Pembuatan Produk Minyak Atsiri

16
Laporan Praktikum Hari/Tanggal : Kamis, 11 Juni 2009 Teknologi Minyak Atsiri,Asisten :1.Saepul Rizal/F34050107 Rempah, dan Fitofarmaka 2. Umi Reza L./F34052400 3. Ahmad M. F./F34053014 4. Riduan S./F34053303 5. Shafeeg A./F34050809 PEMBUATAN PRODUK BERBASIS MINYAK ATSIRI DAN REMPAH Oleh : Akbar Jamaluddin Arsyad F34060720 Nur Hidayat F34061189 Harun Al Rasyid F34063508 2004 2009 DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Transcript of Pembuatan Produk Minyak Atsiri

Page 1: Pembuatan Produk Minyak Atsiri

Laporan Praktikum Hari/Tanggal : Kamis, 11 Juni 2009

Teknologi Minyak Atsiri,Asisten :1.Saepul Rizal/F34050107

Rempah, dan Fitofarmaka 2. Umi Reza L./F34052400

3. Ahmad M. F./F34053014

4. Riduan S./F34053303

5. Shafeeg A./F34050809

PEMBUATAN PRODUK BERBASIS

MINYAK ATSIRI DAN REMPAH

Oleh :

Akbar Jamaluddin Arsyad F34060720

Nur Hidayat F34061189

Harun Al Rasyid F34063508

2004

2009

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

Page 2: Pembuatan Produk Minyak Atsiri

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumber daya alam, baik flora

maupun fauna. Sumber daya alam ini merupakan salah satu faktor pendukung dan

penggerak dalam pembangunan bangsa Indonesia. Di Indonesia dikenal beberapa flora

penghasil minyak atsiri yang salah satunya adalah berasal dari tanaman cengkeh

(Syzygium aromaticum L.), kenanga, nilam, pala, akar wangi, daun kayu putih, kayu

manis, dan minyak melati.

Perkembangan penggunaan aplikasi minyak atsiri telah dilakukan oleh beberapa

peneliti agar bisa digunakan dalam semua aspek kehidupan. Oleh karena itu sosialisasi

unutuk pengembangan minyak atsiri harus digalakkan. Hal ini karena potensi nilai ekspor

yang cukup besar dari nilai penjualannya sebagai bahan baku dari pengunaan minyak

atsiri tersebut di berbagai aspek kehidupan.

Minyak atsiri memiliki banyak aplikasi baik penggunaan dalam rumah tangga,

seperti untuk kosmetik, penyedap makanan, desinfektan, pewangi pakaian, ataupun

untuk aromaterapi penggunaan minyak atsiri banyak digunakan pada bidang kecantikan

dan kesehatan, seperti pembuatan sabun aromaterapi, lulur aromaterapi, massage oil,

krim perawatan kulit, lilin aromaterapi, aromatik lamp, dan lain-lain. Pada praktikum kali

ini yang dicoba dibuat adalah produk garam mandi (garam yang dibuat dengan tujuan

meningaktkan kesehatan), massage oil (minyak pijat yang mengandung khasiat aroma

terapi), obat kumur (obat yang berasal dari campuran minyak atsiri dengan campuran

bahan kimia), dan lilin aromaerapi (produk aromaterapi yang merupakan difrensiasi dari

produk lilin).

B. Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan dan fungsinya

terhadap tubuh pada beberapa produk minyak atsiri, seperti produk garam mandi,

massage oil, lilin aromaerapi, dan obat kumur.

Page 3: Pembuatan Produk Minyak Atsiri

BAB II

MEOTDOLOGI

A. Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah neraca, gelas piala,

erlenmeyar, gelas piala, pengaduk, gelas ukur, dan pipet tetes , dan sudip.

Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah berbagai macam

minyak atsiri, stearin, parafin, pewarna, fixative, air, baking soda, minyak peppermint,

dan minyak tea tree

B. Metode

1. Massage Oil

2. Garam Mandi

Massage oil Diuji Organoleptik

Bahan dan alat disiapkan

Bahan dicampur

(97% VCO/Minyak Kelapa/Minyak Jarak + 3% Minyak Atsiri)

Bahan Dicampur

Bahan Sesuai Tabel Disiapkan

Garam Mandi Diuji Organoleptik

Page 4: Pembuatan Produk Minyak Atsiri

1. 2. 3.

