PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM...

125
PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM PELATIHAN KETRAMPILAN BERMUSIK DI RUMAH SINGGAH BINA ANAK PERTIWI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial ( S.Sos ) Oleh : LABIB FAISHAL ARIQ NIM : 1112054000003 JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2019 M  

Transcript of PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM...

Page 1: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

MELALUI PROGRAM PELATIHAN KETRAMPILAN

BERMUSIK

DI RUMAH SINGGAH BINA ANAK PERTIWI

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk

Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Sosial ( S.Sos )

Oleh :

LABIB FAISHAL ARIQ

NIM : 1112054000003

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/2019 M

 

Page 2: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

 

Page 3: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

 

Page 4: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

 

Page 5: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

i

ABSTRAK

Labib Faishal Ariq

Pemberdayaan Anak Jalanan Melalui Program Pelatihan

Ketrampilan Bermusik di Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi

Upaya memberdayakan masyarakat dapat dilakukan

melalui tiga cara, yaitu yang memungkinkan potensi masyarakat

untuk berkembang. Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki,

dan memberdayakan masyarakat dalam arti melindungi dan

membela kepentingan masyarakat lemah. Pemberdayaan

menunjuk kepada kemampuan orang, khusunya kelompok rentan

dan lemah sehingga mereka memiliki kekuatan atau kemampuan

dalam memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki

kebebesan. Pada prakteknya kelompok rentan ini yaitu kelompok

anak jalanan kemudian dapat penulis lihat sebagai kelompok

yang diberdayakan oleh Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi.

Anak jalanan yang berada dengan cakupan wilayah Pasar Minggu

Jakarta Selatan dibina dengan berbagai keterampilan diantaranya

keterampilan bermusik

Keterampilan menjadi hal yang cukup penting dalam

kehidupan, karena salah satu tujuan dari pendekatan melalui

keterampilan adalah untuk mengembangkan sikap percaya diri,

bertanggung jawab, dan rasa kesetiakawanan sosial dalam

menghadapi berbagai problem kehidupan.

Pada praktek pemberdayaan Rumah Singgah Bina Anak

Pertiwi kemudian mengembangkan keterampilan anak jalanan

dengan bermain musik karena dipandang sebagai suatu praktek

pemberdayaan yang memiliki unsur pemungkinan paling besar.

Dimana pemberdayaan harus menciptakan suasana atau iklim

yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang secara

optimal. Pemberdayaan harus mampu membebaskan masyarakat

dari sekat-sekat kultural dan struktural yang menghambat

Pemberdayaan, Anak Jalanan, Bermusik

 

Page 6: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

ii

KATA PENGANTAR

حيم حمن الر بسم هللا الر

Alhamdulillahirabbil ‘alamin. Segala puja dan puji syukur

penulis panjatkan ke Hadirat Allah SWT, yang mana telah

memberikan nikmat iman, islam, dan ikhsan sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam tak pernah

berhenti tercurah kepada junjungan Nabi Besar Baginda

Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman

kegelapan hingga zaman yang terang benderang seperti saat ini.

Kiranya penulis sangat menyadari kendala dalam

penulisan ini yang masih jauh dari kata sempurna, namun berkat

bantuan, kerjasama, bimbingan dan tentunya berkah dari Allah

SWT sehingga penulis mampu dan sanggup mengatasi kendala-

kendala yang dihadapi tersebut. Ucapan terima kasih dan

penghargaan yang begitu besar kepada Ibu Nurul Hidayati, S.Ag,

M.Pd, selaku pembimbing yang dengan sabar, tekun, tulus, dan

ikhlas dapat meluangkan waktu, tenaga, serta pikiran dapat

memberikan bimbingan, arahan, motivasi, dan saran-saran yang

sangat berharga kepada penulis selama penyusunan skripsi.

Selanjutnya penulis dengan penuh kesadaran dan

ketulusan mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Afiffudin dan Ibu Parti tercinta yang tiada henti

melimpahkan rasa cinta dan kasih sayangnya, adik-adikku

tercinta berserta segenap keluarga besar dan saudara-

 

Page 7: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

iii

saudara yang selalu mendoakan, memberi dukungan,

memberikan motivasi-motivasi sehingga penulis dapat

dengan lancar dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Bapak Dr. Suparto, M.Ed, Ph. D, Wakil Dekan I Bidang

Akademik Dr. Siti Napsiyah, Wakil Dekan II Bidang

Administrasi Umum Dr. Sihabudin Noor, M.Ag, Wakil

Dekan III Bidang Kemahasiswaan Cecep Satra Wijaya

MA.

3. Bapak Muhtadi, M,Si. selaku Ketua Jurusan

Pengembangan Masyarakat Islam dan Ibu WG Pramita

Ratnasari M,Si. selaku Sekertaris Jurusan Pengembangan

Masyarakat Islam, Ibu Wati Nilamsari, M,Si. Selaku

Dosen Pembimbing Akademik. Terimakasih atas segala

motivasi dan dorongan yang telah diberikan selama

penulis menjalani masa studi di Jurusan Pengembangan

Masyarakat Islam.

4. Segenap Dosen Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam

dan seluruh Civitas Akademika yang telah memberikan

wawasan keilmuan dan bimbingan kepada penulis selama

menjalani perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah.

5. Pimpinan dan staf perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi serta perpustakaan utama UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan

fasilitas buku-buku dan referensi sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi.

 

Page 8: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

iv

6. Bapak Ali Santoso selaku pimpinan Rumah Singgah Bina

Anak Pertiwi, yang telah memberikan izin dan membantu

penulis dalam melakukan penelitian di Rumah Singgah

tersebut.

7. Seluruh pengurus Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi

yang turut memberikan bantuan kepada penulis dalam

rangka mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk

kelancaran penulisan skripsi ini.

8. Segenap peserta pelatihan ketrampilan dan keluarga besar

Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi yang telah

memberikan waktu dan bantuannya kepada penulis.

9. Teman-teman seperjuangan di Jurusan Pengembangan

Masyarakat Islam angakatan 2012, serta segenap Kakak

dan Adik kelas semua baik yang terlibat langsung maupun

tidak langsung yang telah memotivasi dan memberikan

semnagt serta dukungan kepada penulis untuk

menyelesaikan studi sampai akhir penyelesaian skripsi ini.

10. Kepada orang yang sangat spesial, terima kasih atas

dukungan, semangatnya, dorongan tanpa henti agar

penulis dapat menyelesaikan studi hingga penulisan akhir

skripsi.

 

Page 9: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

v

11. Dan terima kasih kepada semua pihak yang tidak bisa

penulis sebutkan satu per satu, namun tanpa mengurangi

rasa terima kasih ini.

Ciputat, 10 Juli 2019

Labib Faishal Ariq

 

Page 10: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................... vi

DAFTAR TABEL .................................................................... viii

DAFTAR BAGAN ...................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah................................ 9

C. Tujuan Penelitian ............................................................ 10

D. Manfaat Penelitian .......................................................... 11

E. Metodologi Penelitian ..................................................... 12

F. Tinjauan Pustaka ............................................................. 20

G. Sistematika Penulisan ..................................................... 22

BAB II LANDASAN TEORI

A. PEMBERDAYAAN ...................................................... 24

1. Pengertiaan Pemberdayaan ....................................... 24

2. Strategi Pemberdayaan .............................................. 28

3. Tujuan Pemberdayaan ............................................... 33

4. Tahapan Pemberdayaan ............................................ 37

B. ANAK JALANAN ......................................................... 42

1. Pengertian Anak Jalanan ........................................... 42

2. Penanganan Anak Jalanan ......................................... 44

 

Page 11: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

vii

C. PELATIHAN KETRAMPILAN ................................. 46

1. Pengertian Pelatihan Ketrampilan ............................. 46

BAB III GAMBARAN UMUM LEMBAGA

A. Sejarah Singkat Berdirinya Rumah Singgah Bina Anak

Pertiwi ............................................................................. 55

B. Visi dan Misi ................................................................... 58

C. Struktur Personalia Rumah Singgah ............................... 59

D. Rekrutmen Warga Binaan ............................................... 60

E. Program Pelatihan Bermusik .......................................... 61

F. Mitra Kerja ...................................................................... 62

G. Gambaran Umum Wilayah Pasar Minggu ...................... 63

BAB IV PROSES PEMBERDAYAAN MELALUI

KETERAMPILAN BERMUSIK

A. Tahapan Pemberdayaan Melalui Ketrampilan Bermusik

......................................................................................... 66

B. Hasil Output yang Dicapai dari Program Pemberdayaan

Melalui Ketrampilan Bermusik ....................................... 72

BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan ..................................................................... 82

B. Saran ................................................................................ 83

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

 

Page 12: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Informan............................................................. 16  

Page 13: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

ix

DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1 Susunan Personalia Rumah Singgah Bina Anak

Pertiwi ......................................................................................... 59

Bagan 4.1 Tahapan Pemberdayaan di Rumah Singgah Bina Anak

Pertiwi ......................................................................................... 68

Bagan 4.2 Keberhasilan Program Pelatihan Ketrampilan

Bermusik ..................................................................................... 73

Bagan 4.3 Indikator Keberhasilan Rumah Singgah ................... 81

 

Page 14: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Permasalahan kemiskinan yang terjadi di

Indonesia merupakan permasalahan yang sangat relevan

untuk terus menerus dikaji. Hal tersebut terjadi karena

permasalahan kemiskinan di Indonesia sendiri telah lama

hadir di sekitar kita dan semakin meningkat seiring krisis

multidimensional yang sampai saat ini masih tetap

dihadapi oleh bangsa kita. (Suharto 2005, 36) Hingga saat

ini seluruh elemen yang terkait masih terus menerus

mencari formula yang dirasa paling cocok dan pas untuk

menangani permasalahan kemiskinan, karena pada

hakekatnya permasalahan kemiskinan merupakan

persoalan klasik yang sudah lama hadir menemani umat

manusia. Strategi yang digunakan sampai saat ini masih

harus terus menerus mengalami perkembangan untuk bisa

menanggulangi permasalahan klasik ini. (Suharto 2005,

138) Optimalisasi yang belum sempurna dari upaya

mengatasi permasalahan kemiskinan tercermin dari masih

banyaknya angka pengangguran serta tingginya angka

kemiskinan yang selalu menjadi momok menakutkan

pemerintahan Indonesia dalam mengatasi permasalahan

ini. (Sherraden 2006, 50)

 

Page 15: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

2

Pada hakikatnya sebagai mana yang telah

diamanatkan oleh Konstitusi Negara, pemberdayaan

kepada masyarakat miskin dan anak-anak kurang mampu

merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh Negara,

karena seperti yang kita ketahui Negara Indonesia

memiliki angka kemiskinan yang masih tergolong tinggi.

Dari kerasnya kehidupan secara tak langsung melahirkan

berbagai macam persoalan baru yang berawal dari

kemiskinan, salah satunya Anak Jalanan yang hampir ada

di setiap sudut kota. Parahnya lagi, ada sekitar 33.400

anak jalanan di seluruh Indonesia, Jakarta merupakan kota

dengan Anak Jalanan terbanyak sekitar 7.600 anak,

sementara di Jawa Barat dan Jawa Tengah sekitar 5000

anak(Wartakota 2016), yang semua rentan menjadi obyek

eksploitasi, mulai dari obyek sosial, kekerasan, ekonomi,

hingga perdagangan.

Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia

(KPAI), Susanto menilai banyak faktor yang memicu

lahirnya Anak Jalanan ini. Dan Anak Jalanan ini

dimanfaatkan oleh para pihak yang tak bertanggung

jawab. Untuk menghilangkan tradisi yang menjadikan

anak sebagai alat untuk mengais keuntungan ekonomi

dengan menimbulkan rasa Iba untuk memberi maka

perubahan yang radikal di sektor mental masyarakat

Indonesia sangat perlu dilakukan.(Hendrian 2016)

 

Page 16: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

3

Pemerintah selalu berinovasi mencari cara dengan

membuat program-program guna menanggulangi masalah

kemiskinan dan anak-anak kurang mampu (Anak

Jalanan). Namun sampai saat ini upaya yang dilakukan

dinilai masih belum efektif untuk mengurangi kemiskinan

serta meningkatkan perekonomian masyarakat Indonesia.

Dampak dari ketidakmampuan ekonomi orang tua

biasanya berimbas kepada anak-anak mereka yang

kemudian tidak dapat melanjutkan pendidikan. Bahkan

parahnya lagi anak-anak harus membantu ekonomi orang

tua dengan bekerja semisal mengamen, memulung atau

berjualan di jalanan. Kondisi ini tentunya sangat jauh dari

tujuan nasional yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia.

(Gunawan 1999, 121)

Dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002

sudah sangat jelas menerangkan tentang hak-hak yang

didapatkan oleh anak, bahwa setiap anak berhak untuk

dapat hidup, tumbuh, berkembang, berpartisipasi secara

wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan,

mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi,

serta memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam

rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasan

sesuai dengan minat dan bakat yang bertujuan untuk

memberdayakan dan memandirikan anak.(MA 2013, 8)

Tertulis juga dalam Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 4 Tahun 1979 Tentang Kesejahteraan Anak yang

menyebutkan bahwa, suatu tatanan kehidupan dan

 

Page 17: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

4

penghimpunan dapat menjamin pertumbuhan dan

perkembangan secara wajar baik secara rohani, jasmani

maupun sosial.(UU 1979)

Dalam banyak kasus, di kalangan keluarga miskin

anak-anak biasanya bekerja demi meningkatkan

penghasilan keluarga atau rumah tangganya. Hubungan

kerja yang diterapkan pada pekerja anak ada bermacam-

macam bentuk. Sebagai buruh, anak-anak menerima

imbalan atau upah untuk pekerjaannya. Untuk pekerja

anak yang magang ada yang dibayar dan ada yang tidak

dibayar, sedangkan sebagai tenaga kerja keluarga

umumnya anak-anak tidak dibayar.(Suyanto 2010, 121)

Perkembangan dan masa depan anak akan sangat

terganggu apabila mereka harus terlibat dalam pemenuhan

ekonomi mengingat anak merupakan asset masa depan

suatu bangsa. Kondisi ini tentunya akan sangat

membutakan masa depan anak itu sendiri.

Islam mengajarkan agar anak-anak kurang mampu

dan anak yatim diasuh sebaik-baiknya, baik yang

menyangkut perkembangan kejiwaannya maupun yang

menyangkut kebutuhan jasmaninya. Salah satunya dengan

cara memberi kasih sayang atau memberi semangat secara

material dan moril.

 

Page 18: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

5

Seperti yang tertera dalam QS AL MAA’UUN

dimana Allah SWT berfirman :

يه ) ب بالد ( ول يحض 2( فذلك الذي يدع اليتين )1أرأيت الذي يكذ

( الذيه هن عه صلتهن ساهىن 4( فىيل للمصليه )3المسكيه )على طعام

7( ويمنعىن الماعىن )6( الذيه هن يزاءون )5)

Artinya : “Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?,

Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak

menganjurkan memberi Makan orang miskin, Maka

kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-

orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat

riya, dan enggan (menolong dengan) barang berguna.” (QS.

Al-Maa’uun)

Surat Al-Maa’uun merupakan surat Makkiyah (yang

turun sebelum hijrah). Surat ini berisi penjelasan mengenai

orang-orang yang mendapat ancaman karena mendustakan hari

pembalasan. Sidat mereka adalah tidak menyayangi anak yatim

dan orang miskin, mereka juga lalai dari shalat dan riya’ di

dalamnya. Mereka pun enggan menolong orang lain dengan

harta atau pun suatu manfat. (Rumaysho 2017)

Upaya yang sering dilakukan dalam menangani

permasalahan anak-anak jalanan biasanya mencegah

mereka kembali ke jalanan dengan cara memasukkannya

ke berbagai “Rumah Singgah”, tempat-tempat pelatihan

atau dengan cara menangkap mereka, memasukkan ke

tempat anak-anak nakal, atau tindak kekerasan lain.

Namun upaya-upaya tersebut dinilai masih belum mampu

 

Page 19: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

6

menyelesaikan permasalahan anak jalanan secara tuntas.

(Suyanto 2010, 199)

Untuk menghadapi permasalahan anak jalanan,

telah banyak sekali berdiri lembaga-lembaga sosial dan

pemerintah yang diharapkan dapat membantu persoalan

yang dihadapi anak jalanan tersebut, salah satu lembaga

yang banyak berdiri adalah rumah singgah. Hadirnya

rumah singgah disini setidaknya sedikit membantu

mengurangi masalah anak jalanan. Di dalam rumah

singgah nantinya para anak jalanan mendapatkan

pendidikan untuk menjadi anak yang lebih disiplin, tidak

hanya itu mereka juga dibekali dengan ketrampilan-

ketrampilan untuk masa depan mereka, agar mereka

mampu mengatasi kemiskinan yang mereka alami.

Tujuan dari didirikannya Rumah Singgah ini agar

dapat membantu misi pemerintah dalam menangani

masalah-masalah anak jalanan. Rumah singgah tidak

hanya dijadikan sebagai tempat tinggal bagi anak-anak

jalanan untuk sementara waktu tetapi mereka juga

memperoleh binaan dari pengurus rumah singgah

tersebut. Sehingga diharapkan dengan mendapatkan

binaan dan bimbingan kehidupan anak-anak tersebut

menjadi lebih baik dan mereka diharapkan tidak turun lagi

ke jalan.

Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi melihat

realitas sosial yang terjadi di sekitar mereka tersebut

sebagai sebuah wadah atau cara untuk membantu

 

Page 20: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

7

masyarakat khususnya memberikan wadah bagi anak

jalanan dengan memberikan perhatian, dengan cara

memberikan pembinaan dan kesempatan menempuh

pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu

atau dhu’afa. Berangkat dari kondisi dan pemikiran

tersebut di atas, maka Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi

membuat program-program guna mengasah pengetahuan

dan ketrampilan anak asuhnya agar mempunyai

ketrampilan dan daya saing SDM yang dibutuhkan di

dunia kerja nantinya. Untuk itulah, Rumah Singgah Bina

Anak Pertiwi, dengan motto, ”bersama untuk bangsa”,

telah melaksanakan berbagai program untuk membantu

pemerintah, seperti, Bimbingan Agama dan Etika

Bermasyarakat, Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan

Kerja, Pengembangan Seni Budaya (Minat dan Bakat),

Pelayanan Kesehatan dan Kesejahteraan, Pengembangan

Usaha Mandiri serta Penempatan Kerja.(Profil Rumah

Singgah)

Salah satu program yang menjadi andalan untuk

membantu kehidupan masa depan Anak Jalanan dengan

memberikan pelatihan-pelatihan seperti Musik. Pelatihan-

pelatihan seperti ini diharapkan dapat merubah peserta

didik untuk mau belajar bagaimana cara memelihara

tubuhnya, tumbuh menjadi dirinya sendiri dan mencapai

tujuan di dalam kehidupannya.(InfoDikNas) Dengan

adanya program pelatihan musik yang diberikan,

diharapkan dapat menjadi batu loncatan bagi Anak

 

Page 21: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

8

Jalanan agar dapat lebih terarah dalam melakukan

hobinya seperti bermain musik supaya lebih bisa

meningkatkan taraf ekonomi kehidupan mereka.

Penulis menjadikan Rumah Singgah Bina Anak

Pertiwi sebagai tempat penelitian skripsi, karena penulis

melihat kemampuan para pengurus dalam memberikan

pembinaan dan latihan yang dilakukan dengan benar

kepada anak-anak asuh tentang berbagai hal yang

berhubungan dengan kehidupan sehari-hari agar mereka

mampu bertahan untuk menjalani kehidupannya serta

bermanfaat bagi orang lain.

Anak-anak jalanan di Rumah Singgah Bina Anak

Pertiwi mampu belajar untuk meningkatkan ketrampilan

yang mereka minati, mengembangkan pengetahuan dan

ketrampilan, serta untuk meningkatkan kualitas hidupnya.

Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian di

Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi untuk melihat

bagaimana tahapan pelaksanaan pemberdayaan anak

jalanan melalui program pelatihan ketrampilan bermusik

di Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi dan tentu juga

untuk mencari adanya relevansi antara konsentrasi studi

penulis dengan proses pemberdayaan yang terjadi di

Rumah Singgah sebagai bahan penelitian.

 

Page 22: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

9

Berdasarkan alasan serta keingintahuan dari

penulis tentang proses pemberdayaan di atas penulis

menuangkannya dalam penelitian skripsi dengan judul

“Pemberdayaan Anak Jalanan melalui Program

Pelatihan Ketrampilan di Rumah Singgah Bina Anak

Pertiwi”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah

dijelaskan sebelumnya, dengan begitu banyaknya

persoalan yang dihadapi oleh Anak Jalanan sehingga

menjadikan mereka kelompok yang lemah serta tanpa

tujuan hidup yang jelas, perlu adanya bantuan dari

segala pihak salah satunya disini Rumah Singgah Bina

Anak Pertiwi dengan program pelatihan

ketrampilannya diharapkan dapat membantu mereka

untuk meningkatkan kualitas hidup, menemukan

potensi dalam diri mereka agar dapat menjadi

masyarakat yang lebih mandiri.

Serta penulis ingin memastikan bahwa

program pemberdayaan melalui pelatihan ketrampilan

bermusik dapat mencapai sasaran serta tujuan yang

telah direncanakan sebelumnya, penulis juga ingin

melihat adanya korelasi dalam pelaksanaan program

dengan teori tahapan atau proses pemberdayaan yang

penulis pelajari.

 

Page 23: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

10

Untuk pencapaian hasil yang maksimal dalam

penelitian ini maka penulis hanya membatasi pada

masalah yang terkait dengan tahapan pemberdayaan

Anak jalanan yang dilakukan Rumah Singgah Bina

Anak Pertiwi melalui program pelatihan ketrampilan

bermusik

2. Rumusan Masalah

Melihat dari pembatasan masalah diatas, maka penulis

merumuskan masalah pokok sebagai berikut :

a. Bagaimana tahapan pelaksanaan program

pemberdayaan melalui pelatihan bermusik di

Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi ?

b. Apa saja hasil yang dicapai dari pelaksanaan

program pemberdayaan melalui pelatihan

bermusik di Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan yang telah

penulis rumuskan diatas, maka tujuan dari penulisan ini

adalah

a. Untuk mengetahui tahapan-tahapan pelaksanaan

program pemberdayaan melalui pelatihan

bermusik di Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi.

b. Untuk mengetahui hasil yang dicapai dari

pelaksanaan program pemberdayaan melalui

pelatihan bermusik di Rumah Singgah Bina Anak

Pertiwi.

 

Page 24: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

11

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi

bahan pertimbangan bagi penulis dan dapat memberikan

informasi yang jelas mengenai pengembangan

ketrampilan anak jalanan melalui pelatihan ketrampilan

musik di rumah singgah bina anak pertiwi.

Manfaat penelitian ini terbagi menjadi manfaat

akademik dan manfaat praktik :

a. Manfaat Akademik

1. Sebagai sarana bagi penulis untuk mengasah

kemampuan dalam melakukan penelitian dan

penulisan karya ilmiah.

2. Untuk mengembangkan wawasan dan

pengetahuan keilmuan penulis mengenai

tahapan dalam pemberdayaan anak jalanan,

yang dalam penelitian ini melalui pelatihan

ketrampilan bermusik.

3. Penulis berharap hasil dari penelitian ini

mampu untuk menjadi bahan masukan bagi

pengembangan penelitian serupa di masa yang

akan datang.

b. Manfaat Praktik

1. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan

masukan bagi lembaga-lembaga sosial lainnya

agar lebih mengembangkan kegiatan-kegiatan

 

Page 25: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

12

ketrampilan yang berkaitan dengan

Pemberdayaan anak jalanan.

2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

evaluasi bagi pengurus Rumah Singgah Bina

Anak Pertiwi untuk lebih memberikan Inovasi

dan Kreasinya agar anak asuhnya lebih dapat

berkarya.

E. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan dan Metode Penelitian

Metode yang dipakai dalam sebuah penelitian

sangat diperlukan untuk mencapai tujuan dari sebuah

penelitian itu sendiri. Metode merupakan cara atau teknis

yang dilakukan dalam proses penelitian sedangkan

penelitian adalah upaya dalam bidang ilmu pengetahuan

yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan

prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis

untuk mewujudkan kebenaran.(Mardalis 2008, 24)

Metode penelitian yang penulis gunakan dalam

penelitian ini adalah jenis pendekatan kualitatif.

Pendekatan kualitatif adalah penelitian yang dimaksudkan

untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh

subjek penulisan misalnya perilaku, persepsi, motivasi,

tindakan, dll. Secara holistic, dan dengan cara deskripsi

dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks

khususnya alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai

metode ilmiah.(Moleong 2007, 6)

 

Page 26: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

13

Dalam jenis penelitian ini dilakukan juga

pemberian berbagai pelaksanaan gunanya untuk

mendapatkan manfaat yang lebih luas, biasanya. Dengan

ciri-ciri pokok penelitian kualitatif sebagai

berikut.(Nawawi 1991, 31)

a. Dengan cara memusatkan perhatian pada masalah-

masalah yang ada pada saat penulisan dilakukan

(saat sekarang) atau masalah-masalah yang

bersifat aktual.

b. Menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang

sedang diselidiki dengan sebagaimana adanya,

diiringi dengan interpretasi rasional.

Berdasarkan definisi diatas, penulis nantinya akan

melakukan penelitian dengan cara menguraikan fakta-

fakta yang terjadi di lapangan lalu kemudian diolah,

dikaji, dan dianalisis agar dapat menghasilkan suatu

kesimpulan berdasarkan hasil dari penelitian lapangan

(field research). Penulis ingin melihat bagaimana proses

tahapan dalam melaksanakan program pemberdayaan

terhadap anak jalanan melalui program ketrampilan di

Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi.

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Singgah Bina

Anak Pertiwi Pasar Minggu Jakarta Selatan. Alasan

penulis memilih lokasi tersebut karena merupakan

lembaga yang perduli terhadap kesejahteraan anak

jalanan, disana anak jalanan mendapatkan perhatian yang

 

Page 27: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

14

lebih serta pelatihan-pelatihan yang dapat

mengembangkan bakat mereka. Rumah Singgah Bina

Anak Pertiwi juga memiliki program dalam

pemberdayaan Anak Jalanan sehingga dapat membantu

mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh para Anak

Jalanan binaan mereka. Adapun waktu yang digunakan

untuk penelitian ini yaitu 3 bulan dimulai sejak April

2019 hingga bulan Juni 2019.

3. Sumber Data

Untuk sumber data yang penulis gunakan didapat

melalui sumber primer dan sumber sekunder:

Sumber primer adalah sumber data yang langsung

penulis dapatkan dari Informan,(Sugiyono 2012, 62)

dalam penelitian ini yang menjadi sumber primer yaitu

Pengurus Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi terdiri dari

Ketua Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi, Guru pelatihan

ketrampilan bermusik, serta para anak didik yang

mengikuti program pelatihan ketrampilan bermusik

Sedangkan untuk sumber data sekunder

merupakan sumber data yang penulis dapatkan secara

tidak langsung, misalnya lewat orang lain atau lewat

dokumen-dokumen.(Sugiyono 2012, 62) Dapat juga

berupa modul atau brosur-brosur, melalui majalah atau

internet yang berkaitan dengan keperluan pendukung

penulisan yang sedang penulis kerjakan.

 

Page 28: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

15

4. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang

paling strategis dalam penelitian, pengumpulan data

dalam penulisan ini adalah dengan menggunakan

beberapa metode sebagai berikut:

a. Wawancara

Wawancara merupakan metode yang

dilakukan untuk mengumpulkan data dengan

melakukan tanya jawab yang dilakukan oleh dua

pihak yaitu pewawancara dan terwawancara. Dengan

tujuan untuk mengkonstruksikan mengenai orang,

kejadian, organisasi, perasaan, dan motivasi.(Lin dan

Tristiadi 2004, 32)

Metode wawancara ini penulis pergunakan

untuk mendapatkan data melalui informasi yang

sebelumnya sudah ditanyakan terlebih dahulu kepada

responden.(Hidayati 2006, 39) Wawancara yang

dilakukan oleh penulis disini dengan bertatap muka

secara langsung dan mewawancarai narasumber

kepala Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi. Setelah

mewawancarai kepala Rumah Singgah kemudian

narasumber berkembang kepada anak didik dan guru

pelatihan bermusik. Adapun jumlah narasumber dari

anak didik yang diwawancarai sebanyak 4 orang dari

 

Page 29: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

16

jumlah 8 orang peserta pelatihan ketrampilan

bermusik.

Dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan

yang telah disusun oleh penulis. Pertanyaan-

pertanyaan tersebut disesuaikan dengan penelitian

yang berhubungan dengan proses atau tahapan

pemberdayaan anak jalanan melalui pelatihan

ketrampilan bermusik. Dengan demikian dapat

memperluas data yang diperlukan dalam penulisan ini.

Tabel 1.1

Data Informan

No Jabatan Jumlah Tanggal Pertemuan

1. Ketua Rumah

Singgah

1 Selasa 4 Juni 2019

2. Anak didik

Peserta Pelatihan

Ketrampilan

Bermusik

4 Minggu 9 Juni 2019

Senin 10 Juni 2019

b. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengumpulkan

data yang dibutuhkan dengan cara melakukan

pengamatan secara langsung terhadap objek-objek

penulisan. Sutrisno Hadi menjelaskan bahwa

observasi merupakan suatu proses yang kompleks dan

tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis.

Dua diantaranya yang terpenting adalah proses dan

 

Page 30: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

17

pengamatan. (Sugiyono 2012, 203) Menurut

Surachmad Winarno dalam buku Pengantar Metode

Ilmiah observasi adalah proses pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara pengamatan secara

sistematik terhadap obyek yang akan diteliti, artinya

disengaja dan terencana, bukan kebetulan atau melihat

sepintas.(Surachmad 1982, 132)

Untuk observasi yang penulis lakukan yaitu

dengan melakukan pengamatan langsung di lokasi

dalam mencari dan memahami apakah proses

pemberdayaan yang dilakukan di Rumah Singgah

Bina Anak Pertiwi sudah sesuai dengan teori yang

penulis pelajari mengenai proses atau tahapan

pemberdayaan.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik yang

dilakukan untuk mengumpulkan data yang diperoleh

melalui dokumen-dokumen dan pustaka yang

kemudian dijadikan sebagai bahan analisis dalam

penelitian ini. Dokumentasi dapat berupa catatan

peristiwa yang sudah berlalu, bisa berbentuk tulisan,

gambar, atau karya-karya monumental dari

seseorang.(Sugiyono 2012, 329) Dalam penelitian ini,

penulis melakukan dokumentasi pada saat sedang

melakukan observasi ataupun wawancara untuk

menggali data yang dibutuhkan terkait penulisan ini,

 

Page 31: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

18

dokumentasi juga digunakan sebagai data tambahan

apabila dibutuhkan.

5. Metode Analisa Data

Metode analisa data yang penulis gunakan

dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif

kualitatif, yaitu penyajian data yang diperoleh dari

hasil penulisan. Dengan melakukan analisa nantinya

akan diperoleh gambaran sistematika mengenai isi

suatu dokumentasi, observasi, dan interview yang

telah di lakukan. Data yang diperoleh diteliti isinya

yang kemudian dapat diklasifikasikan menurut kriteria

atau pola tertentu.(Moleong 2007, 3)

Pada tahap analisa data penulis melakukan

observasi langsung di lapangan, untuk mendukung

teknik observasi penulis juga melakukan wawancara

guna menguatkan temuan-temuan di lapangan, tidak

lupa juga untuk mengabadikan semuanya dalam

bentuk dokumentasi yang nantinya teknik

dokumentasi dapat membantu penulis dalam

menguatkan penelitian yang sedang dilakukan. Semua

data yang penulis dapatkan kemudian digabung

menjadi satu untuk nantinya dipilah atau diseleksi hal

yang penting dan pokok sesuai dengan perumusan

masalah atau rancangan konsep yang sudah

direncanakan sebelumnya.

 

Page 32: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

19

6. Triangulasi Data

Untuk mengecek keabsahan data dalam

penelitian ini penulis menggunakan teknik triangulasi

data. Dimana dalam pengertiannya triangulasi data

merupakan teknik yang dipakai untuk memeriksa

keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu yang

lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap

objek penulisan.

Norman K. Denkin mendefinisikan triangulasi

sebagai gabungan atau kombinasi dalam berbagai

metode yang dipakai untuk mengkaji fenomena yang

saling terkait dari sudut pandang dan perspektif yang

berbeda. Menurut Norman, triangulasi data meliputi

empat hal, yaitu: (1) triangulasi metode, (2)

triangulasi antar-penulis (jika penulisan dilakukan

dengan kelompok), (3) triangulasi sumber data, dan

(4) triangulasi teori.

Penulis menggunakan dua macam di antara

model triangulasi yang ada diatas yaitu triangulasi

metode dan triangulasi sumber data. Dalam hal ini

penulis menanyakan pertanyaan yang sama kepada

beberapa narasumber dan melakukan pengecekan

sumber data dari hasil wawancara. Dari semua data

narasumber yang penulis dapat dapat menjadi bahan

untuk pengabsahan data. Selain itu penulis juga

menggunakan triangulasi metode dimana dokumentasi

menjadi bahan untuk pengabsahan data.

 

Page 33: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

20

F. Tinjauan Pustaka

Sebelum melakukan penelitian penulis juga

melakukan pengamatan dari berbagai sumber penelitian

skrispi lain, jadi tidak menutup kemungkinan terdapat

beberapa persamaan baik dari segi teori hingga

metodologi penelitian yang dipergunakan. Tujuan dari

Tinjauan Pustaka ini sendiri untuk perbandingan penulis

dengan beberapa judul yang membahas penulisan yang

sama. Berikut ini terdapat beberapa penelitian skripsi

yang penulis gunakan sebagai tinjauan pustaka antara

lain:

Judul Skripsi : Tahapan Pemberdayaan

Masyarakat Melalui Program

Urban Farming Yayasan Bunga

Melati Indonesia (YBMI) Di

Perigi Baru

Penulis : Budhi Baihakki

NIM : 1111054000010

Jurusan : Pengembangan Masyarakat

Islam, Tahun Lulus 2016

Skripsi ini membahas tentang tahapan pemberdayaan

masyarakat melalui program urban farming Yayasan

Bunga Melati Indonesia (YBMI) di Perigi Baru.

Pada skripsi yang di tulis Budhi Baihakki memfokuskan

pada bagaimana yayasan Bunga Melati Indonesia

melakukan tahapan pemberdayaan kepada masyarakat di

Perigi Baru, memiliki persamaan pada apa yang menjadi

 

Page 34: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

21

fokus permasalahan penulisan dengan yang penulisan

skripsi penulis, tetapi memiliki perbedaan pada objek

serta tempat penulisannya. Skripsi di atas memiliki

program Urban Farming dalam pemberdayaannya,

sedangkan skripsi penulis pemberdayaan melalui program

ketrampilan bermusik terhadap objeknya anak jalanan.

Judul Skripsi : Upaya Yayasan Bina Insan

Mandiri “MASTER” dalam

Pemberdayaan Anak Jalanan

Melalui Program Pelatihan

Ketrampilan Komputer di Depok

Jawa Barat

Penulis : Vivih Rahmawati

NIM : 1110054000006

Jurusan : Pengembangan Masyarakat Islam,

Tahun Lulus 2014

Pada skripsi ini Vivih membahas tentang upaya

pemberdayaan anak jalanan melalui program pelatihan

komputer yang dilakukan oleh yayasan bina insan mandiri

dalam pemberdayaan anak jalanan. Penulis melihat

adanya persamaan objek yang diteliti yaitu pemberdayaan

anak jalanan, pada skripsi di atas mengambil tempat di

sekolah Master Depok, sedangkan penulis membuat

penulisan di Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi, serta

program pemberdayaannya yang berbeda, dimana skripsi

diatas melalui program pelatihan ketrampilan komputer,

 

Page 35: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

22

sedangkan yang akan penulis angkat pelatihan

ketrampilan bermusik.

