Penerapan LAtihan Beban dan Elastic Tubing dalam...

22
1 PENERAPAN METODA LATIHAN BEBAN DAN LATIHAN ELASTIC TUBING DALAM MENINGKATKAN PRESTASI MEMANAH JARAK 30 METER DALAM CABANG OLAHRAGA PANAHAN Komarudin*) Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa kekuatan dan daya tahan otot dalam cabang olahraga panahan sangat penting, terutama dalam melakukan gerakan memanah khususnya dalam menarik tali busur. Dalam teknik memanah tentu harus dilakukan dengan ajeg yang melibatkan poros gerak, untuk mendukung pelaksanaan teknik memanah yang benar, otot-otot utama yang terlibat dalam gerakan tersebut harus dilatih dan dikembangkan secara intensif. Metoda yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metoda latihan beban dan metoda latihan elastic tubing yang disesuaikan dengan pola gerak memanah. Sehingga kedua metoda tersebut, sangat membantu meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot yang mendukung terhadap pelaksanaan gerak memanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan peningkatan prestasi memanah antara yang menggunakan metoda latihan beban dan metoda latihan elastic tubing. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan kepelatihan angkatan tahun 2004, sedangkan sampelnya adalah mahasiswa putra yang sudah menempuh mata kuliah panahan pada semester ganjil yang diambil secara random, sehingga didapat sampel sebanyak 30 orang mahasiswa. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh informasi bahwa: 1) metoda latihan beban memberi pengaruh signifikan terhadap peningkatan prestasi memanah jarak 30 meter; 2) metoda latihan elastic tubing memberi pengaruh signifikan terhadap peningkatan prestasi memanah jarak 30 meter; 3) metoda latihan beban dan metoda latihan elastic tubing sama- sama memberi pengaruh signifikan terhadap peningkatan prestasi memanah jarak 30 meter dalam cabang olahraga panahan. Kata Kunci: Metoda latihan beban, metoda latihan elastic tubing, prestasi memanah. PENDAHULUAN

Transcript of Penerapan LAtihan Beban dan Elastic Tubing dalam...

Page 1: Penerapan LAtihan Beban dan Elastic Tubing dalam Panahanfile.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KEPELATIHAN/... · khususnya dalam menarik tali busur. Dalam teknik memanah tentu harus

1

PENERAPAN METODA LATIHAN BEBAN DAN LATIHAN ELASTIC TUBING

DALAM MENINGKATKAN PRESTASI MEMANAH JARAK 30 METER

DALAM CABANG OLAHRAGA PANAHAN

Komarudin*)

Abstrak:

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa kekuatan dan daya tahan otot dalam cabang olahraga panahan sangat penting, terutama dalam melakukan gerakan memanah khususnya dalam menarik tali busur. Dalam teknik memanah tentu harus dilakukan dengan ajeg yang melibatkan poros gerak, untuk mendukung pelaksanaan teknik memanah yang benar, otot-otot utama yang terlibat dalam gerakan tersebut harus dilatih dan dikembangkan secara intensif. Metoda yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metoda latihan beban dan metoda latihan elastic tubing yang disesuaikan dengan pola gerak memanah. Sehingga kedua metoda tersebut, sangat membantu meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot yang mendukung terhadap pelaksanaan gerak memanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan peningkatan prestasi memanah antara yang menggunakan metoda latihan beban dan metoda latihan elastic tubing. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan kepelatihan angkatan tahun 2004, sedangkan sampelnya adalah mahasiswa putra yang sudah menempuh mata kuliah panahan pada semester ganjil yang diambil secara random, sehingga didapat sampel sebanyak 30 orang mahasiswa. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh informasi bahwa: 1) metoda latihan beban memberi pengaruh signifikan terhadap peningkatan prestasi memanah jarak 30 meter; 2) metoda latihan elastic tubing memberi pengaruh signifikan terhadap peningkatan prestasi memanah jarak 30 meter; 3) metoda latihan beban dan metoda latihan elastic tubing sama-sama memberi pengaruh signifikan terhadap peningkatan prestasi memanah jarak 30 meter dalam cabang olahraga panahan.

Kata Kunci: Metoda latihan beban, metoda latihan elastic tubing, prestasi memanah.

