PENGARUH KOMPOSlSl DAN BEBAN TEKAN TERHADAP...
-
Upload
nguyenquynh -
Category
Documents
-
view
226 -
download
0
Transcript of PENGARUH KOMPOSlSl DAN BEBAN TEKAN TERHADAP...
Prosiding Seminar Na.\"ionaL Bahan Magnet ISerpc)ng, 1 L Oktober 2000 ISSN 1411 -7630
PENGARUH KOMPOSlSl DAN BEBAN TEKANTERHADAP RARAKTERISTIK RIGID BONDED MAGNET
BERBASIS LOGAM TANAH JARANG Nd-Fe-BDENGAN BAHAN PENGIKAT RESIN POLIESTER .S' !:..t
Suharpiyu1, Maya Febri2, Aloma Karo-Karo2, Akhmad Herman Yuwono11 Jurusan Metalurgi FTill, Kampus UI, Depok 16424
2p31B-BATAN, Kawasan PUSPIPTEK, Serpong-Tangerang
ABSTRAKPENGARUH KOMPOSISI DAN BEBANTEKANTERHADAP KARAKTERISTIK RlGID BONDED MAGNET
BERBASIS LOGAM TANAHJARANG ND- FE-B DENGAN BAHAN PENGIKAT RESIN POLIESTER. Magnet berperekatlbonded magnet terdiri dari dua bahan dasar yaitu serbuk bahan magnet clan bahan polimer sebagai bahan perekat serbuk.Keunggulan daTi magnet berperekat yaitu magnet dengan berat jenis rendah, kekuatan medan magnet relatif besar dibandingkanalnico & territe, toleransi ukuran yang ketat sehingga efisiensioperasi ditingkatkan. Salah satu dari magnet jenis ini adalah rigidbonded magnet, dengan bahan perekar resin yang bersitat kaku. Metode penekananl compression moulding merupakan salah satualtematifyang diambildengan variasi beban tekan 2,4 clan 6 ton untuk komposisi traksi volume serbuk 25%,45%,60% clan 80%.Dari serangkaian kondisi penekanan didapat beban tekan terbaik adalah 4 ton, traksi volume serbuk 80% dengan kuat medanmagnet yang dihasilkan sebesar -1249 Gauss. Homogenitas campuran awal, penentuan kondisi viskositas campuran clan penggunaan
pelumas, memegang peranan renting p~a proses pembuatan magnet berperekat resin poliester.
Kata Kunci : Komposit, resin, bonded magnet
ABSTRACT
EFFECT OF COMPOSITION AND COMPRESSIVE LOADING TO CHARACTERISTIC OF RIGm BONDEDMAGNET RARE EARTH METAL BASED (ND-FE-B) WITH RESIN POLYESTER BOND. Bonded magnet basicallycomprises of magnetic material and polymeric material as binder. The benefits of rigid bonded magnet are its low mass density,high magnetic tield; compare with alnico and territe, also the high dimension tolerances in affect to higher operation effeciency.Rigid bonded magnets are one the type of bonded magnet, Compression moulding method with 2, 4 and 6 tons weight andcomposition 25%, 45%, 60o/qand 800;0 powder 'i'°lume traction. The result of the experiment shows that 4 tons weight,composisiton of 80% powder volume traction has the magnetic field -1249 Gauss. The homogenity of early mixing, theviscosity condition of mixing and lubricant, will affect the procces of rigid bonded magnet with resin polyester bond production.
Key Word: Composite, resin, bonded magnet
PENDAHULUAN
Peffi1asalahan yang dihadapi adalah belum adanyaproses pembuatan RBM yang baku yang sesuai dengan
kondisi di negara ill. Sehubungan dengan hal tersebut,
maka dilakukan penelitian parameter-parameter prosespembuatan RBM dari bahan serbuk Nd-Fe-B dan bahanpolimer dengan beratjenis rendah (resin poliester).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuipengamh parameter komposisi fraksi volume serbuk danbeban tekan dalam proses pembuatan RBM dengan
metode penekanan.Pada penelitian ill digunakan serbuk Nd-Fe-B
produksi General Motor Indiana, USA dengan namadagang MQP-O. Mempakan serbuk hasil proses m~ltspinning dengan pendinginan cepat. Bahan pengikat
Kebutuhan dunia akan magnet permanenmenunjukan perkembangan yang cukup pesat. Padatahun 1990-2000 konsumsi magnet meningkat mencapai12,2%/tahun. Diperkirakan tahun 2000 nilai produksimagnet dunia akan mencapai $6,5 juta[l].
