PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN …

16
Pemberdayaan Masyarakat..(Choirul Muhammad B.A.W. dan Sugi Rahayu, M.Pd.,M.Si) PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN OBJEK WISATA GREENCANYON SUNGAI GETHUK DI DESA SOCOKANGSI, JATINOM, KLATEN Community Empowerment in the Development of Gethuk River's Greencanyon Tourism Object in Socokangsi Village, Jatinom, Klaten. Oleh : Choirul Muhammad Bayu Aji Wibowo dan Sugi Rahayu, M.Pd.,M.Si, Fakultas Ilmu Sosial UNY, [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan Objek Wisata Greencanyon Sungai Gethuk di Desa Socokangsi, Jatinom, Klaten serta faktor pendorong dan penghambatnya. Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan Objek Wisata Greencanyon Sungai Gethuk Di Desa Socokangsi, Jatinom Klaten sudah terwujud merujuk pada indikator pemberdayaan masyarakat menurut Ambar Teguh S. yaitu: tahap Penyadaran dan pembentukan perilaku, tahap transformasi kemampuan masyarakat, tahap peningkatan kemampuan intelektual. Hal ini dibuktikan dengan: 1) masyarakat bersama pemerintah desa sepakat untuk mengembangkan potensi wisata Greencanyon Sungai Gethuk. 2) adanya perubahan mata pencaharian masyarakat. 3) kemampuan masyarakat dalam berpikir dan mengembangkan ide. Faktor penghambatnya adalah kurangnya SDM yang professional, kurangnya koordinasi antar stakeholder, kurangnya solidaritas masyarakat, pola pikir masyarakat, dan belum adanya aktor swasta yang terlibat dalam pengembangan Objek Wisata Greencanyon Sungai Gethuk. Kata Kunci : Pemberdayaan masyarakat, Pengembangan Objek Wisata Greencanyon ABSTRACT This study aimed to deeply understand community empowerment in the development of Gethuk River's Greencanyon Tourism Object in Socokangsi Village, Jatinom, Klaten, and also its supporting and inhibiting factors. The research design used was descriptive with qualitative approach. The result indicated that community empowerment in the development of Gethuk River's Greencanyon tourism object in Socokangsi Village, Jatinom, Klaten had been carried out, it could be seen from three indicators that were: awareness and behaviour building stage, transformation phase of society ability, stage of intellectual ability improvement. This showed by: 1) community and the village's government agreed to develop the tourism potential of Gethuk River's Greencanyon 2) the change of community's livelihood 3) community’s ability to think and develop idea. The inhibiting factors were the lack of professional human resources, the lack of coordination among stakeholders, the lack of community's solidarity, community's mindset, and the absence of private actors involved in the development of Gethuk River's Greencanyon tourism object. Keywords : Community empowerment, development of Gethuk River's Greencanyon tourism object 498

Transcript of PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN …

Page 1: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN …

Pemberdayaan Masyarakat..(Choirul Muhammad B.A.W. dan Sugi Rahayu, M.Pd.,M.Si)

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN OBJEK WISATA

GREENCANYON SUNGAI GETHUK DI DESA SOCOKANGSI, JATINOM, KLATEN

Community Empowerment in the Development of Gethuk River's Greencanyon Tourism Object in

Socokangsi Village, Jatinom, Klaten.

Oleh : Choirul Muhammad Bayu Aji Wibowo dan Sugi Rahayu, M.Pd.,M.Si, Fakultas Ilmu

Sosial UNY, [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan

Objek Wisata Greencanyon Sungai Gethuk di Desa Socokangsi, Jatinom, Klaten serta faktor pendorong

dan penghambatnya. Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan

kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan Objek

Wisata Greencanyon Sungai Gethuk Di Desa Socokangsi, Jatinom Klaten sudah terwujud merujuk pada

indikator pemberdayaan masyarakat menurut Ambar Teguh S. yaitu: tahap Penyadaran dan

pembentukan perilaku, tahap transformasi kemampuan masyarakat, tahap peningkatan kemampuan

intelektual. Hal ini dibuktikan dengan: 1) masyarakat bersama pemerintah desa sepakat untuk

mengembangkan potensi wisata Greencanyon Sungai Gethuk. 2) adanya perubahan mata pencaharian

masyarakat. 3) kemampuan masyarakat dalam berpikir dan mengembangkan ide. Faktor

penghambatnya adalah kurangnya SDM yang professional, kurangnya koordinasi antar stakeholder,

kurangnya solidaritas masyarakat, pola pikir masyarakat, dan belum adanya aktor swasta yang terlibat

dalam pengembangan Objek Wisata Greencanyon Sungai Gethuk.

Kata Kunci : Pemberdayaan masyarakat, Pengembangan Objek Wisata Greencanyon

ABSTRACT

This study aimed to deeply understand community empowerment in the development of Gethuk

River's Greencanyon Tourism Object in Socokangsi Village, Jatinom, Klaten, and also its supporting

and inhibiting factors. The research design used was descriptive with qualitative approach. The result

indicated that community empowerment in the development of Gethuk River's Greencanyon tourism

object in Socokangsi Village, Jatinom, Klaten had been carried out, it could be seen from three

indicators that were: awareness and behaviour building stage, transformation phase of society ability,

stage of intellectual ability improvement. This showed by: 1) community and the village's government

agreed to develop the tourism potential of Gethuk River's Greencanyon 2) the change of community's

livelihood 3) community’s ability to think and develop idea. The inhibiting factors were the lack of

professional human resources, the lack of coordination among stakeholders, the lack of community's

solidarity, community's mindset, and the absence of private actors involved in the development of Gethuk

River's Greencanyon tourism object.