G. Sistematika Penulisan

Dalam sistematika penulisan ini mengacu pada

pedoman penulisan Karya Ilmiah standar Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta terbitan

CeQDA. Sistematika penulisan diperlukan untuk

mempermudah dalam pemahaman dan penyusunan

skripsi, sistematika pembahasan dalam penulisan ini

penulis pecah ke dalam lima bab, dengan perincian

sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab pendahuluan ini penulis menjelaskan

tentang Latar Belakang Masalah yang menjadi fokus

penelitian, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan

dan Manfaat Penulisan, Metodologi Penulisan, Tinjauan

Pustaka, dan Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini penulis menerangkan tentang

kerangka teori yang membantu dalam penulisan, meliputi

definisi Pemberdayaan, definisi Anak Jalanan, serta

definisi mengenai Pelatihan ketrampilan yang dalam

penelitian ini menjadi Program yang dapat membantu

Anak Jalanan menjadi lebih baik dalam segala hal.

 

Page 36: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

23

BAB III GAMBARAN UMUM

Pada bab ini penulis memaparkan tentang

gambaran umum lokasi penulisan, yakni mencakup

sejarah, visi dan misi, struktur kepengurusan Rumah

Singgah, sumber dana Rumah Singgah, dan program

Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi.

BAB IV ANALISIS

Pada bab ini penulis memberikan analisis hasil

temuan lapangan mengenai Proses atau Tahapan

Pemberdayaan oleh Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi

melalui pelatihan ketrampilan bermusik serta mencari

korelasi temuan di lapangan dengan teori mengenai proses

pemberdayaan yang penulis pelajari.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini merupakan bab terakhir dari penelitian ini,

yang di dalamnya berisikan mengenai kesimpulan, saran-

saran dan kata penutup. Daftar pustaka dan lampiran

lampiran yang terkait dengan penulisan ini.

 

Page 37: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

24

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pemberdayaan

1. Pengertian Pemberdayaan

Pemberdayaan atau pemberkuasaan

(empowerment), berasal dari kata ‘power’ (kekuasaan

atau keberdayaan). Karenanya, ide utama

pemberdayaan bersentuhan langsung dengan konsep

mengenai kekuasaan. Kekuasaan seringkali

diidentikan dengan kemampuan kita untuk

menjadikan orang lain melakukan apa yang kita

inginkan, terlepas dari keinginan dan minat mereka.

Ilmu sosial tradisional menekankan bahwa kekuasaan

berkaitan dengan pengaruh dan kontrol. Pengertian ini

menjelaskan bahwa kekuasaan sebagai sesuatu yang

tidak berubah atau dengan kata lain tidak dapat

dirubah.(Suharto 2005, 57)

Istilah pemberdayaan ini merupakan

terjemahan dari istilah asing yaitu empowerment.

Secara teknis istilah pemberdayaan ini dapat

disamakan atau setidaknya diserupakan dengan istilah

pengembangan, dan istilah ini dalam batasan-batasan

tertentu dapat dipertukarkan. Dalam pengertian lain,

pemberdayaan atau pengembangan – atau tepatnya

pengembangan sumber daya manusia – adalah upaya

memperluas horizon pilihan bagi masyarakat. Ini

 

Page 38: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

25

berarti masyarakat diberdayakan agar memiliki dan

memilih sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya.

Dengan demikian, proses pengembangan dan

pemberdayaan akan menyediakan sebuah ruang

kepada masyarakat yang memiliki kualitas.

(Machendrawati dan Safe’I 2001,41)

Inti dari pemberdayaan yang dijelaskan oleh

Syamsir Salam merujuk pada kemampuan yang

dimiliki oleh individu, kelompok ataupun komunitas

dalam usahanya untuk mengontrol dan mengusahakan

kehidupan mereka serta membentuk masa depan

sesuai dengan apa yang mereka impikan. (Salam dan

Fadhilah 2008)

Pemberdayaan yang dijelaskan oleh

Dr.Zubaedi adalah dengan cara memberikan sumber

daya, kesempatan, pengetahuan dan ketrampilan

sesuai minat dan bakat kepada warga miskin agar

nantinya mereka mampu menentukan sendiri masa

depan dan dapat berpartisipasi dalam kehidupan

bermasyarakat. (Zubaedi 2013, 43)

Pemberdayaan menunjuk kepada kemampuan

orang, khusunya kelompok rentan dan lemah sehingga

mereka memiliki kekuatan atau kemampuan dalam (a)

memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka

memiliki kebebesan (freedom), dalam arti bukan saja

bebas mengemukakan pendapat, melainkan bebas dari

kelaparan, bebas dari kebodohan, bebas dari

 

Page 39: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

26

kesakitan; (b) menjangkau sumber-sumber produktif

yang memungkinkan mereka dapat meningkatkan

pendapatnya dan memperoleh barang-barang dan jasa-

jasa yang mereka perlukan; dan (c) berpartisipasi

dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan

yang mempengaruhi mereka. (Suharto 2005, 58)

Menurut Parsons yang dikutip oleh Edi

mengatakan Pemberdayan merupakan sebuah proses

dengan mana orang yang lemah menjadi cukup kuat

untuk ikut berpartisipasi dalam melakukan

pengontrolan atas, dan mempengaruhi terhadap

kejadian-kejadian serta lembaga-lembaga yang

mempengaruhi kehidupannya dan memiliki kehidupan

yang cukup untuk mempengaruhi kehidupan orang

lain yang menjadi perhatian dirinya. (Suharto 2005,

59)

Menurut pakar Mc. Ardle dalam buku

Sosiologi Pedesaan pemberdayaan disini dilakukan

kepada orang-orang yang telah mengambil keputusan

untuk dapat melaksanakannya secara konsekuen.

Orang orang yang telah mencapai tujuan kolektif

diberdayakan melalui kemandiriannya, bahkan

merupakan suatu keharusan nantinya mereka untuk

lebih diberdayakan melalui usaha yang mereka

lakukan sendiri dan mendapatkan penambahan

pengetahuan, keterampilan, serta sumber lainnya yang

dibutuhkan dalam rangka pencapaian tujuan mereka

 

Page 40: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

27

tanpap perlu bergantung pada pertolongan orang lain.

(Salam dan Fadhilah 2008)

Jim Ife menjelaskan dalam buku Zubaedi,

bahwa pemberdayaan dilakukan dengan cara

memberikan sumber daya, kesempatan, pengetahuan,

dan ketrampilan kepada warga yang lemah agar

mereka mampu untuk meningkatkan kemampuan

mereka dalam menentukan masa depannya sendiri dan

berpartisipasi serta sanggup mempengaruhi kehidupan

dari masyarakatnya. Sementara itu, World Bank

mengartikan pemberdayaan sebagai perluasan asset

yang dimiliki dan bagaimana kemampuan masyarakat

miskin dalam menegosiasikan, memengaruhi,

mengontrol dan mengendalikan tanggung jawab

lembaga-lembaga yang mempengaruhi kehidupannya.

(Zubaedi 2013, 75)

Dengan demikian pemberdayaan merupakan

sebuah proses dan tujuan. Jika dilihat dalam konteks

proses, pemberdayaan disini adalah suatu kegiatan

yang bertujuan untuk memperkuat kekuasaan atau

memberdayakan kelompok yang lemah dalam

masyarakat, termasuk juga individu-individu yang

mengalami masalah dalam hal kemiskinan. Sedangkan

dalam konteks tujuan maka pemberdayaan menunjuk

pada keadaan masyarakat atau hasil yang ingin dicapai

nantinya oleh sebuah perubahan sosial, yaitu

masyarakat yang dapat berdaya, memiliki kekuasaan

 

Page 41: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

28

atau mempunyai pengetahuan yang cukup serta

kemampuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya

baik yang besifat fisik, ekonomi, maupun sosial

seperti: memiliki kepercayaan diri, mampu

menyampaikan aspirasi, mempunyai mata

pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan

mandiri dalam melaksanakan tugas-tugas

kehidupannya. Pengertian pemberdayaan sebagai

tujuan sering kali digunakan sebagai indikator

keberhasilan pemberdayaan sebagai sebuah proses.

(Suharto 2005, 59)

Menurut penjelasan yang telah diuraikan di

atas penulis mengambil kesimpulan bahwa

pemberdayaan merupakan suatu usaha seseorang atau

kelompok dalam mengembangkan potensi dan

kemampuan yang mereka miliki dengan memberikan

kekuasaan penuh kepada diri mereka dalam

menentukan jalan dan tujuan hidup mereka serta dapat

mempertanggung jawabkan atas apa yang telah

menjadi pilihan hidup mereka tanpa adanya lagi

merasa ketergantungan terhadap orang lain.

2. Strategi Pemberdayaan

Menurut Parsons yang penulis kutip dari buku

Edi Suharto menyatakan bahwa proses yang dilakukan

untuk pemberdayaan umumnya dilakukan secara

bersama-sama. Menurutnya, tidak ada literature yang

menyatakan bahwa proses pemberdayaan terjadi

 

Page 42: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

29

dalam relasi satu lawan satu antara pekerja sosial dan

klien dalam setting pertolongan perseorangan.

Meskipun pemberdayaan seperti ini dapat

meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan diri

klien. Dalam konteks pekerjaan sosial pemberdayaan

dapat dilakukan melalui tiga aras atau matra

pemberdayaan (empowerment setting): mikro, mezzo,

dan makro.

a. Aras Mikro. Pemberdayaan dengan aras ini

dilakukan kepada klien secara individual

melalui bimbingan, konseling, stress

management, crisis intervention. Tujuannya

untuk dapat membimbing atau melatih klien

agar mampu menjalankan tugas-tugas

kehidupannya. Model aras ini biasa disebut

sebagai Pendekatan yang Berpusat pada Tugas

(Task centered approach).

b. Aras Mezzo. Pemberdayaan yang dilakukan

terhadap sekelompok klien. Pemberdayaan

model ini dilakukan dengan menggunakan

kelompok sebagai media intervensi. Dengan

cara memberikan pendidikan dan pelatihan,

dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran,

pengetahuan, ketrampilan, dan sikap-sikap

klien agar mampu memiliki kemampuan

memecahkan permasalahan yang dihadapinya.

 

Page 43: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

30

c. Aras Makro. Pendekatan pada model ini biasa

disebut juga sebagai Strategi Sistem Besar

(Large System Strategi), karena jangkauan

sasaran yang menjadi targetnya pada system

lingkungan yang lebih luas. Perumusan

kebijakan, perencanaan sosial, kampanye, aksi

sosial, lobbying, pengorganisasian masyarakat,

manajemen konflik, adalah beberapa strategi

dalam pendekatan ini. Strategi Sistem Besar

ini memandang klien sebagai orang yang

memiliki kompetensi untuk memahami situasi-

situasi mereka sendiri, dan untuk memilih serta

menentukan strategi yang tepat untuk

bertindak. (Suharto 2005, 66)

Dubois dan Miley dalam buku Edi memberi

beberapa cara atau teknik yang lebih spesifik yang

dapat dilakukan dalam pemberdayaan masyarakat.

a. Membangun relasi pertolongan yang:

1. Merefleksikan respon empati.

2. Menghargai pilihan dan hak klien

menentukan nasibnya sendiri (self-

determination).

3. Menghargai perbedaan dan keunikan

individu.

4. Menekankan kerjasama klien (client

partnership).

 

Page 44: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

31

b. Membangun komunikasi yang:

1. Menghormati martabat dan harga diri

klien.

2. Mempertimbangkan keragaman individu.

3. Berfokus pada klien.

4. Menjaga kerahasiaan klien.

c. Terlibat dalam pemecahan masalah yang:

1. Memperkuat partisipasi klien dalam semua

aspek proses pemecahan masalah.

2. Menghargai hak-hak klien.

3. Merangkai tantangan-tantangan sebagai

kesempatan belajar.

4. Melibatkan klien dalam pembuatan

keputusan dan evaluasi.

d. Merefleksikan sikap dan nilai profesi

pekerjaan sosial melalui:

1. Ketaatan terhadap kode etik profesi.

2. Keterlibatan dalam pengembangan

professional, riset, dan perumusan

kebijakan.

3. Penerjemahan kesulitan-kesulitan pribadi

ke dalam isu-isu publik.

4. Penghapusan segala bentuk diskriminasi

dan ketidaksetaraan kesempatan. (Suharto

2005, 68)

Pelaksanaan proses dan pencapaian tujuan

pemberdayaan dapat dicapai melalui penerapan

 

Page 45: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

32

pendekatan pemberdayaan yang dapat disingkat

menjadi 5P, yaitu:

1. Pemungkinan: pemberdayaan harus mampu

menciptakan suasana atau iklim yang

memungkinkan potensi masyarakat

berkembang secara optimal. Pemberdayaan

disini bertujuan untuk membebaskan

masyarakat dari sekat-sekat kultural dan

struktural yang menghambat.

2. Penguatan: untuk memperkuat pengetahuan

dan kemampuan yang dimiliki oleh

masyarakat dalam memecahkan masalah dan

memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.

Pemberdayaan harus mampu menumbuh

kembangkan segenap kemampuan dan

kepercayaan diri masyarakat yang menunjang

kemandirian mereka.

3. Perlindungan: dapat melindungi masyarakat

terutama kelompok-kelompok yang lemah agar

tidak terus mengalami penindasan oleh

kelompok kuat, serta menghindari terjadinya

persaingan yang tidak seimbang (apalagi tidak

sehat) antara yang kuat dan lemah, dan

mencegah terjadinya eksploitasi yang

dilakukan kelompok kuat terhadap kelompok

lemah. Pemberdayaan harus diarahkan pada

penghapusan segala jenis diskriminasi dan

 

Page 46: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

33

dominasi yang tidak menguntungkan rakyat

kecil.

4. Penyokongan: harus mampu memberikan

bimbingan dan dukungan agar masyarakat

mampu menjalankan peranan dan tugas-tugas

kehidupan sebagai mana mestinya.

Pemberdayaan harus mampu menyokong

masyarakat agar tidak kembali terjatuh ke

dalam keadaan dan posisi yang semakin lemah

dan terpinggirkan.

5. Pemeliharaan: nantinya mampu memelihara

kondisi yang kondusif agar tetap terjadi

keseimbangan distribusi kekuasaan antara

berbagai kelompok dalam masyarakat.

Pemberdayaan harus mampu menjamin

keselarasan dan keseimbangan yang

memungkinkan kepada setiap orang untuk

memperoleh kesempatan berusaha. (Suharto

2005, 59)

3. Tujuan Pemberdayaan

Upaya pemberdayaan yang dilakukan kepada

masyarakat umumnya mencakup dua kegiatan

penting. Pertama, mampu membebaskan dan

menyadarkan masyarakat. Kegiatan ini bersifat

subjektif dan memihak kepada masyarakat yang

tertindas dalam rangka memberikan fasilitas kepada

 

Page 47: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

34

mereka dalam suatu proses penyadaran sehingga

memungkinkan lahirnya upaya untuk pembebasan diri

dari kemiskinan dan keterbelakangan. Kedua, dapat

menggerakkan serta berpartisipasi dan etos swadaya

masyarakat. (Zubaedi 2013, 81)

Tujuan utama dari pemberdayaan adalah untuk

menjadikan masyarakat khususnya kelompok yang

lemah dan tidak berdaya, baik karena kondisi internal

maupun karena kondisi eksternal sehingga menjadi

kuat dan memiliki kekuasaan. Terdapat beberapa

kelompok yang masuk ke dalam kategori sebagai

kelompok yang lemah dan tidak berdaya meliputi:

a. Kelompok lemah secara struktural, baik lemah

secara kelas, gender, maupun etnis.

b. Kelompok lemah khusus, seperti manula,

anak-anak dan remana, penyandang cacat, dan

masyarakat terasing.

c. Kelompok lemah secara personal, yakni

mereka yang mengalami masalah pribadi

dan/atau keluarga. (Suharto 2005, 60)

Dalam buku Totok Mardikanto menyebutkan

bahwa terdapat beberapa tujuan pemberdayaan

meliputi beragam upaya dalam rangka perbaikan

diantaranya sebagai berikut :

1. Perbaikan pendidikan (better education) dalam

arti bahwa pemberdayaan harus dirancang

sebagai suatu bentuk pemberian pendidikan

 

Page 48: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

35

yang lebih baik. Perbaikan pendidikan yang

dilakukan melalui pemberdayaan, tidak

terbatas pada: perbaikan materi, perbaikan

metoda, perbaikan yang menyangkut tempat

dan waktu, serta hubungan fasilitator dan

penerima manfaat, tetapi yang lebih penting

adalah perbaikan pendidikan yang mampu

menumbuhkan semangat belajar seumur hidup.

2. Perbaikan asebilitas (better accessibility).

Dengan tumbuh dan berkembangnya semangat

belajar seumur hiidup, diharapkan masyarakat

yang lemah akan memperbaiki aksebilitasnya,

utamanya tentang aksebilitas dengan sumber

informasi/ inovasi, sumber pembiayaan,

penyedia produk dan peralatan, lembaga

pemasaran.

3. Perbaikan tindakan (better action). Dengan

berbekal perbaikan pendidikan dan perbaikan

aksebilitas yang didapat dengan beragam

sumberdaya yang lebih baik, diharapkan akan

terjadi tindakan-tindakan yang semakin lebih

baik.

4. Perbaikan kelembagaan (better institution).

Dengan perbaikan tindakan/kegiatan yang

dilakukan, diharapkan akan memperbaiki

kelembagaan, termasuk pengembangan

jejaring kemitraan-usaha.

 

Page 49: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

36

5. Perbaikan usaha (better bussines). Dengan

perbaikan (semangat belajar), perbaikan

aksebilitas, kegiatan dan perbaikan

kelembagaan, diharapkan akan memperbaiki

bisnis yang dilakukan.

6. Perbaikan pendapatan (better income). Dengan

terjadinya perbaikan bisnis yang dilakukan,

diharapkan akan dapat memperbaiki

pendapatan yang diperolehnya, termasuk

pendapatan keluarga dan masyarakatnya.