Garam Inggris 97%

Minyak Nilam 1%

Minyak Kenanga 2%

Garam Inggris 97%

Minyak Nilam 2%

Minyak Kenanga 1%

Garam Inggris 97%

Minyak Nilam 1,5%

Minyak Kenanga 1,5%

3. Obat Kumur

Menyiapkan gelas piala dan pengaduk yang bersih

Menyiapkan bahan yang sudah ditimbang dan diukur

Memasukkan 50 ml air ke gelas piala

Menambahkan ¼ sdt baking soda (aduk rata)

Penambahan 1 tetes minyak pepermint + 1 tetes minyak Tea Tree

Aduk hingga rata dan masukkan ke botol yang bersih

Uji Organoleptik (kesukaan)

Page 5: Pembuatan Produk Minyak Atsiri

4. Lilin Aroma Terapi

45 gr Stearin dipanaskan

dalam gelas piala-

1(55°C)

5 gr Parafin

Dipanaskan (55ºC)

Bubuk Pewarna

Dicampur

( Suhu 65-70°C)

Minyak Melati (2% dari

campuran)

Minyak Nilam (10% dari

minyak melati)

Aduk Hingga Merata

Tuang dalam Cetakan

Diamkan 2 jam

Lakukan Pengujian

Page 6: Pembuatan Produk Minyak Atsiri

BAB III

HASiL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Praktikum

1. Massage Oil VCO

No Warna Aroma Kekentalan Kelembutan Kesan Lengket

1 3 3 2 4 2

2 2 4 1 3 1

3 2 4 3 3 3

4 3 4 2 3 2

5 4 2 4 4 3

6 4 3 4 4 4

7 4 4 4 4 2

8 3 1 3 4 2

9 5 3 4 4 4

10 5 1 3 3 1

11 5 3 5 3 3

12 4 3 4 3 3

13 3 2 3 4 3

14 2 2 2 2 2

15 5 1 2 4 3

Rata-rata 3,6 2,67 3,07 3,47 2,53

2. Garam Mandi

No Warna Aroma Rasa Nyaman Kesan Setelah Pemakaian

1 2 2 3 3

2 2 1 1 1

3 1 3 1 3

4 1 1 4 3

5 1 1 2 2

6 2 2 3 1

7 2 1 2 2

Page 7: Pembuatan Produk Minyak Atsiri

8 3 2 2 2

9 2 2 2 2

10 1 2 2 2

11 1 1 5 5

12 1 4 4 3

13 1 1 3 2

14 1 3 3 1

15 2 1 3 2

Rata-rata 1.53 1.80 2.67 2.27

3. Obat Kumur

No Warna Aroma Kekentalan

1 3 4 4

2 1 3 3

3 4 3 4

4 2 4 4

5 1 5 3

6 1 3 5

7 1 3 3

8 1 2 3

9 2 2 2

10 2 4 5

11 2 3 3

12 2 4 3

13 1 2 5

14 2 2 2

15 2 3 2

Rata2

1,80 3,91 4,25

Page 8: Pembuatan Produk Minyak Atsiri

4. Lilin Aroma Terapi

No Sebelum Sesudah

Aroma Warna kekerasan Aroma Warna

1 3 3 4 3 3

2 4 3 5 4 3

3 5 4 2 5 3

4 4 4 4 4 4

5 3 2 3 3 4

6 4 3 4 4 3

7 4 2 4 4 2

8 2 4 4 2 3

9 4 4 2 4 2

10 5 2 2 5 4

11 3 3 2 2 4

12 3 2 3 2 3

13 3 3 3 2 4

14 3 3 3 2 3

15 3 2 3 2 4

Rata-rata 3,53 2,93 3,20 3,20 3,27

Keterangan :

1 : Sangat Tidak Suka

2 : Tidak Suka

3 : Biasa

4 : Suka

5 : Sangat Suka

Page 9: Pembuatan Produk Minyak Atsiri

B. Pembahansan

1. Massage oil

Pijat ditetapkan sebagai manipulasi jaringan lunak dari sistem musculoskeletal,

telah dilakukan selama berabad-abad dalam hampir setiap budaya di seluruh dunia

(Vickers dan Zollman, 1999). Penggunaan pijat penyembuhan untuk tujuan pertama kali

didokumentasikan di Cina medis manuskrip dating kembali tahun 4000 (Greene, 2000).

