“PEMBANGKITAN ENERGI DARI HASIL SAMPING INDUSTRI ...

25
“PEMBANGKITAN ENERGI DARI HASIL SAMPING INDUSTRI PENGOLAHAN TEPUNG SAGU” Webinar Series DGB-IPB Pembangunan Industri Berbasis Sagu Terpadu Dan Berkelanjutan Nara sumber: A. Y. Dias (Sonny), GTE

Transcript of “PEMBANGKITAN ENERGI DARI HASIL SAMPING INDUSTRI ...

Page 1: “PEMBANGKITAN ENERGI DARI HASIL SAMPING INDUSTRI ...

“PEMBANGKITAN ENERGI

DARI HASIL SAMPING

INDUSTRI PENGOLAHAN

TEPUNG SAGU”

Webinar Series DGB-IPB

Pembangunan Industri Berbasis Sagu

Terpadu Dan Berkelanjutan

Nara sumber:

A. Y. Dias (Sonny), GTE

Page 2: “PEMBANGKITAN ENERGI DARI HASIL SAMPING INDUSTRI ...

8/18/2020Energi Hasil Samping Pengolahan Sagu 2

Catatan Pembicara

(Disclaimer)

1. Dalam mempersiapkan materi, pembicara hanya mengupayakan analisis praktis

berdasarkan data yang tersedia. Oleh karenanya, pembicara menyertakan catatan kaki

sumber data asal.

2. Keseluruhan analisis disusun berdasarkan pengalaman praktis dalam pengembangan

produk energi terbarukan dari limbah agroindustri sejenis lainnya (sawit). Analisis juga

didasarkan pada latar belakang teknis dan pengalaman praktis pembicara dalam bidang

process design & controls, automatic control systems dan on-line gauging.

Page 3: “PEMBANGKITAN ENERGI DARI HASIL SAMPING INDUSTRI ...

8/18/2020Energi Hasil Samping Pengolahan Sagu 3

Pengolahan Tepung Sagu Tradisional

Proses pengolahan tepung sagu pada dasarnya adalah penebangan,

pengulitan dan pembelahan batang sagu, lalu penghancuran dan pemanenan serat

empulur batang sagu dan dicuci untuk diambil pati sagunya serta dikeringkan. Tepung

pati sagu siap dikemas untuk disimpan, diperdagangkan atau di konsumsi.

Pemotongan & pengulitan

batang sagu

Pemanenan empulur

batang sago

Pencucian &

penyaringan pati

sagu

Pati sagu siap

dikeringkan

Page 4: “PEMBANGKITAN ENERGI DARI HASIL SAMPING INDUSTRI ...

1. Karakteristik dan Jumlah Hasil Samping

Industri Pengolahan Tepung Sagu

8/18/2020Energi Hasil Samping Pengolahan Sagu 4

Pada proses pengolahan tepung sagu, didapatkan

hasil sampingan (limbah) berupa:

− Limbah cair (± 20 ltr / kg tepung sagu) yang masih

mengandung bahan organik tinggi, serat, 4% pati yang

tidak terekstrak, larutan nitrogenus serta sianoglukosid

− Ampas serat sagu berupa serat selulosa

− Kulit batang (*2/)

− Serta pelepah, daun dan akar (bonggol) pohon sagu, yang

juga merupakan limbah biomasa padat lainnya yang belum

diperhitungkan.

Limbah biomasa padat,

daun, pelepah, bonggol

dan kulit batang sagu

Limbah cair sagu

Limbah serat sagu

Sumber data

*2/ The Utilization of Sago Waste:

Prospect & Challenge, ICFP

2019,T.H. Rasyid at all

Page 5: “PEMBANGKITAN ENERGI DARI HASIL SAMPING INDUSTRI ...

8/18/2020Energi Hasil Samping Pengolahan Sagu 5

Dalam proses pengolahan, perbandingan tepung sagu

yang dihasilkan terhadap serat sagu yang diolah adalah 1:6.

Artinya, setiap 6 kg serat sagu menghasilkan 1 kg tepung sagu

dan 5 kg limbah ampas serat sagu.