Keywords : Community empowerment, development of Gethuk River's Greencanyon tourism object

498

Page 2: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN …

Pemberdayaan Masyarakat..(Choirul Muhammad B.A.W. dan Sugi Rahayu, M.Pd.,M.Si)

PENDAHULUAN

Industri Pariwisata merupakan

industri yang bersifat strategis, karena

industri pariwisata merupakan salah satu

sektor yang mendorong pertumbuhan

ekonomi. Industri pariwisata merupakan

kegiatan yang tidak mengenal batas ruang

dan wilayah. Pengaruh globalisasi dan

perkembangan teknologi informasi

membuat mobilitas pergerakan manusia

lebih cepat, ekonomis, efisien dan lebih

nyaman. Berwisata merupakan salah satu

kebutuhan manusia. Rekreasi, mencari

pengalaman, kekaguman, nostalgia,

keindahan dan beberapa alasan lain sering

membuat orang untuk melakukan

perjalanan ke berbagai produk pariwisata

dan fasilitas yang tersedia. (Dinas

Pariwisata DIY, 2014).

Pembangunan kepariwisataan di

Indonesia memang diarahkan agar kegiatan

pariwisata menjadi sektor andalan yang

mampu menggerakkan sektor-sektor

ekonomi lain. Menurut Oka A Yoeti (2008:

2) prospek ekonomi dalam industri

pariwisata di Indonesia sangat besar dan

menggembirakan mengingat pariwisata

dianggap “penyelamat” atau “primadona”

penghasil devisa bagi negara. Pemerintah

indonesia sering melakukan promosi wisata

guna menarik wisatawan mancanegara, hal

ini dilakukan untuk meningkatkan

pendapatan devisa negara di sektor

pariwisata. Pemerintah juga tidak lupa

untuk melakukan promosi wisata untuk

menarik perhatian wisatawan domestik,

meskipun wisatawan domestik tidak

berkontribusi mendatangkan devisa bagi

negara, namun kontribusinya dalam

menggerakkan perekonomian negara tidak

bisa dipandang sebelah mata. Karena

wisatawan domestik mampu menggerakkan

sektor transportasi, perhotelan, industri

kreatif dsb. Menurut data yang dihimpun

dari Badan Pusat Statistik Nasional (BPSN)

jumlah wisatawan domestik dari tahun

2011-2016 adalah sebagai berikut.

Tabel 1. Perkembangan Wisatawan

Domestik di Indonesia

Tahun 2011-2015

Tahun

Wisatawan Domestik

Jumlah Pertumbuhan

(%)

2011 6,750,416 8.26

2012 7,453,633 10.42

2013 8,024,876 7.66

2014 7,899,070 -1.57

2015 7,908,534 0.12

2016

(Jan-Okt)

6,677,918 1.97

(Sumber : Badan Pusat Statistik Nasional)

Pertumbuhan jumlah wisatawan

domestik dari tahun ke tahun seringkali

mengalami fluktuasi atau dalam artian

mengalami pasang surut. Hal ini

dikarenakan pertumbuhan wisatawan

499

Page 3: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN …

Pemberdayaan Masyarakat..(Choirul Muhammad B.A.W. dan Sugi Rahayu, M.Pd.,M.Si)

domestik bergantung pada pertumbuhan

ekonomi dan tingkat daya beli masyarakat.

Sejak diterbitkannya UU No. 10 tahun

2009 tentang kepariwisataan, banyak

berkembang desa-desa wisata baru di

berbagai daerah di Indonesia. Kabupaten

Klaten terletak di Provinsi Jawa Tengah,

memiliki beragam potensi wisata alam.

Kabupaten Klaten memiliki luas wilayah

sekitar 655,56 km2 terbagi dalam 26

kecamatan, 391 Desa, 10 kelurahan dan

3.703 dukuh. Letak geografis yang dimiliki

Kabupaten Klaten mendukung untuk

berkembangnya sektor pariwisata berbasis

wisata alam. Adapaun data yang dihimpun

dari Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga

Kabupaten Klaten terkait pertumbuhan

jumlah objek wisata di Kabupaten Klaten.

Tabel 2. Pertumbuhan jumlah Objek

Wisata Di Kabupaten Klaten

Tahun 2011-2015

Tahun Jumlah

2011 82

2012 82

2013 82

2014 82

2015 123

(Sumber : Dinas Pariwasata, Pemuda dan

Olahraga Klaten)

Berdasarkan data rekapitulasi

jumlah objek wisata sebagaimana yang

tercatat dalam tabel diatas, tampak bahwa

terjadi pertumbuhan destinasi objek wisata

yang sebanyak 41 objek di tahun 2015.

Salah satu objek wisata alam yang

sedang dalam tahap pengembangan adalah

Objek Wisata Greencanyon Sungai Gethuk

atau Tebing Sungai Gethuk yang berada di

Desa Socokangsi, Kecamatan Jatinom,

Klaten. Objek Wisata Greencanyon Sungai

Gethuk sudah dikembangkan dan dikelola

oleh masyarakat selama kurang lebih dua

tahun ini sudah mendapatkan sejumlah

apresiasi positif dari sejumlah wisatawan

yang sudah berkunjung ke lokasi wisata.

Melihat potensi wsiata serta animo positif

dari sejumlah wisatawan yang berkunjung

membuat masyarakat sekitar Sungai Gethuk

tergerak untuk mampu mengelola dan

mengembangkan potensi wisata

Greencanyon Sungai Gethuk menjadi objek

wisata baru yang memiliki nilai keunikan

dan layak dipertimbangkan untuk menjadi

sebuah destinasi wisata baru di Kabupaten

Klaten. Melalui pemberdayaan masyarakat,

masyarakat diajak oleh Pemerintah Desa

Socokangsi untuk bersama-sama mengelola

dan mengembangkan potensi wisata yang

ada di Objek Wisata Greencanyon agar

dapat berkembang menjadi objek wisata

baru yang menarik untuk dikunjungi.

