala, peristia sosial dan budaya, ataupun peristiwa pribadi. Peristiwa

alam, misalnya proses banjir dan gunung berapi. Peristiwa sosial/budaya,

misalnya proses pacara adat, proses penerimaan siswa baru, proses menjalankan

ibadah keagamaan. Adapun peristiwa pribadi, misalnya berupa kegiatan-kegiatan

yang dilakukan/dialami oleh seorang diri.

b. Struktur Teks Eksplanasi

Struktur teks eksplanasi mencakup pernyataan umum, deretan penjelasan

(eksplanasi), dan interpretasi

1) Pernyataan umum, berupa penjelasan awal tentang latar belakang, keadaan

umum, atas tema yang akan disampaikan.

2) Deretan penjelasan yang berupa rangkaian peristiwa/kejadian, baik itu disusun

secara kronologis ataupu secara kausalitas

3) Interpretasi, yakni berupa penafsiran pemaknaan, atau penyimpulan atas

rangkaian kejadian yang diceritakan sebelumnya.

c. Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi

Page 68: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

48

1) Menggunakan konjungsi hubungan waktu (kronologis), seperti ketika, pada

waktu itu, ketika itu, sebelu, akhirnya. Banyak pula menggunakan konjungsi

kausalitas atau penyebaban, seperti karena, sebab, karena itu, oleh sebab itu.

2) Menggunakan kata kerja tindakan, yaitu bepergian, berwisata, mengajak,

berkunjung, berjalan-jalan. Kata-kata itu akan sesuai dengan objek yang

diceritakannya. Kata kerja yang menyertai objek orang akan berbeda dengan

yang objeknya alam ataupun fenomena sosial/budaya.

3) Menggunakan kata benda umum apabila objek penceritaannya berupa alam,

seperti hujan, sungai, gunung, awan.

4) Menggunkan peristilahan atau kata teknis yang terikat dengan tema yang

dibahasnya. Misalnya, apabila temanya tentang gejala alam, istilah-istilah

yang digunakannya tentang ke-IPA-an, apabila berkenaan dengan fenomena

sosial, istilah-istilahnya tentang ke-IPS-an

2.5.2.2.5 Teks Ulasan

a. Pengertian Teks Ulasan

Teks ulasan adalah teks yang membahas suatukarya, entah itu buku, film,

lukisan, lagu, dan sejenisnya. Ketika mengulas suatu karya, dapat dipastikan

orang yang memberikan ulasan itu mengemukakan tafsiran, pandangan yang

berupa arguntasi-argumentasinya disertai dengan sejumlah fakta. Berdasarkan isi

ataupun objek yang diulasnya, teks ulasan bisa bermacam-macam. Ada teks

ulasan untuk novel, ada pula yang berupa kumpulan cerpen. Berdasarkan objek

Page 69: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

49

tanggapannya, ada pula yang berupa film, drama, lagu, buku ilmu pengetahuan,

lukisan dan karya-karya lainnya.

b. Struktur Teks Ulasan

Struktur teks ulasan terdiri atas bagian-bagian berikut.

1) Pengenalan isu (orientasi), yakni penjelasan awal mengenai karya yang akan

dibahasnya.

2) Paparan argumen, berisi analisi atau tafsiran tentang unsur-unsur karya.

Dalam bagian ini dikemukakan juga fakta-fakta pendukung yang memperkuat

argumen penulis.

3) Penilaian dan rekomendasi, berisi timbangan atas keunggulan dan kelemahan

karya itu. Pada bagian ini dapat pula disertai saran-saran untuk khalayak

terkait.

c. Kaidah Kebahasaan Teks Ulasan

Adapun kaidah kebahasaan teks ulasan adalah sebagai berikut.

1) Banyak menggunkan konjungsi penerang, seperti bahwa, yakni, yaitu.

2) Banyak menggunakan temporal: sejak, semenjak, kemudian, akhirnya.

3) Banyak menggunakan konjungsi penyebab: karena, sebab.

4) Menggunakan pernyataan-pernyataan yang berupa saran atau rekomendasi

pada bagian akhir teks. Hal ini ditandai kata jangan, harus, hendaknya.