PENDAHULUAN

Page 2: Penerapan LAtihan Beban dan Elastic Tubing dalam Panahanfile.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KEPELATIHAN/... · khususnya dalam menarik tali busur. Dalam teknik memanah tentu harus

2

Panahan merupakan cabang olahraga statis yang membutuhkan kondisi fisik yang

baik diantaranya kekuatan dan daya tahan khususnya pada otot tubuh bagian atas. Pada saat

melakukan teknik memanah terutama saat menarik tali busur otot akan mengalami

kontraksi isotonis, terutama pada tarikan awal (primary draw). Pada tarikan penuh, lengan

yang menarik tali busur jari-jari tangan harus sampai menyentuh dagu dan jari tangan

tersebut menempel di bawah dagu (anchoring) dan lengan yang menahan busur harus

benar-benar terkunci begitupun lengan penarik sehingga terjadi kontraksi isometric.

Dengan demikian, otot-otot yang terlibat dalam menarik tali busur harus mendapat

perhatian khusus dalam cabang olahraga panahan, karena otot-otot tersebut bekerja sangat

ekstra dalam menarik dan menahan beban dari busur yang cukup berat dan berlangsung

secara berulang-ulang dalam rangkaian gerakan memanah. Oleh karena itu otot-otot

tersebut, harus memiliki kekuatan dan daya tahan agar mampu melakukan gerakan menarik

tali busur yang tetap konsisten dan ajeg sesuai dengan poros gerak (axis). Otot-otot utama

yang harus dilatih dan dikembangkan dalam olahraga panahan adalah otot-otot leher, otot

bahu, biceps, triceps, otot lengan bawah, pergelangan tangan, otot perut, dan otot-otot togok

(Consumer Guide, 1978).

Teknik memanah yang benar sangat erat kaitannya dengan segi anatomi dan

mekanika gerak, yang sangat menentukan adalah poros gerak (axis). Poros gerak yang

harus tepat dan benar dalam cabang olahraga panahan adalah poros gerak I dan poros gerak

II. Poros gerak I adalah sikap bahu dan sikap lengan penahan busur harus satu garis lurus.

Page 3: Penerapan LAtihan Beban dan Elastic Tubing dalam Panahanfile.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KEPELATIHAN/... · khususnya dalam menarik tali busur. Dalam teknik memanah tentu harus

3

Poros gerak II adalah posisi panah dan lengan penarik harus satu garis lurus (Muchtamadji,

1999). Di samping itu, cabang olahraga panahan merupakan aktivitas ketepatan yang

memerlukan ketelitian dan konsistensi atau keajegan. Pemanah harus mampu melakukan

tindakan-tindakan yang tepat pada tiap panah yang ditembakannya (Seidel, 1975).

Berdasarkan pendapat tersebut, gerakan memanah melibatkan segi anatomis terutama pada

struktur lengan yang harus lurus, supaya beban dari busur yang ditopang oleh lengan

penahan busur otot-otot lengan tidak bekerja terlalu berat dan tidak akan menyebabkan

terjadinya cidera.

Apabila dalam sikap memanah lengan penahan busur sudah terbentuk dalam satu

garis lurus, gerakan memanah akan lebih efisien artinya tenaga yang dikeluarkan pada saat

memanah akan secara intelijen artinya koordinasi akan menjadi lebih baik, timingnya tepat.

Gerak efisien akan membentuk gerak proporsional artinya dilakukan dengan ekonomis dan

adanya otomatisasi. Sebaliknya, gerakan yang tidak efisien menimbulkan penghamburan

tenaga dan ketegangan yang berlebihan, akibatnya akan terjadi kelelahan fisik lebih cepat,

kelelahan psikis, kelesuan, rasa nyeri dan frustasi (Imam Hidayat, 2003).

Berdasarkan permasalahan tersebut, jelas bahwa kondisi fisik khususnya kekuatan

dan daya tahan otot dalam olahraga panahan adalah sangat penting. Dengan demikian, perlu

kiranya peneliti melakukan percobaan (berexperiment) untuk menemukan berbagai metoda

yang sesuai dengan karakteristik cabang olahraga tersebut. Oleh sebab itu, peneliti

mencoba menerapkan dua metoda latihan untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan

Page 4: Penerapan LAtihan Beban dan Elastic Tubing dalam Panahanfile.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KEPELATIHAN/... · khususnya dalam menarik tali busur. Dalam teknik memanah tentu harus

4

otot. Bentuk latihan tersebut adalah metoda latihan beban dan metoda latihan elastic tubing.

Adapun masalah yang harus dikaji lebih lanjut dalam penelitian ini adalah apakah metoda

latihan beban dan metoda latihan elastic tubing memberi pengaruh signifikan terhadap

peningkatan prestasi memanah jarak 30 meter dalam cabang olahraga panahan? Tujuan

dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan peningkatan prestasi memanah

antara yang menggunakan metoda latihan beban dan metoda latihan elastic tubing dalam

cabang olahraga panahan.