Dikembangkannya Objek Wisata

Greencanyon Sungai Gethuk

memungkinkan terbukanya lapangan

pekerjaan baru bagi masyarakat Desa

Socokangsi. Selain itu, juga dapat

berkontribusi terhadap pemasukan berupa

pendapatan asli desa untuk Desa

Socokangsi. Objek Wisata Greencanyon

Sungai Gethuk masih memerlukan

500

Page 4: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN …

Pemberdayaan Masyarakat..(Choirul Muhammad B.A.W. dan Sugi Rahayu, M.Pd.,M.Si)

beberapa perbaikan dan pembangunan

beberapa fasilitas penunjang pariwisata

seperti Kios Pedagang, Tempat Ibadah dan

fasilitas penunjang lainnya, hal ini

dimaksudkan untuk melengkapi sarana dan

prasarana di sekitar Objek Wisata

Greencanyon. Adapun pengelolaan yang

ada di Objek Wisata Greencanyon Sungai

Gethuk masih belum terkelola dengan baik,

hal ini dikarenakan belum terjalinnya

koordinasi dan komunikasi yang baik dari

aktor-aktor yang terlibat dalam

pengembangan dan pengelolaan Objek

Wisata Greencanyon Sungai Gethuk. Di

tambah lagi kurangnya dukungan dan

perhatian dari Dinas Pariwisata Pemuda dan

Olahraga Kabupaten Klaten terhadap

potensi wisata yang di Objek wisata

Greencanyon Sungai Gethuk berdampak

pada terhambatnya pengembangan baik

sarana, prasarana serta pengelolaan wisata.

Adanya kegiatan pemberdayaan

masyarakat yang dilakukan oleh

Pemerintah Desa Socokangsi dalam

pengembangan Objek Wisata Greencanyon

diharapkan dapat mengangkat potensi-

potensi lokal seperti budaya dan kesenian

yang ada di Desa Socokangsi ke kancah

domestik yang nantinya dapat menunjang

atau menambah daya tarik Objek Wisata

Greencanyon Sungai Gethuk sebagai salah

satu daya tarik wisata yang wajib

dikunjungi. Hal ini selaras dengan

pernyataan yang dikeluarkan oleh Jim lfe

(1995:182) yang menyatakan

pemberdayaan merupakan kegiatan

memberikan sumber daya, kesempatan,

pengetahuan, dan keterampilan kepada

warga untuk meningkatkan kemampuan

mereka dalam menentukan masa depannya

sendiri dan berpartisipasi dalam

pembangunan yang dapat mempengaruhi

kehidupan dari masyarakatnya. Hal ini

menunjukkan bahwa pemberdayaan adalah

upaya pemberian sumber daya-sumber daya

yang dapat menunjang kebutuhan

masyarakat agar dapat mencapai

kemandirian di masa depan. Dengan

memberdayakan masyarakat dalam

mengembangkan pariwisata diharapkan

dapat membantu mengurangi angka

kemiskinan dan pengangguran serta

melibatkan masyarakat dalam bidang

pembangunan.

Dengan adanya kegiatan

pemberdayaan masyarakat, kondisi

masyarakat di Desa Socokangsi diharapkan

mampu untuk mendayagunakan potensi

pariwisata yang ada di Desa Socokangsi

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Menurut Totok dan Poerwoko

(2012:27) istilah pemberdayaan juga dapat

diartikan sebagai upaya untuk memenuhi

kebutuhan yang di inginkan oleh individu,

kelompok dan masyarakat luas agar mereka

memiliki kemampuan untuk melakukan

pilihan dan mengontrol lingkungannya agar

dapat memenuhi keinginan-keinginannya,

501

Page 5: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN …

Pemberdayaan Masyarakat..(Choirul Muhammad B.A.W. dan Sugi Rahayu, M.Pd.,M.Si)

termasuk dalam hal aksesbilitasnya

terhadap sumberdaya yang terkait dengan

pekerjaannya, aktivitas sosialnya, dll. Hal

ini tercermin dari keinginan masyarakat

untuk dapat mengelola dan

mengembangkan Objek Wisata

Greencanyon Sungai Gethuk. Masyarakat

menuntut untuk diadakannya pelatihan dan

sosialisasi kepada pemerintah Desa

Socokangsi sebagai salah satu cara untuk

agar mampu mengelola potensi wisata

Greencanyon Sungai Gethuk.

Menurut Sumodiningrat dalam

Ambar Teguh, (2004: 82) pemberdayaan

tidak bersifat selamanya melainkan sampai

target masyarakat mampu untuk mandiri,

meski dari jauh dijaga agar tidak jatuh lagi.

dilihat dari pendapat tersebut dapat

diartikan abhwa pemberdayaan merupakan

suatu proses belajar hingga masyarakat

mampu mencapai status mandiri. Untuk

bisa dikatakan mandiri, masyarakat

diharuskan setidaknya mampu melewati

beberapa tahapan pemberdayaan

masyarakat. karena untuk layak disebut

masyarakat mandiri diperlukan tahapan-

tahapan yang perlu dilakukan. Adapun

tahapan pemberdayaan masyarakat yang

harus dilakukan oleh masyarakat, menurut

Suparjan & Hempri S. (2003: 44) ada

beberapa tahapan yang harus dilakukan

antara lain:

a) Meningkatkan kesadaran kritis atau

posisi masyarakat dalam struktur sosial

politik. Hal ini berangkat dari asumsi

bahwa sumber kemiskinan berasal dari

konstruksi sosial yang ada pada

masyarakat itu sendiri.

b) Kesadaran kritis yang muncul

diharapkan membuat masyarakat

mampu membuat argumentasi terhadap

berbagai macam eksploitasi sekaligus

membuat pemutusan terhadap hal

tersebut.

c) Peningkatan kapasitas masyarakat.

Dalam konteks ini perlu dipahami,

bahwa masalah kemiskinan bukan

sekedar persoalan kesejahetraan sosial

tetapi berkaitan dengan faktor politik,

ekonomi, sosial dan budaya.

d) Pemberdayaan juga perlu

meningkatkan dengan pembangunan

social, budaya, dan masyarakat.

Sedangkan menurut Ambar Teguh S.