Jenis pijat menggunakan minyak esensial yang berasal dari tanaman berfungsi untuk

meningkatkan penyembuhan dan efek dari pijat rileks. Penting minyak yang dikatakan

memiliki efek yang kuat pada mood melalui penyerapan melalui kulit maupun melalui

pencium stimulasi (Vickers dan Zollman, 1999). Pijat membantu mengatur tingkat gula

darah, meningkatkan kepatuhan diet, dan mengurangi kegelisahan dan depresi pada

anak-anak dengan diabetes (Field, et al. 1997). Massage oil yang digunakan dalam

praktikum kali ini adalah Virgin Coconut Oil (VCO) yang terbuat dari daging buah minyak

kelapa segar.

Virgin Coconut Oil atau minyak kelapa murni terbuat dari daging kelapa segar.

Prosesnya semua dilakukan dalam suhu yang relatif rendah. Daging buah diperas

santannya. Santan ini diproses lebih lanjut melalui proses fermentasi, pendinginan,

tekanan mekanis atau sentrifugasi. Penambahan zat kimiawi anorganis dan pelarut kimia

tidak dipakai serta pemakaian suhu tinggi berlebihan juga tidak diterapkan. Hasilnya

berupa minyak kelapa murni yang rasanya lembut dan bau khas kelapa yang unik.

Apabila beku warnanya putih murni dan dalam keadaan cair tidak berwarna atau bening

(Budi, 2007).

Tabel Komposisi VCO

No. Komponen Jumlah (%)

1. Caprylic Acid 8,86 %

2. Myristic Acid 19,97 %

3. Capric Acid 6,17 %

4. Palmitic Acid 7,84 %

5. Lauric Acid 50,83 %

6. Stearic Acid 3,06 %

(Budi, 2007)

Page 10: Pembuatan Produk Minyak Atsiri

Hasil praktikum menunjukkan bahwa warna massage oil yang menggunakan

VCO sebagai minyak pembawa mempunyai warna yang disukai (3,6), aroma yang biasa

(2,67), kekentalan yang biasa (3,07), kelembutan yang biasa (3,47), dan kesan lengket

yang biasa (2,53).

Perpaduan komponen asam lemak pada VCO membuat minyak kelapa memiliki

penampakan yang bening dan disukai oleh panelis. Penambahan minyak atsiri tidak

merubah warna massage oil secara signifikan karena jumlahnya yang sedikit (3%).

Aroma yang dihasilkan pada massage oil ini berupa aroma khas minyak kelapa dengan

sedikit aroma minyak atsiri. Aroma ini dinilai biasa saja oleh panelis. Kekentalan,

kelembutan, dan kesan lengket pada massage oil biasa saja oleh panelis.

2. Garam Mandi

Garam mandi adalah sebagai bahan aditif (tambahan) untuk keperluan mandi

yang terdiri dari campuran garam dengan bahan kimia anorganik lain yang mudah larut,

kemudian diberi bahan pewangi (essentials oil), pewarna, dan mungkin juga senyawa

enzim. Garam mandi dirancang untuk menimbulkan keharuman, efek pewarnaan air,

kebugaran, kesehatan dan juga menurunkan kesadahan air. Komponen utama garam

mandi adalah garam yaitu sekira 90% - 95%.

Kegunaan garam mandi secara umum sangatlah beraneka ragam, di antaranya

adalah untuk membersihkan tubuh saat berendam, menumbuhkan suasana relaks,

menurunkan rasa stress, dan sebagai sarana refreshing. Suasana relaks terutama akibat

adanya campuran pewangi yang dipercaya dapat memengaruhi emosi serta suasana hati

secara signifikan. Sedangkan fungsi khusus di bidang kesehatan terutama karena adanya

garam adalah untuk melenturkan otot yang tegang, mengurangi rasa nyeri pada otot

yang sakit, menurunkan gejala inflamasi (peradangan), serta menyembuhkan infeksi.

Untuk fungsi kecantikan, garam mandi antara lain dapat membantu menghaluskan kulit

(cleansing), memacu pertumbuhan sel kulit sekaligus meremajakannya (rejuvenating).

Garam mandi sekarang banyak digunakan di spa dan pusat pengobatan dengan sistem

aromaterapi karena adanya kandungan essentials oils.

Pada praktikum kali ini bahan yang digunakan adalah garam inggris dengan

tambahan minyak nilam dan minyak kenanga. Hasil praktikum menunjukkan bahwa

warna larutan garam mandi yang dihasilkan tidak disukai (1,53), aroma larutan garam

mandi yang dihasilkan tidak disukai (1,80), rasa nyaman yang timbul akibat penggunaan

Page 11: Pembuatan Produk Minyak Atsiri

larutan garam mandi biasa saja (2,67), dan kesan setelah pemakaian larutan garam

mandi yang dihasilkan tidak disukai (2,27).

