PENGARUH MOTIVASI DISIPLIN BELAJAR TERHADAP...
Transcript of PENGARUH MOTIVASI DISIPLIN BELAJAR TERHADAP...
i
PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI PEMBELAJARAN BACA
TULIS AL-QUR’AN TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
AL-QUR’AN HADITS PADA ANAK KELAS IV
MADRASAH IBTIDAIYAH SIJONO KECAMATAN WARUNGASEM
KABUPATEN BATANG TAHUN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Sebagian Tugas dan syarat
memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Ilmu Pendidikan Islam
OLEH :
NAMA : AINI ZUMAROH
NIM : 093911234
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Aini Zumaroh
NIM : 093911234
Jurusan/Program Studi : PGMI
Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya
saya sendiri, kecuali bagian-bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang, Januari 2012
Saya yang menyatakan,
AINI ZUMAROH
NIM : 093911234
iii
PENGESAHAN
Naskah skripsi dengan:
Judul : Pengaruh Intensitas Mengikuti Pembelajaran Baca Tulis Al-
Qur’an Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Al-Qur’an Hadits
Pada Anak Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Sijono Kecamatan
Warungasem Kabupaten Batang Tahun 2010/2011
Nama : Aini Zumaroh
NIM : 093911234
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : PGMI
Telah diujikan dalam sidang munaqasah oleh Dewan Penguji dan dapat diterima sebagai
salah satu syarat memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam.
Semarang, 31 Mei 2012
DEWAN PENGUJI
Penguji I, Penguji II,
Ridwan, M.Ag. Drs. H. Darmu’in, M.Ag.
NIP. 19630106 199703 1 001 NIP. 19640424 199303 1 003
Penguji III, Penguji IV,
Dr. Mustofa, M.Ag. Drs. Mahfud Junaidi, M.Ag.
NIP. 19710403 199603 1 002 NIP. 19690320 199803 1 004
Pembimbing,
Dwi Mawanti, M.A.
NIP.
KEMENTERIAN AGAMA R.I.
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO PROGRAM PENINGKATAN KUALIFIKASI SARJANA (S.1) BAGI GURU
MI DAN PAI PADA SEKOLAH MELALUI DUAL MODE SYSTEM Alamat: Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Telp. 024-7601295 Fax. 761387 Semarang
iv
NOTA DINAS Semarang, Januari 2012
Kepada
Yth. Dekan IAIN Walisongo
Di Semarang
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan, dan
koreksi naskah skripsi dengan :
Judul : Pengaruh Intensitas Mengikuti Pembelajaran Baca Tulis Al-
Qur‟an Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Al-Qur‟an Hadits
Pada Anak Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Sijono Kecamatan
Warungasem Kabupaten Batang Tahun 2010/2011
Nama : Aini Zumaroh
NIM : 093911234
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : PGMI
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diajukan dalam Sidang Munaqasah.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Pembimbing,
Dwi Mawanti, M.A.
NIP.
v
MOTTO
Artinya : “Dan bacalah Al Quran itu dengan tartil” (QS. Al-Muzamil: 4)
Artinya : “Mempraktikkan tajwid merupakan kewajiban. Barang siapa membaca
Al-Qur’an dengan tidak bertajwid dia berdosa. Karena dengan
tajwidlah Tuhan menurunkan Al-Qur’an. Dan seterusnya dengan
tajwid pula Al-Qur’an sampai kepada kita”.1
1 Ahmad Syarifuddin, Mendidik Anak Membaca dan Mencintai Al-Qur’an, Jakarta :
Gema Insani, 2004, h. 72.
vi
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya sederhana ini untuk :
1. Suamiku tercinta yang selalu mendukungku dalam menyelesaikan studi.
2. Anakku yang tersayang.
3. Ayah dan Ibuku tercinta.
4. Semua teman-teman senasip seperjuangan.
vii
ABSTRAK
Judul : Pengaruh Intensitas Mengikuti Pembelajaran Baca Tulis Al-
Qur‟an Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Al-Qur‟an
Hadits Pada Anak Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Sijono
Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang Tahun 2010/2011
Nama : Aini Zumaroh
NIM : 093911234
Baca tulis al-Qur‟an merupakan pengetahuan dasar untuk lebih memahami
isi kandungan al-Qur‟an khususnya dan memahami Islam umumnya. Karena
syariat Islam sumbernya adalah dari al-Qur‟an dan Hadits yang keduanya
menggunakan bahasa Arab. Al-Qur‟an dan hadits ini dipelajari dalam sebuah mata
pelajaran yaitu Al-Qur‟an Hadits. Baca tulis al-Qur‟an ini diharapkan dapat
mendukung pencapaian target pada mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits tersebut.
Dalam penelitian ini, penulis memaparkan 3 permasalahan antara lain :
Bagaimana pembelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an yang dilaksanakan di Madrasah
Ibtidaiyah Islamiyah Sijono, bagaimana prestasi belajar siswa bidang studi Al-
Qur‟an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Sijono, dan bagaimana pengaruh
pembelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an terhadap prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran Al-Qur‟an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Sijono. Tujuan
penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an, untuk
mengetahui prestasi belajar siswa bidang studi Al-Qur‟an Hadits, dan untuk
mengetahui bagaimana pengaruh pembelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an terhadap
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits di Madrasah
Ibtidaiyah Islamiyah Sijono. Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah untuk
memberikan sumbangan yang berupa bahan sumbangan dalam usaha
meningkatkan kegiatan belajar mengajar dan untuk tambahan bahan pustaka.
Adapun metode penelitian ini memerlukan beberapa hal yaitu desain
penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, variabel dalam skripsi ini
ada 2 yaitu pembelajaran baca tulis al-Qur‟an dan prestasi belajar mata pelajaran
Al-qur‟an Hadits, metode penelitian ini juga memerlukan populasi penelitian
dengan sampel penelitian sebagian siswa Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Sijono
yang berjumlah 24 siswa. Kemudian sumber data yang terdiri dari sumber data
primer dan sumber data sekunder. Di samping itu penulis juga menggunakan
metode pengumpulan data yang terdiri dari metode observasi, metode interview,
metode angket, dan metode dokumentasi. Kemudian mengolah data yang telah di
dapat dengan menggunakan rumus product moment sehingga dapat diketahui hasil
dari penelitian ini.
Dari hasil penelitian secara analisis bahwa pembelajaran baca tulis al-
Qur‟an (btq0 pagi di MII Sijono Warungasem Batang tahun pelajaran 2010-2011
baik. Hal ini dibuktikan dengan presentasi hasil angket siswa dalam kategori baik
sebesar 49,5%. Sedangkan untuk prestasi belajar Al-Qur‟an Hadits siswa kelas IV
MII Sijono Warungasem Batang tahun pelajaran 2010-2011 dikategorikan baik,
karena siswa yang memperoleh nilai baik sebanyak 54,2%. Kamudian dari hasil
viii
perhitungan dengan rumus product moment dapat di ketahui rxy = 0,738 dengan
koefisien determinasi (R2) = 54,5%. Pada taraf signifikan 5% rtabel = 0,404
sedangkan rxy = 0,738 berarti rxy > rtabel. Dan pada taraf signifikan 1% rtabel = 0,526
sedangkan rxy = 0,738, berarti rxy > rtabel.
Jadi pada taraf signifikan 5% ataupun 1% dapat disimpulkan antara
pembelajaran baca tulis al-Qur‟an (BTQ) pagi terhadap prestasi belajar mata
pelajaran al-Qur‟an Hadits terdapat pengaruh yang signifikan. Jadi hipotesis yang
penulis ajukan diterima yakni bahwa terdapat pengaruh positif antara
pembelajaran baca tulis al-Qur‟an (BTQ) pagi terhadap prestasi belajar mata
pelajaran al-Qur‟an Hadits sisa kelas IV MII Sijono.
ix
TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Berdasarkan SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan kebudayaan RI
Nomor : 0543 b/U/1987 tertanggal 22 Januari 1988
A. KONSONAN TUNGGAL
Huruf Arab Nama Huruf
Latin Keterangan
Alif - Tidak dilambangkan ا
- Ba‟ B ة
- Ta‟ t ت
Sa‟ S S dengan titik di atas ث
- Jîm J ج
Hâ‟ H H dengan titik di bawah ح
- Khâ‟ Kh خ
- Dâl D د
Zal Ż Z dengan titik di atas ذذ
- Ra‟ R ر
- Za‟ Z ز
- Sîn S ش
- Syîn Sy ش
Sâd S S dengan titik di bawah ص
Dâd D D dengan titik di bawah ض
Tâ‟ T T dengan titik di bawah ط
Zâ‟ Z Z dengan titik di bawah ظ
Ain „ Koma terbalik (apostrof tunggal)„ ع
- Gain G غ
- Fâ‟ F ف
- Qâf Q ق
- Kâf K ك
x
Huruf Arab Nama Huruf
Latin Keterangan
- Lâm L ل
- Mîm M م
- Nûn N ن
- Wâw W و
- Hâ‟ H ه
. Hamzah ءApostrof lurus miring
(tidak untuk awal kata )
- yâ‟ Y ي
tâ‟ marbutah H Dibaca ah ketika mawquf ة
tâ‟ marbutah H/t .… ةDibaca ah/at ketika mawquf
(terbaca mati)
B. VOKAL PENDEK
Arab Latin Keterangan Contoh
- A Bunyi fathah pendek ا فل
- I Bunyi kasrah pendek ئلــس
- U Bunyi dlammah pendek ا حد
C. VOKAL PANJANG
Arab Latin Keterangan Contoh
مب ن â Bunyi fathah panjang ــــــب / ــــــى
ــــــî Bunyi Kasrah panjang لــــــــــف
اوـــــــمو ن û Bunyi Dlammah panjang ــــــــــو
D. DIFTONG
Arab Latin Keterangan Contoh
ز وم Aw Bunyi fathan diikuti waw … ـــــــو
دــــــم ‟ai Buniy fathan diikuti ya ... ــــــ
xi
E. PEMBAURAN KATA SANDANG TERTENTU
Arab Latin Keterangan Contoh
ةــــالقمر Al Bunyi al Qomariyyah ا ل…
ا ل شAsy-sy…
Bunyi al Syamsiyyah
dengan/diganti huruf
berikutnya
ةــــــالتر ب
و ا ل…
Wal/wasy-sy
Bunyi al qomariyyah/al
Syamsiyyah diawali huruf
hidup adalah tidak terbaca
ةـــو القمر /
ةـــوالشمس
xii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah yang Maha
Bijaksana lagi Pengasih, karena dengan taufiq dan hidayahNya, penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Tak lupa Shalawat serta salam semoga
senantiasa tetap tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, keluarga,
sahabat dan para pengikutnya. Amin
Berkat taufik dan petunjuk Illahi Rabbi, penyusun dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan judul “ Pengaruh Intensitas Mengikuti Pembelajaran Baca Tulis
Al-Qur‟an Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Al-Qur‟an Hadits Pada Anak
Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Sijono Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang
Tahun 2010/2011” yang secara akademis menjadi syarat untuk mempeoleh gelar
sarjana S1 dalam Ilmu Pendidikan Islam.
Di samping itu, apa yang telah tersaji ini juga tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak, kepadanya kami mengucapkan banyak terima kasih :
1. Prof. DR. Muhibbin, M.Ag., selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang.
2. DR. Sujai, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang.
3. Dwi Mawanti, M.A., selaku pembimbing yang telah bersedia meluangkan
waktu, tenaga, dan pikirannya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan
dalam penyusunan skripsi ini.
4. Fahrur Rozi, M.Ag., selaku Ketua Jurusan PGMI Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Semarang.
5. Mahfud, S.Pd.I., selaku Kepala MI Sijono beserta staff guru dan karyawan
yang telah memberikan izin penelitian dan sudi membantu penulis sehingga
penelitian ini berjalan lancar.
6. Civitas Akademika IAIN Walisongo Semarang.
7. Dan semua pihak yang telah membantu proses penulisan skripsi ini.
xiii
Sungguh kami tidak dapat memberikan balasan apapun, kecuali do‟a
semoga Allah SWT memberikan balasan pahala yang berlipat atas amal kebaikan
yang telah diberikan.
Akhirnya kami menyadari bahwa apa yang telah tersaji dalam penulisan
ini masih jauh dari kesempurnaan. Masih banyak hal-hal yang perlu diperbaiki
dan diperdalam lebih lanjut atau ada hal yang kurang sesuai, karena hanya sebatas
inilah yang dapat penulis sampaikan, maka dengan segala bentuk kritik dan saran
sangat kami harapkan, demi menindak lanjuti pada kajian-kajian yang lebih lanjut.
Semarang, Januari 2012
Penulis
AINI ZUMAROH
NIM : 093911234
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN .......................................................... ii
NOTA PENGESAHAN ................................................................... iii
NOTA PEMBIMBING ..................................................................... iv
MOTTO ......................................................................................... v
PERSEMBAHAN .......................................................................... vi
ABSTRAK ..................................................................................... vii
TRANSLITERASI .......................................................................... ix
KATA PENGANTAR ..................................................................... xii
DAFTAR ISI .................................................................................. xiv
DAFTAR TABEL ........................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................... 1
B. Pembatasan Masalah ................................................. 4
C. Rumusan Masalah .................................................... 6
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................. 6
BAB II PEMBELAJARAN BACA TULIS QUR‟AN DAN
PRESTASI BELAJAR AL-QUR‟AN HADITS .................. 6
A. Pembelajaran Baca Tulis Qur‟an ............................... 6
B. Prestasi Belajar ........................................................ 13
C. Al-Qur‟an Hadits ..................................................... 21
D. Kajian Pustaka ........................................................ 24
E. Kerangka Teoritik .................................................... 25
F. Rumusan Hipotesis .................................................. 28
xv
BAB III METODE PENELITIAN .............................................. 30
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ................................ 30
B. Populasi dan Sampel ................................................ 30
C. Variabel dan Indikator Penelitian ............................... 31
D. Metode Pengumpulan Data ........................................ 31
E. Metode Analisis Data ............................................... 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................. 35
A. Hasil Penelitian ...................................................... 35
B. Pembahasan ............................................................. 46
BAB V PENUTUP .................................................................... 57
A. Kesimpulan ............................................................ 57
B. Saran ..................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 : Data Angket Pembelajaran BTQ Pagi ............................ 44
Tabel 4.2 : Nilai Al-Qur‟an Hadits Kelas IV Semester I ................... 45
Tabel 4.3 : Nilai Interval Angket Pembelajaran BTQ Pagi ................ 47
Tabel 4.4 : Hasil Frekuensi Hasil Angket BTQ Pagi ......................... 48
Tabel 4.5 : Nilai Al-Qur‟an Hadits Kelas IV Semester I ................... 48
Tabel 4.6 : Kriteria Penafsiran Prestasi Belajar Al-Qur‟an Hadits ....... 49
Tabel 4.7 : Hasil Frekuensi Prestasi Belajar Al-Qur‟an Hadits .......... 34
Tabel 4.8 : Korelasi pembelajaran BTQ dan Prestasi Belajar Al-
Qur‟an Hadits ............................................................. 51
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Struktur Organisasi MII Sijono Warungasem Batang ........ 36
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan pribadi anak dipengaruhi oleh lingkungan tempat
tinggal, lingkungan yang dapat mempengaruhi pribadi anak itu seperti
lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat tempat anak itu berada,
lingkungan anak itu menerima pendidikan dan pengajaran secara formal.
