Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup
Transcript of Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup
PENCEMARAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
KELOMPOK 6
M. Yoga PrawiraElok Salsabilla K.
Naufal RajabiNanda Amelia L.
Nesya WulandariRidwan Nur Fauzi
Sheila Rahma H.
X MIPA 1SMAN 8 BANDUNG
2015-2016
PETA KONSEPI. Pengertian
Lingkungan dan Pencemaran
II. Akumulasi Bahan Pencemar dalam Rantai Makanan
III. Penanganan Limbah
I. Pengertian Lingkungan Hidup dan
Pencemaran
Pencemaran Udara
Pencemaran Suara
Pencemaran Tanah
Pencemaran Air
I. Pengertian Lingkungan Hidup
• Menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
• Menurut Peraturan Pemerintah RI No.18 tahun 1999, limbah adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan .
• Menurut UU RI No.23 tahun 1997, pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
• Bahan penyebab pencemaran disebut polutan.
Pencemaran Udara
Pencemaran Air
Pencemaran Tanah
Pencemaran Suara
Zat yang menyebabkan pencemaran udara :
1.Karbon Monoksida (CO)
- sifat tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.- Sebagian besar, berasal dari gas
buangan dari pembakaran tidak sempurna bahan yang mengandung karbon atau bahan bakar fosil (minyak).
- Pada konsentrasi tinggi, gas CO sangat mematikan bagi manusia.
I. Pencemaran
Pencemaran Udara
Pencemaran Air
Pencemaran Tanah
Pencemaran Suara
I. Pencemaran
2. Nitrogen Oksida (NOx)- Ada 2 macam : Nitrogen Monoksida (NO)
dan Nitrogen Dioksida (NO2)- Sumber pencemaran Nox alat
transportasi (kendaraan bermotor), pembuangan sampah, dll.
- Gas NO , sifat tidak berwarna, tidak berbau, dan dapat teroksidasi oleh oksigen menjadi NO2.
menyebabkan iritasi mata dan gangguan sistem saraf - NO2 , sifat toksik, berbau menyengat,
berwarna cokelat kemerahan. menyebabkan hujan asam
Pencemaran Udara
Pencemaran Air
Pencemaran Tanah
Pencemaran Suara
I. Pencemaran
3. CFC dan Halon- CFC tebentuk dari tiga jenis unsur, yaitu Cl, F,
C .- Halon memiliki unsur sama seperti CFC
ditambah Br.- Gas CFC , sifat tidak berbau, tidak mudah
terbakar, dan tidak mudah bereaksi. manfaat gas pendorong kaleng semprot (aerosol) , pengembang busa polimer, pendingin dalam lemari es, AC, dll.- Gas CFC naik ke atmosfer merusak lapisan ozon semakin tinggi intensitas paparan sinar UV memicu terjadinya kanker kulit, kerusakan mata dan mematikan spesies tumbuhan tetentu.
Pencemaran Udara
Pencemaran Air
Pencemaran Tanah
Pencemaran Suara
I. Pencemaran
4. Ozon (O3)• Terdapat di lapisan stratosfer dan
troposfer.• Ozon di stratosfer, Fungsi
melindungi bumi dari sinar UV yang masuk.
• Ozon di troposfer berbahaya bagi manusia bila berada pada konsentrasi tinggi.
• Pencemaran gas ozon menimbulkan efek pusing dan gangguan paru-paru.
Pencemaran Udara
Pencemaran Air
Pencemaran Tanah
Pencemaran Suara
I. Pencemaran
5. Gas Rumah Kaca (H2O, CO2, CH4, O3, dan NO)- Atmosfer lapisan udara yang
menyelimuti bumi.- Pada lapisan troposfer terdapat gas-gas
rumah kaca.- Meningkatnya gas rumah kaca seperti
CO2 menyebabkan terjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect) dan pemanasan global (global warming).
- Dampak pemanasan global perubahan iklim bumi, es di kutub mencair.
Pencemaran Udara
Pencemaran Air
Pencemaran Tanah
Pencemaran Suara
I. Pencemaran
6. Belerang Oksida (SOx)- Berasal dari pembakaran bahan bakar fosil
terutama batu bara.- Dapat berupa SO2 atau SO3. - SO2 berbau menyengat dan tidak mudah
terbakar. Berasal dari asap pabrik dan kendaraan bermotor. Membahayakan bagi penderita penyakit kronis dan kejang saluran nafas.- SO3 bersifat reaktif, di udara mudah
bereaksi dengan uap air membentuk asam sufat (H2SO4) yang menyebabkan hujan asam dan korosi logam.
Pencemaran Udara
Pencemaran Air
Pencemaran Tanah
Pencemaran Suara
I. Pencemaran
Pencemaran Air adalah masuknya suatu zat , energi maupun komponen lainnya baik berupa makhluk hidup maupun benda mati ke dalam air yang menyebabkan penurunan kualitas air sehingga air tidak dapat berfungsi sebagai mana mestinya.
Pencemaran Udara
Pencemaran Air
Pencemaran Tanah
Pencemaran Suara
I. Pencemaran
3 Parameter :
1. Parameter fisikParameter fisik terdiri atas kandungan partikel padat, zat padat terlarut, warna, bau, kekeruhan, suhu, dan pH air. Air normal yang dapat dikonsumsi memiliki sifat tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. pH air yang normal adalah sekitar 6,5-7,5.
Pencemaran Udara
Pencemaran Air
Pencemaran Tanah
Pencemaran Suara
I. Pencemaran
2. Parameter kimiaParameter kimia meliputi biochemical oxygen demand(BOD ), chemical oxygen demand (COD), dandissolved oxygen (DO). biochemical oxygen demand adalah ukuran kandungan oksigen terlarut yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk menguraikan bahan organik di dalam air. chemical oxygen demand merupakan ukuran kandungan oksigen yang diperlukan agar bahan buangan di dalam air dapat teroksidasi melalui reaksi kimia (biasanya digunakan pada indikator limbah cair industri). dissolved oxygen merupakan ukuran kandungan oksigen terlarut dalam air. Kandungan zat atau senyawa kimiawi, misalnya amonia bebas, nitrogen organik, fosfat organik, fosfor anorganik, nitrit, nitrat, sulfat, klorida, belerang, logam dan gas, juga dapat dijadikan indikator pencemaran air.
Pencemaran Udara
Pencemaran Air
Pencemaran Tanah
Pencemaran Suara
I. Pencemaran
3. Parameter biologiParameter biologi digunakan untuk mengetahui jenis dan jumlah mikroorganisme air yang dapat menjadi penyebab suatu penyakit, contohnya Escherichia colo, Salmonella typhosa, Vibrio cholerae, dan Enramoeba histolytica.
Pencemaran Udara
Pencemaran Air
Pencemaran Tanah
Pencemaran Suara
I. Pencemaran
Penyebab pencemaran air : 1. sumber langsung
sungai, saluran air, selokan, laut dan danau.
2. sumber tidak langsung oleh limbah industri maupun limbah domestik
Pencemaran Udara
Pencemaran Air
Pencemaran Tanah
Pencemaran Suara
I. Pencemaran
Pencemaran air disebabkan oleh limbah dari berbagai kegiatan manusia, antara lain :• Limbah domestik• Limbah Industri• Limbah pertanian• Limbah Pertambangan
Pencemaran Udara
Pencemaran Air
Pencemaran Tanah
Pencemaran Suara
I. Pencemaran
• Dapat terjadi secara:1. Langsung penggunaan
insektisida, fungisida, herbisida, DDT dan pupuk kimiawi secara berlebihan.
2. Tidak Langsung melalui perantara air dan udara, misalnya limbah domestik, limbah industri, plastik, kaca styrofoam, dan kaleng.
• Dampak negatif : mematikan organisme di dalam tanah, mengganggu porositas dan kesuburan tanah.
Pencemaran Udara
Pencemaran Air
Pencemaran Tanah
Pencemaran Suara
I. Pencemaran
Pencemaran suara suara yang tidak diinginkan, mengganggu, dan merusak pendengaran manusia.
Pencemaran Udara
Pencemaran Air
Pencemaran Tanah
Pencemaran Suara
I. Pencemaran
Pencemaran suara dibedakan menjadi 4 macam :
• Kebisingan impulsif, yaitu kebisingan yang terjadi dalam waktu singkat dan biasanya mengejutkan. Contohnya adalah suara ledakan mercon, suara tembakan senjata, dan suara petir.
• Kebisingan impulsif kontinu, yaitu kebisingan impulsif yang terjadi secara terus-menerus akan tetapi sepotong-potong. Contohnya: kebisingan yang datangnya dari suara palu yang dipukulkan.
Pencemaran Udara
Pencemaran Air
Pencemaran Tanah
Pencemaran Suara
I. Pencemaran
• Kebisingan semikontinu, yaitu kebisingan kontinu yang cuma berlangsung sekejap, kemudian hilang dan muncul lagi. Contohnya adalah suara lalu-lalang kendaraan bermotor di jalanan dan suara pesawat terbang yang sedang melinta.
• Kebisingan kontinu, yaitu kebisingan yang datang secara terus-menerus dalam waktu yang cukup lama. Contohnya suara mesin pabrik. Kebisingan kontinu, terutama yang berintensitas tinggi, sering menjadi penyebab rusaknya pendengaran.
• Kebisingan adalah suara dengan frekuensi di atas 80 dB.
• Kebisingan menyebabkan gangguan psikologis dan gangguan fisiologis
Back
II. Akumulasi Bahan Pencemar dalam Rantai Makanan
Bahan pencemar yang sulit atau tidak dapat terurai di lingkungan dapat masuk ke dalam tubuh organisme dan berpindah dari satu organisme ke organisme lain melalui rantai makanan atau jaring-jaring makanan. Contohnya bahan pencemar DDT (diklorodifeniltnikloroetana) yang digunakan oleh petani sebagai insektisida. DDT sulit terurai, maka residunya tetap berada di air atau tanah, yang kemudian terserap oleh ganggang atau tumbuh tumbuhan. DDT juga tidak dapat terurai oleh reaksi di dalam tubuh makhluk hidup.
Bila ganggang atau tumbuhan tersebut dimakan oleh herbivor, maka DDT akan berpindah ke tubuh herbivor, karnivor, dan seterusnya hingga ke konsumen pada tingkat trofik tertinggi. Pada setiap tingkatan trofik akan terjadi peningkatan akumulasi DDT. Akumulasi terbanyak terdapat pada tingkatan trofik paling tinggi. Proses peningkatan akumulasi bahan pencemar pada tingkatan trofik melalui rantai makanan disebut biomagnifikasi. Akumulasi DDT di dalam tubuh organisme dapat menyebabkan terjadinya gangguan fisiologi tubuh dan mutasi genetik (gen atau kromosom).
Konsentrasi bahan pencemar dinyatakan dalam satuan ppm (part per million) yaitu perbandingan bagian dalam satu juta bagian yang lain. Sebagai contoh, bila konsentrasi DDT di dalam tubuh ikan besar 2 ppm, berarti terdapat 2 mg DDT dalam 1 kg massa tubuh ikan besar.
Back
III. PENANGANAN LIMBAH
Penanganan Limbah Cair
Penanganan Limbah Padat
Penanganan Limbah Gas
Penanganan Limbah B3
Penanganan Limbah Cair
Penanganan Limbah Padat
Penanganan Limbah Gas
Penanganan Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
Penangangan Limbah Cair Domestik
Penanganan Limbah cair Industri
Penanganan Limbah Cair
Penanganan Limbah Padat
Penanganan Limbah Gas
Penanganan Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
SISTEM PENANGANAN LIMBAH CAIR DOMESTIK
Limbah cair ada yang berbahaya, dan ada juga yang tidak. Pada bagian ini akan membahas tentang limbah cair berbahaya, yaitu dengan cara....
Penanganan Limbah Cair
Penanganan Limbah Padat
Penanganan Limbah Gas
Penanganan Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
SISTEM PENANGANAN LIMBAH CAIR DOMESTIK
a. Cubluk, berupa lubang berdinding yang tidak kedap air di bagian atasnya dan dilengkapi dengan tutup. Limbah dari WC atau jamban langsung dialirkan ke dalam cubluk. Bila cubluk sudah penuh, limbah harus dialirkan ke cubluk lain. Cubluk sebaiknya dibuat dengan jarak tidak kurang dari 15 m dari galian sumur agar limbah yang berasal dari cubluk tidak mencemari sumur tersebut.
b. Tangki septik konvensional, berupa bak yang kedap air, dilengkapi dengan pipa ventilasi dan lubang kontrol. Limbah cair disimpan paling sedikitnya satu hari di dalam tangki septik, baru kemudian dialirkan ke sumur resapan.
Penanganan Limbah Cair
Penanganan Limbah Padat
Penanganan Limbah Gas
Penanganan Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
SISTEM PENANGANAN LIMBAH CAIR DOMESTIK
c. Tangki septik biofilter (up-flow filter). Tangki septik biofilter terdiri atas beberapa bagian yaitu : bak pengendap, ruangan yang berisi media filter (batu pecah, batu apung, ijuk, dan kerikil), dan ruang resapan (kerikil, pasir, dan ijuk). Bak pengendap ini berfungsi untuk mengendapkan partikel padatan menjadi lumpur tinja.
d. Instalasi pengolahan limbah cair domestik (IPLCD)Instalasi pengolahan limbah cair domestik atau IPLCD biasanya dibangun untuk perkantoran, hotel, restoran, dan rumah sakit. Pengolahan limbah cair ini meliputi tiga proses, yaitu proses fisik, proses kimiawi, dan proses biologis.
Penanganan Limbah Cair
Penanganan Limbah Padat
Penanganan Limbah Gas
Penanganan Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
Pengolahannya meliputi beberapa tahapan dengan urutan sebagai berikut.
1. Pengolahan pendahuluan (penyaringan), yaitu menyaring benda-benda kasar yang terbawa dalam limbah cair, dan mencampur limbah dalam bak ekualisasi.
2. Pengolahan pertama (pengendapan), yaitu dengan cara mengendapkan pasir dan partikel padatan lainnya.
3. Pengolahan kedua (proses biologis), yaitu dengan cara mengurangi bahan organik secara biokimiawi, pengendapan partikel padatan kedua, dan membunuh kuman penyakit (disinfeksi).
4. Pengolahan lumpur, yaitu dengan cara mengumpulkan lumpur dan mengurangi kadar air (pemekatan lumpur), menstabilkan, dan mengeringkannya.
Penanganan Limbah Cair
Penanganan Limbah Padat
Penanganan Limbah Gas
Penanganan Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
SISTEM PENANGANAN LIMBAH INDUSTRI•Penanganan sistem setempat. Industri membuat instalasi pengolahan limbahnya sendiri. Limbah yang dihasilkannya diupayakan sesedikit mungkin dan dapat dimanfaatkan kembali.
•Penanganan sistem terpusat. Sistem ini biasanya dikembangkan di daerah kawasan industri yang menghasilkan beragam jenis limbah yang berbeda.
Penanganan Limbah Cair
Penanganan Limbah Padat
Penanganan Limbah Gas
Penanganan Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
CARA MEMINIMALISASI LIMBAH PADAT
CARA PENANGANAN LIMBAH PADAT
Penanganan Limbah Cair
Penanganan Limbah Padat
Penanganan Limbah Gas
Penanganan Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
CARA MEMINIMALISASI LIMBAH PADAT
1. DIBAKARUntuk limbah padat yang berupa kertas, daun kering, dll bisa dikurangi jumlahnya dengan cara membakar limbah padat tersebut.
2. DIJUALTukang rongsok biasanya selalu keliling mencari aneka jenis limbah atau sampah padat. Kita jual saja limbah padat yang kita punya. Selain menghasilkan uang jumlah limbah padat kita juga berkurang. 3. DIBUANGBila limbah padat kita tidak bisa dibakar ataupun tidak bisa dijual, maka kita bisa membuang limbah padat tersebut. Yang perlu diingat, buanglah limbah padat pada tempatnya. Jangan pernah membuang limbah padat di sungai, selokan, dll
Penanganan Limbah Cair
Penanganan Limbah Padat
Penanganan Limbah Gas
Penanganan Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
CARA MEMINIMALISASI LIMBAH PADAT4. DIDAUR ULANG
Plastik dan kertas adalah contoh limbah padat yang bisa didaur ulang. Daur ulang limbah padat mmenjadi beberapa produk yang memiliki nilai ekonomis
5. DIHANCURKANMenghancurkan limbah padat adalah salah satu cara penanganan limbah padat yang tidak memiliki nilai ekonomis. Namun cara ini bisa dipilih dengan beberapa pertimbangan tertentu 6. DITUMPUK DI AREAL TERTENTUUntuk limbah padat seperti sisa - sisa proses pembangunan bisa ditangani dengan cra menumpuk limbah padat tersebut di suatu area tertentu 7. PENGOMPOSANIni merupakan cara penanganan limbah padat yang paling umum dipakai masyarakat dalam mengurangi jumlah limbah padat di sekitar kita
Penanganan Limbah Cair
Penanganan Limbah Padat
Penanganan Limbah Gas
Penanganan Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
CARA MEMINIMALISASI LIMBAH PADAT
8. PENYUSUTAN UKURAN LIMBAH PADATMengecilkan ukuran limbah padat merupakan cara yang cukup efektif dalam menangani limbah padat. Contoh yang bisa dilakukan adalah seperti: memotong - motong kertas menjadi ukuran yang lebih kecil. Melipat kardus ukuran menjadi lebih kecil, dll 9. PENGELOMPOKAN Penanganan limbah padat dengan metode pengelompokan diakuan dengan cara mengelompokkan limbah berdasarkn jenis, berat, serta ukuran 10. PENCAIRANUntuk beberapa jenis limbah padat tertentu, kita bisa melakukan penanganan denaan cara mencairkan limbah padat tertent sehingga memudahan kita untuk membuang atau melakukan tahap proses penanganan selanjutnya
Penanganan Limbah Cair
Penanganan Limbah Padat
Penanganan Limbah Gas
Penanganan Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
CARA MEMINIMALISASI LIMBAH PADAT
1. DIBAKARUntuk limbah padat yang berupa kertas, daun kering, dll bisa dikurangi jumlahnya dengan cara membakar limbah padat tersebut.
2. DIJUALTukang rongsok biasanya selalu keliling mencari aneka jenis limbah atau sampah padat. Kita jual saja limbah padat yang kita punya. Selain menghasilkan uang jumlah limbah padat kita juga berkurang. 3. DIBUANGBila limbah padat kita tidak bisa dibakar ataupun tidak bisa dijual, maka kita bisa membuang limbah padat tersebut. Yang perlu diingat, buanglah limbah padat pada tempatnya. Jangan pernah membuang limbah padat di sungai, selokan, dll
Penanganan Limbah Cair
Penanganan Limbah Padat
Penanganan Limbah Gas
Penanganan Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
CARA PENANGANAN LIMBAH PADAT
1. PenimbunanTerdapat dua cara penimbunan sampah yang umum dikenal, yaitu metode penimbunan terbuka (open dumping) dan metode sanitary landfill. Pada metode penimbunan terbuka, sampah dikumpulkan dan ditimbun begitu saja dalam lubang yang dibuat pada suatu lahan, biasanya di lokasi tempat pembuangan akhir (TPA). Pada metode sanitary landfill, sampah ditimbun dalam lubang yang dialasi lapisan lempung dan lembaran plastik untuk mencegah perembesan limbah ke tanah.
Penanganan Limbah Cair
Penanganan Limbah Padat
Penanganan Limbah Gas
Penanganan Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
CARA PENANGANAN LIMBAH PADAT
2. InseinerasiInsinerasi adalah pembakaran sampah/Iimbah padat menggunakan suatu alat yang disebut insinerator. Kelebihan dari proses insinerasi adalah volume sampah berkurang sangat banyak (bisa mencapai 90 %).
3. Pembuatan KomposKompos berguna untuk memperbaiki struktur tanah dan menyediakan zat makanan yang diperlukan tumbuhan, sementara mikroba yang ada dalam kompos dapat membantu penyerapan zat makanan yang dibutuhkan tanaman..
Penanganan Limbah Cair
Penanganan Limbah Padat
Penanganan Limbah Gas
Penanganan Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
CARA PENANGANAN LIMBAH PADAT
4.Penghancuransampah yang terkumpul dihanurkan dengan aat sehingga menjadi potongan-potongan kecil, kemudian dipakai untuk menimbun tanah yang rendah
5. Pemanfaatan bagi makanan ternakSisa sayuran, ampas tapioka, dan ampas tahu dapat dimanfaatkan sebagai makanan ternak.
Umumnya limbah gas berasal dari kendaraan bermotor dan industri. Dapat berupa gas, embun, uap, kabut, awan, debu, haze (yg tersuspensi dalam air) dan asap.
Penanganan Limbah Cair
Penanganan Limbah Padat
Penanganan Limbah Gas
Penanganan Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
Penanganan Limbah Cair
Penanganan Limbah Padat
Penanganan Limbah Gas
Penanganan Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
Penanganan Limbah dapat dilakukan dengan…
• Mengontrol Emisi gas buang• Filter udara• Pengendap siklon• Filter basah• Pengendap sistem gravitasi• Pengendap elektrostatik
Paling utama
Ingat bahwa di udara juga terkandung timbal yang sekarang sudah tidak bisa dihindari lagi, tapi ini mungkin bisa ngebantu…
Penanganan Limbah Cair
Penanganan Limbah Padat
Penanganan Limbah Gas
Penanganan Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
Mengontrol Emisi Gas Buang
1.Adsorpsi 2.Insinerasi 3.Kondensasi4.Absorpsi 5.Reaksi Kimia
Melekatnya molekul atau ion pada permukaan zat padat. Untuk zat karbon monoksida & dioksida, nitrogen oksida, & ammonia.
Pembakaran untuk menghancurkan gas
hidrokarbon yang terdapat dalam polutan dengan menggunakan proses oksida panas.
Larutnya hidrokarbon karena mengalami reaksi dengan cairan pengisap.
Penanganan Limbah Cair
Penanganan Limbah Padat
Penanganan Limbah Gas
Penanganan Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
1. Filter Udara
Dipasang pada cerobong asap untuk menyaring kotoran. Filter harus dikontrol, bila sudah jenuh maka harus diganti.
Penanganan Limbah Cair
Penanganan Limbah Padat
Penanganan Limbah Gas
Penanganan Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
2. Pengendap Siklon (cyclone separator)
Pengendap debu/abu yang ikut dalam gas buangan atau udara dalam ruang pabrik yang berdebu.
Penanganan Limbah Cair
Penanganan Limbah Padat
Penanganan Limbah Gas
Penanganan Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
3. Filter Basah
Membersihkan udara kotor dengan menyemprotkan air. Udara akan turun ke bawah saat mengalami kontak dengan air.
Penanganan Limbah Cair
Penanganan Limbah Padat
Penanganan Limbah Gas
Penanganan Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
4. Pengendap Sistem Gravitasi
Hanya digunakan pada kotoran udara yang partikelnya besar. Dengan cara mengalirkan udara kotor ke dalam alat dibuat sedimikian rupa sehingga terjadi speed drop saat perubahan kecepatan secara tiba tiba dan partikel jatuh dan terkumpul akibat gaya beratnya sendiri.
Penanganan Limbah Cair
Penanganan Limbah Padat
Penanganan Limbah Gas
Penanganan Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
5. Pengendap Elektrostatik
Untuk membersihkan udara yang volumenya besar dan kotoran berupa aerosol atau uap air. Berikut cara kerjanya
Penanganan Limbah Cair
Penanganan Limbah Padat
Penanganan Limbah Gas
Penanganan Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
Bahan yang sifat, konsentrasi, atau jumlahnya, baik secara langsung ataupun secara tidak langsung dapat mencemari lingkungan. Bisa bersifat mudah meledak, mudah terbakar, reaktif dan korosif, beracun, dan menyebabkan infeksi.
Penanganan Limbah Cair
Penanganan Limbah Padat
Penanganan Limbah Gas
Penanganan Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
Asal Limbah B3• Industri• Kegiatan Rumah Sakit• Kegiatan Rumah Tangga
• Kegiatan Pertanian
Penanganan Limbah Cair
Penanganan Limbah Padat
Penanganan Limbah Gas
Penanganan Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
Setiap yang menghasilkan limbah B3 memiliki kewajiban untuk mengelola limbah itu antara lain ini nihh...
Penanganan dilakukan dengan...
Penanganan Limbah Cair
Penanganan Limbah Padat
Penanganan Limbah Gas
Penanganan Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
Melakukan reduksi, mengolah dan menimbun limbah B3
Penanganan Limbah Cair
Penanganan Limbah Padat
Penanganan Limbah Gas
Penanganan Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
Manfaatkan limbah tersebut bila memang bermanfaat (oleh
sendiri/pihak lain)
Penanganan Limbah Cair
Penanganan Limbah Padat
Penanganan Limbah Gas
Penanganan Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
Mengolah limbah dengan teknologi yang ada, tentu disertai izin pengelolaan
Penanganan Limbah Cair
Penanganan Limbah Padat
Penanganan Limbah Gas
Penanganan Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
Menyimpan limbah B3
*cara ini dilakukan bila tidak ada jalan lain*paling lama 90 hari dgn volum <50kg per hari*penyimpanan harus memiliki izin dari Bapedal (Badan Pengendalian Dampak Lingkungan)