Sementara, komposisi perbandingan limbah kulit pohon

sagu terhadap serat sagu dalam setiap pohon antara 17-25 : 83-

75%. Atau rata rata 21:79% (*3/)

Sumber data

*3/ Potensi Dan

Penggunaan Limbah

Sagu Fermentasi

sebagai Pakan. pdf.

Medpub.litbang.pertania

n.go.id

*4/ Statistik Perkebunan

Indonesia 2016-2018,

DirJen Perkebunan -

2017

Mengacu pada proyeksi produksi sagu nasional 2018,

yang mencapai 281.898 ton (*4/).

Maka secara nasional total hasil sampingan berupa:

1. Limbah cair sebanyak 7.800.000 m3

2. Ampas serat sagu sebanyak 1.950.000 ton

3. Kulit batang sagu sebanyak 487.500 ton

4. Belum terhitung limbah daun, pelepah dan akar (bonggol)

pohon sagu

Data produksi nasional

tepung sagu

Page 6: “PEMBANGKITAN ENERGI DARI HASIL SAMPING INDUSTRI ...

8/18/2020Energi Hasil Samping Pengolahan Sagu 6

2. Konsumsi Energi Dalam Produksi Tepung Sagu

Pada proses pengolahan tradisional hampir keseluruhan proses dilakukan

secara manual. Karenanya kebutuhan energi relatif kecil.

Sementara pada proses yang sudah dikembangkan dengan lebih baik,

ditambahkan beberapa mesin seperti:

Mesin Energi Yg Dibutuhkan

- Gergaji mesin 20 inch untuk memotong, menguliti 3,0 HP (2,2 kw)

serta mencacah empulur sagu

- Mesin pemarut potongan empulur sagu portable, 6,5 HP (4,9 kw)

berbentuk silinder, 730-1.009 kg/jam,

berpenggerak motor bensin

- Ekstraktor dengan pisau aduk putar, 6,5 HP (4,9 kw)

dilengkapi saringan, 200 kg/jam, berpenggerak

motor bensin, keluaran 28-32% pati sagu, serta

pati sagu terbuang 2,75-4,56% bersama limbah cair

Page 7: “PEMBANGKITAN ENERGI DARI HASIL SAMPING INDUSTRI ...

8/18/2020Energi Hasil Samping Pengolahan Sagu 7

Pemakaian mesin-mesin tersebut mampu meningkatkan produksi parutan serat

sagu s/d 1.009 kg/jam, dengan hasil pati sagu 24% (tulisan lain menyebutkan 25,76%)

dan pati sagu terbuang bersama limbah cair 4%. Sisanya merupakan 72% ampas serat

sagu (*5/).

Mesin Parut Serat Sagu Mesin Ekstraktor Pati Sagu

Sumber data

*5/ Sago Palm, 2018, Hirosi Ehara &

Yukio Toyoda, Dennis V. Johnson –

Editor, SpringerOpen

Page 8: “PEMBANGKITAN ENERGI DARI HASIL SAMPING INDUSTRI ...

8/18/2020Energi Hasil Samping Pengolahan Sagu 8

Pada proses pengolahan tepung sagu modern, proses pengolahan

dipisahkan menjadi sebagai berikut (*1/):

Proses 1. Pemotongan batang sagu di lahan

Proses 2. Produksi Serat Sagu Basah

Pengulitan batang & pencacahan empulur batang sagu

Penyerakan (pemarutan) atau grinding basah

Proses 3. Proses Refining Tepung Sagu

Pencucian & Pengayakan Tahap 1. Pemompaan & Pengadukan, Pengayakan

Kasar, Filtering (Rotary Filter) - - - > material halus

Pencucian Tahap 2. Filtering untuk bahan lebih halus, penyimpanan di silo

Pencucian Tahap 3. Filtering

Tangki / kolam sendimentasi

Pengering sentrifugal

Tungku pengeringan - - - > Tepung Sagu

Pengemasan (bagging / packing)

Penggudangan & pengiriman ekspor

Secara keseluruhan kebutuhan ketersediaan energi,’ sangat tergantung pada

kapasitas produksi terpasang serta proses yang digunakanSumber data

*1/ Improvement on Sago Flour Processing, 2007, Siti Mazlina Mustapa Kamal et all

Page 9: “PEMBANGKITAN ENERGI DARI HASIL SAMPING INDUSTRI ...