Dalam ketiga lingkungan tersebut anak akan terbentuk lewat pergaulan dan
pendidikan. Apabila pendidikan yang diberikan oleh ketiga lingkungan
tersebut baik maka akan dengan sendirinya anak menjadi manusia yang baik
dan bermanfaat bagi dirinya, masyarakat sekitar, bangsa dan negara. Begitu
juga sebaliknya apabila pendidikan yang diberikan oleh lingkungan itu jelek
maka akan menjadi manusia yang berkepribadian jelek dan tidak berguna,
untuk itu pendidikan agama itu perlu ditanamkan kepada anak baik dalam
lingkungan keluarga, masyarakat, dan lingkungan sekolah dalam rangka
membina mental spiritual sehingga anak akan memiliki kepribadian yang
utuh.
Sesungguhnya Al-Qur'an adalah petunjuk bagi manusia hudan linnasi
membimbing manusia ke jalan yang lurus dan menjadi berita gembira bagi
orang-orang mukmin yang melakukan amal salih, bahkan mereka akan
memperoleh pahala yang sangat besar.
Al-Qur‟an merupakan pedoman hidup bagi manusia. Al-Qur‟an tidak
hanya sebagai sumber ilmu, rumah Al-Qur‟an juga menuntun hidup manusia
agar selamat di dunia dan di akhirat. Kandungan Al-Qur‟an akan senantiasa
menjadi cahaya bagi orang-orang yang beriman, yang selalu mengerjakan
amal saleh dan berbudi pekerti yang luhur karena Al-Qur‟an juga
mengajarkan akhlak atau etika, khususnya etika dalam masyarakat karena
manusia sebagai makhluk sosial akan selalu berinteraksi dengan orang lain.
Oleh karena itu, belajar Al-Qur‟an merupakan kewajiban yang utama bagi
2
setiap mukmin. Dan belajar Al-Qur‟an hendaklah dari kecil sebagaimana Al-
Qur‟an memerintahkan kepada umat Islam untuk belajar sejak pertama kali
ayat pertama diturunkan kepada Nabi. Al-Qur'an sejak diturunkan kepada
Nabi Muhammad SAW memberikan perhatian serius terhadap ilmu
pengetahuan. Hal ini ditandai oleh semangat membaca yang pertama kali
diajarkan Al-Qur'an cara membaca Al-Qur'an secara baik sesuai dengan
tajwid hukumnya wajib sedangkan mempelajarinya hukumnya sunnah.1
sebagaimana firman Allah yang pertama yang diturunkan-Nya kepada Nabi
Muhammad SAW, Nabi akhir zaman melalui malaikat Jibril sebagaimana
terdapat dalam Al-Qur‟an pada surat Al-Alaq.
(5-1: العلق) 2
Bacalah ! dengan nama Tuhanmu yang Menciptakan, Allah telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah ! dengan nama
Tuhanmu yang Maha Mulya, yang mengajarkan manusia cara menggunakan
pena. Mengajarkan manusia tentang apa-apa yang belum diketahuinya.
Surat Al-Alaq 1-5 mengandung dua perintah utama yang bila
dilaksanakan umat Islam pasti akan sangat maju dalam bidang agama dan
teknologi.
Perintah pertama :
(2-1: العلق)
Artinya : Bacalah dengan nama Tuhanmu yang telah menciptakan. Yang
telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Penjelasan :
Isim adalah nama, bila diperintahkan untuk baca artinya perintah memanggil.
1 T.H. Thalhas dan H. Hasan Basri, MA. Spektrum Saintifika Al-Qur’an, Jakarta, Bela
Kajian Tafsir Al-Qur‟an Pase, 2001 h. xvii 2 Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemah, Toha Putra, 1999
3
Membaca isim robbik artinya memanggil nama tuhan berarti menyangkut
dengan nama Tuhan yaitu Al Asmaul Husna.
Dengan demikian tugas utama yang pertama adalah setiap hari harus
membaca Al Asmaul Husna. Waktu dan jumlah dapat diatur sendiri.
Perintah kedua :
Artinya : Bacalah, dan Tuhanmu yang Maha pemurah, Yang mengajar
dengan qolam, Yang mengajar manusia apa yang tidak
diketahuinya.
Penjelasan :
Iqro’ kedua ini, Allah memberi pengetahuan dengan menggunakan qolam
atau pena atau alat tulis. Berarti manusia harus kreatif menciptakan alat tulis
dan dengan alat tulis itulah maka akan meningkat pengetahuan manusia di
segala bidang. Alat tulis mulai dari qolam atau pena, mesin ketik, mesin
cetak, mesin hitung, komputer dan internet. Hasil tulisan berupa buku-buku
karya ilmiah.
Jadi perintah iqro’ kedua ini akan menimbulkan kemajuan teknologi.
Kemajuan teknologi inilah yang dimaksudkan dengan zaman modern.3
Tujuan pembelajaran baca tulis al-Qur‟an diharapkan akan membantu
siswa dalam mempelajari ilmu-ilmu agama yang banyak memakai huruf al-
Qur‟an. Jika siswa tidak dapat membaca dan menulis al-Qur‟an maka siswa
akan mendapat kesulitan yang sangat besar dalam mempelajari ilmu-ilmu
agama yang bersumber al-Qur‟an dan hadits. Dalam hal ini kompetensi dasar
bagi siswa sekolah khususnya Madrasah Ibtidaiyah siswa mampu membaca
al-Qur‟an dengan baik dan benar adalah sangat tepat mendasar dan strategis
karena untuk tercapainya pembelajaran al-Qur‟an hadits dibutuhkan
kemampuan membaca al-Qur‟an.
Dengan demikian belajar membaca dan menulis al-Qur‟an sangat
3 H. Amdjad Al Hafidh, Keistimewaan dan Peranan Al Asmaul Husna di Zaman Modern,
Semarang : Majelis Khidmah Al Asmaa-ul Husna, 2009
4
diperlukan dan perlu adanya jam tambahan jam pelajaran khusus, karena
untuk dapat membantu anak dalam pelajaran al-Qur‟an hadits.
Oleh sebab itu, apabila dalam lingkungan keluarga yang bertanggung
jawab adalah orang tua, dan di sekolah berarti yang mempengaruhi siswa
dalam rangka pembentukan manusia yang beragama adalah guru.4
Negara Indonesia sangat memperhatikan pendidikan agama, bahkan
yang tidak terpisahkan dari pendidikan nasional, sehingga pelaksanaan
pendidikan agama secara yuridis mempunyai dasar yang cukup kuat baik di
sekolah-sekolah maupun lembaga-lembaga formal lainnya, bahkan sekarang
di sekolah-sekolah baik negeri maupun swasta dari tingkat SD/SMP/SMA
sudah diterapkan pengajaran BTQ (Baca Tulis Qur‟an) khususnya di kota
Pekalongan. Dan kegiatan belajar mengajar baca tulis al-Qur‟an ini harus
diikuti oleh semua siswa yang pelaksanaannya pada jam ke nol.
Atas dasar fenomena di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti
permasalahan tersebut ke dalam penulisan karya ilmiah yang berjudul
“Pengaruh Intensitas Mengikuti Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an
Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Al-Qur‟an Hadits Pada Anak Kelas IV
Madrasah Ibtidaiyah Sijono Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang
Tahun 2010/2011”.
Adapun alasan pemilihan judul di atas adalah :
1. Masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam membaca Al-
Qur‟an secara benar. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh BTQ dalam
meningkatkan prestasi belajar Al-Qur‟an.
2. Masih rendahnya prestasi belajar Al-Qur‟an pada siswa. Padahal sudah
ditunjang oleh Pendidikan Agama Islam lainnya.
B. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari kesalahpahaman dan memahami arti penelitian ini
maka peneliti memberikan difinisi masing-masing judul sebagai berikut :
4 Zuhairini dkk, Metodik Pendidikan Agama, Surabaya : Usaha Nasional, 1991, h.20
5
1. Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda)
yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.5
2. Pembelajaran Baca Tulis Qur‟an (BTQ)
Pembelajaran Baca Tulis Qur‟an (BTQ) adalah suatu kegiatan belajar di
mana siswa diharapkan dapat membaca Al-Qur‟an sesuai tajwidnya dan
menulis al-Qur‟an sesuai dengan ilmu yang diajarkan pada tingkatannya.
3. Prestasi
Prestasi berarti hasil atau dikenal dengan istilah “Achievment” dari usaha
yang dilakukan sebelumnya.6
4. Belajar
Belajar adalah suatu bentuk perubahan pada diri seseorang yang
dinyatakan dalam tingkah laku yang baru berkat pengalaman dan
latihan.7
5. Al-Qur‟an Hadits
Al-Qur‟an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah adalah salah satu mata
pelajaran PAI yang menekankan pada kemampuan membaca dan menulis
Al-Qur‟an dan hadits dengan benar, serta hafalan terhadap surat-surat
pendek dalam Al-Qur‟an, pengenalan arti atau makna secara sederhana
dari surat-surat pendek tersebut dan hadits-hadits tentang akhlak terpuji
untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari melalui keteladanan dan
pembiasaan.8
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, yang dimaksud dengan judul
skripsi ini adalah bahwa penulis akan membahas tentang pengaruh intensitas
mengikuti pembelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an terhadap peningkatan prestasi
5 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai
Pustaka Edisi III, 2003, h. 849 6 Drs. Nagalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung, Remaja Rosdakarya, 1996.
h. 84 7 Ibid, h. 84
8 Departemen Agama, Kurikulum 2004, Jarkata : Depag, 2004. h 4
6
belajar Al-Qur‟an Hadits, sehingga dapat diketahui apakah ada atau tidaknya
pengaruh yang signifikan antara Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an (BTQ)
terhadap prestasi belajar mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits tersebut.
C. Rumusan Masalah
Memperhatikan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran BTQ pada siswa kelas IV di MI
Sijono Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang?
2. Bagaimana prestasi belajar Al-Qur‟an Hadits pada siswa kelas IV di MI
Sijono Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang?
3. Bagaimana pengaruh BTQ dalam meningkatkan prestasi belajar Al-
Qur‟an Hadits pada siswa kelas IV di MI Sijono Kecamatan
Warungasem Kabupaten Batang?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan
Berkaitan dengan beberapa pokok permasalahan di atas maka
penelitian ini bertujuan antara lain :
1. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran BTQ pada siswa kelas
IV di MI Sijono Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang.
2. Untuk mengetahui prestasi belajar Al-Qur‟an Hadits pada siswa
kelas IV di MI Sijono Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang.
3. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran BTQ dalam
meningkatkan prestasi belajar Al-Qur‟an Hadits pada siswa kelas IV
di MI Sijono Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang.
2. Manfaat
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Bagi penulis
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan atau
pengetahuan tentang pentingnya peranan Baca Tulis Qur‟an (BTQ)
7
dalam meningkatkan prestasi belajar khususnya mata pelajaran al-
Qur‟an hadits.
b. Bagi MI Sijono
Penelitian ini bermanfaat bagi MI Sijono sebagai pedoman
bagi kepala sekolah dan guru untuk lebih memahami peranan Baca
Tulis Qur‟an (BTQ) dalam meningkatkan prestasi belajar mata
pelajaran al-Qur‟an hadits pada siswa di MI Sijono Kecamatan
Warungasem Kabupaten Batang.
8
BAB II
PEMBELAJARAN BACA TULIS QUR’AN DAN PRESTASI BELAJAR
AL-QUR’AN HADITS
A. Pembelajaran Baca Tulis Qur’an (BTQ)
1. Pengertian Pembelajaran Baca Tulis Qur‟an (BTQ)
Pendidikan merupakan elemen yang sangat penting dalam
pembangunan sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu perlu dikelola
secara profesional dan berkualitas.
Kemampuan membaca dan menulis huruf Al-Qur‟an merupakan
dasar bagi anak untuk dapat mengamalkan dan mengajarkan Al-Qur‟an
serta mengamalkan ajaran agama Islam baik untuk dirinya atau untuk
orang lain. Oleh karena itu tuntutan untuk dapat membaca dan menulis
huruf Al-Qur‟an mutlak sangat diperlukan.1 Dalam hadits yang amat
terkenal dinyatakan :
2
Artinya : “Belajarlah Al-Qur’an lalu bacalah. Sesungguhnya
perumpamaan Al-Qur’an bagi orang yang belajar, membaca
dan mengamalkannya, bagaikan wadah yang dipenuhi
minyak kasturi yang semerbak baunya di setiap tempat.”
(HR. Tirmidzi, Al Matjar Al-Rabih : 534 hadits nomor 1102).
Demikian pula dengan kebenaran hadits sebagai dasar kedua bagi
pendidikan Islam, secara umum hadits dipahami sebagai segala sesuatu
yang disandarkan kepada Nabi SAW, baik berupa perkataan, perbuatan,
serta ketetapannya, kepribadian rasul sebagai uswatun khasanah yaitu
1 A. Syarifuddin, Mendidik Anak Membaca, Menulis dan Mencintai Al-Qur'an, Jakarta :
Gema Insani, 2004, h. 39 2 Jalaluddin bin Abdir Rohman, Jamiatus Shaghir Juz 1, Muhtabah dan Al Ihya‟ al Kutub
al Arabiyah Th. 991 H, h. 131
9
sebagai contoh tauladan yang baik sebagaimana dalam firman Allah SWT
dalam surat Al-Ahzab ayat 21.