7. Perbaikan lingkungan (better environment).

Perbaikan pendapatan diharapkan dapat

memperbaiki lingkungan (fisik dan sosial),

karena kerusakan lingkungan seringkali

disebabkan oleh kemiskinan atau pendapatan

yang terbatas.

8. Perbaikan kehidupan (better living). Tingkat

pendapatan dan keadaan lingkungan yang

membaik, diharapkan dapat memperbaiki

keadaan kehidupan setiap keluarga dan

masyarakat.

9. Perbaikan masyarakat (better community).

Keadaan kehidupan yang lebih baik, yang

didukung oleh lingkungan (fisik dan sosial)

yang lebih baik, diharapkan akan terwujud

kehidupan masyarakat yang lebih baik pula.

(Mardikanto dan Soebiato 2015, 111)

 

Page 50: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

37

4. Tahapan Pemberdayaan

Mengutip buku yang ditulis Isbandi Rukminto

Adi dengan judul Pemberdayaan Pengembangan

Masyarakat, menyebutkan ada beberapa tahapan yang

harus dilalui dalam melakukan pemberdayaan.

Tahapan tersebut antara lain:

a. Tahapan Persipan (engagement)

Pada tahap ini sekurang-kurangnya ada dua

tahapan yang harus dikerjakan, yaitu

penyiapan petugas dan penyiapan lapangan.

Penyiapan petugas dalam hal ini tenaga

pemberdaya masyarakat yang bisa juga

dilakukan oleh community worker, dan

penyiapan lapangan merupakan prasyarat

suksesnya suatu program pemberdayaan

masyarakat yang pada dasarnya diusahakan

dilakukan secara non-direktif.

b. Tahapan Pengkajian (assesment)

Proses assesment yang dilakukan disini dapat

dilakukan secara individu melalui tokoh-tokoh

yang ada di masyarakat (key-person), tetapi

dapat juga melalui kelompok-kelompok yang

berpengaruh dalam masyarakat tersebut. Pada

tahap ini, petugas sebagai agen perubahan

berusaha mengidentifikasi masalah kebutuhan

yang dirasakan (feel needs) dan juga sumber

daya yang dimiliki klien yang akan

 

Page 51: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

38

diberdayakan. Dalam analisis kebutuhan

masyarakat ini ada berbagai tekhnik yang

dapat digunakan untuk melakukan assesment.

Baik itu dengan pendekatan yang kuantitaif

maupun kualitatif.

c. Tahapan Perencanaan Alternatif Program atau

Kegiatan

Pada tahap ini, petugas sebagai agen

perubahan secara partisipatif melakukan

penggalian kebutuhan dengan melibatkan

warga untuk berfikir dan memecahkan

masalah yang sedang mereka hadapi serta

bagaimana cara mengatasinya. Dalam upaya

mengikutsertakan masyarakat untuk

memecahkan masalah bersama-sama

diharapkan dapat memikirkan beberapa

alternative program dan kegiatan yang dapat

mereka lakukan.

d. Tahap Pemformulasi Rencana Aksi

Pada tahap ini, petugas membantu masing-

masing kelompok masyarkat lemah untuk

memformulasikan gagasan mereka ke dalam

bentuk tulisan. Terutama bila kaitannya

dengan pembuatan proposal kepada pihak

penyandang dana.

e. Tahapan Pelaksanaan Program atau Kegiatan

 

Page 52: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

39

Tahap pelaksanaan ini merupakan salah satu

tahap yang paling penting dalam program

pemberdayaan masyarakat, karena sesuatu

yang sudah direncanakan sebelumnya dengan

baik akan dapat melenceng dalam pelaksanaan

di lapangan bila tidak ada kerjasama antara

petugas dan warga masyarkat, maupun

kerjasama antar warga. Pertentangan antar

kelompok warga juga dapt menghambat

pelaksanaan suatu program kegiatan.

f. Tahapan Evaluasi

Evaluasi sebagai proses akhir pengawasan dari

warga dan petugas terhadap pemberdayaan

masyarakat yang sedang berjalan sebaikanya

dengan melibatkan warga. Dengan keterlibatan

warga pada tahap ini akan terbentuk suatu

sistem dalam komunitas untuk melakukan

pengawasan secara internal. Sehingga dalam

jangka panjang diharapkan akan dapat

membentuk suatu sistem dalam masyarkat

yang lebih mandiri dengan memanfaatkan

sumberdaya yang ada

g. Tahap Terminasi

Tahap Terminasi merupakan tahap pemutusan

hubungan secara formal dengan komunitas

sasaran. Terminasi dalam suatu program

pemberdayaan masyarakat, tidak jarang

 

Page 53: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

40

dilakukan bukan karena masyarakat sudah

dapat dianggap mandiri, tetapi lebih karena

proyek sudah harus dihentikan karena sudah

melebihi jangka waktu yang ditetapkan

sebelumnya, atau karena anggaran sudah

selesai dan tidak ada penyandangan dana yang

dapat dan mau merumuskan. Meskipun

demikian, petugas tetap harus keluar dari

komunitas sasaran secara perlahan-lahan dan

bukan secara mendadak. Hal ini perlu

dilakukan agar masyarkat tidak merasa

ditinggalkan secara sepihak dan tanpa

disiapkan oleh petugas. Karena itu, bila

petugas merasa bahwa tugasnya belum

diselesaikan dengan baik jarang petugas tetap

melakukan kontak meskipun tidak secara rutin,

dan kemudian secara perlahan-lahan

mengurangi kontak dengan komunitas sasaran.

(Isbandi 2001, 173)

Wilson mengemukakan bahwa kegiatan

pemberdayaan pada setiap individu dalam suatu

organisasi, merupakan suatu siklus kegiatan yang

terdiri dari:

1. Menumbuhkan keinginan pada diri seseorang

untuk berubah dan memperbaiki, yang

merupakan titik awal perlunya pemberdayaan.

Tanpa adanya keinginan untuk berubah dan

 

Page 54: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

41

memperbaiki, maka semua upaya

pemberdayaan masyarakat yang dilakukan

tidak akan memperoleh perhatian, simpati,

atau partisipasi masyarakat.

2. Menumbuhkan kemauan dan keberanian untuk

melepaskan diri dari kesenangan/kenikmatan

dan atau hambatan-hambatan yang dirasakan ,

untuk kemudian mengambil keputusan

mengikuti pemberdayaan demi terwujudnya

perubahan dan perbaikan yang diharapkan.

3. Mengembangkan kemauan untuk mengikuti

atau mengambil bagian dalam kegiatan

pemberdayaan yang memberikan manfaat atau

perbaikan keadaan.

4. Peningkatan peran atau partisipasi dalam

kegiatan pemberdayaan yang telah dirasakan

manfaat/perbaikannya.

5. Peningkatan peran dan kesetiaan pada kegiatan

pemberdayaan, yang ditunjukkan

berkembangnya motivasi-motivasi untuk

melakukan perubahan.

6. Peningkatan efektivitas dan efisiensi kegiatan

pemberdayaan.

7. Peningkatan kompetensi untuk melakukan

perubahan melalui kegiatan pemberdayaan

baru. (Mardikanto dan Soebiato 2015, 122)

 

Page 55: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

42

Berdasarkan pemaparan dari para ahli di atas

mengenai tahapan-tahapan dalam pemberdayaan,

penulis fokus terhadap teori yang dikemukakan

Isbandi Rukminto dimana teori tersebut membagi

tahapan menjadi tahapan Persiapan, Tahapan

Pengkajian, Tahap Perencanaan Alternatif Program

atau Kegiatan, Tahap Pemformulasian Rencana Aksi,

Tahap Pelaksanaa Program atau Kegiatan, Tahap

Evaluasi, Tahap Terminasi.

B. Anak Jalanan

1. Pengertian Anak Jalanan

Menurut Bagong Suyanto anak jalanan

merupakan anak-anak yang tersisih, marginal, dan

teralienasi dari perlakuan kasih sayang yang mereka

dapatkan karena kebanyakan dari mereka dalam usia

yang relatif dini dan sudah harus berhadapan dengan

lingkungan kota yang sangat keras, dan bahkan sangat

tidak bersahabat dengan mereka. (Suyanto 2010, 158)

Keberadaan anak jalanan di kota pada umumnya

tersebar di berbagai kantong atau zona tertentu, yakni

tempat atau lokasi yang merupakan pusat keramaian

di mana anak jalanan dapat melakukan kegiatan atau

aktivitasnya termasuk bekerja. Aktivitas yang

dilakukan anak-anak tidak saja di jalanan tanpa tujuan,

tetapi juga mencakup kegiatan ekonomi.

 

Page 56: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

43

Menurut Tata Sudrajat dalam bukunya

membagi anak jalanan menjadi dua kelompok, yakni:

a. Children of the Street, merupakan kelompok

anak-anak jalanan yang menghabiskan seluruh

waktu dan tumbuh kembang nya di jalanan.

Ciri-ciri dari anak-anak ini biasanya tinggal

dan bekerja di jalanan (living and working on

the street), serta tidak mempunyai rumah

(homeless), dan jarang atau bahkan tidak

pernah kontak dengan keluarganya. Mereka

biasanya hadir dari keluarga yang berkonflik.

Mereka lebih mobile, berpindah dari satu

tempat ke tempat lainnya, karena mereka tidak

mempunyai tempat tinggal yang tetap. Jumlah

mereka lebih sedikit dibandingkan kelompok

anak jalanan lainnya, diperkirakan hanya 10-

15% dari seluruh populasi anak jalanan.

b. Children on the Street, merupakan kelompok

anak-anak yang menghabiskan sebagian besar

waktunya di jalanan atau di tempat-tempat

umum lainnya untuk bekerja dan

penghasilannya digunakan untuk membantu

keluarganya. Anak-anak tersebut mempunyai

kegiatan ekonomi sebagai pekerja anak di jalan

dan masih berhubungan kuat dengan orang tua

mereka. Sebagian penghasilan mereka di jalan

diberikan kepada orangtuanya. Mereka terbagi

 

Page 57: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

44

menjadi dua kelompok. Kelompok pertama

adalah anak-anak dari luar kota yang

mengontrak rumah bersama-sama di satu

lingkungan yang dihuni oleh orang-orang dari

satu daerah. Mereka tidak sekolah lagi dan ikut

ke kota karena ajakan teman-teman dan orang

yang lebih dewasa. Motivasi mereka adalah

ekonomi, jarang yang sifatnya konflik.

Sedangkan kelompok kedua adalah anak-anak

dari dalam kota sendiri yang tinggal bersama

orang tuanya.(Sudrajat 1996, 151)

Dari pengertian diatas mengenai anak jalanan

dapat penulis simpulkan bahwa, anak jalanan

merupakan anak yang lebih banyak menghabiskan

waktunya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi baik

untuk keluarganya maupun bagi dirinya sendiri.

Kebanyakan dari mereka putus sekolah dan cenderung

tidak mendapatkan perhatian bahkan kasih sayang dari

kedua orang tuanya.

2. Penanganan Anak Jalanan

Untuk menangani anak jalanan menurut

Sudrajat memiliki banyak macamnya salah satunya

dengan menyesuaikan anak jalanan tersebut, dalam

hal ini ada 3 model penanganan anak jalanan, yaitu:

1. Community Based, adalah model penanganan

anak jalanan yang berpusat pada masyarakat

 

Page 58: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

45

dengan menitik beratkan pada fungsi-fungsi

yang dimiliki oleh keluarga dan potensi

seluruh masyarakat. Mencakup partisipasi

masyarakat dalam semua fase perencanaan,

pelaksanaan, monitoring terhadap kemampuan

membangun dan penguatan masyarakat.

Pendekatan ini lebih bersifat preventif, yakni

mencegah anak-anak untuk kembail turun ke

jalan. Tujuan akhir adalah anak tidak menjadi

anak jalanan mereka tetap berada di

lingkungan keluarga. Kegiatannya biasanya

meliputi: peningkatan pendapatan keluarga,

penyuluhan, dan bimbingan pengasuhan anak,

kesempatan anak untuk memperoleh

pendidikan dan kegiatan waktu luang dan

sebagainya.

2. Street Based, adalah kegiatan di jalan, tempat

di mana anak-anak jalanan beroperasi,

penanganan yang berbasiskan jalanan adalah

program dan kegiatan yang dirancang untuk

menjangkau dan melayani anak di lingkungan

mereka sendiri yaitu jalanan. Pekerja sosial

datang untuk mengunjungi, menciptakan

pertemanan, serta mendampingi dan menjadi

sahabat untuk keluh kesah mereka. Anak-anak

jalanan ini sudah tidak teratur dalam

berhubungan dengan keluarganya, mereka

 

Page 59: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

46

memperoleh kakak atau orang tua pengganti

dengan adanya pekerja sosial.

3. Center Based, adalah kegiatan yang berpusat

di panti, untuk anak-anak yang memang sudah

putus hubungan dengan keluarga. Panti

menjadi lembaga pengganti dari keluarga

untuk anak dan memenuhi kebutuhan anak

seperti kesehatan, pendidikan, ketrampilan,

waktu luang, makan tempat tinggal, pekerjaan

dan sebagainya.(Azizah 2007, 26)

C. Pelatihan Ketrampilan

1. Pengertian Pelatihan Ketrampilan

Program yang paling sering dilakukan dalam

pemberdayaan salah satunya merupakan pelatihan

ketrampilan dengan cara meningkatkan kapasitas

peserta didik (capacity building) pendidikan dan

pelatihan yang diberikan merupakan keahlian yang

sangat penting dimiliki oleh lembaga sosial. Tujuan

utama dari program ini adalah untuk membimbing dan

membantu peserta didik dalam memperoleh informasi,

pengetahuan atau ketrampilan yang berguna bagi

kehidupannya. (Suharto 2005, 49)

Pengunaan kata pelatihan (training) menurut

Andrew F. Sikula dalam buku Anwar adalah bahwa

pelatihan (training) merupakan suatu proses

memberikan pendidikan jangka pendek dengan

menggunakan prosedur sistematis dan terorganisir

 

Page 60: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

47

dimana para peserta sanggup mempelajari

pengetahuan dan ketrampilan teknis dalam tujuan

terbatas. (Mangkunegara 2001, 44)

Pelatihan juga dapat mengasah bakat dari

peserta didik yang mana bakat merupakan

kemampuan yang sudah melekat (inherent) dalam diri

seseorang. Potensi bawaan peserta didik sampai

menjadi bakat berkaitan dengan kecerdasan (IQ)

peserta didik. Peserta didik yang berbakat adalah yang

mampu mencapai prestasi yang tinggi karena

mempunyai kemampuan-kemampuan yang unggul.

(Kudrat dan Hamzah 2009, 7)

Sedangkan menurut Rivai dalam bukunya

yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia

Untuk Perusahaan , bahwa pelatihan adalah proses

memberikan pendidikan guna memperoleh dan

meningkatkan ketrampilan diluar sistem yang berlaku

dalam waktu yang relatif singkat dengan metode yang

lebih mengutamakan praktik daripada teori. (Rivai

2004, 226)

Beberapa unsur penting dalam pelatihan yang

berkaitan atau syarat-syarat tertentu yang terdiri dari:

a. Peserta Pelatihan

Keberhasilan dari proses pelatihan

tidak lepas dari penetapan calon peserta yang

mengikuti pelatihan tersebut, yang kemudian

dapat menentukan pula efektivitas pekerjaan.

 

Page 61: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

48

Karena itu seleksi perlu dilakukan dengan teliti

agar memperoleh calon peserta yang baik

berdasarkan kriteria antara lain:

1. Akademik, ialah jenjang pendidikan

dan keahlian

2. Pengalaman kerja, ialah pengalaman

yang telah diperoleh dalam pekerjaan.

3. Motivasi dan minat, yang bersangkutan

terhadap pekerjaannya.

4. Pribadi, menyangkut aspek moral,

moril dan sifat yang diperlukan untuk

melaksanakan pekerjaan tersebut.

5. Intelektual, tingkat berfikir dan

pengetahuan diketahui melalui tes

seleksi.

b. Pelatih (Guru)

Pelatih-pelatih atau guru sangat

memegang peranan penting terhadap

kelancaran dan keberhasilan program

pelatihan. Untuk itu perlu dipilih pelatih yang

memang ahli dalam bidangnya, serta yang

berkualitas dan professional. Beberapa syarat

sebagai pertimbangannya adalah:

1. Telah disiapkan secara khusus sebagai

pelatih yang ahli dalam bidang

spesialis tertentu.

 

Page 62: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

49

2. Memiliki kepribadian yang baik yang

menunjang pekerjaannya sebagai

pelatih.

3. Pelatih berasal dari dalam lingkungan

organisasi atau lembaga sendiri lebih

baik dibandingkan dengan yang dari

luar.

4. Perlu dipertimbangkan bahwa seorang

pejabat yang ahli dan berpengalaman

belum tentu menjadi pelatih yang baik

dan berhasil.

c. Lamanya masa pelaksanaan pelatihan

berdasarkan pertimbangan tentang

1. Jumlah dan mutu kemampuan yang

hendak dipelajari dalam pelatihan

tersebut lebih banyak dan lebih tinggi

maka diperlukan waktu yang lebih

lama dalam pelatihannya.

2. Kemampuan belajar para peserta dalam

mengikuti kegiatan pelatihan.

Kelompok peserta yang ternyata

kurang mampu belajar tentu

memerlukan waktu latihan yang lebih

lama.

3. Media pengajaran, yang menjadi alat

bantu bagi peserta dan pelatih. Media

pengajaran yang serasi dan canggih

 

Page 63: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

50

akan membantu kegiatan pelatihan dan

dapat mengurangi lamanya kegiatan

pelatihan tersebut.

Keterampilan adalah pelajaran yang berisi

kemampuan konseptual, apresiatif dan kreatif

produktif dalam menghasilkan benda produk kerajinan

dan atau produk teknologi yang memberikan

penekanan pada penciptaan benda-benda fungsional

dari karya kerajinan, karya teknologi sederhana, yang

bertumpu pada keterampilan tangan. Salah satu tujuan

dari pendekatan melalui ketrampilan adalah untuk

mengembangkan sikap percaya diri, bertanggung

jawab, dan rasa kesetiakawanan sosial dalam

menghadapi berbagai problem kehidupan. Maka dari

itu keterampilan menjadi hal yang sangat penting

dalam kehidupan. (Kurniawan 2010, 52)

Ketrampilan dapat dikelompokkan kedalam

lima jenis, yaitu:

a. Ketrampilan yang dapat di transfer

(transfrable skill) yaitu kemampuan atau

pengalaman yang diterapkan pada lingkungan

atau jenis pekerjaan yang berbeda

b. Ketrampilan berkomunikasi (interpersonal

skill) yaitu kemampuan orang untuk bisa

berhubungan satu sama lain dengan baik.

