Pengantar Patologi

30
PATOLOGI SEBUAH PENGANTAR Prastuti Waraharini, dr Ciputat, 8 Maret 2013

description

Pengantar kuliah patologi untuk mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Semester 2 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Transcript of Pengantar Patologi

Page 1: Pengantar Patologi

PATOLOGI

SEBUAH PENGANTAR

Prastuti Waraharini, dr

Ciputat, 8 Maret 2013

Page 2: Pengantar Patologi

PATOLOGI

Pathos:penyakit, logia: ilmu

Ilmu tentang studi penyakit

The medical science concerned with all aspects of

disease with an emphasis on the essential

nature, causes, and development of abnormal

conditions, as well as with the structural and

functional changes that result from disease

processes (The American Heritage® Medical Dictionary Copyright © 2007,

2004 by Houghton Mifflin Company)

2

Pa

tolo

gi P

en

ga

nta

r - drP

hi - 0

80

31

3

Page 3: Pengantar Patologi

LINGKUP PATOLOGI

Kedokteran laboratorium: studi terhadap setiap

sampel dari tubuh penderita

Patologi anatomi: penilaian morfologi sel dan

jaringan bedah, sitopatologi, autopsi

Patologi klinik: kimia klinik, mikrobiologi,

hematologi, imunologi

Patofisiologi: aspek dinamik dari proses

penyakit, perubahan fisiologis yang ditimbulkan

oleh penyakit pada makhluk hidup

3

Pa

tolo

gi P

en

ga

nta

r - drP

hi - 0

80

31

3

Page 4: Pengantar Patologi

KEADAAN NORMAL DAN PENYAKIT

Penyakit/keadaan sakit: penyimpangan atau

tidak adanya keadaan normal

Normal: acuan bervariasi

Perbedaan susunan genetik

Perbedaan tiap individu dalam interaksinya dengan

lingkungan

Perbedaan parameter fisiologis akibat pengendalian

fungsi mekanisme tubuh

Etiologi: identifikasi faktor penyebab penyakit

Patogenesis: perkembangan perjalanan penyakit

4

Pa

tolo

gi P

en

ga

nta

r - drP

hi - 0

80

31

3

Page 5: Pengantar Patologi

MANIFESTASI KLINIS

Gejala: subjektif

Tanda: Objektif

Lesi: Perubahan struktur, mikroskopis maupun

makroskopis

Sekuele: perubahan yang tersisa/ditemukan

akibat penyakit

Komplikasi: proses baru atau proses terpisah

yang timbul sekunder akibat perubahan dalam

perjalanan penyakit

5

Pa

tolo

gi P

en

ga

nta

r - drP

hi - 0

80

31

3

Page 6: Pengantar Patologi

• Furunkel Kanker paru Sirosis Hipertensi

• Septikemia Metastasis Gagal hati Perdrahan otak

6

Pa

tolo

gi P

en

ga

nta

r - drP

hi - 0

80

31

3

Page 7: Pengantar Patologi

CEDERA DAN KEMATIAN SEL

Pa

tolo

gi P

en

ga

nta

r - drP

hi - 0

80

31

3 7

Page 8: Pengantar Patologi

ORGANISASI SEL

8

Pa

tolo

gi P

en

ga

nta

r - drP

hi - 0

80

31

3

Page 9: Pengantar Patologi

PENYEBAB CEDERA SEL

Defisiensi oksigen atau nutrisi

Fisik mekanik

Suhu

Robeknya sel gangguan integritas antar organel

sel

Agen infeksius

Agen kimia

Dari lingkungan

Akumulasi endogen

9

Pa

tolo

gi P

en

ga

nta

r - drP

hi - 0

80

31

3

Lesi biokimiawi

Perubahan morfologis/tidak

Perubahan fungsi/Kompensasi

Page 10: Pengantar Patologi

CEDERA SEL SUBLETAL

Degenerasi atau perubahan degeneratif

Pembengkakan sel: gangguan metabolisme sel

gangguan mengeluarkan natrium dari sel retensi

cairan

Degenerasi lemak di hati: gangguan metabolisme

lipid di sel hati penimbunan lemak di sel hati

gangguan sintesis protein

Atrofi: pengurangan massa/volume sel, penyusutan,

otofagosis organel sel yang rusak

10

Pa

tolo

gi P

en

ga

nta

r - drP

hi - 0

80

31

3

Page 11: Pengantar Patologi

KEMATIAN SEL

Nekrosis: kematian sel lokal

Perubahan morfologis

Piknosis: penyusutan inti

Karioreksis:

destruksi inti,

sisa kromatin

Kariolisis:

inti menghilang 11

Pa

tolo

gi P

en

ga

nta

r - drP

hi - 0

80

31

3

Lesi biokimiawi

Perubahan morfologis/tidak

Perubahan fungsi/Kompensasi

Ireversibel: Kematian sel

Page 12: Pengantar Patologi

JENIS NEKROSIS

Nekrosis koagulasi: akibat hilangnya suplai darah

Tersering

Contoh kondisi lokal: gangren

Nekrosis liquefaksi

Jaringan nekrotik ‘mencair’ akibat kerja enzim

Nekrosis kaseosa/perkijuan

Jaringan hancur, tapi tidak mencair, meninggalkan sisa seperti keju yang hancur

Contoh pada kasus Tb

Nekrosis lemak

Di rongga abdomen

Kerja enzim menghidrolisis asam lemak endapan 12

Pa

tolo

gi P

en

ga

nta

r - drP

hi - 0

80

31

3

Page 13: Pengantar Patologi

NASIB JARINGAN NEKROTIK

Regenerasi jaringan yang sama, atau pada

banyak kasus: jaringan parut

Pada permukaan tubuh, misal epitel saluran

cerna, eliminasi jaringan nekrotik meninggalkan

celah tukak

Jika tidak dieliminasi, jaringan nekrotik ditutup

kapsul jaringan ikat fibrosa kalsifikasi

13

Pa

tolo

gi P

en

ga

nta

r - drP

hi - 0

80

31

3

Jaringan nekrotik Reaksi peradangan Eliminasi Regenerasi

Page 14: Pengantar Patologi

KEMATIAN SOMATIK

Berhentinya fungsi vital tubuh tanpa ada

kemungkinan berfungsi kembali

Kematian sel-sel tubuh tidak terjadi secara

serentak

Standar kematian somatik: susunan syaraf pusat

kematian batang otak

14

Pa

tolo

gi P

en

ga

nta

r - drP

hi - 0

80

31

3

Page 15: Pengantar Patologi

RESPONS TUBUH

TERHADAP CEDERA:

PERADANGAN DAN PERBAIKAN

Pa

tolo

gi P

en

ga

nta

r - drP

hi - 0

80

31

3 15

Page 16: Pengantar Patologi

RADANG/INFLAMASI

Reaksi lokal jaringan hidup terhadap jejas

dengan cara memobilisasi semua bentuk

pertahanan tubuh berupa reaksi vaskular,

neurologik, humoral dan selular

Tujuan: agar jejas tidak menyebar

16

Pa

tolo

gi P

en

ga

nta

r - drP

hi - 0

80

31

3

Page 17: Pengantar Patologi

ETIOLOGI DAN TUJUAN

17

Pa

tolo

gi P

en

ga

nta

r - drP

hi - 0

80

31

3

• Infeksi mikroba

• Agen fisika

• Agen kimia

• Jaringan nekrotik

• Reaksi imunologik

ETIOLOGI

• Untuk menahan dan memisahkan jejas

• Menghancurkan mikroorganisme

• Menginaktifkan toksin

• Mencapai penyembuhan dan perbaikan

TUJUAN

Page 18: Pengantar Patologi

PATOFISIOLOGI

Perubahan Pembuluh Darah

Perubahan Aliran Darah

Vasokontriksi singkat dilatasi arteriol lokal &

dibukanya anyaman kapiler yang sebelumnya

inaktif vaskular pada lokasi jejas melebar &

berisi darah terbendung

Perubahan Permeabilitas Vaskular-

Eksudasi

Peningkatan permeabilitas vaskular disertai

keluarnya protein plasma dan sel-sel darah putih

ke dalam jaringan disebut eksudasi 18

Pa

tolo

gi P

en

ga

nta

r - drP

hi - 0

80

31

3

Page 19: Pengantar Patologi

19

Pa

tolo

gi P

en

ga

nta

r - drP

hi - 0

80

31

3

Page 20: Pengantar Patologi

TANDA RADANG (MAKROSKOPIS)

TANDA KARDINAL RADANG

Kalor Hangat

Dolor Nyeri

Rubor Merah

Tumor Bengkak

Fungsiolesa Berkurangnya fungsi

20

Pa

tolo

gi P

en

ga

nta

r - drP

hi - 0

80

31

3

Page 21: Pengantar Patologi

NORMAL INFLAMASI

Page 22: Pengantar Patologi

TANDA RADANG (MIKROSKOPIS)