Artinya :
“Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan
yang baik bagimu yaitu bagi orang-orang yang mengharap
rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah.3
Dengan demikian ayat di atas memberi penjelasan bahwa kita
sebagai umat Nabi Muhammad SAW hendaknya dapat meniru kepribadian
Rasul yaitu sifat uswatun khasanah yang mencerminkan suri tauladan yang
baik.
Untuk mencapai tujuan tersebut berbagai pihak baik pemerintah
maupun masyarakat berusaha untuk meningkatkan dan
menumbuhkembangkan pendidikan yang berorientasi pada Al-Qur‟an
khususnya tentang baca tulis Al-Qur‟an untuk anak usia dini. Dalam hadits
dinyatakan :
4
Artinya :
“Setiap kamu adalah penggembala (pemimpin) dan setiap kamu
pasti akan dimintai pertanggungjawaban dari gembalanya.
Pemimpin adalah penggembala (rakyat) Dia akan dimintai
pertanggungjawaban dari rakyat yang digembalakannya. (HR.
Bukhari dan Muslim).
Dengan partisipasi pemerintah kegiatan mendidik umat dalam baca
3 Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemah, Semarang : CV Asy-Syifa, 1992, h. 670
4 Jalaludin Abdurrahman bin Abi Bakar, Jamius Shaghir Jilid 2. Muhtabah dan Al Ihya‟ al
Kutub al Arabiyah Th. 991 H, h. 92
10
tulis Al-Qur‟an akan berjalan dengan baik, tertib berkesinambungan, legal
dan maju. Dengan demikian setiap anak usia dini dapat mahir dalam
membaca dan menulis huruf Al-Qur‟an. Semakin maraknya
penyelenggaraan TPQ, bimbingan TPQ atau lainnya, kesemuanya itu
sangat besar manfaatnya bagi pengembangan sumber daya manusia
khususnya dalam bidang Al-Qur‟an.5
Dasar-dasar pembelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an diantaranya
sebagai berikut :
a. Firman Allah Surat Al-Muzamil ayat 4
(4: المسمل)
Artinya : “Dan Bacalah Al Qur’an itu dengan tartil/perlahan-lahan.
(QS. Al Muzamil ayat 4)6
b. Hadits Nabi Muhammad SAW
7
Artinya : “Sebaik-baik kalian semua adalah orang yang belajar Al-
Qur’an dan mengajarkannya.
c. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
d. DASK Dinas Pendidikan Kabupaten Batang Tahun 2006 No. 914/12-
2/DASK/2006 tanggal 14 Februari 2006.
Dengan dasar tersebut di atas, kita budayakan kepada anak untuk
lebih dini bisa membaca dan menulis Al-Qur‟an. Setelah pandai membaca
dan menulis, mereka akan mencintai al-Qur‟an kemudian mereka
diharapkan akan mempelajari kandungan al-Qur‟an.
5 Badko BTQ Kabupaten Batang, Panduan Pembelajaran BTQ, Batang, Badko: 2006. h.1
6 DEPAG RI, Al-Qur’an dan Terjemah, Semarang : CV Asy-Syifa, 1992. h. 988
7 Jalaludin Abdurrahman bin Abi Bakar, Jamius Shoghir Jilid 2. Muhtabah dan Al Ihya‟ al
Kutub al Arabiyah Th. 991 H, h. 12
11
Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an (BTQ) adalah usaha sadar
untuk menyiapkan peserta didik dalam membaca dan menulis huruf al-
Qur‟an melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan dengan
memperhatikan kebutuhan masyarakat akan pentingnya kemampuan
membaca dan menulis huruf al-Qur‟an untuk dapat meyakini, memahami,
menghayati dan mengamalkan al-Qur‟an sebagai kitab suci agamanya dan
dalam rangka beragama Islam dengan baik dan benar.8
2. Tujuan, Manfaat dan Fungsi Baca Tulis Al-Qur‟an
Tujuan pembelajaran BTQ adalah untuk meningkatkan dan
mempersiapkan sumber daya manusia sejak dini melalui kecakapan dalam
membaca dan menulis huruf al-Qur‟an yang nantinya diharapkan nilai-
nilai al-Qur‟an akan menjadi landasan moral, etika dan spiritual yang
kokoh bagi pelaksanaan pembangunan nasional.
Disamping itu manfaat pembelajaran BTQ di sekolah diantaranya
sebagai berikut :
a. Meningkatkan kualitas Baca Tulis al-Qur‟an
b. Meningkatkan semangat ibadah
c. Membentuk akhlakul karimah
d. Meningkatkan lulusan yang berkualitas
e. Meningkatkan pemahaman dan pengamalan terhadap al-Qur‟an
Adapun fungsi pembelajaran BTQ adalah sebagai salah satu sarana
untuk mencetak generasi qur‟ani yang beriman, bertakwa dan berakhlak
mulia demi menyongsong masa depan yang gemilang.9
3. Metode-metode Baca Tulis Al-Qur‟an
Prinsip pembelajaran Baca Tulis al-Qur‟an pada dasarnya bisa
dilakukan dengan bermacam-macam metode. Di antaranya metode-metode
itu sebagai berikut :
1. Metode Musyafahah „adu lidah‟
Pertama guru membaca terlebih dahulu, kemudian disusul anak
8 Jalaludin Abdurrahman bin Abi Bakar, Jamius Shoghir Jilid 2, h.3
9 Jalaludin Abdurrahman bin Abi Bakar, Jamius Shoghir Jilid 2, h. 4
12
atau murid. Dengan metode ini guru dapat menerapkan cara membaca
huruf dengan benar melalui lidahnya. Sedangkan anak dapat melihat
dan menyaksikan langsung praktik keluarnya huruf dari lidah guru
untuk ditirukan.
2. Ardul Qira‟ah atau sorogan atau individual
Yaitu murid membaca di depan guru, sedangkan guru
menyimaknya.
3. Metode Klasikal
Guru-guru mengulang-ulang bacaan, sedangkan anak atau
murid menirukannya kata per kata dan kalimat per kalimat juga secara
berulang-ulang hingga terampil dan benar.10
4. Metode Ceramah
5. Metode Penugasan
6. Metode Tanya jawab.11
4. Materi Baca Tulis Al-Qur‟an (BTQ)
Materi BTQ mengacu pada GBPP baca tulis al-Qur‟an tahun 2002
Departemen Agama dan Silabus Kurikulum Berbasis Kompetensi BTQ
Dinas Pendidikan Kota adalah :
- Membaca kitab Qiroati julid 4
- Membaca Al-Qur‟an dengan bacaan qolqolah, waqaf dan ghunnah
dengan menerapkan dalam ayat Al-Qur‟an.
- Menulis Al-Qur‟an yang bertanda baca.
5. Waktu Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an (BTQ)
Pembelajaran BTQ dilaksanakan pada jam ke nol selama 45 menit
sebelum jam pertama dimulai yaitu mulai jam 06.30 sampai 07.15 WIB.12
6. Sumber Pembelajaran BTQ
Sumber yang dipergunakan dalam pembelajaran BTQ antara lain
Muskhaf al-Qur‟an, buku panduan BTQ, Qiroati, Kitab Ghorib dan
10
A. Syarifuddin, Mendidik Anak Membaca, Menulis dan Mencintai Al-Qur'an, h. 81 11
A. Syarifuddin, Mendidik Anak Membaca, Menulis dan Mencintai Al-Qur'an, h. 9 12
Badko BTQ Kabupaten Batang, Panduan Pembelajaran BTQ, Batang, Badko: 2006. h.9
13
tajwid.13
7. Evaluasi dan Penilaian
a. Evaluasi adalah suatu upaya yang dilakukan dalam rangka memperoleh
data tentang perkembangan prubahan-perubahan dan kemajuan anak
didik melalui proses pembelajaran yang mereka alami secara
berkesinambungan dengan menggunakan cara-cara yang efisien dan
efektif.
b. Ruang lingkup evaluasi bersifat menyeluruh yaitu meliputi aspek
pengetahuan (kognitif), aspek sikap dan perilaku anak (afektif), dan
aspek keterampilan (psikomotorik).14
B. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar terdiri dari dua kata yaitu prestasi dan belajar.
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan).15
Sedangkan belajar
adalah suatu aktivitas mental yang menghasilkan perubahan-perubahan
dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan nilai sikap.
Mengenai definisi belajar akan dikemukakan beberapa pendapat
dari para ahli agar memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang belajar.
a. Menurut Winkel
Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung
dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan
perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan nilai
sikap perubahan dalam belajar tersebut bersifat relatif dan berbekas.16
b. Menurut Ngalim Purwanto
Bahwa ada beberapa elemen penting yang dapat mencirikan
pengertian tentang belajar, yaitu :
13
Badko BTQ Kabupaten Batang, Panduan Pembelajaran BTQ, h.9 14
Badko BTQ Kabupaten Batang, Panduan Pembelajaran BTQ, h.10 15
WJS. Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1985, h.
768 16
WS. Winkel, Psikologi Pengajaran, Jakarta : PT, Gramedia, h. 36
14
1) Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku dimanapun
perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik
tetapi ada juga kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang
lebih buruk.
2) Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan
atau pengalaman.
3) Untuk dapat disebut belajar maka perubahan ini harus relatif
mantap, harus merupakan akhir dari pada suatu periode yang cukup
panjang.
4) Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar
menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis
seperti perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah,
ketrampilan, kecakapan atau sikap.17
c. Menurut Sumadi Suryabrata
Bahwa belajar mengandung tiga unsur pokok yaitu : Pertama,
bahwa belajar itu membawa perubahan, Kedua, bahwa perubahan
tersebut pada intinya adalah didapatkannya kecakapan baru, Ketiga,
perubahan tersebut terjadi karena adanya usaha.18
Dari beberapa definisi para ahli tentang pengertian belajar,
penulis dapat memahami dan menarik kesimpulan sederhana mengenai
pengertian belajar adalah sebagai berikut :
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku akibat
pengalaman atau latihan secara sadar yang diusahakan oleh indera
manusia sebagai interaksi aktif dengan lingkungannya sehingga hasil
belajar tersebut menghasilkan tingkah laku yang permanen baik positif
atau negatif menyangkut semua aspek kepribadian atau tingkah laku
manusia.
Selanjutnya akan penulis paparkan tentang pengertian prestasi
belajar :
17
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung : PT. Rosdakarya, 1999, h. 85 18
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Jakarta : Rajawali Press, 1999, h. 232
15
Dalam kamus besar bahasa Indonesia disebutkan, bahwa
prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang
dilambangkan oleh mata pelajaran ditujukan oleh nilai tes yang
diberikan guru.19
Menurut Zakiyah Daradjat, prestasi belajar siswa yang
dituangkan dalam nilai raport hendaklah merupakan akumulasi dari
sekurang-kurangnya tiga aspek penilaian, yaitu aspek kognitif, afektif
dan aspek psikomotorik.20
Aspek kognitif lebih mengarah pada
kemampuan berfikir dan peningkatan intelektual. Aspek afektif
bersangkut paut dengan sikap mental perasaan dan kesadaran siswa.
Aspek psikomotorik bersangkut dengan ketrampilan yang lebih
bersifat praktik dan konkrit.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
pengertian prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai melalui
proses perubahan tingkah laku dalam diri seseorang yang meliputi
pemahaman, penghayatan, dan hasil dapat dilihat dari nilai yang
tercampur dalam nilai raport.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar
Dalam proses belajar banyak faktor yang dapat mempengaruhi
keberhasilan belajar. M. Dalyono menyebutkan 2 faktor yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar, yaitu :
a. Faktor yang terdapat dalam diri anak itu sendiri yang disebut sebagai
faktor individual. Yang termasuk faktor individual adalah faktor
kematangan, kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi.
b. Faktor yang ada di luar individu yang disebut dengan faktor sosial.
Yang termasuk faktor sosial adalah faktor keluarga, guru dan cara
mengajarnya, alat yang dipergunakan dalam proses belajar mengajar
dan kesempatan yang tersedia serta motivasi sosial.
19
Departemen P dan K, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1988, h.
200 20
Zakiyah Daradjat, dkk., Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta : PT. Bumi
Aksara, 1995, h. 153
16
Sumadi Suryabrata menggolongkan faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar menjadi dua, yaitu :
a. Faktor Intern yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang
meliputi :
1) Faktor Fisiologi
Yaitu kondisi fisik yang meliputi pertumbuhan kesehatan jasmani,
keadaan alat-alat indera yang menuju kepada kestabilitas atau
labilitas mental, misal ketenangan batin, kekalutan pikiran dan
lain-lain.
2) Faktor Psikologis
Yaitu kondisi kejiwaan yang meliputi tinggi rendahnya inteligency,
motivasi belajar, sikap dan minat belajar siswa.
b. Faktor Ekstern yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa yang
meliputi :
1) Faktor Non Sosial
Yaitu : faktor-faktor yang berkaitan erat dengan keadaan yang
dapat menunjang atau menghambat keadaan waktu dan tempat,
alat-alat pekerjaan, dan lain-lain.
2) Faktor Sosial
Yaitu : faktor manusia, seseorang yang belajar tidak lepas
hubungannya dengan orang lain yang ada di sekitarnya. Yang
termasuk faktor sosial misal : cara bergaul dengan orang lain, dan
lain-lain yang bukan berasal dari paham diri siswa.
Untuk lebih jelasnya akan kami uraikan dari masing-masing faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar :
a. Faktor Intern, yang termasuk faktor intern antara lain :
1) Kecerdasan
Kecerdasan dapat dibagi menjadi dua bagian, pertama kecerdasan
nyata dan dapat dilihat dari nilai prestasi belajar di sekolah. kedua
adalah kecerdasan potensial yang sering disebut bakat, kecerdasan
ini dapat dikenali dengan pengamatan.
17
2) Kesehatan Jasmani
Sehat dan tidaknya seseorang dapat mempengaruhi prestasi belajar
karena keadaan tubuh yang sehat merupakan kondisi yang
memungkinkan untuk dapat menangkap apa-apa yang diajarkan
secara aktif.
3) Motivasi
Motivasi merupakan dorongan dan sangat mempengaruhi belajar.
Dalam belajar hendaknya siswa mempunyai motivasi yang kuat
sehingga akan tercapai prestasi yang tinggi.
4) Konsentrasi
Dalam belajar sangat dibutuhkan konsentrasi, baik belajar di
sekolah ataupun belajar di rumah. Tanpa konsentrasi pelajaran
tidak akan terserap dan terolah dalam pikiran.