Warna yang timbul pada larutan garam mandi terjadi akibat adanya dispersi

garam mandi yang berupa campuran antara garam inggris dan minyak atsiri. Warna

larutan garam mandi tidak begitu disukai karena minyak atsiri yang ada pada larutan

tidak larut sempurna dalam air. Aroma dominan dalam garam mandi dihasilkan karena

adanya penambahan minyak atsiri pada garam mandi. Aroma garam mandi yang

dihasilkan tidak disukai disebabkan rendahnya kualitas minyak minyak atsiri yang

digunakan. Minyak kenanga yang digunakan dalam pembuatan garam mandi telah

mengalami oksidasi dan turun kualitas aromanya. Rasa nyaman pada penggunaan garam

mandi dianggap biasa saja oleh panelis. Hal ini karena pengujian yang hanya dilakukan

dalam waktu yang singkat pada tangan panelis. Akibatnya, panelis kurang merasakan

rasa nyaman pada penggunaan garam mandi. Kesan setelah pemakaian larutan garam

mandi tidak disukai oleh panelis. Kesan yang timbul akibat penggunaan garam mandi

adalah akibat dari kandungan garam dan minyak atsiri yang digunakan dalam garam

mandi. Minyak kenanga yang digunakan pada garam mandi telah mengalami oksidasi

dan menimbulkan aroma yang tidak begitu disukai.

3. Obat Kumur

Senyum indah bisa berawal dari gigi dan gusi sehat. Untuk mendapatkan gigi

sehat, kita harus selalu menjaga kebersihannya. Selain menggunakan produk pembersih

gigi seperti pasta gigi atau obat kumur, kita juga bisa memanfaatkan bahan alami seperti

sayur, minyak atsiri, dan buah untuk membuat gigi dan gusi lebih bersih dan sehat. Obat

kumur merupakan salah satu produk minyak atsiri. Minyak atsiri yang digunakan adalah

minyak tea tree (minyak cengkeh) dan minyak daun peppermint.

Minyak daun cengkeh Indonesia sudah dikenal di pasar dunia sejak tahun 1970,

sedangkan minyak tangkai/gagang cengkeh mulai memasuki pasaran dunia tahun 1992.

Sebagai bahan obat, cengkeh telah lama digunakan terutama untuk kesehatan gigi

dalam bentuk produk obat kumur, pasta dan bahan penambal gigi. Eugenol yang

terdapat dalam minyak cengkeh merupakan bahan baku yang banyak dipakai dalam

industri kesehatan gigi (obat kumur, pasta dan formulasi bahan penambal gigi). Selain

itu rasa khas dari cengkih misalnya, membuat tanaman ini sering dimanfaatkan untuk

memelihara kesehatan gigi karena cengkeh memiliki sifat antiseptica atau antikuman

Page 12: Pembuatan Produk Minyak Atsiri

(.www.blogtoplist.com). Minyak esensial dalam daun peppermint, yaitu menthol,

mampu membersihkan kuman dan bakteri di mulut. Sensasi menthol juga bisa membuat

mulut terasa segar dan dingin. Karena itu, peppermint banyak dimanfaatkan sebagai

bahan pembuatan pasta gigi, obat kumur, permen penyegar tenggorokan, dan

sebagainya (www.wordpress.com.).

Pada pembuatan obat kumur dilakukan pula uji organoleptik pada aspek

kesukaan dengan skala yang digunakan dari 1 sampai 5. Hal yang dinilai adalah tingkat

kesukaan terhadap warna produk, tingkat kesukaan terhadap aroma produk, dan tingkat

kesukaan terhadap tingkat konsentrasi atau kekentatalan produk. Dari hasil data

organoleptik pada obat kumur diperoleh bahwa pada tingkat kesukaan terhadap warna

diperoleh rata-rata penilaian 1,8 atau berada diantara tidak suka dan sedikit tidak suka.

Nilai ini menunjukkan bahwa produk tidak disukai panelis dan harus mendapatkan

tambahan warna tambahan yang aman agar lebih menarik dari segi warna. Berdasarkan

aspek kesukaan terhadap aroma produk diperoleh nilai rata-raa 3,91. Hal ini

menunjukkan bahwa panelis masih ada yang netal penilaiannya dan lebih mendekati

agak suka, sehingga produk yang dihasilkan perlu penambahan aroma tertentu dari

minyak atsiri tertentu yang lebih meningkatkan aromanya atau mengubah perbandingan

jumlah minyak tea tree dan minyak peppermint yang dicampurkan. Sedangkan pada

kesukaan terhadap kekentalan diperoleh nilai 4,25. Hal ini menunjukkan bahwa panelis

sudah mulai suka. Akan tetapi harus ditingkatkan lagi agar kekentalannya benar-benar

diminati konsumen.

