Pembahasan Perc 7 Kekuatan Medan Ligan

22
Medan Ligan Kel. 6 : Agustina E. L Samsul Bhakri Sri Lestari Rahmawati Putri Kekuatan

description

Kekuatan Medan Ligan

Transcript of Pembahasan Perc 7 Kekuatan Medan Ligan

  • Medan Ligan

    Kel. 6 : Agustina E. L Samsul Bhakri Sri Lestari Rahmawati Putri

    Kekuatan

  • DATA PENGAMATAN

  • Pada percobaan kekuatan medan ligan kali ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami teori medan kristal dan mampu membedakan kekuatan medan antara ligan ammonia dan air.Pada percobaan kali ini dilakukan 3 variasi larutan yang akan dianalisis dengan menggunakan spektrofotometer dengan range panjang gelombang 550-900 nm dan interval yang digunakan untuk masing-masing variasi adalah sama 10 nm.PEMBAHASAN

  • Setelah terbentuk variasi larutan, tiap-tiap larutan kemudian diukur absorbansinya dengan spektrofotometer dan kemudian diperoleh data nilai absorbansi untuk masing-masing interval.Dari data tersebut dibuat grafik panjang gelombang vs absorbansi dan diperoleh panjang gelombang maksimum yang menghasilkan absorbansi maksimum.

  • Grafik hubungan antara panjang gelombang dengan absorbansi larutan A

  • Grafik hubungan antara panjang gelombang dengan absorbansi larutan B

  • Grafik hubungan antara panjang gelombang dengan absorbansi larutan C

  • Dari panjang gelombang maksimum nilai 10 Dq dapat diketahui dengan rumus sebagai berikut:

  • 1. Pada Larutan ALarutan A warna yang terbentuk dalam larutan adalah biru muda. Hampir semua kompleks besarnya harga 10 Dq sama dengan energi yang frekuensi terletak pada daerah spektra warna tampak. Hal ini dikarenakan ada kaitannya antara warna dengan frekuensi, maka warna suatu kompleks bergantung pada frekuensi yang diserap. Warna kompleks adalah komponen warna yang diserap.Dengan panjang gelombang absorbansi maksimum pada 810 nm dengan absorbansi 0,329.

  • Sehingga didapat energi 10 Dq sebesar:

  • Hibridisasi yang terjadi adalah sp3d2. Bentuk geometri untuk hibridisasi jenis ini adalah oktahedral. Pada larutan A panjang gelombang yang diperoleh adalah 810 nm dan diperoleh energi 10 Dq sebesar 35,2945 kkal/mol. Senyawa kompleks pada larutan A yang terbentuk adalah heksaaquo tembaga (II), dimana atom pusatnya adalah ion Cu2+ dan ligannya adalah air. Dari nama senyawa tersebut dapat diketahui bilangan koordinasi sebesar 6 sesuai dengan banyaknya ligan.Reaksi yang terjadi pada percobaan ini:Cu2++ 6H2O [Cu(H2O)6]2+

  • 2. Pada Larutan BLarutan B warna yang terbentuk dalam larutan adalah biru (kompleks berwarna biru maka kompleks tersebut menyerap warna komplemennya adalah jingga dengan panjang gelombang sekitar 610 nm) dengan absorbansi 0,568. Larutan B akan lebih besar karena energi berbanding terbalik dengan .

  • Besarnya energi 10 Dq untuk larutan B adalah:

  • Hibridisasi kompleks ini adalah sp3d2 dengan geometri oktahedral. Perbedaan dengan larutan pertama adalah pada larutan B ini, energi 10 Dq akan lebih besar yaitu 46,8669 kkal/mol. Panjang gelombangnya lebih kecil yaitu 610 nm karena warna yag diserap pada larutan II ini adalah kuning sehingga pada panjang gelombang ini sample menyerap maksimal sinar yang ditembakan dari spektrofotometer. Warna larutan yang terbentuk pada larutan B adalah biru. Pada larutan ini, ammonia dan air berperan sebagai logam. Senyawa kompleks yang terbentuk adalah triamintriaquo tembaga (II).

  • 3. Pada Larutan CWarna yang terbentuk pada larutan C ini adalah biru, berarti warna yang diserap adalah jingga. (kompleks berwarna biru maka kompleks tersebut menyerap wana komplemennya adalah jingga dengan panjang gelombang sekitar 620 nm) dengan nilai absorbansi sebesar 0,294.

  • Besarnya energi 10 Dq untuk larutan C adalah:

  • Hibridisasi kompleks iniadalah sp3d2 dengan geometri oktahedral. Perbedaan dengan larutan pertama adalah pada larutan C ini, energi 10 Dq akan lebih besar yaitu 46,1106 kkal/mol. Panjang gelombangnya lebih kecil yaitu 620 nm karena warna yag diserap pada larutan C ini adalah jingga sehingga pada panjang gelombang ini sample menyerap maksimal sinar yang ditembakan dari spektrofotometer. Senyawa kompleks yang terbentuk adalah tetraamindiaquo tembaga (II).

  • Ketiga larutan tersebut dapat diketahui bahwa energi 10 Dq pada larutan B lebih besar bila dibandingkan yang lain yaitu 46,8669 kkal/mol. Hal ini dihasilkan dari panjang gelombang yang paling kecil. Ini tidak sesuai dengan teori yang berlaku, dimana seharusnya apabila larutan ammonia komposisinya lebih besar daripada air, maka energin 10 Dq nya lebih besar. Dan seharusnya larutan C lah yang energi 10 Dq nya paling besar.

  • KESIMPULANAmmonia merupakan ligan yang paling kuat dibandingkan air.Apabila panjang gelombang maximum akan menghasilkan absorbansi yang maximum.Variasi yang mempengaruhi panjang gelombang maximum adalah adanya ligan dan komposisi ligan dalam larutan.

  • Thank You