PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM...

145
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA KELAS V SDN KARANGASEM 01 SAYUNG DEMAK TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam Oleh : AHMAD MUJIB NIM : 093111393 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

Transcript of PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM...

Page 1: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUALDALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA KELAS V SDN KARANGASEM 01 SAYUNG DEMAK

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam

Ilmu Pendidikan Islam

Oleh :

AHMAD MUJIBNIM : 093111393

FAKULTAS TARBIYAHINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG2011

Page 2: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ahmad Mujib

NIM : 093111393

Jurusan/Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya

saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.

Semarang, 1 Juni 2011

Saya yang menyatakan,

Ahmad MujibNIM: 093111393

Page 3: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

iii

KEMENTERIAN AGAMA R.I.INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAHJl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Semarang

Telp. 024-7601295 Fax. 7615387

PENGESAHAN

Naskah skripsi dengan:Judul : Penerapan Pembelajaran Kontekstual dalam Upaya

Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islampada Siswa Kelas V SDN Karangasem 01 Sayung DemakTahun Pelajaran 2010/2011

Nama : Ahmad MujibNIM : 093111393Jurusan : Pendidikan Agama IslamProgram Studi : Pendidikan Agama IslamTelah diujikan dalam sidang munaqasyah oleh Dewan Penguji Fakultas TarbiyahIAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelarsarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam.

Semarang, 10 Juni 2011

DEWAN PENGUJI

Ketua,

Drs. Ahmad Sudja’i, M.Ag.NIP: 195110051976121001

Sekretaris,

Dr. Hamdani Mu’in, M.Ag.NIP: 197204051999031001

Penguji I,

Mahfud Junaidi, M.Ag.NIP: 196903201998031004

Penguji II,

Fakrur Rozi, M.Ag.NIP: 196912201995031001

Pembimbing,

Nadhifah, S.Th.I., M.SI.NIP: 197508272003122003

Page 4: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

iv

NOTA PEMBIMBING Semarang, 1 Juni 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

Di Semarang

Assalamu alaikum wr. wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : Penerapan Pembelajaran Kontekstual dalam Upaya

Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam

pada Siswa Kelas V SDN Karangasem 01 Sayung Demak

Tahun Pelajaran 2010/2011

Nama : Ahmad Mujib

NIM : 093111393

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diajukan dalam sidang Munaqasyah.

Wassalamu alaikum wr. wb.

Pembimbing,

Nadhifah, S.Th.I., M.SI.NIP. 197508272003122003

Page 5: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

v

MOTTO

’n? tã (#q çR ur$yè s? 3Ÿw ur ( “ uq ø) ­G9$# urÎhŽ É9 ø9$#’ n?tã #q çR ur$yè s? ur

ÉO øO M}$#Èbº urô‰ ãè ø9$#ur4(#q à) ¨? $#ur©! $#(¨b Î)©! $# ßÉ>$s) Ïè ø9 $#‰ƒ ωx©

Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong

dalam berbuat dosa dan pelanggaran.Dan bertakwalah kamu kepada Allah,

sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.

(al-Maidah, Ayat 2).

Students learn best by actively

Contructing their own

Understanding

Cara belajar terbaik adalah siswa

mengkontruksikan sendiri secara aktif

pemahamannya.(Academy Fellow, 1999)

Page 6: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

vi

PERSEMBAHAN

Dengan kesederhanaan dan kerendahan hati, simpul-simpul kata

dalam jilidan kertas ini penulis persembahkan kepada :

Ø Istri Tercinta Nur Qomariyati yang selalu memberikan cinta kasihnya

dan selalu memberi motivasi.

Ø Putra putri penulis Linda Noor Syaidah dan Adhi Ahmad Baidlowi

sebagai sumber inspirasi dalam hidup ini.

Ø Untuk semua “Yang selalu memberi arti”

Page 7: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

vii

ABSTRAK

Judul : Penerapan Pembelajaran Kontekstual dalam Upaya MeningkatkanPrestasi Belajar Pendidikan Agama Islam pada Siswa Kelas V SDNKarangasem 01 Sayung Demak Tahun Pelajaran 2010/2011

Nama : Ahmad MujibNIM : 093111393

Pendidikan Agama Islam di sekolah atau di madrasah, dalampelaksanaannya masih menunjukkan berbagai permasalahan. Seperti halnyaproses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah saat ini masih sebatassebagai proses penyampaian “pengetahuan tentang Agama Islam.” Mayoritasmetode pembelajaran agama Islam selama ini lebih ditekankan pada hafalan,akibatnya peserta didik kurang memahami kegunaan dan manfaat dari apa yangtelah dipelajari dalam materi PAI yang menyebabkan tidak adanya motivasipeserta didik untuk belajar materi PAI. Melihat kenyataan yang ada di lapangan,sebagian besar teknik dan suasana pengajaran di sekolah-sekolah yang digunakanoleh guru cenderung monoton dan membosankan. Sehingga menurunkan motivasibelajar siswa. Kondisi ini pada gilirannya berdampak pada prestasi belajar. Untukmenjawab persoalan-persoalan tersebut perlu diterapkan suatu cara alternatifmempelajari PAI yang kondusif dengan suasana yang cenderung rekreatifsehingga memotivasi peserta didik untuk mengembangkan potensi kreativitasnya.Salah satu alternatif yang bisa digunakan adalah dengan penerapan pembelajarankontekstual. Dengan penggunaan model pembelajaran ini diharapkan materipelajaran PAI dapat mudah dipahami dan dapat meningkatkan motivasi sertaprestasi belajar peserta didik terhadap mata pelajaran PAI.

Berangkat dari permasalahan di atas maka secara umum permasalahan yangdirumuskan dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah skenario penerapanpembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar PAI padapeserta didik kelas V SDN Karangasem 01? (2) Apakah penerapan pembelajarankontekstual dapat meningkatkan prestasi belajar PAI pada peserta didik kelas VSDN Karangasem 01?

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Karangasem 01 Sayung Demak.Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research )dengan jenis kolaboratif. Tahap penelitian ini mengikuti model yangdikembangkan oleh Kemmis dan Taggart, yaitu berupa suatu siklus spiral yangmeliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik-teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: (1) observasi; (2) dokumentasidan (3) tes hasil belajar. Data yang diperoleh dari tindakan kemudian dianalisis.Data yang bersifat kualitatif yang terdiri dari hasil observasi dan dokumentasidianalisis secara kualitatif, sedangkan data yang dikumpulkan berupa angka ataudata kuantitatif, cukup dengan menggunakan analisis deskriptif dan sajian visual.

Page 8: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

viii

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkanbahwa penerapan pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan motivasi danprestasi belajar peserta didik kelas V SDN Karangasem 01 Sayung pada bidangstudi PAI. Indikator peningkatan motivasi belajar peserta didik terlihat daribertambahnya semangat dan antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatanpembelajaran, mereka selalu menampakkan rasa gembira dan senang selamamengikuti pembelajaran dan besarnya rasa ingin tahu mereka yang diaplikasikandengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan apabila ada materi yang kurangdipahami oleh mereka. Dari data di lapangan menunjukkan bahwa terdapatpeningkatan motivasi belajar peserta didik yang semula rata-rata pra siklussebesar 58.6% meningkat menjadi 73.96% atau meningkat sekitar 26.21% padasiklus I, pada siklus II lebih meningkat menjadi 90.2% atau meningkat sekitar53.9%. Dengan meningkatnya motivasi belajar siswa, maka prestasi belajarmereka juga meningkat, yang semula nilai rata-rata pre test/pra siklus 68,40meningkat menjadi 74.5 atau sekitar 8.9 % pada siklus I, pada siklus II lebihmeningkat lagi menjadi 81.98 atau sekitar 21,95%,

Dari hasil penelitian ini, peneliti memberikan beberapa saran sebagaibahan pertimbangan bagi beberapa pihak, antara lain bagi guru, pembelajarankontekstual perlu diterapkan pada bidang studi PAI, agar guru senantiasamelakukan upaya-upaya perbaikan dalam tindakan pengajarannya gunameningkatkan motivasi dan prestasi belajar peserta didik, perlu dilakukanpenelitian lebih lanjut untuk membuktikan pengaruh pendidikan kontekstualterhadap motivasi dan prestasi belajar peserta didik.

Page 9: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, taufik, hidayah dan inayahNya, sehingga penulisan skripsi

yang berjudul “Penerapan Pembelajaran Kontekstual dalam Upaya Meningkatkan

Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam pada Siswa Kelas V SDN Karangasem

01 Sayung Demak Tahun Pelajaran 2010/2011” dapat terselesaikan.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad

SAW, yang telah membawa cahaya Ilahi kepada umat manusia sehingga dapat

mengambil manfaatnya dalam memenuhi tugasnya sebagai khalifah di muka

bumi.

Penulis sadar sepenuhnya bahwa skripsi ini mustahil terselesaikan tanpa

pertolongan Allah dan bantuan dari semua pihak baik langsung maupun tidak

langsung. Oleh karena itu dengan penuh rasa hormat dan ketulusan hati penulis

menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada:

1. Dr. Sujai, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang yang telah merestui pembahasan skripsi ini.

2. Ahmad Muthohar, M.Ag. selaku ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.

3. Nadhifah, S.Th.I., M.SI. Selaku pembimbing yang telah bersedia

meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan bimbingan

dan arahan dalam penulisan skripsi ini.

4. Para dosen di lingkungan Fakultas Tarbiyah yang telah membekali berbagai

ilmu dan pengetahuan selama penulis menempuh studi di Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo Semarang.

5. Kepala SDN Karangasem 01 Sayung Demak, Nur Aini Susilowati, M.Pd.

yang telah memberikan ijin tempat untuk melakukan penelitian.

6. Shodiq, S.Pd.I, selaku guru Mapel Pendidikan Agama Islam dan seluruh

Guru dan Karyawan di SDN Karangasem 01 yang turut mendukung dan

membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Page 10: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

x

7. Istri dan putra putri penulis tercinta yang telah tulus memberikan dukungan

baik materil dan spirituil serta do’a dengan sepenuh hati untuk penulis serta

seluruh keluarga penulis yang telah menjadi semangat dan inspirasi bagi

penulis.

8. Seluruh Dewan Guru RA Bustanul Qur’an Karangasem Sayung Demak

yang telah dukungan dan berpartisipasi dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Semua pihak yang telah memberikan bantuan baik berupa pemikiran-

pemikiran maupun motivasi kepada penulis untuk terselesaikannya

penulisan skripsi ini.

Tidak ada yang dapat penulis berikan kepada mereka selain doa dan

semoga amal baik mereka diterima oleh Allah Swt dan mendapatkan imbalan

yang berlipat ganda. Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini bermanfaat

bagi dunia pendidikan dan menjadi penyemangat bagi penulis untuk

menghasilkan karya-karya berikutnya. Amin.

Semarang, 30 Mei 2011

Penulis,

Ahmad MujibNIM. 093111393

Page 11: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................i

PERNYATAAN KEASLIAN .........................................................................ii

PENGESAHAN ..............................................................................................iii

NOTA PEMBIMBING ...................................................................................iv

MOTTO..........................................................................................................v

PERSEMBAHAN ...........................................................................................vi

ABSTRAK .....................................................................................................vii

KATA PENGANTAR ....................................................................................ix

DAFTAR ISI ..................................................................................................xi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................xiv

DAFTAR TABEL ..........................................................................................xv

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .....................................................................1

B. Penegasan Istilah................................................................................6

C. Rumusan Masalah ..............................................................................8

D. Tujuan Penelitian ..............................................................................8

E. Manfaat Penelitian ............................................................................ 8

F. Kajian Pustaka .................................................................................. 9

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMBELAJARAN

KONTEKSTUAL DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A. Pembelajaran Kontekstual ..................................................................12

1. Pengertian Pembelajaran Kontekstual ...........................................12

2. Komponen Utama Pembelajaran Kontekstual ...............................12

3. Karakteristik Pembelajaran Kontekstual .......................................15

4. Strategi Pembelajaran Kontekstual ..............................................16

Page 12: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

xii

5. Perbedaan Pembelajaran Kontekstual dengan Pembelajaran

Konvensional ...............................................................................16

B. Prestasi belajar ..................................................................................17

1. Pengertian Prestasi Belajar ...........................................................17

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ......................19

3. Ranah Prestasi Belajar .................................................................23

4. Cara Menentukan Prestasi Belajar ................................................28

C. Pendidikan Agama Islam ...................................................................29

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam ............................................29

2. Dasar Pendidikan Agama Islam ...................................................31

3. Tujuan Pendidikan Agama Islam ..................................................35

4. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam .....................................37

5. Materi Pendidikan Agama Islam di Kelas V SD ...........................39

D. Hepotesis Tindakan ...........................................................................40

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ..................................................................................41

B. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................45

C. Pelaksana dan Kolaborator .................................................................45

D. Sumber Data dan Jenis Data ...............................................................46

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................46

F. Analisa Data ......................................................................................49

G. Tahapan Penelitian .............................................................................51

H. Indikator Ketercapaian .......................................................................58

I. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ..........................................................58

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Profil SDN Karangasem 01 ................................................................60

1. Identitas Sekolah ..........................................................................60

2. Visi Misi dan Tujuan Sekolah ......................................................60

3. Lokasi SDN Karangasem 01 .........................................................61

4. Data Jumlah Siswa Tahun 2010/2011 ...........................................61

Page 13: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

xiii

5. Sarana yang ada di SDN Karangasem 01 .....................................62

B. Paparan Data Sebelum Penelitian .......................................................62

C. Siklus I ..............................................................................................65

D. Siklus II .............................................................................................72

E. Pembahasan .......................................................................................79

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................83

B. Saran .................................................................................................84

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................86

Page 14: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Subjek Penelitian Kelas V Tahun Pelajaran 2010/2011.

Lampiran 2 : Daftar kelompok kegiatan pembelajaran pada siklus I

Lampiran 3 : Daftar kelompok kegiatan pembelajaran pada siklus II

Lampiran 4 : Program Pembelajaran Kelas V semester II

Lampiran 5 : Silabus kelas V Semester II

Lampiran 6 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pra Siklus

Lampiran 7 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I

Lampiran 8 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II

Lampiran 9 : Lembar Pengamatan Aktivitas peserta didik pada Pra Siklus

Lampiran 10: Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik pada Siklus I

Lampiran 11: Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik pada Siklus II

Lampiran 12: Materi Pembelajaran Siklus I

Lampiran 13: Materi Pembelajaran Siklus II

Lampiran 14: Soal Tes Siklus I

Lampiran 15: Soal Tes Siklus II

Lampiran 16: Kunci Jawaban Tes I.

Lampiran 17: Kunci Jawaban Tes II.

Lampiran 18: Daftar Nilai Tes Pra Siklus

Lampiran 19: Daftar Nilai Tes Siklus I

Lampiran 20: Daftar Nilai Tes Siklus II

Lampiran 21: Penunjukan Pembimbing

Lampiran 22: Surat Ijin Riset

Lampiran 23: Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 24: Daftar Riwayat Hidup

Page 15: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

xv

DAFTAR TABEL

1. Tabel 2.1 : Perbedaan Pembelajaranan Kontekstual dengan konvensional 16

2. Tabel 3.1 : Jadwal Pelaksanaan Pelaksanaan penelitian ...................... 59

3. Tabel 4.1 : Data Peserta didik tahun 2010/2011 ................................. 61

4. Tabel 4.2 : Data Sarana yang di SDN Karangasem 01 ......................... 62

5. Tabel 4.3 : Hasil Nilai Tes Pra Siklus .................................................. 63

6. Tabel 4.4 : Hasil Nilai Tes Siklus I ...................................................... 69

7. Tabel 4.5 : Hasil Nilai Tes Siklus II ..................................................... 76

8. Tabel 4.6 : Hasil Penelitian Pra siklus, Siklus I dan Siklus II ............... 81

Page 16: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

xvi

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 3.1 : Model Penelitian Tindakan Kelas ................................... 52

2. Gambar 4.1 : Histogram Hasil Pengamatan Aktivitas Peserta Didik ... 79

3. Gambar 4.2 : Histogram Hasil Nilai Tes Peserta Didik ....................... 80

4. Gambar 4.3 : Histogram Ketuntasan Peserta Didik ........…………..... 80

Page 17: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna di muka

bumi, selain memiliki ciri-ciri fisik yang khas ia juga dilengkapi dengan

kemampuan intelegensia dan daya nalar yang tinggi sehingga menjadikan ia

mampu berpikir, berbuat dan bertindak kearah perkembangannya. Sebagai

manusia yang utuh kemampuan itulah yang tidak dimiliki oleh makluk

lainnya seperti binatang dan tumbuh-tumbuhan. Dalam kaitannya dengan

perkembangan individu, manusia dapat tumbuh dan berkembang melalui

proses, yaitu proses alami menuju kedewasaan, baik yang sifatnya

kedewasaan fisik jasmani maupun kedewasaan psikis rohani. Oleh karena itu

untuk menuju kearah perkembangan manusia yang optimal sesuai dengan

potensi dan kemampuan yang dimilikinya, manusia memerlukan pendidikan

sebagai proses dan usaha sadar untuk memanusiakan manusia.1

Dalam proses pendidikan manusia membutuhkan dua aspek yang

saling mengisi yaitu aspek hominisasi dan aspek humanisasi. Proses

hominisasi adalah melihat manusia sebagai makluk hidup yang berdasarkan

pada ekologinya yaitu manusia memerlukan kebutuhan-kebutuhan biologis

seperti makan, beranak pinak, memerlukan pemukiman dan pekerjaan untuk

menopang kehidupannya. Sedangkan proses humanisasi melihat manusia

pada hakekatnya sebagai mahluk yang bermoral, artinya manusia bukan

hanya sekedar hidup tetapi hidup untuk mewujudkan suatu eksistensi, yaitu

bahwa manusia hidup bersama-sama dengan sesama manusia sebagai ciptaan

yang maha kuasa. Di dalam proses ini tingkah laku manusia diarahkan kepada

nilai-nilai kehidupan yang vertikal di dalam kenyataan hidup bersama dengan

1Din Wahyudin, dkk., Pengantar Pendidikan, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007), hlm.1.1.

Page 18: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

2

sesama manusia.2 Aspek yang kedua inilah yang sering terlupakan, padahal

jika disadari bersama bahwa aspek ini adalah bekal yang sangat diperlukan di

dalam kehidupan bersama menuju cita-cita bersama yaitu kehidupan yang

lebih baik, lebih tentram dan berkeadilan.

Belajar bukan menghafal dan bukan pula mengingat. Belajar adalah

suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang.

Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai

bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah

lakunya, keterampilannya, kecakapan dan kemampuannya, daya reaksinya,

daya penerimaannya dan lain-lain aspek yang ada pada individu.3

Oleh sebab itu, belajar adalah proses yang aktif, belajar adalah proses

mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah

proses yang diarahkan kepada tujuan, proses berbuat melalui berbagai

pengalaman. Belajar adalah proses melihat, mengamati dan memahami

sesuatu. Apabila berbicara tentang belajar maka berbicara bagaimana

mengubah tingkah laku seseorang.4

Berbicara tingkah laku maka berbicara pula tentang pendidikan agama

Islam (PAI). Pembelajaran PAI di sekolah atau di madrasah dalam

pelaksanaannya masih menunjukkan berbagai permasahalan yang kurang

menyenangkan. Selama ini, metode pembelajaran PAI yang digunakan masih

mempertahankan cara-cara lama (tradisional) seperti ceramah, menghafal dan

mendemontrasikan praktik-praktik ibadah yang tampak kering (padahal Islam

penuh dengan nilai-nilai yang harus dipraktikkan dalam perilaku keseharian),

akibatnya peserta didik kurang memahami kegunaan dan manfaat dari apa

yang telah dipelajari dalam materi PAI. Cara-cara seperti ini diakui atau tidak

membuat peserta didik tampak bosan, jenuh dan kurang bersemangat dalam

belajar agama.5

2 Tilaar, Paradigma Baru Pendidikan Nasional, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hlm. 189.3 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru

Algensindo, 2005), hlm. 28.4 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, hlm. 28.5 Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang: Rasail.

2009), hlm. 3.

Page 19: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

3

Jika secara psikologis peserta didik kurang tertarik dengan metode

yang digunakan guru, maka dengan sendirinya peserta didik akan

memberikan umpan balik psikilogis yang kurang mendukung dalam proses

pembelajaran. Indikasinya adalah timbul rasa tidak simpatik terhadap guru

agama, tidak tertarik dengan materi-materi agama dan lama kelamaan timbul

sikap acuh tak acuh terhadap agamannya. Kalau kondisinya sudah seperti

ini, sangat sulit mengharapkan peserta didik sadar dan mau mengamalkan

ajaran-ajaran agama.6

Melihat kenyataan yang ada, sebagian besar teknik dan suasana

pengajaran di sekolah-sekolah yang digunakan oleh para guru tampaknya

lebih banyak menghambat untuk memotivasi potensi otak. Sebagai contoh,

peserta didik hanya disiapkan sebagai seorang anak yang harus mau

mendengarkan, mau menerima seluruh informasi dan mentaati segala

perlakuan gurunya. Banyak fakta yang ada bahwa semua yang dipelajari di

bangku sekolah itu ternyata tidak integratif dengan kehidupan sehari-hari.

Bahkan tak jarang realitas sehari-hari yang mereka saksikan bertolak

belakang dengan pelajaran di sekolah. Budaya dan mental semacam ini pada

gilirannya membuat anak tidak mampu mengaktivasi kemampuan otaknya.

Sehingga mereka tidak memiliki keberanian menyampaikan pendapat, lemah

penalaran dan tergantung pada orang lain.

Untuk memilih metode dan teknik yang digunakan memang

memerlukan keahlian tersendiri. Seorang pendidik harus pandai memilih

metode dan teknik yang akan dipergunakan, dan teknik tersebut harus dapat

memotivasi serta memberikan kepuasan bagi peserta didik agar prestasi

belajarnya semakin meningkat.

Untuk menjawab persoalan-persoalan tersebut perlu diterapkan suatu

cara alternatif guna mempelajari PAI yang kondusif dengan suasana yang

cenderung rekreatif sehingga memotivasi anak untuk mengembangkan

potensi kreativitasnya. Salah satu alternatif yang bisa digunakan adalah

dengan penerapan suatu paradigma baru dalam pembelajaran di kelas yaitu

6 Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, hlm. 4.

Page 20: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

4

dengan metode pembelajaran kontekstual, dikarenakan ada kecenderungan

dewasa ini untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan lebih baik jika

lingkungannya diciptakan alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika anak-

anak “mengalami” apa yang dipelajarinya, bukan “mengetahui”-nya.7

Pembelajaran kontekstual merupakan pembelajaran aktif.

Pembelajaran ini berpusat pada keaktifan peserta didik. Belajar merupakan

aktifitas penerapan pengetahuan bukan menghafal, peserta didik acting guru

mengarahkan.8

Menurut filosofi pembelajaran kontekstual berakar dari paham

progressivisme John Dewey. Intinya, peserta didik akan belajar dengan baik

apabila apa yang mereka pelajari berhubungan dengan apa yang telah mereka

ketahui, serta proses belajar akan produktif jika peserta didik terlibat dalam

proses belajar di sekolah.9

Selain teori progressivisme, teori lain yang juga melatarbelakangi

filosofi pembelajaran kontekstual adalah teori kognitif. Peserta didik akan

belajar dengan baik apabila mereka terlibat secara aktif dalam segala kegiatan

di kelas dan berkesempatan untuk menemukan sendiri. Peserta didik

menunjukkan belajar dalam bentuk apa yang mereka ketahui dan apa yang

dapat mereka lakukan. Belajar dipandang sebagai usaha atau kegiatan

intelektual untuk membangkitkan ide-ide yang masih laten melalui kegiatan

introspeksi dan eksplorasi.

Hal senada juga dikemukan Khoirul Iksan dalam karya tulisnya

berjudul Peningkatan Proses Belajar Mengajar Melalui Strategi Pembelajaran

Kontekstual ia menyimpulkan bahwa Pembelajaran kontekstual sebagai salah

satu alternatif strategi pembelajaran terbukti sangat efektif dan efisien dalam

menumbuh kembangkan atau meningkatkan proses belajar mengajar di kelas.

7 Resna Yunanti, “Aplikasi Pembelajaran Kontekstual pada Bidang Studi PendidikanAgama Islam dalam Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa SDN Ketawanggede 1Malang”, Skripsi, (Malang: Fakultas Tarbiyah UIN Malang, 2006), hlm. 4.

8 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2010), hlm. 82.

9Akhmad Sudjarat, “Kunci Sukses Pelaksanaan Pembelajaran Kontekstual”, dalamhttp://www.gurusukses.com/kunci-sukses-pelaksanaan-pembelajaran-kontekstual-kreativitas-guru,hlm. 1, diakses 28 Pebruari 2011.

Page 21: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

5

Hal ini ditemukan pada beberapa indikator kegiatan belajar peserta didik

diantaranya melakukan hubungan yang bermakna, melakukan kegiatan-

kegiatan yang signifikan, belajar yang diatur sendiri bekerjasama, berfikir

kritis dan kreatif, mencapai standar yang tinggi, terdeteksi oleh penilaian

autentik.10

Kenyataan dilapangan menunjukkan peserta didik hanya menghafal

konsep dan kurang mampu menggunakan konsep (materi pembelajaran) dan

kurang mampu menggunakan konsep tersebut jika menemui masalah dalam

kehidupan nyata yang berhubungan dengan konsep yang dimiliki. Lebih jauh

lagi, peserta didik kurang mampu menentukan masalah dan merumuskannya.

Sebagaian besar peserta didik kurang mampu menghubungkan antara apa

yang mereka pelajari dengan bagaimana pengetahuan tersebut akan

dimanfaatkan dan diapkilasikan pada situasi baru.11

Begitu juga dari hasil pengamatan yang peneliti lakukan di SDN

Karangasem 01 ternyata masih ditemukan fakta bahwa metode pembelajaran

PAI yang digunakan belum sesuai yang diharapkan. Metode yang digunakan

masih monoton dan klasik seperti ceramah, hafalan, dan penugasan.

Sehingga peserta didik tampak jenuh yang ditunjukkan dengan respon yang

rendah acuh tak acuh selama mengikuti proses pembelajaran. Oleh karena

itu, diperlukan berbagai upaya, inovasi dan kreativitas dalam penerapan

pembelajaran PAI sehingga tujuan pembelajaran PAI bisa tercapai sesuai

yang diharapkan bersama.

Berdasarkan kenyataan tersebut peneliti berinisiatif untuk melakukan

penelitian tindakan kelas berupa pemberian tindakan melalui pembelajaran

baru yang mengajak peserta didik lebih aktif dalam proses pembelajaran.

Alternatif yang dipilih adalah dengan menggunakan metode pembelajaran

kontekstual, pembelajaran ini mengarahkan peserta didik untuk membangun

10 Khoirul Iksan, “Peningkatan Proses Belajar Mengajar Melalui Strategi PembelajaranKontekstual”, dalam http://my.opera.com/khairul11/blog/2009/03/12/, hlm. 12, diakses 28Pebruari 2011.