Page 70: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

50

2.5.2.2.6 Teks Persuasi

a. Pengertian Teks Persusi

Menurut Kosasih (2018:147) Teks persuasi, yaitu teks berisi ajakan atau bujukan.

Pernyataan-pernyataan di dalam teks tersebut mendorong seseorang untuk

mengikuti harapan atau keinginan-keinginan penulis. Sebagai teks yang bersifat

ajakan, pernyataan-pernyataan didalamnya tersebut cenderung “memproposikan”

sesuatu yang diperlukan khalayak. Teks persuasi berfungsi untuk menyampaikan

bujukan atau imbalan, saran, ajakan, dan pertimbangan tentang berbagai

permasalahan actual (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman

budaya, dll).

b. Struktur Teks Persuasi

Teks persuasi dibentuk oleh beberapa bagian, yang antar bagiannya di susun

secara sistematis dan saling berhubungan. Teks itu diawali dengan pengenalan

isu, diikuti dengan pemaparan sejumlah argumen. Setelah itu, dinyatakan ajak-

ajakan, yang diakhiri dengan penegasan kembali.

1. Pengenalan isu, yakni berupa pengantar atau penyampaian tentang masalah

yang menjadi dasar tulisan atau pembicaraannya itu.

2. Rangkaian argumen, yakni berupa sejumlah pendapat penulis/pembicara

terkait dengan isu yang dikemukakan pada bagian sebelumnya. Pada bagian

ini dikemukakan pula sejumlah fakta yang memperkuat argumen-argumennya

itu.

Page 71: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

51

3. Pernyataan ajakan, yakni sebagai inti dari teks persuasi yang di dalamnya

dinyatakan dorongan kepada pembaca/pendengarnya untuk melakukan

sesuatu. Pernyataan itu mungkin disampaikan secara tersurat atau tersirat.

Teks persuasi ditandai dengan kata-kata harus, hendaknya, sebaiknya, usahakanlah,

jangan, hindarilah, dan sejenisnya. Selain itu juga sering ditandai dengan

menggunakan kata penting, harus, sepantasnya, dan kata kerja imperatif jadikanlah.

c. Kaidah Kebahasaan Teks Persuasi

Kaidah-kaidah kebahasaan lainnya yang menandai teks persuasi adalah sebagai

berikut.

1. Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan yang berkenan dengan topik

yang dibahas.

2. Menggunakan kata-kata penghubung yang argumentatif. Misalnya, jika…

maka, sebab, karena, dengan demikian, akbatnya, oleh karena itu.

3. Menggunakan kata-kata kerja mental, seperti diharapkan, memprihatinkan,

memperkirakan, mengagumkan, menduga, berpendapat, berasumsi,

menyimpulkan.

4. Menggunkan kata-kata rujukan, seperti berdasarkan data…, merujuk pada

pendapat….

Page 72: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

52

III. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau Research and

Development (R&D). Metode penelitian ini digunakan untuk menghasilkan produk

tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Sugiyono (2016: 297) menyatakan

bahwa untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang

digunakan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di

masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji produk tersebut.

Penelitian dan Pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan untuk

mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan

dan pembelajaran. Penelitian ini mengembangkan sebuah produk berupa skenario

pembelajaran dengan medel project based learning dalam pembelajran teks persuasi

di sekolah menengah pertama. Penelitian melakukan analisis kebutuhan untuk

menguji keefektifan produk yang dibuat.

Page 73: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

53

3.2 Prosedur Penelitian

Langkah-langkah penelitian dan pengembangan (Research and Development) Level 1

Sugiyono (2016:41) sebagai berikut.

Berdasarkan langkah-langkah penelitian dan pengembangan, berikut penjelasan alur

prosedur penilian secara ringkas.

3.2.1 Potensi dan Masalah

Potensi merupakan suatu keadaan yang memungkinkan untuk dikembangkan. Potensi

didukung dengan fasilitas yang cukup lengkap. Permasalahan yang terdapat di sekolah

ialah guru tidak membuat skenario pembelajaran. Guru hanya memiliki kelengkapan

pembelajaran berupa silabus dan RPP.

