pendidikan-inklusif

40
Pendidikan Inklusi

description

power point inklusif

Transcript of pendidikan-inklusif

Slide 1

Pendidikan Inklusi

1Target yang diharapkan pada peserta PemahamanPeserta Memahami Falsafah Pendidikan InklusiPeserta Memahami Strategi Pengelolaan Pendidikan InklusiKeterampilanPeserta Peka terhadap Permasalahan dalam Aplikasi Pendidikan InklusiPeserta Mampu Mendesain Penelitian Berbasis Metode Pendidikan InklusiPeserta Mampu Menyusun Teknik Asesment (Penilaian)2Falsafah Pendidikan InklusiPendidikan untuk semuaSetiap anak berhak untuk mengakses dan mendapatkan pendidikan yang layak

Belajar hidup bersama dan bersosialisasiSetiap anak berhak untuk mendapatkan perhatian yang sama sebagai murid

Integrasi pada lingkunganSetiap anak berhak menyatu dengan lingkungannya dan menjalin kehidupan sosial yang harmonis

Penerimaan terhadap perbezaanSetiap anak berhak dipandang sama dan tidak mendapatkan diskriminasi dalam pendidikan Children who learn together.. learn to live together.(Marsha Forest)3INKLUSI adalah.Falsafah Nilai Sikap - MetodINKLUSI bukan sekedar tempat. MITOS : Inklusif hanya pada satu elemen pendidikan saja FAKTA : Inklusif pada semua elemen pendidikan

MITOS : Inklusif hanya untuk anak masalah mental FAKTA : Inklusif dapat dikenakan untuk semua masalah

MITOS: Inklusif dilakukan pada satu period saja FAKTA: Inklusif dapat secara berkesinambungan4Kelebihan Program InklusifAnak dengan Keperluan KhususTerhindar dari label negatifAnak memiliki rasa percaya diriMemiliki kesempatan menyesuaikan diriAnak memiliki persiapan menghadapi kehidupan nyataAnak Tanpa Keperluan KhususBelajar mengenai keterbatasan tertentu Mengetahui keterbatasan/keunikan temannyaPeduli terhadap keterbatasan temannyaDapat mengembangkan keterampilan sosialBerempati terhadap permasalah temannyaMembantu temannya yang kesulitan5Keuntungan Program InklusiManfaat Bagi GuruMeningkatkan wawasan guru mengenai karakter siswaGuru mengenali peta kekuatan dan kelemahan siswanyaMenambah kompetensi guruGuru lebih kreatif dan terampil mengajar dan mendidik

Manfaat Bagi KeluargaMeningkatkan penghargaan terhadap anak Orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus, senang ketika anaknya dapat bersosialisasi dengan baik tanpa ada diskriminasiOrang tua yang anaknya tidak memiliki kebutuhan khusus senang ketika anaknya memiliki keterampilan sosial yang baik6INKLUSIF vs EKSKLUSIF[ Perasaan Anak ]INKLUSIFDihargaiBanggaSenangDiperhatikanOptimisMerasa BergunaPercaya DiriAktifEKSKLUSIFTerkecilMarahKecewaTidak Percaya DiriHarga Diri RendahPutus asaMerasa tidak bergunaMerasa direndahkan

7PETA PERUBAHAN DALAM PENDIDIKANISU PENDIDIKAN (SEKOLAH)ISU PENDIDIKAN (GURU)PERANAN SEKOLAHTUJUAN PENDIDIKANPENERIMAN PESERTA DIDIKPERANAN GURUAKTIVITAS GURUKOMPETENSI GURUMenyiapkan anak untuk sekolah ke tahap selanjutnya

Menyiapkan kompetensi yang lebih utuhSekolah hanya bertanggung jawab pada fungsi akademik

Sekolah turut membangun kepribadian anakSpesialisasi anak yang memiliki kebutuhan khusus

Integrasi anak yang memiliki kebutuhan khususGuru mentransfer ilmu (pendidik)

