PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN...

136
PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM PEMBELAJARAN PADA GURU PAI DI MTs NEGERI 1 SEMARANG TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana S1 Dalam Pendidikan Agama Islam Oleh : NURUL SEPTIYANI NIM: 073111157 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

Transcript of PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN...

Page 1: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI,

DAN KONFIRMASI DALAM PEMBELAJARAN

PADA GURU PAI DI MTs NEGERI 1 SEMARANG

TAHUN AJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana S1

Dalam Pendidikan Agama Islam

Oleh :

NURUL SEPTIYANI

NIM: 073111157

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

Page 2: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nurul Septiyani

NIM : 073111157

Jurusan/Program Studi : Pendidikan Agama Islam

menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil dari

penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.

Semarang, 23 November 2011

Saya yang menyatakan,

Nurul Septiyani

NIM: 073111157

Page 3: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

iii

KEMENTERIAN AGAMA R.I.

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAH

Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Semarang

Telp. 024-7601295 Fax 7615387

PENGESAHAN

Naskah skripsi dengan:

Judul : PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI,

ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

PEMBELAJARAN PADA GURU PAI DI MTs NEGERI 1

SEMARANG TAHUN AJARAN 2010/2011

Nama : Nurul Septiyani

NIM : 073111157

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

telah diujikan dalam sidang munaqasyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo Semarang dan dapat diterima sebagai salah satu syarat

memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam.

Semarang, 15 Desember 2011

DEWAN PENGUJI

Ketua,

Dr. Hj. Nur Uhbiyati, M.Pd.

NIP: 19520208 197612 2001

Sekretaris,

Hj. Nur Asiyah, M.S.I.

NIP. 19710926 199803 2002

Penguji I,

Dr. Hj. Sukasih, M.Pd.

NIP: 19570202 199203 2001

Penguji II,

Drs. Mahfud Junaedi, M.Ag.

NIP: 19690320 199803 1004

Pembimbing I,

Dra. Hj. Muntholi’ah, M.Pd.

NIP: 19670319 199303 2001

Pembimbing II,

H. Amin Farih, M.Ag.

NIP: 19710614 200003 1002

Page 4: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

iv

NOTA PEMBIMBING Semarang, 23 November 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu’alaikum wr. wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul :Pelaksanaan Kegiatan Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi

dalam Pembelajaran pada Guru PAI di MTs Negeri 1

Semarang Tahun Ajaran 2010/2011

Nama : Nurul Septiyani

NIM : 073111157

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diajukan dalam Sidang Munaqosyah.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Pembimbing I,

Dra. Hj. Muntholi’ah, M.Pd

19670319 199303 2001

Page 5: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

v

NOTA PEMBIMBING Semarang, 23 November 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu’alaikum wr. wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul :Pelaksanaan Kegiatan Eksplorasi, Elaborasi, dan

Konfirmasi dalam Pembelajaran pada Guru PAI di MTs

Negeri 1 Semarang Tahun Ajaran 2010/2011

Nama : Nurul Septiyani

NIM : 073111157

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diajukan dalam Sidang Munaqosyah.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Pembimbing II,

H. Amin Farih, M.Ag

19710614 200003 1002

Page 6: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

vi

ABSTRAK

Judul : Pelaksanaan Kegiatan Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi

dalam Pembelajaran pada Guru PAI di MTs Negeri 1 Semarang

Tahun Ajaran 2010/2011

Penulis : Nurul Septiyani

NIM : 073111157

Skripsi ini membahas pelaksanaan kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan

konfirmasi dalam pembelajaran. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab

permasalahan “Bagaimana pelaksanaan kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan

konfirmasi pada pembelajaran di MTs Negeri 1 Semarang Tahun Ajaran

2010/2011.” Permasalahan tersebut di atas dibahas melalui studi lapangan. Data

diperoleh dengan metode observasi, metode wawancara, dan dokumentasi. Semua

data dianalisis dengan metode perbandingan tetap atau Constant Comparative

Methode yang ditemukan oleh Glaser dan Strauss.

Kajian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan eksplorasi, elaborasi,

dan konfirmasi oleh guru-guru PAI di MTs Negeri 1 Semarang sudah cukup baik.

Hal tersebut dibuktikan dengan rata-rata skor penilaian yang mencapai 4,0 yang

berarti baik. Pelaksanaan kegiatan eksplorasi mencapai skor 4,4; kemampuan

guru-guru PAI dalam melaksanakan kegiatan eksplorasi dapat terlihat pada

kemampuan guru dalam mengelola kelas sehingga mampu menggali kemampuan

peserta didik. Pelaksanaan kegiatan elaborasi mencapai skor 3,5; kemampuan

guru-guru PAI dalam melaksanakan kegiatan elaborasi dapat terlihat pada

kemampuan guru dalam mengelola kelas sehingga mampu memunculkan gagasan

baru serta menambah motivasi belajar untuk peserta didik. Sedangkan

pelaksanaan kegiatan konfirmasi mencapai skor 4,1; kemampuan guru-guru PAI

dalam melaksanakan kegiatan konfirmasi dapat terlihat pada saat guru melakukan

penguatan, refleksi, maupun review.

Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan kepada guru-guru PAI di MTs

Negeri 1 Semarang agar terus mengembangkan kemampuan dalam mengajar

khususnya dalam membangkitkan semangat peserta didik agar tidak bosan di

dalam kelas. Hendaklah guru selalu memberi motivasi kepada siswa akan

pentingnya belajar ilmu-ilmu agama serta terus memberikan motivasi dan

perhatian lebih kepada peserta didik yang kurang dapat mengikuti pelaksanaan

pembelajaran agar tidak tertinggal dengan teman-temannya serta guru diharapkan

agar memilih atau menggunakan metode yang tepat dan sesuai dengan materi

yang diberikan. Kepada siswa hendaknya selalu memperhatikan pelajaran yang

diberikan oleh guru, juga mengerjakan setiap tugas yang diberikan guru serta

mempraktekan dan mengamalkan materi yang telah diterima di sekolah.

Page 7: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada

rasulullah dan para pengikutnya, karena dengan semua itu penulis mampu

menyelesaikan skripsi ini.

Tidak ada kata yang pantas penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang

membantu proses pembuatan skripsi ini, kecuali terimakasih sebesar-besarnya

kepada:

1. Dr. Sujai, M.Ag selaku dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

2. Dra. Hj. Muntholiah, M.Pd dan H. Amin Farih, M.Ag selaku pembimbing

skripsi yang dengan tulus, ikhlas dan tak henti-hentinya memberikan arahan

dan bimbingan kepada penulis.

3. Drs. Abdurrahman, M.Ag. selaku dosen wali yang selalu memberikan

bimbingannya.

4. Kepala MTs Negeri 1 Semarang beserta jajaran guru dan staf karyawan tata

usaha yang telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis dalam

menyelesaikan penelitian ini.

5. KH. Abdul Karim Assalawy, H. Lutfah Karim Assalawy beserta keluarga

sebagai pembimbing spiritual yang senantiasa memberikan cucuran doa, ilmu,

nasihat, dan semangatnya.

6. Kedua orangtuaku, Bapak Juwarno dan Ibu Sumrah, karya ini sebagai salah

satu tanda terima kasihku atas segala do’a dan kasih sayang.

7. Ulfi Farikha dan Nurfauziyah sebagai sumber inspirasiku.

8. Teman-teman di Pondok Pesantren Annur khususnya rekan seperjuanganku

(Riskiyani Jamilatun Nisa dan Sri Eli Umul Maghfiroh), teman-teman Ikatan

Mahasiswa Tegal (IMT), teman-teman PAI D Angkatan 2007 khususnya

penyemangat inspiratifku (Qotriyatul Afroh dan Miftahul Ulum), teman-teman

celotehku (Lili Aulia, Aris Rofiqi, Naskuriyah, Izza Fitriana dan Izzam Izzul

Islami), dan lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Page 8: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

viii

Semoga amal baik yang telah diberikan dapat menjadi amal jariyah

sekaligus mendapat balasan dari Allah SWT.

Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih belum

sempurna, baik dalam penyusunan maupun bahasanya. Karena itu penulis

mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca. Akhirnya penulis

berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua.

Semarang, 23 November 2011

Penulis

Nurul Septiyani

NIM. 073111157

Page 9: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................... ii

PENGESAHAN ................................................................................................. iii

NOTA PEMBIMBING ...................................................................................... iv

ABSTRAK........................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................... 4

BAB II : LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka..................................................................... 5

B. Deskripsi Teoritik................................................................. 6

1. Pengertian Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi ........ 6

2. Manfaat Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi ………13

3. Komponen Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi ……17

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ................................................................... 32

B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................. 32

C. Sumber Penelitian ............................................................... 32

D. Fokus Penelitian .................................................................. 33

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 34

F. Teknik Analisis Data Penelitian .......................................... 34

BAB IV : Analisis Pelaksanaan Kegiatan Eksplorasi, Elaborasi, dan

Konfirmasi oleh Guru PAI di MTs Negeri 1 Semarang

A. Kondisi Umum MTs Negeri 1 Semarang ............................ 36

B. Pelaksanaan Kegiatan Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi

.............................................................................................. 42

C. Analisis Kegiatan Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi .. 73

BAB V : PENUTUP

A. Simpulan .............................................................................. 95

B. Saran .................................................................................... 96

C. Penutup ............................................................................... 96

Page 10: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

x

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 11: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Guru mempunyai peran ganda sebagai pengajar dan pendidik. Kedua

peran tersebut bisa dilihat perbedaannya, tetapi tidak bisa dipisahkan. Tugas

utama sebagai pendidik adalah membantu mendewasakan anak. Dewasa

secara psikologis, sosial, dan moral. Sedangkan tugas utama sebagai pengajar

adalah membantu perkembangan intelektual, afektif, dan psikomotor, melalui

meyampaikan pengetahuan, pemecahan masalah, latihan-latihan afektif dan

keterampilan.1

Untuk dapat melaksanakan hal tersebut, seorang guru perlu memiliki

kompetensi sebagai seorang pendidik. Hal tersebut dijelaskan secara tersirat

dalam surat Al-Qalam ayat 1-4:

úχ 4 ÉΟ n=s)ø9 $#uρ $ tΒ uρ tβρã� äÜó¡o„ ∩⊇∪ !$tΒ |MΡr& Ïπ yϑ÷è ÏΖÎ/ y7 În/u‘ 5βθãΖôf yϑÎ/ ∩⊄∪ ¨βÎ)uρ y7 s9

# �� ô_V{ u�ö� xî 5βθãΖôϑtΒ ∩⊂∪ y7 ‾ΡÎ)uρ 4’ n?yès9 @, è=äz 5ΟŠÏà tã ∩⊆∪

1) Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis

2) berkat nikmat Tuhanmu kamu (Muhammad) sekali-kali bukan

orang gila.

3) dan Sesungguhnya bagi kamu benar-benar pahala yang besar

yang tidak putus-putusnya.

4) dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.

Ayat di atas menjelaskan tentang kompetensi yang harus dimiliki guru

adalah memiliki kepribadian seperti yang telah dicontohkan oleh Nabi

Muhammad SAW, menguasai dan memanfaatkan teknologi informasi dan

komunikasi sehingga dapat mengembangkan diri dan ilmu pengetahuan serta

memilki kemampuan karya tulis sehingga dapat mengembangkan ilmu

pengetahuan serta berkomunikasi dengan orang lain.

1 Dr. Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 252

Page 12: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

2

Di samping itu, seorang guru juga perlu memiliki kemampuan dalam

hal penalaran dan pemahaman artinya seorang guru harus menguasai materi-

materi dan metode yang akan diajarkan kepada anak didik. Dengan

mengetahui materi dan metode pendidikan tentu seorang guru akan lebih

mampu dan layak dalam melaksanakan proses pendidikan terhadap anak

didik. Hal ini sesuai dengan firman Allah SuratAl-Baqarah ayat 247 :

tΑ$ s%uρ óΟ ßγ s9 óΟßγ –ŠÎ;tΡ ¨βÎ) ©!$# ô‰s% y]yèt/ öΝà6 s9 šVθä9$ sÛ % Z3Î=tΒ 4 (# þθ ä9$ s% 4’‾Τ r& ãβθä3tƒ ã& s! Û�ù=ßϑø9 $# $ uΖøŠn=tã ßøtwΥ uρ ‘,ym r& Å7ù=ßϑø9 $$ Î/ çµ÷ΖÏΒ öΝs9 uρ |N÷σムZπ yèy™ š∅ÏiΒ ÉΑ$ yϑø9 $# 4 tΑ$ s% ¨βÎ)

©!$# çµ8x�sÜ ô¹$# öΝà6ø‹ n=tæ …çνyŠ# y— uρ Zπ sÜó¡o0 ’Îû ÉΟù=Ïè ø9 $# ÉΟ ó¡ Éf ø9$#uρ ( ª!$#uρ ’ÎA÷σム…çµ x6 ù=ãΒ

∅tΒ â !$ t±o„ 4 ª!$#uρ ììÅ™≡uρ ÒΟŠÎ=tæ ∩⊄⊆∠∪

“Nabi mereka mengatakan kepada mereka: “sesungguhnya Allah

telah mengangkat Thalut menjadi rajamu”. Mereka menjawab:

“Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak

mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang dia pun tidak

diberi kekayaan yang banyak?” (Nabi mereka) berkata:

“Sesunguhnya Allah telah memilihnya menjadi rajamu dan

menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa”. Allah

memberikan pemerintahan kepda siapa yang dikehendaki-Nya. Dan

Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui”. (Q.S.

Al-Baqarah/2: 247).2

Dalam pasal 8 UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen

dijelaskan bahwa syarat wajib seorang guru adalah memiliki kualifikasi

akademik, kompetensi, sertifikasi pendidikan, sehat jasmani dan rohani, serta

memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.3

Dijelaskan pula dalam Pasal 10 tentang macam-macam kompetensi yang

harus dimiliki oleh guru yaitu kompetensi paedagogik, kompetensi

kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh

melalui pendidikan profesi.

2 Al Quran Terjemah Indonesia, (Kudus: Menara Kudus, 2005), hlm. 41

3UU RI Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen,

http://www.sjdih.depkeu.go.id/fullText/2005UU.htm, hlm.3

Page 13: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

3

Pada dasarnya, terdapat seperangkat tugas yang harus dilaksanakan

oleh guru berhubungan dengan profesinya sebagai pengajar. Tugas guru ini

sangat berhubungan dengan kompetensi paedagogik yang harus dimiliki.

Secara garis besar, tugas guru dapat ditinjau dalam tugas utamanya yaitu yang

berhubungan dengan proses belajar mengajar. Seorang guru dikatakan

kompeten bila ia memiliki khazanah cara penyampaian yang bervariasi serta

dapat memilih cara-cara yang tepat dalam melaksanakan proses belajar

mengajar.4

Kompetensi paedagogik merupakan kemampuan guru dalam dalam

memberikan pemahaman terhadap peserta didik, merancang dan

melaksanakan proses pembelajaran, mengevaluasi hasil belajar,

mengembangkan serta mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki

peserta didik. Kompetensi paedagogik perlu dimiliki oleh guru untuk dapat

berinteraksi dengan baik dengan peserta didik dalam proses pembelajaran.

Interaksi yang baik dengan para siswa didasari oleh kemampuan guru untuk

berkomunikasi dengan para siswanya, baik secara lisan, tertulis, menggunakan

media pendidikan, maupun aktivitas-aktivitas kelompok.

Proses pembelajaran itu sendiri merupakan implementasi dari RPP

yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

Berdasarkan Permendiknas No 41 Tahun 2007, pelaksanaan kegiatan inti

dalam pembelajaran meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

Apabila ketiga proses ini tidak terlaksana dengan baik maka tujuan

pembelajaran tidak akan tercapai dengan baik pula karena ketiga proses

tersebut merupakan siklus minimal yang harus dilakukan oleh seorang guru

dalam proses pembelajaran.

Menurut Dr. Syafruddin Nurdin, M.Pd, bagaimanapun bagusnya

rumusan tujuan pendidikan/pengajaran yang sudah tertuang di dalam

kurikulum formal tidak akan memberikan sebuah jaminan bahwa output dari

hasil pembelajaran tersebut akan baik pula. Karena aktualisasi

4 J.J. Hasibuan dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosda

Karya, 2009), cet.13, hlm.11

Page 14: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

4

kurikulum/pengajaran di kelas juga sangat menentukan keberhasilan sebuah

proses pembelajaran. Peranan yang dimainkan oleh guru yang bertindak

sebagai “the man behind the gun-nya” implementasi kurikulum/pengajaran

tersebut. Guru memegang peranan penting dalam implementasi kurikulum.5

Jadi, seorang guru perlu memiliki kemampuan dalam mengelola

kurikulum/pengajaran yang berlangsung di dalam kelas khususnya dalam

mengelola kegiatan inti pembelajaran yang mencakup proses eksplorasi,

elaborasi, dan konfirmasi untuk dapat menyampaikan materi secara sistematis

dan menyeluruh kepada peserta didik.

MTs Negeri 1 Semarang merupakan salah satu Madrasah Tsanawiyah

berada di bawah naungan Kementerian Agama yang cukup ternama di Kota

Semarang. Berdasarkan data yang ada, dari sembilan guru PAI yang ada di

sekolah tersebut, tiga guru diantaranya sudah memperoleh gelar S2, yaitu

Suwarno, S.Ag M. PdI sebagai guru mata pelajaran Qur’an Hadis sekaligus

pembina agama di sekolah tersebut, Hj. Umi Fatkhiyah, M. PdI sebagai guru

mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, dan Dra. Hj. Asmiah H. M. PdI

sebagai guru mata pelajaran Akidah Akhlak dan Fiqh.

Berdasarkan pendeskripsian di atas, peneliti akan mencoba meneliti

pelaksanaan kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dalam kegiatan

pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru-guru PAI di MTs Negeri 1

Semarang.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah

yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah bagaimana pelaksanaan kegiatan

eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dalam pembelajaran pada guru PAI di

MTs Negeri 1 Semarang Tahun Ajaran 2010/2011.

5Syafruddin Nurdin dan Basyiruddin Usman, Guru Profesional dan Implementasi

Kurikulum, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hlm. 67

Page 15: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan yang hendak di

capai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana

pelaksanaan kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dalam

pembelajaran pada guru PAI di MTs Negeri 1 Semarang Tahun Ajaran

2010/2011.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berarti

antara lain:

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi

sekolah dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan sekolah

khususnya dalam pelaksanaan eksplorasi, konfirmasi, dan elaborasi

dalam pembelajaran.

b. Bagi sekolah, penelitian ini dapat memberikan informasi tentang

bagaimana mengelola kegiatan pembelajaran yang lebih baik.

Page 16: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

Kajian pustaka merupakan kajian-kajian terhadap penemuan-ta

penemuan terdahulu, baik buku-buku, skripsi, ataupun sumber lain yang

relevan terhadap penelitian yang sedang dilaksanakan. Adapun kajian pustaka

yang berkaitan dengan “PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI,

ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM PEMBELAJARAN PADA

GURU PAI DI MTs NEGERI 1 SEMARANG, adalah sebagai berikut :

1. Skripsi dari Muhammad Aminuddin (3104344) yang berjudul “Studi

Analisis tentang Kemampuan Guru dalam Pengelolaan Kelas di RA

Islahussalafiyah Getassrabi Gebog Kudus”. Dalam karya tersebut

dibahas mengenai penerapan pengelolaan kelas di RA Islahussalafiyah

Getassrabi Gebog Kudus yang meliputi empat aspek yaitu setting kelas,

pengelolaan siswa, materi, dan waktu. Di samping itu, dipaparkan pula

beberapa solusi untuk mengatasi problematika yang ada dalam kegiatan

belajar mengajar.

2. Buku yang berjudul “Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum”,

oleh Dr. H. Syafruddin Nurdin, M.Pd., yang mana dalam buku tersebut

dijelaskan tentang apa, mengapa, dan bagaimana kinerja guru profesional

dalam mengimplementasikan kurikulum dan pengajaran, terutama dalam

mendisain/merancang dan melaksanakan proses belajar mengajar di

kelas.

3. Buku yang berjudul “Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif”,

oleh Syaiful Bahri Djamarah, yang mana dalam buku tersebut

menjelaskan mengenai dua masalah pokok dalam kelas yang dihadapi

oleh guru diantaranya masalah pengajaran dan masalah pengelolaan.

Masalah pengajaran merupakan usaha membantu anak didik dalam

mencapai tujuan pengajaran, sedangkan masalah pengelolaan merupakan

Page 17: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

7

usaha untuk menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga proses

interkasi edukatif dapat berlangsung secara efektif.

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 mengenai

Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, yang

mana di dalamnya memuat hal-hal yang harus dilakukan oleh guru dalam

kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

B. Deskripsi Teoritik

1. Kompetensi Paedagogik

a. Pengertian Kompetensi Paedagogik

Dalam pasal 28 ayat 3 butir a pada Standar Nasional

Pendidikan, dijelaskan bahwa kompetensi pedagogik merupakan

kemampuan guru dalam mengelola peserta didik yang meliputi

pemahaman terhadap peserta didik yang meliputi pemahaman

terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,

evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.1

Prof. Dr. Hamid Darmadi, M.Pd juga mengemukakan bahwa

kompetensi paedagogik dapat diartikan sebagai kemampuan guru

dalam mengelola pembelajaran peserta didik yang berupa

kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, kemampuan

merancang dan melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan

dalam mengevaluasi hasil belajar, serta kemampuan dalam

mengembangkan serta mengaktualisasikan berbagai potensi yang

dimiliki peserta didik.2

Kompetensi Paedagogik juga dapat diartikan sebagai

seperangkat kemampuan dan keterampilan (skill) yang berkaitan

1 Presiden RI, “Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005

Tentang Standar Nasional Pendidikan”, http://www.bpkp.go.id/unit/hukum/pp/2005/019-05.pdf,

hlm.33 2 Prof. Dr. Hamid Darmadi, M.Pd, Kemampuan Dasar Mengajar, (Bandung: Alfabeta,

2009), hlm. 31

Page 18: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

8

dengan interaksi belajar mengajar antara guru dan siswa dalam kelas.

Kompetensi paedagogik meliputi kemampuan guru dalam

menjelaskan materi, melaksanakan metode pembelajaran,

memberikan pertanyaan, menjawab pertanyaan, mengelola kelas,

dan melakukan evaluasi.3

Sedangkan menurut Dr. Syaiful Sagala, M.Pd, kompetensi

paedagogik merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan peserta

didik yang meliputi pemahaman guru pada landasan dan filsafat

pendidikan; pemahaman guru terhadap potensi dan keberagaman

peserta didik sehingga dapat didesain strategi dan pelayanan belajar

sesuai keunikan masing-masing peserta didik; kemampuan guru

dalam mengembangkan kurikulum/ silabus baik dalam bentuk

dokumen maupun implementasi dalam bentuk pengalaman belajar;

kemampuan guru dalam menyusun rencana dan strategi

pembelajaran berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar;

kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran yang mendidik

dengan suasana dialogis dan interaktif sehingga pembelajaran

menjadi aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan;

kemampuan guru dalam melakukan evaluasi hasil belajar dengan

memenuhi prosedur dan standar yang dipersyaratkan serta

kemampuan guru dalam mengembangkan bakat dan minat peserta

didik melalui kegiatan intrakurikuler dan ekstarakurikuler untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.4

E. Mulyasa mengemukakan bahwa secara operasional,

kemampuan guru dalam mengelola proses belajar mengajar

merupakan kesanggupan atau kecakapan guru dalam menciptakan

suasana komunikatif yang edukatif antara guru dan peserta didik

yang mencakup segi kognitif, afektif dan psikomotor, sebagai upaya

3 M. Saekhan Muchith, Pembelajaran Kontekstual, (Semarang: Rasail Media Group,

2008), cet.1, hlm. 148 4 Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung:

Penerbit Alfabeta, 2009), hlm. 32

Page 19: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

9

mempelajari sesuatu berdasarkan perencanaan sampai dengan tahap

evaluasi dan tindak lanjut agar tercapai tujuan pengajaran.5

Jadi, kompetensi paedagogik merupakan kemampuan guru

dalam merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran,

serta mengevaluasi pembelajaran.

b. Ruang Lingkup

Kompetensi pedagogik guru bukan merupakan sesuatu yang

sederhana karena untuk dapat mencapai kompetensi ini, kualitas

guru harus di atas rata-rata. Kualitas tersebut dapat dilihat dari

beberapa aspek yang meliputi aspek intelektual, kemampuan

perseptual, kemampuan jasmani, gerakan terlatih, serta komunikasi.

Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:6

1) Aspek intelektual, meliputi:

a) Aspek logika

Aspek logika merupakan aspek sebagai

pengembangan dalam kognitif mencakup kemampuan

intelektual mengenal lingkungan. Yang mana hal tersebut

diperinci dalam ranah kognitif (Bloom, dkk) yang terdiri

atas enam macam jenis perilaku:

(1) Pengetahuan, yang merupakan kemampuan mengingat

kembali hal-hal yang telah dipelajari dan tersimpan di

dalam ingatan. Pengetahuan tersebut dapat berkenaan

dengan fakta, peristiwa, pengertian, kaidah, teori,

prinsip, atau metode.

(2) Pemahaman, yang merupakan kemampuan menangkap

makna atau arti sesuatu hal yang dipelajari.

(3) Penerapan, yang merupakan kemampuan

mempergunakan hal-hal yang telah dipelajari untuk

mengahadapi situasi-situasi baru dan nyata.

5 B. Suryobroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,

1997), hlm. 19 6 Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, hlm. 32

Page 20: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

10

Kemampuan ini misalnya tampak dalam kemampuan

menggunakan prinsip.

(4) Analisis, yang merupakan kemampuan menjabarkan

sesuatu menjadi bagian-bagian sehingga struktur

organisasinya dapat difahami. Analisis juga dapat

diartikan sebagai kemampuan merinci suatu kesatuan

ke dalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan

dapat dipahami dengan baik.

(5) Sintesis, yang merupakan kemampuan memadukan

bagian-bagian menjadi satu keseluruhan yang berarti.

Sintesis juga dapat diartikan sebagai kemampuan dalam

membentuk suatu pola baru, kemampuan ini dapat

dilihat di dalam kemampuan menyusun suatu program

kerja.

(6) Penilaian, yang merupakan kemampuan membentuk

pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria

tertentu. Penilaian juga dapat diartikan sebagai

kemampuan dalam memberikan harga sesuatu hal

berdasarkan kriteria intern, kelompok, ekstern, atau

yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Sebagai contoh

menilai hasil praktek sholat peserta didik.

Keenam jenis perilaku tersebut di atas bersifat hirarkis,

artinya perilaku tersebut menggambarkan tingkat

kemampuan yang dimiliki seseorang.7

b) Aspek etika

Aspek etika merupakan aspek sebagai

pengembangan afektif yang mencakup kemampuan

emosional dalam mengalami dan menghayati sesuatu hal.

Menurut Krathwohl dan Bloom dkk, terdapat lima macam

kemampuan emosional antara lain:

7 Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2009), Cet. 3, hlm. 49

Page 21: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

11

(1) Kesadaran, merupakan kemampuan untuk ingin

memperhatikan suatu hal yang mencakup kepekaan

tentang hal tertentu dan kesediaan memperhatikan hal

tersebut.

(2) Partisipasi, merupakan kemampuan untuk turut serta

atau terlibat dalam sesuatu hal yang mencakup

kerelaan, kesediaan memperhatikan dan berpartisipasi

dalam suatu kegiatan.

(3) Penghayatan nilai, merupakan kemampuan untuk

penerimaan terhadap suatu nilai, menghargai, mengakui

dan menetukan sikap.

(4) Pengorganisasian nilai, merupakan kemampuan untuk

membentuk suatu sistem nilai sebagai pedoman dan

pegangan hidup.

