PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari...

52
i PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING KACANG YANG DIPELIHARA SECARA INTENSIF SKRIPSI LILI ANDRIANI SALMAN I 111 10 275 PROGRAM STUDI PRODUKSI TERNAK JURUSAN PRODUKSI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2014

Transcript of PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari...

Page 1: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

i

PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS

KUALITAS SATU KAMBING KACANG YANG DIPELIHARA SECARA

INTENSIF

SKRIPSI

LILI ANDRIANI SALMAN

I 111 10 275

PROGRAM STUDI PRODUKSI TERNAK

JURUSAN PRODUKSI TERNAK

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2014

Page 2: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

ii

PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS

KUALITAS SATU KAMBING KACANG YANG DIPELIHARA SECARA

INTENSIF

Oleh:

LILI ANDRIANI SALMAN

I 111 10 275

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada

Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin

PROGRAM STUDI PRODUKSI TERNAK

JURUSAN PRODUKSI TERNAK

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2014

SKRIPSI

Page 3: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

iii

PERNYATAAN KEASLIAN

1. Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Lili Andriani Salman

NIM : I 111 10 275

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa:

a. Karya skripsi yang saya tulis adalah asli

b. Apabila sebagian atau seluruhnya dari karya skripsi, terutama dalam Bab

Hasil dan Pembahasan tidak asli atau plagiasi maka bersedia dibatalkan

atau dikenakan sanksi akademik yang berlaku.

2. Demikian pernyataan keaslian ini dibuat untuk dapat dipergunakan

sepenuhnya.

Makassar, Juni 2014

TTD

Lili Andriani Salman

Page 4: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Penelitian : Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Bagian Karkas

Kualitas Satu Kambing Kacang yang Dipelihara

Secara Intensif

Nama : Lili Andriani Salman

No. Pokok : I 111 10 275

Program Studi : Produksi Ternak

Jurusan : Produksi Ternak

Fakultas : Peternakan

Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui oleh:

Pembimbing Utama

Prof. Dr. Ir. H. Basit Wello, M.Sc

NIP. 19450805 196901 1 001

Pembimbing Anggota

Prof. Dr. Ir. H. Sjamsuddin Garantjang, M.Sc

I NIP. 19510707 197602 1 001

Dekan Fakultas Peternakan

Prof. Dr. Ir. H. Syamsuddin Hasan, M.Sc

NIP. 19520923 197903 1 002

Ketua Jurusan Produksi Ternak

Prof. Dr. Ir. H. Sudirman Baco, M. Sc

NIP. 19641231 198903 1 025

Tanggal Lulus : Juni 2014

Page 5: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

v

ABSTRAK

Lili Andriani Salman (I 111 10 275), Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap

Bagian Karkas Kualitas Satu Kambing Kacang yang Dipelihara Secara

Intensif. Dibawah bimbingan Basit Wello Sebagai Pembimbing Utama dan

Syamsuddin Garantjang Sebagai Pembimbing Anggota.

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui bagaimana pengaruh jenis

kelamin terhadap bagian karkas kualitas satu kambing kacang dipelihara secara

intensif. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ternak Potong dan Kerja

Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin Makassar. Penelitian ini

menggunakan analisis T-test Independent Sample, dengan 4 ekor Kambing

Kacang Jantan dan 4 ekor Kambing Kacang Betina. Data yang diperoleh berasal

dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai

dengan variable yang diukur, yaitu selama tiga hari pemotongan. Parameter yang

diukur meliputi bobot potong, berat karkas, persentase karkas, berat leg,

persentase leg, berat loin dan persentase loin. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa bagian karkas kualitas satu kambing Kacang jantan dan Betina yang

dipelihara secara intensif tidak berpengaruh nyata (P > 0.05).

Kata Kunci : Jenis Kelamin, Bagian Karkas Kualitas Satu, Kambing Kacang.

Page 6: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

vi

ABSTRACK

Lili Andriani Salman (I 111 10 275) Effect of Sex Part Of The Kacang Goats

Carcass Quality intensively reared. Under Basit Wello as main supervisor

and Syamsuddin Garantjang as co-supervisor.

This research aimed to knowing how the influence of sex on the part of the

carcass quality of intensively reared Kacang goat. This research is done in the

Laboratory of the Faculty Cattle Ranch and Working Hasanuddin University,

Makassar. This research using analysis of the Independent Sample T-test, with 4

samples males Goats and 4 females Kacang goats. The data derived from records

after slaughter the recorded every slaughter goats according to the measured

variable, is during the three days of cutting. The parameters measured include

slaughter weight, carcass weight, carcass percentage, leg weight, percentage of

leg, loin weight and percentage of loin. The results showed that the part of the

carcass quality of male and female Kacang goats intensively reared not significant

(P> 0:05).

Keywords: Sex, Carcass Quality Part One, Kacang Goats.

Page 7: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan

hidayah-Nya sehingga Tugas Akhir / Skripsi ini dapat terselesaikan. Skripsi

dengan judul ” Pengaruh Jenis Kelamin Tehadap Bagian Karkas Kualitas

Satu Kambing Kacang Yang Dipelihara Secara Intensif”. Sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Peternakan Universitas

Hasanuddin, Makassar.

Pada kesempatan ini penulis menghantur ucapan terima kasih dan

penghargaan setinggi-tingginya dengan penuh rasa hormat kepada:

1. Secara khusus penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada Prof. Dr. Ir. H. Basit Wello, M.Sc selaku Pembimbing

Utama dan Prof. Dr. Ir. H. Syamsuddin Garantjang, M.Sc selaku

Pembimbing Anggota, atas segala bantuan dan keikhlasannya untuk

memberikan bimbingan, nasehat dan saran sejak awal penelitian sampai

selesainya penulisan skripsi ini.

2. Pada kedua orang tua, ayahanda Salman dan ibunda Fatmawati tercinta,

dan saudaraku Sri Jayanti SE, Ahmad Saiful SH, Muhammad Yusuf

Muharram serta keluarga besarku yang terus mendidik dan mendukung baik

materil maupun moril, dan atas segala limpahan doa, kasih sayang, kesabaran,

pengorbanan, dan segala bentuk motivasi yang telah diberikan tanpa henti

kepada penulis.

Page 8: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

viii

3. Prof. Dr. Ir. Hj. Sahari Banong, MS dan Hasbi, S.Pt, M.Si selaku

Penasehat Akademik penulis yang telah bersedia meluangkan waktunya

selama penulis duduk dibangku perkuliahan dan senantiasa memberikan

motivasi dan nasehat yang sangat berarti bagi penulis.

4. Prof. Dr. Ir. H. Syamsuddin Hasan, M. Sc selaku Dekan Fakultas

Peternakan Universitas Hasanuddin, dan Bapak wakil Dekan I, II, III, yang

telah menyediakan fasilitas kepada penulis selama menjadi mahasiswa.

5. Prof. Dr. Ir. H. Sudirman Baco, M. Sc selaku Ketua Jurusan Produksi

Ternak beserta seluruh dosen dan staf Jurusan Produksi Ternak atas segala

bantuan kepada penulis selama menjadi mahasiswa.

6. Bapak Prof. Dr. Ir. Djoni Prawira Rahardja, M.Sc dan Bapak Dr. M.

Ihsan A. Dagong, S.Pt. M.Si serta Ibu Prof. Dr. Ir. Hj. Sahari Banong, MS

sebagai pembahas yang telah memberikan masukan selama penyusunan

skripsi ini.

7. Semua Dosen-Dosen Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin yang telah

memberi ilmunya kepada penulis.

8. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan sepenelitian

Dyan Anjanna Putri, Samsu Alam Rab, Nurmiati , Linda Rahman,

Winda Lestari Kahar, serta Kanda Muh. Ichsan yang telah mencurahkan

segenap tenaga dan perhatiannya, sekali lagi terima kasih banyak yang

sebesar-besarnya.