Pengumpulan

Informasi

Potensi dan

Masalah Desain

Produk Validasi

Desain

Desain

Teruji

Studi

Literatur

Revisi

Produk

Page 74: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

54

3.2.2 Studi Literatur

Studi literatur dilakukan dengan mengkaji teori dan informasi mengenai skenario

pembelajaran yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan.

3.2.3 Pengumpulan Informasi

Pengumpulan informasi yang dilakukan peneliti berupa survei lapangan dengan

menganalisis masalah skenario pembelajaran yang diperoleh dari guru pelajaran

Bahasa Indonesia di SMP Kartika 2 Bandar Lampung serta mengumpulkan informasi

untuk mengembangkan skenario sesuai dengan kebutuhan.

3.2.4 Desain Produk

Desain produk pengembangan skenario yang akan dibuat oleh peneliti menggunakan

model pembelajaran project based learning sesuai dengan analisis kebutuhan yang ada

dilapangan.

3.2.5 Validasi Desain

a. Validasi oleh ahli Bahasa dan ahli materi skenario pembelajaran

b. Revisi produk

c. Hasil akhir produk skenario pembelajaran dengan menggunakan model project

based learning.

3.2.6 Desain Teruji

Desain teruji saat sudah divalidasi secara internal (pendapat ahli materi dan bahasa)

tetapi tidak diuji secara eksternal (penguji lapangan)

Page 75: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

55

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di SMP Kartika 2 Bandar Lampung.

3.3.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2019/2020.

3.4 Evaluator (uji ahli) dan Objek Penelitian

3.4.1 Evaluator (uji ahli)

3.4.1.1 Ahli Bahasa

Ahli Bahasa yang dimaksud dalam penelitian yang akan dilakukan adalah dosen

program studi bahasa indonesia di fakultas keguruan ilmu pendidikan Universitas

Lampung. Ahli Bahasa akan memberikan penilaian dan saran mengenai kebahasaan

skenario yang dibuat oleh peneliti. Selain memberikan penilaian dan saran ahli

bahasa akan memvalidasi produk yang dibuat oleh peneliti.

3.4.1.2 Ahli Materi

Ahli materi yang dimaksud dalam penelitian yang akan dilakukan adalah dosen

program studi bahasa indonesia di fakultas keguruan ilmu pendidikan Universitas

Lampung. Ahli materi akan memberikan penilaian dan saran mengenai materi da nisi

skenario yang dibuat oleh peneliti. Selain memberikan penilaian dan saran ahli materi

akan memvalidasi produk yang dibuat oleh peneliti.

Page 76: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

56

3.4.2 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah pengembangan skenario pembelajaran dengan model

project based learning pada materi teks persuasi.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

3.5.1 Angket

Angket atau kuisioner merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara

tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya-jawab dengan resonden). Instrument

atau alat pengumpulan datan juga disebut angket berisi sejumlah pertanyaan atau

pernyataan yang harus dijawab atau di respon oleh responden (Sudaryono dkk,

2013:30). Angket yang digunakan dalam penelitian ini berpa angket validasi yang

diberikan kepada ahli bahasa dan ahli materi.

3.5.2 Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan

tanggapan, kritik, dan saran dari para validator setelah menilai skenario pembelajaran

yang dikembangkan.

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data kombinasi

(kuantitatif dan kualitatif). Data kualitatif diperoleh dari masukan validator pada

tahap validasi, kritik dan saran dari ahli materi dan ahli Bahasa. Sedangkan data

kuantitatif adalah pemaparan hasil dari pengembangan produk yang dibuat berupa

skenario pembelajaran dengan model project based learning pada teks persuasi.

Page 77: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

57

Untuk menentukan tingkat validitas pada istrumen tes, dipakai skala pengukuran

ratting scale. Data mentah yang diperoleh berupa angka yang kemudian ditafsirkan

dalam pengertian kualitatif. Berikut tahap analisis data dalam penelitian ini.

3.6.1 Analisis Lembar Penilaian Para Ahli

Pengisian lembar penilaian oleh para ahli dimuat dalam bentuk tabel kelayakan

produk.