8/18/2020 9Energi Hasil Samping Pengolahan Sagu

Di Konawe & Kab. Konawe

Selatan, Sulawesi Tenggara sebagai lokasi

Perkebunan Pohon Sagu, seluas 5000 ha

dan unit pengolahan. Dengan hasil 2,5 ton

sagu basah & 3 ton tepung sagu per hari.

Dengan penekanan pada proses

yang higienis, pemanfaatkan air tanah

sebagai ganti air sungai, berbiaya rendah

dan teknologi pemanfaatan limbah, agar

ramah lingkungan. Pengolahan dengan

grating machine, kolam pengendapan

terpisah untuk menghasilkan produk

tepung sagu berkualitas lebih baik serta

proses produksi lebih singkat (*6/).

Sumber data

*6/ www.fao.org/indonesia/news/detail-events/en/c/1074331/

Contoh aplikasi pengolahan “moderen”

Page 10: “PEMBANGKITAN ENERGI DARI HASIL SAMPING INDUSTRI ...

8/18/2020Energi Hasil Samping Pengolahan Sagu 10

3. Potensi Energi Hasil Samping Produksi Tepung Sagu

Mengacu pada bahasan di depan, dimana secara nasional bisa didapatkan

hasil sampingan (limbah) berupa:

1. Limbah cair sebanyak 7.800.000 m3

2. Ampas serat sagu sebanyak 1.950.000 ton

3. Kulit batang sagu sebanyak 478.500 ton

4. Belum terhitung limbah daun, pelepah dan akar (bonggol) pohon sagu

Sejauh tidak digunakan untuk pemanfaatan lain seperti bahan pakan ternak,

media tanam jamur dll., maka hasil sampingan (limbah) pengolahan sagu di atas,

berpotensi untuk dikonversi sebagai sumber energi

Limbah Cair

Sebagaimana limbah cair POME pada agroindustri sawit, limbah cair

pengolahan sagu inipun berpotensi untuk dikonversi sebagai biogas berbasis proses

fermentasi, yang selanjutnya dapat dipakai untuk menjadi tenaga pembangkit listrik gas

– gastrain.

Page 11: “PEMBANGKITAN ENERGI DARI HASIL SAMPING INDUSTRI ...

8/18/2020Energi Hasil Samping Pengolahan Sagu 11

Sayangnya, pembicara belum mendapat acuan tehnis tentang pemanfaatan

limbah cair pengolahan sagu yang dikonversi sebagai sumber biogas untuk

pembangkitan tenaga listrik.

Namun jika mengacu pada agro industri sawit. Setiap unit pengolahan 1 ton

TBS, dihasilkan limbah cair 0,7- 1,0 m3. Dan setiap unit pengolahan berkapasitas 45

ton/jam TBS, menghasilkan limbah cair POME yang dapat dikonversi menjadi biogas

serta cukup untuk mentenagai pembangkit listrik gas mini berkapasitas 2 x 0,6 MW.

Maka keseluruhan limbah cair

pengolahan sagu, yang secara nasional

mencapai 7.800.000 m3, berpotensi untuk

dapat dikonversi menjadi tenaga listrik

sebesar 208.000 MWH per tahun.*(7.800.000/45)x1.2)

Disamping itu, turunan limbah

cairnya masih sangat berpotensi pupuk cair

dan padat organik.

Unit konverter limbah cair menjadi biogass mini

Page 12: “PEMBANGKITAN ENERGI DARI HASIL SAMPING INDUSTRI ...

8/18/2020Energi Hasil Samping Pengolahan Sagu 12

Limbah Ampas Serat dan Kulit Batang

Pada umumnya limbah ampas serat hasil pengolahan agro industri bersifat

basah dan mengandung kadar air s/d 65%. Dengan proyeksi jumlah limbah ampas

serat sagu secara nasional mencapai 1.950.000 ton, dapat diperoleh bahan ampas

serat kering sebesar 682.500 ton. Jumlah limbah kulit batang sagu secara nasional

mencapai 478.500 ton. Seperti yang diketahui, serat tanaman segar non kayu bisa

berkadar air s/d 40-50%, sehingga limbah kulit batang sagu kering yang dihasilkan

kurang lebih 263.175 ton. Sayangnya tidak terdapat informasi besaran limbah daun,

pelepah, pucuk & bonggol batang, yang pada dasarnya juga limbah biomasa padat.