- Hiperemi

- Eksudasi

Keluarnya sel daeah putih ke dalam jaringan

- Emigrasi Leukosit

Perpindahan sel darah putih yang bergerak

keluar pembuluh darah. Walaupun semua sel

darah putih dapat bergerak, namun yang paling

aktif adalah neutrofil dan monosit, yang paling

lambat adalah limfosit

22

Pa

tolo

gi P

en

ga

nta

r - drP

hi - 0

80

31

3

Page 23: Pengantar Patologi

ASPEK CAIRAN PADA PERADANGAN

Eksudasi

Dinding kapiler dan venula menahan molekul besar

seperti protein keluar dari pembuluh darah

Pada peradangan, volume intravaskular meningkat

tekanan intravaskular meningkat

Pada peradangan, permeabilitas kapiler meningkat

Cairan keluar dari pembuluh darah membawa serta

molekul berukuran lebih besar seperti protein

Sistem limfatik dan aliran limfe

Positif: mengurangi pembengkakan dan

mengosongkan sebagian eksudat

Negatif: Penyebaran peradangan oleh agen infeksi

yang terbawa oleh saluran limfe 23

Pa

tolo

gi P

en

ga

nta

r - drP

hi - 0

80

31

3

Page 24: Pengantar Patologi

24

Pa

tolo

gi P

en

ga

nta

r - drP

hi - 0

80

31

3

Page 25: Pengantar Patologi

ASPEK SELULAR PADA PERADANGAN

Marginasi: leukosit bergerak di perifer pembuluh darah

Emigrasi: leukosit meninggalkan pembuluh darah

Kemotaksis: migrasi leukosit ke lokasi peradangan

Fagositosis 25

Pa

tolo

gi P

en

ga

nta

r - drP

hi - 0

80

31

3

Page 26: Pengantar Patologi

RADANG KRONIK

Tanda radang kronik :

infiltrasi sel mononuklear, terjadi kerusakan

jaringan, dan terbentuknya jaringan parut

Yang berperan makrofag

Radang kronik dapat terjadi akibat suusulan

dari radang akut, atau respon dari awal bersifat

kronik

Contoh radang kronik : TBC, Sifilis, dll

26

Pa

tolo

gi P

en

ga

nta

r - drP

hi - 0

80

31

3

Page 27: Pengantar Patologi

RADANG AKUT VS RADANG KRONIK

27

Pa

tolo

gi P

en

ga

nta

r - drP

hi - 0

80

31

3

Radang

Akut

Radang

Kronik

Durasi/

Waktunya

Berlangsung

selama

beberapa hari

atau minggu

Berlangsung

lama bisa

bulanan atau

tahunan

Sel utama yang

menyerang

Netrofil Makrofag dan

sel plasma

Page 28: Pengantar Patologi

SEORANG KESMAS MUSLIM

Patologi, seperti halnya fisiologi, mikrobiologi,

ilmu gizi, epidemiologi, statistik, dan sains lain

adalah produk ilmu

Penggunaan ilmu tersebut untuk tujuan tertentu

sangat tergantung pada dasar nilai/aqidah dan

ideologi yang dimiliki oleh sang ilmuwan

Pastikan bahwa setiap perbuatan, kebijakan,

dan hasil pemikiran kita adalah diniatkan

ibadah dan untuk kemaslahatan umat

Studi akar masalah dan solusi!!!

28

Pa

tolo

gi P

en

ga

nta

r - drP

hi - 0

80

31

3

Page 29: Pengantar Patologi

PERDARAHAN PASCA PERSALINAN

Fisiologi: kontraksi otot-otot rahim segera pasca

persalinan akan menghentikan perdarahan

Patologi

Kebijakan yang dihasilkan? 29

Pa

tolo

gi P

en

ga

nta

r - drP

hi - 0

80

31

3

Patologi

Tone

Defisiensi Fe

Kelelahan

Retensi plasenta dll Trauma

Tissue

Retensi plasenta dll

Aborsi dll

Thrombin

Page 30: Pengantar Patologi

Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Qur'an itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu? [Fushilat (41):53]

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). [Ar Rum (30):41]

30

Pa

tolo

gi P

en

ga

nta

r - drP

hi - 0

80

31

3