Untuk memenuhi tingkat kebutuhan magnet yangsemakin tinggi, maka diadakan penelitian tentang materialmagnet barn yakni rigid bonded magnet (REM) berbasis
logam tanah jarang (Nd-Fe-B) dengan menggunakanbahan perekat po1imer. Bahan dasar daTi RBM adalahserbuk bahan magnet dan bahan polimer sebagai bahan
perekatserbuk.RBM cocok untuk aplikasi komponen magnet
yang beIbentuk rumit dan kecil.
44
Pengaruh KOmpO.\'L\'i don Behan Tekan Terhadap Kara/(terL\'ti/( Rigid Bonded Magnet BerhlL\'isLogam Tanah Jarang Nd-Fe-B Dengan Bahan Pengikal Re.\'in Poliester (Suharpiyu)
yang digun*an ada.lah resin poliester tak jenuh
diproduksi oleh PT. JUShlS Sakti Raya merek Yukalaca.Bahan penge!as yang digunakan adalah MEKPO/Methyl Ethyl Ketone Peroxide. Bahan pelarut polimeryang digunakan ada.lah toluena produksi Merck.
Beberapa karakterisasi yang dilakukan adalahuji kekerdsan mikro dan uji medan magnet.
penjejakan dengan beban 100 g selama 15 detik.Kekerasan tertinggi dati variasi jurnlah MEKPO sebesar60 ml dan 100 ml adalah 5,25 dan 5,58 VHN. lumlah
MEKPO di dalam matriks mempunyai volume yang opti-mal untuk pembentukan jaringan tiga dimensi
(cros.s'iinking)[2] dapat dilihat pacta Gambar I. Dandilakukan karakterisasi lanjutan dengan menghadirkantoluena dalam matriks. Pada Gambar 2 dapat dilihat bahwa
Meningkatnyajumlah toluena akan menurunkankekerasan. Karena toluena toluena mudah menguap danmembentuk gelembung gas yang terperangkap(porositas) dalammatriks ketika membeku. Kekerasanterbaik yang didapatkan sebesar 2,68 untuk komposisi
2 g poliester, 60 ml MEKPO dan 300ml toluena dan belum
menunjukan timbulnya porositas.
TATA KERJA
Untuk mendapatkan komposisi matriks yangideal dilakukan percobaan 'trial and error' danmembandingkan nilai kekerasan mikro matrlkS.
Tabel I. Rasio Komposisi Matriks
oI4~e,PO(~L.
VolumeToluena
(J.tL)
2 60 20,40,60,80,100,300,500 700 1000 2000
100 20,40,60,80,100,300,~ 500 700 00 2000
25~~4c 3IV~ 2Qj 1
~
~ 0
14Q180
Berat polimer yang digunakan tetap (2 gr) dengan
volmne MEKPO yang beIVariasi. Untuk komposisi 60 ml
daD 100 ml MEKPO dilakukan karakterisasi lanjutan
dengan menghadirkan toluena di dalam matrik(poliester+MEKPO). Didapat komposisi yang ideal yakni2 gr poliester, 60 ml MEKPO daD 300 ml toluena.
Komposisi ini dijadikan komposisi matriks daTi REM.Komposi matriks dicampur dengan serbuk MQP-O (fraksivolume serbuk 25%,45%,60% daD 80%), diaduk secaramanual (~O detik), setelah itu dicetak dengan variasibeban tekan 2, 4 dan 6 ton (untuk diamater cetakan 6 turn)selama I jam. Setelah itu bakalan dilakukan pre curing
pacta suhu 80 °c selama 45 menit Dan dilanjutkan dengan
curing pacta suhu 80 °c selama 6 jam.Bakalan magnet merupakan basil pencampuran
matriks polimer dan serbuk MQP-O. Tabel2. di bawah inimemberikan perbandingan fraksi volume (%) antaraserbuk MQP-O dan matriks polimer.
Gambar 2. Kurva kekerasan matriks60ml MEKPO terhadap jumlah
Tabe! 2. Perbandingan persentase serbukMQP-O dengan matriks polimer
2. Pengujian kekerasan bakalan
Pengujian dengan menggunakan VickersMicrohardness Tester Machine dengan beban 300 gselama 10 detik. Penjejakan dilakukan pada daerahbatasantara polimer daD serbuk. Data dapat dilihat pactaTabe13.