Guru selain sebagai pendidik sebagai konselorGuru bekerja sendiri-sendiri

Guru bekerja dalam timKompetensi akademik murni

Kompetensi akademik dan sosial88SIX KEY ASPIRATIONS VOICED BY ALL STAKEHOLDERSMembagi Tugas Dan Peran Guru (Co-Teaching)Merancang MateriPembelajaran yang FleksibelMenetapkan Tujuan dan Target BelajarMemahami Peta Karakter Peserta Didik1Monitoring dan Evaluasi2Menyiapkan Sumber Daya(Resources)3456PENDIDIKAN INKLUSI99Levels of Interventions/SupportsAnak tanpa kebutuhan khusus(80% - 90%)

Intervensi dengan Target Individual Student Planning Team Penanganan individual Kerja sama dengan stakeholder (keluarga/komunitas)Intervensi Terpilih Instruksi khusus Mentoring Manajemen Diri Perubahan jadual Dukungan tambahanPrevensi Tersier/IntervensiPrevensi Sekunder/IntervensiPrevensi PrimerTipe IntervensiWalker, H. M., Horner, R. H., Sugai, G., Bullis, M., Sprague, J. R., Bricker, D., & Kaufman, M.J. (1996). Integrated approaches to preventing antisocial behavior patterns among school-age children and youth. Journal of Emotional and Behavioral Disorders, 4, 194-209.Anak dengan kebutuhan khusus dan beresiko mengalami gangguan (5% - 15%)Intervensi Umum Terencana Instruksi akademik umum Kolaborasi Akomodasi Aktivitas vokasional Violence Prevention SkillsAnak dengan kebutuhan lebih khusus (1% - 5%)10Ciri Anak dengan Kebutuhan Khusus

Tidak ada bedanya anak yang terlalu pintar ataupun terlalu bodoh..Mereka semuanya membutuhkan perhatian dan pengertian(John Clark)11Jenis Keterbatasan Anak Permasalahan Fungsi PikirHambatan Kesukaran Belajar. Kesulitan memahami, mengingat, menghitung, membacaHambatan Pemusatan Perhatian. Hiperaktif, perilaku yang tidak sesuai situasi, mencari perhatian, menyela pembicaraan, perilaku berlebihanHambatan Berbicara & Berkomunikasi. Gagap, kesalahan pengucapan, cedal, sulit menangkap percakapanPermasalahan Fungsi Sosial dan PerilakuHambatan Emosi & Perilaku. Suasana hati berubah cepat, agresif, memukul, berteriak, mengejekAutis. Minim kontak sosial, menyendiri, gerakan tak lazim12Jenis Keterbatasan Anak Keterlambatan Fungsi Pikir & SosialMental Retarded. IQ dibawah rerata, keterbatasan berkomunikasi, kompetensi akademis minim Anak BerbakatGifted. Kreatif, suka mengganggu, mudah tidak puas, eksplorasi luasGangguan Fisik & InderaGangguan penglihatan, gangguan pendengaran dan keterbatasan ganda (penglihatan dan pendengaran) 13Peran Guru dan Siswa dalam Pendidikan InklusiSpecial education is a service for children rather than a place they are sent.14Kompetensi GuruSkill : Kerjasama-keterampilan sosialSistem pengajaran Pendidikan Inklusi adalah Tim Teaching sehingga kemammpuan komunikasi, kerja sama, pembagian tugas & peran sangat penting

Karakter : Sabar-uletKesabaran diperlukan karena permasalahan yang dihadapi Pendidikan Inklusi sangat kompleks