Page 5: Penerapan LAtihan Beban dan Elastic Tubing dalam Panahanfile.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KEPELATIHAN/... · khususnya dalam menarik tali busur. Dalam teknik memanah tentu harus

5

KERANGKA PEMIKIRAN

Latihan Beban

Latihan beban adalah salah satu bentuk latihan tahanan untuk meningkatkan

kekuatan (Prawirasaputra, 2000). Latihan tahanan tersebut harus dilakukan sedemikian rupa

sehingga atlet harus mengeluarkan tenaga maksimal atau hampir maksimal untuk menahan

beban. Beban tersebut sedikit demi sedikit bertambah berat agar perkembangan otot

terjamin. Oleh karena itu, latihan tahanan harus dilakukan secara progresif dan tidak

berhenti pada satu berat beban atau bobot tertentu (Harsono, 2001).

Prinsip yang harus dilakukan dalam latihan beban adalah: 1) latihan harus didahului

dengan warm-up yang menyeluruh; 2) prinsip overload harus diterapkan, karena

perkembangan otot hanyalah mungkin apabila otot-otot tersebut dibebani dengan tahanan

yang kian bertambah berat; 3) sebagai patokan dianjurkan untuk melakukan tidak lebih dari

12 dan tidak kurang dari 8 RM; 4) agar hasil perkembangan otot efektif, setiap bentuk

latihan dilakukan dalam 3 set, dengan istirahat di setiap set antara 3 sampai 4 menit; 5)

setiap mengangkat, mendorong, atau menarik beban haruslah dilaksanakan dengan teknik

yang benar; 6) sebagai pedoman, kalau berlatih untuk strength, yaitu bagi cabang olahraga

yang kekuatan tidak terlalu dominan…rentang repetisinya 8-12 RM; 7) setiap bentuk

latihan haruslah dilakukan dalam ruang gerak yang seluas-luasnya; 8) selama latihan,

pengaturan pernapasan harus diperhatikan; 9) setelah selesai melakukan suatu bentuk

latihan, atlet harus berada dalam keadaan lelah otot local yang berlangsung hanya untuk

Page 6: Penerapan LAtihan Beban dan Elastic Tubing dalam Panahanfile.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KEPELATIHAN/... · khususnya dalam menarik tali busur. Dalam teknik memanah tentu harus

6

sementara saja; 10) weight training sebaiknya dilakukan tiga kali dalam seminggu dengan

diselingi oleh satu hari istirahat; 11) motivasi atlet merupakan faktor yang sangat penting;

12) setelah setiap set, istirahatlah sebentar sambil menggetar-getarkan (shake-out) atau

meregang-regangkan otot-otot yang baru bekerja; 13) setiap kali berlatih, catatlah jumlah

beban yang diangkat dan repetisi yang telah dilakukan pada latihan tersebut; 14) setiap kali

berlatih sebaiknya tidak lebih dari 12 bentuk latihan; 15) setiap session latihan sebaiknya

diakhiri dengan latihan peregangan statis atau pasif, dan latihan rileksasi (Harsono, 2001).

Pentingnya Kondisi Fisik

Kondisi fisik yang baik akan meningkatkan produktivitas kerja yang saat ini sudah

diyakini manfaatnya. Dalam kegiatan olahraga terutama dalam olahraga prestasi, kondisi

fisik memegang peranan penting terutama dalam meningkatkan fungsi dan sistem

organisme tubuh. Kondisi fisik yang baik akan berpengaruh terhadap fungsi dan sistem

organisme tubuh antara lain: 1) akan ada peningkatan dalam kemampuan system sirkulasi

dan kerja jantung, 2) akan ada peningkatan dalam kekuatan, kelentukan, stamina, dan

komponen kondisi fisik lainnya, 3) akan ada ekonomi gerak yang lebih baik pada waktu

latihan, 4) akan ada pemulihan yang lebih cepat dalam organ-organ tubuh setelah latihan, 5)

akan ada respon yang cepat dari organisme tubuh kita apabila sewaktu-waktu respon

demikian diperlukan (Harsono (1988).

Page 7: Penerapan LAtihan Beban dan Elastic Tubing dalam Panahanfile.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KEPELATIHAN/... · khususnya dalam menarik tali busur. Dalam teknik memanah tentu harus

7

Selain itu manfaat kondisi fisik yang baik, jika dilihat dari aspek psikologis jelas

berpengaruh terhadap peningkatan motivasi, semangat kerja, ketelitian, dan percaya diri.