(5) Karakterisasi diri, merupakan kemampuan untuk

memiliki pola hidup dimana sistem nilai yang terbentuk

dalam dirinya mampu mengawasi tingkah lakunya

c) Aspek estetika

Aspek etika merupakan aspek sebagai

pengembangan psikomotorik yaitu kemampuan motorik

menggiatkan dan mengkoordinasikan gerakan, yang terdiri

dari:8

(1) Gerakan refleks, merupakan kemampuan melakukan

tindakan-tindakan yang terjadi secara tak sengaja

menjawab sesuatu perangsang

(2) Gerakan dasar, merupakan kemampuan melakukan

pola-pola gerakan bersifat pembawaan, terbentuk dari

kombinasi gerakan-gerakan refleks.

2) Kemampuan perseptual, merupakan kemampuan

menterjemahkan perangsang yang diterima melalui alat indera

8 Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, hlm. 33

Page 22: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

12

menjadi gerakan-gerakan yang tepat. Kemampuan ini dapat

dilihat ketika terjadi interaksi antara guru dan peserta didik, guru

hendaknya dapat menangkap dan merespon dengan baik,

stimulus dari peserta didik berupa pendapat, pertanyaan maupun

permasalahan yang mereka sampaikan baik secara langsung

maupun tidak.

3) Kemampuan jasmani, merupakan kemampuan dan gerakan-

gerakan dasar yang merupakan inti memperkembangkan

gerakan-gerakan terlatih

4) Gerakan terlatih, merupakan kemampuan melakukan gerakan-

gerakan canggih dan rumit dengan tingkat efisiensi tertentu

5) Komunikasi nondiskursif, merupakan kemampuan melakukan

komunikasi dengan isyarat gerakan badan.

c. Komponen Kompetensi Paedagogik

Sebagai pengelola proses pembelajaran, guru harus memiliki

kompetensi paedagogik. Penjelasan mengenai komponen pada

kompetensi paedagogik bermacam-macam. Menurut Syaiful Sagala,

kompetensi paedagogik meliputi kemampuan guru dalam

pengelolaan peserta didik yang meliputi (1) pemahaman wawasan

guru akan landasan filsafat pendidikan; (2) guru memahami potensi

dan keberagamaan peserta didik, sehingga dapat didesain strategi

pelayanan belajar sesuai keunikan masing-masing peserta didik; (3)

guru mampu mengembangkan kurikulum/silabus baik dalam bentuk

dokumen maupun implementasi dalam pengalaman belajar; (4) guru

mampu menyusun rencana rencana dan strategi pembelajaran

berdasarkan SKKD; (5) mampu melaksanakan pembelajaran yang

mendidik dengan suasana dialogis dan interaktif; (6) mampu menilai

hasil belajar peserta didik dengan memenuhi prosedur serta standar

yang dipersyaratkan; (7) mampu mengembangkan bakat dan minat

Page 23: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

13

peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang

dimilikinya.9

Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 74 Tahun 2008,

penjelasan pasal 3 pada ayat 2 dikemukakan bahwa kompetensi

paedagogik meliputi pemahaman terhadap peserta didik,

perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar,

dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai

potensi yang dimilikinya.10

Sedangkan menurut pendapat Prof. Dr. Hamzah B. Uno,

M.Pd, seorang guru yang memiliki peran sebagai pengelola proses

pembelajaran harus memiliki kompetensi profesional mengajar yang

mana dalam hal ini adalah kompetensi paedagogik yang meliputi

kemampuan guru dalam merencanakan sistem pembelajaran,

melaksanakan sistem pembelajaran, mengevaluasi sistem

pembelajaran dan mengembangkan sistem pembelajaran.11 Adapun

penjelasan dari komponen-komponen yang ada dalam kompetensi

paedagogik tersebut adalah sebagai berikut:

1) Merencanakan sistem pembelajaran, yang meliputi kemampuan

guru dalam:

a) Merumuskan tujuan

Kemampuan guru dalam merumuskan tujuan

pembelajaran merupakan suatu hal yang penting karena

dengan tujuan yang telah dirumuskan akan membantu guru

dalam mencari bahan yang akan diajarkan dan memperlancar

proses pembelajaran.

Sebuah tujuan pembelajaran dapat dikatakan

operasional apabila memenuhi empat syarat sebagai

berikut:12menjelaskan hal apa saja yang harus ditunjukkan

9 Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, hlm. 32 10 DPR RI, Undang-Undang Guru dan Dosen, (Bandung: Fokus Media, 2009), hlm. 65

11 Hamzah B. Uno, Profesi Kependidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), hlm.19

12 Ad. Rooijakers, Mengajar dengan Sukses, (Jakarta: PT Grafindo, 1993), hlm. 103

Page 24: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

14

oleh siswa setelah suatu proses pembelajaran selesai

dilaksanakan, menunjukkan terhadap bahan pelajaran apa

siswa dapat mencapai tujuan tersebut, menunjukkan kapan

hal tersebut harus dicapai, dan menunjukkan dengan sarana

apa hal tersebut dapat dicapai.

Di samping itu, dalam merumuskan tujuan

pembelajaran, harus terdapat tiga jenis tujuan yang

tercantum, diantaranya:13

(1) tujuan kognitif, merupakan tujuan yang berkaitan dengan

pengetahuan siswa;

(2) tujuan afektif, merupakan tujuan yang berhubungan

dengan usaha mengubah minat, sikap dan nilai;

(3) tujuan psikomotor, merupakan tujuan yang berkaitan

dengan keterampilan menggunakan tangan, mata,

telinga, dan alat indera lainnya.

b) Memilih dan menggunakan metode

Apabila telah ditetapkan satu tujuan khusus, maka

permasalahan selanjutnya bagi seorang guru adalah

menetapkan suatu cara agar tujuan yang telah dirumuskan

dapat tercapai.

Untuk memilih suatu metode mengajar, perlu

mempertimbangkan beberapa hal, diantaranya:14

(1) Sesuai dengan tujuan

Antara tujuan, bahan dan metode dituntut adanya

keserasian. Karena salah satu prinsip pengembangan

kurikulum dan pengajaran adalah bahwa kurikulum

harus memiliki relevansi di dalam yaitu adanya

kesesuaian atau konsistensi antara komponen-komponen

kurikulum, yaitu antara tujuan, isi, proses penyampaian,

13 Ad. Rooijakers, Mengajar dengan Sukses, hlm. 127

14 Syafruddin Nurdin, Kinerja Guru dalam Mendisain PBM, (Jakarta: Ciputat Press,

2003), hlm. 94-95

Page 25: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

15

dan penilaian.15 Jadi dalam memilih suatu metode

pengajaran yang mana merupakan salah satu elemen

dalam proses penyampaian, harus berpedoman pada

tujuan yang akan dicapai.

(2) Sesuai dengan peserta didik

Setiap guru harus menyadari bahwa banyak

perbedaan pada masing-masing individu peserta didik,

sehingga guru harus mempertimbangkan keadaan yang

dimiliki peserta didik dalam memilih metode pengajaran.

Setidaknya terdapat empat hal yang harus dipahami oleh

seorang guru dari peserta didiknya, yaitu tingkat

kecerdasan, kreativitas, cacat fisik dan perkembangan

kognitif.16

c) Memilih dan menggunakan bahan ajar

Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam

penyusunan bahan ajar atau materi pembelajaran yang

meliputi prinsip relevansi, konsistensi, dan kecukupan.

Prinsip relevansi artinya keterkaitan bahwa materi

pelajaran yang diajarkan hendaknya relevan atau ada

keterkaitan atau hubungan dengan pencapaian standar

kompetensi dan kompetensi dasar. Prinsip konsistensi artinya

keajegan bahwa jika kompetensi dasar yang harus dikuasai

peserta didik adalah empat macam, maka bahan ajar yang

harus diajarkan juga harus meliputi empat macam. Prinsip

kecukupan artinya materi yang yang diajarkan hendaknya

cukup memadai dalam membantu siswa menguasai

kompetensi dasar yang diajarkan, materi yang diajarkan tidak

boleh terlalu sedikit dan tidak boleh terlalu banyak, karena

materi yang terlalu sedikit akan kurang membantu dalam

16 Mulyasa, E., Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, hlm.75

Page 26: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

16

mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar,

sedangkan materi yang terlalu banyak akan membuang-buang

waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.17

d) Memilih dan menggunakan media pembelajaran

Dalam menggunakan media, hendaknya didasarkan

pada prinsip-prinsip pemilihan media, prinsip-prinsip tersebut

antaralain:18

(1) Tujuan pemilihan

Tujuan dalam memilih media harus jelas dan

spesifik. Misalnya guru harus menentukan tujuan

penggunaan media yang akan digunakan untuk informasi

bersifat umum atau hanya untuk sekedar hiburan dalam

mengisi waktu kosong, media yang akan digunakan

untuk pengajaran kelompok atau pengajaran individual,

dan sebagainya.

(2) Karakteristik media pengajaran

Setiap media pengajaran mempunyai

karakteristik tertentu, baik dari segi keefektifannya, cara

pembuatannya, maupun cara penggunaannya.

(3) Alternatif pilihan

Guru dapat menentukan pilihan media mana yang

akan digunakan jika terdapat beberapa pilihan media

yang dapat dibandingkan.

2) Melaksanakan sistem pembelajaran.

Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, kemampuan

yang dituntut pada diri seorang guru adalah keaktifan guru dalam

menciptakan dan menumbuhkan kegiatan siswa belajar sesuai

dengan rencana yang telah disusun dalam perencanaan. Guru

harus dapat mengambil keputusan atas dasar penilaian yang tepat,

17 Hamid Darmadi, Kemampuan Dasar Mengajar, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 214

18 Syafruddin Nurdin, Kinerja Guru dalam Mendisain PBM, hlm. 97

Page 27: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

17

apakah kegiatan belajar mengajar dihentikan ataukah diubah

metodenya, apakah mengulang dulu pelajaran yang lalu manakala

siswa belum dapat mencapai tujuan pembelajaran. Pada tahap ini,

diperlukan pengetahuan mengenai teori belajar mengajar, tentang

pelajar serta kemahiran dan keterampilan teknik mengajar.19

Dalam melaksanakan sistem pembelajaran, guru

diharapkan dapat mendorong dan mengoptimalkan keterlibatan

siswa dalam proses belajar mengajar. Jadi, siswa tidak hanya

dijadikan sebagai subjek atau objek pembelajaran, akan tetapi

siswa harus terlibat aktif dalam proses pembelajaran tersebut.

Guru berperan sebagai pembimbing atau fasilitator yang

memberikan stimulus atau rangsangan kepada siswa agar terus

mengeksplorasi materi atau pengetahuan yang diajarkan.

Kegagalan pelaksanaan pembelajaran sebagian besar

disebabkan untuk penerapan metode konvensional, anti dialog,

proses penjinakan, pewarisan pengetahuan dan tidak bersumber

pada realitas masyarakat.20

Terdapat dua hal yang dapat menentukan keberhasilan

proses belajar mengajar, diantaranya yaitu pengaturan proses

belajar mengajar dan pengajaran itu sendiri, yang mana keduanya

memiliki saling ketergantungan satu sama lain. Kemampuan

mengatur proses belajar yang baik akan menciptakan situasi yang

memungkinkan anak belajar sehingga hal ini dapat menjadi

sebuah titik awal keberhasilan pengajaran. Siswa dapat belajar

dengan baik dalam suasana yang nyaman, tanpa tekanan dan

dalam kondisi yang merangsang untuk belajar. Dalam kegiatan

belajar mengajar, siswa memerlukan sesuatu yang memungkinkan

dia berkomunikasi secara baik dengan guru, teman, maupun

19 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru

Algensindo, 2005), hlm.1 20 E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, hlm. 102

Page 28: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

18

dengan lingkungannya. Kebutuhan akan bimbingan, bantuan dan

perhatian guru yang berbeda untuk setiap individu siswa.21

Proses pembelajaran akan berjalan dengan baik jika ada

komunikasi yang terbuka antara guru dan peserta didik. Agar

kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik, guru perlu melihat

kondisi peserta didik, baik dalam hal pengetahuan maupun

pengalaman yang dimiliki. Kegiatan pembelajaran perlu

dikondisikan sedemikian rupa sehingga membuat peserta didik

dapat belajar dengan nyaman, tanpa tekanan, atau tidak monoton.

Sehingga strategi belajar yang diterapkan harus bervariasi agar

dapat membuat peserta didik bergairah dalam belajar.22

Beberapa prinsip umum yang harus dijadikan pegangan

guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, diantaranya

sebagai berikut:

a) Harus berdasarkan pengalaman yang dimiliki peserta didik

Apa yang telah dipelajari merupakan dasar dalam

mempelajari bahan yang akan diajarkan. Oleh sebab itu,

tingkat kemampuan peserta didik sebelum proses belajar

mengajar harus diketahui oleh guru. Tingkat kemampuan

seperti ini disebut entry behavior. Entry behavior dapat

diketahui dengan melakukan pre test. Hal ini sangat penting

agar proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan efektif

b) Pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan harus bersifat

praktis

Bahan pelajaran yang diajarkan bersifat praktis

berhubungan dengan situasi kehidupan yang mana dapat

menarik minat sekaligus dapat memotivasi belajar.

c) Mengajar harus memperhatikan perbedaan individual setiap

peserta didik

21 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2002), hlm.37-38 22 Ramayulis, Metodologi PAI, (Jakarta: Kalam Mulia, 2005), hlm. 118-119

Page 29: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

19

Setiap individu memiliki kemampuan potensial seperti

bakat dan intelegensi yang berbeda antara satu dengan yang

lainnya. Apa yang dapat dipelajari secara cepat, mungkin tidak

dapat dilakukan oleh peserta didik yang lain. Oleh sebab itu,

mengajar harus memperhatikan perbedaan tingkat kemampuan

masing-masing peserta didik.

d) Kesiapan (readiness)

Kesiapan merupakan kapasitas (kemampuan potensial)

baik bersifat fisik maupun mental untuk melakukan sesuatu.

Apabila peserta didik siap untuk mengikuti proses

pembelajaran, maka akan dapat dipeeroleh hasil yang baik.

Oleh karena itu, pengajaran dilaksanakan apabila peserta didik

mempunyai kesiapan.

e) Tujuan pengajaran harus diketahui peserta didik

Tujuan pengajaran merupakan rumusan tentang

perubahan perilaku apa yang diperoleh setelah proses belajar

mengajar. Apabila tujuan pengajaran diketahui, peserta didik

akan memiliki motivasi untuk belajar. Agar tujuan

pembelajaran mudah diketahui oleh peserta didik, maka guru

harus merumuskannya secara khusus.

f) Mengajar harus mengikuti prinsip psikologi tentang belajar.

Para ahli psikologi merumuskan prinsip bahwa proses

belajar harus berlangsung secara bertahap dan meningkat. Oleh

karena itu, guru harus mempersiapkan bahan yang bersifat

gradual dalam mengajar, diantaranya yaitu: dari sederhana

kepada yang kompleks atau rumit, dari konkret kepada yang

abstrak, dari umum (general) kepada yang kompleks atau

khusus, dari yang sudah diketahui (fakta) kepada yang tidak

diketahui (abstrak), dengan menggunakan prinsip induksi

Page 30: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

20

kepada deduksi, sering menggunakan reinforcement

(penguatan).23

3) Mengevaluasi sistem pembelajaran

Seorang guru dipersyaratkan untuk memiliki kompetensi

dalam melaksanakan penilaian selama proses belajar mengajar

berlangsung, diantaranya penilaian pada permulaan (pretest)

proses belajar mengajar dimaksudkan agar guru mampu

mengetahui kesiapan siswa terhadap bahan pelajaran yang akan

diajarkan, yang hasilnya akan dipakai untuk memantapkan

strategi mengajar. Penilaian pada proses belajar mengajar

dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana materi yang telah

dipelajari dapat dipahami oleh siswa, apa penyebab kegagalan

dalam memahami suatu materi tertentu, metode atau bahan ajar

mana yang dapat lebih efektif untuk digunakan dalam proses

belajar mengajar, dan sebagainya. Penilaian pada akhir proses

belajar mengajar dilaksakan untuk mengetahui penguasaan siswa

terhadap seluruh materi yang telah dipelajari, sehingga nantinya

dapat ditindaklanjuti apakah masih perlu untuk diberikan ulangan

kembali, atau latihan reinforcement bagi siswa tertentu.

Dalam penilaian berbasis kelas, seorang guru perlu

memperlihatkan tiga ranah dalam menyusun evaluasi yang akan

diberikan kepada peserta didik. Ketiga ranah tersebut diantaranya

yaitu ranah kognitif (pengetahuan), ranah afektif (sikap), ranah

psikomotorik (keterampilan). Ketiga ranah ini sebaiknya disajikan

secara proporsional sesuai dengan sifat mata pelajaran yang

bersangkutan.24

4) Mengembangkan sistem pembelajaran

Dalam mengembangkan sistem pembelajaran, seorang

guru perlu melaksanakan pengoptimalisasian potensi peserta

23 Hamzah B. Uno, Profesi Kependidikan, hlm. 7

24 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran “Mengembangkan Standar Kompetensi

Guru”, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), hlm.87

Page 31: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

21

didik. Pengoptimalisasian potensi peserta didik merupakan bagian

dari kompetensi paedagogik yang harus dimiliki oleh seorang

guru untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki

oleh peserta didik. Hal tersebut dapat dilakukan oleh guru melalui

berbagai cara antaralain melalui kegiatan ekstrakurikuler,

pengayaan dan remidial serta Bimbingan dan Konseling (BK).25

Di samping itu, seorang guru perlu meningkatkan

wawasan diri sendiri untuk dapat mengembangkan sistem

pembelajaran dengan selalu mengikuti perkembangan teknologi

dan informasi yang berkembang dalam masyarakat.

Menurut Slamet PH, salah satu bagian dari kompetensi

paedagogik yang dimiliki oleh guru adalah merancang

manajemen pembelajaran dan manajemen kelas serta

melaksanakan pembelajaran yang pro-perubahan (aktif, kreatif,

inovatif, eksperimentatif, efektif dan menyenangkan).26 Hal ini

diperlukan oleh seorang guru untuk dapat mengembangkan sistem

pembelajaran.

d. Keterampilan dasar mengajar

Kompetensi paedagogik merupakan kemampuan guru dalam

merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses

pembelajaran. Dalam melaksanakan proses belajar mengajar,

seorang guru perlu memiliki beberapa keterampilan dasar mengajar,

diantaranya yaitu:

1) Keterampilan bertanya

Keterampilan bertanya perlu dikuasai oleh seorang guru

karena dengan mengajukan pertanyaan, baik guru maupun siswa

akan mendapatkan umpan balik dari materi serta dapat

menggugah perhatian siswa. Kegiatan tanya jawab yang terjadi

25 E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, hlm.111

26 Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, hlm. 31-32

Page 32: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

22

antara guru dan siswa akan menunjukkan adanya interaksi di

kelas yang dinamis dan multiarah.27

Dalam bertanya, seorang guru perlu memperhatikan

karakteristik dan latar belakang peserta didik. Dengan

mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menantang, peserta

didik akan terangsang untuk berimajinasi sehingga dapat

mengembangkan gagasan-gagasan barunya. Pertanyaan-

pertanyaan yang baik perlu memiliki kriteria khusus seperti: jelas,

informasi yang lengkap, terfokus pada satu masalah, terdapat

waktu yang cukup, pertanyaan tersebar terlebih dahulu kepada

seluruh siswa, terdapat respon yang menyenangkan dan yang

terakhir siswa tetap dituntun sampai dia menemukan jawabannya

sendiri.

Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, terdapat

empat jenis pertanyaan yang dapat digunakan oleh guru,

diantaranya yaitu (1) pertanyaan permintaan (2) pertanyaan

mengarahkan atau menuntun (3) pertanyaan yang bersifat

menggali dan (4) pertanyaan retoris. Di samping itu, ada juga

pertanyaan inventori yang terdiri dari tiga jenis pertanyaan,

diantaranya yaitu (1) pertanyaan yang mengungkap perasaan dan

pikiran (2) pertanyaan yang menggiring siswa untuk

mengidentifikasi pola-pola perasaan pikiran dan perbuatan (3)

pertanyaan yang menggiring peserta didik untuk mengidentifikasi

akibat-akibat dari perasaan, pikiran, dan perbuatan. Pertanyaan-

pertanyaan yang disampaikan dapat memacu gagasan peserta

didik dalam memecahkan masalah.28

2) Keterampilan memberi penguatan

Teknik pemberian penguatan dalam kegiatan

pembelajaran terdiri dari penguatan verbal dan penguatan non

27 Hamid Darmadi, Kemampuan Dasar Mengajar, hlm.1

28 Hamid Darmadi, Kemampuan Dasar Mengajar, hlm.2

Page 33: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

23

verbal. Penguatan verbal merupakan pemberian penguatan berupa

pujian yang dinyatakan dengan ucapan kata atau kalimat,

sedangkan penguatan nonverbal dinyatakan dengan bahasa tubuh

(body language). Penggunaan penguatan dilakukan dalam proses

belajar mengajar untuk mendorong siswa agar mau belajar lebih

giat lagi dan lebih bermakna.29

3) Keterampilan mengadakan variasi

Keterampilan mengadakan variasi terdiri dari tiga

kelompok pokok, yaitu variasi gaya mengajar, variasi pengalihan

penggunaan indera, dan variasi pola interaksi. Dalam proses

belajar mengajar, penggunaan variasi ditunjukkan dengan adanya

perubahan dalam gaya mengajar, media yang digunakan, dan

perubahan dalam pola interaksi.30

4) Keterampilan menjelaskan

Keterampilan menjelaskan merupakan keterampilan guru

dalam memberikan informasi secara lisan yang diorganisasi

secara sistematis untuk menunjukkan adanya hubungan sebab

akibat, antara yang sudah dialami dan belum dialami, antara

generalisasi dan konsep, antara konsep dengan data, atau

sebaliknya. Keberhasilan guru dalam menjelaskan ditentukan oleh

tingkat pemahaman yang ditentukan anak didik.31

Keterampilan menjelaskan mencakup keterampilan

merencanakan dan menyajikan penjelasan. Keterampilan

merencanakan penjelasan mencakup (1) isi pesan yang dipilih dan

disusun secara sistematis disertai dengan contoh-contoh (2) hal-

hal yang berkaitan dengan siswa. Sedangkan keterampilan

menyajikan penjelasan mencakup (1) kejelasan (2) penggunaan

29 Hamid Darmadi, Kemampuan Dasar Mengajar, hlm.3

30 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta:

Rineka Cipta, 2005), cet.3, hlm. 125 31 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, hlm.131

Page 34: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

24

contoh dan ilustrasi yang mengikuti pola induktif dan deduktif,

(3) pemberian tekanan pada bagian-bagian penting, (4) balikan.32

5) Keterampilan membuka dan menutup pelajaran

Keterampilan membuka pelajaran adalah keterampilan

guru untuk menciptakan sikap mental dan menimbulkan perhatian

peserta didik agar mereka fokus pada apa yang akan dipelajari

yang dilaksanakan dalam kegiatan awal pembelajaran. Membuka

pelajaran dilakukan dengan set induction, yaitu usaha atau

kegiatan yang dilakukan guru untuk menciptakan prakondisi

peserta didik untuk menimbulkan minat serta memusatkan

perhatian mereka pada hal-hal yang akan dipelajari.

Sedangkan keterampilan menutup pelajaran adalah

keterampilan guru dalam mengakhiri kegiatan inti pelajaran untuk

memberi gambaran menyeluruh tentang materi yang telah

dipelajari peserta didik, mengetahui tingkat pencapaian peserta

didikserta tingkat keberhasilan guru dalam melaksanakan proses

belajar mengajar.33

Komponen keterampilan membuka dan menutup pelajaran

meliputi meningkatkan perhatian, menimbulkan motivasi,

memberi acuan melalui berbagai usaha, membuat kaitan atau

hubungan diantara materi-materi yang akan dipelajari dengan

pengalaman dan pengetahuan yang telah dikuasai peserta didik,

review atau meninjau kembali penguasaan inti pelajaran dengan

merangkum inti pelajaran dan membuat ringkasan, serta

mengevaluasi.34

6) Keterampilan mengelola kelas

Keterampilan mengelola kelas merupakan keterampilan

guru dalam melaksanakan kegiatan untuk mengembangkan

32 Hamid Darmadi, Kemampuan Dasar Mengajar, hlm.5

33 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, hlm. 139-

140 34 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, hlm. 139

Page 35: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

25

tingkah laku siswa yang diinginkan, mengulang atau meniadakan

tingkah laku yang tidak diinginkan, dengan hubungan-hubungan

interpersonal dan iklim sosio emosional yang positif serta

mengembangkan dan mempermudah organisasi kelas yang

efektif.35

Secara garis besar, terdapat dua komponen utama dalam

pengelolaan kelas yaitu keterampilan yang berhubungan dengan

tindakan preventif berupa penciptaan dan pemeliharaan kondisi

belajar serta keterampilan yang bekembang dengan tindakan

kreatif berupa pengembalian kondisi belajar yang optimal.36

7) Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil

Diskusi kelompok merupakan sebuah proses yang teratur

dan melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka

untuk mengambil kesimpulan dan memecahkan masalah. Diskusi

kelompok kecil memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut:

melibatkan sekitar tiga sampai lima orang peserta dalam setiap

kelompok, berlangsung secara informal sehingga setiap anggota

dapat berkomunikasi langsung dengan anggota lain, memiliki

tujuan yang dicapai dengan kerja sama antar anggota kelompok,

dan berlangsung secara sistematis.37

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membimbing

diskusi antara lain sebagai berikut (1) memusatkan perhatian

peserta didik pada tujuan dan topik diskusi, (2) memperluas

masalah atau urunan pendapat, (3) menganalisis pandangan

peserta didik, (4) meningkatkan partisipasi peserta didik, (5)

menyebarkan kesempatan berpartisipasi, dan (6) menutup

diskusi.38

35 Hamid Darmadi, Kemampuan Dasar Mengajar, hlm. 6

36 Hamid Darmadi, Kemampuan Dasar Mengajar, hlm. 6

37 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008),

cet.7, hlm. 89-90 38 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, hlm. 89

Page 36: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

26

2. Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi

a. Pengertian

1) Eksplorasi

Eksplorasi merupakan langkah awal dalam membangun

pengetahuan melalui peningkatan pemahaman atas suatu

fenomena (American Dictionary). Strategi yang digunakan dalam

siklus ini adalah memperluas dan memperdalam pengetahuan

dengan menerapkan strategi belajar aktif. Melalui siklus

eksplorasi, siswa diharapkan dapat membangun pengetahuannya

sendiri melalui stimulus-stimulus yang diberikan oleh guru. Pada

kegiatan eksplorasi, proses pembelajaran tidak hanya berfokus

pada apa yang peserta didik temukan, namun sampai pada

bagaimana mereka mengeksplorasi pengetahuan tersebut.

Informasi tidak hanya disusun oleh guru akan tetapi perlu ada

keterlibatan siswa untuk memperluas, memperdalam, atau

menyusun informasi atas inisiatif siswa sendiri.39

Siswa tidak dianggap sebagai gelas kosong yang tidak

memiliki potensi atau modal dasar apapun. Seperti yang

dijelaskan dalam hadis berikut :

ال يزال العبد يتقربالي بنوا فل حتي احبه فاذا احببته كنت سمعه الذي يسمع وبصره الذي يبصر به ولسانه الذي ينطق به ويده الذي يبطس بها ورجله الذي يمس بها فبى يسمع فبى ينطق وبى يعقل وبي يبطس وبى

يمس

“Senantiasalah seorang hamba itu mendekatkan diri

kepada-Ku dengan amalan-amalan Sunnah sehingga Aku

mencintainya. Maka apabila mencintainya maka jadilah

Aku pendengarannya yang di pakai muntuk melihat dan

lidahnya untuk berbicara dan tangannya yang dia pakai

untuk mengepal dan kakinya yang dia pakai untuk

39Rebecca Columbo, “Elaborasi, Eksplorasi, dan Konfirmasi”, dalam

http://gurupembaharu.com/home/?p=187, diakses 3 Februari 2011

Page 37: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

27

berusaha : maka dengan-Kulah dia mendengar, berbicara,

berfikir, mengepal dan berjalan”.40

Jadi, dalam kegiatan eksplorasi siswa dilatih untuk aktif

membangun pengetahuannya sendiri dengan modal potensi yang

ada pada diri mereka masing-masing.