I Serbuk MOP-O
KomRosisi 1 25% 75%I KomDosisi 2 I 45°A, ; 55%! Kom~osisi 3 6 °
Kom 20°A,
Proses kompaksi yang dilakukan menggunakansingle end compaction. Pada Gambar3 terlihat adanyakecenderungan meningkamya kekerasan terhadapmeningkatnya fraksi volume. Hal ini disebabkan karenaserbuk MQP-O yang nilai kekerasannya lebih tinggimendominasi dibandingkan dengan bahan polimer.Kekerasan bakalan meningkat semakin tingginya bebantekan, karena interaksi {ikatan adesif) yang terjadi antara
BASIL DAN PEMBAHASAN
Pemilihan Komposisi Matriks
Sebelum pengujian kekerasan mikro, permukaanmatriks diamplas dan dipoles. Setelah itu dilakukan
45
Prosiding Seminar Nasional Bahan Magnet ISerpong, J J Oktober 2000 ISSN 1411 -7630
2 2S
4S
60
19,0109
~
"1~~17,0997
22,807780%
,
45% 60%Fraksi volwm serbuk (%
27,1532J 23,698
14,2818
19,388
17,5764
21,7376
12,2098
38,654
2.1~19,6754
21,8794
28,9802
Gambar 4. Kurva kekuatan medan magnet (Gauss)terhadap fraksi volume serbuk (%)
6 25
45
60
20,718 komposit.Tekanan juga mengambil peranan yang cukup
penting dalam meningkatkan kuat medan magnet yangdihasilkan. Pada Gambar 4, terlihat bahwa pada bebantekan 6 ton, peningkatan kuat medan cukup besar.Sedangkan pada beban tekan 2 daD 4 ton, khususnyapada fraksi volume serbuk 60% dan 80%, tidak terlihatpeningkatan yang cukup berarti. Hal ini mungkindisebabkan oleh peningkatan tonase penekanan, yangberakibat terjadinya proses densiflkasi yang lebih efektifdengan peningkatan jumlah serbuk magnet per satuanvolume, yang pada gilirannya meningkatkan densitasmomen magnet di dalam komposit.
=!
matriks daD serbuk semakin bail.Pacta komposisi fraksi volume serbuk 60% tekanan
6 ton sebagaimana terlihat pacta Gambar 3, kekerasanmenurun dibandingkan dengan sampel pacta komposisi45%. Hal ini mungkin disebabkan karena pacta komposisi
60% fraksi volume serbuk (-1 g) yang digunakan lebih
rendah dari komposisi fraksi volume serbuk lainnya (25%,45%, 80%). Beban yang diterima serbuk daD polimersemakin besar sehingga menim-bulkan konsentrasitegangan yang menyebabkan kerusakan matriks.
4. Pengujian berat jenis bakalan
Pengujian berat jenis bakalan denganperhitungan secara manual dengan menggunakan rumus:
r=rn/V
I ~~
~u
~~
Masa bakalan magnet diukur menggunakantimbangan Sartorius (MaksimalllO g, d=O,1 fig). Tinggidan diameter bakalan magnet diukur dengan
menggunakanjangka sorong.Pada Gambar 5 dapat dilihat bahwa kenaikan fraksi
volume serbuk akan meningkatkan bemt jenis komposit.Hal ini disebabkan meningkatnya jumlah serbuk persatuan volume di dalam komposit. Pada beban tekan 2ton, densitas pada komposisi 80% serbuk lebih rendahdaTi pada komposisi 60%. Hal ini mungkin disebabkan,beban tekan 2 ton belum mencukupi untuk pengaturanserbuk di dalam komposit mengakibatkan ikat adesif yangterbentuk antara serbuk daD polimer belum cukup kuat
45% bO'/,
Fraksi volwne serbuk (%)
80%
!5'1.
Garnbar 3. Kurva kekerasan bakalan
3. Kemagnetan bakalan
:;' 8
5 6'Eb'-' 4'"'8"'-, 2~~ 0
45% 60%
Fraksi volume serbuk (%)
25'1.