9. kepada sahabat-sahabatku yang terbaik Ayhu Kharismawati, Harianti, Rudi

Dharmawan, Inna Think, Uchi, Tenri, Weni, Ceceng, Rahmi dan

Page 9: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

ix

Nurmiati dan terkhusus Angkatan 2010 “L10N” yang telah menjadi keluarga

kecilku selama ini.

10. Kepada Saudaraku Exact 6 Fitrah, Nhuni, Dhinul, Ewink, Ilho, Djelani,

Wahyu, Bemo, Memet dll yang namanya belum saya sebutkan yang telah

memberikan semengat dalam mengerjakan tugas akhir ini.

11. Penulis juga tidak lupa menghanturkan banyak terima kasih kepada Aldes

Alwanto Tandi yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini dan

telah membantu selama penelitian serta selalu memberikan semangat kepada

penulis.

12. Kepada Teman Matador dan Situasi 2010 serta kakanda Merpati 09,

Bakteri 08, Rumput 07, Colagen 06 dan Lebah 05 yang selama ini

memberikan support kepada penulis dan Semua pihak yang tidak dapat

penulis sebut satu persatu, terima kasih atas bantuannya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan tapi

penulis membuka diri terhadap kritik dan saran yang membangun demi

kesempurnaan skripsi ini dan demi kemajuan ilmu pengetahuan nantinya. Akhir

kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua terutama bagi diri

penulis sendiri. Amin.

Makassar, Juni 2014

Penulis

Page 10: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ............................................................................. i

HALAMAN JUDUL ................................................................................. ii

PERNYATAAN KEASLIAN .................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iv

ABSTRAK ................................................................................................ v

KATA PENGANTAR .............................................................................. vi

DAFTAR ISI ............................................................................................. ix

DAFTAR TABEL .................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xii

PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 3

A. Kambing Kacang Secara Umum .................................................. 3

B. Pakan ............................................................................................. 4

C. Pertumbuhan Pada Kambing Secara Umum ................................ 5

D. Karkas ............................................................................................ 7

E. Sistem Pemeliharaan Intensif ....................................................... 10

METODE PENELITIAN ......................................................................... 12

Waktu dan Tempat .............................................................................. 12

Materi Penelitian dan Bahan Penelitian ............................................... 12

Peubah yang Diukur ............................................................................ 12

Prosedur Penelitian .............................................................................. 13

Analisis Data ........................................................................................ 15

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Jenis Kelamin terhadap Bagian Karkas Kualitas Satu

Kambing Kacang yang Dipelihara Secara Intensif ............................ 17

Berat Karkas ........................................................................................ 17

Page 11: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

xi

Berat Leg ............................................................................................. 19

Berat Loin ........................................................................................... 20

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan .......................................................................................... 22

Saran .................................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 23

LAMPIRAN ............................................................................................... 26

RIWAYAT HIDUP ................................................................................... 39

Page 12: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

xii

DAFTAR TABEL

No. Halaman

Teks

1. Komposisi Bahan Pakan Konsentrat yang Digunakan ........................ 14

2. Analisis Proksimat Bahan Pakan Konsentrat ....................................... 14

3. Rata-rata Bobot Potong, Berat Karkas, Berat Leg, dan Berat Loin

Kambing Kacang yang Dipelihara Secara Intensif .............................. 17

Page 13: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

xiii

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

Teks

1. Kambing Kacang Betina ..................................................................... 4

2. Kambing Kacang Jantan ...................................................................... 4

3. Karkas Kambing................................................................................... 15

Page 14: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

1

PENDAHULUAN

Permintaan produk peternakan khususnya daging di Indonesia akhir-akhir

ini semakin meningkat, baik untuk konsumsi dalam negeri maupun untuk tujuan

ekspor dalam bentuk ternak hidup. Ternak kambing merupakan salah satu jenis

ternak yang memiliki prospek pengembangan yang cukup baik dalam menyuplai

kebutuhan tersebut. Adapun ternak kambing yang dapat menyuplai kebutuhan

tersebut yaitu kambing Kacang. Kambing Kacang adalah salah satu kambing lokal

di Indonesia dengan populasi yang cukup tinggi dan tersebar luas.

Produktivitas kambing dapat diukur melalui pertambahan bobot badan dan

persentase karkas yang dihasilkan. Karkas kambing adalah bagian tubuh dari

kambing sehat yang telah disembelih secara halal telah dikuliti, dikeluarkan

jeroan, dipisahkan antara kepala dan kaki mulai dari tarsus ke bawah, organ

reproduksi, ambing, ekor serta lemak yang berlebih, adapun yang dimaksud

karkas kualitas satu yaitu leg dan loin. Sementara produktivitas tersebut tidak

terlepas dari penampilan produksi ternak dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara

lain faktor keturunan (genetik) dan faktor lingkungan yang terdiri dari pakan,

pengelolaan, perkandangan, pemberantasan dan pencegahan penyakit.

Faktor genetik yaitu jenis kelamin juga salah satu faktor yang sangat

berpengaruh terhadap performa produksi ternak. Hal ini disebabkan oleh adanya

pengaruh terhadap jaringan tubuh yang sekaligus mempengaruhi pertumbuhan

maupun persentase karkas ternak serta jenis kelamin menyebabkan perbedaan laju

pertumbuhan. Pada umur yang sama ternak jantan biasanya tumbuh lebih cepat

dibandingkan ternak betina. Hal ini menyebabkan bobot hidup ternak jantan lebih

Page 15: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

2

berat dibandingkan bobot hidup ternak betina. Pemeliharaan secara intensif adalah

kambing yang dipelihara dalam kandang tertentu, tidak dipekerjakan tetapi hanya

diberi pakan dengan nilai nutrisi yang optimal untuk meningkatkan berat badan

sehingga berat karkas juga meningkat dan kesehatan kambing yang maksimal.

Atas dasar pemikiran ini, maka akan dilakukan penelitian ini untuk melihat

pengaruh jenis kelamin terhadap bagian karkas kualitas satu yang dipelihara

secara intensif.

Karkas merupakan bagian dari ternak yang telah dipisahkan dari kepala,

jeroan dan kaki bagian bawah yaitu tarsi-metatarsi dan carpi metacarpi. Persentase

dan pertambahan karkas ternak dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti umur,

bangsa dan salah satunya adalah jenis kelamin. Maka dari itu perlu dilakukan

penelitian mengenai bagaimana pengaruh jenis kelamin terhadap bagian karkas

kualitas satu kambing Kacang yang dipelihara secara intensif.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh

jenis kelamin terhadap bagian karkas kualitas satu kambing kacang dipelihara

secara intensif. Kegunaan penelitian ini adalah diharapkan menjadi bahan acuan

bagi peternak, untuk melihat bagaimana pengaruh jenis kelamin terhadap bagian

karkas kualitas satu kambing Kacang dipelihara secara intensif sehingga

diharapkan dapat memberikan informasi mengenai potensi kambing Kacang

sebagai penghasil daging dan upaya peningkatan produktivitasnya.

Page 16: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

3

TINJAUAN PUSTAKA

Kambing Kacang Secara Umum

Kambing Kacang adalah salah satu kambing lokal di Indonesia dengan

populasi yang cukup tinggi dan tersebar luas. Kambing Kacang memiliki ukuran

tubuh yang relatif kecil, memiliki telinga yang kecil dan berdiri tegak. Kambing

ini telah beradaptasi dengan lingkungan setempat, dan memiliki keunggulan pada

tingkat kelahiran. Beberapa hasil pengamatan menunjukkan bahwa litter sizenya

adalah 2 ekor (Setiadi, 2003). Kambing ini memiliki keterbatasan dengan rataan

bobot badan dewasa yang cukup rendah yaitu sekitar 20–25 kg, dengan tinggi

pundak pada jantan dewasa dan betina dewasa adalah 53,80 ± 2,88 cm dan 52,00

± 7,38 cm (Setiadi dkk, 1997). Kambing ini memiliki tanduk baik jantan maupun

betina, secara umum warna tubuhnya adalah gelap dan coklat.

