PENGEMBANGAN MEDIA PROMOSI SEKOLAH SMP KRISTEN 1 … · 1 PENGEMBANGAN MEDIA PROMOSI SEKOLAH . SMP...
Transcript of PENGEMBANGAN MEDIA PROMOSI SEKOLAH SMP KRISTEN 1 … · 1 PENGEMBANGAN MEDIA PROMOSI SEKOLAH . SMP...
1
PENGEMBANGAN MEDIA PROMOSI SEKOLAH
SMP KRISTEN 1 SALATIGA
BERBASIS WEBSITE
ARTIKEL ILMIAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Pendidikan Sarjana (S1)
Fakultas Teknologi Informasi
Progdi Pendidikan TI dan Komputer
Disusun Oleh :
ADI PAMUNGKAS
702013044
Universitas Kristen Satya Wacana
Fakultas Teknologi Informasi
Pendidikan TI dan Komputer
2018
2
3
4
5
6
Pendahuluan
Latar Belakang
Perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi dikembangkan dengan
tujuan untuk memberikan kemudahan bagi manusia dalam melaksanakan tugas dan
kepentingannya. Banyak sekali bagian ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengalami
perkembangan yang begitu pesatnya, hal itu didukung oleh sumber daya alam dan sumber
daya manusia yang memadai dan berkualitas. Salah satu diantaranya adalah bidang teknologi
informasi. Saat ini suatu bentuk informasi bisa dibuat sesuai dengan apa yang kita inginkan,
dan banyak peluang yang bisa dimanfaatkan untuk mengembangkannya. Perkembangan dan
pemanfaatan teknologi informasi terutama dalam pemanfaatan teknologi komputer juga
menjadi perhatian dari kalangan pendidikan, khususnya instansi sekolah. Berbagai program
sekolah bisa dikembangkan menjadi sistem yang kinerjanya menggunakan perangkat
komputer, dan salah satu program tersebut adalah sistem promosi sekolah.
Sistem promosi Sekolah pada SMP Kristen 1 Salatiga saat ini masih bersifat
fisik/nyata dimana sekolah melakukan promosi dengan melakukan datang secara langsung ke
sekolah-sekolah dasar tertentu untuk melakukan promosi langsung maupun menggunakan
spanduk-spanduk yang disebar di sekitar daerah Kota Salatiga. Hal ini belum cukup efektif
dikarenakan dari hasil promosi yang dilakukan terhadap calon peserta didik yang akan
mendaftar tidak mengalami peningkatan. Dalam range 5 tahun terakhir jumlah peserta didik
yang mengalami penurunan sehingga keinginan sekolah untuk lebih mengenalkan sekolah ke
masyarakat yang di harapkan dapat menambahkan peserta didik baru dirasa perlu untuk
mengembangkan media promosinya.Dengan demikian pemanfaatan teknologi informasi
khusunya dibidang komputer (internet) diharapkan dapat meningkatkan minat pendaftar
peserta didik di sekolah SMP Kristen 1 Salatiga dikarenakan dengan adanya Website ini
semua kalangan masyarakat terutama di kota Salatiga dapat mengaksesnya.Website
companyprofile adalah sebuah website yangmenampilkan informasi tentang latar
belakangsebuah perusahaan, produk atau layanan,informasi kontak dan berita singkat
seputarperusahaan.[1]
Website adalah salah satu jendela yang sangat efektif untuk melakukan promosi.
Sehingga dengan adanya pengembangan / pembuatan websitesistem promosi sekolah ini
dapat meningkatkan sistem promosi yang sudah ada di SMP Kristen 1 Salatiga.Sistem
promosi ini mencakupprofil sekolah (Visi dan Misi), Sejarah Sekolah, Prestasi akademik
maupun non akademik, profil pengajar, informasi pendaftaran Calon Peserta Didik dan
7
informasi Alumni. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengembangkan promosi
menggunakan website yang diharapkan dapat meningkatkan promosi sekolah di SMP Kristen
1 Salatiga agar dapat memberikan dampak yang lebih baik dalam penerimaan peserta didik
baru.