Tabel 3.1 Kriteria Kelayakan Ahli Bahasa

Aspek Kebahasaan

No Indikator Subindikator Deskriptor Nilai

1 Kesesuaian

dengan kaidah

kebahasaan

Ketepatan struktur

kalimat.

Kalimat yang

digunakan

mewakili isi

pesan atau

informasi yang

ingin

disampaikan

dengan tetap

mengikuti tata

kalimat Bahasa

Indonesia

Sangat baik (4)

Baik (3)

Cukup (2)

Kurang (1)

Keefektifan kalimat alimat yang

digunakan

sederhana dan

langsung ke

sasaran.

Sangat baik (4)

Baik (3)

Cukup (2)

Kurang (1)

Page 78: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

58

2 Tata kalimat Kebakuan istilah Istilah yang

digunakan sesuai

dengan Kamus

Besar Bahasa

Indonesia dan /

atau adalah

istilah teknis

yang telah baku

digunakan dalam

Fungsi.

Sangat baik (4)

Baik (3)

Cukup (2)

Kurang (1)

Ketepatan tata bahasa tata kalimat yang

digunakan untuk

menyampaikan

pesan mengacu

kepada kaidah

tata Bahasa

Indonesia yang

baik dan benar.

Sangat baik (4)

Baik (3)

Cukup (2)

Kurang (1)

Ketepatan ejaan Ejaan yang

digunakan

mengacu kepada

pedoman Ejaan

Yang

Disempurnakan.

Sangat baik (4)

Baik (3)

Cukup (2)

Kurang (1)

Katapatan tanda baca Tanda baca yang

digunakan

mengacu kepada

pedoman Ejaan

Yang

Disempurnakan.

Sangat baik (4)

Baik (3)

Cukup (2)

Kurang (1)

2 Komunikatif Pemahaman terhadap

pesan atau informasi.

Pesan atau

informasi

Sangat baik (4)

Page 79: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

59

disampaikan

dengan bahasa

yang menarik

dan lazim dalam

komunikasi tulis

Bahasa

Indonesia.

Baik (3)

Cukup (2)

Kurang (1)

3. Dialogsis dan

interaktif

Kemampuan memotivasi

peserta didik.

Bahasa yang

digunakan

membangkitkan

rasa senang

ketika peserta

didik

membacanya dan

mendorong

mereka untuk

mempelajari

buku tersebut

secara tuntas

Sangat baik (4)

Baik (3)

Cukup (2)

Kurang (1)

Kesesuaian dengan

perkembangan

intelektual peserta didik.

Bahasa yang

digunakan dalam

menjelaskan

suatu konsep

harus sesuai

dengan tingkat

perkembangan

kognitif peserta

didik.

Sangat baik (4)

Baik (3)

Cukup (2)

Kurang (1)

Kesesuaian dengan

tingkat perkembangan

emosional peserta didik.

Bahasa yang

digunakan sesuai

dengan tingkat

kematangan

emosional

peserta didik

Sangat baik (4)

Baik (3)

Cukup (2)

Kurang (1)

Sumber BNSP (dalam Muljono 2007)

Page 80: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

60

Tabel 3.2 Kriteria Kelayakan Ahli Materi

Aspek Materi

No. Indikator Subindikator Deskriptor Nilai

1. Menampilkan

kegiatan

pendahuluan,

inti penutup

Kegiatan

pendahuluan

(orientasi, apersepsi,

motivasi, pemberian

acuan)

a. Seluruh aspek kegiatan

pendahuluan terpenuhi

Sangat baik (4)

b. Satu aspek pada kegiatan

pendahuluan tidak

terpenuhi

Baik (3)

c. Dua aspek pada kegiatan

pendahuluan tidak

terpenuhi

Cukup (2)

d. Tiga aspek pada kegiatan

pendahuluan tidak

terpenuhi

Kurang (1)

Kegiatan inti a. semua kegiatan sudah

terpenuhi

Sangat baik (4)

b. terdapat 1—3 bagian

tidak terpenuhi

Baik (3)

c. terdapat 4—6 bagian

tidak terpenuhi

Cukup (2)

d. seluruh kegiatan tidak

terpenuhi Kurang (1)