Kegiatan eksplorasi dalam kegiatan belajar mengajar

senada dengan konsep paradigma konstruktivisme dan

behaviorisme. Dalam pandangan konstruktivis, pengetahuan

merupakan kegiatan aktif siswa meneliti lingkungannya

sedangkan pandangan behavioris lebih merupakan aktivitas

pengumpulan informasi yang diperkuat oleh lingkungannya.41

Aunurrahman mengutip sebuah pendapat dari Von Glasefeld yang

menjelaskan bahwa konstruktivisme merupakan suatu filsafat

pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita

merupakan konstruksi (bentukan) kita sendiri, pengetahuan selalu

merupakan akibat dari konstruksi kognitif melalui kegiatan

seseorang. Melalui proses belajar mengajar yang dilakukan,

peserta didik dapat membentuk skema, kategori, konsep dan

struktur pengetahuan yang diperlukan untuk suatu pengetahuan

tertentu.42

Pendekatan belajar yang digunakan tidak hanya berfokus

pada bagaimana mentransfer pengetahuan tersebut, Dalam

kegiatan eksplorasi, guru memberikan stimulus kepada peserta

didik agar dapat mencari dan membangun pengetahuannya

sendiri. Guru bertindak sebagai seorang fasilitator, guru

sebaiknya memberi perhatian kepada penciptaan suasana awal,

situasi kelompok, atau pengalaman kelas. Guru senantiasa

40 Jalaluddin Abdul Rahman Abi Bakar as-Suyuti, Al- Jamius Shoghir, Juz I. Bandung :

Syarkah al-Ma’arif, t.t, hlm. 71. 41 Pendapat Bettencourt yang dikutip oleh Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran,

(Bandung: Alfabeta, 2009), Cet. 3, hlm.16 42 Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, hlm.16

Page 38: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

28

mencoba mengatur dan menyediakan sumber-sumber untuk

belajar yang paling luas dan mudah dimanfaatkan peserta didik

untuk membantu mencapai tujuan mereka. Di samping itu, guru

perlu menempatkan dirinya sendiri sebagai suatu sumber yang

fleksibel bagi peserta didik serta menanggapi dan menerima

dengan baik pendapat-pendapat yang bersifat intelektual yang

disampaikan di dalam kelas baik individual maupun kelompok.43

Guru melibatkan siswa mencari dan menghimpun

informasi, menggunakan media untuk memperkaya pengalaman

mengelola informasi, memfasilitasi siswa berinteraksi sehingga

siswa aktif, medorong siswa mengamati berbagai gejala,

menangkap tanda-tanda yang membedakan dengan gejala pada

peristiwa lain, mengamati objek di lapangan dan labolatorium.

Kegiatan eksplorasi bertolak dari anggapan bahwa siswa

memiliki potensi yang hanya dapat diwujudkan apabila mereka

diberi banyak kesempatan untuk berpikir sendiri. Guru tidak serta

merta langsung memberikan informasi terkait materi yang sedang

dipelajari, akan tetapi guru terlebih dahulu memberi kesempatan

kepada peserta didik untuk mencari pengetahuan itu sendiri

terlebih dahulu.

2) Elaborasi

Abdul Mu’ti mengutip pendapat Anderson mengenai

konsep elaborasi, dia menyatakan bahwa elaborasi merupakan

suatu proses dimana informasi yang baru diterima dan dikaitkan

sedemikian rupa dengan pengetahuan atau informasi lama yang

telah tersimpan di dalam Long-term memory. Dengan elaborasi,

pengetahuan lama yang telah tersimpan dalam memori dapat

43 Abu Ahmadi, dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta,

2004), cet. 2, hlm.236

Page 39: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

29

dikembangkan menjadi pengetahuan baru, dimodifikasi atau

diralat.44

Menurut Charles Reigeluth dari Indiana University,

elaborasi merupakan bentuk desain pembelajaran dengan dasar

argumen bahwa pelajaran harus diorganisasikan dari materi yang

sederhana menuju langkah pembelajaran.

Dalarn kegiatan elaborasi, guru mendorong siswa

membaca dan menuliskan hasil eksplorasi, mendiskusikan,

mendengar pendapat, untuk lebih mendalami sesuatu,

menganalisis kekuatan atau kelemahan argumen, mendalami

pengetahuan tentang sesuatu, membangun kesepakatan melalui

kegaitan kooperatif dan kolaborasi, membiasakan peserta didik

membaca dan menulis, menguji prdiksi atau hipotesis,

menyimpulkan bersama, dan menyusun laporan atau tulisan,

menyajikan hasil belajar.

Secara garis besar, terdapat dua teknik dalam elaborasi,

yaitu verbal rehearsal dan mnemonic. Adapun penjelasannya

adalah sebagai berikut:

a) Teknik verbal rehearsal dilakukan dengan membaca kembali

informasi yang baru diterima dengan keras dan berulang-ulang.

Pengulangan yang dilakukan dengan membaca keras

menghasilkan apa yang disebut articulatory loop. Kekuatan

dan tingkat kemudahan penggunaan teknik ini dipengaruhi

oleh dua hal, yaitu intensitas articularly loop dan panjang serta

kompleksitas informasi baru yang diterima. Semakin sering

informasi baru diulang, maka semakin kuat tersimpan di dalam

memori. Semakin pendek suatu kata atau kalimat yang

dipelajari atau diterima, maka akan semakin mudah diingat.

44 Abdul Mu’ti, “Proses Belajar: Pendekatan Kognitif”, dalam Chabib Thoha dan Abdul

Mu’ti (eds.), PBM-PAI di Sekolah, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang &

Pustaka Pelajar Offset, 1998), Cet.1, hlm. 101-102

Page 40: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

30

Semakin kompleks suatu kata atau kalimat yang dipelajari atau

diterima, maka akan semakin sulit untuk diingat.45

b) Teknik Mnemonic

Mnemonic merupakan teknik elaborasi yang dilakukan

dengan mengelompokkan informasi ke dalam bentuk lain yang

lebih sederhana tetapi penuh makna. Beberapa teknik

mnemonic yang sering digunakan diantaranya yaitu chunking,

rhyming, key word, inventing story, acronym.46

Pertama teknik chunking. Teknik ini dapat dilakukan

dengan menyederhanakan informasi yang berbentuk urutan

kata atau nomor-nomor ke dalam unit kelompok atau chunk.

Misalnya angka 00161882769879 dapat dikelompokkan

menjadi 00-11-88-276-98-79. Kedua, teknik rhyming, yaitu

teknik menyusun informasi baru ke dalam bentuk rima.

Contoh-contoh rima banyak terdapat di dalam Al-Qur’an

misalnya dalam Surat Al-Mu’minun dan Ar-Rahman, dapat

juga dijumpai dalam metode nadhaman yang digunakan untuk

menghafal kitab di Pesantren maupun Madrasah.47

Ketiga, keyword atau kata kunci yang digunakan untuk

memudahkan menghafal. Misalnya keyword yang terdapat

pada kata Naas dalam semua akhir dari surat An-Naas.

Keempat, inventing story, teknik ini dilakukan dengan

menyusun sebuah informasi secara berangkai seperti urutan

sebuah cerita. Misalnya, untuk memudahkan dalam

menghafalkan urutan surat-surat dalam Al-Qur’an dapat

digunakan teknik sebagai berikut: Setelah dibuka dengan Al-

Fatihah, sapi betina yang dinamai Al-Baqarah masuk dengan

45 Abdul Mu’ti, “Proses Belajar: Pendekatan Kognitif”, dalam Chabib Thoha dan Abdul

Mu’ti (eds.), PBM-PAI di Sekolah, hlm. 102 46 Abdul Mu’ti, “Proses Belajar: Pendekatan Kognitif”, dalam Chabib Thoha dan Abdul

Mu’ti (eds.), PBM-PAI di Sekolah, hlm. 102 47 Abdul Mu’ti, “Proses Belajar: Pendekatan Kognitif”, dalam Chabib Thoha dan Abdul

Mu’ti (eds.), PBM-PAI di Sekolah, hlm. 103

Page 41: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

31

paksa ke dalam Ali Imran, anak tertua dari keluarga Imran,

menyeruduk perempuan bernama An-Nisa dan memporak

porandakan hidangan yang terletak di meja Al-Maidah dan

seterusnya. Kelima, acronym, tenkin ini dilakukan dengan

menyusun informasi baru ke dalam bentuk singkatan yang

berupa kata. Misalnya, urutann waktu sholat dapat disingkat

menjadi DAMIS (Duhur, Asar, Maghrib, Isya’, Subuh),

Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI), dan

sebagainya.48

Seorang guru harus aktif menciptakan atau memilih

sendiri teknik elaborasi yang tepat untuk dirinya. Dan tentunya

hal ini harus disesuaikan dengan jenis materi yang dipelajari

serta ketepatan dan keefektifitasan penggunaannya.

Teknik-teknik elaborasi tersebut digunakan untuk

mempermudah peserta didik dalam proses pembelajaran.

Mempermudah peserta didik dalam proses belajar juga

dianjurkan oleh agama, sebagai hadist nabi:

:ن النيب صلئ اهللا عليه وسلم قل عن انس رضي اهللا عنه ع

٤٩ التنفريسرواوالتعسراوبشرواوDari Anas bin Malik ra.: Nabi Muhammad SAW

barsabda: ”Ringankanlah mereka dan janganlah

membuatnya menjadi sukar bagi mereka dan berilah

kabar gembira dan janganlah membuat mereka

melarikan diri”.

3) Konfirmasi

Pada kegiatan konfirmasi, peserta didik mendapat

penguatan dari berbagai sumber sehingga siswa tahu mana yang

salah/mana yang benar. Kegiatan ini dilaksanakan pada akhir

48 Abdul Mu’ti, “Proses Belajar: Pendekatan Kognitif”, dalam Chabib Thoha dan Abdul

Mu’ti (eds.), PBM-PAI di Sekolah, hlm. 103-104

49 Imam Abdi Abdilah Muhammad ibn Ismail ibn Ibrahim ibn al-Maghirah Bardizbah

al-Bukhori al-Ja’fi, Shahih al-Bukhori, (Beirut Libanon: Darul Kitab al-Alamiah, 1992), hlm.31.

Page 42: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

32

proses pembelajaran kegiatan inti. Kegiatan ini diadakan untuk

mengetahui apa yang telah mereka kuasai setelah mengikuti

proses pembelajaran, apa yang tidak berhasil mereka kuasai,

apakah masih perlu diberi ulangan materi maupun latihan

reinforcement bagi peserta didik tertentu. Hal ini dapat dilakukan

dengan berbagai cara, diantaranya yaitu melalui tes tertulis, tanya

jawab tak formal, wawancara kelompok, wawancara individual,

observasi oleh pengajar, proyek peserta didik, laporan, lembar

kerja, permainan peran, simulasi, dan sebagainya.50

Dalam kegiatan konfirmasi, guru memberikan umpan

balik terhadap hasil belajar peserta didik yang didapatkan melalui

pengalaman belajar, memberikan apresiasi terhadap kekuatan dan

kelemahan hasil belajar dengan menggunakan teori yang guru

kuasai, menambah informasi yang seharusnya peserta didik

kuasai, mendorong siswa untuk menggunakan pengetahuan lebih

lanjut dari sumber tertentu untuk lebih menguatkan penguasaan

kompetensi belajar agar lebih bermakna. Kemudian, setelah

memperoleh keyakinan pemahaman terhadap pengetahuan

tersebut, maka peserta didik mencoba mengerjakan tugas-tugas

untuk menghasilkan produk belajar yang kongkrit dan

kontekstual. Guru membantu siswa menyelesikan masalah dan

menerapkan ilmu dalam aktivitas yang nyata dalam kehidupan

sehari-hari.

b. Manfaat

Secara umum, manfaat dengan adanya ketiga kegiatan ini

dalam proses pembelajaran adalah siswa tidak hanya mendengarkan

keterangan dari guru tetapi dapat berperan aktif untuk menggali dan

memperkaya pemahaman mereka terhadap konsep-konsep yang

dipelajari.

50 Syafruddin Nurdin, Kinerja Guru dalam Mendisain PBM, hlm. 114-115

Page 43: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

33

Sedangkan secara rinci, manfaat dari ketiga kegiatan tersebut

adalah:

1) Kegiatan Eksplorasi

Beberapa manfaat yang dapat diambil dari kegiatan

eksplorasi diantaranya yaitu:

a) Peserta didik dapat mengembangkan pengalaman belajar

Pada kegiatan eksplorasi, peserta didik diharapkan

dapat mencari pengetahuannya sendiri. Hal ini sejalan dengan

konsep pada pendekatan inquiry yang mana proses

pembelajaran merupakan sebuah stimulus yang dapat

menantang siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Guru

lebih memiliki peran sebagai pembimbing atau pemimpin

belajar dan fasilitator belajar sehingga siswa lebih banyak

melakukan kegiatan sendiri atau memecahkan permasalahan

dengan bimbingan guru.51

Stimulus yang diberikan guru akan membuat peserta

didik melakukan kegiatan-kegiatan diantaranya membaca

tentang, mendengar tentang, berdiskusi tentang, dan

sebagainya. Sehingga peran guru sebagai sebuah fasilitator

hanya mengarahkan peserta didik untuk memperoleh atau

mengkonstruksi pengetahuan. Melalui kegiatan ini, diharapkan

peserta didik dapat mengembangkan pengalaman belajarnya

secara optimal sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.

b) Peserta didik dapat meningkatkan penguasaan ilmu

pengetahuan serta menerapkannya untuk menjawab fenomena

yang ada

c) Peserta didik juga dapat mengeksploitasi informasi untuk

memperoleh manfaat tertentu sebagai produk belajar.

d) Guru dapat mencari dan menilai pendapat siswa

51 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru

Algensindo, 1995), hlm. 154

Page 44: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

34

Dalam proses belajar mengajar, karakteristik peserta

didik sangat perlu diperhatikan, karena hal ini dapat

memengaruhi jalannya proses dan hasil pembelaan peserta

didik yang bersangkutan. Pemahaman yang berbeda terhadap

pengetahuan yang dimiliki peserta didik sangat tergantung

pada pengalaman dan perspektif yang dipakai peserta didik

dalam meningkatkan prestasinya.

e) Dapat memotivasi peserta didik bahwa belajar merupakan

tanggung jawab mereka sendiri

f) Dapat mengembangkan kemampuan peserta didik untuk

mengajukan pertanyaan dan mencari sendiri jawabannya

g) Dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan

pengertian atau pemahaman konsep secara lengkap

h) Dapat mengembangkan kemampuan peserta didik untuk

menjadi pemikir yang mandiri.52

Belajar dengan memahami akan lebih baik dari pada hanya

dengan menghafal, apalagi tanpa pengertian. Dalam kegiatan ini,

tugas guru adalah menunjukkan hubungan antara apa yang akan

dipelajari dengan apa yang teleh diketahui sebelumnya.53

2) Kegiatan Elaborasi

Menurut Reigeluth, teori elaborasi mengandung beberapa

nilai lebih, seperti di bawah ini :

a) Dapat meningkatkan motivasi dan kebermaknaan karena

terdapat urutan instruksi yang mencakup keseluruhan

b) Memberi kemungkinan kepada pelajar untuk mengarungi

berbagai hal dan memutuskan urutan proses belajar sesuai

dengan keinginannya.

c) Memfasilitasi pelajar dalam mengembangkan proses

pembelajaran dengan cepat.

52 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: Prenata Media, 2010), Cet.

2, hlm. 156 53 Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, hlm. 45

Page 45: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

35

d) Mengintegrasikan berbagai variabel pendekatan sesuai dengan

desain teori.

e) Peserta didik lebih kreatif dalam memunculkan ide-ide terkait

pengetahuan yang dipelajari

Secara filosofis, belajar menurut teori konstruktivisme

adalah membangun pengetahuan sedikit demi sedikit, yang

kemudian hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas.

Pengetahuan tidak hanya seperangkat fakta-fakta, konsep-

konsep atau kaidah yang siap untuk dipelajari. Manusia harus

mengkonsruksi pengetahuan tersebut dan memberi makna

melalui pengalaman nyata.54

Pada kegiatan elaborasi, guru memfasilitasi peserta didik

untuk melakukan pameran, festival, membuat produk, maupun

kegiatan yang lain. Dengan bentuk pengalaman nyata yang

dilaksanakan dalam proses pembelajaran, peserta didik

diharapkan dapat mentransformasikan suatu informasi kompleks

berupa teori-teori ke dalam situasi lain berupa pengalaman nyata.

f) Hasil belajar akan maksimal

MenurutThorndike, salah satu prinsip atau hukum dalam

belajar adalah law of exercise bahwa belajar akan berhasil

apabila banyak latihan atau ulangan. Pembiasaan yang

dikondisikan guru kepada peserta didik pada kegiatan elaborasi,

untuk membaca dan menulis yang beragam, pemberian tugas dan

sebagainya akan membuat peserta didik terus terlatih sehingga

hasil belajar yang dicapai dapat maksimal.55

g) Peserta didik lebih mampu mengingat dan memahami sesuatu

karena pembelajaran disusun berdasarkan pola dan logika

tertentu.56

54 Baharuddin, dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jogjakarta: Ar

Ruzz Media Group, 2010), Cet.3, hlm. 116 55 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, hlm. 252

56Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, hlm. 45

Page 46: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

36

3) Kegiatan Konfirmasi

Beberapa manfaat yang dapat diambil dari kegiatan ini

antaralain:

a) Peserta didik dapat mengembangkan ulang pengetahuan yang

telah didapatkan karena pada kegiatan konfirmasi guru

memfasilitasi peserta didik untuk dapat melakukan refleksi

terhadap pengalaman belajar yang telah dilakukan.

b) Peserta didik dapat mengerti pengetahuan mana yang salah

dalam memahami serta mendapatkan kebenarannya karena

dalam guru memberikan konfirmasi serta acuan untuk dapat

mengecek hasil eksplorasi dan elaborasi

c) Peserta didik lebih termotivasi lagi untuk meningkatkan prestasi

belajar

Bentuk kegiatan pada kegiatan konfirmasi berupa umpan

balik positif, penguatan (reinforcement), refleksi, dan

sebagainya akan membuat peserta didik lebih rajin belajar.

Teori penguatan (reinforcement) merupakan

pengembangan lebih lanjut dari teori koneksionisme. Pada teori

penguatan, respon dari peserta didik akan semakin diperkuat.

Seorang anak belajar dengan giat sehingga dapat menjawab

semua pertanyaan dalam ulangan atau ujian. Setelah itu, guru

memberikan penghargaan kepada anak tersebut dengan nilai

tinggi, pujian atau hadiah. Karena penghargaan ini, maka anak

tersebut akan lebih rajin lagi untuk dapat meningkatkan atau

mempertahankan prestasinya. Jadi, suatu respon dapat diperkuat

dengan penghargaan atau hadiah.57

d) Dapat menjawab permasalahan yang dialami oleh peserta didik

selama proses pembelajaran

57 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2009), Cet. 5, hlm. 169

Page 47: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

37

e) Dapat memperbaiki proses pembelajaran yang selanjutnya,

karen melalui kegiatan konfirmasi, seorang guru dapat

mengetahui kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam proses

pembelajaran yang telah berlangsung, misalnya terkait dengan

metode atau strategi yang digunakan. Karena ada kemungkinan

bahwa peserta didik tidak menyukai metode maupun strategi

yang diterapkan oleh guru. Seorang guru harus memahami hal

tersebut, sehingga peserta didik dapat mengikuti proses

pembelajaran dengan baik.58

c. Komponen

Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP.

Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan

inti, dan kegiatan penutup. Pelaksanaan kegiatan inti merupakan

proses pembelajaran untuk mencapai KD yang dilakukan secara

interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta

didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup

bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat

dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Berdasarkan Permendiknas No 41 Tahun 2007 tentang standar

proses, pelaksanaan kegiatan inti menggunakan metode yang

disesuaikan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat

meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

a. Kegiatan eksplorasi yang dilakukan guru meliputi :59

1) Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan

dalam dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari

dengan menerapkan prinsip alam takambang/potensi jadi

guru dan belajar dari aneka sumber.

Guru diharapkan dapat selalu melibatkan peserta

didik dalam mencari atau mengkonstruksi pengetahuan. Jadi,

58 Asef Umar Fakhrudin, Menjadi Guru Favorit, hlm. 239

59 Menteri Pendidikan Nasional, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41

Tahun 2007 “Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah”,

Page 48: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

38

peserta didik tidak hanya mengetahui sebuah pengetahuan

secara instan, akan tetapi lebih pada proses bagaimana

pengetahuan tersebut disusun atau ditemukan. Peserta didik

dapat belajar dari berbagai sumber yang ada di lingkungan,

tidak hanya sebatas buku teks atau proses pembelajaran di

dalam kelas.

Seorang guru dikatakan sudah cukup mampu dalam

melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan

dalam dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari

dengan menerapkan prinsip alam takambang/potensi jadi

guru dan belajar dari aneka sumber ketika guru mampu

dengan baik dalam memberikan kesempatan kepada peserta

didik untuk mempelajari sendiri materi yang sedang

dipelajari, guru tidak menganggap peserta didik tidak

mengerti apapun dan tidak mampu melaksanakan

pembelajaran tanpa bantuan guru.

2) Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media

pembelajaran, dan sumber belajar lain.

Beberapa pendekatan pembelajaran yang dapat

digunakan antara lain pendekatan ekspository, pendekatan

inquiry, pendekatan behaviour.60 Meskipun kegiatan

eksplorasi lebih menekankan pada siswa belajar aktif, akan

tetapi tidak menutup kemungkinan guru menerapkan

penggunaan pendekatan ekspository dalam proses

pembelajaran, dengan catatan bahwa guru tetap melibatkan

peserta didik secara aktif di dalamnya.

Menurut Hamid Darmadi, terdapat dua cara

penggunaan sumber belajar, diantaranya yaitu membawa

sumber belajar ke dalam kelas dan membawa kelas ke

60 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru

Algensindo, 1995), hlm. 152

Page 49: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

39

lapangan di mana sumber berada. Membawa sumber belajar

ke dalam kelas dapat dilakukan dengan membawa tape

recorder, alat peraga dan sebagainya atau menghadirkan

seorang tokoh sebagai sumber. Penjelasan ini akan lebih

bermakna dari pada ceramah yang dilakukan oleh guru atau

diskusi yang kurang jelas arahnya. Sedangkan membawa

kelas ke lapangan dapat dilakukan dengan metode

karyawisata atau yang lainnya.61

Seorang guru dikatakan sangat baik dalam

menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media

pembelajaran, dan sumber belajar lain apabila guru

menggunakan lebih dari satu pendekatan, media, serta

sumber belajar. Seorang guru dikatakan baik dalam

melaksanakan kegiatan tersebut apabila guru menggunakan

satu pendekatan, media, serta sumber belajar; dikatakan

cukup baik dalam melaksanakan kegiatan tersebut apabila

guru tidak menggunakan salah satu dari pendekatan, media,

serta sumber belajar; tidak baik dalam melaksanakan kegiatan

tersebut apabila guru hanya menggunakan salah satu dari

pendekatan, media, maupun sumber belajar; dan sangat tidak

baik apabila guru tidak menggunakan sama sekali

pendekatan, media, maupun sumber belajar.

3) Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta

antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber

belajar lainnya.

Interaksi dalam pembelajaran merupakan kata kunci

menuju keberhasilan suatu proses pembelajaran, baik

interaksi antar peserta didik, antara peserta didik dengan

guru, lingkungan, maupun sumber belajar lainnya. Timbulnya

interaksi dalam proses pembelajaran ditentukan oleh

61 Hamid Darmadi, Kemampuan Dasar Mengajar, hlm. 75

Page 50: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

40

beberapa faktor, diantaranya yaitu guru, peserta didik, tujuan

pembelajaran, materi/ isi pembelajaran, metode penyajian,

media yang digunakan, situasi dan kondisi kelas serta sistem

evaluasi. 62

Seorang guru dikatakan sangat baik dalam

melaksanakan kegiatan tersebut jika guru memfasilitasi

terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta

didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;

baik jika guru tidak memfasilitasi salah satu dari terjadinya

macam-macam interaksi peserta didik tersebut; cukup baik

jika guru tidak memfasilitasi dua dari macam-macam

interaksi peserta didik tersebut; tidak baik jika guru hanya

memfasilitasi salah satu dari terjadinya macam-macam

interaksi peserta didik tersebut; dan sangat tidak baik jika

guru sama sekali tidak memfasilitasi terjadinya interaksi

peserta didik.

4) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran

Keterlibatan aktif siswa merupakan suatu keharusan

sedangkan peran guru adalah sebagai fasilitator. Siswa tidak

secara pasif menuliskan jawaban pertanyaan pada kolom

isian atau menjawab soal-soal pada akhir bab sebuah buku,

melainkan dituntut terlibat dalam menciptakan sebuah produk

yang menunjukkan pemahaman siswa terhadap konsep yang

dipelajari atau dalam melakukan sebuah investigasi.

Seorang guru dikatakan sangat baik dalam

melaksanakan kegiatan tersebut jika seluruh peserta didik

dapat berperan aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; baik

jika sebagian peserta didik dapat berperan aktif dalam setiap

kegiatan pembelajaran; cukup baik jika hanya beberapa

62 Hamid Darmadi, Kemampuan Dasar Mengajar, hlm. 7

Page 51: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

41

peserta didik yang dapat berperan aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran; tidak baik jika hanya satu peserta didik yang

aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan sangat tidak

baik jika tidak ada sama sekali peserta didik yang aktif dalam

setiap kegiatan pembelajaran.

5) Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di

laboratorium, studio, atau lapangan

Seorang guru dikatakan sangat baik dalam

melaksanakan kegiatan tersebut jika guru memfasilitasi

peserta didik untuk melakukan percobaan di laboratorium,

studio, atau lapangan serta mampu mengondisikan peserta

didik untuk mengerti aplikasi dari teori yang dipelajari di

lapangan; baik jika guru memfasilitasi peserta didik untuk

melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan,

akan tetapi hanya mampu mengondisikan sebagian peserta

didik untuk mengerti aplikasi dari teori yang dipelajari di

lapangan; cukup baik jika guru memfasilitasi peserta didik

untuk melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau

lapangan akan tetapi hanya mampu mengondisikan beberapa

peserta didik untuk mengerti aplikasi dari teori yang

dipelajari di lapangan; tidak baik jika guru hanya

memfasilitasi peserta didik untuk melakukan percobaan di

laboratorium, studio, maupun lapangan, akan tetapi seluruh

peserta didik tidak memahami arti dari pelaksanaan kegiatan

tersebut; dan sangat tidak baik jika guru sama sekali tidak

memfasilitasi peserta didik untuk melakukan percobaan di

laboratorium, studio, maupun lapangan.

b. Kegiatan elaborasi yang dilakukan guru meliputi :63

63 Menteri Pendidikan Nasional, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41

Tahun 2007 “Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah”

Page 52: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

42

1) Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang

beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna

Dalam kegiatan ini, seorang guru tidak hanya dituntut

untuk membiasakan membaca dan menulis kepada peserta

didik melalui pemberian tugas, akan tetapi tugas tersebut

harus memiliki makna yang mampu membekas pada diri

peserta didik.