2. Tinjauan Pustaka
Penelitian Terdahulu
Dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ade Pratama, Febrina Riska dalam
jurnal yang berjudul Pengembangan Sistem Informasi Sekolah Berbasis Web pada SD
Qur’an Ar-risalah Padang. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah sistem
informasi sekolahberbasis website pada SD Qur’an Arrisalah Kota Padang. Adapun
metode penelitian yang digunakanadalah penelitian pengembangan (research and
development) menggunakan model Plomp yaitu yangmelewati tahapan: (1) investigasi
awal (preliminary research), (2) perancangan dan realisasi(prototyping phase), dan (3) uji
coba dan penilaian (assessment phase). Data penelitian ini diperolehmelalui lembar
validasi, angket praktikalitas, dan wawancara. Hasil penelitian diperoleh sistem
informasiberbasis website pada SD Qur’an Arrisalah yang dijalankan secara online dengan
situshttp://www.sdquarrisalah.co.id/. Website ini memperoleh nilai rata-rata kevalidan
sebesar 82% dengankategori sangat valid dan memperoleh nilai rata-rata kepraktisan
sebesar 78% dengan kategori praktis.[2]
Penelitian selanjutnya yaitu dilakukan oleh Fajar Nur Ridlo Utomo, Tri Irianto TJ
dalam jurnal yang berjudul Pembuatan Website Profil Pada Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Muhammadiyah 2 Karanganyar Kabupaten Karanganyar. Sebelumnya Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah 2 Karanganyar dalam kegiatan IJNS –
Indonesian Journal on Networking and Security - Volume 4 No 1 – Januari 2015 –
ijns.apmmi.org ISSN: 2302-5700 (Print) 2354, 6654 (Online) 36 promosi masih bersifat
konvensional yaitu masih menggunakan spanduk, brosur, papan pengumuman. Pembuatan
web profil sekolah yang di bangun dengan bahasa pemrograman PHP dan database
MySQL. Dari penelitian tersebut di simpulkan dengan adanya website profil sekolah
kegiatan penyampaian informasi kepada masyarakat efektif dan efisien serta jangkauan
penyampaian informasi yang luas.[3]
Dalam penelitian ini melakukan pengembangan dalam bidang promosi di SMP
Kristen 1 Salatiga dengan menggunakan website yang diharapkan dapat memberikan
kontribusi yang lebih baik. Perencanaan website ini menggunakan metode prototyping,
8
yang melakukan tahapan analisis, desain dan implementasi secara bersamaan, serta ketiga
tahapan tersebut dilakukan berulang kali sampai sistem selesai dibangun.Kemudian
perbedaan dari penelitian sebelumnya adalah dalam proses membangun website ini
melakukan uji coba untuk melakukan pengembangan yang di dasarkan pada kualitas
website dengan tiga variabel yaitu kegunaan, informasi dan interaksi dalam website
tersebut. Dan dilakukan secara berulang untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Landasan Teori
System Development Life Cycle
System development life cycle (SDLC) adalah proses untuk memahami bagaimana
sebuah sistem informasi dapat mendukung kebutuhan bisnis dengan merancang suatu
sistem, membangun sistem tersebut dan menyampaikan kepada pengguna.[8]
SDLC memiliki empat fase dasar yaitu planning, analysis, design dan implementation.
Setiap fase itu sendiri terdiri dari serangkaian langkah yang menggunakan cara tertentu
dalam menghasilkan goal yang dicapai. Pada poin berikut akan dijelaskan secara singkat
dari keempat fase tersebut.
a. Planning
Fase planning adalah proses dasar dalam memahami mengapa sistem informasi
harus dibangun dan menentukan bagaimana tim proyek akan membangun project
tersebut.
b. Analysis
Fase analysis adalah jawaban dari pertanyaan siapa yang akan menggunakan
sistem, apa yang yang akan dilakukan oleh sistem, dan dimana serta kapan sistem
tersebut akan digunakan. Pada fase ini pula tim proyek menginvestigasi sistem
yang sudah ada sebelumnya, mengidentifikasi peluang untuk perbaikan dan
mengembangkan konsep yang baru untuk sistem yang akan dibuat.
c. Design
Fase design yaitu menentukan bagaimana sistem akan beroperasi, dalam hal ini
antara lain perangkat keras, perangkat lunak, infrastruktur jaringan (user
interface), forms dan laporan (database dan file yang dibutuhkan aplikasi).
d. Implementation
Fase final pada SDLC ini adalah fase implementation, yaitu pada saat sistem telah
selesai dibuat. Implementasi pada fase ini biasanya paling banyak mengambil
perhatian karena dalam keseluruhan sistem, tahap implementasi adalah tahap
9
yang paling banyak memakan waktu serta biaya karena mencoba keseluruhan
sistem.