5) Tekad dan Ambisi
Keinginan yang kuat untuk berhasil dalam belajar, merupakan
modal awal yang nantinya akan sangat berpengaruh pada
kesuksesan belajar.
6) Cara Belajar
Cara belajar sangat berpengaruh pada prestasi belajar, cara belajar
yang efisien dapat menunjang prestasi belajar.
b. Faktor Ekstern, yang termasuk faktor ekstern antara lain :
1) Lingkungan, terdiri dari :
a) Lingkungan Alam
Lingkungan alam sangat berpengaruh pada keberhasilan.
Lingkungan yang bersahabat, sejuk, tenang, damai akan lebih
menunjang keberhasilan.
b) Lingkungan Keluarga
Keluarga mempunyai pengaruh yang sangat besar, keluarga
merupakan lembaga pendidikan yang paling pokok yang
menjadi pribadi anak. Jika pendidikan keluarga sudah kuat
maka dalam kelanjutannya akan menjadi baik tetapi jika
18
pondasinya jelek maka seterusnya akan jelek. Suasana rumah
yang tenang, keadaan ekonomi yang mapan serta adanya
dorongan dari orang tua terhadap aktivitas belajar sangat
berpengaruh pada pencapaian prestasi yang tinggi.
c) Lingkungan Masyarakat
Pergaulan anak dengan lingkungan masyarakat sangat besar
pengaruhnya. Keadaan masyarakat juga menentukan prestasi
belajar. Bila di sekitar tempat tinggal keadaan masyarakatnya
terdiri dari orang-orang yang berpendidikan dan moralnya baik,
maka hal ini akan mendorong anak lebih giat belajar begitu
juga sebaliknya.
2) Sekolah, terdiri dari :
Sekolah merupakan satu kesatuan sistem di mana dari setiap
komponennya akan sangat mempengaruhi prestasi belajar
siswanya, yang termasuk dalam komponen tersebut antara lain :
gedung, sarana dan prasarana, kurikulum, organisasi sekolah, dan
lain-lain.21
3. Dasar yang membangun Prestasi Belajar
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar pendidikan agama Islam
diperlukan dasar sebagai acuan dan landasan guna tercapainya tujuan
belajar. Tanpa adanya dasar yang kuat sebagai acuan dan landasan guna
tercapainya tujuan dan sebagai pondasi maka dalam pencapaian tujuan pun
akan sulit tercapai. Ada tiga dasar penting yang berkaitan dengan belajar
yaitu : dilihat dari segi warga negara, dari segi agama, dan dari segi
anggota masyarakat.
Dari segi warga negara bahwa belajar merupakan hak bagi setiap
warga negara Indonesia, hal ini dinyatakan dalam UUD 1945 Bab XIII
pasal 31 ayat 1 dan 2 yang berbunyi :
Pasal 1 : Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran.
21
M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, Jakarta : PT. Rineka Cipta, Cet. 2001, h. 55-60
19
Pasal 2 : Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan sistem
pengajaran nasional yang dianut dengan undang-undang.
Wujud nyata dari pemerintah tentang hak warga negara untuk
merasakan pendidikan salah satunya adalah program wajib belajar 9 tahun.
Jadi setiap warga negara setidak-tidaknya dapat merasakan pendidikan
dari tingkat dasar sampai tingkat lanjutan pertama.
Dari segi agama bahwa belajar merupakan perintah Allah, realsisai
perintah untuk belajar ini manusia dikaruniai akal untuk berfikir yang pada
akhirnya diperoleh ilmu pengetahuan.
Sebagaimana firman Allah :
Artinya : “Bacalah, dan Tuhanmulah yang paling mulia yang mengajar
manusia dengan perantara kalam. Dia mengajarkan kepada
manusia apa yang belum diketahui”. (QS. Al-Alaq : 3-5)22
Dari ayat di atas dapat dijabarkan bahwa setiap manusia mendapat
perintah membaca, dalam hal ini bukan berarti membaca secara tekstual,
tetapi diperintahkan untuk membaca ayat-ayat al-Qur‟an Allah yang
berupa alam semesta ini dan dengan akalnya manusia bisa berfikir
sehingga dapat tercipta ilmu pengetahuan.
Sedang dilihat dari segi sosial mensyaratkan bahwa pendidikan
bukan hanya berarti pewarisan nilai-nilai budaya berupa kecerdasan dan
keterampilan tetapi juga berarti pengembangan potensi-potensi individu itu
sendiri dan selanjutnya untuk kebahagiaan masyarakat.
Dengan demikian ketiga dasar tersebut di atas merupakan suatu
landasan dalam pelaksanaan kegiatan belajar yang kesemuanya menuju
satu tujuan yaitu untuk menciptakan kesejahteraan manusia sehingga
tercapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
22
Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemah, h. 1079
20
4. Upaya Peningkatan Prestasi Belajar
Upaya meningkatkan prestasi belajar dapat dilakukan dengan :
a. Memberikan motivasi belajar kepada siswa, dengan cara :
1) Memberikan dorongan kepada siswa untuk belajar (menjelaskan
pentingnya belajar bagi kehidupan sehari-hari).
2) Menjelaskan secara kongkret kepada siswa apa yang dapat dilakukan
pada akhir pengajaran.
3) Memberikan ganjaran (hadiah/reward) terhadap prestasi yang telah
dicapai sehingga dapat merangsang untuk mencapai prestasi yang
lebih baik. Hadiah/reward dapat berupa pujian, angka/nilai,
pemberian tanda bintang, atau berupa benda.
4) Membentuk kebiasaan belajar yang baik.23
b. Menciptakan kondisi belajar yang kondusif dan menyenangkan dengan
penggunaan metode belajar yang bervariasi.
c. Mengaktifkan siswa dalam proses belajar mengajar dengan pendekatan
CTL, CBSA, atau PAKEM.
d. Memahami siswa secara individual maupun kelompok.
e. Memberikan kesempatan yang memadai agar setiap siswa dapat belajar
sesuai dengan kemampuannya.24
f. Membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar.
g. Menilai keberhasilan setiap langkah yang telah dilakukan.
h. Memberikan kritik dengan senyuman. Jangan siswa mendapat kesan,
bahwa guru marah kepadanya, tetapi hanya kecewa atas hasil
pekerjaannya atau perbuatannya. ”To motivate a child is to arrange
conditions so that he wants to do what he is capable of doing”.25
23
Abu Ahmadi, Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta : Rineka Cipta, 1991, h.
107 24
Abu Ahmadi, Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, 25
Nasution, Didaktik Asas-asas Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara, 2000, h. 83
21
C. Al-Qur’an Hadits
1. Pengertian Mata Pelajaran Al-Qur‟an Hadits
Mata pelajaran al-Qur‟an Hadits adalah bagian dari mata pelajaran
pendidikan agama Islam pada Madrasah Ibtidaiyah yang dimaksudkan
untuk memberikan motivasi, bimbingan, pemahaman, kemampuan dan
penghayatan terhadap isi yang terkandung dalam al-Qur‟an dan Hadits
sehingga manifestasi iman dan takwa kepada Allah SWT.26
Sedangkan menurut standar kompetensi lulusan dan standar isi
pendidikan agama Islam dan bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah tahun
2008. Mata pelajaran al-Qur‟an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah adalah
salah satu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang menekankan pada
kemampuan membaca dan menulis al-Qur‟an Hadits dengan benar, serta
hafal terhadap surat-surat pendek dalam al-Qur‟an, pengenalan arti atau
makna secara sederhana dari surat-surat pendek tersebut dan hadits-hadits
tentang akhlak terpuji untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari
melalui keteladanan dan pembiasaan.27
2. Ruang Lingkup Materi Pelajaran Al-Qur‟an Hadits
Ruang lingkup pengajaran al-Qur‟an Hadits di Madrasah
Ibtidaiyah meliputi :
1) Pengetahuan dasar membaca dan menulis al-Qur‟an
2) Hafalan surat-surat pendek
3) Pemahaman kandungan surat-surat pendek
4) Hadits-hadits tentang kebersihan, niat, menghormati orang tua,
persaudaraan, silaturrahim, takwa, menyayangi anak yatim, shalat
berjamaah, ciri-ciri orang munafik dan amal shaleh.28
3. Tujuan dan Fungsi Al-Qur‟an Hadits
a. Tujuan
Pembelajaran al-Qur‟an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah
bertujuan untuk memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik
26
Departemen Agama, Kurikulum 2004, Jakarta, 2004, h. 4 27
Departemen Agama, Kurikulum 2006, Jakarta, 2006, h. 7 28
Departemen Agama, Kurikulum 2006, h. 5
22
dalam membaca, menulis, membiasakan dan menggemari al-Qur‟an
dan hadits serta menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan isi
kandungan ayat-ayat al-Qur‟an hadits untuk mendorong, membina dan
membimbing akhlak dan perilaku peserta didik agar berpedoman
kepada dan sesuai dengan isi kandungan ayat-ayat al-Qur‟an dan
hadits. 29
b. Fungsi
Mata pelajaran al-Qur‟an hadits pada Madrasah Ibtidaiyah
berfungsi :
1) Menumbuhkembangkan kemampuan peserta didik membaca dan
menulis al-Qur‟an dan hadits.
2) Mendorong, membimbing dan membina kemauan dan kegemaran
untuk membaca al-Qur‟an dan hadits.
3) Menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan dan
pengamalan kandungan ayat-ayat al-Qur‟an dan hadits dalam
perilaku peserta didik sehari-hari.
4) Memberikan bekal pengetahuan untuk mengikuti pendidikan pada
jenjang yang setingkat lebih tinggi (MTs).30
4. Metode Pembelajaran Al-Qur‟an Hadits
Seperti halnya pendekatan, metode atau cara pembelajaran dalam
mata pelajaran pendidikan agama Islam khususnya al-Qur‟an hadits juga
termasuk salah satu hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan proses
belajar mengajar. Setiap guru diharapkan dapat menggunakan metode
pembelajaran secara variatif mengingat tidak ada satu metode yang paling
baik, juga tidak ada metode yang jelek. Baik atau tidaknya metode
pembelajaran sangat tergantung kepada kemampuan guru dalam
mencocokkan antara metode yang digunakan dengan materi pelajaran itu
sendiri.
Beberapa metode yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar
29
Departemen Agama, Kurikulum 2006, h. 4 30
Departemen Agama, Kurikulum 2006, h. 4
23
pendidikan agama Islam (PAI) khususnya mata pelajaran al-Qur‟an Hadits
adalah sebagai berikut :
a. Metode Ceramah
b. Metode Tanya jawab
c. Metode Diskusi
d. Metode Latihan siap
e. Metode Demonstrasi dan Eksperimen
f. Metode Pemberian Tugas Belajar
g. Metode Karya wisata
h. Metode Kerja Kelompok.
i. Metode Sosio Drama dan Bermain Peran
j. Metode sistem Beregu (team teaching)
k. Metode Pemecahan Masalah (problem solving) 31
Sedangkan metode yang biasa dilaksanakan pada pembelajaran
mata pelajaran al-Qur‟an Hadits adalah sebagai berikut :
a. Metode Ceramah
b. Metode Tanya jawab
c. Metode Diskusi
d. Metode Latihan siap
e. Metode Pemberian Tugas Belajar
Adapun maksud dari metode-metode di atas adalah :
a. Metode Ceramah yaitu cara menyampaiakan suatu pelajaran tertentu
dengan jalan penuturan secara lisan kepada anak didik atau khalayak
ramai.32
b. Metode Tanya jawab adalah suatu cara menyajikan materi pelajaran
dengan jalan guru mengajukan suatu pertanyaan-pertanyaan kepada
siswa untuk dijawab, bisa pula diatur pertanyaan-pertanyaan siswa lalu
31
H. Zuahairini, dkk, Metodologi Pendidikan Agama, Solo : Ramadhani, 1993, h. 74 -91 32
H. Tayar Yusuf, dan Saiful Anwar, Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab.
Jakarta : Raja Grafindo, 1997. h. 41
24
dijawab siswa lainnya. 33
c. Metode Diskusi yaitu salah satu cara yang dapat digunakan dalam
menyelesaikan masalah, yang mungkin menyangkut kepentingan
bersama, dengan jalan musyawarah untuk mufakat, memperluas
pengetahuan dan cakrawala pemikiran. 34
d. Metode Latihan siap yaitu agar pengetahuan siswa dan kecakapan
tertentu dapat menjadi miliknya, dan betul-betul dikuasai siswa.
Dengan kata lain metode latihan siap adalah suatu cara menyajikan
bahan pelajaran dengan jalan/cara melatih siswa agar menguasai
pelajaran dan terampil dalam melaksanakan tugas latihan yang
diberikan. 35
e. Metode pemberian tugas (resitasi) yaitu guru menyajikan bahan
pelajaran dengan cara memberikan tugas kepada siswa untuk
dikerjakan dengan penuh rasa tanggung jawab dan kesadaran. 36
D. Kajian Pustaka
Penelitian tentang Baca Tulis Al-Qur‟an (BTQ) yang peneliti temukan
untuk bahan kajian diantaranya : skripsi milik mahasiswa Sekolah Tinggi
Agama Islam Pekalongan yaitu penelitian yang dilakukan oleh Rinaliana
dengan judul “Pengaruh Pengajaran Baca Tulis Al-Qur‟an (BTQ) di SMAN 3
Pekalongan terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Tahun
Pelajaran 2007/2008”. Adapun hasil penelitian ini berisi tentang adanya
pengaruh Baca Tulis Qur‟an (BTQ) terhadap prestasi belajar pendidikan
agama Islam, sehingga diharapkan agar siswa dapat membaca al-Qur‟an
secara baik dan benar.
Selain itu skripsi milik mahasiswa Universitas Wahid Hasyim
33
H. Tayar Yusuf, dan Saiful Anwar, Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab, h.
61 34
H. Tayar Yusuf, dan Saiful Anwar, Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab, h.
44 35
H. Tayar Yusuf, dan Saiful Anwar, Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab, h.
55 36
H. Tayar Yusuf, dan Saiful Anwar, Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab, h.
67
25
Semarang yaitu Maisaroh yang berjudul “Peranan Baca Tulis Al-Qur‟an
(BTQ) dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Al-Qur‟an Hadits pada Siswa
KElas IV di Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Duwet Kecamatan Pekalongan
Selatan Kota Pekalongan Tahun Pelajaran 2008/2009” menyimpulkan bahwa
Baca Tulis Al-Qur‟an merupakan salah satu aspek yang mempunyai peranan
penting dalam rangka peningkatan prestasi belajar pada mata pelajaran Al-
Qur‟an Hadits di MI Salafiyah Duwet Kecamatan Pekalongan Selatan Kota
Pekalongan Tahun 2008/2009.