(2004:83), ada beberapa tahapan

pemberdayaan masyarakat yang harus

dilalui agar masyarakat dapat dikatakan

mandiri, antara lain :

a) Tahap penyadaran dan pembentukan

prilaku menuju prilaku sadar dan

peduli sehingga merasa membutuhkan

peningkatan kapasitas diri.

b) Tahap transformasi kemampuan

berupa wawasan pengetahuan,

kecakapan ketrampilan agar terbuka

wawasan dan memberikan

keterampilan dasar sehingga dapat

mengambil peran di dalam

pembangunan.

c) Tahap peningkatan kemampuan

intelektual, kecakapan- ketrampilan

sehingga terbentuklah inisiatif dan

kemampuan inovatif untuk

menghantarkan pada kemandirian.

Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan teori tahapan pemberdayaan

502

Page 6: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN …

Pemberdayaan Masyarakat..(Choirul Muhammad B.A.W. dan Sugi Rahayu, M.Pd.,M.Si)

masyarakat menurut Ambar Tegus S.

(2004:83). Teori tahap pemberdayaan

masyarakat menurut Ambar Tegus S dipilih

karena dalam penelitian ini, peneliti ingin

mengetahui dan menganalisis bagaimana

pemberdayaan masyarakat dalam

pengembangan Objek Wisata Greencanyon

Sungai Gethuk di Desa Socokangsi,

Jatinom, Klaten.

Penelitian ini penting dilakukan karena

diharapkan hasil dari penelitian ini dapat

memberikan gambaran, masukan, dan

rekomendasi kepada organisasi pemerintah

terkait pemberdayaan masyarakat dalam

pengembangan objek wisata.

METODE PENELITIAN

Desain Penelitian

Jenis penelitian adalah penelitian

deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kantor

Desa Socokangsi pada 28 Februari sampai

dengan 25 April 2018.

Subjek Penelitian

Subjek Penelitian ini meliputi: 1) Staff

Pengembangan wisata Dinas Pariwisata,

Pemuda dan Olahraga Kabupaten Klaten, 2)

Kepala Desa Socokangsi, 3) Kabid

Pembangunan Desa Socokangsi, 4)

Pengurus BUMNDes, 5) Warga Desa

Socokangsi, 6) Pengurus Pokdarwis dan

Karang Taruna, 7) Pengunjung.

Data dan Sumber Data

Data primer diperoleh melalui

wawancara dan observasi di lapangan

sedangkan data sekunder diperoleh dari

data dokumen dari aktor yang terlibat yang

didapat di lokasi penelitian.

Instrumen Penelitan

Instrumen utama didalam penelitian

ini adalah peneliti sendiri (Moleong, 2010:

163). Peneliti sebagai pengumpul data

utama dengan menggunakan alat bantu

berupa pedoman wawancara, pedoman

observasi, alat perekam, kamera, serta

dokumen terkait pemberdayaan

masyarakat. Peneliti memvalidasi diri

sebagai isntrumen dengan mengembangkan

wawasan terkait pemberdayaan masyarakat

dalam pengembangan Objek Wisata

Greencanyon Sungai Gethuk Di Desa

Socokangsi Jatinom Klaten.

Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan observasi non partisipan.

Peneliti melakukan pengamatan terkait

kegiatan Pemberdayaan Masyarakat

dalam pengembangan Objek Wisata

Greencanyon Sungai Gethuk di Desa

Socokangsi, Jatinom, Klaten.

2. Wawancara

Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan teknik wawancara semi

terstruktur.

503

Page 7: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN …

Pemberdayaan Masyarakat..(Choirul Muhammad B.A.W. dan Sugi Rahayu, M.Pd.,M.Si)

3. Dokumentasi

Dokumen yang digunakan dalam

penelitian ini diperoleh dari data

sekunder yang terdiri dari surat kabar,

arsip, jurnal, peraturan perundangan

dan dokumentasi kegiatan pelatihan.

Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Penelitian ini menggunakan teknik

triangulasi sumber dengan mengajukan

pertanyaan yang sama kepada berbagai

informan penelitian selama proses

wawancara.

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian

ini menggunakan teknik analisis interaktif

yang dikemukakan oleh Miles dan

Huberman yang meliputi: 1) Pengumpulan

data, 2) Reduksi data, 3) Penyajian data, dan

4) Penarikan kesimpulan dan verifikasi

(Sugiyono, 2011: 246).

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Ambar Teguh S. (2004:83)

mengemukakan bahwa pemberdayaan

masyarakat tidak bersifat selamanya

melainkan sampai target masyarakat

mampu untuk mandiri, dan kemudian

dilepas untuk mandiri. Dilihat dari pendapat

tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa

pemberdayaan masyarakat sebenarnya

melalui suatu masa proses belajar,

beradaptasi hingga mencapai status

kemandirian. Sebagaimana disampaikan

diatas bahwa proses belajar dalam rangka

pemberdayaan masyarakat akan

berlangsung secara bertahap.

Dalam Pemberdayaan masyarakat

dalam pengembangan Objek Wisata

Greencanyon Sungai Gethuk di Desa

Socokangsi, Jatinom, Klaten menggunakan

indikator pemberdayaan masyarakat dari

Ambar Teguh S.(2004:83) yaitu Tahap

penyadaran dan pembentukan perilaku,

tahap transformasi kemampuan, dan tahap

peningkatan kemampuan intelektual.

Tahap Penyadaran dan Perubahan

Perilaku

Pada tahap awal ini masyarakat

dituntut secara nyata mampu menyadari

akan potensi-potensi yang ada di

wilayahnya yang dapat dikembangkan lebih

lanjut agar dapat memiliki kebermanfaatan

bagi masyarakat dalam meningkatkan

perekonomian maupun kesejahteraan

masyarakat. Kegiatan pemberdayaan

masyarakat merupakan kegiatan yang

dilakukan kepada masyarakat agar

masyarakat memiliki kesadaran akan

memenuhi kebutuhan -kebutuhannya

sendiri sehingga berdampak pada timbulnya

keinginan masyarakat untuk perlu

meningkatkan kapasitas diri mereka.