Total limbah kering ampas serat dan kulit batang sagu kering, berjumlah

945.675 ton per tahun, yang bisa dikonversi menjadi bahan bakar padat biomasa pelet

sebesar 859.704 ton per tahun. Sebagaimana sifat serat nabati yang pada dasarnya

adalah serat selulosa, memiliki kandungan kalori rata rata 4.500 kkal/kg. Dengan

konversi pembangkitan listrik PLTU, 3.000 kkal/kwh, pelet limbah biomasa padat sagu

tersebut cukup untuk membangkitkan 1.289.556 MWH listrik per tahun.

Dalam hal fasilitas pengolahan sagu terpadu yang dibangun FAO di Sulawesi

Tenggara, Limbah padat ampas serat & kulit batang sagu, dikonversi menjadi arang..

Page 13: “PEMBANGKITAN ENERGI DARI HASIL SAMPING INDUSTRI ...

8/18/2020Energi Hasil Samping Pengolahan Sagu 13

Potensi Energi

Secara keseluruhan, limbah cair dan biomasa padat industri pengolahan sagu

berpotensi energi:

Limbah cair 208.000 MWH

Limbah ampas Serat & kulit batang sagu 1.289.556 MWH +

atau total 1.497.556 MWH / tahun

Serta memberikan nilai tambah sebesar 1.487.556.000 kwh x Rp 1.150 / kwh atau

setara Rp 1,72 T / tahun

Jadi, ya, limbah pengolahan sagu

punya potensi energi yang cukup besar.

Masalah yang timbul adalah penyebaran

lokasi limbah biomasanya, sehingga perlu

diperhitungkan secara matang kelayakan aplikasi

pemanfaatannya untuk dapat dikonversi sebagai

bahan bakar pembangkit listrikBahan bakar padat

pelet limbah biomasa

Page 14: “PEMBANGKITAN ENERGI DARI HASIL SAMPING INDUSTRI ...

8/18/2020Energi Hasil Samping Pengolahan Sagu 14

4.Pembangkitan Energi Berbasis Hasil Samping

Produksi Tepung Sagu

Di Serawak, Malaysia, limbah cair pengolahan sagu dikonversi menjadi

bioethanol atau glukosa. Namun dari beberapa tullisan yang pembicara dapatkan,

belum ada yang membahas pemanfaatan hasil samping (limbah) pengolahan sagu

untuk dikonversi menjadi tenaga listrik, untuk pemakaian sendiri.

Berdasarkan jenis hasil samping (limbah) industri pengolahan sagu yang

berupa limbah cair dan padatan biomasa (ampas serat & kulit batang sagu), maka hasil

konversi awal yang dimungkinkan – dari sisi energi -, adalah biogas dan bahan bakar

padat pelet biomasa. Selanjutnya keduanya bisa dikonversi menjadi tenaga listrik:

- Pembangkit listrik tenaga gas mini, gass train. Baik memanfaatkan biogas

hasil konversi limbah cair maupun gasifikasi bahan bakar padat pelet biomasa

limbah sagu

- PLTU berbahan bakar padat pelet biomasa limbah sagu

Di Indonesia, sekali lagi, masalahnya adalah penyebaran dan volume

ketersediaan limbah di setiap lokasi pengolahan sagu. Kecukupan ketersediaannya

menentukan kelayakannya untuk dikonversi menjadi tenaga listrik.

Page 15: “PEMBANGKITAN ENERGI DARI HASIL SAMPING INDUSTRI ...

8/18/2020Energi Hasil Samping Pengolahan Sagu 15

Contoh kasus:

Dari pembahasan didepan, diketahui sebuah mesin pemarut (gratting)

empulur sagu berdaya 4,9 kw, mampu menghasilkan 750-1,009 kg serat sagu per jam.