Rapid Application Development
Metode Rapid Application Development (RAD) ini berupaya mengatasi kedua
kelemahan metodologi desain terstruktur dengan menyesuaikan fase pada SDLC untuk
menyelesaikan bagian dari sistem yang dikembangkan dengan cepat dan kembali ke
tangan pengguna. Dengan menggunakan metode ini pengguna dapat lebih memahami
sistem dan dapat menyarankan revisi pada aplikasi yang bermasalah agar sistem dapat
menjadi lebih dekat dengan tujuan yang diinginkan. Salah satu yang termasuk dalam
metode ini adalah metode Prototyping.[8]
Prototyping
Metode prototyping melakukan fase analisis, desain dan implementasi secara
bersamaan, serta ketiga fase tersebut dilakukan berulang kali sampai sistem selesai
dibangun. Pada metode ini, analisis dan desain dasar dari sistem dibangun dan langsung
dijalankan pada sistem uji coba yang berisi program apa adanya serta fitur-fitur yang
masih belum lengkap. Sistem uji coba yang pertama kali dijalankan umumnya berisi
sistem yang telah berjalan sebelumnya kemudian ditunjukkan kepada pengguna atau
perusahaan untuk mendapatkan masukan-masukan yang nantinya digunakan untuk
menganalisis ulang, mendesain ulang dan mengimplementasi ulang pada sistem uji coba
yang kedua. Proses ini berlanjut hingga sistem sudah memenuhi kebutuhan fungsionalitas
dari pengguna atau perusahaan. Setelah sistem uji coba sudah sempurna maka akan
diimplementasikan kedalam sistem yang sesungguhnya. Berikut metode prototyping pada
Gambar 2.1.[8]
Gambar 2.1 Metode Prototyping
10
Kelebihan dari penggunaan metode ini yaitu dapat membuat sistem yang langsung
bisa digunakan oleh pengguna meskipun sistem tersebut masih belum bisa diterapkan pada
perusahaan yang bersangkutan. Sistem uji coba tersebut dapat meyakinkan pengguna
bahwa tim proyek sudah melakukan pekerjaanya sejak awal (tidak perlu menunggu waktu
lama dalam implementasi) dan uji coba tersebut membantu menyelesaikan kebutuhan dari
perusahaan secara nyata. Dibandingkan tim proyek harus mempelajari segala aspek
spesifikasi kebutuhan perusahaan secara keseluruhan, metode ini lebih baik karena
pengguna dapat berinteraksi secara langsung pada sistem uji coba dan mengerti apa yang
bisa dilakukan dan mana yang tidak bisa dilakukan.
3. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah studi kasus. Metode studi kasus bertujuan untuk memberikan
gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat, dan karakter-karakter yang
khas dari kasus ataupun status individu, yang kemudian, dari sifat-sifat khas akan
dijadikan sebagai suatu hal yang bersifat umum.[9]
Metode Prototype
Dalam perancangan Tugas Akhir ini penulis menggunakan metode Prototype.
Prototype Model adalah salah satu metode pengembanganperangkat lunak yang banyak
digunakan. Dengan Metode Prototyping inipengembang dan pelanggan dapat saling
berinteraksi selama prosespembuatan sistem. Sering terjadi seorang pelanggan hanya
mendefinisikansecara umum apa yang dibutuhkan, pemrosesan dan data-data apa saja
yangdibutuhkan. Sebaliknya disisi pengembang kurang memperhatikanefesiensi
Algoritma. Kemampuan sistem operasi dan interface yangmenghubungkan manusia
dengan komputer. [10]
Pada Prototyping model kadang – kadang klien hanya memberikanbeberapa
kebutuhan umum software tanpa detail input, proses atau detailoutput dilain waktu
mungkin tim pembangun (developer) tidak yakinterhadap efesiensi dari algoritma yang
digunakan, tingkat adaptasi terhadapsistem operasi atau rancangan form user interface.
Ketika situasi seperti initerjadi model prototyping sangat membantu proses pembangunan
software.Proses pada prototyping bisa dijelaskan sebagai berikut
a. Pengumpulan Kebutuhan : developer dan klien bertemu danmenentukan tujuan
umum, kebutuhan yang diketahui dan gambaranbagian-bagian yang akan
11
dibutuhkan berikutnya. Detail kebutuhanmungkin tidak dibicarakan disini, pada
awal pengumpulan kebutuhan.
b. Perancangan : Perancangan dilakukan cepat dan rancangan mewakiliaspek
software yang diketahui dan rancangan ini menjadi dasar evaluasi.
c. Evaluasi Prototype : klien mengevaluasi prototype yang dibuat dandipergunakan
untuk memperjelas kebutuhan software.