Skripsi yang penulis susun berbeda dengan skripsi yang telah ada,
skripsi ini membahas tentang ada atau tidaknya dan seberapa besar pengaruh
pembelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an (BTQ) terhadap peningkatan prestasi
belajar siswa pada salah satu mata pelajaran agama saja yaitu al-Qur‟an
Hadits.
E. Kerangka Teoritik
Al-Qur‟an sebagai sumber agama Islam. Membaca al-Qur‟an baik
mengetahui artinya ataupun tidak adalah termasuk ibadah, amal saleh dan
memberi rahmat serta manfaat bagi yang melakukannya.
Setiap mukmin yang mempercayai al-Qur‟an mempunyai kewajiban
dan tanggung jawab terhadap kitab sucinya itu yaitu mempelajari dan
mengajarkan. Belajar dan mengajarkan al-Qur‟an adalah kewajiban yang suci
lagi mulia, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW
Artinya : Sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar al-Qur’an dan
mengajarkannya.
Belajar al-Qur‟an dapat dibagi kepada beberapa tingkatan, yaitu :
a. Belajar membacanya sampai lancar dan baik sesuai kaidah-kaidah yang
berlaku dalam qiroat dan tajwid.
b. Belajar arti dan maksudnya sampai mengerti akan maksud-maksud yang
terkandung di dalamnya.
26
c. Belajar menghafal di luar kepala.
Mambaca al-Qur‟an dan menulis al-Qur‟an sangat indah bila
dilakukan pada waktu kecil dan muda sebab jiwa anak masih suci, bersih
fikiran, ingatannya masih kuat, dan semangat belajarnya sangat besar.
Pengajaran al-Qur‟an di waktu kecil akan menyebabkan tertanamnya
keimanan yang mendalam dan menjadikan dasar bagi perkembangan jiwa
anak di masa mendatang.
Pengajaran baca tulis al-Qur‟an sangat mempengaruhi prestasi belajar
siswa pada pelajaran pendidikan agama Islam karena dengan adanya
pengajaran BTQ akan melatih siswa dan menambah pengetahuan siswa akan
ilmu yang menunjang pelajaran al-Qur‟an hadits.
Karena dasar yang menjadi acuan pendidikan agama Islam hendaknya
merupakan sumber nilai kebenaran dan kekuatan yang dapat mengutamakan
peserta didik ke arah pencapaian pendidikan. Oleh karena itu, dasar yang
terpenting dari pendidikan agama Islam adalah al-Qur‟an dan sunah
Rasulullah (hadits).
Menetapkan al-Qur‟an dan hadits sebagai pendidikan agama Islam
bukan hanya dipandang sebagai kebenaran yang didasarkan pada keimanan
semata. Namun justru karena kebenaran yang terdapat dalam kedua dasar
tersebut dapat diterima oleh nalar manusia dan dapat dibuktikan dalam
sejaran atau pengalaman kemanusiaan. Allah berfirman dalam surat al-
Baqarah ayat 2 :
Artinya : Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi
mereka yang bertaqwa.37
Dan juga firman Allah surat Al Hijr ayat 9
Artinya : Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan
37
Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemah, Semarang : CV. Asy-Syifa, 1992, hlm.8
27
Sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya.38
Kedua ayat di atas memberikan jaminan tentang kesucian dan
kemurnian al-Qur‟an selama-lamanya, baik dalam pembinaan aspek
kehidupan spiritual maupun aspek sosial budaya dan pendidikan.
Pengertian prestasi belajar adalah hasil yang dicapai murid atas
penguasaan materi ilmu pengetahuan yang telah dipelajari yang berbentuk
raport dan rangking dalam kelas.
Prestasi belajar juga bisa didefinisikan dengan adanya perubahan
tingkah laku siswa setelah menyelesaikan proses pembelajaran tertentu, di
mana bukti keberhasilan itu dapat berupa nilai atau angka yang ada dalam
buku raport siswa dan keberhasilan siswa dalam belajar dapat diketahui
setelah dilakukan penilaian terhadap evaluasi yang dilakukan melalui tes.
BTQ merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di madrasah.
BTQ sebagai pelajaran mulok (muatan lokal) diharapkan mampu
menciptakan generasi. Generasi yang pandai dalam membaca dan menulis al-
Qur‟an. BTQ adalah suatu singkatan dari “Baca Tulis Qur‟an”.
“Membaca” dalam aneka maknanya adalah syarat pertama dan utama
pengembangan ilmu dan teknologi serta syarat utama membangun peradaban
ilmu baik yang kasbi (acquired knowledge) maupun yang laduni (abadi,
perennial) tidak dapat tercapai tanpa terlebih dahulu melakukan Qiraat
bacaan dalam artian yang luas.
Bersama dengan seruan membaca, wahyu pertama di muka juga
memadukan perintah menulis, yang tersirat dari kata “al qalam” “pena”.
Demikian pakar tafsir kontemporer memahami kata “qalam” sebagai segala
macam alat tulis menulis sampai kepada media-media tulis dan cetak yang
canggih. Anjuran menulis ini ditegaskan pada wahyu yang turun menyusul
wahyu perdana itu.
38
Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemah, hlm. 391
28
"Nun, demi pena dan apa yang mereka tuliskan. (Al-Qalam : 1)39
Al-Qur‟an sendiri diberikan nama Al-Kitab yang berarti “tulisan yang tercatat
dalam lembaran”. Tersirat dari sini pentingnya menulis disamping membaca.
Perintah iqro’ mendorong agar umat manusia berfikir dan bertafakur
mempergunakan potensi akalnya. Sementara kata “al-qalam” menyeru
mereka untuk menulis dan mencatat (mengikat makna dan memonumenkan
gagasan). Bisa dibayangkan bila ayat-ayat tersebut turun pada masyarakat
yang tidak pandai membaca dan menulis (ummah ummiyah). Dari seruan ini
lahir revolusi di masyarakat. Mereka menjadi gemar menulis dan mengkaji
apa saja, ayat-ayat kauniyah, lebih-lebih ayat-ayat al-Qur‟an.40
Al-Qur‟an Hadits merupakan mata pelajaran yang diberikan di
madrasah saja. Al-Qur‟an Hadits dianggap sebagai salah satu mata pelajaran
yang penting bagi siswa-siswi. Adanya mata pelajaran al-Qur‟an Hadits
diharapkan siswa mampu membaca, memahami dan mengamalkan al-Qur‟an.
Karena al-Qur‟an merupakan penyempurna dan penjelasan-penjelasan amalan
bagi umat Islam yang bersumber pada ketetapan Rasulullah SAW.
Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pelajaran BTQ
mempunyai peranan dalam meningkatkan prestasi belajar al-Qur‟an Hadits,
karena siswa akan mampu menguasai atau memahami pelajaran al-Qur‟an
hadits jika dia bisa membaca dan menulis al-Qur‟an (BTQ)
F. Rumusan Hipotesis
Hipotesa berasal dari “hipo” artinya “di bawah” dan “tesis” artinya
“kebenaran”. Secara keseluruhan “hipot” berarti “di bawah kebenaran”.
Kebenaran yang masih berada di bawah (belum tentu benar) dan baru dapat
diangkat menjadi suatu kebenaran jika memang telah disertai dengan bukti-
bukti.41
39
Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemah, Semarang : CV. Asy-Syifa, 1992 40
Ahmad Syaifuddin, Mendidik Anak Membaca, Menulis, dan MencintaiAl-Qur’an, Gema
Insani, 2006, hlm. 21 41
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, Jakarta, Rineka Cipta 2005. hlm. 45
29
Sebagai dugaan awal berdasarkan teori yang ada, peneliti mengajukan
hipotesis “ada pengaruh BTQ terhadap peningkatan prestasi belajar Al-
Qur‟an Hadits di MI Sijono Kecamatan Warungasem Kabuaten Batang.
30
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data penelitiannya. Adapun metode yang penulis gunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
A. Jenis dan Pendekatan penelitian
Jenis penelitian dikategorikan penelitian lapangan (field research) yaitu
penelitian yang dilakukan di kancah atau medan terjadinya gejala.1 penelitian
ini menggunakan metode korelasi yaitu metode dengan menghubungkan
antara variabel yang dipilih dan dijelaskan dan bertujuan untuk meneliti
sejauh mana variabel pada suatu faktor berkaitan dengan variabel yang lain.2
Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka-
angka) yang diolah dengan metode statistika.3
B. Populasi dan Sampel
Populasi adalah jumlah dari objek penelitian dan merupakan batas dari
sejumlah individu yang paling sedikit mempunyai sifat sama.4
sedangkan
sampel adalah kelompok kecil dari populasi yang secara nyata kita teliti dan
tarik kesimpulan daripadanya.5 Adapun populasi yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV yang berjumlah 24 siswa dan
siswi.
1 M. Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Jakarta,
Ghalia Indonesia, 2002. hlm. 11 2 Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, hlm.23
3 Syaifuddin Azwar, Metode Penelitian, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2004. hlm.5
4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka
Cipta, 1998, hlm.117 5 Nana Syaodin Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung, PT Remaja
Rosdakarya, 2007. hlm.250
31
C. Variabel dan Indikator Penelitian
Variabel penelitian adalah konsep yang mempunyai variasi nilai atau
pengelompokan yang logis dari dua atribut atau lebih.6 Adapun yang menjadi
variabel dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel bebas atau pengaruh atau independen
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi
penyebab bagi variabel lain.7 Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
peranan Baca Tulis Qur‟an (BTQ) dengan indikator sebagai berikut :
a) Pelaksanaan Baca Tulis Qur‟an (BTQ) pagi di MI Sijono.
b) Metode yang digunakan dalam pembelajaran Baca Tulis Qur‟an (BTQ).
2. Variabel terikat atau terpengaruh atau dependen
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau disebabkan oleh
variabel lain.8 Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar,
dengan indikator nilai raport yang diperoleh dari nilai tugas siswa, nilai
formatif dan nilai ulangan mid semester dan nilai semester.
D. Metode Pengumpulan Data
1. Observasi
Metode observasi adalah pengamatan-pengamatan dan pencatatan
secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diteliti.9
2. Interview
Yaitu dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh
informasi dari terwawancara.10
dalam interview ini penulis akan
melakukan tanya jawab kepada kepala sekolah, guru dan pihak-pihak
terkait untuk memperoleh informasi tentang bagaimana pelaksanaan BTQ
pagi dan bagaimana pengaruhnya terhadap peningkatan prestasi belajar
siswa tersebut.
6 Nana Syaodin Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, hlm.250
7 . Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, hlm.18
8 Ibid.
9 Sutrisno Hadi, Metodologi Research 2, Yogyakarta : Andi Offset, 1991, hlm.136
10 Suharsimi Arikunto, Op Cit, hlm. 144
32
3. Dokumentasi
Dokumentasi dalam arti sempit kumpulan data variabel yang
berbentuk tulisan. Sedangkan dalam arti luas meliputi monumen, artifak,
tape, foto dan sebagainya.11
Metode dokumentasi digunakan untuk
memperoleh data-data yang bersumber dari bahan tertulis yang meliputi
sejarah berdiri, letak geografis, keadaan guru, siswa dan karyawan,
struktur organisasi serta sarana san prasarana di MI Sijono, selain itu juga
untuk mengetahui data prestasi belajar mata pelajaran al-Qur‟an Hadits
dan pelaksanaan BTQ pagi tersebut.
4. Metode Angket atau Koesioner
Metode angket adalah pertanyaan-pertanyaan yang telah tersusun
secara kronologis dari yang umum mengarah pada yang khusus untuk
diberikan pada responden.12
E. Metode Analisis Data
Setelah data-data terkumpul selanjutnya dianalisis dengan
menggunakan analisis statistik. Adapun tahapnya adalah sebagai berikut :
1) Analisis Pendahuluan
Pada tahapan ini data terkumpul dikelompokkan kemudian
dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi secara sederhana untuk
setiap variabel yang ada dalam penelitian. Sedangkan angket pada setiap
item akan diberi scoring standar sebagai berikut :
a) untuk alternatif jawaban a dengan skor 4
b) untuk alternatif jawaban b dengan skor 3
c) untuk alternatif jawaban c dengan skor 2
d) untuk alternatif jawaban d dengan skor 1
2) Analisis Uji Hipotesis
Dalam melakukan analisis uji hipotesis ini peneliti menggunakan
11
Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, Jakarta, Gramedia, 1991. hlm.
46 12
P. Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek, Jakarta : PT. Rineka
Cipta, 1997. hlm.55
33
rumus persamaan regresi sederhana sebagai berikut :
Y‟ = a + b(x)
a =
22
2
)(
))(())((
XXn
XYXXY
b =
22 )(
))((
XXn
YXXYn
13
Keterangan Rumus :
Y‟ = Subyek dalam variabel independent
a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)
b = Angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka
peningkatan atau penurunan variabel independent.
X = Subyek pada variabel independent yang mempunyai nilai tertentu.
Kemudian dilanjutkan dengan rumus korelasi product moment, yaitu :
rxy =
])(][)([
))((
2222 YYNXXN
YXXYN
rxy = Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y
x = Variabel bebas (Peranan Baca Tulis Qur‟an (BTQ))
y = Variabel terikat (Prestasi belajar al-Qur‟an Hadits)
xy = Prkalian antara variaebl x dan variabel y
N = Jumlah pupolasi atau jumlah sampel penelitian
= Sigma
Setelah itu dilakukan pengujian hipotesis dengan analisa ujia varian regresi
yaitu :
13
Sugiono, Statistika untuk Penelitian, Bandung : CV. Alfabeta, 2000. hlm.245
34
Freg = )1(
)1(2
2
Rm
mNR
14
Freg = Harga F garis regresi
N = Jumlah kasus
m = Jumlah predictor
R = Koefisien korelasi x dengan y
Pengambilan keputusan
Apabila Freg > Ftabel maka Ha diterima
Apabila Freg < Ftabel maka Ha ditolak
3) Analisis Lanjutan
Dari analisis ujia hipotesis dengan menggunakan rumus korelasi
product moment, kemudian digunakan untuk mencari koefisien
determinasi (variabel penentu) atau besaran pengaruh peranan Baca Tulis
Qur‟an (BTQ) dalam proses belajar terhadap peningkatan prestasi belajar
siswa.