Sementara tulisan lain menyebutkan rata – rata berat batang sagu jenis Tuni /

Rumangganu 1.269 – 1.297 kg, dapat menghasilkan 284 – 343 kg serat sagu dengan

kadar sagu 22,38 – 26,44%. Maka dengan mengambil batas bawah masing – masing

data tersebut di atas, kita dapatkan satu mesin pemarut mampu mengolah 2,5 batang

sagu jenis Tuni / Rumangganu per jam. Dengan hasil 710 kg serat sagu dan hasil akhir

159 kg tepung sagu per jam, 1,272 kg tepung sagu kering per shift 8 jam kerja dan

3.816 kg tepung sagu kering per hari.

Dari proses ini kan didapatkan hasil samping limbah cair 76,32 m3, ampas

serat sagu 19,08 ton serta limbah kulit batang sagu 5,07 ton per hari. Total limbah

biomasa kering 8,95 ton per hari. *((19,08 x 35%) + (5,07 x 45%)

Sumber data

*7/ Karakteristik Produksi dan

Pendapatan Pengolahan Sagu,

2019, Robiatul Adawiyah &

Muhamad Arief DirgantoroGenerator listrik

bertenaga biogas

Page 16: “PEMBANGKITAN ENERGI DARI HASIL SAMPING INDUSTRI ...

8/18/2020Energi Hasil Samping Pengolahan Sagu 16

Dengan potensi hasil samping limbah cair sebanyak 76,32 m3 dan 8,95 ton

limbah biomasa kering. Pilihan yang paling mungkin adalah mengembangkan

pembangkit listrik mini tenaga gas, yang ditenagai dari gabungan biogas hasil

fermentasi limbah cair dan gasifikasi limbah biomasa kering. Karena pertimbangg biaya

investasi dan OM pembangkit. Dengan perhitungan sebagai berikut:

1. Limbah cair 76,32 m3 bisa menghasilkan biogas cukup untuk dikonversi menjadi

2,04 MWH. *((76,32/45)x1,2). Dengan hasil samping pupuk organik cair dan padat.

2. Sementara 8,95 ton limbah biomasa kering, dapat digasifikasi dan menghasilkan

wood gass yang cukup untuk dikonversi menjadi 7,46 MWH tenaga listrik. *((8,95/1,2) .

Serta hasil samping biochar. .

Gabungan keduanya menghasilkan

tenaga listrik sebesar 9,5 MWH / hari atau 396 kW

per jam. Cukup untuk mentenagai sebuah PLTG –

Gass Train dengan kapasitas 2x200 kW. Jadi,

ya, unit pengolahan tepung sagu bisa mandiri

energi.

Kapasitas pembangkitan bisa dihitung

ulang, setelah diketahui potensi limbah biomasa

daun, pelepah & bonggol pohon sagu

Unit gasifier mini,

bahan bakar padat pelet limbah biomasa

Page 17: “PEMBANGKITAN ENERGI DARI HASIL SAMPING INDUSTRI ...

8/18/2020Energi Hasil Samping Pengolahan Sagu 17

5. Pengembangan Industri Produksi Tepung Sagu Mandiri Energi

Hal menarik dari kedua diagram di atas adalah:

1. Standar permesinan masih dapat dikembangkan untuk memberikan hasil

olahan tepung sagu dengan kualitas yang baik, cost effective & hasil yang

maksimum

2. Belum diperhitungkan adanya limbah biomasa padat lainnya pada proses

logging batang sagu serta limbah cair

3. Belum diperhitungkan pemanfaatan limbah pengolahan sagu untuk dikonversi

sebagai sumber tenaga listrik

Limbah biomasa padat,

daun, pelepah, bonggol

dan kulit batang sagu

Limbah cair

Limbah

cair

Page 18: “PEMBANGKITAN ENERGI DARI HASIL SAMPING INDUSTRI ...