Tumbuh dan berkembangnya perilaku sadar

dan peduli tidak bisa terjadi begitu saja,

dibutuhkan motivasi atau dorongan yang

dapat membuat masyarakat untuk bergerak

504

Page 8: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN …

Pemberdayaan Masyarakat..(Choirul Muhammad B.A.W. dan Sugi Rahayu, M.Pd.,M.Si)

dan aktif untuk melakukan identifikasi

kebutuhan yang nantinya dapat dipenuhi

melalui kegiatan pemberdayaan

masyarakat. Aktor yang berperan dalam

membangun dan memberdayakan

masyarakat salah satunya adalah

pemerintah. Dalam penelitian ini

pemerintah Desa Socokangsi berperan

sebagai aktor yang menggerakan

masyarakat melakukan berbagai kegiatan

pemberdayaan masyarakat. Pemerintah

Desa Socokangsi mendorong masyarakat

untuk meningkatkan perilaku peduli dan

sadar terhadap potensi-potensi yang ada

disekitarnya dengan cara melakukan

identifikasi potensi-potensi yang ada di

lingkungan sekitar masyarakat. Dari

beragam potensi yang ada di masyarakat

kemudian di identifikasi lebih lanjut agar

masyarakat mengetahui keadaan dan

kebutuhan mereka untuk kemudian

dikembangkan menjadi bentuk-bentuk

kegiatan yang berdampak pada segi

perekonomian dan kesejahteraan

masyarakat. Pengembangan Objek Wisata

Greencanyon merupakan salah satu

kegiatan yang dapat mendorong tercapainya

kesejahteraan masyarakat dan peningkatan

perekonomian. Hal ini diperkuat oleh

pendekatan the inner resources approach

yang di kemukakan oleh Ross (2000) dalam

Mangats Tampubolon, (2001:17). Pada

pendekatan ini menekankan pentingnya

merangsang masyarakat untuk mampu

mengidentifikasi keinginan-keinginan dan

kebutuhannya sendiri. Pendekatan ini

mendidik warga masyarakat menjadi lebih

peduli terhadap kegiatan aktif dalam

memecahkan masalah yang mereka hadapi

dengan memberdayakan potensi yang telah

dimiliki. Pada dasarnya pendekatan ini

melatih masyarakat untuk mampu

mengelola potensi-potensi atau sumber

daya yang dimiliki secara mandiri hal ini

sesuai dengan temuan penelitian di

lapangan yang menunjukkan bahwa

kesadaran masyarakat Desa Socokangsi

untuk mengelola potensi pariwisata yang

ada di sekitarnya timbul dari kemampuan

masyarakat dan kesadaran dalam melihat

peluang dan kesempatan serta keinginan

untuk mampu mengelola sumber daya yang

dimiliki secara mandiri. Hal ini diperkuat

oleh Nursaid, (2016: 224) yang menyatakan

bahwa penerapan sikap sadar wisata

diharapkan akan mengembangkan

pemahaman dan pengertian yang

proporsional antar berbagai pihak, sehingga

pada gilirannya akan mendorong

masyarakat berperan serta dalam

pariwisata.

Dalam konteks pengembangan Objek

Wisata Greencanyon Sungai Gethuk peran

kerjasama antara masyarakat dan

Pemerintah Desa Socokangsi sudah

berjalan dengan baik. Hal ini sesuai selaras

dengan penelitian yang dilakukan oleh Nur

Rika Puspita Sari (2012), bahwa

505

Page 9: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN …

Pemberdayaan Masyarakat..(Choirul Muhammad B.A.W. dan Sugi Rahayu, M.Pd.,M.Si)

pengembangan pariwisata di Desa

Beriharjo dilakukan dengan melibatkan

masyarakat desa setempat. Diharapkan

dengan melibatkan masyarakat dalam

pengembangan kepariwisatan akan

berdampak pada terciptanya kesempatan

berharga dan penting untuk

memberdayakan masyarakat dan

memungkinkan potensi masyarakat

berkembang lebih lanjut dan dapat berperan

aktif dalam pembangunan wisata yang

berkelanjutan.

Tahap Transformasi Kemampuan

Perubahan kemampuan masyarakat

dalam pengembangan Objek Wisata

Greencanyon terjadi setelah diadakannya

pelatihan-pelatihan dari beberapa LSM

yang ada seperti Sekolah Sungai, BMK

(Barisan Muda Klaten) dan Omah Kebo.

Dampak dari adanya pelatihan-pelatihan

yang diadakan oleh berbagai LSM tersebut

secara tidak langsung telah berdampak

pada peningkatan skill dan keterampilan

warga masyarakat khususnya dalam hal

mengelola sobjek wisata dan keterampilan

untuk berinovasi guna kepentingan

pengembangan objek wisata,

keterampilan-keterampilan yang dimiliki

oleh masyarakat diantaranya adalah

kemampuan untuk melakukan beberapa

pembangunan fasilitas-fasilitas penunjang

pariwisata seperti Mushola, Toilet dan

beberapa fasilitas penunjang lainnya selain

itu keterampilan warga dalam mengelola

konsep yang diinginkan terkait dengan

Objek Wisata Greencanyon diwujudkan

dengan membuat masterplan atau

rancangan sebagai acuan basis

pengembangan pariwisata.

Hal ini sesuai dengan pendapat (Jim

Ife, 1995:182) yang menyatakan bahwa

pemberdayaan masyarakat adalah

memberikan sumber daya, kesempatan,

pengetahuan, dan keterampilan kepada

warga masyarakat untuk meningkatkan

kemampuan mereka dalam menentukan

masa depannya sendiri. Pengadaan

pelatihan-pelatihan dan pembinaan baik

dari LSM maupaun Pemerintah Desa

Socokangsi berdampak pada adanya

peingkatnya kemampuan dan keterampilan

masyarakat dalam mengelola dan

mengembangkan Objek Wisata

Greencanyon Sungai Gethuk. Pendapat dari

Jim Ife (1995:182) diperkuat oleh pendapat

dari Mardi Yatmo Hutomo (2000: 7-10)

bahwa dalam kegiatan pemberdayaan

masyarakat salah satunya adalah bantuan

pendampingan. Dengan adanya

pendampingan baik dari LSM maupun

pemerintah baik pusat maupun desa maka

diharapkan akan mendorong, memotivasi

dan menggerakan masyarakat untuk dapat

mengembangkan dan mengelola Objek

Wisata Greencanyon Sungai Gethuk

menjadi lebih baik lagi kedepannya.