4. Lilin Aroma Terapi

Aromaterapi dikenal sebagai salah satu cara terapi kesehatan yang aman dan

nyaman dengan menggunakan minyak esensial (sari pati) hasil ekstraksi bunga, daun,

buah dan bagian lain tumbuh-tumbuhan. Aromaterapi adalah terapi menggunakan

essential oil atau sari minyak murni untuk membantu memperbaiki atau menjaga

kesehatan, membangkitkan semangat, gairah, menyegarkan serta menenangkan jiwa,

dan merangsang proses penyembuhan.

Tujuan dilakukannya pemanasan pada stearin pada pembuatan lilin

aromaterapi adalah untuk mencairkan stearin yang semula berwujud padat pada titik

lelehnya yaitu sekitar 69,60C. Fungsi dari stearin ini adalah untuk memberi bentuk pada

lilin yang dibuat, karena stearin akan menjadi padat setelah dingin. Sebelum stearin

Page 13: Pembuatan Produk Minyak Atsiri

memadat, terlebih dahulu ditambah parafin dan pewarna. Maksud ditambahkannya

parafin adalah sebagai bahan bakar untuk lilin agar dapat terbakar. Selain itu tujuan

pencampuran antara paraffin dan stearin ialah agar paraffin yang dimasukkan dapat

keras karena sifat dasar dari paraffin ialah cenderung lembek dan lentur pada

temperatur dibawah titik leburnya, maka digabungkan dengan stearin. Bersama stearin,

parafin menjadi bahan dasar lilin batangan. Penambahan selanjutnya ialah penambahan

zat fiksatif yaitu minyak nilam dan minyak melati.

Jasmine (bunga melati), sari minyaknya diambil dari bagian bunga yang

mempunyai efek menyejukkan, meningkatkan keseimbangan, pikiran positif, gairah

seksual, kepekaan, kejernihan pikiran, harapan, keterbukaan, kebijaksanaan,

ketenangan jiwa, rasa bahagia, romans, dan cinta. Juga dapat mengurangi depresi, rasa

cemas, batuk, rasa sakit saat menstruasi, stress, sedih, kecewa, dan rasa iri.

Minyak melati untuk spesies J. officinale yang digunakan memiliki komponen

dominan adalah benzil acetat, kemudian diikuti oleh methyl salisilat, Z. jasmone, lynalol,

neurol idol, indole, dan benzil alkohol, masing-masing dengan komposisi 46,8%; 24,4%;

20,3%; 2,9%, 2,7%, 1,7%, dan 1,3%. Hasil penelitian Suyanti et al. (2003) pada bunga

melati J. sambac, komponen kimia tertinggi adalah Z. jasmone (34,1%) dan neurol idol

(19,20%) dan methyl salisilat (15,8%) sedangkan pada bunga melati Gambir adalah:

benzyl acetat (46,8%), methyl salicilat (24,4%), dan Z. jasmone (20,2%). Menurut

Guenther (1955), pemberi bau pada minyak atsiri adalah turunan benzene, bau lebih

spesifik adalah n propyl benzene.

Pengujian yang dilakukan pada produk lilin aromaterapi berupa uji hedonik

pada 15 orang panelis, dengan parameter warna dan aroma yang dilihat sebelum dan

sesudah pembakaran, serta dilihat parameter kekerasannya. Berdasarkan hasil uji

organoleptik tersebut, nilai rata-rata untuk warna ialah 2,93 sebelum pembakaran hal

tersebut menunjukkan warna panelis cukup menyukai warna produk lilin yang

dihasilkan. Nilai rataan untuk aroma sebelum pembakaran ialah 3,53, hal ini

menunjukkan panelis cukup menyukai aroma produk lilin aromaterapi sebelum dibakar

yang dihasilkan. Nilai rataan untuk aroma produk lilin aromaterapi setelah pembakaran

dan nilai kekerasan lilin ialah 3,2, hal ini menunjukkan bahwa panelis menyukai aroma

yang dihasilkan dari lilin aroma terapi. Adapun warna hasil penilaian panelis adalah 3,27,

yang menunjukkan panelis menyukai produk lilin aroma terapi yang diuji.