14
Sutrisno Hadi, Statistik 2, Yogyakarta : Andi Offset, 1987. hlm.268
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Data Umum MII Sijono Warungasem Batang
a. Sejarah Berdiri
Awal mulanya berdiri gedung diniyah yang didirikan oleh
seorang KH. Abdul Syukur dengan pembiayaan sendiri dan tanah milik
sendiri kurang lebih pada tahun 1965. Dua tahun kemudian mendapat
bantuan guru yang dikenal dengan UGA, sehingga berkembang dan
dibentuklan sekolah dengan nama Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul
Ulama (MINU) kurang lebih pada tahun 1967.
Pada tahun 1970 Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MINU)
berubah menjadi Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah, selang lima tahun
nama Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah diubah menjadi Madrasah
Ibtidaiyah Islamiyah (MII) Sijono sampai sekarang.
b. Letak Geografis
Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Sijono adalah sekolah yang
sederajat dengan Sekolah Dasar (SD), akan tetapi dalam menjalankan
proses pembelajarannya menggunakan kurikulum yang mempunyai ciri
khas Agama Islam. Dalam pengelolaannnya Madrasah Ibtidaiyah
Islamiyah Sijono dikelola oleh lembaga swasta yaitu Yayasan Islam
Lembaga Pendidikan Ma‟arif Nahdlatul Ulama di bawah naungan
Kementerian Agama.
Letak Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Sijono Warungasem Batang
yaitu di Desa Sijono Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang
Provinsi Jawa Tengah.
Madrasah Ibtidayah Islamiyah Sijono mempunyai batas
wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Berbatasan dengan perumahan penduduk.
36
Sebelah Barat : Berbatasan dengan perumahan penduduk.
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan perumahan penduduk.
Sebelah Timur : Berbatasan dengan perkebunan milik penduduk.
c. Struktur Organisasi
Gb. 1 : Struktur Organisasi MII Sijono
d. Keadaan Guru dan Siswa
1) Keadaan Guru
Guru adalah faktor dominan dalam proses pembelajaran.Oleh
karena itu, berlangsung tidaknya proses pembelajaran itu tidak luput
dari peran tenaga pendidik yang sesuai di bidangnya masing-masing.
Kepala Madrasah
Mahfud, S.Pd.I.
Tata Usaha
Darwoto
WK. Kurikulum
Taslihatun, A.Ma
WK. Kesiswaan
Evi Sulistiyani
WK. Sarpras
Aini Zumaroh, A.Ma
Wali Kelas VI
Ima Maghfirotun,S.Pd.I.
Wali Kelas V
Umar Khamdan,S.Ag.
Wali Kelas IV
Muh. Lutfi
Walas III
A. Syukron, S.Pd.I
Walas II
Aini Zumaroh, A.Ma
Walas I
Taslihatun, A.Ma
SISWA-SISWA
MI Sijono
37
Untuk menghasilkan sumber daya manusia yang mempunyai
potensi, peran guru dalam pendidikan sangat menentukan.
Menghadapi tantangan jaman, guru dituntut menunjukkan
keahliannnya dalam mentransfer semua bidang ilmu kepada peserta
didik. Melalui tugas yang dibebankannya seorang guru tidak hanya
sekedar menyampaikan berbagai ilmu pengetahuan melainkan punya
tanggung jawab untuk membimbing siswanya dalam menyelesaikan
tugas perkembangan dari setiap siswa yang nantinya digantungkan
sebuah asa menjadi insan yang mandiri, dewasa dalam pemikiran,
mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan penuh
tanggung jawab.
Adapun tenaga pendidik Madrsah Ibtidaiyah Islamiyah
Sijono Warungasem Batang terdiri 8 orang. Kualifikasi
pendidikannya yaitu 4 orang sarjana pendidikan, 2 orang Diploma 2
Pendidikan, seorang dan 2 orang Pendidikan SMA. Semua guru yang
belum berpendidikan S1 rata-rata masih melanjutkan studi dalam
rangka menyesuaikan dengan pendidikan keguruan.
Penyampaian materi Pelajaran di Madrasah Ibtidaiyah
Salafiyah Duwet Kota Pekalongan menggunakan sistim kelas, semi
bidang studi terkecuali kelas satu, kelas dua, dan kelas tiga murni
menggunakan sistim guru kelas.
Penggunaan kurikulum selain Kurikulum Diknas juga
Kurikulum Depag serta Kurikulum Sekolah yang biasa disebut
dengan Muatan Lokal. Kurikulum Diknas meliputi bidang studi
umum yaitu: PKN, Bahasa Indonesia, I P A, Matematika, I P S,
Pendidian Jasmani, dan SBK. Kurikulum Depag meliputi bidang
studi : Aqidah Akhlak, Alqur‟an Hadits, Fiqih, SKI, dan Bahasa
Arab, sedangkan Muatan Lokal meliputi bidang studi: Bahasa Jawa,
BTHQ, Bahasa Inggris, Aswaja.
38
2) Keadaan Siswa
Dalam pendidikan siswa merupakan bagian yang sangat
penting.Siswa adalah peserta didik dalam proses belajar. Suatu
sekolah dapat menampung banyak siswa menandakan bahwa
sekolah tersebut diminati oleh masyarakat sekitarnya.
Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Sijono Warungasem Batang
merupakan salah satu diantara sekolah yang diminati masyarakat
sekelilingnya. Hal itu terbukti pada tahun pelajaran 2010/2011
Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Sijono Warungasem Batang
mempunyai siswa sebanyak 136 siswa dengan rincian kelas 1
berjumlah 20 siswa, kelas 2 berjumlah 28 siswa, kelas 3 jumlahnya
25 siswa, kelas 4 berjumlah 24 siswa, kelas 5 bejumlah 19 siswa,
dan kelas 6 berjumlah 20 siswa.
2. Pelaksanaan Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur'an (BTQ) di Madrasah
Ibtidaiyah Islamiyah Sijono Warungasem Batang
a. Tujuan, Manfaat dan Fungsi Baca Tulis Al-Qur‟an (BTQ)
1) Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran Baca Tulis Al-Qur'an (BTQ) pagi di
MII Sijono Warungasem disesuaikan dengan taraf perkembangan
daya serap dan pengalaman belajar pada masing-masing kelompok
usia siswa.
Materi pembelajaran sendiri disusun dalam bentuk paket
pembelajaran. Tujuan pembelajarannya adalah sebagai berikut :
a) Siswa dapat mengagumi dan mencintai Al-Qur'an sebagai
bacaan istimewa dan pedoman hidup utama.
b) Siswa dapat terbiasa membaca Al-Qur'an dengan lancar dan
fasih, serta memahami hukum-hukum bacaan berdasarkan
kaidah ilmu tajwid.
c) Siswa dapat menguasai hafalan sejumlah surat pendek, ayat
Tuhan dan do'a harian.
39
d) Siswa dapat mengembangkan perilaku sosial yang baik sesuai
tuntunan Islam dan pengalaman pendidikannya.
e) Siswa dapat menulis huruf Arab dengan baik dan benar.
2) Manfaat Pembelajaran
Manfaat pembelajaran BTQ di MII Sijono Warungasem
antara lain :
a) Meningkatkan kualitas baca tulis al-Qur‟an
b) Meningkatkan semangat ibadah
c) Membentuk akhlakul karimah
d) Meningkatkan lulusan yang berkualitas
e) Meningkatkan pemahaman dan pengalaman terhadap al-Qur‟an
3) Fungsi Pembelajaran
Adapun fungsi pembelajaran BTQ di MII Sijono Warungasem
adalah sebagai salah satu sarana untuk mencetak generasi qur‟ani
beriman, bertakwa dan berakhlakul karimah demi menyongosong
masa depan yang gemilang.
b. Metode-Metode Pembelajaran BTQ
Metode PembelajaranMerupakan hal yang penting bagaimana
cara menyajikan materi kepada siswa secara baik sehingga diperoleh
hasil yang efektif dan efesien.
Metode pembelajaran yang diterapkan oleh Ustadzah BTQ pagi
adalah metode konvensional atau metode yang lazim dipakai oleh guru.
Adapun metode konvensional yang sering digunakan oleh Ustadzah
baca tulis Al-Qur'an (BTQ) pagi antara lain :
1) Metode Ceramah
2) Metode Tanya jawab
3) Metode Hafalan
4) Metode Demonstrasi
5) Metode Drill
6) Metode Resitasi
7) Metode Musyafahah
40
8) Metode Ardul Qiro‟ah / sorogan / Individual
9) Metode Klasikal
c. Materi Pembelajaran
Sebagai materi pokoknya adalah Qiro'atul Qur'an (membaca Al-
Qur'an) dengan menggunakan buku Qiro'ati jilid I – VI dan Ghorib
yang disusun oleh KH. Dahlan Salim Zarkasyi, disertai dengan
pelajaran ilmu tajwid meliputi bidang pengembangan hukum Ro', Mad,
Al-Harakat, Nun Sukun, dan Tasydid, An Namroh, Mim Sukun dan
Tasydid, Al Fadh, Qolqolah, Qiro'atul Ghoro'ib, Mukharij, Kitabah dan
Imla'.
d. Waktu Pembelajaran BTQ
Keberadaan Baca Tulis Al-Qur'an (BTQ) pagi merupakan
penunjang bagi Pendidikan Agama Islam pada lembaga-lembaga
pendidikan sekolah (SD-MI). untuk itu penyelenggaraannya pada pagi
hari yaitu dari pukul 06.30 – 07.15 WIB.
Agar pendidikan berjalan efektif, maka BTQ pagi di MII Sijono
Warungasem masuk dua kali dalam seminggu, yaitu hari Rabu dan
Kamis. Sementara itu libur Jum'at dan hari-hari besar Islam dan libur
nasional.
Tiap akhir semester ditandai dengan pembagian raport. Dan bagi
siswa yang telah lulus Qiro'ati jilid VI dan Ghorib, serta mampu
membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar, di samping mendapat
raport juga mendapat sertifikat atau ijazah yang dalam pendidikan TPQ
disebut dengan 'Syahadah'. Untuk akhir tahun, penyerahan raport dan
syahadah dilakukan dalam upacara Haflah Akhirussanah dan Wisuda
yang sekaligus merupakan forum silaturrahim.
Untuk pengelolaan kelas IV pada saat Baca Tulis Al-Qur'an
(BTQ) pagi di MII Sijono Warungasem dalam setiap pertemuan
berlangsung selama 45 menit, yang secara garis besarnya dipergunakan
sebagai berikut:
41
1) Pembukaan (2 menit)
Ustadzah memimpin dengan menyiapkan kelas lebih
dahulu, kemudian salam, dan dilanjutkan dengan do'a pembukaan
serta presensi dengan variasi-variasi komunikatif.
2) Klasikal (10 menit)
Waktu ini dipergunakan untuk menyampaikan materi
Qiro'ati. Pada awal penyampaian, Ustadzah memberikan apersepsi
mengenai pokok pelajaran saaat itu dengan mencoba menanyakan
dulu kepada siswa setelah menjelaskan secara singkat mengenai
pokok bahasan, kemudian Ustadzah memimpin siswa untuk
membaca materi Qiro'ati satu kali, yang selanjutnya diteruskan oleh
siswa sendiri berulang-ulang sampai siswa mampu membaca
dengan lancar, baik dan benar. Setelah selesai membaca, Ustadzah
memberikan beberapa pertanyaan mengenai ilmu tajwid yang
diterapkan secara langsung pada materi Qiro'ati. Bisa juga
Ustadzah memberikan variasi lain dengan menunjuk salah satu
siswa untuk memimpin teman-temannya menguraikan bacaan
secara menyeluruh dari materi Qiro'ati bersama-sama. Variasi
dalam mengajar ini tergantung pada kreativitas masing-masing
ustadzah.
3) Privat (30 menit)
Selama 30 menit inilah yang merupakan waktu untuk
belajar membaca Al-Qur'an. Dalam tahap privat ini, Ustadzah
mengajar para siswa secara bergantian satu per satu dengan prinsip
CBSA. Dalam hal ini siswa yang aktif membaca lembaran-
lembaran buku Qiro'ati yang telah disusun secara sistematis dan
praktis, sedang Ustadzah hanya menyimak bacaan siswa dan
sesekali meluruskan kalau ada kesalahan atau kekurangtepatan
dalam membaca. Setelah siswa selesai membaca, Ustadzah
mengadakan penilaian dengan cara mencatat kemampuan bacaa
siswa pada Kartu Kemampuan Membaca Qiro'ati. Kartu tersebut
42
berguna sebagai presensi, evaluasi, kompetisi, kemonikasi guru
dengan orang tua / wali murid, dan estafet antar Ustadzah.
Untuk mengisi kekosongan waktu bagi siswa yang belum
atau sudah disimak qiro'atinya, maka siswa diberi tugas menulis
huruf-huruf Al-Qur'an dengan pengarahan Ustadzah. Hasil
tulisannya dinilai sambil diberi petunjuk-petunjuk perbaikan
seperlunya. Untuk jilid IV sesekali diberi tugas menguraikan
bacaan-bacaan ilmu tajwid sesuai dengan pokok pelajaran. Tugas
tersebut ditulis dalam buku khusus untuk latihan yang kemudian
dinilai dan dimasukkan ke dalam buku daftar nilai yang dipegang
oleh masing-masing Ustadzah. Atau bisa juga tugas tersebut ditulis
di papan tulis dengan menunjuk siswa satu per satu untuk maju
mengerjakan secara bergiliran.
Bagi siswa yang telah lulus jilid VI, kemudian Ghorib dan
dilanjutkan membaca Al-Qur'an mulai juz 1.
4) Penutup (3 menit)
Dalam acara penutup, Ustadzah lebih dulu menyiapkan
siswa untuk berkemas keluar mengikuti apel pagi. Salah seorang
siswa biasanya ketua kelas menyiapkan teman-temannya dan
bersama-sama membaca do'a penutup.