Seorang guru dikatakan sangat baik dalam

melaksanakan kegiatan ini jika guru membiasakan peserta

didik untuk membaca dan menulis yang bermakna; baik jika

guru hanya membiasakan peserta didik untuk melaksanakan

salah satu dari kegiatan ini (membaca atau menulis saja)

namun bermakna; cukup baik jika guru membiasakan peserta

didik untuk membaca dan menulis akan tetapi tidak

bermakna; tidak baik jika guru membiasakan peserta didik

untuk melaksanakan salah satu dari kegiatan ini (membaca

atau menulis saja) serta tidak bermakna; sangat tidak baik

jika guru sama sekali tidak membiasakan peserta didik untuk

membaca dan menulis yang bermakna.

2) Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi,

dan lain- lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara

lisan maupun tertulis.

Pemberian tugas oleh guru maupun diskusi yang

dilaksanakan serta tugas yang diberikan kepada peserta didik

tidak hanya sekedar bertujuan untuk menjawab teori yang

sudah ada, akan tetapi lebih dari itu adalah untuk membuat

peserta didik memiliki pendapat atau gagasan baru mengenai

materi yang dipelajari.

Seorang guru dikatakan sangat baik dalam

melaksanakan kegiatan tersebut jika pemberian tugas kepada

peserta didik mampu memunculkan gagasan baru secara lisan

Page 53: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

43

dan tertulis; baik jika pemberian tugas kepada peserta didik

hanya mampu memunculkan gagasan baru secara lisan dari

peserta didik; cukup baik jika pemberian tugas kepada

peserta didik hanya mampu memunculkan gagasan baru

secara tertulis dari peserta didik; tidak baik jika pemberian

tugas kepada peserta didik tidak mampu memunculkan

gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis dari peserta

didik; sangat tidak baik jika guru tidak pernah memberikan

tugas kepada peserta didik pada setiap kegiatan

pembelajaran.

3) Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,

menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut.

Dalam kegiatan elaborasi, guru diharapkan dapat

memberikan kesempatan kepada peserta didik tidak hanya

untuk berpikir, akan tetapi juga menjabarkan atau merinci

sesuatu pengetahuan, yang kemudian dia dapat

menyelesaikan permasalah yang sejalan dengan materi yang

telah dipelajari kemudian dapat bertindak secara nyata.

Seorang guru dikatakan sangat baik dalam

melaksanakan kegiatan ini jika kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan dapat memberi kesempatan kepada peserta

didik untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah,

sehingga dapat bertindak tanpa rasa takut; baik jika kegiatan

pembelajaran yang dilaksanakan hanya memberikan

kesempatan berpikir kepada peserta didik, menganalisis,

menyelesaikan masalah tetapi tidak sampai pada kemampuan

untuk bertindak tanpa rasa takut; cukup baik jika kegiatan

pembelajaran yang dilaksanakan hanya dapat memberikan

kesempatan berpikir kepada peserta didik dan menganalisis

masalah tanpa mampu menyelesaikan masalah dan bertindak

tanpa rasa takut; baik jika kegiatan pembelajaran yang

Page 54: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

44

dilaksanakan hanya memberikan kesempatan berpikir kepada

peserta didik tanpa mampu menganalisis, menyelesaikan

masalah dan bertindak tanpa rasa takut; tidak baik jika

kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan tidak memberikan

kesempatan berpikir kepada peserta didik, menganalisis,

menyelesaikan masalah serta bertindak tanpa rasa takut.

4) Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif

dan kolaboratif

Gagasan utama dari belajar kooperatif adalah peserta

didik bekerja sama untuk belajar dan bertanggungjawab pada

kemajuan belajar temannya. Pembelajaran ini muncul dari

konsep bahwa peserta didik akan lebih mudah menemukan

dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling

berdiskusi dengan temannya. Peserta didik secara rutin

bekerja dalam kelompok untuk saling membantu

memecahkan masalah-masalah yang kompleks.64

Seorang guru dikatakan sangat baik dalam

melaksanakan kegiatan ini jika pembelajaran kooperatif dan

kolaboratif diterapkan semua oleh guru serta mampu

memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang materi

yang disampaikan melalui kedua pembelajaran tersebut; baik

jika guru hanya menerapkan salah satu dari pembelajaran

tersebut serta mampu memberikan pemahaman tentang

materi yang disampaikan melalui pembelajaran tersebut;

cukup baik jika guru hanya menerapkan salah satu dari

pembelajaran tersebut serta mampu memberikan pemahaman

kepada peserta didik mengenai materi yang disampaikan

melalui pembelajaran tersebut; tidak baik jika guru

menerapkan pembelajaran kooperatif dan kolaboratif akan

64 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Prenada Media

Group, 2010), Cet.2, hlm. 56

Page 55: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

45

tetapi tidak mampu memberikan pemahaman kepada peserta

didik tentang materi yang ingin disampaikan melalui kedua

pembelajaran tersebut; sangat tidak baik jika guru tidak dapat

menerapkan kedua pembelajaran tersebut.

5) Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk

meningkatkan prestasi belajar

Dengan berkompetisi, peserta didik akan lebih

termotivasi untuk meningkatkan prestasi belajar mereka

karena tingkat persaingan ukuran pengetahuan mereka akan

telihat di depan peserta didik yang lain. Hal ini dapat

diaplikasikan dalam bentuk metode-metode pembelajaran

yang bervariatif, misalnya metode TGT (Team Game

Tournament).

Seorang guru dikatakan sangat baik dalam

memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk

meningkatkan prestasi belajar jika kegiatan pembelajaran

yang dilaksanakan guru dapat memacu semangat seluruh

peserta didik untuk berkompetisi secara sehat; baik jika

kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan guru dapat

memacu semangat sebagian peserta didik untuk berkompetisi

secara sehat; cukup baik jika kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan guru hanya dapat memacu semangat beberapa

peserta didik untuk berkompetisi secara sehat; tidak baik jika

kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan guru tidak dapat

memacu semangat seluruh peserta didik untuk berkompetisi

secara sehat; sangat tidak baik jika kegiatan pembelajaran

yang dilaksanakan guru dapat memacu semangat peserta

didik untuk berkompetisi secara tidak sehat.

6) Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang

dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual

maupun kelompok.

Page 56: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

46

Seorang guru dikatakan sangat baik dalam

melaksanakan kegiatan ini jika laporan eksplorasi dapat

dibuat dengan baik secara lisan dan tertulis oleh setiap

peserta didik; baik jika laporan eksplorasi hanya dapat dibuat

oleh peserta didik secara lisan saja maupun tulisan saja; tidak

baik jika lapporan eksplorasi secara kelompok yang hanya

dapat dilakukan oleh beberapa peserta didik saja; sangat tidak

baik jika guru tidak pernah memfasilitasi peserta didik untuk

membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan

maupun tertulis, secara individual maupun kelompok.

7) Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen,

festival, serta produk yang dihasilkan

Seorang guru dikatakan sangat baik dalam

melaksanakan kegiatan ini jika guru mampu memfasilitasi

peserta didik dalam melakukan pameran, turnamen, festival,

serta produk yang dihasilkan; baik jika guru tidak mampu

melaksanakan salah satu dari kegiatan tersebut; cukup baik

jika guru hanya mampu melaksanakan dua dari kegiatan

tersebut; tidak baik jika guru hanya mampu melaksanakan

satu dari kegiatan tersebut; sangat tidak baik jika guru tidak

mampu melaksanakan seluruh kegiatan tersebut.

8) Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang

menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta

didik.

Seorang guru dikatakan sangat baik dalam

melaksanakan kegiatan tersebut jika kegiatan pembelajaran

yang dilaksanakan oleh guru dapat menumbuhkan

kebanggaan dan rasa percaya diri seluruh peserta didik; baik

jika kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru

dapat menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri

sebagian peserta didik; cukup baik jika kegiatan

Page 57: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

47

pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru hanya dapat

menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri beberapa

peserta didik; tidak baik jika kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan oleh guru tidak dapat menumbuhkan

kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik; sangat tidak

baik jika kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru

justru menghilangkan kebanggaan dan rasa percaya diri

peserta didik.

c. Kegiatan konfirmasi yang dilakukan guru meliputi :65

1) Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam

bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap

keberhasilan peserta didik

Seorang guru dikatakan sangat baik dalam melakukan

hal tersebut jika umpan balik dan penguatan diberikan baik

dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, serta ditambah dengan

hadiah; baik jika guru memberikan umpan balik dan

penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, dan isyarat saja; cukup

baik jika guru memberikan umpan balik dan penguatan dalam

bentuk lisan dan tulisan; tidak baik jika guru memberikan

umpan balik dan penguatan hanya dalam bentuk isyarat saja;

sangat tidak baik jika guru tidak pernah memberikan umpan

balik dan penguatan serta penghargaan atas keberhasilan

peserta didik.

2) Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan

elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber

Seorang guru dikatakan sangat baik dalam

melaksanakan kegiatan ini jika konfirmasi terhadap hasil

eksplorasi dan elaborasi peserta didik diberikan melalui

berbagai sumber; baik jika konfirmasi terhadap hasil

65 Menteri Pendidikan Nasional, Peraturan Menteri Pendidiikan Nasional Nomor 41

Tahun 2007 “Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah”

Page 58: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

48

eksplorasi dan elaborasi peserta didik diberikan melalui satu

sumber; cukup baik jika konfirmasi hanya diberikan terhadap

salah satu dari hasil eksplorasi maupun elaborasi peserta

didik; tidak baik jika konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan

elaborasi peserta didik diberikan tanpa adanya sumber; sangat

tidak baik jika guru tidak pernah memberikan konfirmasi

terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik.

3) Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk

memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan

Refleksi dilaksanakan untuk mengulas serta menilai

apa saja yang telah didapatkan dari pembelajaran yang telah

dilaksanakan. Hal ini dilaksanakan agar peserta didik

mengetahui pengalaman apa saja yang telah mereka dapatkan

dalam proses pembelajaran.

Seorang guru dikatakan sangat baik dalam

melaksanakan kegiatan ini jika refleksi yang dilakukan dapat

membuat peserta didik mengerti tentang pengalaman belajar

yang telah dilakukan serta mampu memahami lebih mudah

materi yang akan dipelajari pada kegiatan pembelajaran

selanjutnya; cukup baik jika refleksi yang dilakukan hanya

dapat membuat peserta didik memperoleh pengalaman

belajar yang telah dilakukan; tidak baik jika refleksi yang

dilakukan membuat peserta didik semakin tidak memahami

kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan; sangat tidak

baik jika guru tidak melakukan refleksi pada kegiatan

pembelajaran.

4) Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman

yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:

a) Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam

menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi

Page 59: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

49

kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan

benar

Seorang guru dikatakan sangat baik dalam

menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi

kesulitan jika guru menggunakan bahasa yang baku dan

benar, artikulasi yang jelas serta jeda yang tepat; baik

jika guru hanya menggunakan bahasa yang baku dan

benar tanpa memperhatikan artikulasi yang jelas maupun

jeda yang tepat; tidak baik jika guru hanya menggunakan

bahasa yang benar saja maupun sebaliknya; sangat tidak

baik jika guru tidak menggunakan bahasa yang baku dan

benar dalam menjawab pertanyaan peserta didik.

b) Membantu menyelesaikan masalah

Seorang guru dikatakan sangat baik dalam

membantu menyelesaikan masalah peserta didik jika

guru memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk berkonsultasi tentang masalah pembelajaran tidak

hanya di dalam kelas; baik jika guru memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk berkonsultasi

tentang masalah pembelajaran hanya di dalam atau di

luar kelas saka; tidak baik jika guru berhenti untuk

membantu menyelesaikan masalah peserta didik

meskipun peserta didik belum dapat menyelesaikannya;

sangat tidak baik jika guru tidak dapat menyelesaikan

permasalahan peserta didik.

c) Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan

pengecekan hasil eksplorasi

Seorang guru dikatakan sangat baik dalam

melaksanakan kegiatan ini jika peserta didik dapat

menjelaskan hasil dari pelaksanaan eksplorasi secara

lisan dan tertulis; baik jika peserta didik dapat

Page 60: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

50

menjelaskan hasil eksplorasi secara lisan saja; cukup

baik jika peserta didik dapat menjelaskan hasil eksplorasi

secara tertulis saja; sangat tidak baik jika peserta didik

tidak dapat menjelaskan hasil eksplorasi baik secara lisan

maupun tertulis.

d) Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh

Seorang guru dikatakan sangat baik dalam

melaksanakan kegiatan ini jika informasi yang diberikan

menggunakan bahasa yang baik dan benar, artikulasi

yang jelas dan intonasi yang tepat, serta dapat

membangkitkan semangat peserta didik untuk

bereksplorasi lebih jauh; baik jika informasi yang

diberikan guru tidak menggunakan bahasa yang baik dan

benar maupun artikulasi yang jelas dan intonasi yang

tepat, akan tetapi infomasi yang diberikan dapat

membuat peserta didik untuk bereksplorasi lebih jauh;

tidak baik jika informasi yang diberikan guru tidak

membuat peserta didik bereksplorasi lebih jauh; sangat

tidak baik jika guru tidak memberikan informasi kepada

peserta didik untuk bereksplorasi lebih jauh.

e) Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang

atau belum berpartisipasi aktif

Seorang guru dikatakan sangat baik dalam

melaksanakan kegiatan tersebut jika suasana kelas yang

sepi dapat menjadi ramai karena keaktifan peserta didik

dalam kegiatan pembelajaran; baik jika motivasi yang

diberikan dapat membangkitkan semangat maupun rasa

percaya diri pada peserta didik untuk dapt lebih aktif;

tidak baik jika suasana kelas yang sepi tetap sepi karena

motivasi yang diberikan guru tidak dapat

membangkitkan semangat maupun rasa percaya diri pada

Page 61: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

51

peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif;

sangat tidak baik jika guru tidak memberikan motivasi

kepada peserta didik yang kurang atau belum

berpartisipasi aktif.

Page 62: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yaitu

menganalisa data yang telah dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan tetapi

bukan angka, kepustakaan, wawancara, observasi dan dokumentasi. Data

tersebut dianalisis sehingga dapat memberikan kejelasan terhadap kenyataan

atau realitas menyeluruh pda objek penelitian.1

Yang penulis maksudkan di sini adalah menggambarkan serta

menganalisis data-data yang telah diperoleh melalui observasi, dokumentasi

dan wawancara berupa pelaksanaan kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan

konfirmasi oleh guru-guru PAI di MTs Negeri 1 Semarang.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini adalah MTs Negeri 1 Semarang dan dilakukan

pada tanggal 22 Maret sampai 24 April 2011.

C. Sumber Penelitian

Adapun mengenai sumber penelitian yang digunakan dalam metode

penelitian, penulis membaginya dalam dua bagian:

1. Sumber Primer

Sumber primer adalah data otentik atau data langsung dari tangan

pertama tentang masalah yang diungkapkan. Secara sederhana data ini

disebut juga data asli.2 Data primer yang dimaksud adalah buku-buku atau

bentuk karya tulis lain yang berisi tentang teori-teori yang berkaitan

dengan kegiatan eksplorasi, elaborasi, serta konfirmasi dalam

pembelajaran.

1 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002),

hlm. 18 2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta,

Yogyakarta, 1996, hlm. 80.

Page 63: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

33

2. Sumber Sekunder

Sumber sekunder pada penelitian ini berupa hasil observasi peneliti

terhadap pelaksanaan kegiatan eksplorasi, elaborasi, serta konfirmasi

dalam pembelajaran.. Data sekunder juga berupa hasil wawancara peneliti

pada guru-guru PAI terkait dengan pengalaman maupun pelatihan-

pelatihan yang telah diikuti.

D. Fokus Penelitian

Adapun fokus penelitian ini adalah pelaksanaan eksplorasi, elaborasi,

dan konfirmasi dalam pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru-guru PAI di

MTs Negeri 1 Semarang.

E. Tehnik Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan dua macam teknik,

yaitu:

1. Observasi

Observasi adalah penelitian yang dilakukan dengan cara

mengadakan pengamatan terhadap objek. Baik secara langsung maupun

tidak langsung.3 Observasi yang peneliti gunakan adalah observasi terus

terang atau samar, yaitu peneliti dalam melakukan pengumpulan data

menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan

penelitian, jadi obyek yang sedang diteliti mengetahui sejak awal sampai

akhir aktivitas peneliti.4

Teknik observasi ini peneliti gunakan untuk mengamati

pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru-guru PAI di MTs

Negeri 1 Semarang.

2. Wawancara

Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi

dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam

3 Muhammad Ali, Strategi Penelitian Pendidikan, (Bandung: Angkasa, 1993), hlm. 72

4 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm. 66

Page 64: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

34

suatu topik tertentu. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

wawancara semi terstruktur di mana dalam pelaksanaannya lebih bebas

bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur.5

Wawancara ini peneliti gunakan untuk meneliti lebih mendalam

mengenai sejarah sekolah tersebut, sarana dan prasarana, latar belakang

pendidikan serta pengalaman guru dan menambah keterangan/informasi

tentang bagaimana pelaksanaaan kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan

konfirmasi yang ada dalam KBM. Peneliti melakukan wawancara

antaralain dengan Kepala Madrasah, Waka Kurikulum dan guru-guru PAI

di MTs Negeri 1 Semarang

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel

yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,

notulen rapat, legger agenda dan sebagainya.6

Teknik ini peneliti gunakan untuk mendapatkan keterangan

mengenai keadaan MTs Negeri 1 Semarang, yang meliputi tinjauan

historis, letak geografis, struktur organisasi, keadaan para pengajar dan

siswa, serta sarana dan prasarana.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dari mengurutkan data

ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan

tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang di sarankan data.7

Dalam penelitian ini, penulis menganalisis data dengan menggunakan

metode perbandingan tetap atau Constant Comparative Methode yang

ditemukan oleh Glaser dan Strauss. Inti dari model analisis tersebut terletak

pada tiga proses yang berkaitan yaitu mendeskripsikan fenomena,

mengklasifikasikannya, dan melihat bagaimana konsep-konsep yang muncul

5 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, hlm.73

6 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, hlm. 236.

7Lexy j. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

), hlm. 103

Page 65: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

35

berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya. Secara umum, proses analisis

data mencakup:8

1. Reduksi Data

Proses reduksi data ini mencakup dua hal, yaitu identifikasi satuan

(unit) dan membuat koding (memberikan kode pada setiap satuan). Pada

mulanya, diindetifikasikan adanya bagian terkecil yang ditemukan dalam

data yang memiliki makna jika dikaitkan dengan fokus dan masalah

penelitian. Fenomena-fenomena yang ada dideskripsikan secara

komprehensif dan teliti.

2. Kategorisasi

Kategorisasi merupakan upaya memilah-milah setiap satuan ke dalam

bagian-bagian yang memiliki kesamaan sehingga data lebih mudah untuk

dipahami. Jadi, setelah dilakukan pendeskripsian mengenai fenomena

yang ditangkap di lapangan, data yang ada diklasifikasikan.

3. Sintesisasi

Mensintesiskan berarti mencari kaitan antara satu kategori dengan kategori

lainnya. Setelah mengklasifikasikan data, informasi tentang kaitan antara

beberapa bagian data akan hilang sehingga perlu adanya pengaitan data.

4. Menyusun hipotesis kerja

Penyusunan hipotesis kerja dilakukan dengan merumuskan suatu

pernyataan yang proporsional. Hipotesis kerja yang dimaksudkan dalam

penelitian ini terkait dan sekaligus menjawab pertanyaan penelitian.

8 Lexy j. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, hlm. 288-289

Page 66: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

46

BAB IV

ANALISIS KOMPETENSI PAEDAGOGIK DALAM PELAKSANAAN

KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI

A. Kondisi Umum MTs Negeri 1 Semarang

1. Latar Belakang Berdirinya MTs Negeri 1 Semarang

Berdirinya Madrasah Tsanawiyah Negeri I Semarang bermula

dari PGAN 6 tahun Semarang. Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Semarang

berdiri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama RI No. 74 Tahun

1976 tanggal 29 Desember 1976 tentang kurikulum Madrasah

Tsanawiyah Negeri, No. 16 Tahun 1978 tanggal 16 Maret 1978 tentang

susunan organisasi dan tata kerja Madrasah Tsanawiyah Negeri

Semarang, No. 48 Tahun 1978 tanggal 8 Juni 1978 tentang susunan

organisasi tata kerja PGAN dan No. 113 Tahun 1978 tanggal 7 Desember

1978 tentang susunan dan perubahan cap dinas untuk pelaksanaan teknis

Depag RI. PGAN 6 tahun Semarang berdiri secara resmi pada tanggal 1

Juni 1979.

Dengan berdasarkan beberapa Surat Keputusan tersebut,

mengakibatkan beberapa perubahan status sekolah, yaitu : PGAN 6 tahun

kelas I, II, dan III, menjadi MTs Negeri sederajat dengan SMP Negeri

(SLTP); PGAN 6 tahun kelas IV, V, VI, menjadi PGAN sederajat SPG

Negeri (SLTA), Tersebut No. 1, 2, dengan alamat Jl. Sisingamangaraja

No. 5 Semarang. Masing-masing dinas menggunakan cap yang baru

yaitu: Madrasah Tsanawiyah Negeri dan Pendidikan Guru Agama

Negeri. Untuk cap PGAN 6 tahun yang lama dinyatakan tidak berlaku

lagi dan sambil menunggu petunjuk lebih lanjut maka kepala MTs Negeri

1 Semarang dirangkap oleh pimpinan PGAN Semarang yaitu Soebari

Mustaq, B.A.1

1 Dokumentasi MTs Negeri 1 Semarang

Page 67: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

47

Dalam perkembangannya, MTs Negeri 1 Semarang telah

mengalami enam kali periode kepemimpinan, diantaranya adalah :

a. Periode pertama (Soebari Mautaq, BA), beliau menjabat mulai tahun

1976 – 1980.

b. Periode Kedua (Drs. H. Muhammadi), beliau menjabat mulai 1980 –

1988.

c. Periode Ketiga (Drs. Haryono), beliau menjabat dari 1988 – 1994

Dengan program kerja :

d. Periode Keempat (Drs. H. Muhammad Asyiq), beliau menjabat

mulai 1994 – 1998

e. Periode Kelima (Drs. H. Istichsan) beliau menjabat mulai 1998 –

2002

f. Periode Ketujuh (Drs. H. Sukron ) pada tahun 2003 diangkat sebagai

PLT Kepala MTsN Semarang, berdasar pada SK. Menteri Agama RI

nomor. WK / 1.b / KP.07.6 / 4673 / 2003 tertanggal 27 Agustus 2003

dan pada tahun ini pula diangkat (Drs. H. Firdaus Faishol) sebagai

kepala MTsN Semarang berdasar SK. Menteri Agama RI nomor.

WK / 1.b / KP.07.6 / 5989 / 2003 tanggal 30 Oktober 2003. beliau

menjabat dari tahun 2003 hingga sekarang.

2. Visi dan Misi

Visi merupakan tujuan universal sebuah institusi/ lembaga untuk

mengarahkan dan menjadi barometer keberhasilan tujuan yang ingin

dicapai. Visi dari MTS Negeri 1 Semarang adalah “Berakhlak terpuji,

bersaing dalam prestasi.”

Adapun untuk memperjelas visi tersebut, dijabarkan beberapa misi,

antara lain:

a. Uswah Hasanah Nabi Muhammad menjadi suri tauladan.

b. Bangga terhadap agamanya.

c. Berdedikasi tinggi.

d. Disiplin dan bersahaja.

e. Memiliki tanggung jawab keilmuan

Page 68: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

48

f. Out put unggul

3. Letak Geografis

Madrasah Tsanawiyah Negeri I Semarang terletak di desa Sendang

Mulyo Kecamatan Tembalang, Kota Semarang tepatnya terletak ± 1 Km

dari jalan besar Majapahit dan dari Pedurungan arahnya ke Selatan menuju

jalan Ketileng. MTs. N 1 Semarang terletak di daerah yang sangat transit

sekali, yang berhadapan dengan rumah sakit umum Sendang Mulyo Dati II

Semarang. Dengan batasan-batasan sebagai berikut :

a. Sebelah Selatan dibatasi dengan Desa Nggendong, dan Perumnas

Bukit Sendang Mulyo.

b. Sebelah Barat dibatasi dengan Perumnas Ngrumpun Diponegoro.

c. Sebelah Utara dibatasi dengan Perumnas PSIS, Perumnas Bumi Wana

Mukti, Ketileng dan Perumnas Polda.

d. PGRI, dan Pucang Gading.

Dengan lokasi yang demikan ini, menjadikan MTs. N 1 Semarang

berada dalam posisi yang strategis, apalagi jalan raya ada banyak angkutan

umum sebagai sarana yang sangat vital bagi masayarakat kota Semarang.

4. Struktur Organisasi

MTs N 1 Semarang saat ini dipimpin oleh Drs. Amiruddin Aziz

dan dibantu olah WaKaMad Bidang Kurikulum, Drs. Sugiyanto. Sebagai

WaKaMad Bidang Kesiswaan, Suyikto, S.Pd.I. WaKaMad Bidang Humas,

Marjoko, S.Pd. I. WaKaMad Bidang Sarana Prasarana, M. Junaidi, S.Ag.

Struktur personalia tata usaha MTs N 1 Semarang dipimpin oleh

Arif Budiman, SH. Koordinator Bagian Bendahara dipegang oleh Dewi

Asriyah, Koordinator Perpustakaan dipegang oleh RM. Setya Sad Puspa

DWH. Drs. Sugiyarto sebagai koordinator Lab. Komputer. Sebagai

Koordinator Lab. Bahasa Agus Muhadjir, S. Pd. I.

5. Keadaan Guru, Siswa, dan Karyawan

Guru merupakan salah faktor penentu dalam Proses Belajar

Mengajar. Maka ketersediaan tenaga pendidik dalam suatu lembaga

pendidikan yang berkualitas dan mempunyai dedikasi yang tinggi sangat

Page 69: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

49

penting adanya. MTs Negeri 1 Semarang memiliki tenaga pendidik dan

karyawan sebanyak 73 orang, terdiri dari guru tetap sebanyak 44 orang

dan guru tidak tetap 11 serta pegawai dan karyawan-karyawan ada 18

orang. Untuk guru lulusan S2 sebanyak 2 orang, S1 sebanyak 54 orang,

D3 sebanyak 2 orang, PGAN ada 2 orang, SMA sebanyak 12 orang dan

SD ada 1 orang. Lebih lengkapnya bisa dilihat dalam lampiran daftar guru.

(lampiran I). Selain itu guru juga mengajar dan menjadi wali murid dari

siswa MTs Negeri 1 Semarang serta menjadi pembina dari kegiatan-

kegiatan ekstrakurikuler di madrasah.

Di MTs Negeri 1 Semarang, terdapat dua macam kelas, yaitu kelas

unggulan dan kelas reguler. Kelas unggulan terdapat di kelas VIIA, VIIIA,

dan IXA. Adapun keadaan peserta didik di MTs Negeri 1 Semarang

dijelaskan dalam tabel di bawah ini.

TABEL

KEADAAN PESERTA DIDIK DI MTS N 1 SEMARANG

TAHUN AJARAN 2010/2011

NO. Kelas Jumlah

Kelas

Jumlah Murid Jumlah

Seluruhnya Putra Putri

1. VII 8 143 168 311

2. VIII 8 150 165 315

3. IX 9 158 178 336

JUMLAH 25 451 511 962

6. Sarana dan Prasarana

Keberhasilan proses pembelajaran di sekolah, selain ditentukan oleh

sumber daya manusia, juga tidak akan terlepas dari fasilitas dan media

belajar yang tersedia, termasuk bangunan dan fasilitas fisik. Beberapa

fasilitas fisik yang terdapat di MTs N 1 Semarang diantaranya adalah

ruang kepala sekolah, ruangan bagian tata usaha (TU), ruangan guru, aula,

ruang kelas, lapangan olah raga (volly, futsal, dan sepak bola) ruang

Page 70: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

50

pramuka, ruang OSIS, ruangan UKS, ruang BK, ruangan multimedia,

mushola, dan lain sebagainya.

a. Ruang Kelas

Di MTs Negeri 1 Semarang, terdapat 25 ruang kelas yang setiap

hari digunakan proses pembelajaran. Ruang tersebut terdiri dari kelas

VII, VIII dan IX. Untuk kelas VII terdiri dari 8 kelas, yaitu kelas VII A

sampai dengan kelas VII H. Kemudian kelas VIII terdiri dari 8 kelas,

yaitu kelas VII A sampai dengan kelas VII H. Dan untuk kelas IX

terdiri dari 9 kelas, yaitu kelas IX A sampai dengan IX I. Kelas VII A,

VIII A, dan IX A merupakan kelas unggulan. Setiap kelasnya rata-rata

terdapat kurang lebih 40 peserta didik. Menurut aturan tata ruang, di

setiap kelas terlihat cukup sehat, karena ada ventilasi udara dan

pencahayaan yang cukup.