Menurut Davendra dan Burn (1994), kambing Kacang merupakan

kambing asli Malaysia dan Indonesia. Kambing Kacang mampu beradaptasi baik

dengan lingkungan tempat hidup. Kambing Kacang biasa digunakan sebagai

penghasil daging. Kambing Kacang memiliki kulit yang relatif tipis dengan bulu

kasar. Kambing Kacang berwarna hitam, terkadang terdapat bercak-bercak putih.

Tanduk berbentuk pedang, melengkung ke atas dan ke belakang yang tumbuh

dengan baik pada jantan dan betina. Telinga berbentuk pendek dan tegak. Leher

pendek dan punggung melengkung sedikit yang berukuran lebih tinggi daripada

bahu.

Page 17: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

4

Tinggi gumba kambing Kacang jantan sekitar 60-65 cm dan betina 56 cm.

Jantan dan betina dewasa masing-masing berbobot sekitar 25 dan 20 kg. Kambing

Kacang lambat mencapai dewasa kelamin. Betina beranak pertama kali pada umur

12-13 bulan (Davendra dan Burn, 1994).

Gambar 1: Kambing Kacang Betina Gambar 2 : Kambing Kacang Jantan

Pakan

Pada umumnya pengertian pakan (feed) digunakan untuk hewan, sedangkam

pengertian pangan (food) digunakan untuk manusia. Berkaitan dengan pakan,

maka dihadapkan pada masalahas-masalah: kuantitatif, kualitatif, kontinuitas, dan

keseimbangan zat pakan yang terkandung di dalamnya (Sutardi, 1980). Menurut

Mulyono dan Sarwono (2008), pada dasarnya kambing tidak selektif dalam

memilih pakan. Segala macam daun-daunan dan rumput disukai, tetapi hijauan

dari daun-daunan lebih disukai daripada rumput. Hijauan yang baik untuk pakan

adalah hijauan yang belum terlalu tua dan belum menghasilkan bunga karena

hijauan yang masih muda memiliki kandungan PK (protein kasar) yang lebih

tinggi.

Page 18: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

5

a. Hijauan

Hijauan pakan merupakan pakan utama bagi ternak ruminansia dan

berfungsi sebagai sumber gizi, yaitu protein, sumber tenaga, vitamin dan mineral.

Pemanfaatan hijauan pakan sebagai makanan ternak kambing harus

disuplementasikan dengan makanan penguat atau konsentrat agar kebutuhan

nutrisi terhadap pakan dapat terpenuhi (Murtidjo, 1993).

b. Konsentrat

Menurut Tillman dkk (1983) bahwa konsentrat adalah bahan pakan ternak

yang mengandung serat kasar kurang dari 18 persen banyak mengandung BETN

(karbohidrat yang mudah dicerna), termasuk golongan biji-bijian dan sisa hasil

penggilingan, umbi-umbian dan bahan berasal dari hewan.

Pertumbuhan Pada Kambing Secara Umum

Secara sederhana Butterfield (1988) mendefenisikan pertumbuhan sebagai

terjadinya perubahan ukuran tubuh dalam suatu organisme sebelum mencapai

dewasa, sedangkan perkembangan adalah produk hasil perbedaan pertumbuhan

dan perkembangan dari masing-masing bagian tubuh dari suatu organisme.

Perubahan ukuran meliputi perubuhan bobot hidup, bentuk dimensi linier dan

komposisi tubuh termasuk pula perubahan pada komponen-komponen tubuh

seperti otot, lemak, tulang dan organ dalam serta komponen kimia terutama air,

lemak, protein dan abu (Edey, 1983).

Pertumbuhan adalah bertambahnya bobot hingga ukuran dewasa tercapai

atau lebih spesifik pertumbuhan dapat dijelaskan dengan bertambahnya produksi

Page 19: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

6

unit biokimia baru oleh pembagian sel, pembesaran sel. Perkembangan

menunjukkan kordinasi berbagai proses hingga kematangan (kedewasaan)

tercapai seperti diferensiasi selular dan perubahan bentuk tubuh. Pertumbuhan

pada umumnya dinyatakan dengan mengukur kenaikan bobot hidup yang mudah

dilakukan dan biasanya dinyatakan sebagai pertambahan bobot hidup harian atau

Average Daily Gain (ADG) (Tillman dkk, 1984)

Pertumbuhan ternak terdiri atas tahap cepat yang terjadi mulai awal

pubertas dan tahap lambat yang terjadi pada saat kedewasaan tubuh telah tercapai

(Tillman dkk, 1984). Tumbuh kembang dipengaruhi oleh factor genetic, pakan,

jenis kelamin, hormon, lingkungan dan manajemen (Judge et al., 1989). Beberapa

faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan kambing sebelum lepas sapih

adalah genotip, bobot lahir, produksi susu induk, jumlah anak per kelahiran, umur

induk, jenis kelamin anak dan umur sapih (Edey, 1983).

Hormon yang berperan dalam pertumbuhan ternak jantan yaitu hormon

androgen yang dihasilkan ternak jantan dan hormon estrogen yang dihasilakan

oleh ternak betina. Menurut Soeparno (2005) bahwa hormon kelamin jantan ini

mengakibatkan pertumbuhan yang lebih cepat pada ternak jantan di bandingkan

ternak betina, terutama setelah munculnya sifat-sifat kelamin sekunder pada

ternak jantan. Estrogen adalah homon yang dihasilkan oleh ovarium, plasenta dan

kortek adrenal. Estrogen juga termasuk hormon katabolik yang antara lain

menekan dan menghambat resorpsi tulang.

Menurut Turner dan Bagnara (1976) bahwa perbedaan pertambahan bobot

badan dan persentase karkas berdasarkan jenis kelamin dipengaruhi oleh hormon.

Page 20: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

7

Hormon tersebut adalah somatotropin (STH) yang memiliki aktivitas utama dalam

pertumbuhan tulang, pertumbuhan otot, merangsang sintesa protein dan

berpengaruh terhadap metabolisme lipida; triodothyopina.

Karkas

Menurut Owen et al, (1991) yang dimaksud dengan karkas adalah bagian

tubuh ternak hasil pemotongan setelah dipisahkan dari kepala, keempat kaki

bagian bawah mulai dari carpus dan tarsus, kulit, darah, saluran pencernaan,

saluran urine, jantung, paru-paru, limpa, hati, tenggorokan dan jaringan-jaringan

lemak yang melekat pada bagian tubuh, sedangkan organ ginjal sering

dimasukkan sebagai karkas. Menurut Soeparno (1994) karkas adalah bagian tubuh

ternak setelah pemotongan dikurangi kepala, darah, organ–organ internal, kaki

dari carpus dan tarsus ke bawah serta kulit dan ekor. Seekor ternak potong

dianggap mempunyai nilai ekonomis tinggi apabila produksi karkas yang

dihasilkan juga tinggi. Dengan demikian, karkas dapat digunakan sebagai tolok

ukur produktivitas ternak potong, karena karkas merupakan bagian dari hasil

pemotongan ternak yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Umumnya penjualan

daging didasarkan kepada berat karkas (daging dan tulang) dan belum didasarkan

pada tingkat (grade) bagian-bagian dari karkas sebagai yang telah dilakukan di

Negara-negara maju. Menurut Romans dan Ziegler (1974) potongan komersial

karkas dari kambing dibagi menjadi delapan bagian yaitu leg, loin, rack, shoulder,

neck, shank, breast, dan flank adapun bagian karkas kualitas satu yaitu bagian leg

Page 21: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

8

dan loin sedangkan bagian karkas kualitas dua yaitu rack, shoulder, neck, shank,

breast, dan flank.

