Pembahasan AMAMI Nitrit

2
Pembahasan AMAMI Nitrit Analisa kandungan nitrit dalam sampel makanan dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya nitrit di dalam sampel bahan makanan yang diperiksa. Pada praktikum analisa kandungan nitrit ini menggunakan sampel daging ham sapi dengan metode diazotazi secara kualitatif. Saat praktikum diperiksa 2 sampel yaitu sampel yang ditambahkan nitrit 1% dan tidak ditambahkan nitrit. Tujuan dari ditambahkannya nitrit ini adalah agar mahasiswa tahu bagaimana hasil positif dari pemeriksaan nitrit pada bahan makanan. Karena pemeriksaan ini kualitatif jadi tidak dapat ditentukan berapa kadar nitrit yang terkandung di dalam sampel. Langkah pertama yang dilakukan saat praktium adalah menggerus sampel dengan mortar sampai benar-benar halus lalu ditimbang sebanyak 1 gram. Sampel daging yang telah ditimbang lalu dilarutkan dengan 2ml aquadest di dalam tabung reaksi. Lalu ditambahkan 3 tetes asam sulfanilat 1% dan 3 tetes N-1- naftil-etilen-diamonium dihidroklorida. Penambahan asam sulfanilat disini berfungsi untuk memberikan suasana asam sehingga reaksi bisa berjalan dengan baik. Sedangkan penambahan N-1-Naftil-etilen-diamonium hidroksida 0,5% nantinya akan bereaksi dengan nitrit dan akan menghasilkan warna merah muda. Munculnya warna merah muda ini menunjukkan bahwa sampel makanan yang diperiksa mengandung nitrit.dan pada praktikum kali ini sampel daging yang diperiksa tanpa penambahan nitrit menunjukkan hasil yang positif dimana sampel berubah warna dari orange menjadi merah muda.

Transcript of Pembahasan AMAMI Nitrit

Pembahasan AMAMI NitritAnalisa kandungan nitrit dalam sampel makanan dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya nitrit di dalam sampel bahan makanan yang diperiksa. Pada praktikum analisa kandungan nitrit ini menggunakan sampel daging ham sapi dengan metode diazotazi secara kualitatif. Saat praktikum diperiksa 2 sampel yaitu sampel yang ditambahkan nitrit 1% dan tidak ditambahkan nitrit. Tujuan dari ditambahkannya nitrit ini adalah agar mahasiswa tahu bagaimana hasil positif dari pemeriksaan nitrit pada bahan makanan. Karena pemeriksaan ini kualitatif jadi tidak dapat ditentukan berapa kadar nitrit yang terkandung di dalam sampel.Langkah pertama yang dilakukan saat praktium adalah menggerus sampel dengan mortar sampai benar-benar halus lalu ditimbang sebanyak 1 gram. Sampel daging yang telah ditimbang lalu dilarutkan dengan 2ml aquadest di dalam tabung reaksi. Lalu ditambahkan 3 tetes asam sulfanilat 1% dan 3 tetes N-1-naftil-etilen-diamonium dihidroklorida. Penambahan asam sulfanilat disini berfungsi untuk memberikan suasana asam sehingga reaksi bisa berjalan dengan baik. Sedangkan penambahan N-1-Naftil-etilen-diamonium hidroksida 0,5% nantinya akan bereaksi dengan nitrit dan akan menghasilkan warna merah muda. Munculnya warna merah muda ini menunjukkan bahwa sampel makanan yang diperiksa mengandung nitrit.dan pada praktikum kali ini sampel daging yang diperiksa tanpa penambahan nitrit menunjukkan hasil yang positif dimana sampel berubah warna dari orange menjadi merah muda.Penggunan nitrit dalam makanan dibatasi karena adanya efek meracuni dari zat tersebut. Menurut peraturan menteri kesehatan RI nomor 722/Menkes/Per/IX/88 tentang bahan tambahan makanan menyatakan bahwa kadar nitrit yang diijinkan pada produk akhir daging proses adalah 200ppm. Sedangkan USDA ( United States Departement Of Agriculture) membatasi penggunaan maksimum nitrit sebagai garam sodium atau potasium yaitu 239,7 g/100L larutan garam, 62,8 g/100kg daging untuk daging curing kering atau 15,7 g/100kg daging cacahan untuk sosis. Nitrit bersifat toksin bila dikonsumsi dengan jumlah yang berlebihan. Nitrit dalam tubuh dapat mengurangi masuknya oksigen kedalam sel-sel atau otak.Dari praktikum, dilakukan penentuan adanya kandungan asam nitrit pada sampel makanan yaitu berupa Daging Ham, Sosis Merk Champ, Sosis merk Abbys