Gambar 3.1 Model Prototype menurut Roger S. Pressman, Ph.D. di dalam [9]
Tahapan-tahapan Prototype
Tahap-tahap pengembangan Prototype model menurut Roger S. Pressman,Ph.D.yang
telah disesuaikan dengan studi kasus dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Mendengarkan pelanggan
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan dari system dengan
caramendengar keluhan dari pelanggan. Untuk membuat suatu system yang
sesuaikebutuhan, maka harus diketahui terlebih dahulu bagaimana system
yangsedang berjalan untuk kemudian mengetahui masalah yang terjadi. Dalam
tahap ini peneliti melakukan identifiksi kebutuhan yang di harapkan dalam
pembuatan website untuk pengembangan promosi pada SMP Kristen 1 Salatiga
dan juga melakukan studi literatur terhadap jurnal penelitian, buku, dan juga
internet.Pada studi literatur ini, teori yang digunakan berhubungan dengan
company profile, bahasa pemrograman HTML, kemudian studi dilakukan dengan
observasi untuk melihat objek yang akan diteliti dengan cara melihat proses
promosi pada SMP Kristen 1 Salatiga. Setelah dilakukan studi pendahuluan,
kegiatan berikutnya dilanjutkan dengan tahap merancang dan membuat prototype.
12
2. Merancang dan Membuat Prototype
Pada tahap ini, dilakukan perancangan dan pembuatan prototype
system.Prototype yang dibuat disesuaikan dengan kebutuhan system yang
telahdidefinisikan sebelumnya dari keluhan pelanggan atau pengguna.
Tahapan dalam merancang dan membuat prototype sebagai berikut :
a. Object identification
Tahap ini adalah tahap awal dimana pada sekolahan tempat penelitian ini
dilakukan yaitu SMP Kristen 1 Salatiga. Pada tahap ini dilakukan
identifikasi masalah, pengembangan promosi, dan perbaikan ukuran –
ukuran yang pasti dari promosi yang akan dibuat sesuai dengan keinginan
user.
b. Risk identification selesai
Pada tahap ini dilakukan pendefinisian area secara lebih mendetail dengan
mempertegas permasalahan dan batasan – batasan sukses dari indikator
promosi yang akan di buat.
c. Construction
Pada tahap ini, coding dilakukan untuk menghasilkan sebuah website
company-profile dengan media pendaftaran, dengan menggunakan
framework PHP CI yang dihubungkan dengan database MySQL.
d. Building real product
Tahap ini adalah tahap akhir dari pembuatan website dimana promosi yang
akan di ciptakan adalah website final yang akan di gunakan oleh user, yang
selanjutnya akan masuk dalam tahap uji coba
3. Uji coba
Pada tahap ini, sistem di uji coba oleh pelanggan atau dilakukan evaluasi
kekurangan-kekurangan dari kebutuhan pelanggan. Pengembangan kemudian
kembali mendengarkan keluhan dari pelanggan untuk memperbaiki Prototype
yang ada. Pada tahap ini produk prototype akan di kembangkan terus menerus
hingga mencapai hasil yang paling mendekati keinginan user dengan acuan
sebagai berikut :
1). Di dapat informasi yang cukup terkait kebutuhan user sehingga
pengembangan dapat di lakukan.
13
2). Apabila terdapat suatu masalah yang sulit diatasi, dapat ditemukan solusi
yang paling mendekati atau setara dengan tetap mempertimbangkan manfaat
dan kegunaan produk.
3). Di dapat sebuah produk prototipe yang paling mendekati kebutuhan user
yang akan di jadikan acuan untuk produk yang akan di kembangkan.
Pada tahap ini akan di lakukan pengembangan dengan batas tertentu yang di tentukan
oleh peneliti dan dengan kepuasan pimpinan sekolahan dalam pengembangan promosinya,
kemudian akan di lakukan implementasi program.
Implementasi program yang dilakukan dapat memberikan kesimpulan dan saran
setelah proses pembuatan website akhir dan pengujian telah dilakukan. Aplikasi website
yang dibuat telah di ujicoba oleh user dan tahap ini bertujuan untuk menyimpulkan
penelitian yang dilakukan, serta memberikan saran sesuai hasil penelitian.
Metode Pengumpulan Data
Metodepengumpulan data penelitian berupa suatu data mentah dengan berbagai
kriteria yang selanjutnya dapat di analisis untuk menjadi sebuah informasi yang
dibutuhkan dalam mencapai tujuan penelitian. Dalam penyusunan tugas akhir ini
pengambil objek penelitian di SMP Kristen 1 Salatiga. Pengumpulan data dalam penelitian
di SMP Kristen 1 Salatigamenggunakan 4 metode pengumpulan data.