Pemotongan menjadi leg diperoleh dengan cara memisahkan karkas paru

belakang dengan loin antara lumbo sacral terakhir dan flank, loin diperoleh

dengan memotong karkas bagian depan di antara rusuk ke 12 dan 13, pada bagian

belakang kaki, di daerah pertautan antara lumbo sacral terakhir dan flank

(Soeparno, 2005).

Menurut Berg dan Butterfield (1976), faktor-faktor yang mempengaruhi

produksi karkas seekor ternak dan antara lain adalah bangsa, jenis kelamin, umur

dan bobot potong disamping faktor nutrisi. Bangsa yang memiliki bobot potong

yang besar menghasilkan karkas yang besar. Soeparno (1994) menyatakan bahwa

semakin tinggi bobot potong dihasilkan sehingga diharapkan bagian daging

menjadi lebih besar. Pada bobot tubuh dan karkas yang sama ternak jantan

mengandung lebih banyak daging dan tulang serta lebih sedikit lemak

dibandingkan ternak berjenis kelamin betina (Colomer et al., 1992). Hal ini

disebabkan oleh perbedaan laju pertumbuhan pada umur yang sama antara ternak

jantan dan ternak betina (Soeparno, 1994).

Menurut Hasnudi (2005), komponen utama karkas terdiri atas jaringan otot

(daging) tulang dan lemak yang imbangan ketiga komponen tersebut menentukan

kualitas karkas, proporsi komponen karkas dan potongan karkas yang dikehendaki

oleh konsumen adalah karkas atau potongan karkas yang terdiri atas proporsi

daging tanpa lemak (lean) yang tinggi, tulang yang rendah dan lemak yang

optimal. Komposisi karkas akan berubah dengan bertambahnya bobot karkas,

Page 22: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

9

peningkatn bobot karkas akan diikuti oleh pertambahan persentase lemak dan

penurunan persentase daging serta tulang (Forrest et al., 1975).

Jenis kelamin sangat berpengaruh terhadap performa produksi ternak, hal

ini disebabkan oleh adanya pengaruh terhadap jaringan tubuh yang sekaligus

mempengaruhi pertumbuhan maupun persentase karkas ternak. Perbedaan

pertambahan bobot badan dan persentase karkas berdasarkan jenis kelamin

dipengaruhi oleh hormon. Hormon tersebut adalah somototropin (STH) yang

memiliki aktivitas utama dalam pertumbuhan tulang, pertumbuhan otot,

merangsang sintesa protein dan berpengaruh terhadap metabolisme lipida,

triodothyopida. Thyroxin meningkatkan laju metabolik dalam tubuh, glikogen

meningkatkan glukosa darah, stimulasi katabolisme protein dan lemak, androgen

untuk meningkatkan perilaku kelamin jantan, estrogen berpengaruh terhadap

perilaku jenis kelamin betina, glukokortikoid dapat menstimulasi sintesa

karbohidrat, pemecahan protein laktogen, menstimulasi aktivitas hormon

pertumbuhan dari hipofisa (Turner et al., 1976). Adapun menurut Kay dan

Housseman (1975) menyatakan bahwa hormon androgen pada hewan jantan dapat

merangsang pertumbuhan sehingga hewan jantan lebih besar dibandingkan

dengan hewan betina.

Ditambahkan Parakkasi (1999) yaitu perbedaan tingkat pertumbuhan dan

bobot dewasa antara jantan dan betina memberi petunjuk bahwa hormon kelamin

memegang peranan penting untuk merangsang pertumbuhan ruminansia. Dalam

peningkatan tingkat pertumbuhan kambing, estrogen meningkatkan konsentrasi 2

hormon protein yaitu insulin dan hormon pertumbuhan. Estrogen menangkap

Page 23: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

10

hipothalamus/pituatary yang selanjutnya meningkatkan sekresi hormon

pertumbuhan, kelenjar pituatary bagian anterior, meningkatkan sekresi hormon

pertumbuhan. Selanjutnya hormon pertumbuhan meningkatkan rata-rata

pertambahann bobot badan, efisiensi penggunaan makanan, pertambahan protein

dan kadar insulin dan glukosa dalam plasma tetapi menurunkan pertumbuhan

jaringan lemak (Parakkasi, 1999).

Menurut Short (1980), hormon kelamin memberikan pengaruh yang

menonjol terhadap pertambahan bobot badan ternak sekaligus memberikan

perbedaan bobot dan persentase karkas. Rismaniah dkk (1989) menyatakan bahwa

faktor lingkungan yang banyak mempengaruhi produksi ternak terutama kuantitas

dan kualitas pakan yang dikonsumsi dan oleh produk akhir dari proses fermentasi

rumen dan mikroorganisme rumen itu sendiri, jumlah makanan dan mutu

makanan yang baik tidak dapat merubah tubuh ternak secara genetis bertumbuh

kecil, tetapi pemberian makanan dalam jumlah yang rendah tidak akan mampu

memberikan pertambahan bobot badan dan pertumbuhan karkas secara optimal

sesuai dengan potensi genetik yang ada pada masing-masing ternak seperti

kecepatan tumbuh, persentase karkas yang tinggi, hanya mungkin dapat terealisasi

apabila ternak tersebut dapat memperoleh makanan yang cukup.

Sistem Pemeliharaan Intensif

Pemeliharaan secara intensif adalah kambing yang dipelihara dalam

kandang tertentu, tidak dipekerjakan tetapi hanya diberi pakan dengan nilai nutrisi

yang optimal untuk meningkatkan berat badan dan kesehatan kambing yang

Page 24: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

11

maksimal. Produktivitas kambing yang dipelihara secara intensif dapat ditunjang

dengan pemberian pakan hijauan maupun konsentrat yang baik dengan komposisi

yang sesuai, penanggulangan penyakit, penanganan pasca panen dan pemasaran

serta jenis bangsa kambing dan umurnya (Syafrial dkk, 2003).

Sistem pemeliharaan intensif menuntut perhatian penuh dan memerlukan

pengadaan hijauan pakan terus menerus tanpa penggembalaan. Kandang ternak

dipisahkan menurut jenis kelamin dan umur ternak. Perawatan rutin yang

dilakukan meliputi : 1) pembersihan kandang, 2) pengumpulan kotoran dan 3)

penyediaan pakan hijauan, pakan tambahan dan air minum. Perawatan insidental

meliputi: 1) pemotongan kuku kambing, 2) kastrasi atau pengebirian, 3)

pemeriksaan kesehatan dan pemberian obat, 4) pemberian tanda pengenal, 5)

pemotongan tanduk dan 6) vaksinasi (Mulyono dan Sarwono, 2008). Dalam

sistem pemeliharaan ini perlu dilakukan pemisahan antara jantan dan betina

sehubungan dengan ini perlu memisahkan kambing betina muda dari umur tiga

bulan sampai cukup umur untuk dikembangbiakkan, sedangkan untuk pejantan

dan jantan harus dikandangkan atau ditambatkan terpisah (Devendra dan Burns,

1994).

Page 25: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

12

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2013 - Maret 2014,

bertempat di Laboratorium Ternak Potong dan Kerja Fakultas Peternakan

Universitas Hasanuddin Makassar.

Materi Penelitian dan Bahan Penelitian

Materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, kambing Kacang

sebanyak 8 ekor terdiri dari, 4 ekor jantan dan 4 ekor betina dengan kisaran umur

8 bulan – 1 tahun berasal dari Kabupaten Jeneponto.

Bahan yang digunakan adalah air, hijauan (daun gamal, daun jawa, dan

lamtoro), tepung ikan, jagung giling, bungkil kelapa, dedak, mineral, urea, dan

obat-obatan.

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang individu,

tempat pakan, tempat minum, parang, timbangan digital, skop, ember, pita, catter,

gergaji besi, pisau, dan meja pemotongan.