11 Trianto, Mendesain Model Pembelajarn Inovatif-Progresif, hlm. (Jakarta: KencanaPrenada Media, 2010), 104-105.

Page 22: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

6

kemampuan berpikir dan kemampuan menguasai materi pembelajaran,

belajar bukan sekedar menghafal tetapi proses mengkontruksi pengetahuan

sesuai dengan pengalaman yang dimilikinya. Untuk itu peneliti menganggap

penting untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Pembelajaran

Kontekstual dalam Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama

Islam pada Peserta didik Kelas V SDN Karangasem 01 Kec. Sayung Kab.

Demak Tahun Pelajaran 2010/2011”.

B. Penegasan Istilah

Untuk memperjelas pengertian dan menghindari kesalahpahaman

pembahasan skripsi ini, penulis perlu mempertegas istilah-istilah yang

dianggap perlu sebagai berikut :

1. Pembelajaran Kontekstual

Pembelajaran kontekstual atau Contextual Teaching Learning

(CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan

antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong

peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya

dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga

dan masyarakat. Pembelajaran kontekstual merupakan prosedur

pendidikan yang bertujuan membantu peserta didik memahami makna

bahan pelajaran yang mereka pelajarai dengan cara menghubungkannya

dengan konteks kehidupan mereka sendiri dalam lingkungan sosial

budaya masyarakat.12

2. Prestasi Belajar

Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah

dilakukan, dikerjakan dan sebagainya.13 Sedangkan belajar mengandung

pengertian terjadinya perubahan dari persepsi dan prilaku, termasuk

12 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, hlm. 79-80.13 Departemen pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2000), hlm. 895.

Page 23: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

7

perbaikan prilaku, misalnya pemuasan kebutuhan masyarakat dan pribadi

secara lengkap.14

Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai sebaik-baiknya pada

peserta didik dalam pendidikan baik yang dikerjakan atau bidang

keilmuan. Prestasi belajar dari peserta didik adalah hasil yang telah

dicapai oleh peserta didik yang didapat dari proses pembelajaran. Prestasi

belajar adalah hasil pencapaian maksimal menurut kemampuan anak

pada waktu tertentu terhadap sesuatu yang dikerjakan, dipelajari,

difahami dan diterapkan.15

3. Pendidikan Agama Islam

Achmadi mendefinisikan bahwa pendidikan agama Islam

adalah usaha yang lebih khusus ditekankan untuk mengembangkan fitrah

keberagamaan dan sumber daya insani lainnya agar lebih mampu

memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam.16

Pendidikan Agama Islam juga merupakan upaya sadar dan

terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,

menghayati, hingga mengimani, bertaqwa, dan berakhlak mulia dalam

mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya yaitu kitab suci

Al-Quran dan Al-Hadits, melalui kegiatan bimbingan pengajaran, latihan,

serta penggunaan pengalaman.17

Dari pengertian di atas terbentuknya kepribadian yakni

pendidikan yang diarahkan pada terbentuknya kepribadian Muslim.

kepribadian Muslim adalah pribadi yang ajaran Islam nya menjadi

sebuah pandangan hidup, sehingga cara berpikir, merasa, dan bersikap

sesuai dengan ajaran Islam. Dengan Demikian Pendidikan Agama Islam

itu adalah usaha berupa bimbingan, baik jasmani maupun rohani kepada

14 Oemar Hamalik, Psikologi Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2007),hlm. 45.

15 Wisanggeni, “Definisi Prestasi Belajar”, dalam http://mahera.net/2011/01/arti-pengertian-definisi-prestasi-belajar, hlm. 1, diakses 28 Pebruari 2011.

16 Achmadi, Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta: Aditya Media,1992), hlm. 20.

17 Starawaji, “Pengertian Pendidikan Islam”, http://www.cantiknya-ilmu.co.cc/2010/01/pengertian-dasar-fungsi-ruang-lingkup.html. hlm. 2, diakses 28 Pebruari 2011.

Page 24: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

8

anak didik menurut ajaran Islam, agar kelak dapat berguna menjadi

pedoman hidupnya untuk mencapai kebahagiaan hidup dunia dan akhirat.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka pokok

permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah skenario penerapan pembelajaran kontekstual dalam upaya

meningkatkan prestasi belajar PAI pada peserta didik kelas V SDN

Karangasem 01?

2. Apakah penerapan pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan prestasi

belajar PAI pada peserta didik kelas V SDN Karangasem 01?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk menemukan skenario pembelajaran PAI melalui penerapan

pembelajaran kontekstual.

2. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar peserta didik kelas V SDN

Karangasem 01 pada mata pelajaran PAI melalui penerapan pembelajaran

kontekstual.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat praktis

a. Bagi peserta didik dapat memberikan sikap positif dan meningkatkan

pemahaman terhadap mata pelajaran pendidikan agama Islam.

b. Bagi peneliti dapat menambah pengalaman praktis di bidang

penelitian dan pengalaman secara langsung penerapan pembelajaran

kontekstual dalam pembelajaran PAI.

2. Manfaat teoritis

a. Bagi guru PAI sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan metode

dan teknik untuk meningkatan prestasi belajar peserta didik serta

sebagai motivasi untuk meningkatkan keterampilan memilih strategi

pembelajaran yang sesuai dan bervariasi terhadap mata pelajaran PAI.

Page 25: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

9

b. Bagi pemerhati pendidikan sebagai sumbangan pemikiran dan bahan

masukan dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran PAI.

3. Manfaat kebijakan

Bagi sekolah sebagai panduan inovatif tentang penerapan

pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran PAI yang diharapkan

dapat dipakai untuk kelas-kelas lainnya.

F. Kajian Pustaka

Dalam mempersiapkan penelitian ini, penulis terlebih dahulu

mempelajari beberapa buku pendidikan yang relevan dan melakukan kajian

dari penelitian terdahulu yang relevan dengan penulisan skripsi ini sebagai

bahan perbandingan, untuk menghindari kesamaan obyek dan materi dalam

penelitian ini, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Fauzi, 2008. “Penerapan

Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika

pada Materi Pokok Garis dan Sudut Peserta Didik Kelas VII A MTs

As-Syafi’iyah Jati Barang Kabupaten Brebes Tahun Pelajaran

2008/2009”. Pada penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah

peserta didik keles VII A MTs As-Syafi’iyyah Jatibarang yang berjumlah

50 siswa (25 peserta didik putra dan 25 peserta didik putri). Pada siklus I

didapatkan data aktivitas peserta didik 68,75% dan hasil belajar yang

didapat dari nilai rata-rata kelas yaitu 67,916 dengan 79,166% peserta

didik yang tuntas. Pada siklus II didapat data aktivitas peserta didik

dalam kegiatan pembelajaran sebanyak 90,625% dan hasil nilai rata-rata

kelas 84,895 dengan banyaknya 95,83 % peserta didik yang tuntas. Dari

kedua tahap tersebut (siklus I, dan siklus II) mengalami peningkatan,

baik hasil belajar maupun aktivitas yang dilakukan peserta didik dalam

kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian dapat diketahui bahwa

pembelajaran matematika dengan penerapan pendekatan kontekstual

(CTL) dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas peserta didik kelas

VII A MTs As-Syafi’iyyah Jatibarang.

Page 26: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

10

2. Penelitian yang dilakukan Resna Yunanti, 2006 “Aplikasi Pembelajaran

Kontekstual pada Bidang Studi Pendidikan Agama Islam dalam

Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa SDN Ketawanggede

1 Malang”. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat

disimpulkan bahwa aplikasi pembelajaran kontekstual dengan teknik

Learning Community dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar

siswa kelas IVa SDN Ketawanggede Malang pada bidang studi PAI.

Indikator peningkatan motivasi belajar siswa terlihat dari bertambahnya

semangat dan antusias siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar,

tidak tampak adanya rasa malas dan letih dari roman muka siswa. Dari

data di lapangan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan motivasi

belajar siswa yang semula nilai rata-rata pre-test sebesar 20 meningkat

menjadi 24 atau sekitar 20% pada siklus I, pada siklus II lebih meningkat

menjadi 31 atau sekitar 55%, dan pada siklus III semakin meningkat

menjadi 45 atau sekitar 125%. Tingkat peningkatan antara siklus I

dengan siklus II sekitar 29%, antara siklus II dengan siklus III sekitar

45%, antara siklus III dengan siklus I sekitar 87%. Dengan meningkatnya

motivasi belajar siswa, maka prestasi belajar merekapun juga meningkat,

yang semula nilai rata-rata pre test 6,60 meningkat menjadi 6,84 atau

sekitar 4% pada siklus I, pada siklus II lebih meningkat lagi menjadi 7,75

atau sekitar 17%, dan pada siklus III semakin meningkat menjadi 8,80

atau sekitar 35%. Tingkat peningkatan antara siklus I dengan siklus II

sekitar 13%, antara siklus II dengan siklus III sekitar 15%, antara siklus

III dengan siklus I sekitar 30%.

3. Penelitian Rif’an Ulil Huda, 2008 yang melakukan penelitian tindakan

kelas Upaya meningkatkan semangat belajar peserta didik dalam

pembelajaran fiqih melalui pendekatan CTL (Studi tindakan kelas VII

Mts Fatahillah Semarang). Setelah dilaksanakan tindakan melalui

pembelajaran dengan pendekatan konteksual maka suasana kelas menjadi

hidup, peserta didik menjadi lebih bersemangat dan hasil belajar lebih

meningkat.

Page 27: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

11

4. Penelitian Ahmad Ainun Nafi’, 2008 yang berjudul “Implementasi

Pendekatan CTL dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi

Pokok Kalor di Kelas VII MTs NU Nahdlatul Athfal Kudus tahun 2009-

2010” dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran

kontekstual (CTL) dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal

ini bisa dilihat dari hasil belajar aspek kognitif dari siklus I mencapai

41.02 % pada siklus II naik Menjadi 89.74 %. Hasil belajar aspek

psikomotorik dari siklus I 45.87 % naik menjadi 91.15 %. Hasil belajar

aspek afektif dari siklus I 60.64 % naik menjadi 90.38 %.

Dari keempat penelitian diatas mempunyai kesamaan dengan

penelitian yang sedang peneliti lakukan yaitu mengunakan metode

pembelajaran kontekstual namun materi dan subyek penelitiannya berbeda

maka besar kemungkinan hasil penelitian ini akan berbeda pula dengan hasil

penelitian sebelumnya.

____________________

Page 28: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

12

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG PEMBELAJARAN

KONTEKSTUAL DAN PRESTASI BELAJAR

A. Pembelajaran Kontekstual

1. Pengertian Pembelajaran Kontekstual

Strategi pembelajaran kontekstual merupakan suatu proses

pendidikan yang holistik dan bertujuan memotivasi peserta didik untuk

memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengaitkan

materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks

pribadi, sosial dan kultural) sehingga peserta didik memiliki pengetahuan

dan keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan dari satu

permasalahan kepermasalahan lainnya.1

Pembelajaran kontekstual atau Contextual Teaching Learning

(CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara

materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong peserta

didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan

penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan

masyarakat. Pembelajaran kontekstual merupakan prosedur pendidikan

yang bertujuan membantu peserta didik memahami makna bahan pelajaran

yang mereka pelajarai dengan cara menghubungkannya dengan konteks

kehidupan mereka sendiri dalam lingkungan sosial budaya masyarakat.2

2. Komponen-Komponen Pembelajaran Kontekstual

a. Konstruktivisme (Constructivism)

Belajar berdasarkan konstruktivisme adalah mengkonstruksi

pengetahuan. Pengetahuan dibangun melalui proses asimilasi dan

akomodasi (pengintegrasian pengetahuan baru terhadap struktur

1 Agus Supriyono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PIKEM, (Yogyakarta:Pustaka pelajar, 2010), hlm. 79.

2 Agus Supriyono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PIKEM, hlm. 80.

Page 29: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

13

kognitif yang sudah ada dan penyesuaian struktur kognitif dengan

informasi baru) maupun dialektika berfikir thesa-antithesa-sinthesa.

Proses kontruksi pengetahuan melibatkan pengembangan logika

deduktif-induktif-hipotesis-verifikasi. Belajar konteks ini berangkat

dari kenyataan bahwa pengetahuan itu terstruktur. Pengetahuan

merupakan jalinan secara integratif dan fungsional dari konsep-konsep

pendukungnya. Pemahaman arti dan makna struktur merupakan tesis

penting dari pembelajaran berbasis kontruktivisme.3

b. Menemukan (Inquiry)

Inkuiri merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran

berbasisi kontekstual. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh

peserta didik diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-

fakta, tetapi hasil menemukan sendiri. Guru harus selalu merancang

kegiatan yang merujuk pada kegiatan menemukan, apapun materi yang

diajarkan.4

Ada tiga ciri pembelajaran inkuiri, yaitu pertama, Strategi

Inquiry menekankan pada aktivitas peserta didik secara maksimal

untuk mencari dan menemukan (peserta didik sebagai subjek belajar).

Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan peserta didik diarahkan untuk

mencari dan menemukan jawaban sendiri yang sifatnya sudah pasti

dari sesuatu yang sudah dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat

menumbuhkan sifat percaya diri. Ketiga, tujuan dari penggunaan

strategi pembelajaran inquiry adalah mengembangkan kemampuan

berpikir secara sistematis, logis dan kritis.5

c. Bertanya (Questioning)

Bertanya merupakan strategi utama yang berbasisi kontekstual.

Bertanya dalam pembelajaran dipandang sebagai kegiatan guru untuk

3 Agus Supriyono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PIKEM, hlm. 85.4 Trianto, Mendesain Model Pembelajarn Inovatif-Progresif, (Jakarta: Kencana Prenada

Media, 2010), hlm. 114.5 Mahmudin, “Pendekatan Inkuiri dalam Pembelajaran”, dalam http: //mahmuddin.

wordpress.com/2009/11/10, hlm. 1, diakses tanggal 28 Pebruari 2011.

Page 30: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

14

mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berpikir peserta

didik, bagi peserta didik bertanya merupakan bagian penting dalam

melaksanakan pembelajaran yang berbasis inkuiri, yaitu menggali

informasi, mengkonfirmasikan apa yang sudah diketahui dan

mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahuinya.6

d. Masyarakat Belajar ( learning Community)

Pembelajaran kontekstual menekankan arti penting

pembelajaran sebagai proses sosial. Melalui interaksi dalam komunitas

belajar proses dan hasil belajar menjadi lebih bermakna. Hasil belajar

diperoleh dari berkolaborasi dan kooperasi. Dalam praktiknya

“masyarakat belajar” terwujud dalam kelompok kecil, pembentukan

kelompok besar, medatangkan ahli dalam kelas, bekerja sama dengan

kelas paralel, bekerja kelompok dengan kelas di atasnya, bekerja sama

dengan masyarakat.7

e. Pemodelan (Modeling)

Yang dimaksud dengan modeling adalah proses pembelajaran

dengan memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh

setiap peserta didik. Misalnya guru memberikan contoh bagaimana

cara mengoprasionalkan sebuah alat, atau bagaimana cara melafalkan

kalimat asing.

Proses modeling tidak terbatas dari guru saja akan tetapi dapat

juga guru memanfaatkan peserta didik yang dianggap memiliki

kemampuan misalkan peserta didik yang pernah menjadi juara dalam

membawa puisi dapat disuruh untuk menampilkan kebolehannya di

depan teman-temannya.8

6 Trianto, Mendesain Model Pembelajarn Inovatif-Progresif, (Jakarta: Kencana PrenadaMedia, 2010), hlm. 115.

7 Agus Supriyono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PIKEM, hlm. 87.8 Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,

(Jakarta: Kencana, 2008), hlm. 121.

Page 31: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

15

f. Refleksi (Reflection)

Refleksi adalah bagian penting dalam pembelajaran

kontekstual. Refleksi merupakan upaya untuk melihat kembali,

mengorganisir kembali, menganalisis kembali, mengklarifiksi kembali,

dan mengevaluasi hal yang telah dipelajari.9

g. Penilaian yang sebenarnya (Authentic assessment)

Penilaian autentik adalah proses pengumpulan berbagai data

yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar peserta didik.

Gambaran perkembangan peserta didik perlu diketahui oleh guru agar

bisa memastikan bahwa peserta didik mengalami proses pembelajaran

dengan benar.10

Dalam pembelajaran kontekstual hal-hal yang bisa digunakan

sebagai dasar menilai prestasi peserta didik antara lain kegiatan dan

laporannya, pekerjaan rumah, kuis, hasil karya, presentasi atau

penampilan peserta didik, demontrasi, laporan, jurnal, hasil tes tulis

dan karya tulis.11

3. Karakteristik Pembelajaran Kontekstual

Menurut Wina Sanjaya dalam proses pembelajaran Kontekstual

terdapat lima karakteristk penting yaitu :

a. Activiting knowledge artinya apa yang akan dipelajari tidak terlepasdari pengetahuan yang sudah dipelajari.

b. Understanding knowledge artinya pengetahuan yang diperoleh bukanuntuk dihafal tapi untuk pahami dan diyakini.

c. Acquiring knowledge memperoleh pengetahuan baru dengan caradeduktif artinya pembelajaran dimulai dengan mempelajari secarasederhana kemudian memperhatikan detailnya.

d. Applying knowledge artinya pengetahuan dan pengalaman yangdiperoleh harus dapat diaplikasikan dalam kehidupan pesera didik.

9 Agus Supriyono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PIKEM, hlm. 88.10 Ahmad Fauzi, “Penerapan Pendekatan Kontekstual (CTL) Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Matematika pada Materi Pokok Garis dan Sudut Peserta Didik Kelas VII A MTs As-Syafi’iyah Jatibarang Kabupaten Brebes Tahun Pelajaran 2008/2009”, Skripsi, (Semarang:Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2009), hlm. 11.

11 Trianto, Mendesain Model Pembelajarn Inovatif-Progresif, hlm. 120.

Page 32: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

16

e. Reflecting knowledge artinya melakukan refleksi terhadap strategipengembangan pengetahuan sebagai umpan balik untuk prosesperbaikan dan penyempurnaan strategi.12

4. Strategi Pembelajaran Kontekstual

Berdasarkan Center for Occupational Research and Development(CORD) penerapan strategi pembelajaran kontekstual digambarkansebagai berikut :a. Relating, belajar dikaitkan dengan konteks pengalaman kehidupan

nyata. Konteks merupakan kerangka kerja yang dirancang guru untukmembantu peserta didik agar yang dipelajari bermakna.

b. Experiencing, belajar adalah kegiatan “ mengalami”, peserta didikberproses secara aktif dengan hal yang dipelajari dan berupayamelakukan ekspolasi terhadap hal yang dikaji, berusaha menemukandan menciptkan hal baru dari apa yang dipelajarinya.

c. Applying, belajar menekankan pada proses mendemontasikanpengetahuan ysng dimiliki dalam konteks dan pemanfaatannya.

d. Cooperating, belajar merupakan proses kolaboratif dan kooperatifmelalui belajar berkelompok, komunikasi interpersonal atau hubunganintersubjektif.

e. Transferring, belajar menekankan pada terwujudnya kemampuanmemanfaatkan pengetahuan dalam situasi atau konteks baru.13

5. Perbedaan Pembelajaran Kontekstual dan PembelajaranKonvensional

Tabel 2.1.Perbedaan pembelajaran kontekstual dengan konvensional14

Pembelajaran Kontekstual Pembelajaran Konvensional

Menempatkan peserta didik sebagaisubjek belajar

Peserta didik ditempatkansebagai objek belajar

Peserta didik belajar melaluikegiatan kelompok

Peserta didik lebih banyakbelajar secara individual

Pembelajaran dikaitkan dengankehidupan nyata secara riil

Pembelajaran bersifat teoritisdan abstrak

12 Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,hlm. 110.

13 Agus Supriyono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PIKEM, hlm. 84.14 Arif M, “Perbedaan Pembelajaran Kontekstual dan Pembejaran Konvensional”,

dalam http://aritmaxx.wordpress.com/2010/09/21/ , hlm. 1, diakses 1 Maret 2011.

Page 33: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

17

Kemampuan didasarkan ataspengalaman

Kemampuan diperoleh melaluilatihan-latihan

Tujuan akhir adalah kepuasan diri Tujuan akhir adalah nilaiaatauangka

Tindakan dibangun atas kesadarandiri sendiri

Tindakan individu didasarkanoleh faktor dari luar dirinya

Pengetahuan yang dimiliki setiapindividu selalu berkembang sesuaidengan pengalaman yangdialaminya

Kebenaran yang dimiliki bersifatabsolut dan final

Peserta didik bertanggung jawabdalam memonitor danmengembangkan pembelajaranmereka masing-masing

Guru adalah penentu jalannyaproses pembelajaran

pembelajaran bisa terjadi dimanasaja dalam konteks dan setting yangberbeda sesuai dengan kebutuhan

Pembelajaran konvensionalpembelajaran hanya terjadi didalam kelas

B. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah

dilakukan, dikerjakan dan sebagainya.15 Sedangkan belajar mengandung

pengertian terjadinya perubahan dari persepsi dan prilaku, termasuk

perbaikan prilaku, misalnya pemuasan kebutuhan masyarakat dan pribadi

secara lengkap.16

Sedangkan prestasi belajar banyak diartikan sebagai seberapa

jauh hasil yang telah dicapai peserta didik dalam penguasaan tugas-tugas

atau materi pelajaran yang diterima dalam jangka waktu tertentu. Prestasi

belajar pada umumnya dinyatakan dalam angka atau huruf sehingga

dapat dibandingkan dengan satu kriteria.

Prestasi belajar merupakan kemampuan seorang dalam

pencapaian berfikir yang tinggi. Prestasi belajar harus memiliki tiga

15 Departemen pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balaipustaka, 2000), hlm. 895.

16 Oemar Hamalik, Psikologi Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algesindo,2007), hlm. 45.

Page 34: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

18

aspek, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Prestasi belajar adalah hasil

yang dicapai sebaik-baiknya pada seorang anak dalam pendidikan baik

yang dikerjakan atau bidang keilmuan. Prestasi belajar dari peserta didik

adalah hasil yang telah dicapai oleh peserta didik yang didapat dari

proses pembelajaran. Prestasi belajar adalah hasil pencapaian maksimal

menurut kemampuan anak pada waktu tertentu terhadap sesuatu yang

dikerjakan, dipelajari, difahami dan diterapkan.17

Jadi bisa disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan prestasi

belajar adalah hasil yang dicapai oleh peserta didik dalam bentuk nilai

atau skor yang merupakan penilaian pengetahuan dan pengalaman

terhadap ilmu yang dipelajari dan prestasi belajar yang dicapai antara

yang satu dengan yang lainnya tentu tidak sama, karena kemampuan dan

kesempatan setiap orang adalah berbeda.

Prestasi belajar yang gemilang diperoleh peserta didik sehingga

dia menjadi nomor satu mengalahkan kawan-kawannya, dan juga bisa

dicapai karena banyak faktor yang mendorong atau mendukung serta

menunjang, sebagai contoh, usaha yang sungguh-sungguh tanpa kenal

putus asa, maksudnya adalah tidak mudah merasa cepat puas dengan apa

yang diperoleh tetapi terus memacu diri untuk selalu meningkatkan

prestasinya.

Prestasi belajar yang sedang adalah banyak ditemui, dalam suatu

kelas. Maksudnya dari sekian banyak anak, prestasi belajar yang sedang

menduduki posisi yang lebih banyak dibandingkan dengan yang

berprestasi tinggi maupun kurang. Bisa banyak faktor yang mendukung

seseorang untuk belajar dengan baik tetapi hasil yang dicapai biasa-biasa

saja, maka bisa dikatakan itulah hasil kemampuan dan kecakapan yang

dimiliki seseorang.

Prestasi belajar yang rendah, yang dicapai oleh seseorang sehingga

tampak punya kekurangan dibanding dengan teman-temannya yang lain.

17 Wisanggeni, “Definisi Prestasi Belajar”, dalam http://mahera.net/2011/01/ arti-pengertian-definisi-prestasi-belajar, hlm. 1, diakses 28 Pebruari 2011.

Page 35: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

19

Hal itu disebabkan oleh banyak faktor yang tidak menunjang karena

kemalasan, keretakan rumah tangga orang tua, kondisi fisik yang lemah,

tidak adanya kesempatan dan waktu belajar dengan baik dan lain

sebagainya.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar dapat digolongkan menjadi dua yaitu faktor internal dan

eksternal.

a. Faktor internal

Faktor internal adalah faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar peserta didik yang berasal dari dalam diri peserta didik itu

sendiri. Faktor ini meliputi dua aspek, yaitu aspek fisiologis dan

aspek psikologis.

1) Aspek fisiologis

Ada beberapa faktor yang termasuk aspek fisiologis yang

dapat mempengaruhi prestasi belajar peserta didik, diantaranya

adalah sebagai berikut :

a) Faktor kesehatan

Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan

beserta bagian-bagiannya/bebas dari penyakit. Kesehatan

adalah keadaan atau hal sehat.18

Proses belajar akan terganggu jika kesehatan

seseorang terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah,

kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika badannya

lemah. Maka hal ini akan berakibat prestasi belajar peserta

didik juga akan terganggu.

18 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,2010), hlm. 54.

Page 36: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

20

b) Cacat Tubuh

Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan

kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh. Cacat itu

dapat berupa buta, tuli, patak kaki, patah tangan, lumpuh dan

berbagai cacat tubuh lainnya.19

Keadaan cacat tubuh juga mempengahuri belajar.

Peserta didik yang cacat belajarnya juga akan terganggu. Jika

hal ini terjadi maka besar kemungkinan prestasi belajarnya

akan terganggu juga.

2) Aspek psikologis

Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat

mempengaruhi prestasi belajar peserta didik, diantaranya adalah

sebagai berikut :

a) Inteligensi

Intelegensi dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-

fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri

dengan lingkungan dengan cara yang tepat. Intelegensi

sebenarnya bukan persoalan kualitas otak saja, melainkan

juga kualitas organ-organ tubuh lainnya. Akan tetapi,

memang harus diakui bahwa persoalan otak dalam

hubungannya dengan intelegensi manusia lebih menonjol

daripada peran organ-organ tubuh lainnya, lantaran otak

merupakan “menara pengontrol” hampir seluruh aktifitas

manusia.20

b) Bakat (aptitude)

Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan

itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata

sesudah belajar dan berlatih. Jika bahan pelajaran yang

19 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, hlm. 55.20 Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2008), hlm. 133.

Page 37: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

21

dipelajari peserta didik sesuai dengan bakatnya, maka hasil

belajarnya lebih baik karena ia senang belajar dan pastilah

selanjutnya peserta didik lebih giat lagi dalam belajar.21

c) Minat (Interest)

Minat secara sederhana dapat diartikan

kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan

yang besar terhadap sesuatu. Peserta didik yang menaruh

minat besat tehadap pelajaran tertentu maka akan

memusatkan perhatiannya lebih banyak dan intensif yang

pada akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan.22

d) Motivasi

Pengertian dasar motivasi adalah keadaan internal

individu yang mendorong untuk berbuat sesuatu. Dalam

pengertian ini, motivasi berarti pemasok daya (energizer)

untuk bertingkah laku secara terarah.23

e) Perhatian

Perhatian menurut Gazali seperti dikutip Slamento

adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-

mata tertuju kepada suatu obyek atau sekumpulan obyek.