Ketrampilan ini dapat dikembangkan secara

 

Page 64: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

51

metodik untuk digunakan dalam situasi formal

seperti wawancara atau negosiasi.

c. Ketrampilan komunikasi (communication skill)

yaitu kemampuan dengan menggunakan teknik

yang diperoleh untuk menyampaikan

pengetahuan dan ketrampilan baik secara lisan,

tertulis, maupun metode audiovisual.

d. Ketrampilan kunci (core skill) yakni

ketrampilan yang dipergunakan untuk

mencapai sasaran tugas dan sebagai dasar guna

memperoleh kualifikasi kegiatan lain.

e. Ketrampilan praktis (practical skill) yaitu

kemampuan menyelesaikan pekerjaan rutin

tanpa menuntut pengetahuan dan pengalaman

teknis. (Marbun 2003, 131)

Menurut Sardiman di dalam bukunya membagi

ketrampilan menjadi dua jenis umum yang meliputi:

1. Ketrampilan Jasmani, yaitu ketrampilan yang

dapat dilihat dan diamati, sehingga akan

menitikberatkan pada ketrampilan gerak atau

penampilan dari anggota tubuh seseorang yang

sedang belajar.

2. Ketrampilan Rohani, yaitu ketrampilan yang

menyangkut persoalan-persoalan penghayatan,

ketrampilan berfikir serta kreatifitas untuk

 

Page 65: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

52

menyelesaikan dan merumuskan masalah atau

konsep. (Sardiman, 29)

Pada penelitian ini penulis akan mengangkat

salah satu jenis ketrampilan yang banyak sekali

memiliki penggemar, yaitu ketrampilan bermusik.

Alasan dari pemilihan ketrampilan bermusik sendiri

karena background dari anak jalanan sendiri yang

memang sudah terkenal dalam hal menjajakan music

atau mengamen yang dilakukan di jalanan baik di

pasar, terminal atau tempat ramai lainnya.

Menurut Romeo Satria dalam bukunya ada tiga

tahapan dimana seseorang dapat dikatakan terampil

dalam bermusik, yaitu

a. Tahap Dasar

1. Memiliki pengetahuan seputar chord dan

tangga nada.

2. Dapat memainkan alat music.

b. Tahap Menengah

1. Dapat memainkan chord yang lebih sulit,

seperti minor maupun mol dalam

memainkan alat music gitar.

2. Peletakan jari kiri dan jari kanan tangan.

Hal ini berkaitan dendan bagaimana

menekan cord dan petikan senar pada alat

music gitar.

 

Page 66: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

53

3. Pelajari pola dan skala dasar dari nada

dasar sampai nada oktaf baik minor

maupun mayor serta kenaikan penurunan

dari nada dasar.

c. Tahapan Mahir

Pada tahapan mahir ini terbagi menjadi dua

kelompok, yaitu teori dan teknik yang

keduanya saling mendukung satu dengan yang

lainnya.

1. Teori

a. Pelajari bagaimana cara membaca not

balok dan not standar.

b. Pelajari sekala nada seperti harmonic

minor, pentatonic, kromatic, blues 1

dan 2, jazz mayor dan minor, hindu,

Japanese, slendro, pelok, dan masih

banyak yang lainnya.

2. Teknik

a. Peletakkan jari pada badan gitar

(peletakkan jari-jari dengan tepat pada

not yang akan kita tekan dan

menghasilkan bunyi yang sempurna)

b. Penerapan teori khusus seperti picking

dengan berbagai jenisya, genjreng,

streaming, bending, pull, hammer,

slide, trill, sweeping, muting, dll.

 

Page 67: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

54

c. Improvisasi. Hal ini akan

memperlihatkan apakah sudah mahir

atau belum.

d. Dapat membuat lagu sendiri dengan

mengaransemen berbagai jenis dan

aliran musik yang disukai. (Satria

2017, 37)

 

Page 68: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

55

BAB III

PROFIL LEMBAGA

A. Sejarah Singkat Berdirinya Rumah Singgah Bina

Anak Pertiwi

Sebuah kelompok mahasiswa yang berfokus pada

kajian sosial akademis dengan nama Forum Studi

Dialektika (FOSTUDIA) mulai turun untuk melakukan

aksi sosial tepatnya di Kawasan Pasar Minggu Jakarta

Selatan setelah mereka merasa jenuh untuk berdemokrasi

menggemakan reformasi yang kemudian kegiatan tersebut

mereka namakan Pusat Pembinaan dan Pemberdayaan

Anak Jalanan (P3A) yang mencerminkan sebuah wadah

pembinaan kepada anak jalanan.

Dengan positif nya kegiatan yang mereka lakukan

seiring berjalannya waktu kegiatan itu pun mendapatkan

berbagai bentuk dukungan baik itu bantuaan dari pihak

Pemerintah maupun bantuan yang diulurkan dari

masyarakat sekitar. Dari pihak pemerintah, dukungan

datang secara langsung dari Dirjen Dikluspora Depdiknas

RI, waktu itu, Bapak Prof. Dr. Sudijarto. Bahkan Dharma

Wanita Dikluspora dan Depdiknas RI adalah salah satu

donatur kegiatan tersebut. Kemudian kegiatan

pembelajaran tersebut diresmikan langsung oleh Ibu

Soerono (Kasi Dikmenti DKI Jakarta) pada bulan Juni

1998 bertempat di Masjid Al-Awwabin Polsek Pasar

Minggu.

 

Page 69: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

56

Sedangkan dukungan yang datang dari kelompok

masyarakat, yakni kelompok pengajian serta perorangan,

bahkan ada dari kalangan pengusaha. Seperti Pengajian

Jenggala Cipete Selatan, Rumah Singgah RAHMA (yang

menyediakan nasi murah/cepek), Pengajian Keluarga

Sakinah, dll.

Mengingat kegiatan sosial tersebut haruslah

berkesinambungan dan mesti ada pertanggungjawaban

secara yuridis, muncul desakan dari kalangan masyarakat

agar wadahnya berbadan hukum. Karena itu kelompok

mahasiswa tersebut mulai berpikir keras serta melakukan

pendekatan dengan tokoh-tokoh nasional untuk

mendukung kelangsungan serta keberhasilan proses

belajar mengajar tersebut.

Maka, muncullah beberapa nama tokoh nasional

seperti Hj. Anniswati M. Kamaluddin (Ketua Presidium

Majlis Nasional KAHMI), Dr. Hj. Marwah Daud Ibrahim

(anggota DPR RI), Prof. DR. Ir. H. Fachrudin (Mantan

Rektor Universitas Hasanuddin Ujung Pandang yang juga

anggota DPR RI), H. Houtman Z. Arifin (seorang Bankir

dan Mantan Vice President Citibank), Hj. Yufimar Ali,

SH (keluarga pengusaha dan anggota Dewan Pakar ICMI

ORWIL DKI Jakarta). Di samping mereka terlibat sebagai

anggota badan pendiri, sekaligus juga sebagai dewan

pembina lembaga, yang kemudian dibakukan dengan

akte notaris No. 2, tanggal 3 November 1998 dengan

nama Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi, Pusat

 

Page 70: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

57

Pembinaan dan Rumah Belajar Anak

Jalanan/Terlantar.

Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi, sebagai

Pusat Pembinaan dan Rumah Belajar Anak

Jalanan/Terlantar, dalam menjalankan aktivitasnya selalu

bersama-sama masyarakat dimana kegiatan tersebut

dilangsungkan. Adanya pengakuan masyarakat serta rasa

memiliki yang sangat tinggi terhadap lembaga merupakan

modal utama keberhasilan kelangsungan program.

Menciptakan rasa saling ketergantungan antara

masyarakat dengan lembaga, demikian juga sebaliknya

adalah merupakan suatu hal yang niscaya.

Untuk itu, diperlukan sinergisitas antara

kepentingan lembaga dengan kebutuhan masyarakat.

Pihak lembaga harus mengidentifikasi jenis-jenis

kebutuhan, potensi yang dimiliki serta menginvintarisasi

berbagai aspirasi yang berkembang di masyarakat.

Dengan demikian, apa yang diprogramkan oleh lembaga

adalah merupakan cerminan dari suatu kebutuhan murni

serta harapan segmen-segmen masyarakat tertentu yang

akan diberdayakannya.

Untuk itulah, Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi,

dengan motto, ”bersama untuk bangsa”, telah

melaksanakan berbagai program riil di masyarakat,

seperti, Bimbingan Agama dan Etika Bermasyarakat,

Pelatihan Keterampilan Bermusik, Pengembangan Seni

Budaya (Minat dan Bakat), Pelayanan Kesehatan dan

 

Page 71: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

58

Kesejahteraan, Pengembangan Usaha Mandiri serta

Penempatan Kerja.( Profil Rumah Singgah, 2019 )

B. Visi dan Misi Rumah Singgah Bina

Anak Pertiwi

1. Visi

Meningkatkan taraf hidup serta kesejahteraan

sosial masyarakat fakir miskin, terutama anak yatim, anak

jalanan/terlantar serta anak kurang mampu menjadi anak

bangsa yang konstruktif dan bermartabat sejalan dengan

potensi yang dimilikinya untuk mewujudkan masa depan

bangsa yang lebih berkualitas.

2. Misi

1. Menumbuhkan rasa percaya diri yang tinggi.

2. Menciptakan peluang kerja baru dengan

mengembangkan pelatihan kerja.

3. Menggali serta memberdayakan potensi yang

dimilikinya agar menjadi manusia yang mandiri

dan produktif.

4. Mengembangkan peran serta masyarakat dan

pihak-pihak terkait untuk turut serta

mengentaskan dan memberdayakan fakir miskin,

terutama anak yatim, anak jalanan/terlantar, dan

anak kurang mampu.( Profil Rumah Singgah,

2019)

 

Page 72: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

59

C. Struktur Personalia

Tabel 3.1

Susunan Personalia Rumah Singgah Bina Anak

Pertiwi

 

Page 73: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

60

D. Rekrutmen Warga Binaan

Melihat dari tujuan awal dibentuknya Rumah

Singgah ini maka yang menjadi sasaran paling utama dari

rekrutmen yang dilakukan mengarah kepada anak-anak

putus sekolah, anak jalanan/terlantar, serta anak kurang

mampu.

Pola rekrutmen yang kami lakukan adalah dalam

bentuk penjangkauan atau kunjungan lapangan,

pengamatan, kemudian rekrutmen. Pola yang kami

kembangkan pada tahap penjangkauan ini adalah

“bermain bersama”. Pekerja sosial atau pun pembina

lainnya pro-aktif mengamati kecenderungan, minat, serta

hobi anak jalanan/terlantar yang kemudian dikemas dalam

bentuk permainan serta pertandingan. Misalnya, bermain

bola, yang kemudian di-follow up dengan pembentukan

tim untuk menjaga kelangsungan komunikasi dengan

anak jalanan/terlantar.

Pola bermain ini ternyata sangat efektif dalam

menjangkau anak jalanan/terlantar. Karena dengan

bermain bersama, komunikasi terjalin lebih hangat, dan

anak merasa kehadirannya diakui sehingga tercipta

sebuah ruang komunikasi yang lebih terbuka, akrab dan

egaliter. Keakraban yang terjalin tercermin sebagaimana

antar seorang sahabat dengan lainnya sehingga situasinya

sangat cair.

Pola rekrutmen seperti ini terbangun secara

berantai dan tanpa disadari dilakukan juga oleh anak

 

Page 74: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

61

jalanan/terlantar, yaitu, membawa teman lainnya untuk

bergabung bermain bersama. Dan tidak jarang

pertandingan dilakukan antara kelompok anak

jalanan/terlantar melawan kelompok pembina.

Itulah pola rekrutmen yang kami kembangkan,

yaitu, “bermain bersama” dengan menggunakan berbagai

media, seperti, bermain sepak bola, bermain game,

nongkrong bareng, dan lain-lain, yang kemudian

mengajaknya datang ke asrama untuk belajar Bersama.

E. Program Pelatihan Bermusik

Dalam memberdayakan Anak Jalanan pihak

Rumah Singgah memiliki program pengembangan minat

dan bakat ( Seni Budaya ), salah satunya yaitu program

pelatihan ketrampilan bermusik. Kegiatan ini difokuskan

untuk menggali bakat seni yang ada dalam diri anak didik.

Pelatihan bermusik disini dipilih karena

karakteristik anak jalanan yang identik dengan menjual

suara mereka dijalanan atau dengan kata lain mengamen,

karena ketertarikan dan bakat yang sangat banyak dimiliki

Anak Jalanan yaitu bermain musik.

Tujuan utama dari dibuatnya program ketrampilan

bermusik disini agar Anak Jalanan yang bergabung

dengan Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi nantinya tidak

lagi turun ke jalan untuk mengamen, tetapi sudah

memiliki keahlian atau dapat mengembangkan potensi

yang mereka miliki dalam hal bermain musik, pihak

 

Page 75: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

62

Rumah Singgah memiliki keinginan Anak Jalanan yang

menjadi anak didiknya mampu menunjukan kualitas dan

karya yang mereka miliki ke masyarakat luas, dan mereka

mampu meniti karir bahkan memperbaiki taraf

perekonomiannya sendiri melalui karya nya di bidang

musik.

Di dalam program pelatihan bermusik setiap anak

didik diberikan pelatihan berdasarkan bakat dan

ketertarikan mereka, tidak ada unsur paksaan agar

nantinya pelatihan yang diberikan lebih cepat untuk

masuk dan dipraktekan langsung oleh anak didik.

(Wawancara pribadi dengan Ketua Rumah Singgah,

2019)

F. Mitra Kerja

Karena kegiatan yang dilakukan Rumah Singgah

merupakan kegiatan sosial maka dari itu kerja sama

dengan berbagai instansi baik pemerintah maupun swasta

perlu dilakukan bahkan dengan perorangan pun harus

selalu dijalin agar nantinya program pembinaan terhadap

anak jalanan akan terus berjalan dengan baik. (Profil

Rumah Singgah ,2019)

Kelompok Masyarakat

A. Pengajian Jenggala dan Arisan Kudrumaya

B. Rumah Singgah RAHMA

C. Pengajian Keluarga Sakinah

Instansi Pemerintah

 

Page 76: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

63

A. Dirt. PSLB Ditjen Mandasmen Kemendiknas RI

B. Dirjen PNFI Kemendiknas RI

C. Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

D. Kemensos RI

E. Disnakertrans DKI Jakarta

F. BPPD Disnakertrans DKI Jakarta

G. Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta

H. Sudin Sosial Jakarta Selatan

G. Gambaran Umum Wilayah Pasar Minggu Jakarta

Selatan

1. Geografis

Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi beralamat di

Jalan Bacang RT009/RW001 No.46, Jati Padang Pasar

Minggu, 12540 Jakarta Selatan. Wilayah ini sangat dekat

dengan pusat keramaian seperti Pasar Jaya Pasa Minggu,

Terminal Pasar Minggu, dan Stasiun Pasar Minggu.

Secara astronomis Kota Administrasi Jakarta Selatan

terletak antara 6°15’ 40,8” Lintang Selatan dan 106°45’

0,00” Bujur Timur. Jakarta Selatan merupakan dataran

rendah dengan ketinggian rata-rata 26,2 meter diatas

permukaan laut. Luas wilayah Kota Administrasi Jakarta

Selatan, berdasarkan SK Gubernur Nomor 171 tahun

2007, adalah 145,37 km².

Berdasarkan posisi geografisnya, Kota

Administrasi Jakarta Selatan berbatasan langsung dengan

Kota Administrasi Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta

 

Page 77: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

64

Timur, Kota Tangerang, Tangerang Selatan, dan Kota

Depok. Wilayah Administrasi Kota Jakarta Selatan

terbagi menjadi 10 Kecamatan, yaitu: Jagakarsa 24,87

km², Pasar Minggu 21,69 km², Cilandak 18,16 km²,

Pesanggrahan 12,76 km², Kebayoran Lama 16,72 km²,

Kebayoran Baru 12,93 km², Mampang Prapatan 7,73 km²,

Pancoran 8,63 km², Tebet 9,03 km², dan Setia Budi 8,85

km². (Data Bps JakselKota, 2018). Kecamatan Pasar

Minggu merupakan kecamatan terluas kedua di dalam

Kota Administrasi Jakarta Selatan yang terdiri atas 65

RW dan 734 RT dengan luas masing-masing kelurahan

sebagai berikut Kelurahan Cilandak Timur: 3,52 Km²,

Kelurahan. Ragunan: 5,05 Km², Kelurahan Kebagusan:

2,26 Km², Kelurahan Pasar Minggu: 2,79 Km², Kelurahan

Jati Padang: 2,50 Km², Kelurahan Pejaten Barat: 2,90

Km², Kelurahan Pejaten Timur: 2,88 Km².

Batas-Batas Wilayah Kecamatan Pasar Minggu

adalah:

a. Sebelah Utara: Jl. Empang Tiga, Jl. H. Samali, Jl.

Pulo Kecamatan Pasar Minggu

b. Sebelah Selatan: Kecamatan Jagakarsa

c. Sebelah Barat: Kali Krukut, Kecamatan Cilandak

d. Sebelah Timur: Kali Ciliwung, Kecamatan Kramat

Jati (Data BPS Kecamatan Pasar Minggu, 2018)

2. Demografis

Penduduk Kota Administrasi Jakarta Selatan

berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2017 sebanyak

 

Page 78: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

65

2.226.830 jiwa yang terdiri atas 1.114.688 jiwa penduduk

laki-laki dan 1.112.142 jiwa penduduk perempuan.