Atlet yang memiliki kondisi fisik prima memiliki percaya diri yang tinggi dan kemampuan

untuk menekan stress psikis pada tingkat optimum serta dapat memanfaatkan keadaan

stress tersebut pada berbagai kegiatan yang positif. Proses latihan kondisi fisik harus

mengembangkan reaksi-reaksi positif dalam organisme tubuh kita, yaitu peningkatan dalam

organisme neurophysiology dan penyesuaian perubahan-perubahan dalam jaringan tubuh

kita. Latihan kondisi fisik khususnya latihan kekuatan mempunyai dampak pada otot,

jaringan ikat, sistem syaraf, tulang, dan bagian-bagian lainnya pada tubuh kita (Omosegard

(1996:71). Dengan demikian karena latihan kondisi fisik sangat bermanfaat, maka latihan

kondisi fisik harus dilakukan secara intensif, untuk menjaga agar kondisi fisik yang sudah

baik tetap dapat dipertahankan (Prawirasaputra, 2000:60).

Komponen Biomotorik

Komponen biomotorik dasar pada setiap cabang olahraga tidaklah berbeda, dan

diantara komponen tersebut selalu ada keterkaitan untuk membentuk suatu kondisi yang

lebih berkualitas sesuai dengan tuntutan dan kebutuhannya. Adapun komponen kondisi

fisik dasar adalah kekuatan, daya tahan, kecepatan, koordinasi, dan fleksibilitas (Bompa,

1990:264).

Page 8: Penerapan LAtihan Beban dan Elastic Tubing dalam Panahanfile.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KEPELATIHAN/... · khususnya dalam menarik tali busur. Dalam teknik memanah tentu harus

8

Dalam olahraga panahan kondisi fisik dominan yang dibutuhkan adalah daya tahan

kekuatan. Dalam istilah sederhana kekuatan dapat didefinisikan: “as the ability to apply

force” (Bompa, 1990:267). Menurut Harsono (1988) kekuatan adalah kemampuan otot

untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan. Sedangkan daya tahan adalah

mengacu pada suatu kelompok otot yang mampu untuk melakukan kontraksi yang berturut-

turut untuk waktu yang lama, atau mampu mempertahankan suatu kontraksi statis untuk

waktu yang lama. Daya tahan kekuatan adalah sebagai suatu reaksi melawan kelelahan

organisme selama penampilan atau pelaksanaan kekuatan yang berlangsung lama. Kualitas

daya tahan kekuatan tersusun dari kekuatan dan daya tahan otot. Dalam olahraga panahan

tentu sangat memerlukan kekuatan dan daya tahan otot untuk merentang busur yang

dilakukan secara berulang-ulang dalam waktu yang relatif lama (Furqon, 2003).

Untuk mengembangkan kekuatan latihan yang tepat adalah latihan tahanan, di mana

atlet harus mengangkat, mendorong, atau menarik sesuatu beban. Beban itu bisa beban

tubuh kita sendiri, ataupun beban atau bobot dari luar (external resistance). Latihan

tahanan, menurut tipe kontraksi ototnya dapat digolongkan ke dalam tiga kategori, yaitu

kontraksi isometric, kontraksi isotonic, dan kombinasi dari kedua kontraksi tersebut yaitu

kontraksi isokinetik (Harsono, 1988).

Dalam olahraga panahan pada saat melakukan gerakan tarikan dengan lengan

penarik busur akan terjadi kontraksi isotonic, sedangkan lengan penahan busur harus

mampu mempertahankan untuk mengatasi kekuatan tarikan pada saat tarikan penuh, maka

Page 9: Penerapan LAtihan Beban dan Elastic Tubing dalam Panahanfile.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KEPELATIHAN/... · khususnya dalam menarik tali busur. Dalam teknik memanah tentu harus

9

lengan penahan busur harus terkunci dan tetap ajeg sehingga terjadi kontraksi isometric.

Pada saat melakukan tarikan otot periscapular pada bahu digunakan untuk memelihara

posisi tarikan penuh sehingga sedikit demi sedikit anak panah melewati clicker dengan

halus, dan terkontrol (Robert Romero,1997).