Untuk dapat menjamin prestasi belajar yang baik, maka

peserta didik harus mempunyai perhatian terhadap bahan atau

materi yang dipelajarinya.24

f) Kematangan

Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam

pertumbuhan seseorang, di mana alat-alat tubuhnya sudah

siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Misalnya anak

dengan kakinya sudah siap untuk berjalan, tangan dengan

21 Ahmad Fauzi, “Penerapan Pendekatan Kontekstual (CTL) Untuk Meningkatkan HasilBelajar Matematika pada Materi Pokok Garis dan Sudut Peserta Didik Kelas VII A MTs As-Syafi’iyah Jatibarang Kabupaten Brebes Tahun Pelajaran 2008/2009”, hlm. 16.

22 Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, hlm. 136.23 Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, hlm. 136.24 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, hlm. 56.

Page 38: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

22

jari-jarinya sudah siap untuk menulis. Belajar akan lebih

berhasil jika anak sudah siap (matang).25

g) Cara Belajar

Cara Belajar juga mempengaruhi pencapaian hasil

belajarnya. Belajar tanpa memperhatikan teknik, factor

fisiologis dan psikologis, dan ilmu kesehatan akan

memperoleh hasil belajar yang kurang memuaskan.26

b. Faktor eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar dari luar peserta didik, Faktor ini meliputi dua aspek, yaitu

faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial.

1) Faktor Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial anak adalah masyarakat, tetangga dan

teman-teman sepermainan disekitar perkampungan anak

tersebut. Kondisi masyarakat di lingkungan kumuh yang serba

kekurangan akan sangat mempengahuri aktifitas belajar.

Namaun yang paling mempengaruhi kegiatan belajar anak

adalah orang tua dan keluarga anak itu sendiri.

Di lingkungan sekolah misalnya guru, tenaga

kependidikan dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi

semangat belajar anak. Para guru yang selalu menunjukkan

sikap dan perilaku yang simpatik dan bisa menjadi suri tauladan

yang baik tentu dapat menjadikan daya tarik yang positif bagi

kegiatan belajar anak.27

2) Faktor Lingkungan Non Sosial

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial

adalah lingkungan alamiah, seperti udara yang segar dan panas,

sinar yang terang atau gelap keadaan cuaca dan waktu belajar

25 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, hlm. 58.26 M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, hlm. 57.27 Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, hlm. 137.

Page 39: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

23

yang digunakan anak. Lingkungan instrumental, seperti gedung

sekolah, rumah tempat tinggal keluarga anak, alat dan media

belajar, dan peraturan sekolah.28

3. Ranah Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan kesempurnaan seorang peserta didik

dalam berpikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar peserta didik

dikatakan sempurna jika memenuhi tiga aspek atau ranah yaitu:

a. Ranah Kognitif

Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan

mental (otak). Dalam ranah kognitif ini dibedakan atas enam

jenjang proses berfikir, yaitu:

1) Pengetahuan

Pengetahuan adalah aspek yang paling mendasar dalam

taksonomi Bloom. Seringkali disebut juga dengan aspek ingatan

(recall). Dalam jenjang kemampuan ini seseorang dituntut untuk

dapat mengenali atau mengetahui adanya konsep, fakta atau

istilah-istilah dan lain sebagainya tanpa harus mengerti atau dapat

menggunakannya. Pengetahuan ini merupakan proses berfikir

paling rendah.29

2) Pemahaman (comprehension)

Merupakan tingkat berikutnya dari tujuan ranah kognitif

berupa kemampuan memahami atau mengerti tentang isi

pelajaran yang dipelajari tanpa perlu menghubungkannya dengan

isi pelajaran lainnya. Pemahaman merupakan jenjang

kemampuan yang setingkat lebih tinggi dari ingatan.30

28 Muhammad Abu Zaid, ”Upaya Guru dalam Meningkatkan Prestasi Belajar SejarahKebudayaan Islam Dinasti Al-Ayyubiyah Melalui Metode STAD di MTs Darul Ulum” (StudiTindakan Kelas di MTs Darul Ulum Kelas VIII A Desa Bulusari Kecamatan Sayung KabupatenDemak), Skripsi, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2010), hlm. 13-14.

29 Anas Sudiono, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo, 2009), hlm. 4930 Anas Sudiono, Evaluasi Pendidikan, hlm. 50.

Page 40: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

24

3) Penerapan (application)

Mencakup kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah

atau metode bekerja pada suatu kasus problem yang konkret dan

baru. Adanya kemampuan dinyatakan dalam aplikasi suatu

rumus pada persoalan yang belum dihadapi/aplikasi suatu metode

kerja pada pemecahan problem baru.31

4) Analisis (analysis)

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk merinci

atau menguraikan suatu bahan atau keadaan menjadi unsur-unsur

atau bagian-bagian yang mempunyai arti atau mempunyai

tingkatan. Analisis merupakan tipe hasil belajar yang kompleks

yang memanfaatkan unsur hasil belajar sebelumnya yaitu

pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi.32

Jenjang analisis adalah setingkat lebih tinggi ketimbang

jenjang aplikasi Contohnya Peserta didik dapat merenung dan

memikirkan dengan baik tentang wujud nyata dari kedisiplinan

seorang peserta didik di rumah, di sekolah, dan dalam kehidupan

sehari-hari di tengah-tengah masyarakat, sebagai bagian dari

ajaran Islam.33

5) Sintesis (syntesis)

Sintesis adalah kemampuan berfikir yang merupakan

kebalikan dari proses berfikir analisis. Sisntesis merupakan suatu

proses yang memadukan bagian-bagian atau unsur-unsur secara

logis, sehingga menjelma menjadi suatu pola yang berstruktur

atau berbentuk pola baru. Jenjang sintesis kedudukannya

setingkat lebih tinggi dari pada jenjang analisis. Salah satu hasil

belajar kognitif dari jenjang sintesis ini adalah peserta didik dapat

31 Anas Sudiono, Evaluasi Pendidikan, hlm. 51.32 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru

Algensindo, 2005), hlm. 51.33 Zainal Maarif, “Ranah Penilaian Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik”, dalam http://

zaifbio.wordpress.com/2009/11/15/ hlm. 3, diakses tanggal 28 Pebruari 2011.

Page 41: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

25

menulis karangan tentang pentingnya kedisiplinan sebagiamana

telah diajarkan oleh Islam.34

6) Penilaian (evaluation)

Evaluasi adalah merupakan jenjang berpikir paling tinggi

dalam ranah kognitif dalam taksonomi Bloom. Penilian atau

evaluasi disini merupakan kemampuan seseorang untuk membuat

pertimbangan terhadap suatu kondisi, nilai atau ide, misalkan jika

seseorang dihadapkan pada beberapa pilihan maka ia akan

mampu memilih satu pilihan yang terbaik sesuai dengan patokan-

patokan atau kriteria yang ada.35

b. Ranah afektif.

Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap

dan nilai. Ciri-ciri ini dari hasil belajar afektif akan tampak pada

peserta didik dalam berbagai tingkah laku seperti penghayatan

terhadap mata pelajaran agama Islam, kedisiplinannya dalam

mengikuti pelajaran agama di sekolah, motivasinya yang tinggi, rasa

hormat terhadap guru dan sebagainya.36 Dalam ranah afektif ini

terdapat lima jenjang yaitu:

1) Menerima (receiving)

Mencakup kepekaan akan adanya suatu perangsang dan

kesediaan untuk memperhatikan rangsangan dari luar individu,

baik dalam bentuk masalah situasi dan gejala. Dalam tipe ini

termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima stimulus, kontrol

dan seleksi gejala atau rangsangan dari luar. Contoh prestasi

belajar afektif jenjang receiving, misalnya peserta didik

menyadari bahwa disiplin wajib ditegakkan, sifat malas dan tidak

disiplin harus disingkarkan jauh-jauh.37

34 Anas Sudiono, Evaluasi Pendidikan, hlm. 51.35 Zainal Maarif, “Ranah Penilaian Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik”, hlm. 3,

diakses 28 Pebruari 2011.36 Anas Sudiono, Evaluasi Pendidikan, hlm. 54.37 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, hlm. 53.

Page 42: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

26

2) Menjawab (responding)

Responding mengandung arti “adanya partisipasi aktif”.

Jadi kemampuan menanggapi adalah kemampuan yang dimiliki

oleh seseorang untuk mengikut sertakan dirinya secara aktif

dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadapnya salah

satu cara. Jenjang ini lebih tinggi daripada jenjang receiving.

Contoh hasil belajar ranah afektif responding adalah peserta

didik tumbuh hasratnya untuk mempelajarinya lebih jauh atau

menggali lebih dalam lagi, ajaran-ajaran Islam tentang

kedisiplinan.38

3) Menilai (Valuing)

Menilai atau menghargai artinya memberikan nilai atau

memberikan penghargaan terhadap suatu kegiatan atau obyek,

sehingga apabila kegiatan itu tidak dikerjakan, dirasakan akan

membawa kerugian atau penyesalan. Valuing adalah merupakan

tingkat afektif yang lebih tinggi lagi daripada receiving dan

responding. Dalam kaitan dalam proses belajar mengajar, peserta

didik disini tidak hanya mau menerima nilai yang diajarkan tetapi

mereka telah memiliki kemampuan untuk menilai konsep atau

fenomena, yaitu baik atau buruk. Bila suatu ajaran yang telah

mampu mereka nilai dan mampu untuk mengatakan “itu adalah

baik”, maka ini berarti bahwa peserta didik telah menjalani

proses penilaian. Nilai itu mulai dicamkan (internalized) dalam

dirinya. Dengan demikian nilai tersebut telah stabil dalam peserta

didik. Contoh hasil belajar efektif jenjang valuing adalah

tumbuhnya kemampuan yang kuat pada diri peserta didik untuk

berlaku disiplin, baik di sekolah, di rumah maupun di tengah-

tengah kehidupan masyarakat.39

38 Anas Sudiono, Evaluasi Pendidikan, hlm. 55.39 Anas Sudiono, Evaluasi Pendidikan, hlm. 55.

Page 43: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

27

4) Organisasi (organization)

Organization artinya mempertemukan perbedaan nilai

sehingga terbentuk nilai baru yang universal yang membawa

pada perbaikan umum. Mengatur atau mengorganisasikan

merupakan pengembangan dari nilai kedalam satu sistem

organisasi, termasuk didalamnya hubungan satu nilai dengan

nilai lain, pemantapan dan perioritas nilai yang telah

dimilikinya. Contoh nilai efektif jenjang organization adalah

peserta didik mendukung penegakan disiplin nasional yang telah

dicanangkan oleh bapak presiden Soeharto pada peringatan hari

kemerdekaan nasional tahun 1995.40

5) Karakteristik nilai

Karakteristik nilai adalah keterpaduan dari semua sistem

nilai yang telah dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola

kepribadian dan tingkah lakunya. Contoh hasil belajar ini adalah

peserta didik telah memiliki kebulatan sikap menjadikan perintah

Allah SWT yang tertera dalam al-Qur’an surat al-Ashr sebagai

pegangan hidupnya dalam hal menyangkut kedisiplinan.41

c. Ranah Psikomotorik

Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan

keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang

menerima pengalaman belajar tertentu. Ranah psikomotor adalah

ranah yang berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari,

melompat, melukis, menari, memukul, dan sebagainya. Hasil belajar

ranah psikomotor ini tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan

kemampuan bertindak individu. Hasil belajar psikomotor ini

sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif

(memahami sesuatu) dan dan hasil belajar afektif (yang baru tampak

dalam bentuk kecenderungan-kecenderungan berperilaku). Hasil

40 Anas Sudiono, Evaluasi Pendidikan, hlm. 56.41 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, hlm. 54.

Page 44: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

28

belajar kognitif dan hasil belajar afektif akan menjadi hasil belajar

psikomotor apabila peserta didik telah menunjukkan perilaku atau

perbuatan tertentu sesuai dengan makna yang terkandung dalam

ranah kognitif dan ranah afektif.42

Dalam ranah psikomotorik ini terdapat enam tingkatan

keterampilan yaitu :

1) Gerakan Refleks.2) Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar.3) Kemampuan perseptual termasuk di dalamnya membedakan

visual, membedakan auditif motorik dan lain-lain.4) Kemampuan dibidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan,

ketepatan.5) Gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai

pada keterampilan yang kompleks.6) Kemampuan yang berkenaan dengan non decursive komunikasi

seperti gerakan ekspresif, interpretatif.43

4. Cara Menentukan Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan gambaran dari suatu tingkat

keberhasilan peserta didik dalam belajar. Banyak faktor yang turut

mempengaruhi sekaligus menentukan keberhasilan dalam belajar, yang

antara lain telah dijelaskan di atas.

Pengambilan keputusan tentang hasil belajar ini merupakan suatu

keharusan yang harus dilakukan oleh guru untuk menentukan tinggi

rendahnya prestasi belajar peserta didik. Di samping itu penilaian

terhadap prestasi belajar peserta didik juga untuk memahami dan

mengetahui tentang siap dan bagaimana peserta didik itu. Pemahaman

tentang peserta didik ini untuk mengetahui kelebihan-kelebihan dan

kekurangan-kekurangan yang dimilikinya, agar mempermudah dan

membantu guru dalam mengembangkan program pengajaran yang harus

diberikan.

42 Anas Sudiono, Evaluasi Pendidikan, hlm. 57.43 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, hlm. 54.

Page 45: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

29

Sedangkan untuk menentukan nilai akhir dan mengukur prestasi

belajar peserta didik, maka perlu diadakan evaluasi yang bisa berupa tes

formatif maupun tes sumatif. Akan tetapi sebelum melakukan evaluasi

perlu disusun standar penilaian terlebih dahulu untuk menentukan tinggi

rendahnya prestasi belajar peserta didik dengan harapan mendapat data

sebagai bahan informasi guna mempermudah dalam melaksanakan

evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran.44

Oleh karena itu, dengan adanya evaluasi maka akan diketahui

sejauh mana kemajuan peserta didik setelah menyelesaikan kegiatan

pembelajaran dan untuk memotivasi peserta didik agar lebih giat belajar

atau dengan kata lain peserta didik akan mengetahui prestasi belajarnya

dalam kurun waktu tertentu.45

Menurut Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sisdiknas dalam pasal 58 ayat (1) bahwa evaluasi hasil belajar peserta

didik dilakukan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil

belajar peserta didik secara berkesinambungan. Disamping itu dalam

pasal 57 ayat (1) bahwa evaluasi prestasi belajar dilakukan dalam rangka

pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk

akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan kepada pihak-pihak yang

berkepentingan.46

C. Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Secara etimologis, pengertian pendidikan agama Islam digali dari

al-Qur’an dan al-Hadits sebagai sumber pendidikan Islam. Dari kedua

sumber tersebut ditemukan ayat-ayat atau hadits-hadits yang mengandung

44 Resna Yunanti, “Aplikasi Pembelajaran Kontekstual pada Bidang Studi PendidikanAgama Islam dalam Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Peserta didik SDNKetawanggede 1 Malang”, Skripsi, (Malang: Fakultas Tarbiyah UIN Malang, 2006), hlm. 84.

45 Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, hlm. 142.46 Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003, Undang-Undang Sistem Pendidikan

Nasional, (Jakarta: Sinar Grafika, 2007), hlm. 28-29.

Page 46: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

30

kata-kata atau istilah-istilah yang pengertiannya terkait dengan pendidikan

Islam, misalnya tarbiyah, ta’lim, ta’dib, bertolak dari tinjauan Islam.47

Achmadi mendefinisikan bahwa pendidikan agama Islam adalah

usaha yang lebih khusus ditekankan untuk mengembangkan fitrah

keberagamaan dan sumber daya insani lainnya agar lebih mampu

memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam.48

Menurut Zakiah Darajat pendidikan agama Islam adalah

pendidikan melalui ajaran-ajaran agama Islam, yaitu berupa bimbingan

dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari

pendidikan itu ia dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan

ajaran-ajaran agama Islam yang telah diyakininya secara menyeluruh,

serta menjadikan ajaran agama Islam sebagai suatu pandangan hidupnya

demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat

kelak. 49

Sedangkan menurut Achmad D. Marimba sebagaimana dikutip

Ismail SM mengartikan pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan

rohani berdasarkan hukum-hukum Islam menuju terbentuknya

kepribadian yang utama menurut ukuran-ukuran Islam.50

Dari uraian tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa

pendidikan agama Islam ialah bimbingan yang dilakukan oleh seorang

dewasa kepada terdidik dalam masa pertumbuhan agar ia memiliki

kepribadian muslim yang sejati. Jika direnungkan Syariat Islam tidak

akan di hayati dan diamalkan orang kalau hanya diajarkan saja, tetapi

harus didirikan melalui proses pendidikan. Nabi telah mengajak orang

untuk beriman dan beramal serta berakhlak baik sesuai ajaran Islam

dengan berbagai metode dan pendekatan. Dari satu segi melihat, bahwa

47 Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang:Rasail, 2009), hlm. 34.

48 Achmadi, Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta: Aditya Media,1992), hlm. 20.

49 Sratawaji, “Pengertian Pendidikan Islam Menurut Berbagai Pakar”, dalamhttp://starawaji.wordpress.com/2009/05/02/, hlm. 2, diakses 28 Pebruari 2011.

50 Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, hlm. 36.

Page 47: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

31

pendidikan Islam itu lebih banyak ditunjukan kepada perbaikan sikap

mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan, baik bagi keperluan

diri sendiri maupun orang lain. Dari segi lainnya pendidikan agama Islam

tidak hanya bersifat teoritis saja, tetapi juga praktis. Ajaran agama Islam

tidak memisahkan antara iman dan amal saleh. Oleh karena itu pendidikan

agama Islam adalah sekaligus pendidikan iman dan pendidikan amal. Dan

karena ajaran Islam berisi ajaran tentang sikap dan tingkah laku pribadi

masyarakat, menuju kesejahteraan dan kebahagiaan hidup dunia dan

akhirat.

2. Dasar Pendidikan Agama Islam

Dasar-dasar pendidikan agama Islam menurut Abu Ahmadi bahwa

pendidikan Islam dibagi menjadi tiga yaitu: dasar religius, dasar yuridis,

dan dasar sosial psikologis.51

a. Dasar Keagamaan (religius)

Dalam al-Qur’an disebutkan dasar pelaksanaan pendidikan

agama Islam, antara lain dalam firman Allah Surat at-Taubah ayat 122

sebagaimana berikut:

“Tidak sepatutnya bagi orang-orang mukmin itu pergisemuanya (ke medan perang), mengapa tidak pergi dari tiap-tiapgolongan diantara mereka beberapa orang untuk memperdalamilmu pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberiperingatan kepada kaumnya apabila mereka itu telah kembali

51 Abu Ahmadi, Metodik Khusus Pendidikan Agama (MKPA), (Bandung: Armico,1986), hlm. 62.

Page 48: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

32

kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya” (Q.S. at-Taubat: 122). 52

Ayat tersebut menjelaskan tentang kewajiban memperdalam

agama dan kewajiban mengajarkannya kepada orang-orang yang ada

di sekitarnya.

Dalam Surat al-Imran: 104 yang berbunyi:

“Hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yangmengajak kepada kebaikan, menyuruh berbuat baik danmencegah dari perbuatan yang munkar merekalah orang-orangyang beruntung” (Q.S. al-Imron: 104). 53

Ayat ini mengandung ajakan kepada manusia agar ada

segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan dan menyeru untuk

meninggalkan kemunkaran.

Selain ayat di atas, terdapat juga hadits yang berkenaan dengan

mentaati Rasul, yang berarti juga menjalani segala sunnah-sunnahnya

melalui al-Hadist yaitu :

“Dari Malik sesungguhnya dia berkata bahwasanya RasulullahSaw bersabda: Aku tinggalkan untuk kamu semuanya duaperkara yang mana kamu semua tidak akan sesat selama kamuberpegang teguh padanya, yaitu Kitab Allah (al-Qur’an) danSunah Nabi” (H.R. Imam Malik).54

52 Khadim al Haramain asy Syarifain, Al Qur’an dan Terjemahnya, (Madinah:Lembaga Percetakan Al Qur’an Raja Fahd, 1990), hlm. 301-302.

53 Khadim al Haramain asy Syarifain, Al Qur’an dan Terjemahnya, hlm. 93.54 Starawaji, “Pengertian Pendidikan Islam”, dalam http://www.cantiknya-ilmu.co.cc/

2010/01/ pengertian-dasar-fungsi-ruang-lingkup.html. hlm. 2.

Page 49: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

33

Berdasarkan pendapat serta sabda Rasulullah saw di atas dapat

diambil kesimpulan bahwa al-Qur’an dan Hadis adalah sebagai dasar

religius tentang terlaksananya pendidikan agama Islam, sebab di

dalam keduanya terdapat ajaran yang menganjurkan dan

memerintahkan untuk dilaksanakannya proses belajar mengajar.

b. Dasar Yuridis atau Hukum

Yang dimaksud di sini adalah dasar-dasar yang mengatur

pelaksanaan pendidikan agama Islam baik secara langsung maupun

tidak langsung dapat dijadikan pegangan dalam melaksanakan

pendidikan di sekolah atau lembaga pendidikan formal

1) Dasar Ideal (Pancasila)

Dasar ideal pendidikan agama Islam adalah Pancasila,

yaitu sila pertama berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa”

Makna dari sila “Ketuhanan Yang Maha Esa” adalah

setiap warga negara Indonesia harus beragama dalam

menjalankan syariat agamanya tersebut dengan baik dan benar.

Bagi umat Islam Indonesia agar dapat mewujudkan makna sila

pertama dari pancasila dalam kehidupan sehari-hari pasti

membutuhkan pendidikan agama Islam.55

2) Dasar Struktural/Konstitusional

Adalah dasar yang berasal dari perundang-undangan yang

berlaku, yakni UUD 1945 dalam bab XI pasal 29 ayat 1 dan 2

yang berbunyi:

(1) Negara berdasarkan atas Ke-Tuhanan Yang Maha Esa

(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk

memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah

menurut agama dan kepercayaannya itu.56

55 Abu Ahmadi, Metodik Khusus Pendidikan Agama (MKPA), hlm. 62.56 UUD RI 1945, Undang-Undang Dasar Republik Indonesia beserta Amandemennya,

(Solo: Adzana Purta, 2010), hlm. 22.

Page 50: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

34

Dalam pasal ini kebebasan memeluk agama dan

kebebasan beribadah menurut agama yang dianutnya bagi warga

Indonesia telah mendapat jaminan dari pemerintah dan hal ini

sejalan dengan Pendidikan Agama Islam dan hal-hal yang

terdapat di dalamnya.

c. Dasar Sosial Psikologis

Setiap manusia hidupnya selalu membutuhkan adanya suatu

pegangan hidup yang disebut dengan agama. Mereka merasakan

bahwa dalam jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui adanya Dzat

Yang Maha Kuasa, tempat mereka berlindung dan meminta

pertolonganNya.57

Seseorang akan merasa tenang dan tentram hatinya kalau

mereka dapat mendekatkan dan mengabdi kepada Allah Swt, sesuai

dengan firman Allah dalam surat ar-Ra’du: 28 yang berbunyi:

“(Yaitu) Orang-orang yang taubat yaitu mereka yang berimanhati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah(dzikrullah) ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hatimenjadi tenteram” (Q.S. ar-Ra’du: 28).58

Oleh karena itu, pendidikan agama Islam mempunyai tugas

untuk memberikan dorongan, rangsangan dan bimbingan agar peserta

didik dapat menyerap nilai yang terkandung dalam ajaran Islam

tersebut, sehingga mereka dapat membentuk dirinya sesuai dengan

nilai agama yang diajarinya, dan dapat mengamalkan ajaran agama

dalam kehidupan sehari-hari secara baik dan sesuai dengan ketentuan

Allah.

57 Abu Ahmadi, Metodik Khusus Pendidikan Agama (MKPA), hlm. 65.58 Khadim al Haramain asy Syarifain, Al Qur’an dan Terjemahnya, hlm. 373.

Page 51: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

35

3. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Untuk menjabarkan tujuan pendidikan Islam tidak dapat dilakukan

tanpa melihat komponen-komponen sifat dasar yang ada pada manusia.

Dengan mengetahui sifat dasar itu dapat dilihat kaitaannya antara tujuan

Pendidikan Islam dengan usaha untuk membentuk pribadi muslim yang

utama.

a. Tujuan pendidikan Islam menurut Abdurrahman Saleh Abdullah

Menurut Abdurrahman Saleh Abdullah mengatakan bahwa

sifat dasar yang ada pada manusia terdiri dari tubuh, ruh, dan akal,

maka tujuan pendidikan Islam menurutnya harus dibangun

berdasarkan ketiga komponen tersebut yang masing-masing harus

dipelihara sebaik-baiknya. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan

pendidikan Islam dapat diklasifikasikan kepada :

1) Tujuan pendidikan jasmani, tujuan ini berkaitan dengan keadaan

fisik manusia. Untuk mencapai tujuan ini maka perlu diberikan

keterampilan fisik yang dianggap perlu bagi kekuatan dan

keperkasaan tubuh yang sehat dan bertujuan untuk meenghindari

situasi yang mengancam kesehatan fisik para pelajar.

2) Tujuan pendidikan rohani, tujuan pendidikan Islam harus mampu

membawa dan mengembalikan ruh kepada kebenaran dan

kesucian, yaitu manusia bisa berhubungan dengan sang khaliq

secara terus menerus.

3) Tujuan pendidikan akal, tujuan ini menekankan kepada

perkembangan intelegensi manusia, diharapkan arah para pelajar

dapat berfikir secara kreatif, inovatif dan spekulatif berdasarkan

ajaran Islam.

4) Tujuan sosial, tujuan ini menitikberatkan pada perkembangan

karakter-karakter manusia yang unik, agar manusia mampu

Page 52: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

36

beradaptasi dengan standar-standar masyarakat bersama-sama

dengan cita-cita yang ada padanya.59

b. Tujuan pendidikan Islam menurut Imam Al Ghazali

Imam Al Ghazali menjelaskan bahwa tujuan pendidikan Islam

dapat diklasifikasikan kepada :

1) Membentuk insan purna yang pada akhirnya dapat mendekatkan

diri kepada Allah Swt.

2) Membentuk insan purna untuk memperoleh kebahagiaan hidup,

baik di dunia maupun di akhirat.60

c. Tujuan pendidikan Islam menurut Oemar Mohammad at-Toumu al

Syaibany

Menurutnya tujuan pendidikan Islam mempunyai tahapan-

tahapan sebagai berikut :

1) Tujuan individual, tujuan ini berkaitan dengan masing-masing

individu dalam mewujudkan perubahan yang diinginkan pada

tingkah laku dan aktifitasnya, di samping untuk mempersiapkan

mereka dapat hidup bahagia dunia dan akhirat.

2) Tujuan sosial, tujuan ini berkaitan dengan kehidupan masyarakat

sebagai keseluruhan dan tingkah laku mereka secara umum,

disamping juga berkaitan dengan perubahan dan pertumbuhan

kehidupan yang diinginkan serta memperkaya pengalaman dan

kemajuan.