Peubah yang Diukur

Peubah yang diukur dalam penelitian ini adalah bobot potong, berat

karkas, persentase karkas serta berat dan persentase karkas kualitas satu, yaitu leg

dan loin dengan rumus sebagai berikut :

Page 26: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

13

1. Rumus :

x 100 %

2. Rumus :

x 100 %

3. Rumus :

x 100 %

Prosedur Penelitian

Sebelum dilakukan penelitian ternak kambing terlebih dahulu dilakukan

pembiasaan selama 1 minggu berturut – turut, dikarenakan ternak kambing berasal

dari Kabupaten Jeneponto yang pemeliharaan sebelumnya dilakukan secara

tradisional dan pakan yang diberikan berbeda dengan pakan yang diberikan pada

saat penelitian, dan setelah itu baru dilakukan perlakuan. Tujuan dari pembiasaan

adalah:

1. Untuk membiasakan ternak dengan keadaan lingkungan yang baru.

2. Untuk membiasakan ternak dengan pakan yang baru (pakan yang

diberikan pada waktu penelitian).

3. Untuk menghilangkan pengaruh pakan sebelumnya.

Pemberian pakan dilakukan 3 kali sehari yaitu pada pagi jam 08.00 WITA

diberikan pakan konsentrat, pada siang jam 13.00 WITA diberi pakan hijauan dan

sore jam 16.00 WITA diberikan lagi hijauan. Pakan konsentrat yang terdiri dari

dedak, bungkil kelapa, jagung giling, tepung ikan, garam dan mineral dicampur

terlebih dahulu dan ditimbang sebanyak 3% dari berat badan ternak kambing

kemudian diberikan pada ternak. Sedangkan untuk pemberian hijauan terdiri dari

campuran hijauan kayu jawa, gamal (Gliricidia maculata) dan lamtoro (Leucaena

Page 27: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

14

leucochepala), air minum diberikan secara adlibitum. Komposisi bahan pakan

konsentrat yang digunakan disajikan pada Tabel 1, analisis proksimat bahan pakan

konsentrat disajikan pada Tabel 2.

Tabel 1. Komposisi Bahan Pakan konsentrat yang digunakan.

Bahan Pakan Persentase (%)

Dedak 35

Jagung giling 36

Bungkil Kelapa 15

Tepung Ikan 10

Mineral 2,5

Urea 1,0

Laboratorium Ternak Potong Unit Pemeliharaan Kambing

Tabel 2. Analisis Proksimat Bahan Pakan Konsentrat *)

Kandungan Gizi Persentase (%)

Air 14,49

PK 26,72

Lemak Kasar 4,99

Serat Kasar 18,51

BETN 38,76

Abu 11,02

* Hasil Analisis Kimia Laboratorium Nutrisi Ternak Dasar, 2013

Pada akhir bulan Maret dilakukan penyembelihan dan pemotongan. Proses

pemotongan terjadi beberapa tahap, yaitu:

1. Penimbangan bobot hidup ternak

2. Dilakukan pemotongan kepala, darah dan kaki dipisahkan.

3. Setelah itu pembedahan perut (jeroan dipisahkan), kemudian

didapatkan karkas segar.

4. Penimbangan bobot karkas.

5. Pemotongan menjadi leg diperoleh dengan cara memisahkan karkas

bagian belakang dengan loin antara lumbo sacral terakhir dan flank,

Page 28: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

15

loin diperoleh dengan memotong karkas bagian depan di antara rusuk

ke 12 dan 13, pada karkas bagian belakang kaki, di daerah pertautan

antara lumbo sacral terakhir dan flank. Pembagian karkas dapat

terliahatpadaGambar3(Soeparno,2005):

6. Kemudian dari masing-masing bagian potongan ditimbang.

Gambar 3. Karkas Kambing

Analisa Data

Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji banding, yaitu uji

t (t-test Independent sample) (Sudjana, 2002) , dengan perlakuan perbedaan jenis

Page 29: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

16

kelamin terhadap bagian karkas kualitas satu kambing Kacang yang dipelihara

secara intensif, dengan microsoft office excel dan rumus yang digunakan yaitu:

( )

( )

Keterangan :

t = Parameter yang diukur

X1 = Rata-rata perlakuan kambing Kacang Betina

X2 = Rata-rata Perlakuan kambing Kacang Jantan

S2 = Simpangan baku rataan

s1 = Simpangan baku kambing Kacang betina

s2 = Simpangan baku kambing Kacang jantan

n1 = Jumlah kambing Kacang betina

n2 = Jumlah kambing Kacang jantan

Page 30: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

17

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Jenis Kelamin terhadap Bagian Karkas Kualitas Satu Kambing

Kacang yang Dipelihara Secara Intensif

Produktivitas kambing dapat diukur melalui pertambahan bobot badan dan

persentase karkas yang dihasilkan. Karkas merupakan bagian dari ternak yang

telah dipisahkan dari kepala, jeroan dan kaki bagian bawah yaitu tarsi-metatarsi

dan carpi metacarpi, adapun yang dimaksud karkas kualitas satu yaitu leg dan

loin. Berikut ini hasil penelitian terhadap rata-rata penimbangan bobot potong,

berat karkas, persentase karkas, berat leg, persentase leg, berat loin dan persentase

loin dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Rata-Rata Bobot Potong, Berat Karkas, Persentase Karkas, Berat Leg,

Persentase Leg, Berat Loin dan Persentase Loin Kambing Kacang yang

Dipelihara Secara Intensif.

No. Parameter Jantan Betina

1. Bobot Potong (g) 13792,5±1425,72 11792,5±1367,34

2. Berat Karkas (g) 5593,5±380,07 4565,5±878,27

3. Karkas (%) 40,66±1,67 38,47±3,11

4. Leg (g) 701±38,96 583±108,06

5. Leg (%) 12,55±0,82 12,53±0,28

6. Loin (g) 210±18,92 159,75±54,63

7. Loin (%) 3,75±0,32 3,43±0,56

Berat Karkas

Berdasarkan Tabel 3, menunjukkan bahwa rata-rata berat karkas kambing

kacang jantan sekitar 5593,5±380,07 g dan betina 4565,5±878,27 g adapun

persentase karkas yaitu jantan sekitar 40,66±1,67 % dan betina 38,47±3,11 %.

Berdasarkan analisis statistik menunjukkan bahwa jenis kelamin tidak

berpengaruh nyata terhadap berat karkas kambing Kacang. Hal ini disebabkan

Page 31: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

18

karena hormon kelamin yang terdapat pada kedua ternak belum mempengaruhi

berat karkas kambing Kacang. Hal ini berarti bahwa hormon kelamin yang

berperan dalam pertumbuhan belum berfungsi secara maksimal. Dimana telah

diketahui apabila hormon kelamin jantan dapat berfungsi maka ternak jantan lebih

berat dari betina.

Menurut Short (1980), hormon kelamin memberikan pengaruh yang

menonjol terhadap pertambahan bobot badan ternak yang sekaligus memberikan

perbedaan bobot dan persentase karkas. Hormon yang paling menonjol

pengaruhnya terhadap pertambahan bobot badan ternak adalah hormon estrogen

dan testosteron. Hormon estrogen dapat menghambat pertumbuhan tulang,

sehingga ternak betina memilki kerangka tubuh yang lebih kecil dibanding

kerangka ternak jantan, akan tetapi hormon estrogen dapat memacu pertumbuhan

lemak tubuh, karena itu ternak betina akan menimbun lemak dalam tubuhnya

lebih banyak dibanding ternak jantan. Sebaliknya hormon testosteron dapat

memacu pertumbuhan tulang dan menekan pertumbuhan lemak tubuh.

Berdasarkan Tabel 3, menunjukkan bahwa rata-rata bobot potong kambing

kacang jantan sekitar. 13,62±1,14 g betina dengan rataan 11,79±1,36 g.