(1) Observasi adalah suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan
mengamati langsung, melihat dan mengambil suatu data yang dibutuhkan di tempat
penelitian itu dilakukan. Observasi yang dilakukan di SMP Kristen 1 Salatiga yaitu
pengumpulan data untuk pembuatan website. (2) Wawancara, merupakan salah satu teknik
pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka langsung dengan narasumber
dengan cara tanya jawab langsung. Wawancara dilakukan dengan Kepala sekolah dan guru
di SMP Kristen 1 Salatiga mengenai kebutuhan informasi apa saja yang akandisampaikan
di website tersebut. (3) Dokumentasi suatu pengumpulan data dengan cara melihat
langsung sumber-sumber dokumen yang terkait. Dengan arti lain bahwa dokumentasi
sebagai pengambilan data melalui dokumen tertulis maupun elektronik yang berupa
dokumen profil sekolah, data pegawai dan prestasi yang diraih sekolah tersebut sehingga
digunakan sebagai pendukung kelengkapan data yang lain. (4) Kuisioner adalah teknik
pengumpulan informasi yang memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap, perilaku
serta karakteristik di beberapa pengguna sistem.
14
Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data Primer merupakan data yang didapat peneliti secara langsung dari tangan
pertama yang didapat dengan hasil survey kunjungan dan hasil dari wawancara dengan
narasumber Kepala sekolah dan guru di SMP Kristen 1 Salatiga yang berhubungan dengan
data yang terkait. Data Sekunder merupakan data yang diperoleh peneliti dari sumber yang
sudah ada. Data sekunder dapat berupa dokumentasi, catatan, bukti serta laporan historis.
Perancangan Perangkat Lunak
Dalam penelitian ini peneliti merancang sistem dengan menggunakan metode
prototyping. Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangat lunak
yang banyak digunakan. Metode prototyping ini pengembang dan user dapat saling
berinteraksi selama proses pembuatan sistem. Jenis prototyping yang digunakan dalam
penelitian ini ialah requirements prototype. Requirements prototype dikembangkan
sebagai suatu cara untuk menentukan kebutuhan fungsional dari sistem yang baru ketika
user tidak bisa menyampaikan secara eksplisit apa yang mereka inginkan, dengan
meninjau kembali requirements prototype selagi fitur-fitur ditambahkan, user bisa
menetapkan proses yang dibutuhkan untuk sistem baru tersebut. Ketika semua
kebutuhannya terpenuhi, requirements prototype sudah mencapai tujuannya dan proyek
lain akan dibangun untuk mengembangkan sistem baru tersebut.[11]
4. Hasil dan Pembahasan
Proses prototyping merupakan tahapan perencanaan sebuah website yang akan di
jelaskan pada sub bab Proses Prototype pada paragraph selanjutnya, kemudian untuk
pengujian website dalam penelitian ini dilakukan dua kali, yaitu sebelum adanya website
tersebut dan sesudah website di operasikan, hal ini memungkinkan untuk mengetahui
tingkat harapan dan actual presepsi kualitas website dalam hal promosi. Untuk hasil dan
penjelasan mengenai penambahan dan hal apa saja yang perlu dikembangkan akan dapat
dilihat pada proses prototype di bawah ini dan urutan dari sub babnya.
Proses Prototype
Proses prototyping melakukan penelitian dan pencarian data secara bertahap kurang
lebih selama 5 kali hingga mencapai apa yang diharapkan pelanggan dengan tahapan
sebagai berikut : (1) Pada tahap pertama pengumpulan informasi dilakukan dengan
mencari data apa saja yang akan di masukkan ke website dengan kepala sekolah dan guru.
(2) Setelah itu dilanjutkan dengan pencarian informasi mengenai data-data yang
15
dibutuhkan dalam pembuatan website tersebut. Pada tahap ini penulis mendapat data dari
Guru Lab komputer dimana data yang didapat berupa data sejarah dan biodata guru dan
pegawai. (3) Kemudian penulis melakukan perancangan website yaitu pembuatan layout
website dan memasukan data yang telah di peroleh. (4) Layout yang telah jadi
dipresentasikan secara sederhana mengenai website sementara dan pada proses tersebut
penulis melakukan pencarian data yang akan ditambahkan. (5) Pada tahap terakhir
perubahan website sesuai permintaan sekolah yang dijabarkan sebagai berikut :
Prototype Masukan Perubahan Hasil
1 Pembuatan layout
website
Pembuatan layout yang terdiri dari
menubar, header, content dan footer
Sesuai
permintaan
2 Pembuatan desain
website
Pembuatan desain website dengan
bahasa pemrograman HTML yang
terdiri dari menubar beranda, profil
sekolah, info pengajar, prestasi
akademik dan informasi sekolah
Sesuai
permintaan
3 Isi content dari
masing-masing
menubar website
sekolah
Memasukkan data yang didapat dari
sekolah ke dalam contentwebsite
Data belum
lengkap
4 Penambahan data
content website
Melengkapi data content di menu
beranda dan info pengajar
Data belum
lengkap
5 Penambahan data
tentang pengurus
website dan
yayasan/dinas yang
terkait dengan
sekolah
Merubah desain layout dengan
penambahan layout content untuk
informasi admin dan logo
yayasan/dinas yang terkait
Sesuai
permintaan
6 Pengecekan
penulisan dan data
yang dimasukkan
ke website
Perbaikan penulisan dan gambar
seperti foto pengajar dan gambar
slide yang di masukkan ke website
Sesuai
permintaan
7 Merapikan layout
website
Menambahkan code responsive agar
gambar dapat menyesuaikan layout
Sesuai
permintaan
16
dan ukuran layar
8 Pengecekan
kelengkapan data
website
Pengecekan data website pada menu
informasi pengajar dan informasi
pendaftaran peserta didik
Data belum
lengkap
Perancangan Tampilan
Rancangan tampilan websitesekolah SMP Kristen 1 Salatigadapat dilihat pada
Gambar 4.2.