Seperti lazimnya sebuah kelas, di dalamnya terdapat perlengkapan

dan aksesoris ruang kelas, misalnya bangku, papan tulis, papan

informasi peserta didik, meja guru, lampu penerangan, stop kontak,

gambar Presiden dan Wakil Presiden, serta lambang negara burung

garuda. Ada beberapa variasi kelas yang lain seperti regu piket

maupun gambar-gambar yang mengandung pesan edukatif juga terlihat

di sana, hanya saja aksesoris itu beragam/tidak sama antara kelas satu

dengan kelas lainnya, sebab selera penghuni berlainan. Dari beberapa

gambaran itu setidaknya menunjukkan bahwa pada masing-masing

kelas cukup representatif untuk proses pembelajaran di kelas.

b. Ruang Kepala Madrasah dan Ruang Guru

Ruang kepala madrasah berada di lantai dasar bersebalahan dengan

ruang BK (Bimbingan Konseling) dan berhadapan dengan aula.

Sedangkan ruang guru berada di lantai dua tepat di atas aula. Di dalam

ruang guru dilengkapi dengan fasilitas antara lain: meja, kursi guru,

almari, dispenser dan sebuah TV.

c. Kantor Tata Usaha dan Administrasi

Page 71: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

51

Lokasi ruang tata usaha terdapat di lantai dua di atas ruang BK

yang berhadapan dengan ruang guru yang disekat oleh ruang lobi.

Seluruh administrasi sekolah dikerjakan oleh staf tata usaha dalam

ruang tersebut. Urusan Tata Usaha dikoordinatori oleh H. Arif

Budiman S.H.

d. Laboratorium

Ruang laboratorium yang ada di MTsN 1 Semarang terdiri dari 5

ruang, yaitu laboratorium kimia, laboratorium IPA, laboratorium

bahasa, dan laboratorium komputer/internet. Dalam setiap

laboratorium memiliki kepengurusan yang terdiri dari koordinator

laborat, laboran, dan beberapa anggota laboratorium yang bertanggung

jawab penuh atas terselenggaranya kegiatan praktikum di ruang

laboratorium tersebut.

e. Musholla

Tempat ibadah di madrasah merupakan bangunan sentral untuk

menanamkan nilai-nilai agama pada peserta didik. Jadi keberadaan dan

eksistensinya sebagai tempat ibadah juga mutlak diperlukan. Musholla

yang ada di MTs Negeri 1 Semarang, cukup representatif untuk

melaksanakan kegiatan keagamaan maupun kegiatan pembelajaran,

misalnya shalat jama’ah dan praktik shalat.

Berdasarkan pengamatan, mushola tersebut sering dipakai sholat

oleh seluruh warga sekolah, termasuk guru, staf karyawan dan para

peserta didik. Setiap waktu dhuha digunakan oleh sebagaian peserta

didik untuk mengerjakan sholat dhuha dan setiap siang terdapat agenda

sholat dzuhur berjamah.

f. Perpustakaan Sekolah

Perpustakan adalah mata air ilmu pengetahuan. Kualitas dan mutu

sekolah bisa tercermin dari kondisi dan keadaan perpustakaan. Artinya

pengelolaan dan penyediaan media belajar/sumber belajar berupa

perpustakaan akan sangat menentukan proses belajar peserta didik.

Sebab penanaman kebisaaan membaca harus dimulai sejak dini,

Page 72: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

52

termasuk peserta didik MTs Negeri 1 Semarang haruslah mulai

dikenalkan dan dipahamkan bahwa buku merupakan gerbang ilmu

pengetahuan. Peserta didik harus disadarkan bahwa cara mendapatkan

ilmu bukan hanya ketika proses pengajaran di dalam kelas.

Penanaman motivasi agar peserta didik menjadi manusia

pembelajar harus digalakkan. Maka salah satu langkah yang urgen

bagaimana sekolah dapat menyediakan bahan bacaan pada peserta

didiknya buku-buku yang diminati oleh peserta didik, untuk

pembisaaan dan membangkitkan hobi baca.

Dalam perpustakaan tersebut, terdapat banyak sekali pajangan di

dinding diantaranya papan tata tertib di perpustakaan, visi dan misi

perpustakaan dan semboyan perpustakaan MTsN 1 Semarang. Di

samping itu, buku-buku yang ada dikumpulkan dalam klasisifikasi

dengan aturan DDC yang sederhana. Data yang kami dapatkan

mengenai jumlah buku koleksi perpustakaan di MTsN 1 Semarang

berjumlah 7.339 exemplar. Selain buku, disana juga ada beberapa

media massa seperti koran Kompas, Suara Merdeka, dan majalah-

majalah lain. Adapun pengelola perpustakaan di MTsN 1 Semarang di

bawah tanggung jawab langsung kepala sekolah, dan dibantu oleh

koordinator yang lain, diantaranya yaitu RM. Setya Sad Puspa DWH

sebagai pelaksana teknis dan Hj Rupiah, BA.

Di samping dilengkapi dengan tempat membaca, perpustakaan

MTsN 1 Semarang juga digunakan sebagai penunjang pelajaran yang

dilengkapi dengan TV dan VCD.

B. Pelaksanaan Kegiatan Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi

1. Guru Quran Hadis

Guru Quran Hadis di MTs Negeri 1 Semarang yang diteliti adalah

Suwarno, M.Ag dan Asyhar Ulinnuha, S.Ag. Adapun pelaksanaan

kegiatan pembelajarannya adalah sebagai berikut:

Page 73: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

53

a. Kegiatan eksplorasi yang dilakukan guru meliputi :2

1) Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam

tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan

prinsip alam takambang/potensi jadi guru dan belajar dari aneka

sumber.

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti dengan

mengobservasi pelaksanaan kegiatan pembelajaran oleh guru

Quran Hadis di MTs Negeri 1 Semarang menunjukkan bahwa guru

Quran Hadis sudah dapat melibatkan peserta didik untuk mencari

informasi yang luas dan dalam mengenai materi yang akan

dipelajari dengan menerapkan prinsip potensi jadi guru dan belajar

dari aneka sumber. Hal tersebut dapat diindikasikan dengan

perolehan skor rata-rata pada kedua guru pada saat observasi yang

mencapai 3,5 yang berarti cukup baik.

Pelaksanaannya dapat terlihat antaralain sebelum memasuki

materi yang akan dipelajari, peserta didik terlebih dahulu diberikan

tugas untuk mengerjakan soal yang diberikan oleh guru agar guru

mengetahui sejauh mana pengetahuan yang dimiliki peserta didik

terkait materi yang akan dipelajari serta peserta didik dapat terlebih

dahulu mencari informasi yang luas terkait materi yang akan

dipelajari.

2) Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media

pembelajaran, dan sumber belajar lain.

Berdasarkan pengamatan yang telah dilaksanakan, guru

Quran Hadis di MTs Negeri 1 Semarang sudah sering

menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media

pembelajaran, serta sumber belajar. Hal tersebut dapat

diindikasikan dengan perolehan skor pada saat observasi yang

mencapai 3,5 yang berarti cukup baik. Salah satu media yang

2 Menteri Pendidikan Nasional, Peraturan Menteri Pendidiikan Nasional Nomor 41

Tahun 2007 “Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah”

Page 74: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

54

dipergunakan oleh guru Quran Hadis adalah LCD. Salah satu

penggunaanya adalah pada saat guru Quran Hadis mengajar materi

tentang hukum bacaan tanwin atau nun sukun dan mim sukun.3

3) Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara

peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya.

Hasil penelitian yang dilakukan terhadap kegiatan tersebut

menunjukkan bahwa guru Quran Hadis mampu dengan cukup baik

dalam memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik dengan

berbagai sumber belajar. Hal tersebut dapat diindikasikan

berdasarkan skor observasi yang mencapai 4,0 yang berarti baik.

4) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran

Dalam kegiatan belajar mengajar, keterlibatan aktif siswa

merupakan suatu keharusan sedangkan peran guru hanya sebagai

fasilitator. Berdasarkan observasi peneliti, guru Quran Hadis di

MTs Negeri 1 Semarang sudah cukup mampu dalam melibatkan

peserta didik untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran, hal tersebut

diindikasikan melalui perolehan skor observasi yang mencapai 4,0.

Kegiatan ini dapat dilihat pada saat guru memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk membaca ayat alquran

maupun hadis yang sedang dipelajari baik dibaca secara individu

maupun bersama-sama. Kegiatan tersebut juga dapat dilihat pada

saat guru Quran Hadis memberikan kesempatan kepada peserta

didik untuk mengemukakan pendapat mereka pada saat kegiatan

belajar mengajar berlangsung.

5) Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium,

studio, atau lapangan

Kegiatan ini tidak pernah dilakukan oleh guru Quran Hadis

dalam pelaksanaan pembelajaran.

b. Kegiatan elaborasi yang dilakukan guru meliputi :4

3 Observasi pada mata pelajaran BTA pada tanggal

Page 75: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

55

1) Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam

melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru Quran Hadis

dengan sangat baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan

skor observasi yang mencapai 5,0. Guru Quran Hadis di MTs

Negeri 1 Semarang selalu membiasakan peserta didik untuk

membaca dan menulis yang beragam. Sebagai contoh, dalam

pelaksanaan pembelajaran, guru Quran Hadis selalu melatih peserta

didik untuk membaca ayat-ayat alquran maupun hadis secara

bersama-sama dan berulang-ulang. Kemudian guru Quran Hadis

memberi tugas kepada peserta didik untuk menuliskan kembali

ayat-ayat alquran maupun hadis yang telah dipelajari tersebut.5

2) Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan

lain- lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan

maupun tertulis.

Kegiatan ini dilakukan oleh guru Quran Hadis dengan tidak

cukup baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor

observasi yang mencapai 2,0. Berdasarkan pengamatan peneliti,

tugas yang diberikan oleh guru Quran Hadis dalam pelaksanaan

pembelajaran hanya sebatas pemberian tugas untuk menjawab

teori-teori yang sudah ada. Dalam memberikan tugas, guru Quran

Hadis di MTs Negeri 1 Semarang memberikan tugas melalui

Lembar Kerja Siswa yang mana hanya sebatas menjawab pilihan

ganda serta menjawab soal isian dan uraian. Adapun jawaban-

jawaban dari soal-soal tersebut sudah merupakan sebuah konsep

teori yang ada pada uraian materi di Lembar Kerja Siswa tersebut

maupun buku panduan peserta didik, tanpa memberi kesempatan

kepada peserta didik untuk memunculkan gagasan baru.

4 Menteri Pendidikan Nasional, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41

Tahun 2007 “Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah” 5 Hasil Observasi Pembelajaran Quran Hadis pada tanggal 3 April 2011

Page 76: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

56

3) Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan

masalah, dan bertindak tanpa rasa takut.

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru Quran Hadis

dengan sangat baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan

skor observasi yang mencapai 5,0. Pada saat guru Quran Hadis

menyampaikan materi, guru Quran Hadis memberikan kesempatan

kepada peserta didik untuk secara aktif ikut memikirkan serta

menganalisis materi yang disampaikan kepada peserta didik, guru

Quran Hadis melakukannya dengan cara melakukan tanya jawab di

sela-sela penyampaian materi. Pertanyaan yang diberikan guru

Quran Hadis secara lisan pada saat pelaksanaan tanya jawab

tersebut, secara tidak langsung juga telah memberikan kesempatan

kepada peserta didik untuk bertindak tanpa rasa takut dalam

menjawab pertanyaan dari guru Quran Hadis.

4) Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan

kolaboratif

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru Quran Hadis

dengan cukup baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan

skor observasi yang mencapai 3,5. Guru Quran Hadis di MTs

Negeri 1 Semarang sering menerapkan pembelajaran kooperatif

dan kolaboratif dalam proses pembelajaran. Hal tersebut dapat

dilihat pada saat mempelajari materi dalam Surat Al-Mujadalah

ayat 11. Guru Quran Hadis membagi kelas menjadi beberapa

kelompok untuk mendiskusikan materi tersebut. Pada saat

berdiskusi, baik penyaji maupun peserta diskusi saling memberikan

respon dalam bentuk masukan pendapat maupun pertentangan

pendapat.

5) Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk

meningkatkan prestasi belajar

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru Quran Hadis

dengan baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor

Page 77: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

57

observasi yang mencapai 4,0. Pemfasilitasan yang dilakukan oleh

guru Quran Hadis agar peserta didik berkompetisi untuk

meningkatkan prestasi belajar dapat dilihat pada saat guru Quran

Hadis memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

menghafalkan ayat AlQuran maupun hadis yang sedang dipelajari

kemudian maju satu persatu ke depan kelas untuk menuliskan ayat-

ayat AlQuran secara hafalan, kemudian memberikan nilai

tambahan bagi peserta didik yang dapat menuliskan ayat tersebut.

6) Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang

dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun

kelompok

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru Quran Hadis

dengan cukup baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan

skor observasi yang mencapai 3,5. Pembuatan laporan eksplorasi

oleh peserta didik dapat dilihat pada saat guru mengharuskan

peserta didik untuk mengumpulkan PR yang diberikan guru pada

pertemuan sebelumnya berkaitan dengan materi yang akan dibahas.

Akan tetapi, guru Quran Hadis tidak selalu melaksanakan hal

tersebut.

7) Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen,

festival, serta produk yang dihasilkan

Kegiatan ini tidak pernah dilakukan oleh guru Quran Hadis

dalam pelaksanaan pembelajaran. Penskoran pada kegiatan ini

hanya mencapai 1,0.

8) Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang

menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru Quran Hadis

dengan baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor

observasi yang mencapai 4,5. Rasa bangga dan percaya diri sangat

diperlukan dalam diri peserta didik. Guru Quran Hadis di MTs

Negeri 1 Semarang selalu berusaha untuk menumbuhkan rasa

Page 78: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

58

bangga dan percaya diri dalam diri peserta didik karena menurut

mereka hal tersebut mutlak diperlukan untuk meningkatkan

semangat serta prestasi belajar mereka. Berdasarkan observasi

peneliti, hal tersebut diaplikasikan dengan cara guru Quran Hadis

tidak sering menyalahkan dan selalu memberikan apresiasi

terhadap semua hal yang telah peserta didik laksanakan sekecil

apapun.

c. Kegiatan konfirmasi yang dilakukan guru meliputi :6

1) Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk

lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta

didik

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru Quran Hadis

dengan baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor

observasi yang mencapai 4,0. Umpan balik dan penguatan sangat

diperlukan agar guru mengetahui seberapa besar peserta didik

dapat menyerap materi yang telah dipelajari. Penguatan yang

diberikan oleh guru Quran Hadis dapat dilihat pada saat guru

Quran Hadis memberikan pertanyaan kepada peserta didik pada

akhir kegiatan pembelajaran terkait dengan materi yang telah

dipelajari untuk mengukur seberapa jauh materi yang dapat diserap

oleh peserta didik. Guru Quran Hadis selalu memberikan apresiasi

terhadap semua hal yang telah peserta didik laksanakan sekecil

apapun.

2) Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi

peserta didik melalui berbagai sumber

Dari hasil observasi pelaksanaan kegiatan pembelajaran

oleh guru Quran Hadis di MTs Negeri 1 Semarang mengenai

kemampuan guru Quran Hadis dalam memberikan konfirmasi

terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi, dapat dideskripsikan bahwa

6 Menteri Pendidikan Nasional, Peraturan Menteri Pendidiikan Nasional Nomor 41

Tahun 2007 “Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah”

Page 79: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

59

guru Quran Hadis dapat melakukan kegiatan tersebut dengan cukup

baik, hal tersebut dapat terindikasikan melalui penskoran pada

kegiatan ini yang mencapai 3,5.

Kemampuan dalam melaksanakan kegiatan ini dapat terlihat

pada saat guru Quran Hadis dalam melakukan ulasan mengenai

hasil dari tugas-tugas yang telah diberikan kepada peserta didik

sebelum mulai memasuki materi pembelajaran serta hasil dari tugas

yang diberikan kepada peserta didik berupa hasil dari latihan

mereka dalam menulis dan membaca.7

3) Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh

pengalaman belajar yang telah dilakukan

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru Quran Hadis

dengan sangat baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan

skor observasi yang mencapai 5,0. Refleksi selalu dilaksanakan

oleh guru Quran Hadis pada akhir kegiatan pembelajaran. Guru

Quran Hadis melaksanakannya dengan cara guru mengulas serta

menilai apa saja yang telah dibahas dan didapatkan dari

pembelajaran yang telah dilaksanakan.

4) Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang

bermakna dalam mencapai kompetensi dasar

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru Quran Hadis

dengan baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor

observasi yang mencapai 4,0. Setelah kegiatan pembahasan materi

selesai, guru Quran Hadis memberikan sejumlah pertanyaan secara

lisan kepada peserta didik terkait dengan materi yang telah

dipelajari. Jika peserta didik tidak dapat menjawab pertanyaan dari

guru Quran Hadis maka pelaksanaan pembelajaran sudah dianggap

berhasil dan jika tidak maka guru Quran Hadis berusaha mencari

penyebab dari ketidakfahaman peserta didik dalam meyerap materi

yang telah dipelajari kemudian menjelaskan kembali materi yang

7 Hasil Observasi Pembelajaran Quran Hadis pada tanggal 3 April 2011

Page 80: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

60

kurang difahami tersebut. Kemudian guru Quran Hadis

memberikan motivasi kepada peserta didik yang belum aktif untuk

dapat lebih berpartisipasi aktif pada pertemuan mendatang. Namun

hal tersebut tidak selalu dilaksanakan dalam setiap akhir kegiatan

pembelajaran.

2. Guru Akidah Akhlak

Guru Akidah Akhlak di MTs Negeri 1 Semarang yang diteliti adalah

Mughniatun, BA dan Dra. Hj. Asmiah, M.PdI. Adapun pelaksanaan kegiatan

pembelajarannya adalah sebagai berikut:

a. Kegiatan eksplorasi yang dilakukan guru meliputi :8

1) Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam

dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan

menerapkan prinsip alam takambang/potensi jadi guru dan belajar dari

aneka sumber.

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru Akidah Akhlak

dengan sangat baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor

observasi yang mencapai 5,0. Pelaksanaan dari kegiatan tersebut dapat

terlihat antaralain pada awal pelaksanaan pembelajaran kegiatan inti,

guru Akidah Akhlak terlebih dahulu memberikan beberapa soal terkait

dengan materi yang akan dipelajari kemudian membagi kelas menjadi

beberapa kelompok kecil untuk mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan

yang telah diberikan. Setelah selesai berdiskusi, perwakilan dari

masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di

depan kelas.

2) Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media

pembelajaran, dan sumber belajar lain.

8 Menteri Pendidikan Nasional, Peraturan Menteri Pendidiikan Nasional Nomor 41

Tahun 2007 “Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah”

Page 81: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

61

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru Akidah Akhlak

dengan baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor

observasi yang mencapai 4,0.

Salah satu pendekatan yang dipakai oleh guru Akidah Akhlak

pada saat pelaksanaan pembelajaran adalah pendekatan realita. Pada

saat menjelaskan materi tentang rukun Iman, materi yang dibahas

dikaitkan dengan hal yang ada di lapangan. Misalnya dalam

membahas mengenai Iman kepada Allah dapat dijelaskan dengan cara

mengetahui penciptaan Allah yang mana dapat dinalar secara akal

maupun secara dalil.9

Sedangkan penggunaan beragam sumber belajar dapat dilihat

pada saat guru Akidah Akhlak memberikan tugas kepada peserta

didik. Dalam membuat makalah, peserta didik tidak hanya

menggunakan satu sumber saja yaitu dari dalam buku, akan tetapi juga

dari sumber yang lain, misalnya dari internet atau tokoh-tokoh

agama.10

3) Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara

peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya.

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru Akidah Akhlak

dengan cukup baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor

observasi yang mencapai 3,5.

Pemfasilitasan oleh guru Akidah Akhlak di MTs Negeri 1

Semarang agar peserta didik dapat berinteraksi secara aktif dengan

guru dapat dilihat pada saat guru Akidah Akhlak melakukan tanya

jawab dengan peserta didik. Interaksi secara aktif dengan lingkungan

dapat dilihat pada saat guru memberi tugas kepada peserta didik untuk

mengamati lingkungan sekitar tempat tinggal peserta didik dengan

cara guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk melakukan

wawancara dengan tokoh agama di tempat tinggal mereka terkait

9 Wawancara dengan Ibu Mughniyatun pada tanggal 24 Maret 2011 10 Observasi pada tanggal 22 Maret 2011

Page 82: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

62

dengan materi yang sedang dipelajari. Sedangkan interaksi secara

aktif dengan sumber belajar yang lain dilaksanakan dengan cara guru

Akidah Akhlak memberi tugas kepada peserta didik untuk mencari

buku di perpustakaan yang relevan dengan materi yang sedang

dipelajari ataupun memberi arahan kepada peserta didik untuk ke

perpustakaan secara mandiri melalui pemberian tugas.

4) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru Akidah Akhlak

dengan baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor

observasi yang mencapai 4,0.

Dalam kegiatan belajar mengajar, keterlibatan aktif peserta

didik merupakan suatu keharusan sedangkan peran guru hanya sebagai

fasilitator. Berdasarkan observasi peneliti, guru Akidah Akhlak di

MTs Negeri 1 Semarang selalu melibatkan peserta didik untuk aktif

dalam kegiatan pembelajaran, kegiatan tersebut selalu dapat dilihat

pada saat guru melakukan tanya jawab di sela kegiatan pembelajaran.

Meskipun guru Akidah Akhlak sering menggunakan metode ceramah,

akan tetapi guru Akidah Akhlak selalu memberikan kesempatan

kepada peserta didik untuk dapat aktif dalam kegiatan pembelajaran.

5) Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium,

studio, atau lapangan

Kegiatan ini tidak pernah dilakukan oleh guru Akidah Akhlak

dalam pelaksanaan pembelajaran. Penskoran pada kegiatan ini hanya

mencapai 1,0.

b. Kegiatan elaborasi yang dilakukan guru meliputi :11

1) Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam

melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna

11 Menteri Pendidikan Nasional, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41

Tahun 2007 “Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah”

Page 83: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

63

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru Akidah Akhlak

dengan baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor

observasi yang mencapai 4,0.

Guru Akidah Akhlak di MTs Negeri1 Semarang dalam

kegiatan pembelajaran, guru Akidah Akhlak selalu membiasakan

peserta didik untuk membaca dan menulis yang beragam. Berdasarkan

penelitian, salah satu kegiatan pembelajaran yang mengindikasikan

pelaksanaan kegiatan ini adalah penugasan pembuatan makalah oleh

guru Akidah Akhlak kepada peserta didik untuk dipresentasikan di

depan kelas.

2) Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-

lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun

tertulis.

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru Akidah Akhlak

dengan baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor

observasi yang mencapai 4,5.

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, pemfasilitasan

guru Akidah Akhlak di MTs Negeri 1 Semarang kepada peserta didik

untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis

sering dilakukan oleh guru Akidah Akhlak. Salah satu cara yang

dilakukan adalah dengan membagi kelas menjadi beberapa kelompok

diskusi untuk mendiskusikan materi yang sedang dipelajari. Salah satu

pelaksanaan kegiatan ini adalah pada saat guru Akidah Akhlak

membahas materi Iman kepada kitab Allah. Guru Akidah Akhlak

menggunakan metode Small Group Discussion dengan terlebih dahulu

membagi kelas menjadi 3 kelompok kemudian memberikan tugas

kepada masing-masing kelompok untuk membuat makalah dan bentuk

presentasinya dalam microsoft power point. Penugasan guru untuk

membuat makalah membuat peserta didik memiliki kesempatan untuk

memunculkan gagasan mereka secara tertulis di dalam makalah

tersebut. Sedangkan diskusi yang dilaksanakan memberikan

Page 84: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

64

kesempatan kepada peserta didik untuk memunculkan gagasan atau

pendapat mereka secara lisan.12

3) Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan

masalah, dan bertindak tanpa rasa takut.

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru Akidah Akhlak

dengan baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor

observasi yang mencapai 4,5.

Berdasarkan observasi peneliti, guru Akidah Akhlak selalu

berusaha untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa

rasa takut. Salah satu bentuk pengaplikasian dari kegiatan tersebut

adalah pada saat pelaksanaan diskusi. Tanya jawab yang terdapat

dalam pelaksanaan diskusi, secara tidak langsung juga telah

memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertindak tanpa

rasa takut dalam mengemukakan pendapat di depan umum.13

4) Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan

kolaboratif

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru Akidah Akhlak

dengan cukup baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor

observasi yang mencapai 3,5.

Pemfasilitasan oleh guru Akidah Akhlak di MTs Negeri 1

Semarang kepada peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan

kolaboratif tidak selalu dilaksanakan. Berdasarkan penelitian yang

telah dilaksanakan, salah satu bentuk pengaplikasian kegiatan tersebut

adalah pada saat guru Akidah Akhlak membagi kelas menjadi

beberapa kelompok diskusi untuk mendiskusikan materi Iman kepada

kitab Allah. Cara yang dilakukan oleh guru Akidah Akhlak tersebut

merupakan bentuk pembelajaran kooperatif dan kolaboratif dimana

antar peserta didik yang satu dengan yang telah terbentuk dalam

12 Observasi pada tanggal 22 Maret 2011 13 Observasi pada tanggal 22 Maret 2011

Page 85: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

65

beberapa kelompok bekerjasama untuk mendiskusikan materi

tersebut.14

5) Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk

meningkatkan prestasi belajar

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru Akidah Akhlak

dengan baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor

observasi yang mencapai 4,5.

Guru Akidah Akhlak di MTs Negeri 1 Semarang selalu

memfasilitasi peserta didik agar dapat berkompetisi secara sehat untuk

meningkatkan prestasi belajar. Dari hasil observasi yang peneliti

lakukan, guru Akidah Akhlak selalu melaksanakan kegiatan tersebut

di sela-sela penyampaian materi.

6) Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang

dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun

kelompok

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru Akidah Akhlak

dengan baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor

observasi yang mencapai 4,0.

Berdasarkan penelitian, guru Akidah Akhlak tidak selalu

memfasilitasi peserta didik untuk membuat laporan eksplorasi. Salah

satu bentuk pelaksanaan dari kegiatan tersebut adalah pembuatan

makalah serta laporan dari hasil pelaksanaan diskusi.

7) Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival,

serta produk yang dihasilkan

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti, kegiatan

ini tidak pernah dilakukan oleh guru Akidah Akhlak dalam

pelaksanaan pembelajaran. Penskoran pada kegiatan ini hanya

mencapai 1,0.

8) Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan

kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik

14 Observasi pada tanggal 22 Maret 2011

Page 86: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

66

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru Akidah Akhlak

dengan baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor

observasi yang mencapai 4,5.