Dibandingkan dengan proyeksi jumlah penduduk tahun

2016, penduduk Kota Administrasi Jakarta Selatan

mengalami pertumbuhan sebesar 0,91 persen. Sementara

itu besarnya angka rasio jenis kelamin tahun 2017

penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan sebesar

100.

Kepadatan penduduk di Kota Administrasi Jakarta

Selatan tahun 2017 mencapai 15.764 jiwa/km². Kepadatan

Penduduk di 10 kecamatan cukup beragam dengan

kepadatan penduduk tertinggi terletak di kecamatan Tebet

dengan kepadatan sebesar 23.386 jiwa/km² dan terendah

di Kecamatan Cilandak sebesar 11.098 jiwa/Km². (Data

Bps JakselKota, 2018)

 

Page 79: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

66

BAB IV

ANALISIS

Untuk pembahasan pada bab ini penulis akan

memaparkan beberapa temuan di lapangan dan kemudian

menganalisanya apakah terdapat tahapan pemberdayaan yang

dilakukan Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi melalui pelatihan

ketrampilan bermusik, serta apa saja hasil yang telah dicapai dari

program pelatihan ketrampilan bermusik.

A. Tahapan Pemberdayaan Melalui Ketrampilan

Bermusik

Berdasarkan pengamatan yang telah penulis

lakukan di Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi, dapat

penulis pahami bahwa pemberdayaan yang dilakukan

terhadap anak didiknya disini yaitu Anak Jalanan berpusat

pada pendidikan Non Formal yaitu program pelatihan

bermusik. Seperti yang dikatakan Bapak Ali Santoso.

“…kami berikan mereka pembinaan, selain itu

kami juga menawarkan beberapa program ketrampilan

sesuai minat dan bakat mereka, salah satunya melalui

program keterampilan bermusik.”

Pembinaan di dalam Rumah Singgah sendiri tidak

hanya memikirkan hubungan dengan sesama manusia,

tetapi juga memikirkan hubungan antara manusia dengan

penciptanya yakni Allah SWT. Seperti yang kita ketahui

bersama kehidupan anak jalanan sangat jauh dari

hubungan spiritual, mereka hidup bebas di jalanan tanpa

 

Page 80: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

67

pernah memikirkan benar atau tidaknya tindakan mereka,

di dalam rumah singgah anak-anak didik dirubah pola

pikirnya untuk menjadi anak yang lebih mengerti dan

menghargai antar sesama, mereka juga diajarkan untuk

tertib menjalankan ibadah.

Penulis menemukan fakta pemberdayaan bahwa

apa yang dilakukan Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi

merupakan upaya pemberdayaan anak jalanan melalui

pendekatan antara street based dan center based dimana

kedua pendekatan ini menekankan pola kegiatan yang

diminati ataupun disukai baik di rumah singgah maupun

dijalan sebagai latar belakang dari tempat asal mereka.

Seperti yang diungkapkan Sudrajat mengenai model

penanganan anak jalanan.

Pada prakteknya kelompok rentan ini yaitu

kelompok anak jalanan kemudian dapat penulis lihat

sebagai kelompok yang diberdayakan oleh Rumah

Singgah Bina Anak Pertiwi. Anak jalanan yang berada

dalam cakupan wilayah Pasar Minggu Jakarta Selatan

dibina dengan berbagai ketrampilan diantaranya

ketrampilan bermusik. Pada prosesnya pembinaan anak

jalanan memiliki karakteristik yang sangat khas

dikarenakan mereka sudah terbiasa hidup dijalan,

sementara pembinaan yang akan dilakukan berpusat pada

pola asrama. Akhirnya pembinaan pemberdayaan

dilakukan dengan melakukan beberapa pendekatan.

 

Page 81: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

68

• Memantau lokasi target langsung di lokasi biasa anak jalanan berkumpul

Tahapan Pengamatan

• Memberikan kartu nama

• Mengajak diskusi

• Home Visit

Tahapan Pendekatan

• Mengajak langsung

• Diajak peserta didik yang sudah bergabung

Tahapan Perekrutan

• Pelatihan bermusik Tahap

Pembinaan

• Berdasarkan kemampuan anak didik memainkan alat musik

• Berdasarkan karya mereka dalam bermusik

Tahap Terminasi

Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi memiliki

tahapan khusus dalam menjalankan misi

pemberdayaannya. Diantara tahapan yang digunakan

berangkat dari pengalaman Rumah Singgah Bina Anak

Pertiwi adalah sebagai berikut (Profil Rumah Singgah

2019)

Bagan 4.1

TAHAPAN PEMBERDAYAAN

DI RUMAH SINGGAH BINA ANAK PERTIWI

Sumber: Wawancara Pribadi dengan Ketua Rumah Singgah

 

Page 82: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

69

Dari data hasil wawancara yang penulis dapatkan

mengenai cara yang dilakukan oleh Rumah Singgah Bina

Anak Pertiwi ternyata sejalan dengan cara atau teknik

pemberdayaan yang dikemukakan oleh Dubois dan Miley

dalam buku Edi yang memberikan beberapa cara atau

teknik lebih spesifik yang dapat dilakukan dalam

pemberdayaan masyarakat.

1. Membangun relasi pertolongan

Pada tahap membangun relasi pertolongan

ini pak Ali selaku agen pemberdayaan membuka

seluas-luasnya akses komunikasi untuk anak

jalanan terhadap dirinya. Empati yang dilakukan

oleh pak Ali Santoso dengan mendatangi titik –

titik kumpul anak jalanan dan berkenalan.

“…Tahapan awal yang kita gunakan sejak

awal pendekatan yakni dengan turun langsung ke

lapangan (lokasi anak jalanan)”

Selanjutnya setelah tahapan awal

berkenalan dengan anak jalanan dilanjutkan

dengan.

2. Membangun komunikasi

Komunikasi yang dibangun pak Ali tidak

hanya sebatas berkenalan dengan para anak

jalanan pada saat itu. Sebagaimana diketahui

bahwa kehadiran orang baru tentu dirasa sebagai

orang asing, begitu juga kehadiran pak Ali

 

Page 83: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

70

merupakan orang asing bagi anak jalanan.

Kehadiran pak Ali tidak serta merta diterima dan

dengan tetap berfokus pada upaya pemberdayaan

anak jalanan maka upaya membangun komunikasi

dilakukan terus menerus termasuk dengan

memberikan kartu nama yang harapannya suatu

saat mereka membutuhkan pak Ali mereka akan

menghubungi pak Ali.

“…lalu kami memperkenalkan diri dan

memberikan informasi kontak (disini kami

membangun kepercayaan dulu kepada anak

jalanan bahwa niat kami mengajak mereka

bergabung hanya untuk membantu mereka)”

3. Terlibat dalam pemecahan masalah

Proses pendekatan yang tidak mudah tentu

saja menjadi tantangan bagi proses

pemberdayaan. Kecurigaan yang diterima oleh

pak Ali sebenarnya adalah hal yang wajar terjadi

dan hal tersebut merupakan bagian yang perlu

dihargai. Upaya pak Ali terbantu dengan

beberapa anak jalanan yang sebelumnya pernah

dibantu oleh pak Ali. Pada waktu-waktu

sebelumnya pak Ali Santoso memang sudah

memiliki binaan anak jalanan yang tinggal

dirumah singgah Bina Anak Pertiwi sehingga

rangkaian tantangan yang ada dapat diminimalisir

dengan pelibatan klien.

 

Page 84: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

71

“…setelah dirasa mereka cukup percaya

kepada niat kami pada akhirnya nanti mereka

yang akan mendatangi kita untuk dilakukan

pendataan serta asessement kebutuhan mereka,”

4. Merefleksikan sikap dan nilai profesi pekerjaan

sosial

Ketika upaya pendekatan ini berhasil dan

anak jalanan kemudian bergabung dengan Rumah

Singgah Bina Anak Pertiwi maka upaya yang

dilakukan pak Ali selanjutnya adalah melakukan

tahap pembinaan baik secara pendidikan formal

maupun melalui keterampilan bermusik.

“…tahap terakhir dari semuanya dengan

melakukan home visit (pengecekan serta

pendalaman data latar belakang keluarga)”

Konsep pemberdayaan pada aras Mezzo dilakukan

terhadap sekelompok klien. Pemberdayaan dilakukan

dengan menggunakan kelompok sebagai media

intervensi. Pendidikan dan pelatihan, dinamika kelompok,

biasanya digunakan sebagai strategi dalam meningkatkan

kesadaran, pengetahuan, ketrampilan, dan sikap-sikap

klien agar mampu memiliki kemampuan memecahkan

permasalahan yang dihadapinya.(Suharto 2005, 67)

Konsep diatas penulis rasa sudah sangat cocok ketika kita

melihat realita yang ada di Rumah Singgah dimana

pemberdayaan yang dilakukan kepada sekelompok anak

jalanan, melalui pembinaan dan juga pelatihan

 

Page 85: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

72

ketrampilan bermusik sesuai dengan minat dan bakat yang

sudah dimiliki untuk kemudian dikembangkan agar lebih

kuat dalam mempengaruhi kehidupannya suatu saat nanti.

B. Hasil Output yang Dicapai dari Program

Pemberdayaan melalui Keterampilan

Pemberdayaan adalah memberikan sumber daya,

kesempatan, pengetahuan, dan ketrampilan pada warga

untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam

menentukan masa depannya sendiri dan berpartisipasi

dalam dan mempengaruhi kehidupan dari masyarakatnya.

(Zubaedi 2013, 75)

Berdasarkan definisi di atas penulis mengambil

kesimpulan bahwa pada hakekatnya, pemberdayaan

merupakan suatu usaha seseorang atau kelompok dalam

mengembangkan potensi dan kemampuan yang mereka

miliki dengan memberikan kekuasaan penuh kepada diri

mereka dalam menentukan jalan dan tujuan hidup mereka

serta dapat mempertanggung jawabkan atas apa yang

telah menjadi pilihan hidup mereka tanpa adanya lagi

merasa ketergantungan terhadap orang lain.

Keberhasilan program pelatihan ketrampilan

bermusik dalam pemberdayaan yang dilakukan Rumah

Singgah Bina Anak Pertiwi dapat kita lihat dan rangkum

kedalam bebarapa aspek yaitu Ekonomi, Sosial, SDM.

Fakta pemberdayaan yang ada dapat kita lihat melalui

bagan perubahan dibawah ini.

 

Page 86: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

73

Bagan 4.2

KEBERHASILAN PROGRAM PELATIHAN

KETRAMPILAN BERMUSIK

Aspek Perubahan yang terangkum dalam

pemberdayaan yang dilakukan Rumah Singgah Bina Anak

Pertiwi tersebut masing-masing dapat diuraikan sebagai

berikut

1. Ekonomi

Pada aspek ekonomi ini fakta pemberdayaan

yang muncul dari proses pemberdayaan yang

dilakukan berupa penambahan jumlah penghasilan

dan pemenuhan kebutuhan hal ini dibuktikan dari

hasil wawancara penulis kepada anak binaan yaitu

Agus.

Ketrampilan bermusik

Akses sosial

Memberikan penghasilan tambahan

Penerimaan dilingkungan masyarakat

 

Page 87: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

74

“Kalo tadinya cuma ngamen yang gak seberapa

sama dari orang tua, sekarang lumayan dari hasil

manggung sama yang lain bisa buat nambah-

nambah.”

“Sekali manggung rata-rata nih ya paling kisaran

250 sampe 300an dah tapi kadang juga dapet

lebih sih bang tergantung yang manggil itu

perjanjian awalnya dapet darimana hehe. Paling

saya pake buat keperluan sehari-hari bang sama

buat jajan kalo masih ada buat ditabungin.”

Hal senada juga disampaikan oleh Wahyu

“Kalo sebelum bergabung paling dari nenek kalo

gak ya saya ngamen bang baru deh megang duit,

kalo sekarang dapet dari hasil manggung lumayan

buat jajan sehari-hari, kalo buat kebutuhan makan

udah ditanggung sama Rumah Singgah sini.”

“Pendapatan sekali manggung gak tentu sih bang,

kadang 2 juta kadang juga 3 juta tapi itu juga

masih dibagi ke anak-anak yang lain yang ikut

manggung, kisaran sih bisa dapet 300Ribu -

350Ribu sekali tampil bang, paling saya pake buat

jajan kalo gak ya ditabung sih duitnya.”

Selain Agus dan Wahyu hal tersebut juga

diperkuat oleh Aldi

“Pendapatan dulunya ya dari orang tua tapi pas

dijalanan ya sama hasil ngamen sama temen-

temen, alhamdulillah semenjak disini saya bisa

dapet penghasilan tambahan terutama dari

bermain musik, hasil panggilan-panggilan buat

manggung.”

“Pendapatan sekali manggung sih lumayan buat

tambahan-tambahan jajan sekalian ditabungin, ya

bisa 300Ribu sekali manggung itu.”

 

Page 88: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

75

Pemberdayaan yang dilakukan pada ranah

ini diarahkan guna peningkatan ekonomi anak

didik di Rumah Singgah Bina Pertiwi, dampak

dari pemberdayaan yang dilakukan ini

memberikan fungsi bahwa pemberdayaan pada

hakikatnya mampu memberikan akses kepada

pemenuhan kebutuhan hidup sebagaimana telah

dijelaskan bahwa Pemberdayaan menunjuk pada

kemampuan orang, khususnya kelompok rentan

dan lemah sehingga mereka memiliki kekuatan

atau kemampuan dalam (a) memenuhi kebutuhan

dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan,

dalam arti bukan saja bebas mengemukakan

pendapat, melaikan bebas dari kelaparan, bebas

dari kebodohan, bebas dari kesakitan. (b)

Menjangkau sumber sumber produktif yang

memungkinkan mereka dapat meningkatkan

pendapatannya dan memperoleh barang barang

dan jasa jasa yang mereka perlukan. (c)

berpartisipasi dalam proses pembangunan dan

keputusan keputusan yang mempengaruhi

mereka.(Suharto 2014, 129)

Selama observasi atau pengamatan yang

penulis lakukan di Rumah Singgah anak-anak

didik yang notabene merupakan anak jalanan

dengan berbagai macam pandangan negatif dari

masyarakat luas, seiring berjalannya waktu

 

Page 89: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

76

perlahan namun pasti sudah mulai memperbaiki

diri dan penampilannya yang tadinya memakai

kalung bahkan ditindik kuping nya sekarang

sudah mulai melepaskannya, dengan rasa malu

yang mereka miliki ketika sudah mulai bisa

tampil di panggung-panggung mereka secara

sadar mulai memperbaiki penampilan agar lebih

enak dipandang dan mendukung penampilan

mereka di atas panggung. Hal tersebut

membuktikan bahwa di dalam Rumah Singgah

pemberdayaan terhadap anak jalanan sudah

berjalan dengan bertambahnya pendapatan pada

akhirnya mereka mampu untuk memenuhi

kebutuhan demi memperbaiki penampilan

mereka.

2. Sosial

Fungsi pemberdayaan yang dilakukan oleh

Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi pada aspek

sosial memiliki dampak positif bagi anak binaan

seperti penerimaan masyarakat pada diri anak

didik serta akses sosial dalam hal ini sebagai anak

jalanan yang awalnya hanya mengamen dijalan

sekarang mampu menampilkan karya diatas

panggung hal tersebut membuktikan bahwa

dirinya diterima oleh khalayak dan juga

membuktikan bahwa dengan ia menjadi anak

 

Page 90: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

77

binaan rumah singgah ia dapat menjangkau akses

sosial untuk tampil dipanggung-panggung hiburan.

Anak didik juga terbantu dengan

bergabung di Rumah Singgah mereka seperti

menemukan kembali motivasi hidupnya, mereka

mendapat banyak sekali dorongan untuk kembali

menjadi anak yang berguna, dan memiliki masa

depan yang cerah, mereka sudah tidak takut akan

bayang-bayang masa lalunya dengan percaya diri

mampu menatap masa depannya kembali cerah.

Seperti hasil wawancara dengan Aldi

“Banyak perubahan nya salah satunya ya saya

mendapat keluarga baru yang itu menurut saya

banyak sekali membantu saya untuk terus maju,

seperti Pak Ali yang selalu memberi motivasi-

motivasi buat saya biar gak gampang minder

karena masa lalu saya.”

3. SDM

Menurut Ishaq dalam bukunya

menyebutkan bahwa pendidikan luar sekolah yang

sesuai khusus untuk anak jalanan adalah dengan

melakukan proses pembelajaran yang

dilaksanakan dalam wadah “Rumah Singgah” dan

PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat), yaitu

anak jalanan dilayani di dalam rumah singgah,

sedangkan anak rentan ke jalan dan orang dewasa

dilayani dalam wadah PKBM.

 

Page 91: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

78

Konsep pemberdayaan yang diungkapkan

diatas sangat relevan dengan yang dilakukan oleh

Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi terkait

pemberdayaan dalam ranah peningkatan kualitas

sumberdaya manusia melalui program pelatihan

ketrampilan bermusik.

Berkaitan dengan penigkatan ketrampilan

bermusik anak didik yang dibina oleh Rumah

Singgah Bina Anak Pertiwi penulis menggunakan

indikator ketrampilan bermusik menurut Romeo

Satria, dimana menurutnya pada tahapan mahir

terbagi menjadi dua kelompok, yaitu teori dan

teknik yang keduanya saling mendukung satu

dengan yang lainnya. (Satria 2017, 37)

1. Teori

a. Pelajari bagaimana cara membaca not

balok dan not standar.

b. Pelajari sekala nada seperti harmonic

minor, pentatonic, kromatic, blues 1

dan 2, jazz mayor dan minor, hindu,

Japanese, slendro, pelok, dan masih

banyak yang lainnya.

2. Teknik

a. Peletakkan jari pada badan gitar

(peletakkan jari-jari dengan tepat pada

not yang akan kita tekan dan

menghasilkan bunyi yang sempurna)

 

Page 92: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

79

b. Penerapan teori khusus seperti picking

dengan berbagai jenisya, genjreng,

streaming, bending, pull, hammer,

slide, trill, sweeping, muting, dll.

c. Improvisasi. Hal ini akan

memperlihatkan apakah sudah mahir

atau belum.

d. Dapat membuat lagu sendiri dengan

mengaransemen berbagai jenis dan

aliran musik yang disukai.