Gambar 4.2. Rancangan Design Website
Gambar 4.2 merupakan layout perancangan website yang akan di buat dengan
sederhana di harapkan dapat membuat user atau pengguna lebih mudah dalam navigasi
pengoperasiaannya. Dirancang sedemikian rupa agar informasi promosi dapat
tersampaikan dengan singkat, padat, dan juga jelas. Logo di kiri atas merupakan sebuah
identitas dalam web tersebut yang menjelaskan identitas logo sekolah. Menu merupakan
tombol navigasi dalam bentuk bar yang berisi beranda, profil, info pengajar, prestasi
akademik, dan juga alamat dan nomor untuk menghubungi sekolah, dan seluruh informasi
yang disediakan akan di tampilkan pada box content tersebut.
Tampilan Website
Websiteyang telah selesai dapat dibuka dengan cara offline atau dengan media Local
Area Network dan akan munculsebagai berikut :
a. Tampilan menu Home / Beranda
LOGO Header MENU
CONTENT
17
Halaman beranda adalah tampilan utama pada websiteSMP Kristen 1 Salatiga,
yang berisi semua postingan-postingan SMP Kristen 1 Salatiga. Tampilan
halaman beranda dapat dilihat pada Gambar 4.3.
-
Gambar 4.3. Halaman Beranda SMP Keristen 1 Salatiga.
b. Tampilan menu Profil
Halaman beranda adalah tampilan utama pada websiteSMP Kristen 1 Salatiga,
yang berisi Visi, Misi dan TujuanSMP Kristen 1 Salatiga. Tampilan halaman
beranda dapat dilihat pada Gambar 4.4.
.
Gambar 4.4. Halaman Profil SMP Keristen 1 Salatiga.
c. Tampilan menu Info Pengajar
Halaman beranda adalah tampilan utama pada websiteSMP Kristen 1 Salatiga,
yang berisi guru pengajar yang ada di SMP Kristen 1 Salatiga. Tampilan
halaman beranda dapat dilihat pada Gambar 4.5.
18
Gambar 4.5. Halaman Info Pengajar SMP Keristen 1 Salatiga..
d. Tampilan Prestasi Akademik
Halaman beranda adalah tampilan utama pada websiteSMP Kristen 1 Salatiga,
yang berisi prestasi akademik dan kegiaan yang ada di SMP Kristen 1 Salatiga.
Tampilan halaman beranda dapat dilihat pada Gambar 4.6
.
Gambar 4.6. Halaman Prestasi Akademik SMP Keristen 1 Salatiga.
19
e. Tampilan Widget Lokasi Sekolah
Widget ini berada pada halaman utama di bagian bawah yang diharapkan dapat
memberikan denah lokasi yang jelas melalui GoogleMaps untuk mempermudah
masyarakat untuk mengetahui lokasi sekolah SMK Kristen 1 Salatiga.Tampilan
halaman beranda dapat dilihat pada Gambar 4.7
Gambar 4.7. Halaman Prestasi Akademik SMP Keristen 1 Salatiga.