8/18/2020Energi Hasil Samping Pengolahan Sagu 18

Contoh Diagram Pengolahan Sagu Moderen Di Serawak

Kapasitas 600 Ton / Bulan

Sumber data

*9/ Potenstial Of Bioenergy From The Sago Industries In Malaysia, K. B. Bujang, Departement of

Resource Biotechnology,Faculty of Resource Science and Technology, University Malaysia Serawak

Pabrik pengolahan sagu di

Malaysia, umumnya

mengolah 1.900 – 2.200

batang sagu dan

menghasilkan 25 ton tepung

sagu kering / hari. Dengan

limbah cair minimum 20 liter /

kg tepung sagu yang

diproduksi, atau total 500 ton

limbah cair, yang

mengandung 25 ton ampas

serat dan 15 ton pati sagu.

1. Sudah menggunakan water semi closed loop system

2. Masih menggunakan Rasper, mixing tank, setling tank

3. Limbah biomasa padat belum dimanfaatkan sbg sumber energi listrik

4. Pati sagu yang terbuang bersama limbah cair masih 15 ton/hari

Page 19: “PEMBANGKITAN ENERGI DARI HASIL SAMPING INDUSTRI ...

8/18/2020Energi Hasil Samping Pengolahan Sagu 19

Diagram alir proses pengolahan sagu terpadu mandiri energi

dengan yield lebih baik

Sirkulasi pemanfaatan air didesain 2 tingkat. Tingkat pertama pemanfaatan

ulang air ditingkat bagian mesin terkait. Tingkat kedua di plant. Pemakaian air

tanah bisa dihemat secara signifikan.

Cyclone

HDC (5)

Centrifugal

Sieve (6)

Hydro

Cyclone (7)

Centrifugal

Sieve (8)

Hydro

Cyclone (9)

Centrifugal

Peeler (10)

Flash

Dryimg (11)

Storage

Silo (12)

Fiber

Refiner (4)

Wet

Grinding (3)

De Barking

(2)

Mobile Logger,

Biomass CCT (1)

Tepung Sagu

Kemas

Hutan /

Kebun Sagu

Solid/Liquid

Waste (15)

Separator

(16) Solid/

Waste

Converter

(17) Liquid

Waste

Converter

(18) Fresh

Water Tank

Fresh

Water Well

(20)

2x200 kw

Gass Train

(19)

Packing/

Bagging

(13)

Converting

Unit (14)

Beras Sagu

& Mie Sagu

Kemas

Bio Gas

Bio Char

Ground

Water

Pupuk

Organik

T Listrik

Cnvrt . Limbah

Lemak

Sagu

Produk

berbasis

lemak sagu

Sagu

Bio Char

T Listrik

F. Water

Solid Waste

Liquid Waste

Keterangan

Air Tanah

C. Water

Biogas

Page 20: “PEMBANGKITAN ENERGI DARI HASIL SAMPING INDUSTRI ...

8/18/2020Energi Hasil Samping Pengolahan Sagu 20

1. Mobile Logger, Solid Biomass Crusher,

Collector & Transporter. Unit penebang

batang sagu bergerak yang juga berfungsi

sebagai penghancur, pengumpul dan pembawa

material limbah biomasa padat ke unit

pengolahan. Tergantung kondisi

perkebunan/hutan pohon sagu, bisa berupa unit

darat atau air. Dengan fasilitas ini, limbah padat

biomasa karena penebangan dapat

dimanfaatkan secara optimal.

2. De-Barker. Pengupasan kulit batang sagu di

lokasi produksi akan memudahkan pengelolaan

limbah biomasa kulit.

3. Wet Grinding. Grinding basah (dibantu aliran

air) lebih memudahkan penyerakan serat sagu

serta menyiapkan serat basah berkadar air s/d

20 % pada proses fiber refining.

4. Fiber Refiner. Proses pemecahan dan

penguraian serat sagu akan lebih menghasilkan

ekstraksi pati sagu lebih maksimal daripada

proses penumbukan. Serat sagu yang telah

terurai kemudian dipompa ke Washing &

Filtering Unit pada konsistensi 5%.

5. Cyclone HDC. Membersihkan larutan serat dari

pasir dan partikel berat lain seperti butir logam

dll.

6. 1st Stage Screening -

Centrifugal Sieve . Di

sini serat yang telah

terurai disaring dan

dipisahkan dari pati sagu

& airnya. Ampas serat

dikirim ke Waste

Separator Unit.

Sementara larutan pati

sagu dipompa ke Sago

Starch Washing Unit.