3) Tujuan profesional, tujuan ini berkaitan dengan pendidikan dan

pengajaran sebagai sebuah ilmu, sebagai seni dan sebagai profesi

serta sebagai satu aktifitas di antara aktifitas masyarakat.61

59 Armani Arief, Pengantar Ilmu Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers,2002), hlm 19-21.

60 Armani Arief, Pengantar Ilmu Metodologi Pendidikan Islam, hlm. 22.61 Armani Arief, Pengantar Ilmu Metodologi Pendidikan Islam, hlm. 25.

Page 53: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

37

4. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Ruang lingkup pendidikan agama Islam meliputi keserasian,

keselarasan, dan keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah

SWT, hubungan manusia dengan sesama manusia, dan ketiga hubungan

manusia dengan dirinya sendiri, serta hubungan manusia dengan makhluk

lain dan lingkungannya.

Ruang lingkup pendidikan agama Islam juga identik dengan aspek-

aspek pengajaran agama Islam karena materi yang terkandung didalamnya

merupakan perpaduan yang saling melengkapi satu dengan yang lainnya.

Apabila dilihat dari segi pembahasannya maka ruang lingkup

pendidikan agama Islam yang umum dilaksanakan di sekolah adalah :

a. Pengajaran akidah

Secara etimologi akidah berarti ikatan, sangkutan. Dalam

pengertian teknis artinya iman atau keyakinan.62 Pengajaran keimanan

berarti proses belajar mengajar tentang aspek kepercayaan, dalam hal

ini tentunya kepercayaan menurut ajaran Islam, inti dari pengajaran ini

adalah tentang rukun Iman.

b. Pengajaran akhlak

Akhlak adalah kehendak dan tindakan yang sudah menyatu

dengan pribadi seseorang dalam kehidupanya sehingga sulit untuk

dipisahkan.63 Pengajaran akhlak adalah bentuk pengajaran yang

mengarah pada pembentukan jiwa, cara bersikap individu pada

kehidupannya, pengajaran ini berarti proses belajar mengajar dalam

mencapai tujuan supaya yang diajarkan berakhlak baik.

c. Pengajaran ibadah

Ibadah menurut bahasa, artinya taat, tunduk turut, ikut dan

doa.64 Pengajaran ibadah adalah pengajaran tentang segala bentuk

ibadah dan tata cara pelaksanaannya, tujuan dari pengajaran ini agar

62 Muhammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2006), hlm. 199.

63 Nasirudin, Pendidikan Tasawuf, (Semarang: Rasail, 2009), hlm. 32.64 Muhammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, hlm. 244.

Page 54: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

38

peserta didik mampu melaksanakan ibadah dengan baik dan benar.

Mengerti segala bentuk ibadah dan memahami arti dan tujuan

pelaksanaan ibadah.

d. Pengajaran fikih

Dalam bahasa Arab, fikih berarti pahan atau pengertian,

sedangkan ilmu fikih adalah adalah ilmu yang bertugas memahami

dan menguraikan norma-norma hukum dasar yang terdapat di dalam

al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad Saw. Dengan kata lain, ilmu

fikih adalah ilmu yang berusaha memahami hukum-hukum dasar yang

terdapat di dalam al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad Saw.65

Pengajaran fikih adalah pengajaran yang isinya menyampaikan

materi tentang segala bentuk-bentuk hukum Islam yang bersumber

pada al-Quran, Sunnah, dan dalil-dalil syar'i yang lain. Tujuan

pengajaran ini adalah agar peserta didik mengetahui dan mengerti

tentang hukum-hukum Islam dan melaksanakannya dalam kehidupan

sehari-hari.

e. Pengajaran al-Quran

Pengajaran al-Quran adalah pengajaran yang bertujuan agar

peserta didik dapat membaca al-Quran dan mengerti arti kandungan

yang terdapat di setiap ayat-ayat al-Quran. Akan tetapi dalam

praktiknya hanya ayat-ayat tertentu yang di masukkan dalam materi

pendidikan agama Islam yang disesuaikan dengan tingkat

pendidikannya.66

a. Pengajaran sejarah Islam

Sejarah Islam Merupakan pelajar penting sebagai upaya untuk

membentuk watak dan kepribadian umat. Dengan mempelajari

sejarah, generasi muda akan mendapatkan pelajaran yang sangat

berharga dari perjalanan tokoh atau generasi terdahulu. Dari proses

65 Muhammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, hlm. 237.66 Starawaji, “Pengertian Pendidikan Islam”, hlm. 4.

Page 55: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

39

itu dapat diambil banyak pelajaran, sisi mana yang perlu

dikembangkan dan sisi mana yang tidak perlu dikembangkan.67

Disamping itu tujuan pengajaran dari sejarah Islam ini adalah

agar peserta didik dapat mengetahui tentang pertumbuhan dan

perkembangan agama Islam dari awalnya sampai zaman sekarang

sehingga peserta didik dapat mengenal dan mencintai agama Islam.68

2. Materi Pendidikan Agama Islam di Kelas V SD

a. Semester I

1) Aspek al-Qur’an

BAB I Membahas surat al-Lahab dan surat al-Khafirun.

2) Aspek aqidah

BAB II Membahas Iman kepada Kitab-kitab Allah Swt.

3) Aspek tarikh

BAB III Kisah Nabi Ayub a.s., Nabi Musa a.s. dan Nabi Isa a.s.

4) Aspek akhlaq

BAB IV Meneladani perilaku terpuji Nabi Ayub a.s., Nabi Musa

a.s. dan Nabi Isa a.s.

5) Aspek fiqih

BAB V Membahas azan dan iqomat.

b. Semester II

1) Aspek al-Qur’an

BAB I Membahas surat al-Ma’un dan surat al-Fiil.

2) Aspek aqidah

BAB II Membahas Iman kepada Rasul-rasul Allah Swt.

3) Aspek tarikh

BAB III Kisah Abu bakar r.a. dan Umar bin Khattab r.a.

4) Aspek akhlaq

BAB IV Keteladanan Abu Bakar r.a. dan Umar bin Khattab r.a.

67 Fatah Syukur, Sejarah Peradaban Islam, (Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2009),hlm. 8.

68 Starawaji, “Pengertian Pendidikan Islam”, hlm. 4.

Page 56: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

40

5) Aspek fiqih

BAB V Membahas seputar puasa Ramadhan.

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam

bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang

diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada

fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.69

Hipotesis juga dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat

sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data

yang terkumpul.70

Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian

ini adalah melalui penerapan pembelajaran kontekstual maka prestasi belajar peserta

didik kelas V SDN Karangasem 01 pada mata pelajaran Pendidikan agama Islam

dapat ditingkatkan.

_____________________

69 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif Kualitatif dan R&D,(Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 96.

70 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: RinekaCipta, 2006), hlm.71.

Page 57: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

41

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian tindakan kelas

(Classroom Action Research), penelitian tindakan kelas merupakan suatu

pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Tindakan

tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan

oleh peserta didik.1

Sedangkan menurut Suhardjono PTK adalah penelitian yang

dilakukan oleh guru, bekerja sama dengan peneliti atau dilakukan oleh guru

itu sendiri yang juga bertindak sebagai peneliti di kelas atau di sekolah

tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan

proses dan praktis pembelajaran.2

Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan

dengan tujuan memperbaiki dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran

secara berkesinambungan. PTK berfokus pada kelas atau pada proses

pembelajaran yang terjadi di kelas, bukan pada input kelas (silabus, materi)

ataupun output (hasil belajar). PTK harus tertuju atau mengenai hal-hal yang

terjadi di kelas.

Selanjutnya Suharsimi menjelaskan PTK melalui paparan gabungan

definisi dari tiga kata yang dapat dipahami pengertiannya sebagai berikut :

1. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan

metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang

bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan

penting bagi peneliti.

1 Suharsimi Arikunto dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hlm.3.

2 Suharsimi Arikunto dkk, Penelitian Tindakan Kelas, hlm. 57.

Page 58: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

42

2. Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan

tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus

kegiatan.

3. Kelas adalah sekelompok peserta didik yang dalam waktu yang sama

menerima pelajaran yang sama dari seorang guru. Kelas bukan wujud

ruangan tetapi sekelompok peserta didik yang sedang belajar.3

PTK memiliki karakteristik tertentu yang membedakannya dengan

jenis penelitian yang lain. Semua penelitian memang berupaya untuk

memecahkan suatu problem. Dilihat dari segi problem yang harus

dipecahkan, PTK memiliki karakteristik penting, yaitu bahwa problema yang

diangkat adalah problem yang dihadapi oleh guru dikelas. Penelitian

tindakan kelas (PTK) akan dapat dilaksanakan jika pendidik sejak awal

memang menyadari adanya persoalan yang terkait dengan proses dan produk

pembelajaran yang dihadapi dikelas .4

Menurut Richart Winter ada enam karekteristik PTK, yaitu kritik

reflektif, kritik dialektis, kolaboratif, resiko, susunan jamak, dan internalisasi

teori dan praktik. Untuk lebih jelasnya, berikut ini dikemukakan secara singkat

karakteristik PTK tersebut.

1. Kritik refleksi adalah salah satu langkah di dalam penelitian kualitatif pada

umumnya, dan khususnya PTK ialah adanya upaya refleksi terhadap hasil

observasi mengenai latar dan kegiatan suatu aksi. Hanya saja, di dalam

PTK yang dimaksud dengan refleksi ialah suatu upaya evaluasi atau

penilaian, dan refleksi ini perlu adanya upaya kritik sehingga

dimungkinkan pada taraf evaluasi terhadap perubahan-perubahan.

2. Kritik dialektis, dengan adanyan kritik dialektif diharapkan penelitian

bersedia melakukan kritik terhadap fenomena yang ditelitinya. Selanjutnya

peneliti akan bersedia melakukan pemeriksaan terhadap konteks hubungan

secara menyeluruh yang merupakan satu unit walaupun dapat dipisahkan

secara jelas dan Struktur kontradiksi internal, maksudnya di balik unit

3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: RinekaCipta, 2006), hlm. 91.

4 Suharsimi Arikunto dkk, Penelitian Tindakan Kelas, hlm.108.

Page 59: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

43

yang jelas, yang memungkinkan adanya kecenderungan mengalami

perubahan meskipun sesuatu yang berada di balik unit tersebut bersifat

stabil.

3. Kolaboratif, di dalam PTK diperlukan hadirnya suatu kerja sama dengan

pihak-pihak lain seperti atasan, sejawat atau kolega, mahasiswa, dan

sebagainya. Kesemuanya itu diharapkan dapat dijadikan sumber data atau

data sumber. Bentuk kerja sama atau kolaborasi di antara para anggota

situasi dan kondisi itulah yang menyebabkan suatu proses dapat

berlangsung. Kolaborasi dalam kesempatan ini ialah berupa sudut pandang

yang disampaikan oleh setiap kolaborator. Selanjutnya, sudut pandang ini

dianggap sebagai andil yang sangat penting dalam upaya pemahaman

terhadap berbagai permasalahan yang muncul.

4. Resiko, dengan adanya ciri resiko diharapkan dan dituntut agar peneliti

berani mengambil resiko, terutama pada waktu proses penelitian

berlangsung. Resiko yang mungkin ada diantaranya melesetnya hipotesis

dan adanya tuntutan untuk melakukan suatu transformasi.

5. Susunan jamak, pada umumnya penelitian kuantitatif atau tradisional

berstruktur tunggal karena ditentukan oleh suara tunggal penelitinya. Akan

tetapi, PTK memiliki struktur jamak karena jelas penelitian ini bersifat

dialektis, reflektif, partisipasi atau kolaboratif. Susunan jamak ini

berkaitan dengan pandangan bahwa fenomena yang diteliti harus

mencakup semua komponen pokok supaya bersifat komprehensif.

6. Internalisasi teori dan praktik, menurut pandangan para ahli PTK bahwa

antara teori dan praktik bukan merupakan dua dunia yang berlainan. Akan

tetapi keduanya merupakan dua tahap yang berbeda, yang saling

bergantung, dan keduanya berfungsi untuk mendukung tranformasi.

Pendapat ini berbeda dengan pandangan para ahli penelitian konvesional

yang beranggapan bahwa teori dan praktik merupakan dua hal yang

Page 60: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

44

terpisah. Keberadaan teori diperuntukkan praktik, begitu pula sebaliknya

sehingga keduanya dapat digunakan dan dikembangkan bersama.5

Berdasarkan uraian di atas, jelaslah bahwa bentuk PTK benar-benar

berbeda dengan bentuk penelitian yang lain, baik itu penelitian yang

menggunakan paradigma kualitatif maupun paradigma kualitatif. Oleh

karenanya, keberadaan bentuk PTK tidak perlu lagi diragukan, terutama

sebagai upaya memperkaya khasanah kegiatan penelitian yang dapat

dipertanggungjawabkan taraf keilmiahannya

Tujuan PTK adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas

pembelajaran serta membantu memperdayakan guru dalam memecahkan

masalah pembelajaran di sekolah.6

Pada sisi lain, PTK akan mendorong para guru untuk memikirkan apa

yang mereka lakukan sehari-hari dalam menjalankan tugasnya. Mereka akan

kritis terhadap apa yang mereka lakukan tanpa tergantung pada teori yang

muluk-muluk dan bersifat universal yang ditemukan oleh para pakar peneliti

yang sering kali tidak cocok dengan situasi dan kondisi kelas. Bahkan

keterlibatan mereka dalam PTK sendiri akan menjadikan dirinya menjadi

pakar peneliti di kelas, tanpa tergantung pada para pakar peneliti lain yang

tidak tahu mengenai permasalahan kelasnya sehari-hari.7

Beberapa hal yang membedakan rancangan PTK dari rancangan-

rancangan penelitian “formal-konvensional” di antaranya adalah:

1. Bertolak dari kebutuhan untuk meningkatkan kinerja dan hasil guna

praktik pembelajaran di kelas.

2. Adanya unsur T (tindakan) yang tidak ada pada jenis penelitian lain.

3. Adanya pengulangan langkah-langkah penelitian (spiral of action) untuk

mencapai tujuan penelitian secara tuntas.

5 Akhmad Sudrajat, ‘Tentang Pendidikan’, dalam http:\ref utk sekripsi\PenelitianTindakan Kelas (Part II), diakses 28 Pebruari 2011.

6 Mansur Muslich, Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas itu Mudah, (Jakarta: BumiAksara, 2009), hlm. 10.

7 Mansur Muslich, Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas itu Mudah, hlm. 10.

Page 61: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

45

4. Kelenturan inner design atau micro design, yaitu ketakterbatasan pilihan

rancangan impelementasi perlakuan atau tindakan, teknik pengumpulan

data, dan analisis data.

5. Kemungkinan perubahan macro design pada tahap manapun untuk

meningkatkan daya guna dan hasil guna penelitian.

B. Waktu dan tempat penelitian

Waktu penelitian ini akan diadakan selama satu bulan terhitung mulai

izin penelitian secara lesan dan tertulis. Untuk pelaksanaannya akan dimulai

pada bulan Maret 2011 dan waktu pelaksanaan penelitian akan disesuaikan

dengan jam pelajaran PAI pada kelas yang digunakan sebagai obyek

penelitian. Sedangkan tempat penelitian di SD Negeri Karangasem 01 yang

beralamat di jalan Genuk-Pamongan Km 7 Desa Karangasem Kecamatan

Sayung Kabupaten Demak.

C. Pelaksana dan Kolaborator

1. Pelaksana

Kehadiran peneliti di lapangan sebagai instrumen kunci penelitian

mutlak diperlukan karena terkait dengan desain penelitian yang dipilih

adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), yaitu

dengan pendekatan kualitatif jenis kolaboratif-partisipatoris.

Selama penelitian tindakan ini dilakukan, pelaksana dalam

penelitian ini adalah peneliti bertindak sebagai observer, pengumpul data,

penganalisis data dan sekaligus pelapor hasil penelitian. Dalam penelitian

ini, kedudukan peneliti adalah sebagai perencana, pelaksana, pengumpul

data, penganalisis, penafsir data dan akhirnya pelapor hasil penelitian.

2. Kolaborator

Kolaborator adalah suatu kerja sama dengan pihak-pihak terkait

seperti atasan, sejawat atau kolega, kolaborator ini diharapkan dapat

dijadikan sumber data, karena pada hakekatnya kedudukan peneliti pada

penelitian tindakan kelas ini merupakan bagian dari situasi dan kondisi

Page 62: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

46

dari suatu yang ditelitinya. Kolaborator dalam penelitian ini adalah guru

mata pelajaran PAI saudara Shodiq, S.Pd.I.

D. Sumber Data dan Jenis Data

Terkait dengan penelitian ini yang akan dijadikan sebagai sumber data

atau subyek penelitian adalah peserta didik kelas V SDN Karangasem 01

Sayung Demak, dimana peserta didik tersebut tidak hanya diperlukan

sebagai obyek yang dikenai tindakan, tetapi juga aktif dalam kegiatan yang

dilakukan. Peneliti sebagai pengamat sekaligus guru di dalam melakukan

pembelajaran kontekstual.

Data penelitian ini mencakup:

1. Skor tes peserta didik dalam mengerjakan soal yang diberikan, hasil

diskusi pada saat pelajaran berlangsung dan hasil tes yang dilakukan pada

setiap akhir tindakan.

2. Hasil lembar observasi perilaku aktivitas peserta didik.

3. Hasil observasi dan catatan lapangan yang berkaitan dengan aktivitas

peserta didik pada pembelajaran PAI berlangsung.

Data penelitian ini berupa hasil pengamatan, kumpulan, pencatatan

lapangan dan dokumentasi dari setiap tindakan perbaikan penggunaan

pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) pada bidang

studi PAI dalam upaya meningkatkan prestasi belajar peserta didik kelas V di

SDN Karangasem 01 Sayung. Data yang diperoleh dari penelitian tindakan ini

ada yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data yang bersifat kualitatif

diperoleh dari dokumentasi, observasi dan interview, sedangkan data yang

bersifat kuantitatif berasal dari evaluasi pre test dan post test.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang benar dan akurat dalam penelitian ini,

maka penulis menggunakan beberapa metode yang antara lain sebagai berikut:

a. Pengamatan (Observasi)

Pengamatan merupakan suatu aktifitas untuk koleksi data, dengan

cara mengamati dan mencatat mengenai kondisi-kondisi, proses-proses

Page 63: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

47

dan prilaku-prilaku obyek penelitian.8 Menurut Sugiyono observasi

digunakan bila penelitian berkenaan dengan prilaku manusia, proses kerja,

gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.9

Dalam hal ini peneliti menggunakan metode ini untuk mengamati aktifitas

peserta didik pada saat mengikuti pembelajaran.

Adapun jenis observasi yang peneliti gunakan adalah:

1. Observasi Partisipatif

Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-

hari orang yang sedang diamati atau digunakan sebagai sumber data

penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa

yang dikerjakan oleh sumber data dan ikut merasakan suka dukanya.

Dengan observasi ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap,

tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku

yang nampak.10

Selain peneliti ikut berpartisipasi dalam observasi, peneliti juga

sekaligus sebagai fasilitator. Sehingga peneliti juga turut mengarahkan

peserta didik yang diteliti untuk melaksanakan tindakan yang

mengarah pada data yang diinginkan oleh peneliti.

Dengan menggunakan metode ini, penulis mengamati secara

langsung terhadap obyek yang diselidiki. Metode ini digunakan untuk

memperoleh data-data tentang keadaan lokasi penelitian, kegiatan-

kegiatan yang dilakukan peserta didik dan lain-lain.

2. Observasi Aktivitas Kelas

Observasi aktivitas kelas merupakan suatu pengamatan

langsung terhadap peserta didik dengan memperhatikan tingkah

lakunya dalam pembelajaran, sehingga peneliti memperoleh gambaran

suasana kelas dan peneliti dapat melihat secara langsung tingkah laku

8 Sutan Surya, Panduan Menulis Skripsi, Tesis, Desertasi dan Karya Ilmiah, (Yogyakarta:Pustaka Pena, 2006), hlm. 54.

9 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,(Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 203.

10 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,hlm. 204.

Page 64: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

48

peserta didik, kerja sama, serta komunikasi di antara peserta didik

dalam kelompok.

b. Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis.11 Menurut Sutan Surya dokumentasi merupakan perbuatan

dan penyimpanan bukti-bukti (gambar, tulisan, suara dan lain-lain)

terhadap segala hal baik obyek atau juga peristiwa yang terjadi.12

Dalam hal ini peneliti menggunakan dokumentasi untuk

mendapatkan data tentang profil SDN Karangasem 01 Sayung Demak

yang mencangkup identitas sekolah, visi misi sekolah, data peserta didik

dan data penunjang lainnya.

c. Tes

Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan dalam rangka

pengukuran atau penilaian. Sedangkan menurut F.L.Goodenough, tes

adalah suatu tugas atau serangkaian tugas yang diberikan kepada individu

atau sekelompok individu, dengan maksud untuk membandingkan

kecakapan mereka antara yang satu dengan lainnya.13

Pengukuran tes ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

prestasi belajar peserta didik. Tes tersebut juga sebagai salah satu

rangkaian kegiatan pembelajaran PAI dalam penerapan pembelajaran

kontekstual.

Tes yang dimaksud meliputi tes awal atau tes pengetahuan pra

syarat yang akan digunakan untuk mengetahui penguasaan konsep materi

pelajaran sebelum pemberian tindakan. Selanjutnya tes pengetahuan pra

syarat tersebut juga akan dijadikan acuan tambahan dalam

mengelompokkan peserta didik dalam kelompok-kelompok belajar, di

samping menggunakan nilai ulangan harian selanjutnya skor tes awal ini

11 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatau Pendekatan Praktik, hlm. 158.12 Sutan Surya, Panduan Menulis Skripsi, Tesis, Desertasi dan Karya Ilmiah, hlm. 54.13 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2009), hlm. 67.

Page 65: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

49

juga akan dijadikan sebagai skor awal bagi penentuan poin perkembangan

individu peserta didik.

Selain tes awal juga dilakukan tes pada setiap akhir tindakan, hasil

tes ini akan digunakan untuk mengetahui prestasi belajar peserta didik

terhadap materi pelajaran PAI melalui penerapan pembelajaran

kontekstual.

F. Analisis Data

Menurut Patton mendefinisikan analisis data sebagai proses mengatur

urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori dan satuan

urutan dasar. Selanjutnya Moleong seperti di dikutip Sutan Surya

mendefinisikan bahwa analisis data merupakan proses mengorganisasikan

dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar

sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti

yang disarankan oleh data.14

Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis data

tersebut. Dalam analisis ini, penulis menggunakan langkah-langkah sebagai

berikut:

1. Analisis hasil pengamatan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran

melalui pendekatan kontekstual pada saat proses belajar mengajar

berlangsung. Adapun kriteria penilaian untuk lembar pengamatan

aktivitas peserta didik adalah sebagai berikut:

a. Penilaian pertama apabila banyaknya peserta didik yang melakukan

aktivitas terhitung 25% dari jumlah yang hadir, berarti penilaian

peserta didik dalam pembelajaran masih tergolong kurang

(disimbolkan dengan huruf D).

b. Penilaian kedua apabila banyaknya peserta didik yang melakukan

aktivitas terhitung > 25% dan 50% dari jumlah yang hadir, berarti

penilaian peserta didik dalam pembelajaran tergolong cukup

(disimbolkan dengan huruf C).

14 Sutan Surya, Panduan Menulis Skripsi, Tesis, Desertasi dan Karya Ilmiah, hlm. 65-66.

Page 66: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

50

c. Penilaian ketiga apabila banyaknya peserta didik yang melakukan

aktivitas terhitung > 50% dan 75% dari jumlah yang hadir, berarti

penilaian peserta didik dalam pembelajaran tergolong baik

(disimbolkan dengan huruf B).

d. Penilaian keempat apabila banyaknya peserta didik yang melakukan

aktivitas terhitung > 75% dari jumlah yang hadir, berarti penilaian

peserta didik dalam pembelajaran tergolong baik sekali (disimbolkan

dengan huruf A)

2. Data tentang hasil belajar setiap siklus diperoleh dari hasil tes setiap akhir

siklus dan data prestasi belajar secara keseluruhan setelah diterapkannya

pembelajaran kontekstual dalam proses pembelajarannya. Adapun

langkah perhitungan adalah dengan cara menghitung presentase jawaban

benar yang dicapai setiap peserta didik yang dirumuskan sebagai berikut.

%100XNNN

T

KP =

Keterangan:

PN = Nilai persentase

KN = Nilai yang didapat

TN = Nilai jika semua benar15

Dari perhitungan ini, peneliti dapat mengetahui sampai sejauh

mana tingkat keberhasilan peserta didik atas materi yang diajarkan

ditinjau dari sudut kriteria keberhasilan belajar (indikator keberhasilan)

yang diharapkan atau yang telah ditetapkan.

Selain itu, hasil perhitungan dari hasil masing-masing tes

kemudian dibandingkan antara siklus I, siklus II, hasil ini akan

memberikan gambaran mengenai presentase peningkatan prestasi belajar

15 Ahmad Fauzi, “Penerapan Pendekatan Kontekstual (CTL) Untuk Meningkatkan HasilBelajar Matematika pada Materi Pokok Garis dan Sudut Peserta Didik Kelas VII A MTs As-Syafi’iyah Jatibarang Kabupaten Brebes Tahun Pelajaran 2008/2009”, Skripsi, (Semarang:Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2009), hlm. 38.

Page 67: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

51

peserta didik setelah mengikuti pembelajaran dengan penerapan

pembelajaran kontekstual.

Data yang diperoleh dari tindakan yang dilakukan dianalisis untuk

memastikan bahwa dengan mengaplikasikan pembelajaran kontekstual

(Contextual Teaching and Learning) dapat meningkatkan prestasi belajar

peserta didik. Data yang bersifat kualitatif yang terdiri dari hasil observasi dan

dokumentasi dianalisis secara kualitatif. jika yang dikumpulkan berupa data

kualitatif, maka analisis dilakukan secara kualitatif pula. Proses tersebut

dilakukan melalui tahap menyederhanakan, mengklasifikasi, memfokuskan,

mengorganisasi (mengaitkan gejala) secara sistematis dan logis, serta

membuat abstraksi atas kesimpulan makna hasil analisis

Untuk mengetahui perubahan hasil tindakan, jenis data yang bersifat

kuntitatif yang didapatkan dari hasil evaluasi dianalisis dan dirubah menjadi

kualitatif dengan menggunakan rumus:

Post rate – Base rateP = x 100 % Base rate

Keterangan :P = Presentase Peningkatan.Post rate = Nilai rata-rata sesudah tindakan.Base rate = Nilai rata-rata sebelum tindakan.16

G. Tahapan Penelitian

Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa penelitian ini

merupakan jenis penelitian tindakan. Tahap penelitian ini mengikuti model

yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart, berupa suatu siklus spiral

yang meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan

refleksi yang membentuk siklus demi siklus sampai tuntas penelitian.

16 Resna Yunanti, “Aplikasi Pembelajaran Kontekstual pada Bidang Studi PendidikanAgama Islam dalam Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa SDN Ketawanggede 1Malang”, Skripsi, (Malang: Fakultas Tarbiyah UIN Malang, 2006), hlm. 107.