Indikator keterampilan bermusik yang

dikemukakan diatas ternyata dapat ditemukan

pada anak didik sebagai fakta pemberdayaan

bahwa anak didik di Rumah Singgah Bina Anak

Pertiwi telah terbina dengan baik sebagaimana

disampaikan melalui wawancara kepada peserta

didik bernama Wahyu

“Alat musik saya diajarin macam-macam bang,

mulai dari gitar yang tadinya pas ngamen cuma

pake tepuk tangan aja sekarang udah bisa sih buat

main gitar, lumayan dah bang kalo buat bawain

lagu sekarang udah bisa.

Hal senada juga disampaikan oleh Agus

“Kalo saya lebih diajarin buat bawain gitar

karena pas tampil saya lebih sering buat jadi

vokalis. Tapi sesekali juga bisa kalo disuruh

megang gitar gentian sama yang lain.

 

Page 93: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

80

Kedua pemaparan anak didik diatas

memperkuat hasil wawancara penulis dengan pak

Ali selaku ketua Rumah Singgah Bina Anak

Pertiwi tersebut

“Semua jenis musik hampir diajarkan, seperti

aransemen lagu-lagu akustik, jenis musik pop,

Jinbe, hingga musik lagu-lagu koplo

dikembangkan kepada para anak didik. sampai

saat ini semua peserta didik hampir sudah dapat

memainkan semua aransemen lagu yang

diajarkan, banyaknya jenis musik yang diajarkan

sangat berguna bagi para anak didik karena

mereka dapat memainkan semua jenis lagu pada

saat perform, karena pilihan lagu yang mereka

mainkan di setiap undangan acara akan beragam

dan dapat mengikuti setiap momen ataupun

pilihan lagu yang sedang trending pada saat itu.”

Pemberdayaan merupakan suatu usaha seseorang

atau kelompok dalam mengembangkan potensi dan

kemampuan yang mereka miliki dengan memberikan

kekuasaan penuh kepada diri mereka dalam menentukan

jalan dan tujuan hidup mereka serta dapat

mempertanggung jawabkan atas apa yang telah menjadi

pilihan hidup mereka tanpa adanya lagi merasa

ketergantungan terhadap orang lain. Adapun indikator

keberhasilan yang ingin dicapai oleh Rumah Singgah

adalah sebagai berikut:

 

Page 94: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

81

Keterampilan Bermusik

Karya diterima

masyarakat

Bagan 4.3

INDIKATOR KEBERHASILAN RUMAH SINGGAH

Unsur tersebut merupakan pokok indikator yang

ingin dicapai oleh Rumah Singgah, bagi pak Ali

diterimanya karya anak binaan dalam bermusik

merupakan sebuah kesuksesan anak didik sebab

berangkat dari anak jalanan yang hanya mengamen

dijalan kemudian mampu berkarya dipanggung hiburan

masyarakat.

Dengan bertambahnya kemampuan mereka dalam

bermusik dapat menjadi bakat yang dapat dijual untuk

menghibur, seperti mengisi acara-acara yang

diselenggarakan baik formal maupun non-formal, yang

dengan mengikuti acara tersebut nantinya mereka

mendapatkan pundi-pundi uang yang bila dilakukan

secara konsisten dapat memperbaiki taraf perekonomian

mereka nantinya.

 

Page 95: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

82

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pada prakteknya kelompok rentan ini yaitu

kelompok anak jalanan kemudian dapat penulis lihat

sebagai kelompok yang diberdayakan oleh Rumah

Singgah Bina Anak Pertiwi. Anak jalanan yang berada

dengan cakupan wilayah Pasar Minggu Jakarta Selatan

dibina dengan berbagai keterampilan diantaranya

keterampilan bermusik. Pada prosesnya pembinaan anak

jalanan memiliki karakteristik yang sangat khas

dikarenakan mereka sudah terbiasa hidup dijalan

sementara pembinaan yang akan dilakukan berpusat pada

pola asrama. Akhirnya pembinaan pemberdayaan

dilakukan dengan melakukan beberapa pendekatan.

Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi memiliki pola

khusus dalam menjalankan misi pemberdayaannya.

Diantara pola yang digunakan berangkat dari pengalaman

Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi yaitu, Pengamatan,

Pendekatan, Pengenalan, Rekruitmen, Pembinaan,

Terminasi.

Pada akhirnya penulis menemukan fakta

pemberdayaan bahwa apa yang dilakukan Rumah Singgah

Bina Anak Pertiwi merupakan upaya pemberdayaan anak

 

Page 96: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

83

jalanaan melalui pendekatan antara street based dan

center based dimana kedua pendekatan ini menekankan

pola kegiatan yang diminati ataupun disukai baik ditempat

rumah singgah maupun dijalan sebagai latar belakang dari

tempat asal mereka. Anak jalanan sebagai kelompok

rentan dan lemah akhirnya memiliki kekuatan atau

kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasarnya

sehingga mereka memiliki kebebesan baik memilih jalur

pendidikan formal maupun jalur keterampilan bakat

bermusik.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka penulis

merekomendasikan berupa saran sebagai berikut:

1. Rumah Singgah Bina Anak pertiwi kedepannya

dapat memiliki lebih banyak peserta pelatihan

ketrampilan bermusik serta mampu menjalin

kerjasama dengan instansi lain untuk membuka

peluang pekerjaan bagi para peserta didiknya.

2. Menambah relasi kemitraan dengan instansi atau

perusahaan yang sesuai dengan bidang

keterampilan bermusik, agar peserta pelatihan

ketrampilan bermusik dapat mengembangkan

bakatnya, sangat membanggakan bila peserta didik

yang telah di lepas nantinya mampu mandiri di

industri permusikan Indonesia.

 

Page 97: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

84

Demikian kesimpulan dan saran-saran yang dapat

penulis sampaikan, semoga saran-saran dari penulis dapat

menjadi sebuah kritikan yang membangun guna

memajukan program pelatihan ketrampilan bermusik di

Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi untuk kedepannya.

 

Page 98: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

85

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Adi, Isbandi Rukminto. Pemberdayaan Pengembangan Masyarakat

dan Intervensi Komunitas: Pengantar Pada Pemikiran dan

Pendekatan Praktis. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas

Ekonomi UI, 2001

Gunawan, Ary H. Kebijakan–Kebijakan Pendidikan. Jakarta: PT

Rineka Cipta,1999

Hadari, Nawawi. Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press, 1991

Hidayati, Nurul. Metodologi Penelitian Dakwah, dengan Pendekatan

Kualitatif. Jakarta: UIN Jakarta press 2006

Ishaq, M. Pengembangan Modul Literasi Jalanan untuk Peningkatan

Kemampuan Hidup Bermasyarakat Anak-anak Jalanan,

Bandung :Yayasan Bahtera-UNICEF

Kudrat Umar Masri dan Uno Hamzah, Mengelola Kecerdasan dalam

Pembelajaran, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009

Machendrawati, Nanih dan Agus Ahmad Safe’I, Pengembangan

Masyarakat Islam: Dari Ideologi, Strategi, Sampai Tradisi.

Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001

Mahkamah Agung RI. Undang-Undang Perlindungan Anak

Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga dan

Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang. Jakarta:

MA, 2013

 

Page 99: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

86

Mangkunegara, Anwar Prabu Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001

Marbun, B.N. Kamus Manajemen , Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

Anggota Ikapi, 2003

Mardalis, Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta,

Bumi Aksara, 2008

Mardikanto Totok dan Poerwoko Soebiato, Pemberdayaan Masyarakat

Dalam Perspektif Kebijakan Publik, Bandung: Alfabeta, 2015

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2007

Rahayu Tri Lin, S.Psi dan Ardani Ardi Tristiadi, Observasi

Wawancara, Malang: PT. Bayu Media, 2004

Rivai, Veithzal Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan

dari Teori ke Praktek, Jakarta: PT Grafindo Persada, 2004

Salam Syamsir dan Amir Fadhilah, Sosiologi Pedesaan,

Jakarta:Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2008

Sardiman M, A, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Op, Cit

Satria, Romeo Jago Bermain Gitar Tanpa Les dan Tanpa Guru, Bantul:

Chivita Books, 2017

Sherraden,Michael. Aset Untuk Orang Miskin Perspektif Baru Usaha

Pengentasan Kemiskinan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2006

 

Page 100: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

87

Sudrajat, Tata. Anak Jalanan dan Masalah Sehari-hari Sampai

Kebijaksanaan, Bandung: Yayasan Akatiga, 1996

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta,

2012

Suharto, Edi. Membangun Mayarakat Memberdayakan Rakyat.

Bandung: PT Refika Aditama, 2005.

Surachmad, Winarno. Pengantar Metode Ilmiah. Bandung: Tarsito,

1982

Suyanto, Bagong. Masalah Sosial Anak. Jakarta: Kencana,2010

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1979 Tentang

Kesejahteraan Anak Pasal 1 ayat (1).

Zubaedi, Pengembangan Masyarakat wacana dan praktik, Jakarta:

Prenadamedia Group, 2013

Sumber Lain:

Ari Kurniawan, Peran Yayasan Kumala Dalam Pemberdayaan Anak

Jalanan Melalui Pendidikan Ketrampilan di Kelurahan Rawa

Badak Utara Kecamatan Koja Jakarta Utara, (Skripsi S1

Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri

Jakarta, 2010)

Azizah, Siti Nur. Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat, h.

9-10 dalam Skripsi: Peran Pekerja Sosial di Rumh Singgah

Anak Jalanan Yayasan Rumah Kita, (Jakarta: FDK, 2007)

Dedi Hendrian, Catat! 18.000 Anak Jalanan Rentan Jadi Obyek

Eksploitasi, artikel diakses pada 28 November 2016 dari

 

Page 101: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

88

http://www.kpai.go.id/berita/catat-18-000-Anak-Jalanan-

Rentan-Jadi-Obyek-Eksploitasi-2/

http://rumaysho.com/tafsir-al-quran/tidak-menyayagi-yatim-dan-orang-

miskin-2706. Di akses pada 26 Februari 2017 pukul 16.24

http://wartakota.tribunnews.com/2016/11/27/anak-jalanan-terbanyak-

ada-di-jakarta-jumlahnya-mencapai-7600-jiwa . Artikel diakses

pada 4 Februari 2017

https://jakselkota.bps.go.id/

Karakteristik Sosial Ekonomi dan Demografi Anak Jalanan di

Kotamadya Malang. Artikel di akses pada 28 November 2016

“Pengembangan Soft Skill“ http://www.infodiknas.com/030-

pengembangan-soft-skill-hard-skill-dan-life-skill-peserta-didik-

dalam-menghadapi-era-globalisasi.html

Sumber Wawancara

Wawancara pribadi dengan bapak Ali Santoso selaku ketua

Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi, Jakarta. Selasa 4 Juni

2019.

Wawancara pribadi dengan Agus salah seorang peserta pelatihan

bermusik di Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi, Jakarta.

Senin 10 Juni 2019.

Wawancara pribadi dengan Irfan salah seorang peserta pelatihan

bermusik di Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi, Jakarta.

Senin 10 Juni 2019.

 

Page 102: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

89

Wawancara pribadi dengan Aldi salah seorang peserta pelatihan

bermusik di Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi, Jakarta.

Senin 10 Juni 2019.

Wawancara pribadi dengan Wahyu salah seorang peserta

pelatihan bermusik di Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi,

Jakarta. Minggu 9 Juni 2019

 

Page 103: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

PEDOMAN WAWANCARA

DENGAN KETUA RUMAH SINGGAH BINA ANAK PERTIWI

Nama : Ali Santoso

Jabatan : Ketua Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi

Tanggal Wawancara : Selasa 4 Juni 2019.

1. Rentang usia anak didik yang mengikuti program pelatihan

ketrampilan bermusik?

Jawaban: Untuk anak didik yang secara khusus mengikuti pelatihan

ketrampilan bermusik memliki rentang usia yang beragam, antara

usia 13 hingga 18 tahun.

2. Dalam pelatihan ketrampilan bermusik, jenis musik apa saja yang

diajarkan?

Jawaban: Semua jenis musik hampir diajarkan, seperti aransemen

lagu-lagu akustik, jenis music pop, Jinbe, hingga music lagu-lagu

koplo dikembangkan kepada para anak didik. sampai saat ini semua

peserta didik hampir sudah dapat memainkan semua aransemen lagu

yang diajarkan, banyaknya jenis musik yang diajarkan sangat

berguna bagi para anak didik karena mereka dapat memainkan

semua jenis lagu pada saat perform, karena pilihan lagu yang

mereka mainkan di setiap undangan acara akan beragam dan dapat

mengikuti setiap momen ataupun pilihan lagu yang sedang trending

pada saat itu.

3. Berapa jumlah peserta didik yang fokus untuk mengikuti pelatihan

ketrampilan bermusik?

Jawaban: Karena banyaknya anak jalanan dibawah naungan Rumah

Singgah Bina Anak Pertiwi maka Rumah Singgah tidak

mengharuskan semua Anak asuh untuk mengikuti pelatihan

ketrampilan, dan juga karena faktor kedisplinan anak didik, sehingga

yang sampai saat ini masih tetap fokus untuk mengikuti pelatihan

 

Page 104: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

ketrampilan bermusik hanya berjumlah 8 orang anak didik yang

kemudian dapat dibagi ke dalam dua kelompok ataupun dapat

bermain musik secara bersama-sama.

4. Apa saja kegiatan rutinitas anak didik selama berada di Rumah

Singgah?

Jawaban: Anak-anak didik selama di dalam asrama mempunyai

rangkaian aktivitas yang sudah menjadi rutinitas setiap harinya, pagi

hari mereka bangun untuk sholat shubuh setelah itu aktivitas bebas

sampai perisapan kegiatan PKBM yang dimulai pada pukul 08.00

sampai ppukul 11.00 (Kegiatan PKBM hanya diadakan setiap senin,

selasa, rabu, dan kamis), setelah kegiatan PKBM selesai biasanya

anak didik secara bersama-sama masak untuk makan siang, setelah

itu bebas sampai malam hari, pada waktu kosong anak didik yang

mengikuti program ketrampilan bermusik biasanya memainkan alat

music entah bernyanyi bersama atau sekedar iseng mengisi waktu

luang sambil melancarkan mereka bermain musik. Untuk hari Jum’at

tidak ada kegiatan apapun dari pengurus Rumah Singgah, anak didik

hanya di pantau untuk melaksanakan Shalat Jum’at, sedangkan

Sabtu dan Minggu pelatihan ketrampilan bermusik mulai beraktivitas

dengan guru yang disediakan dari Rumah Singgah, kegiatan

pelatihan berjalan selama dua jam. Pada hari Sabtu dan Minggu

pula anak didik diajakrkan ilmu bela diri karate di Rumah Singgah.

5. Darimana Rumah Singgah mendapatkan biaya Operasional?

Jawaban: Untuk dana operasional Rumah Singgah merupakan dana

pribadi saya sendiri dan ada juga dari beberapa donatur.

6. Bagaimana tahapan awal untuk mengajak anak jalanan bergabung ke

dalam Rumah Singgah?

Jawaban: Tahapan awal yang kita gunakan sejak awal pendekatan

yakni dengan turun langsung ke lapangan (lokasi anak jalanan), lalu

kami memperkenalkan diri dan memberikan informasi kontak (disini

kami membangun kepercayaan dulu kepada anak jalanan bahwa niat

kami mengajak mereka bergabung hanya untuk membantu mereka),

setelah dirasa mereka cukup percaya kepada niat kami pada

 

Page 105: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

akhirnya nanti mereka yang akan mendatangi kita untuk dilakukan

pendataan serta asessement kebutuhan mereka, dan tahap terakhir

dari semuanya dengan melakukan home visit (pengecekan serta

pendalaman data latar belakang keluarga)

7. Bagaimana tahapan selanjutnya setelah anak jalanan bersedia

bergabung dengan Rumah Singgah?

Jawaban: Selanjutnya setelah anak jalanan bersedia untuk

bergabung bersama Rumah Singgah kami berikan mereka

pembinaan melalui Pendidikan formal sekolah kesetaraan (Paket A,

B, dan C), selain itu kami juga menawarkan beberapa program

ketrampilan sesuai minat dan bakat mereka, salah satunya melalui

program keterampilan bermusik.

8. Pada saat kapan Rumah Singgah merasa pas untuk melepas anak

didik?

Jawaban: Berdasarkan Usia yaitu maksimal 24 tahun biasanya kita

sudah berani untuk melepas mereka, dapat juga berdasarkan

jenjang pendidikan yaitu Paket C (tingkat paling akhir dari program

kesetaraan yang diselenggarakan) namun adakalanya usia 24 masih

pada level paket B dan dapat diakhirkan berdasarkan usia. Karena

kita gak mungkin harus selalu memaksakan kehendak, kita beri

kebebasan kepada mereka.

9. Target apa yang ingin dicapai pada program pelatihan Bermusik?

Jawaban: Kalo ditanya target, tentunya kita ingin yang terbaik untuk

peserta pelatihan, tapi yang paling penting anak-anak dapat

membuat karya dalam bidang musik dan tentunya kita berharap

karya dari mereka dapat diterima oleh masyarakat luas.

10. Sampai dimana program ketrampilan bermusik dapat dikatakan

sukses?

Jawaban: Dapat dikatakan sukses kalo menurut saya anak-anak

sudah dapat mandiri, mandiri dalam artian tidak lagi memiliki

ketergantungan, jadi kita sudah bisa melepas mereka dengan

bangga. Dan juga ditambah dengan lengkapnya sarana

 

Page 106: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

perlengkapan studio yang nantinya memudahkan generasi berikutnya

dan jadi daya tarik juga kalo memiliki fasilitas bermusik yang

lengkap.

11. Sampai saat ini program ketrampilan bermusik sudah sampai berapa

persen dalam ketercapaian target?

Jawaban: Sejak dimulainya yayasan ini sampai sekarang, saya rasa

presentase nya baru sekitar 80% sedangkan 20% apabila kami sudah

memiliki fasilitas yang lengkap dalam hal ketersediaan alat music

dan studio band.