Page 14: Pembuatan Produk Minyak Atsiri

BAB IV

KESIMPULAN

Minyak atsiri memiliki banyak aplikasi baik penggunaan dalam rumah tangga,

seperti untuk kosmetik, penyedap makanan, desinfektan, pewangi pakaian, ataupun

untuk aromaterapi penggunaan minyak atsiri banyak digunakan pada bidang kecantikan

dan kesehatan, seperti pembuatan sabun aromaterapi, lulur aromaterapi, massage oil,

krim perawatan kulit, lilin aromaterapi, aromatik lamp, dan lain-lain.

Massage oil merupakan minyak yang digunakan untuk pemijatan dengan

prinsip aromaterapi. Bahan yang digunakan pada proses pembuatan adalah bahan

pembawa (minyak kelapa, minyak jarak, dan VCO), bahan fiksatif (minyak pala), dan

bahan pemberi aroma (minyak lemon). Perpaduan komponen asam lemak pada VCO

membuat minyak kelapa memiliki penampakan yang bening dan disukai oleh

panelis.Aroma yang dihasilkan pada massage oil ini berupa aroma khas minyak kelapa

dengan sedikit aroma minyak atsiri. Aroma ini dinilai biasa saja oleh panelis. Kekentalan,

kelembutan, dan kesan lengket pada massage oil biasa saja oleh panelis.

Garam mandi adalah sebagai bahan aditif (tambahan) untuk keperluan mandi

yang terdiri dari campuran garam dengan bahan kimia anorganik lain yang mudah larut,

kemudian diberi bahan pewangi (essentials oil), pewarna, dan mungkin juga senyawa

enzim. Warna yang timbul pada larutan garam mandi terjadi akibat adanya dispersi

garam mandi yang berupa campuran antara garam inggris dan minyak atsiri.

Obat kumur adalah larutan yang biasanya mengandung bahan penyegar nafas,

astringen, demulsen, atau surfaktan, atau antibakteri untuk menyegarkan dan

membersihkan saluran pernafasan yang pemakaiannya dengan berkumur. Eugenol yang

terdapat dalam minyak cengkeh merupakan bahan baku yang banyak dipakai dalam

industri kesehatan gigi (obat kumur, pasta dan formulasi bahan penambal gigi). Selain

itu rasa khas dari cengkih misalnya, membuat tanaman ini sering dimanfaatkan untuk

memelihara kesehatan gigi karena cengkeh memiliki sifat antiseptica atau antikuman

Aromaterapi dikenal sebagai salah satu cara terapi kesehatan yang aman dan

nyaman dengan menggunakan minyak esensial (sari pati) hasil ekstraksi bunga, daun,

buah dan bagian lain tumbuh-tumbuhan. Lilin aromaterapi digunakan untuk relaksasi.

Pembuatan lilin aromaterapi yaitu dengan penambahan stearin, paraffin, bahan

pengikat (minyak nilam), pemberi aroma (minyak atsiri). Berdasarkan hasil praktikum

yang dilakukan dengan minyak melati sebagai pemberi aroma diketahui bahwa secara

Page 15: Pembuatan Produk Minyak Atsiri

umum lilin aromaterapi yang dibuat tidak terlalu disukai panelis dalam hal warna, aroma

sebelum maupun setelah pembakaran. Hal ini mungkin disebabkan penambahan minyak

nilam sebagai pengikat terlalu banyak.

Page 16: Pembuatan Produk Minyak Atsiri

DAFTAR PUSTAKA

Budi. 2007. Apakah Virgin Coconut Oil Itu? dalam baliwae.com/ebook_apakah_vco_

virgin_coconut_oil_itu.pdf diakses pada tanggal 18 Juni 2009

Field, Hernandez-Reif M, dan Seligman S. 1997. Juvenile Rheumatoid Arthritis: Manfaat

Dari Pijat. J Pediatr Psychol. 22 (5) :607-617

Greene. 2000. Massage therapy. Dalam: Novey DW, ed. Clinician's. Louis, Mo:

Mosby:338-348

Guenther, Ernest. 1990. Minyak Atsiri Jilid III A. Penerjemah. Ketaren. UI-Press. Jakarta.

Ketaren, Semangat. 1985. Pengantar Teknologi Minyak Atsiri. PN Balai Pustaka. Jakarta

Vickers, A dan Zollman. 1999. Pijat therapies. BMJ. 319 (7219) :1254-1257.

www.wordpress.com

www.blogtoplist.com