Kegiatan penutup a. seluruh aspek pada

kegiatan penutup

terpenuhi

Sangat baik (4)

b. satu aspek pada kegiatan

penutupan tidak

terpenuhi

Baik (3)

c. Dua aspek pada kegitan

penutup tidak terpenuhi

Cukup (2)

d. Lebih dari tiga aspek

tidak terpenuhi

Kurang (1)

2. Kesesuaian

kegiatan

dengan

pendekatan

pembelajaran

Pendekatan scientific

(mengamati,

menanya, menalar,

mencoba,

membentuk

jaringan)

a. seluruh kegiatan

scientific terpenuhi

Sangat baik (4)

b. satu aspek pada

pendekatan scientific

tidak terpenuhi

Baik (3)

c. dua aspek pada

pendekatan scientific

tidak terpenuhi

Cukup (2)

d. tiga aspek pada

pendekatan scientific

Kurang (1)

Page 81: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

61

tidak terpenuhi.

3. kesesuaian

dengan

model

pembelajaran

Model project based

learning

a. seluruh tahapan

pembelajaran dengan

model peoject based

learning terpenuhi

Sangat baik (4)

b. tahapan 1-2 dengan

model peoject based

learning terpenuhi

Baik (3)

c. tahapan 3-4 dengan

model peoject based

learning terpenuhi

Cukup (2)

d. tahapan 5-6 dengan

model peoject based

learning terpenuhi

Kurang (1)

4. Kesesuaian

penyajian

dengan

sistematika

materi

Materi teks persuasi a. materi pembelajaran

tersampaikan dengan

maksimal

Sangat baik (4)

b. materi pembelajaran

tersampaikan dengan

baik

Baik (3)

c. materi pembelajaran

cukup tersampaikan

Cukup (2)

d. materi pembelajaran

kurang tersampaika

Kurang (1)

5. Kesesuaian

alokasi waktu

dengan

cangkupan

materi

Waktu pembelajaran a. waktu pembelajaran

teralokasi dengan

maksimal

Sangat baik (4)

b. waktu pembelajaran

teralokasi dengan baik

Baik (3)

c. waktu pembelajaran

teralokasi dengan cukup

Cukup (2)

d. waktu pembelajaran

kurang teralokasi

Kurang (1)

Sumber : Sudjana, Nana (2011)

Page 82: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

62

Kemudian hasil uji kelayakan dari para ahli dicari rata-rata empirisnya dengan rumus:

X = ∑x

Keterangan :

X : skor rata-rata

∑x : jumlah skor

n : jumlah indikator

Menghitung rerata nilai dengan rumus sebagai berikut.

Rerata nilai = Skor diperoleh

Jumlah indikator

Kemudian menghitung rerata persentase dengan rumus sebagai berikut.

Rerata persentase = Skor diperoleh x 100 %

Skor tertinggi

Skor yang diperoleh kemudian diubah dalam bentuk presentase. Dasar

penemuan skala kelayakan dalam bentuk presentase sebagai berikut.

n

Page 83: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

63

Grafik Skala Likeart atau Skema Kelayakan

(Sugiyono, 2016)

Kriteria kelayakan materi skenario pembelajaran, yaitu

1. pendahuluan pada skenario pembelajaran disajikan secara runtut mencakup

seluruh aspek, yaitu orientasi, apersepsi, motivasi, pemberian acuan;

2. kegiatan inti pada skenario pembelajaran disajikan dengan runtut mencakup

seluruh aspek;

3. kegiatan penutup skenario pembelajaran mencakup seluruh tahapan dan

dilaksanakan dengan urut;

4. skenario pembelajaran mencakut pendekatan scientific, yaitu mengamati,

menanya, menalar, mencoba, membentuk jaringan;

5. skenario pembelajaran sesuai dengan tahapan model pembelajaran project

based learning;

Page 84: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

64

6. materi yang disajikan mencakup materi yang terkandung dalam kompetensi

dasar teks persuasi;

7. waktu pembelajaran dapat dialokasikan dengan baik dan maksimal.