Page 68: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

52

Adapun model tahapan penelitian mengacu pada Kemmis dan

McTaggart yang digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.1Model penelitian tindakan kelas17

1. Pra siklus

Tahap prasiklus ini peneliti akan melihat dan observasi langsung

pembelajaran PAI di kelas V SDN Karangasem 01. Pada pelaksanaan pra

siklus ini guru masih menggunakan metode pembelajaran konvensional

yaitu belum menerapklan pembelajaran kontekstual.

Dalam pelaksanaan pembelajaran pada pra siklus ini juga akan

diukur dengan indikator penelitian yaitu akan dilihat aktifitas peserta didik

dalam proses pembelajaran dan prestasi belajar peserta didik. Hal ini

dilakukan sebagai dasar untuk membandingkan keberhasilan pembelajaran

dengan penerapan pembelajaran kontekstual pada siklus satu dan siklus

dua.

17 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatau Pendekatan Praktik, hlm. 97.

Perencanaan

SIKLUS I

Pengamatan

PelaksanaanRefleksi

Perencanaan

SIKLUS II

Pengamatan

PelaksanaanRefleksi

Page 69: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

53

2. Siklus I

a. Perencanaan

Sebelum mengadakan penelitian, peneliti membuat rencana

pembelajaran dan soal tes akhir pembelajaran tiap siklus. Proses

penyusunannya melalui tahapan sebagai berikut :

1) Peneliti mengumpulkan bahan dan materi dari berbagai sumber

untuk dibuat rencana pembelajaran dan soal tes.

2) Menyusun materi yang akan disampaikan.

3) Menyusun alat evaluasi berupa tes kelompok dan tes individu.

4) Peneliti mengkonsultasikan rencana pembelajaran dan soal-soal

tes kepada guru mitra selaku kolaborator untuk diperbaiki,

sehingga menjadi rancangan yang layak digunakan dalam

penelitian.

5) Peneliti melakukan proses akhir yaitu mencetak rencana

pembelajaran dan soal tes sehingga siap digunakan dalam

pembelajaran.

b. Pelaksanaan

Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana

pembelajaran yang telah disiapkan. Adapun langkah-langkah

pembelajaran dengan penerapan pembelajaran kontekstual pada siklus

satu secara garis besar adalah sebagai berikut :

1) Pendahuluan

a) Guru membuka pelajaran dengan salam dan peserta didik siap

memulai pelajaran lalu menjawab salam.

b) Mengadakan presensi terhadap kehadiran peserta didik.

c) Proses pembelajaran dimulai dengan bacaan do'a dan salah

satu surat pendek .

d) Guru memberikan informasi awal tentang jalannya

pembelajaran dan tugas yang harus dilaksanakan peserta didik

secara singkat dan penuh kehangatan.

Page 70: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

54

e) Guru memberikan motivasi, seperti memancing emosional

peserta didik melalui beberapa pertanyaan yang berhubungan

dengan materi yang akan disampaikan.

f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan kontekstual pada materi PAI.

g) Pada awal pembelajaran dilakukan pembahasan tentang

rencana pembelajaran dan mendiskusikan tentang topik

pelajaran yang dikaitkan dengan kontek kehidupan peserta

didik sehari-hari.

2) Kegiataan inti

a) Guru membagi peserta didik menjadi enam kelompok, masing-

masing terdiri empat atau lima anggota kelompok dan

mengatur tempat duduk peserta didik agar setiap anggota

kelompok dapat saling bertatap muka (tiap kelompok memiliki

anggota yang heterogen, baik jenis kelamin maupun

kemampuannya).

b) Guru memberikan tugas yang terencana dengan membagikan

materi pembelajaran pada hari itu kepada setiap kelompok.

c) Tiap kelompok melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru

yaitu :

(1) Menelaah materi yang telah dibagikan kepada setiap

kelompok dan membuat contoh riil yang terjadi di

kehidupan sehari-hari.

(2) Saling membantu menguasai bahan ajar atau materi yang

diberi oleh guru melalui sharing antar sesama anggota

kelompok.

(3) Bekerjasama dengan seluruh anggota kelompok masing-

masing (yang tahu memberi tahu pada yang belum tahu,

yang pandai mengajari yang lemah).

(4) Semua anggota kelompok bertanggung jawab atas

kelompoknya masing-masing.

Page 71: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

55

(5) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja

kelompok di depan kelas.

(6) Memberikan kesempatan kepada kelompok lain yang tidak

maju ke depan untuk bertanya (forum tanya jawab dan

diskusi guru bertindak sebagai fasilitator).

d) Memberikan pujian kepada salah satu kelompok atas prestasi

yang diraih.

e) Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah

dipelajari.

3) Penutup

a) Mengulas kembali materi pembelajaran.

b) Merangkum materi pembelajaran.

c. Pengamatan

1) Selama proses pembelajaran guru mengamati setiap kegiatan yang

dilakukan peserta didik.

2) Guru mencatat keberhasilan kendala-kendala yang dialami dalam

proses pebelajaran yang belum sesuai dengan harapan.

d. Refleksi

1) Mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar hari itu

tentang beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dari sebuah

rencana kegiatan pembelajaran kaitannya dengan kehidupan sehari-

hari.

2) Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk mengungkapkan

pengalaman spiritual peserta didik terkait dengan topik pelajaran.

3) Secara kolaboratif peneliti menganalisis dan mendiskusikan hasil

pengamatan. Selanjutnya membuat suatu refleksi mana yang perlu

dipertahankan dan mana yang perlu diperbaiki untuk siklus kedua.

4) Membuat kesimpulan sementara terhadap hasil pelaksanaan siklus

satu.

Page 72: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

56

3. Siklus II

Untuk pelaksanaan siklus dua secara teknis sama seperti

pelaksanaan siklus satu. langkah-langkah dalam siklus dua ini yang perlu

ditekankan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi

(siklus dua merupakan perbaikan dari siklus satu dan berdasarkan hasil

refleksi siklus satu) akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Perencanaan

Meninjau kembali rancangan pembelajaran yang disiapkan

untuk siklus II dengan melakukan revisi sesuai hasil siklus I.

b. Pelaksanaan

Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana

pembelajaran yang telah disiapkan sesuai revisi berdasarkan evaluasi

pada siklus satu. Adapun langkah-langkah pembelajarannya hampir

sama seperti langkah-langkah pada siklus satu diantaranya :

1) Pendahuluan

a) Guru membuka pelajaran dengan salam dan peserta didik siap

memulai pelajaran lalu menjawab salam.

b) Mengadakan presensi terhadap kehadiran peserta didik.

c) Proses pembelajaran dimulai dengan bacaan do'a dan salah

satu surat pendek .

d) Guru memberikan informasi awal tentang jalannya

pembelajaran dan tugas yang harus dilaksanakan peserta didik

secara singkat dan penuh kehangatan.

e) Guru memberikan motivasi, seperti memancing emosional

peserta didik melalui beberapa pertanyaan yang berhubungan

dengan materi yang akan disampaikan.

2) Kegiataan inti

a) Guru membagi peserta didik menjadi enam kelompok, masing-

masing terdiri empat atau lima anggota kelompok dan

mengatur tempat duduk peserta didik agar setiap anggota

Page 73: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

57

kelompok dapat saling bertatap muka (kelompok pada siklus

ini telah di rubah tidak sama dengan siklus satu).

b) Guru memberikan tugas yang terencana (bisa lewat alat

peraga, permainan dan sebagainya) yang mengarahkan peserta

didik dapat menemukan atau mengkontruksi pengetahuannya

sendiri.

c) Tiap kelompok melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru

yaitu :

(1) Saling membantu menguasai bahan ajar atau materi yang

diberi oleh guru melalui sharing antar sesama anggota

kelompok.

(2) Bekerjasama dengan seluruh anggota kelompok masing-

masing (yang tahu memberi tahu pada yang belum tahu,

yang pandai mengajari yang lemah).

(3) Semua anggota kelompok bertanggung jawab atas

kelompoknya masing-masing.

(4) Masing-masing kelompok secara bergilir

mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas.

(5) Memberikan kesempatan kepada kelompok lain yang

tidak maju ke depan untuk bertanya (forum tanya jawab

dan diskusi guru bertindak sebagai fasilitator).

d) Memberikan pujian kepada salah satu kelompok atas prestasi

yang diraih.

e) Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah

dipelajari.

f) Guru membubarkan kelompok yang telah dibentuk dan peserta

didik kembali ketempat duduk masing-masing.

3) Penutup

a) Mengulas kembali materi pembelajaran.

b) Merangkum Materi pembelajaran.

Page 74: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

58

c. Pengamatan

Guru melakukan pengamatan yang sama pada seperti siklus I.

d. Refleksi

Refleksi pada siklus dua ini dilakukan untuk melakukan

penyempurnaan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran

kontekstual yang diharapkan dapat meningkatkan aktivitas peserta

didik dalam proses pembelajaran dan prestasi belajar peserta didik

pada mata pelajaran pendidikan agama Islam.

H. Indikator Keberhasilan

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan penilitian tindakan kelas ini

apabila :

1. Meningkatkan prestasi belajar peserta didik (termasuk aktivitas peserta

didik) kelas V SDN Karangasem 01 pada mata pelajaran PAI, apabila

peran guru selama proses pembelajaran sesuai dengan skenario dalam

proses pembelajaran kontekstual, sehingga mampu meningkatkan

prestasi belajar peserta didik dengan indikator sebagai berikut.

a. Aktivitas belajar peserta didik telah mencapai kriteria baik sekali,

dengan jumlah presentase aktivitas belajar dalam kegiatan

pembelajaran sekurang-kurangnya 75%.

b. Prestasi belajar peserta didik yang berupa nilai tes peserta didik

(setelah tindakan penelitian) lebih dari atau sama dengan 70

sebanyak 75% dari seluruh peserta didik di kelas V SDN

Karangasem 01 dan rata-rata kelas lebih dari 7,0.

2. Ditemukannya cara yang paling efektif dalam menerapkan

pembelajaran kontekstual.

I. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Berikut ini merupakan jadwal rencana kegiatan penelitian tindakan

kelas yang akan dilaksanakan di SDN Karangasem 01 Sayung Demak.

Page 75: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

59

Tabel 3.1. Jadwal pelaksanaan penelitian

No. Rencana Kegiatan Minggu ke

1. Persiapan 1 2 3 4

Menyusun jadwal dan konseppenelitian

Membuat kesepakatan dengan gurumitra (kolaborator)

Observasi data geografis dan historiesSDN Karangasem 1

Mencari data kelas V

2. Pelaksanaan

Menyiapkan kelas dan alat

Melakukan tindakan pra siklus

Melakukan tindakan siklus I

Melakukan tindakan siklus II

3. Penyusunan Laporan

Menyusun konsep laporan

Penyelesaian laporan

____________________

Page 76: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

BAB IV

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Profil SDN Karangasem 01 Kec. Sayung Kab. Demak

1. Identitas Sekolah

a. Nama Sekolah : SDN Karangasem 01

b. NIS : 100190

c. NSS : 101032104019

d. Alamat : Jln. Genuk – Pamongan km. 7

1) Desa Karangasem

2) Kecamatan Sayung

3) Kabupaten Demak

4) Propinsi Jawa Tengah

e. Telepon : 08282698235

f. Akreditasi : A

g. Tahun berdiri : 1970

h. Tahun beroperasi : 1970

i. Status Tanah : Tanah Desa

2. Visi Misi dan Tujuan Sekolah

a. Visi Sekolah

Menjadikan sekolah sebagai wahana pembentukan generasi bangsa

yang berkualitas (iman, ilmu dan amal) meningkatkan kualitas

kependidikan dan dukungan masyarakat dalam rangka memajukan

peningkatan mutu berbasis sekolah.

b. Misi Sekolah

1) Meningkatakan kualitas tenaga kependidikan melalui wadah

sistem pembinaan profesional.

2) Meningkatkan iman taqwa dan akhlak mulia bagi warga

masyarakat.

Page 77: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

3) Meningkatkan hasil belajar peserta didik melalui pembelajaran

aktid kreatif efektif dan menyenangkan.

4) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengembangan mutu

sekolah.

c. Tujuan Sekolah

Memberikan bekal kemampuan dasar sebagai peningkatan

pengetahuan dan keterampilan yang bermanfaat sebagai pribadi,

anggota masyarakat dan warga negara.

3. Lokasi SDN Karangasem 01

SDN Karangasem 01 terletak di Jln. Genuk-Pamongan km. 7,

Desa Karangasem Kecamatan Sayung Kabupaten Demak. Secara rinci

letak geografis SDN Karangasem 01 adalah:

Sebelah Barat : Tanah Saudara Ulin Nuha

Sebelah Timur : Tanah Saudara Budiono

Sebelah Utara : Lapangan/tanah Desa

Sebelah Selatan : Jln. Raya Karangasem

4. Data Jumlah Peserta didik Tahun 2010/2011

Tabel 4.1. Data jumlah peserta didik tahun 2010/2011

Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

1 18 24 42

2 17 23 40

3 23 21 44

4 32 26 58

5 26 28 54

6 18 25 43

Jumlah 134 147 281

Page 78: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

5. Sarana yang ada di SDN Karangasem 01

Tabel 4.2. Sarana yang ada di SDN Karangasem 01

No Jenis Ruangan Jumlah

1. Ruangan Kelas 6

2. Ruangan Kepala Sekolah 1

3. Ruangan Guru 1

4. Ruangan Perpustakaan 1

5. Ruangan Laboratorium -

6. Ruangan UKS 1

7. Kantin 1

8. Kakus/WC 4

9. Ruangan Dapur 1

10. Gudang 1

Jumlah 17

B. Paparan Data Sebelum Tindakan

1. Observasi

Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengadakan pertemuan

pada hari senin tanggal 05 Maret 2011 dengan kepala sekolah dan guru

PAI SDN Karangasem 01 Demak. Dalam pertemuan itu peneliti

menyampaikan tujuan untuk melaksanakan penelitian di sekolah tersebut.

Setelah Kepala sekolah dan guru PAI memberikan izin pelaksanaan

penelitian. Kemudian peneliti dan guru PAI berdiskusi mengenai rencana

penelitian yang akan dilaksanakan, dan disepakati bahwa kelas V yang

dijadikan sumber data penelitian. Dengan pertimbangan bahwa kelas V

termasuk kelas yang mempunyai kemampuan yang heterogen dan

merupakan kelas yang terbanyak jumlah peserta didiknya dibandingkan

dengan kelas yang lainnya sehingga perlu diadakan penelitian untuk

mengetahui efektifitas sebuah metode itu digunakan di kelas tersebut.

Sebelum pelaksanaan tindakan, peneliti terlebih dahulu berdiskusi

dengan wali kelas V, peneliti meminta data tentang kelas V, yaitu data

Page 79: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

tentang kemampuan belajar peserta didik, sebagai tolak ukur dalam

pengelompokan belajar yang akan dilaksanakan di kelas V.

2. Pra Siklus

Pra siklus ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 07 Maret

2011, guru masih menggunakan metode konvensional yaitu dengan

menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran. Maka dalam pra

siklus ini, tidak menggunakan pembagian atau pembentukan kelompok.

Guru dalam hal ini menguasai penuh proses pembelajaran. Pada

pelaksanaan Pra siklus materi yang di sampaikan adalah Kisah khalifah

Umar bin Khattab r.a.

Setelah diadakan ulangan atau tes didapat nilai rata-rata kelas

68.40 dengan banyaknya peserta didik yang tuntas 63% dan yang tidak

tuntas sebanyak 37%. Ini berarti masih ada sebagian peserta didik kelas V

tersebut belum dapat menyelesaikan evaluasi dengan baik. Begitu juga

dengan aktivitas peserta didik kelas V yang masih 58,64% dengan

kreteria baik meskipun ada sebagian yang masih perlu ditingkatkan. Pada

umumnya peserta didik terlihat kurang bersemangat dalam mengikuti

pembelajaran. Kebanyakan dari mereka kelihatan bosan dalam mengikuti

pembelajaran sehingga berakibat prestasi belajar mereka kurang

maksimal.

Pada pelaksanaan pra siklus ini, hasil belajar dapat dilihat dalam

tabel berikut.

Tabel 4.3. Hasil nilai tes pada pra siklus

No. Nama Nilai % KetercapaianKetuntasan

tuntas tidak1 Indah Farika 70 70%2 Miftahul Ulum 65 65%3 Ayuning Sukma 65 65%4 Aufa Marom 55 55%5 Ainun Nabila 60 60%6 Dewi Sardy Prasetyo 60 60%7 Desi Maharani 60 60%

Page 80: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

8 Fani Auzai 70 70%9 Fathul Mujib 75 75%

10 Lukman Efendi 70 70%11 Latif Abdika 65 65%12 Miftahul Huda 75 75%13 M. makruf Islamuddin 60 60%14 Nurus Sa’adah 60 60%15 Shela Aprilia Maulani 75 75%16 Peserta didiknto 75 75%17 A. Farid Bahri 70 70%18 A.Safrudin 65 65%19 Anna Ainur Risa 70 70%20 Ayuk Magfiroh 75 75%21 Bayu Sukma 70 70%22 Desi Adira Nur Safitri 85 85%23 Edi Prastiyo 60 60%24 Fais Maulana 67 67%25 Fika Danu Fikri 70 70%26 Fina Anisatul Mufidah 75 75%27 Firyatul Khasanah 70 70%28 Hendrik Hendarto 72 72%

29 Hening Sekar ArumRahayu 70 70%

30 Ifa Nur wahyuni 65 65%31 Lukmanul Hakim 70 70%32 Lailatul Jannah 65 65%33 Edi Susilo 65 65%34 Lia Nabila 70 70%35 Eko Prasetyo 70 70%36 M. Farid Sima Asna 75 75%37 M. Fibri Aufa 65 65%38 Moh. Muzazin 70 70%39 M. Rifki Adam 75 75%40 M. Shakibul Kahfi 70 70%41 Neli Ambarwati 60 60%42 Nur Afifah 72 72%43 Nur Afiyatus Sofuah 65 65%44 Reza Pujiyanto 70 70%45 Robiatul Adawiyah 55 55%

Page 81: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

46 Ruslan Afandi 70 70%47 Siti alfiah 60 60%48 Sova Nur Laila 73 73%49 Tri Agus Nadzir 70 70%50 Ustaza Nisrokhah 70 70%51 Yaqiatul Fikroh 70 70%52 Zumrotul Fa’iziyah 80 80%53 Bella Septi Maya Sari 70 70%54 Lailatul Fajriyah 70 70%

Jumlah 3694 34 20Nilai rata-rata 6840 68.40% 63% 37%

C. Silkus I

1. Perencanaaan Tindakan Siklus I

Siklus I dilaksanakan sebanyak satu kali pertemuan. Sebelum

siklus pertama dilaksanakan, peneliti melakukan beberapa tahap persiapan,

sebagai berikut :

a. Membuat perencanaan pembelajaran.

b. Menyiapkan materi membiasakan perilaku terpuji yaitu Meneladani

perilaku khalifah Abu Bakar As Siddiq r.a.

c. Membagi peserta didik yang berjumlah 54 anak menjadi sembilan

kelompok, yang masing-masing kelompok beranggotakan enam anak

dengan memperhatikan kriteria nilai atau prestasi anak di dalam kelas

(data pembagian kelompok anak terlampir).

d. Mempersiapkan instrumen penelitian yang digunakan untuk meneliti

peningkatan motivasi dan prestasi belajar peserta didik.

e. Membuat langkah-langkah pembelajaran pada siklus I.

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Penelitian ini dilaksanakan pada hari kamis tanggal 10 Maret

2011. Pembelajarannya berlangsung selama 2 x 45 menit. Pelaksanaan

pembelajaran pada siklus I ini dilaksanakan langsung oleh peneliti

didampingi oleh Kolaborator Bapak Shodiq, S.Pd.I selaku guru mata

pelajaran pendidikan agama Islam.

Page 82: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

Proses awal pembelajaran pada pertemuan pertama dimulai,

keadaan peserta didik masih dalam keadaan ramai tetapi keadaan ini dapat

dikondisikan setelah guru membuka kelas dan memperkenalkan peneliti

sebagai guru pengganti mata pelajaran pendidikan agama Islam.

Pembelajaran dimulai dengan mengucapkan salam dilanjutkan

dengan berdoa dipimpin oleh peneliti kemudian dilanjutkan dengan

membaca surat al-Ikhlas bersama-sama. Setelah itu dilanjutkan

perkenalan, karena proses penelitian di kelas baru pertama kali dilakukan.

Setelah proses absensi sebagai perkenalan terhadap peserta didik selesai,

maka pembelajaran dimulai dengan menjelaskan rencana kegiatan

pembelajaran yaitu menelaah bersama topik pembahasan tentang

keteladanan perilaku kholifah Abu Bakar As Siddiq.

Indikator keteladanan perilaku kholifah Abu Bakar As Siddiq

pada siklus I ini adalah meneladani sifat kejujuran Abu Bakar As Siddiq,

meneladani sifat dermawan Abu Bakar As Sidiq dan meneladani sifat

kepemimpinan Abu Bakar As Siddiq. Pada saat diterangkan peserta dalam

keadaan gaduh dan ramai, hal ini menunjukkan ketidakefektifan metode

ceramah jika dilakukan terus menerus.

Pada kegiatan inti proses pembelajaran dilanjutkan dengan

penerapan pembelajaran kontekstual. Guru membagi peserta didik menjadi

sembilan kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari enam peserta

didik. Setelah kelompok terbentuk dilanjutkan dengan mempersilahkan

peserta didik untuk menunjuk ketua dari masing-masing kelompok yang

bertugas memimpin diskusi dan menunjuk seorang sekretaris yang tugas

mecatat hasil diskusinya.

Setelah pembentukan kelompok selesai maka guru memberikan

materi pembelajaran tentang keteladanan perilaku khalifah Abu Bakar As

Siddiq kepada setiap kelompok. Masing-masing kelompok melaksanakan

tugas yang diberikan guru dengan menelaah materi pembelajaran dan

membuat ilustrasi atau contoh riil yang terjadi dikehidupan sehari-hari.

Masing-masing kelompok bekerja sama dengan anggota kelompoknya.

Page 83: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

Selama diskusi berlangsung ada beberapa anak yang bertanya

tentang materi yang belum dipahami, yaitu tentang contoh riil

kepemimpinan Abu Bakar As Siddiq, ia adalah Dessi Adira Nur Safitri.

Anak yang bertanya tidak berarti ia bodoh. Belum tentu anak yang tidak

bertanya berarti meraka paham atau pandi. Tetapi hal ini menunjukkan

keberanian dan keaktifan, memang benar setelah peneliti observasi

ternyata anak ini termasuk peserta didik yang pandai dan aktif di kelas.

Presentasi pada siklus I belum menunjukkan proses pembelajaran

yang aktif, peserta didik masih malu dan ragu untuk bertanya hal ini

disebabkan karena peserta didik belum terbiasa dengan penerapan

pembelajaran kontekstual . tetapi ada pertanyaan dari Lailatul Fajriyah saat

season pertanyaan dibuka menanggapi kelompok kedua saat

mempresentasikan hasil diskusinya. Pertanyaan tersebut adalah

“bagaimana ada teman menyontek saat ulangan?” Kemudian pertanyaan

itu dijawab anggota kelompok II yaitu Fani Auzai “jika ada teman yang

nyonyek saat ulangan itu menunjukan teman itu tidak jujur dan tidak mau

mencontok perilaku Abu Bakar as Siddiq”. Pertanyaan lain muncul dari

Nur Afifah dari kelompok VIII tentang perilaku dermawan “contohnya

dermawan dalam kehidupan sehari-hari seperti apa?” karena jawaban dari

kelompok lain kurang memuaskan sehingga pertanyaan ini diselesaikan

oleh peneliti.

Pada siklus I ini terhitung hanya tiga anak yang aktif bertanya

yaitu Desi Adira Nur Safitri, Lailatul Fajriyah dan Nur Afifah sedangkan

yang lain belum berani mengeluarkan pertanyaan hanya sekedar

membacakan hasil diskusi.

Sebagai penutup guru menyimpulkan hasil diskusi yang telah

dipelajari bersama-sama dan memberikan kesempatan pada peserta didik

untuk bertanya tentang materi yang telah didiskusikan. Guru memberi

kesempatan kepada peserta didik untuk merencanakan tindakan yang akan

mereka lakukan terkait dengan materi yang dipelajari dalam kehidupan

sehari-hari, seperti taat pada perintah agama, sabar dalam menerima

Page 84: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

cobaan, dan sebagainya. Sedangkan pengambilan nilai dalam pelaksanaan

tindakan ini dengan memberikan tes formatif untuk dikerjakan oleh

peserta didik secara indivbidu.

3. Observasi Siklus I

Pada siklus I ini, selama pelaksanaan pembelajaran di kelas,

terlihat para peserta didik mulai antusias dan merespon positif. Mulai

adanya peningkatan motivasi belajar dibandingkan pada saat pra siklus.

Hal ini terlihat dari aktivitas bertanya peserta didik yang pada saat pra

siklus mereka masih malu dan takut salah, pada siklus I ini mereka sudah

mulai berani bertanya meskipun bobot pertanyaannya masih belum

mencapai seperti yang diharapkan. Pada saat kegiatan pembelajaran

berlangsung, para peserta didik tampak gembira dan senang, hal ini dapat

dilihat dari raut muka mereka yang tampak bersemangat untuk belajar

meskipun masih ada beberapa peserta didik yang belum terbiasa dengan

model pembelajaran yang diterapkan oleh peneliti (lembar observasi

terlampir).

Selama pelaksanaan pembelajaran, peneliti bertindak sebagai guru

sekaligus sebagai observer yang mencatat lembar pengamatan pada

pedoman observasi. Hasil pengamatan pada tahap pendahuluan, terdapat

peningkatan motivasi, hal ini dikarenakan peserta didik merasa

mendapatkan penyegaran dalam kegiatan pembelajaran, sehingga mereka

berusaha memusatkan perhatian selama pembelajaran berlangsung. Akan

tetapi, memasuki kegiatan penjelasan materi secara global, aktivitas

peserta didik dalam mengajukan pertanyaan masih kurang. Hal ini

dikarenakan peserta didik masih belum terbiasa untuk mengajukan

pertanyaan. Sebaliknya, mereka lebih suka menjawab pertanyaan.

Memasuki tahap kegiatan inti, peneliti membagi peserta didik

menjadi sembilan kelompok, masing-masing kelompok terdiri atas enam

anak, tiap kelompok memiliki anggota yang heterogen, baik jenis kelamin

maupun kemampuannya. Kemudian peneliti memberi tugas kepada

masing-masing kelompok untuk saling membantu dalam menguasai

Page 85: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

materi, yaitu memahami dan meneladani perilaku khalifah Abu Bakar As

Siddiq r.a. Dalam pembelajaran ini, peneliti melatih peserta didik untuk

bekerja sama dengan teman dalam kelompok.

Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui bahwa motivasi belajar

peserta didik masih belum seperti yang diharapkan atau bisa dikatakan

masih rendah. Ini dapat dilihat dari lembar observasi peserta didik yang

menunjukkan bahwa aktivitas kerjasama peserta didik belum mencapai

apa yang diharapkan. Kegiatan kelompok ini masih didominasi oleh para

peserta didik yang aktif, sedangkan mereka yang pasif cenderung

mengikuti hasil yang telah dikerjakan kelompok. Hal ini dikarenakan

adanya perbedaan individual pada masing-masing peserta didik. Mereka

yang aktif adalah mayoritas yang memiliki prestasi di kelas, dan mereka

yang pasif adalah yang berprestasi kurang atau sedang dan mereka

cenderung kurang percaya diri pada kemampuannya.

Pada akhir pembelajaran, peserta didik diberikan evaluasi berupa

kuis. Pertanyaan-pertanyaan untuk setiap kelompok telah peneliti

persiapkan dalam lembaran. Mereka berlomba menyelesaikan pertanyaan-

pertanyaan dari materi yang telah dipelajari. Tidak terlihat dari wajah

mereka rasa jenuh atau putus asa, bahkan mereka terlihat menikmati setiap

pertanyaan-pertanyaan yang peneliti berikan. Dalam hal ini peneliti ingin

melihat prestasi belajar yang dimiliki peserta didik antar anggota

kelompok.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksanakan terdapat

sedikit peningkatan prestasi belajar peserta didik yang semula nilai rata-

rata kelas dari pre test sebesar 68.40 meningkat menjadi 74.5 atau sekitar

8.9 %.

Pada pelaksanaan siklus I ini, prestasi belajar dapat dilihat dalam

tabel berikut.

Page 86: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

Tabel 4.4. Hasil nilai tes pada Siklus I

No. Nama Nilai % Ketercapaian Ketuntasantuntas tidak

1 Indah Farika 75 75%2 Miftahul Ulum 65 65%3 Ayuning Sukma 70 70%4 Aufa Marom 65 65%5 Ainun Nabila 68 68%6 Dewi Sardy Prasetyo - -7 Desi Maharani 65 65%8 Fani Auzai 70 70%9 Fathul Mujib 85 85%10 Lukman Efendi 70 70%11 Latif Abdika 65 65%12 Miftahul Huda 85 85%13 M. makruf Islamuddin 65 65%14 Nurus Sa’adah 85 85%15 Shela Aprilia Maulani 75 75%16 Siswanto 75 75%17 A. Farid Bahri 75 75%18 A.Safrudin 70 70%19 Anna Ainur Risa 70 70%20 Ayuk Magfiroh 90 90%21 Bayu Sukma 75 75%22 Desi Adira Nur Safitri 85 85%23 Edi Prastiyo 65 65%24 Fais Maulana 70 70%25 Fika Danu Fikri 70 70%26 Fina Anisatul Mufidah 75 75%27 Firyatul Khasanah 75 75%28 Hendrik Hendarto 80 80%

29 Hening Sekar ArumRahayu 70 70%

30 Ifa Nur wahyuni 65 65%31 Lukmanul Hakim 80 80%32 Lailatul Jannah 70 70%33 Edi Susilo 68 68%34 Lia Nabila 70 70%35 Eko Prasetyo - -

Page 87: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

36 M. Farid Sima Asna 75 75%37 M. Fibri Aufa 65 65%38 Moh. Muzazin 75 75%39 M. Rifki Adam 90 90%40 M. Shakibul Kahfi 80 80%41 Neli Ambarwati 70 70%42 Nur Afifah 75 75%43 Nur Afiyatus S 70 70%44 Reza Pujiyanto 70 70%45 Robiatul Adawiyah 68 68%46 Ruslan Afandi 80 80%47 Siti alfiah 65 65%48 Sova Nur Laila 80 80%49 Tri Agus Nadzir 80 80%50 Ustaza Nisrokhah 80 80%51 Yaqiatul Fikroh 90 90%52 Zumrotul Fa’iziyah 85 85%53 Bella Septi Maya Sari 80 80%54 Lailatul Fajriyah 90 90%

Jumlah 3874 40 12Nilai rata-rata 74.5 74.5% 77% 23%

Keterangan :Anak nomor 6 dan 35 tidak hadir, jadi hanya 52 anak dalam siklus I

4. Refleksi Siklus I

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I ini bertujuan untuk

meningkatkan prestasi belajar peserta didik terhadap mata pelajaran PAI.

Pada waktu pertama kali pertemuan dengan diadakan pembelajaran

kontekstual para peserta didik masih bingung dan merasa canggung,

apalagi pada waktu mengerjakan soal awal yaitu menelaah tentang

perilaku Abu Bakar As Siddiq ra. para peserta didik masih ada yang tidak

senang dengan teman kelompoknya, dengan demikian tugas yang

dikerjakan secara kelompok masih satu atau dua anak saja yang

mengerjakan karena mereka tidak senang dengan teman kelompoknya.

Apalagi pada waktu guru memberikan tugas untuk mengaitkan materi

dengan kehidupan sehari-hari mereka kelihatan bingung dan berusaha

Page 88: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

tidak menerimanya, dan akhirnya dengan pengarahan guru mereka dapat

menerimanya.

Kembali pada tujuan peneliti menerapkan pembelajaran

kontekstual adalah untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik

terhadap materi PAI melalui pembelajaran yang melibatkan peserta didik

secara aktif, maka peneliti menyimpulkan bahwa pada siklus I ini

penerapan pembelajaran kontekstual, mampu menunjukkan peningkatan

motivasi dan prestasi belajar namun hasil yang dapat diperoleh sangat

minim sekali, hal ini dapat dilihat dari:

a. Kegiatan diskusi kelompok kurang bisa membawa peserta didik untuk

aktif berbicara mengemukakan pendapat, bertanya dan menjawab

pertanyaan,

b. Sebagian peserta didik mengandalkan kemampuan menjawab

pertanyaan guru bukan pada kemampuan menyikapi atau memecahkan

persoalan, sehingga motivasi belajar peserta didik adalah untuk

mempelajari materi secara keseluruhan (sebatas materi) bukan untuk

mensinkronkan materi dengan kehidupan nyata,

c. Motivasi belajar peserta didik terhadap materi PAI hanya dimiliki

mereka yang sebagian besar memiliki prestasi di kelas, sedangkan

mereka yang berprestasi rendah/kurang cenderung pasif dalam

kegiatan pembelajaran. Hal ini tidak terlepas dari kebiasaan peserta

didik dalam proses belajar yang dialami sebelumnya.

D. Siklus II

1. Perencanaan Tindakan Siklus II

Pada rencana tindakan siklus II peneliti tetap menerapkan

pembelajaran kontekstual pada mata pelajaran pendidikan agama Islam,

dengan model pembelajaran ini diharapkan dapat lebih membantu untuk

meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Menindaklanjuti hasil

analisis dan refleksi pada siklus I, maka peneliti berupaya untuk

Page 89: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

melakukan improvisasi pada proses pembelajaran, yaitu dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

a. Peserta didik dibiasakan dengan pembelajaran kontekstual sehingga

diharapkan dapat mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan

sehari-hari.

b. Memaksimalkan kerjasama dan komunikasi kelompok.

Sebelum siklus II dilaksanakan peneliti melakukan beberapa

tahap persiapaan, antara lain:

a. Membuat perencanaan pembelajaran

b. Membagi peserta didik menjadi sembilan kelompok

c. Memberi materi kisah keteladanan perilaku khalifah Umar bin

Khothob r.a.

d. Mempersiapkan instrumen penelitian yang digunakan untuk meneliti

peningkatan prestasi belajar peserta didik.

e. Membuat langkah-langkah pembelajaran pada siklus II.

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Hasil penelitian siklus I menunjukkan bahwa tujuan penelitian

belum tercapai dan harus dilanjutkan pada siklus II. Hal-hal yang belum

sempurna dilaksanakan pada siklus I diperbaiki di siklus II. Pelaksanaan

siklus II ini dilaksanakan pada hari kamis tanggal 17 Maret 2011.

Pembelajarannya berlangsung selama 2 x 45 menit, pada siklus ini hanya

dilaksanakan satu kali pertemuan.

Pelaksanaan pembelajaran dimulai, proses awal masuk kelas,

peneliti langsung memposisikan diri sebagai guru. Sedangkan kolaborator

yang masuk bersama peneliti duduk pada kursi belakang dengan

membawa lembar observasi yang harus diisi sebagai lembar pengamatan.

Pembelajaran berlangsung tidak jauh berbeda dengan penelitian tindakan

siklus I, setelah berdoa dan presensi guru langsung memulai pembelajaran

dengan menjelaskan rencana kegiatan pembelajaran yaitu menelaah

bersama topik pembahasan tentang keteladanan perilaku kholifah Umar

bin Khattab.

Page 90: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

Indikator pembelajaran pada siklus II adalah meneladani sifat

keteguhan Umar bin khattab, meneladani sifat keberanian Umar bin

Khattab dan meneladani sifat kesederhanaan Umar bin Khattab. Kondisis

peserta didik saat diterangkan materi tersebut cukup tenang. Hanya saja

kondisi ruangan yang kurang idial menyebabkan banyak suara-suara dari

kelas lain sedikit mengganggu.

Pada kegiatan inti proses pembelajaran dilanjutkan dengan

penerapan pembelajaran kontekstual. Guru membagi peserta didik menjadi

sembilan kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari enam peserta

didik. Kelompok ini anggotnya berbeda dari kelompok pada siklus I,

Setelah kelompok terbentuk dilanjutkan dengan mempersilahkan peserta

didik untuk menunjuk ketua dari masing-masing kelompok yang bertugas

memimpin diskusi dan menunjuk seorang sekretaris yang tugas mecatat

hasil diskusinya.

Setelah pembentukan kelompok selesai maka guru memberikan

materi pembelajaran tentang keteladanan perilaku khalifah Umar bin

Khattab kepada setiap kelompok. Masing-masing kelompok melaksanakan

tugas yang diberikan guru dengan menelaah materi pembelajaran dan

membuat ilustrasi atau contoh riil yang terjadi dikehidupan sehari-hari.

Masing-masing kelompok bekerja sama dengan anggota kelompoknya.

Proses pembelajarn pada siklus II ini sudah ada peningkatan

dibanding pada siklus I, artinya sudah mulai banyak peserta didik yang

berani bertanya kepada kelompok lain. Diantara teknik yang peneliti

gunakan adalah memberikan pujian dan pemberian nilai tambah jika

peserta didik berani bertanya. Akhirnya sejak kelompok I menyampaikan

hasil diskusinya tentang kesederhaan khalifah Umar bin Khattab sudah ada

peserta didik yang bertanya, sehingga dapat memancing peserta didik lain

untuk bertanya dan berkomentar. Pertanyaan yang diajukan kelompok I

adalah “bagaimana meneladani kesederhanaan khalifah Umar bin

Khattab?”, pertanyaan tersebut dilontarkan oleh lailatul Jannah dari

kelompok IV.

Page 91: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

Pertanyaan tersebut ternyata memancing peserta didik lain untuk

bertanya, karena memang suatu diskusi apabila tidak ada yang mendahului

untuk memulai bertanya, maka banyak peserta didik lain akan merasa

minder untuk bertanya dan mengungkapkannya meskipun dalam

pikirannya sudah ada pertanyaan yang sebenarnya ingin disampaikan,

terlebih bagi anak usia sekolah yang belum terbiasa berdiskusi. Tercatat

ada enam anak yang bertanya selama proses diskusi dan dua anak yang

menjawab pertanyaan dari kelompok lain. Desi Adira Nur Safitri, Lailatul

Jannah, Lailatul Fajriyah, Siswanto, Lia Nabila dan Bayu Sukma.

Sedangkan dua anak yang telah berani menanggapi pertanyaan dari

kelompk lain adalah Desi Adira Nus Safitri dan Edi Susilo.

Adanya peningkatan pertanyaan dan tanggapan dari peserta didik

pada siklus II tersebut menunjukan keberhasilan penerapan pembelajaran

kontekstual.

Sebagai penutup guru menyimpulkan hasil diskusi yang telah di

telaah bersama-sama dan memberikan kesempatan pada peserta didik

untuk bertanya tentang materi yang telah didiskusikan. Tetapi tidak ada

pertanyaan yang muncul saat pertanyaan itu diajukan guru.

Tahap akhir dari pembelajaran ini adalah pemberian evaluasi pada

peserta didik berupa tes individu. Pada siklus II ini waktu sudah

terorganisir dengan baik, sehingga tes dilakukan langsung dengan alokasi

waktu 15 menit. Lebih dari 80 persen peserta didik mampu menyelesaikan

dengan baik dan tepat waktu mamun ada sebagian peserta didik yang

mengumulkan hasil tes menyusul dikantor.

3. Observasi

Pada siklus II ini, hasil pengamatan menunjukkan bahwa peserta

didik mengalami peningkatan motivasi dan prestasi belajar yang cukup

tinggi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, peserta didik mulai berani

bertanya dan mengemukakan pendapat apabila peneliti memberikan

permasalahan.

Page 92: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

Memasuki kegiatan inti, hasil pengamatan menunjukkan peserta

didik begitu antusias untuk berlomba mencapai hasil yang lebih baik antar

sesama anggota kelompok. Ketika peneliti memberi tugas/pembagian

materi pada masing-masing kelompok, peserta didik menerima tugas

dengan senang hati dan atas anjuran peneliti mereka berusaha untuk saling

membantu memahami materi yang dibebankan pada masing-masing

kelompok. Sering kali peneliti mendengar pertanyaan-pertanyaan berbobot

dari sesama anggota kelompok untuk mencapai hasil diskusi yang

memuaskan. Sudah mulai ada komunikasi dan kerjasama yang cukup baik

pada diskusi antar sesama anggota kelompok, karena masing-masing

peserta didik sudah mulai bisa menghilangkan beban rasa malu dan takut

salah dalam mengajukan pendapat. Mayoritas dari mereka sudah mulai

terbiasa dengan model pembelajaran yang peneliti terapkan di kelas V ini.

Ditambah lagi pada siklus II ini, peneliti berusaha memberikan pujian pada

setiap kelompok atas prestasi yang diraih, sehingga menjadi penyemangat

bagi kelompok lain yang belum pernah mendapatkan pujian dari peneliti.

Indikator peningkatan motivasi belajar peserta didik tercermin

dalam bertambahnya semangat, antusias dan rasa ingin tahu peserta didik

dalam pembelajaran. Sedangkan indikator peningkatan prestasi belajar

peserta didik terlihat dari peningkatan hasil belajar peserta didik.

Pada pelaksanaan siklus II ini, prestasi belajar dapat dilihat dalam

tabel berikut.

Tabel 4.5. Hasil penilaian tes pada Siklus II

No. Nama Nilai % Ketercapaian Ketuntasantuntas tidak

1 Indah Farika 85 85%2 Miftahul Ulum 85 85%3 Ayuning Sukma 70 70%4 Aufa Marom 70 70%5 Ainun Nabila 70 70%6 Dewi Sardy Prasetyo 80 80%7 Desi Maharani 80 80%8 Fani Auzai 85 85%

Page 93: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

9 Fathul Mujib 90 90%10 Lukman Efendi 80 80%11 Latif Abdika 80 80%12 Miftahul Huda 90 90%13 M. makruf Islamuddin 75 75%14 Nurus Sa’adah 85 85%15 Shela Aprilia Maulani 80 80%16 Peserta didiknto 80 80%17 A. Farid Bahri 75 75%18 A.Safrudin 75 75%19 Anna Ainur Risa 80 80%20 Ayuk Magfiroh 90 90%21 Bayu Sukma 80 80%22 Desi Adira Nur Safitri 90 90%23 Edi Prastiyo 75 75%24 Fais Maulana 80 80%25 Fika Danu Fikri 85 85%26 Fina Anisatul Mufidah 85 85%27 Firyatul Khasanah 80 80%28 Hendrik Hendarto - -

29 Hening Sekar ArumRahayu 80 80%

30 Ifa Nur wahyuni 75 75%31 Lukmanul Hakim 90 90%32 Lailatul Jannah 75 75%33 Edi Susilo 75 75%34 Lia Nabila 80 80%35 Eko Prasetyo 90 90%36 M. Farid Sima Asna 85 85%37 M. Fibri Aufa 75 75%38 Moh. Muzazin 85 85%39 M. Rifki Adam 90 90%40 M. Shakibul Kahfi 90 90%41 Neli Ambarwati 80 80%42 Nur Afifah 85 85%43 Nur Afiyatus Sofuah 80 80%44 Reza Pujiyanto 75 75%45 Robiatul Adawiyah 85 85%46 Ruslan Afandi 80 80%

Page 94: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

47 Siti alfiah 75 75%48 Sova Nur Laila 85 85%49 Tri Agus Nadzir 85 85%50 Ustaza Nisrokhah 85 85%51 Yaqiatul Fikroh 90 90%52 Zumrotul Fa’iziyah 90 90%53 Bella Septi Maya Sari 90 90%54 Lailatul Fajriyah 90 90%

Jumlah 4345 43.45 53Nilai rata-rata 81.98 81.98% 100%

Keterangan :Anak nomor 28 tidak hadir, jadi hanya 53 anak dalam siklus II

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksanakan terdapat

peningkatan motivasi yang semula nilai rata-rata kelas dari pra siklus

sebesar 58.6 meningkat menjadi 90,2 atau sekitar 53,92%, dan

peningkatan prestasi belajar peserta didik terlihat dari rata-rata kelas yang

semula nilai rata-rata kelas dari pre test/siklus I sebesar 68,40 meningkat

menjadi 81,98 atau sekitar 13,58%.

Sedangkan peningkatan motivasi belajar peserta didik antara siklus

I dengan siklus II adalah pada siklus I nilai rata-rata kelas sebesar 73,96

meningkat menjadi 90,2 atau sekitar 21,95%, dan peningkatan prestasi

belajar peserta didik antara siklus I dengan siklus II adalah pada siklus I

nilai rata-rata kelas sebesar 74,5 meningkat menjadi 81,98 atau sekitar

10,04%.

4. Refleksi

Pada siklus II ini, peserta didik sudah mulai mengerti dengan

model pembelajaran yang diterapkan peneliti. Bahkan mayoritas dari

mereka sudah mulai terbiasa dengan model pembelajaran yang peneliti

terapkan. Pada waktu mengerjakan soal mereka sudah mulai bisa

menerima teman kelompoknya, dengan demikian tugas yang dikerjakan

secara kelompok sudah mulai mereka kerjakan bersama-sama.

Penerapan pembelajaran untuk meningkatkan motivasi dan prestasi

belajar peserta didik terhadap materi PAI melalui pembelajaran yang

Page 95: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

melibatkan peserta didik secara aktif, maka peneliti menyimpulkan bahwa

pada siklus II ini bahwa penerapan pembelajaran ini, dapat meningkatkan

motivasi dan prestasi belajar peserta didik yang cukup tinggi, hal ini dapat

dilihat dari:

a. Kegiatan diskusi kelompok yang sudah dapat membawa peserta didik

untuk aktif berbicara mengemukakan pendapat, bertanya dan

menjawab pertanyaan.

b. Sebagian peserta didik sudah dapat mengandalkan kemampuan

menyikapi atau memecahkan persoalan, untuk mensinkronkan materi

dengan kehidupan nyata.

c. Motivasi belajar peserta didik terhadap materi PAI dimiliki hampir

semua peserta didik kelas V, jadi bukan hanya mereka yang memiliki

prestasi di kelas, tetapi juga mereka yang berprestasi rendah/kurang.

E. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas peserta didik dalam

pembelajaran di kelas V selama pembelajaran berlangsung secara

keseluruhan diperoleh data sebagai berikut:

a. Pada pra siklus (senin, 7 Maret 2011) persentase aktivitas peserta didik

58,6%, sehingga dapat dikatakan bahwa banyak peserta didik yang

melakukan aktivitas dalam proses pembelajaran berkriteria baik.

b. Pada siklus I (Kamis, 10 Maret 2011) persentase aktivitas peserta didik

adalah 73,96%, sehingga dapat dikatakan bahwa banyak peserta didik

yang melakukan aktivitas dalam proses pembelajaran berkriteria baik.

c. Pada siklus II (Kamis, 17 Maret 2011) persentase aktivitas peserta didik

adalah 90,2%, sehingga dapat dikatakan bahwa banyak peserta didik

yang melakukan aktivitas dalam proses pembelajaran berkriteria baik

sekali.

Dari data di atas, kemudian divisualisasikan dalam bentuk histrogram

seperti tampak dalam gambar 4 dibawah ini.

Page 96: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

Grafik Hasil Pengamatan Aktivitas Peserta Didik

0

20

40

60

80

100

PRA SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II

Siklus

Dala

m p

erse

n (%

)

Gambar 4.1.Histogram hasil pengamatan aktivitas peserta didik

Sedangkan prestasi belajar peserta didik, diperoleh perbedaan rata-

rata nilai tes pembelajaran pada setiap akhir siklus. Adapun rata-rata tes

pembelajaran setiap siklus diperoleh data sebagai berikut.

a. Hasil tes pra siklus (7 Maret 2011) rata-rata nilai tes adalah 68,40 dari 54

peserta didik yang mengikuti tes, dengan banyaknya peserta didik 63%

(34 anak) yang tuntas dan 37% (20 anak) yang tidak tuntas.

b. Pada siklus I (10 Maret 2011) rata-rata nilai tes adalah 74,5 dari 52

peserta didik yang mengikuti tes, dengan banyaknya peserta didik 77%

(40 anak) yang tuntas dan 23% (12 anak) yang tidak tuntas.

c. Pada siklus II (17 Maret 2011) rata-rata nilai tes adalah 81,98 dari 53

peserta didik yang mengikuti tes, dengan banyaknya peserta didik 100%

(53 anak) yang tuntas.

Dari data di atas kemudian divisualisasikan dalam bentuk histrogram

seperti tampak dalam gambar 4.2 dan gambar 4.3 berikut ini.

Page 97: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

Gambar 4.2. Histogram hasil nilai tes

Gambar 4.3. Histogram ketuntasan peserta didik

Adapun untuk mengetahui hasil penelitian secara keseluruhan dapat

dilihat pada tabel berikut.

Grafik Nilai Rata-rata Tes

0102030405060708090

PRA SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II

Nilai rata-rata

Ketuntasan Peserta Didik

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Page 98: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

Tabel 4.6. hasil penelitian pra siklus, siklus I, siklus II

IndikatorPra Siklus Siklus I Siklus II

HasilPengamatan

HasilPengamatan

HasilPengamatan

Prestasi Belajar(nilai rata-rata kelas)

68.40 74.5 81.98

Aktivitas Belajar 58.6% 73.96% 90.2%

Ketuntasan 63% 77% 100%

____________________

Page 99: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

82

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya

maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa

Penerapan pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan motivasi dan

prestasi belajar peserta didik kelas V SDN Karangasem 01 Sayung Demak

terhadap materi PAI. Indikator peningkatan motivasi belajar peserta didik

terlihat dari bertambahnya semangat dan antusias peserta didik dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran, tidak tampak adanya rasa malas dan

letih dari roman muka peserta didik, mereka selalu menampakkan rasa

gembira dan senang selama mengikuti pembelajaran, selalu berusaha

menyelesaikan tugas-tugas dalam waktu yang telah ditentukan, serta

besarnya rasa ingin tahu mereka yang diaplikasikan dengan melontarkan

pertanyaan-pertanyaan apabila ada materi yang kurang dipahami oleh

mereka. Peningkatan motivasi terlihat dari yang semula nilai rata-rata pra

siklus 58.6 meningkat menjadi 73.96 atau meningkat sekitar 24.67% pada

siklus I, pada siklus II lebih meningkat menjadi 90.2 atau sekitar 21.95%.

Dengan meningkatnya motivasi belajar peserta didik, maka prestasi belajar

merekapun juga meningkat, yang semula nilai rata-rata pra siklus 68,40

meningkat menjadi 74,5 atau sekitar 8.91% pada siklus I, pada siklus II

lebih meningkat lagi menjadi 81,98 atau meningkat sekitar 9,79 %.

2. Penerapan pembelajaran kontekstual yang dapat meningkatkan motivasi

dan prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran PAI di SDN

Karangasem 01 Sayung Demak adalah dengan menerapkan prinsip-prinsip

penerapan pembelajaran kontekstual secara konsisten. Prinsip kontekstual

yaitu pembelajaran sesuai dengan kewajaran perkembangan mental peserta

didik, membentuk kelompok belajar yang saling tergantung, menyediakan

Page 100: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

83

lingkungan yang mendukung pembelajaran mandiri, mempertimbangkan

keragaman peserta didik. Langkah-langkah dalam pembelajaran ini,

pertama membentuk kelompok belajar menjadi sembilan kelompok,

langkah kedua tiap kelompok melaksanakan tugas yang diberikan oleh

guru yaitu saling membantu menguasai materi pembelajaran melalui tanya

jawab atau diskusi antar sesama anggota kelompok, kemudian secara

bergiliran masing-masing kelompok memberikan pengalaman belajar

(hasil diskusi) di depan kelas, dan memberi kesempatan pada kelompok

lain yang tidak maju ke depan untuk bertanya. Sedangkan tugas guru

dalam pembelajaran ini adalah memberikan dorongan tentang manfaat

materi pelajaran yang dipelajari, terutama pada kelompok yang pasif,

memotivasi peserta didik agar lebih berani mengungkapkan gagasannya,

memacu peserta didik agar lebih banyak membaca buku, dan lain-lain.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang membuktikan adanya hubungan

yang positif antara pembelajaran kontekstual dengan prestasi belajar peserta

didik, maka dapat diajukan saran-saran sebagai berikut :

1. Diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi beberapa pihak,

antara lain :

a. Kepala Lembaga Pendidikan/Kepala Sekolah

Alangkah baiknya jika hasil penelitian ini dijadikan pedoman

oleh lembaga pendidikan untuk selalu meningkatkan prestasi belajar

peserta didik, sebab untuk mencapai prestasi belajar peserta didik

secara maksimal perlu adanya motivasi yang tinggi dari peserta didik

itu sendiri.

b. Bagi Guru

Evaluasi terhadap pembelajaran kontekstual seperti yang

disebutkan di atas perlu diterapkan secara berkesinambungan, agar

guru senantiasa melakukan upaya-upaya perbaikan dalam tindakan

Page 101: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

84

pengajarannya sehingga akan terjadi peningkatan prestasi belajar

peserta didik.

c. Bagi Peserta didik

1) Agar peserta didik selalu antusias dalam kegiatan pembelajaran,

lebih berani mengungkapkan gagasannya, berkomunikasi dan

berkerjasama dengan teman kelompoknya, membiasakan aktif

dalam segala permasalahan yang ditemui dalam kehidupan sehari-

hari, mengaktualisasikan materi yang dipelajari dalam kehidupan

sehari-hari, karena itu merupakan jalan untuk mendapatkan

motivasi dan prestasi belajar yang lebih baik.

2) Agar peserta didik lebih meningkatkan motivasi belajar, sebab

terbukti bahwa peserta didik yang memiliki prestasi belajar yang

baik adalah peserta didik yang memiliki motivasi belajar yang

tinggi.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan pengaruh

pembelajaran kontekstual terhadap prestasi belajar peserta didik, sehingga

dapat menghasilkan penelitian yang lebih akurat, valid dan reliabel.