Pemfasilitasan oleh guru Akidah Akhlak di MTs Negeri1

Semarang dalam melakukan kegiatan yang dapat menumbuhkan

kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik selalu dilakukan.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, guru Akidah Akhlak

memberikan penghargaan berupa tepuk tangan untuk peserta didik

yang dapat secara aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran dan terus

memberikan motivasi kepada peserta didik yang masih pasif.

c. Kegiatan konfirmasi yang dilakukan guru meliputi :15

1) Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,

tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru Akidah Akhlak

dengan baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor

observasi yang mencapai 4,0.

Setelah kegiatan pembelajaran berakhir, guru selalu

memberikan umpan balik positif dan penguatan. Guru Akidah Akhlak

di MTs Negeri 1 Semarang selalu memberikan feedback mengenai

pembelajaran yang telah dilaksanakan, guru memberikan penjelasan

terkait materi yang belum difahami oleh peserta didik, kemudian

memberikan pertanyaan untuk menguji tingkat kefahaman masing-

masing peserta didik.

2) Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi

peserta didik melalui berbagai sumber

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru Akidah Akhlak

dengan baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor

observasi yang mencapai 3,5.

15 Menteri Pendidikan Nasional, Peraturan Menteri Pendidiikan Nasional Nomor 41

Tahun 2007 “Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah”

Page 87: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

67

Setelah mendengarkan presentasi dari masing-masing

kelompok, barulah guru Akidah Akhlak memberikan feedback atas

apa yang telah dipresentasikan. Guru memberikan penjelasan

mengenai materi yang belum dapat dipahami oleh peserta didik

dengan baik.

3) Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh

pengalaman belajar yang telah dilakukan

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru Akidah Akhlak

dengan sangat baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor

observasi yang mencapai 5,0.

Berdasarkan penelitian, guru Akidah Akhlak selalu

melaksanakan refleksi pada akhir kegiatan pembelajaran. Guru

Akidah Akhlak melaksanakannya dengan cara mengulas serta menilai

apa saja yang telah dibahas dan didapatkan dari pembelajaran yang

telah dilaksanakan.

4) Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang

bermakna dalam mencapai kompetensi dasar

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru Akidah Akhlak

dengan baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor

observasi yang mencapai 4,5.

Sebelum kegiatan pembelajaran berakhir, guru Akidah Akhlak

memberikan tugas akhir yang dikerjakan di rumah masing-masing

terkait dengan materi yang telah didiskusikan untuk benar-benar dapat

mengukur sejauh mana pemahaman masing-masing individu

mengenai materi tersebut.

3. Guru Sejarah Kebudayaan Islam

Guru Sejarah Kebudayaan Islam di MTs Negeri 1 Semarang yang diteliti

adalah M. Junaidi, S.Ag, Hj. Muniroh, S.Ag, dan Hj. Umi Fatkhiyah, M.Ag.

Adapun pelaksanaan kegiatan pembelajarannya adalah sebagai berikut:

Page 88: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

68

a. Kegiatan eksplorasi yang dilakukan guru meliputi :16

1) Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam

dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan

menerapkan prinsip alam takambang/potensi jadi guru dan belajar dari

aneka sumber.

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru SKI dengan

baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor observasi yang

mencapai 4,5. Berdasarkan observasi peneliti, pada awal penyampaian

materi, guru SKI di MTs Negeri 1 Semarang tidak langsung

menyampaikan serangkaian materi, akan tetapi guru terlebih dahulu

membangkitkan semangat peserta didik kemudian memberikan

stimulan kepada peserta didik mengenai materi yang akan

disampaikan dengan cara memberikan pertanyaan pengantar seputar

materi yang akan dibicarakan.

Guru SKI tidak serta merta menyampaikan secara menyeluruh

materi yang dipelajari. Guru SKI terlebih dahulu memberikan tugas

kepada peserta didik untuk membaca materi yang akan dipelajari di

rumah, kemudian guru hanya memberikan tambahan materi-materi

yang tidak terdapat dalam buku.

2) Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media

pembelajaran, dan sumber belajar lain.

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru SKI dengan

baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor observasi yang

mencapai 4,0.

Dalam pelaksanaan pembelajaran, pada umumnya guru SKI di

MTs Negeri 1 Semarang menerapkan metode ceramah, diskusi dan

tanya jawab dalam pelaksanaan pembelajaran. Guru SKI di MTs

Negeri 1 Semarang tidak jarang menggunakan LCD pada saat

menjelaskan, khususnya ketika mengajar di kelas unggulan. Pada saat

16 Menteri Pendidikan Nasional, Peraturan Menteri Pendidiikan Nasional Nomor 41

Tahun 2007 “Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah”

Page 89: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

69

memberikan materi mengenai Kesenian dan Adat Nusantara, guru SKI

menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan. Guru

terlebih dahulu menjelaskan mengenai peranan Adat Sunda dalam

pengembangan dakwah di Jawa dengan diberikan selingan berupa

tanya jawab kepada peserta didik. Beberapa sumber belajar yang

dipakai dalam kegiatan pembelajaran SKI di MTs Negeri 1 Semarang

antara lain Buku Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam (Tiga serangkai)

dan Buku Sejarah Peradaban Islam oleh Dr. Jail Mubaroq , M. Ag.

3) Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara

peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya.

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru SKI dengan

cukup baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor

observasi yang mencapai 3,5.

Pemfasilitasan oleh guru SKI di MTs Negeri 1 Semarang agar

peserta didik dapat berinteraksi secara aktif dengan guru dapat dilihat

pada saat guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik. Interaksi

secara aktif dengan lingkungan tidak pernah dilakukan oleh guru SKI,

sedangkan interaksi secara aktif dengan sumber belajar yang lain

dilaksanakan dengan cara guru memberi tugas kepada peserta didik

untuk mencari buku di perpustakaan yang relevan dengan materi yang

sedang dipelajari ataupun memberi arahan kepada peserta didik untuk

ke perpustakaan secara mandiri melalui pemberian tugas.

4) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru SKI dengan

baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor observasi yang

mencapai 4,5.

Berdasarkan penelitian, guru SKI di MTs Negeri 1 Semarang

terkadang berusaha untuk melibatkan peserta didik untuk aktif dalam

kegiatan pembelajaran, meskipun keaktifan tersebut tidak dalam

tataran fisik. Kegiatan tersebut dapat dilihat pada saat guru

Page 90: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

70

menggunakan metode ceramah plus dalam menyampaikan materi.

Jadi, peserta didik tidak hanya mendengarkan penjelasan dari guru

saja, akan tetapi mereka juga diajak untuk aktif menjawab pertanyaan

dari guru terkait dengan materi yang seang diajarkan.

5) Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium,

studio, atau lapangan

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan,

pemfasilitasan oleh guru SKI di MTs Negeri 1 Semarang dalam

melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan tidak

pernah dilakukan oleh guru SKI dalam pelaksanaan pembelajaran.

Penskoran pada kegiatan ini hanya mencapai 1,0.

b. Kegiatan elaborasi yang dilakukan guru meliputi :17

1) Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam

melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru SKI dengan

baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor observasi yang

mencapai 4,5.

Jika dicermati dari setiap tindakan dan langkah yang diambil

pada setiap pelaksanaan pembelajaran, guru SKI di MTs Negeri 1

Semarang sering membiasakan peserta didik untuk membaca melalui

tugas-tugas tertentu, akan tetapi tidak sampai pada pembiasaan untuk

menulis. Guru SKI sering memberikan tugas kepada peserta didik

untuk mencari informasi terkait materi yang sedang dipelajari melalui

internet maupun bahan bacaan yang lain.

2) Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-

lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun

tertulis.

17 Menteri Pendidikan Nasional, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41

Tahun 2007 “Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah”

Page 91: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

71

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru SKI dengan

cukup baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor

observasi yang mencapai 3,0.

Berdasarkan pengamatan peneliti, tugas yang diberikan oleh

guru SKI di MTs Negeri 1 Semarang dalam kegiatan pembelajaran

hanya sebatas pemberian tugas untuk menjawab teori-teori yang sudah

ada. Dalam memberikan tugas, guru SKI memberikan tugas melalui

Lembar Kerja Siswa yang mana hanya sebatas menjawab pilihan

ganda serta menjawab soal isian dan uraian. Adapun jawaban-jawaban

dari soal-soal tersebut sudah merupakan sebuah konsep teori yang ada

pada uraian materi di Lembar Kerja Siswa tersebut maupun buku

panduan peserta didik, tanpa memberi kesempatan kepada peserta

didik untuk memunculkan gagasan baru.

3) Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan

masalah, dan bertindak tanpa rasa takut.

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru SKI dengan

baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor observasi yang

mencapai 3,5.

Berdasarkan penelitian, pada saat guru SKI menyampaikan

materi, guru SKI memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

secara aktif ikut memikirkan serta menganalisis materi yang

disampaikan kepada peserta didik, guru SKI melakukannya dengan

cara melakukan tanya jawab di sela-sela penyampaian materi.

Pertanyaan yang diberikan guru SKI secara lisan pada saat

pelaksanaan tanya jawab tersebut, secara tidak langsung juga telah

memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertindak tanpa

rasa takut dalam menjawab pertanyaan tersebut.

4) Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk

meningkatkan prestasi belajar.

Page 92: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

72

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru SKI dengan

baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor observasi yang

mencapai 4,0.

Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, guru SKI di MTs

Negeri 1 Semarang selalu berusaha untuk memfasilitasi peserta didik

agar dapat berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi

belajar. Guru SKI melaksanakan kegiatan tersebut dengan cara terus

memberikan motivasi kepada peserta didik agar rajin belajar untuk

meningkatkan prestasi mereka. Di samping itu, bentuk pengaplikasian

dari kegiatan tersebut adalah guru selalu mengadakan tanya jawab di

sela-sela penyampaian materi dan memberikan nilai lebih bagi peserta

didik yang dapat ikut terlibat aktif dalam tanya jawab tersebut.

5) Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan

kolaboratif

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru SKI dengan

baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor observasi yang

mencapai 4,0.

Pemfasilitasan oleh guru SKI di MTs Negeri 1 Semarang

kepada peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif

sering dilaksanakan. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan,

salah satu bentuk pengaplikasian kegiatan tersebut adalah pada saat

guru SKI memberikan tugas kepada peserta didik untuk

mendiskusikan materi yang sedang dipelajari dengan teman

sebangkunya.

6) Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang

dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun

kelompok

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru SKI dengan

sangat baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor

observasi yang mencapai 5,0.

Page 93: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

73

Pembuatan laporan eksplorasi oleh peserta didik dapat dilihat

pada saat guru SKI di MTs Negeri 1 Semarang mengharuskan peserta

didik untuk mengumpulkan PR yang diberikan guru pada pertemuan

sebelumnya berkaitan dengan materi yang akan dibahas. Akan tetapi,

guru SKI tidak selalu melaksanakan hal tersebut.

7) Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival,

serta produk yang dihasilkan

Kegiatan ini tidak pernah dilakukan oleh guru SKI dalam

pelaksanaan pembelajaran. Penskoran pada kegiatan ini hanya

mencapai 1,0.

8) Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan

kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru SKI dengan

cukup baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor

observasi yang mencapai 3,5.

Berdasarkan observasi serta wawancara yang dilakukan

penulis kepada peserta didik, guru SKI di MTs Negeri 1 Semarang

selalu berusaha untuk melakukan sesuatu yang dapat menumbuhkan

kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik. Hal tersebut

dilaksanakan dengan cara guru SKI memberikan penghargaan berupa

tepuk tangan untuk peserta didik yang dapat secara aktif terlibat dalam

proses tanya jawab dan terus memberikan motivasi kepada peserta

didik yang masih pasif.

c. Kegiatan konfirmasi yang dilakukan guru meliputi :18

1) Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,

tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru SKI dengan

baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor observasi yang

mencapai 4,0.

18 Menteri Pendidikan Nasional, Peraturan Menteri Pendidiikan Nasional Nomor 41

Tahun 2007 “Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah”

Page 94: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

74

Guru SKI di MTs Negeri 1 Semarang selalu memberikan

umpan balik positif dan penguatan. Penguatan yang diberikan oleh

guru Quran Hadis dapat dilihat pada saat guru SKI memberikan

pertanyaan kepada peserta didik pada akhir kegiatan pembelajaran

terkait dengan materi yang telah dipelajari untuk mengukur seberapa

jauh materi yang dapat diserap oleh peserta didik. Guru SKI selalu

memberikan apresiasi terhadap semua hal yang telah peserta didik

laksanakan sekecil apapun.

2) Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi

peserta didik melalui berbagai sumber

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru SKI dengan

baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor observasi yang

mencapai 3,5.

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, guru SKI

di MTs Negeri 1 Semarang selalu memberikan konfirmasi terhadap

hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik. Adapun beberapa kegiatan

yang dapat penulis deskripsikan mengenai kegiatan tersebut adalah

guru SKI selalu melakukan ulasan mengenai hasil dari tugas-tugas

yang telah diberikan kepada peserta didik sebelum kegiatan

pembelajaran berakhir.

3) Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh

pengalaman belajar yang telah dilakukan

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru SKI dengan

baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor observasi yang

mencapai 4,0.

Refleksi selalu dilaksanakan oleh guru SKI di MTs Negeri 1

Semarang pada akhir kegiatan pembelajaran. Guru SKI

melaksanakannya dengan cara guru mengulas serta menilai apa saja

yang telah dibahas dan didapatkan dari pembelajaran yang telah

dilaksanakan.

Page 95: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

75

4) Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang

bermakna dalam mencapai kompetensi dasar

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru SKI dengan

baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor observasi yang

mencapai 4,5.

Berdasarkan observasi penulis, sebelum kegiatan pembelajaran

berakhir, guru SKI memberikan tugas akhir yang dikerjakan di rumah

masing-masing terkait dengan materi yang telah didiskusikan untuk

benar-benar dapat mengukur sejauh mana pemahaman masing-masing

individu mengenai materi tersebut.

4. Guru Fiqh

Guru Sejarah Kebudayaan Islam di MTs Negeri 1 Semarang yang diteliti

adalah Dra. Hj. Taufiq Farida dan Dra. Hj. Asmiyah, M.PdI. Adapun kegiatan

pembelajaran yang dilaksanakan antaralain:

a. Kegiatan eksplorasi yang dilakukan guru meliputi :19

1) Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam

dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan

menerapkan prinsip alam takambang/potensi jadi guru dan belajar

dari aneka sumber.

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru Fiqh dengan

baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor observasi

yang mencapai 4,5.

Sebelum guru Fiqh di MTs Negeri 1 Semarang menjelaskan

materi yang akan dipelajari, guru memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk membaca terlebih dahulu materi yang akan

dipelajari. Setelah itu, barulah guru menanyakan satu persatu

mengenai materi yang telah dipelajari oleh peserta didik. Guru baru

19 Menteri Pendidikan Nasional, Peraturan Menteri Pendidiikan Nasional Nomor 41

Tahun 2007 “Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah”

Page 96: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

76

memberikan penjelasan apabila terdapat materi yang tidak dapat

difahami dengan baik oleh peserta didik.

Peserta didik sering diarahkan untuk menemukan atau

menciptakan cara sendiri, misalnya menemukan bagaimana cara

mereka untuk dapat dengan mudah menghafalkan suatu ayat ataupun

menganalisis alasan Allah mensyariatkan suatu hukum (misalnya

pembelajaran dalam materi makanan dan minuman halal).20

2) Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media

pembelajaran, dan sumber belajar lain.

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru Fiqh dengan

sangat baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor

observasi yang mencapai 5,0.

Dalam pelaksanaan pembelajaran, guru Fiqh di MTs Negeri 1

Semarang menggunakan berbagai pendekatan belajar, media belajar,

dan sumber belajar. Berdasarkan observasi peneliti, salah satu materi

fiqh yang mana dalam penyampaiannya menggunakan pendekatan

serta media yang bervariasi adalah dalam menyampaikan materi

istinja. Guru Fiqh yang ada di MTs Negeri 1 Semarang

menggunakan metode diskusi dan demonstrasi dalam menyampaikan

materi istinja. Dalam mendemonstrasikan cara beristinjak, guru

menggunakan media pembelajaran berupa batu untuk digunakan

sebagai alat beristinjak. Sedangkan bentuk aplikasi seseorang yang

akan diistinjak adalah boneka. Adapun pelaksanaannya adalah

dengan cara peserta didik terlebih dahulu membentuk kelompok

berdasarkan potongan gambar kemudian mencari pasangan gambar.

Setelah peserta didik membaca dan memahami materi istinjak dalam

buku paket fiqih, mereka bersama kelompoknya mendiskusikan

materi istinjak. Setelah itu, salah satu anggota kelompok maju

mengambil nomor urut praktik dan bersama anggota kelompoknya

secara bergantian menentukan alat yang bisa dipakai istinjak dan

20 Observasi pada tanggal 2 April 2011

Page 97: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

77

yang tidak (batu apung, batu hitam, daun kering, ranting kering,

plastic, kaca, uang, tissue, kertas) sekaligus alasannya. Kemudian

peserta didik mendemonstrasikan cara beristinjak dengan boneka dan

alat yang bisa dipakai untuk istinjak selain air.21

3) Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara

peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya.

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru Fiqh dengan

cukup baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor

observasi yang mencapai 3,5.

Pemfasilitasan yang dilakukan oleh guru Fiqh di MTs Negeri

1 Semarang agar peserta didik dapat berinteraksi secara aktif dengan

peserta didik lain dapat dicermati pada saat guru membentuk

kelompok di dalam kelas untuk mendiskusikan materi yang sedang

dipelajari (misalnya materi istinja).22

Sedangkan interaksi secara aktif antara guru dengan peserta

didik dapat dilihat pada saat guru melakukan tanya jawab dengan

peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan interaksi

secara aktif dengan lingkungan dapat dilihat pada saat guru memberi

tugas kepada peserta didik untuk mengamati lingkungan sekitar

tempat tinggal peserta didik, pelaksanaan kegiatan tersebut dapat

dilihat pada saat guru Fiqh menggunakan batu dan benda keras

sejenisnya yang ada di lingkungan tempat tinggal mereka yang

digunakan untuk melaksanakan istinjak.23

4) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru Fiqh dengan

baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor observasi

yang mencapai 4,5.

21 Observasi pada tanggal 10 April 2011

22 Observasi pada tanggal 10 April 2011

23 Observasi pada tanggal 10 April 2011

Page 98: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

78

Apabila dicermati dalam setiap kegiatan pembelajaran, guru

fiqh di MTs Negeri 1 Semarang selalu berusaha untuk melibatkan

peserta didik agar dapat berperan aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran. Beberapa usaha guru yang dapat dilihat antara lain

peserta didik terkadang diajak untuk bertanya jawab dengan guru

Fiqh dalam kegiatan pembelajaran berlangsung.

5) Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium,

studio, atau lapangan

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru Fiqh dengan

baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor observasi

yang mencapai 4,0.

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan oleh penulis,

guru Fiqh tidak pernah melaksanakan percobaan di laboratorium,

studio, maupun lapangan. Akan tetapi, berdasarkan wawancara yang

dilakukan oleh penulis, guru Fiqh di MTs Negeri 1 Semarang pernah

melakukan praktek haji di lapangan sekolah. Praktek tersebut

meliputi serangkaian tata cara pelaksanaan ibadah haji.24

b. Kegiatan elaborasi yang dilakukan guru meliputi :

1) Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam

melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru Fiqh dengan

baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor observasi yang

mencapai 4,5.

Penerapan konsep elaborasi yang dapat dilihat dalam

pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru Fiqh di MTs

Negeri 1 Semarang adalah guru memberikan tugas kepada peserta

didik untuk menghafalkan sebuah ayat mengenai makanan dan

minuman yang diharamkan oleh Allah SWT. Guru terlebih dahulu

memberikan tugas kepada peserta didik untuk menulis ayat tersebut

sebanyak 3 kali kemudian menghafalkannya dan menyuruh peserta

24 Wawancara dengan guru Fiqh pada tanggal 13 April 2011 dan dokumentasi RPP

Page 99: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

79

didik untuk menuliskan ayat tersebut secara satu persatu di depan

kelas.25

2) Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-

lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun

tertulis.

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru Fiqh dengan

cukup baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor

observasi yang mencapai 3,0.

Berdasarkan observasi, guru Fiqh di MTs Negeri 1 Semarang

jarang memberikan tugas yang dapat memunculkan gagasan baru baik

lisan maupun tertulis, guru Fiqh hanya memberikan tugas secara

teoritis atau tugas yang hanya berkisar menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang sudah terdapat pada LKS.

3) Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan

masalah, dan bertindak tanpa rasa takut.

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru Fiqh dengan

baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor observasi yang

mencapai 4,5.

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh penulis, guru Fiqh

di MTs Negeri 1 Semarang selalu memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah,

dan bertindak tanpa rasa takut. Hal tersebut dapat dilihat pada saat

penyampaian materi, guru Fiqh selalu memberikan kesempatan

kepada peserta didik untuk secara aktif ikut memikirkan serta

menganalisis materi yang disampaikan kepada peserta didik, guru

Fiqh melakukannya dengan cara melakukan tanya jawab di sela-sela

penyampaian materi. Pertanyaan yang diberikan oleh guru Fiqh secara

lisan pada saat pelaksanaan tanya jawab tersebut, secara tidak

langsung juga telah memberikan kesempatan kepada peserta didik

25 Observasi pada tanggal 2 April 2011

Page 100: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

80

untuk bertindak tanpa rasa takut dalam menjawab pertanyaan dari

guru Fiqh.

4) Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan

kolaboratif

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru Fiqh dengan

baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor observasi yang

mencapai 4,0.

Berdasarkan penelitian, guru Fiqh di MTs Negeri 1 Semarang

tidak selalu memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif

dan kolaboratif. Salah satu bentuk pengaplikasian dari pembelajaran

kooperatif dan kolaboratif yang dapat ditangkap oleh penulis selama

melakukan observasi adalah penugasan yang dilakukan oleh guru agar

peserta didik melakukan mendiskusikan materi istinjak dengan teman

sekelompoknya.

5) Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk

meningkatkan prestasi belajar

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru Fiqh dengan

baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor observasi yang

mencapai 4,0.

Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, guru Fiqh di MTs

Negeri 1 Semarang selalu berusaha untuk memfasilitasi peserta didik

agar dapat berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi

belajar. Guru Fiqh melaksanakan kegiatan tersebut dengan cara terus

memberikan motivasi kepada peserta didik agar rajin belajar untuk

meningkatkan prestasi mereka. Di samping itu, bentuk pengaplikasian

dari kegiatan tersebut adalah guru selalu mengadakan tanya jawab di

sela-sela penyampaian materi dan memberikan nilai lebih bagi peserta

didik yang dapat ikut terlibat aktif dalam tanya jawab tersebut.

6) Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang

dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun

kelompok

Page 101: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

81

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru Fiqh dengan

sangat baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor

observasi yang mencapai 5,0.

Berdasarkan penelitian, guru Fiqh di MTs Negeri 1 Semarang

tidak selalu memfasilitasi peserta didik untuk membuat laporan

eksplorasi. Salah satu bentuk pelaksanaan dari kegiatan tersebut

adalah pembuatan laporan dari hasil pelaksanaan diskusi pada materi

istinjak.

7) Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival,

serta produk yang dihasilkan

Kegiatan ini tidak pernah dilakukan oleh guru Fiqh di MTs

Negeri 1 Semarang dalam kegiatan pembelajaran. Penskoran pada

kegiatan ini hanya mencapai 1,0.

8) Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan

kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru Fiqh dengan

cukup baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor

observasi yang mencapai 3,5.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan penulis, guru Fiqh

di MTs Negeri 1 Semarang selalu berusaha untuk melakukan sesuatu

yang dapat menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta

didik. Hal tersebut dilaksanakan dengan cara guru Fiqh memberikan

penghargaan berupa tepuk tangan maupun nilai tambahan bagi peserta

didik yang dapat secara aktif terlibat dalam proses tanya jawab serta

terus memberikan motivasi kepada peserta didik yang masih pasif.

c. Kegiatan konfirmasi yang dilakukan guru meliputi :26

1) Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,

tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik

26 Menteri Pendidikan Nasional, Peraturan Menteri Pendidiikan Nasional Nomor 41

Tahun 2007 “Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah”

Page 102: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

82

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru Fiqh dengan

baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor observasi yang

mencapai 4,0.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, penguatan yang

diberikan oleh guru Fiqh dapat dilihat pada saat guru Fiqh

memberikan pertanyaan kepada peserta didik pada akhir kegiatan

pembelajaran terkait dengan materi yang telah dipelajari untuk

mengukur seberapa jauh materi yang dapat diserap oleh peserta didik.

Di samping itu, guru Fiqh juga selalu memberikan apresiasi terhadap

semua hal yang telah peserta didik laksanakan sekecil apapun.

2) Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi

peserta didik melalui berbagai sumber

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru Fiqh dengan

cukup baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor

observasi yang mencapai 3,5.

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, guru Fiqh

di MTs Negeri 1 Semarang selalu memberikan konfirmasi terhadap

hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik. Cara guru Fiqh dalam

melaksanakan kegiatan tersebut adalah dengan melakukan ulasan

mengenai hasil dari tugas-tugas yang telah diberikan kepada peserta

didik sebelum kegiatan pembelajaran berakhir.

3) Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh

pengalaman belajar yang telah dilakukan

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru Fiqh dengan

baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor observasi yang

mencapai 4,0.

Refleksi selalu dilakukan oleh guru Fiqh di MTs Negeri 1

Semarang di setiap akhir kegiatan pembelajaran. Guru fiqh selalu

mengulas serta menilai apa saja yang telah didapatkan dari

pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Page 103: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

83

4) Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang

bermakna dalam mencapai kompetensi dasar

Kegiatan ini sudah dapat dilakukan oleh guru Fiqh dengan

baik, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor observasi yang

mencapai 4,5.

Pada akhir proses pembelajaran, guru memberikan pertanyaan

terkait materi yang telah dipelajari kemudian memberikan kesempatan

kepada peserta didik yang ingin bertanya. Setelah itu, guru

memberikan tugas kepada peserta didik untuk menjawab soal

mengenai materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.

C. Analisis Kompetensi Paedagogik Dalam Pelaksanaan Kegiatan

Eksplorasi, Elaborasi, Dan Konfirmasi

1. Kegiatan Eksplorasi

Kegiatan eksplorasi pada kegiatan pembelajaran menekankan pada

bagaimana seorang guru melaksanakan sebuah kegiatan pembelajaran

yang dapat menggali pengetahuan maupun kemampuan dari peserta didik

secara mandiri. Guru tidak selalu menganggap peserta didik sebagai gelas

kosong yang selalu menunggu untuk diberikan materi-materi secara

kompleks, akan tetapi guru hanya memfasilitasi peserta didik untuk dapat

mengeksplorasi pengetahuan maupun kemampuan mereka masing-masing.

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, kemampuan guru-

guru PAI di MTs Negeri 1 Semarang dalam melaksanakan kegiatan

eksplorasi sudah cukup baik. Hal tersebut dapat diindikasikan melalui

hasil penskoran angket observasi pada kegiatan eksplorasi guru-guru PAI

di MTs Negeri 1 Semarang yang mencapai skor 4,2 (baik).

Beberapa aspek yang terdapat dalam pelaksanaan kegiatan

eksplorasi berdasarkan UU No 41 Tahun 2007, meliputi :

a. Peserta didik dilibatkan dalam mencari informasi yang luas dan dalam

dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan

Page 104: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

84

menerapkan prinsip alam takambang/potensi jadi guru dan belajar dari

aneka sumber.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti dengan

guru-guru PAI yang ada di MTs Negeri 1 Semarang, maka dapat

disimpulkan bahwa semua guru PAI di MTs Negeri 1 Semarang sudah

cukup mampu dalam melibatkan peserta didik mencari informasi yang

luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan

menerapkan prinsip alam takambang/potensi jadi guru serta belajar

dari berbagai sumber. Hal tersebut dapat disimpulkan berdasarkan

hasil penskoran angket yang mencapai 4,37 yang berarti baik. Untuk

guru akidah akhlak memperolah skor 5,0; untuk guru al-Qur’an hadist

memperoleh skor 3,5; untuk guru fiqih memperoleh skor 4,5;

sedangkan untuk guru SKI memperoleh skor 4,5.