7. 1st Stage Sago Starch Washing – Hydro

Cylone. Berperan mencuci pati sagu dari

butiran pati yang lebih halus maupun

kandungan lemaknya. Potensi limbah lemak

sagu.

Cylone HDC

Hydro Cyclone Centrifugal Sieve

Page 21: “PEMBANGKITAN ENERGI DARI HASIL SAMPING INDUSTRI ...

8/18/2020Energi Hasil Samping Pengolahan Sagu 21

8. 2nd Stage Screening - Centrifugal Sieve .

Sama dengan pada tingkat pertama tetapi

dengan ukuran screen yang lebih halus.

9. 2nd Stage Sago Starch Washing – Hydro

Cylone. Sama seperti pada tingkat pertama,

tetapi dengan pengaturan beda tekanan yang

berbeda.

10. Centrifugal Peeler. Berfungsi untuk

memisahkan pati dari airnya - dewatering.

12 Storage Silo. Tangki silo penampung sementara

tepung sagu kering.

13. Packing Unit.. Menimbang dan mengemas

tepung sagu

14. Converting Unit. Mengkonversi tepung sagu

menjadi produk beras sagu atau mie sagu

15. Solid & Liquid Waste Separator. Menampung

imbah cair dari proses, memisahkan komponen

padat dan cair serta mengirimkan ke unit

konverter terkait

16. Solid Waste Converter. Unit pengolah limbah

biomasa padat, mengeringkan dan

mengkonversinya menjadi wood gass untuk

mentenagai gass train sementara hasil samping

biochar dimanfaatkan untuk memanaskan udara

kering pada Flash Drying Unit.

17. Liquid Waste Converter. Unit pengolah limbah

cair, membersihkan air limbah untuk digunakan

kembali dalam proses, serta mengkonversi

sisanya menjadi biogas untuk mentenagai gass

train. Sementara hasil samping dapat digunakan

sebagai pupuk organik cair atau padat.

18. Fresh Water Tanks. Tangki penampung air

tawar dari sumur maupun air limbah yang telah

dibersihkan di liquid waste converter.

11. Starch Flash Drying. Dimana partikel pati sagu

basah yang diumpankan dikeringkan dengan

udara kering panas. Keluaran dari unit ini adalah

tepung sagu kering yang di lalukan konveyor

pendingin dan disimpan di silo penyimpan

Centrifugal Peeler

Flash Drying

Sumber data:

*10/ Https://microtecco.com/products

Page 22: “PEMBANGKITAN ENERGI DARI HASIL SAMPING INDUSTRI ...

8/18/2020Energi Hasil Samping Pengolahan Sagu 22

19. Gass Train Generator. Adalah generator listrik

berbahan bakar biogas. Pemakaian gas train

lebih dimaksudkan untuk menyesuaikan

ketersediaan bahan bakar, kapasitas, biaya

pengoperasian serta investasi awal. telah

dibersihkan, dimaksudkan untuk meminimalkan

pemakaian air tanah.

Catatan.

1. Desain proses pengolahan terpadu masih tahap awal, bisa dikembangkan dengan memperhatikan

efisiensi dan efektifitas proses, serta biaya investasi

2. Spesifikasi mesin dan daya yang digunakan, disesuaikan dengan kapasitas keseluruhan proses yang

diinginkan, serta dengan memperhatikan SCM & logistik batang sagu

3. Moda angkutan unit mobile logger disesuaikan situasi & kondisi lapangan

4. Pemilihan pemakaian Flash Dryer untuk memastikan pengeringan pati sagu bisa dilakukan terus menerus

dengan hasil yang bersih

5. Pemilihan gasifikasi hasil samping (limbah) biomasa padat dipilih untuk kesesuaian kebutuhan bahan

bakar pembangkit listrik gas mini, serta hasil samping biochar untuk bahan bakar unit pengering

6. Pemanfaatan kembali air limbah pengolahan yang telah dibersihkan akan menghemat penggunaan air

tanah secara signifikan

7. Hasil pupuk organik cair padat, serta abu pembakaran. Merupakan upaya mengembalikan sebagian hasil

bumi kembali ke tanah

20. Ground Water Well. Sumur air tawar bersih

sebagai ganti pemakaian air sungai yang

banyak digunakan pada pengolahan

tradisional. Dimaksudkan untuk menghasilkan

produk tepung sagu yang lebih bersih &

higienis. Kombinasi pemakaian limbah air

pengolahan yang telah dibersihkan,

dimaksudkan untuk meminimalkan pemakaian

air tanah.