506

Page 10: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN …

Pemberdayaan Masyarakat..(Choirul Muhammad B.A.W. dan Sugi Rahayu, M.Pd.,M.Si)

Hal ini selaras dengan penelitian yang

dilakukan oleh Nur Rika Puspitasari (2012)

bahwa pelatihan-pelatihan dilakukan

sebagai salah satu upaya untuk

memberdayakan masyarakat dan bertujuan

untuk meningkatkan kemampuan serta

keterampilan masyarakat sehingga secara

tidak langsung akan berdampak pada

pengembangan kepariwisataan yang ada.

Tahap Peningkatan Kemampuan

Intelektual

Dari hasil penelitian yang telah

dilakukan di lapangan, pada tahap

peningkatan kemampuan intelektual warga

masyarakat Desa Socokangsi telah

mengalami kondisi tersebut. Pada tahapan

peningkatan intelektual ini, masyarakat

yang tadinya tidak memiliki skill dalam

mengelola sebuah objek wisata secara

perlahan mampu untuk mengelola dan

mengembangkan Objek Wisata

Greencanyon. hal tersebut terjadi seiring

dengan diadakannya pelatihan-pelatihan

dari LSM dan Dinas terkait sehingga

membuat peningkatan kemampuan,

keterampilan serta pengetahuan warga

masyarakat dalam mengembangkan Objek

Wisata Greencanyon. Secara keterampilan

warga mampu membangun fasilitas-

fasilitas yang menunjang kegiatan

pengembangan Objek Wisata

Greencanyon. Selain itu pemingkatan

kemampuan dalam berinovasi dan berfikir

konseptual tertuang pada masterplan yang

dibuat masyarakat Desa Socokangsi sebagai

acuan pengembangan Objek Wisata

Greencanyon Sungai Gethuk. Meskipun

pada dasarnya Objek Wisata Greencanyon

tidak memiliki masterplan yang tetap yang

tertuang dalam RPJM Desa akan tetapi

dengan kemampuan inovasi dan berpikir

konseptual membuat warga masyarakat

mampu mengembangkan Objek Wisata

Greencanyon, menjadi salah satu objek

wisata yang potensial. Hal ini tak lepas dari

peran peningkatan kemampuan intelektual

masyarakat dalam mengeksplorasi ragam

potensi dan sumber daya yang ada di

sekitarnya. Selain itu peningkatan

kemampuan intelektual masyarakat juga

turut berdampak pada perubahan mata

pencaharian beberapa warga masyarakat hal

ini tentu merupakan sebuah peningkatan

yang dimana mampu merubah point of

interest masyarakat yang tadinya

menambang pasir di Sungai Gethuk

perlahan bergeser menjadi pedagang dan

penjual jasa di sekitar Objek Wisata

Greencanyon. hal ini didukung oleh teori

dari Ambar Teguh S.(2004:79) yang

menyatakan bahwa pemberdayaan

masyarakat mencakup 3 hal yakni,

pengembangan(enabling), potensi/daya

(empowering), dan terciptanya

kemandirian. Dalam penelitian ini,

masyarakat sudah mampu mengembangkan

potensi wisata dari Objek Wisata

507

Page 11: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN …

Pemberdayaan Masyarakat..(Choirul Muhammad B.A.W. dan Sugi Rahayu, M.Pd.,M.Si)

Greencanyon Sungai Gethuk secara

swakelola dan sudah mampu untuk

mengelola secara mandiri meskipun masih

harus mendapat pendampingan dari

pemerintah Desa Socokangsi. Hal ni

dilakukan guna menekan adanya potensi-

potensi yang dapat menyebabkan konflik.

Dalam tahap peningkatan Kemampuan

Intelektual ini dapat disimpulkan bahwa

seiring dengan diadakan pelatihan-

pelatihan dari berbagai LSM serta

sosialisasi terkait dengan pengembangan

pariwisata telah berdampak pada

meningkatnya kemampuan, kesadaran dan

keterampilan masyarakat dalam

mengembangkan dan mengelola Objek

Wisata Greencanyon Sungai Gethuk,

khususnya kemampuan dalam berfikir

konseptual. Selain itu, partisipasi yang baik

dari masyarakat dalam pembangunan dan

pengembangan Objek Wisata Greencanyon

telah berdampak pada meningkatkannya

perekonomian dan kesejahteraan

masyarakat. partisipasi yang baik dapat

menunjang keberlangsungan

pengembangan objek wisata, hal ini

diperkuat dengan penelitian yang dilakukan

oleh Alfitri(2006) bahwa partisipasi

masyarakat dalam pengembangan objek

wisata dapat menggerakan perekonomian

masyarakat melalui usaha kecil yang dapat

menunjang kegiatan pariwisata.

Pengembangan pariwisata turut membantu

menggeliatnya ekonomi kerakyatan di

kalangan masyarakat bawah. Penelitian

Alfitri(2006) juga didukung dengan

penelitian yang dilakukan oleh Sugi Rahayu

Dkk(2015) yang menyatakan bahwa

kegiatan pariwisata dapat membangun jiwa

kewirausahaan dan kreatifitas masyarakat

sehingga akan terjadi multiplier effect yang

dapat mensejahterakan masyarakat.

Faktor Penghambat Pemberdayaan

Masyarakat

Dalam pelaksanaan pemberdayaan

masyarakat dalam pengembangan Objek

Wisata Greencanyon Sungai Gethuk di

Desa Socokangsi Jatinom Klaten masih

menemui beberapa hambatan baik eksternal

maupun internal. Diantaranya.