Pentingnya mengembangkan kekuatan untuk pemanah karena pemanah dalam

perlombaan misalnya pemanah pria harus menarik busur seberat 45-50 pon yang mungkin

berakhir atau dilakukan selama 4 hari. Hal ini sama dengan menarik secara statis seberat

3400-3750 pon satu hari (Mann, 1994). Oleh karena itu, otot periscapular pada serratus

anterior, rhomboids, trapezius, dan latissimus dorsi atau otot yang digunakan untuk

menarik seperti scapula, rhomboids, dan trapezius, membutuhkan kekuatan dan perlu

dilatih secara intensif. Dengan demikian pemanah harus mengetahui kondisi fisik mereka

untuk menentukan program secara perorangan meliputi program latihan beban untuk

meningkatkan kekuatan otot secara spesifik dan kelompok otot lainnya (Kisik Lee,

2005:143).

Bentuk Latihan Beban

Bentuk latihan beban memang sangat beraneka ragam, dengan tujuan untuk

meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot. Bentuk latihan yang diterapkan dalam

penelitian ini mengacu kepada prinsip spesifikasi latihan beban. Fox (1984:126)

mengatakan bahwa: ”… mengembangkan unsur kekuatan tidak hanya spesifik pada

Page 10: Penerapan LAtihan Beban dan Elastic Tubing dalam Panahanfile.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KEPELATIHAN/... · khususnya dalam menarik tali busur. Dalam teknik memanah tentu harus

10

kelompok otot tertentu yang dilatih melainkan juga spesifik pada pola gerak yang

dihasilkan”. Kaitan dengan metoda latihan yang diterapkan dalam penelitian ini khususnya

dalam olahraga panahan, latihan beban dan latihan dengan menggunakan elastic tubing

tentu disesuaikan dengan pola gerakan memanah. Hal tersebut berarti melatih kelompok

otot yang terlibat secara langsung dalam gerakan memanah yang tentunya akan lebih

efektif, karena pola gerak yang harus dilakukan mirip dengan pola gerak dalam olahraga

panahan. Dengan demikian, untuk meningkatkan kekuatan dan membantu meningkatkan

kemampuan dalam menarik busur maka program latihan beban yang dilakukan harus

melibatkan otot-otot yang bekerja pada gerakan dalam menarik busur (Furqon, 2004:89).

Bentuk latihan yang diterapkan dalam metoda latihan beban adalah kombinasi dari

latihan beban isotonic dan isometric, tetapi pola geraknya disesuaikan dengan pola gerak

memanah. Adapun bentuk latihannya yang diterapkan adalah machine pulldowns, bent

press, bent over rowing, seated pulley rowing, full over, curl, high pull, triceps stretch (Bill

Reynolds, 1976:74). Bentuk latihan ini dilakukan selama 3 set dalam (8 – 12 repetisi).

Sedangkan metoda latihan dengan menggunakan elastic tubing pelaksanaannya sama hanya

perangkat yang digunakannya berbeda. Dalam latihan ini digunakan elastic tubing atau

karet elastic sebagai bentuk latihan tahanan. Robert Romero (1997:3) mengatakan: “An

excellent type of exercise to perform prior to shooting is the use of elastic tubing to create

resistance which will help to stretch and strengthen the muscle”. Metoda latihan yang

menggunakan elastic tubing, bisa dibuat dengan mudah misalnya dari ban dalam sepeda,

Page 11: Penerapan LAtihan Beban dan Elastic Tubing dalam Panahanfile.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KEPELATIHAN/... · khususnya dalam menarik tali busur. Dalam teknik memanah tentu harus

11

atau karet mentah yang biasa dijual di toko-toko. Jenis latihan ini dilakukan menurut

program tersendiri dan sebelum melakukan tembakan, program ini dilakukan selama 3 set

sebanyak 15 repetisi dengan tetap menerapkan sistem overloads (dengan cara mengatur

tingkat elastisitas karet atau menambah jumlah repetisi). Latihan ini sangat bermanfaat

untuk meningkatkan tahanan secara perlahan sehingga otot mendapat rangsangan sehingga

otot menjadi kuat.

METODA

Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda eksperimen, di mana

peneliti mengadakan percobaan untuk melihat hasil. Hasil tersebut, akan menegaskan

bagaimana kedudukan hubungan kausal antara variable-variabel yang diselidiki. Adapun

desain eksperimen yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah model pretest-

posttest group design dengan dua macam perlakuan. Dalam model tersebut, terdapat dua

jenis perlakuan pada dua kelompok eksperimen, dengan model ini peneliti ingin mengecek

ada tidaknya pengaruh pretest terhadap posttest, atau dengan kata lain peneliti ingin

mengecek ada tidaknya “carry-over effect” dan “practice effect” dari adanya pretest.Untuk

lebih jelas mengenai design tersebut dapat dilihat pada Gambar1.