Pengujian Website
Uji kelayakan dilakukan dengan beberapa variabel umum yang telah disesuaikan
dengan manfaat serta tujuan pembuatan Website Promosi Sekolah. Dengan menggunakan
kuesioner, peneliti dapat mengetahui kelayakan website yang telah dibuat. Kuesioner yang
telah dibagikan kepada 10 responden yaitu guru dan masyarakat sekitar. Hal ini dilakukan
agar data yang diperoleh lebih objektif seperti yang diharapkan oleh peneliti. Kemudian
pertanyaan yang telah dibuat dihubungkan dengan beberapa variabel yang menghubungkan
fungsi web. Berikut ini adalah gambar grafik hasil dari pengujian dengan kuesioner:
Grafik 4.1. Grafik Hasil Pengujian Usibility pada Website
0
2
4
6
8
10
Tampilan Tata Letak Navigasi
Usability Variable
Ya
Tidak
20
Usability Variabel, pada Grafik 4.1. merupakan hasil penilaian responden terhadap
usability variabel pada website dimana pengujian dilakukan darisegi kegunaan yang terdiri
dari tampilan yang menarik yang menyatakan bahwa dari keseluruhan responden yang
memiliki presepsi atas sub variiabel tampialn website jelas menyatakan responden memilih
8ya dengan 2 responden memilih tidak, yang berarti dalam tampilanwebsite tersebut sudah
memenuhi kepuasan responden. Sedangkan pada tata letak konten responden memilih ya 9
dengan 1responden memilih tidak, yang berarti dalam tata letak konten tersebut sudah
memenuhi kepuasan responden dan kemudahan navigasi dalam mengoperasikan website
menyatakan bahwa 7 responden memilih ya dengan 3 responden memilih tidak, yang berarti
dalam navigasi tersebut sudah memenuhi kepuasan responden walaupun dalam tampilan
memang masih memiliki kekurangan tapi di rasa cukup karena hampir seimbang antara yang
memilih ya dan tidak. Untuk tata letak dan navigasi juga di sampaikan dalam kuisioner untuk
melihat presepsi real pengguna dan juga harapan mereka dengan hasil tersebut di atas maka
dapat di lihat harapan pengguna sudah terpenuhi dengan batas pemenuhan kepuasan melebihi
50% atau setengah lebih responden mengatakan ya, jadi dapat dinyatakan cukup puas dengan
variabel kegunaan website tersebut.
Grafik 4.2. Grafik Hasil Pengujian Information pada Website
Information Variabel, pada Grafik 4.2. merupakan hasil penilaian responden
terhadap Information variabel pada website dimana pengujian dilakukan
darisegipenyampaian informasi yang terdiri dari informasi yang di sampaikan tepat yang
menyatakan bahwa dari keseluruhan responden yang memiliki presepsi atas sub variiabel
tampialn website jelas menyatakan responden memilih 10ya dengan 0 responden memilih
tidak, yang berarti dalam penyampaian informasiwebsite yang disampaikan tersebut tepat
dimana sudah memenuhi kepuasan responden. Sedangkan pada detail informasi yang
0
2
4
6
8
10
12
Informasi YangTepat
Detail Informasi Update Informasi
Information Variable
Ya
Tidak
21
disampaikan responden memilih ya 10 dengan 0 responden memilih tidak, yang berarti dalam
penyampaian informasi tersebut sudah detail/jelas sesuai keinginan responden dan dari segi
update informasi website menyatakan bahwa 8 responden memilih ya dengan 2 responden
memilih tidak, yang berarti dalam segi update informasimenurut responden dirasa
kurangsehingga dilihat dari aspek penyampaian informasi memiliki kekurangan tapi di rasa
cukup karena hampir seimbang antara yang memilih ya dan tidak. Untuk update informasi
pada website ini juga di sampaikan dalam kuisioner dilihat dari adanya informasi yang
disampaikan terus menerus belum ada sehingga menurut responden informasi yang diupdate
belum terlaksana. Namun demikian dapat di lihat harapan pengguna sudah terpenuhi dengan
batas pemenuhan kepuasan melebihi 50% atau setengah lebih responden mengatakan ya, jadi
dapat dinyatakan cukup puas dengan variabel informasiwebsite tersebut.
Grafik 4.3. Grafik Hasil Pengujian Interaction pada website
Interaction Variabel, pada Grafik 4.3. merupakan hasil penilaian responden terhadap
interactionvariabel pada website dimana pengujian dilakukan darisegi kegunaan yang terdiri
dari interaksi kepada pengguna yang menyatakan bahwa kemana data dari keseluruhan
responden yang memiliki presepsi atas sub variabel keamanan data menyatakan9 responden
memilih ya dengan 1 responden memilih tidak, yang berarti kemana data dalam website
dirasa mumpuni karena data yang di masukan dalam website memang bukan data yang riskan
yang dapat menyebabkan kerugian dan sub variabel feedbackdalamwebsite menyatakan
bahwa 6 responden memilih ya dengan 4 responden memilih tidak, yang berarti dalam
feedbackuntuk websiteini interaksi dalam user dan website dirasa kurang karena belum
adanya menu untuk menerima masukkan maupun kritik untuk website tersebut.Sedangkan
sub variabel mengenai efisiensidalamwebsite menyatakan bahwa 8 responden memilih ya
dengan 2 responden memilih tidak, yang berarti dalam pembuatan websiteini efisiensi
0
2
4
6
8
10
Keamanan data Feedback Efisiensi
Interaction Variable
Ya
Tidak
22
tampilan dan penyampaian informasi dirasa cukup baik dilihat dari pemilihan informasi yang
sesuai dengan kebutuhan promosi sekolah dan tata letak konten yang sesuai dengan layout
website tersebut.