1. Kurangnya Sumbe Daya Manusia

Pemberdayaan masyarakat dalam

pengembangan Objek Wisata Greencanyon

Sungai Gethuk terkendala dari segi Sumber

Daya manusia. Dalam hal ini belum ada

SDM yang benar-benar mampu untuk

mengelola Objek Wisata Greencanyon

secara professional. Dengan kata lain Objek

Wisata Greencanyon Sungai Gethuk

membutuhkan SDM yang menguasai

bidang pariwisata. Pelatihan yang telah

dilakukan kepada masyarakat belum

mampu mengatasi keterbatasan SDM dalam

pengembangan Objek Wisata Greencanyon

sehingga cukup berdampak pada

pengembangan wisata yang berjalan

lambat.

508

Page 12: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN …

Pemberdayaan Masyarakat..(Choirul Muhammad B.A.W. dan Sugi Rahayu, M.Pd.,M.Si)

2. Kurangnya koordinasi antar aktor

Kurangnya koordinasi antar aktor

dalam pemberdayaan masyarakat dalam

pengembangan Objek Wisata Greencanyon

berdampak pada sering munculnya konflik-

konflik antar aktor dan memperbesar

peluang terjadinya kesalahan komunikasi

yang menghambat jalanya pengembangan

Objek Wisata Greencanyon. selain itu

koordinasi dan komunikasi yang buruk

turut memepengaruhi hubungan antar aktor

yang terlibat dalam pengembangan Objek

Wisata Greencanyon. Selain itu juga dapat

memperbesar resiko terjadinya perpecahan

antar aktor yang terlibat.

3. Solidritas Masyarakat

Buruknya koordinasi dan komunikasi

ditambah seringnya konflik-konflik yang

terjadi tidak berdampak pada semakin

tingginya solidritas yang kuat di

masyarakat. Alhasil hubungan antar warga

masyarakat menjadi renggang dan mudah

terpecah oleh konflik-konflik yang tercipta

dari buruknya koordinasi dan komunikasi

yang ada. Hal ini bisa berdampak pada

pengembangan Objek Wisata Greencanyon

Sungai Gethuk di Desa Socokangsi,

Jatinom, Klaten.

4. Pola Pikir Masyarakat

Pola pikir masyarakat yang masih

menganut animisme dan dinasmime

membuat pemberdayaan masyarakat dalam

pengembangan Objek Wisata Greencanyon

menjadi terhambat. Hal ini tak lepas dari

kepercayaan masyarakat akan tuah-tuah

yang akan di dapat apabila melanggar mitos

atau kepercayaan yang telah turun-temurun

ada dari nenek moyang. Selain itu pola pikir

yang homogen dan cenderung konservatif

turut menghambat kemajuan masyarakat

serta menghambat pengembangan Objek

Wisata Greencanyon Sungai Gethuk.

5. Belum adanya aktor swasta

Penolakan warga masyarakat terhadap

aktor swasta dan keenganan pemerintah

desa untuk menindaklanjuti kerjasama

dengan pihak swasta justru mengakibatkan

terhambatnya pemberdayaan masyarakat

dalam pengembangan Objek Wisata

Greencanyon hal ini berakibat pada

turunnya minat swasta untuk berinvestasi di

Objek Wisata Greencanyon. pola pikir

warga masyarakat yang masih homogen

dan konservatif membuat kehadiran aktor

swasta menjadi tidak diinginkan. Karena

berpandangan aktor swasta akan

mengekploitasi sumber daya yang mereka

punya sehingga masyarakat tidak akan bisa

menikmati potensi yang dimilikinya.

SIMPULAN DAN SARAN

Pemberdayaan masyarakat dalam

pengembangan Objek Wisata Greencanyon

Sungai Gethuk di Desa Socokangsi Jatinom

Klaten Sudah terwujud berdasarkan tiga

tahapan indikator menurut Ambar Teguh

509

Page 13: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN …

Pemberdayaan Masyarakat..(Choirul Muhammad B.A.W. dan Sugi Rahayu, M.Pd.,M.Si)

S.(2004: 83). Hal ini dapat dilihat dari tiga

indikator yaitu tahap penyadaran dan

perubahan perilaku, tahap transformasi

kemampuan dan tahap peningkatan

kemampuan intelektual.

Pada tahap ini penyadaran dan

perubahan perilaku, kesadaran masyarakat

dan pembentukan perilaku peduli terhadap

potensi pariwisata terjadi secara naluriah.

Hal ini didukung oleh pemerintah Desa

Socokangi, timbulnya kesadaran

masyarakat ini muncul akibat kepekaan

sosial masyarakat dalam melihat potensi

peluang untuk mengembangkan potensi

pariwisata di sekitar Objek Wisata Sungai

Gethuk. Keinginan masyarakat untuk dapat

mengelola dan mengembangkan potensi

yang ada di sekitar Objek Wisata

Greencanyon Sungai Gethuk telah

berdampak pada tingginya minat dan

partisipasi masyarakat untuk dapat

meningkatkan kapasitas diri agar mampu

mengembangkan dan mengelola Objek

Wisata Greencanyon menjadi objek wisata

yang mampu menarik minat wisatawan.

Selanjutnya, tahap transformasi

kemampuan, Pada tahapan ini masyarakat

yang sadar akan kebutuhan meningkatkan

kapasitas dalam mengelola Objek Wisata

Greencanyon diberi pelatihan-pelatihan

oleh LSM-LSM yang berguna untuk

meningkatkan kemampuan dan

keterampilan serta pengetahuan untuk dapat

mengelola dan mengembangkan Objek

Wisata Greencanyon. Hal ini kemudian

berdampak pada peningkatan kemampuan

masyarakat dari yang tidak memiliki

kemampuan menjadi memiliki

keterampilan dan kemampuan untuk

mengelola dan mengembangkan Objek

Wisata Greencanyon. Selain itu juga

terdapat perubahan dalam mata pencaharian

warga masyarakat sehari-hari yang dimana

awalnya masyarakat hanya bekerja sebagai

penambang pasir di Sungai Gethuk

perlahan beralih menjadi pedagang di

sekitar Objek Wisata Greencanyon Sungai

Gethuk.