E1 : O1 X O2

E2 : O1 X O2

Page 12: Penerapan LAtihan Beban dan Elastic Tubing dalam Panahanfile.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KEPELATIHAN/... · khususnya dalam menarik tali busur. Dalam teknik memanah tentu harus

12

Gambar 1: Desain Penelitian Pretest-Posttest Group Design

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan kepelatihan angkatan tahun

2004, sedangkan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa putra yang

sudah menempuh mata kuliah panahan pada semester ganjil yang diambil secara random,

sehingga didapat sampel sebanyak 30 orang mahasiswa.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan shooting atau

scoring pada jarak 30 meter. Data yang telah diperoleh dari hasil pengukuran, selanjutnya

dianalisis dengan menggunakan statistik dengan uji kesamaan dua rata-rata (uji t), dengan

bantuan program statistic excel 2003. Uji t ini digunakan dengan tujuan untuk mengetahui

perbedaan peningkatan prestasi memanah dari kedua metoda latihan yang diujicobakan

yaitu metoda latihan beban dan metoda latihan elastic tubing.

HASIL

Berdasarkan hasil analisis uji t dengan menggunakan program Excel 2003,

diperoleh hasil analisis sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah metoda latihan beban memberi pengaruh signifikan

terhadap peningkatan prestasi memanah jarak 30 meter? Maka harus dilakukan analisis

variasi data (homogenitas data) dengan uji F tes two-sample for variances. Uji ini bertujuan

Page 13: Penerapan LAtihan Beban dan Elastic Tubing dalam Panahanfile.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KEPELATIHAN/... · khususnya dalam menarik tali busur. Dalam teknik memanah tentu harus

13

untuk menentukan uji statistic selanjutnya apakah menggunakan uji t test: two sample

assuming equal variances atau uji t test: two sample assuming unequal variances.

Untuk menguji variasi data (homogenitas data) pada kelompok metoda latihan

beban diketahui:

Hipotesis = Ho : σ12 = σ22

Hi : σ12 ≠ σ22

F-Test Two-Sample for Variances

Pretest Posttest

Mean 257.3793103 261.4827586

Variance 218.6724138 584.1157635

Observations 29 29

df 28 28

F 0.374364856

P(F<=f) one-tail 0.005740942

F Critical one-tail 0.531326982

Berdasarkan hasil penghitungan, diperoleh P value sebesar 0.005740942 < α 0.05,

berarti Hi diterima, artinya tidak terdapat perbedaan variasi data (data homogen) pada

kelompok metoda latihan beban. Karena hasil penghitungan uji F, tidak terdapat perbedaan

Page 14: Penerapan LAtihan Beban dan Elastic Tubing dalam Panahanfile.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KEPELATIHAN/... · khususnya dalam menarik tali busur. Dalam teknik memanah tentu harus

14

variasi data pada kelompok metoda latihan beban, maka uji selanjutnya mengunakan uji t

test: two sample assuming unequal variances).

Hipotesis : Ho : µA ≥ µB

Hi : µA < µB

t-Test: Two-Sample Assuming Unequal Variances

Pretest Posttest

Mean 257.3793103 261.4827586

Variance 218.6724138 584.1157635

Observations 29 29

Hypothesized Mean Difference 0

df 46

t Stat -0.779915369

P(T<=t) one-tail 0.219717663

t Critical one-tail 1.678658919

P(T<=t) two-tail 0.439435325

t Critical two-tail 2.012893674

Page 15: Penerapan LAtihan Beban dan Elastic Tubing dalam Panahanfile.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KEPELATIHAN/... · khususnya dalam menarik tali busur. Dalam teknik memanah tentu harus

15

Berdasarkan hasil penghitungan, diperoleh P value sebesar 0.219717663 > α 0.05,

berarti Ho diterima, artinya terdapat pengaruh signifikan antara metoda latihan beban

terhadap peningkatan prestasi memanah jarak 30 meter.

2. Untuk mengetahui apakah metoda latihan elastic tubing memberi pengaruh

signifikan terhadap peningkatan prestasi memanah jarak 30 meter? Pertama yang harus

dilakukan adalah menganalisis variasi data (homogenitas data) dengan F tes two-sample for

variances, diketahui:

Hipotesis = Ho : σ12 = σ22

Hi : σ12 ≠ σ22

F-Test Two-Sample for Variances

Pretest Posttest

Mean 255.1724138 258.5517241

Variance 476.0763547 169.8275862

Observations 29 29

df 28 28

F 2.803292241

P(F<=f) one-tail 0.004060492

F Critical one-tail 1.882078493

Page 16: Penerapan LAtihan Beban dan Elastic Tubing dalam Panahanfile.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KEPELATIHAN/... · khususnya dalam menarik tali busur. Dalam teknik memanah tentu harus

16

Berdasarkan hasil penghitungan, diperoleh P value sebesar 0.004060492 < α 0.05,

berarti Hi diterima, artinya tidak terdapat perbedaan variasi data (data homogen) pada

kelompok metoda latihan elastic tubing. Karena hasil penghitungan Uji F, tidak terdapat

perbedaan variasi data pada kelompok metoda latihan elastic tubing, maka uji selanjutnya

mengunakan uji t test: two sample assuming unequal variances).