Kriteria kelayakan bahasa skenario pembelajaran, yaitu

1. kalimat yang digunakan mewakili isi pesan atau informasi yang ingin

disampaikan dengan tetap mengikuti tata kalimat Bahasa Indonesia;

2. kalimat yang digunakan sederhana dan langsung ke sasaran;

3. istilah yang digunakan sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia dan /

atau adalah istilah teknis yang telah baku digunakan dalam fungsi;

4. tata kalimat yang digunakan untuk menyampaikan pesan mengacu kepada

kaidah tata Bahasa Indonesia yang baik dan benar;

5. tanda baca yang digunakan mengacu kepada pedoman Ejaan Yang

Disempurnakan;

6. pesan atau informasi disampaikan dengan bahasa yang menarik dan lazim

dalam komunikasi tulis Bahasa Indonesia;

7. bahasa yang digunakan membangkitkan rasa senang ketika peserta didik

membacanya dan mendorong mereka untuk mempelajari buku tersebut secara

tuntas;

8. bahasa yang digunakan dalam menjelaskan suatu konsep harus sesuai dengan

tingkat perkembangan kognitif peserta didik;

9. bahasa yang digunakan sesuai dengan tingkat kematangan emosional peserta

didik.

Page 85: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

98

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian skenario pembelajaran teks persuasi dengan model

project based learning di SMP dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Skenario pembelajaran dengan model project based learning memiliki enam

tahapan sebagai berikut.

1) Guru menginformasikan kompetensi dan topik. Tahapan pertama dalam

pembelajaran menggunakan model project based learning dilaksanakan

dengan penyampaian kompetensi dasar atau topik pembelajaran oleh guru

kepada siswa. Penyampaian kompetensi dasar dan topik bertujuan agar

siswa mengetahui topik pembuatan proyek yang akan dilaksanakan.

2) Siswa mengidentifikasikan masalah/pertanyaan sesuai topik. Tahapan

kedua dalam pembelajaran menggunakan model project based learning

dilaksanakan dengan instruksi guru kepada siswa agar siswa memulai

untuk mengidentifikasi permasalahan sesuai dengan topik. Instruksi yang

diberikan bertujuan untuk menstimulus siswa agar memulai

mengidentifikasi masalah dan pertanyaan. Guru dalam tahapan kedua

Page 86: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

99

pembelajaran model project based learning berperan sebagai fasilitator

apabila siswa mengalami kendala dan kesulitan.

3) Kelompok membuat rencana proyek untuk solusi masalah. Tahapan ketiga

dalam pembelajaran menggunakan model project based learning,

dilaksankan setelah siswa sudah mampu menyelesaikan identifikasi

masalah/ pertanyaan sesuai topik. Tahapan ketiga diawali dengan instruksi

guru kepada kelompok belajar siswa untuk memulai membuat rencana

proyek. Rencana proyek yang dibuat siswa berfungsi sebagai solusi

masalah sesuai dengan topik perencanaan proyek.

4) Kelompok belajar siswa dapat membuat proyek. Tahapan keempat dalam

pembelajaran menggunakan model project based learning ditandai dengan

kelompok belajar siswa sudah mampu membuat proyek/produk sesuai

dengan topik dan tujuan pembelajaran. Guru pada tahapan pembelajaran

keempat dapat melakukan pengawasan, pemeriksaan, dan pemberian

pertanyaan pada tiap-tiap kelompok belajar siswa untuk memastikan

apakah kelompok siswa sudah mampu membuat proyek.

5) Presentasi proyek. Tahapan kelima dalam pembelajaran menggunakan

model project based learning dilaksankan dengan presentasi hasil

pembuatan proyek oleh semua kelompok belajar siswa. Tahapan kelima

diawali dengan instruksi guru kepada kelompok belajar siswa yang sudah

siap untuk presentasi. Presentasi proyek bertujuan untuk bertukar informasi

Page 87: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

100

dan pengetahuan antar kelompok dengan hasil pembuatan proyek yang

bervariasi.

6) Refleksi kegiatan belajar. Tahapan keenam dalam pembelajaran

menggunakan model project based learning dilaksanakan dengan

pengulasan kembali hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan. Guru

pada refleksi kegiatan belajar bertugas untuk memberikan stimulus kepada

siswa agar siswa berani untuk mengungkapkan hasil pemahamannya.