12. Berapa Penghasilan yang diterima untuk sekali perform anak-anak

didik peserta pelatihan?

Jawaban: Kalo kita sih gak mematok berapa-berapanya, hanya

keikhlasan dari pihak yang memiliki acara, tapi selama ini sih ada

dua kali pembayaran yang kami terima, yaitu untuk Yayasan dan

untuk anak-anak yang perform. Sekali perform anak-anak bisa

mendapatkan kisaran 1 Juta sampai 2 juta untuk satu kelompok band

yang tampil, nanti dibagi rata sesuai dengan jumlah yang diterima

kepada semua anak yang perform.

13. Apakah pernah melakukan evaluasi untuk program pelatihan

bermusik?

Jawaban: Kalo untuk evaluasi saya serahin langsung ke anak-anak

yang ikut pelatihan dan juga gurunya, nanti baru laporan

pertanggung jawaban ke saya. Tapi yang memecahkan masalah

seluruhnya guru dan juga peserta didik.

 

Page 107: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

PEDOMAN WAWANCARA

DENGAN ANAK DIDIK PESERTA PELATIHAN

KETRAMPILAN BERMUSIK

Nama : Wahyu

Jabatan : Peserta Pelatihan Ketrampilan Bermusik

Waktu : Minggu 9 Juni 2019

No. HP : 085947978161

1. Bagaimana awal mula bisa bergabung dengan Rumah

Singgah Bina Anak Pertiwi?

Jawaban: Tadinya saya tinggal di daerah cawang

bersama dengan nenek, tapi karena kontrakan di cawang

di gusur akhirnya saya pindah ke daerah pejaten, setelah

pindah ke kontrakan baru saya sempat putus sekolah

akhirnya saya ikut temen saya buat ngamen di jalanan,

nah saya diajak tuh buat gabung ke Rumah Singgah,

karena saya pengen nerusin sekolah lagi bang temen saya

sebelumnya udah bergabung ke rumah singgah sini ikut

pendidikan gitu, saya jadi mau ikut gabung biar bisa

nerusin sekolah lagi yang tadinya sempet putus sekolah.

2. Apa alasan adik mau bergabung dengan Rumah Singgah

Bina Anak Pertiwi?

Jawaban: Ya itu bang alasan utama saya pengen nerusin

sekolah juga, udah gitu sekarang saya gak punya siapa-

siapa lagi karena nenek udah meninggal, orang tua saya

juga udah lama meninggalnya, jadi di sini saya tinggal

sekarang.

3. Apa saja yang adik dapatkan selama bergabung dengan

Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi?

Jawaban: Saya dapet semuanya bang, dari pendidikan

saya di sekolahin lagi sama Pak Ali, untuk ketrampilan

 

Page 108: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

saya gabung ke musik bang karena saya suka juga sih

nyanyi-nyanyi makanya tertarik bergabung.

4. Perubahan apa saja yang dirasakan setelah bergabung

dengan Rumah Singgah dan setelah bergabung di program

pelatihan bermusik?

Jawaban: Perubahan nya sih dulu waktu di cawang saya

sekolah sama sekali belom bisa baca bang, tapi

Alhamdulillah sekarang setelah bergabung disini jadi

lancar baca. Kalo untuk perubahan bisa main musik saya

bisa membawakan beberapa alat musik sekarang.

5. Alat musik apa saja yang di ajarkan di program pelatihan

bermusik?

Jawaban: Alat musik saya diajarin macam-macam bang,

mulai dari gitar yang tadinya pas ngamen cuma pake

tepuk tangan aja sekarang udah bisa sih buat main gitar,

lumayan dah bang kalo buat bawain lagu sekarang udah

bisa.

6. Apa saja hambatan yang dirasakan selama bergabung

dengan program pelatihan bermusik?

Jawaban: Alhamdulillah sih bang sekarang peralatan buat

main musik nya udah lumayan lengkap, tadinya pas awal

saya gabung masih belum lengkap bang jadi ya kita

latihan-latihannya pake alat musik yang ada aja, kalo gak

ya kita kreatif buat bikin alat musik kayak gendang dll.

7. Sampai kapan akan bergabung dengan Rumah Singgah

Bina Anak Pertiwi?

Jawaban: Wah belom ada bayangan bang mau sampai

kapan tapi pastinya nanti pengen lebih maju aja daripada

yang sekarang bang, gak mau begini terus pastinya.

8. Pendapatan setelah dan sebelum bergabung dengan rumah

singgah?

Jawaban: Kalo sebelum bergabung ya paling dari nenek

kalo gak ya saya ngamen bang baru deh megang duit,

kalo sekarang ya dapet dari hasil manggung lumayan

 

Page 109: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

buat jajan sehari-hari, kalo buat kebutuhan makan udah

ditanggung sama Rumah Singgah sini.

9. Pendapatan sekali manggung berapa? Dan digunakan

untuk apa?

Jawaban: Gak tentu sih bang, kadang 2 juta kadang juga

3 juta tapi itu juga masih dibagi ke anak-anak yang lain

yang ikut manggung, kisaran sih bisa dapet 300Ribu -

350Ribu sekali tampil bang, paling ya saya pake buat

jajan kalo gak ya ditabung sih duitnya.

10. Setelah dan sebelum bergabung di program pelatihan

bermusik sudah bisa memainkan alat musik apa saja?

Jawaban: Sebelum gabung saya ngamen cuma pake

tangan aja bang tepuk tangan gitu tapi kalo sekarang sih

udah lumayan bisa banyak main alat musik, yang sering

sih saya bawa gitar bang kalo lagi latihan atau main

bareng-bareng.

 

Page 110: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

Nama : Aldi

Jabatan : Peserta Pelatihan Ketrampilan Bermusik

Waktu : Senin 10 Juni 2019

No. HP : 087789065280

1. Bagaimana awal mula bisa bergabung dengan Rumah

Singgah Bina Anak Pertiwi?

Jawaban: Saya dulu awal gabung karena kabur dari

rumah, dulunya orang tua saya sering banget berantem

sampe akhirnya saya udah gak betah lagi di rumah dan

akhirnya saya kabur dari rumah, nah waktu itu saya

nongkrongnya di Republika situ sama temen-temen,

sampe ada peksos dari Rumah Singgah sini datang buat

ngajak saya gabung kesini, hampir setahun lebih saya

tinggal disini baru dah abis itu udah setahun saya baru

dibalkin lagi ke orang tua nah abis saya balik lagi ke

rumah orang tua udah gak berantem lagi sekarang.

2. Apa alasan adik mau bergabung dengan Rumah Singgah

Bina Anak Pertiwi?

Jawaban: Alasan saya gabung disini saya merasa nyaman

rasa kekeluargaan nya kentel banget, satu sama lain itu

udah kayak sama saudara jadi saya udah anggap punya

keluarga baru disini.

3. Apa saja yang adik dapatkan selama bergabung dengan

Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi?

Jawaban: Alhamdulillah saya selama disini dibiayain buat

menempuh pendidikan formal, sekarang saya udah kelas

3 di SMKN 25 Jakarta, dan juga tentunya pendidikan lain

contohnya ya saya ikut gabung pelatihan musik, saya

orang nya suka buat tampil jadi seneng aja gabung ke

pelatihan musik buat nyalurin hobbi saya.

 

Page 111: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

4. Perubahan apa saja yang dirasakan setelah bergabung

dengan Rumah Singgah dan setelah bergabung di program

pelatihan bermusik?

Jawaban: Banyak perubahan nya salah satunya ya saya

mendapat keluarga baru yang itu menurut saya banyak

sekali membantu saya untuk terus maju, seperti Pak Ali

yang selalu memberi motivasi-motivasi buat saya biar gak

gampang minder karena masa lalu saya.

5. Alat musik apa saja yang di ajarkan di program pelatihan

bermusik?

Jawaban: Banyak hampir semua alat musik diajarin sih,

tapi saya lebih mendalami gitar, sama dulu sempet bisa

buat main drum tapi sekarang udah jarang megang drum

jadi ya gak terlalu berkembang drum nya.

6. Apa saja hambatan yang dirasakan selama bergabung

dengan program pelatihan bermusik?

Jawaban: Kalo hambatan sih lebih ke dari saya sendirinya

ya, kurang bisa buat disiplin mengikuti latihan gitu.

7. Sampai kapan akan bergabung dengan Rumah Singgah

Bina Anak Pertiwi?

Jawaban: Rencana sih saya nanti selepas lulus sekolah

SMK ada niatan buat pergi ke Kediri buat perdalam

Bahasa Inggris, karena nanti saya pengen kuliah jurusan

HI jadi setelah lulus nanti mungkin setahun di kediri terus

sambal cari-cari biaya tambahan buat nerusin kuliah

nanti.

8. Pendapatan setelah dan sebelum bergabung dengan rumah

singgah?

Jawaban: Pendapatan dulunya ya dari orang tua tapi pas

dijalanan ya sama hasil ngamen sama temen-temen,

alhamdulillah semenjak disini saya bisa dapet

penghasilan tambahan terutama dari bermain musik,

hasil panggilan-panggilan buat manggung.

 

Page 112: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

9. Pendapatan sekali manggung berapa? Dan digunakan

untuk apa?

Jawaban: Pendapatan sih lumayan buat tambahan-

tambahan jajan sekalian ditabungin, ya bisa 300Ribu

sekali manggung itu.

10. Setelah dan sebelum bergabung di program pelatihan

bermusik sudah bisa memainkan alat musik apa saja?

Jawaban: Dulunya sih udah bisa main drum tapi sekarang

udah bisa sih tambahan buat main gitar.

 

Page 113: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

Nama : Irfan

Jabatan : Peserta Pelatihan Ketrampilan Bermusik

Waktu : Senin 10 Juni 2019

No. HP : 081901239521

1. Bagaimana awal mula bisa bergabung dengan Rumah

Singgah Bina Anak Pertiwi?

Jawaban: Dulu saya diantar langsung sama Ayah buat di

titipin disini karena saya bandel banget dulunya, ayah

sama bunda mungkin udah gak tahan sama kenakalan

saya sampe akhirnya saya dianterin sama ayah kesini ya

mungkin dengan harapan saya bisa jauh lebih baik disini,

saya dulunya udah ngamen kemana-mana hampir udah

semua tempat dijakarta saya jadiin tempat ngamen

bahkan saya juga pernah ngamen sampe ke cikampek

sana, makanya bandelnya udah gak ketulungan karena

pergaulan juga dan karakter saya yang emang susah buat

dibilangin.

2. Apa alasan adik mau bergabung dengan Rumah Singgah

Bina Anak Pertiwi?

Jawaban: Alasannya ya mungkin karena saya pengen

lebih bener kali ya disini soalnya orang tua sendiri aja

udah gak kuat jadi ya saya mau gak mau disini.

3. Apa saja yang adik dapatkan selama bergabung dengan

Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi?

Jawaban: Pembinaan yang saya dapet, udah gitu saya

disini juga ikut sekolah kesetaraan paket C. nah karena

saya emang dari dulu udah bisa main musik jadi saya ikut

gabung dah tuh di pelatihan bermusik, karena saya rasa

itu hobi saya jadi saya harus gabung ke pelatihan itu.

 

Page 114: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

4. Perubahan apa saja yang dirasakan setelah bergabung

dengan Rumah Singgah dan setelah bergabung di program

pelatihan bermusik?

Jawaban: Perubahan saya dapat saya bisa seenggaknya

ikut kejar paket C, sama bimbingan dari Pak Ali untuk

jadi anak yang lebih baik dari sebelumnya, meskipun gak

langsung berubah tapi saya merasakan perubahan itu

dikit demi sedikit.

5. Alat musik apa saja yang di ajarkan di program pelatihan

bermusik?

Jawaban: Disini diajarinnya banyak alat kayak gitar,

jinbe, drum, angklung juga saya bisa mainin.

6. Apa saja hambatan yang dirasakan selama bergabung

dengan program pelatihan bermusik?

Jawaban: Hambatan kalo yang saya rasakan datang nya

sih dari peserta nya juga karena pada gak konsisten pada

gak disiplin gitu jadi susah buat diajak bareng-bareng

latihan, tapi kalo udah ngumpul sih ya kompak-kompak

aja cuma pas awal dateng nya itu suka pada telat-telat.

7. Sampai kapan akan bergabung dengan Rumah Singgah

Bina Anak Pertiwi?

Jawaban: Karena saya udah ngerasa ini rumah saya

sendiri ya saya sih bakal disini selamanya mungkin nanti

bisa bantu-bantu ngajarin musik atau gak ya bisa juga

jadi volunteer, pokoknya ya saya jadi bagian dari

keluarga rumah singgah ini.

8. Pendapatan setelah dan sebelum bergabung dengan rumah

singgah?

Jawaban: Dulu ya paling saya dapet duit dari ngamen

kalo gak ngamen ya paling saya jualan kantong plastik di

pasar-pasar, nah kalo sekarang alhamdulillah ada duit

hasil manggung lumayan buat jajan, kadang-kadang juga

masih dapet dari ayah kalo duit.

 

Page 115: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

9. Pendapatan sekali manggung berapa? Dan digunakan

untuk apa?

Jawaban: Sekali manggung sih biasanya dibagi-bagi sama

anak yang lain jadi dibagi rata, paling saya sendiri sih

bisa megang 300an dah pulang dari manggung. Saya

pake buat jajan sama keperluan-keperluan lainnya.

10. Setelah dan sebelum bergabung di program pelatihan

bermusik sudah bisa memainkan alat musik apa saja?

Jawaban: Hampir semua alat music yang ada di tempat

latihan saya bisa bawain cuma saya suka bawain

gendang koplo , gendang rampag kalo gak ya saya

bawain gitar.

 

Page 116: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

Nama : Agus

Jabatan : Peserta Pelatihan Ketrampilan Bermusik

Waktu : Senin 10 Juni 2019.

No. HP : 087721539487

1. Bagaimana awal mula bisa bergabung dengan Rumah

Singgah Bina Anak Pertiwi?

Jawaban: Tahun 2014 saya diajak gabung sama tetangga,

kebetulan anak tetangga juga udah sekolah disini jadi

sama orang tua saya disuruh gabung kesini. Dulunya

saya juga turun ke jalanan buat ngamen tapi semenjak

disini udah gak boleh lagi turun ke jalanan jadi ya saya

focus ke belajar sama ngikutin pelatihan bermusik

2. Apa alasan adik mau bergabung dengan Rumah Singgah

Bina Anak Pertiwi?

Jawaban: Alasan saya gabung ya saya mau ikut sekolah

disini, orang tua gak sanggup buat biaya sekolah saya

jadinya saya dimasukin ke rumah singgah ini buat dikasih

Pendidikan.

3. Apa saja yang adik dapatkan selama bergabung dengan

Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi?

Jawaban: Saya dapet disini pembinaan terus juga

pendidikan, tahun ajaran baru ini saya mau di daftarin

sama Pak Ali ke sekolahan Formal.

 

Page 117: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

4. Perubahan apa saja yang dirasakan setelah bergabung

dengan Rumah Singgah dan setelah bergabung di program

pelatihan bermusik?

Jawaban: Perubahan ya saya yang tadinya gak bisa

bawain alat musik sekarang jadi bisa, diberikan motivasi-

motivasi kalo yang lain aja bisa bawain kenapa saya gak

bisa.

5. Alat musik apa saja yang di ajarkan di program pelatihan

bermusik?

Jawaban: Kalo saya lebih diajarin buat bawain gitar

karena pas tampil saya lebih sering buat jadi vokalis.

Tapi sesekali juga bisa kalo disuruh megang gitar gentian

sama yang lain.

6. Apa saja hambatan yang dirasakan selama bergabung

dengan program pelatihan bermusik?

Jawaban: Saya gak merasakan hambatan apa-apa sih.

7. Sampai kapan akan bergabung dengan Rumah Singgah

Bina Anak Pertiwi?

Jawaban: Wah belum kepikiran mau sampai kapannya

disini, karena ini udah jadi keluarga saya sendiri sih, jadi

mungkin nantinya juga saya tetep balik lagi kesini.

 

Page 118: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

8. Pendapatan setelah dan sebelum bergabung dengan rumah

singgah?

Jawaban: Kalo tadinya cuma ngamen yang gak seberapa

sama dari orang tua, sekarang ya lumayan dari hasil

manggung sama yang lain bisa buat nambah-nambah.

9. Pendapatan sekali manggung berapa? Dan digunakan

untuk apa?

Jawaban: Sekali manggung rata-rata nih ya paling

kisaran 250 sampe 300an dah bang tapi kadang juga

dapet lebih sih bang tergantung yang manggil itu

perjanjian awalnya dapet darimana hehe. Paling saya

pake buat keperluan sehari-hari bang sama buat jajan

kalo masih ada ya buat ditabungin.

10. Setelah dan sebelum bergabung di program pelatihan

bermusik sudah bisa memainkan alat musik apa saja?

Jawaban: Sebelum gabung saya gak bisa main alat musik

apapun tapi sekarang ya saya udah bisa buat bawain

gitar sama lebih bisa buat nyanyi karena saya lebih

sering dijadiin vokalis ketimbang bawain alat musik.

 

Page 119: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

FOTO KEGIATAN PELATIHAN KETRAMPILAN

BERMUSIK DI RUMAH SINGGAH BINA ANAK

PERTIWI

Saat melakukan wawancara dengan Pak Ali Santoso, selaku

Ketua Yayasan Bina Anak Pertiwi

 

Page 120: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

Mengisi waktu luang dengan para peserta didik sambil bermain

alat musik gitar

Bersama guru

pelatihan

ketrampilan

bermusik usai

memberiikan

pelatihan.

 

Page 121: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

Perform anak didik peserta pelatihan ketrampilan bermusik

Saat mengisi acara di salah satu Mall di kawasan Depok Jawa

Barat

 

Page 122: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

Saat Collaboration bersama Artis pada acara amal di kawasan Car

Free Day di Jakarta

Sarana Latihan Untuk Program Bermusik

 

Page 123: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

Fasilitas Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi

 

Page 124: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN

 

Page 125: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47701/1/LABIB FAISHAL ARIQ-FDK.pdfPEMBERDAYAAN ANAK JALANAN . MELALUI PROGRAM PELATIHAN