____________________

Page 102: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

85

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media,1992.

Ahmadi, Abu, Metodik Khusus Pendidikan Agama (MKPA), Bandung: Armico,1986.

Arief, Armani, Pengantar Ilmu Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: CiputatPers, 2002.

Ali, Muhammad Daud, Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Raja GrafindoPersada, 2006.

Arif M, “Perbedaan Pembelajaran Kontekstual dan Pembejaran Konvensional”,http://aritmaxx.wordpress.com/2010/09/21/perbedaan-pembelajaran-kontekstual-dengan-pembelajaran-konvensional.

Arikunto, Suharsimi dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi aksara, 2009.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatau Pendekatan Praktik, Jakarta:Rineka Cipta, 2006.

Dalyono, M, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2009.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: BalaiPustaka, 2000.

Fauzi, Ahmad, “Penerapan Pendekatan Kontekstual (CTL) Untuk MeningkatkanHasil Belajar Matematika pada Materi Pokok Garis dan Sudut PesertaDidik Kelas VII A MTs As-Syafi’iyah Jatibarang Kabupaten BrebesTahun Pelajaran 2008/2009”, Skripsi, Semarang: Fakultas Tarbiyah IAINWalisongo, 2009.

Hamalik, Oemar, Psikologi Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algesindo,2007.

Iksan, Khoirul, “Peningkatan Proses Belajar Mengajar Melalui StrategiPembelajaranKontekstual”,http://my.opera.com/khairul11/blog/2009/03/2.

Khadim al Haramain asy Syarifain, al-Qur’an dan Terjemahnya, Madinah:Lembaga Percetakan al-Qur’an Raja Fahd, 1990.

Mahmudin, “Pembelajaran ontekstual”, http://-pengertian.blogspot.com/2009/12/pengertian-pembelajaran- kontekstual-ctl. Htm1.

Page 103: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

86

______,“Pendekatan Inkuiri dalam Pembelajaran”, http://mahmuddin.wordpress.com/2009/11/10.

Nasirudin, Pendidikan Tasawuf, Semarang: Rasail, 2009.

Resna Yunanti, “Aplikasi Pembelajaran Kontekstual pada Bidang StudiPendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Motivasi dan PrestasiBelajar Siswa SDN Ketawanggede 1 Malang”, Skripsi, Malang: FakultasTarbiyah UIN Malang, 2006.

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: RinekaCipta, 2010.

Syukur, Fatah, Sejarah Peradaban Islam, Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2009.

Sanjaya, Wina, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum BerbasisKompetensi, Jakarta: Kencana, 2008.

SM, Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Semarang:Rasail, 2009.

Starawaji, “Pengertian Pendidikan Islam Menurut Berbagai Pakar”, http://starawaji.wordpress.com/2009/05/02.

______“Pengertian Pendidikan Islam”, http://www.cantiknya-ilmu.co.cc/2010/01/pengertian-dasar-fungsi-ruang-lingkup.html.

Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada,2009.

Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar BaruAlgensindo, 2005.

Sudjarat, Akhmad, “Kunci Sukses Pelaksanaan Pembelajaran Kontekstual”,http://www.gurusukses.com.

Suprijono, Agus, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PIKEM, Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2010.

Surya, Sutan, Panduan Menulis Skripsi, Tesis, Desertasi dan Karya Ilmiah,Yogyakarta: Pustaka Pena, 2006.

Syah, Muhibin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung:Remaja Rosdakarya, 2008.

Tilaar, Paradigma Baru Pendidikan Nasional, Jakarta: Rineka Cipta, 2004.

Trianto, Mendesain Model Pembelajarn Inovatif-Progresif, Jakarta: KencanaPrenada Media, 2010.

Page 104: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

87

Tirtarahardja, Umar, dkk, Pengantar Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2005.

Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003, Undang-Undang Sistem PendidikanNasional, Jakarta: Sinar Grafika, 2007.

UUD RI 1945, Undang-Undang Dasar Republik Indonesia besertaAmandemennya, Solo: Adzana Putra, 2010.

Wahyudin, Din, dkk, Pengantar Pendidikan, Jakarta: Universitas Terbuka, 2007.

Warsito, Bambang, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya, Jakarta:Rineka Cipta, 2008.

Wisanggeni, “Definisi Prestasi Belajar”, http://mahera.net/2011/01/arti-pengertian-definisi-prestasi-belajar.

Zaid, Muhammad Abu, ”Upaya Guru dalam Meningkatkan Prestasi BelajarSejarah Kebudayaan Islam Dinasti al-Ayyubiyah Melalui Metode STADdi MTs Darul Ulum” (Studi tindakan kelas di MTs Darul Ulum kelas VIIIA Desa Bulusari Kecamatan Sayung Kabupaten Demak), Skripsi,Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2010.

Page 105: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 106: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

Lampiran 1

SUBJEK PENELITIAN

KELAS V TAHUN PELAJARAN 2010/2011

No. Nama Kode Jeniskelamin

L/P

Keterangan

1 Indah Farika A-01 P Jumlah siswa =542 Miftahul Ulum A-02 L Laki-laki= 263 Ayuning Sukma A-03 P Perempuan = 284 Aufa Marom A-04 L5 Ainun Nabila A-05 P6 Dewi Sardy Prasetyo A-06 P7 Desi Maharani A-07 P8 Fani Auzai A-08 L9 Fathul Mujib A-09 L10 Lukman Efendi A-10 L11 Latif Abdika A-11 L12 Miftahul Huda A-12 L13 M. makruf Islamuddin A-13 L14 Nurus Sa’adah A-14 P15 Shela Aprilia Maulani A-15 P16 Siswanto A-16 L17 A. Farid Bahri A-17 L18 A.Safrudin A-18 L19 Anna Ainur Risa A-19 P20 Ayuk Magfiroh A-20 P21 Bayu Sukma A-21 P22 Desi Adira Nur Safitri A-22 P23 Edi Prastiyo A-23 L24 Fais Maulana A-24 L25 Fika Danu Fikri A-25 L26 Fina Anisatul Mufidah A-26 P27 Firyatul Khasanah A-27 P28 Hendrik Hendarto A-28 L29 Hening Sekar Arum Rahayu A-29 P30 Ifa Nur wahyuni A-30 P31 Lukmanul Hakim A-31 L32 Lailatul Jannah A-32 P33 Edi Susilo A-33 L34 Lia Nabila A-34 P35 Eko Prasetyo A-35 L36 M. Farid Sima Asna A-36 L

Page 107: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

37 M. Fibri Aufa A-37 L38 Moh. Muzazin A-38 L39 M. Rifki Adam A-39 L40 M. Shakibul Kahfi A-40 L41 Neli Ambarwati A-41 P42 Nur Afifah A-42 P43 Nur Afiyatus Sofuah A-43 P44 Reza Pujiyanto A-44 L45 Robiatul Adawiyah A-45 P46 Ruslan Afandi A-46 L47 Siti alfiah A-47 P48 Sova Nur Laila A-48 P49 Tri Agus Nadzir A-49 L50 Ustaza Nisrokhah A-50 P51 Yaqiatul Fikroh A-51 P52 Zumrotul Fa’iziyah A-52 P53 Bella Septi Maya Sari A-53 P54 Lailatul Fajriyah A-54 P

Karangasem, 5 April 2011Mengetahui : Guru PAIKepala Sekolah

Nur Aini Susilowati, M.Pd. Sodiq, S.Pd.I.NIP. 1962041219822012007

Page 108: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

Lampiran 2

DAFTAR KELOMPOK KEGIATAN PEMBELAJARAN DENGAN

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SIKLUS I

KELAS V

KELOMPOK 1

1. Indah Farika2. Miftahul Ulum3. Ayuning Sukma4. Aufa Marom5. Ainun Nabila6. Dewi Sardy Prasetyo

KELOMPOK II

1. Desi Maharani2. Fani Auzai3. Fathul Mujib4. Lukman Efendi5. Latif Abdika6. Ifa Nur Wahyuni

KELOMPOK III

1. Makruf Islamuddin2. Nurus Sa’adah3. Shela Aprilia Maulani4. Siswanto5. A.Farid Bahri6. Lailatul Fajriyah

KELOMPOK IV

1. Anna Ainur Risa2. Ayuk Magfiroh3. Bayu Sukma4. Desi Adira N Safitri5. Edi Prastiyo6. Fais Maulana

KELOMPOK V

1. Fika Danu Fikri2. Fina Anisatul Mufidah3. Firyatul Khasanah4. Hendrik Hendarto5. Hening Sekar Arum R6. Miftahul Huda

KELOMPOK VI

1. Lukmanul Hakim2. Lailatul Jannah3. Edi Susilo4. Lia Nabila5. Eko Prasetyo6. M. Farid Sima Asna

KELOMPOK VII

1. M. Fibri Aufa2. Ustaza Nisrokhah3. M. Rifki Adam4. M. Shakibul Kahfi5. Neli Ambarwati6. Nur Afifah

KELOMPOK VIII

1. Nur Afiyatus Sofuah2. Reza Pujiyanto3. Robiatul Adawiyah4. Ruslan Afandi5. Siti alfiah6. Sova Nur Laila

KELOMPOK IX

1. Tri Agus Nadzir2. M. Muzazin3. Yaqiatul Fikroh4. Zumrotul Fa’iziyah5. Bella Septi Maya Sari6. A. Safrudin

Page 109: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

Lampiran 3

DAFTAR KELOMPOK KEGIATAN PEMBELAJARAN DENGAN

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SIKLUS II

KELAS V

KELOMPOK 1

1. Indah Farika2. Ayuning Sukma3. Ainun Nabila4. Fani Auzai5. Lukman Efendi6. Fathul Mujib

KELOMPOK II

1. Desi Maharani2. Miftahul ulum3. Aufa Marom4. Dewi Sardi Prasetyo5. Latif Abdika6. Ifa Nur Wahyuni

KELOMPOK III

1. Eko Prasetyo2. Nurus Sa’adah3. Shela Aprilia Maulani4. Edi Susilo5. Makruf Islamudin6. Lailatul Fajriyah

KELOMPOK IV

1. Anna Ainur Risa2. Ayuk Magfiroh3. Fika Danu Fikri4. Desi Adira N Safitri5. Hendrik Hendarto6. Miftahul Ulum

KELOMPOK V

1. Bayu Sukma2. Fina Anisatul Mufidah3. Firyatul Khasanah4. Edi Prasetyo5. Hening Sekar Arum R6. Fais Maulana

KELOMPOK VI

1. Makruf Islamuddin2. Lailatul Jannah3. Siswanto4. Lia Nabila5. A.Farid Bahri6. M. Farid Sima Asna

KELOMPOK VII

1. Tri Agus Nadzir2. Ustaza Nisrokhah3. M. Muzazin4. A.Safrudin5. Neli Ambarwati6. Nur Afifah

KELOMPOK VIII

1. Nur Afiyatus Sofuah2. M.Fibri Aufa3. Robiatul Adawiyah4. M.Rifki Adam5. Siti alfiah6. M.Shakibul Kahfi

KELOMPOK IX

1. Reza Pujiyanto2. Ruslan Afandi3. Yaqiatul Fikroh4. Zumrotul Fa’iziyah5. Bella Septi Maya Sari6. Sova Nur Laila

Page 110: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

Lampiran 4PROGRAM PEMBELAJARAN

KURIKULUM TINGKAT SATUAN SEKOLAH (KTSP)PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

TAHUN PELAJARAN 2010/2011KELAS V

SDN KARANGASEM 1 KEC SYUNG KAB. DEMAK

SMT STANDAR KOMPETENSI PERTEMUAN1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

GEN

AP

1. Mengartikan Al Qur’an surat pendek pilihan (Q.S. Al Ma’un danQ.S. Al fiil) x x x

2. Mengenal Rasul Allah x x

3. Menceritakan kisah Sahabat Nabi (Khalifah Abu Bakar As SiddiqRA dan Khalifah Umar bin Khattab RA.) x x

4. Membiasakan perilaku terpuji ( meneladani perilaku Khalifah AbuBakar As Siddiq RA dan Khalifah Umar bin Khattab RA.) x x

5. Melaksanakan puasa Ramadhan (ketentuan dan hikmah puasa) x x x

Mengetahui :Kepala SDN Karangasem 1 Guru PAI

Nur Aini Susilowati, S.Pd., M.Pd. Shidiq, S.Pd.INIP.

Page 111: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

Lampiran 5SILABUS

KURIKULUM TINGKAT SATUAN SEKOLAHPENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Satuan pendidikan : SDN Karangasem IKelas/Semester : V/II

Standar Kompetensi : menceritakan kisah sabahat Nabi

KompetensiDasar

Materipembelajaran Kegiatan pembelajaran Indikator Penilain Alokasi

waktu Sumber

Menceritakankisahkhalifah AbuBakar AsSiddiq RA.

kisah khalifahAbu Bakar AsSiddiq RA.

1. Siswa menjelaskanpengertian khalifah

2. Siswa menyebutkankhulafaurrasyidin

3. Siswa menceritkan kisahkhalifah Abu Bakar AsSiddiq RA.

1. Mampu menjelaskanpengertian khalifah.

2. Mampu menyebutkankhulafaurrasyidin

3. Mampu menceritakankisah Abu Bakar AsSiddiq RA.

Teknik :Lisan

PenugasanTes tulis

2 x 35menit

Bukupaket PAIKTSPkelas VBuku lainyangrelevan

Page 112: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

MenceritakankisahkhalifahUmar binKhattab RA.

kisah khalifahUmar binKhattab RA.

1. Siswa menceritkan kisahkhalifah Umar binKhattab RA. sebelummasuk Islam

2. Siswa menceritkan kisahkhalifah Umar binKhattab RA. setelahmasuk Islam

1. mampu menceritkankisah khalifah Umar binKhattab RA. sebelummasuk Islam

2. mampu menceritkankisah khalifah Umar binKhattab RA. setelahmasuk Islam

Teknik :Lisan

PenugasanTes tulis

2 x 35menit

Bukupaket PAIKTSPkelas VBuku lainyangrelevan

Standar Kompetensi : Membiasakan perilaku terpuji

KompetensiDasar

Materipembelajaran Kegiatan pembelajaran Indikator Penilain Alokasi

waktu Sumber

Meneladaniperilakukhalifah AbuBakar AsSiddiq RA.

Perilakukhalifah AbuBakar AsSiddiq RA.

1. Siswa meneladani sifatkejujuran Abu Bakar AsSiddiq RA.

2. Siswa meneladani sifatdermawan Abu Bakar AsSiddiq RA.

3. Siswa meneladani sifatkepemimpinan AbuBakar As Siddiq RA.

1. Mampu meneladanisifat kejujuran AbuBakar As Siddiq RA.

2. Mampu meneladanisifat dermawan AbuBakar As Siddiq RA.

3. Mampu meneladanisifat kepemimpinan AbuBakar As Siddiq RA.

Teknik :Lisan

PenugasanTes tulis

2 x 35menit

Bukupaket PAIKTSPkelas V

Buku lainyangrelevan

Page 113: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

MeneladaniperilakukhalifahUmar binKhattab RA.

Perilakukhalifah Umarbin KhattabRA.

1. Siswa meneladani sifatketeguhan Umar binKhattab RA.

2. Siswa meneladani sifatkeberanian Umar binKhattab RA.

3. Siswa meneladani sifatkepemimpinan Umar binKhattab RA.

4. Siswa meneladani sifatkesederhanaan Umar binKhattab RA.

1. Mampu meneladanisifat keteguhan Umarbin Khattab RA.

2. Mampu meneladanisifat keberanian Umarbin Khattab RA.

3. Mampu meneladanisifat kepemimpinanUmar bin Khattab RA.

4. Mampu meneladanisifat kesederhanaanUmar bin Khattab RA.

Teknik :Lisan

PenugasanTes tulis

2 x 35menit

Bukupaket PAIKTSPkelas V

Buku lainyangrelevan

Page 114: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

Lampiran 6

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)PRA SIKLUS

Sekolah : SDN Karangasem 1Mata Pelajaran : Pendidikan Agama IslamKelas/Semester : V/IIAlokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

Menceritakan kisah sahabat Nabi

B. Kompetensi Dasar

1. Menceritakan kisah Khalifah Umar bin khattab RA.

C. Indikator

1. Menceritakan kisah khalifah Umar bin khattab RA masuk Islam.

2. Menceritakan kekhalifahan Umar bin khattab RA.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui pembelajaran kontekstual siswa dapat menceritakan kisah khalifah

Umar bin khattab RA masuk Islam.

2. Melalui pembelajaran kontekstual siswa dapat menceritakan kekhalifahan

Umar bin khattab RA.

E. Materi Pembelajaran

Kisah khalifah Umar bin khattab RA

F. Strategi Pembelajaran

Model Pembelajaran : Pembelajaran Konvensional.

Metode Pembelajaran : Tanya Jawab, ceramah.

Page 115: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

G. Langkah Pembelajaran

No. Kegiatan Waktu Metode

1. Pendahuluana. Guru mengucapkan salam dan presensib. Siswa membaca suratc. Appersepsid. Guru menjelaskan rencana kegiatan

pembelajaran saat itu

10menit

Tanyajawab

2. Kegiatan intia. Eksplorasi

- Siswa mencari materi tentang kisahUmar bin khattab RA masuk Islam.

- Siswa mencari materi tentangkekhalifahan Umar bin khattab RA.

20menit

Penugasaninkuiri

b. Elaborasi- Menelaah tentang kisah Umar bin

khattab dan kekhlaifahannya.- Setiap kelompok menceritakan

kembali kisah khalifah Umar binkhattab RA

40menit

Diskusikelompok

c. Konfirmasi- Masing-masing kelompok melakukan

sharing- Siswa dan guru bertanya jawab kisah

Umar bin khattab RA.- Siswa bersama guru menyimpulkan

materi yang telah dipelajari.- Sisw memperhatikan penjelasan

tambahan dari guru.

15menit

Tanyajawab

ceramah

3. Kegiatan penutupa. Merangkum meterib. Tes formatif

20menit

penugasan

H. Sumber Belajar

a. Buku PAI kelas V semester 2.

b. Buku-buku lain yang relevan.

Page 116: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

I. Penilaian

a. Penilaian Proses :

Lembar pengamatan aktivitas peserta didik.

b. Penilaian Hasil :

Tes akhir siklus.

Demak, 7 Maret 2011.Guru PAI, Peneliti,

Shodiq, S.Pd.I. Ahmad MujibNIP. NIM. 093111393

Mengetahui,Kepala SDN Karangasem 1

Nur Aini Susilowati, S.Pd., M.Pd. NIP. 19620412 198201 2 007

Page 117: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

Lampiran 7

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)SIKLUS I

Sekolah : SDN Karangasem 1Mata Pelajaran : Pendidikan Agama IslamKelas/Semester : V/IIAlokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

Membiasakn perilaku terpuji

B. Kompetensi Dasar

Meneladani perilaku Khalifah Abu Bakar Siddiq RA.

C. Indikator

1. Mampu meneladani sifat kejujuran Abu Bakar Siddiq RA.

2. Mampu meneladani sifat dermawan Abu Bakar Siddiq RA.

3. Mampu meneladani sifat kepemimpinan Abu Bakar Siddiq RA.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui pembelajaran kontekstual siswa dapat meneladani sifat kejujuran

Abu Bakar As Siddiq RA, dalam kehidupan sehari-hari.

2. Melalui belajar kelompok siswa dapat meneladani sifat dermawan Abu

Bakar Siddiq RA, dalam kehidupan sehari-hari.

3. Melalui belajar kelompok siswa dapat meneladani sifat kepemimpinan

Abu Bakar As Siddiq RA, dalam kehidupan sehari-hari.

4. Melalui belajar kelompok siswa dapat menjelaskan keuntungan sifat

jujur, dermawan dan bijaksana.

E. Materi Pembelajaran

Keteladanan dari sifat kejujuran, dermawan dan kepemimpinan Abu Bakar

As Siddiq RA.

Page 118: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

F. Strategi Pembelajaran

Model Pembelajaran : Penerapan Pembelajaran Kontekstual.

Metode Pembelajaran : Tanya jawab, inkuiri, ceramah, Diskusi Kelompok.

G. Langkah Pembelajaran

No. Kegiatan Waktu Metode

1. Pendahuluana. Guru mengucapkan salam dan presensib. Siswa membaca suratc. Appersepsid. Guru menjelaskan rencana kegiatan

pembelajaran saat itu.

10menit

Tanyajawab

2. Kegiatan intia. Eksplorasi

Siswa mencari materi tentang perilakuketeladanan khalifah Abu Bakar As SidiqRA pada buku paket PAI.

20menit

Penugasaninkuiri

b. Elaborasi- Dalam kelompok siswa membaca dan

menelaah tentang perilaku khalifahabu Bakar As Siddiq RA.

- Dalam kelompok siswamendiskusikan tentang perilaku AbuBakar As Sidiq RA.

- Setiap kelompok maju untukmenjelaskan perilaku yang dimilikikhalifah Abu Bakar As Siddiq RA

40menit

Diskusikelompok

c. Konfirmasi- Masing-masing kelompok melakukan

sharing- Siswa dan guru bertanya jawab

tentang perilaku Abu Bakar As SidiqRA.

- Siswa bersama guru menyimpulkanmateri yang telah dipelajari.

15menit Tanya

jawabceramah

Page 119: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

- Siswa memperhatikan penjelasantambahan dari guru.

3. Kegiatan penutupa. Merangkum meterib. Tes formatif

20menit

penugasan

H. Sumber Belajar

a. Buku PAI kelas V semester 2.

b. Buku-buku lain yang relevan.

I. Penilaian

a. Penilaian Proses :

Lembar pengamatan aktivitas peserta didik.

b. Penilaian Hasil :

Tes akhir siklus.

Demak, 10 Maret 2011.Guru PAI, Peneliti,

Shodiq, S.Pd.I. Ahmad MujibNIP. NIM. 093111393

Mengetahui,Kepala SDN Karangasem 1

Nur Aini Susilowati, S.Pd., M.Pd. NIP. 19620412 198201 2 007

Page 120: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

Lampiran 8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)SIKLUS II

Sekolah : SDN Karangasem 1Mata Pelajaran : Pendidikan Agama IslamKelas/Semester : V/IIAlokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

Membiasakn perilaku terpuji

B. Kompetensi Dasar

Meneladani perilaku Khalifah Umar bin khattab RA.

C. Indikator

1. Mampu meneladani sifat keteguhan Umar bin Khattab RA.

2. Mampu meneladani sifat keberaniaan Umar bin Khattab RA.

3. Mampu meneladani sifat kepemimpinan Umar bin Khattab RA.

4. Mampu meneladani sifat kesederhanaan Umar bin Khattab RA.

D. Tujuan Pembelajaran

a. Melalui belajar kelompok siswa dapat meneladani sifat keteguhan Umar

bin Khattab RA, dalam kehidupan sehari-hari.

b. Melalui belajar kelompok siswa dapat meneladani sifat keberanian

Umar bin Khattab RA, dalam kehidupan sehari-hari.

c. Melalui belajar kelompok siswa dapat meneladani sifat kepemimpinan

Umar bin Khattab RA, dalam kehidupan sehari-hari.

d. Melalui belajar kelompok siswa dapat menjelaskan keuntungan sifat

kesederhanaan Umar bin khattab RA.

E. Materi Pembelajaran

Keteladanan dari sifat kepemimpinan, keteguhan, keberanian, dan

kesederhanaan Umar bin Khattab RA.

Page 121: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

F. Strategi Pembelajaran

Model Pembelajaran : Penerapan Pembelajaran Kontekstual.

Metode Pembelajaran : Tanya jawab, inkuiri, ceramah, Diskusi Kelompok.

G. Langkah Pembelajaran

No. Kegiatan Waktu Metode

1. Pendahuluana. Guru mengucapkan salam dan presensib. Siswa membaca suratc. Appersepsi

10menit

Tanyajawab

2. Kegiatan intia. Eksplorasi

Siswa mencari materi tentang perilakuketeladanan Umar bin khattab RA, padabuku paket PAI.

20menit

Penugasaninkuiri

b. Elaborasi- Dalam kelompok, siwa membaca dan

menelaah tentang keteladanan Umarbin khattab RA.

- Dalam kelompok siswa mendiskusikantentang perilaku Umar bin Khattab RA.

- Setiap kelompok maju untukmenjelaskan perilaku yang dimilikikhalifah Umar bin Khattab RA

40menit

Diskusikelompok

c. Konfirmasi- Masing-masing kelompok melakukan

sharing- Siswa dan guru bertanya jawab

keteladanan Umar bin khattab RA.- Siswa bersama guru menyimpulkan

materi yang telah dipelajari.- Siswa memperhatikan penjelasan

tambahan dari guru.

15menit

Tanyajawabceramah

3. Kegiatan penutupa. Merangkum meterib. Tes formatif

20menit

penugasan

Page 122: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

H. Sumber Belajar

a. Buku PAI kelas V semester 2.

b. Buku-buku lain yang relevan.

I. Penilaian

a. Penilaian Proses :

Lembar pengamatan aktivitas peserta didik.

b. Penilaian Hasil :

Tes akhir siklus.