Berdasarkan analisis statistik menunjukkan bahwa jenis kelamin tidak

berpengaruh nyata terhadap bobot potong kambing Kacang. Hal ini disebabkan

karena hormon kelamin yang terdapat pada kedua ternak belum berfungsi secara

maksimal sehingga tidak mempengaruhi bobot potong kambing Kacang.

Kay dan Housseman (1975) menyatakan bahwa hormon androgen pada

hewan jantan dapat merangsang pertumbuhan sehingga hewan jantan lebih besar

Page 32: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

19

dibandingkan dengan hewan betina. Soeparno (1994) menyatakan bahwa semakin

tinggi bobot potong atau bobot hidup dihasilkan maka diharapkan semakin besar

pula bagian daging dihasilkan. Pada bobot potong dan karkas yang sama ternak

jantan mengandung lebih banyak daging dan tulang serta lebih sedikit lemak

dibandingkan ternak berjenis kelamin betina (Colomer et al., 1992). Hal ini

disebabkan oleh perbedaan laju pertumbuhan pada umur yang sama antara ternak

jantan dan ternak betina (Soeparno, 1994).

Berat Leg

Soeparno (2005) menyatakan pemotongan menjadi leg diperoleh dengan

cara memisahkan karkas bagian belakang dengan loin antara lumbo sacral terakhir

dan flank. Dilihat pada Tabel 3, menunjukkan bahwa rata-rata berat leg kambing

kacang jantan sekitar 701±38,96 g dan betina 583±108,06 g adapun persentase

karkas leg yaitu jantan sekitar 12,559±0,825 % dan betina 12,538±0,289 %.

Berdasarkan analisis statistik menunjukkan bahwa jenis kelamin tidak

berpengaruh nyata terhadap berat leg dan persentase leg kambing Kacang yang

dipelihara secara intensif. Hal ini karena hormon kelamin yang terdapat pada

kedua ternak belum berfungsi secara maksimal terhadap berat leg dan persentase

leg dimana hormon kelamin berfungsi baik setelah dewasa kelamin. Hal ini sesuai

dengan pendapat Davendra et al., (1982) menyatakan bahwa umur dewasa

kelamin pada kambing jantan yaitu 6-8 bulan sedangkan umur dewasa kelamin

pada kambing betina berkisar antara 8-12 bulan.

Page 33: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

20

Menurut Short (1980) bahwa hormon kelamin memberikan pengaruh

yang menonjol terhadap pertambahan bobot badan ternak yang sekaligus

memberikan perbedaan bobot dan persentase karkas. Gali et al (1972) menyatakan

bahwa leg merupakan bagian dari bagian komersil karkas kambing. Potongan leg

ini mewakili bagian tubuh dari keseluruhan ternak kambing ditinjau dari segi

karakteristik karkas yang meliputi persentase daging, tulang dan lemak, sehingga

karakteristik potongan leg ini dapat digunakan untuk mewakili karakteristik

karkas kambing secara keseluruhan.

Berat Loin

Loin diperoleh dengan memotong karkas bagian depan di antara rusuk ke

12 dan 13, pada bagian belakang kaki, di daerah pertautan antara lumbo sacral

terakhir dan flank (Soeparno, 2005). Dilihat pada Tabel 3, menunjukkan bahwa

rata-rata berat loin kambing Kacang jantan sekitar 210±18,92 g dan betina

159,75±54,63 g adapun persentase karkas loin yaitu jantan sekitar 3,759±0,329 %

dan betina 3,433±0,561 %. Berdasarkan analisis statistik menunjukkan bahwa

jenis kelamin tidak berpengaruh nyata terhadap berat loin dan persentase loin

kambing Kacang yang dipelihara secara intensif. Hal ini disebabkan karena

hormone kelamin yang terdapat pada kedua ternak belum berfungsi secara

maksimal terhadap berat loin dan persentase loin. Dimana telah diketahui bahwa

jika hormon kelamin jantan berfungsi maka persentase karkas ternak jantan lebih

tinggi dari betina. Kay dan Housseman (1975) menyatakan bahwa hormon

Page 34: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

21

androgen pada hewan jantan dapat merangsang pertumbuhan sehingga hewan

jantan lebih besar dibandingkan dengan hewan betina.

Turner dan Bagnara (1976) Hormon terhadap produktivitas ternak

terutama hormon-hormon kelamin yang mempunyai pengaruh terhadap

pertumbuhan dan bobot karkas yang dihasilkan. Persentase karkas yang lebih

tinggi pada ternak betina dibanding ternak jantan disebabkan oleh adanya

perbedaan hormon. Hormon yang paling menonjol pengaruhnya terhadap

pertambahan bobot badan ternak adalah hormon estrogen dan testosteron. Hormon

estrogen dapat menghambat pertumbuhan tulang, sehingga ternak betina memilki

kerangka tubuh yang lebih kecil dibanding kerangka ternak jantan, akan tetapi

hormon estrogen dapat memacu pertumbuhan lemak tubuh, karena itu ternak

betina akan menimbun lemak dalam tubuhnya lebih tinggi dibanding ternak

jantan. Sebaliknya hormon testosteron dapat memacu pertumbuhan tulang dan

menekan pertumbuhan lemak tubuh. Testosteron merupakan hormon steroid dari

ternak jantan yang mempunyai kemampuan anabolisme protein (Rudiono, 2006).

Page 35: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

22

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat di simpulkan bagian karkas

kualitas satu kambing Kacang yang dipelihara secara intensif pada umur muda

tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin.

Saran

Sebaiknya dilaksanakan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh jenis

kelamin terhadap bagian karkas kualitas satu kambing Kacang yang dipelihara

secara intensif dengan umur telah mencapai masa pertumbuhan dan jumlah ternak

lebih banyak.

Page 36: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

23

DAFTAR PUSTAKA

Berg, R.T. and R. M. Butterfield. 1976. New Concepts of Cattle Growth. Sydney

University Press. Sydney.

Butterfield, R.M. 1988. New Concepts of Sheep Growth. The Departement of

Veterinary Anatomi. University of Sidney. Sidney.

Colomer, R., F. A. H. Kirton, G. J. K., Mercerand D. M., Duganzich, 1992.

Carcass composition of new zealand saanen goats slaughtered at different

weights. Small. Ruminant. Res. 7:161 – 173.

Davendra, C. and Mc Leroy. 1982. Goat and Sheep Production in The Tropic.

Intermediate Tropic Series. Toppan. Singapore.

Davendra, C. dan Burn. 1994. Produksi kambing di daerah tropik. Diterjemahkan

oleh IDK Harya Putra. Institut Teknologi Bandung. P. 32:117- 122.

Edey, T. N. 1983. Lactation Growth and Body Composition. In: Edey T.N. ed.

Tropical Sheep and Goat Production. Pp. 83-110. AUIDP. Canberra

Forrest, C. J., E. D., Aberle, H.B., Hedrick, M. D. Judge and R.A., Merkel. 1975.

Principle of Meat Science. 4th

Ed W. H. Freeman and Co. San Francisco.

4127.

Gali, E. S. E., Ghanem, Y. S., and A. M. S. Ghanem 1972. A cooperative study of

same carcass characteristic of Sudan desert sheep and goat. Anim. Prod.

14:351-357

Hasnudi. 2005. Kajian tumbuh kembang karkas dan komponennya serta

penampilan domba sungei putih dan lokal Sumatera yang menggunakan

pakan limbah kelapa sawit. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Judge, M. D., Martin, T. G., and Outhouse, J. B. 1989. Prediction of carcass

composition of ewe and wether lambs from carcass weight and

measurement. J. Anim. Sci. 25:9

Kay, M., and R. Housseman. 1975. The Influence of Sex on Meat Production. In

Meat. Edited by Cook DJ, Lawrrie RA. London. Butterworth.