Setelah siswa mampu mengungkapkan pemahaman yang diperoleh selama

pembelajaran guru memberikan simpulan dan menjawab apabila masih ada

pertanyaan dari siswa.

2. Kelayakan skenario pembelajaran diperoleh dari hasil validasi ahli materi dan ahli

bahasa. Hasil validasi ahli materi terhadap skenario pembelajaran yang

dikembangkan memperoleh skor rata-rata 92,8% dengan kriteria sangat layak.

Validari ahli bahasa terhadap skenario pembelajaran yang dikembangkan

memperoleh skor rata-rata 77,8% dengan kriteria sangat layak. Berdasarkan hasil

penilaian kelayakan oleh ahli, dapat disimpulkan bahwa produk skenario

pembelajaran teks persuasi menggunakan model project based learning di SMP

layak untuk digunakan dalam pembelajaran.

Page 88: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

101

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan skenario, penulis menyampaikan

beberapa saran sebagai berikut.

1. Bagi guru, hasil penelitian skenario ini dapat dimanfaatkan sebagai kelengkapan

kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan;

2. Bagi pembaca, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan rujukan untuk menambah

wawasan mengenai skenario dan variasi model pembelajaran.

3. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai reverensi penelitian pengembangan skenario

pembelajaran agar dapat menyempurnakan dan melengkapai penelitian yang sudah

dilakukan dengan variatif model pembelajaran dan materi yang lain.

Page 89: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

102

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Eka Sofia dan Yunita Fitri. 2015. Penyajian Kegiatan Pembelajaran

Berbasis Pendekatan Ilmiah (Saintific Approach) dalam Buku Teks Bahasa

Indonesia (Kajian Telaah Buku Teks). Universitas Lampung: FKIP.

Ariyana, yoki dkk.2018. Buku pegangan pembelajaran berorientasi pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga

Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Djamarah, Saiful Bahri. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Finoza, Lamudin. 2013. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia.

Ihsan, Fuad. 2011. Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Kosasih dan Kurniawan Endnag. 2018. Jenis-Jenis Teks. Bandung: Yrama Widya.

Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Lestari, Ika. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi. Padang:

Akademia Permata.

Mahsun. 2014. Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.

Muljono, Pudji. 2007. Buletin BNSP vol.II/No.1/Januari 2007. Kegiatan Penilaian

Buku Teks Pelajaran Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta:BNSP.

Hamalik, Oemar. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Akasara.

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Priyatni, Tri Endah. 2015. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum

2013. Jakarta: Bumi Aksara.

Page 90: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

103

Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo.

Sani, Ridwan. 2019. Pembelajaran Berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skills).

Tanggerang: Tira Smart.

Sudaryono dkk. 2013. Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosda

Karya.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pengembangan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: kencana prenadamedia group.

Universitas Lampung. 2018. Format Penulisan Karya Ilmiah. Bandarlampung:

Universitas lampung.

Jurnal :

Hidayati, Syafa’atul. (2013). Pengembangan Skenario Problem Based Learning

dalam Mata Pelajaran Ekonomi SMA. Ekuitas-Jurnal Pendidikan Ekonomi, 1,

35-36. http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id di akses pada 11 Desember 2019

pukul 10.30

M. Burhanuddin Robani. 2015. Kemampuan Menulis Persuasi Siswa Kelas X MA Al

Fatah Natar Tahun Ajaran 2013/2014. Lampung: Universitas Lampung.

Setiawan, Dika. (2013). Pendekatan Saintifik Dan Penilaian Autentik Untuk

Meningkatkan Mutu Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Yogyakarta:

Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Page 91: PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS …digilib.unila.ac.id/61321/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · based learning di SMP dan kelayakannya sebagai skenario pembelajaran teks

104

https://belajar.dedeyahya.web.id/2011/10/skenario-pembelajaran.html, diakses pada

tanggal 9 Oktober 2019 pukul 20.00

https://bsnp-indonesia.org/Permendikbud no 22 tahun 2016.pdf, diakses pada tanggal

11 Desember 2019 pukul 15.00