Demak, 17 Maret 2011.Guru PAI, Peneliti,

Shodiq, S.Pd.I. Ahmad MujibNIP. NIM. 093111393

Mengetahui,Kepala SDN Karangasem 1

Nur Aini Susilowati, S.Pd., M.Pd. NIP. 19620412 198201 2 007

Page 123: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

Lampiran 11

No Kode A B C D E F G H Jml (%) Klasifikasi1 A-01 4 3 4 4 4 4 4 3 30 93,75 A2 A-02 3 4 3 4 4 4 3 3 28 87,5 A3 A-03 4 4 4 3 4 3 4 3 29 90,625 A4 A-04 3 4 3 4 4 4 4 4 30 93,75 A5 A-05 3 4 3 4 4 4 3 4 29 90,625 A6 A-06 4 3 3 4 4 4 4 4 30 93,75 A7 A-07 4 3 4 3 4 4 3 3 28 87,5 A8 A-08 3 4 4 3 4 4 3 3 28 87,5 A9 A-09 4 4 3 4 3 4 4 3 29 90,625 A10 A-10 4 4 4 4 4 4 3 3 30 93,75 A11 A-11 4 4 4 3 3 4 4 4 30 93,75 A12 A-12 4 3 4 4 4 3 3 4 29 90,625 A13 A-13 4 4 4 3 3 4 4 4 30 93,75 A14 A-14 3 4 3 4 4 3 4 4 29 90,625 A15 A-15 3 4 4 3 2 3 3 2 24 75 B16 A-16 4 3 4 4 4 4 4 4 31 96,875 A17 A-17 4 4 4 3 4 3 4 3 29 90,625 A18 A-18 4 3 4 3 3 4 3 4 28 87,5 A19 A-19 3 3 4 4 4 4 4 4 30 93,75 A20 A-20 4 3 4 3 4 4 4 3 29 90,625 A21 A-21 4 4 3 3 3 3 2 2 24 75 B22 A-22 4 3 3 4 3 4 4 3 28 87,5 A23 A-23 4 4 4 4 4 4 3 3 30 93,75 A24 A-24 4 4 4 4 4 4 4 3 31 96,875 A25 A-25 3 4 3 4 4 4 4 4 30 93,75 A26 A-26 3 4 4 4 3 4 4 4 30 93,75 A27 A-27 4 4 4 3 4 4 4 3 30 93,75 A28 A-29 3 3 4 4 3 4 4 3 28 87,5 A29 A-30 3 4 4 4 4 4 4 4 31 96,875 A30 A-31 4 4 4 3 4 4 4 4 31 96,875 A31 A-32 3 4 3 4 4 4 3 4 29 90,625 A32 A-33 3 3 3 4 4 2 4 4 27 84,375 A33 A-34 4 3 4 3 3 4 3 4 28 87,5 A34 A-35 3 3 4 4 4 4 4 4 30 93,75 A35 A-36 4 3 3 3 3 3 2 3 24 75 B36 A-37 3 4 4 4 3 4 4 4 30 93,75 A37 A-38 3 3 4 3 4 4 4 4 29 90,625 A38 A-39 4 3 4 4 3 4 4 3 29 90,625 A39 A-40 3 3 3 4 4 3 4 4 28 87,5 A40 A-41 4 3 4 3 4 4 3 4 29 90,625 A41 A-42 3 4 4 4 4 4 4 3 30 93,75 A

LEMBAR OBSERVASI PESERTA DIDIK SIKLUS II

Page 124: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

42 A-43 4 3 4 3 3 4 4 4 29 90,625 A43 A-44 3 3 4 4 4 4 3 4 29 90,625 A44 A-45 3 4 4 3 4 4 3 4 29 90,625 A45 A-46 4 3 4 4 3 3 4 3 28 87,5 A46 A-47 4 4 4 4 3 3 3 4 29 90,625 A47 A-48 3 4 4 4 4 4 4 4 31 96,875 A48 A-49 4 3 4 4 4 4 4 4 31 96,875 A49 A-50 4 4 3 4 4 4 3 4 30 93,75 A50 A-51 4 3 3 4 3 3 4 4 28 87,5 A51 A-52 3 4 4 3 4 2 3 3 26 81,25 A52 A-53 4 3 3 4 3 3 4 4 28 87,5 A53 A-54 2 3 4 3 4 4 3 3 26 81,25 A

Jumlah 188 187 196 192 193 196 190 188 1530 4781,25Persen (%) 88.6 88.2 92.4 90.5 91 92.4 89.6 88.690,2 901.625 AKlasifikasi A A A A A A A A A A A

Keterangan :A-28 tidak hadir, jadi ada 53 peserta didik yang hadir. A : Memperhatikan penjelasan guruB : Keberanian peserta didik dalam bertanyaC : Keseriusan dan partisipasi peserta didik dalam bekerja samaD : Inisiafif individu dalam penguraikan topik pembahasanE : Antusias peserta didik dalam kegiatan pembelajaranF : Keaktifan dan kontribusi peserta didik dalam diskusiG : Kemampuan peserta didik dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompokH : Indentifikasi peserta didik saat merefleksikan materi pembelajaran dalam kehidupan

sehari-hariKriteria nilai:

4 : baik sekali3 : baik2 : cukup1 : kurang

Skala persentase> 75% : baik sekali (A)51% - 75% : baik (B)26% - 50% : cukup (C)≤ 25% : kurang (D)

Demak, 17 Maret 2011Observer,

Ahmad MujibNIM: 093111393

Page 125: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar
Page 126: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

0

Page 127: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

Lampiran 18

tuntas tidak1 Indah Farika 70 70% 1 2 Miftahul Ulum 65 65% 13 Ayuning Sukma 65 65% 14 Aufa Marom 55 55% 15 Ainun Nabila 60 60% 16 Dewi Sardy Prasetyo 60 60% 17 Desi Maharani 60 60% 18 Fani Auzai 70 70% 1 9 Fathul Mujib 75 75% 1 10 Lukman Efendi 70 70% 1 11 Latif Abdika 65 65% 112 Miftahul Huda 75 75% 1 13 M. makruf Islamuddin 60 60% 114 Nurus Sa’adah 60 60% 115 Shela Aprilia Maulani 75 75% 1 16 Siswanto 75 75% 1 17 A. Farid Bahri 70 70% 1 18 A.Safrudin 65 65% 119 Anna Ainur Risa 70 70% 1 20 Ayuk Magfiroh 75 75% 1 21 Bayu Sukma 70 70% 1 22 Desi Adira Nur Safitri 85 85% 1 23 Edi Prastiyo 60 60% 124 Fais Maulana 67 67% 125 Fika Danu Fikri 70 70% 1 26 Fina Anisatul Mufidah 75 75% 1 27 Firyatul Khasanah 70 70% 1 28 Hendrik Hendarto 72 72% 1 29 Hening Sekar Arum Rahayu 70 70% 1 30 Ifa Nur wahyuni 65 65% 131 Lukmanul Hakim 70 70% 1 32 Lailatul Jannah 65 65% 133 Edi Susilo 65 65% 134 Lia Nabila 70 70% 1 35 Eko Prasetyo 70 70% 1 36 M. Farid Sima Asna 75 75% 1

KETUNTASANNo. NAMA % KETERCAPAIANNILAI

DAFTAR NILAI TES PRA SIKLUS

Nama Sekolah : SDN Karangasem 01Kelas / Semester : V / 2Mata Pelajaran : Pendidikan Agama IslamMateri : Kisah kalifah Umar bin Khattab ra.

Page 128: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

37 M. Fibri Aufa 65 65% 138 Moh. Muzazin 70 70% 1 39 M. Rifki Adam 75 75% 1 40 M. Shakibul Kahfi 70 70% 1 41 Neli Ambarwati 60 60% 142 Nur Afifah 72 72% 1 43 Nur Afiyatus Sofuah 65 65% 144 Reza Pujiyanto 70 70% 1 45 Robiatul Adawiyah 55 55% 146 Ruslan Afandi 70 70% 1 47 Siti alfiah 60 60% 148 Sova Nur Laila 73 73% 1 49 Tri Agus Nadzir 70 70% 1 50 Ustaza Nisrokhah 70 70% 151 Yaqiatul Fikroh 70 70% 152 Zumrotul Fa’iziyah 80 80% 153 Bella Septi Maya Sari 70 70% 154 Lailatul Fajriyah 70 70% 1

3694 34 2068.40 68.40% 63% 37%

JumlahNilai rata-rata

Page 129: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

Lampiran 19

tuntas tidak1 Indah Farika 75 75% 1 2 Miftahul Ulum 65 65% 13 Ayuning Sukma 70 70% 1 4 Aufa Marom 65 65 15 Ainun Nabila 68 68 16 Dewi Sardy Prasetyo7 Desi Maharani 65 65% 18 Fani Auzai 70 70% 1 9 Fathul Mujib 85 85% 1 10 Lukman Efendi 70 70% 1 11 Latif Abdika 65 65% 112 Miftahul Huda 85 85% 1 13 M. makruf Islamuddin 65 65% 114 Nurus Sa’adah 85 85% 1 15 Shela Aprilia Maulani 75 75% 1 16 Siswanto 75 75% 1 17 A. Farid Bahri 75 75% 1 18 A.Safrudin 70 70% 1 19 Anna Ainur Risa 70 70% 1 20 Ayuk Magfiroh 90 90% 1 21 Bayu Sukma 75 75% 1 22 Desi Adira Nur Safitri 85 85% 1 23 Edi Prastiyo 65 65% 124 Fais Maulana 70 70% 1 25 Fika Danu Fikri 70 70% 1 26 Fina Anisatul Mufidah 75 75% 1 27 Firyatul Khasanah 75 75% 1 28 Hendrik Hendarto 80 80% 1 29 Hening Sekar Arum Rahayu 70 70% 1 30 Ifa Nur wahyuni 65 65% 131 Lukmanul Hakim 80 80% 1 32 Lailatul Jannah 70 70% 1 33 Edi Susilo 68 68% 134 Lia Nabila 70 70% 1 35 Eko Prasetyo36 M. Farid Sima Asna 75 75% 1

Materi : Meneladani perilaku kholifah Abu Bakar As Siddiq ra.

KETUNTASAN

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

No. NAMA NILAI % KETERCAPAIAN

DAFTAR NILAI TES SIKLUS I

Nama Sekolah : SDN Karangasem 01Kelas / Semester : V / 2

Page 130: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

37 M. Fibri Aufa 65 65% 138 Moh. Muzazin 75 75% 1 39 M. Rifki Adam 90 90% 1 40 M. Shakibul Kahfi 80 80% 1 41 Neli Ambarwati 70 70% 1 42 Nur Afifah 75 75% 1 43 Nur Afiyatus Sofuah 70 70% 1 44 Reza Pujiyanto 70 70% 1 45 Robiatul Adawiyah 68 68% 146 Ruslan Afandi 80 80% 1 47 Siti alfiah 65 65% 148 Sova Nur Laila 80 80% 1 49 Tri Agus Nadzir 80 80% 1 50 Ustaza Nisrokhah 80 80% 151 Yaqiatul Fikroh 90 90% 152 Zumrotul Fa’iziyah 85 85% 153 Bella Septi Maya Sari 80 80% 154 Lailatul Fajriyah 90 90% 1

Jumlah 3874 40 12Nilai rata-rata 74.5 74.5% 77% 23%

Page 131: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

Lampiran 20

Nama Sekolah : SDN Karangasem 01Kelas / Semester : V / 2Mata Pelajaran : Pendidikan Agama IslamMateri : Meneladani perilaku khalifah Umar bin Khattab ra.

tuntas tidak1 Indah Farika 85 85% 1 2 Miftahul Ulum 85 85% 1 3 Ayuning Sukma 70 70% 1 4 Aufa Marom 70 70% 1 5 Ainun Nabila 70 70% 1 6 Dewi Sardy Prasetyo 80 80% 1 7 Desi Maharani 80 80% 1 8 Fani Auzai 85 85% 1 9 Fathul Mujib 90 90% 1 10 Lukman Efendi 80 80% 1 11 Latif Abdika 80 80% 1 12 Miftahul Huda 90 90% 1 13 M. makruf Islamuddin 75 75% 1 14 Nurus Sa’adah 85 85% 1 15 Shela Aprilia Maulani 80 80% 1 16 Siswanto 80 80% 1 17 A. Farid Bahri 75 75% 1 18 A.Safrudin 75 75% 1 19 Anna Ainur Risa 80 80% 1 20 Ayuk Magfiroh 90 90% 1 21 Bayu Sukma 80 80% 1 22 Desi Adira Nur Safitri 90 90% 1 23 Edi Prastiyo 75 75% 1 24 Fais Maulana 80 80% 1 25 Fika Danu Fikri 85 85% 1 26 Fina Anisatul Mufidah 85 85% 1 27 Firyatul Khasanah 80 80% 1 28 Hendrik Hendarto 29 Hening Sekar Arum Rahayu 80 80% 1 30 Ifa Nur wahyuni 75 75% 1 31 Lukmanul Hakim 90 90% 1 32 Lailatul Jannah 75 75% 1 33 Edi Susilo 75 75% 1 34 Lia Nabila 80 80% 1 35 Eko Prasetyo 90 90% 1 36 M. Farid Sima Asna 85 85% 1

KETUNTASANNo. NAMA NILAI % KETERCAPAIAN

DAFTAR NILAI TES SIKLUS II

Page 132: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

37 M. Fibri Aufa 75 75% 1 38 Moh. Muzazin 85 85% 1 39 M. Rifki Adam 90 90% 1 40 M. Shakibul Kahfi 90 90% 1 41 Neli Ambarwati 80 80% 1 42 Nur Afifah 85 85% 1 43 Nur Afiyatus Sofuah 80 80% 1 44 Reza Pujiyanto 75 75% 1 45 Robiatul Adawiyah 85 85% 1 46 Ruslan Afandi 80 80% 1 47 Siti alfiah 75 75% 1 48 Sova Nur Laila 85 85% 1 49 Tri Agus Nadzir 85 85% 1 50 Ustaza Nisrokhah 85 85% 151 Yaqiatul Fikroh 90 90% 152 Zumrotul Fa’iziyah 90 90% 153 Bella Septi Maya Sari 90 90% 154 Lailatul Fajriyah 90 90% 1

4345 43,45 53 81.98 81.98% 100%

JumlahNilai rata-rata

Page 133: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

Lampiran 12

MATERI PEMBELAJARAN SIKLUS IKETELADANAN ABU BAKAR AS SIDDIQ

Abu Bakar as Siddiq adalah sahabat yang paling dekat dengan Rasulullah

SAW, perilaku Abu Bakar yang pantas diteladani adalah sebagai berikut :

1. Bersegera membenarkan ajaran Rasullah

Saat Rasulullah menyampaikan ajaran Islam, Abu Bakar segera

mempercayai dan membenarkan ajaran Rasulullah, begitu juga saat Isro’

Mi’roj tanpa ragu Abu Bakar segera membenarkannya.

2. Sangat mencintai Rosulullah dan ajarannya

Abu Bakar sangat mencintai Rosulullah, Saat Rosulullah Hijrah,

Abu Bakar menemaninya. Beliau rela mempertaruhkan nyawanya untuk

menemani Rosulullah.

3. Rendah hati, sederhana dan jujur

Abu Bakar adalah seorang manusia yang rendah hati, lemah lembut

terhadap sesama muslim tapi keras terhadap musuh. Tidak pernah berlaku

angkuh, apalagi bertindak sewenang-wenang, baik terhadap sesama pada

zaman jahiliyyah maupun sesudah masuk Islam, terlebih saat menjabat

sebagai khalifah.

4. Dermawan

Abu Bakar sebagai saudagar yang kaya raya tidak segan-segan untuk

mendermakan hartanya di jalan Allah SWT. Beliau membelanjakan

hartanya untuk kepentingan Islam dan kaum muslimin.

5. Tegas dan bijaksana dalam memimpin

Salah satu contoh kebijaksanaan Abu Bakar dalam masa

pemerintahannya adalah dibentuknya lembaga pengadilan, bidang

kementrian, lembaga keuangan negara dan pengumpulan al-Qur’an serta

usaha menyebarkan agama Islam ke negara lain. Begitu pula terhadap

orang-orang yang enggan membayar zakat Abu Bakar bersikap tegas.

Page 134: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

6. Sangat memperhatikan kepentingan rakyat

Abu Bakar adalah khalifah yang sangat memperhatikan kepentingan

rakyat. Mendahulukan kepentingan rakyat dari pada kepentingan

keluarganya.

7. Berjiwa penyabar dan suka bermusyawarah

Abu Bakar mempunyai sifat penyabar, terutama dalam menemani

Rosulullah dalam menyiarkan agama Islam. Beliau selalu sabar menerima

hinaan dan cercaan kaum kafir.

Abu Bakar selalu menyelesaikan segala persoalan dengan

musyawarah. Beliau tidak pernah memutuskan sesuatu perkara tanpa

meminta pendapat dan pertimbangan dari para sahabatnya.

Page 135: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

Lampiran 13

MATERI PEMBELAJARAN SIKLUS II

KETELADANAN UMAR BIN KHATTAB

Jasa dan perjuangan Umar bin Khattab dalam menyebarluaskan agama

Islam ke luar Jazirah Arab sangat besar. Perilaku terpuji Umar bin Khattab yang

bisa diteladani antara lain :

1. Sederhana dan rendah hati

Meskipun menjabat sebagai kepala negara. Umar bin Khattab

adalah seorang yang rendah hati, baik dalam makanan mapun pakaian.

Hidupnya sangat sederhana dan tidak pernah berfoya-foya.

2. Sangat memperhatikan rakyat

Umar bin khattab tidak ingin rakyatnya merasakan kelaparan,

ketidakadilan dan lain-lain. Beliau sangat takut jika harus bertanggung

jawab kepada Allah kelak. Setiap malam beliau keliling kota Madinah

untuk mengetahui keadaan rakyatnya secara langsung.

3. Berani membela kebenaran

Umar bin Khattab adalah seorang yang paling berani di antara umat

Rasulullah. Beneraniannya digunakan untuk membela Islam dan

Rasulullah.

4. Bersikap Adil

Khalifah Umar bin khattab juga dikenal sebagai khalifah yang

sangat adil. Beliau menegakkan hukum dengan sebaik-baiknya. Jika ada

yang melanggar hukum maka mereka harus berhadapan dengan hukum. Ia

tidak pernah membedakan rakyat dan pejabat dihadapan hukum.

5. Suka bermusyawarah

Umar bin Khattah selalu mengutamakan jalan musyawarah dalam

mengambil semua keputusan.

Page 136: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

Lampiran 14SOAL TES SIKLUS I

A. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar !

1. Berikut ini adalah sikap keteladanan Abu Bakar As Sidiq, kecuali....

a. Rendah hati

b. Berjiwa tenang

c. Penyabar

d. Memiliki kekuatan

2. Seluruh harta Abu Bakar digunakan untuk ....

a. Berfoya-foya

b. Membeli barang kebutuhan keluarga

c. Perjuangan Islam

d. Modal berdagang

3. Dalam memimpim umatnya Abu Bakar berpedoman pada ....

a. Al-Qur’an dan hadits

b. Buku dan sahabat

c. Kitab dan sahabat

d. Hadits dan pendapat sahabat

4. Khalifah Abu Bakar As Shidiq adalah seorang saudagar kaya yang ....

a. Pelit c. Sombong

b. Dermawan d. Berani

5. Salah satu cara meneladani kecintaan Abu Bakar As Sidiq terhadap

Rasulullah SAW adalah ....

a. Membantah perintah orang tua

b. Melaksanakan larangan Allah

c. Menjauhi perintah Allah

d. Menjalankan ajaran Rasul.

6. Abu Bakar selalu melakukan ... dalam memutuskan suatu perkara.

a. Salat c. Kesewenang-wenangan

b. Musyawarah d. Paksaan

Page 137: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

7. Terhadap orang-orang yang menolak membayar zakat, Abu Bakar

bersikap ....

a. Lemah lembut c. Tegas

b. Pemaaf d. Acuh tak acuh

8. Ketika ada teman yang sakit karena belum sarapan sejak pagi, Raihan

memberikan uang sakunya untuk dibelikan nasi, Raihan rela tidak

membeli jajan karena sudah sarapan sebelum berangkat sekolah.

Sikap Abu Bakar yang di teladani Raihan adalah ....

a. Kesegaraan masuk agama Allah.

b. Ketegasan dalam memimpin

c. Mendahulukan kepentingan orang lain

d. Kesederhanaan

9. Azra tidak pernah menolak saat disuruh membantu ibunya. ia selalu

melakukan perintah ibunya dengan ikhlas.

Sikap Abu Bakar As Siddiq yang diteladani Azra adalah ....

a. Mencintai rasulullah dan ajarannya

b. Ketegasan dalam memimpin

c. Mendahulukan kepentingan orang lain

d. Dermawan dalam menggunakan harta

10. Orang yang sabar seperti Abu Bakar memiliki sifat kepribadian berikut,

kecuali ....

a. Tekun dalam berusaha

b. Tenang menunggu nasib baik

c. Tidak tergesa-gesa

d. Tidak mudah putus asa

11. Harta yang dimiliki oleh Abu Bakar digunakan untuk berinfak di ....

a. Kakbah c. Baitul mal

b. Mekah d. Jalan Allah

12. Contoh ketenangan jiwa Abu Bakar terlihat ketika rasulullah ....

a. Pergi perang c. hijrah

b. wafat d. Marah

Page 138: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

13. Menolak ajakan teman untuk membolos sekolah termasuk kategori sifat ...

a. dermawan

b. tegas

c. jujur

d. rendah hati

14. As-Sidiq artinya ....

a. menyalahkan

b. membenarkan

c. mengetahui

d. membaca

15. untuk kesejahteraan rakyat Abu Bakar mendirikan lembaga ....

a. peradilan

b. baitul mal

c. kepolisian

d. pertahanan negara

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban benar !

1. Bagamanakah sikap Abu Bakar terhadap orang-orang murtad dan enggan

membayar zakat?

Jawab:

2. Sebutkan tindakan kedermawanan Abu Bakar As-Sidiq terhadap para

budak!

Jawab:

3. Sebutkan keteladanan sikap Abu Bakar As Sidiq!

jawab:

4. Bagaimana sikapmu dalam meneladani sikap dermawannya Abu Bakar?

Jawab:

5. Abu Bakar tidak pernah enggan dan putus asa menemani Rasulullah

berdakwah walaupun dihina dan dicaci maki. Sikap apakah yang patut

diteladani dari Abu Bakar dalam hal ini ?

Page 139: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

Lampiran 15

SOAL TES SIKLUS II

A. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar !

1. Sebelum masuk Islam Umar bin khattab terkenal sebagai seorang yang ...

seruan Rasulullah.

a. Membantu

b. Mendukung

c. Menentang

d. Membiarkan

2. Siapapun yang menentang ajaran rasulullah akan umar hadapi dengan....

a. Rasa takut

b. Gagah berani

c. Sombong

d. Rendah diri

3. Umar bin khattab berangkat hijrah secara terang-terangan. Hal ini

membuktikan sikap ....

a. Sombong

b. Pemberani

c. Penyabar

d. Tegas

4. Walaupun menjadi seorang Khalifah besar, Umar bin Khattab selalu

bersikap ....

a. Mewah c. Sederhana

b. Boros d. Sombong

5. Dalam menegakkan hukum, khalifah umar berlaku ....

a. Semena-mena

b. Memaksa

c. Curang

d. Sangat adil

Page 140: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

6. Kita harus meneladani umar bin khattab, karenanya kita harus berani

dalam membala ....

a. Teman yang salah

b. Kebenaran

c. Adik yang melanggar aturan

d. Kejahatan

7. Umar bin khattab merupakan khalifah yang rendah hati. Ciri orang yang

rendah hati antara lain ....

a. Tidak membeda-bedakan dalam bergaul

b. Meremehkan orang lain

c. Memilih-milih teman

d. Tidak mau bergaul dengn orang miskin

8. Orang yang berani menegakkan kebenaran maka pengorbanannya akan

....

a. Dikenang c. Sia-sia

b. Percuma d. Dilupakan

9. Umar bin Khattab adalah muslim yang paling ....

a. Lunak dan lemah lembut

b. Tegas dan pemberani

c. Tenang dan keras

d. Lemah lembut dan tegas

10. Sifat yang tidak dimiliki oleh Umar bin khattab adalah ....

a. Pemberani c. Pengecut

b. Cerdas d. Disiplin

11. Khalifah umar bin khattab bersikap keras dan tegas, sehingga ia tidak

tahan melihat ....

a. Kecengengan umatnya

b. Kelemahan umatnya

c. Ketidakadilan pada umatnya

d. Keganasan umatnya

Page 141: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

12. Berikut ini adalah sikap meneladani kesederhanaan umar bin khattab

yaitu ....

a. Agus membeli sepatu baru setiap bulan

b. Bagas selalu minta mobil-mobilan baru

c. Azra tidak membeli tas baru, sebab tas yang lama masih bagus

d. Kina membeli buku tulis setiap minggu

13. Berikut ini yang tidak termasuk sikap keteladanan umar bin khattab

adalah ....

a. Pemberani c. Sederhana

b. Adil d. Penakut

14. Umar bin Khattab tidak ingin rakyatnya merasakan kelaparan dan

ketidakadilan. Hal ini membuktikan sikap ....

a. Kesederhanaan dan rendah diri

b. Suka bermusyawarah

c. Sangat memperhatikan rakyatnya.

d. Berani membela kebenaran

15. Berikut ini merupakan perbuatan yang bisa dilakukan sebagai wujud

meneladani khalifah Umar bin Khattab, kecuali....

a. Suka menolong orang lain

b. Berani memberitahu jika ada teman nyontek

c. Memakai perlengkapan sekolah yang sederhana dan tidak

berlebihan

d. Tidak berani bertanya kepada guru meskipun ada pelajaran yang

belum dimengerti

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban benar !

1. Bagaimanakah sikapmu untuk meneladani keberanian Umar bin

Khattab dalam membela kebenaran ?

Jawab:

2. Mengapa Umar bin Khattab di beri julukan al furuq? Jelaskan !

Jawab:

Page 142: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

3. Sebutkan keteladanan sikap umar bin khattab!

Jawab:

4. Bagaimanakah meneladani kesederhanaan umar bin khattab dalam

berseragam sekolah?

Jawab:

5. Bagaimanakah keadilan yang dimiliki umar bin khattab?

Jawab:

Page 143: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

Lampiran 16

KUNCI JAWABAN TES SIKLUS I

A. Kunci jawaban pilihan ganda

1. D 9. A

2. C 10. B

3. A 11. C

4. B 12. B

5. D 13. C

6. B 14. B

7. C 15. B

8. C

B. Kunci jawaban uraian

1. Abu Bakar bersikap tegas dengan memerangi mereka.

2. Abu Bakar membebaskan para budak dengan membayar tebusan kepada

majikan mereka.

3. Bersegera membenarkan ajaran Rosulullah, mencintai Rosulullah, rendah

hati, sederhana, jujur, dermawan, tegas dan bijaksana, suka

bermusyawarah, memperhatikan kepentingan rakya dan sabar.

4. Menolong teman atau orang lain yang membutuhkan dengan kemampuan

yang dimiliki.

5. Kecintaan kepada Rasullah dan ajaranya.

Page 144: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

Lampiran 17

KUNCI JAWABAN TES SIKLUS II

A. Kunci jawaban pilihan ganda.

1. C 9. B

2. B 10. C

3. B 11. C

4. C 12. C

5. D 13. D

6. B 14. C

7. A 15. D

8. A

B. Kunci jawaban uraian

1. (contoh jawaban) berani mengatakan siapa yang bersalah jika

mengetahui dengan pasti.

2. Karena secara tegas menyampaikan mana yang benar dan mana yang

salah.

3. Rendah hati, sederhana, tegas dan bijaksana, suka bermusyawarah,

memperhatikan kepentingan rakyat, berani membela yang benar dan

adil.

4. Memakai seragam sekolah seperti yang dipakai teman yang lain serta

tidak berlebihan.

5. Umar bin Khattab sangat adil, hukum ditegakkan tanpa pandang bulu.

Page 145: PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl-ahmad... · pembelajaran kontekstual dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap : Ahmad Mujib

2. Tempat & tgl. Lahir : Demak 18 Mei 1977

3. NIM : 093111393

4. Alamat Rumah : Desa Karangasem Kec. Sayung Kab. Demak

Alamt Kerja : RA Bustanul Qur’an Karangasem Sayung Demak

HP : 085 225 993 566

E-mail : [email protected]

B. Riwayat Pendidikan

1. Pendidikan Formal

a. SDN Karangasem Sayung Demak lulus tahun 1991

b. MTs Nahdlatusy Syubban Sayung lulus tahun 1994

c. MA NU Demak lulus tahun 1997

d. PGTKI Bina Insan Mulia Yogyakarta lulus tahun 2007

e. IAIN Walisongo Semarang Fakultas Tarbiyah program studi PAI

angkatan 2009.

2. Pendidikan Non Formal

Pondok Pesantren Nahdlatusy Syubban selama 2 tahun.