Mulyono, S., dan B. Sarwono. 2008. Penggemukan Kambing Potong. Penebar

Swadaya, Jakarta

Page 37: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

24

Murtidjo, B. A., 1993. Kambing sebagai Ternak Potong dan Perah. Kanisius,

Yogyakarta.

Owen, J. E., C. A. Philbrooks and N. S. D. Jones. 1991. Studies on the meat

production characteristics of Bostwana goat and sheep. carcass tissue

composition on distribution. Meat. Sci. 2: 59–74.

Parakkasi, A. 1999. Ilmu Makanan dan Ternak Ruminansia. UI Press. Jakarta. Hal

371-374.

Rismaniah,I.,Amsar,SoebadidanPriyono,1989.StudiKarkas MurniKambing

Lokal. Prosiding Penelitian Ruminansia Kecil. Ciawi. Bogor.

Romans, R.J., and P. T., Ziegler. 1974. The Meat We Eat. 7th

Ed. The Interstate

Printer and Publisher, Inc. Danville Illinois.

Rudiono, D. 2006. Pengaruh Hormon Testosteron dan Umur terhadap

Karakteristik Karkas Kambing Kacang Betina. Jurusan Produksi Ternak,

Fakultas Peternakan, Universitas Lampung.

Setiadi, B. D., Priyanto dan M. Martawijaya. 1997. Komparatif Morfologik

Kambing. Laporan Hasil Penelitian APBN 1996/1997. Balai Penelitian

Ternak Ciawi, Bogor.

Setiadi, B. 2003. Alternatif konsep pembibitan dan Pengembangan Usaha Ternak

Kambing. Makalah Sarasehan “Potensi Ternak Kambing dan Propek

Agribisnis Peternakan", 9 September 2003 di Bengkulu.

Short, R.V., 1980. The Hormonal Control of Growth at Puberty.int.l.j Lawrence

(ed.) Growth in Animal. Butterworth. London. P:25 – 45.

Soeparno. 1994. Ilmu dan Teknologi Daging. Gadjah Mada University Press.

Yogyakarta.

Soeparno .2005. Ilmu dan Teknologi Daging. Cetakan keempat. Gadjah Mada

University Press. Yogyakarta.

Sudjana. 2002. Metode Statistika. Tarsito. Bandung.

Sutardi, T. 1980. Landasan Ilmu Nutrisi. Jilid 1. Depertemen Ilmu Makanan

Ternak. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor.

Syafrial, Z., A. Yusri, dan E. Susilawati. 2003. Sistem usaha tani penggemukan

ternak Ruminansia. Laporan Hasil Pengkajian Balai Pengkajian Teknologi

Pertanian Jambi.

Page 38: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

25

Tillman, A. D., H. Hartadi, S. Reksohadiprodjo, S. Prawirokusuma, dan S.

Lebdosoekojo. 1983. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada

University Press. Yogyakarta.

Tillman, A. D., H. Hartadi, S. Reksohadiprodjo, S. Prawirokusuma, dan S.

Lebdosoekojo. 1984. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Cetakan ke-3.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Turner, C. D., and J. T. Bagnara, 1976. General Endocrinology. 6th

Ed. W. B.

Sauders Company. Philadelphia.

Page 39: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

26

Lampiran 1. Data Berat Bagian Karkas Kualitas Satu Ternak Kambing

Kacang Jantan yang Dipelihara Saecara Intensif

Jantan

Parameter Kj 001 Kj 002 Kj 003 Kj 004

Bobot Potong (g) 12630 12740 14130 15670

Berat Karkas (g)

Leg (g)

Loin (g)

5218

652

184

5320

728

223

5859

686

225

5977

737

208

Lampiran 2. Data Berat Bagian Karkas Kualitas Satu Kambing Kacang

Betina yang Dipelihara Secara Intensif.

Betina

Parameter Kb 001 Kb 002 Kb 003 Kb 004

Bobot Potong (g) 13550 10210 11720 11690

Berat Karkas (g)

Leg (g)

Loin (g)

5704

728

235

3610

477

105

4684

601

143

4264

528

156

Lampiran 3. Data Persentase Bagian Karkas Kualitas Satu Kambing Kacang

Jantan yang Dipelihara Secara Intensif.

Jantan (%)

Parameter Kj 001 Kj 002 Kj 003 Kj 004

Karkas (%)

Leg (%)

41,314

12,514

41,758

13,684

41,464

11,708

38,142

12,330

Loin (%) 3,526 4,191 3,840 3,480

Lampiran 4. Data Persentase Bagian Karkas Kualitas Satu Kambing Kacang

Betina yang Dipelihara Secara Intensif.

Betina (%)

Parameter Kb 001 Kb 002 Kb 003 Kb 004

Karkas (%)

Leg (%)

42,095

12,727

35,357

12,213

39,965

12,830

36,475

12,382

Loin (%) 4,119 2,908 3,052 3,658

Page 40: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

27

Lampiran 5. Bobot Potong Kambing Kacang Kambing Kacang yang

Dipelihara Secara Intensif.

Bobot Potong

Jantan Betina

12630 13550

12740 10210

14130 11720

15670 11690

Jantan Betina

Mean 13792,5 Mean 11792,5

Standard Error 712,8624809 Standard Error 683,6711563

Median 13435 Median 11705

Mode #N/A Mode #N/A

Standard Deviation 1425,724962 Standard Deviation 1367,342313

Sample Variance 2032691,667 Sample Variance 1869625

Kurtosis -1,00186869 Kurtosis 1,578837101

Skewness 0,901688346 Skewness 0,381798474

Range 3040 Range 3340

Minimum 12630 Minimum 10210

Maximum 15670 Maximum 13550

Sum 55170 Sum 47170

Count 4 Count 4

Confidence

Level(95,0%) 2268,646568 Confidence Level(95,0%) 2175,746745

t-Test: Two-Sample Assuming Unequal Variances

Jantan Betina

Mean 13792,5 11792,5

Variance 2032691,667 1869625

Observations 4 4

Hypothesized Mean Difference 0

Df 6

t Stat 2,024877418

P(T<=t) one-tail 0,054647547

t Critical one-tail 1,943180274

P(T<=t) two-tail 0,089295093

t Critical two-tail 2,446911846

Page 41: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

28

Lampiran 6. Berat Karkas Kambing Kacang Kambing Kacang yang

Dipelihara Secara Intensif.

Berat Karkas

Jantan Betina

5320 5704

5859 3610

5977 4684

5218 4264

Jantan Betina

Mean 5593,5 Mean 4565,5

Standard Error 190,0361808 Standard Error 439,1380762

Median 5589,5 Median 4474

Mode #N/A Mode #N/A

Standard

Deviation 380,0723615 Standard Deviation 878,2761525

Sample Variance 144455 Sample Variance 771369

Kurtosis -5,181450344 Kurtosis 0,629068964

Skewness 0,020804558 Skewness 0,568392775

Range 759 Range 2094

Minimum 5218 Minimum 3610

Maximum 5977 Maximum 5704

Sum 22374 Sum 18262

Count 4 Count 4

Confidence

Level(95,0%) 604,7799413

Confidence

Level(95,0%) 1397,533348

Page 42: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

29

t-Test: Two-Sample Assuming Unequal Variances

Jantan Betina

Mean 5593,5 4565,5

Variance 144455 771369

Observations 4 4

Hypothesized Mean Difference 0

Df 4

t Stat 2,148409678

P(T<=t) one-tail 0,059078303

t Critical one-tail 2,131846782

P(T<=t) two-tail 0,098156605

t Critical two-tail 2,776445105

Lampiran 7. Berat Leg Kambing Kacang Kambing Kacang yang

Dipelihara Secara Intensif.