Hipotesis : Ho : µA ≥ µB

Hi : µA < µB

t-Test: Two-Sample Assuming Unequal Variances

Pretest Posttest

Mean 255.1724138 258.5517241

Variance 476.0763547 169.8275862

Observations 29 29

Hypothesized Mean Difference 0

df 46

t Stat -0.716049605

P(T<=t) one-tail 0.238790096

t Critical one-tail 1.678658919

P(T<=t) two-tail 0.477580191

t Critical two-tail 2.012893674

Page 17: Penerapan LAtihan Beban dan Elastic Tubing dalam Panahanfile.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KEPELATIHAN/... · khususnya dalam menarik tali busur. Dalam teknik memanah tentu harus

17

Berdasarkan hasil penghitungan, diperoleh P value sebesar 0.238790096 > α 0.05,

berarti Ho diterima, artinya terdapat pengaruh signifikan antara metoda latihan elastic

tubing terhadap peningkatan prestasi memanah jarak 30 meter.

3. Untuk melihat metoda mana yang lebih baik diantara kedua metoda tersebut

terhadap peningkatan prestasi memanah, peneliti menganalisis data dari hasil selisih skor

pretest-posttest dari kedua kelompok.

Hipotesis : Ho : µ Beban ≥ µ Elastic

Hi : µ Beban < µ Elastic

t-Test: Two-Sample Assuming Unequal Variances

Latihan Beban Latihan Elastic Tubing

Mean 9.482758621 7.482758621

Variance 49.54433498 78.40147783

Observations 29 29

Hypothesized Mean Difference 0

df 53

t Stat 0.952173205

P(T<=t) one-tail 0.172665765

t Critical one-tail 1.674115993

Page 18: Penerapan LAtihan Beban dan Elastic Tubing dalam Panahanfile.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KEPELATIHAN/... · khususnya dalam menarik tali busur. Dalam teknik memanah tentu harus

18

P(T<=t) two-tail 0.34533153

t Critical two-tail 2.005745046

Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh P value sebesar 0.172665765 > α 0.05,

berarti Ho diterima, artinya terdapat pengaruh signifikan kedua metoda latihan terhadap

peningkatan prestasi memanah jarak 30 meter. Dengan kata lain, kedua metoda tersebut

sama-sama efektif untuk meningkatkan prestasi memanah jarak 30 meter.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian terhadap hipotesis, ternyata kedua

metoda latihan yang diujicobakan sama-sama memberi pengaruh signifikan terhadap

peningkatan prestasi memanah jarak 30 meter, karena kedua metoda latihan yang

diterapkan dalam penelitian ini mengacu kepada prinsip spesifikasi latihan. Para ahli

menegaskan bahwa untuk mengembangkan unsur kekuatan tidak hanya spesifik pada

kelompok otot tertentu yang dilatih melainkan juga spesifik pada pola gerak yang

dihasilkan. Sehingga kedua metoda tersebut dapat membantu meningkatkan kekuatan otot

serta kemampuan menarik busur karena proses latihannya dilakukan dengan melibatkan

otot-otot yang bekerja secara spesifik pada gerakan memanah.

Kondisi fisik sangat diperlukan dalam setiap cabang olahraga khususnya dalam

olahraga panahan. Tanpa kondisi fisik yang baik, latihan teknik dan taktik tidak akan

Page 19: Penerapan LAtihan Beban dan Elastic Tubing dalam Panahanfile.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KEPELATIHAN/... · khususnya dalam menarik tali busur. Dalam teknik memanah tentu harus

19

berarti sama sekali. Metoda latihan beban dapat digunakan untuk melatih kekuatan dan

daya tahan otot, karena dalam prosesnya otot harus membangkitkan tegangan terhadap

suatu tahanan. Metoda latihan beban dan metoda latihan elastic tubing merupakan

kombinasi latihan beban yang pola kontraksinya adalah isotonic dan isometric, yang

disesuaikan dengan pola gerak memanah. Metoda latihan beban tersebut, diantaranya

machine pulldowns, bent press, bent over rowing, seated pulley rowing, pull over, curl,

high pull, triceps stretch, bentuk latihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kekuatan

dan daya tahan otot secara spesifik untuk gerakan memanah. Begitupun metoda latihan

elastic tubing merupakan bentuk latihan tahanan yang sangat sempurna dan tepat

ditampilkan dalam gerak memanah sehingga dapat membantu meregang dan meningkatkan

kekuatan otot yang berguna untuk melakukan gerakan menarik pada saat melakukan

tembakan.