Pengetahuan : Perkembangan-PendidikanPermasalahan yang dihadapi Pendidikan Inklusi tidak hanya anak normal akan tetapi juga anak dengan kebutuhan khusus sehingga guru diharapkan memiliki wawasan mengenai perkembangan anak dan permasalahannya serta strategi pembelajaran efektifPeranan Guru dalam Pendidikan Inklusi15Kompetensi GuruKompetensi PedagogikKemampuan mengelola kelas, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajarKompetensi ProfesionalPenguasaan materi, aplikasi materi pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi KepribadianKarakter yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berakhlak muliaKompetensi SosialMampu berkomunikasi dengan baik, bekerja sama, peka terhadap permasalahan siswa, empatikBerdasarkan PP No.19 Tahun 2005Peranan Guru dalam Pendidikan Inklusi16Peranan Anak Tanpa Kebutuhan KhususPeer Tutoring (anak sebagai tutor)Kompetensi keduanya berbedaAnak tanpa kebutuhan khusus membagikan ilmu dan pengalamannya kepada anak dengan kebutuhan khususAnak tanpa kebutuhan khusus menjadi model bagi anak dengan kebutuhan khususPeer Collaboration (anak sebagai tutor)Kompetensi keduanya samaAnak berkebutuhan khusus dan tanpa berkebutuhan khusus menghadapi permasalahan serupa yang harus dipecahkan bersama-samaPeranan Guru dalam Pendidikan Inklusi17Pengembangan Model Kelas Inklusif

18Prinsip Pengelolaan Pendidikan InklusifBelajar Kooperatif

Kelas Menyenangkan

Evaluasi Belajar Alternatif

Kolaborasi Guru

Pengelolaan Kelas Inklusif191. Modifikasi Pola BelajarKompetisiSiswa berjuang dengan keras dan berkompetisi mengalahkan yang lain untuk mendapatkan penghargaan dari guruIndividualisBelajar dilihat sebagai kebutuhan individu. Ketika kebutuhan terpenuhi maka ia tidak memiliki tanggung jawab yang lainKooperatifSiswa mencapai tujuan secara bersama-sama dan tujuan tersebut dapat dicapai apabila ia bekerja sama dengan siswa lainnyaPendekatan ini sangat cocok diterapkan di Pendidikan InklusiPengelolaan Kelas Inklusif202. Modifikasi KelasKelas memiliki aturan jelas dan tidak diskriminatifAturan dijalankan dengan konsisten Modifikasi kelas interaktifmemungkinan guru melihat dan menjangkau anak-anakModifikasi penempatanMendekatkan siswa berkebutuhan khusus pada siswa yang baik dan positifModifikasi lingkunganMeningkatkan ketenangan dan mengurangi stimulasi gangguan (visual dan auditori)Modifikasi media belajarMedia belajar menstimulasi kerja sama, tidak kompetitifPengelolaan Kelas Inklusif213. Penilaian Hasil BelajarTidak semua anak belajar melalui cara yang samaPenilaian alternatif dipakai untukHasil penilaian yang baik mudah diinterpretasilan (interpretive)menggambarkan kondisi (descriptive)mengidentifikasi permasalahan (diagnostic)Pengelolaan Kelas Inklusif224. Peranan Guru Consultant ModelGuru sebagai konsultan lepas, turut merancang dalam hal asesmen, pengembangan materi dan modifikasi kurikulumTeaming ModelGuru sebagai konsultan merangkap pendidik intensif di kelas turut membantu mengembangkan materi dan strategi pembelajaranCo-Teaching ModelGuru khusus (yang memahami anak berkebutuhan khusus) dan guru umum bekerja sama berbagi peran di dalam kelasPengelolaan Kelas Inklusif234. Peranan Guru[ Co-Teaching Model ]One Teacher-One SupportSatu guru dan satu orang guru pendukung (guru terlatih/psikolog) bertanggung jawab pada satu kelasParallel Teaching DesignGuru membagi kelas menjadi dua kelompok. Satu kelompok oleh guru biasa dan satu kelompok untuk guru pendukungStation TeachingSatu materi satu guru sehingga terjadi perputaran dalam mengajar. Semua guru diharapkan memahami perkembangan anak berkebutuhan khususTeam TeachingPendidik dan pendukung bersama mengisi pertemuan di kelasPengelolaan Kelas Inklusif24Penanganan Khusus kepada Anak

251. Gangguan Kesukaran BelajarMeminimalisir stimulasi yang dapat mengacaukan pikiran dan konsentrasiSituasi kelas tenang terkendali, gangguan dari luar minimMenggunakan media belajar yang menarik & inovatifSesuai dengan modalitas anak (visual, auditori, kinestetik), praktek langsung, menyenangkan, variatif, sesuai dengan kompetensi anak dan sesuai dengan target pendidikanMelakukan analisis kualitatif untuk mendeteksi kesulitan siswaBerguna untuk mengidentifikasi kekhasan kesulitan anakMengajarkan strategi meningkatkan memoriMnemonik, kata kunci, peta pikiran dan insightPenanganan Khusus kepada Anak262. Gangguan Pemusatan PerhatianMerancang lingkungan pembelajaran kondusifMenjauhkan benda berbahaya/tajam, lingkungan fisik nyaman, memfasilitas siswa normal untuk menjadi role modelMengajarkan siswa strategi menjaga konsentrasiMempertahankan kontak mata, memberikan pekerjan yang menantang, memastikan adanya sisi menarik pengajaranMemberikan instruksi secara tepatMenyederhanakan instruksi, memperjelas instruksi, menjelaskan tujuan/target dengan jelas, memberi contohMemonitor tugas siswaMonitoring perlu dilakukan untuk memberi masukan pada penanganan lebih lanjutPenanganan Khusus kepada Anak273. Gangguan Bicara-KomunikasiMendorong anak mengungkapkan ide melalui ucapanMeningkatkan harga diri, menceritakan pengalaman, mempesentasikan hasil tugasMenerapkan model pembelajaran yang sesuaiMembaca cerita, menangkap maksud percakapan, menyampaikan gagasanMelakukan klarifikasi informasiMemastikan anak telah menangkap informasi yang didapat, misalnya dengan menanyakan kembaliMendengar siswa dengan sabarMemberik kesempatan siswa menyelesaikan pembicaraannya, tidak menyela, tidak mengkritik dan menghargai setiap gagasan yang diungkapkanPenanganan Khusus kepada Anak284. Gangguan Emosi-PerilakuMenunjukkan kepedulian yang tinggiAnak ADHD biasanya kurang disukai temannya, sehingga kepercayaan diri mereka menurunTidak menghargai perilaku yang burukGuru tidak memberi kesempatan kepada anak untuk berlama-lama keluar dari konsentrasinyaMenyusun kegiatan yang sesuai dengan minat anakDengan memberikan kegiatan yang sesuai dengan minatnya, anak dapat belajar memfokuskan pada sesuatuMenerapkan Peraturan dan Penguatan PositifPeraturan di kelas secara konsisten diterapkan pada semua anak dan anak yang menghargai peraturan mendapatkan reward (penghargaaa)Penanganan Khusus kepada Anak29Peta Tema PenelitianSekolah Inklusi30Contoh Pertanyaan PenelitianPencapaian Target PembelajaranApakah tujuan kelas inklusi telah tercapai?Apakah integrasi anak berkebutuhan khusus ke dalam kelas meningkatkan performansi mereka?Apakah respon siswa biasa cukup positif?Strategi PembelajaranModel pembelajaran apa yang tepat dikenakan di kelas inklusi ?Media pembelajaran apa yang sesuai dengan karakter kelas?Apakah desain yang disusun sudah tepat mengenai sasaran?Dukungan dan Sumber DayaApakah guru memiliki kesiapan menghadapi anak dengan kebutuhan khusus?Apakah kompetensi guru sudah memadai untuk kelas inklusi?Fasilitas apa saja yang perlu ditingkatkan oleh sekolah ? Pertanyaan yang perlu dijawab melalui penelitian Pendidikan InklusiPengembangan Penelitian Sekolah Inklusi31Contoh Variabel yang DitelitiVariabel PendidikanStrategi mengajar (eksplorasi, drill, pedagogi)Pengelolaan kelas (pembagian kelompok, pembagian guru)Metode penilaian di kelas (portofolio, tes, evaluasi pembelajaran)Variabel PsikososialHambatan anak (fisik, psikologis dan sosial)Kepribadian guru dan anak (kemandirian, harga diri, self mastery)Dukungan sosial (dukungan guru, orang tua dan sekolah)Sikap dan kepuasan (kepuasan orang tua)Variabel Penanganan (treatment)Modifikasi kelasModifikasi materiKegiatan tambahan (vocational) Pertanyaan yang perlu dijawab melalui penelitian Pendidikan InklusiPengembangan Penelitian Sekolah Inklusi32Contoh Asemen di Kelas (1)Hasil Belajar (raport)Target : prestasi belajar, kompetensi anakBahan : laporan formalBiografi Target : latar belakang gangguan yang dialami anak, riwayat gangguanBahan : catatan medik/klinis (RS/psikolog)ObservasiTarget : permasalahan & perilaku anak-anak di kelas inklusi dsb.Bahan : behavioral checklist dan ratingMetode yang dipakai dalam mengambil data di kelas inklusiPengembangan Penelitian Sekolah Inklusi33Contoh Asemen di Kelas (2)WawancaraTaget : pemahaman, sikap dan persepsi anak di kelas inklusi dsb.Bahan : guideline wawancara (terstuktur maupun tidak terstruktur)KuesionerTarget : kepuasan (orang tua), hambatan dirasakan (guru) dsb.Bahan : kuesioner atau angketDiskusi Kelompok Terarah (FGD)Target : sharing pengalaman (guru), simulasi penyelesaian masalah (guru) dsb.Bahan : guideline FGD Metode yang dipakai dalam mengambil data di kelas inklusiPengembangan Penelitian Sekolah Inklusi34Contoh Analisis DataAnalisis KualitatifAnalisis temuan yang didapatkan di lapanganSumber : observasi dan wawancaraAnalisis KuantitatifAnalisis data kuantitatif yang didapatkan di lapanganAnalisis Deskriptif (deskripsi rerata & variasi)Analisis Inferensial (pembuktian perbedaan & pengaruh)Sumber : raport, kuesioner, angket, survei, skala kepribadian, skala sikap Metode yang dipakai dalam asesmen kelas inklusiPengembangan Penelitian Sekolah Inklusi35Contoh Aplikasi Penelitian Sekolah Inklusi36Penelitian di Amerika Serikat PermasalahanSekolah menemukan adanya rendahnya motivasi dan prestasi belajar pada anak didik mereka setelah mereka diisolasi pada kelas khusus (disabled class)Pertanyaan PenelitianApakah integrasi siswa biasa dan siswa terbatas dapat diterapkan?Faktor apa yang mendukung efektivitas kelas inklusi?Lokasi : Miami Carol School (USA)Metode Pengukuran : Observasi dan Wawancara

Contoh Pengembangan Penelitian37Penelitian di Australia (1)Pertanyaan Penelitian. Apakah penerapan kelas inklusi dapat mengembangkan kompetensi sosial anak?LokasiQueensland Public School Variabel PenelitianPerilaku KooperatifMetode:Eksperimen Subjek6 orang anak yang memiliki hambatan belajar (menghitung dan membaca) diintegrasikan pada sebuah kelasContoh Pengembangan Penelitian38Penelitian di Australia (2)Pengukuran : Observasi perilaku di kelas (perilaku kooperatif, non kooperatif, perilaku berorientasi tugas dan tidak berorientasi tugas)

Hasil Penelitian Anak-anak di kelas bekerja sama dengan baik. Interaksi di kelas sangat intensif dan mendukung pencapaian hasilPerilaku individualis berkurang. Siswa saling memperhatikan satu dengan lainnnya.Peranan guru sangat penting dalam mengembangkan kompetensi sosial anak

Contoh Pengembangan Penelitian39Siapa yang berani mengajar.. Ia harus berani belajar selamanya(John Calton Dana)

40