Berat Leg

Jantan Betina

728 726

686 477

737 601

653 528

Page 43: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

30

Jantan betina

Mean 701 Mean 583

Standard Error 19,48075974 Standard Error 54,03239769

Median 707 Median 564,5

Mode #N/A Mode #N/A

Standard Deviation 38,96151948 Standard Deviation 108,0647954

Sample Variance 1518 Sample Variance 11678

Kurtosis -2,549430549 Kurtosis 0,032835223

Skewness -0,536862944 Skewness 0,830782924

Range 84 Range 249

Minimum 653 Minimum 477

Maximum 737 Maximum 726

Sum 2804 Sum 2332

Count 4 Count 4

Confidence Level(95,0%) 61,99647185

Confidence

Level(95,0%) 171,9552044

t-Test: Two-Sample Assuming Unequal Variances

Jantan betina

Mean 701 583

Variance 1518 11678

Observations 4 4

Hypothesized Mean Difference 0

Df 4

t Stat 2,054427641

P(T<=t) one-tail 0,054570178

t Critical one-tail 2,131846782

P(T<=t) two-tail 0,109140356

t Critical two-tail 2,776445105

Page 44: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

31

Lampiran 8. Berat Loin Kambing Kacang Kambing Kacang yang

Dipelihara Secara Intensif.

Berat Loin

Jantan Betina

223 235

225 105

208 143

184 156

Jantan Betina

Mean 210 Mean 159,75

Standard Error 9,460443964 Standard Error 27,31719544

Median 215,5 Median 149,5

Mode #N/A Mode #N/A

Standard

Deviation 18,92088793 Standard Deviation 54,63439088

Sample

Variance 358 Sample Variance 2984,916667

Kurtosis 0,445101589 Kurtosis 1,887267473

Skewness

-

1,182223327 Skewness 1,051592423

Range 41 Range 130

Minimum 184 Minimum 105

Maximum 225 Maximum 235

Sum 840 Sum 639

Count 4 Count 4

Confidence

Level(95,0%) 30,10735494

Confidence

Level(95,0%) 86,93550769

Page 45: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

32

t-Test: Two-Sample Assuming Unequal Variances

Jantan Betina

Mean 210 159,75

Variance 358 2984,916667

Observations 4 4

Hypothesized Mean Difference 0

Df 4

t Stat 1,738214172

P(T<=t) one-tail 0,078582883

t Critical one-tail 2,131846782

P(T<=t) two-tail 0,157165767

t Critical two-tail 2,776445105

Lampiran 9. Persentase Karkas Kambing Kacang Kambing Kacang yang

Dipelihara Secara Intensif.

Persentase Karkas

Jantan Betina

41,314 42,095

41,758 35,357

41,464 39,965

38,142 36,475

Jantan Betina

Mean 40,6695 Mean 38,473

Standard Error 0,847530678 Standard Error 1,555806543

Median 41,389 Median 38,22

Mode #N/A Mode #N/A

Standard Deviation 1,695061356 Standard Deviation 3,111613086

Sample Variance 2,873233 Sample Variance 9,682136

Kurtosis 3,775272752 Kurtosis -3,285271479

Skewness

-

1,928339084 Skewness 0,278978345

Range 3,616 Range 6,738

Minimum 38,142 Minimum 35,357

Maximum 41,758 Maximum 42,095

Sum 162,678 Sum 153,892

Count 4 Count 4

Confidence

Level(95,0%) 2,697220874 Confidence Level(95,0%) 4,951270785

Page 46: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

33

t-Test: Two-Sample Assuming Unequal Variances

Jantan Betina

Mean 40,6695 38,473

Variance 2,873233 9,682136

Observations 4 4

Hypothesized Mean Difference 0

Df 5

t Stat 1,239785243

P(T<=t) one-tail 0,135033146

t Critical one-tail 2,015048372

P(T<=t) two-tail 0,270066292

t Critical two-tail 2,570581835

Lampiran 10. Persentase Bagian Leg Kambing Kacang Kambing Kacang

yang Dipelihara Secara Intensif.

Persentase Leg

Jantan Betina

13% 12,73%

13,68% 12,21%

11,71% 12,83%

12,33% 12,38%

Page 47: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

34

Jantan Betina

Mean 12,559 Mean 12,538

Standard Error 0,412744069 Standard Error 0,144610396

Median 12,422 Median 12,5545

Mode #N/A Mode #N/A

Standard Deviation 0,825488138 Standard Deviation 0,289220792

Sample Variance 0,681430667 Sample Variance 0,083648667

Kurtosis 1,783286231 Kurtosis -3,831793316

Skewness 0,942713686 Skewness -0,178459383

Range 1,976 Range 0,617

Minimum 11,708 Minimum 12,213

Maximum 13,684 Maximum 12,83

Sum 50,236 Sum 50,152

Count 4 Count 4

Confidence Level(95,0%) 1,313535838 Confidence Level(95,0%) 0,460214821

t-Test: Two-Sample Assuming Unequal Variances

jantan 0,12727

Mean 0,12559 0,12475

Variance 6,81431E-05 1,01659E-05

Observations 4 3

Hypothesized Mean Difference 0

Df 4

t Stat 0,185868003

P(T<=t) one-tail 0,530796645

t Critical one-tail 2,131846782

P(T<=t) two-tail 0,86159329

t Critical two-tail 2,776445105

Page 48: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

35

Lampiran 11. Persentase Bagian Loin Kambing Kacang Kambing Kacang

yang Dipelihara Secara Intensif.

Persentase Loin

Jantan Betina

3,53% 4,12%

4,19% 2,91%

3,84% 3,05%

3,48% 3,66%

Jantan Betina

Mean 3,75925 Mean 3,433

Standard Error 0,164649818 Standard Error 0,280962928

Median 3,683 Median 3,355

Mode #N/A Mode #N/A

Standard Deviation 0,329299636 Standard Deviation 0,561925855

Sample Variance 0,10843825 Sample Variance 0,315760667

Kurtosis -1,074918263 Kurtosis -2,668023463

Skewness 0,868921353 Skewness 0,48858009

Range 0,711 Range 1,216

Minimum 3,48 Minimum 2,903

Maximum 4,191 Maximum 4,119

Sum 15,037 Sum 13,732

Count 4 Count 4

Confidence Level(95,0%) 0,523989204 Confidence Level(95,0%) 0,894149431

Page 49: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

36

t-Test: Two-Sample Assuming Unequal Variances

Jantan Betina

Mean 0,0375925 0,0343425

Variance 1,08438E-05 3,14E-05

Observations 4 4

Hypothesized Mean Difference 0

Df 5

t Stat 1,000072789

P(T<=t) one-tail 0,181592744

t Critical one-tail 2,015048372

P(T<=t) two-tail 0,363185488

t Critical two-tail 2,570581835

Page 50: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

37

FOTO - FOTO KEGIATAN

Pemotongan Kambing Kacang

Pemisahan Non Karkas Kambing Kacang

Pembagian Karkas

Page 51: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

38

Penimbangan Karkas

Pembagian Karkas Kualitas Satu

Page 52: PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP BAGIAN KARKAS KUALITAS SATU KAMBING … · 2017. 2. 27. · dari catatan setelah pemotongan kambing yang dicatat setiap pemotongan sesuai dengan variable

39

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Lili Andriani Salman, lahir di Pinrang 10 Oktober 1992.

Anak dari pasangan Salman dan Fatmawati. Memulai

sekolah dasarnya tahun 1998 di SDN 285 Pinrang.

Kemudian pada tahun 2004 melanjutkan ke SMPN 5

Pinrang, lalu melanjutkan ke SMAN 1 Pinrang tahun 2007

dan berhasil menyelesaikan pendidikannya pada tahun 2010,

lalu pada tahun yang sama beliau melanjutkan pendidikannya kejenjang yang

lebih tinggi atau Universitas, dan akhirnya lulus di Universitas Hasanuddin

fakultas Peternakan Jurusan Produksi Ternak dan menjalankan pendidikiannya

sampai sekarang.