Terakhir adalah tahap peningkatan

kemampuan intelektual, pada tahap ini

Peningkatan kemampuan intelektual

masyarakat lebih kepada kemampuan

masyarakat untuk mengembangkan

potensi-potensi berupa ide, gagasan atau

konsep yang mendukung pengembangan

dan pengelolaan Objek Wisata

Greencanyon Sungai Gethuk. Kemampuan

masyarakat dalam mengembangkan

fasilitas-fasilitas penunjang pariwisata dan

promosi wisata melalui berbagai macam

media secara mandiri tidak lepas dari

adanya peningkatan kemampuan intelektual

masyarakat dalam mengembangkan dan

mengelola Objek Wisata Greencanyon

Sungai Gethuk. Peningkatan kemapuan

intelektual masyarakat turut berpengaruh

pada perubahan pola pikir masyarakat

510

Page 14: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN …

Pemberdayaan Masyarakat..(Choirul Muhammad B.A.W. dan Sugi Rahayu, M.Pd.,M.Si)

dalam melihat potensi-potensi yang ada di

sekitarnya.

Selain itu juga terdapat hambatan

dalam pemberdayaan masyarakat dalam

pengembangan Objek Wisata Greencanyon

Sungai Gethuk di Desa Socokangsi Jatinom

Klaten. Diantaranya : kurangnya SDM yang

professional di bidang pariwisata,

kurangnya koordinasi antar aktor,

kurangnya solidritas masyarakat, pola pikir

masyarakat yang masih homogen, dan

belum adanya aktor swasta yang terlibat

dalam pengembangan Objek Wisata

Greencanyon.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti

memberikan saran sebagai berikut:

1. Pemerintah Desa Merekrut SDM yang

berkualitas guna memperbaiki

pengelolaan Objek Wisata

Greencanyon Sungai Gethuk di Desa

Socokangsi, Jatinom Klaten.

2. Pemerintah Desa seharusnya menjalin

kerjasama dengan aktor swasta untuk

mempermudah strategi pengelolaan

dan pengembangan Objek Wisata

Greencanyon Sungai Gethuk.

3. Meningkatan partisipasi dalam

kegiatan pemberdayaan masyarakat

dalam pengembangan Objek Wisata

Greencanyon Sungai Gethuk.

4. Masyarakat perlu menyiapakan

Sumber Daya Manusia yang memadai

dan berkompeten untuk mengelola

Objek Wisata Greencanyon Sungai

Gethuk.

5. Melakukan kerjasama dengan baik

dengan LSM, swasta maupun

pemerintah guna mendukung

pengembangan Objek Wisata

Greencanyon Sungai Gethuk.

DAFTAR PUSTAKA

Alfitri. (2006). Partisipasi Sosial dan

Pemberdayaan Masyarakat Dalam

Pengembangan Wisata Sungai Musi

Di Kota Palembang. Dalam artikel

Ilmiah Penelitian Mahasiswa 2006.

Universitas Sriwijaya

Ife, Jim. (1995). Community Development:

Creating Community Alternatives-

vision, Analysis and Practice.

Sydney: Addison Wesley Longman

Australia Pty Ltd.

Lexy J, Moleong. (2005). Metodologi

Penelitian Kualitatif Edisi Revisi.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mardi Yatmo Hutomo. (2000).

Pemberdayaan Masyarakat Dalam

Bidang Ekonomi: Tinjauan Teoritis

dan Implementasi. Jakarta :

BAPPENAS.

Nursaid, A. (2016). Peran Kelompok Batik

Tulis Girimulyo Dalam mendukung

Ketahanan Ekonomi Keluarga( Studi

Di Dusun Giriloyo, Desa Wukisari,

Kecamatan Imogiri, Kabupaten

Bantul, Daerah Istimewa

Yogyakarta). Jurnal Ketahanan

Nasional, Volume 22, No. 2 Hal 217-

236.

Oka A, Yoeti. (1992) Pengantar Ilmu

Pariwisata. Bandung: Ofset Angkasa.

Puspitasari. Nur Rika 2012. Pemberdayaan

Masyarakat Melalui Pengembangan

Objek Wisata Oleh Kelompok Sadar

511

Page 15: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN …

Pemberdayaan Masyarakat..(Choirul Muhammad B.A.W. dan Sugi Rahayu, M.Pd.,M.Si)

Wisata Dewabejo Di Desa Beriharjo,

Kecamatan Karangmojo, Kabupaten

Gunungkidul. Skripsi. Yogyakarta:

Universitas Negeri Yogyakarta.

Rahayu, Sugi dkk. 2015. Pengembangan

Community Based Tourism Sebagai

Strategi Pemberdayaan Ekonomi

Masyarakat Di Kabupaten Kulon

Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Jurnal Humaniora UNY, Vol.21 No.1

April 2016, 1-13

Sulistiyani, Ambar Teguh. (2004),

Kemitraan dan Model-Model

Pemberdayaan. Yogyakarta : Graha

Ilmu.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian

Kuantiatif, Kualitatif, dan R &D.

Bandung : Alfabeta

Suparjan, Hempri Suyatna. (2003).

Pengembangan Masyarakat dari

Pembangunan sampai

Pemberdayaan, Yogyakarta: Aditya

Media.

Tampubolon, Mangatas. 2001. Pendidikan,

Pola Pemberdayaan Masyarakat dan

Pemberdayaan Partisipasi

Masyarakat dalam Pembangunan

Sesuai Tuntutan Otonomi Daerah.

Jurnal Pendidikan Nomor 32

November 2001.

Totok dan Poerwoko. (2012).

Pemberdayaan Masyarakat dalam

Prespektif Kebijakan Publik.

Bandung: Alfabeta.

512

Page 16: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN …

Pemberdayaan Masyarakat..(Choirul Muhammad B.A.W. dan Sugi Rahayu, M.Pd.,M.Si)

513