Sehingga dapat diperoleh hasil bahwa website tersebut mendapat presentase yang
melebihi 50% secara umum sudah cukup untuk memenuhi sebuah ekspektasi masyarakat
akanwebsite tersebut akan tetapi dalam variabel ini ada 26,7% masih menyatakan
ketidakpuasan pengguna dengan realitas website dengan harapan mereka, maka perlu ada
pengembagan yang dapat di ambil berdasarkan kuisioner yang dibuat yaitu karena belum
adanya “fasilias komunikasi antar web dengan pengguna”, “belum adanya kolom atau konten
langsung untuk kritik, saran, dan komentar”, kemudian masih kurang dalam pemberian
feedaback pada pengguna.Pada pengujian sistem di atas website dapat dinyatakan berkualitas,
karena rata-rata dari tiga variabel menunjukan tingkat setuju untuk pengembangan promosi
pada SMP Kristen 1 salatiga sebesar 73,3%.
5. Diskusi
Penelitian ini adalah pengembangan sebuah website yang digunakan oleh SMP
Kristen 1 Salatiga sebagai media promisi sekolah yang menjelaskan profil sekolah dan
memperkenalkan mengenai kualitas pengajar dan hasil prestasi yang diraih. Dari hasil
Perancangan dan Implementasi dapat dikatakan bahwa SMP Kristen 1 Salatiga sudah
memiliki website profil yang dapat digunakan sebagai media penyampaian informasi kepada
siswa, calon siswa, alumni dan juga dapa menjadi media untuk mempromosikan SMP
Kristen 1 Salatiga kepada masyarakat luas dengan lebih efektif dan efisien dalam
penyampaiaannya.
Dengan hasil implementasi dan ujicoba langsung terhadap responden diharapkan
website tersebut dapat memberikan dampak yang lebih baik dalam bidang promosi pada SMP
Kristen 1 Salatiga. Agar lebih di kenal oleh masyarakat luas dan dapat mendukug dalam
bertambahnya kuota pendaftaran siswa pada tahun ajaran selanjutnya, maka dengan hasil
pengujian untuk kualitas website masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan seperti pada
variabel information dan interaction agar tidak hanya memberikan dampak yang lebih baik
dalam media promosi sekolah tetapi juga dengan mengembangkan variabel yang masih terasa
kurang dalam harapan masyarakat tersebut dapat memberikan daya tarik dan juga feedback
informasi pendidikan yang bermanfaat dan juga berkualitas.
23
Daftar Pustaka
[1]. Bambang Eka Purnama (2011), Cara Mudah Membuat Web Dengan Wordpress,
Mahameru Press,Yogyakarta.
[2]. Ade Pratama, Febrina Riska, Pengembangan Sistem Informasi Sekolah Berbasis
Web pada SD Qur’an Ar-risalah Padang. ISSN : 2527-6042, SENTRA 2017
[3]. Widya Kusuma Wardany, PembuatanWebsite Profil Sekolah Menengah Pertama
Negeri 1 Jaten Karanganyar. ISSN: 2302-1136, 2012.
[4]. Akbar, Ali, S.T. Menguasai internet Plus Pembuatan Web, M2S, Bandung, 2005.
[5]. Wahana. Membangun Website Tanpa Modal, Andi, Yogyakarta, 2010.
[6]. Bimo, Sunarfrihantono, S.T. PHP dan MYSQL Untuk Web, Andi, Yogyakarta,
2003.
[7]. Syayit, Winarko. Sistem Informasi Berbasis Web di SMA Berbudi Yogyakarta,
STMIK El Rahma, Yogyakarta, 2007.
[8]. Alan Dennis, Barbara Haley Wixom, David Tegarden. (2015). Systems Analysis &
Design An Object-Oriented Approach with UML. Danvers: John Wiley &
Sons, Inc.
[9]. Andi Prastowo. (2011). Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan
Penelitian. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
[10]. Roger, S. Pressman, Ph.D. , 2012, Rekayasa Perangkat Lunak (Pendekatan
Praktisi) Edisi 7 : Buku 1 “, Yogyakarta: Andi
[11]. Muhammad Azka, Ramadhan , 2015, Rancang Bangun Sistem Manajemen
Perpustakaan SD Muhammadiyah Condong Catur Yogyakarta Berbasis
Web. S1 thesis, Universitas Negeri Yogyakarta.