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1) metoda

latihan beban memberi pengaruh signifikan terhadap peningkatan prestasi memanah jarak

30 meter; 2) metoda latihan elastic tubing memberi pengaruh signifikan terhadap

peningkatan prestasi memanah jarak 30 meter; 3) metoda latihan beban dan latihan elastic

Page 20: Penerapan LAtihan Beban dan Elastic Tubing dalam Panahanfile.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KEPELATIHAN/... · khususnya dalam menarik tali busur. Dalam teknik memanah tentu harus

20

tubing keduanya sama-sama memberi pengaruh signifikan terhadap peningkatan prestasi

memanah jarak 30 meter dalam cabang olahraga panahan.

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, peneliti dapat mengajukan saran kepada

para pelatih dan pembina cabang olahraga panahan yang ingin meningkatkan kemampuan

dalam menampilkan teknik memanah yang benar dan meningkatkan prestasi memanah,

latihlah kekuatan dan daya tahan otot pemanah secara intensif dengan menerapkan metoda

latihan yang relevan dengan karakteristik cabang olahraga tersebut, yaitu metoda latihan

beban dan metoda latihan elastic tubing. Karena kedua metoda latihan tersebut sudah jelas

teruji dan sama-sama memberi pengaruh signifikan terhadap peningkatan prestasi memanah

khususnya pada jarak 30 meter.

DAFTAR PUSTAKA

Allen, L. Edward (1985). Experimental Design in Psychological Research. New York:

Harper & Row, Publishers.

Bill Reynolds (1976). Complete Weight Training Book. California: Mounstain View.

Bompa, Tudor (1990). Theory and Metodology of Training. Second Edition. Canada.

Kendall/Hunt Publishing Company.

Consumer Guide, et al. (1978). The Complete Guide to Building a Better Body. New York:

Publications International, Ltd.

Page 21: Penerapan LAtihan Beban dan Elastic Tubing dalam Panahanfile.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KEPELATIHAN/... · khususnya dalam menarik tali busur. Dalam teknik memanah tentu harus

21

Fox, Edward, L (1984). Sport Psychology. New York: WB. Sander Company.

Furqon, et al. (2003). Analisis Kebutuhan Fisik dan Implikasi Latihan dalam Olahraga

Panahan. Jurnal IPTEK Olahraga. Volume 5, Nomor 2, Pusat Pengkajian dan

Pengembangan IPTEK Olahraga. Dirjen Olahraga Depdiknas.

Gregory, J. R. et al. (1999). Preventing Rotator Cuff Injury and Reaching Optimal Athletic

Performance in Archery Through Resistance Exercise. Paper Presentation in Coaches

Education. IOC. Olympic Solidarity Programme.

Harsono (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologisnya dalam Coaching. Jakarta: CV.

Tambak Kusuma.

Hidayat, Imam (2003). Biomekanika. Bandung: PPS Universitas Pendidikan Indonesia.

Kisik Lee (2005). Total Archery. Australian Institute of Sport.

Mann, D. L. (1994). Injuries in Archery. Clinical Practice of Sports Injuries Prevention

and Care. London: P. A. F. H. Renstrom.

Muchtamadji, A. (1999). Olahraga Panahan Ronde Tembak Sasaran. FPOK IKIP

Bandung.

Robert Romero (1997). Injury Preventing in The Sport of Archery. IOC. Olympic Solidarity

Programme.

Seidel, Beverly, et al. (1975). Sport Skill: A Conceptual Approach to Meaningful

Movement. Dubuque, Iowa: WM.C. Brown Company Publishers.

Page 22: Penerapan LAtihan Beban dan Elastic Tubing dalam Panahanfile.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KEPELATIHAN/... · khususnya dalam menarik tali busur. Dalam teknik memanah tentu harus

22

Sudrajat Prawirasaputra (2000). Teori dan Metodologi Latihan Olahraga. Bandung: FPOK

UPI.

Surakhmad, Winarno (1992). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito.