pencegahan bronkitis
-
Upload
rizky-setiawan -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
Transcript of pencegahan bronkitis
8/16/2019 pencegahan bronkitis
http://slidepdf.com/reader/full/pencegahan-bronkitis 1/4
Pencegahan Bronkitis
• Pencegahan Primer
Pencegahan tingkat pertama merupakan upaya untuk mempertahankan orang yang
sehat agar tetap sehat atau mencegah orang yang sehat agar tidak sakit. Menurut
Soegito (2007), untuk mengurangi gangguan tersebut perlu diusahakan agar batuktidak bertambah parah.
a. Membatasi aktitas!kegiatan yang memerlukan tenaga yang banyak
b. "idak tidur di kamar yang ber #$ dan menggunakan ba%u hangat kalau bisa
hingga sampe leher
c. &indari makanan yang merangsang batuk seperti' gorengan, minuman dingin
(es), dll.
d. angan memandikan anak terlalu pagi atau terlalu sore, dan memandikan anak
dengan air hangat
e. aga kebersihan makanan dan biasakan cuci tangan sebelum makan
. Menciptakan lingkungan udara yang bebas polusi
• Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder merupakan upaya untuk membantu orang yang telah sakit
agar sembuh, menghambat progresitas penyakit, menghindarkan komplikasi, dan
mengurangi ketidakmampuan. Pencegahan ini dapat dilakukan dengan'
a. *iagnosis
*iagnosis dari bronkitis dapat ditegakkan bila pada anamnesa pasien mempunyaige%ala batuk yang timbul tiba+tiba dengan atau tanpa sputum dan tanpa adanya
bukti pasien menderita pneumonia, common cold, asma akut dan eksaserbasi akut.
Pada pemeriksaan sik pada stadium aal biasanya tidak khas. *apat ditemukan
adanya demam, ge%ala rinitis sebagai maniestasi pengiring, atau aring hiperemis.
Se%alan dengan perkembangan serta progresi-itas batuk, pada auskultasi dapat
terdengar ronki, heeing, ekspirium diperpan%ang atau tanda obstruksi lainnya.
Bila lendir banyak dan tidak terlalu lengket akan terdengar ronki basah.
*alam suatu penelitian terdapat metode untuk menyingkirkan kemungkinan
pneumonia pada pasien dengan batuk disertai dengan produksi sputum yang
dicurigai menderita bronkitis, yang antara lain bila tidak ditemukan keadaansebagai berikut'
a./. *enyut %antung /00 kali per menit
a.2. 1rekuensi napas 2 kali per menit
a.3. Suhu badan 340 $
8/16/2019 pencegahan bronkitis
http://slidepdf.com/reader/full/pencegahan-bronkitis 2/4
a.. Pada pemeriksaan sik paru tidak terdapat ocal konsolidasi dan
peningkatan suara napas.
b. Pemeriksaan sik
b./. 5eadaan umum baik' tidak tampak sakit berat dan kemungkinan ada
nasoaringitis.
b.2. 5eadaan paru ' ronki basah kasar yang tidak tetap (dapat hilang atau
pindah setelah batuk, heeing dan krepitasi
c. Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan dahak dan rontgen dilakukan
untuk membantu menegakkan diagnosa dan untuk menyingkirkan diagnosa
penyakit lain. Bila penyebabnya bakteri, sputumnya akan seperti nanah.26 ntuk
pasien anak yang diopname, dilakukan dengan tes $+reacti-e protein, kultur
pernapasan, kultur darah, kultur sputum, dan tes serum aglutinin untuk membantu
mengklasikasikan penyebab ineksi apakah dari bakteri atau -irus. umlah
leukositnya berada /7.800 dan pemeriksaan lainnya dilakukan dengan cara tes
ungsi paru+paru dan gas darah arteri.32
d. Pengobatan
d./. #ntibiotika
d././. Penisilin
Mekanisme ker%a antibiotik golongan penisilin adalah dengan perlekatan pada
protein pengikat penisilin yang spesik (PBPs) yang berlaku sebagai reseptor pada
bakteri, penghambat sintesis dinding sel dengan menghambat transpeptidasi dari
peptidoglikan, dan pengaktian enim autolitik di dalam dinding sel, yangmenghasilkan kerusakan sehingga akibatnya bakteri mati. #ntibiotik golongan
penisilin yang biasa digunakan adalah amoksisilin.
d./.2. 9uinolon
:olongan ;uinolon merupakan antimikrobial oral memberikan pengaruh yang
dramatis dalam terapi ineksi. *ari prototipe aal yaitu asam nalidiksat
berkembang men%adi asam pipemidat, asam oksolinat, cinoksacin, nor<oksacin.
:enerasi aal mempunyai peran dalam terapi gram+negati ineksi saluran kencing.
:enerasi berikutnya yaitu generasi kedua terdiri dari pe<oksasin, enoksasin,
cipro<oksasin, spar<oksasin, lemo<oksasin, <eroksasin dengan spektrum aktitas
yang lebih luas untuk terapi ineksi community+ac;uired maupun ineksinosokomial. =ebih %auh lagi cipro<oksasin, o<oksasin, pe<okasin tersedia sebagai
preparatparenteral yang memungkinkan penggunaanya secara luas baik tunggal
maupun kombinasi dengan agen lain.
d.2. Mukolitik dan >kspektoran
Bronkitis dapat menyebabkan produksi mukus berlebih. 5ondisi ini
menyebabkan peningkatan penebalan mukus. Perubahan dan banyaknya mukus
8/16/2019 pencegahan bronkitis
http://slidepdf.com/reader/full/pencegahan-bronkitis 3/4
sukar dikeluarkan secara alamiah, sehingga diperlukan obat yang dapat
memudahkan pengeluaran mukus. Mukus mengandung glikoprotein, polisakarida,
debris sel, dan cairan!eksudat ineksi. Mukolitik beker%a dengan cara memecah
glikoprotein men%adi molekulmolekul yang lebih kecil sehingga men%adi encer.
Mukus yang encer akan mendesak dikeluarkan pada saat batuk, contoh mukolitik
adalah asetilsistein.d.2./. >kspektoran
>kspektoran beker%a dengan cara mengencerkan muku dalam bronkus
sehingga mudah dikeluarkan, salah satu contoh ekspektoran adalah guaienesin.
:uaienesin beker%a dengan cara mengurangi -iskositas dan adhesi-itas sputum
sehingga meningkatkan eekti-itas mukociliar dalam mengeluarkan sputum dari
saluran pernapasan.
2./0.3. Pencegahan "ersier
Pencegahan ini dimaksudkan untuk mengurangi ketidakmampuan penderita
bronkitis dengan terapi+terapi yang dapat membantu pernapasan. Pencegahantersier untuk penderita bronkitis dapat ditolong dengan terapi armakologi dan
terapi nonarmakologi yaitu'
a. "erapi 1armakologi
a./. Bronkodilatori
Bronkodilator mempunyai aksi merelaksasi otot+otot polos pada saluran
pernapasan. #da tiga %enis bronkodilator yaitu ' Simpatomimetika, metilsantin, dan
antikolinergik.
a././. Beta+2 agonis (Simpatomimetika)
?bat+obat simpatomimetika merupakan obat yang mempunyai aksi serupa
dengan aktitas simpatis. Sistem sara simaptis memgang peranan penting dalam
menentukan ukuran diameter bronkus. %ung sara simpatis yang menghasilkan
norephinepherin, epinerin dan isoproterenol disebut adrenergik (*ipiro, et al.,
2004). #drenergik memiliki dua reseptor yaitu ala dan beta. @eseptor beta terdiri
beta / dan beta 2. Beta / adrenergik terdapat pada %antung, beta 2 adrenergik
terdapat pada kelen%ar dan otot halus bronkus. #drenergik menstimulasi reseptor
beta 2 sehingga ter%adi bronkodilatasi.
a./.2. MetilAantin
"eolin merupakan golongan metil santin yang banyak digunakan, disampingkaein dan dyphylline. 5aein dan dyphylline kurang paten dibandingkan dengan
teolin.
?bat golongan ini menghambat produksi osodiesterase. *engan
penghambatan ini penguraian c#MP men%adi #MP tidak ter%adi sehingga kadat c#MP
seluler meningkat. Peningkatan ini menyebabkan bronkodilatasi. ?bat+obat
metilsantin antara lain aminolin dan teolin.
8/16/2019 pencegahan bronkitis
http://slidepdf.com/reader/full/pencegahan-bronkitis 4/4
b. "erapi on+armakologi.
"erapi non+armakologi dapat dilakukan dengan cara '
b./. Pasien harus berhenti merokok
b.2. 5alau timbul kesulitan dalam pernapasan atau dadanya bagian tengah
sangat sesak, biarlah dai menghirup uap air tiga kali sehari.
b.3. "aruhlah kompres uap di atas dada pasien dua kali sehari, dan taruhlah
kompres lembab di atas dada sepan%ang malam sambil men%aga tubuhnya %angan
sampai kedinginan.
b.. @ehabilitasi paru+paru secara komprehensi dengan olahraga dan latihan
pernapasan sesuai yang dia%arkan tenaga medis.
b.8. Cstirahat yang cukup.