Setelah selesai berdo'a, Ustadzah mengucapkan salam
kemudian menunjuk siswa mana yang boleh keluar terlebih dahulu
dengan didahului berbagai motivasi dan variasi. Siswa keluar kelas
dengan tertib dan berjabat tangan dengan Ustadzahnya.
d. Sumber Pembelajaran BTQ
Sumber yang dipergunakan dalam pengajaran BTQ antara lain
Muskhaf al-Qur‟an, buku panduan BTQ, Qiroati, Kitab Ghorib dan
tajwid.1
1 Badko BTQ Kabupaten Batang, Panduan Pembelajaran BTQ, h.9
43
e. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi dilaksanakan sebagai tolok ukur untuk menilai
keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Penilaian dilakukan secara
berkala oleh masing-masing wali kelas, dengan mengadakan evaluasi
secara lisan maupun tertulis. Tes lisan bisa dilakukan pada hari-hari
biasa, dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan siswa
baik secara klasikal maupun individual. Sedangkan ujian lisan
dilaksanakan pada akhir semester di mana siswa telah
mengkhatamkan satu jilid Qiro'ati. Sementara untuk tes tertulis
dilaksanakan pada hari-hari tertentu yang sudah dijadwalkan oleh
Ustadzahnya. Misalnya satu minggu sekali diadakan ulangan tertulis,
atau bisa juga setiap satu pokok bahasan. Sedangkan ujian tertulis
dilaksanakan pada akhir semester yang dilakukan secara serempak
mulai jilid I – VI / Ghorib.
Materi ujian menginduk pada koordinator TPQ se-Kabupaten
Batang yang berada di TPQ Masjid Agung Batang, dan sebagian lagi
dibuat sendiri oleh masing-masing guru Qiro'ati.
Penilaian terhadap siswa meliputi tiga aspek, yaitu aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik. Aspek kognitif mencakup materi-
materi pengetahuan teoritis, penilaian afektif merupakan penilaian
terhadap sikap keseharian siswa ketika berada di BTQ pagi baik di
dalam maupun di luar kelas, sedangkan aspek psikomotorik meliputi
bidang pengetahuan praktis seperti praktik membaca Al-Qur'an, dan
sebagainya.
Setelah siswa melaksanakan ujian akhir semester, siswa akan
memperoleh laporan hasil evaluasi berupa raport, di mana siswa yang
mendapat prestasi begus dinyatakan lulus dan dapat melanjutkan ke
tingkat atau jilid berikutnya, sedangkan siswa yang dinilai kurang
mampu maka ia dinyatakan tidak lulus dan harus mengulang jilid
tersebut. Kriteria "mampu" adalah mampu membaca Al-Qur'an
dengan cepat, lancar, dan benar tanpa harus dituntun (patcarnartun),
44
serta fasih dalam pengucapan sekaligus bisa dan tahu ilmu tajwidnya.
Jadi, kriteria tersebut ada dua aspek, yaitu secara teoritis dan praktis.
Oleh karena itu, siswa yang mampu membaca saja namun tidak tahu
ilmu tajwidnya belum dikatakan berhasil, begitupun sebaliknya. Jadi
kedua aspek tersebut harus berjalan beriringan guna mencapai tujuan
yang diharapkan.
3. Data Khusus Hasil Angket dan Prestasi Belajar
a. Data Angket Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an
Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran BTQ pagi di MII
Sijono Wraungasem terhadap peningkatan prestasi belajar Al-Qur'an
Hadits, penulis mengumpulkan data dari hasil angket yang
pembelajaran BTQ Pagi.
Tabel 4.1
DATA ANGKET PEMBELAJARAN BTQ PAGI
NO RESPON
DEN
JAWABAN PENSKORAN TOTAL
SKOR A B C D 4 3 2 1
1 R-1 4 6 6 4 16 18 12 4 50
2 R-2 9 4 5 2 36 12 10 2 60
3 R-3 9 7 3 2 36 21 6 2 65
4 R-4 4 6 6 4 16 18 12 4 50
5 R-5 2 7 5 7 8 21 10 7 46
6 R-6 6 6 7 1 24 18 14 1 57
7 R-7 4 7 5 4 16 21 10 4 51
8 R-8 4 6 6 4 16 18 12 4 50
9 R-9 7 5 4 4 28 15 8 4 55
10 R-10 5 7 4 4 20 21 8 4 53
11 R-11 1 7 5 7 4 21 10 7 42
12 R-12 11 5 3 1 44 15 6 1 66
13 R-13 5 7 5 3 20 21 10 3 54
14 R-14 7 5 4 4 28 15 8 4 55
15 R-15 5 7 4 4 20 21 8 4 53
45
16 R-16 5 7 5 3 20 21 10 3 54
17 R-17 1 7 5 7 4 21 10 7 42
18 R-18 5 7 4 4 20 21 8 4 53
19 R-19 3 7 5 5 12 21 10 5 48
20 R-20 2 3 5 10 8 9 10 10 37
21 R-21 3 7 5 5 12 21 10 5 48
22 R-22 6 6 7 1 24 18 14 1 57
23 R-23 8 7 1 4 32 21 2 4 59
24 R-24 6 4 6 4 24 12 12 4 52
b. Data Prestasi Belajar Al-Qur'an Hadits di MII Sijono Warungasem
Batang
Tabel 4.2
NILAI ALQUR'AN HADITS KELAS IV
SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2010/2011
NO NAMA SISWA Nilai
1 Abdul Fakhir Imron 64
2 Alaika Akmal Zidan 80
3 Eka Putri Kusuma Ayu 84
4 Arin Atika Sari 63
5 Evi Setianingsih 60
6 Fahza Arifudin 67
7 Lisdiana 63
8 Meida Pramesti Cahayaningsih 73
9 M. Idham Khalid 76
10 M. Khafid Abdullah 65
11 M. Teguh 63
12 M. Zainul Bahri Umar 82
13 Nizar Faiz 72
14 Nur Fitri Wulandari 68
15 Rahma Amanda Putri 67
46
16 Reza Pahlevi Wibowo 67
17 Sigit Adi Setiawan 68
18 Sri Reski Saputri 77
19 Sayidah Ahmad 69
20 Tri Puji Rahayu 65
21 Tri Tizkanawati 68
22 Uswatun Khasanah 75
23 Yunita 79
24 Wardatul Mahumah Nastiti 65
B. Pembahasan
1. Analisis Pendahuluan
a. Analisis Data Pembelajaran Baca Tulis Qur‟an Pagi di MII Sijono
Warungasem Batang
Dari hasil angket di atas, untuk jawaban A diberi nilai 4, untuk
jawaban B diberi nilai 3, untuk jawaban C diberi nilai 2, dan untuk
jawaban D diberi nilai 1. Sehingga total skor tiap responden adalah
sebagai berikut :
50 60 65 50 46 57 51 50 55 53
42 66 54 55 53 54 42 53 48 37
48 57 59 52
Dari hasil angket di atas, kemudian ditentukan intervalnya
dengan rumus sebagai berikut :
i = 1)(
Xi
XrXt
Xt = Nilai tertinggi
Xr = Nilai terendah
Xi = Nilai interval
47
Berdasarkan rumus tersebut dapat dihitung sebagai berikut :
i = 14
)3766(
= 1
4
29 = 8.25 dibulatkan 8
Dengan demikian dapat diambil interval yaitu kelipatan 8, dalam
melakukan kategori dapat diperoleh hasil interval sebagai berikut :
Tabel 4.3
NILAI INTERVAL ANGKET PEMBELAJARAN BTQ PAGI
No. Interval Kode Kategori
1 61 - 68 A Sangat Baik
2 53 – 60 B Baik
3 45 – 52 C Cukup
4 37 – 44 D Kurang
Dari interval di atas dapat diketahui :
- Siswa yang melaksanakan pembelajaran BTQ dengan sangat baik
(61-68) 2 anak.
- Siswa yang melaksanakan pembelajaran BTQ baik (53-60) sebanyak
11 anak.
- Siswa yang melaksanakan pembelajaran BTQ cukup (45-52)
sebanyak 8 anak.
- Siswa yang melaksanakan pembelajaran BTQ kurang (37-44)
sebanyak 3 anak.
Setelah diketahui berapa banyak siswa yang melaksanakan
pembelajaran BTQ sangat baik, baik, cukup, dan kurang kemudian
diprosentasekan dengan rumus sebagai berikut :
P = N
F x 100%
Keterangan :
P : Prosentase
48
F : Frekuensi
N : Jumlah responden
Tabel 4.4
Hasil Frekuensi Hasil Angket BTQ Pagi
No Kategori Interval Kode Frekuensi Prosentase
1 Sangat Baik 61 - 68 A 2 8,3%
2 Baik 53 – 60 B 11 45,9%
3 Cukup 45 – 52 C 8 33,3%
4 Kurang 37 – 44 D 3 12,5%
Total 24 100%
b. Analisis Prestasi Belajar Al-Qur‟an Hadits di MII Sijono Warungasem
Data prestasi belajar mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits di MII
Sijono yang didapat dari nilai raport siswa kelas IV mata pelajaran Al-
Qur‟an Hadits sebagai berikut :
Tabel 4.5
NILAI AL-QUR’AN HADITS KELAS IV
SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2010/2011
NO NAMA SISWA Nilai
1 Abdul Fakhir Imron 64
2 Alaika Akmal Zidan 80
3 Eka Putri Kusuma Ayu 84
4 Arin Atika Sari 63
5 Evi Setianingsih 60
6 Fahza Arifudin 67
7 Lisdiana 63
8 Meida Pramesti Cahayaningsih 73
9 M. Idham Khalid 76
10 M. Khafid Abdullah 65
11 M. Teguh 63
49
12 M. Zainul Bahri Umar 82
13 Nizar Faiz 72
14 Nur Fitri Wulandari 68
15 Rahma Amanda Putri 67
16 Reza Pahlevi Wibowo 67
17 Sigit Adi Setiawan 68
18 Sri Reski Saputri 77
19 Sayidah Ahmad 69
20 Tri Puji Rahayu 65
21 Tri Tizkanawati 68
22 Uswatun Khasanah 75
23 Yunita 79
24 Wardatul Mahumah Nastiti 65
Untuk dapat melakukan penafsiran pada hasil belajar mata
pelajaran Al-Qur‟an Hadits tersebut, langkah selanjutnya adalah
mencari kriteria prestasi belajar yang sudah baku, kriteria tersebut
penulis ambil dari kriteria yang berada dalam buku raport. Berikut hasil
kriteria prestasi belajar.
Tabel 4.6
Kriteria Penafsiran Prestasi Belajar Al-Qur’an Hadits
Angka Huruf Keterangan
80 – 100 A Sangat Baik
66 – 79 B Baik
56 – 65 C Cukup
40 – 55 D Kurang
30 – 39 E Gagal
Dari data nilai kriteria tersebut diketahui bahwa :
- Siswa yang mempunyai prestasi belajar mata pelajaran Al-Qur‟an
Hadits sangat baik (80 – 100) sebanyak 3 anak
50
- Siswa yang mempunyai prestasi belajar mata pelajaran Al-Qur‟an
Hadits baik (66 – 79) sebanyak 13 anak
- Siswa yang mempunyai prestasi belajar mata pelajaran Al-Qur‟an
Hadits cukup (56 – 65) sebanyak 8 anak
- Siswa yang mempunyai prestasi belajar mata pelajaran Al-Qur‟an
Hadits kurang (40 – 55) tidak ada
- Siswa yang mempunyai prestasi belajar mata pelajaran Al-Qur‟an
Hadits gagal (30 – 39) tidak ada
Setelah diketahui berapa banyak siswa yang mendapat prestasi
belajar mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits sangat baik, baik, cukup,
kurang, dan gagal, kemudian diprosentasekan dengan rumus sebagai
berikut :
P = N
F x 100%
Keterangan :
P : Prosentase
F : Frekuensi
N : Jumlah responden
Tabel 4.7
Hasil Frekuensi Prestasi Belajar Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits
No Kategori Interval Kode Frekuensi Prosentase
1 Sangat Baik 80 – 100 A 3 12,5%
2 Baik 66 – 79 B 13 54,2%
3 Cukup 56 – 65 C 8 33,3%
4 Kurang 40 – 55 D 0 0%
5 Gagal 30 – 39 E 0 0%
Total 24 100%
2. Analisis Uji Hipotesis
Analisis ini bertujuan untuk membuktikan kuat lemahnya pengaruh
dan diterima tidaknya hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu
51
sejauh mana peranan Baca Tulis Qur‟an (BTQ) berpengaruh terhadap
prestasi belajar mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits. Oleh karena itu
dibuktikan dengan mencari regresi antara variabel Baca Tulis Qur‟an
(variabel X) terhadap variabel prestasi belajar mata pelajaran Al-Qur‟an
Hadits (variabel Y) dalam hal ini penulis menggunakan rumus regresi
linier sederhana. Dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Membuat tabel penolong untuk menghitung Regresi Linier Sederhana
Dari data variabel Baca Tulis Qur‟an (variabel X) di regresikan
terhadap variabel prestasi belajar mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits
(variabel Y). data kedua variabel tersebut sebagaimana berikut :
Tabel 4.8
Korelasi Pembelajaran BTQ dan
Prestasi Belajar Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits
No X Y X2 Y
2 XY
1 50 64 2500 4096 3200
2 60 80 3600 6400 4800
3 65 84 4225 7056 5460
4 50 63 2500 3969 3150
5 46 60 2116 3600 2760
6 57 67 3249 4489 3819
7 51 63 2601 3969 3213
8 50 73 2500 5329 3650
9 55 76 3025 5776 4180
10 53 65 2809 4225 3445
11 42 63 1764 3969 2646
12 66 82 4356 6724 5412
13 54 72 2916 5184 3888
14 55 68 3025 4624 3740
15 53 67 2809 4489 3551
16 54 67 2916 4489 3618
17 42 68 1764 4624 2856
52
18 53 77 2809 5929 4081
19 48 69 2304 4761 3312
20 37 65 1369 4225 2405
21 48 68 2304 4624 3264
22 57 75 3249 5625 4275
23 59 79 3481 6241 4661
24 52 65 2704 4225 3380
N = 24 ∑X=1257 ∑Y=1680 ∑X2=66895 ∑Y
2=118642 ∑XY=88766
b. Menghitung harga a dan b dengan rumus :
22
1
2
)((
))(())((
XXN
XYXXYa
2)1257(66895.24
)88766)(1257()66895)(1680(
a
15800491605480
111578862112383600
a
25431
804738a
a = 31,6439778 dibulatkan menjadi 31,644
22 )(
))((
XXN
YXXYNb
2)1257(66895.24
1680.125788766.24
b
15800491605480
21117602130384
b
25431
18624b = 0,73233455 dibulatkan menjadi 0,732
53
Setelah diketahui nilai konstan (a) dan (b) kemudian dibuat
persamaan regresi dengan menggunakan rumus :
Y1 = a + b(x)
= 31,644 + 0,732 (10)
= 31,644 + 7,32
= 38,964
Dari persamaan regresi di atas dapat diartikan bahwa bila X
(Pembelajaran Baca Tulis Qur‟an) tidak bertambah, maka nilai Y
(prestasi belajar mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits siswa) sebesar 31,644
atau setiap nilai X (Pembelajaran Baca Tulis Qur‟an) bertambah 10
maka nilai Y (prestasi belajar mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits siswa)
akan bertambah menjadi 38,964.
c. Mencari nilai korelasi antara nilai pengaruh Baca Tulis Qur‟an dengan
prestasi belajar mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits, dengan menggunakan
rumus :
})(.}{)(.{
..