Page 23: “PEMBANGKITAN ENERGI DARI HASIL SAMPING INDUSTRI ...

8/18/2020Energi Hasil Samping Pengolahan Sagu 23

Sustainibilitas & Kontinyuitas Produksi

Untuk menjaga sustainibilitas & kontinyuitas produksi, diperlukan adanya kucukupann

dan keajegan ketersediaan pasokan bahan baku batang sagu. Karenanya, perlu dikembangkan

budidaya kebun / hutan pohon sagu dengan luasan area yang mencukupi dengan sistem rotasi

tebang - tanam, Sementara untuk meminimalkan biaya angkutan batang sagu, sangat

dianjurkan untuk menempatkan lokasi fasilitas pengolahan sagu ditengah kebun / hutan pohon

sagu.

Sebagai contoh:

Dengan mengacu pada pembahasan di depan, untuk

kapasitas produksi fasilitas pengolahan 3.816 kg tepung

sagu per hari, diperlukan pasokan batang sagu jenis Tuni/

Runggamanu sebanyak 60 batang perhari.

Jika jarak tanam 7x7 s/d 9x9 m2 serta masa tanam siap

tebang adalah 6-7 tahun. Diperlukan luasan lahan

perkebunan 81 m2 x 60 pohon x 365 hari x 8 tahun atau

sekitar 1.241 ha.

Maka perlu di cadangkan kurang lebih 1.400 – 1.500 ha

area budidaya pohon sagu, termasuk kanal irigasi dan area

pabrik pengolahan sagu

Sumber data

*8/ www//cybex.pertanian.go.id/

Mobile/ artikel .

Page 24: “PEMBANGKITAN ENERGI DARI HASIL SAMPING INDUSTRI ...

8/18/2020Energi Hasil Samping Pengolahan Sagu 24

Acuan:

*1/ Improvement on Sago Flour Processing, 2007, Siti Mazlina Mustapa

Kamal et all

*2/ The Utilization of Sago Waste: Prospect & Challenge, ICFP

2019,T.H. Rasyid at all

*3/ Potensi Dan Penggunaan Limbah Sagu Fermentasi sebagai Pakan

pdf.Medpub.litbang.pertanian.go.id

*4/ Statistik Perkebunan Indonesia 2016-2018, DirJen Perkebunan –

2017

*5/ Sago Palm, 2018, Hirosi Ehara & Yukio Toyoda, Dennis V. Johnson

– Editor, SpringerOpen

*6/ www.fao.org/indonesia/news/detail-events/en/c/1074331/

*7/ Karakteristik Produksi dan Pendapatan Pengolahan Sagu, 2019,

Robiatul Adawiyah & Muhamad Arief Dirgantoro

*8/ www//cybex.pertanian.go.id. Mobile/ artikel .

*9/ Potenstial Of Bioenergy From The Sago Industries In Malaysia,

K. B. Bujang, Departement of Resource Biotechnology,Faculty of

Resource Science and Technology, University Malaysia Serawak

*10/ Https://microtecco.com/products

Page 25: “PEMBANGKITAN ENERGI DARI HASIL SAMPING INDUSTRI ...

8/18/2020 25GTE - Webinar SBRC IPB Ttg. Pemanfaaran Biomasa

PT GREN TEKNO ENERGI

Didirikan di Jakarta pada tahun 2017,

untuk merespon kebutuhan dan

peluang usaha dibidang produk pelet

biomasa berbasis limbah tankos sawit.

Bidang garapan penelitian &

pengembangan produk serta konsultasi &

desain/engineering fasilitas produksi &

permesinan pelet biomasa berbasis

limbah tankos sawit.

Lokasi workshop di Malang, Jawa Timur

Kontak AY Dias (Sonny)

081 233 950 197 (mobil & WA)

[email protected]