Menurut analisa penulis, pada dasarnya semua guru PAI di

MTs Negeri 1 Semarang memiliki cara yang sama untuk melibatkan

peserta didik dalam mencari pengetahuan terkait materi yang akan

dipelajari. Adapun seperti yang telah dibahas pada bab tiga, sebelum

melaksanakan kegiatan pembelajaran, guru Quran Hadis memberikan

tugas untuk mencari materi yang relevan dengan materi yang sedang

dipelajari di lingkungan tempat tinggal mereka. Tugas yang diberikan

oleh guru Quran Hadis tersebut merupakan salah satu bentuk stimulan

yang diberikan kepada peserta didik.

Seperti yang telah dibahas pada bab dua bahwa guru

diharapkan dapat selalu melibatkan peserta didik dalam mencari atau

mengkonstruksi pengetahuan yang dimiliki peserta didik sehingga

mereka tidak hanya mengetahui sebuah pengetahuan secara instan,

akan tetapi lebih pada proses bagaimana pengetahuan tersebut disusun

atau ditemukan. Penugasan yang diberikan oleh guru Quran Hadis

tersebut telah memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

secara aktif mengkonstruksi pengetahuan yang ada di lingkungan

sekitar mereka.

Page 105: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

85

Hal tersebut senada dengan pelaksanaan awal kegiatan

pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru Akidah Akhlak. Pada awal

pelaksanaan pembelajaran kegiatan inti, guru Akidah Akhlak terlebih

dahulu memberikan beberapa soal terkait dengan materi yang akan

dipelajari kemudian membagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil

untuk mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan yang telah diberikan.

Setelah selesai berdiskusi, perwakilan dari masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.

Adapun pada awal pelaksanaan kegiatan pembelajaran SKI,

guru SKI tidak langsung menyampaikan materi, tetapi terlebih dahulu

membangkitkan semangat peserta didik, dengan menanyakan keadaan

mereka dan terlebih dahulu memberikan stimulan kepada peserta didik

mengenai materi yang akan disampaikan dengan cara memberikan

pertanyaan pengantar seputar materi yang akan dibicarakan. Guru tidak

serta merta menyampaikan secara menyeluruh materi yang dipelajari.

Guru SKI terlebih dahulu memberikan tugas kepada peserta didik

untuk membaca materi yang akan dipelajari di rumah, kemudian guru

hanya memberikan tambahan materi-materi yang tidak terdapat dalam

buku.

Beberapa bentuk pelaksanaan kegiatan tersebut senada dengan

konsep pendekatan inquiry. Menurut pendapat Nana Syaodih bahwa

proses pembelajaran merupakan sebuah stimulus yang dapat

menantang siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Guru lebih

memiliki peran sebagai pembimbing atau pemimpin belajar dan

fasilitator belajar sehingga siswa lebih banyak melakukan kegiatan

sendiri atau memecahkan permasalahan dengan bimbingan guru.27

Penugasan yang telah diberikan oleh guru Quran Hadis maupun

pembentukan kelompok oleh guru Akidah Akhlak untuk

mendiskusikan materi yang akan dipelajari merupakan sebuah stimulan

27 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru

Algensindo, 1995), hlm. 154

Page 106: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

86

yang dapat menantang peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar,

sehingga peserta didik tidak hanya menerima apa adanya serangkaian

materi yang diberikan oleh guru secara pasif. Jadi, dapat dikatakan

bahwa guru-guru PAI di MTs Negeri 1 Semarang sudah mampu

melibatkan peserta didik dalam mencari informasi yang luas dan dalam

dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan

menerapkan prinsip alam takambang/potensi jadi guru dan belajar dari

aneka sumber.

b. Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media

pembelajaran, dan sumber belajar lain.

Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, guru-guru PAI di

MTs Negeri 1 Semarang sudah menerapkan beragam pendekatan

pembelajaran, media pembelajaran, maupun sumber belajar. Di

samping itu, berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti

dengan guru-guru PAI yang ada di MTs Negeri 1 Semarang, semua

guru PAI di MTs Negeri 1 Semarang sudah cukup mampu dalam

melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam

tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan

prinsip alam takambang/potensi jadi guru serta belajar dari berbagai

sumber. Hal tersebut dapat disimpulkan berdasarkan hasil penskoran

angket yang mencapai 4,25 yang berarti baik. Untuk guru akidah

akhlak memperolah skor 4,0; untuk guru al-Qur’an hadist memperoleh

skor 3,5, untuk guru fiqih memperoleh skor 5,0; sedangkan untuk guru

SKI memperoleh skor 4,0.

Berdasarkan pembahasan yang ada pada bab tiga, guru-guru

PAI di MTs Negeri 1 Semarang sudah cukup kreatif dalam

menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran,

maupun sumber belajar. Dalam penggunaannya, tentunya harus

memenuhi beberapa prinsip-prinsip agar dapat digunakan secara

efektif.

Page 107: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

87

Berdasarkan hasil observasi dengan guru Akidah Akhlak di

MTs Negeri 1 Semarang, beberapa pendekatan yang biasanya

digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran antaralain:

1) Pendekatan keteladanan

Pendekatan keteladanan diterapkan pada materi yang

berkaitan dengan akhlak. Hal tersebut dilaksanakan dengan cara

guru memberikan contoh kepada peserta didik mengenai akhlak

yang baik, misalnya dengan cara guru tidak terlambat

(kedisiplinan), mengenakan pakaian yang rapi (kerapian dan

kebersihan). Jadi, guru tidak hanya mengajar secara teori, akan

tetapi juga dengan praktek secara langsung di lapangan.

2) Pendekatan keimanan

Pendekatan keimanan diterapkan pada materi yang

berkaitan dengan akidah. Materi yang dibahas dikaitkan dengan hal

yang ada di lapangan. Misalnya dalam membahas mengenai Iman

kepada Allah dapat dijelaskan dengan cara mengetahui penciptaan

Allah yang mana dapat dinalar secara akal maupun secara dalil.

Dalam menyampaikan materi, guru tidak jarang menggunakan

beragam media pembelajaran yang mana penggunaannya disesuaikan

dengan kebutuhan mengenai materi yang akan diajarkan. Dalam

penggunaan media pembelajaran yang baik, tentunya harus didasarkan

pada prinsip-prinsip pemilihan media yang mana prinsip-prinsip

tersebut meliputi tujuan pemilihan media, karakteristik media

pengajaran, dan alternatif pilihan.

Media yang dipilih oleh guru Fiqh di MTs Negeri 1 Semarang

untuk menunjang kegiatan pembelajaran sudah didasari oleh prinsip-

prinsip tersebut. Hal tersebut dapat dilihat antaralain pada saat guru

fiqh mengajarkan materi tentang istinjak. Salah satu media yang

digunakan adalah boneka dan batuan. Penggunaan media ini cukup

efektif dan memenuhi prinsip-prinsip dalam pemilihan media. Di

samping itu, penggunaan media tersebut dilaksanakan dengan sistem

Page 108: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

88

pengajaran individual sehingga masing-masing peserta didik benar-

benar mengetahui bagaimana cara beristinjak yang benar baik dengan

air maupun benda-benda lainnya melalui metode demonstrasi yang

dilakukan oleh guru dengan media boneka tersebut.

Menurut Syafrudin Nurdin, setiap media pengajaran

mempunyai karakteristik tertentu, baik dari segi keefektifannya, cara

pembuatannya, maupun cara penggunaannya.28 Menurut analisa

penulis, media boneka dan batuan yang dipilih guru fiqh untuk

menyampaikan materi istinjak cukup tepat karena boneka dan batuan

yang akan digunakan dapat diperoleh dengan mudah, cara

mendemonstrasikannya di hadapan peserta didik juga tidak terlalu

sulit, serta cukup efektif dalam memberikan pemahaman kepada

peserta didik.

Adapun mengenai penggunaan beragam sumber belajar, guru-

guru PAI di MTs Negeri 1 Semarang sudah mampu menggunakan

beragam sumber belajar dengan baik, penggunaan beragam sumber

belajar tersebut disesuaikan dengan tingkat kebutuhan serta

keefisienannya.

Menurut Hamid Darmadi, terdapat dua cara penggunaan

sumber belajar, diantaranya yaitu membawa sumber belajar ke dalam

kelas dan membawa kelas ke lapangan di mana sumber berada.29

Menurut analisa penulis dengan didasari oleh pembahasan pada bab

tiga, pada umumnya guru-guru PAI di MTs Negeri 1 Semarang sudah

melaksanakan kedua cara tersebut dalam menggunakan sumber

belajar. Hal tersebut salah satunya dilakukan dengan cara guru Fiqh

membawa video tentang perawatan jenazah ke dalam kelas.

Membawa video tentang perawatan jenazah ke dalam kelas

merupakan langkah yang cukup efektif karena peserta didik dapat

melihat secara langsung bagaimana cara merawat jenazah sehingga

28 Syafruddin Nurdin, op. cit, hlm. 97

29 Hamid Darmadi, op. cit, hlm. 75

Page 109: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

89

tidak hanya membaca lewat tulisan saja maupun mendengarkan

ceramah dari guru. Hal ini membuat peserta didik lebih memahami

materi yang diajarkan daripada jika hanya dengan penyampaian secara

ceramah saja tanpa mendatangkan sumber belajar lain ke dalam kelas.

Menurut analisa penulis, hal tersebut senada dengan kegiatan

pembelajaran yang dilakukan oleh guru Quran Hadis. Guru Quran

Hadis di MTs Negeri 1 Semarang mencoba untuk membawa kelas ke

luar lapangan di mana sumber belajar berada. Hal tersebut dapat

dilihat pada saat guru Quran Hadis memberikan tugas kepada peserta

didik untuk mewawancarai tokoh agama di lingkungan sekitar tempat

tinggalnya terkait dengan materi yang sedang dipelajari.

Guru SKI tidak serta merta menyampaikan secara menyeluruh

materi yang dipelajari. Guru SKI terlebih dahulu memberikan tugas

kepada peserta didik untuk membaca materi yang akan dipelajari di

rumah, kemudian guru hanya memberikan tambahan materi-materi

yang tidak terdapat dalam buku. Dalam pelaksanaan pembelajaran,

pada umumnya guru SKI di MTs Negeri 1 Semarang menerapkan

metode ceramah, diskusi dan tanya jawab dalam pelaksanaan

pembelajaran. Guru SKI di MTs Negeri 1 Semarang tidak jarang

menggunakan LCD pada saat menjelaskan, khususnya ketika

mengajar di kelas unggulan. Pada saat memberikan materi mengenai

Kesenian dan Adat Nusantara, guru SKI menggunakan metode

ceramah, tanya jawab, dan penugasan. Guru terlebih dahulu

menjelaskan mengenai peranan Adat Sunda dalam pengembangan

dakwah di Jawa dengan diberikan selingan berupa tanya jawab kepada

peserta didik. Beberapa sumber belajar yang dipakai dalam kegiatan

pembelajaran SKI di MTs Negeri 1 Semarang antara lain Buku

Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam ( Tiga serangkai ) dan Buku

Sejarah Peradaban Islam oleh Dr. Jail Mubaroq , M. Ag.

Page 110: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

90

Jadi, dapat disimpulkan bahwa guru-guru PAI di MTs Negeri 1

Semarang sudah mampu menggunakan beragam pendekatan, media

serta sumber belajar dengan baik.

c. Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara

peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti dengan

guru-guru PAI yang ada di MTs Negeri 1 Semarang, semua guru PAI

di MTs Negeri 1 Semarang sudah cukup mampu dalam memfasilitasi

terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik

dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya. Hal tersebut

dapat disimpulkan berdasarkan hasil penskoran angket observasi yang

mencapai skor 3,6 yang berarti cukup baik. Untuk guru akidah akhlak

memperoleh skor 3,5; untuk guru al-Qur’an hadist memperoleh skor

4,0, untuk guru fiqih memperoleh skor 3,5; sedangkan untuk guru SKI

memperoleh skor 3,5.

Untuk dapat terjadi interaksi yang baik antara peserta didik

dengan peserta didik yang lain, guru, lingkungan, maupun sumber

belajar yang lain, seorang guru perlu mengetahui pengalaman yang

dimiliki peserta didik, memperhatikan perbedaan individu setiap

peserta didik, kesiapan peserta didik untuk menerima pelajaran, serta

psikologi pengajaran.30

Menurut analisa penulis, pada dasarnya cara guru-guru PAI

yang ada di MTs Negeri 1 Semarang dalam melaksanakan kegiatan

tersebut adalah sama. Seperti yang telah dibahas pada bab tiga bahwa

dalam pelaksanaan pembelajaran Quran Hadis, Akidah Akhlak, Fiqh,

maupun SKI, cara guru untuk memfasilitasi terjadinya interaksi antar

peserta didik adalah dengan mengadakan diskusi baik dengan teman

sebangku atau dengan membentuk kelompok kecil.

Guru memberi tugas kepada peserta didik untuk mengamati

lingkungan sekitar tempat tinggal peserta didik dengan cara guru

30 Hamzah B. Uno, op. cit, hlm. 7

Page 111: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

91

memberikan tugas kepada peserta didik untuk melakukan wawancara

dengan tokoh agama di tempat tinggal mereka terkait dengan materi

yang sedang dipelajari. Sedangkan interaksi secara aktif dengan

sumber belajar yang lain dilaksanakan dengan cara guru memberi

tugas kepada peserta didik untuk mencari buku di perpustakaan yang

relevan dengan materi yang sedang dipelajari ataupun memberi arahan

kepada peserta didik untuk ke perpustakaan secara mandiri melalui

pemberian tugas.

Sedangkan interaksi secara aktif antara guru dengan peserta

didik dapat dilihat pada saat guru melakukan tanya jawab dengan

peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan interaksi

secara aktif dengan lingkungan dapat dilihat pada saat guru memberi

tugas kepada peserta didik untuk mengamati lingkungan sekitar

tempat tinggal peserta didik, pelaksanaan kegiatan tersebut dapat

dilihat pada saat guru Fiqh menggunakan batu dan benda keras

sejenisnya yang ada di lingkungan tempat tinggal mereka yang

digunakan untuk melaksanakan istinjak.

Dalam memfasilitasi peserta didik agar dapat berinteraksi

secara aktif, guru-guru PAI di MTs Negeri 1 Semarang terlebih

dahulu melihat kondisi peserta didik, seberapa besar antusias atau

semangat peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal

tersebut dilakukan dengan melakukan tanya jawab dengan peserta

didik ataupun guru memberikan motivasi-motivasi kepada peserta

didik. Jadi, guru terlebih dahulu mengetahui kesiapan maupun bekal

pengalaman peserta didik sebelum menerima pelajaran sehingga

mereka nantinya dapat berinteraksi secara aktif dalam pembelajaran.

Sedangkan bentuk interaksi secara aktif dengan lingkungan,

dapat dilihat pada saat guru memberikan tugas kepada masing-masing

peserta didik untuk mengamati lingkungan sekitar tempat tinggal

peserta didik, bentuk tugas yang diberikan dapat berupa wawancara

dengan tokoh agama di tempat tinggal mereka terkait dengan materi

Page 112: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

92

yang sedang dipelajari. Setelah itu, guru memberikan kesempatan

kepada peserta didik untuk mempresentasikan hasil wawancara

mereka. Dalam melaksanakan kegiatan ini yang mana merupakan

tugas individu, tentunya guru perlu memperhatikan perbedaan pada

diri masing-masing peserta didik, baik perbedaan secara psikis

maupun perbedaan di lingkungan tempat tinggal mereka.

Interaksi secara aktif dengan sumber belajar yang lain

dilaksanakan dengan cara guru memberi tugas kepada peserta didik

untuk mencari buku di perpustakaan yang relevan dengan materi yang

sedang dipelajari ataupun memberi arahan kepada peserta didik untuk

ke perpustakaan secara mandiri melalui pemberian tugas.

d. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran

Peran guru adalah sebagai fasilitator sedangkan keterlibatan

aktif siswa merupakan suatu keharusan. Siswa tidak secara pasif

menuliskan jawaban pertanyaan pada kolom isian atau menjawab

soal-soal pada akhir bab sebuah buku, melainkan dituntut terlibat

dalam menciptakan sebuah produk yang menunjukkan pemahaman

siswa terhadap konsep yang dipelajari atau dalam melakukan sebuah

investigasi.31 Salah satu bagian dari kompetensi paedagogik yang

dimiliki oleh guru adalah merancang manajemen pembelajaran dan

manajemen kelas serta melaksanakan pembelajaran yang pro-

perubahan (aktif, kreatif, inovatif, eksperimentatif, efektif dan

menyenangkan). Hal ini diperlukan oleh seorang guru untuk dapat

mengembangkan sistem pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti dengan

guru-guru PAI yang ada di MTs Negeri 1 Semarang, semua guru PAI

di MTs Negeri 1 Semarang cukup mampu melibatkan peserta didik

secara aktif dalam pembelajaran. Hal tersebut dapat disimpulkan

berdasarkan hasil penskoran angket observasi yang mencapai skor 4,3

31 Refi Elfira Yuliani, http://www.Refi07'sWeblog.html

Page 113: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

93

yang berarti baik. Untuk guru akidah akhlak memperoleh skor 4,0;

untuk guru al-Qur’an Hadis memperoleh skor 4,0; untuk guru fiqih

memperoleh skor 4,5; sedangkan untuk guru SKI memperoleh skor

4,5.

Pada umumnya, guru-guru PAI di MTs Negeri 1 Semarang

belum menerapkan hal ini, peserta didik lebih sering diberikan tugas

secara terpimpin dari guru dengan mengerjakan LKS maupun

menuliskan kembali ayat-ayat alquran mengenai materi yang terkait.

Perumusan mengenai sebuah konsep dapat dilihat pada saat guru

memberikan pertanyaan-pertanyaan terkait materi yang akan

dipelajari, yang kemudian setelah itu guru memberi kesempatan

kepada peserta didik untuk menyimpulkan jawaban dari pertanyaan-

pertanyaan tersebut setelah didiskusikan dengan teman kelompoknya.

Partisipasi aktif dari peserta didik juga dapat dilihat pada saat

guru SKI memberikan penjelasan mengenai peta penyebaran Islam di

Indonesia. Pada kegiatan tersebut, indera penglihatan peserta didik

diajak untuk aktif melihat penyebaran Islam di Indonesia yang

terdapat pada peta yang terpampang di layar LCD, kemudian guru

memberi kesempatan peserta didik untuk menjelaskan kembali yang

telah disampaikan oleh guru SKI.

e. Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium,

studio, atau lapangan.

Percobaan di laboratorium tidak pernah dilakukan oleh guru-

guru PAI di MTs Negeri 1 Semarang. Hanya saja, pada saat

membahas materi tentang haji pada kelas VIII, guru Fiqh membawa

peserta didik ke luar lapangan untuk dapat mendemonstrasikan

bagaimana tata cara pelaksanaan ibadah haji.32 Hal tersebut cukup

efektif untuk memahamkan peserta didik karena mereka dapat

mempraktekan secara langsung, tidak hanya sebatas membaca dan

menghafal teori saja.

32 Wawancara dengan Guru Fiqh

Page 114: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

94

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti dengan

guru-guru PAI yang ada di MTs Negeri 1 Semarang, semua guru PAI

di MTs Negeri 1 Semarang belum cukup mampu dalam memfasilitasi

terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik

dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya. Hal tersebut

dapat disimpulkan berdasarkan hasil penskoran angket observasi yang

mencapai skor 1,5 yang berarti sangat tidak baik. Untuk guru akidah

akhlak memperoleh skor 1,0; untuk guru al-Qur’an hadist memperoleh

skor 2,0, untuk guru fiqih memperoleh skor 2,0; sedangkan untuk guru

SKI memperoleh skor 1,0.

2. Kegiatan Elaborasi

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, kemampuan guru-

guru PAI di MTs Negeri 1 Semarang dalam melaksanakan kegiatan

elaborasi sudah cukup baik. Hal tersebut dapat diindikasikan melalui hasil

penskoran angket observasi pada kegiatan elaborasi guru-guru PAI di MTs

Negeri 1 Semarang yang mencapai skor 4,8 (baik).

Adapun kegiatan elaborasi yang dilakukan guru meliputi:

a. Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam

melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna

Berdasarkan observasi peneliti yang didukung dengan hasil

penskoran dari angket observasi pada guru-guru PAI di MTs Negeri 1

Semarang, maka dapat dikatakan bahwa guru-guru PAI di MTs Negeri

1 Semarang mampu membiasakan peserta didik untuk membaca dan

menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna.

Rata-rata hasil penskoran seluruh guru-guru PAI di MTs Negeri 1

Semarang pada item kegiatan elaborasi poin pembiasaan peserta didik

untuk membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas

tertentu yang bermakna, rata-rata skor dari seluruh guru-guru PAI di

MTs Negeri 1 Semarang mencapai skor 4,5 yang berarti baik. Untuk

guru akidah akhlak memperoleh skor 4,0; untuk guru al-Qur’an Hadis

Page 115: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

95

memperoleh skor 5,0; untuk guru fiqih memperoleh skor 4,5;

sedangkan untuk guru SKI memperoleh skor 4,5.

Adapun menurut analisa penulis, cara masing-masing guru PAI

di MTs Negeri 1 Semarang dalam melaksanakan kegiatan tersebut

adalah beragam. Secara garis besar, terdapat dua teknik dalam

elaborasi, yaitu verbal rehearsal dan mnemonic. Teknik verbal

rehearsal dilakukan dengan membaca kembali informasi yang baru

diterima dengan keras dan berulang-ulang. Pada dasarnya, kedua

teknik ini diterapkan oleh guru-guru PAI di MTs Negeri 1 Semarang

kepada peserta didik. Hal tersebut dapat terlihat ketika guru Quran

Hadis memberi kesempatan peserta didik untuk membaca ayat alquran

secara bersama-sama sampai 3 kali kemudian mempersilahkan mereka

untuk menghafalkan ayat tersebut. Hal tersebut juga dapat dilihat pada

saat guru Fiqh memberikan tugas kepada peserta didik untuk

menuliskan ayat mengenai materi “Makanan dan Minuman Halal”

sebanyak tiga kali kemudian guru memberi kesempatan kepada

masing-masing peserta didik untuk menghafalkan bacaan dan

tulisannya, kemudian mempersilahkan mereka untuk satu persatu

menuliskan ayat tersebut di depan kelas.

Pembiasaan membaca dan menulis juga dapat dilihat pada saat

guru SKI memberikan tugas kepada peserta didik untuk mencari

informasi mengenai materi yang sedang dipelajari, baik melalui buku-

buku yang ada di perpustakaan maupun melalui internet. Hal serupa

juga dilaksanakan oleh guru Akidah Akhlak, seperti yang telah

dijelaskan pada bab tiga bahwa penugasan yang diberikan kepada

peserta didik untuk membuat makalah juga membiasakan peserta didik

untuk membaca beragam informasi baik dari internet maupun buku-

buku lain yang relevan.

Seperti yang telah dijelaskan pada bab dua bahwa semakin

sering informasi baru diulang, maka semakin kuat tersimpan di dalam

memori, sedangkan semakin pendek suatu kata atau kalimat yang

Page 116: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

96

dipelajari atau diterima, maka akan semakin mudah diingat. Semakin

kompleks suatu kata atau kalimat yang dipelajari atau diterima, maka

akan semakin sulit untuk diingat. Jika dicermati, cara guru-guru PAI di

MTs Negeri 1 Semarang untuk membuat peserta didik menghafalkan

sebuah ayat maupun membenarkan cara peserta didik dalam membaca

alquran serta melatih untuk membaca beragam sumber informasi

adalah cukup efektif, dengan menulis dan membacanya secara

berulang-ulang, tentunya akan membuat peserta didik lebih mudah

untuk menghafalkannya dan memahaminya karena semakin sering

suatu informasi diulang maka akan semakin kuat tersimpan di dalam

memori.

b. Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-

lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun

tertulis.

Berdasarkan observasi peneliti yang didukung dengan hasil

penskoran dari angket observasi pada guru-guru PAI di MTs Negeri 1

Semarang, maka dapat dikatakan bahwa guru-guru PAI di MTs Negeri

1 Semarang mampu memfasilitasi peserta didik melalui pemberian

tugas, diskusi, dan lain- lain untuk memunculkan gagasan baru baik

secara lisan maupun tertulis. Rata-rata hasil penskoran seluruh guru-

guru PAI di MTs Negeri 1 Semarang pada item kegiatan elaborasi poin

pemfasilitasan peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-

lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun

tertulis, mencapai skor 3,1 yang berarti baik. Hal tersebut dapat

disimpulkan berdasarkan hasil penskoran angket observasi yang

mencapai skor 4,0 yang berarti baik. Untuk guru akidah akhlak

memperoleh skor 4,5; untuk guru al-Qur’an Hadis memperoleh skor

2,0; untuk guru fiqih memperoleh skor 3,0; sedangkan untuk guru SKI

memperoleh skor 3,0.

Guru Akidah Akhlak di MTs Negeri 1 Semarang selalu

memberikan tugas baik melalui Lembar Kerja Siswa maupun tugas

Page 117: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

97

presentasi atau diskusi. Akan tetapi, diskusi yang dilaksanakan serta

tugas yang diberikan kepada peserta didik tidak hanya sekedar

bertujuan untuk menjawab teori yang sudah ada, lebih dari itu adalah

untuk membuat peserta didik memiliki pendapat atau gagasan baru

mengenai materi yang dipelajari.

Guru-guru PAI di MTs Negeri 1 Semarang selalu memberikan

tugas maupun diskusi baik di akhir proses pembelajaran maupun di

akhir penutupan suatu materi pembelajaran. Hanya saja tidak semua

tugas maupun diskusi yang dilaksanakan selalu memunculkan gagasan

yang baru.

Misalnya, pada saat guru Quran Hadis memberikan pertanyaan-

pertanyaan yang mana jawabannya dapat dicari di luar kelas baik di

perpustakaan maupun di luar lingkungan sekolah. Setelah itu guru

memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menyimpulkan

jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dan

mempresentasikannya di depan kelas.

Dari jawaban tersebut, peserta didik sudah terlihat dapat

memunculkan gagasan baru baik gagasan tersebut diperoleh

berdasarkan gagasan-gagasan orang lain maupun berdasarkan

pemikirannya sendiri.

c. Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan

masalah, dan bertindak tanpa rasa takut.

Guru-guru PAI yang ada di MTs Negeri 1 Semarang sudah

cukup mampu dalam memberi kesempatan untuk berpikir,

menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut.

Hal tersebut dapat disimpulkan berdasarkan hasil penskoran angket

observasi yang mencapai skor 4,4 yang berarti baik. Untuk guru akidah

akhlak memperoleh skor 4,5; untuk guru al-Qur’an Hadis memperoleh

skor 5,0; untuk guru fiqih memperoleh skor 4,5; sedangkan untuk guru

SKI memperoleh skor 3,5.

Page 118: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

98

Dalam kegiatan elaborasi, guru diharapkan dapat memberikan

kesempatan kepada peserta didik tidak hanya untuk berpikir, akan tetapi

juga menjabarkan atau merinci sesuatu pengetahuan, yang kemudian

dia dapat menyelesaikan permasalahan yang sejalan dengan materi yang

telah dipelajari kemudian dapat bertindak secara nyata.

d. Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan

kolaboratif

Semua guru PAI yang ada di MTs Negeri 1 Semarang sudah

cukup mampu dalam memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran

kooperatif dan kolaboratif. Hal tersebut dapat disimpulkan berdasarkan

hasil penskoran angket observasi yang mencapai skor 3,75 yang berarti

cukup baik. Untuk guru akidah akhlak memperoleh skor 3,5; untuk

guru al-Qur’an Hadis memperoleh skor 3,5; untuk guru fiqih

memperoleh skor 4,0; sedangkan untuk guru SKI memperoleh skor 4,0.