Proses magnetisasi dengan meng-gunakanelektromagnet merek Tamagawa Ltd, model Tm- Y sf222l-153 dengan kuat medan maksimum sebesar 1,5 tesla danlebar celah sebesar 20 mm. Proses magnetisasi selama-5 detik dengan arab sumbu searah dengan arabelektomagnet. Pengukuran kekuatan magnet dilakukanpacta kedua ujung sampel magnet dan diuji sebanyaklima kali dengan menggunakanMagnetic Fieldmeter List
Magnetic, I\..1PU-St.Pacta Gambar 4 terlihat, meningkatnya fraksi
volume seIbuk akan meningkatkan kekuatan medan mag-net yang dihasilkan. Hal ini disebabkan meningkatnyajumlah momen magnet per satuan volume di dalam
Gambar 5. Kurva berat jenis bakalan (g/cmJ)terhadap fraksi volume serbuk (%)
46
~'r~ ~ 1000..~
~e, 500
25
20
Z 15~ 10'-"
5
0
14()°C).-Resin poliester merupakan bahan pengikat yang
cukup baik, terutama untuk penggunaan padatemperatur ruang dan cukup ekonomis
sehingga bakalan msak ketika dikeluarkan daTi cetakan.
5. Hubungan antara berat jenis daD keku:ttan medan
magnet
Pada Gambar 6 terlihatjelas bahwa peningkatanberat jenis kompqsit akan meningkatkan kekuatan medanmagnet yang dihasilkan. Hal ini mungkin disebabkanmeningkatnya jumlah serbuk per satuan volume yangpada gilirannya akan meningkatkan desitas momen mag-net di dalam komposit.
SARANAda kemungkinan bahwa ukuran daD bentuk
seIbuk mempengamhi densitas dan kehomogenan dalammatriks, sifat mekanik daD sifat kemagnetan bahan.sehingga perlu dikaji lebih lanjut untuk mendapatkanukuran daD bentuk serbuk yang optimal. Juga perludilakukan penelitian lebih lanjut tentang temperatur daDwaktu curing serta waktu penekanan yang optimal
sehingga didapatkan magnet berperekat dengankarakteristik fisik yang lebih baik.
DAFTARPUSTAKA
[1]. Permanent Magnets-The Global Road Ahead,Wheeler Associates-Permanent Magnet Consultant,232 West Poplar Street, Elizabethtown, Kentucky
42701,1995[2]. MANGONON, PL., The principle of Materials
Selection for Engineering Design, Prentice-HallInternational, Inc., (1999), p. 672-693
[3]. CROAT, J.J, HERBST, J.F., Rapidly SolidifiooNeo<iy-mium-lron-Boron Magnets, MRS Bulletin, Juni 1988.
Gambar6. Hubungan antara kuat medan magnet(Gauss) terhadap berat jenis komposit (gr/cm3)
KESIMPULAN
TANYA-JAWAB
Penanya : Setiadi (FTUI)
Pertanyaan1. Berapa daerah suhu yang bisa digunakan untuk mag-
net komposit berbasis heksafirit.2. Treatment magnetisasi, pengaruh adanya kandungan
karet alamo
Jawaban1. Daerah suhu yang dapat digunakan untuk magnet
komposit berbasis heksaferit bergantung daTi suhumatriks yang digunakan, pada pene1itian inidigunakan matrik po1imer karet a1am titik 1e1eh:t 181,17 °C dan suhudekomposit:t370 °C
2. Treatment magnetisasi pacta bahan magnet denganmatrik karet a1am tidak berpengaruh, artinya bahanmag:net dengan matriks karet a1am masih dapatberfungsi sebagai magnet yang dimaksud.
Berdasarkan hasil pengujian daTi pengamatanyang dilakukan 1erhadap magnet berperekat dengan fraksivolume serbuk MQP-O 25%, 45%, 60% dan 80% danvariasi beban tekan 2,4 dan 6 ton dengan menggunakanbahan perekat resin poliester, didapatkan:
Peningkatan fraksi volume serbuk akan
meningkatkan kekerasanpermukaan komposit,beret jenis komposit dan kekuatan medan magnet
komposit.Peningkatan beban tekan akan meningkatkankekerasan permu-kaan komposit dan berat jenis
komposit.Berdasarkan hasil-hasil tersebut diatas, dapat
disimpu1kan:Pentingnya penentuan kondisi viskositascampuran yang tepat untuk pencetakan.Penggunaan pelumas pacta dinding cetakan danpenekan/punch (atas dan bawah), karena resinpoliester ini memiliki sifat adesifyang cukup baikdengan dinding cetakan dan penekan/punch
sehingga tanpa pelumas sampel cenderunglengket dengan cetakan dan sampel sulitdikeluarkan dari cetakan.Rentang temperatur yang aman untukpenggunaan resin poliester sebagai bahanpengikat adalah dibawah titik lelehnya (110-
47