2222 YYNXXN
YXXYNrxy
})1680(118642.24}.{)1257(524166895{
1680.125788766.24
22
rxy
}28224002847408}{15800491605480{
21117602130384
rxy
635978448
18624rxy
6131,25218
18624rxy
73850215,0rxy (0,738)
Setelah dilakukan perhitungan dengan teknik korelasi Product
Moment diperoleh nilai rxy sebesar 0,738. Nilai tersebut dikonsultasikan
dengan nilai rtabel dengan N = 24. hasilnya pada taraf signifikan 5%
54
diperoleh nilai rtabel = 0,404 dan pada taraf signifikan 1% diperoleh rtabel
= 0,526.
Ketika nilai rxy dikonsultasikan dengan nilai rtabel diketahui
bahwa nilai rxy lebih besar dari nilai rtabel baik pada taraf signifikan 5%
diperoleh 1% (0,738 > 0,404 > 0,526). Dengan demikian dapat
diartikan bahwa terdapat hubungan antara pembelajaran BTQ dengan
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits di
Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Sijono Warungasem Batang.
d. Analisis varians garis regresi
Sebagai langkah selanjutnya dalam menganalisa hasil penelitian
ini adalah menguji hasil hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
(bab pertama). Hipotesis yang penulis ajukan adalah “Ada pengaruh
yang signifikan tentang pembelajaran BTQ Pagi terhadap prestasi
belajar mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits”
Ha : Ada pengaruh yang signifikan tentang pembelajaran BTQ Pagi
terhadap prestasi belajar mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits.
Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan tentang pembelajaran BTQ
Pagi terhadap prestasi belajar mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits.
Untuk menguji hipotesis di atas, maka menggunakan analisis
varian garis regresi (Freg) dengan rumus sebagai berikut :
Freg = )1(
)1(2
2
Rm
mNR
Keterangan :
Freg = Harga F garis regresi
N = Jumlah kasus
M = Jumlah predictor
R = Koefisien korelasi X dan Y
Freg = )1(
)1(2
2
Rm
mNR
Freg = )738,01(1
)1124(738,02
2
55
Freg = )544644,01(1
)22(544644,0
Freg = 455356,0
982168,11 = 26.31
Pada perhitungan Ftabel residual 48 dengan df = 1 diperoleh hasil
sebagai berikut :
Ftabel 5% = 4,30
Ftabel 1% = 7,94.
Pengambilan Keputusan :
Apabila Freg > Ftabel maka Ha diterima
Apabila Freg < Ftabel maka Ha ditolak.
Keputusan
Dari hasil perhitungan di atas bahwa nilai Freg lebih besar dari
Ftabel 5% dan Ftabel 1% (26,31 > 4,30 > 7,94), maka Ha diterima atau ada
pengaruh antara peranan BTQ pagi terhadap prestasi belajar mata
pelajaran Al-Qur‟an Hadits siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah
Islamiyah Sijono Warungasem Batang Tahun Pelajaran 2010/2011.
3. Analisis Lanjut
Setelah diketahui ada pengaruh antara peranan BTQ Pagi dengan
prestasi belajar mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits siswa Kelas IV MII
Sijono, selanjutnya dicari seberapa besar pengaruh variabel X terhadap
variabel Y dengan menggunakan koefisien determinasi (variabel penentu)
antara variabel X dan variabel Y, maka digunakan rumus sebagai berikut :
Koefisien determinasi :
(R)2 = (r)
2 x 100%
= (0,738)2 x 100%
= 0,544644 x 100%
= 54,5 %
56
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran BTQ Pagi
mempengaruhi prestasi belajar mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits sebesar
54,5% sedangkan sisanya 100% - 54,5% = 45,5% dipengaruhi oleh
variabel lain yang belum diteliti oleh peneliti.
57
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penelitian penulis tentang pengaruh pembelajaran Baca Tulis
Qur‟an (BTQ) pagi terhadap prestasi belajar mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits
siswa kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Sijono, penulis
menyimpulkan bahwa:
1. Baca Tulis Qur‟an (BTQ) pagi di MII Sijono Warungasem Batang Tahun
Pelajaran 2010-2011 khususnya di Kelas IV dikategorikan baik. Hal ini
dibuktikan dengan persentasi hasil angket pembelajaran BTQ yang
termasuk kategori baik sebesar 45,9% atau sebanyak 11 siswa.
2. Adapun prestasi belajar mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits siswa kelas IV
MII Sijono Warungasem Batang Tahun Pelajaran 2010-2011
dikategorikan baik, karena siswa yang memperoleh nilai baik 54,2% atau
sebanyak 13 siswa.
3. Tingkat signifikan mengenai pengaruh pembelajaran Baca Tulis Qur‟an
(BTQ) pagi terhadap peningkatan prestasi belajar mata pelajaran Al-
Qur‟an Hadits siswa kelas IV MII Sijono Warungasem Batang Tahun
Pelajaran 2010-2011 yaitu terbukti rxy = 0,738 > rt = 0,404 pada taraf
signifikan 5% dan rxy = 0,738 > rt = 0,526 pada taraf signifikan 1% ini
berarti pembelajaran Baca Tulis Qur‟an (BTQ) pagi berkaitan dengan
prestasi belajar mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits dan ini berarti hipotesis
yang penulis ajukan diterima. Koefisien determinasi (R2) = 54,5% hal ini
menunjukkan bahwa 54,5% berarti pembelajaran Baca Tulis Qur‟an
(BTQ) pagi berpengaruh pada prestasi belajar mata pelajaran Al-Qur‟an
Hadits siswa kelas IV MII Sijono Warungasem Batang Tahun Pelajaran
2010-2011.
58
B. Saran-saran
1. Untuk Sekolah
a. Senantiasa menjalin komunikasi antara pihak sekolah dengan
masyarakat supaya terbangun rasa memiliki sehingga tercipta
kesamaan misi dan visi memajukan pendidikan yang ada khususnya
dalam peningkatan belajar BTQ.
b. Agar mengfungsikan perpustakaan sekolah secara optimal dengan
penunjang buku pembelajaran Al-Qur‟an dan buku keagaaman
lainnya.
c. Mengadakan program tahunan atau kgiatan-kegiatan yang merangsang
siswa untuk lebih menyukai belajar Al-Qur‟an. Misal : lomba baca Al-
Qur‟an bittartil, dan lain-lain.
d. Bagi para guru PAI senantiasa lebih mengembangkan metode
penyampaian/pembelajaran sehingga siswa termotivasi dan mencintai
pelajaran BTQ.
2. Kepada Orang Tua
a. Kepada segenap orang tua/wali murid turut serta memberikan
bimbingan/motivasi kepada putra-putrinya agar lebih memperdalam
pelajaran BTQ/Agama baik di lembaga formal maupun non formal.
b. Mudah-mudahan dengan kesdarana segenap orang tua/wali murid
mendekatkan putra-putrinya pada pelajaran agama menjadi awal
terciptanya generasi yang berakhlakul karimah. Amin.
59
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman bin Abi Bakar, Jalaludin, Jamius Shoghir Jilid 2. Muhtabah dan Al
Ihya‟ al Kutub al Arabiyah Th. 991 H Al-Qur‟an Dan Terjemah, Toha
Putra. 1999.
Amdjad, Keistimewaan dan Penerapan Al Asmaul Husna di Zaman Modern,
Semarang : Majelis Khidmad Al Asmaul Husna, 2008
Arikunto, Suharsimi, Manajemen Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta : 2005.
________________, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta :
Rineka Cipta, 1997.
Azwar, Syaifuddin, Metode Penelitian, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2004
Badko BTQ Kota Pekalongan, Panduan Pembelajaran BTQ, Pekalongan, Badko:
2006
Dalyono, M., Psikologi Pendidikan, Jakarta : PT. Rineka Cipta, Cet. 2001
Daradjat, Zakiyah, dkk., Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta : PT.
Bumi Aksara, 1995
DEPAG RI, Al-Qur’an dan Terjemah, Semarang : CV Asy-Syifa, 1992
Departemen Agama, Kurikulum 2004, DEPAG, 2004
Departemen P dan K, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka,
1988
Hadi, Sutrisno, Metodologi Research 2, Yogyakarta : Andi Offset, 1991.
___________, Statistik 2, Yogyakarta : Andi Offset, 1987.
Hasan, M. Iqbal, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya,
Jakarta, Ghalia Indonesia, 2002Kamah, Idris, Pedoman Pembinaan Minat
Baca, Jakarta : Perpustakaan Nasional RI, 2002.
Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta : Gramedia,
1991.
Masyhadi, Ahmad Subkhi, Terjemah Riyadhush Sholikhin juz 3, Raja Murah, t.th
Nasution, Didaktik Asas-asas Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara, 2000
60
Poerwadarminta, WJS., Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka,
1985
Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung, Remaja Rosdakarya ,1996
Subagyo, P. Joko, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek, Jakarta : PT.
Rineka Cipta, 1997.
Sugiono, Statistika untuk Penelitian, Bandung : CV. Alfabeta, 2000
Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung, PT
Remaja Rosdakarya, 2007Senja, EM Zul Fajri Ratu Aprilia, Kamus
Lengkap Bahasa Indonesia, Difa Publisher
Surajin, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Cet.IV, Bandung : CV Yrama Widya,
2009
Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, Jakarta : Rajawali Press, 1999
Syaifuddin, Ahmad. Mendidik Anak Membaca, Menulis, dan MencintaiAl-Qur’an,
Gema Insani, 2006
Thalhas, T.H., dan Basri, Hasan, Spektrum Saintifika Al-Qur’an, Jakarta : Bela
Kajian Tafsir Al-Qur‟an Pase, 2001.
Winkel, WS., Psikologi Pengajaran, Jakarta : PT, Gramedia
Yusuf, Tayar, dan Saiful Anwar, Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa
Arab. Jakarta : Raja Grafindo, 1997
Zuhairini, dkk, Metodik Pendidikan Agama, Surabaya : Usaha Nasional, 1981
61
ANGKET SISWA
I. Petunjuk Pengisian Angket !
1. Sebelum menjawab pertanyaan terlebih dahulu mengisi identitas diri pada
kolom yang tersedia.
2. Bacalah dengan cermat pernyataan-pernyataan berikut ini !
3. Pilihlah pernyataan-pernyataan berikut ini sesuai dengan kondisi Anda
masing-masing.
4. Berilah tanda silang (X) sesuai dengan pilihan Anda masing-masing
dengan sejujur-jujurnya, dengan memilih satu jawaban yang telah
disediakan.
II. Biodata Siswa
Nama : ……………………….
Jenis Kelamin : ……………………….
Kelas : ……………………….
III. Daftar Pertanyaan
1. Apakah sebelum pelajaran dimulai, guru BTQ menjelaskan tujuan yang
dicapai ?.
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
2. Apakah dalam proses belajar mengajar antara guru dan siswa dapat
berinteraksi dengan baik ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
3. Apakah guru BTQ dalam menyampaikan materi sesuai dengan kurikulum
yang berlaku di sekolah ?.
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
4. Apakah guru BTQ dalam menyampaikan materi atau bahan pelajaran dapat
diterima dan mudah dipahami siswa ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
62
5. Apabila siswa mengalami kesulitan belajar, apakah guru BTQ membantu
menyelesaikannya ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
6. Apakah dalam proses belajar mengajar BTQ, siswa dapat secara aktif dan
kreatif mengikuti pelajaran ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
7. Apakah anda bertanya pada guru apabila ada materi yang belum anda kuasai ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
8. Apakah dalam mengajar guru BTQ anda menggunakan metode bervariasi ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
9. Apakah dalam proses belajar mengajar, guru dan siswa dapat menciptakan
situasi kondusif (mendukung) ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
10. Apakah dalam proses belajar mengajar BTQ guru dapat menguasai kelas
dengan baik ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
11. Apakah dalam mengajar, guru BTQ anda dapat menghidupkan dan
membangkitkan motivasi belajar siswa ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
12. Apakah dalam proses belajar mengajar BTQ, guru mengaitkan materi
pelajaran dengan pengalaman dan pengetahuan siswa ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
13. Apakah setelah menjelaskan materi, guru memberikan soal latihan ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
14. Apakah guru BTQ dalam mengajar memperhatikan perbedaan individu /
karakteristik siswa ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
15. Apakah dalam mengajar guru BTQ menggunakan alat bantu peraga atau
media ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
63
16. Apakah dalam menjelaskan materi guru BTQ memulai dari yang paling
mudah ke yang sukar ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
17. Apabila dalam proses belajar mengajar, ada siswa yang ramai atau gaduh,
apakah guru BTQ anda menegurnya ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
18. Apakah setiap selesai pelajaran guru memberikan penilaian hasil belajar ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
19. Apakah setiap akhir dari pokok bahasan guru mengadakan tes formatif ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
20. Apabila dari hasil tes formatif, nilainya kurang dari KKM, apakah guru
mengulang kembali pokok bahasan / materi yang belum jelas ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
64
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : AINI ZUMAROH
NIM : 193911234
Tempat, Tgl Lahir : Batang, 26 Mei 1975
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Ds. Sijono RT.02 RW.01 Kec. Warungasem Kab. Batang
51252
Riwayat Pendidikan :
1. MI Islamiyah Sijono Tahun lulus 1988
2. MTs. Wahid Hasyim Warungasem Tahun lulus 1991
3. MAN 02 Pekalongan Tahun lulus 1994
4. D2 PAI STAIN Pekalongan Tahun lulus 2002
Penulis
AINI ZUMAROH