Belajar kooperatif merupakan bentuk pembelajaran di mana

peserta didik bekerja sama untuk belajar dan bertanggungjawab pada

kemajuan belajar temannya. Peserta didik secara rutin bekerja dalam

kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah yang

kompleks.33

Gagasan utama dari belajar kooperatif adalah peserta didik

bekerja sama untuk belajar dan bertanggungjawab pada kemajuan

belajar temannya. Pembelajaran ini muncul dari konsep bahwa peserta

didik akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit

jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Peserta didik secara

rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan

masalah-masalah yang kompleks.34

Berdasarkan observasi penulis, guru-guru PAI di MTs Negeri 1

Semarang sudah mampu memfasilitasi peserta didik dalam

33 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Prenada Media

Group, 2010), Cet.2, hlm. 56 34 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Prenada Media

Group, 2010), Cet.2, hlm. 56

Page 119: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

99

Guru-guru SKI di MTs Negeri 1 Semarang, terkadang

mempergunakan pembelajaran kooperatif dan kolaboratif berupa

pembentukan kelompok-kelompok belajar maupun kelompok-

kelompok diskusi. Misalnya pada saat membahas materi mengenai

kebudayaan Islam, guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok

kemudian memberikan mereka tugas untuk mendiskusikan bentuk-

bentuk kebudayaan Islam.35

Guru Quran Hadis di MTs Negeri 1 Semarang sering

menerapkan pembelajaran kooperatif dan kolaboratif dalam proses

pembelajaran. Pembelajaran kooperatif dilaksanakan dalam bentuk

diskusi, misalnya pada saat mempelajari materi dalam Surat Al-

Mujadalah ayat 11. Pembelajaran kolaboratif juga diaplikasikan pada

saat peserta didik melakukan diskusi, baik penyaji maupun peserta

diskusi saling memberikan respon dalam bentuk masukan pendapat

maupun pertentangan pendapat.

Konsep penggunaan pembelajaran ini didasari persepsi bahwa

peserta didik akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep

yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya.

e. Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk

meningkatkan prestasi belajar

Dalam proses pembelajaran, rasa semangat diperlukan oleh

setiap diri peserta didik, salah satu cara agar mereka dapat semangat

dalam mengikuti proses pembelajaran adalah dengan adanya persaingan

atau kompetisi. Bentuk kompetisi yang dapat dilihat oleh peneliti,

antara lain kompetisi peserta didik dalam memperoleh nilai. Dalam

proses pembelajaran, guru-guru PAI di MTs Negeri 1 Semarang sering

menjelaskan bagaimana peran setiap kegiatan pembelajaran (tugas,

ulangan harian, dan sebagainya) dalam akhir sebuah penilaian, sehingga

peserta didik akan semakin tertantang untuk meningkatkan prestasi

belajar mereka untuk bersaing dengan peserta didik yang lain.

35 Dokumentasi RPP Guru SKI

Page 120: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

100

Guru-guru PAI di MTs Negeri 1 Semarang sudah cukup mampu

melakukan kegian ini, hal tersebut diindikasikan dengan perolehan skor

rata-rata pada angket yang mencapai 4,2 yang berarti baik. Untuk guru

akidah akhlak memperolah skor 4,5, untuk guru al-Qur’an hadist

memperoleh skor 4,0, untuk guru fiqih memperoleh skor 4,0, sedangkan

untuk guru SKI memperoleh skor 4,0. Jadi, menurut analisis meneliti

semua guru PAI di MTs Negeri 1 Semarang sudah cukup mampu

Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk

meningkatkan prestasi belajar.

f. Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan

baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok

Perolehan skor rata-rata pada kegiatan ini mencapai 4,4 yang

berarti baik. Untuk guru akidah akhlak memperolah skor 4,0; untuk

guru al-Qur’an hadist memperoleh skor 3,5; untuk guru fiqih

memperoleh skor 5,0; sedangkan untuk guru SKI memperoleh skor 5,0.

Pembuatan laporan eksplorasi secara tertulis salah satunya

dilaksanakan oleh guru fiqh pada saat mengadakan praktek beristinjak.

Masing-masing kelompok diskusi bersama guru melakukan

pengamatan dan memberikan penilaian pada lembar penilaian terhadap

kelompok lain yang sedang maju mempraktekkan istinjak dengan

menggunakan media yang telah disediakan. Pembuatan laporan

eksplorasi oleh peserta didik dapat dilihat pada saat guru SKI di MTs

Negeri 1 Semarang mengharuskan peserta didik untuk mengumpulkan

PR yang diberikan guru pada pertemuan sebelumnya berkaitan dengan

materi yang akan dibahas. Kegiatan yang dilaksanakan oleh guru SKI

juga dilaksanakan oleh guru PAI yang lainnya. Kegiatan ini dapat

melatih peserta didik untuk membuat sebuah laporan terkait dengan

pembelajaran yang telah dilakukan.

g. Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival,

serta produk yang dihasilkan

Page 121: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

101

Perolehan skor rata-rata pada kegiatan ini mencapai 1,0 yang

berarti sangat tidak baik. Untuk guru akidah akhlak memperolah skor

1,0; untuk guru al-Qur’an hadist memperoleh skor 1,0; untuk guru fiqih

memperoleh skor 1,0; sedangkan untuk guru SKI memperoleh skor 1,0.

Pameran, turnamen, maupun festival yang diselenggarakan

adalah untuk meningkatkan kretivitas peserta didik serta untuk

memotivasi semangat peserta didik dalam belajar. Guru-guru PAI di

MTs Negeri 1 Semarang belum ada yang membuat ketiga kegiatan

tersebut dalam rangkaian proses pembelajaran.

h. Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan

kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik

Untuk menumbuhkan kebanggaan peserta didik, guru-guru PAI

yang ada di MTs Negeri 1 Semarang biasanya memberikan hadiah

berupa tepuk tangan, pujian, dan nilai tambahan bagi peserta didik yang

aktif di kelas maupun yang memiliki prestasi bagus. Sedangkan untuk

menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, guru selalu memberikan

motivasi-motivasi untuk selalu dapat menjadi lebih baik dan terus rajin

belajar, karena pada dasarnya semua peserta didik memiliki potensi

yang sama jika ingin berusaha lebih keras lagi.

Guru-guru PAI di MTs Negeri 1 Semarang sudah cukup mampu

Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan

kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik, hal tersebut

diindikasikan dengan perolehan skor rata-rata pada angket yang

mencapai 4,0 yang berarti baik. Untuk guru akidah akhlak memperolah

skor 4,5, untuk guru al-Qur’an hadist memperoleh skor 4,5, untuk guru

fiqih memperoleh skor 3,5, sedangkan untuk guru SKI memperoleh

skor 3,5.

3. Kegiatan Konfirmasi

Kegiatan konfirmasi yang dilakukan guru meliputi :36

36 Menteri Pendidikan Nasional, Peraturan Menteri Pendidiikan Nasional Nomor 41

Tahun 2007 “Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah”

Page 122: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

102

a. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,

tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik

Teknik pemberian penguatan dalam kegiatan pembelajaran terdiri

dari penguatan verbal dan penguatan non verbal. Penguatan verbal

merupakan pemberian penguatan berupa pujian yang dinyatakan dengan

ucapan kata atau kalimat, sedangkan penguatan nonverbal dinyatakan

dengan bahasa tubuh (body language). Penggunaan penguatan dilakukan

dalam proses belajar mengajar untuk mendorong siswa agar mau belajar

lebih giat lagi dan lebih bermakna. Dalam pelaksanaan pembelajaran PAI

di MTs Negeri 1 Semarang, sebagian besar guru-guru PAI sudah mampu

memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,

tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.

Hal tersebut di atas, diindikasikan dengan perolehan skor rata-rata

pada angket yang mencapai 4,0 yang berarti baik. Untuk guru akidah

akhlak memperolah skor 4,0, untuk guru al-Qur’an hadist memperoleh

skor 4,0, untuk guru fiqih memperoleh skor 4,0, sedangkan untuk guru

SKI memperoleh skor 4,0.

Guru melakukan penguatan berupa pujian serta motivasi terhadap

peserta didik meskipun hal tersebut hanya dilakukan secara lisan saja.

Pada umumnya, guru-guru PAI yang ada di MTs Negeri 1 Semarang selalu

melakukan kegiatan yang dapat menumbuhkan kebanggaan dan rasa

percaya diri peserta didik. Hal itu dapat dilihat pada saat guru memberikan

apresiasi berupa tepuk tangan dan pujian terhadap peserta didik yang dapat

menjawab pertanyaan dengan baik, mendapatkan nilai terbaik di kelas, dan

sebagainya. Salah satu hal yang bisa dilihat dalam pelaksanaanya adalah

ketika guru mengukuhkan kelompok yang terbaik pada akhir pelaksanaan

pembelajaran.

b. Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta

didik melalui berbagai sumber

Semua guru PAI di MTs Negeri 1 Semarang sudah cukup mampu

melaksanakan Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan

Page 123: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

103

elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber. Hal tersebut

diindikasikan dengan perolehan skor rata-rata pada angket yang mencapai

3,5 yang berarti cukup baik. Untuk guru akidah akhlak memperolah skor

3,5, untuk guru al-Qur’an hadist memperoleh skor 3,5, untuk guru fiqih

memperoleh skor 3,5, sedangkan untuk guru SKI memperoleh skor 3,5.

Konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi yang telah

dilaksanakan dilakukan oleh guru dengan cara guru memberikan

pertanyaan terkait materi yang telah dipelajari sehingga guru mengetahui

sejauh mana keberhasilan pelaksanaan pembelajaran yang telah

dilaksanakan.

Pada dasarnya, cara guru-guru PAI di MTs Negeri 1 Semarang

dalam memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi

adalah sama. Adapun cara yang dilakukan adalah dengan melakukan

ulasan mengenai hasil dari tugas-tugas yang telah diberikan maupun

ulasan singkat mengenai serangkaian materi yang dipelajari yang

dilaksanakan sebelum kegiatan pembelajaran berakhir.

c. Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh

pengalaman belajar yang telah dilakukan

Guru-guru PAI di MTs Negeri 1 Semarang sudah cukup mampu

memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh

pengalaman belajar yang telah dilakukan. Hal tersebut diindikasikan

dengan perolehan skor rata-rata pada angket yang mencapai 4,5 yang

berarti baik. Untuk guru akidah akhlak memperolah skor 5,0; untuk guru

al-Qur’an hadist memperoleh skor 5,0; untuk guru fiqih memperoleh skor

4,0, sedangkan untuk guru SKI memperoleh skor 4,0.

Refleksi merupakan sebuah penyegaran yang dilaksanakan untuk

mengulas serta menilai apa saja yang telah didapatkan dari pembelajaran

yang telah dilaksanakan. Hal ini dilaksanakan agar peserta didik

mengetahui pengalaman apa saja yang telah mereka dapatkan dalam

proses pembelajaran. Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh guru-guru PAI

di MTs Negeri 1 Semarang pada akhir proses pembelajaran, dengan cara

Page 124: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

104

melakukan tanya jawab dengan peserta didik mengenai materi yang telah

dipelajari bersama. Apabila ada permasalahan mengenai materi-materi

yang telah dipelajari, maka guru berusaha membantu peserta didik untuk

menyelesaikannya.

d. Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang

bermakna dalam mencapai kompetensi dasar

Guru-guru PAI di MTs Negeri 1 Semarang sudah cukup mampu

dalam memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang

bermakna dalam mencapai kompetensi dasar. Hal tersebut diindikasikan

dengan perolehan skor rata-rata pada angket yang mencapai 4,4 yang

berarti baik. Untuk guru akidah akhlak memperolah skor 4,5; untuk guru

al-Qur’an hadis memperoleh skor 4,0; untuk guru fiqih memperoleh skor

4,5; sedangkan untuk guru SKI memperoleh skor 4,5.

Kegiatan ini mencakup lima kegiatan, diantaranya menjadi

narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang

menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar;

membantu menyelesaikan masalah peserta didik; memberi acuan agar

peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi; memberi

informasi untuk bereksplorasi lebih jauh; memberikan motivasi kepada

peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.

Guru Akidah Akhlak di MTs Negeri 1 Semarang mampu

membantu menyelesaikan masalah yang dialami peserta didik dengan baik

dengan cara menjawab pertanyaan peserta didik menggunakan bahasa

yang jelas sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh peserta didik.

Sedangkan guru Fiqh di MTs Negeri 1 Semarang merupakan sosok

guru yang cukup komunikatif sehingga pada akhir pembelajaran, guru fiqh

mampu memberikan motivasi dengan baik kepada peserta didik untuk

bereksplorasi lebih jauh.

Pada akhir pembelajaran, semua guru PAI di MTs Negeri 1

Semarang tidak jarang memberikan motivasi kepada peserta didik yang

kurang atau belum berpartisipasi aktif dengan baik.

Page 125: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

105

Page 126: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

99

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan uraian pada bab-bab sebelumnya dari

hasil analisis yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut

bahwa guru-guru PAI di MTs Negeri 1 Semarang memiliki sudah memiliki

kompetensi paedagogik yang cukup baik dalam pelaksanaan kegiatan eksplorasi,

elaborasi, dan konfirmasi. Hal tersebut dibuktikan dengan rata-rata skor penilaian

kompetensi paedagogik guru-guru PAI di MTs Negeri 1 Semarang mencapai 4,0

yang berarti baik.

Penskoran kompetensi paedagogik pada kegiatan eksplorasi yang

dilakukan oleh guru-guru PAI di MTs Negeri 1 Semarang mencapai 4,4 yang

berarti baik. Guru Akidah Akhlak memperoleh skor 4,3; guru Quran Hadis

memperoleh skor 4,3; guru SKI memperoleh skor 4,3; dan guru Fiqh memperoleh

skor 4,6. Kompetensi paedagogik guru PAI di MTs Negeri 1 Semarang dalam

melaksanakan kegiatan eksplorasi dapat terlihat pada kemampuan guru dalam

mengelola kelas sehingga mampu menggali kemampuan peserta didik.

Penskoran kompetensi paedagogik pada kegiatan elaborasi yang dilakukan

oleh guru-guru PAI di MTs Negeri 1 Semarang mencapai 3,5 yang berarti cukup

baik. Guru Akidah Akhlak memperoleh skor 3,6; guru Quran Hadis memperoleh

skor 3,8; guru SKI memperoleh skor 3,6; dan guru Fiqh memperoleh skor 3,6.

Kompetensi paedagogik guru PAI di MTs Negeri 1 Semarang dalam

melaksanakan kegiatan elaborasi dapat terlihat pada kemampuan guru dalam

mengelola kelas sehingga mampu memunculkan gagasan baru serta menambah

motivasi belajar untuk peserta didik.

Penskoran kompetensi paedagogik pada kegiatan konfirmasi yang

dilakukan oleh guru-guru PAI di MTs Negeri 1 Semarang mencapai 4,1 yang

berarti cukup baik. Guru Akidah Akhlak memperoleh skor 4,3; guru Quran Hadis

memperoleh skor 4,3; guru SKI memperoleh skor 4,0; dan guru Fiqh memperoleh

Page 127: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

100

skor 4,0. Kompetensi paedagogik pada kegiatan konfirmasi dapat terlihat pada

kemampuan guru dalam melaksanakan penguatan, refleksi, maupun review.

B. Saran-Saran

Setelah sedikit banyak mengetahui kondisi MTs Negeri 1 Semarang, maka

perkenankanlah penulis menyampaikan saran demi kebaikan bersama, antara lain:

1. Kepada guru-guru PAI di MTs Negeri 1 Semarang agar terus mengembangkan

kemampuan dalam mengajar khususnya dalam membangkitkan semangat

peserta didik agar tidak bosan di dalam kelas. Khususnya dalam mata pelajaran

SKI dan Quran Hadis yang membutuhkan keterampilan lebih dalam mengelola

pelaksanaan pembelajaran.

2. Hendaklah guru selalu memberi motivasi kepada siswa akan pentingnya belajar

ilmu-ilmu agama serta terus memberikan motivasi dan perhatian lebih kepada

peserta didik yang kurang dapat mengikuti pelaksanaan pembelajaran agar

tidak tertinggal dengan teman-temannya.

3. Kepada guru diharapkan agar memilih atau menggunakan metode yang tepat

dan sesuai dengan materi yang diberikan, disamping itu hendaknya tidak

menggunakan metode yang monoton melainkan metode yang bervariasi,

sehingga tidak membosankan baik terhadap guru maupun terhadap peserta

didik itu sendiri.

4. Kepada siswa hendaknya selalu memperhatikan pelajaran yang diberikan oleh

guru, juga mengerjakan setiap tugas yang diberikan guru serta mempraktekan

dan mengamalkan materi yang telah diterima di sekolah.

C. Penutup

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan taufiq dan hidayah-

Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas dalam penulisan

skripsi ini.

Penulis sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan meskipun

penulis sudah berusaha semaksimal mungkin. Hal ini disebabkan keterbatasan

pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu penulis dengan rendah hati

Page 128: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

101

mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari pembaca demi

kesempurnaan skripsi ini.

Akhirnya sebagai penutup penulis mohon maaf, atas segala kekurangan

dan kesalahan serta penulis berdo’a semoga skripsi ini dapat bermanfaat

khususnya bagi diri penulis dan umumnya pagi para pembaca.

Amin Ya Rabbal ‘Alamin.

Page 129: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Ahmadi, Abu, dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta,

2004

Ali, Muhammad, Strategi Penelitian Pendidikan, Bandung: Angkasa, 1993

Arikunto, Suharsimi, Pengelolaan Kelas dan Siswa, Jakarta: CV Rajawali, 1992,

Cet.3

Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta:

Rineka Cipta, 2005, cet.3

___________________, dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:

Rineka Cipta, 2002

Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Alfabeta, 2009, Cet. 3

Darmadi, Hamid, Kemampuan Dasar Mengajar, Bandung: Penerbit Alfabeta,

2009

Depdikbud., Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Edisi Kedua, cetakan

ketiga, 1994

Djamarah, Syaiful Bahri, Guru dan Anak Didik, Jakarta: Rineka Cipta, 2005,

Cet.2

Fakhruddin, Asef Umar, Menjadi Guru Favorit, Jakarta: Diva Press, 2010, Cet.3

J.J. Hasibuan dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja

Rosda Karya, 2009), Cet.13

Idris, M., dan Marno, Strategi dan Metode Pengajaran, Jogjakarta: AR-RUZZ

MEDIA, 2009, Cet.4

j. Moleong, Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Kementrian Pendidikan Nasional, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor

41 Tahun 2007

Majid, Abdul, Perencanaan Pembelajaran “Mengembangkan Standar

Kompetensi Guru”, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008

Page 130: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

Muchith, M. Saekhan, Pembelajaran Kontekstual, Semarang: Rasail Media

Group, 2008, cet.1

Mulyasa, E., Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2007

_______, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008,

cet.7

Nasution, S. , Didaktik Asas-Asas Mengajar, Bumi Aksara: 2000

Nurdin, Syafruddin, Kinerja Guru dalam Mendisain PBM, Jakarta: Ciputat Press,

2003

___________, dan Basyiruddin Usman, Guru Profesional dan Implementasi

Kurikulum, Jakarta: Ciputat Pers, 2002

Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2004

Pendidikan Nasional, Menteri, Peraturan Menteri Pendidiikan Nasional Nomor

41 Tahun 2007 “Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan

Menengah”

Ramayulis, Metodologi PAI, Jakarta: Kalam Mulia, 2005

Riyanto, Yatim, Paradigma Baru Pembelajaran, Jakarta: Prenata Media, 2010,

Cet. 2

Rohani, Ahamad, Pengelolaan Pengajaran, Jakarta: PT Asdi Mahasatya, 2004,

Cet.2

Rooijakers, Ad., Mengajar dengan Sukses, Jakarta: PT Grafindo, 1993

Sadulloh, Uyoh, et. al., Pedagogik (Ilmu Mendidik), Bandung: Penerbit Alfabeta,

2010

Sagala, Syaiful, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan,

Bandung: Penerbit Alfabeta, 2009

Singarimbun, Masri, Metode Penelitian Survai, Jakarta: LP3ES, 1989, Cet. I

Subagyo, P. Joko, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, Jakarta: Rineka

Cipta, 1997

Page 131: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Penerbit Sinar

Baru Algensindo, 2005

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2008

Suryobroto, B., Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta: PT. Rineka Cipta,

1997

Suryabrata, Sumadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: CV. Rajawali, t.th

Syaodih Sukmadinata, Nana, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya, 2004

Thoha, Chabib, dan Abdul Mu’ti (eds.), PBM PAI di Sekolah, Semarang: Fakultas

Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang dan Pustaka Pelajar, 1998

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta: Prenada

Media Group, 2010, Cet.2

DPR RI, Undang-Undang Guru dan Dosen, Bandung: Fokus Media, 2009

Uno, Hamzah B., Profesi Kependidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, Cet.3

Uzer Usman, Moh., Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2001), Cet. ke-13

Yusuf L.N., Syamsu, Buku Materi Pokok Pedagogik Pendidikan Dasar, Bandung:

Universitas Pendidikan Indonesia, 2007

Columbo, Rebecca, “Elaborasi, Eksplorasi, dan Konfirmasi”, dalam

http://gurupembaharu.com/home/?p=187, diakses 3 Februari 2011

UU RI Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen,

http://www.sjdih.depkeu.go.id/fullText/2005UU.htm,

Presiden RI, “Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005

Tentang Standar Nasional Pendidikan”,

http://www.bpkp.go.id/unit/hukum/pp/2005/019-05.pdf, hlm.33

Pengembangan Kurikulum Siklus Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfimasi _ Guru

Pembaharu.html

Page 132: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

INSTRUMEN PENELITIAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK

1. Nama Guru :

2. Kelas :

3. Mata Pelajaran :

4. Materi Pokok :

5. Jumlah peserta didik :

6. Tanggal :

7. Waktu :

A. Eksplorasi

No

Aspek Yang Dinilai Skor

1 Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan

dalam dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari

dengan menerapkan prinsip alam takambang/potensi jadi

guru dan belajar dari aneka sumber.

1 2 3 4 5

2 Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media

pembelajaran, dan sumber belajar lain.

1 2 3 4 5

3 Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta

antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber

belajar lainnya.

1 2 3 4 5

4 Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran

1 2 3 4 5

5 Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di

laboratorium, studio, atau lapangan

1 2 3 4 5

B. Elaborasi

No Aspek Yang Dinilai Skor

Page 133: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

1 Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang

beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna

1 2 3 4 5

2 Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi,

dan lain- lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara

lisan maupun tertulis.

1 2 3 4 5

3 Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,

menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut.

1 2 3 4 5

4 Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif

dan kolaboratif

1 2 3 4 5

5 Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk

meningkatkan prestasi belajar

1 2 3 4 5

6 Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang

dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual

maupun kelompok

1 2 3 4 5

7 Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen,

festival, serta produk yang dihasilkan

1 2 3 4 5

8 Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang

menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta

didik

1 2 3 4 5

C. Konfirmasi

No

Aspek Yang Dinilai Skor

1 Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam

bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap

keberhasilan peserta didik

1 2 3 4 5

2 Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan

elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber

1 2 3 4 5

3 Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk 1 2 3 4 5

Page 134: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan

4 Menjadi narasumber dan fasilitator dalam menjawab

pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan

menggunakan bahasa yang baku dan benar

1 2 3 4 5

5 Membantu menyelesaikan masalah peserta didik 1 2 3 4 5

6 Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan

pengecekan hasil eksplorasi

1 2 3 4 5

7 Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh 1 2 3 4 5

8 Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau

belum berpartisipasi aktif

1 2 3 4 5

Kriteria Skor Penilaian:

1 = sangat tidak baik

2 = tidak baik

3 = cukup baik

4 = baik

5 = baik sekali

Rekapitulasi Penilaian

Nilai = Skor yang diperoleh pada tiap item

Jumlah item

No KOMPONEN YANG DINILAI NILAI

1. Eksplorasi

2. Elaborasi

3. Konfirmasi

Jumlah Total

Nilai Rata-rata /

Nilai Akhir

Page 135: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

PEDOMAN WAWANCARA II

( Untuk Guru PAI MTs N 1 Semarang)

1. Latar belakang subjek penelitian

a. Nama Lengkap

b. Latar belakang pendidikan

c. Pengalaman mengajar

2. Pemahaman terhadap konsep eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi

a. Menurut Bapak/Ibu, apakah karakteristik utama yang terdapat pada kegiatan

eksplorasi?

b. Menurut Bapak/Ibu, apakah karakteristik utama yang terdapat pada kegiatan

elaborasi?

c. Menurut Bapak/Ibu, apakah karakteristik utama yang terdapat pada kegiatan

konfirmasi?

d. Apa saja faktor pendukung dan penghambat penerapan konsep eksplorasi, elaborasi,

dan konfirmasi dalam pelaksanaan pembelajaran? Solusi apa yang Anda tempuh

untuk mengatasi kendala tersebut?

3. Kompetensi paedagogik dalam pelaksanaan eksplorasi

a. Bagaimana cara Bapak/Ibu untuk dapat mengeksplorasi pengetahuan peserta didik?

b. Apakah Bapak/Ibu selalu menggunakan berbagai pendekatan, media serta sumber

belajar dalam mengelola proses pembelajaran? Pendekatan, media serta sumber

belajar apa saja yang biasanya digunakan dalam mengelola proses pembelajaran?

c. Bagaimana cara Bapak/Ibu agar peserta didik dapat berinteraksi secara aktif dengan

guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya?

4. Kompetensi paedagogik dalam pelaksanaan elaborasi

a. Apakah Bapak/Ibu selalu memberikan tugas kepada peserta didik berkaitan dengan

materi yang diajarkan? Dalam bentuk apa saja Anda memberikan tugas tersebut?

b. Apakah Bapak/Ibu sering menerapkan pembelajaran kooperatif dan kolaboratif dalam

mengajar? Bagaimana cara Anda menerapkannya?

c. Bagaimana cara Bapak/Ibu untuk dapat menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya

diri peserta didik?

5. Kompetensi paedagogik dalam pelaksanaan konfirmasi

a. Apakah Bapak/Ibu selalu memberikan umpan balik dan penguatan dalam proses

pembelajaran? Dalam bentuk apa hal tersebut diberikan?

Page 136: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DALAM

PEDOMAN WAWANCARA I

( Untuk Kepala Sekolah MTs N 1 Semarang)

1. Pemahaman terhadap Elaborasi, Konfirmasi, dan Eksplorasi

a. Menurut Bapak, apakah guru PAI di MTs Negeri 1 Semarang memahami secara utuh

penerapan konsep elaborasi, konfirmasi, dan eksplorasi?

b. Apakah guru PAI di MTs Negeri 1 Semarang sering mengikuti pelatihan tentang

pengelolaan kegiatan belajar mengajar?

c. Sebagai kepala sekolah, upaya apa saja yang telah Bapak tempuh agar tenaga

pengajar di MTs Negeri 1 Semarang mempunyai pemahaman yang mendalam

tentang konsep elaborasi, konfirmasi, dan eksplorasi?

2. Kompetensi Paedagogik Guru PAI pada kegiatan Elaborasi, Konfirmasi, dan Eksplorasi

a. Apakah guru PAI di MTs Negeri 1 Semarang sudah menerapkan konsep elaborasi,

konfirmasi, dan eksplorasi dalam membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)?

b. Bagaimana kompetensi paedagogik guru PAI di MTs Negeri 1 Semarang? Apakah

sesuai dengan rencana yang telah disusun dan berlangsung secara efektif?

c. Apakah fasilitas yang disediakan sekolah sudah cukup menunjang proses

pembelajaran yang menerapkan konsep elaborasi, eksplorasi, dan konfirmasi?